Image not found http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/620x350_Sekolah Ideal Masa Depan.jpg
Sekolah Ideal Masa Depan Letak atau lokasi sekolah berpengaruh pada kualitas pendidikan yang diberikan. Idealnya sekolah harus terlepas dari pusat perkotaan. Kebisingan dan gangguan di sekitar sekolah bisa sama mengganggu nya seperti suara ribut dari dalam kelas. Mudahnya akses di kota ke bioskop dan kafe, ke gedung olahraga, tempat berbelanja atau hiburan akan menghalangi siswa pada komitmen mereka dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah sepenuhnya. Bila jauh dari godaan tersebut, siswa akan dapat mencurahkan lebih banyak waktu untuk membaca dan segala percakapan yang relevan dengannya dan, bila mereka perlu bersantai, mereka dapat mengadakan liburan yang berguna di kelompok mereka masing-masing. Dengan cara ini, mereka akan memiliki kebebasan untuk menjadi lebih berbudaya secara lebih luas. Mereka akan mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian serta mampu berkonsentrasi lebih baik pada prestasi akademik mereka. Lagipula, efek manfaat dari suasana segar dan warna-warna tenang di pedesaan sudah terbukti – memberikan banyak keuntungan bagi siswa dari unsur alam, baik secara artistik maupun saintifiknya, memiliki sesuatu yang nyata di luar jendela mereka. Desain fisik Seperti halnya tempat, desain gedung sekolah dan semua peralatan yang melengkapinya juga sangat penting. Misalnya, meja dan kursi yang terlalu nyaman dapat mendorong sikap terlalu-santai, bahkan malas pada siswa; di sisi lain, jika meja dan kursi itu terlalu mewah atau bahkan terlalu jelek dapat menyebabkan kesulitan dan kegelisahan di kelas. Setiap siswa harus diberi meja dan loker khusus untuk mereka gunakan secara individual. Hal ini akan membebaskan siswa dari membawa beban terlalu banyak saat berpindah dari satu pelajaran ke pelajaran lainnya. Menurut saya, karakter umum sebuah gedung sekolah seharusnya berciri tradisional. Saat ini, pertimbangan utama dalam membuat desain bangunan adalah biaya - desain 'terbaik' tapi biayanya termurah. Sebaliknya, di masa lalu , berbagai upaya dilakukan untuk mengelilingi sekolah dan universitas dengan tanaman hijau, pohon-pohon dan jalan di jalur yang hijau, sungai serta kolam, sehingga siswa bisa bersantai di sela waktu pelajaran. Perhatikan seberapa baik lingkungan belajar dirancang dan disajikan di kursi belajar kuno seperti yang terdapat di Oxford atau Cambridge - bangunan mereka tampaknya membaik seiring bertambahnya usia mereka. Mereka menggunakan batu untuk membangun tembok tebal dan mendindingi banyak ruang interior dengan ruang segi empat dan serambi yang bentuk dan fungsinya berhutang pada keaslian Islam di Maghreb dan Spanyol. Pemangkasan biaya yang terlalu besar menyebabkan pembangunan tembok pemisah sangat tipis sehingga guru dan murid dapat mendengar apa yang sedang dibicarakan di ruang sebelahnya: akibat yang ditimbulkannya dari gangguan ini dapat menyebabkan siswa menjadi lekas marah dan kehilangan waktu belajarnya. Pencahayaan adalah faktor penting lainnya, yang seringkali diabaikan. Pencahayaan
buatan tidak akan pernah sebaik pencahayaan alami. Selain mahal untuk biaya pengoperasianny a, banyak murid menyatakan bahwa pencahayaan itu membuat mereka merasa lelah pada akhir pelajaran. Sebisa mungkin gunakan pencahayaan alami karena disamping 'gratis', pencahayaan alami kondusif bagi kenyamanan dan keceriaan guru dan siswa. Demikian pula, sirkulasi udara lebih baik didapatkan dari jendela terbuka daripada menggunakan mesin pendingin atau kipas angin yang bising (dan tentu saja mahal). Suhu rata-rata yang harus dipertahankan tidak boleh terlalu panas atau bahkan terlalu dingin dan hal ini harus terus dipantau secara memadai. Berkaitan dengan biaya pemanasan pada negara-negara tertentu, sebisa mungkin disarankan untuk berinvestasi dalam sistem yang meskipun mahal pada saat instalasinya namun lebih murah untuk operasional jangka panjangnya, seperti sistem solar atau energi matahari. Konstruksi blok tower sangat tidak cocok untuk gedung sekolah karena menghambat kontak fisik langsung di antara siswa. Sekali lagi, telepon atau jaringan komputer, meski penting, tidak bisa menggantikan kontak pribadi langsung yang sangat diperlukan dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jauhnya posisi sekolah dari pusat kota mengindikasikan bahwa kompleks bangunan sekolah tersebut harus berdikari atau mandiri. Fasilitas harus disediakan di sekolah atau sangat dekat dengannya sehingga kegiatan waktu luang, yang penting untuk peningkatan studi dapat diakses dengan mudah. Fasilitas itu harus mencakup lapangan dan gedung olah raga. Sekolah harus melayani kebutuhan siswa sehingga memungkinkan mereka untuk bermain dan berkompetisi dengan cara yang tepat: kelalaian untuk menjalankan fungsi ini hanya akan mendorong pembolosan siswa. Etos sekolah harus mendorong disiplin diri dan pengembangan diri secara mandiri pada siswa. Dengan kata lain, sekolah seharusnya tidak meniru masyarakat pada umumnya, sebaliknya, sekolah harus bertujuan mereformasi dan memperbaiki masyarakat tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, mengunyah permen karet dan merokok serta kebiasaankebiasaan lain harus dilarang sepenuhnya, tidak hanya di daerah tertentu atau pada waktu tertentu. Pada dinding dan aula sekolah harus dipasang potret, atau catatan prestasi dari siswa laki-laki dan perempuan yang telah memberikan contoh baik dalam perjalanan hidup mereka. Dekorasi masing-masing bangunan atau ruang harus sebisa mungkin mencerminkan karakter khusus dan tujuan masing-masing: misalnya, laboratorium biologi harus terlihat dan terasa berbeda dari laboratorium kimia; dinding ruang makan sebaiknya berbeda dengan dinding ruang kelas, dan sebagainya.
Perpustakaan sekolah harus menjadi salah satu atau bahkan sumber daya paling penting dan harus mudah diakses oleh semua murid. Sangat perlu untuk menekankan bahwa buku dan majalah harus diperbarui secara berkala, berbagai jenis majalah harus disediakan untuk memungkinkan siswa mengikuti (membahas) perkembangan terkini. Secara umum, peralatan yang digunakan oleh siswa harus yang terbaik dan paling modern. Adalah kondisi yang akan sangat menurunkan mental belajar jika siswa tahu bahwa, misalnya, komputer yang mereka gunakan adalah model yang sudah usang. Juga, relevansi apa yang dipelajari menggunakan peralatan tertentu akan berkurang secara signifikan jika peralatan itu sudah ketinggalan zaman di luar sekolah. Relevansi adalah prinsip yang perlu diterapkan baik pada desain mata pelajaran maupun pada dekorasi dan peralatan. Sayangnya, kebanyakan hal-hal yang diajarkan di sekolah yang ada saat ini diketahui (dan dirasakan) oleh siswa sekedar sebagai hal 'akademis' saja. Dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, siswa-siswi harus memiliki kesempatan untuk mencoba, menerapkan secara praktikum, apa yang telah dipelajarinya dalam teori. Jika tidak, siswa akan meninggalkan sekolah dengan banyak sekali informasi di kepala mereka tetapi tanpa pengalaman bagaimana menerjemahkan pengetahuan itu ke dalam desain praktis atau produksi yang sebenarnya. Guru Guru adalah kunci penting apakah sebuah lembaga pendidikan akan berhasil atau gagal. Seorang guru yang baik adalah guru yang tetap terus mengikuti perkembangan terbaru di bidangnya dan tahu bagaimana menyampaikan atau mentransfer pengetahuan itu kepada orang lain. Meskipun ada beberapa argumen yang menentang hal ini namun, saya mendukung adanya pelatihan guru secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tidak ketinggalan perkembangan terbaru dalam bidang studi mereka. Sayangnya banyak guru menggunakan catatan yang sama yang mereka gunakan dua puluh tahun sebelumnya, yang tentu saja hal ini tidak memiliki kesegaran dan daya tarik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri. Selain kemampuan intelektual dan mengajar, guru harus dilatih dan dipilih karena beberapa kualitas lain: 1 ketepatan waktu secara ketat - guru tidak boleh datang terlambat ke kelas ; 2 keadilan, guru harus memiliki pemahaman tentang perselisihan pribadi yang dapat berkembang antara guru dan siswa dan bagaimana mengatasinya; 3 rasa humor; meski tetap menjaga jarak tertentu dan otoritasnya, seorang guru sebaiknya tidak terlalu serius atau kaku sepanjang waktu mengajar, tetapi mampu membuat variasi dan meringankan nada pengajarannya agar siswa tetap fokus memperhatikan pelajaran;
4 keterbukaan terhadap inovasi; peralatan dan teknik baru akan selalu berkembang: guru harus berusaha untuk memanfaatkannya secara efektif dan bukannya justru menghindarinya hanya karena tidak ingin mengubah metode dan kebiasaan yang sudah ada. 5 kesegaran; guru harus berupaya menyesuaikan dan menggabungkan gaya dan metode pengajaran yang berbeda dengan cara yang paling efektif bagi siswa pada mata pelajaran dan tingkat tertentu. Dalam pelatihan bahasa, misalnya, pada sebagian materi pelajaran yang siap pakai mengharuskan guru untuk memberikan ceramah, pada bagian pelajaran lain mengharuskan mereka sekedar mengamati, sementara pada bagian lainnya mengharuskan guru berpartisipasi dengan siswa. Guru yang baik harus tahu bagaimana men gkombinasi dan mencocokkan dari bahan yang tersedia mana yang paling tepat memenuhi kebutuhan siswanya. 6 sensitivitas; guru harus waspada terhadap norma-norma sosial dan budaya siswanya dan berhati-hati ketika menyebutkan atau mendiskusikan ide-ide atau simbol yang memiliki makna khusus bagi mereka bahkan ketika norma-norma yang dianut antara guru dan siswa tidak sama. Guru harus terlatih dengan baik untuk memulai mengajar. Namun, mereka juga perlu diberi kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan, jika perlu pergi ke luar negeri secara langsung atau dalam bentuk pertukaran dengan institusi-institusi yang ada di luar negri. Dan tak kalah pentingnya adalah menjamin semangat yang tinggi diantara guru dan komitmen mereka dalam profesi yang berat ini, para guru harus dibayar lebih tinggi agar guru tidak harus mencurahkan waktu dan energi mereka untuk pekerjaan kedua hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Siswa Kelas yang efektif terdiri dari siswa-siswi pada tingkatan dan kemampuan yang kurang lebih sama. Untuk mencapai hal ini, tes terhadap siswa sebelum dan mungkin juga sesudah masuk perlu dilakukan lagi. Sekolah dengan kemampuan beragam adalah hal yang wajar, tetapi kelas dengan kemampuan beragam akan cukup menyulitkan dan menimbulkan beban besar pada guru yang tidak tahu bagaimana merencanakan kecepatan dan tingkat kesulitan pada materi yang ia ajarkan: mengajar terlalu lambat berarti berisiko kehilangan perhatian dari siswa yang lebih pintar, sementara mengajar terlalu cepat akan memaksa murid yang lemah memilih untuk tidak mengikuti pelajaran. Adalah juga sebuah hal yang penting bagi sekolah untuk menyaring siswa yang akan masuk dalam hal kepribadian atau karakter sebagaimana juga dilakukan pada potensi akademik mereka. Jika tersedia cukup informasi bagi guru tentang murid-muridnya, maka guru tidak akan bereaksi berlebihan ketika seorang siswa dengan catatan kekerasan atau mencuri, ternyata pada akhirnya tetap melakukan kekerasan atau mencuri di kelasnya. Hukuman yang terlalu keras oleh guru dapat memperparah permasalahan siswa, yang pada gilirannya, mempengaruhi kelas dan kinerja sekolah. Untuk mengurangi efek dari perbedaan kelas sosial, setidaknya selama waktu sekolah, siswa harus mengenakan seragam atau pakaian
yang sama atau mirip. Guru diharapkan berperilaku lebih adil terhadap siswa jika mereka tampak sama. Administrasi Administrator terutama kepala sekolah harus berwibawa dan serius. Kepedulian mereka terhadap disiplin harus adil, dan berfokus baik pada guru maupun pada siswa. Mereka harus mendorong dan memungkinkan pertemuan orangtua-guru di sekolah untuk membahas kemajuan masingmasing murid dengan gurunya. Administrasi berkewajiban untuk memastikan bahwa sekolah bersih dan layak untuk dipakai bagi semua kegiatan normal sekolah. Administrator berkewajiban memastikan bahwa sekolah bersih dan layak untuk dipakai bagi semua kegiatan normal sekolah. Ia juga berkewajiban mengiklankan sekolah secara efektif sehingga dapat meningkatkan citranya dalam persepsi publik sehingga menarik lebih banyak siswa. Akhirnya, administrator perlu terus mengikuti perkembangan terbaru dalam psikologi pendidikan dan inovasi dalam metode atau peralatan. Keluarga Orang tua kebanyakan mempercayakan anak-anak mereka ke sekolah (ketimbang memilih mengajar mereka sendiri) dan bagi banyak orang merupakan sesuatu yang di luar pemikiran dan pandangan mereka. Namun bagaimanapun juga, pendidikan dan pengasuhan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Orang tua mungkin kecewa dengan prestasi anak mereka tetapi tidak boleh menyalahkan guru atas buruknya prestasi tersebut. Sebaliknya, orang tua harus secara terbuka mengakui pengaruh dari kehidupan keluarga terhadap stabilitas karakter anak-anak dan terhadap kualitas prestasi mereka. Orang tua harus menasihati anak-anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka, ikut ambil bagian pada kegiatan-kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu luang, dan membantu kehadiran mereka di sekolah dengan selalu mendampingi mereka. Bahan Pelajaran dan Pengajaran Jam pelajaran sebaiknya tidak terlalu lama karena rentang perhatian siswa terbatas. Terutama yang harus dihindari adalah kebiasaan sebagian guru sekarang yang menggabungkan dua periode pelajaran menjadi periode ganda yang hanya terlalu menyulitkan bagi siswa dengan kemampuan rata-rata. Materi pelajaran yang banyak harus sesuai dan bermanfaat bagi siswa. TV dan video tidak boleh menjadi sarana membuang-buang waktu secara pasif; mereka dapat diterapkan untuk pekerjaan mengajar ratusan murid pada waktu yang sama. Komputer tidak akan pernah dapat menggantikan kontak manusia, tetapi merupakan alat yang berguna yang meringankan masalah organisasional dan dapat menstimulasi anak-anak. Mereka mungkin cocok bagi beberapa perangai tertentu dan membantu anak-anak mengatasi beberapa kesulitan belajar secara spesifik. Yang selalu relevan adalah bahan ajar tradisional seperti gambar, tabel, diagram, peta dan ilustrasi. Namun teknologi saat ini ada untuk membantu mengoperasikan peta dan diagram ini melalui komputer dengan memindai gambar, atau mentransfernya ke layar proyektor
sebagai papan tulis versi modern.