"Sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan. "
• Nilai hari Sabat sebagai sarana pendidikan tidak dapat diperkirakan. Apapun milik kita yang diminta Allah dari kita, dikembalikan-Nya lagi kepada kita, diperkaya, diubah bentuknya dengan kemuliaan-Nya sendiri.
• Perpuluhan yang dimintanya dari orang Israel dikhususkan untuk pemeliharaan di antara manusia, di dalam keindahannya yang agung, pola bait suci-Nya di sorga, lambang kehadiran-Nya di atas bumi. • Demikian juga dengan sebagian dari waktu kita yang diminta-Nya diberikan-Nya kembali kepada kita, dibubuhi nama dan cap-Nya.
"Itu menjadi peringatan," kata-Nya, "di antara Aku dan kamu, sehingga kamu mengetahui bahwa Akulah Tuhan, " sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya".
• Hari Sabat adalah tanda kuasa penciptaan dan penebusan; hal ini menunjuk kepada Allah sebagai sumber kehidupan dan pengetahuan; dan itu mengingatkan kembali kemuliaan manusia dahulu kala, dan dengan demikian menyaksikan rencana Allah untuk menciptakan kita kembali di dalam petaNya sendiri.
• Hari Sabat dan keluarga sama-sama dilembagakan di Eden, dan dalam rencana Allah kedua lembaga ini berhubungan bersama tanpa dapat dipisah-pisahkan. Pada hari ini lebih dari hari yang lain, adalah mungkin bagi kita untuk menghidupkan kehidupan di Eden.
• Adalah rencana Allah bagi anggota-anggota keluarga untuk bersatu dalam bekerja dan belajar, dalam berbakti dan berekreasi, sang ayah sebagai imam seisi rumah tangganya, dan baik ayah maupun ibu sebagai guru dan teman anak-anak mereka. Tetapi akibat dosa, yang telah mengubah kondisi kehidupan, telah sangat mencegah pergaulan ini.
• Sering kali sang ayah tidak melihat wajah anak-anaknya sepanjang minggu. Ia hampir sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk menyatakan persahabatan atau memberikan pengajaran . Tetapi kasih Allah telah menetapkan suatu batas terhadap tuntutan pekerjaan. Ke atas hari Sabat Ia menempatkan tangan-Nya yang penuh rahmat.
• Pada hari-Nya itu Ia memberikan kepada keluarga kesempatan untuk bersekutu dengan Dia, dengan alam, dan dengan satu sama lain. • Oleh karena hari Sabat adalah hari peringatan akan kuasa penciptaan, itu adalah hari di atas hari-hari yang lain di mana kita harus memperkenalkan diri kita kepada Allah melalui karya-Nya. Di dalam pikiran anak-anak pikiran utama terhadap hari Sabat harus diikat bersama dengan keindahan benda-benda alami.
• Berbahagialah keluarga yang dapat pergi ke tempat berbakti pada hari Sabat sebagaimana Yesus dan muridmurid-Nya pergi ke rumah ibadat melintasi ladangladang, menyusuri tepi danau, atau melalui hutan belukar.
• Berbahagialah ayah dan ibu yang dapat mengajar anak-anak mereka tentang firman Allah yang tertulis dengan ilustrasi dari halaman-halaman buku alam yang terbuka; yang dapat berkumpul di bawah pohon-pohon yang hijau, di udara yang bersih dan segar, untuk mempelajari firman dan menyanyikan pujian kepada Bapa yang di sorga. • Dengan pergaulan yang demikian para orang tua dapat mengikat anak-anak ke hati mereka, dan demikian juga kepada Allah, dengan ikatan yang tidak akan pernah terputus.
• Sebagai suatu sarana pendidikan kecerdasan, kesempatankesempatan hari Sabat tidak ternilai harganya. • Biarlah pelajaran Sekolah Sabat dipelajari, bukan dengan melihat sepintas pelajaran itu pada hari Sabat pagi, tetapi dengan mempelajarinya dengan cermat pelajaran minggu berikutnya mulai pada hari Sabat sore, dengan mengulanginya atau mencari ilustrasinya selama pekan itu. • Dengan demikian pelajaran akan terpatri di dalam ingatan, sebagai harta yang tidak pernah akan hilang sama sekali.
• Dalam mendengarkan khotbah, biarlah para orang tua dan anak-anak mencatat ayat dan kutipan Kitab Suci, dan sebanyak mungkin pokok pemikiran, dan mengulanginya bersama-sama di rumah. • Ini akan merupakan langkah yang jauh ke arah meringankan kelelahan yang sering terjadi pada anak-anak pada waktu mendengarkan sebuah khotbah, dan ini akan menumbuhkan pada semua orang suatu kebiasaan memperhatikan dan menghubungkan pendapat.
• Merenungan tema yang dianjurkan akan membuka kepada murid harta yang tidak pernah dimimpikannya. Ia akan membuktikan di dalam kehidupannya sendiri kebenaran pengalaman yang dilukiskan dalam kitab suci:-• "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku akan menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku" (Yermia 15: 16).
• "Aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapanMu." "Lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua.... Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar“.