SEKALI MENDAKI DUA PUNCAK GUNUNG TERLAMPAUI XPDC GN PANGRANGO (3,019 mdpl) & GN GEDE (2,958 mdpl) 2 & 3 NOPEMBER 2013
(CATATAN TORPEDO)
PENDAHULUAN Gunung Gede-Pangrango diklaim sebagai satu-satunya gunung yang menjadi faforit para pendaki di Indonesia, kurang lebih 50.000 pendaki per tahun, meskipun peraturan dibuat seketat mungkin, bisa jadi karena lokasinya yang berdekatan dengan Jakarta dan Bandung. Maka dari itu untuk mengembalikan habitatnya tiap bulan Agustus ditutup untuk pendaki, juga antara bulan Desember hingga Maret. Dan untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas. Disamping jalur Cibodas, rute pendakian bisa juga melalui jalur gunung Putri dan jalur Salabintana. Puncak-puncak gunung Gede – Pangrango dapat terlihat dengan jelas dari Cibodas Kecamatan Pacet. Di sampingnya berdiri dengan kokoh gunung Pangrango yang bila dilihat dari kejauhan nampak seperti segitiga runcing, sedangkan gunung Gede berbentuk kubah. Kedua gunung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional gunung Gede-Pangrango (TNGP) ini memiliki keindahan alam asli. Di Puncak gunung Gede terdapat kawah aktif serta padang rumput yang ditumbuhi bunga abadi Edelweis (Anapahlis javanica). Puncak lainnya yang kerap dikunjungi pendaki gunung adalah Mandalawangi (3.002 m), Sukaratu (2.836 m), dan Gunung Gemuruh (2.928 m). Gunung Gede merupakan gunung strato yang mempunyai 2 puncak, yaitu puncak Gede (2,958 mdpl) dan puncak Pangrango (3,019 mpdl), yang terhubung oleh lembah yang dikenal sebagai Kandang Badak (2,400 mdpl). Gunung Gede merupakan salah satu gunung dari 35 gunung berapi di Jawa yang masih aktif, sedangkan gunung Pangrango sudah tidak aktif lagi. Gunung Gede dan Pangrango merupakan bagian dari jalur gunung berapi yang membujur mulai dari Sumatra , Jawa, sampai Nusa Tenggara. Secara geologi, gunung ini terletak pada cekungan antar pegunungan (intra montana) Cianjur, yang merupakan salah satu cekungan di zona Bandung. Cekungan intra montana lainnya yang ada di zona Bandung adalah cekungan Garut, Citanduy, dan cekungan Bandung. Cekungan Cianjur letaknya agak rendah (459 m) dibandingkan dengan cekungan Bandung. Di sebelah Barat, di dekat Bogor terdapat kelompok gunung api, dengan Gunung Salak (2.211 m) sebagai gunung berapi termuda, sedangkan di beberapa tempat seperti di Sukabumi, permukaannya tertutup oleh bahan vulcanic dari gunung Gede dan gunung Pangrango. Bahan-bahan vulkanik tersebut bahkan tersebar di Iembah-lembah di daerah Bogor. Geologi kawasan gunung Gede dan Pangrango terdiri atas jenis batuan andesit, basalt, tufa, lava breksi, breksi volkanik, dan piroklastik. Lapisan dasarnya terdiri atas batuan non-volkanik yang lebih tua, seperti terlihat di Pasir Besar sebelah utara Cianjur, sebelah selatan gunung Pangrango, yang berupa batuan sedimen tua berumur Tersier, yang memanjang di belahan kaki pegunungan ini. Secara umum jenis batuan yang menyusun gunung Gede Pangrango merupakan batuan volkanik hasil erupsi gunung api. Gunung ini tergolong ke dalam pegunungan tengah dengan sifat keasaman intermediate (netral). Ini berbeda dengan pegunungan utara Jawa yang bersifat asam, dan pegunungan di bagian selatan yang lebih bersifat basa. Sifat dari tingkat keasaman intermediate adalah sangat toleran terhadap vegetasi sehingga sangat cocok dengan berbagai macam vegetasi dan hutan. Umur geologi gunung Pangrango adalah Kwarter dg perkiraan umur mencapai 3 juta tahun sehingga pegunungan ini masih tergolong dalam pegunungan tengah muda. Letusan gunung Gede pertama kali terjadi tahun 1747/1748, sedangkan letusan terakhir tercatat pada tahun 1957 (gn Gede). Menurut geologist Belanda, RW van Bemmelen, tahun 1747 adalah letusan pertama gunung Gede yang tercatat oleh orang-orang Belanda pemilik kebun teh, dengan letusan berskala besar. Letusan yang pertama ini terjadi sangat hebat dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dari Kawah Lanang. Letusan yang terjadi ini tergolong tidak biasa, karena letusan gunung ini hanya mengeluarkan lava. Kemungkinan aliran lava yang terjadi sepanjang 2 km ini sebagai penyebab terbentuknya sumber
air panas yang ada sampai saat ini. Beberapa tahun kemudian, tercatat terjadi beberapa kali letusan kecil, yaitu tahun 1761, 1780, dan 1832. Kemudian gunung Gede “tertidur” hampir 100 tahun. Dan jam 3 pagi pada tanggal 12 November 1840 terjadi sebuah letusan yang besar dan sangat tiba-tiba yang membangunkan desa-desa disekitarnya dengan goncangan yang hebat dan disertai semburan api setinggi 50 m diatas kawah. Semburan tersebut berhenti sebelum sampai di Kebun Raya Cibodas. Kepulan asap membumbung dari semburan tersebut, dan menyebabkan masyarakat Cipanas mengungsi. Dua hari berikutnya, tanggal 14 November, batu-batu besar yang berdiameter 1 meter lebih, disemburkan ke udara. Sebuah batu yang berukuran sangat besar mendarat di Cibeureum dengan sangat kuatnya yang menyebabkan terbentuknya kawah sedalam 4 m. Sekitar tanggal 1 Desember tahun 1840, terjadi letusan disertai hujan abu yang disemburkan sangat tinggi yang mencapai 200 m di atas puncak Gede. Salah satu letusan yang sangat hebat terjadi pada tanggal 11 Desember, dengan letusan yang mengeluarkan hujan abu yang menutupi cahaya matahari disertai suara gemuruh. Aktivitas letusan akhirnya berhenti pada bulan Maret tahun 1841, sebagaimana diungkapkan oleh Hasskarl, seorang peneliti, yang mengamati dan melihat dari dekat kerusakan dan kehancuran yang terjadi. Seluruh pohon-pohon di hutan termasuk tumbuhan di bagian puncak di atas air panas hancur, sebagian terbakar. Letusan kecil-kecil pun terjadi setelah itu dalam kurun waktu 150 tahun, yang umumnya terjadi secara tidak teratur. Misalnya, tahun 1852 terjadi letusan yang menghancurkan penginapan di Kandang Badak akibat diterjang batu yang sangat besar. Tahun 1886 terjadi letusan yang disertai hujan abu setebal 50 cm yang disemburkan sampai sejauh 500 meter dari kawah, dan menghancurkan hampir seluruh vegetasi. Tahun 1940 an hingga 1950an beberapa kali terjadi letusan kecil-kecil. Gunung Gede meletus terakhir kali pada tahun 1957. Letusan berskala sedang itu memuntahkan material vulanik ke udara dan membentuk tiang asap setinggi 3.000 meter dari bibir kawah bawah. Sejak letusan itu, gunung Gede beristirahat panjang. Meski demikian, aktivitas kegempaannya dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini meningkat. Tercatat gempa vulkanik beberapa kali terjadi, yakni pada tahun 1990, 1991, 1992, 1997, 2000, 2006, 2007, dan 2010. Pada akhir 2010, tercatat adanya intensitas gempa paling tinggi yang cenderung meningkat. Apakah tanda- tanda tersebut merupakan proses akan terjadi letusan? hal ini masih menjadi misteri. Seringnya gempa, baik vulkanik maupun tektonik, mengindikasikan adanya akumulasi gas dan tambahan magma baru dari bawah permukaan. Namun sejauh ini, penutup atau penyumbat lava masih sangat kuat sehingga belum dapat didobrak oleh magma tadi. Sejarah mencatat, letusan magmatik yang cukup besar dapat terjadi setelah gunung api beristirahat 71 tahun. Jadi, kalau sekarang masa rehat gunung Gede telah berlangsung 56 tahun, ini bukan merupakan hal yang melegakan, karena semakin lama suatu gunung tidak aktif, bila terjadi letusan, akan merupakan letusan yang sangat besar dan hebat. Maka tak ada salahnya kalau sejak dini kita waspada, terutama bagi masyarakat yang berada pada radius 15 km di sisi timur laut gunung Gede. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) adalah kawasan pelestarian alam yang kaya akan keanekaregaman hayati baik ekosistim, jenis, maupun genetic terdiri dari tumbuhan maupun satwa khas hidup di beberapa tipe ekosistim di TNGGP. Tercatat konon ada 1500 jenis tumbuhan berbunga, 400 jenis paku pakuan, lebih dari 120 jenis lumut, 300 jenis tumbuhan berpotensi obat, dan lebih dari 10 jenis tumbuhan dilindungi serta endemic, dan berbagai satwa diantaranya dilindungi yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Macan Tutul, dan Owa Jawa. Hanya saja populasinya kini terancam punah akibat rusaknya habitat mereka. Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak gunung Gede dan Pangrango, yaitu jalur Cibodas, jalur gunung Putri dan jalur Salabintana. Karena ramainya pendaki setiap hari, maka untuk mendaki gunung Gede dan gunung Pangrango diberlakukan sistem booking 3 sampai 30 hari sebelum pendakian. Jumlah pendaki di batasi hanya 600 per malam, 300 melalui jalur Cibodas, 200 jalur Gunung Putri, dan 100 jalur Selabintana.
Dibawah ini adalah mengenai jalur pendakian Gunung Putri dan jalur pendakian Salabintana, namun demikian tentu saja keadaan sebenarnya saat ini kemungkinan besar sudah berubah karena tulisan di bawah ini tidak menggambarkan keadaan terkini dari kedua jalur ini. Jalur pendakian lainnya, yaitu jalur Cibodas tidak akan ditulis di bagian ini karena jalur ini merupakan jalur yang ditempuh dalam xpdc “Sekali Mendaki Dua Puncak Gunung Terlampaui” ini. Keadaan terkini saat tanggal 2 dan 3 Nopember 2013 dari jalur Cibodas akan disampaikan dalam bab PERIODE PENDAKIAN pada bagian2 akhir dari catatan xpdc ini. Jalur Gunung Putri (1.450 mdpl) Untuk menuju Gunung Putri dari Jakarta naik bus jurusan Bandung / Cianjur turun di Pasar Cipanas. Dari belakang Pasar yang merangkap terminal ini kita naik mobil angkot ke Gunung Putri. Sebelum melakukan pendakian kita harus booking terlebih dahulu 3-30 hari sebelum hari pendakian di Kantor Pusat Taman Nasional yang terletak di Cibodas. Sama seperti jalur Cibodas, disini juga pendaki wajib melapor dan menunjukkan surat - surat perijinan dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan. Barang2 yg dilarang seperti pisau, radio, sabun, odol, dll. akan diminta oleh petugas. Pada saat keluar Taman Nasional juga akan dilakukan pemeriksaan kembali serta wajib memperlihatkan sampah sisa-sisa pemakaian kita sendiri yang dibawa turun. Di pintu taman ada tempat untuk membuang sampah. Pendakian awal berupa jalan setapak yang melintasi kebun penduduk, yang selanjutnya akan menyeberangi sungai kecil. Setelah melewati sungai, jalur mulai menanjak dan akan menemukan pipa air minum yang disalurkan untuk keperluan penduduk sekitar. Satu jam perjalanan dari pipa air, pendaki akan sampai di Pos Tanah Merah (1.850 mdpl) yang berupa bangunan bekas kantor Taman Nasional yang sudah tidak terpakai. Beberapa dinding kayu sudah hilang dan lantai kayunyapun sudah banyak berlobang, namun atapnya masih bagus sehingga dapat digunakan untuk berteduh. Setelah pos ini, jalur semakin menanjak dan melintasi akar-akar pepohonan, dan hutan semakin lebat. Setelah berjalan
sekitar 1,5 jam akan sampai di Pos Legok Lenca (2.150 mdpl). Jalur berikutnya semakin curam dan licin terutama di musim penghujan, di beberapa tempat medan sempit sehingga pendaki harus ke pinggir bila berjumpa dengan pendaki dari arah berlawanan. Pos berikutnya adalah Buntut Lutung (2.300 mdpl). Tempat ini agak lega sehingga bisa beristirahat ramai2 setelah melintasi jalur sempit. Jarang sekali ada pendaki yang membuka tenda di pos-pos di sepanjang jalur Gunung Putri, karena selain tempatnya sempit dan tidak ada sumber air, pendaki lebih suka berusaha bersusah payah untuk sampai di AlunAlun Surya kencana dan berkemah di sana. Sebelum sampai di lapangan terbuka Surya Kencana, pendaki masih harus melewati dua pos lagi yakni Pos Lawang Seketeng (2.500 mdpl) dengan medan yang semakin terjal dan semakin menguras tenaga, serta Pos Simpang Maleber (2.625 mdpl). Pos yang ada berupa bangunan untuk duduk yang dilengkapi dengan atap yang disangga satu tiang seperti payung. Namun seperti pos-pos yang lainnya, tiang penyangga atap sudah roboh semua. Dari Pos Simpang Maleber lintasan sudah landai, alun-alun Surya Kencana sudah nampak di depan mata. Untuk menuju pusat keramaian Alun-Alun (Kilometer Nol) pendaki harus berjalan ke arah kanan mengikuti aliran sungai kecil yang berada tepat di tengah-tengah lapangan. Selanjutnya untuk menuju puncak gunung Gede dari Km-0 pendaki ambil arah ke kanan mendaki bukit terjal berbatu yang banyak di tumbuhi edelweis, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sedangkan untuk turun kembali lewat jalur Salabintana pendaki harus berjalan lurus. Jalur Salabintana (960 mdpl) Pendaki umumnya kurang tertarik dengan jalur Selabintana ini, karena membutuhkan waktu pendakian yang lebih lama, akses kendaraan umum yang susah dan lebih jauh, serta jalurnya lebih berat, berlumpur dan banyak pacet. Di Pos Pemeriksaan dilakukan pemeriksaan barang bawaan dan surat perijinan, kemudian pendaki bisa langsung "ngetrek" atau berkemah terlebih dahulu di Salabintana. Dari pos Pemeriksaan, pendaki berjalan menyusuri tepi sungai yang aliran airnya jernih dan sangat dingin, memasuki kawasan hutan lebat yang banyak dihuni satwa liar. Lintasan berupa jalan berbatu yang ditata rapi menyusuri punggungan gunung. Monyet-monyet bergelantungan di atas pohon, aneka burung berkicauan di atas dahan. Setelah berjalan sekitar 1/2 jam kita akan berjumpa dengan menara pengamatan burung. Selanjutnya akan sampai di Pos Citingar (1.000 mdpl). Di sepanjang jalur banyak terdapat sampah dedaunan. Di musim penghujan banyak pacet dan di musim kemaraupun masih ada pacet. Medan yang berupa tanah gembur dilapisi guguran dedaunan semakin menanjak dan licin. Bila ingin beristirahat sebaiknya tidak duduk di atas pohon tumbang atau di tanah berhumus karena banyak pacet, cukup berdiri mengambil nafas panjang. Masih dalam kondisi jalur yang sama, perjalanan dilanjutkan dan akan sampai di Pos Citingar Barat (1.175 mdpl). Sekitar 2-3 jam sudah berjalan di kawasan hutan yang banyak pacetnya ini, untuk itu gunakan sepatu gunung, jangan pakai sendal, untuk menghindari puluhan pacet nempel di kaki. Track selanjutnya berupa tanah gembur dilapisi dedaunan. 1 jam kemudian jalur agak landai. Pendaki terpaksa sedikit turun dari punggungan gunung menghindari lintasan lama yang longsor di atas lintasan baru. Lintasan baru ini dilapisi dengan batu yang ditata rapi dan pacet sudah jarang dijumpai. Kemudian pendaki akan sampai di Pos Cigeber (1.300 mdpl). Bila lintasan sebelumnya langit tertutup oleh rimbunnya pepohonan, maka lintasan berikutnya pendaki mulai bisa melihat langit karena pohon-pohon yang sangat tinggi sudah jarang. Tanah yang diinjak mulai agak keras. Pendaki akan melewati pinggiran jurang yang banyak ditumbuhi rumput-rumput yang agak tinggi. Selanjutnya tiba di Pos Cileutik (1.500 mdpl). Sedikit turun di bawah Pos yang sudah roboh ini terdapat sungai yang aliran airnya kecil dan membentuk air terjun mini. Bila tidak terlalu dingin bisa mandi di sungai ini. Di lokasi ini beberapa pendaki bisa beristirahat bersama namun tidak cukup untuk mendirikan 2-3 tenda. Setelah menyeberangi sungai kecil, medan kembali menanjak dan memasuki kawasan hutan yang lebat. Di beberapa tempat tanah yang diinjak agak lembek. Sekitar 2 jam berjalan pendaki akan sampai di Pos yang banyak dikelilingi pohon-pohon yang memiliki bentuk yang aneh, sehingga bisa menimbulkan
fantasi yang bermacam-macam. Setelah berjalan sekitar 2 jam maka pendaki akan sampai di Pos yang hanya bisa digunakan untuk duduk beristirahat sekitar 8 orang. Lintasan berikutnya makin terjal, di beberapa tempat pendaki bisa berpegangan pada akar-akar, dan selanjutnya pendaki akan melewati jalur yang banyak di tumbuhi rumput-rumput yang sangat tinggi. Sekitar 1 jam kemudian akan sampai di Pos Pertigaan, di tempat ini terdapat persimpangan jalur, bila ke kanan menuju puncak gunung Gumuruh, bila ke kiri menuju alun-alun Surya Kencana. Sekitar 5 menit dari lokasi Pos ini kita akan sampai di tempat yang terbuka, ke arah kanan terlihat ALun-Alun Surya Kencana dan puncak gunung Gede. Untuk menuju pusat Alun-alun (Kilometer Nol) pendaki berjalan ke kanan sekitar 15 menit. Di lapangan luas ini bisa beristirahat dan mendirikan tenda. Untuk melanjutkan perjalanan lewat jalur Cibodas, pendaki harus mendaki puncak gunung Gede terlebih dahulu. Sedangkan untuk melewati jalur Gunung Putri, pendaki berjalan lurus mengikuti pinggiran sungai.
PERIHAL PENENTUAN TANGGAL Rencana pendakian gunung Gede Pangrango, yang dikemas dalam tajuk XPDC SATU MALAM DUA GUNUNG, sudah tercetus seusai keberhasilan xpdc Gn Dempo 16 & 17 Nopember 2012. Namun seperti nan taralah, pada saat itu belum ditentukan jadwalnya, bahkan perkiraan waktunyapun belum dibicarakan. Rencana ini seperti terkubur bersama berjalannya sang waktu, hingga akhirnya beberapa anggota SEPATU & SEMPAKMU berhasil melaksanakan pendakian ke Rantemario di puncak Gn Latimojong (3478 mdpl) di Sulawesi pada 3 s/d 10 Mei 2013. Tentang jadwal xpdc Gn Gede Pangrango, lewat emailnya tertanggal 7 Januari 2013 jam 09:53, SI MANTO usul pendakian gn Gede Pangrango dilaksanakan akhir Maret 2013 dimana ada libur pada hari Jumat. Terhadap usulan ini, ANAK AYAM keberatan karena konon sudah book acara lain. Co-plane juga tidak ada, tambahnya, seperti yang ditulisnya dalam email 7 Jan, 2013 jam 4:53 PM. Tanggal 8 Maret 2013 juga kemudian menjadi salah satu opsi. Namun tanggal itu diragukan apakah areanya sudah dibuka lagi. Katanya tanggal tanggal segitu masih ditutup sementara. SANG KUMBANG merasa perlu menjingok situs internet TNGP. Menurut situs tersebut, memang Januari s/d 31 Maret, juga Agustus, Gn Gede ditutup untuk pendakian. Perlu dikonfirmasi ke petugas disana apakah informasi di situs tersebut masih valid? JOKER menimpalinya … Coba persuade TNGP spy bs buka lebih awal, khususnya buat pecinta trekker yg jauh asalnya ..... ANAK AYAM kan jagonya nego ..... On on .... (emailnya tertanggal 8 Jan 2013). Terhadap beberapa opsi, JOKER sendiri setuju setuju saja, asal jangan tanggal 17 .....Ikuut. Mdh2an gak pinjam jaket ANAK AYAM lagi . TORPEDO merasa perlu bersuara, seperti katanya kemudian….Lho kok dinego, penutupan itu kan ada maksudnya, dan kita harusnya patuh. Penutupan pendakian secara rutin tiap tahun ini terjadi di hampir seluruh gunung, terutama yang berada di kawasan hutan lindung. Tujuannya se-mata2 untuk memberi kesempatan tumbuhan termasuk semak belukar tumbuh kembali tanpa terusik oleh pijakan kaki pendaki. Jadi alasaannya lebih ke lingkungan. Dan ini sudah disosialisasikan ke masyarakat luas, dan biasanya terpasang sebagai pengumuman publik di kantor Taman Nasionalnya (email
tanggal 9 Jan 2013, 9:25). HERNIA usul tanggal 12 dan 13 Oktober 2013, karena ada libur 15 Oktober katanya. Tapi nampaknya HERNIA nggak ngeh bahwa 15 Oktober adalah idhul adha. Karena begitu diingatkan, diapun serta merta wanti2 jangan pilih 12 dan 13 Oktober 2013 karena dia sudah siap jadi jagal untuk sapi qurban. LENGGOK UNI pun ikut2an usul. Bulan Desember yang dipilihnya, alasannya kerjaan reserve sudah selesai, wow..masalah kerjaan!!! Yang jelas TORPEDO nggak mau kalau dipilih minggu ke 3 atau 4 Juni karena jadwal umroh. Nasib rencana XPDC SATU MALAM DUA GUNUNG pun sepertinya akan tetap hanya sebatas rencana, sampai suatu saat SIMPLE yang ikut dalam xpdc gn Dempo dalam emailnya tertanggal 18 Agustus 2013 menanyakan Gunungers/Hashers; Kapan lagi kita naik gunung / Denger denger ada rencana ke Rinjani?
Dengan polosnya SABUN kemudian merespon lewat emailnya tertanggal 19 Agustus 2013…Ada yang ke Semeru bulan september: Deny Abdillah, Heru Asy Sukri dan Kawan-kawan, silahkan gabung. Menyadari bahwa sepertinya semua sudah melupakan rencana semula untuk mendaki gn Gede Pangrango, maka TORPEDO merasa perlu mengingatkannya kembali, dengan emailnya yang ditulis di tanggal yang sama dengan email SABUN tersebut di atas, yang juga ditulis sebagai respon dari pertanyaan SIMPLE tadi……Kita sedang akan mematangkan rencana kembali untuk program satoe malam doea goenoeng. Pertanyaan basicnya adalah: Kapan (tanggal, bulan, tahun) sebaiknya program ini dilaksanakan? Silahkan ajukan usulannya
Setelah itu usulan pun datang silih berganti. Yang pertama adalah dari SAKAI PUTIH dalam emailnya tanggal 19 Agustus 2013 jam 11:44 Teman2 Gunungers: Usulanku kalau bisa tgl 11-14 Oct 2013 bisa ambil PB dua hari (11 & 14Oct13). Itinerary kira-kira dari AA: Jum’atMalam (11-Oct-13) Kumpul di Penginapan di Cibodas atau Cipayung. Sabtu (12-Oct-13) Kumpul di Pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (1300 mdpl) 07:00 trekking ke air terjun panas (cantik banget lihat foto-fotonya) 10:00 sampai di air terjun (mampir disini bisa kita skip karena pulangnyanya bisa mampir lagi) 11:30 sampai di Perkemahan Kandang Badak (2900 mdpl) dirikan tendam sholat dan makan siang 14:00 trekking ke puncak Gunung Gede (ada kawahnya cantik banget) 16:00 sampai puncak gunung gede 17:00 turun ke camp di kandang badak, istirahat dan acara bebas (api unggun, tausiah, dll) Minggu(13-Oct-13) 07:00 trekking ke Gunung Pangrango (udara seger…puncak tidak berkawah enak buat tiduran) 10:00 sampai puncak, foto-foto, tiduran, refill air gunung yang rasanya nikmat kalah tuh evian, nestle atau aqua..lewat semua tapi masih dibawah air zam-zam deh rasanya. 11:00 turun ke kandang badak lagi untuk istirahat , makan siang, istirahat lipat tenda dll 14:00 mulai jalan turun dan kalau sempat mampir di air terjun panas lagi 18:00 sampai di pintu masuk Taman Nasional Gede Pangrango 19:00 pulang ke penginapan atau boleh cabut ke Jakarta langsung besok nya bisa terbang dengan coplane
Eh, email ini langsung disambar oleh SANG KUMBANG yang ingin memastikan boleh tidaknya dia ikut, konon cutinya masih banyak. Seperti ditulisnya dalam emailnya tertanggal 19 Agustus 2013 …. Saya boleh ikut gak Om..? cuti saya masih banyak nih..Kayaknya yang mau ikutan harus mendaftar jauh jauh hari karena pendakian gede pangrango harus booking online 30 s/d 3 hari sebelum pendakian. Dan jumlah pendaki dibatasi max 300 lewat jalur cibodas 200 orang lewat gn putri dan 100 orang lewat selabintana.
Eh…. Lagi2 eh, merasa mumpung lagi ada kesempatan jadi boss, maka MANGKILE langsung menjawab…Approved. Kontan saja SAKAI PUTIH menimpalinya dengan emailnya tertanggal 20 Agustus 2013… Onde onde…sudah ada boss baru yang approved berarti bersedia menyumbangkan yang di butuhkan peserta neh??? Berapa cost centernya? Mari kita tunggu jawaban dari Anak Ayam yang telah bersedia menjadi PIC. AA tolong di respon dong. Bagaimana teman2, apakah kita putuskan tanggal 11-14 Oct 2013agar segera booking online peserta. Saya daftar ya…
Namanya saja klub yang demokratis, maka semua bebas mengajukan usulan. Usulan SAKAI PUTIH tentang jadwal xpdc tanggal 11 – 14 Oktober 2013 di atas juga tidak serta merta diterima. TORPEDO kemudian melemparkan beberapa opsi pilihan tanggal yang bisa dipilih, mulai September 2013, Oktober 2013, hingga Nopember 2013. Emailpun berseliweran, tentang pilihannya masing2, beberapa pakai alasan untuk tidak pilih tanggal2 tertentu karena alasan pekerjaan, dan juga karena alasan bentrok dengan rencana hajatan. Tak ingin ber-lama2 berkutat hanya pada tahap penentuan jadwal xpdc, serta belajar dari sejarah voting di masa lalu untuk sebuah mis-management club seperti
SEPATU dan SEMPAKMU ini, maka palupun diketok tanda keputusan sudah diambil, untuk tanggal pilihan adalah 2 dan 3 Nopember 2013. Setelah ketok palu, SAKAI PUTIH kemudian mengajak teman2nya untuk mendaftar lewat email nya berikut ini… Ayo teman2 silahkan daftar yang berminat ikut …kelewat lama menunggu, kakinya bisa sering kram, kesemutan dan badan pegal2. Reuni Gunungers sudah bisa dimulai kembali. On-on…
Mendengar ada kata-kata badan pegal2, JOKER pun tergerak hatinya untuk mendaftar (email 20 September 2013, 14:25) … Joker boleh gak ? Kakiku udah bengkak ..... Menyadari bahwa meski bagaimana JOKER adalah sesepuh yang berhak untuk diberi respek agar tidak kuwalat, maka TORPEDO pun menjawabnya dengan emailnya tertanggal 21 Agustus 2013 jam 11:31, sekaligus menawarkan alternative xpdc model mahasiswa… Siapa sich yang mau kuwalat menolak JOKER utk ikut ?? mangga bae JOKER, insyaAllah namanya sudah dimasukkan dalam list. Bagaimana kalau kali ini kita coba xpdc model mahasiswa? tidak perlu sewa penginapan / losmen. Karena konon ada beberapa warung di Cibodas ini yang ada tempat untuk tidurannya. Info yang saya dapatkan untuk numpang tidur disini tidak dipungut bayar, cuma untuk kompensasinya supaya win win kita hendaknya beli makanan atau minuman di warung tsb. Sebetulnya model seperti ini tidak jauh2 amat dari keadaan saat kita di base camp Bambangan pada xpdc Gn Slamet. Transportasi dari Jakarta juga kita sewa mobil utk drop dan jemput sajo. Your response please.
Mendengar alternative xpdc ala mahasiswa, langsung NIS menunjukkan persetujuannya. Tulisnya dalam email tanggal 21 Agustus 2013 jam 2:46PM sebagai berikut…. Setuju banget, akan lebih mengesankan nginap di desa sebagaimana penduduknya hidup beda dengan nginap villa berkesan masih suasana kurang liar.
Lain NIS lain pula SI KUMBANG. Mendengar alternative xpdc ala mahasiswa, SI KUMBANG merasa perlu mengingatkan dengan emailnya tertanggal 21 Agustus sebagai berikut… Kalau mau nginep barengan sama anak anak bolang, harus extra hati hati menjaga harta benda pribadi
Heru As Syukripun kemudian nimbrung dengan menceritakan pengalamannya, seperti tulisnya di bawah ini (email 22 Agustus 2013, 7:20) Dulu saya pernah nginep di warung “Bude” di deket pos pendaftaran ulang untuk pendakian. Tempatnya hangat untuk menginap semalam, hanya beralaskan papan dan tinggal gelar sleeping bag. dan pagi nya sudah ada sarapan dan teh hangat.. tidak dipungut bayaran utk menginap nya..hehehe
TORPEDO pun kemudian meresponnya dalam emailnya tanggal 21 Agustus 2013 jam 17:28:03 seperti berikut………..ya semacam ini lah, konon banyak warung2 bude seperti ini disana Oppss…JOKER merasa perlu bertanya tentang bagaimana Be Olnya? Yang kemudian dijawab TORPEDO, dari kenangannya saat xpdc gn Kerinci I bulan Juni 2000…ada fasilitasnya, tapi kalau terpaksa boleh juga dicontoh model cara Jariang di puncak Gn Kerinci. Jariang, cepat tularkan ilmunya, supaya jadi sejarah yang tak akan dilupakan orang....(email 22 Agustus 2013 12:47).
Eh, membaca email di atas, kontan BASKET CASE ingat kenangan yang tak terlupakan saat xpdc gn Semeru di bulan Oktober 2011…. sebetulnya Terpedo sudah tau ilmunya dan sudah diterapkan waktu summit attack Mahameru, LU sampai kedinginan menunggunya, dan barisan terhenti sambil ber-tanya2, "koq brenti sih".....wa ka kak (emailnya tanggal 22 Agustus 2013, 2:18PM).
Kontan email BASKET CASE mengingatkan juga HERNIA akan kenangannya saat xpdc gn Slamet di bulan Mei 2012 .. Tapi jangan ditiru ilmu AA, bunyi knalpot disamping tenda waktu di Pos 5 Gunung Slamet, wkwkwkwkwkkkkkkkk (email 22 Agustus 2013, 2:22PM). BUAH JANTAN pun ingat akan peristiwa saat xpdc gn Tambora di bulan Mei 2007, seperti tulisnya dalam email tertanggal 22 Agustus 2013 3:25PM berikut ini…. Ya, sama waktu turun tambora dulu, AA berpacu dg torpedo menuju sungai…dicurigai sdh terjadi “liquid spill”….sblm menuju sungai
ORA KATON dari belahan dunia Kalimantan kemudian menimpali sebagai berikut (email 22 Agustus 2013, 3:00PM) mungkin sdh bocor halus itu Obrolan inipun dilanjutkan oleh SI KUMBANG dengan …. Makanya perlu sedia hansaplast jumbo..jadi kalau ada terasa agak mules cepet diplester dulu agar ndak bocor sebelum sampai MCK..
Dan ditutup oleh BASTARD sebagai berikut… Kalau itu ke Dumpsheet lah tanyakan, ingat ndak waktu XPDC duo Muaro….. OOOOnoon.
PERIHAL PROGRAM EXTRA POST XPDC Disamping xpdc gunung Pangrango dan gunung Gede, teman2 khususnya yang dari Sumatra menginginkan ada program tambahan yang menarik yang akan mereka laksanakan selesai pendakian kedua gunung ini. Yang terpikir pada awalnya adalah satu opsi yaitu berenang di pulau Seribu sambil snorkling. Dan ini menarik minat PARANORMAL serta ELEPHANT SHIT karena mengingatkan saat pendakian gunung Kinabalu di Malaysia pada Mei 2008, dimana sehabis mendaki kami berenang dan snorkling di pulau Manukan di kawasan Taman Tunku Abdul Rahman. Mereka sudah membayangkan betapa enaknya di pulau Seribu, karena nanti bisa bakar2 ikan. TORPEDO pun merasa perlu meresponse bahwa…. Di Cibodas kita juga bisa bakar2, tapi bukan ikan melainkan ubi cilembu....Kalau memang banyak yang mau paket plus nya, bisa saja diatur. Tapi yang utama adalah tanggal 2 dan 3 Nopember tsb, dg kumpul di Cibodas tanggal 1 Nop malam at the latest... (email 23 Agustus 2013).
Rencana petualangan extra ke P Seribu ini terus dimatangkan, SANG KUMBANG sebagai koordinatornya mulai menjalankan role nya untuk mengkoordinir, dengan membuat list peserta sementara, disertai woro woro…Yang mau ikutan silahkan mendaftar ke saya. Persiapkan baju renang/baju basahan karena akan snorkeling Tentative schedule tgl 4-5 Nov 2013 2 hari 1 malam Perkiraan biaya Rp330rb/orang start –finish dari Muara Angke. Jadi belum termasuk transport dari Jakarta atau dari Cibodas ke Muara Angke (email 19 September 2013, 10:19AM).
SPIDOL langsung confirm untuk ikut paket wisata pulau seribu ini (email 19 September 2013, 5:19PM)….Wisata Pulau 1000 spidol komform daftar ya. Terimakasih…Transfer fee ke mana SK. ? Sebagai koordinator, SANG KUMBANG pun bergerak cepat menghubungi EO. Dan hasilnya diemalkan pada tanggal yang sama dengan ulang tahun TORPEDO sebagai berikut (email 24 September 2013, 2:47PM)….Setelah saya telpon EO nya, ternyata biaya Wisata Pulau Pari naik 40rb menjadi 370rb. Belum termasuk transport dari Jakarta atau Cibodas ke Muara Angke. Minimal peserta 10 orang dan bookingnya 3 minggu sebelumnya. Jadi pendaftaran saya batasi sampai dengan tgl 11 Oktober 2013. Kalau peminat 10 orang lebih kita berangkat tapi kalau kurang dari 10 orang kita cancel. Berikut saya lampirkan brosur yang paling uptodate.
Berikut ini yang sudah mendaftar sampai saat ini.
Namun ketika sudah banyak yang mendaftar, SANG KUMBANG mengabarkan hal yang membuat kuciwa peminat. Ini ditulisnya dalam emailnya tanggal 2 Oktober 2013 jam 9:23PM.. Dear Friends, Setelah ditimbang timbang, nampaknya rencana paket tambahan ke Pulau1000 tidak bisa kita lanjutkan dengan pertimbangan waktu yang terlalu mepet dan jarak yang jauh.Untuk penggantinya kemungkinan kita adakan paket optional tambahan yaitu Arung Jeram / Rafting di sungai Citarik di Sukabumi.Waktunya tgl 4 November 2013 – sehari saja. Malam sudah sampai Jakarta lagi. Biaya per orangya untuk rafting 2 jam/9km sekitar 270rb (paket menengah) (belum termasuk transport dari cibodas ke sukabumi) fasilitas yg didapat sbb: 1. Welcome drink 2. Local Transport 3. Lunch Ala Sunda (Prasmanan) 4. Refreshment (Kelapa Muda) 5. Asuransi 6. Sertifikat 7. Rafting Equipments 8. Guide 9. Rescue Team Harga tsb tidak termasuk foto. Foto bayar lagi tapi gak mahal. Saya sudah pernah kesana beberapa tahun yang lalu.Yang pasti sangat memacu adrenalin dan sangat mengasyikkan. Cukup membikin tenggorokan serak karena teriak teriak.Rafting Sungai Citarik masuk Grade IV artinya cukup menantang namun masih aman.Rencana kita pakai EO Arus Liar yang sudah berstandar international. Bagi yang beminat ikut paket tambahan silahkan mendaftar ke saya. nanti kita atur transportasinya.
PARANORMAL dengan nada kuciwa karena wisata ke p Seribu batal, setelah “gagal” melakukan penerawangan dengan baik, bertanya lewat email tertanggal 3 Oktober 2013, 9:00PM.. Air na cukup ndak ?? maklum di jawa selalu kekeringan…Daftar dulu yaa
Meski predikatnya paranormal, tapi penerawangannya masih perlu diragukan, paling tidak oleh SAKAI PUTIH yang segera baliak batanyo..(email 4 Oktober 2013, 9:07).. Menurut kacamata Oom Paranormal lihatnya dari Jawa mane? Jawa itu luas terbagi 3 bro.Berapa banyak air yg dibutuhkan oleh Oom Paranormal? Jangan terlalu percaya info dari Televisi bro .
Terhadap rencana rafting ini, banyak peserta yang antusias untuk mengikutinya. Dan melihat minat peserta wisata yang begitu tinggi ini, TORPEDO pun perlu memberikan tambahan semangat dengan menceritakan pengalamannya ber arung jeram disana beberapa tahun yang lalu… (email 8 Oktober 2013 11:19PM) Selamat bagi yang berniat rafting di S Citarik. Saya pernah rafting di S Citarik ini, jika cuaca sedang tidak bagus, dan hujan di bag hulu, sungainya betul2 liar, tapi safety nya terjamin. Kelapa mudanya OK, dan lunch nya juga OK....
Tapi sang kordinator masih melihat adanya ketidakpastian bisa atau tidaknya rafting, untuk itu SANG KUMBANG sekali lagi menyampaikan bahwa acara rafting masih tentative mengingat airnya
sedang surut. Pada saat itu EO nya juga belum bisa memastikan bahwa awal Nopember airnya sudah bagus lagi atau belum. Konon SANG KUMBANG berjanji akan cari alternative lain. TORPEDO coba mencarikan solusi dengan melemparkan 4 alternative, yaitu….. 1. Camping di camping ground kebon teh @ Puncak 2. DUFAN @Ancol 3. Taman Safari @Puncak 4. Atau kembali ke rencana awal, ke salah satu pulau diantara pulau Seribu, tapi dg model mahasiswa / pencinta alam (back packeran), pakai paket hemat!!! (email 9 Oktober 2013, 8:27AM)
Atas opsi tersebut di atas, SANG KUMBANG meresponnya lewat email tertanggal 9 Oktober 2013, 9:05AM berikut… Ke Pulau 1000 kalau pake paket wisata. terkendala masalah waktu karena harus kumpul di Muara Angke jam 6 pagi. Yang 2&3 kurang menggigit.
Sebelumnya juga sudah ada reponse dari PARANORMAL yang sedang semedi tengah malam dan langsung kirim email demikian.. Se7 dengan back alternative awal ..ala mahasiswa. Jagonya di laut kan TERPEDO …!! (email 9 Oktober 2013 2:26:09AM). Eh, siapa itu TERPEDO??? Tapi, akh masa bodo amat, yang jelas PARANORMAL sudah menjadi kandidat untuk warm turd. Nampaknya memang betul2 ada kendala yang cukup berarti untuk mewujudkan niat berwisata ke pulau Seribu ini, seperti yang diemailkan oleh SANG KUMBANG berikut ini (11 Oktober 2013, 8:29PM).. Tapi masalahnya memang semua pelayaran kesana, termasuk yg paket murah, mengharuskan peserta sdh kumpul di muara angke jam 06:00. Jelas kalau dari Cibodas mesti dini hari sdh hrs bergerak, dan itu nggak convenience sama sekali!! Kecuali kalo malam seninnya sdh berada / nginap di Jakarta SANG KUMBANG pun menyusulkan infonya dalam email berikutnya… Aku nemu informasi penginepan murah di Muara Angke. Katanya hanya jalan 200 meter ke pelabuhan. Gimana Frens, apakah kita ke P1000 atau Rafting saja? Kalau ke P1000, per paket harus minimal 10 orang. Atau mau cobain arrange a la mahasiswa Torpedo? (email 18 Oktober 2013, 10:09AM)
Sementara sang koordinator ini sedang mematangkan rencana ke pulau Seribu, KENTUT BUSUK menunjukkan kengototannya untuk kembali menjajagi rafting, seperti dalam emailnya tanggal 18 Oktober 2013 jam 2:49PM …. Air sungai untuk Rafting nya memang masih kurang ? saya pilih rafting, P1000 kelamaan (hitungnya). Tapi apa daya SANG KUMBANG mengaku bahwa dia belum dapat info air sungai Citarik untuk raftingnya, meski disebutkan juga bahwa Jakarta sudah mulai hujan, terbukti saat tim sepakbola Indonesia U19 melawan Korea Selatan, hujan lebat. ANAK AYAM pun lebih setuju untuk opsi rafting, katanya…Di Jakarta sdh 3 hari berturut-turut hujan.dan bakal terus begitu
krn
memang
sdh
musim
penghujan.
.Ayooo
Rafting
aja,
more
challenging.
Pada hari H nya, program petualangan extra ini tidak jadi dilaksanakan karena keterbatasan waktu baik untuk wisata ke pulau Seribu maupun rafting di S Citarik, serta juga karena tidak quorum nya jumlah peminat untuk satu opsi yang dipilih.
PERIHAL GUIDE Menjelang akhir Agustus 2013, TORPEDO mengutarakan rencananya untuk mampir sekaligus survey ke Cibodas karena kebetulan ada rencana ke Sukabumi lewat Puncak. Hal ini disampaikannya lewat email tertanggal 26 Agustus 2013 kepada ANAK AYAM, ELEPHANT SHIT, dan GANG BANG, AA/ ES/ GB; Saya insyaAllah pada week end mendatang (waktunya belum ditentukan) akan ke Sukabumi lewat Puncak dan Cianjur. Saya akan usahakan mampir ke Cibodas, survei pemondokan dan hunting guide, sekalian ndaftarin rombongan kita untuk naik gunung tgl 2 & 3 Nopember. ES mungkin bisa mulai work out untuk transportasi Jakarta - Cibodas pp (sebaiknya sistim drop saja, dan jemput kembali utk kepulangannya ke Jkt). Saya akan pakai angka 15 untuk jumlah pesertanya, atau mungkin sekalian 20 saja ya??? AA bisa mulai dengan desain tshirt dan menghandle ordernya sekalian.
GB bisa bantu kita untuk persiapan fisik, bisa dg gowes ber-sama2. Saya kemarin nemu route "surprising", di daerah Jatiwaringin, pakai nyebrang sungai lewat jembatan bambu yang "asal jadi", dan menapak pematang sawah, ngobrol dg petani penggarap yang asal Indramayu, hingga muncul di kompleks AURI Halim yang luas sekali dan hampir menyesatkan.... Your promp responses are highly appreciated, On..on.. -torpedo-
Dan atas jasa ANAK AYAM, maka kitapun mendapatkan contact person untuk guide di Gn Gede & Pangrango dari Suyanto kantor CPI Jakarta, nama guide tersebut adalah Agus Mulyana, lengkap dengan no HPnya. TORPEDO pun merasa perlu berterima kasih kepada Suyanto, seperti tulisnya dalam email tanggal 27 Agustus 2013….Terima kasih mas Suyanto info guide nya. AA / CB; Siapa nich yang mau hubungi kang Agus? sebaiknya salah satu dari kita saja supaya dia tidak bingung, serta agar informasinya satu dan ...bulat
Dan seperti “tradisi berorganisasi kita” dimana yang mengusulkan akan langsung ditunjuk, maka karena TORPEDO yang menanyakan siapa yang menjadi Single Point Of Contact dengan kang Agus, TORPEDO juga akhirnya yang ditunjuk sebagai SPOC ini. Pada hari itu juga SANG KUMBANG mendaftarkan istrinya untuk ikut xpdc, dengan nama Pusparini. Kontan TORPEDO menanggapinya…Kayaknya yang ikut xpdc Dempo itu namanya bukan Pusparini lho..??? istri yang mana lagi nech...Pizz!! (maaf, nggak pada tempatnya curiga seperti ini, terutama krn saya telah tertolong banget lho waktu kedinginan di lembah gn Dempo..he..he..he..)
Dan hari itu pula masuk email dari AWFUL yang berada nun jauh di Borneo sana (28 Agustus 2013, 13:35)… Sebelum mendaftar, ambo menyapa dulu ke member SEPATU-SEMPAKMU. Sudah lama banar tidak kontek2 sejak turun dari gn Semeru. Mudah2han para gununger sehat2 semua . Kai, kalau masih ada slot, ambo mendaftar ciek u/XPDC Gede Pangrango. Tolong di catat yoo..... :)
Seperti layaknya sebuah etika pergaulan, TORPEDO pun lantas meresponnya lewat emailnya tanggal 29 Agustus 2013…. Awful... see you @ Puncak Gn Gede & Gn Pangrango!!!!!! Sementara itu referensi tentang gunung yang akan jadi tujuan inipun banyak dibaca, dan tahulah kita bahwa minimal ada 3 jalur pendakian yang sekarang ada untuk mendaki gn Gede Pangrango ini. Dan bagi seorang geologist, tentu lebih menarik jika bisa naik dan turun lewat jalur yang berbeda…… Memang lebih asyiknya sih naik dan turun di tempat yang berbeda, misalnya naik dari Cibodas turun di Salabintana. Kita lihat nanti dari segi waktu dan tracknya...(email TORPEDO tgl 29 Agustus 2013).
Menyimak korespondensi mengenai xpdc ini, membuat SAKAI PUTIH tidak sabar untuk menunggu sampai hari H nya tiba. Dan TORPEDO sampai merasa perlu menantangnya….. Sakai week end ke Jkt saja dulu, trus kita sama2 kesana...(email 29 Agustus 2013). Tanggal2 itu daftar capes semakin hari semakin panjang. Dan bicara mengenai daftar mendaftar, ternyata ada nama yang “ketlingsut”. Alkisah TORPEDO yang konon menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa CILOK BRA ndaftar, namun namanya tak kunjung muncul dalam list capes, lantas berkomentar… CB sudah ndaftar tuch..malah sudah kirim scan KTPnya segala...Cuman olun masuak daftar..(email 30 Agustus 2013) Sebagai tindak lanjut atas konsekwensi “tradisi berorganisasi kita” yang telah disebutkan di atas, TORPEDO mulai kontak lewat talipun dengan Agus sang guide. Kemudian untuk kontak2 selanjutnya TORPEDO menggunakan email agar supaya hasil pembicaraannya bisa langsung dishare ke kumite. Salah satu hasil pembicaraan yang dishare adalah seperti berikut ini…(email 2 September 2013) Menurut Agus, dari Cibodas ke Kandang Badak sekitar 7 - 8 jam perjalanan santai. Sedangkan dari Kandang Badak ke puncak Pangrango 4 - 5 jam. Sedang turunnya hanya dibutuhkan 2 - 3 jam menuju pertigaan Gn Gede Pangrango. dan dari situ ke puncak Gn Gede sekitar 3 - 4 jam. saya sudah tunjukkan itinerary yang dibuat AA ke dia dan sedang menunggu komentarnya. Saya pribadi lebih suka jika xpdc kita nantinya bisa seperti itinerary AA tsb. Sebagai gambaran, dibawah ini adalah itinerary yang dibuat Agus.
Sabtu tgl 2/11/13, sekitar pukul 06:00 persiapan (sarapan,mandi,packing trakhir dll). Pukul 07:00 paling telat , peserta mulai melakukan perjalanan menuju kandang badak, dengan estimasi waktu sekitar 7-8 jam perjalanan santai untuk istirahat perjalanan menyesuaikan. Kisaran sampai dikandang badak pukul 15:00-16:00,prediksi... Team tinggal menempati tenda yang sudah disediakan team porter yang berangkat lebih awal. di kandang badak team istirahat aktifitas bebas. Pukul 20:00 semua peserta harus sudah istirahat tidur karna akan dibangunkan tengah malam pukul 01:00, team dibangunkan persiapan packing kecil untuk menuju Pangrango terlebih dahulu team makan sebelum melanjutkan perjalanan, 01:30 team berangkat menuju pangrango, estimasi waktu 4-5jam perjalanan prediksi sampai dipangrango pukul 06:00. Di puncak pangrango team hanya punya waktu 1-2 jam untuk meinikmati Pangrango. Minggu tgl 3/11/13 Pukul 08:00,team melanjutkan perjalanan turun untuk kembali mendaki puncak Gede estimasi waktu turun dari pangrango sekitar 2-3 jam,menuju pertigaan Gede dan Pangrango, Dari pertigaan menuju puncak gede sekitar 3-4jam perjalanan. Estimasi sampai dipuncak gede sekiar pukul 14:00. Team hanya waktu 1jam untuk menikmati puncak Gede. Pukul 15:00 team melanjutkan kembali ke pintu Cibodas.
Akan halnya akomodasi, Agus menawarkan 3 opsi yaitu: 1. Losmen/warung, ada yang tidak dipungut biaya tapi keamanan dan kenyamanan tidak dijamin. Kalau warung yang menyediakan tempat tidur, bayarnya Rp. 400rb-Rp 500rb /malam. Tidurnya dibarak, dan keamanan barang pun kurang terjamin. 2. Wisma di dalam kantor taman nasional, kisaran Rp 950rb-Rp 1jt, dengan 30 tempat tidur tingkat, rapi dan aman serta nyaman, dengan jumlah kamar mandi 4. 3. Akomodasi punya Agus, lokasinya di pintu masuk cibodas (belakang resort polhut), bisa untuk 30 orang, hanya beralaskan karpet yang terbatas, kamar mandi pun terbatas. Tarifnya hanya untuk kebersihan saja, yaitu Rp. 150-200rb. Setelah rembugan dengan kumite dipilih opsi yang pertama, dan ini yang TORPEDO sampaikan ke Agus lewat email tanggal 11 September 2013…. Setelah diskusi dengan teman2, untuk akomodasi kita pilih wisma di dalam kantor taman nasional, yang punya kapasitas tempat tidur 30 tempat tidur tingkat, dengan kamar mandi ada 4. Tolong Agus bookingkan untuk kita, satu malam saja yaitu 1 Nopember 2013. Rombongan yang total berjumlah 31 orang (kemungkinan bisa berobah, bisa berkurang tapi kita akan usahakan tidak bertambah) akan datang Jum'at tanggal 1 Nopember 2013, ada yang siang, sore, dan kemungkinan juga ada yang malam. Tenda juga tolong disewakan, jumlahnya sesuai dg jumlah peserta tsb, dg perhitungan 3-4 orang / tenda. Daftar makanan yg perlu dibeli disana akan diemailkan menyusul, demikian juga dengan kebutuhan porter pribadi. Peralatan masak disediakan Agus kan? Begitu turun dari puncak Gn Gede / Kandang Badak, Minggu sore 3 Nopember 2013, kita akan mampir sebentar di wisma tsb untuk bersih2 dan langsung cabut ke Jakarta. Bisa kan titip di wisma ini baju2 yang tidak dibawa ke atas? Biaya porter tolong dikurangi lagi, karena kan hanya sampai Kandang Badak saja. Terima kasih, ditunggu jawabannya.
Aguspun menolong bookingkan wisma sesuai permintaan kita. Mengenai porter dan sewa tenda, berikut ini tawaran Agus: Biaya porter 1 orang Rp 500rb, sedangkan untuk guide guide Rp 600 (pertimbangan 2 gunung). Sewa 1 tenda Rp 50rb / mlm. Biaya porter dan guide yang diajukan Agus ini dirasa mahal jika dibandingkan dengan xpdc2 sebelumnya. Tapi ANAK AYAM melihat itu wajar karena dua puncak gunung yang akan didaki. Harga porter yang dirasa mahal inipun lalu dinegoisasikan dengan Agus …. Terima kasih sdh dibookingkan wisma. Saya terima masukan dari teman2 untuk minta turun harga porter, karena jika dibandingkan dg di tempat2 lain yg kami pernah mendaki, seperti di Gn Slamet, Gn Semeru, Gn Dempo, Gn Kerinci, Gn Tambora, ataupun di Rinjani, biaya porter tidak segitu. Umumnya mereka mengangkut barang berapa kilo beratnya? (email
15 September 2013). Permintaan turun harga dilayangkan lagi dalam email TORPEDO tanggal 16 September 2013.. Terima kasih atas bantuan bookingkan wisma. Mengenai harga porter, kita masih ingin harganya turun, karena harga itu tergolong paling mahal dibanding di daerah2 lain yang pernah kami datangi, seperti di gn Kerinci, gn Rinjani, Gn Tambora, Gn Semeru, dan Gn Slamet. Satu porter di daerah sini bisa mengangkut berapa kilogram barang? jadi tolong dibicarakan lagi dengan para porter ybs. Daftar makanan yang perlu dibeli sedang disusun
teman, nanti kalaju sudah ada saya emailkan ke Agus. Oh ya, bagaimana dg kompor, panci, dan alat2 masak lainnya? Juga gelas, piring, sendok untuk setiap peserta? apakah disediakan Agus? kalau tidak, saya akan kasih tahu teman2 untuk bawa masing2 punya sendiri. Barang2 seperti baju extra yang tidak perlu dibawa ke atas bisa dititpkan di wisma itu kan?
PERIHAL T SHIRT Seperti xpdc sebelumnya, pengadaan t shirt pun tidak luput dari perhatian kumite, dan untuk yang ke sekian kalinya urusan desainnya diserahkan ke PONARI. Tanggal 28 Agustus 2913 masuk email PONARI yang menanyakan tshirt nya mau pakai bahan apa? Dan tanpa pikir panjang, karena memang tidak diperlukan mikir yang panjang untuk menjawab pertanyaan itu, maka dijawab TORPEDO dengan singkat dan lugas….kalau bisa sih drifit yang 100% poliester... Mengenai bahan t shirt, AA kirim email sebagai berikut…Kita pilih kaos berbahan Jersey krn gampang kering dan tidak menyimpan keringat seperti kaos katun biasa pada umumnya. Opsi 1: Untuk T-shirt berbahan Jersey, sablonan kualitas terbaik akan berpotensi untuk pudar terutama untuk bagian yg punya saparasi/degradasi warna. Untuk design kaos kali ini di bagian orang yang berdiri (lihat gambar dibawah). Kalau boleh separasi warna nya dihilangkan dan hanya ada satu warna saja (hitam seperti silhouette) maka akan cukup membantu untuk menjaga kualitas sablon. Harga diperkirakan Rp.75 rb perbuah (lengan ¾ dan full sama saja). Opsi 2: saya beri contoh Kaos Sepeda Chevron yang pernah kita pesan dari Houston dan 2 kaos Jersey sepeda lain yg saya beli dari klub sepeda saya di Jakarta. Kualitas sangat bagus karena tidak di sablon tapi di “printing”. Jadi bahan jersey sdh di print dengan mesin dan dijamin tidak akan pudar. Cuma harganya memang jadi “mahal”. Kaos sepeda Chevron dari Houston saya beli sekitar $40 (lengan pendek) dan yang dari Jakarta Rp.350 rb (lengan panjang). Harga setelah dicheck 150 rb perbuah.Kalau memang tidak terlalu mempermasalahkan kualitas sablon, saya rekomen untuk opsi 1 saja.
Dan pada tanggal 2 September 2013, jam 7:24AM, PONARI meng emailkan 2 desain buatannya, seperti di bawah ini. DESAIN 1
DESAIN 2
Yang kemudian diresponse oleh SAKAI PUTIH dengan email tanggal 3 September 2013 3:59PM seperti berikut…Bagus dan Mantap Ponari. Apakah masih perlu tampak belakang diganti seperti logo sepatu dibawah (nama gunung belon sempat diganti) Dan warna kuning dibawah sudah punya saat ke Gn Dempo. Ganti kuning stabilo ya.
Dari 2 desain di atas, maka desain yang disetujui adalah desain yang nomor 2. Selanjutnya dilakukan inventarisir ukuran bagi masing2 peserta, dan seperti nan taralah, ada juga nama yang tidak ikut dalam daftar peserta tapi ikut pesan kaos. Daftar selengkapnya adalah seperti berikut ini. No
Nama
Has h Handle
Dari
1
Hervalni
Hernia
Dumai
2
Rachmad Haidir Marbun
Sabun Mira
Duri
3
Jummaini
Jummaini
Duri
4
Panji Reko
Panci Legam
Duri
5
Herru As Syukri
Herru
Duri
6
Ahmad Amri
Ponari
Duri
7
Ahmad Amri
Ponari
Duri
8
Ahmad Helmi Taofik
Taofik
Duri
9
Refilaisa
Kentut Busuk
Duri
10
Anak Agung Hendra Sucitra Jagung
Duri
11
Renol Pangabean
Renol
Duri
12
Ficky Kusuma Adijaya
Ficky
Duri
13
Yusrizal
Anak Ayam
Jakarta
14
Jaka Hariz Sadida
Jaka
Jakarta
15
Simon Hutagalung
Simple
Jakarta
16
Muhammad Turidho
Torpedo
Jakarta
17
Win Andriansyah Yahya
Elephant Shit
Jakarta
18
R. Brahmanta
Cilukbra
Jakarta
19
Antonius Arinto
Ora Katon
Kalimantan
20
Aristo Bayuaji
Aristo
Kalimantan
21
Syaiful
Awful
Kalimantan
22
Adiwarnanegara
Dayak GPS
Kalimantan
23
Sugeng Riyadi
Jigong
Minas
24
Socha Salsabila
Socha
Minas
25
Romy
Sakai
Minas
26
Romy
Sakai
Minas
27
Rio Hardi
Spidol
Minas
28
Rio Hardi
Spidol
Minas
29
Alinur Hamzah
Angus
Minas
30
Syaiful Amri
Paranormal
Minas
31
Novizar
Long Pant
Minas
32
Edy Soeswanto
Sang Kumbang
Rumbai
33
Ario Seno Aji
Aji
Rumbai
34
Pusparini
Pusparini
Rumbai
35
Tri Joko Waskito
Joker
Rumbai
36
Tasman Jen
Not In Stock
Rumbai
37
Joko Pitoyo
Joko Pitoyo
Rumbai
38
Dongan Sihombing
Bank Hole
Rumbai
39
Syafrizal Mawardi
Dumpshit
Rumbai
40
Abasri
Bastard
Rumbai
41
Abasri
Bastard
Rumbai
42
Vitriani Yelfi
Vitriani
Rumbai
S iz e J umlah
L XL M XL L M M L L L L XL M S L XL L XL XL L XL XL L L XL L M M L XL L L M M L L XL XL XL L L M
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 42
L M L L
1 1 1 1 4
LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG LENGAN PANJANG
LENGAN PANJANG LENGAN PANJANG
Pesan T-Shirt aja 1
Heri Iswanto
Simanto
Duri
2
Sapta Ponda
Lenggok Uni
Duri
3
Syarul Hasan
Buah Jantan
Minas
4
GUIDE
LENGAN PANJANG LENGAN PANJANG
PERIHAL KUMITE Sampai sejauh ini ide2 dan keputusan2 diambil tanpa ada panitia yang mengkoordinirnya, sampai kemudian tanggal 9 September 2013 meeting kumite pertama kali diadakan. Ada yang mengatakan diadakan tanggal 10 September 2013, entah mana yang benar janganlah terlalu kita persoalkan karena nggak penting2 banget. Meeting pertama ini yang sekaligus pembentukan kumite xpdc, dihadiri oleh 33 orang, tapi yang 30 orang hadir secara in-absentia. Tercatat yang (mau2nya) join betulan dalam meeting tsb adalah SAKAI PUTIH, SANG KUMBANG, dan HERNIA. Yang dibahas dalam meeting ini adalah penentuan susunan panitia, rute perjalanan, mencari kotak person, tiket pesawat, action item, optional setelah pendakian, next meeting? Dan di bawah ini adalah hal-hal yang diputuskan dalam meeting tersebut.
1.
2.
3. 4. 5.
6.
SUSUNAN KOMITE GEDE PANGRANGO a) Ketua : ANAK AYAM b) Wakil Ketua Sumatra : SABUN c) Wakil Ketua Jakarta&KLO : TORPEDO d) Bendahara : HERNIA e) PIC Transport : SANG KUMBANG / SAKAI PUTIH f) PIC Logistik : SANG KUMBANG / SAKAI PUTIH g) T shirt : PONARI RUTE: PKU/KLO-JKT by CoPlane & Commercial Plane CKG – BOGOR – CIBODAS (PP) by Rental Cipaganti HALIM – BOGOR – CIBODAS (PP) by Rental Cipaganti OPTIONAL : CIBODAS – PULAU1000 by TRAVEL AGENT JKT – PKU/KLO by CoPlane & Commercial Plane Torpedo sudah kontak dengan Kang Agus 085719618500 Email: TIKET PESAWAT – diurus masing masing ACTION ITEM: SCAN KTP harus dikirimkan ke AA dan SAKAI paling lambat tgl 13 Sep 2013 Design T-Shirt Ponari dan order AA Confirmation fee Rp. 200.001 / peserta, transfer ke Mandiri 1080004325263 a/n Hervalni, paling lambat 30 September 2013. - Tentukan itinerary yang akan dipakai (punya AA atau punya Agus) - Torpedo memastikan biaya full package (Silakan menghubungi Kang Agus 085719618500. Fyi, dulu beliau juga pernah menawarkan jasa “full package” yang mencakup guide, porter, tenda, alat masak & makanannya, dll…) - Kontak detail dgn guide termasuk diskusi mengenai biaya, perlengkapan dan perizinan - Transport Cibodas ke Muara Angke Transport Muara Angke – Hotel dekat Bandara - Cari Info Hotel dekat Bandara P Next meeting 10 Sept 2013, jam 16:00
Sesudah MoM ini ditayangkan di email, ANAK AYAM menulis beberapa note yang diemailkan tanggal 10 September 2013 jam 2:03PM sebagai berikut… Beberapa notes dari saya: 1. Revisi design kaos (tgl. 2 & 3 Nov 2013, tanpa bendera merah putih dan tulisan XPDC ditangan, dll) – Ponari 2. Saya enggak mengikuti siapa aja yang sdh kirim KTP, mohon bantuan Sakai untuk compile semua dalam ppt atau doc untuk siap saya print 3. Tanggal 21-22 September saya akan survei lokasi penginapan sekalian pendaftaran ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) – print out KTP diperlukan. 4. Sakai Daftar Peserta mohon di update, saya akan bawa anak saya yg SMA; nama Jaka Hariz Sadida 5. Torpedo mohon bantuan untuk Transportasi, saya akan bantu cari penginapan dan pendaftaran. 6. Selain guide kemungkinan kita perlu porter juga. Biaya per hari mahal…standard kota Bogor…siapsiap aja… 7. Siapa yang akan kontak Guide? Check harga-harga dengan beliau.
Atas note ANAK AYAM tersebut di atas, TORPEDO yang merasa bukan ahli dalam menghandle transportasi merasa perlu menyatakan keberatannya, namun amanah sebagai SPOC dengan Agus sang guide terus dijalankan. Komunikasi TORPEDO dengan Agus sang guide pun makin intens, mulai dari masalah akomodasi, porter, dan peralatan termasuk tenda. Dalam emailnya tertanggal 10 September 2013 jam 5:34PM sebagai berikut …. AA; Urusan transportasi kalau bisa yang lain saja, jangan saya. A. AKOMODASI Untuk akomodasi sudah beres, saya pikir tidak perlu disurvei kecuali AA memang punya niatan kesana. Agus sebagai guide kita sudah memberikan opsi2, kita tinggal memutuskan saja. Opsinya adalah sbb: 1. Losmen/warung, tetap harus bayar kecuali warung yang ambrukan memang tidak dipungut biaya tapi keamanan dan kenyamanan tidak dijamin. Kalo untuk warung yang menyediakan tempat tidur kisaran bayarnya 400-500/malam tapi tidurnya memang dibarak, dan keamanan barang pun kurang terjamin. 2. Wisma di dalam kantor taman nasional, kisaran 950-1jt dengan kapasitas tempat tidur 30 tempat tidur tingkat,sistemnya seperti barak tapi rapi dan aman serta nyaman, kamar mandi ada 4 3. Agus jugas punya tem,pat yang bisa dipakai sebagai akomodasi, lokasinya di pintu masuk cibodas (belakang resort polhut), yang biasa mereka sebut lab, muat 30 orang, hanya beralaskan karpet dan terbatas, kamar mandi pun terbatas. Biayayanya murah, hanya untuuk kebersihan saja 150-200rb. B. PORTER DAN SEWA TENDA Biaya porter 1 orang 500rb, sedangkan untuk guide guide 600 (pertimbangan 2 gunung). Sewa 1 tenda 50rb / mlm, untuk lebih nyaman akan disewa tenda kapasitas 4orang yang akan diperuntukkan bagi 3 orang. Jumlah tenda nantinya menyesuaikan dg jumlah peserta.Sistem keberangkatan porter serta makanan akan diatur sbb: 1. Porter team berangkat duluan membawa perlengkapan menginap, logistik dll, langsung menuju Kandang Badak mendirikan tenda... 2. Yang menemani peserta hanya guide dan porter pendamping pribadi 3. Untuk makan siang sekaligus dibungkus dari bawah, jadi ketika waktu makan siang sudah langsung santap demi efisiensi waktu 4. Yang mendampingi ke Pangrango hanya guide dan porter pribadi saja, porter team stay di Kandang Badak menyiapkan makan malam... 5. Yang mendampingi ke puncak gn Gede juga hanya porter pribadi dan guide saja 6. Bila terjadi sesuatu jadwal bisa saja berubah sesuai kondisi dan atas persetujuan team... Khusus mengenai poter pribadi ini perlu kejelasan tentang kesanggupan porter angkat barang berapa kilo? Saya akan tanya hal ini ke Agus. C. MAKANAN Untuk Sabtu pagi (sarapan) pesan diwarung, siang (bekal) pesan di warung, malam (masak) beli mentah. Minggu pagi (masak) beli mentah, siang (masak) beli mentah. Untuk snack bisa sekalian dibelikan Agus sesuai selera kita dan dibawa, demikian juga dengan air minum bisa sekalian. Untuk menu makanan yang kita inginkan, kita perlu infokan ke Agus, dan dia akan hitung budgetnya. Teman2 kalau ada usul atau ide mengenai makanan, silahkan email ke saya untuk diteruskan ke Agus, misal kita perlu bawa ubi cilembu untuk bakar2 di Kandang Badak.
SANG KUMBANG kemudian meresponnya sebagai berikut (email 11 September 2013, jam 7:29AM)… Mungkin Transport kita urus ramai ramai. Kami dari sini akan survey mobil rental (Cipaganti) dll dengan telpon. Biaya porter apakah tidak bisa ditawar lagi karena hanya sampai kandang badak. Porter Pribadi juga kemungkinan hanya sampai kandang badak saja. Summit attack biasanya kita hanya bawa daypack isi pakaian dan minum CMIIW. Makanan perlu kita meetingkan. Mungkin akomodasi yang perlu survey beneran. Yang penting sama kita jumlah WC mencukupi untuk 30an orang. Kalau ada yang pakai air panas kayak di Dempo sih enak tenan..
ANAK AYAM juga pada tanggal yang sama, jam 9:13, meresponse Mantaaaap Torpedo… Transport: Jadi untuk peserta yang dari Sumatra urus sendiri transportnya.bagaimana yang dari Balikpapan? Usulan saya, semua peserta mendarat di Jakarta (baik Cengkareng dan Halim) di cari yang arrival pagi. Lalu naik taxi ke titik kumpul di Jakarta misalnya di depan Ratu Plaza (Bis bisa parkir didalam) jam 15:00 berangkat ke Cibodas dengan Bus kapasitas 30 org misalnya. Cipaganti punya berbagai jenis bus pariwisata dengan kapasitas yg kita mau. Lihat websitenya: http://www.cipaganti.co.id/ Penginapan: Dari deskripsi yang dituliskan Torpedo saya lebih prefer yang no.2 Wisma di dalam kantor taman nasional. Kita jadikan saja ini, biar di booking skrg. Pasti banyak peminatnya tuh. Takut enggak dapat nanti. Makan: Suai dengan rencana Torpedo…tinggal belanja nya mau siapa? Peralatan masak apa harus disewa juga? Hernia jadi ikutkan…? Thanks
Masalah transportasi pun dapat tanggapan dari Balik Papan, yang diwakili oleh ORA KATON, sebagai berikut. Yg dari kalimantan berhubung saya, anak and awful aja, mungkin nanti akan lgsung ke PS.Rebo and naik bus ke Cianjur and lanjut ke Cibodas aja ke gerbang TNGGP. Yg jelas banyak jalan menuju Cibodas. Oh iya, dari catatan perjalanan yg saya baca, nanti dari Cianjur-nya jg banyak angkot yg menuju Cibodas, sampe malam jg masih ada.
ANAK AYAM yang mengambil inisiatif untuk menghandle pendaftaran secara kolektif ke kantor Taman Nasional Gn Gede Pangrango, meminta setiap peserta menscan KTP masing2 dan mengirimkannya ke SAKAI PUTIH dan ANAK AYAM. Maka mulailah saat itu ramai bersliweran email yang melampirkan scan KTP. Seperti yang dilakukan oleh PONARI dengan emailnya tertanggal 10 September 2013 jam 2:45PM…Terlampir KTP saya Bro Sakai. Action item saya mudah-mudahan nanti sore udah bisa dishare.
SAKAI PUTIH dalam emailnya tertanggal 13 September 2013 jam 7:46AM memaklumatkan bahwa hari itu adalah hari terakhir penerimaan scan KTP, seperti emailnya yang ditujukan kepada BANG HOLE … Bank Hole, hari ini terakhir penerimaan scan KTP dari peserta karena mau saya kirim ke AA utk segera di daftarkan via online Apabila masih belum sempat dikirim silahkan langsung ke AA ya. Terima kasih.
PONARI yang akan mendaftarkan adiknya yang masih SMA klas 2 yang belum punya KTP, merasa perlu bertanya bagaimana pendaftarannya. Yang dijawab oleh SAKAI PUTIH bahwa untuk pendaftarannya, coba scan kartu pelajarnya. Ini idem ditto dengan ANAK AYAM yang mengatakan …. Anak saya juga pakai kartu pelajar. Kelas 2 SMU.
Pada tanggal 17 September 2013 SAKAI PUTIH lewat email mengirimkan maklumat bahwa pendaftaran peserta xpdc ditutup hari ini…(email jam 09:05AM) Pengumuman!!! - Untuk pendaftaran peserta XPDC Gede-Pangrango ditutup hari ini (17-SEP-13) - Mohon semua peserta kerja samanya utk melengkapi info ukuran kaos masing2 yg akan di pesan dan dikirim ke ROMY ”SAKAI”. - Pembayaran Fee 200rb terakhir sampai tgl 30-Sep-2013. silahkan transfer Fee sebanyak Rp.200rb ke Rekening Mandiri 1080099087653 An. Rachmad H. Marbun kirim tanda bukti ke email ID:
[email protected] . - TIKET PESAWAT – diurus masing masing RUTE: PKU/KLO-JKT by CoPlane & Commercial Plane
-
CKG – BOGOR – CIBODAS (PP) by Rental Cipaganti HALIM – BOGOR – CIBODAS (PP) by Rental Cipaganti OPTIONAL : CIBODAS – PULAU1000 by TRAVEL AGENT JKT – PKU/KLO by CoPlane & Commercial Plane Yang berminat ikut Wisata ke Pulau silahkan daftar ke SANG KUMBANG
PERIHAL CAPES VS DAFTAR PESERTA Jumlah pendaftar atau calon peserta alias capes sampai dengan tanggal 13 September 2013 sudah 35 orang, sehubungan dengan hal ini SAKAI PUTIH mengusulkan pendaftaran ditutup saja … Saran sebaiknya kita tutup saja pendaftaran XPDC ini menimbang perlu 10 tenda, logistic, akomodasi. Semakin banyak peserta makin banyak biaya yg dikeluarkan utk porter dan sewa peralatan team. Biaya porter naik-inap-turun sebesar 500rb/porter, kalo bisa di nego lagi mohon teman2 bantu ya. Utk biaya T-Shirt dipastikan membayar terlebih dahulu baru dicetak agar panitia tidak nombok. Sekalian tentukan tgl terakhir pembayaran kaosnya. Apakah perlu pengumuman pemesanan Tiket pesawat segera bisa di beli masing2 peserta?
SAKAI PUTIH pada tanggal 17 September 2013 kemudian membuat pengumuman lanjutan yang intinya adalah sebagai berikut…
Untuk pendaftaran peserta XPDC Gede-Pangrango ditutup hari ini (17-SEP-13). Mohon semua peserta kerja samanya utk melengkapi info ukuran kaos masing2 yg akan di pesan dan dikirim ke ROMY ”SAKAI”. Pembayaran Fee 200rb terakhir sampai tgl 30-Sep-2013. silahkan transfer Fee sebanyak Rp.200rb ke Rekening Mandiri 1080099087653 An. Rachmad H. Marbun kirim tanda bukti ke email ID:
[email protected] . TIKET PESAWAT – diurus masing masing & optional wisata ke pulau
Pada sore harinya, di tanggal yang sama itu juga (17 September 2013) dilaksanakan rembugan antara SANG KUMBANG, ANAK AYAM, dan SAKAI PUTIH, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: Tenda perlu 37:3 = 13 buah o Tenda dibawa/tanggung jawab masing masing regu, 1 tenda per 3 orang (berat 1 tenda +/- 3kg). o Tenda diusahakan menyewa kecuali ada yang mau bawa sendiri Porter Team hanya membawa peralatan dan bahan logistic o Jumlah porter team akan dihitung lagi Rute pendakian : Cibodas – Gede Pangrango – Cibodas o Plus : barang lain yang tidak perlu bisa ditinggal/dititip di wisma tidak perlu dibawa jalan. o Minus : pulang balik jalan yang sama Tentative Itinerary pendakian menggunakan itinerary yang dibuat AA o 2 Nov start jam 6 pagi : Cibodas – kandang badak – Puncak Pangrango – Kandang badak (menginap) o 3 Nov : Kandang Badak – puncak Gede – kandang Badak – Cibodas Transport belum dihubungi. Bahan dan peralatan Logistic perlu didetilkan. o Kompor, bahan bakar, peralatan masak, dll o Indomie, kornet, sarden, sayur, beras, jagung bakar, dll o Air minum, snack, kopi/teh Makan tgl 2 Nov Pagi dan Siang pesen nasi bungkus dengan anggaran sekitar 20rb per bungkus (info dari AA). o Opsi tempat membeli nasi bungkus : di warung padang Cibodas atau pesan di catering yang pernah dipesan AA.
Jadwal dan jumlah makanan juga disusun sebagai berikut, Jumat, 1 Nov 2013 Makan Malam o di Wisma Cibodas o pax : 37 o menu : ? o keterangan : 1. mungkin bisa pesan nasi bungkus ke warung bude terdekat / atau ada tukang masak di wisma? 2. Atau makan diurus sendiri sendiri? Sabtu, 2 Nov 2013 Sarapan o Di Wisma Cibodas o Pax : 37 o Menu : nasi bungkus? o keterangan : apakah disediakan oleh wisma (termasuk harga sewa) kalau tidak mungkin bisa pesan nasi bungkus ke warung bude terdekat Makan Siang o Di Perjalanan atau di Flying camp Kandang Badak o Pax : peserta = 37, guide + porter =? , total = o Menu : nasi bungkus isi : ? o Keterangan : nasi bungkus dibawa masing masing Makan Malam o Di Flying Camp Kandang Badak o Pax : peserta = 37, guide + porter =? , total = o Menu : ? o Keterangan : porter/guide masak ? Minggu, 3 Nov 2013 Sarapan o Di Puncak Pangrango o Pax : 37 o Menu : ? o Keterangan : Makan Siang o Di perjalanan Pangrango - Gede o Pax : peserta = 37, guide + porter =? , total = o Menu : o Keterangan : Makan Malam o Di Wisma Cibodas o Pax : peserta = 37, guide + porter =? , total = o Menu : ? Meskipun confirmation fee sebesar Rp 200 rb / peserta seharusnya sudah dibayarkan oleh setiap capes se lambat2nya 30 September 2013, yang merupakan salah satu butir keputusan dari rapat kumite tanggal 9 September (atau 10 September, egp ..lah) 2013, tapi karena tidak ada sangsi jika terjadi keterlambatan bayar, maka baru pada awal awal Oktober 2013, mulailah berseliweran transfer uang
mahar kepesertaan xpdc ini ke rek Mandiri dan kemudian mengabarkannya lewat email, seperti yang dilakukan NIS dalam emailnya tertanggal 2 Oktober 2013…. Sang Kumbang. Maharku untuk Gede Pangrango Rp200ribu sudah di transfer ke Mandiri hari ini 02/10/2013 jam 14.21wib, nomor referenci 526090578
Transfer dari NIS ini tergolong jale sak jale-jale nyo. Tapi tidak semua transfer seperti itu, ada juga yang masuk tapi tidak diketahui dari siapa. Dan ini memaksa SABUN minta klarifikasinya lewat email (3 Oktober 2013)…Ini dari siapa ya ?, kayaknya bukan dari Joker, gak mungkin ke Minas dulu mau transfer ATM Tidak ketinggalan, PARANORMAL juga menyetorkan pelunasan dan mengirim beritanya lewat emailnya tertanggal 4 Oktober 2013 11:21AM…Om Sakai..Pelunasan fee XPDC Gede Pangrango (clear). Lho..koq om???? Warm turd candidate nech…!!! Pada tanggal yang sama TORPEDO juga transfer mahar serta kirim email berikut….Saya sudah transfer mahar Rp. 200 rb tadi malam ke rek Mandiri SABUN, dan sdh dismskan ke SABUN dan SAKAI.
Di tengah arus transfer uang mahar, SAKAI PUTIH ujug2ly mengabarkan bahwa ada pendaftar baru yang berniat gabung xpdc ini, seperti ditulisnya dalam email tertanggal 10 Oktober 2013 jam 8:00 berikut……. Teman2 Terhormat, Fyi. Ada teman dari Semarang yang pengen gabung XPDC Gede-Pangrango bersama kelompok Gunungers bernama “Umi Rofiqoh“ hobinya pendaki gunung dan pencinta alam. Kemungkinan ada beberapa lagi teman dari Semarang yg akan gabung. Mohon di terima ya. AA, aku lampirkan scan KTP dari Umi agar di daftarkan ke kantor TNGGP. Terima kasih .
Si diapun mengenalkan diri dengan memakai email kantor yang sedang terbuka oleh teman kantornya, sehingga tampak emailnya itu dikirim oleh seseorang yang bernama Ar In, itulah nama temannya yang “dibajak” untuk kirim email perkenalan ke SEPATU & SEMPAKMU pada tanggal 14 Oktober 2013 10:49AM..Dear temen XPDC Gede-Pangrango salam kenal semuanya.....dengan senang hati saya bisa gabung dengan kegitan kalian semua... salam.
Telah terjadi penggunaan komputer yang tidak benar. Ar In salah karena membiarkan orang lain memakai komputernya, yang mungkin ditinggalkannya dengan passwordnya yang masih terbuka, meski untuk waktu yang sebentar saja. Umi Rofiqoh bersalah karena telah memakai komputer orang lain dengan tidak menggunakan password nya sendiri. Bahwa telah terjadi pelanggaran IT. Jelaaaaaasss…Perlu dilaporkan ke penegak hukum nggak ya? Perluuuuu…..Tapi SEPATU & SEMPAKMU mau melaporkannya? Nggaaaaak…. Ya sudah. Case closed!!! Di bawah ini adalah daftar calon peserta xpdc (almost the last version). Oppss.. ternyata ada di halaman sebaliknya. Ya sudah, apa lagi yang ditunggu, cepat balik halaman ini dan, kalau anda beruntung, akan terlihat daftar capes yang dimaksud.
No
Nama
Has h Handle
Dari
1
Hervalni
Hernia
Dumai
2
Rachmad Haidir Marbun
Sabun Mira
Duri
3
Jummaini
Jummaini
Duri
4
Panji Reko
Panci Legam
Duri
5
Herru As Syukri
Herru
Duri
6
Ahmad Amri
Ponari
Duri
7
Ahmad Helmi Taofik
Taofik
Duri
8
Refilaisa
Kentut Busuk
Duri
9
Anak Agung Hendra Sucitra
Jagung
Duri
10
Renol Pangabean
Renol
Duri
11
Ficky Kusuma Adijaya
Ficky
Duri
12
Yusrizal
Anak Ayam
Jakarta
13
Jaka Hariz Sadida
Jaka
Jakarta
14
Simon Hutagalung
Simple
Jakarta
15
Muhammad Turidho
Torpedo
Jakarta
16
Win Andriansyah Yahya
Elephant Shit
Jakarta
17
R. Brahmanta
Cilukbra
Jakarta
18
Antonius Arinto
Ora Katon
Kalimantan
19
Aristo Bayuaji
Aristo
Kalimantan
20
Syaiful
Awful
Kalimantan
21
Adiwarnanegara
Dayak GPS
Kalimantan
22
Sugeng Riyadi
Jigong
Minas
23
Socha Salsabila
Socha
Minas
24
Romy
Sakai
Minas
25
Rio Hardi
Spidol
Minas
26
Alinur Hamzah
Angus
Minas
27
Syaiful Amri
Paranormal
Minas
28
Novizar
Long Pant
Minas
29
Edy Soeswanto
Sang Kumbang Rumbai
30
Ario Seno Aji
Aji
Rumbai
31
Pusparini
Pusparini
Rumbai
32
Tri Joko Waskito
Joker
Rumbai
33
Tasman Jen
Not In Stock
Rumbai
34
Joko Pitoyo
Joko Pitoyo
Rumbai
35
Dongan Sihombing
Bank Hole
Rumbai
36
Syafrizal Mawardi
Dumpshit
Rumbai
37
Abasri
Bastard
Rumbai
38
Vitriani Yelfi
Vitriani
Rumbai
Dan seperti nan taralah, pada hari Hnya juga tidak semua nama2 tersebut ikut dalam xpdc, di antaranya adalah: HERVALNI, Jummaini, PANCI LEGAM, Ficky Kusuma Adijaya, DAYAK, DUMPSHIT, dan BASTARD. Dan sebagaimana disebutkan di atas, ada tambahan peserta, yaitu Umi Rofiqoh, yang konon anggota hasher Semarang yang punya hash handle BU LURAH. Nah yang berikut ini adalah betul2 yang the last version, alias daftar peserta yang benar2 ikut xpdc pada hari Hnya, total ada 32 peserta.
Perihal wisma yang sudah dibooking oleh Agus diinformasikan TORPEDO ke kumite dan beberapa capes dalam emailnya tertanggal 16 September 2013… Alhamdulillah akomodasi sudah dibooking untuk kita di wisma yang bisa menampung untuk 30 orang itu, yang 4 kmr mandinya. Untuk harga porter kemungkinan hrgnya turun kecil, alasannya tugasnya tdk hanya membawakan beban perlengkapan,untuk yang lain2nya. Tapi, sesuai dg permintaan teman2, saya masih minta diturunkan lagi, mudah2an bisa.
SAKAI PUTIH; Ditunggu list bahan makanan yang akan dibeli, kalau sudah ada tolong segera diemailkan ke saya. Juga tolong dibuatkan excell yang bisa diisi setiap peserta, yang mencakup data kedatangan & kembali, transportasi dari Jakarta ke Cibodas pp, butuh porter pribadi? dst... Ini juga bisa dipakai seb agai rekonfirmasi keikutsertaannya, karena saya melihat jumlah peserta masih terus bertambah, sedangkan jumlah peserta tentu berpengaruh kepada kapasitas akomodasi yang tersedia. Juga berpengaruh terhadap jumlah makanan yang harus disediakan, termasuk dana / orang yang harus disetor. Untuk itu nampaknya kita harus punya limitasi jumlah peserta, agar bendahara bisa segera mengkalkulasi berapa dana per orang yang harus disetor. HERNIA / SABUN; Tolong segera kalkulasi berapa dana yang harus disetor setiap peserta? tentunya termasuk biaya kaos. Juga berapa confirmation fee yang harus dibayar dimuka? AA / CB / ES; Bagaimana dg transportasi kita2 yang dari Jakarta?
Tanggal 18 September 2013 TORPEDO kembali mengingatkan SAKAI PUTIH dan SANG KUMBANG akan list makanan dan minuman yang rencananya akan minta tolong Agus untuk membelikannya. Kemudian komunikasi TORPEDO dengan Agus dilakukan lagi dengan email tanggal 19 September 2013… Pendaftaran insyaAllah sedang dihandle teman yang sama2 akan mendaki juga, kami sudah mengumpulkan copy KTPnya masing2. yang kami minta dibantu oleh Agus adalah: 1. Porter, dan guide (Agus sendiri kan?) 2. Sewa tenda dan peralatan masak. Peralatan makan seperti biasanya akan dibawa masing2 peserta. 3. Wisma untuk akomodasi (sudah dibooking kan yaa..) 4. Beli bahan2 makanan
Sementara itu komunikasi TORPEDO dengan Agus Mulyana terus berlanjut, seperti yang ditulisnya dalam emailnya tanggal 21 September 2013… Terima kasih kesediaannya untuk membantu kami. Saya harapkan semoga yang jadi guide nanti tetap Agus saja. Untuk tenda kebutuhannya dihitung sesuai saran Agus dulu bahwa kita akan sewa tenda kapasitas 4 orang yang akan dipakai 3 orang. Jadi jika nanti jumlah peserta ada 30 orang maka kita perlu 10 tenda. Jumlah pastinya peserta semuanya nanti akan saya informasikan, karena jumlah yang sekarang masih sangat mungkin akan berobah. Dan supaya bisa dihitung dana yang diperlukan secara tim, tolong informasikan berapa sewa alat masaknya. List makanan masih saya tunggu, teman sedang mempersiapkan. Jika nanti sudah saya terima, saya akan informasikan. Juga mengenai ijin, kalau nanti ternyata ada masalah, saya akan beritahu ke Agus untuk tolong dibantu. Nuhun, wass wr wb
Pada tanggal 21 September 2013, TORPEDO juga mengirimkan email ke SAKAI PUTIH dan SANG KUMBANG sebagai berikut…Tolong informasikan apakah ada yang akan bawa tenda sendiri ataukah semuanya akan pakai tenda sewaan? Saya sdh kasih tahu Agus utk sewa tenda, tapi jumlah pastinya saya belum bisa sampaikan karena jumlah peserta belum final, kecuali ada info dari kumite bahwa jumlah 40 peserta seperti list sekarang ini akan tidak berkurang atau bertambah lagi. Sesuai dg saran Agus, bahwa kita akan sewa tenda yg berkapasitas 4 orang yang akan ditempati masing2 oleh 3 orang saja. Jadi kalau ada 40 peserta, berarti kita akan sewa 13 atau 14 tenda. Kecuali preferensi pribadi atau ada yang akan bawa tenda sendiri. Alat2 masak juga akan disewa lewat Agus, karena yang punya Agus terbatas sekali. Saya juga menunggu daftar menu makanan yang akan kita order untuk disiapkan Agus, juga bahan makanan yang perlu dibeli. Tolong segera diemailkan, trims. AA; Bagaimana dg pendaftaran kita ke kantor Taman nasional Gn Gede Pangrango? semoga tdk ada masalah. SANG KUMBANG meresponnya sebagai berikut…Torpedo, Menurut saya kita sewa 11 tenda dulu nanti kalau perlu tambahan menyusul. Saya akan bawa 1 tenda saya untuk saya sendiri dan keluarga (kapasitas 3 orang). Kepastian jumlah peserta akan ketahuan akhir bulan ini setelah batas akhir pembayaran mahar/DP. Kemudian perlu ditanyakan ke Agus: Untuk membawa 12 tenda dan logistic team (untuk 36 orang+guide+porter) perlu berapa porter. Dan tas kerier untuk membawa tenda dan logistic juga minta tolong guide Agus untuk menyediakan. perlu ditegaskan juga bahwa tenda untuk guide dan porter, mereka sendiri yang mengurus dan sudah termasuk harga porter yang 500rb tsb (?).
Daftar belanja menyusul, masih ada waktu 1 bulan. Rencana akan kita meetingkan besok tapi Sakai akan cuti sampai minggu depan. Mungkin nanti diskusi by email saja.
Email TORPEDO ke Agus berikutnya, tanggal 23 September 2013, menanyakan beberapa komponen biaya sebagai berikut…. Ass wr wb Guna menghitung biaya secara keseluruhan, tolong informasinya mengenai hal2 berikut ini: Harga sewa akomodasi di Cibodas yang fix berapa? yg sudah dibooking itu lho.... Harga porter yang fix berapa? Harga makan Siang dan malam tiap peserta? Harga sewa per tenda yang fix berapa? Harga sewa alat2 masak yang fix berapa? Nuhun, wass wr wb
Komunikasi dengan Agus inipun diteruskan lagi pada tanggal yang sama …….……Oh ya, hitung2an kita saat ini bahwa kita akan sewa 11 tenda dulu nanti kalau perlu tambahan menyusul, karena jumlah peserta masih belum final, baru akan tahu lebih pastinya nanti akhir September ini. Jumlah ini mengingat se-tidak2nya akan ada satu orang yang akan bawa 1 tenda pribadinya yg berkapasitas 3 orang yang akan dipakai sendiri bersama keluarganya. Tolong Agus urus sewa tenda ini. Dan untuk membawa 12 tenda dan logistic team (untuk 36 orang+guide+porter) perlu berapa porter? Tolong pastikan ada tas carier untuk membawa tenda dan barang2 logistic lainnhya. Juga pastikan bahwa tenda untuk guide dan porter, mereka sendiri yang mengurus dan ini sudah termasuk harga porter. Daftar belanja menyusul, kalau saya sudah terima dari teman yang akan menyiapkannya, segera saya emailkan ke Agus. -idoPONARI ternyata punya niat untuk membawa 2 tenda pribadinya, atas info ini TORPEDO menulis email tanggal 26 September 2013 sebagai berikut ….Trims infonya Ponari. Jadi konfirm 2 tenda priadi akan dibawa Ponari? Ini akan saya infokan ke Agus untuk menghitung jumlah tenda yang harus disewa. SK/Sakai/AA; Estimasi Agus bahwa jumlah porter diperkirakan 5-6 orang, dan bisa lebih... Harga porter dia fixkan 450rb/org, sewa tenda 50rb/tenda/mlm, alat masak misting/panci kotak tentara 20rb/pcs/mlm,trangia 50-80rb/mlm, tapi katanya jarang ada yg mau nyewain, harga ini hanya perkiraan saja, Kalau tas carier sewanya 25rb/mlm, Makan siang katanya terserah mau paketannya berapa, demikian juga untuk logistik keseluruhan tergantung dari kita yang menganggarkan. Silahkan estimasi ini dipakai untuk menghitung biaya team keseluruhannya yang akan dibagi dg peserta sehingga bisa diumumkan setiap peserta berapa dana yg harus disetor ke panitia.
Dan agar supaya pembagian tenda tidak menjadi masalah di lapangan kelak, maka dari awal kumite sudah menyusun pembagian kelompok tenda. Pendeknya siapa dengan siapa dalam satu tenda sudah ditentukan kumite sedemikian rupa sehingga setiap peserta pasti mendapatkan tempat berlindung nantinya. Dan sesuai hasil diskusi2 sebelumnya, baik antar kumite maupun dengan guide, disepakati bahwa demi kenyamanan maka satu tenda hanya akan ditempati oleh 3 peserta saja. Di bawah ini adalah pembagian kelompok tendanya. Please note bahwa daftar di bawah ini disusun berdasarkan jumlah dan nama2 peserta yang belum final version, untuk itu tentunya di lapangan nanti perlu ada penyesuaian2 karena adanya dinamika jumlah dan nama2 peserta. Namun se-tidak2nya daftar ini bisa dipakai sebagai referensi awal.
No
Nama
Has h Handle
Dari
1
Jummaini
VIRGIN
Duri
2
Pusparini
VIRGIN
Rumbai
3
Vitriani Yelfi
VIRGIN
Rumbai
4
Panji Reko
Panci Legam
Duri
5
Herru As Syukri
Herru
Duri
6
Renol Pangabean
Renol
Duri
7
Rachmad Haidir Marbun
Sabun Mira
Duri
8
Adiwarnanegara
Dayak GPS
Kalimantan
9
Romy
Sakai
Minas
10
Yusrizal
Anak Ayam
Jakarta
11
Jaka Hariz Sadida
VIRGIN
Jakarta
12
R. Brahmanta
Cilukbra
Jakarta
13
Ahmad Amri
Ponari
Duri
14
Ahmad Helmi Taofik
VIRGIN
Duri
15
Abasri
Bastard
Rumbai
16
Rio Hardi
Spidol
Minas
17
Alinur Hamzah
Angus
Minas
18
Refilaisa
Kentut Busuk
Duri
19
Simon Hutagalung
Simple
Jakarta
20
Muhammad Turidho
Torpedo
Jakarta
21
Win Andriansyah Yahya
Elephant Shit
Jakarta
22
Antonius Arinto
Ora Katon
Kalimantan
23
Aristo Bayuaji
VIRGIN
Kalimantan
24
Syaiful
Awful
Kalimantan
25
Syaiful Amri
Paranormal
Minas
26
Novizar
Long Pant
Minas
27
Dongan Sihombing
Bank Hole
Rumbai
28
Edy Soeswanto
Sang Kumbang
Rumbai
29
Ario Seno Aji
VIRGIN
Rumbai
30
Joko Pitoyo
Joko Pitoyo
Rumbai
31
Tri Joko Waskito
Joker
Rumbai
32
Tasman Jen
Not In Stock
Rumbai
33
Syafrizal Mawardi
Dumpshit
Rumbai
34
Sugeng Riyadi
Jigong
Minas
35
Socha Salsabila
VIRGIN
Minas
36
Hervalni
Hernia
Dumai
37
Anak Agung Hendra Sucitra Jagung
38
TE A M X P DC
Tenda
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1 1
Duri
13
PERIHAL GUIDE LAGI, AGUS ATAU YADI KAH? ANAK AYAM juga berkesempatan survey langsung ke TNGGP, dan melaporkannya dalam email tanggal 1 Oktober 2013 7:53AM Teman-teman, Weekend kemarin saya berkesempatan survey ke TNGGP Cibodas dan melihat langsung lokasi penginapan yang telah di booking oleh Kang Agus. Beberapa catatan saya: Penginapan itu disebut “Asrama” dikelola oleh Koperasi Karyawan TNGGP “Edelweiss”; berkapasitas 30 tempat tidur (foto terlampir); Harga 800 rb per malam, untuk tambahan extra bed Rp.20/bh. Ada ruang tamu, space luas
untuk tambahan extra bed, 4 kamar mandi, TV dan dispenser. Tempat parkir luas di sekitar Asrama, bagi temanteman yang mau bawa mobil pribadi bisa parkir dengan nyaman, ada penjaga yang kita kasih uang parkir. Penginapan ini juga meyediakan makan & snack, menu yang tersedia lihat lampiran untuk lebih detai. Penginapan sudah di booking atas nama “Agus GPO” untuk tanggal 1-3 Nov 2013, untuk kita. Sebelum masuk ke kantor TNGGP saya sempat berkenalan dengan Kang Yadi, seoarang EO perjalanan yang menawarkan paket pendakian Gede Pangrango. Beliau adalah penduduk setempat dan sudah bersertifikat dari dinas Kehutanan dan cukup dikenal dikalangan TNGGP. Pernah mengelola pendakian sampai 250 orang. Paket penawaran ada terlampir. Kalau kita tidak mau repot, saya usul kita ambil paket Rp. 600rb. Belum ditawar, saya mau nego kalau Rp, 600 rb/org ini sudah termasuk penginapan asrama untuk 3 malam. Jadi kita tinggal datang melenggang. Paket ini sudah “all-in” kita enggak mikirin porter, konsumsi, lokasi tenda, pendaftaran, dll. Setiap 10 orang akan ada 1 guide dan 1 porter regu; porter regu hanya untuk membawa makanan dan minuman selama perjalanan. Sementara peralatan masak, tenda dan keperluan rombongan akan ada 5 porter lagi yang akan bergerak ke Kandang Badak lebih dahulu sekaligus mengamankan lokasi karena pasti banyak pendaki lain yang berebut lapak. Saya sempat mau mendaftarkan rombongan kita tapi ditolak karena baru buka pendaftaran sebulan sebelum tgl pendakian. Kita harus buat keputusan cepat: Apakah mau jalan sama Agus atau sama Yadi; saya belum ngomong sama Agus apakah dia juga bisa bikin paket sama dengan Yadi. Tapi cenderung dia lebih kepada swa-kelola. Sabun sebagai bendahara harus hitung biaya kalau kita swa-kelola dengan bantuan Agus mana yang lebih murah tapi terjamin. Kita harus mendaftarkan seluruh peserta secepatnya besok karena dari jalur Cibodas dibatasi 500 pendaki (incl. porter) dari Salabintana 200 pendaki (incl porter) dari Gunung Putri sementara ditutup. Pendaftaran on-line agak seret, servernya sering down. Hitungan Agus ada terlampir, walau belum lengkap.
Pada kesempatan itu ANAK AYAM konon juga berkesempatan melihat langsung lokasi penginapan yang telah di booking oleh Kang Agus. Daftar catatan hasil survey ANAK AYAM itu terdiri dari: 1. Penginapan itu disebut “Asrama” dikelola oleh Koperasi Karyawan TNGGP “Edelweiss”; berkapasitas 30 tempat tidur (lihat foto di bawah); Harga 800 rb per malam, untuk tambahan extra bed Rp.20/bh. Ada ruang tamu, space luas untuk tambahan extra bed, 4 kamar mandi, TV dan dispenser.
2. Tempat parkir luas sekitar Asrama, bagi teman2 yang mau bawa mobil pribadi bisa parkir dengan nyaman, ada penjaga yang kita kasih uang parkir. 3. Penginapan juga menyediakan makan & snack, menu tersedia 4. Penginapan sudah di booking atas nama “Agus GPO” utk tgl 1-3 Nov 2013, utk kita. 5. Sebelum masuk ke kantor TNGGP saya sempat berkenalan dengan Kang Yadi, seorang EO perjalanan yang menawarkan paket pendakian Gede Pangrango. Beliau adalah penduduk setempat dan sudah bersertifikat dari dinas Kehutanan dan cukup dikenal dikalangan TNGGP. Pernah mengelola pendakian sampai 250 orang.
6. Paket penawaran ada terlampir. Kalau kita tidak mau repot, saya usul kita ambil paket Rp. 600rb. Belum ditawar, saya mau nego kalau Rp, 600 rb/org ini sudah termasuk penginapan asrama untuk 3 malam. Jadi kita tinggal datang melenggang. 7. Paket ini sudah “all-in” kita enggak mikirin porter, konsumsi, lokasi tenda, pendaftaran, dll. Setiap 10 orang akan ada 1 guide dan 1 porter regu; porter regu hanya untuk membawa makanan dan minuman selama perjalanan. Sementara peralatan masak, tenda dan keperluan rombongan akan ada 5 porter lagi yang akan bergerak ke Kandang Badak lebih dahulu sekaligus mengamankan lokasi karena pasti banyak pendaki lain yang berebut lapak. 8. Saya sempat mau mendaftarkan rombongan kita tapi ditolak karena baru buka pendaftaran sebulan sebelum tgl pendakian. Tawaran dari Yadi, dan juga Agus, pun dishare ANAK AYAM ke kumite, dengan permintaan agar supaya direview sama-sama mana yang lebih ekonomis. Entah saking rajinnya, atau karena tidak ada kerjaan, SANG KUMBANG sempat2nya membandingkan biaya antara paket Agus dan Yadi, seperti berikut
Kemudian dia share hasil perbandingan tersebut ke kumite, disertai dengan komentar sebagai berikut (email tanggal 1 Oktober 2013 3:46PM) …. Aku compare hitungan kasar biaya pendakian (tidak termasuk transportasi) antara Agus dan Paket Yadi dalam file excel terlampir. Ternyata selisihnya lumayan juga sekitar 250rb mahalan Yadi. Silahkan dicermati.
Ternyata selisihnya lumayan juga sekitar 250rb mahalan Yadi. Detil analisanya adalah sebagai berikut: 1. Harga Yadi (600 rb/org) harusnya sudah termasuk penginapan untuk 3 malam; jadi hemat : (3x800rb + 6x3x20rb=Rp 2,760,000) 2. Porter untuk paket Yadi lebih banyak: 5 porter untuk logistik rombongan dan jalan duluan plus 1 porter dan 1 guide lagi untuk tiap 10 org plus 1 Yadi sbg Koordinator lapangan jadi total tim pendukung 5+4+4+1= 14 org.; Hemat: (14-6-1= 7)x 450 rb = Rp.3,150,000 3. Kita bisa minta tambahan 1 x lunch di H1 diluar nasi bungkus bekal dari Cibodas; Hemat: 36+14 *20rb Rp.1,000,000
4. Kita tidak perlu ragu jumlah porter, peralatan dan logistik cukup apa tidak nya. Satu lagi paket Yadi sudah menyiapkan 4 botol aqua ukuran 600 ml untuk setiap peserta, bisa ditambah kalau kurang. Plus mereka sediakan minuman (coffee mix, the, dll) + snacks (crackers, biscuit dll) Perkiraan expense untuk ini sekitar Rp. 500,000 5. Total hemat ~ Rp. 7,5 juta membuat harga Yadi jadi Rp.460 rb/orang atau Rp.48 rb lebih mahal dari Swa-kelola dengan Agus. Dan kesimpulan SANG KUMBANG adalah ….untuk tambahan ~Rp.50 rb yang adalah keuntungan buat si Yadi (Rp.1,800,000 masuk kantong Yadi) masih cukup worth it karena tanggung jawab kita geser ke Yadi instead of ke kita karena swa-kelola tadi. Catatan: Agus hanya guide yang membantu swa-kelola tapi tanggung jawab tetap di kita. Ternyata ada yang sempat2nya memelototi analisa SANG KUMBANG tersebut, dan komentar sebagai berikut: Yang poin 2 harusnya hanya selisih 1 porter Bro, karena Agus juga menyediakan 6 porter berangkat di hari Jumat (untuk mengamankan lapak di Kandang Badak) item no 7 di sheet excel dan 6 porter berangkat dihari Sabtu bersama pendaki. item no 6 di sheet excel + 1 orang Agus sendiri item no 10 di sheet excel. Jadi totalnya = 13 orang. Kalau mau dibandingkan setara harusnya untuk makan kita minta tambahan 2 kali. Jadi sama 5 kali. dan asrama 3 malam. Selisihnya masih 150rb an per orang.
Keesokan harinya SANG KUMBANG melengkapi hasil reviewnya lewat email berikut ini… AA, Dengan simulasi 33 orang Harga Yadi 600rb selisih dengan harga Agus 4.9jt 188rb / orang 550rb selisih dengan harga Agus 3.2jt 100rb / orang 500rb selisih dengan harga Agus 1.6jt 50rb / orang Tadi udah dihitung biaya per orang termasuk transport Jakarta-Cibodas-Jakarta dengan harga pendakian 600rb total biaya per orang sekitar 870rb/orang. Rincian biaya besok akan dirim sama Sakai
Agar supaya dikatakan juga sebagai kurang kerjaan, maka SABUN pun ikut2an mengkalkulasi sebagai berikut (email 1 Oktober 2013, 11:23PM) Jika Kita tetapkan Rp 600.000 x 22 peserta yang confirm setor Fee Cuma dapat 13.200.000….
Yang kemudian diresponse oleh AWFUL dalam emailnya tertanggal 2 Oktober 2013 Yoi... memang perlu dihitung ulang besarannya iuran masing2 peserta berdasarkan harga final total paket dibagi dengan jumlah peserta. Melihat hasil perbandingannya yang menunjukkan bahwa biaya melalui Yadi lebih mahal disbanding dengan Agus, maka ANAK AYAM pun merasa perlu menelpon langsung Yadi untuk mendapatkan penjelasan se-jelas jelasnya sehingga bisa diputuskan apakah kita akan pakai jasa Agus ataukah Yadi dalam xpdc kali ini. Sesudah telpon dan dilakukan nego harga, maka hasilnyapun dishare dalam emailnya tertanggal 2 Oktober 2013 jam 9:20 AM berikut ini...Saya sudah call lagi Yadi barusan. Hasil negonya: Dia sepakat harga 600rb/org sudah termasuk penginapan di “Asrama” plus exra bed yang diperlukan. Cuma dia minta jgn 3 malam tapi 2 malam saja yaitu tgl. 1 dan tgl. 3 saja karena tgl. 2 nya kita bermalam di kandang badak. Jadi Sabtru pagi kita check-out barang-barang bisa dititipkan di kantor koperasi katanya. Kalau pun enggak bisa dititipkan di mobil simple yang katanya mau bawa mobil. Dia confirm kalau setiap 10 orang akan ada 1 guide dan 1 porter, jumlah porter pembawa logistic diluar itu. Malah perkiraan dia lebih sadis lagi ada 13 porter yang bawa perlengkapan regu dan logistic dan ini semua sdh termasuk dalam harga 600rb/orb tsb. Dia confirm akan menyediakan snack dan minum Dia confirm meyediakan makan sbb: Sabtu, 2 Nov , Sarapan pagi (nasi goreng plus telur mata mata sapi, prasmanan di Asrama) Sabtu, 2 Nov, Nasi bungkus padang, tiap peserta dibekali plus 2 botol aqua 600 ml Sabtu, 2 Nov, Makan siang di kandang badak Sabtu, 2 Nov, makan malam di kandang badak
Minggu, 3 Nov, sarapan di kandang badak Minggu, 3 Nov, makan siang di kandang badak Minggu, 3 Nov, makan malam di asrama (prasmanan)
Untuk memutuskan apakah kita akan pakai jasa kang Agus atau kang Yadi, kumite merasa perlu meeting. Undangan meetingpun dilayangkan, rapatnya dengan net meeting yang dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2013 after duty hour. HERNIA, walaupun nantinya tidak bisa ikut, tapi diundang juga dalam meeting ini untuk minta sumbang sarannya. Agenda meeting selengkapnya adalah: Mempertimbangkan pemilihan EOnya (Agus atau Yadi) Jumlah peserta Transportasi Logistik Alternative paket tambahan selain Pulau1000 karena timing/schedule dan jarak Cibodas – Muara Angke yang cukup jauh. Selanjutnya Yadi pun kembali dihubungi, untuk kembali dinego. Hasilnya adalah sebagai berikut, 1. Dia sepakat harga 600rb/org sudah termasuk penginapan di “Asrama” plus exra bed yang diperlukan. Cuma dia minta jgn 3 malam tapi 2 malam saja yaitu tgl. 1 dan tgl. 3 saja karena tgl. 2 nya kita bermalam di kandang badak. Jadi Sabtru pagi kita check-out barang-barang bisa dititipkan di kantor koperasi katanya. Kalau pun enggak bisa dititipkan di mobil simple yang katanya mau bawa mobil. 2. Dia confirm kalau setiap 10 orang akan ada 1 guide dan 1 porter, jumlah porter pembawa logistic diluar itu. Malah perkiraan dia lebih sadis lagi ada 13 porter yang bawa perlengkapan regu dan logistic dan ini semua sdh termasuk dalam harga 600rb/orb tsb. 3. Dia confirm akan menyediakan snack dan minum 4. Dia confirm meyediakan makan sbb: a. Sabtu, 2 Nov , Sarapan pagi (nasi goreng plus telur mata kuda, prasmanan di Asrama) b. Sabtu, 2 Nov, Nasi bungkus padang, tiap peserta dibekali plus 2 botol aqua 600 ml c. Sabtu, 2 Nov, Makan siang di kandang badak d. Sabtu, 2 Nov, makan malam di kandang badak e. Minggu, 3 Nov, sarapan di kandang badak f. Minggu, 3 Nov, makan siang di kandang badak g. Minggu, 3 Nov, makan malam di asrama (prasmanan) Plus semua yang disebutkan dalam brosur:
Lagi lagi negoisasi dengan Yadi pun sekali lagi dilakukan lagi, dan hasilnya lagi lagi dishare sebagai berikut…..Barusan saya bicarakan sama Yadi kalau hitungan kita 500 rb/org harusnya harga yg wajar utk 33 peserta. Harga ini tidak jauh beda dgn hitungan kita bila kita kelola sendiri trip ini dgn bantuan Agus. Dimana hitungan kita sdh include fee utk Yadi utk mengambil alih koordinasi dan tanggung jawab. Dia kemudian minta waktu utk menghitung ulang. Barusan dia call lagi dan mengajukan penawaran baru sbb:
Bila jumlah peserta min 33 org maka dia sanggup nya 530 rb/org Bila jumlah peserta min 37 org maka dia sanggup nya 510 rb/org Bila jumlah peserta min 40 org maka dia sanggup nya 500 rb/org Gimana deal? sementara kita asumsikan 33 org di harga 530rb?
Akhirnya akhir, dengan mempertimbangkan ini dan itu, serta juga anu, maka guide yang terpilih adalah Yadi. Ketika hari H sudah dekat, tepatnya yaitu pada tanggal 17 Oktober 2013 jam 03:55:38 SANG KUMBANG membocorkan berita teranyar tentang jadwal co-plane, katanya….Ada perubahan jadwal Co Plane. Yang berangkat tgl 1 Nov lewat Halim bisa bisa sampai Cibodas udah tengah malam.. hadeuh..
Yang kemudian segera diresponse oleh ANAK AYAM pada hari yang sama jam 5:06AM Jam brp sampai Halim...kalau macetnya enggak kejam banget 4 jam sdh sampai Cibodas. Selesai Makan Malam kita ada acara briefing dan perkenalan. Perobahan ini tentu saja akan mempengaruhi capes yang menggunakan coplane, padahal sebelumnya sudah diplot bahwa yang pakai Co-Plane turun di bandara Halim akan pakai mobil rental. Diperkirakan 4-5 jam perjalanan JKT-CIBODAS (1-Nov-2013) karena akan ketemu traffic jam. Sedangkan yang pakai Komersil sebaiknya booking tiket penerbangan pagi, mobil rental berangkat dari bandara Cengkareng sekitar jam 10 pagi diperkirakan jam 13:00 siang sudah sampai di Cibodas (1-Nov-2013) alasannya menghindari traffic jam. Namun untuk mempermudah peserta yang datang terlambat, kumite menginformasikan no talipun yang bisa dihubungi untuk menanyakan tempat menginapnya di tanggal 1 Nopember 2013, yaitu dengan menghubungi guide YADI, Hp: 0857-5947-7094 Email:
[email protected] Itinerary disusun sebagai berikut: Jum’at, 1 Nov 2013. Meeting point di Pondok Wisata di dekat pintu masuk gerbang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menginap di WISMA di dalam kantor taman nasional di Cibodas Sabtu, 2 Nov 2013 04:30 Sholat subuh dan sarapan 05:30 Berangkat menuju pintu Masuk Gunung Gede Pangrango (registrasi dan persiapan) 06:00 Mulai Pendakian 12:00 Sampai di Kandang badak, buka bekal makan siang & sholat Zhuhur (porter buka tenda dan mempersiapkan makan malam) 13:00 Pendakian menuju puncak Gunung Pangrango (3019 mdpl) 15:00 Sampai di puncak (foto-foto dan istirahat) 16:00 Kembali ke Kandang Badak 17:00 Sampai di Kandang Badak (istirahat sholat maghrib & Isya berjamaah, lanjut makan malam) Minggu, 3 Nov 2013 04:30 Sholat subuh dan sarapan 05:30 Pendakian menuju puncak Gunung Gede (2958 mdpl) 09:00 sampai dipuncak Gunung Gede (istirahat dan foto-foto) 10:00 Kembali ke Kandang Badak 11:00 Sampai di Kandang Badak (makan siang, sholat zhuhur & ashar; tenda sudah dilipatoleh porter) 13:00 kembali ke pintu Masuk Gunung Gede Pangrango 17:00 sampai di Pondok Wisata (acara bebas) –bisa nginap semalam lagi atau pulang ke tempat masingmasing MISSION ACCOMPLISHED
PERIHAL BIAYA Guna mematangkan masalah biaya, ANAK AYAM merasa perlu berunding empat mata dengan Agus guide, dan untungnya Agus ada waktu untuk bertemu ANAK AYAM di kantor Sentral Senayan. Setelah pertemuan tersebut, Aguspun mengirimkan estimasi biayanya lewat emailnya tanggal 27 September 2013 jam 8:01 PM, yang diberinya catatan bahwa anggaran tersebut bisa berubah (bertambah atau berkurang). Dibawah ini adalah estimasi biaya yang diajukan Agus.
Kumite pun mengkalkulasi biaya yang dibutuhkan, berdasarkan informasi yang didapat dari EO Yadi, dengan memasukan biaya transportasi dan biaya pengadaan t shirt. Di bawah adalah kalkulasinya, yang dibuat tanggal 2 Oktober 2013, dengan memakai asumsi jumlah peserta adalah 24 (atas) dan 10 orang (bawah).
Sedangkan perhitungan biayanya dengan jumlah peserta > 30 orang, dalam hal ini dipakai angka 33 orang adalah sebagai berikut (yang atas adalah hanya pendakian, sedang yang di bawah adalah dengan paket rafting) PERINCIAN BIAYA XPDC GUNUNG GEDE PANGRANGO No
Banyaknya HARGA SATUAN
Transaksi JUMLAH PESERTA
TOTAL (RP)
KETERANGAN
33
1 PAKET PENDAKIAN 2 Transport dari JAKARTA - CIBODAS 4 Transport dari SUKABUMI -JAKARTA 10 Biaya retribusi pendakian 11 T-Shirt Peserta 14 Biaya tak terduga
33 6 6 33 33
600,000 475,000 475,000 5,000 75,000 TOTAL BIAYA PER PESERTA
19,800,000 EO YADI 2,850,000 082112567000 2,850,000 165,000 2,475,000 500,000 28,640,000 867,879
PERINCIAN BIAYA XPDC GUNUNG GEDE PANGRANGO + RAFTING No
Banyaknya HARGA SATUAN
Transaksi
JUMLAH PESERTA 1 PAKET PENDAKIAN 2 Transport dari JAKARTA - CIBODAS 3 Transport dari CIBODAS - SUKABUMI 4 Transport dari SUKABUMI -JAKARTA 10 Biaya retribusi pendakian 11 T-Shirt Peserta 14 Biaya tak terduga
TOTAL (RP)
KETERANGAN
33
33 6 6 6 33 33
600,000 475,000 475,000 475,000 5,000 75,000 TOTAL BIAYA PER PESERTA
19,800,000 EO YADI 2,850,000 082112567000 2,850,000 2,850,000 165,000 2,475,000 500,000 31,490,000 954,242
Pada 11 Oktober 2013 2:12 PM, SAKAI PUTIH lewat emailnya mengumumkan info persiapan sekaligus revisi biaya perorangan ….Biaya perorangan dikenakan Rp.825rb menjadi Rp.860rb kalau yg bawa kendaraan pribadi Rp.700rb sedangkan yg pengen ikut optional Silahkan hubungi Sang Kumbang. Pembayaran sisa Fee terakhir sampai tanggal 18-Oct-2013. Bagi yg belum, silahkan transfer Fee-nya ke Rekening Mandiri 1080099087653 An. Rachmad H. Marbun kirim tanda bukti ke email ID:
[email protected] Jumlah peserta ada 35 orang. Pesanan t-shirt sebanyak 47 kaos. Pembagian mobil rental silahkan lihat tgl brgkt dan bandaranya khusus utk bandara cengkareng disediakan 2 unit mobil dimana tiap mobil 1 orang ketuanya (warna merah muda) agar mudah komunikasi no. HP sopir akan menyusul dan mobil akan stand by di terminal 1 kesepakatan dgn ketuanya.
Merasa ada yang tidak benar dalam perhitungannya maka SIMPLE mengkoreksinya lewat emailnya tertanggal 11 Oktober 2013, jam 7:55PM Koreksi untuk biaya peserta: Untuk biaya tak terduga seharusnya dibagi 35, bukan dibagi 28 (kelompok yg pakai rental) dan 7 (yang kendaraan pribadi). Untuk yang naik kendaraan pribadi biaya yang harus dibayar adalah: 1. Paket pendakian Rp. 550,000 (sudah termasuk biaya registrasi Rp. 5000 berdasarkan keterangan AA) 2, T Shirt 75,000 3 Biaya tak terduga Rp. 15,000 (Rp 500,000/35) Total: Rp. 640,000
Untuk yang rental : Rp 640,000 +214,285= Rp 854,285 dibulatkan Rp. 855,000
Kemudian SIMPLE melanjutkan penjelasannya sebagai berikut (email 16 Oktober 2013 05:16:06) Biaya tak terduga dibagi dua yaitu: Rp. 500.000/28 untuk yg naik rental Rp. 500.000/7 untuk naik kendaraan pribadi. Total Biaya tak terduga Rp. 1 juta.
Beberapa jam kemudian SAKAI PUTIH membalasnya dalam emailnya tanggal 16 Oktober 2013 jam 8:16AM…. Khusus buat Simple, Mohon kerja samanya dari Panitia telah menetapkan Biaya perorangan dikenakan Rp.860rb (yg pakai rental mobil) dan yg bawa kendaraan pribadi Rp.700rb. Tidak ada perubahan lagi. Apabila jumlah total biaya peserta yg terkumpul masih ada sisa akan dikembalikan. Terima kasih.
Pembayaran sisa Fee terakhir sampai tanggal 18-Oct-2013 Beberapa jam kemudian SIMPLE pun meresponnya (16 Oktober 2-013 10:10) Sakai, Saya ingin meluruskan bahwa saya tidak keberatan untuk membayar tambahan Rp. 500 rb, dan tidak pernah untuk tidak bekerjasama dng baik dengan semua hashers. Saya hanya ingin mengoreksi mengenai bilangan pembagi untuk biaya tak terduga, dimana yang menggunakan transportasi pribadi adalah 7 sedangkan untuk yang ikutan rental dibagi 28, yang seharusnya bilangan pembagi untuk semua peserta adalah 35. Masalah kalau nanti ada kelebihan, khusus untuk biaya tak terduga tsb tidak dapat diprorata, dengan membagi 35, karena yang pakai own transport membayar lebih banyak. Mohon tanggapan dari AA, Joker, NIS dan Torpedo
Merasa namanya di-sebut2, NIS pun berkomentar, tapi seperti biasanya, komentarnya ya biasa biasa saja, tidak ada yang istimewa…. Kalau dilihat dari tiori matematika simple benar.tapi tunggu dulu Ataukah ada perobahan peserta dari 35 jadi 28orang ya..?ntar ogut tidur dulu nyari jawabannya (16 Oktober 2013, 4:30PM). Demikian juga dengan JOKER, yang kemudian berkomentar singkat tapi padat …. Kalo gak bisa menduga ya gak usah diduga....alias dilupakan aja..Kalo kurang ya ditarik lagi aja....kecuali gak menggunakannya, ya gak ikut chip in, toh??? (16 Oktober 2013, 9:17PM).
BUDGET PER ORANG SETELAH DIKALKULASI ULANG Mengingat tidak semua peserta melakukan perjalanan yang sama untuk sampai ke Cibodas dan kembalinya dari Cibodas, maka tentu saja antara peserta satu dan peserta lainnya terdapat perbedaan dari jumlah fee yang harus dibayar kepada kumite. 1. Yang tidak menggunakan rental car, membayar Rp. 623.907 / orang, yaitu Taufik, Renol, ANAK AYAM, Jaka, ELEPHANT SHIT, TORPEDO, SIMPLE, JOKER, dan NIS. 2. Yang juga tidak menggunakan rental car tapi tidak datang langsung dari Jakarta, membayar Rp. 698.907 / orang, yaitu PONARI dan SPIDOL. 3. Yang menggunakan rental car, dari airport SoeTa ke Cibodas pp, membayar Rp. 811.407 / orang, yaitu BANK HOLE. 4. Yang menggunakan rental car, dari airport SoeTa ke Cibodas satu kali jalan saja, membayar Rp. 736.407 / orang, yaitu Herru As Syukri, CILOK BRA, AWFUL, ORA KATON, Aristo, JAGUNG, dan Umi. 5. Yang menggunakan rental car, dari airport Halim PK ke Cibodas pp, membayar Rp. 827,478 / orang, yaitu PARANORMAL, SANG KUMBANG, Rini, Aji, dan Joko Pitoyo. 6. Yang menggunakan rental car, dari airport Halim PK ke Cibodas satu kali jalan saja, membayar Rp. 752,478 / orang, yaitu SABUN dan KENTUT BUSUK. 7. Yang menggunakan rental car, dari airport Halim PK ke Cibodas pp, ditambah dengan uang t shirt, membayar Rp. 865,574 / orang, yaitu SAKAI PUTIH, ANGUS, LONG PANTS, JIGONG, Socha, dan Pipit Vitriani.
KELOMPOK PER KELOMPOK DATANG DI CIBODAS Jum’at 1 Nopember 2013 adalah tanggal dimana semua peserta xpdc diharapkan sudah tiba di wisma Cibodas. Namun demikian ada kelompok yang sudah tiba di Cibodas sehari sebelumnya, yaitu Kamis 31 Oktober 2013. Pada awalnya jumlah mereka hanya 6 orang, yaitu SAKAI PUTIH, ANGUS, LONG PANTS, JIGONG, Socha Salsabila, dan Vitriani Yelfi, yang datang ke Jakarta dengan co-plane dari Dumai. Jadwal coplane yang biasanya pagi, pada hari itu delay take off nya disebabkan karena pesawat presiden akan landing di Halim PK setelah acara peresmian Kelok Sembilan di SumBar. Karena penundaan inilah, maka rombongan mereka ini mendarat di bandara Halim PK jam 17:00 hari Kamis 31 Oktober 2013. Begitu mendarat, dengan bus Damri yang dicarter mereka langsung meluncur ke Cibodas dengan terlebih dahulu menjemput CILOK BRA. Rombongan yang kini berjumlah 7 orang inipun mampir di Ciawi untuk sholat dan makan malam terlebih dahulu dalam perjalanan menuju ke Cibodas.
Rombongan pertama yang mencuri start datang di Cibodas, tanggal 31 Oktober 2013
Vitriani Yelfi, yang biasa dipanggil Pipit, yang tergabung dalam 7 sekawan rombongan pertama, konon belum genap sebulan baru turun dari mendaki puncak gn Rinjani di Lombok bersama grup MAPA Gunadarma. Ketika turun summit Rinjani yg berbatuan itu, Pipit sempat tergelincir dan lutut kanan ‘keceklek’. Jadi saat xpdc Gn Pangrango – Gede ini lutut kanannya sedang tidak dalam kondisi prima. Kata dia, lutut kanan ini kayaknya memang selalu apes, alias sering banget ‘kena’. Dulu pernah juga kejedud point wall ketika latihan wall climbing hingga bengkak dan membiru. Sambil menunggu rombongan lain yang akan datang pada hari Jum’atnya, maka grup pertama ini Jumat pagi nya naik menuju air terjun Cibeureum. Membayangkan jalanan yang cukup bagus mereka hanya menggunakan sandal jepit / sendal gunung saja. Tapi naas.. ketika turun di bebatuan yg cukup licin, Pipit yang Vitriani terpeleset, dan kembali kaki kanan yg kena (pelajaran : tetap gunakan sepatu yg sesuai, jangan abaikan safety..). Karena merasa nyeri, malamnya dia urut kaki ke tukang urut di Cibodas, dan sempat di beri minyak urut Cimande untuk patah tulang yg terkenal itu.
Grup pertama yang tiba di Cibodas menuju air terjun Cibeureum. Gambar Tengah, mana SAKAI?
Rombongan berikutnya yang datang dari Pekanbaru ke Jakarta tanggal 1 Nopember 2013 dan mendarat di bandara Soeta sekitar jam 10:00. Mereka adalah JAGUNG, BANK HOLE, dan Herru As Syukri. Dan dalam waktu yang tidak banyak berbeda, datang pula rombongan dari Balikpapan, yaitu AWFUL, ORA KATON, dan Aristo Bayuaji. Kedua rombongan ini kemudian bergabung dan ber-sama2 menuju Cibodas ber-sama2 dengan peserta yang baru gabung yang datang dari Semarang, yaitu Umi Rofiqoh.
Rombongan kedua yang datang ke Jakarta dengan pesawat komersial dan dilanjutkan perjalanan ke Cibodas dengan travel
Berikutnya setelah hari mulai gelap, di tanggal 1 Nopember 2013 juga, pada jam 19:30 rombongan yang lain yang terdiri dari 7 orang juga tiba di bandara Soeta, dan juga langsung menuju Cibodas dengan travel. Mereka adalah : KENTUT BUSUK, PARANORMAL, SABUN, SANG KUMBANG, Pusporini M, Ario Seno Aji, dan Joko Pitoyo.
Rombongan ketiga, berangkat dengan coplane dari Riau, mendarat di bandara Soeta langsung menuju ke Cibodas. Sampai di Cibodas malam hari
Rombongan dari Jakarta terpisah menjadi 3 kelompok. SIMPLE dengan JOKER dan NIS, serta ELEPHANT SHIT dengan TORPEDO, janjian jumpa di filling station di dekat pintu keluar tol Cibubur sekitar jam 13:00, atau sesudah sholat jum’at. Kelompok yang ketiga, yaitu ANAK AYAM dan yuniornya, Jaka Haris Sadida, konon berangkat dari Bandung. Sesuai janji, TORPEDO usai sholat jum’at langsung meluncur ke pintu keluar tol Cibubur. Dan jam 13:30 sampai disana, tapi belum nampak batang hidung SIMPLE dan ELEPHANT SHIT. Setelah tunggu agak lama, telpon SIMPLE. Ternyata dia sedang menunggu JOKER dan NIS yang juga belum kunjung datang, konon SIMPLE sendiri sudah lama siap. Telpon ELEPHANT SHIT, dia masih di kantor baca2 email. Dan konon kabarnya begitu terima telpon, ES segera mematikan PCnya dan langsung bergerak ke tempat yang dijanjikan. Alhasil tak berapa lama diapun nongol di filling station pintu tol Cibubur. Tapi mana SIMPLE, NIS, dan JOKER, lama ditunggu tak juga nongol. Dan tunggu punya tunggu, mengingat
semakin sore akan semakin ada potensi macet di daerah Puncak, maka sekitar jam 15:00 akhirnya kita telpon SIMPLE dan mengabarkan bahwa kita akan berangkat lebih dahulu. Sesudah jale apa yang dimaksud, ES punya mobilpun bergerak meninggalkan Cibubur menuju Cibodas. Sepanjang perjalanan, hujan turun. Inilah yang dikhawatirkan, jika makin sore dan keadaan hujan maka kemungkinan besar lalu lintas ke Puncak di Jum’at sore ini akan ramai merayap. Dan terbayang kemudian bahwa di atas sana di puncak gunung pasti hujan terus menerus, wong lagi musimnya jee…. Jam 16:50 stop di masjid di daerah Cipayung untuk sholat ashar, hujan masih turun rintik-rintik. Usai sholat ashar, perjalanan dilanjutkan. Sekitar 17:30 stop di Cimacan, untuk santap sate Hanjawar. Hujan masih juga turun rintik-rintik. Sate Hanjawar..??? Wah, betul2 recommended, tongsengnya juga, gulainya juga, sopnya juga. TORPEDO pun berjanji dalam hati akan membawa keluarga makan disini suatu hari nanti. Jam 18:00 perjalanan dilanjutkan, dan jam 18:30 sampailah di wisma Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). Alhamdulillah di Cibodas tidak hujan, semoga untuk 2 hari ke depan juga tidak hujan di kawasan gn Gede – Pangrango. Kalau hujan tentunya keadaan medan akan lebih sulit, dan badanpun akan gampang masuk angin. Semoga Allah swt mendengar pinta kita. Dengan bertanya pada tukang ojek yang banyak beroperasi disana, kamipun berhasil menemukan Yadi sang guide. Dan dengan diguide oleh Yadi, maka kamipun menuju wisma yang sudah direserve untuk rombongan SEPATU & SEMPAKMU.
ELEPHANT SHIT dan TORPEDO akhirnya sampai juga di wisma Cibodas
Wah bertemu dengan anggota SEPATU dan SEMPAKMU terasa membuat hati semakin sumringah, rasanya seperti air jumpa dengan air, laksana makhluk yang kembali ke habitatnya.
Keceriaan model SEPATU dan SEMPAKMU karena telah berada kembali di dalam habitatnya
Bagi yang datang belakangan, tempat tidur yang masih tersedia ada di lantai 2. Hari sudah larut malam, dan sebagian peserta sudah ber-siap2 untuk tidur, namun beberapa peserta masih ada yang belum menampakkan batang hidungnya di wisma Cibodas ini. Namun demikian rencana meeting must
go on, meski belum semua peserta telah sampai di wisma Cibodas. Dan karena kabarnya mereka, yaitu kelompok PONARI, baru akan sampai sekitar jam 23:00 maka diputuskan jam 20:30 sesuatu yang must go on itu kita go on kan, dengan lokasi di lantai 2. Dan tepat sekali keputusan kita itu, karena ternyata rombongan terakhir itu baru sampai di wisma Cibodas pada jam 00:30. Benar saja, ketika hari sudah berganti menjadi Sabtu, kira2 jam 00:30 tanggal 2 Nopember 2013, datang rombongan terakhir yang terdiri dari 4 orang, dengan mobil yang dipiloti PONARI yang datang dari arah Bekasi. Mereka ini terdiri dari PONARI, Ahmad Helmi Taofik yang adalah adik PONARI, SPIDOL, dan Renol.
AA sebagai ketua xpdc sedang memimpin meeting yang serius tapi santai, JOKER yang merasa dirinya sesepuh emeritus mengikutinya dari atas “singgasana”nya
Salah satu yang dibicarakan dalam meeting malam itu adalah mengenai DO and DON’T. Diantaranya yang DON’T bagi pendaki gn Gede Pangrango adalah bahwa pendaki tidak boelh membawa serta ke atas sabun, odol, dan sampo. Nah lu, kasihan SABUN jadinya, nggak boleh naik dong. Tapi kata SABUN kemudian, kalau dibawa memang tidak boleh, tapi kalau jalan sendiri boleh. Horeeee… dengan demikian SABUN bisa ikut pendakian!!!
Gaya PONARI dengan jurus kera saktinya, sedang menunjukkan kegembiraannya ketika akhirnya bisa bergabung dengan peserta xpdc yang lain di Cibodas
PERIODE PENDAKIAN SABTU, 2 NOPEMBER 2013 04:00 bangun. Sholat tahajud di lantai bawah. Dengar adzan lalu selesai sholat tahajud, menuju ke masjid untuk sholat subuh berjamaah. Selesai sholat subuh, imam sholat mendoakan kami yang akan mendaki diberi kemudahan dan keselamatan. Amiiiin… sukron pak iman. Kemudian melakukan ritual pagi dilanjutkan dengan mandi, dan packing (memilah mana barang yang akan dibawa ke atas dan mana yang akan ditinggal). Jam 06:00 sarapan dengan menu nasi goreng, krupuk, telor mata sapi, kornet, dan timun.
Sarapan pagi yang nyaman di udara dingin dengan lauk yang sodap nian. Yang santap di dalam dan yang santap di luar, sama-sama puas
Entah kenapa, tidak ada hujan tidak ada angin, JOKER saat sarapan pagi ini numpahin nasi. Dan entah ada hubungannhya, entah tidak, yang jelas saat baru mulai jalan, sepatu JOKER “mangap”, layaknya ikan sedang mengharapkan taburan nasi. Untung ANGUS membawa sandal dalam backpacknya, dan yang lebih untung lagi ANGUS berkenan meminjamkan sandal tersebut. Alhasil jadilah JOKER tertolong dengan memakai sandal ANGUS untuk xpdc kali ini. Sambil menunggu kumpul semua, waktu dimanfaatkan untuk foto-foto dengan latar belakang gunung Pangrango yang berdiri kokoh menjulang tinggi, nampak di sebelah kirinya adalah puncak gunung Gede yang tampak relatif rata.
Semangat pagi… warna warni, semua ceria menyambut alam yang berseri
Setelah semua muncul di pelataran wisma, diadakan circle. Sembari menunggu semua peserta plit komplit menampakan batang hidungnya di pelataran wisma ini, TORPEDO pun memberikan penjelasan tentang geologi dari gunung Gede dan Pangrango ini. Ketika semua sudah kumpul, Yadi sang guide memberikan briefing. Yang dilanjutkan dengan ANAK AYAM sebagai ketua XPDC. Kemudian acara
perkenalan dari semua peserta, juga dengan para porter yang berjumlah 11 orang, termasuk porter pribadi. Acara circle ditutup dengan doa yang dipimpin oleh TORPEDO.
Circle…perkenalan, dongeng geologi, briefing dari ANAK AYAM, dan Yadi sang guide, serta ditutup dengan doa
Jam 07:11 start jalan. Bismillahi wa la khaula wa la quwwata illa billah…Alhamdulillah semalam tidak turun hujan, pagi itupun tidak turun hujan. Semoga ini pertanda baik untuk xpdc ini. Pipit yang lututnya masih sakit sempat ragu untuk mulai melangkah, akan tetapi semangat untuk naik tetap menyala. Benar saja, belum jauh perjalanan nyeri lutut kembali menyerang. Namun setelah diberi semprotan anti nyeri oleh CILUK BRA, nyeri pun agak berkurang.
Wajah wajah ceria di depan dinding Selamat Datang TNGGP
Di Pintu gerbang masuk base camp Cibodas pendaki wajib melapor dan menunjukan surat surat perijinan. Rombongan diminta berhenti dulu, hanya guide yang memasuki kantor TNGGP untuk menyerahkan surat ijin pendakian tersebut. Menurut peraturan, disini juga seharusnya dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan, dimana beberapa jenis barang dilarang dibawa ke atas, seperti pisau, radio, sabun, odol, dll. Barang2 ini akan di minta oleh petugas. Pada saat keluar Taman Nasional konon juga akan dilakukan pemeriksaan kembali dimana pendaki wajib memperlihatkan sampah sisasisa pemakaian kita sendiri yang dibawa turun. Ini semua tertulis dalam papan segede gajah yang berisi Larangan dan Kewajiban.
Papan di depan kantor tempat pendaki melapor saat memulai pendakiannya. Gambar sebelah kanan adalah papan yang berisi Larangan dan Kewajiban
Gambar dalam catatan xpdc ini memang tidak terbaca tulisan dalam papan Larangan dan Kewajiban itu, karena memang ukurannya tidak memungkinkan untuk bisa dibaca. Jadi kalau pembaca mengatakan bahwa tulisannya bisa dibaca, rasanya perlu ditindak lanjuti dengan lie detector. Penasaran dengan isinya? Dengan amat sangat terpaksa maka penulis akhirnya berkenan menuliskannya yang readable. Begini tulisannya: LARANGAN 1. Mengambil, memetik, memotong, memindahkan tumbuhan ke tempat lain 2. Menangkap, membunuh, dan melukai satwa 3. Membawa minuman keras, alat music, alat elektronika, binatang peliharaan, senjata api / angin, senjata tajam dan alat berburu lainnya 4. Mengotori bangunan, corat coret, mencemari sungai dengan sabun, odol, shampoo, dan sejenisnya 5. Membuat api unggun
1. 2. 3. 4.
KEWAJIBAN Membawa perlengkapan yang memadai seperti jaket / baju hangat, kantong tidur, sarung tangan, ponco jas hujan dan alat memasak Membawa perbekalan makanan, minuman, dan obat2an Melaporkan dan menyerahkan surat ijin kepada petugas sewaktu masuk dan keluar kawasan Membawa kembali sampah bawaannya.
Berkaitan dengan point nomer 4 dalam daftar Kewajiban, ini sudah pula ditambahkan dengan papan yang juga tidak kalah besarnya, seperti gambar di bawah ini.
Papan peraturan dengan tulisan segede gajah, dibuat untuk tidak dipatuhi..??
Tapi peraturan ini ternyata hanya sebatas peraturan tertulis saja, yang tidak dilaksanakan di lapangan. Pada kenyataanya kami tidak mengalami pemeriksaan tersebut, baik saat mulai pendakian maupun saat turun dari pendakian. Hal ini sama persis ketika kita hendak mendaki gunung Talamau di Sumatra Barat, ada peraturan juga yang mengharuskan pendaki diperiksa bawaannya, dimana barang2 yang tidak boleh dibawa harus ditinggalkan dibawah, dan ketika turun juga mestinya ada pemeriksaan. Tapi ya namanya juga di negara Indonesia tercinta, peraturan dibuat untuk tidak ditegakkan..!!!! Selesai urusan lapor melapor, perjalananpun dilanjutkan. Jalur pendakian sejak dari awal berupa jalan setapak berbatu yang tertata cukup rapi, dan konon menerus seperti itu hingga pos Kandang Badak.
Menapaki jalan setapak bebatuan yang tertata rapi, mencerminkan adanya komitmen pemeliharaan terhadap route ini
Jalan setapak ini melintasi kawasan hutan tropis yang lebat. Kicauan burung dan suara monyet seakan menyambut para pendaki sejak dari pos penjagaan.Di beberapa tempat diselingi dengan melangkahi pohon tumbang, dan beberapa kali terpaksa menerobos di bawah pohon yang tumbang. Di jalur Cibodas ini juga tersedia beberapa pos tempat peristirahatan yang berupa bangunan beratap yang sangat bermanfaat untuk berteduh dan menghangatkan badan. Namun sayangnya sebagian besar pos ini tidak ada papan namanya. Jam 07:57 setelah melewati kawasan hutan yang sangat asri, sampailah di lokasi bertanda HM 16, yaitu Telaga Biru (1.500 mdpl). Telaga ini warna airnya konon bisa berubah - ubah di sebabkan oleh tanaman ganggang yang tumbuh di dasarnya.
Menikmati keindahan Telaga Biru
Jam 08:07 sampailah di jembatan beton yang bermotif kayu, dengan panjang kurang lebih 1 km. Jembatan ini menghantar pendaki ke pos Rawa Gayonggong, yang biasa disebut juga Gayang Agung (1.600 mdpl). Jembatan ini sebelumnya konon masih berupa jembatan kayu, yang disana sini sudah rusak, banyak kayu-kayu yang lepas sehingga pendaki pada kondisi waktu itu bila kurang hati - hati bisa terperosok jatuh.
Jembatan beton dengan motif kayu yang melintas sepanjang rawa Gayongyong
Setelah berjalan di atas jembatan Rawa Gayonggong ini, track kembali berupa jalan bebatuan. Jam 08:18 sampai di Pos Panyancangan Kuda (1.628 mdpl), di papan sign nya hanya tertulis PANYANGCANGAN, tidak ada kata KUDA nya. Mungkin kudanya sudah lepas ya..he..he..he.. Dekat dengan pos ini terdapat sign Air Terjun 0.3 KM, yang menunjukkan jarak ke air terjun Cibeureum (1.675 mdpl) adalah 0.3 KM.
Istirahat sejenak sambil berpose di pos Penyancangan Kuda
Bila pendaki ingin mampir ke air terjun, sebaiknya tas dan bawaan lainnya bisa ditinggal di pos ini, dengan ada salah satu rekannya yang menunggu. Dari pos ini, air terjun Cibeuruem bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit dengan lintasan berbatu yang sedikit menurun, dan di beberapa tempat digenangi air sehingga sepatu bisa basah, maka kita akan sampai di Air Terjun Cibeureum (1.675 mdpl). Air terjun Cibeureum ini terdiri dari tiga buah yakni; curug Cidendeng, curug Cikundul, dan curug Ciwalen. Wisatawan umum bisa datang ke lokasi air terjun ini cukup dengan membayar tiket masuk di pos penjagaan. Untuk melanjutkan pendakian pendaki harus balik lagi ke Pos Panyancangan Kuda (pertigaan). Di pos ini rombongan berhenti sejenak, dan jam 08:28 perjalanan dilanjutkan. Masih menapaki track yang dilapisi dengan bebatuan, tapi medannya mulai menanjak dan menanjak, serta berliku. 08:54 sampai di pos yang lagi-lagi tanpa sign, mungkin ini yang dinamakan Pos Batu Kukus (1.820 mdpl). Istirahat sejenak disini. Gemuruh air terjun yang berada jauh di bawah terdengar dengan jelas. Konon suara-suara satwa sering terdengar terutama di sore dan di pagi hari.
Socha dan JIGONG rehat sejenak melepas lelah. Tampak track setelah titik istirahat ini menanjak.
Setelah rehat sejenak di pos Batu Kukus ini, jam 09:00 rombongan mulai bergerak lagi. Lintasan kembali menanjak, diawali dengan jalan setapak bebatuan yang kemudian berganti dengan jalan tanah yang lebih alami. Jam 09:14 ketemu bangunan yang seperti pos, tapi lagi2 tidak bernama. Snack, snack…. Teringat kita bahwa dalam briefing disebutkan ada beberapa porter yang membawa snack untuk di perjalanan. Tapi nyatanya, lain yang diumumkan lain yang dijumpai di lapangan. Tapi, eh PONARI berbaik hati, bagi2 gorengan yang dibelinya di awal pendakian. Nikmat juga rasanya, masih ada aroma hangatnya, meski penyebab hangatnya kurang pasti, apakah hangat karena baru digoreng, atau hangat karena lama ada di dalam kantong celana PONARI. Namun apapun penyebabnya, yang jelas mak nyuzzz…. Jam 10:06 rombongan kembali berhenti sejenak, SIMPLE pun dengan sigap membagi bekal kurmanya. Bagi kami tentu saja menyenangkan karena dapat tambahan asupan, yang berarti stamina bertambah. Bagi SIMPLE juga menyenangkan karena beban yang dibawa jadi berkurang. Dan dengan suasana sama2 menyenangkan itulah kami santap kurma SIMPLE. Dan jam 10:09 rombongan mulai kembali bergerak. Track mulai landai dengan beberapa bonusbonus turunan yang tentu saja semestinya bisa mempercepat langkah. Dan jam 10:27 sampai di pos, yang lagi2 juga tidak berpapan nama, mungkin ini yang disebut Pos Pemandangan (2.150 mdpl). Selepas pos Pemandangan ini (?), track kemudian melewati bebatuan yang dialiri air panas.
Papan tanda AIR PANAS, pertanda kita akan melewati track yang dialiri air panas
Di sisi kanan track air panas ini terdapat jurang yang menganga seolah siap menangkap bagi siapa saja yang terperosok ke dalamnya. Disini benar-benar dituntut ke hati2an yang extra. Untung dipasang tiga rangkap tali pengaman untuk pegangan supaya tidak jatuh. Tenggang rasa juga diperlukan disini, karena harus antri jika berpapasan dengan pendaki yang berlawanan arah. Bagai berjalan di
antara asap, sepanjang +/- 30 meter. Tapi dalam suasana seperti ini, ajibnya ..eh.. ketemu dengan beberapa penjual nasi uduk yang menawarkan dagangannya. Busyet!!! Di samping kanan track air panas ini, jika mengarah ke puncak, terdapat lereng curam yang sangat berbahaya, yang dialiri air panas dengan suhu yang konon bisa mencapai 70°C, untuk itu pendaki perlu ekstra hati-hati karena sempit dan licin.
Jalur sempit yang panas dan berasap setelah pos Pemandangan, perlu extra hati2 kalau tidak mau terjun ke jurang yang menganga di samping kanan
Jalur sahala alias one way, jadi memang sebaiknya jalan satu persatu, dan menunggu bila ada pendaki yang melintas dari arah berlawanan. Karena bila dua orang pendaki bertemu maka pendaki di sisi jurang akan sulit mendapatkan pegangan. Dan bila terpeleset dan kesenggol akan fatal akibatnya. Batuan yang dialiri air panas ikut terasa panas bila disentuh. Sebagai alas kaki sebaiknya menggunakan sepatu, karena panasnya air akan sangat terasa bila kita hanya menggunakan sandal. Banyak pendaki yang berhenti sekedar untuk menghangatkan badan, namun sebaiknya hal ini tidak kita lakukan sebab sangat mengganggu pergerakan pendaki lainnya. Jam 10:40 sampai di sebuah bangunan yang tentunya sebagai pos, tapi lagi2 juga tidak bernama. Jam 10:48 sampai di pos 4 yaitu Pos Kandang Batu (2.220 mdpl). Kalau pos ini dihitung sebagai pos no 4, maka bangunan yang mirip pos yang dijumpai pada jam 10:40 itu apa ya? Pastinya bukan merupakan pos. Tapi lagi2 tidak ada jawaban yang pasti ketika hal ini ditanyakan ke sesama pendaki. Pos Kandang Batu ini merupakan opsi lokasi terfavorit kedua sebagai tempat camping setelah Kandang Badak, terutama ketika mengetahui bahwa lokasi camping di Kandang Badak sudah penuh!!! Saking meriahnya suasana di pos Kandang Batu ini, kita jadi membayangkan sebuah pasar di hari pasaran. Ada penjual obat, tukang sulap, dan juga orgen tunggal. Pertunjukan dangdut???
Pos Kandang Batu, yang saat itu dipenuhi pendaki dan tendanya
Pos Kandang Batu ini sesungguhnya jika dianalogkan dengan hotel, kelasnya lebih tinggi dari pos Kandang Badak karena disini ada fasilitas spa dan mandi air hangat. Banyak pendaki yang
menyempatkan diri mandi air hangat di sungai yang mengalir dekat Pos Kandang Batu ini, karena akan sangat menyegarkan badan, menghilangkan lelah, serta membantu melancarkan kembali aliran darah yang beku kedinginan. Rombongan hanya berhenti sejenak di lokasi ini, dan segera melanjutkan perjalanan. Namun tidak lama kemudian, pada jam 10:55 stop lagi, rehat sejenak … snack time. “ Beng Beng, Tango dsb.. terasa enak, padahal kalau di rumah tidak doyan” celetuk Pipit. Jam 11:03 start bergerak lagi. Jam 11:06 melewati lokasi dekat air terjun Panca Weleuh.
Berpose dengan latar belakang Air Terjun Panca Weleuh. Air melimpah di dekat pos Kandang Batu
Selanjutnya kita akan sampai di tanah lapang yang cukup untuk mendirikan beberapa tenda. Suatu opsi akan lokasi untuk mendirikan tenda jika satu waktu ternyata pos Kandang Badak penuh. Jam 11:12 melewati jembatan beton selebar 2 m panjang 6 m. Jam 11:14 ketemu lagi dengan jembatan beton sejenis. Selepas itu, track menanjak tajam. Terlihat singkapan batuan piroklastik. Lalu ketemu bonus, berupa jalan tanah yang bagus, landai, resik, dan sedikit menurun, serta dinaungi oleh daun2 yang rindang. Mendekati Kandang Badak, terdengar suara deru air terjun dari bawah jalur pendakian. Jam 11:45 sampai di pos Kandang Badak (2.395 mdpl). Tenda2 kita sudah terpasang, termasuk tenda besar tempat rombongan berkumpul, makan dan sholat. Memberangkatkan lebih dahulu beberapa porter yang membawa tenda dan perlengkapan camping merupakan keputusan yang tepat karena hari itu Kandang Badak full. Terlambat kita sampai disana tentu tidak akan kebagian lapak untuk buka tenda. Ada rombongan yang datang sesudah kita turun dari puncak Pangrango dan mendapati ada space sedikit di depan tenda kami, merekapun minta ijin kami untuk membuka tenda disana, dan tentu saja kami ijinkan (kan memang nggak ada hak kita untuk melarang seseorang memanfaatkan lahan yang memang bukan milik kita..???).
Tiba di Pos Kandang Badak. Rombongan SEPATU dan SEMPAKMU dengan tenda besarnya
Keuntungan lain dari memberangkatkan beberapa porter lebih dahulu adalah ketika kita sampai mereka sudah siap dengan makanan dan minuman. Acara selanjutnya adalah bersantap siang, dan sholat jama dhuhur ashar. Pipit yang kakinya sakit dari awal2 perjalanan akhirnya sampai juga di Kandang Badak. Tak ber-lama lama istirahat di pos Kandang Badak ini karena siang ini juga targetnya adalah mencapai puncak gunung Pangrango. Jam 13:14 pendakian puncak Pangrango dari pos Kandang Badakpun dimulai, dengan melintasi kawasan hutan lebat yang terjal.
Menuju puncak Gn Pangrango.”kesanalah tujuan kita” ujar ANAK AYAM
Disamping dominan terjal, beberapa kali juga mengharuskan pendaki menaiki batang pohon yang tumbang. Adakalanya mesti “brobos” di bawah batang pohon lain yang tumbang. Namun demikian nampaknya jalur menuju puncak Pangrango ini menyusuri punggung bukit sehingga beberapa kali ditemukan bonus. Disamping track yang dominan menanjak, kadang kala juga pendaki mesti melewati creek atau lembah sempit yang kering. Kalau sudah begini, pergerakan badan akan lebih mengandalkan kekuatan tangan dalam menarik akar-akar atau ranting-ranting yang menjulur, laksana tangan yang ingin digapai. Untungnya hari itu dan malam sebelumnya hujan tidak turun, jadi track yang sulit ini tidak menjadi lebih sulit lagi karena licin.
Track menanjak dan menanjak, sesekali kita dihadapkan pada pilihan harus menerobos di bawah pohon tumbang atau melangkahinya
Disamping tanjakan yang rasanya tidak ada habis-habisnya, kadang kala kita harus melewati creek atau lembah kering yang sempit
Jam 15:23 sampai puncak Pangrango. Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah kabulkan niat kami untuk menjejakkan kaki di puncak gunung Pangrango. Seperti dugaan semula, tidak ada kawah disini, tanda dari puncaknya hanyalah sebuah tiang beton setinggi +/- 2 meter, yang disampingnya ada sign PUNCAK PANGRANGO. Pipit yang ketika sampai di Kandang Badak, sempat merencanakan tidak ikut ke puncak Pangrango, besok saja ke Gede katanya. Tapi dibujuk oleh Joko Pitoyo yang juga berjanji akan bantu jika lututnya sakit lagi. Maka dengan terseok-seok dia langkahkan kakinya menuju ke puncak. Dan kesakitannyapun terbayar ketika akhirnya bisa menjejakkan kakinya di puncak Pangrango. “sudah lama ga kesini.. terakhir thn 97” gumamnya.
Puncak gunung Pangrango (3019m dpl) yang ditandai dengan sign dan tugu beton
Dari puncak gunung Pangrango pendaki tidak bisa menikmati pemandangan sekitar karena pandangannya terbatas disebabkan tertutup pohon. Berfoto2, terus turun kira2 10 menit sampailah di alun2 Mandalawangi, lembah seluas 5 ha dengan tumbuhan edelweiss, tempat yang ideal untuk lokasi pre wedding. Sayang saat itu edelweiss nya sedang tidak berbunga. Di alun- alun Mandalawangi ini juga kita jumpai monumen bagi pendaki yang meninggal atau hilang dalam aktifitas pendakiannya ke gunung Pangrango.
Alun-alun Mandalawangi, tempat ideal untuk foto pra wedding. Pembuatan video klip boy band (Gb Tengah). Sayang edelweiss nya sedang tidak berbunga
Gb. Kiri - JIGONG di depan monumen. Gb. Tengah – Kerasukan roh nyai Sekar Mandalawangi? Gb Kanan – Yakh apa boleh buat, gitu2 tetap papaku juga
Setelah puas menikmati puncak Pangrango, 15:57 start turun. Dalam perjalanan turun dijumpai beberapa pendaki yang naik. Sebagian dari mereka akan terus turun kembali dan camping di Kandang Batu, tapi sebagian yang lain akan camping di Mandalawangi, karena hari itu Kandang Badak full house. Kandang Badak memang merupakan lokasi favorit untuk camping, karena lokasinya di persimpangan gn Pangrango dan Gn Gede, dan juga ada air mengucur disini. Dalam perjalanan turun ini, TORPEDO yang semula berombongan dengan beberapa teman akhirnya berjalan berdua saja dengan Umi BU LURAH, dengan posisi di belakangnya. Dan karena asyik berjalan sambil ngobrol, tahu2 kami tersesat mengikuti jalan yang jarang dipakai orang. Walau begitu masih nampak ada bekas2 orang jalan. Diikuti terus tapi berakhir ke ..jurang!! Tentu saja sempat panik, mana hari sudah mulai gelap lagi. Terbayang harus bermalam di hutan, tanpa perbekalan yang cukup. Hati sempat ber-bunga2 ketika mendengar ada orang2 bicara, TORPEDO pun teriak On..On.. halloo.. Dijawab, hallo..On.on.. yang datangnya dari arah sebelah kanan. TORPEDO pun dengan berteriak minta mereka tunggu karena kita tersesat. Tapi nampaknya mereka tidak memahami teriakan kami, terbukti mereka jalan terus, dan tidak ada jawaban teriakan apapun dari mereka selanjutnya. Akhirnya kami putuskan balik arah lagi menyusuri jalan semula. TORPEDO yang khawatir keburu gelap, mengajak Umi untuk berjalan cepat-cepat, tapi nampaknya Umi sudah kepayahan, dia minta beberapa kali berhenti sejenak mengumpulkan sisa-sisa tenaga. Ada kira-kira 200 meter kami menyusuri jalan yang salah tersebut. Di kala kami sedang balik arah itu, tiba-tiba terdengar suara On..On.. Wah, dewa penyelamat datang nich. Ternyata PARANORMAL berjalan sorangan sedang menyusuri jalan yang salah ini. Wah, bukan dewa penyelamat kalau begitu, melainkan dewa tersesat…!!! Dewa tersesat yang satu ini ngotot lagi, bahwa jalan yang dia tempuh itu betul. Namun setelah kita jelaskan bahwa kami tadi sudah sampai di ujungnya, dan ternyata mengarah ke jurang, akhirnya diapun bersedia untuk balik arah. Benar saja, tak berapa lama kemudian jumpa titik awal kita tersesat, dan
dengan hanya beberapa langkah ke arah kanan, jumpalah kita jalan yang benar, Alhamdulillah Engkau masih melindungi kami ya Allah….. Jam 17:53 sampai di pos Kandang Badak. Yang dikhawatirkan akan menimpa Pipit yang lututnya bermasalah, akhirnya terjadi juga saat perjalanan turun dari puncak Pangrango. Jalan turun yg cukup curam membuat lututnya tidak mau diajak kompromi menahan berat badan yg lumayan . Dipaksa selangkah demi selangkah, akhirnya di tengah jalan sakitnya semakin tak tertahankan, saat itu posisinya sudah tidak begitu jauh dari pos Kandang Badak. Untungya seorang porter, yang dipanggil kang Balon, yang saat itu bertugas sebagai sweeper dan membawa HT, segera memanggil teman2 porter lain buat evakuasi. Semula Pipit berempat, bersama Joko Pitoyo, ANGUS, dan LONG PANTS. Tapi karena LONG PANTS waktu itu juga sedang agak kurang sehat, akhirnya ijin untuk duluan turun.
Ke tiga orang inilah yang semula menemani Pipit dalam kepayahannya kembali dari puncak Gn Pangrango, tapi karena body LONG PANTS sedang not delicious, maka akhirnya hanya ANGUS dan Joko Pitoyo saja yang bersama Pipit sampai pos Kandang Badak
Pipit sempat ditawari Joko dan ANGUS untuk ‘ojek gendong’ tapi Pipit tidak mengiyakan karena melihat kondisi jalan yang cukup curam, ditambah dengan hari yang sudah gelap. Untung tidak berapa lama kemudian porter datang, dan kemudian Pipit pun dipikul dengan sarung dan sebatang pohon berdua dua secara bergantian, seperti orang jualan es dawet pikulan.. tapi yang nggotong berdua. Terus terang saja bahwa evakuasi ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena medan serta beban yang cukup berat, ditambah dengan penglihatan yang terbatas karena hari telah gelap. Pipit sendiri merasa cukup tersiksa, terutama karena tidak bergerak, maka rasa dinginpun terasa menusuk sampai tulang, diapun menggigil. Mau pakai jaket apa daya jaketnya ada di dalam daypack yang sudah dibawa turun oleh LONG PANTS. Dalam kondisi seperti ini konon Pipit sempat berpikir….masihkah saya bernyawa ketika tiba di Kandang Badak nanti..? Alhamdulillah, Allah swt masih melindunginya, sekitar jam 20:30 merekapun tiba di Kandang Badak, ketika sebagian besar teman-teman lain sudah beristirahat di tenda masingmasing. Merekapun disambut soto hangat dan teh manis panas yang lezat. Terima kasih bapak-bapak porter..., tutur Pipit dalam hati. AHAD, 3 NOPEMBER 2013 Jam 04:00 beberapa peserta memulai pendakian ke puncak Gn Gede, diantaranya JAGUNG, PONARI, SAKAI PUTIH, Umi, LONG PANTS, CILOK BRA, Herru As Syukri, AWFUL. Tapi sebagian besar memutuskan akan mulai mendaki jam 06:00, termasuk TORPEDO. Akan halnya SANG KUMBANG and his family, memutuskan berangkat lebih awal dari rombongan kedua ini, dengan alasan jalannya pelanpelan. SIMPLE, yang juga berencana ikut kloter jam 06:00 dengan bangga mewartakan bahwa dia telah berhasil melaksanakan ritual paginya, di tempat yang rencananya konon akan dibangun sarana toilet. Tapi sekarang kondisinya masih ala kadarnya, dengan ditutup seng. Tidak lupa juga rekomendasinya
bahwa jika sedang melaksanakan ritual pagi disitu, jangan se kali-kali menengok ke belakang. TORPEDO yang berniat melakukan ritual pagi, juga sempat tanya porter, siapa tahu barangkali ada alternatif lain. Jawabnya bisa di semak-semak pak, tapi gali tanah dulu dan ditimbun setelah selesai. Wah, jadi ingat ketika xpdc Gn Semeru, tepatnya di ranu Gumbolo. Persis sama!!! Tanpa perlu waktu lama, TORPEDO akhirnya memilih anjuran SIMPLE. Dan dengan berbekal tissue gulung, dan sebotol air alam, dengan gagahnya TORPEDO menuju ke tempat yang diceritakan SIMPLE, dan….berhasil!!! Kloter kedua yang semula akan berangkat jam 06:00, karena satu dan lain hal maka dimajukan sehingga meninggalkan Kandang Badak jam 05:57 (he..he..he.. sedikit lebih awal ya. Cuman lebih cepat 3 menit!!!). Alhamdulillah pagi itu tidak turun hujan, malam sebelumnya juga demikian. Semoga ini juga merupakan pertanda baik akan kesuksesan dalam mendaki puncak gn Gede. Di awal perjalanan, TORPEDO yang ada di paling buntut akhirnya berada di dekat JIGONG dan Socha Salsabila. Dengan posisi seperti itu, TORPEDO menjadi saksi hidup bagaimana JIGONG yang melihat anaknya seperti tidak bersemangat jalan, terus memompa semangat anaknya. Melihat Socha tidak semangat seperti itu, JIGONG meminta dia memilih apakah akan lanjut ke puncak ataukah turun ke Kandang Badak. Kalau pilih turun, mumpung masih dekat Kandang Badak. Socha akhirnya pilih melanjutkan perjalanannya ke puncak gunung Gede. Berbeda dengan track ke puncak Pangrango, disini tidak ada bonus sama sekali, dari awal pendakian terus menanjak dan menanjak. Malah ada spot yang dinamakan tanjakan setan karena jalurnya amat terjal, berupa dinding tegak. Untuk memudahkan, di tanjakan setan ini telah dipasang tali yang bisa digunakan untuk membantu pendaki melewati jalur ini. Untungnya ada jalur alternative, yang meski agak jauh tapi tidak begitu terjal. TORPEDO pilih jalur alternative ini. Aji anggota keluarga SI KUMBANG yang berjalan di depan TORPEDO memilih mengikuti jalur setan, dan ternyata TORPEDO sampai lebih dahulu di tempat bersatunya kedua jalur ini. Sampai di atas jalur setan TORPEDO jumpa dengan SANG KUMBANG dan Rini. Dari atas tanjakan setan ini pendaki bisa memandang panorama puncak gunung Pangrango yang sangat indah. Hempasan angin kencang sangat terasa di tempat ini. Di musim hujan tempat ini konon terasa sangat dingin karena hembusan angin kencang yang bercampur dengan air. Pendaki yang belum makan biasanya akan mudah sakit ketika tiba di tempat ini. Bahkan bisa terkena kram bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal. Hingga puncak Gunung Gede angin kencang akan selalu menemani para pendaki. Jam 07:10 tibalah di jalur tepi bibir kawah. Puncak gunung Gede terlihat memanjang, berbeda dengan puncak gunung Pangrango yang runcing sempurna. Di puncak gunung Gede ini akan tercium aroma belerang yang kadang kala sangat menyengat hidung. Banyak kedai orang berjualan makanan, dari mulai mie, nasi uduk, hingga minuman kopi susu. Mulailah track menyusuri bibir kawah ini, yang dipasangi kawat pengaman.
Kawah gn Gede yang berasap, dengan kawat di bibirnya untuk pengaman bagi pendaki
Dengan menyusuri kawat pengaman tersebut TORPEDO menuju ke puncak Gn Gede. Ketemu AWFUL yang dalam perjalanan turun, kemudian CILUK BRA, terus jumpa rombongan ORA KATON dan Aristo Bayuaji, Herru As Syukri, dan Umi BU LURAH. Kemudian yang sedang jalan turun sendirian adalah SABUN, disusul oleh SAKAI PUTIH. Terakhir jumpa rombonan PONARI, JAGUNG dan lain lain yang masih asyik ber-foto foto.
Di puncak gn Gede, dengan latar belakang adalah gn Pangrango
Jam 07:35 sampailah di puncak Gunung Gede, dengan kawah berada disampingnya. Kawah gunung Gede terdiri dari Kawah Ratu dan Kawah Wadon. Puncak gunung Gede sangat indah. Kita dapat berdiri di lereng yang sangat curam, memandang ke kawah Gede yang mempesona, namun perlu hatihati. Di waktu2 tertentu di lereng-lereng puncak ditumbuhi bunga-bunga edelweis yang mengundang minat untuk memetiknya, namun hal ini dilarang karena sangat berbahaya serta juga merusak kelestariannya. TORPEDO teringat pendakian ke puncak gunung Gede yang dilakukan kira2 35 tahun yang lalu semasa masih mahasiswa. Itu adalah pertama kalinya TORPEDO mendaki puncak gunung. Yang boleh dikatakan bermodalkan nekat dan tanpa persiapan. Saat itu bertiga, dengan teman yang tetangga kost di daerah Haurpancuh Bandung, yang sama2 belum punya pengalaman mendaki gunung, berangkat ke Cibodas dengan menumpang truk gratisan dari Bandung. Sampai di kantor Taman Nasional Cibodas, masih siang hari. Banyak pendaki berada disana, tapi kok mereka istirahat2 saja ya. TORPEDO pun bertanya, kenapa tidak pada langsung mendaki saja? Jawab mereka, tunggu malam, karena semua yang ada disini bertujuan melihat sun rise di puncak gn Gede sehingga lebih baik berangkatnya malam2. Berangkat malam?? Waduh..!!! gawat nech, kami bertiga tanpa persiapan untuk jalan malam, tidak ada senter, tidak ada baju ganti, jas hujan, sarung tangan, dan juga tidak membawa bekal makanan dan minuman sedikitpun. Tapi ya namanya mahasiswa, acuh beibeuh. Akhirnya kami bertiga ikut rombongan jalan malam, tentu saja dengan posisi di tengah barisan guna mendapatkan cahaya senter dari pendaki di belakang dan di depannya. Dan tanpa bermalam di Kandang Badak maupun pos2 lainnya, alkisah sampai juga lah kami di puncak gunung Gede ketika hari masih gelap, dan kamipun bisa menikmati sensasi sun rise. Teman2 pendaki pun sibuk menyiapkan minuman panas dan makanan. Akan halnya kami, bengong saja karena memang tidak bawa bekal makanan dan minuman sama sekali. Untung sesama pendaki memang solidaritasnya tinggi, kamipun diberi roti dan minuman penghangat badan dan penambah stamina. Keadaan puncak saat itu rasanya jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Dan ketika turun kembali ke Cibodas siang harinya, ketika hampir sampai Cibodas salah seorang teman kami membuka rahasia bahwa sebetulnya tadi pagi hampir saja pingsan. Wow…!!! Untung dia tidak jadi pingsan yaa. Tidak terbayang bagaimana repotnya kalau itu benar2 terjadi, dan betapa lebih repotnya lagi kalau yang terjadi adalah yang lebih fatal dari itu. Alhamdulillah Allah swt masih melindungi kami.
Pada xpdc tahun 2013 ini, di puncak gn Gede inipun masih bisa dijumpai pedagang yang menjajakan makanan dan minuman, mereka berkemah disini, untuk selama 2 hari, kemudian turun, dan naik lagi, begitu seterusnya. Rasanya hal ini tidak ada pada 35 tahun yang lalu!!!!
SEPATU dan SEMPAKMU berpose di puncak gn Gede
Dari puncak gunung Gede kita bisa ke bawah menuju Alun Alun Surya Kencana. Tampak di belakang alun alun ini adalah gunung Gumuruh.
Masih di puncak Gn Gede. Gb kanan - Papan penunjuk arah menuju Alun Alun Surya Kencana
Terdapat mata air yang jernih dan tempat yang sangat luas untuk mendirikan kemah. Konon bila berkemah di alun-alun Surya Kencana di pagi hari sekitar jam 5 pagi pendaki akan dibangunkan oleh para pedagang yang menawarkan nasi uduk dan rokok. Jadi nggak jelas, sedang di puncak gunung kah atau di pasar ya??? SEPATU dan SEMPAKMU seperti tidak mau menyia-nyiakan moment di puncak Gn Gede ini. Foto2pun dilakukan dengan berbagai gaya. Di lokasi dimana sign puncak Gede berada, maupun di tugu yang terletak tidak jauh dari sign tersebut. Porter pun siap membagikan minuman panasnya. Mengingat ada beberapa virgin yang sudah eligible untuk dapat hash handle, maka dilakukanlah On down untuk beberapa virgin yang kebetulan masih sama2 berada di puncak gn Gede. Usulanpun hash handle pun datang silih berganti, namun secara umum kita sepakat bahwa guna mengingatkan moment di puncak gn Gede ini maka hash handle pun harus ada unsur GEDE nya. Votingpun dilakukan atas usulan2 yang masuk, dan berikut ini adalah hash handle hasil keputusan yang diambil tidak secara musyawarah mufakat, melainkan secara aklamasi model manajemen hash: 1. BECAK GEDE untuk Socha Salsabila 2. KUMBANG GEDE untuk Pusparini 3. KEPOMPONG GEDE untuk Ario Seno Aji 4. TELOR GEDE untuk Jaka Hariz Sadida
Lokasi tempat down down & pemberian hash handle untuk sebagian virgins
Setelah hash handle diputuskan untuk masing2 itu, maka segera saja berkumandang DOWN DOWN SONG di puncak gunung Gede ini, yang tentu saja menarik perhatian para pendaki lainnya. Berikut ini adalah text DOWN DOWN SONG untuk mereka….
DOWN DOWN SONG Here’s to BECAK GEDE, KUMBANG GEDE, KEPOMPONG GEDE, TELOR GEDE they are blue They are hashers through and through They are pisspots so they say But they’ll never get to heaven in a long long way, So drink it down down down Sebagai tradisi penutup acara down down ini, dinyanyikanlah hash hymn sebagai berikut…. HASH HYMN As I was walking thru the wood I shat my self I knew I would I cried for help but no help came And so I shat myself again…… Jam 08:42 start turun. Dan jam 09:25 sampailah di jalur setan. Karena sebagai geologist pantang menggunakan jalan yang sama untuk pergi dan pulangnya, maka karena saat naiknya tadi melalui jalur alternatif, maka untuk turunnya TORPEDO memilih melewati jalur setan ini. Asyik juga, mengingatkan saat-saat latihan turun tebing waktu masih mahasiswa geologi dulu. Dengan bergelayutan di tali2 yang memang terpasang disana, akhirnya TORPEDO pun melewati jalur setan ini. Tentu saja short cut ini mempercepat waktu tempuh.
Turun dari puncak gunung Gede menuju pos Kandang Badak
09:50 sampailah di Kandang Badak. Ada suguhan bandrek, apel, dan nasi goreng….Beberapa sudah tidak kelihatan lagi batang hidungnya di camp ini karena sudah meninggalkan Kandang Badak menuju Cibodas, diantaranya adalah SABUN, SAKAI PUTIH, JAGUNG, dan Umi BU LURAH
Tiba kembali di pos Kandang Badak
Mengingat di Kandang Badak masih ada yang virgin, yang juga sudah entitle untuk mendapatkan handle, yaitu Herru As Syukri, maka di Kandang Badak pada jam 10:35 dilakukan juga on down. Konvensinya sama, hash handle nya harus mengandung unsur GEDE. Dan setelah usulan2 masuk, dan dengan keputusan yang diambil secara aklamasi, maka hash handle untuk Herru As Syukri adalah ANUNYA BADAK GEDE. Dan untuk kedua kalinya, kembali Down Down song bergema di kawasan gn Gede. Usai peng-anugerahan hash handle ini, acarapun dilanjutkan dengan ucapan terima kasih pada Yadi dan para porter yang sudah memberikan servicenya yang excellente, nomero uno. Disertai masukan2 untuk perbaikan ke depan, diantaranya adalah fasilitas toilet di Kandang Badak. Ternyata menurut Yadi sudah ada proyek yang mengerjakan, tapi CVnya mundur karena konon tidak bekerjasama dengan penduduk lokal. Kemudian untuk kedua kalinya juga, kembali Hash Hymn bergema di hutan Gede Pangrango, yang menandakan usainya acara down down. Usai acara circle tersebut, semuanya segera disibukkan dengan kegiatan packing2, untuk siap2 turun. Akan halnya Pipit yang menyadari bahwa kondisi lututnya tidak bisa diajak kompromi untuk naik ke puncak Gede, selagi sebagian besar anggota rombongan mendaki puncak gunung Gede, dia memutuskan untuk turun ke Cibodas ditemani Joko Pitoyo dan seorang porter yang biasa dipanggil Kang Jan. Di perjalanan ada hal menarik yang mereka temui, yaitu serombongan mahasiswa pencinta alam yg sedang makan bersama. Mereka membentangkan plastik panjang dan meletakkan nasi serta lauk pauk di atasnya, dan mereka berjejer makan bersama.. mirip ‘bajamba’ nya adat sumbar.. tapi ini ramai..
Pipit dan Joko Pitoyo sedang menikmati ‘bajamba’ di tengah hutan TNGGP
Pemandangan ini membuat Pipit cs terharu, apalagi Pipit cs pun diajak untuk makan. Pipit dan Joko Pitoyo kemudian jongkok bersama mereka, mencicipi makanan menu sederhana yang terasa sangat lezat. Kebersamaan mereka sungguh terasa, yang mengingatkan Pipit ke jaman kuliah dulu. Siangnya mereka tiba di Cibodas, langsung embat bakso bersama para porter, sambil berbincang2 dengan akrabnya. Pipitpun berkata lirih..”Terimakasih Bapak2, sudah menyelamatkan saya, sungguh hutang nyawa rasanya. Begitu banyak dan sering saya mendaki gunung sejak jaman SMA baru kali ini di rescue. Pengalaman yg tidak akan terlupakan sepanjang usia”
Dengan ter-tatih2, namun senyum tetap tersungging, Pipit akhirnya bisa sampai di Cibodas
Sementara itu rombongan besar baru meninggalkan camp Kandang Badak ketika jarum jam mendekati angka 11. 10:58 meninggalkan Kandang Badak menuju ke Cibodas. 11:19 rombongan melewati jembatan beton 2, yang merupakan salah satu dari 2 jembatan kembar. 11:20 melewati jembatan beton 1 11:24 melewati track dekat lokasi air terjun. TORPEDO yang memang berniat mandi air panas di lokasi di bawah pos Kandang Batu, sesampai disini berhenti. Kebetulan pada saat itu ada beberapa orang dari rombongan lain yang sedang mandi disana, yang ketika kami datang mereka menyudahi aktifitas mandinya. Entah karena sungkan dengan kami atau memang sudah saatnya selesai, tidaklah terlalu dipikirkan. Pertama TORPEDO turun dengan KB, kemudian menyusul ES, lalu bergabung juga SK. Berempat kami menikmati sensasi sauna, hingga selesai jam 12:17.
Menikmati air hangat alami yang terletak di pinggir track di bawah pos Kandang Batu
Selesai berbenah dan mengenakan baju, jam 12:22 melanjutkan perjalanan. Badan terasa lebih segar, seperti mendapatkan stamina baru untuk menapak track hingga Cibodas. Tidak lama TORPEDO berjalan, jumpa dan passing …passing … kepada JOKER yang berjalan bersama KUMBANG GEDE, kemudian dilewati juga SIMPLE yang jalannya pelan karena kesakitan kakinya dan perlu ganti kaos kaki, tapi porter pribadinya yang konon sedang dikejar Yadi tidak kunjung jumpa. Tidak lama kemudian jumpa NIS, dan seterusnya berjalan bersamanya hingga sampai Cibodas. Beberapa kali berpapasan dengan pendaki yang naik, diantaranya ada yang membawa anak umur 7 tahun. Wah heubat, masih anak2 sudah diajak naik gunung. Eh, ternyata di belakangnya ada anak yang lebih kecil lagi, yang baru berumur …4 tahun!!! 12:24 sampai di pos tanpa nama. 12:25 melewati jembatan air panas. Mesti antri, layaknya lalu lintas Bogor – Puncak yang menerapkan sistim buka tutup.
Menapaki jalur berasap panas, kemudian kembali ke track berbatu yang tertata rapi
Jam 13:05 sampai di Pos Pemandangan. Perjalanan dilanjutkan, dan jam 13:15 sampai di pos no sign (mungkin Pos Batu Kukus) Jam 13:34 pos Penyancangan dilewati. Disini beberapa anggota SEPATU dan SEMPAKMU berbelok ke arah kiri menuju ke air terjun Cibeureum.
Tiba di pos Penyancangan. Ada yang istirahat saja disini, tapi ada juga yang berbelok ke kiri menuju ke air terjun Cibeureum
Sepanjang route dari pos Penyancangan ini hingga ke pintu TNGGP seringkali berpapasan dengan beberapa orang yang berwisata ke air terjun ini. Ada juga rombongan peserta ujian kumite yang berseragam putih2, beberapa jalannya ter-pincang2, karena memang ujiannya full body contact. Disamping kesakitan, mereka juga nampak kelelahan, sehingga perjalanan hingga ke Cibodas pun terasa panjang dan lama. Ketika rasa bosan akibat perjalanan yang tak kunjung sampai, salah satu dari mereka berucap, seandainya jalan ini bisa dilipat, saya akan lipat supaya cepat sampai. Iyo pulo…….. 13:37 melewati jembatan beton berpola kayu yang melintang di atas rawa Gayonggong.
Kembali menapaki jembatan beton bermotif kayu yang melintas rawa Gayonggong
13:49 melewati pos tanpa papan nama. Dan jam 14:04 kembali melewati pos yang lagi2 tanpa papan nama. Terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya melewati pintu gerbang taman nasional, dan dilanjutkan dengan menyusuri jalan berpagar besi. Tanpa dinyana kami melewati JIGONG dan BECAK GEDE.
ANAK AYAM dan TELOR GEDE sampai kembali di the end of xpdc route. Lambaian tangan mereka seolah mewakili SEPATU dan SEMPAKMU mengatakan bye..bye.. sampai jumpa di next xpdc...
14:26 sampailah di wisma Cibodas. Alhamdulillah xpdc gn Gede- Pangrango telah sukses dilaksanakan, terima kasih Tuhan yang telah memberi kemampuan kami untuk bisa mendaki serta menjejakkan kaki di puncak gunung ciptaanMu, semoga kami makin bisa menyadari kekuasaanMu dan karena itu bisa lebih mendekatkan diri kepadaMu ya Allah. Engkau telah mendengar pinta kami untuk memudahkan niat kami mendaki puncak gunung Gede dan Pangrango, dengan tidak menurunkan hujan pada hari pendakian ini. Terima kasih juga kepada Yadi dan teman2 porter yang telah membantu kami dalam pelaksanaan xpdc ini, dan terima kasih kepada semua peserta xpdc atas kerjasama dan solidaritasnya, semoga silaturakhim antara kita terus berlanjut. Pipit yang sorenya dengan rombongan bus kembali ke Jakarta, dan esok harinya terbang ke Pekanbaru, punya catatan tersendiri mengenai xpdc kali ini. Disamping tentu saja berterima kasih kepada SEPATU dan SEMPAKMU yang katanya telah memberi kesempatan bergabung, ada beberapa hal yang dia petik dari perjalanan pertamanya ini dengan klub Sepatu-Sempakmu ini. Yang paling berasa katanya adalah .. Manajemen Perjalanan nya dirasa perlu untuk direview. Menurutnya juga, mendaki gunung bukan hanya sekedar cepat2an sampai ke puncak, bukan pula sekedar menunjukan kekuatan tiba duluan di puncak.. tetapi menikmati proses perjalanan, bagaimana kebersamaan tercipta.. Dulu konon dia selalu di ingatkan.. ‘Mendaki bukan cuma soal mencapai puncak, tetapi bagaimana mendampingi teman bersama2 untuk kembali pulang dengan selamat..’ Marilah kita bersama mengambil lesson learn dari xpdc ini guna perbaikan2 untuk xpdc2 berikutnya. Dan sebagaimana biasanya usai pendakian suatu gunung, pertanyaan yang terlontar adalah …XPDC berikutnya kemana??? Waktu jua yang akan menjawabnya. TORPEDO pun mengucap syukur Alhamdulillah karena Allah swt memberi kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan tulisan ini sehingga akhirnya tulisan ini bisa betul2 selesai. Dan akhirnya akhir, semoga tulisan ini bermanfaat. (TORPEDO, Maret 2014)
