mempersembahkan
masa depan travel 2024
Perjalanan Travel
Masa Depan Travel: Perjalanan Travel 1. B andara masa depan: Akses masuk bandara dan keberangkatan yang praktis
04
2. B andara masa depan: Sisi udara dan penciptaan Aeroville
14
3. Penerbangan masa depan
24
Kesimpulan 32
2
The Future of Travel 2024
3
1. Bandara masa depan: akses masuk bandara dan keberangkatan yang praktis Taksi Google sedang menunggu TOM di luar rumahnya. Tetapi kemiripannya dengan taksi tahun 2014 hanya sedikit.
Taksi ini dilengkapi akses internet yang dikontrol gerakan jari dan suara melalui layar 3D, sehingga TOM dapat menyapa keluarga dan teman melalui Skype dalam perjalanan. Perjalanan ke bandara pada jam 4 sore tidak pernah semulus ini. Di bandara, kemajuan teknologi berhasil melenyapkan antrean check-in, dan bahkan loket check-in itu sendiri. TOM bisa meletakkan kopernya di titik otomatis yang ada di seluruh area terminal, dan melakukan check-in dengan perintah suara ke AI (Artificial Intelligence) yang dikenakannya.
4
The Future of Travel 2024
5
Banyak orang dalam industri penerbangan terkemuka menganggap skenario ini sepenuhnya bisa diwujudkan. “Pada tahun 2025, teknologi swalayan otomatis, yang dioperasikan dengan telepon cerdas, memungkinkan pelancong meletakkan tasnya di McDonald’s, atau melakukan check-in sambil membeli kopi di Starbucks,” ujar Patrick Yeung, CEO Dragonair. Akan hadirnya teknologi ini sedang dipersiapkan di bandara. British Airways dan Microsoft bekerja sama untuk menguji label tas digital personal yang diaktifkan dengan telepon cerdas yang sepenuhnya meniadakan label kertas, tiket, dan kartu boarding pass.
Label digital bisa disetel sebelumnya dengan informasi detail penerbangan dan informasi tujuan bagasi. Dengan teknologi NFC (Near Field Communications), label dapat dipindai dan dikirimkan dengan cepat. Teknologi yang sama juga memungkinkan TOM melacak tasnya sendiri, menempatkannya di konveyer bagasi, atau memantau koper saat dipindahkan dari satu bagian bandara ke bagian yang lain.
6
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
7
Namun, pelabelan cerdas hanyalah awal perjalanan. Tablet cerdas sudah digunakan oleh inisiatif Fast Travel, All Nippon Airways, yang menyediakan tablet bagi pelancong untuk melakukan check-in dalam hitungan detik sebelum memandunya melalui pemeriksaan keamanan dan ke pintu keberangkatan.
“Ini adalah puncak gunung es dari teknologi yang sangat memukau,” beber Asisten Pendiri Future Laboratory, Martin Raymond. Menurutnya, kita sedang menyaksikan lahirnya sesuatu yang sudah sering diperbincangkan, Internet Segala Hal, di mana akan semakin banyak produk dalam dasawarsa mendatang – 50 miliar perangkat, menurut Cisco – akan terhubung ke internet dan satu sama lain, seperti produk pakaian, aksesori, kulkas, bahkan sikat gigi dan koper.’ Artinya, lanjut Raymond, sistem pelabelan ini akan menautkan ponsel, hotel, rumah atau isi koper ke perangkat yang sama. Dengan demikian, hotel tempat menginap akan tahu bahwa Anda memerlukan lebih banyak kosmetik, kulkas tahu jika Anda perlu dipesankan makanan pokok, sedang mesin cuci akan menyiapkan pengaturan eco load-nya untuk mencuci banyak sekali pakaian kotor yang Anda bawa pulang.
8
The Future of Travel 2024
Di bandara Heathrow dan Frankfurt, iQueue, produk yang dilengkapi Bluetooth, sudah dipasang untuk memahami perilaku penumpang dan mengurangi kemacetan. Produk ini memantau antrean, waktu tunggu, kontrol akses, dan layanan terkait. Di masa mendatang, menurut pakar kami, begitu sistem seperti ini selesai diuji, penumpang mampu mengakses data yang disimpan melalui aplikasi dan menggunakan wawasan yang diperoleh untuk mempercepat perjalanannya sendiri.
9
Di bandara Incheon di Seoul, Korea Selatan, sebuah kios yang bersifat self-service memungkinkan check-in ke delapan maskapai utama hanya dalam tiga menit.
Keberangkatan tidak lama lagi akan mengoperasikan sistem imigrasi biometrik menggunakan pengenalan wajah dan boarding pass akan ditiadakan berkat paspor yang bisa dibaca mesin. Bagi banyak pakar industri, pengembangan ini baru langkah pertama dalam proses yang akan mendorong ke arah infrastruktur bandara otomatis yang praktis dan akan dinikmati TOM alias pelancong millenium pada tahun 2024. Seperti yang diutarakan oleh Greg Fordham, Managing Director Airbiz, dalam kurun waktu lima tahun tidak akan ada satu petugas manusia pun di terminal. Perjalanan bandara yang serba otomatis akan memungkinkan penumpang memegang seluruh kendali, sedangkan tim staf bandara yang memiliki kemampuan multibahasa dan multikeahlian akan fokus membantu mereka yang memerlukan.
‘Proses otomatis dan swalayan juga hampir meniadakan antrean. Dan karena setiap pelancong mengurus sendiri keperluannya di satu area secara bersamaan, maka perjalanan di bandara tidak akan banyak memakan waktu.’ Pintu keamanan juga memungkinkan TOM kembali menghemat waktu berharganya. Antrean panjang dan mesin sinar-X yang digunakan pada 2014 akan menjadi bagian masa lalu yang tak lagi digunakan. Sebagian besar teknologi ini sedang direncanakan untuk digunakan di T4 Bandara Changi Singapura, yang rencananya akan dibuka pada 2017. Pemindaian biometrik,
10
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
check-in swalayan, dan boarding digital melalui ponsel hanyalah beberapa inovasi standar yang direncanakan, beserta concierge virtual. Yakni toko yang memajang produk yang perlu dipindai jika hendak membelinya dan produk itu langsung dikirim ke rumah tanpa perlu dibawa masuk ke pesawat.
11
‘Kartu data biometrik akan menggantikan paspor, yang mengidentifikasi pelancong sebagai risiko keamanan rendah, tepercaya, dan memungkinkan melewati uji keamanan dengan cepat serta menghemat banyak waktu untuk transit dan boarding,” ungkap Dr Ian Yeoman.
Selain itu, perangkat lunak pengenal wajah akan digunakan untuk menandai mimik wajah atau gerakan badan yang mengisyaratkan penumpang yang membawa anak-anak yang sedang stres tinggi (untuk pelacakan cepat), pelancong yang mungkin membawa barang ilegal (untuk diperiksa lebih lanjut), atau mereka yang mungkin menimbulkan risiko keamanan di bandara atau di pesawat.
Bagasi tidak perlu lagi melewati pemeriksaan Sinar X. Sebagai gantinya, generasi baru pemindai molekuler laser akan memeriksa penumpang dan koper mereka dalam hitungan tidak sampai satu detik saat mereka melalui area keamanan yang tidak berpenghalang.
Pemindai badan molekuler laser dari Genia Photonics, sekarang sedang diperkenalkan di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, 10 juta kali lebih cepat dibandingkan pemindai konvensional dan bisa beroperasi dari jarak 50 meter sehingga dapat melihat semua penumpang dan bukan hanya sekelompok pilihan tertentu saja.
12
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
13
2. Bandara masa depan: sisi udara dan penciptaan Aeroville Setelah melewati check-in dan pemeriksaan keamanan versi 2024 yang menyenangkan, TOM bisa memanjakan diri di sekitar area keberangkatan yang dirancang dengan cerdas sehingga transit pun menjadi bagian pengalaman liburan yang penting dan menarik.
14
The Future of Travel 2024
Seperti yang disampaikan Melissa Weigel, Direktur Multimedia Senior di Moment Factory, studio desain lingkungan multimedia yang baru-baru ini merenovasi terminal internasional di Bandara Los Angeles, saat ini,bandara terasa seperti pengorbanan yang harus dilakukan demi perjalanan, di mana-mana kita terjebak dan ingin cepat keluar. “Tidak lama lagi, bandara akan menjadi bagian penting dari pengalaman liburan, tempat di mana kita merasa nyaman menghabiskan waktu di dalamnya. Bandara akan menghadirkan kesenangan baru bagi pelancong selama perjalanan. Bandara akan menyenangkan dan indah dengan arsitektur cerdas yang berpengaruh pada suasana ruangan,” ujarnya.
Moment Factory, yang terkenal sebagai produser di balik video pertunjukan Madonna, World Tour and Super Bowl 2012, menghadirkan konten multimedia dan interaktif untuk tujuh layar LED raksasa yang ditempatkan di lokasi strategis di sekeliling terminal. Fitur utamanya adalah Menara Waktu empat sisi setinggi 72-kaki yang mengelilingi salah satu lift utama terminal. Salah satunya, fitur trompe l’oeil perlahan-lahan beralih antar video-video yang terinspirasi film Hollywood lawas. “Menurut kami, ini seperti menceritakan kisah Los Angeles,” tutur Weigel.
15
Baliho ini tidak menampilkan iklan. Instalasinya dimaksudkan untuk menghibur dan menenangkan, bukan sekadar membuat konsumen senang. Setelah sekian lama dianggap sebagai zona transisi konvensional, bandara kini menjadi beberapa tempat terbaik di dunia untuk menikmati seni. Bandara Changi Singapura memiliki patung bergerak terbesar di dunia, Kinetic Rain.
Bagi Marion Witthøfft, Kepala Commercial Excellence di Bandara Copenhagen, perubahan artistik di beberapa bandara merupakan konsekuensi meningkatnya ekspektasi penumpang yang tidak bisa dihindari. “Mereka mengharapkan bandara yang efisien, tetapi mereka menginginkan agar bandara lebih dari sekadar efisien,” jelasnya. Witthøfft ingin bandaranya menghadirkan momen magis saat penumpang melihat sesuatu dan menikmati sesuatu yang tidak mereka duga. Seperti halnya prestasi Moment Factory di Bandara Los Angeles, yang disebutnya momen magis.
Bandara Schiphol Amsterdam memamerkan masterpiece Belanda yang dipinjam dari Rijksmuseum.
16
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
17
Hasrat memiliki gedung terbuka yang luas melandasi desain Aeroville yang baru dan menginspirasi seluruh dunia yang akan menjadi pengalaman bandara di 2024.
Bandara Changi Singapura memiliki atap kupu-kupu, taman vertikal lima tingkat, air terjun, empat bioskop, dan kolam renang rooftop. Bandara lain sekarang mulai memasang sistem ventilasi dan teras luar ruang yang memungkinkan pelancong menghirup udara segar dan terbuka, seiring banyaknya riset yang mengindikasikan bahwa hal ini merupakan fokus masalah utama bagi pelancong global. Survei barubaru ini yang dilakukan Skyscanner mengindikasikan bahwa 43 persen penumpang menyukai tempat parkir udara terbuka atau pantai sebagai bagian dari pengalamannya di bandara.
18
The Future of Travel 2024
Bandara Internasional Kuwait yang baru – dibuka pada 2016 – akan menjadi terminal penumpang pertama di dunia yang bersertifikat emas LEED (Leadership in Energy and Environmental Design). Lengkap dengan air terjun internal yang sejuk dan dikelilingi taman bergaya oasis. “Dalam bandara masa depan kita,” ungkap Martin Raymond dari The Future Laboratory, “tampilan interaktif, lingkungan imersif, penggunaan sistem
proyeksi pencarian jalan atau hamparan realitas maya yang memungkinkan setiap penumpang menciptakan rutenya di terminal bandara akan menjadi bagian dari apa yang disebut pakar sebagai experiums – zona seperti tempat parkir ritel, ruang umum dan pusat belanja di mana infografrik, teknologi pencarian jalan, dan geotagging dipadukan untuk mengubah perjalanan biasa atau area transit menjadi kisah yang imajinatif, imersif, dan interaktif.”
19
Pengalaman belanja dan kuliner akan ditransformasikan pada 2024 dengan pemusatan Transtailing – format baru Transit Retail – dan paduan teknik ritel fisik dan digital yang disebut Phygital. Etalasi peritel olahraga Adidas dan peritel fesyen AS Forever 21 yang memungkinkan pelanggan membeli barang hanya dengan mengarahkan telepon cerdasnya ke produk tersebut menunjukkan wujud dari hal-hal yang akan hadir untuk industri kuliner dan ritel bandara. Tetapi bayangkan menampilkan benda-benda ini secara virtual atau menambah antarmuka haptic atau sarung tangan haptic seperti yang digunakan peneliti untuk meningkatkan ketaktilan di dunia game. Sekarang tambahkan teknologi yang memunculkan aroma sesuatu tepat dari tempat
di mana produk berada, seperti bau kulit dari bagian dalam sepatu, atau di dalam kantung barang duty-free. Anda akan mulai paham mengapa penelitian terhadap bau maya di University of Agriculture and Technology Tokyo, yang dulunya kurang bisa dipahami pentingnya, menarik peneliti yang ingin menjadikan pengalaman belanja virtual di masa mendatang lebih menarik dan memuaskan.
Smelling Screen milik tim ini, yang dipresentasikan di konferensi IEEE Virtual Reality 2013 di Orlando, Florida, bisa menghasilkan bau yang muncul dari area tertentu di layar. Tetapi di masa mendatang, ini bisa diterapkan di jendela toko atau di pusat belanja digital. Dinding toko bahan makanan virtual milik Tesco’s, pertama kali diuji di stasiun kereta bawah tanah dan terminal bus di Korea Selatan sebelum diperkenalkan di Bandara Gatwick, telah menginspirasi peritel di bandara New Delhi India untuk menerapkannya juga. Di sini, pembelanja bisa memindai kode QR di telepon cerdasnya untuk membeli barang mewah, termasuk parfum, perhiasan, kamera dan ponsel cerdas. Inisiatif yang sama sedang diuji di Frankfurt, dan di ruang keberangkatan dalam negeri di banyak bandara dan terminal kota kelas-dua di Cina. Studio multidisiplin seperti Think Big Factory mengusulkan bahwa tidak lama lagi seluruh ruang besar, seperti dinding dan lantai bandara ruang keberangkatan, juga bisa menjadi sangat interaktif.
20
The Future of Travel 2024
21
TOM akan pindah ke lingkungan di mana perangkat lunak interaktif memungkinkannya memesan makanan atau barang dengan lambaian tangannya atau cukup dengan perintah verbal sederhana. Dan dia yakin bahwa pesanan akan segera diantar di mana pun posisi TOM di gedung terminal. Setiap detik perjalanan di bandara akan sangat berarti. “Tanpa perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengantre, penumpang bisa membeli tawaran makanan dan minuman serta ritel yang jauh lebih menggoda,” beber Greg Fordham dari Airbiz. Pengeluaran penumpang akan meningkat tajam dan area iklan bandara akan ditingkatkan untuk menghadirkan pengalaman yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
Sambil bersantai setelah latihan yoga sejenak di paviliun virtual dan berenang di kolam renang infinity yang dikelilingi pemandangan pulau pilihan, TOM meminta Kecerdasan Artifisial yang dia pakai untuk memesan bahan kebutuhan sehari-hari dari dinding belanja virtual terdekat. Pesanannya akan sudah menunggunya di sana setiba di rumah.
Dia memberi tahu Teman Perjalanan Digitalnya kalau dia sedikit haus. Perangkat cerdas ini akan memesankan minuman favoritnya untuk diantar begitu pelancong bersandar di kursi yang persis sesuai dengan bentuk tubuhnya. Dia dininabobokkan oleh suara air terjun dan kicauan burung di tengah-tengah hutan atrium terminal. Sekarang waktunya bersantai hingga perangkat lunak bandara memberi tahu bahwa penerbangannya siap boarding.
22
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
23
3.Penerbangan di masa mendatang
TOM terbangun dari istirahatnya yang menyegarkan dan menemukan hologram 3D anggota staf bandara, yang diproyeksikan oleh perangkat lunak yang dibenamkan di terminal, muncul di sampingnya untuk memberi tahu bahwa penerbangan sudah menunggunya. . Hologram lain – yang masing-masing dihubungkan dengan rencana perjalanannya melalui perangkat yang dipakainya – memandunya dari kursinya di hutan, melalui terminal dan ke pintu boarding. Ini skenario untuk perjalanan di tahun 2024 yang dibenamkan dalam teknologi bandara baru saat ini. Pakar keamanan holografik sudah dipasang untuk memandu orang melalui batasan keamanan real-time guna menghindari antrean dan penundaan akibat banyaknya pemberhentian dan pencarian. Sistem panduan pribadi sedang diperkenalkan. Di Bandara Copenhagen, aplikasi telepon cerdas pencari jalan memandu masing-masing pengguna pada rute tercepat dan termudah di bandara ke pintu keberangkatan mereka.
24
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
25
Dengan dihapusnya pemeriksaan kartu boarding dan oleh perangkat lunak check-in digital dan biometrik bandara, TOM berjalan ke pesawat. Kabin dan tempat duduknya telah banyak berubah dibanding dasawarsa lalu. Kursinya menggunakan memory foam style agar sesuai bentuk tubuhnya dan pencahayaan cerdas kabin dirancang untuk meniadakan efek jetlag, dengan menggunakan lampu yang menghasilkan hormon tidur melatonin, seperti halnya yang dihasilkan tempat tidur terbaru Withings Aura.
Masing-masing kursi juga dilengkapi kontrol suhu,dan komunikasi holografik serta pusat hiburan yang memungkinkan TOM melakukan percakapan 3D dengan teman dan keluarga di rumah serta memutar film dan musik pilihannya.
Pengacak suara yang ditanamkan di sandaran kursinya akan mencegah penumpang lain mendengar percakapannya, sedangkan sarung tangan haptic – awalnya di Kelas Bisnis – akan memungkinkannya membelai anaknya, mencium istrinya atau berjabat tangan dengan kolega bisnis, merasakan sentuhan atau genggaman saat itu dilakukan. “Teknologi seperti ini sudah ada di tengah-tengah kita,” tutur Martin Raymond. Di acara seperti Consumer Electronics Show 2014 di Las Vegas, Anda sedang melihat versi generasi kedua dan ketiga perangkat ini – sekarang memang sangat mahal, tetapi diharapkan turun harga saat mencapai pemasaran massal. Jadi dalam satu dasawarsa, seiring semakin banyaknya penumpang yang menyediakan hiburan sendiri dalam penerbangan, maskapai penerbangan harus memukau dengan teknologi hiburan yang jauh lebih baru dan imersif.
26
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
27
Selain itu, kabin akan dibagi ke dalam berbagai zona untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang yang ingin bersantai, berbaur dengan penumpang lain, atau menyantap pesanan makanan dari pramugari yang dilengkapi perangkat mobile cerdas sehingga memahami preferensi pelancong.
Ini adalah transformasi mengejutkan yang berakar dari kemajuan teknologi pesawat, dan keinginan-keinginan penumpang yang terlihat jelas hari ini. Riset konsumen Skyscanner mengungkapkan bahwa ruang tidur pesawat berbentuk kapsul banyak diinginkan penumpang. Hal ini sekaligus mengindikasikan besarnya kebutuhan untuk memikirkan kembali desain pesawat yang memungkinkan tidur nyenyak sebagai bagian dari paket standar. Kebutuhan inilah yang mendorong Airbus mendesain Concept Cabin di mana kelas Pertama, Bisnis dan Ekonomi sudah ditiadakan untuk menghadirkan zona berbeda yang memungkinkan pelancong bersantai, bermain game, berinteraksi dengan penumpang lain, serta chatting dengan teman, keluarga dan kolega di darat melalui internet. Beranjak dari konsep satu ukuran untuk semua, kursi yang berubah bentuk menawarkan tingkat kenyamanan berbeda dan mengakomodasi populasi obesitas yang semakin meningkat. Sementara organisasi riset Jerman Fraunhofer telah mengembangkan kontrol suhu internal yang bisa diatur oleh masing-masing penumpang. Seorang konsultan desain aeronautik, Catherine Barber, memprediksikan bahwa pencahayaan cerdas dalam kabin akan membuat jetlag hanyalah pengalaman masa lalu di tahun 2020-an. Airbus percaya bahwa segala perabot dan perlengkapan akan mampu membersihkan diri sendiri di masa depan berkat inovasi dari alam seperti misalnya penutup yang kebal terhadap debu atau penutup yang dapat menyembuhkan diri sendiri.
28
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
29
Di samping itu, menurut laporan World Economic Forum 2013 Connected World Transforming Travel, Transportation and Supply Chains, komunikasi di pesawat untuk penumpang akan berubah drastis di akhir dasawarsa ini. Konektivitas 5G generasi berikutnya akan tersedia di pesawat masa depan, menjadikan download 100 Mb/s melalui broadband satelit canggih sebagai bagian dari paket standar.
30
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
Konsekuensinya, masing-masing kursi akan menjadi kombinasi ruang tamu mobile dan kantor virtual, yang dilengkapi film, musik dan data multimedia personal. Sistem hologram ala Skype memungkinkan chatting real-time dengan orangorang terdekat TOM.
Duduk di kursi yang terhubung ke internet dan dilengkapi kontrol suhu, atau menyusuri zona berbeda kabin pesawat akan membuat TOM lupa waktu saat dia bepergian ke salah satu destinasi baru yang menarik dan menginspirasi di tahun 2024.
31
Kesimpulan Pada pertengahan dasawarsa berikutnya, perjalanan dari rumah ke kursi pesawat akan nyaris tak terasa dibandingkan dengan pengalaman yang sering memakan waktu dan menyebabkan stres di tahun 2014. Perjalanan ke bandara akan sangat menyenangkan sementara pelancong menghabiskan waktu berselancar di situs atau chatting dengan teman dan keluarga dalam taksi yang dilengkapi teknologi realitas maya dan terhubung ke dunia maya. Dia akan sangat menanti-nanti kedatangannya di bandara yang sudah ditransformasi dari stasiun transit menjadi Aeroville mewah, dengan kursi sesuai bentuk tubuh, dinding virtual tempat dia bisa berbelanja, bioskop 3D, kolam renang rooftop dan pusat yoga yang ditata di tengah-tengah hutan atrium. Pemindai molekuler, label koper digital, dan teknologi pengenal wajah dan retina akan meniadakan antrean di pemeriksaan keamanan dan loket check-in. Anggota staf holografik akan dengan praktis memandu pelancong ke kursinya yang sesuai dengan bentuk tubuhnya serta dilengkapi multimedia 3D dan koneksi internet sebagai kelengkapan standar.
32
The Future Masa DepanofTravel Travel2024 2024
33
Hubungi Kami Untuk informasi lebih lanjut mengenai laporan ini, silakan hubungi: Tika Larasati –
[email protected] / (65) 3157 6136 Untuk keterangan lebih lanjut tentang Skyscanner silakan ke www.skyscanner.co.id Ikuti kami di www.facebook.com/SkyscannerIndonesia www.twitter.com/SkyscannerID
www.skyscanner2024.com