Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 19 tahun 2002 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000, 00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000, 00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah).
Kelautan untuk Masa Depan Penyusun Editor Desain Cover Tata Letak Isi Cetakan Pertama
: : : : :
Beni S. Ambarjaya Sarjan Ramdani Andri Seva Yusuf Sobari Tahun 2014
Penerbit: CV. MEDIA SARANA CERDAS Jl. Terusan Martanegara No. 8 Bandung E-mail :
[email protected]
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Ambarjaya, Beni S. Kelautan untuk Masa Depan / Beni S. Ambarjaya Cet. 1 - Bandung: Media Sarana Cerdas, 2014. vi + 66 hlm. ; ilus ; 25 cm. Bibliografi: hlm. 66 ISBN 978-602-9108-47-7 1. Kelautan untuk Masa Depan
I. Judul
P R A K ATA
S
ebagian besar wilayah Indonesia adalah laut. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kekayaan laut di Indonesia sangatlah besar. Sejak zaman purbakala, Indonesia dikenal memiliki kekayaan laut yang sangat kaya akan keragamannya sehingga menjadi rebutan para penjajah. Bahkan, dengan wilayah laut yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, wilayah laut Indonesia memiliki potensi kerawanan dalam pencurian hasil laut dari berbagai negara, terutama negara-negara tetangga yang berbatasan langsung. Mengelola laut yang begitu luas itu memang tidak mudah. Namun, tentu saja tanggung jawab tersebut harus senantiasa diemban bersama-sama. Sungguh, laut yang kita miliki sejatinya dapat digunakan sepenuhnya oleh masyarakat di negara Indonesia. Sedikit pengetahuan mengenai kelautan Indonesia ada dalam buku kecil ini. Sedikit informasi juga disertakan untuk memberikan sedikit pencerahan pada pembaca semuanya. Tidak ada kata terakhir, semoga isi buku kecil ini dapat memberikan manfaat pengetahuan dan wawasan terhadap kelautan Indonesia.
Penulis
iii
iv
DA F TA R I S I Prakata
iii
1
Samudra dan Laut 1 A. B. C. D. E. F. G. H.
B AG I A N
B AG I A N
2
Samudra 2 Salinitas 3 Warna Air Laut 4 Gelombang Laut 4 Pasang Surut 4 Tsunami 5 Angin Topan 8 Siklus Air 12
Masalah Terbesar yang Dihadapi Laut
B AG I A N
A. B. C. D. E. F. G. H.
13
Penangkapan Berlebihan (Overfishing) 13 Budidaya Ikan yang Tidak Bertanggung Jawab Predator Laut Paling Penting Semakin Langka Pengasaman Laut 15 Matinya Terumbu Karang 15 Zona Laut Mati Berkembang 16 Polusi Merkuri 17 Pusaran Sampah 17
3
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia A. B. C. D.
Gambaran Umum 19 Fisiografi Laut Indonesia 19 Morfologi Dasar Laut 20 Wilayah Laut Teritorial Indonesia v
14 14
19
21
B AG I A N
B AG I A N
5
A. Potensi Laut Indonesia 29 B. Kekayaan Sumberdaya Laut Indonesia
Makna dan Fungsi Laut bagi Bangsa Indonesia A. B. C. D. E. F.
B AG I A N
B AG I A N
4
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
7
Glosarium 64 Indeks 65 Daftar Pustaka
6
31
41
Laut sebagai Wilayah 41 Laut sebagai Sumberdaya dan Ekosistem 42 Laut sebagai Media Kontak Sosial dan Budaya 43 Laut sebagai Sumber dan Media Penyebar Bencana Laut Mengontrol Iklim Dunia 44 Laut sebagai Sumber Energi Listrik 45
Penyebab Kerusakan Laut Indonesia
29
43
47
A. Dampak Kerusakan Laut Akibat Ulah Manusia B. Mengatasi Kerusakan Laut 49 C. Cara Mencegah Kerusakan Laut 51
Lestari Lautku
57
A. Upaya Melestarikan Ekosistem Laut 58 B. Upaya Melestarikan Hutan Mangrove 59
66
vi
48
1
BAGIAN
Samudera dan Laut
B AG I A N
1
Samudra dan Laut
S
amudra menutupi kira-kira 70% permukaan Bumi. Samudera mengandung 97% pengaturan air di dunia. Samudera di Bumi memiliki keunikan di tata surya kita. Tidak ada planet lain di tata surya yang memiliki air cair (meskipun akhir-akhir ini ditemukan di Mars yang mengindikasikan Mars memiliki air cair pada zaman dahulu). Kehidupan di Bumi berasal dari lautan, dan samudra kemudian menjadi rumah bagi keragaman A. Samudera jaring kehidupan yang sangat menakjubkan. B. Salinitas Samudra dunia memiliki berbagai fungsi, khususnya C. Warna Air Laut berdampak pada suhu. Samudra melunakkan Bumi dengan D. Gelombang Laut E. Pasang Surut menyerap radiasi matahari yang masuk (disimpan seF. Tsunami bagai energi panas). Arus samudera yang selalu bergerak G. Angin Topan menyebarkan energi ini ke seluruh Bumi. Arus ini H. Siklus Air memanaskan daratan dan udara selama musim dingin dan mendinginkan cuaca selama musim panas.
1 1
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
A. Samudera Samudera yang ada di Bumi semuanya saling berhubungan satu sama lain. Sampai dengan tahun 2000, terdapat empat samudra yang diketahui, yaitu Pasifik, Atlantik, Hindia, dan Arktik. Namun, International Hydrographic Organization membatasi sebuah samudra baru, yaitu Samudera Selatan (terletak di antara Antarktika dan meluas ke lintang 60 derajat).
Sumber: kids.britannica.com
Empat samudra utama yang menutupi sebagian besar permukaan Bumi
Terdapat juga berbagai laut (cabang yang lebih kecil dari samudra); laut sering sebagian wilayahnya dikelilingi daratan. Laut-laut besar adalah Laut Cina Selatan, Laut Karibia, dan Laut Mediterania.
2
Samudra
Wilayah (km2)
Kedalaman Rata-rata (m)
Pasifik
165.250.000
4.028
Palung Mariana, 36.198 kaki (11,033 m)
Atlantik
106.400.000
3.926
Palung Puerto Rico, 28.231 kaki
Hindia
73.560.000
3.963
Palung Jawa, 25.344 kaki
Selatan
20.330.000
4.000 - 5.000
Arktik
13.990.000
1.205
Titik Terdalam
Palung the southern end of the South Sandwich, 23.737 ft (7.236 m) Cekungan Eurasia, 17.881 kaki
BAGIAN
Samudera dan Laut
B. Salinitas Mengapa air laut berasa asin? Ketika air mengalir di sungai, air tersebut membawa mineral garam dalam jumlah kecil yang berasal dari batuan dan tanah dasar sungai. Air yang asin ini mengalir sangat sedikit ke samudra dan laut. Air yang berada di samudera hanya hilang melalui evaporasi (dan pembekuan kutub es), tetapi sisa-sisa garam dilarutkan di dalam samudra (yang tidak menguap). Jadi, air yang tersisa ini akan lebih asin dan semakin asin seiring dengan berjalannya waktu.
Sumber: waterfacts.net
Siklus Hidrologi
Salinitas (kandungan garam) air samudera berbeda-beda. Samudera dan laut mengandung sekitar 5x1016 ton garam. Satu kubik ratarata air laut mengandung 10 gram garam. Samudera kira-kira mengandung 3,5% garam (berat). Salinitas pada umumnya dinyatakan dalam bentuk bagian per seribu (disingkat o/oo), jumlah pon garam per 1.000 pon air. Salinitas rata-rata air laut adalah 35 o/oo.
Garam Laut
Bagian per Seribu
Klorida
19,3
Sodium
10,7
Sulfat
2,7
Magnesium
1,3
Kalsium
0,4
Potasium
0,4
Bikarbonat
0,15
Bromida
0,07
Lainnya
0,06
Jumlah salinitas
1
35,08 3
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Air terasin berada di Laut Merah dan di Teluk Persia yang memiliki salinitas kira-kira 40 o/oo (karena sangat tingginya evaporasi dan rendahnya masukan air tawar). Laut paling asin berada di wilayah kutub, di mana pencairan es kutub dan curah hujan yang tinggi mengencerkan salinitas.
C. Warna Air Laut Sinar matahari terdiri atas semua warna pelangi, yaitu merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan violet. Beberapa sinar matahari dipantulkan permukaan air, memantulkan warna langit. Beberapa sinar matahari menembus air dan disebarkan oleh riak dan partikel-partikel dalam air. Di air dalam, sebagian besar sinar matahari disebarkan melalui oksigen di dalam air, dan menyebarkan lebih banyak cahaya biru. Air menyerap lebih banyak cahaya merah dari sinar matahari. Air juga meningkatkan penyebaran cahaya biru. Contoh beberapa keanehan warna air laut adalah Laut Merah sering terlihat merah karena ganggang merah yang hidup di laut ini dan Laut Hitam hampir terlihat hitam karena memiliki konsentrasi hidrogen sulfida tinggi (yang memunculkan warna hitam).
D. Gelombang Laut Angin menyebabkan gelombang di permukaan samudera (dan di danau). Angin memindahkan beberapa energinya ke air, melalui gesekan antara molekul udara dan molekul air. Angin yang kuat (seperti badai) menyebabkan gelombang yang lebih besar. Kita juga bisa membuat miniatur gelombang dengan meniup seluruh permukaan air di panci. Gelombang air tidak bergerak secara horizontal. Gelombang hanya bergerak naik dan turun (gelombang tidak mewakili gelombang air). Kita bisa melihat demonstrasi gelombang ini dengan melihat pelampung yang mengambang naik dan turun oleh gelombang. Tsunami (terkadang disebut gelombang pasang) berbeda dari gelombang permukaan. Tsunami biasanya disebabkan oleh gempabumi bawah air, erupsi gunung api, dan longsoran tanah.
E. Pasang Surut Pasang surut disebabkan oleh interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan. Daya tarik gravitasi bulan menyebabkan samudera menonjol keluar ke arah bulan. 4
BAGIAN
F. Tsunami
Samudera dan Laut
Tonjolan lain terjadi di sisi berlawanan karena Bumi juga ditarik ke arah Bulan. Karena Bumi berotasi ketika hal ini terjadi, dua pasang surut terjadi setiap harinya. Isaac Newton adalah orang pertama yang menjelaskan pasang surut secara ilmiah. Pasang dan surut terbesar terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama karena pada saat itu, Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam bidang segaris. Pasang terendah terjadi pada saat bulan perbani. Oleh karena itu, pasang terendah disebut juga pasang perbani. Ketika pasang perbani, pasang terjadi serendah-rendahnya karena kedudukan Matahari dan Bulan terhadap Bumi membentuk sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi Bulan dan Matahari akan saling memperlemah. Perbedaan tinggi air pada saat pasang dan surut di laut terbuka mencapai 3 meter. Akan tetapi, di tempattempat sempit seperti di selat atau di muara sungai, perbedaan tinggi air ini dapat mencapai 16 m. Bumi yang diselubungi air laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bulan. Akibatnya, daerah yang berhadapan dengan Bulan akan mengalami pasang, sedangkan daerah yang tegak lurus terhadap kedudukan Bulan akan mengalami surut.
1
Sumber: ridwanaz.com
Pasang purnama terjadi ketika Matahari dan Bulan terletak segaris dengan Bumi. Keduanya bersama-sama me narik air laut ke arah yang sama. Pasang perbani terjadi ketika Bulan menarik air laut pada sudut tegak lurus terhadap matahari.
Tsunami adalah serangkaian gelombang besar yang bisa menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa ketika tsunami menghantam pesisir. Tsunami disebabkan oleh gempa bawah laut, letusan gunung api, atau yang lebih jarang terjadi karena hantaman asteroid atau meteorid ke dalam air dari ruang angkasa. Kebanyakan tsunami disebabkan oeh gempa bawah laut, tetapi tidak semua gempa bawah laut menyebabkan tsunami. Sebuah gempa bumi yang terjadi lebih dari magnitude 6,75 skala richter bisa menyebabkan tsunami. Kira-kira 90 persen kejadian tsunami terjadi di Samudera Pasifik. 5
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Kebanyakan tsunami bisa dideteksi sebelum menghantam daratan dan kehilangan nyawa dapat diminimalisasi, dengan menggunakan teknologi modern, di antaranya seismograf (yang mendeteksi gempa bumi), pelampung lepas pantai terkomputerisasi yang bisa mengukur perubahan ketinggian gelombang, dan sistem sirene di pantai untuk mengingatkan orang-orang akan bahaya Sumber: nctr.pmel.noaa.gov potensial tsunami. Pelampung lepas pantai terJika kita melihat air surut dengan cepat komputerisasi sebagai alat pedan tidak terduga dari pantai, segeralah ringatan dini akan munculnya berlari ke tempat tinggi atau ke pedalaman. tsunami. Hal ini karena mungkin tsunami akan segera datang. Selain itu, apabila jika kita sedang berada di pantai dan terjadi gempa bumi, ini mungkin yang akan menyebabkan tsunami. Karena itu pula, kita harus segera berlari ke tempat tinggi atau pedalaman jika melihat hal tersebut terjadi. Beberapa pantai memiliki sirene peringatan tsunami. Jadi, kita jangan mengindahkan peringatan tersebut. Gelombang tsunami pertama sering tidak terlalu besar, tetapi kita juga harus segera pergi ke dataran tinggi atau pedalaman karena bukan tidak mungkin gelombang yang lebih besar akan datang menghampiri kita.
1. Kata tsunami Kata tsunami berasal dari kata Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan.” Tsunami terkadang keliru disebut dengan “gelombang pasang.” Tsunami tidak disebabkan oleh pasang (pasang disebabkan oleh gara gravitasi bulan dan laut). Sementara gelombang biasa disebabkan oleh angin.
2. Pembentukan tsunami Tsunami diawali ketika jumlah air yang besar berubah dengan cepat. Gerakan yang cepat bisa terjadi karena hasil dari gempa bumi bawah laut (ketika lantai laut tiba-tiba naik atau turun, longsoran baru, erupsi gunungapi, atau kejadian energi besar lainnya). Perpindahan volume air dalam jumlah besar ini menghasilkan gelombang yang sangat panjang (jarak dari puncak ke puncak gelombang lainnya bisa mencapai ratusan kilometer panjangnya), tetapi tidaklah tinggi (sekitar 3 meter). 6
BAGIAN
Samudera dan Laut
Gelombang merambat (menyebar) di laut ke segala arah yang dapat melakukan perjalanan yang jauh dari sumbernya dengan kecepatan yang luar biasa.
3. Ukuran tsunami Tsunami memiliki panjang gelombang yang sangat panjang (panjang gelombang adalah jarak antara puncak (atas) satu gelombang dan puncak gelombang selanjutnya). Periode (waktu antara dua gelombang yang berurutan) juga sangat panjang, kira-kira satu jam di perairan dalam. Di laut dalam, tsunami tingginya hanya bisa kira-kira 1 m. Tsunami seringnya tidak terlihat ketika berada di laut dalam. Hal ini membuat deteksi tsunami di laut dalam sangat sulit.
4. Kecepatan tsunami Tsunami dapat melakukan perjalanan lebih dari 970 km di samudera terbuka – secepat pesawat jet. Dengan kecepatan ini, hanya dibutuhkan waktu beberapa jam bagi tsunami untuk melakukan perjalanan mengelilingi keseluruhan samudera. Gelombang biasa (dihasilkan oleh angin) hingga sekitar 90 km/jam.
5. Tsunami menabrak pantai Ketika gelombang tsunami mendekati pantai (di mana laut menjadi dangkal), palung (bawah) gelombang menghantam dasar pantai, menyebabkan gelombang melambat, bertambah tinggi (amplitudo diperbesar berkali-kali) dan panjang gelombang dikurang (jarak dari puncak ke puncak). Di daratan, tinggi gelombang tsunami bisa mencapai ratusan meter. Garis pantai yang curam menghasilkan gelombang tsunami lebih tinggi. Selain gelombang tsunami besar yang menabrak pantai, gelombang juga mendorong air dalam jumlah besar ke pantai di atas muka air laut reguler (ini disebut kenaikan air – runup). Runup bisa menyebabkan kerusakan yang luar biasa di daratan pedalaman dan jauh lebih umum dibandingkan dengan besar ukurannya, gelombang tsunami bergemuruh.
6. Sistem peringatan tsunami Sistem peringatan tsunami terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia. Ilmuwan memantau terus-menerus aktivitas seismik (gempa bumi), serangkaian pelampung mengambang di lepas pantai dan memonitor perubahan permukaan laut. Sayangnya, karena tsunami tidak terlalu tinggi ketika berada di laut, proses deteksi tidaklah mudah dan terdapat banyak alarm palsu.
1
7
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
G. Angin Topan Sebuah angin topan adalah sangat kuat, putaran badai yang terbentuk di lautan hangat dekat equator atau khatulistiwa. Nama lain untuk angin topan adalah siklon tropis. Angin topan memiliki putaran angin yang kuat (119 kilometer per jam), jumlah hujan yang besar, tekanan udara rendah, guntur dan kilat. Angin siklon dari badai berotasi dalam arah berlawanan jarum jam mengelilingi pusat, mata badai.
Sumber: www.whoi.edu
Pusat badai merupakan bagian paling tenang. Bagian ini disebut dengan mata dan hanya memiliki angin ringan dan cuaca cerah. Angin badai tingkat rendah bertiup berlawanan arah jarum jam mengelilingi mata di Bumi Bagian Utara (searah jarum jam di Bumi Bagian Selatan). Di atas 9 km, angin berputar ke luar dan searah jarum jam di Bumi Bagian Utara.
Jika badai ini terbentuk di Samudera Pasifik barat, disebut taifun. Angin ribut sering berjalan dari samudra ke pantai dan ke daratan, di mana angin, hujan, dan gelombang besar bisa menyebabkan kerusakan yang sangat parah. Pada umumya, ketika angin ribut bergerak di atas daratan (atau di atas perairan laut dingin) badai mulai melemah dan cepat mati karena badai didorong oleh udara hangat. Rata-rata, terdapat kira-kira 100 siklon tropis di seluruh dunia setiap tahun. 12 siklon ini terbentuk di Samudera Atlantik, 15 terbentuk di Samudera Pasifik timur dan sisanya berada di daerah lain. Musim badai adalah waktu ketika banyak badai terjadi di Samudera Atlantik dari 1 Juni sampai 30 November. Di Samudera Pasifik Timur, musim badai berlangsung dari 15 Mei sampai 30 November. 8
BAGIAN
Samudera dan Laut
1. Bagaimana badai terbentuk dan mati? Badai membutuhkan empat kondisi untuk membentuk: a. tekanan air rendah b. suhu hangat
c. udara laut lembab d. angin tropis (dekat khatulistiwa)
Badai terbentuk di daerah tropis, di atas perairan laut yang hangat (lebih dari 270C) dan lintang antara 80 dan 200, badai sebagian besar terbentuk pada Juni sampai November (musim badai). Badai yang sangat kuat ini didorong oleh energi panas yang dilepaskan ketika uap air mengondensasi. a.
1
Sebuah badai melalui berbagai tahap dalam perkembangnya: Badai diawali sebagai gelombang tropis, wilayah sebelah barat gerakan tekanan udara rendah.
b. Ketika udara menghangat, kelembapan udara di atas samudra naik di daerah tekanan udara rendah, udara dingin dari atas menggantikannya. Hal ini menghasikan angin kencang yang kuat, hujan lebat, dan awan badai yang disebut gangguan tropis. c. Ketika tekanan udara turun dan terdapat angin yang terus-menerus hingga 38 mil per jam, maka disebut depresi tropis. d. Ketika angin siklon telah mencapai kecepatan dari 39 sampai 73 mil perjam, maka disebut dengan badai tropis (badai merupakan nama sebutan ketika mulai memiliki kecepatan ini). e. Badai menjadi angin topan ketika terdapat angin berkelanjutan lebih dari 73 mil per jam. Ketika badai berjalan di atas tanah atau perairan dingin, sumber energinya (air hangat) hilang dan badai melemah, maka badai akan cepat sekarat.
2. Penamaan badai Karena badai bisa berlangsung selama seminggu atau lebih, dan bisa lebih dari satu badai terjadi dalam satu waktu, ramalan cuara memberi nama setiap badai sehingga kita tidak akan kebingungan ketika membicarakan badai tertentu. Setiap tahun, musim badai tropis pertama diberi nama yang diawali dengan huruf A, badai kedua diberikan mana dengan diawali huruf B, dan begitu seterusnya (huruf Q, U, X, Y, dan Z tidak digunakan karena terdapat beberapa nama umum yang diawali dengan huruf-huruf ini). Nama perempuan dan laki-laki saling berganti. Daftar nama dibuat oleh ahli meteorologi di Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization). 9
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Pada musim badai aktif 2005, huruf Yunani mulai digunakan untuk menamai badai tropis setelah sebelumnya huruf-huruf alfabet digunakan. Terdapat perbedaan daftar nama untuk badai tropis Atlantik dan Pasifik bagian timur. Badai diberi nama dengan kecepatan angin 39 mph atau lebih. Nama-nama badai paling merusak seperti Andrew (1992), Camille (1969), Hugo (1989), dan Katrina (2005) dipensiunkan dan tidak akan dipergunakan lagi. 2007
2008
2009
2010
2011
2012
Andrea Barry Chantal Dean Erin Felix Gabrielle Humberto Ingrid Jerry Karen Lorenzo Melissa Noel Olga Pablo Rebekah Sebastian Tanya Van Wendy
Arthur Bertha Cristobal Dolly Edouard Fay Gustav Hanna Ike Josephine Kyle Laura Marco Nana Omar paloma Rene Sally Teddy Vicky Wilfred
Ana Bill Claudette Danny Erika Fred Grace Henri Ida Joaqui Kate Larry Mindy Nicholas Odette Peter Rose Sam Teresa Victor Wanda
Alex Bonnie Colin Danielle Earl Frances Gaston Hermine Igor Julia Karl Lisa Matthew Nicole Otto Pula Richard Shary Tomas Virginie Walter
Arlene Bret Cindy Don Emily Franklin Gert Harvey Irene Jose Katia Lee Maria Nate Ophelia Philippe Rina Sean Tammy Vince Whitney
Alberto Beryl Chris Debby Ernesto Florence Gordon Helene Isaac Joyco Kirk Leslie Michael Nadine Oscar Patty Rafael Sandy Tony Valerie William
3. Sejarah penamaan badai tropis Sampai akhir 1940-an, badai tidak secara resmi diberikan nama. Hanya beberapa badai yang diberikan nama, dan penamaannya sering didasarkan pada tempat di mana badai tersebut membuat kerusakan paling besar (seperti Badai Galveston pada 1900) atau waktu terjadinya (seperi Badai Labor Day pada 1935). Ahli meteorologi Amerika Serikat yang bekerja di Samudra Pasifik mulai menamai siklon tropis selama Perang Dunia ke-2, ketika mereka harus sering melacak beberapa badai. Mereka memberikan nama setiap badai untuk membedakan satu siklon dengan siklon lainnya lebih cepat daripada mengacu pada setiap badai pada posisinya. Nama badai pertama Amerika Serikat (nama tidak resmi) adalah George yang melanda pada 1947. Badai berikutnya diberi nama Badai Bess (namanya berasal dari Ibu Negara Amerika Serikat, Bess Truman, pada 1949). Konvensi berbagai 10
BAGIAN
Samudera dan Laut
nama digunakan sampai penggunaan nama-nama wanita diadopsi pada 1953. Nama yang digunakan pada tahun tersebut adalah Alice, Barbara, Carol, Dolly, Edna, Florence, Gilda, Hazel, Irene, Jill, Katherine, Lucy, Mabel, Norma, Orpha, Patsy, Queen, Rachel, Susie, Tina, Una, Vicky, dan Wallis. Antara 1953 dan 1979, hanya nama-nama wanita yang digunakan untuk menamai badai tropis. Sejak 1979, nama-nama wanita dan laki-laki digunakan secara bergantian.
1
4. Klasifikasi badai Badai diklasifikasikan ke dalam lima kategori didasarkan pada kecepatan arus angin maksimum. Skala penilaian ini disebut dengan Skala Badai Saffir-Simpson, dinamai dari Herb Saffir Robert Simpson yang mengembangkannya. a. Kategori 1 - kecepatan angin 74 – 95 meter per jam b. Kategori 2 - kecepatan angin 96 – 110 meter per jam c. Kategori 3 - kecepatan angin 111 – 130 meter per jam d. Kategori 4 - kecepatan angin 131 – 155 meter per jam e. Kategori 5 - kecepatan angin lebih dari 155 meter per jam (sangat langka) Beberapa badai terkuat yang terjadi (siklon tropis Samudra Atlantik) yang melanda dengan Kategori 5 adalah sebagai berikut. a. Badai Felix (September 2007) – melanda Karibia b. Badai Dean (Agustus 2007) melanda Teluk Meksiko, Semenanjung Yucatan, Meksiko, Karibia c. Badai Wilma (Oktober 2005) – melanda Teluk Meksiko, Semenanjung Yucatan, Meksiko, Kuba, dan Florida Selatan. d. Badai Rita (September 2005) – melanda Texas, Louisiana. e. Badai Katrina (Agustus 2005) – melanda Luoisiana Selatan, Mississippi dan Alabama. f. Badai Isabel (September 2003) – melanda Karolina Utara, Maryland, Delaware, Virginia, dan Washington D.C. g. Badai Mitch (Oktober 1998) – melanda Honduras, Nikaragua, El Salvador, dan Guatemala. h. Badai Andrew (Agustus 1992) – melanda Florida tenggara dan Lousiana tenggara. i. Badai Gilbert (September 1998) – melanda Jamaika, Meksiko. j. Badai Edith (1971) – melanda Nikaragua. 11
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
k. Badai Camille (Agustus 1969) – melanda Mississippi, Lousiana, dan Virginia l. Badai Janet (1955) – melanda Meksiko, Karibia. m. Badai “New England” (September 1938) – melanda New York, Connecticut, Massachusetts. n. Badai “Labor Day” (September 1935) – melanda Florida Keys.
H. Siklus Air Siklus air (juga dikenal sebagai siklus hidrologi) merupakan perjalanan air ketika berputar dari daratan ke langit dan kembali lagi. Panas Matahari menyediakan energi untuk penguapan air dari permukaan Bumi (laut, danau, dan lain-lain.). Tanaman juga kehilangan air ke udara (ini disebut transpirasi). Uap air pada akhirnya mengembun, membentuk tetesan kecil di awan. Ketika awan bertemu udara dingin di daratan, presipitasi (hujan, hujan es, atau salju) terpicu, dan air kembai ke daratan (atau laut). Beberapa presipitasi meresap ke dalam tanah. Beberapa air bawah tanah terjebak di antara batuan dan lapisan tanah liat. Hal ini disebut air bawahtanah. Namun, sebagian besar air mengalir menuruni bukit sebagai air limpasan (di atas tanah atau bawah tanah), akhirnya kembali ke laut sebagai air yang sedikit asin.
Sumber: kids.britannica.com
Air Bumi terus di daur ulang. Jatuh di tanah sebagai hujan atau salju, dibawa oleh sungai atau air bawah tanah ke laut, naik sebagai uap air, dan kembali ke darat lagi. Proses ini disebut dengan siklus hidrologi. 12
2
BAGIAN
Masalah Terbesar yang Dihadapi Laut
B AG I A N
2
Masalah Terbesar yang Dihadapi Laut
L
autan merupakan sumber daya terbesar untuk kehidupan di bumi. Laut memberikan banyak manfaat. Di sisi lain, manusia juga memberlakukannya sebagai tempat pembuangan ‘sampah’. Kenyataan ini jelas menunjukkan paradoks. Berikut adalah tujuh masalah terbesar yang dihadapi laut dan solusi yang bisa dilakukan.
A.
B.
C.
A. Penangkapan Berlebihan ( Overfishing Overfishing)) Organisasi Pangan dan Pertanian memperkirakan, bahwa lebih dari 70% dari spesies ikan dunia telah sepenuhnya dieksploitasi atau habis. Overfishing memiliki beberapa dampak serius pada lautan. Tidak hanya berisiko memusnahkan suatu spesies, tetapi juga spesies lain dari hewan laut yang bergantung untuk bertahan hidup.
D. E. F. G. H.
Penangkapan Berlebihan (Overfishing) Budidaya Ikan yang Tidak Bertanggung Jawab Predator Laut Paling Penting Semakin Langka Pengasaman Laut Matinya Terumbu Karang Zona Laut Mati Berkembang Polusi Merkuri Pusaran Sampah
13 13
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Penangkapan ikan yang berlebihan memang dapat menyebabkan hewan laut kelaparan. Lautan saat ini kebanyakan memerlukan kebijakan larangan penangkapan ikan apabila ingin memulihkan spesies tertentu. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menangkap ikan, sayangnya beberapa metode ada yang cukup destruktif, termasuk metode bottom trawl yang merusak habitat dasar laut dan hingga menyendok ikan dan hewan yang tidak diinginkan, pada akhirnya dibuang. Penangkapan ikan yang berlebihan mengantarkan banyak spesies masuk ke daftar spesies yang terancam dan hampir punah. Selain itu, banyak pula alat tangkap ikan yang dibiarkan begitu saja di lautan dan tidak dibuang dengan benar. Pada akhirnya perbuatan itu mengakibatkan tertangkapnya binatang lautan secara tidak sengaja. Hal ini tentu berbahaya karena dapat menyebabkan spesies lautan menjadi terjebak dan akhirnya mati sia-sia.
B. Budidaya Ikan yang Tidak Bertanggung Jawab Budidaya ikan merupakan respon untuk stok ikan di lautan menipis dengan cepat. Hal ini terdengar seperti ide yang baik, namun sayangnya memiliki banyak konsekuensi negatif akibat operasional yang dikelola dengan buruk. Pencemaran nutrisi dan kimia dapat terjadi dengan mudah di laut terbuka pada saat memberi pakan ikan, kotoran, dan obat-obatan yang dilepaskan ke lingkungan. Budidaya ikan sengaja dilepaskan ke populasi asli di lautan juga dapat memiliki efek merusak, seperti hilangnya spesies asli, penularan penyakit, dan perubahan merusak habitat. Sayangnya, hambatan terbesar untuk mengatasi tantangan industri yang memasok hampir 50% dari pasokan pangan dunia ikan ini tidak diikuti dengan peraturan yang jelas.
C. Predator Laut Paling Penting Semakin Langka Penangkapan berlebih merupakan masalah biasa untuk spesies yang umum bagi kita, seperti tuna sirip biru. Namun, merupakan masalah serius dengan hiu. Setiap tahun jumlah hiu yang mati mengejutkan kita. Para pemburu liar memburu hiu hanya untuk mengambil siripnya. Memang praktek umum untuk menangkap
14
BAGIAN
Masalah Terbesar yang Dihadapi Laut
hiu yang saat ini banyak berkembang adalah memotong sirip mereka, lalu melemparkan mereka kembali ke laut. Hiu-hiu itu lalu dibiarkan mati di lautan. Hiu berada di bagian atas rantai makanan sebagai predator yang berarti tingkat reproduksinya lambat. Jumlah hiu tidak pulih dengan mudah dari penangkapan ikan berlebihan. Di atas semua itu, status pemangsa hiu juga membantu mengatur jumlah spesies lainnya. Ketika predator utama adalah mengambil ke luar dari lingkaran, biasanya muncul kasus spesies yang lebih rendah pada rantai makanan jumlahnya mulai melebihi habitat dan menciptakan spiral yang dapat merusak ekosistem. Pengambilan sirip hiu itu adalah praktek yang perlu, apabila dilakukan dengan tujuan mempertahankan keseimbangan.
2
D. Pengasaman Laut Samudra menyerap sepertiga karbondioksida yang dipancarkan dari seluruh dunia, membuat permukaan laut jauh lebih asam. Efek kalsium karbonat dibutuhkan oleh karang, plankton, dan kehidupan laut lainnya yang digunakan untuk membangun frame rangka dan kerang yang melindungi mereka. Keasaman laut telah meningkat sebesar 25% sejak revolusi industri, dan akhirnya akan menghancurkan kehidupan laut banyak jika itu meningkat pada tingkat ini.
E. Matinya Terumbu Karang Menjaga terumbu karang yang sehat merupakan topik utama. Fokus pada bagaimana melindungi terumbu karang sangat penting untuk mendukung sejumlah besar kehidupan laut dalam skala kecil yang pada gilirannya mendukung kehidupan laut yang lebih besar dan manusia. Tidak hanya untuk kebutuhan pangan, namun juga tuntutan ekonomi. Pemanasan global merupakan penyebab utama dari pemutihan karang, tetapi mencari tahu cara untuk melindungi “sistem penopang hidup” laut merupakan suatu keharusan bagi kesehatan keseluruhan sistem lautan.
15
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Sumber: www.indosmarin.com
Terumbu karang di Taman Nasional Bali Barat yang mengalami kerusakan parah
F. Zona Laut Mati Berkembang Zona mati adalah petak laut yang tidak mendukung kehidupan karena kekurangan oksigen, dan pemanasan global merupakan tersangka utama penyebab zona mati ini. Jumlah zona mati tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan, dengan lebih dari 400 diketahui ada. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Daerah ini sering ditemukan di mulut sungai besar, dan terutama disebabkan oleh pupuk yang dibawa dalam limpasan tersebut. Sayangnya, kekurangan oksigen membinasakan banyak makhluk dan menghancurkan habitat keseluruhan.
16
BAGIAN
Masalah Terbesar yang Dihadapi Laut
Penelitian zona mati menggarisbawahi keterkaitan planet Bumi kita. Tampaknya keanekaragaman hayati di darat bisa membantu mencegah zona mati di laut dengan mengurangi atau menghilangkan penggunaan pupuk dan pestisida yang mengalir ke laut terbuka dan merupakan bagian dari penyebab zona mati. Mengetahui zat apa saja yang dibuang ke laut adalah penting dalam menyadari peran manusia dalam menciptakan kebelanjutan kehidupan ekosistem tempat kita bergantung.
2
G. Polusi Merkuri Polusi merajalela di lautan, tetapi salah satu polutan yang paling menakutkan adalah merkuri karena akan berakhir di meja makan. Para ilmuwan melaporkan bahwa tingkat polusi merkuri laut kita telah meningkat lebih dari 30% dalam 20 tahun terakhir, dan akan meningkatkan lagi 50% dalam beberapa dekade mendatang. Lalu, dari mana merkuri tersebut berasal? Tentu saja dari pembangkit listrik batubara. Bahkan, menurut badan perlindungan lingkungan, pembangkit listrik batu bara adalah sumber terbesar dari industri pencemaran merkuri di Amerika. Merkuri telah mengkontaminasi badan air di seluruh 50 negara, apalagi di lautan kita. Merkuri diserap oleh organisme di bagian bawah rantai makanan dan sebagai ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih besar, bekerja dengan cara kembali pada rantai makanan yang tepat melalui sajian makanan laut, terutama dalam ikan tuna.
H. Pusaran Sampah Hal yang satu ini lebih menyedihkan, sekaligus mengejutkan. Berapa banyak sampah yang kita buang berakhir di laut? Akibatnya hewan laut menjadi mudah tersangkut dan terjebak dalam sampah kita. Hal itu juga dapat merusak kehidupan laut yang rentan, seperti karang dan spons. Selain itu, kura-kura laut dan lumba-lumba akan memakan kantong plastik karena mengira benda tersebut merupakan ubur-ubur dan cumi-cumi makanan favorit mereka. Pada akhirnya semua itu akan menyumbat sistem pencernaan mereka. Mengambil pelajaran dari Pusaran Sampah Pacific Besar adalah cara bijaksana dalam memperlakukan sampah, terutama sampah yang tidak memiliki kemampuan untuk membusuk. Untungnya, Pusaran Sampah Pasifik besar mendapatkan
17
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
banyak perhatian dari organisasi lingkungan, termasuk Proyek Kaisei, yang meluncurkan upaya bersih-bersih dan eksperimen pertama kalinya, dan David de Rothschild yang akan berlayar dengan kapal yang terbuat dari plastik keluar dari patch untuk meningkatkan kesadaran akan bahasa sampah plastik di lautan.
18
3
BAGIAN
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
B AG I A N
3
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
A. Gambaran Umum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut (UNCLOS), Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,2 juta km2 yang terdiri atas perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut teritorial seluas 0,3 juta km2. Selain itu, Indonesia juga mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan berbagai kepentingan terkait seluas 2,7 km2 pada perairan ZEE (sampai dengan 200 mil dari garis pangkal).
B. Fisiografi Laut Indonesia
A. B.
Secara fisiografi, wilayah laut Indonesia dapat dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu sebagai berikut.
C.
1.
Daerah Paparan Sunda terletak di bagian barat Indonesia. 2. Paparan Sahul di bagian timur Indonesia. 3. Zona transisi.
D.
Gambaran Umum Fisiografi Laut Indonesia Morfologi Dasar Laut Wilayah Laut Teritorial Indonesia
19 19
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Paparan Sunda meliputi daerah-daerah perairan Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa dengan kedalaman rata-rata mencapai 120 meter membentuk paparan sedimen yang tebal dengan penyebaran yang cukup luas. Paparan Sahul meliputi daerah-daerah di selatan Laut Banda dan Laut Aru. Daerah ini sangat dipengaruhi oleh sistem Benua Australia sehingga sedimen di daerah ini ditafsirkan sebagai sedimen asal kontinen Australia. Sementara daerah transisi meliputi daerah-daerah perairan Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Flores. Perbedaan yang menyolok antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur adalah batas antara keduanya berimpit dangan apa yang semula disebut sebagai garis wallace (Wallace line). Garis ini membujur arah utara-selatan melalui Selat Makasar dan Selat Lombok (antara Pulau Bali dan Pulau Lombok), semula adalah suatu garis yang membatasi fauna dan flora yang berbeda antara bagian timur dan barat, tetapi garis ini ternyata juga memperlihatkan bentuk fisiografi yang barbeda. Dari kenampakkan fisiografi wilayah laut Indonesia, dapat ditafsirkan secara geologi bahwa perkembangan tektonik antara Indonesia bagian barat dan bagian timur mempunyai perbedaan. Indonesia bagian barat, terdiri atas beberapa pulau-pulau besar di mana antara pulau satu dengan lainnya dipisahkan oleh laut dangkal serta mempunyai tatanan tektonik yang lebih saderhana. Apabila dibandingkan dengan Indonesia bagian timur, yang terdiri atas deretan pulau-pulau berbentuk busur lengkung dengan perbedaan bentuk relief yang sangat menonjol dan dipisahkan oleh laut dalam, yang mempunyai palung-palung dalam dan pegunungan yang tinggi sehingga mempunyai tatanan tektonik lebih rumit.
C. Morfologi Dasar Laut Panorama permukaan dasar laut atau morfologi merupakan gambaran dasar laut sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakkan dari pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit, dan sauran. Bentuk morfologi tersebut, umumnya berkaitan dengan proses-proses geologi dari pembentukan dan perkembangannya, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Berdasarkan peta batimetri Indonesia, pola batimetri yang berkembang memperlihatkan morfologi dasar lautnya mengikuti garis pantai dan pola hasil tektonik. Di sekitar Paparan Sunda (Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Laut 20
BAGIAN
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
Jawa) berkembang morfologi paparan yang mengikuti garis pantai. Sementara di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memperlihatkan kedalaman yang besar, mulai 2000 meter (Timor Trough) hingga lebih 7000 meter (Cekungan Weber). Pada umumnya cekungan di KTI yang terbentuk sangat bervariasi dan terisi oleh sedimen laut dalam yang sangat tipis. Daerah tinggian memperlihatkan bentuk tojolan-tojolan dan lembah sempit yang tajam sebagai penciri utama batuan dasar (Basement Rock). Bentuk-bentuk tersebut tidak terlepas dari pengaruh tumbukan intra mikrokontinen Australia dengan busur Kepulauan Banda. Proses tersebut masih berlangsung hingga saat ini, sehingga sedimensedimen yang ada selain terdorong ikut penyusupan juga terakresi, bahkan membentuk gunung api bawah laut (Sub-marine volcano). Posisi kawasan Indonesia yang terletak pada jalur tektonik tersebut telah memberi pengaruh yang besar terhadap bentukan roman dan morfologi dasar laut Indonesia. Pengaruh langsung tersebut adalah terbentuknya wilayah paparan, tepi margin, dan busur kepulauan. Kondisi morfologi dasar laut Indonesia mempunyai perbedaan mencolok antara kawasan barat dan kawasan timur. Laut Jawa yang merupakan sistem Paparan Sunda (Sunda Shelf) yang mempunyai kedalaman dasar laut rata-rata 130 meter, sedangkan Laut Flores dan Laut Banda yang merupakan laut tepi mempunyai kedalaman lebih 5000 meter. Karakteristik laut dan samudra secara umum didasarkan pada kedalaman dasar laut yang dengan mudah dapat diamati dari nilai garis kontur peta batimetri. Untuk sistem samudera terdapat hubungan empiris yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman dan umur pembentukannya. Makin tua umur samudra serta proses-proses geologi yang berjalan, akan makin dalam dasar laut tersebut.
3
D. Wilayah Laut Teritorial Indonesia 1. Perubahan wilayah laut teritorial Indonesia Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan dengan perbandingan luas wilayah daratan dengan lautan adalah 3:1. Hampir 70% wilayah Indonesia terdiri atas lautan. Dahulu, saat zaman pendudukan Belanda, wilayah perairan Indonesia ditetapkan 3 mil atau 5,5 km dihitung dari garis laut saat air sedang surut pulau-pulau atau bagian-bagian pulau, termasuk karang-karang, batubatu karang, dan gosong-gosong yang ada di atas permukaan laut pada waktu 21
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
air surut. Sementara perairan pedalaman Indonesia terdiri atas semua perairan yang terletak pada bagian sisi barat dari laut territorial, termasuk sungai-sungai, terusan-terusan, danau-danau, dan rawa-rawa. Di luar wilayah perairan tersebut merupakan laut bebas, yang terdapat di antara pulau-pulau Nusantara. Ketentuan tersebut mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie pada 1939. Dengan perhitungan tersebut, banyak wilayah laut Indonesia yang bebas di antara pulau-pulau. Hal ini sangat merugikan Indonesia sebab banyak kapal asing yang bebas mengambil sumber daya laut di Indonesia. Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja adalah deklarasi yang menyatakan pada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Pada sidang dewan Menteri tanggal 13 Desember 1957, disampaikan pengumuman pemerintah mengenai wilayah perairan Negara Republik Indonesia yang dibacakan oleh Perdana Menteri Ir. H. Djoeanda: “Segala peraturan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau sebagian pulau-pulau yang termasuk daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia, dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing terjamin selama dan sekedar tidak bertentangan dengan kedaulatan dan keselamatan Negara Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang”. Pengumuman pemerintah tersebut selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda dan pendirian pemerintah tersebut disampaikan pada konferensi internasional mengenai Hak-hak Atas Lautan yang diselenggarakan pada bulan Februari 1958 di Jenewa, Swiss. Walaupun keputusan tentang rezim kepulauan di dalam Konvensi Hukum Laut di Jenewa belum ada dan usaha memperoleh pengakuan internasional tentang pengaturan laut berdasarkan konsepsi Negara kepulauan belum membawa hasil, pemerintah Indonesia tetap konsisten pada kebijakan Deklarasi Djuanda. Hal ini dilaksanakan dengan menetapkan UU No. 4 1960 tentang perairan Indonesia yang pada intinya menyatakan sebagai berikut.
22
BAGIAN
Kepulauan dari perairan Indonesia menjadi satu kesatuan, sedangkan laut yang menghubungkan pulau demi pulau merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari daratannya. Untuk itu ditarik garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar atau bagian pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia. Perairan pada sisi dalam garis-garis pangkal/dasar tersebut sebagai perairan pedalaman. b. Lebar laut wilayah dinyatakan 12 mil laut diukur mulai dari garis pangkal tersebut menuju keluar. c. Kedaulatan Negara Republik Indonesia mencakup perairan Indonesia, ruang udara di atasnya, dasar laut dan tanah di bawahnya, beserta sumber-sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. d. Di perairan pedalaman dijamin hak lintas damai bagi kendaraan air asing yang pengaturannya akan ditentukan tersendiri.
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
a.
3
Sejak dikeluarkan peraturan ini maka tidak berlaku lagi rezim laut sesuai Ordonasi 1939. Perjuangan tentang wilayah laut negara kepulauan akhirnya berhasil meyakinkan dunia internasional. Pada 30 April 1982 di New York, diadakan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS-United Convention on the Law of the Sea) III. Pada konferensi ini telah disepakati pengaturan rezim-rezim hukum laut dan bagi Indonesia pengakuan bentuk negara kepulauan yang diatur hak dan kewajibannya. Pada 1999, Presiden Abdurrahman Wahid mencanangkan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara. Penetapan hari ini dipertegas oleh Presiden Megawati dengan menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara sehingga tanggal 13 Desember resmi menjadi hari perayaan nasional tidak libur. Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember 1957 menyatakan: 1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri. 2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan Nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan. 3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:
23
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
a.
Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat. b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan. c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI. Dalam konvensi tersebut ditetapkan bahwa dunia internasional mengakui keberadaan wilayah perairan Indonesia yang meliputi hal-hal berikut ini.
a. Perairan Nusantara Perairan Nusantara merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis pangkal laut, teluk, dan selat yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia. Termasuk di dalamnya danau, sungai maupun rawa yang terdapat di daratan.
Sumber: ringgodoank.blogspot.com
Peta perairan Nusantara dengan laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas ZEE
b. Laut Teritorial Laut teritorial adalah wilayah laut dengan batas 12 mil dari titik ujung terluar pulau-pulau di Indonesia pada saat pasang surut ke arah laut. Perlu diketahui bahwa jarak antara satu negara dengan negara lain ada yang tidak terlalu jauh. Lalu, bagaimanakah apabila dua negara menguasai satu laut yang lebarnya tidak sampai 24 mil? Jika hal itu terjadi, wilayah laut teritorial ditentukan atas kesepakatan dua negara yang bersangkutan. Batas laut teritorialnya ditentukan dengan garis di tengah-tengah wilayah laut kedua negara yang bersangkutan. 24
BAGIAN
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
c. Batas Landas Kontinen
3
Batas landas kontinen adalah kelanjutan garis batas dari daratan suatu benua yang terendam sampai kedalaman 200 m di bawah permukaan air laut. Sumber kekayaan alam yang berada dalam wilayah batas landas kontinen merupakan milik pemerintah Indonesia. Jadi, pemerintah Indonesia berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam yang berada di wilayah batas landas kontinen. Menurut UNCLOS III 1982, landas kontinen suatu pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah daratan hingga pinggiran luar tepian kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak tersebut (pasal 76 ayat 1). Selanjutnya, negara pantai memiliki kesempatan untuk dapat menetapkan batasan luar landas kontinen lebih lebar dari 200 mil laut diukur dari garis pangkal dengan ketentuan berikut. 1. 2. 3. 4.
Lebar maksimum tidak boleh lebih dari 350 mil laut diukur dari garis pangkal. Tidak melibihi lebar 100 mil laut diukur dari garis kedalaman 2500 m. Tidak melebihi lebar 60 mil laut diukur dari kaki lereng kontinen. Garis terluar dengan titik-titik di mana ketebalan batu endapan adalah paling sedikit 1% dari jarak terdekat antara titik tetap terluar dan kaki lereng kontinen.
d. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Pada 21 Maret 1980 Indonesia mengumumkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Batas Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah laut Indonesia selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Apabila ZEE suatu negara berhimpitan dengan ZEE negara lain, penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua negara tersebut. Dengan adanya perundingan maka pembagian luas wilayah laut akan adil. Hal ini sebab dalam batas ZEE, suatu negara berhak melakukan eksploitasi, eksplorasi, pengolahan, dan pelestarian sumber kekayaan alam yang berada di dalamnya, baik di dasar laut maupun air laut di atasnya. Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan. 25
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
2. Peta Wilayah Laut Teritorial Indonesia Pulau yang ada di wilayah Indonesia berjumlah lebih dari 17.500 pulau, baik yang besar maupun yang kecil. Dengan banyaknya jumlah pulau, menyebabkan Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Panjang garis pantai di Indonesia sejauh 81.000 km dan merupakan salah satu garis pantai yang terpanjang di dunia. Adanya garis pantai yang panjang akan menguntungkan bagi negara itu sebab kekayaan yang terkandung di dalamnya menjadi hak milik negara. Oleh karena itu, batas-batas wilayah laut di Indonesia harus diakui oleh dunia internasional. Memperhatikan konfigurasi Kepulauan Indonesia serta letaknya pada posisi silang yang sangat strategis, juga dilihat dari kondisi lingkungan serta kondisi geologinya, Indonesia memiliki 5 (lima) keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, yaitu: 1. 2.
3.
4.
5.
26
Marine Mega Biodiversity. Wilayah perairan Indonesia memiliki keragaman hayati yang tidak ternilai, baik dari segi komersial maupun saintifiknya. Plate Tectonic. Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga wilayah tersebut kaya akan kandungan sumberdaya alam dasar laut, namun juga merupakan wilayah yang relatif rawan terhadap terjadinya bencana alam. Dynamic Oceanographic and Climate Variability. Perairan Indonesia merupakan tempat melintasnya aliran arus lintas antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia sehingga merupakan wilayah yang memegang peranan penting dalam sistem arus global yang menentukan variabilitas iklim nasional, regional dan global dan berpengaruh terhadap distibusi dan kelimpahan sumberdaya hayati. Indonesia dengan konsep Wawasan Nusantara, sebagaimana diakui dunia internasional sesuai dengan hukum laut internasional (UNCLOS 82), memberikan konsekuensi pada negara dan rakyat Indonesia untuk mampu mengelola dan memanfaatkannya secara optimal dengan tetap memperhatikan hak-hak tradisional dan internasional. Indonesia sebagai negara kepulauan telah menetapkan alur perlintasan pelayaran internasional, yaitu yang dikenal dengan Alur Lintas Kepulauan Indonesia (ALKI). Hal ini mengharuskan kita untuk mengembangkan kemampuan teknik pemantauannya serta kemampuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.
BAGIAN
Lautku, Lautmu, Laut Kita, Indonesia
Pembangunan kelautan dan perikanan pada masa yang akan datang diharapkan menjadi sektor andalan untuk menopang perekonomian negara dalam pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Menyadari hal tersebut, peran ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan perikanan menjadi sangat penting dan perlu dioptimalkan serta diarahkan agar mampu melaksanakan riset yang bersifat strategis yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat luas, terutama oleh para pelaku industri dan masyarakat pesisir pada umumnya. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wilayah laut teritorial Indonesia adalah 12 mil dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah 200 mil dari garis pantai.
3
Sumber: weiminhan.files.wordpress.com
Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri atas pulau-pulau, seperti Sumatera, Bangka, Jawa, dan Kalimantan yang dipisahkan oleh laut dangkal, pulau-pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara yang dipisahkan oleh laut dalam, dan Papua yang dengan benua Australia dipisahkan oleh laut dangkal.
3. Usaha Pelestarian Laut di Indonesia Indonesia disebut sebagai negara maritim karena sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Sebagai negara maritim keberadaan perairan memegang peranan penting dalam mempersatukan seluruh pulau-pulau yang berada di Indonesia. Laut memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan negara Indonesia. 27
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Selain sebagai sarana penghubung antarpulau, laut juga merupakan penghasil sumber daya hayati dan sumber daya nonhayati. Sumber daya tersebut merupakan kekayaan bagi negara Indonesia yang akan memberikan kesejahteraan bagi semua rakyat. Oleh karena itu, keberadaan laut beserta isinya perlu dijaga kelestariannya. Tentu tidak hanya pemerintah yang berkewajiban menjaga kelestarian laut, tetapi semua warga negara Indonesia juga berkewajiban menjaganya. Adapun contoh usaha-usaha dalam upaya pelestarian laut di Indonesia adalah sebagai berikut. a.
Menjaga air laut tetap bersih dengan cara melarang pembuangan sampah dan limbah ke laut. b. Adanya perlindungan terhadap hewan tertentu yang hidup di laut agar tidak menjadi punah. c. Pelarangan penggunaan bahan peledak, bahan beracun, dan aliran listrik saat menangkap ikan. d. Pelarangan penggunaan jaring yang kecil saat menangkap ikan sebab dengan menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan ikut terjaring. e. Adanya pelarangan merusak terumbu karang. f. Menanam pohon bakau di sepanjang pantai. g. Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar.
28
4
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
B AG I A N
4
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
A. Potensi Laut Indonesia Sejarah telah mencatat, bahwa jatuh dan bangunnya peradaban bangsa yang tinggal di kepulauan Nusantara sangat dipengaruhi oleh penguasaan lautan. Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit A. Potensi Laut berhasil menguasai dan memakmurkan kerajaannya Indonesia melalui kekuatan armada lautnya. Bahkan, serikat dagang B. Kekayaan Belanda (VOC) mampu menjajah Nusantara selama 3,5 Sumberdaya Laut abad dengan kemampuannya menguasai lautan. Jadi, tidak Indonesia dapat dipungkiri bahwa laut merupakan suatu aset untuk kedaulatan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Wilayah kedaulatan dan yuridiksi Indonesia terbentang dari 6°08’ LU hingga 11°15’ LS, dan 94°45’ BT hingga 141°05’ BT terletak di posisi geografis sangat strategis karena menjadi penghubung dua samudra dan dua benua, yaitu Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua Australia. Kepulauan Indonesia terdiri atas 17.508 pulau besar dan pulau kecil dan memiliki garis pantai 81.000 km, serta luas laut terbesar di dunia, yaitu 5,8 juta km2. 29 29
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Lautan Indonesia merupakan karunia Tuhan YME yang harus selalu disyukuri dengan cara mengelolanya secara bijaksana untuk kesejahteraan seluruh bangsa. Berikut ini beberapa alasan pentingnya pembangunan laut Indonesia. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar, baik ditinjau dari kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya. Sumberdaya laut merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian besarnya), artinya bahwa ikan ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan, namun harus diperhatikan kelestariannya. Pusat pertumbuhan ekonomi, dengan proses globalisasi perdagangan di abad 21 ini, akan terbuka peluang untuk bersaing memasarkan produkproduk kelautan dalam perdagangan Internasional. Sumber protein hewani, sumberdaya ikan mengandung protein yang tinggi, khususnya untuk asam amino tak jenuh, atau biasa dikenal dengan kandungan OMEGA-3 yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Penghasil devisa negara, udang dan beberapa jenis ikan ekonomis penting seperti ikan tuna, cakalang, ataupun lobster, saat ini merupakan komoditi ekspor yang menghasilkan devisa negara. Terlebih lagi dengan hasil penting di sektor pertambangan minyak dan gas lepas pantai. Memperluas lapangan kerja, dengan semakin sempitnya lahan pertanian di areal daratan, dan semakin tingginya persaingan tenaga kerja di bidang industri, maka salah satu alternatif dalam penyediaan lapangan pekerjaan adalah di sektor perikanan. Apalagi dengan adanya otonomi daerah maka daerah-daerah yang memiliki potensi di bidang perikanan yang cukup besar akan berlomba untuk mengembangkan potensi perikanan laut yang ada sehingga akan membuka peluang yang sangat besar bagi penyedia lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia sekarang ini. Wilayah pesisir sebagai pusat pengembangan IPTEK dan industri kelautan, serta sebagai zona strategis untuk pusat pengembangan jalur transportasi utama antar pulau maupun menuju daerah-daerah di pedalaman.
Dalam sektor perikanan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Potensi sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap, budidaya laut, perairan umum, maupun lainnya diperkirakan mencapai US$ 82 miliar per tahun. Potensi perikanan tangkap mencapai US$ 15,1 miliar per tahun, potensi budidaya laut sebesar US$ 46,7 miliar per tahun, potensi peraian umum sebesar US$ 1,1 miliar per tahun, potensi budidaya tambak sebesar US$ 10 miliar per tahun, potensi 30
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, dan potensi bioteknologi kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun. Potensi tersebut masih dari sumberdaya alam belum termasuk produk lebih lanjut. Perikanan juga memberikan lapangan kerja yang tidak kecil. Sektor perikanan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5,35 juta orang, yang terdiri atas 2,23 juta nelayan laut, 0,47 juta nelayan perairan umum, dan 2,65 juta pembudi daya ikan. Sementara orang yang bergantung pada sektor perikanan dari hulu (penangkapan dan budidaya) sampai hilir (industri, perdangan, jasa, dan lainlain) juga cukup banyak, yaitu 10,7 juta. Dengan ditetapkannya konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional 1982, wilayah laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 7.9 juta km2, terdiri atas 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1 juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia. Dengan kata lain, luas laut Indonesia adalah tiga kali luas daratannya.
4
B. Kekayaan Sumberdaya Laut Indonesia Sumberdaya perikanan laut di Indonesia disusun dalam kelompok-kelompok: pelagis besar, pelagis kecil, demersal, udang/krustasea lainnya, ikan karang, ikan hias, rumput laut, moluska, teripang/ubur-ubur, benih alami, reptilia, dan mamalia laut. Nama-nama jenis ikan yang termasuk di dalam setiap kelompok disusun dalam tabel berikut. Kelompok Sumber Daya Ikan Laut Indonesia No.
Kelompok Ikan
Nama Indonesia
1
Pelagis Besar
Tuna Mata Besar, Madidihang, Alb Akora, Tuna Strip Biru Selatan, Cakalang Tongkol, Setuhuk/ Marlin, Tenggiri, Layaran, Ikan Pedang, Cucut/Hiu, Lemadang
2
Pelaggis Kecil
Alu-Alu, Selar, Tetengkek, Daun Bambu, Sunglir, Julungjulung, Teri, Japuh, Tembang, Lemuru, Parang-Parang, Terubuk, Kembung, Ikan Terbang, Belanak, Kacang-Karang
3
Demersal
Sebelah, Lidah, Nomei, Peperek, Manyung, Beloso, Biji Nangka, Kurisi, Swanggi, Gulamah, Bawal, Layur, Senangin/Kuro, Lencam, Kakap Merah, Kakap Putih, Pari, Sembilang, Buntal Landal, Kue, Gerot-Gerot, Bulu Ayam, Kerong-Kerong-Payus (Sillago), Etelis, Remang
31
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN 4
Ikan karang
Ekor Kunig Pisang-Pisang, Kerapu, Baronang, Kakak Tua, Naopolean, Kerondong (Morai)
5
Ikan hias
Labridae, Pomancanthidae, Chaetodontidae, Acanthuridae, Ballistidae, Serranidae, Kuda Laut, dan lain-lain
6
Udang dan krustasea lainnya
Peneid, Kepiting, Rajungan, Rebon, Lobster, Udang Kipas, Kepiting Kenari, Udang Laut Dalam
7
Kekerangan (bivalva) Moluska dan Teripang
Kerang Darang, Kerang Bulu, Kerang Hijau, Kerang Mutiara, Abalone, Simping, Lola, Kupang, Oyster, Kima Batu Laga, Tedong-Tedong, Kepak-Kepak, Nautilus, Remis, Susu Bundar, Gongong, CumiCumi, Sotong, Gurita, Teripang, Ubur-Ubur, Bulu Babi, Terung Aut, Nyale (Caling Laut)
8
Mamalia dan reptilian
Paus, Lumba-Lumba, Duyung/Dugong, Penyu Laut, Ular Laut
9
Rumput laut
Eucheuma, Garacilaria, Sargassum, Hypnea, Caulerpa
10
Benih alam komersial
Nener, Benur, Impun (Elver Sidat), Baronang, Kakap Putih, Kerapu dan lain-lain. Sumber: Oseana, Volume XXIV no. 4, 1999
Sementara itu, sebagai dasar perhitungan potensi sumberdaya ikan di Indonesia, telah disepakati bahwa perairan laut Indonesia dibagi dalam sembilan wilayah pengelolaan perikanan. Sembilan wilayah pengelolaan perikanan tersebut meliputi Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Samudra Hindia, Selat Makassar dan Laut Flores, Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, Teluk Tomini dan Laut Maluku, dan Laut Arafura. Secara nasional potensi lestari sumberdaya perikanan laut yang meliputi sumberdaya perikanan pelagis besar, pelagis kecil, demersal, udang, ikan karang, dan cumi-cumi adalah sebesar 6,2 juta ton/ tahun. Selain potensi perikanan tangkap di laut, potensi perikanan lainnya yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah budidaya perikanan, baik budidaya pantai maupun budidaya laut. Potensi budidaya pantai (tambak) sekitar 830.200 ha yang tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia dan yang baru dimanfaatkan untuk budidaya ikan bandeng, kakap, udang windu, dan jenis-jenis lainnya hanya sekitar 356.308 ha. Dengan demikian, peluang pengembangan usaha budidaya masih terbuka luas. 32
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
Usaha budidaya perikanan mempunyai prospek yang baik pada masa yang akan datang dalam memajukan taraf hidup para nelayan di sekitar pesisir laut. Beberapa komoditas perikanan saat ini sudah mulai dikembangkan untuk dibudidayakan dan mempunyai prospek baik, yaitu berbagai jenis ikan kerapu, kakap putih, kakap merah, bandeng, lola, batu laga, kerang mutiara, dan teripang.
4
1. Terumbu Karang Terumbu karang merupakan kumpulan rumah binatang karang yang telah mati ataupun karena rumah tersebut telah ditinggal pergi oleh binatang karang. Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa jenis di antaranya dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak dapat membentuk karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Oksigen-oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh binatang laut lainnya. Ekosistem terumbu karang di Indonesia tersebar di seluruh wilayah pesisir dan lautan di seluruh Nusantara. Di wilayah pesisir Indonesia terdapat hamparan terumbu karang yang cukup luas atau sekitar 15% dari total terumbu karang dunia seluas 85.707 km2. Namun, kualitas dan kondisi ekosistem terumbu karang Indonesia mulai menurun ke tingkat yang mengkhawatirkan akibat berbagai bentuk perilaku ekonomi dan dampak aktivitas manusia dari darat. Dari luas 40.000 hektar terumbu karang Indonesia, 30% mengalami rusak parah, 40% mengalami rusak sedang, dan 30% masih baik atau seluas 14.431 hektar yang terdapat di Nias Selatan, Nias, dan Tapanuli Tengah. Tipe terumbu karang yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Terumbu karang tepi (fringing reefs), terumbu karang penghalang (barrier reefs), terumbu karang cincin (atoll), dan terumbu tambalan (patch reefs) terdapat di perairan laut Indonesia. Terumbu karang tepi terdapat di sepanjang pantai dan mencapai kedalaman sekitar 40 meter. Terumbu karang penghalang berada jauh dari pantai (mencapai puluhan atau ratusan kilometer) dipisahkan oleh laguna yang dalam sekitar 40 - 75 meter. Terumbu-terumbu karang tersebut di antaranya tersebar di Selat Makasar dan sepanjang tepian Paparan Sunda, sedangkan terumbu karang cincin tersebar di Kepulauan Seribu dan Taka Bone Rate. 33
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Sumber: pharmassip.blogspot.com
Ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu memilki bentuk yang menarik dan kekhususan tersendiri serta mempunyai asal-usul yang unik.
Manfaat terumbu karang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat terumbu karang secara langsung adalah sebagai berikut. a.
sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang; b. pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya; c.
penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.
Sementara manfaat tidak langsung dari terumbu karang adalah sebagai berikut. a. penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut; b. sumber keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi terumbu karang terbesar di dunia. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu karang pertama di dunia. Namun sayangnya. kerusakan terumbu karang, terutama di Indonesia meningkat secara pesat. Terumbu karang yang masih berkondisi baik hanya sekitar 6,2%. Kerusakan ini menyebabkan meluasnya 34
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
tekanan pada ekosistem terumbu karang alami. Meskipun faktanya kuantitas perdagangan terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju eksploitasi terumbu karang masih tinggi karena buruknya sistem penanganannya. Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang.
4
a. membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut; b. membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang; c. pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut; d. pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapa pun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan, pada akhinya akan terbuang ke laut juga; e. membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja. Hal tersebut tentu saja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya; f. terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella; g. penambangan; h. pembangunan pemukiman; i. reklamasi pantai; j. polusi; k. penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan.
2. Ikan-ikan Laut Laut Indonesia kaya akan keaneka ragaman hayati. Salah satunya adalah kaya akan ikan-ikan laut. Di Indonesia ada berbagai macam jenis ikan laut, mulai dari ikan teri sampai dengan ikan hiu. Sebagian ikan laut hidup di sekitar terumbu karang. Dengan demikian, jika terumbu karang dirusak, ekosistem di laut ikut terganggu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan untuk mencegah punahnya spesies yang kini telah langka, kini telah banyak kawasan yang dijadikan perlindungan ikan laut dan terumbu karang.
3. Bahan Tambang Belakangan ini, diketahui bahwa laut merupakan kawasan yang kaya akan mineral dan gas alam, seperti minyak bumi, aspal, batubara, dan gas alam. Namun, pembongkaran oleh industri sangatlah merusak, dan berlawanan dengan 35
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
prinsip penyelamatan keragaman hayati. Oleh karena itu, kini sebuah inisiatif global antar pelaku pertambangan dan LSM konservasi internasional bersama lembaga keuangan internasional sedang digalang untuk memungkinkan skema kompensasi keragaman hayati (Bio diversity offset) yang akan dikuasai dan dikontrol oleh badan-badan swasta. Walaupun begitu, pengambilan barang tambang dari dalam laut masih tetap diperbolehkan. Tentu saja dengan skala yang tidak begitu besar.
4. Taman Laut Taman Laut merupakan sebutan tidak resmi untuk menyatakan daerah perairan yang memiliki keindahan dan kekayaan hayati bawah laut yang berada di dalam kawasan konservasi seperti taman nasional, cagar alam, ataupun suaka margasatwa. Di Indonesia sendiri tidak dikenal istilah Taman Laut, tetapi dikenal dengan sebutan taman nasional laut dan cagar alam laut. Berikut ini berbagai kawasan perairan indah yang ada di Indonesia.
a. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara Taman Laut Bunaken merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman Laut Bunaken terletak di teluk Manado, Sulawesi Utara. Taman laut ini memiliki area seluas 75.265 dengan 390 spesies terumbu karang yang berada di sekitar Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, dan Pulau Naen.
Sumber: 2.bp.blogspot.com
Taman Laut Bunaken di Manado, Sulawesi Utara 36
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
Taman Laut Bunaken layak disebut sebagai taman laut terindah di dunia karena keanekaragaman biota laut, mulai terumbu karang, ikan duyung, lumba, ikan purba choelacanth, dan berbagai jenis ikan hias lainnya. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter.
4
b. Taman Laut Raja Ampat, Papua Barat Taman Laut Raja Ampat merupakan bagian dari suaka margasatwa Kepulauan Raja Ampat yang terletak di Papua Barat. Lokasi seluas 60.000 ha dan merupakan taman laut terbesar di Indonesia ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Raja Ampat adalah kawasan dengan keanekaragaman hayati bawah laut terkaya di dunia. Saat ini saja telah teridentifikasi 537 spesies terumbu karang (75 % dari total spesies terumbu karang di dunia), lebih dari seribu spesies ikan karang dan 700 jenis moluska.
c. Taman Laut Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur Taman laut Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur yang meliputi perairan Pulau Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Kepa, Ternate, Pantar, dan Pura pun jadi Taman laut terindah di Indonesia. Di sana tercatat, ada 26 titik diving yang memesona, meliputi Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook, Cave Point, The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s Ut, dan Shark Close.
d. Taman Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara Taman Laut Wakatobi merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Wakotobi yang meliputi Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Taman Laut Wakatobi terletak antara Laut Banda dan Laut Flores. Di sini terdapat 30 lokasi penyelaman (diving) yang menyajikan pemandangan alam bawah laut Wakatobi dengan terumbu karangnya yang sangat menakjubkan.
e. Taman Laut Derawan, Kalimantan Timur Taman Laut Kepulauan Derawan berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain Pulau Derawan, di kawasan ini juga terdapat Pulau Maratua, Sangalaki, Pajang, dan Kakaban. Keindahan bawah laut taman ini bisa dilihat 37
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
dari keanekaragam jumlah spesies karang yang mencapai 470 jenis. Selain menikmati terumbu karang, di sini juga dapat menikmati padang lamun, hutan bakau, dan aneka satwa air seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.
f. Taman Laut Pulau Menjangan, Bali Perairan Pulau Menjangan layak dianggap sebagai Taman Laut Terindah. Pulau yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat ini memiliki perairan berair jernih dengan jarak pandang mencapai 20-an meter. Beberapa lokasi diving yang terdapat di sini, antara lain Pos Pertama, Pos Kedua, Cave Point, Bat Caves, Tenple Slopes, Anker Wreck, dan Garden Eeel.
g. Taman Laut Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah Taman Laut Kepulauan Togean merupakan bagian dari Taman Nasional Kepulauan Togean yang terletak di teluk Tomini Sulawesi Tengah. Di sini diperkirakan mempunyai terumbu karang seluas 132.000 ha yang terdiri sekitar 262 jenis dan menjadi habitat bagi sekitar 596 jenis ikan, 555 jenis moluska, beberapa satwa langka, seperti kima raksasa, penyu hijau, penyu sisik, dan paus pilot.
h. Taman Laut Takabonerate, Sulawesi Selatan Taman Laut Takabonerate termasuk dalam Taman Nasional Takabonerate, Sulawesi Selatan. Laut Takabonerate dipercaya sebagai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein (Kepulauan Marshall) dan Suvadiva (Kepulauan Maladewa). Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km2 dengan 261 jenis terumbu karang. Selain itu, masih terdapat berbagai taman laut lainnya yang keindahan dan pesona lautnya tidak perlu disangsikan, seperti Taman Laut Banda (Maluku Tengah) Taman Laut Kungkungan (Sulawesi Utara), Taman Laut Teluk Jailolo (Maluku Utara), Taman Laut Pulau Weh (Aceh), Taman Laut Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah), dan sebagainya.
5. Padang Lamun Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup di bawah permukaan air laut. Lamun hidup di perairan dangkal agak berpasir dan sering dijumpai di ekosistem terumbu karang. 38
BAGIAN
Sumberdaya dan Potensi Laut Indonesia
Lamun membentuk padang yang luas dan lebat di dasar laut yang masih terjangkau oleh cahaya matahari dengan tingkat energi cahaya yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun tumbuh tegak, berdaun tipis yang bentuknya mirip pita dan berakar jalar. Tunas-tunas tumbuh dari rhizoma, yaitu bagian rumput yang tumbuh menjalar di bawah permukaan dasar laut. Lamun berbuah dan menghasilkan biji. Pertumbuhan padang lamun memerlukan sirkulasi air yang baik. Air yang mengalir inilah yang menghantarkan zat-zat nutrien dan oksigen serta mengangkut hasil metabolisme lamun, seperti karbondioksida (CO2) keluar daerah padang lamun. Secara umum, semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun. Namun, padang lamun yang luas hanya dijumpai pada dasar laut lumpur pasiran dan tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang. Di wilayah perairan Indonesia, sedikitnya terdapat 7 marga dan 13 jenis lamun, antara lain jenis Enhalus acaroides dari suku Hydrocharitaceae. Penyebaran ekosistem padang lamun di Indonesia mencakup perairan Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Di dunia, secara geografis lamun ini tampaknya memang terpusat di dua wilayah, yaitu di Indo Pasifik Barat dan Karibia. Keberadaan padang lamun dapat menstabilkan dasar laut. Padang lamun berfungsi sebagai perangkap sedimen dan distabilkan. Padang lamun merupakan daerah penggembalaan (grazing ground) bagi hewan- hewan laut, seperti “duyung” (mamalia), penyu laut, bulu babi, dan beberapa jenis ikan. Padang lamun juga merupakan daerah asuhan (nursery ground) bagi larva-larva berbagai jenis ikan. Tumbuhan lamun dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pupuk. Misalnya, samo-samo (Enhalus acaroides) oleh penduduk Kepulauan Seribu dimanfaatkan bijinya sebagai bahan makanan.
4
6. Rumput Laut Indonesia dapat diamati dari potensi lahan budidaya rumput laut yang tersebar di 26 propinsi di Indonesia. Potensi rumput laut di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan potensi produksi sebesar 462.400 ton/tahun. Budidaya rumput laut sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat di daerah pantai, seperti di Bali, Kepulauan Seribu, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Maluku. Perkembangan budidaya tersebut mengalami pasang surut 39
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
akibat masalah pemasaran yang turun naik dan tidak menentu. Namun, sekarang pemasarannya tidak ada masalah karena krisis ekonomi membawa angin segar dengan naiknya nilai dolar. Secara tradisional, rumput laut dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir, terutama sebagai bahan pangan, seperti untuk lalapan, sayur, acar, manisan, dan kue. Selain itu, rumput laut juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Pemanfaatan untuk industri dan sebagai komoditas ekspor berkembang pesat pada beberapa dasawarsa terakhir ini. Pemanfaatan rumput laut juga dilakukan untuk industri. Hal ini kerena kandungan senyawa kimia di dalamnya, khususnya karagenan, agar, dan algin. Karagenan merupakan bahan kimia yang dapat diperoleh dari berbagai jenis alga merah, seperti Gelidium, Gracilaria dan Hypnea. Sementara algin adalah bahan yang terkandung dalam alga cokelat, seperti Sargassum. Algin banyak digunakan dalam industri kosmetika sebagai bahan pembuat sabun, cream, lotion, dasn shampo. Dalam industri farmasi, algin digunakan untuk membuat emulsifier, stabilizer, tablet, salep, kapsul, dan filter. Algin juga dipakai dalam industri tekstil, keramik, fotografi, dan sebagai bahan aditif. Agar-agar merupakan bahan baku pokok pembuatan tepung agar-agar, baik untuk industri skala besar maupun dalam industri rumah tangga. Agar-agar dipakai dalam industri makanan sebagai thick-ener dan stabilizer, sedangkan pada industri farmasi dan bidang mikrobiologi digunakan untuk kultur bakteri. Adapun bidang industri kecantikan memanfaatkan agar- agar untuk pembuatan bahan dasar salep, cream, sabun, lotion, dan sebagainya. Dengan melihat besarnya potensi pemanfaatan alga, terutama untuk ekspor, maka saat ini usaha budidaya alga mulai marak dilakukan masyarakat pesisir. Usaha budidaya rumput laut ini berkembang di Kepulauan Seribu (Jakarta), Bali, Pulau Samaringa (Sulawesi Tengah), Pulau Telang (Riau), dan Teluk Lampung. Jenis rumput laut yang dibudidayakan, yaitu Kappaphychus Alvarezii yang sebelumnya dikenal sebagai Echeuma Alvarezii.
40
5
BAGIAN
Makna dan Fungsi Laut bagi Bangsa Indonesia
Makna dan Fungsi Laut Bagi Bangsa Indonesia
B AG I A N
5
L
aut merupakan bagian dari samudera. Lautan adalah laut yang sangat luas. Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau A. Laut sebagai pulau. Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan Wilayah setiap makhluk hidup. Air memiliki peranan yang sangat B. Laut sebagai kuat di dalam kehidupan. Keadaan negara Indonesia yang Sumberdaya dan terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat Ekosistem yang besar bagi warga yang hidup atau tinggal di dalamnya. C. Laut sebagai Di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya Media Kontak alam yang dapat dimanfaatkan. Sosial dan Budaya A. Laut sebagai Wilayah D. Laut sebagai Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh Sumber dan sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat Media Penyebar dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara Bencana kepulauan Indonesia telah diletakkan melalui Deklarasi E. Laut Mengontrol Djuanda pada 13 Desember 1967. Deklarasi Iklim Dunia tersebut memiliki nilai sangat strategis F. Laut sebagai bagi bangsa Indonesia karena telah meSumber Energi lahirkan konsep Wawasan Nusantara yang Listrik menyatukan wilayah Indonesia. 41 41
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan diakuinya konsep ini oleh dunia internasional seperti yang tercantum pada UNCLOS 1982, memberikan tanggung jawab besar bagi bangsa Indonesia dalam mengelola laut, terutama: 1. 2. 3.
bagi kepentingan nasional sebagai sumber perekonomian negara; secara regional berbatasan dengan negara-negara tetangga yang juga memiliki kepentingan mengelola laut; secara internasional, perairan Indonesia merupakan perairan vital yang dapat berpengaruh pada perdagangan, kepentingan pertahanan maupun keseimbangan ekosistem laut global.
Dalam mengelola laut sebagai wilayah, terdapat dua hal pokok yang harus diselesaikan. Pertama secara eksternal, yaitu menata batas wilayah laut dengan negara-negara tetangga sesuai dengan ketentuan internasional yang berlaku. Kedua, secara internal, yaitu menata wilayah laut, khususnya batasbatas peruntukan wilayah laut sebagai suatu pengaturan pemanfaatan laut yang mengakomodasi semua kepentingan dengan tetap mengutamakan asas persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Laut sebagai Sumberdaya dan Ekosistem Laut merupakan fenomena alam yang tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri atas komponen-komponen sumberdaya hayati dan nonhayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi. Setiap sumberdaya laut tersusun dalam suatu ekosistem dengan karakteristik tertentu. Interaksi antar ekosistem ini membentuk suatu keseimbangan lingkungan laut. Ekosistem laut beraksi relatif lebih sensitif dan selalu berupaya mencari keseimbangan baru terhadap adanya perubahan. Hal ini berarti bahwa dengan adanya perubahan pada suatu ekosistem di laut dapat berdampak pada kawasan yang luas atau bahkan hingga tingkat global. Indonesia sebagai negara yang mengelola laut dan perairan laut Nusantara yang menghubungkan antar laut secara global, perlu secara serius bukan hanya memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di wilayah laut Indonesia, melainkan juga mempunyai kepentingan untuk memantau kualitas ekonomi laut secara global. Walaupun masih dikelola secara sektoral, laut (termasuk pantai)
42
BAGIAN
Makna dan Fungsi Laut Bagi Bangsa Indonesia
Indonesia telah dimanfaatkan untuk perikanan, rekreasi, pembuangan limbah, sumber energi, sumber air, batubara, minyak, bahan bangunan, kehutanan, peternakan/tambak, pemukiman, dan industri.
5
C. Laut sebagai Media Kontak Sosial dan Budaya Seiring dengan pemanfaatan laut sebagai media transportasi, terbukalah hubungan antarmasyarakat, baik melalui perdagangan maupun kegiatan lainnya. Hubungan antarmasyarakat ini secara langsung dan tidak langsung telah membuka adanya pertukaran budaya.
Sumber: www.analisadaily.com
Dua orang pekerja sedang menaikkan sepeda motor untuk diangkut dengan kapal motor menuju Pulau Kampai di Pelabuhan Pangkalan Susu, Langkat.
Namun, aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di laut perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan tindakan negatif atau bahkan cenderung sebagai tindakan kriminal. Perampokan kapal, pengambilan sumberdaya yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, atau tindak kejahatan lainnya, merupakan dampak negatif aktivitas sosial ekonomi laut.
D. Laut sebagai Sumber dan Media Penyebar Bencana Sifat laut sebagai media penghantar energi yang baik, dicermati sebagai aspek ancaman terhadap manusia. Bencana tsunami menunjukkan salah satu bukti, 43
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
bahwa laut meneruskan energi yang terlepas secara mendadak akibat gempa tektonik bawah air. Bencana tumpahan minyak di laut secara cepat akan dipindahkan dan disebarkan pada area yang cukup luas. Media air menyebarkan tumpahan minyak sesuai dengan arah dan besaran tenaga dominan yang bekerja pada permukaan air lut.
E. Laut Mengontrol Iklim Dunia Tanpa peranan laut, maka hampir keseluruhan planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup. Hal ini karena laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju daerah kutub. Hampir 60% penduduk hidup atau tinggal di daerah sekitar pantai. Bumi ditutupi oleh air, yaitu sekitar 70% dikelilingi oleh air. Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam satuan sabuk aliran yang sangat besar yang disebut dengan“Global Conveyor Belt” dan bergerak dari permukaan ke dalam samudra dan kembali lagi ke permukaan. Angin, temperatur, dan salinitas (kadar garam air laut) air laut mengontrol sabuk aliran global. Sabuk aliran ini yang kemudian memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi. Angin laut membawa uap yang merupakan sumber untuk turunnya hujan di daratan ataupun lautan. Arus laut panas dapat memperbaiki keadaan iklim di daerah-daerah yang didatangi arus tersebut. Hal ini sebab dengan datangnya arus panas ke arus dingin akan menyebabkan pertemuan kedua arus, sehingga menjadikan atau membentuk arus baru. Lautan berperan menangkap karbondioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Sekitar seperempat CO2 tersebut diserap dan disimpan di lautan. CO2 yang tersimpan di dalam laut hingga berabad-abad mampu mengurangi pemanasan global atau “Global Warming.” Laut memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya dan memiliki akal pikiran maka sudah seharusnya menjaga laut dan tetap melestarikannya, bukan malah merusaknya (mengambil keuntungannya saja tanpa memikirkan akibatnya pada masa yang akan datang). Jika ekosistem laut berkurang, kemampuan laut untuk menyerap CO2 akan berkurang pula. Maksud dari berkurangnya ekosistem laut seperti rusaknya terumbu karang dan hutan bakau. Kerusakan hutan bakau semakin marak 44
BAGIAN
Makna dan Fungsi Laut Bagi Bangsa Indonesia
terjadi karena banyak masyarakat yang mengalihkan fungsi lahan dan kerusakan terumbu karang seperti eksploitasi terumbu karang tanpa ada penanamannya kembali.
5
F. Laut sebagai Sumber Energi Listrik Dewasa ini, pembangunan dalam bidang teknologi, industri, dan informasi di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya permintaan pasokan energi listrik. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, bahwa pada 2008 pertumbuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia mencapai 6,5%, sedangkan pada 2009 naik menjadi 7,5%. Sayangnya, tingginya permintaan pasokan energi listrik ini tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas daya yang memadai. Dampak paling nyata adalah terjadinya pemadaman listrik bergilir dan libur industri yang tidak seragam. Faktor penyebab terjadinya krisis listrik salah satunya, karena Indonesia masih bertumpu pada minyak bumi dan gas sebagai sumber utama pembangkit energi listrik. Padahal, cadangan minyak bumi di Indonesia semakin menipis. Salah satunya, yaitu dengan memanfaatkan laut sebagai sumber pembangkit energi listrik. Selain murah karena relatif tidak mengalami fluktuasi harga di pasar global, energi listrik dari laut juga tidak memiliki keterbatasan pasokan. Mengutip data Bappenas Bidang Tata Ruang dan Kemaritiman, arus laut Indonesia memiliki daya sekurangnya 6-9 Terra Watt, atau setara dengan 30.000-50.000 kali lipat daya yang dihasilkan oleh PLTA Jatiluhur yang hanya 187 MW. Untuk pembangunan Listrik Tenaga Laut, dukungan perangkat teknologi dan SDM Indonesia saat ini sudah sangat memungkinkan, apalagi beberapa negara sudah mengaplikasikannya. Dengan demikian, perangkat teknologi yang akan digunakan sudah memiliki acuan, teknologi mana yang paling handal, efektif, dan ekonomis. Pemanfaatan energi laut memiliki beragam keistimewaan. Selain dikenal ramah lingkungan, arus laut juga memiliki densitas 830 kali lipat lebih tinggi dari densitas udara. Jadi, dengan kapasitas yang sama, turbin arus laut akan jauh lebih kecil dibandingkan turbin angin. Keistimewaan lain adalah energi arus laut tidak memerlukan perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan. Hal ini sebab pada kedalaman tertentu arus cenderung tenang dan dapat diperkirakan. Tidak seperti turbin angin yang dirancang dengan memperhitungkan adanya angin topan. 45
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
Beberapa pembangkit listrik yang dapat dibangun dengan memanfaatkan energi laut antara lain sebagai berikut.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Saat laut pasang dan saat laut surut, aliran airnya dapat menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Pembangkit ini pertama direalisasikan di La Rance, Brittany, Perancis. Di Indonesia, daerah yang potensial untuk mengaplikasikannya adalah di sebagian Pulau Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua, dan pantai selatan Pulau Jawa. Hal ini karena pasang surut laut di daerah-daerah tersebut bisa lebih dari lima meter.
2. Pembangkit Listrik Energi Panas Laut Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas laut adalah melalui konversi energi panas laut, yaitu sistem konversi energi yang terjadi akibat perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut yang dapat diubah menjadi energi listrik. Daerah yang berpotensi untuk pembangkit ini terletak di khatulistiwa. Hal ini karena di daerah ini suhu permukaan lautnya berkisar antara 25-30°C, sedangkan suhu di bawah laut turun 5-7°C pada kedalaman lebih dari 500 meter.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Sifat kontinuitas yang tersedia setiap waktu menjadikan ombak baik dijadikan pembangkit tenaga listrik. Pembangkit listrik tenaga ombak ini telah diujicobakan di Pulau Islay, pantai barat Skotlandia, dan menghasilkan 500 KW listrik yang cukup untuk kebutuhan 400 rumah tangga. Cara kerjanya sederhana, sebuah tabung beton dipasang pada ketinggian tertentu di pantai dan ujung lainnya dipasang di bawah permukaan air laut. Setiap ada ombak datang, air di dalam tabung beton mendorong udara di dalam tabung yang terletak di darat. Ketika ombak surut, terjadi gerakan udara yang sebaliknya dalam tabung. Gerakan udara inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan pembangkit listrik. Sebuah alat khusus dipasang pada turbin supaya turbin hanya berputar satu arah.
46
6
BAGIAN
Penyebab Kerusakan Laut Indonesia
Kekayaan Alam Bahari Indonesia
B AG I A N
6
M
enurut catatan, hingga saat ini telah lebih dari 340.000 A. Dampak ton per hari limbah tambang dibuang ke laut. Perlu Kerusakan Laut diketahui pula bahwa jumlah limbah yang luar biasa ini hanya Akibat Ulah berasal dari dua perusahaan besar yang berada di wilayah Manusia Papua dan NTB dan belum termasuk perusahaan lain. B. Mengatasi Pencemaran laut oleh oli kapal juga telah memenuhi Kerusakan Laut permukaan laut dengan 80 juta liter oli pertahun sehingga C. Cara Mencegah memperparah kerusakaan laut. Selain pencemaran limbah Kerusakan Laut aktivitas eksploitasi hasil laut yang lebih dan menyalahi aturan, penambangan tidak terkontrol yang menghasilkan zat-zat beracun hingga hancur dan terbengkalainya perawatan terumbu karang akibat tingkah laku pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini hanya sebagian kecil masalah nyata yang terjadi pada kerusakan laut di Indonesia.
47 47
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
A. Dampak Kerusakan Laut Akibat Ulah Manusia Berdasarkan hasil penelitian dan pemantauan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kerusakan terumbu karang terparah yang sebelumnya berada di wilayah perairan Indonesia Barat, kini telah berpindah ke kawasan Indonesia Timur. Sementara kerusakan terumbu karang sedang di perairan bagian tengah dan kerusakan paling ringan berada di perairan Indonesia Barat. LIPI melakukan pemantauan terhadap kondisi terumbu karang di 77 daerah yang terdiri atas 908 stasiun yang tersebar di seluruh perairan Indonesia dari Sabang hingga Kepulauan Padaido dan Kepulauan Raja Ampat. Dari pemantauan tersebut menunjukkan, bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia pada akhir 2008 adalah 5,51 persen dalam kondisi sangat baik, 25,11 persen dalam kondisi baik, 37,33 persen dalam kondisi sedang, dan 32,05 persen dalam kondisi buruk. Perpindahan tingkat kerusakan terumbu karang terparah dari Barat ke Timur terjadi karena di wilayah Indonesia Barat berpenduduk padat, dan lokasi terumbu karang letaknya tidak jauh dari permukiman penduduk sehingga lebih terjaga dengan baik. Selain itu, pihak-pihak terkait telah berjuang keras melakukan penyelamatan terumbu karang. Salah satunya melalui program pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang (Coremap) yang sudah dimulai di wilayah Barat Indonesia. Kerusakan terumbu karang perairan Indonesia bagian Tengah dan Timur yang memiliki perairan lebih jernih dan persen tutupan karang batu hidup ratarata lebih rendah. Persen tutupan karang batu hidup rata-rata di Biak Numfor, Raja Ampat, Wakatobi, Buton, Sikka, dan Selayar berkisar 17–40 persen. Hal ini dimungkinkan karena penduduknya relatif sedikit dan letak terumbu karang jauh dari permukiman penduduk. Dengan demikian, terumbu karang tidak terjaga dengan baik dan banyak yang rusak akibat pengemboman ikan. Hal yang membanggakan di Papua adalah taman wisata alam laut Kepulauan Padaido di Biak yang memiliki luas 183.000 hektar telah ditetapkan menjadi taman wisata alam laut Padaido melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 91/Kpts-VI/1997. Taman wisata laut Kepulauan Padaido yang terletak di bagian Selatan Samudera Pasifik merupakan tipe perwakilan ekosistem terumbu karang gosong, algae, lamun, mangrove, hutan pantai, dan hutan dataran rendah di Papua. Pulau-pulau gosong yang ada di Kepulauan Padaido sebanyak
48
BAGIAN
Kekayaan Alam Bahari Indonesia
29 buah yang dikelompokkan ke dalam Kepulauan Padaido Atas dan Padaido Bawah. Hamparan pasir putih, sebagian kecil merupakan pantai landai berpasir dan pantai terjal. Kawasan ini memiliki daya tarik yang memikat dengan air yang sangat jernih dan keragaman terumbu karangnya yang relatif masih utuh dan indah. Kawasan ini memiliki keragaman hayati yang tinggi, terdapat 95 jenis karang, 155 jenis ikan, 48 jenis pohon, 26 jenis burung, 14 jenis reptil, dan 7 jenis mamalia. Beberapa jenis di antaranya merupakan biota langka dan dilindungi. Sayangnya, kawasan Kepulauan Padaido merupakan lintasan gempa karena terletak pada jalur luar subduksi atau tunjaman lempeng Pasifik. Sejak 1965 sampai sekarang, tercatat telah terjadi lebih dari 10 kali terjadi gempa dengan kekuatan 5-8 skala richter. Tinggi gelombang laut di sana juga bervariasi antara 1 sampai 1,5 meter. Gelombang tertinggi biasa terjadi pada Mei-Juni. Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Papua juga merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove, dan hutan tropika daratan pulau terletak di wilayah Kepala Burung Papua. Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri atas daratan dan pesisir pantai: 0,9 persen, daratan pulau-pulau: 3,8 persen, terumbu karang: 5,5 persen dan perairan laut: 89,8 persen dengan total area: 1.453.500 hektar. Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki potensi karang yang tinggi, terdiri atas 150 jenis karang dari 15 famili yang tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Presentasi penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40 persen sampai 65,64 persen. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona: zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng terumbu (reef slope). Jenisjenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates spp), famili Faviidae dan Pectinidae, serta berbagai jenis karang lunak.
6
B. Mengatasi Kerusakan Laut Untuk menanggulangi pencemaran laut, dewasa ini tidaklah begitu mudah. Hal ini karena laut mempunyai jangkauan batas yang tidak nyata. Meskipun demikian, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran laut, seperti membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu,
49
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
mengingat demikian luasnya laut kita, maka salah satu cara penanggulangan pencemaran di laut adalah dengan upaya pencegahan. Langkah ini, tentu lebih mudah dan murah dibandingkan dengan upaya perbaikan atau rehabilitasi lingkungan laut yang telah tercemar. Terkait dengan hal itu, agar dapat dilakukan pencegahan pencemaran laut sedini mungkin, perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan adalah pengukuran berdasarkan waktu, atau pengulangan pengukuran, atau pengukuran berulangulang pada waktu-waktu tertentu. Sementara pemantauan lingkungan laut dapat diartikan sebagai pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan laut untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan akibat pengaruh dari luar. Pelaksanaan pemantauan lingkungan dapat meliputi segi-segi hukum, kelembagaan, dan pembuatan keputusan dari masalah-masalah pencemaran lingkungan. Dengan demikian, dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan laut haruslah dimiliki suatu sistem yang dikenal dengan istilah sistem pemantauan lingkungan laut. Pemantauan laut sering dilakukan untuk berbagai tujuan. Meskipun demikian, umumnya pemantauan ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang empat kategori. 1.
Kepatuhan (compliance). Untuk memastikan bahwa kegiatan (industri dan sebagainya) benar-benar telah dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan persyaratan-persyaratan izin yang ditentukan. 2. Verifikasi model, yaitu untuk memeriksa berlakunya anggapan-anggapan dan ramalan-ramalan yang digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi alternatif-alternatif pengelolaan. 3. Pemantauan perubahan, yaitu untuk mengidentifikasi dan kuantifikasi perubahan lingkungan laut jangka panjang yang diharapkan atau dihipotesiskan sebagai akibat yang mungkin timbul oleh kegiatan manusia. 4. Penerapan baku mutu pengendalian pencemaran laut yang khususnya dilakukan dalam pelaksanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) sebagai upaya pengelolaan lingkungan. Selain kegiatan pemantauan lingkungan laut tersebut, ada beberapa tindakan nyata yang dapat dilakukan agar pencemaran dan kerusakan ekosistem laut dapat dicegah dan dihindari sedini mungkin.
50
BAGIAN
Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat mencemari ekosistem laut. 2. Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik penangkapan biota, eksploitasi sumberdaya pasir dan batu, pengurukan dan pengerukan perairan, penanggulan pantai, pemanfaatan dan penataan ruang kawasan pesisir, konflik, dan pembuangan limbah. 3. Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya, daya dukung, kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik penangkapan, budidaya dan sebagainya yang berwawasan lingkungan laut kepada pemuka masyarakat. 4. Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi pada kawasan ekosistem laut (karang, mangrove, lagun, dan rumput laut), biota, kualitas perairan, dan sebagainya. 5. Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi budidaya, penelitian, pendidikan, dan pembuatan buku-buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari UU lingkungan hidup terkait lingkungan laut. 6. Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan masyarakat berupa penerapan peraturan-peraturan dan sanksi hukum yang terkait dengan pencemaran lingkungan laut. Dengan demikian, sesungguhnya kualitas lingkungan laut itu sangat berhubungan erat dengan kualitas manusia. Bukankah manusia itu dianggap sebagai pemilik kekuasaan? Sayangnya, kekuasaan ini seringkali membuat manusia bertindak serakah sehingga kualitas lingkungan laut menjadi rusak. Untuk itu, adanya kegiatan ekplorasi dan ekploitasi sumberdaya laut yang tidak mempertimbangkan kehidupan generasi saat ini dan akan datang harus segera dihindari sedini mungkin. Apabila tidak siap-siap, kita didera derita ekosistem laut yang rusak
Kekayaan Alam Bahari Indonesia
1.
6
C. Cara Mencegah Kerusakan Laut Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan laut.
1. Konservasi laut Sebagai dampak manusia pada peningkatan lingkungan laut, konservasi kelautan adalah bidang yang berkembang. Konservasi laut adalah perlindungan spesies laut dan ekosistem di laut dan di laut di seluruh dunia. Kegiatan ini melibatkan 51
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
perlindungan dan pemulihan spesies, populasi, dan habitat. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan yang berlebihan mengurangi, perusakan habitat, polusi, penangkapan ikan paus, dan isu-isu lain yang berefek pada kehidupan laut.
a. Konservasi Laut Teknik Pekerjaan konservasi laut dapat dilakukan dengan menegakkan dan menciptakan hukum, seperti Endangered Species Act dan Kelautan UndangUndang Perlindungan Mamalia. Hal ini juga dapat dilakukan dengan membangun area perlindungan laut, mempelajari populasi melalui melakukan penilaian saham, dan mengurangi aktivitas manusia dengan tujuan memulihkan populasi.
b. Isu Konservasi Laut Isu-isu saat ini dan muncul dalam konservasi laut meliputi: 1) Pengasaman laut, 2) Mengurangi bycatch dalam perikanan laut dan keterlibatan dalam peralatan memancing, 3) Membangun area perlindungan laut, 4) mengatur perburuan paus, 5) Melindungi terumbu karang melalui mempelajari masalah pemutihan karang, 6) Mengatasi masalah seluruh dunia spesies invasive, 7) Berurusan dengan masalah finning hiu,
2. Terumbu karang a. Pengertian terumbu karang Terumbu karang adalah salah satu komponen utama sumber daya pada laut pesisir dan laut utama. Selain itu, terumbu karang juga merupakan kumpulan fauna laut yang menyatu dan membentuk sebuah terumbu. Sementara kondisi strukturnya mayoritas terdiri atas kalsium dan juga karbon. Berbagai jenis mikroorganisme yang hidup dan melayang pada kolom perairan laut adalah penghidupannya. Bahkan, kita juga mendengar bahwa keberadaan struktur hidup terumbu karang adalah yang terbesar dan tertua di jagat dunia ini. Diperlukan jutaan tahun untuk mengondisikan terumbu karang seperti saat ini. 52
BAGIAN
Kekayaan Alam Bahari Indonesia
Peranan strategis terumbu karang bagi spesies makhluk hidup di laut adalah seperti rumah. Jika kemudian rumahnya saja tidak dirawat, bahkan dimusnahkan, bersiaplah akan datangnya kepunahan makhluk hidup di dalamnya. Dalam skala yang lebih meluas, maka keseimbangan akan terganggu dan ini adalah bencana dunia.
6
b. Fungsi terumbu karang Ada beberapa fungsi penting keberadaan terumbu karang dalam menjaga menyeimbangkan kondisi di lautan. 1) Pelindung Ekosistem di Pantai
Pada fungsi ini, terumbu karang berguna menahan dan memecah energi dari gelombang sehingga mampu mencegah terjadinya abrasi air laut yang bisa mengakibatkan kerusakan di sekelilingnya. 2) Penghasil Oksigen
Terumbu karang juga mempunyai kegunaan dalam hal memproduksi sumber oksigen. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika kemudian terumbu karang disebut-sebut sebagai habitat yang sangat nyaman bagi ragam biota di lautan. 3) Tempat Berlindung
Terumbu karang adalah hunian hewan dan tanaman laut berkumpul mencari makanan, berkembang biak, dan membesarkan anaknya. Intinya terumbu karang adalah tempat berlindung biota laut. Jika terumbu karang terawat, manusia bisa menikmati besarnya potensial perikanan yang didapat sebagai makanan keseharian dan mata pencaharian. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kondisi terumbu karang sehat mampu menghasilkan sebanyak 25 ton ikan pada setiap tahunnya. Selain itu, fungsi terumbu karang bisa juga menjadi objek wisata yang menarik karena ragam warna-warninya yang memukau, serta kandungan kimia pada terumbu karang bisa berfungsi sebagai obat-obatan.
c. Kerusakan terumbu karang Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya teknologi yang mengakibatkan tingginya permintaan pada produksi laut, maka hal ini pelanpelan merusak terumbu karang dan merusak lautan. Padahal, sejak dahulu manusia yang hidup di pesisir pantai, merasakan hubungan harmonis antara 53
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
laut dan manusia. Jika kondisinya sudah rusak, penyebab utamanya adalah ulah manusia itu sendiri. Adapun kegiatan yang bisa merusak terumbu karang adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan tangkap hasil laut berlebih (over-exploitation). 2) Penggunaan teknologi perusak; potassium cyanide, bom ikan, dan se bagainya. 3) Erosi dari daratan. 4) Polusi kegiatan industri. 5) Tidak tertatanya pertambangan di laut. Tentu hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang dimotori oleh pemerintah. Sebab utama atau akar permasalahan dari timbulnya perusakan ini tidak lain adalah seputar kondisi penduduk yang miskin, pemahaman yang minim akan tingkat konsumsi berlebihan bagi keseimbangan sumber daya alam, lembaga dan penegakan hukum yang tidak maksimal, dan rendahnya wawasan ekosistem. Hal lainnya adalah gagalnya pemerintah dalam menangani sistem perekonomian dan pengambilan kebijakan dalam hal pemeliharaan ekosistem bagi kelangsungan laut yang tidak rusak.
d. Pemanfaatan sampah sebagai media rehabilitasi karang (Build Reef) dengan metode transplatasi karang buatan Permasalahan kependudukan di Indonesia yang saat ini masih belum dapat teratasi adalah melimpahnya sampah yang tidak terkelola dengan baik sehingga menyebabkan polusi di mana-mana, mulai polusi udara, polusi tanah, hingga polusi air. Pemerintah dinilai belum efektif menangani keberadaan sampah yang menumpuk, terutama di tempat pembuangan akhir (TPA). Sebaliknya, jumlah sampah terus bertambah setiap tahun hingga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus segera dicari pemecahannya. Sampah dapat dimusnahkan atau bahkan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Indonesia sebagai negara maritim memiliki spesies biota laut yang beraneka ragam dan sangat indah. Ironis sekali apabila keindahan tersebut sirna dikarenakan ulah penduduknya yang tidak peduli akan kelestarian alam di sekitarnya. Sampah yang dibuang di sungai pada akhirnya akan berkumpul di laut. Akibatnya, laut akan tercemar dan merusak ekosistem alaminya. 54
BAGIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kekayaan Alam Bahari Indonesia
Rusaknya ekosistem akan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis biota laut di dalamnya. Biota laut yang sangat penting dalam kelestarian ekosistem laut di antaranya ialah terumbu karang. Kerusakan terumbu karang dapat terjadi sebagai akibat limbah domestik, limbah industri, pembangunan dermaga, pengerukan alur pelayaran, bocoran minyak, dan penambangan minyak lepas pantai, serta ceceran minyak dari kapal tanker. Demikian juga dengan kegiatan di laut ada yang langsung dan tidak langsung merusak terumbu karang. Kegiatan yang langsung merusak di antaranya pemotongan terumbu karang untuk pembuatan alur pelayaran dan penambangan batu karang. Penambangan pasir, pengumpulan karang dan kerang-kerangan untuk cindera mata juga langsung merusak karang. Kegiatan secara tidak langsung merusak karang dapat berbentuk limbah atau buangan lain yang menganggu lingkungan terumbu karang. Pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan undang-undang sebagai upaya pelestarian lingkungan, yaitu:
6
Undang-Undang No.41 Tahun 1999 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan; Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan; Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya Undang-Undang No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; Peraturan Pemerintah RI No.15 Tahun 1990 tentang Usaha Perikanan; Keputusan Presiden RI No.43 Tahun 1978 tanggal 15 Desember 1978 tentang Ratifikasi CITIES.
Namun, agaknya undang-undang tersebut belum dapat mencegah kerusakan ekosistem laut secara tuntas. Tanpa adanya kesadaran seluruh lapisan masyarakat beserta pemerintah, permasalahan tersebut mustahil teratasi. Memperbaiki ekosistem terumbu karang bisa dengan menempatkan suatu struktur buatan atau dikenal dengan transplantasi karang buatan. Di banyak tempat, karang 55
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
buatan telah diketahui sebagai suatu metode yang paling mudah diterapkan untuk perbaikan ekosistem karang yang rusak dan meningkatkan produksi perikanan serta mengembangkan potensi ekowisata. Buktinya adalah Kelompok Nelayan Segara Gunung dari Buleleng, Bali mengakui bahwa pendapatan penduduk bertambah seiring adanya program konservasi terumbu karang dilakukan sejak 2004 silam. Cara merehabilitasi karang dapat menggunakan struktur karang buatan atau dikenal dengan sebutan rak. Rak ini biasanya terbuat dari beton dengan penambahan bambu pada struktur rak. Bahan untuk pembuatan rak ini dapat diganti dengan bahan lain, misalnya sampah. Sampah anorganik dapat dipakai untuk menggantikan beton dan sampah organik digunakan pada struktur rak. Berat satu buah rak dapat mencapai 100 kg untuk proses fiksasi di lokasi penumbuhan karang buatan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memilih koloni karang yang akan ditempelkan pada rak. Koloni karang ditempelkan pada substrat mini sehingga koloni akan lengket pada struktur rak. Keranjang berisi koloni karang akan ditaruh agak jauh dari rak untuk menghindari kerusakan selama proses fiksasi sekaligus memperkuat struktur rak. Penempelan koloni karang lunak pada struktur buatan bertujuan menarik ikan-ikan dan organisme lain untuk memastikan pemulihan terumbu karang. Koloni karang lunak berasal dari petani lokal untuk menjamin bahwa kegiatan Build Reef tidak akan membahayakan populasi karang alami. Sampah dapat diperoleh dari TPA, bisa juga dengan cara menyaring sampah dari muara sungai sebelum masuk ke laut. Cara ini akan membawa dua manfaat sekaligus, yaitu mencegah pencemaran air dan memperoleh sampah sebagai bahan dengan mudah. Dengan pemanfaatan sampah sebagai media rehabilitasi karang dengan metode transplantasi buatan ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran akibat sampah serta menjaga kelestarian alam, khususnya laut. Ada beberapa solusi yang harus dilakukan. Salah satunya adalah dengan melarang penggunaan teknik dan peralatan penangkapan ikan yang merusak lingkungan. Alat pengumpul ikan harus dibatasi, baik jumlah maupun ukuran agar tidak terjadi tangkap lebih dan mengganggu daur hidup. Penggunaan bahan peledak, beracun, dan pukat harimau yang bisa menyebabkan kerusakan laut harus dilarang dengan keras. Terakhir adalah dengan membuat terumbu karang baru agar ekosistem laut bisa secara perlahan kembali normal sebelum terjadinya kerusakan laut. 56
7
BAGIAN
Lestari Lautku
B AG I A N
7
Lestari Lautku
T
anah air kita terkenal subur dan kaya. Kekayaan alamnya sangat melimpah, baik yang ada di dalam bumi maupun di atas permukaan bumi, termasuk di lautan. Hasil laut yang sangat penting adalah ikan yang sangat banyak ragamnya. Selain ikan, ada juga mutiara. Bahkan, di dasar laut terdapat pula minyak bumi dan timah. Di pesisir pantai yang merupakan batas antara daratan A. Upaya Melestarikan dan lautan terdapat tempat-tempat yang indah memesona. Ekosistem Laut Pantai berbatu karang, pantai berpasir putih dengan B. Upaya deburan ombak, dan daun pohon kelapa yang melambaiMelestarikan lambai menambah indahnya pemandangan. Itu semua Hutan Mangrove merupakan keindahan alam di pantai yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Bangsa Indonesia yang memiliki perairan laut yang luas dengan segala kekayaan dan keindahannya tentu berhak mengelolanya. Pengertian pengelolaan tersebut tidak hanya mengambil dan memanfaatkan segala kekayaan dan keindahan yang ada. Lebih jauh lagi, bangsa Indonesia harus mampu melestarikan kekayaan alam yang berada di lautan.
57 57
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
A. Upaya Melestarikan Ekosistem Laut Persoalan pencemaran lingkungan bukan hanya merupakan bagian pandangan hidup, tetapi juga perilaku buruk kita yang destruktif telah menjadi bagian dari peradaban kita pada masa sekarang ini. Tentu saat ini adalah kesempatan untuk mengangkat kesadaran tentang pentingnya lingkungan alam laut.
1. Cagar alam laut Barangkali perlu kita membuat peraturan bersama dengan masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir menyangkut cagar alam laut guna melindungi laut dan segala isinya, agar mereka berevolusi secara alamiah.
2. Suaka alam laut Kita perlu membuat peraturan bersama dengan masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir atau masyarakat kepulauan untuk suaka alam laut agar semua yang dilindungi dalam wilayah cagar alam mendapatkan perlindungan dari wilayah suaka alam yang menjaga ekosistem di wilayah pantai atau pulau tertentu.
3. Zona Ekonomi Eksklusif Sumber daya alam di laut kini semakin menjadi rebutan antar bangsa dan negara, apa lagi di wilayah yang tidak jelas aturan hukumnya. Karena itu, perlu dipertegas atau diproklamasikan secara mondial zona ekonomi eksklusif kita agar daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga semakin jelas status yuridisnya. Dengan demikian, kita akan terhindar dari masalah yang bisa terjadi dengan negara tetangga.
4. Pengembalian material dari pantai Aturan pengambilan pasir, kerikil, karang, kima, dan hutan bakau harus dipertegas lagi. Bukan hanya soal larangan, tetapi pemanfaatannya dan pelestariannya yang membutuhkan aturan dan kerja sama serta kesadaran partisipatif masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pengrusakan, abrasi, dan lain-lain. Aturan hukum tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya dalam pelestarian, pemeliharaan, dan perlindungan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi pengurasan sumber-sumber alam laut yang terdapat di laut maupun di dasar laut serta di pantai laut. 58
BAGIAN
Lestari Lautku
5. Persoalan di Laut ternyata bersumber juga di darat
7
Untuk melindungi lingkungan alam laut dibutuhkan upaya-upaya untuk mengatasi sedimentasi, sampah, tumpahan minyak, mengatasi erosi, serta eksplorasi dan eksploitasi daerah pesisir pantasi. Untuk itu, masyarakat diimbau agar semakin menggiatkan reboisasi atau reforestasi di darat. Mencegah pengolahan lahan tidur secara serampangan karena revitalisasi pertanian, yang makin menyebabkan erosi upaya menciptakan reboisasi, reforestrasi atau penghijauan, semuanya dimaksud untuk menciptakan ketahanan air, ketahanan pangan. Dengan demikian, akan tercipta daerah tahan longsor dan banjir.
6. Adanya Akuarium Samudera Akuarium samudra akan memperlihatkan kekayaan ikan di perairan laut kita, termasuk ikan-ikan purba yang langka dan hutan wisata yang terdiri atas berbagai jenis pohon di daeerah tropis ini. Bahkan, di dalamnya termasuk semua tanaman atau tumbuhan yang menjadi makanan pokok daerah ini.
B. Upaya Melestarikan Hutan Mangrove Hutan-hutan di negara kita saat ini banyak yang rusak. Sebagai contoh, hutan di Propinsi Bengkulu. Dari luas hutan sebesar 920.964 ha, 394.414,1 ha telah mengalami kerusakan. Selain itu, dari 340.575 ha kawasan TNKS wilayah administrasi Propinsi Bengkulu 123.534,58 ha atau sekitar 36,27% telah rusak parah (kondisi non-hutan). Penyebab utama kerusakan hutan tersebut diduga karena illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan, dan lainlain. Semua kerusakan hutan tersebut tentu saja dilakukan oleh pengusaha, masyarakat, dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satu hutan yang telah rusak adalah hutan mangrove. Hutan mangrove di sepanjang pantai barat dan timur Pulau Sumatera telah rusak lebih dari 50%. Sebanyak 50% hutan mangrove yang terdapat di 525 km Pantai Bengkulu telah mengalami kerusakan dan perlu segera direboisasi. Reboisasi hutan mangrove sangat penting karena akan menjaga abrasi pantai, mengembalikan habitat biota laut, serta meminimalisasi terjadinya bencana akibat gelombang tsunami.
59
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
1. Pengertian hutan mangrove Hutan mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga lantai hutannya selalu tergenang air. Pengertian lain dari hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daearah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh: a. b. c. d. e. f.
tidak terpengaruh iklim; dipengaruhi pasang surut; tanah tergenang air laut; tanah rendah pantai; hutan tidak mempunyai struktur tajuk; jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri atas api-api (Avicenia sp.),pedada (Sonneratia sp.), bakau (Rhizophora sp.), lacang (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus sp.), nipah (Nypa sp.), dan sebagainya
Hutan mangrove dibedakan dengan hutan pantai dan hutan rawa. Hutan pantai yaitu hutan yang tumbuh di sepanjang pantai, tanahnya kering, tidak pernah mengalami genangan air laut ataupun air tawar. Ekosistem hutan pantai dapat terdapat di sepanjang pantai yang curam di atas garis pasang air laut. Kawasan ekosistem hutan pantai ini tanahnya berpasir dan mungkin berbatubatu. Adapun hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dalam kawasan yang selalu tergenang air tawar. Oleh karena itu, hutan rawa terdapat di daerah yang landai, biasanya terletak di belakang hutan payau.
2. Fungsi dan manfaat hutan mangrove Fungsi ekosistem mangrove mencakup fungsi fisik (menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut/abrasi, intrusi air laut, mempercepat perluasan lahan, dan mengolah bahan limbah), fungsi biologis (tempat pembenihan ikan, udang, tempat pemijahan beberapa biota air, tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota), dan fungsi ekonomi (sumber bahan bakar, pertambakan, tempat pembuatan garam, bahan bangunan, dan lain-lain.
60
BAGIAN
Lestari Lautku
7
Sumber: www.naturefoundationsxm.org
Akar merupakan tempat bersarang untuk ikan dan membantu menjaga ikan muda aman sampai mereka cukup besar untuk meninggalkan kolam mangrove dan pergi ke batu karang.
3. Faktor penyebab rusaknya hutan mangrove Rusaknya hutan mangrove tentu sangat merugikan, bukan hanya berdampak pada ekosistem laut, tetapi juga berpengaruh pada bentang lahan pantai. Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab rusaknya hutan mangrove. a.
Pemanfaatan yang tidak terkontrol karena ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah pesisir sangat tinggi. b. Konversi hutan mangrove untuk berbagai kepentingan (perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, wisata, dan lain-lain.) tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya terhadap lingkungan sekitar.
a.
Rusaknya hutan mangrove akan berpengaruh terhadap hal-hal berikut. Intrusi air laut Intrusi air laut adalah masuknya atau merembesnya air laut ke arah daratan sampai mengakibatkan air tawar sumur/sungai menurun mutunya, bahkan menjadi payau atau asin. Dampak instrusi air laut ini sangat penting karena
61
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
air tawar yang tercemar intrusi air laut akan menyebabkan keracunan apabila diminum dan dapat merusak akar tanaman. b. Turunnya kemampuan ekosistem mendegradasi sampah organik, minyak bumi, dan lain-lain. c. Penurunan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir d. Peningkatan abrasi pantai e. Turunnya sumber makanan, tempat pemijah dan bertelur biota laut. Akibatnya, produksi tangkapan ikan menurun. f. Turunnya kemampuan ekosistem dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut, dan lain-lain. g. Peningkatan pencemaran pantai.
4. Mengatasi masalah rusaknya hutan mangrove Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah RI telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi ke arah daratan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain sebagai berikut. a.
Penanaman kembali mangrove Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. b. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dan lain-lain. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
62
BAGIAN
Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab. d. Izin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi. e. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan lokal tentang konservasi. f. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir. g. Program komunikasi konservasi hutan mangrove. h. Penegakan hukum i. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya, dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir, masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, juga mengandung pengertian bahwa konsepkonsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuhkembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
Lestari Lautku
c.
7
Akhirnya, apabila kita kaji lebih jauh, persoalan lingkungan hidup itu, bukan hanya sekadar soal pencemaran, sampah dan upaya penanggulangannya secara teknis praktis. Persoalan lingkungan adalah persoalan yang terkait erat dengan pandangan hidup, sikap, dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan alam. Akar persoalan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup alam laut, terdapat pada pandangan kita terhadap alam. Apabila pandangan kita benar dan baik, sikap, perilaku dan tindakan kita terhadap alam juga benar dan baik. Barangkali kita perlu meluruskan pandangan kita. Kita mestinya memandang lingkungan alam atau bumi ini adalah sahabat kita. Bahkan, sebagai ibu yang menghidupi kita. Sebagaimana seorang anak harus sayang, hormat, akrab dengan ibunya, kita semestinya harus hormat, akrab, sayang kepada alam atau bumi yang disebut ibu pertiwi itu. Dengan demikian, kita perlu kembali kepada solusi bahwa alam ciptaan Tuhan itu adalah sahabat kita, bahkan ibu pertiwi kita.
63
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
G LO S A R I U M Angin
Gelombang Gravitasi Pasang surut
Salinitas Samudra
Seismograf
Siklus air
Skala richter
Tsunami
64
: udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah : bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium : gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta : perubahan atau perbedaan permukaan laut yang terjadi secara berulang dengan periode tertentu karena adanya gerakan dari benda-benda angkasa, yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi Bumi dan peredaran Bulan mengelilingi Matahari. Bulan dan Matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap Bumi, di mana gaya tarik Bulan yang memengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik Matahari : tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah : laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambungmenyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar : sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat getaran bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri atas gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram : sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondenasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi : skala yang diukur oleh alat seismograf, skala yang diukur di sini adalah skala untuk mengukur mengukur kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi : kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi
INDEKS A abrasi 34, 53, 58, 59, 60, 62 AMDAL 50 antarktika 2 B badai bess 10 badai tropis 9, 10, 11 bottom trawl 14 C Cekungan Weber 21 D Deklarasi Djuanda 22, 41 depresi tropis 9 destruktif 14, 58 E ekosistem 15, 17, 33, 34, 35, 38, 39, 41, 42, 44, 48, 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 60, 61, 62 eksploitasi 25, 35, 45, 47, 51, 59 eksplorasi 25, 59 evaporasi 3, 4 F fisiografi 19, 20 G gangguan tropis 9 gelombang 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 34, 49, 53, 59, 62 K konservasi 36, 51, 52, 55, 56, 62 kontinen 20, 24, 25 L lamun 38, 39, 48 landas kontinen 24, 25
M mangrove 39, 48, 49, 51, 57, 59, 60, 61, 62 musim badai 8, 9, 10 O ordonansi 23 Overfishing 13 P panjang gelombang 7 pantai 6, 7, 8, 19, 20, 21, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 39, 42, 44, 46, 48, 49, 51, 53, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 62 Paparan Sunda 19, 20, 21, 33 pasang surut 4, 5, 24, 39, 46, 60 presipitasi 12 Proyek Kaisei 17 R reboisasi 59 Robert Simpson 11 S salinitas 1, 3, 4, 44 seismograf 6 Selat Malaka 20, 32 siklon tropis 8, 10, 11 Siklus air 12 skala richter 49 suaka margasatwa 36, 37 T taifun 8 Teluk Persia 4 tsunami 1, 4, 5, 6, 7, 43, 59 W Wawasan Nusantara 26, 41 Z zona ekonomi eksklusif 58
65
KELAUTAN UNTUK MASA DEPAN
DA F TA R P U S TA K A Djamari. Tt. Beberapa Konsep Dasar Geografi (Hidrosfer 2) Suplemen Perkuliahan Geografi Umum di Jurusan Tardis Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati. Bandung: tidak diterbitkan. Hutabarat, Sahala dan Evans, Stewart M. Tt. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI Press. Imam Basuki, Edward Sembiring, Dewi Safitriani, Desmawati Simanjuntak. Tt. Sumberdaya Laut Indonesia dan Pengeloaannya. Tidak diterbitkan. Nontji, Anugerah. Tt. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan. Oseana, Volume XXIV, Nomor 4, 1999 : 1 - 9 www.analisadaily.com www.aseli.com www.ikasiwalima.wordpress.com www.indosmarin.com www.naturefoundationsxm.org www.pharmassip.blogspot.com www.riaupos.com www.sains.kompas.com
66