SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA
SEJARAH KKN • Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat.
• pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa dalam berbagai kegiatan telah memberikan bukti serta memperkaya akan arti dan peran mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik dalam berbagai aspek kegiatan pembangunan.
• Makna dan arti penting yang terkandung dan kegiatan KKN semakin dipertegas setelah Presiden RI pada acara Dies Natalis UGM Februari 1971 menyatakan antara lain: "………………..agar setiap mahasiswa belajar di Desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan. memecahkan persoalan pembangunan sebagai bahan dari kurikulumnya"
• Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalahmasalah pembangunan kemasyarakatan.
• Pengelola KKN di berbagai perguruan tinggi juga aktif dalam mengembangkan berbagai bentuk KKN-PPM dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti dengan berbagai kementerian, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, dan juga lembaga-lembaga internasional.
• Pelaksanaan KKN sudah menjadi kegiatan nasional, dimana beberapa perguruan tinggi tidak hanya melaksanakan KKN di wilayah lokasi perguruan tingginya, tetapi juga ke berbagai daerah, provinsi dan kabupaten di Indonesia, termasuk ke wilayah-wilayah daerah tertinggal, terpencil dan wilayah perbatasan negara Indonesia.
• Antar perguruan tinggi juga sudah terjalin kerjasama untuk melaksanakan KKN Bersama, pertukaran mahasiswa KKN, dll. • Munculah KKN KEBANGSAAN
KKN • Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
• KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.
• Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademikteoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Tujuan KKN • Tujuan utama KKN diarahkan kepada 3 aspek utama yang meliputi: • pengembangan kepribadian mahasiswa, • pengembangan kelembagaan, dan • pengembangan masyarakat (Hardjasoemantri, 1997)
Tujuan KKN 1. Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner. Hal ini erat kaitannya dengan pengembang an kepribadian mahasiswa (personality development). 2. Untuk lebih mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih menyesuaikan keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (institutional development). 3. Membantu pemerintah/pemerintah daerah dalam percepatan laju pembangunan dan mempersiapkan kaderkader pembangunan di pedesaan (community development)
Manfaat KKN • KKN mempunyai 3 (tiga) manfaat, bagi :
1. Mahasiswa sebagai penerus pembangunan, 2. Lembaga Perguruan Tinggi, dan 3. Masyarakat
Manfaat Bagi Mahasiswa 1. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: a. Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral. b. Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya. c. Kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan. d. Konteks keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan daerah pedesaan.
2. Mendewasakan alam fikiran mahasiswa untuk melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah. 3. Meberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan dan pembangunan desa. 4. Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer, change agent, motivator, dinamisator, fasilitator dan problem solver”.
5. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan disamping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan. 6. Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka mengetahui secara teknis permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadang kala tidak terdapat dalam teori.
Bagi PT
• Perguruan Tinggi tidak akan lebih mantap dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat, sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. • Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang berharga, yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. • Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan instansi-instansi lainnya dalam pelaksanaan pembangunan.
Bagi Masyarakat 1. Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta melaksanakan proyek pembangunan. 2. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan. 3. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
4. Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat, sehingga mendorong kesinambungan pembangunan. 5. Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan mahasiswa. 6. Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-kelompok usaha dalam mengembangkan kegiatan usahanya.