SEKTORINDUSTRI DALAM GLOBALISASIEKONOMI
Prof.Dr. Lepi T.Tarmidi April2009
PERDAGANGANINTERNASIONAL Globalisasi
Hubungan ekonomi antara negaranegara-negara yang semakin erat dan tidak terhindarkan yang disebabkan karena kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi, keterbukaan di bidang perdagangan, investasi dan keuangan, kerjasama ekonomi multilateral dan perusahaan transnasional. Penguasaan bahasa Inggris menjadi penting. Gains from trade Perdagangan internasional memberikan keuntungan bagi semua negara karena memperluas pasar. Di samping itu perdagangan internasional meningkatkan investasi, lapangan kerja dan pendapatan, dan pilihan barang dan jasa yang lebih luas.
PerdaganganLuar NegeriIndonesia, 2000 – 2006 TermasukMigas (US$ juta)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Ekspor 62,1 56,3 57,2 61,1 71,6 85,7 85,7
Impor 33,5 31,0 31,2 32,6 46,5 57,7 57,7
TanpaMigas (US$ juta)
Ekspor 47,8 43,7 45,0 47,4 55,9 66,4 66,4
Impor 27,5 25,5 24,8 24,9 34,8 40,2 40,2
WorldTrade Organization(WTO) WTOmulai berlaku1 Januari1995, menggantikan GeneralAgreement onTariffs andTrade (GATT) 150negara dan30 negarasebagai observers. Vietnamanggota terakhir. Tujuan:mengatur perdagangandunia dengan liberalisasiperdagangan, bukanperdagangan bebas Principles: - nondiscrimination - mostfavoured nation (MFN) - dalambeberapa halnational treatment - Special& Differential(S &D) Treatment untuknegara sedangberkembang Seluruhagreements berlakuuntuk semuaanggota (singleundertaking)
GATTUruguay RoundAgreements 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Agreementon Agriculture Agreementon Textilesand Clothing Menghapuskansistim kuotaMultifiber Arrangement(MFA), 1995 – 2005 Agreementon NonNon-AgriculturalMarket Access (NAMA) Agreementon TradeTrade-relatedInvestment Measures(TRIMs) Agreementon TradeTrade-RelatedAspects of IntellectualProperty Rights(TRIPs) GeneralAgreement onTrade inServices (GATS)
TradeRules Agreement
on the Application of Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT) Agreement on Preshipment Inspection Agreement on Rules of Origin Agreement on Import Licensing Procedures Agreement on Subsidies and Countervailing Measures Agreement on Safeguard Agreement on AntiAnti-dumping Rules on Customs Valuation Dispute Settlement Body (DSB)
DOHADEVELOPMENT ROUND Konferensi Tingkat Menteri IV di Qatar, 9 – 13 November 2001 1. Agriculture 2. Services Mode 1: cross border supply Mode 2: consumption abroad Mode 3: commercial presence Mode 4: movement of natural persons 3. Market Access for non-agricultural products 4. Trade-related aspects of intellectual property rights (TRIPs) 5. Trade-related investment
6. Dispute Settlement Understanding 7. Trade and Environment (belum ada persetujuan)
SingaporeIssues : 1. Trade and Competition Policy 2. Transparency in Government Procurement 3. Trade Facilitation GATT article V (freedom of transit), VIII (fees and formalities), X (publication and administration of trade facilitation), customs procedures 4. WTO Rules 5. Trade-related aspects of intellectual property rights (TRIPs) 6. Trade-related investment measures (TRIMs)
Sifat negosiasi: keseimbangan dan cross sectoral Request and offer atau offer and request Pertemuan Tingkat Menteri V di Cancun, Meksiko, 10 – 14 September 2003, gagal: - Proteksi dan subsidi pertanian yang tinggi di negaranegara maju - Banyak negara sedang berkembang (NSB) menolak persetujuan baru Singapore issues karena merugikan, dan tidak ada Development Round - Yang banyak request negara maju sementara NSB tidak ada requests 6th WTO Ministerial Conference, Hong Kong, December 2005, gagal
Negosiasidalam WTO: - Pengusaha negara maju berada di belakang perundingan - Proposal baru umumnya datang dari negara-negara maju, negara-negara maju memaksakan kepentingannya terhadap NSB untuk keuntungannya sementara NSB bersikap defensif - Keterlibatan swasta dari NSB minim, yang maju hanya pemerintah, karena tidak ada biaya - Perunding negara-negara maju menyogok dan mengancam, berunding diam-diam dan memelintir hasil-hasil perundingan - Delegasi negara maju besar sementara dari NSB kecil, tidak ada biaya - NSB tidak memiliki tenaga ahli untuk banyak bidang dan juru runding yang ahli untuk dapat melihat ada udang apa di balik batu
RegionalTrading Arrangements (Preferential TradingArrangement, FreeTrade Agreement, CustomsUnion, CommonMarket, EconomicUnion danMonetary Union) memberikandampak trade creation dan tradediversion. Tradecreation = meningkatnyaperdagangan di antarasesama anggotakarena adanyaperdagangan bebas. Tradediversion =meningkatnya perdagangandi antarasesama anggotaini disebabkankarena terjadi pengalihandari negara-negarabukan anggota, sehinggaperdagangan dengannegara bukananggota akanmenurun.
ASEANFREE TRADEAGREEMENT (AFTA) Free Trade Agreement adalah persetujuan perdagangan bebas di antara negara anggota, sementara tiap negara mempertahankan tarif masingmasing-masing terhadap negara lain. AFTA dimulai 1 Januari 1993 1 Januari 2003 : ASEAN 6 Vietnam: 2006 (member 1995) Laos + Myanmar : 2008 (member 1997) Kamboja : 2010 (member 1999) Common Effective Preferential Tariff (CEPT): BM 0 – 5% 2002: ASEAN 6 96.24 %, Indonesia 99.1 %
Tabel. Perdagangan Luar Negeri ASEAN, 2000 – (US$ milyar)
EKSPOR TAHUN
IMPOR
Luar ASEAN
Intra ASEAN
Luar ASEAN
Intra ASEAN
2000
315
95
272
74
2001
286
84
250
68
562
189
491
164
2002 2003 2004 2005 2006
Sumber: ASEAN Secreatariat
KELOMPOKBARANG InclusionList GeneralExclusion
List TemporaryExclusion List SensitiveList Highlysensitive List(Indonesia: berasdan gula) InclusionList tarif0 %: ASEAN--6paling lambat1 Januari2010 ASEAN ASEAN--new4 palinglambat 1Januari 2015, ASEAN beberapaproduk sensitif1 Januari2018 (Malaysia:otomotif, Indonesia:beras)
BALICONCORD II (OKTOBER2003) 3Pilar bidangkerjasama: 1.Bidang politik 2.Bidang ekonomi(ASEAN Economic Community2020) Single market dan production base di ASEAN Tujuan: kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan kompetitif. Free movement of goods, services, capital and skilled labor. Akan mencontoh European Economic Community 3.Bidang
sosialbudaya
Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) Disepakati dalam ASEAN Economic Ministers Meeting di Kuala Lumpur, 22 Agustus 2006 ASEAN Economic Community dipercepat 12th ASEAN Summit di Cebu, Filipina, 13 Januari 2007 2010 Singapura, Brunei Darussalam 2015 Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand 2020 Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam Juga diputuskan untuk mempercepat ASEAN Community 2015. Untuk itu perlu adanya ASEAN Charter yang akan menjadi semacam konstitusi bagi ASEAN.
Di ASEAN Summit 2007 di Cebu diputuskan ASEAN Economic Community akan mempercepat integrasi 11 sektor prioritas: produk berbasis kayu dan otomotif (koordinator Indonesia), produk berbasis karet, tekstil dan pakaian (Malaysia), produk pertanian dan perikanan (Thailand), elektronik (Filipina), e-ASEAN dan perawatan kesehatan (Singapura), perjalanan udara dan turisme (Thailand). Pada Economic Ministers Meeting Agustus 2007 di Manila, ditambah satu sektor prioritas: jasa-jasa logistik. ASEAN Charter ditanda-tangani 20 November 2007 pada KTT ASEAN di Singapura. Sebelum berlaku, harus diratifikasi dahulu oleh parlemen masing-masing negara anggota. Yang sudah baru Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Laos.
BIDANGKERJASAMA LAIN ASEANInvestment
Area ASEANFramework Agreementon Services GrowthTriangles: 1.Sijori IMS-GT IMS Indonesia:Sumbar, Riau,Jambi, Bengkulu, Sumsel,Lampung, Kalbar Malaysia:Johor, Pahang,Negeri Sembilan danMelaka.
2.IMT -GT Indonesia:Aceh, Sumut,Sumbar, Riau Malaysia:Kedah, Penang,Perak, Perlis Thailand:Narathiwat, Pattani,Satun, Songkla, Yala
3.Brunei -Indonesia Indonesia--Malaysia Malaysia--PhilippinesEastern ASEANGrowth Area(BIMP -EAGA) Indonesia:Sulawesi Utara,Kalimantan Timur, KalimantanBarat Malaysia:Sabah, Serawak,Labuan Filipina:Mindanao, Palawan
ASEAN+ 3 =ASEAN, China,Korea, Jepang Sebatas istilah, tidak ada persetujuan yang mengikat. EastAsia Summit(EAS) I, Kuala Lumpur, 14 Desember 2005: 10 ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan India). EAS adalah sebuah forum dialog atas isu-isu yang luas, isu-isu politikdan ekonomi yang menjadi kepentingan bersama dengan tujuan memajukan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran ekonomi di Asia Timur. EAS II, Cebu City, 15 Januari 2007. Kesepakatan bidang energi.
ASEAN – UniEropa hanyadiikat olehcooperation agreementyang ditandatanganitahun 1980dan tidak pernahdiperpanjang karenamasalah TimorTimur dandemokrasi diMyanmar. Tetapihingga sekarang persetujuantersebut secarade factomasih berlaku.
AsiaEurope Meeting(ASEM) ASEM berdiri tahun 1996 atas inisiatif PM Singapura Goh Chok Tong di Bangkok. ASEM adalah suatu forum yang non--formal. Tujuan utamanya adalah mendorong non meningkatnya arus perdagangan dan investasi antara kedua wilayah. Dalam pertemuan Menlu ASEM tahun 1997 di Singapura, kerjasama ini diperluas dengan hubungan politik, budaya, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu dan teknologi. Pada awalnya ASEM terdiri atas 10 negara Asia (ASEAN + Jepang, Korea, China tanpa Myanmar, Laos dan Kamboja) + 15 negara Uni Eropa (Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Spanyol, Perancis, Irlandia, Italia, Luxembourg, Belanda, Austria, Portugal, Finlandia, Swedia, Inggris) dan Komisi Eropa
KTT ASEM V di Hanoi, Oktober 2004 anggota ASEM diperluas menjadi 25 negara Uni Eropa + Komisi Eropa + 10 negara ASEAN + China, Korea dan Jepang 10 negara Eropa Tengah, Timur dan Selatan bergabung dengan UE sejak 1 Mei 2004 (Czech Republic, Estonia, Cyprus, Latvia, Lithuania, Hungary, Malta, Poland, Slovenia dan Slovakia) 1 Januari 2007: tambah Romania dan Bulgaria Kegiatan ASEM: 1. Investment Promotion Action Plan (IPAP) 2. Trade Facilitation Action Plan (TFAP) 3. European Financial Expertise Network (EFEX) 4. Asia-Europe Business Forum (AEBF) 5. ASEM Trust Fund
ASEAN-ChinaFree TradeAgreement 1 Januari 2005 - 2010 bagi China dan ASEAN-6 2015 untuk Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam Tujuan: a. penghapusan tarif dan hambatan non-tarif secara progresif untuk hampir semua perdagangan barang; b. liberalisasi perdagangan jasa secara progresif dengan cakupan sektoral yang luas; c. pembentukan suatu regim investasi yang terbuka dan kompetitif yang menfasilitasi dan mengembangkan investasi dalam ASEAN-China FTA Percepatan melalui Early Harvest Package dalam jangka waktu 3 tahun untuk produk pertanian dimulai 1 Januari 2004
ASIA-PACIFICECONOMIC COOPERATION(APEC) Berdiri November 1989 di Canberra, Australia 12 negara: ASEANASEAN-6, Australia, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea, Selandia Baru 1991: China, China Taipei, Hong Kong 1993: Meksiko, Papua New Guinea 1994: Chili 1998: Peru, Russia, Vietnam Sekarang 21 negara anggota dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 milyar orang. Combined GDP US$ 23 trillion or over 56% of world GDP, and 48% of world trade (US$ 8 trillion)
Indonesia in the APEC Region Economy and Year Joined
PopuPopulation (mill.)
GDP (US$ Bill.)
GDP/ Capita (US$)
Exports (US$ b)
Imports (US$ b)
Australia (1989)
20.2
692.4
33,629
86.6
103.9
Brunei D. (1989)
0.4
5.7
15,764
4.7
1.6
Canada (1989)
32.0
1,084.1
33,648
315.9
271.9
Chile (1994)
15.4
105.8
6,807
32.5
24.8
China (1991)
1,300
1,851.2
1,416
593.6
560.8
6.9
174
25,006
265.8
273.4
Indonesia (1989)
223.8
280.9
1,237
71.6
46.5
Japan (1989)
127.3
4,694.3
36,841
566.2
455.7
Korea (1989)
48.2
819.2
16,897
253.8
224.5
Malaysia (1989)
25.5
129.4
4,989
125.9
105.3
Hong Kong (1991)
Economy and Year Joined Mexico (1993)
PopuPopulation (mill.)
GDP (US$ Bill.)
GDP/ Capita (US$)
Exports (US$ b)
Imports (US$ b)
105.0
734.9
6,920
177.1
171.7
New Zealand (1989)
4.1
108.7
26,373
20.3
21.7
Papua New Guinea (1993)
5.9
3.5
585
4.3
1.5
Peru (1998)
27.5
78.2
2,798
12.1
8.9
Philippines (1989)
86.2
95.6
1,088
39.6
40.3
144.0
719.2
5,015
171.4
86.6
4.2
116.3
27,180
179.8
164.0
Chinese Taipei (1991)
22.5
335.2
14,857
174.4
168.7
Thailand (1989)
64.6
178.1
2,736
97.1
95.2
293.0
12,365.9
41,815
818.8
1,469.7
82.6
51.0
610
26.1
32.7
Russia (1998) Singapore (1989)
United States (1989) Vietnam (1998)
APEC adalah “non-formal forum of dialogue based on consensus, and not on binding principles. APEC should be directed at strengthening the open multilateral trading system and not involve in the formation of a trading bloc.” Mekanisme APEC: Peer pressure
1993 First Economic Leaders’ Summit Meeting di Blake Island, Seattle, USA APEC’s vision of “stability, security and prosperity for our peoples” 1994 Summit Meeting di Bogor, Indonesia Bogor goals: free and open trade and investment in the region by 2010 for developed member economies and 2020 for developing member economies 1995 Osaka, Jepang, three pillars of APEC: 1. Trade and investment liberalization 2. Business facilitation 3. Economic and technical cooperation (ECOTECH) 2001 Los Cabos, Mexico Disetujui Secure Trade in the APEC Region (STAR) Initiative.
2003 Bangkok, Thailand Pathfinder Initiatives: to enable member economies to pilot the implementation of cooperative initiatives prior to their adoption by all APEC member economies (21 – X) 2004 Santiago, Chili 2005 Busan, Korea Tema: Towards One Community: Meet the Challenge, Make the Change Busan Roadmap to the Bogor Goals: - Support of the multilateral trading system; - Strengthening collective and individual actions; - Promotion of high quality Regional Trade Agreements and Free Trade Agreements; - Busan Business Agenda; - A strategic approach to capacity building; - The Pathfinder approach.
2006 Ho Chi Minh City, Vietnam Tema: Towards a Dynamic Community for Sustainable Development and Prosperity 2007 Australia
APECOrganization 4 Committees: Budget and Management, Trade and Investment (CTI), Economic Committee (EC), and Economic and Technical Cooperation (Ecotech). APEC becomes more formal as it establishes a Secretariat in Singapore, has annual Summit Meetings, SOM Meetings, and Agreements APEC Business Advisory Council, APEC Study Centers Consortium, Gender Focus Point Network
Sub-Committees& ExpertGroups Standard
& Conformance Customs Procedures Market Access Services Investment Expert Group Intellectual Property Rights Government Procurement Mobility of business people Competition Policy/ Deregulation WTO capacity building Strengthening economic legal infrastructure
WORKING GROUP Energy
(since 1990) Fisheries (since 1991) Human Resources Development (since 1990) Industrial Science and Technology (since 1990) Marine Resources Cooperation (since 1990) Telecommunications & Information (since 1990) Trade promotion (since 1990) Transportation (since 1991) Tourism (since 1991) Agricultural Technical Cooperation Small and Medium Enterprises Trade and Investment Data (disbanded in 1998)
SECTORALMINISTERIAL MEETINGS Education Energy
1992, 2000, 2004 1996, 1997, 1998, 2000, 2002, 2004, 2005
Environment Sustainable Development
1994, 1996, 1997
Finance Human Resource Development
1994 and annually 1996, 1997, 1999, 2001
Regional Science & Technology Co--op Co Small & Medium Enterprise Telecommunication& Information
1995, 1996, 1998, 2004 1994 and annually 1995, 1996, 1998, 2000, 2002, 2005
Trade Transportation
1994, annually from 1996 1996, 1997, 2002, 2004
Women’sAffair
1998, 2002
Tourism
2000, 2002, 2004
Mining
2004,, 2005 2004
Marine Res. COOP/ Fisheries WG/ OceanOcean-Related
2002, 2004, 2005
CurrentDebates The
Bogor goals of 2010 and 2020: no clear criteria, the year 2020 was chosen because Malaysia insist on it. Binding and nonnon-binding principles What is open regionalism: unilateral free trade to all countries in the world or based on reciprocal treatment for nonnon-member countries Proliferation of Free Trade Areas within APEC (FTAs) and Regional Trade Agreements (RTAs): Broad spectrum, including all aspects of life or focussing on the three pillars of APEC Non Non--economic issues: terrorism and health (SARS)
BILATERALISM Meskipun telah ada banyak persetujuan multilateral seperti WTO, ASEAN, APEC, tetapi persetujuan ini dinilai belum bisa menampung kepentingan khusus masingmasing-masing negara, sehingga akhir--akhir ini banuak bermunculan persetjuan bilateral antara dua akhir negara. BilateralFree TradeAgreement/Area (FTA) ASEAN SEAN-- China Free Trade Agreement, realization 2010 ASEAN-- Korea FTA signed, except Thailand, effective 2007 and ASEAN realization of trade in goods for Korea 0 % tariff in 2010 2010,, but for ASEAN--6 0 – 5 % tariff in 2012 ASEAN 2012.. ASEAN-- India Regional Trade and Investment Area, negotiation ASEAN stopped in August 2006 ASEAN-- CER ASEAN CER,, under negotiation negotiation.. CER means Closer Economic Relations and consists of Australia and New Zealand Zealand.. ASEAN--European Union FTA ASEAN FTA,, ASEAN and European Union Economic Ministers agreed in Vietnam in April 2005 to establish a Study Group in forming an ASEAN ASEAN--EU FTA FTA..
ASEAN – US FTA, under negotiation since 2003 Indonesia- EFTA FTA, under negotiation EFTA = European Free Trade Association (Norwegia, Islandia, Liechtenstein, Swis) Indonesia - South Africa FTA, under negotiation Indonesia - US FTA, under negotiation Indonesia - India FTA, temporarily postponed Indonesia – Pakistan FTA, under negotiation ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (EPA) ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement, realization 2012 Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement, signed 20 August 2007, to be in force July 2008.