SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009
SKRIPSI Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh RAZIF SHIDIQ 6101405071
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
SARI Razif Shidiq. 2009. Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2008/ 2009. Skripsi. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Pembimbing I. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd. Pembimbing II. Rumini, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Persepsi, Kinerja Guru. Penjasorkes Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunkan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran non Penjasorkes di SMP / Sederajat seKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 128 guru yang mengisis dan mengembalikan angket. Hal ini disebabkan adanya hambatan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang persepsi kinerja guru yang meliputi aspek kompetensi kepribadian sebagai pendidik, memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional sebagai pendidik, dan kompetensi sosial sebagai pendidik. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung pada umumnya baik dengan persentase 92,97%. Ditinjau dari tiap-tiap aspek kinerja guru Penjasorkes, diketahui pada aspek kompetensi kepribadian menyatakan baik, dengan persentase 92,97%, aspek kompetensi pedagogik menyatakan sedang, dengan persentase 67,97%, aspek kompetensi profesional menyatakan baik, dengan persentase 88,28%, dan aspek kompetensi sosial menyatakan baik, dengan persentase 89,85%. Simpulan dari penelitian ini adalah persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung menunjukkan hasil yang baik. Tetapi ada persepsi yang menyatakan sedang, yaitu pada aspek kompetensi pedagogik. Disarankan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, terutama dalam aspek merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, yaitu melalui: mengikuti penataran, pelatihan dan seminar, serta aktif dalam kegiatan MGMP. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya modifikasi dan variasi dalam pembelajaran.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disahkan dan disetujui pada : Hari
:
Tanggal
:
Menyetujui, Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd
Rumini S.Pd, M.Pd
NIP. 131404316
NIP. 132137920
Mengetahui, Ketua Jurusan PJKR
Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd NIP. 131961216
iii
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di dapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Selasa
Tanggal
: 1 September 2009
Pukul
: 08.00 – 10.00 WIB
Tempat
: Lab. PJKR FIK
Ketua
Sekretaris
Dra. Heny Setyawati, M.Si NIP.19670610 199203 2 001
Drs. M. Nasution, M.Kes NIP. 19640423 199002 1 001 Dewan Penguji :
1. Drs. H. Sulaiman, M.Pd NIP. 19620612 198901 1 001
(Ketua)
2. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd (Anggota) NIP. 19610230 198403 2 001
3. Rumini, S.Pd, M.Pd NIP. 19700223 199512 2 001
iv
(Anggota)
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : Dan pergilah di jalan Allah orang- orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang melampui batas. (Qs Al-Baqarah: 190). Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, maka anda punya kesempatan untuk bersikap berani. (Mario Teguh).
PERSEMBAHAN : Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak Slamet dan Ibu Daryati tercinta, 2. Adikku Tomi, Rahma dan Dian, 3. Teman-teman PJKR 2005 B, 4. Teman-teman Batosay Kost, 5. Almamaterku FIK UNNES.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kec. Parakan, Kab. Temanggung Tahun 2009. Dalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah memberikan kemudahan sehubungan dengan ijin penelitian. 3. Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan arahannya. 4. Rumini S.Pd, M.Pd selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan motivasi dan dorongannya. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah mendorong dan membantu penulis. 6. Kepala sekolah SMP Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
vi
7. Guru Non Penjasorkes SMP Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yang telah membantu mengisi angket penelitian. 8. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku yang telah membantu penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberi dorongan kepada penulis. 10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahNya atas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis baik material maupun sepiritual. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang,
Juli 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL SARI
.......................................................................................................
i
............................................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii PENGESAHAN .............................................................................................. iv MOTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................
v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN 1.2.Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
2.2.Permasalahan...............................................................................
6
3.2.Tujuan Penelitian .........................................................................
7
4.2.Manfaat Penelitian .......................................................................
7
5.2.Penegasan Istilah .........................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Persepsi ....................................................................................... 10 2.1.1. Pengertian Persepsi ....................................................... 10 2.1.2. Faktor yang Berperan dalam Persepsi ............................ 11 2.1.3. Proses Terjadinya Persepsi ............................................ 11 2.1.4. Organisasi Persepsi ....................................................... 13 2.1.5. Objek Persepsi .............................................................. 14 2.2.Guru ........................................................................................... 14 2.2.1. Pengertian Guru ........................................................... 14 2.2.2. Syarat-syarat Profesi Keguruan .................................... 15 2.2.3. Tugas Guru .................................................................. 16 2.2.4. Peranan Guru ............................................................... 17 viii
2.2.5. Kode Etik Guru ............................................................ 18 2.2.6. Guru Profesional .......................................................... 19 2.2.7. Kompetensi Guru .......................................................... 20 2.3.Kinerja ........................................................................................ 22 2.3.1. Pengertian kinerja.......................................................... 22 2.3.2. Faktor-faktor Kinerja ..................................................... 23 2.4. Penjasorkes .............................................................................. 23 2.4.1. Pengertian Penjasorkes .................................................. 23 2.4.2. Tujuan Pendidikan Jasmani ........................................... 25 2. 4.3. Bahan Ajar Pendidikan Jamani ...................................... 26 2. 4.4. Landasan Ilmiah Penjasorkes......................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metodologi Penelitian ................................................................. 28 3.2.Populasi ...................................................................................... 28 3.3.Sampel ........................................................................................ 29 3.4.Variabel Penelitian ..................................................................... 29 3.5.Instrumen Penelitian .................................................................... 29 3.6.Metode Pengumpulan Data ......................................................... 30 3.6.1. Metode Kuesioner atau Angket ..................................... 30 3.6.2. Metode Observasi.......................................................... 30 3.6.3. Metode Dokumentasi .................................................... 31 3.7.Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 31 3.7.1. Uji Validitas .................................................................. 31 3.7.2. Uji Reliabilitas .............................................................. 32 3.8.Metode Analisis Data .................................................................. 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian........................................................................... 37 4.1.1. Memiliki Kompetensi Sebagai Pendidik ........................ 38 4.1.1.1. Analisis Tiap Deskriptif .................................. 40 4.1.2. Memiliki Kompetensi Pedagogik................................... 41 4.1.2.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 43 ix
4.1.3. Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik...... 44 4.1.3.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 45 4.1.4. Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik .............. 46 4.1.4.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator ................... 48 4.1.5. Analisis
Deskriptif
Tiap
Indikator
Kinerja
Guru
Penjasorkes ................................................................... 49 4.1.6. Analisis Deskriptif Kinerja Guru Penjasorkes Guru Tiap Bidang Studi ................................................................. 51 4.1.6.1. Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia .............. 52 4.1.6.2. Guru Bidang Studi Bahasa Inggris .................. 53 4.1.6.3. Guru Bidang Studi IPS.................................... 54 4.1.6.4. Guru Bidang Studi IPA ................................... 56 4.1.6.5. Guru Bidang Studi TIK ................................... 57 4.1.6.6. Guru Bidang Studi BK .................................... 58 4.1.6.7. Guru Bidang Studi Matematika ....................... 59 4.1.6.8. Guru Bidang Studi Bahasa Jawa ..................... 60 4.1.6.9. Guru Bidang Studi KTK ................................. 61 4.1.6.10. Guru Bidang Studi PKn .................................. 62 4.1.6.11. Guru Bidang Studi PAI ................................... 63 4.1.6.12. Guru Bidang Studi Lain-lain ........................... 65 4.2.Pembahasan ................................................................................. 66 4.2.1. Kepribadian Sebagai Pendidik ....................................... 68 4.2.2. Kompetensi Pedagogik .................................................. 69 4.2.3. Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ..................... 71 4.2.4. Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik ............................. 72 4.3. Hambatan Penelitian ................................................................. 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan ..................................................................................... 76 5.2.Saran ........................................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1.1. Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di Sekolah ............................................................................................ 4 1.2.
Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Kepentingan Penjasorkes Di Sekolah ........................................................................................... 4
1.3.
Tabel Pendapat Bapak/ Ibu Guru Terhadap Tingkat Profesionalisme Guru Penjasorkes Di Sekolah ...............................................................
5
3.1.
Tabel Jumlah Guru di SMP/ Sederjat se-Kecamatan Parakan................ 28
3.2.
Tabel Kriteria Deskriptif Prosentase ..................................................... 36
4.1.
Tabel Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes .......................................................................................... 37
4.2.
Tabel Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Pada Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik .............................................................. 39
4.3.
Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik .............................................................. 40
4.4.
Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik ........................................................................................... 42
4.5.
Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Kompetensi Pedagogik ......................................................................... 43
4.6.
Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ............................................................... 44
4.7.
Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ............................................ 46
4.8.
Tabel Distribusi Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik........................................................................ 47
4.9.
Tabel Deskriptif Persepsi Guru Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik .................................................... 48
4.10. Tabel Deskriptif Persepsi Guru dari Masing-masing Indikator .............. 49 xi
4.11. Tabel Deskriptif dari Masing-masing Guru Bidang Studi...................... 51 4.12. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Indonesia ................ 52 4.13. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Inggris .................... 53 4.14. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru IPS ..................................... 55 4.15. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru IPA..................................... 56 4.16. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru TIK .................................... 57 4.17. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru BK ..................................... 58 4.18. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Matematika ........................ 59 4.19. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Jawa ....................... 61 4.20. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru KTK ................................... 62 4.21. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru PKn .................................... 63 4.22. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Agama ................................ 64 4.23. Tabel Distribusi Prosentase Persepsi Guru Lain-lain ............................. 65
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 2.1. Gambar Proses Terjadinya Persepsi ........................................................ 12 2.2. Gambar Cabang Ilmu Penjasorkes .......................................................... 27 4.1. Diagram Deskriptif Persepsi Guru Non Penjasorkes di SMP Sederajat Se- Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung .................................... 38 4.2. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik .. 39 4.3. Diagram Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik Tiap Indikator Dari Kinerja Guru Penjasorkes .......................... 41 4.4. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik ............. 42 4.5. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik ............................................................................................... 43 4.6. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ..................................................................................... 45 4.7. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik ................................................................. 46 4.8. Diagram Persepsi Pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik ..................................................................................... 47 4.9. Diagram Persepsi Pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik .......................................................................... 48 4.10. Diagram Persepsi Dari Masing-masing indikator ..................................... 50 4.11. Diagram Deskriptif Persepsi Dari Masing-masing Guru Bidang Studi ..... 51 4.12. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia ........ 53 4.13. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Inggris ............ 54 4.14. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi IPS ............................ 55 4.15. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi IPA ............................ 57 4.16. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi TIK ........................... 58 xiii
4.17. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi BK ............................. 59 4.18. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Matematika ................ 60 4.19. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Bahasa Jawa .............. 61 4.20. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi KTK ........................... 62 4.21. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi PKn ............................ 63 4.22. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Agama ........................ 64 4.23. Diagram Distribusi Frekuensi Guru Bidang Studi Lain-lain ..................... 66
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Usul Penetapan Pembimbing ...................................................................... 81 2. SK Pembimbing ......................................................................................... 82 3. Permohonan Ijin Penelitian ........................................................................ 83 4. Surat Ijin Penelitian dari KESBANGLINMAS ........................................... 84 5. Kisi-kisi Kuesioner ................................................................................... 86 6. Kuesioner .................................................................................................. 90 7. Perhitungan Validitas Angket ..................................................................... 95 8. Perhitungan Reliabilitas Angket ................................................................. 96 9. Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket .................................................. 97 10. Data Hasil Penelitian .................................................................................. 99 11. Hasil Analisis Deskriptif Prosentase ........................................................... 103 12. Data Hasil Persepsi Guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa .................... 108 13. Data Hasil Persepsi Guru Bahasa Inggris dan IPS....................................... 109 14. Data Hasil Persepsi Guru IPA dan TIK ...................................................... 110 15. Data Hasil Persepsi Guru BK dan Matematika ........................................... 111 16. Data Hasil Persepsi Guru KTK dan PKn .................................................... 112 17. Data Hasil Persepsi Guru Agama dan Lain-lain .......................................... 113 18. Daftar Responden / Daftar Guru ................................................................ 114 19. Daftar Guru SMP N 1 Parakan ................................................................... 118 20. Daftar Guru SMP Masehi Parakan ............................................................. 119 21. Daftar Guru SMP ”REMAJA” ................................................................... 120 22. Daftar Guru SMP AL-IMAN Parakan ........................................................ 121 23. Daftar Guru SMP MAN Parakan ................................................................ 123 24. Daftar Guru SMP MTs Muallimin Parakan ................................................ 125 25. Surat Keterangan SMP N 1 Parakan ........................................................... 126 26. Surat Keterangan SMP ”REMAJA” ........................................................... 127 27. Surat Keterangan SMP AL-IMAN ............................................................. 128 xv
28. Surat Keterangan SMP MASEHI Parakan .................................................. 129 29. Surat Keterangan SMP MAN Parakan ........................................................ 130 30. Surat Keterangan SMP MTs MUALLIMIN Parakan .................................. 131 31. Dokumentasi .............................................................................................. 132
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang dalam kehidupannya. Secara singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat, karena apabila kita sadari arti pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda maka seluruh upaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat. Bagi masyarakat sendiri hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilainilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya melalui pendidikan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri.
1
2
Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti luas, baik lahiriah maupun batiniah. Namun cita-cita demikian tidak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau citacita tersebut. Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik diharapkan pula dari pribadi guru memancarkan sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya, yaitu kasih sayang kepada peserta didik dan tanggung jawab kepada tugas pendidik. Peranan guru dalam masyarakat tergantung pada gambaran masyarakat tentang kedudukan guru dan status sosialnya di masyarakat. Kedudukan sosial guru berbeda di negara satu dengan negara yang lain. Di negara-negara maju biasanya guru ditempatkan pada posisi sosial yang tinggi atas peranan-peranannya yang penting dalam proses mencerdaskan bangsa. Namun keadaan ini akan jarang kita temui di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sebenarnya peranan itu juga tidak terlepas dari kualitas pribadi guru yang bersangkutan serta kompetensi mereka dalam bekerja. Pada masyarakat yang paling menghargai guru pun akan sangat sulit untuk berperan banyak dan
3
mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi jika seorang guru tidak memiliki kecakapan dan kompetensi di bidangnya. Apabila guru-guru yang tidak bisa memberikan keteladanan bagi para muridnya, sudah tentu ia justru menjadi bahan pembicaraan orang banyak. Jika dihadapkan para muridnya seorang guru harus bisa menjadi teladan, ia pun dituntut hal yang sama di dalam berinteraksi dengan masyarakat. Kabupaten Temanggung adalah salah satu Kabupaten yang terletak di tengah Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan, di sebelah utara yaitu Kendal, di sebelah barat berbatasan dengan Wonosobo, di sebelah selatan berbatasan dengan Magelang, dan di sebelah timur berbatasan dengan Ambarawa. Sebagian besar wilayahnya terletak di dataran tinggi dan pegunungan dan diapit oleh dua buah gunung yaitu gunung Sindoro dan gunung Sumbing. Ciri khas Kabupaten Temanggung dikenal sebagai kota penghasil tembakau dan sayur-sayuran. Sebagian besar penduduk Kabupaten Temanggung bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Temanggung mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar. Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Temanggung memperhatikan pendidikan dengan ikut menyukseskan program belajar 9 tahun. Kecamatan Parakan merupakan kecamatan yang terluas wilayahnya dan terbanyak jumlah penduduknya di daerah Temanggung. Karena jumlah penduduk yang besar maka pemerintah banyak mendirikan sekolah di Kecamatan Parakan. Di Kecamatan Parakan terdapat 6 SMP sederajat, yaitu SMP N 1 Parakan, SMP Remaja Parakan, SMP Masehi Parakan, SMP Al-Iman Parakan, MTs N Model
4
Parakan, dan MTs Mualimin Parakan. Jarak antar SMP saling berdekatan yaitu kurang lebih 1 km, sehingga sangat mempermudah anak-anak untuk bersekolah. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Januari 2009 di SMP sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung, dengan data sebagai berikut : Tabel 1.1. Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap kinerja guru Penjasorkes di sekolah. No 1 2 3
Kriteria
Jumlah
Baik Sedang Kurang
26 4 0 Jumlah 30 Sumber : Observasi Penelitian 2009
Prosentase 86,67% 13,33% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa guru non Penjasorkes yang berpendapat bahwa kinerja guru Penjasorkes di sekolah baik sebesar 86,67 %, guru non Penjasorkes yang menyatakan bahwa kinerja guru Penjasorkes itu sedang sebesar 13,33 %, dan yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes itu kurang baik sebanyak 0 %. Tabel 1.2. Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap kepentingan Penjasorkes di sekolah. No 1 2
Kriteria Penting Tidak penting
Jumlah
Prosentase
30 0
100% 0%
Jumlah 30 Sumber : Observasi Penelitian 2009
100%
5
Dari tabel di atas guru non Penjasorkes yang menyatakan bahwa Penjasorkes itu penting untuk diajarkan di sekolah adalah 100 %, dan yang menyatakan bahwa Penjasorkes itu tidak penting sebanyak 0 %. Tabel 1.3. Pendapat Bapak / Ibu guru terhadap tingkat profesionalisme guru Penjasorkes di sekolah. No
Kriteria
Jumlah
Prosentase
1 2
Profesional Belum profesional
27 3
90% 10%
Jumlah 30 Sumber : Observasi Penelitian 2009
100%
Berdasarkan tabel diatas, yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes sudah profesional sebesar 90 %. Dan yang menyatakan bahwa guru Penjasorkes itu belum profesional ada 10 %. Hal yang melatar belakangi penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah di Kecamatan Parakan banyak tersedia sekolah menengah pertama yang mempunyai guru yang banyak pula. Salah satu yang penulis sorot adalah guru Penjasorkes. Berdasarkan asumsi dari masyarakat, mereka menganggap bahwa kinerja guru Penjasorkes masih kurang baik, antara lain: 1) Dalam proses pembelajaran, guru Penjasorkes terlihat santai karena kegiatan pembelajaran dilakukan di luar ruangan dan ada beberapa oknum guru yang tidak mengawasi proses pembelajaran yang hanya duduk-duduk agar tidak kepanasan. 2) Dalam mengajar, guru Penjasorkes bisa dikatakan hanya bermodal peluit dan absensi siswa sudah dapat mengajar atau tidak perlu mempersiapkan materi sebelum
6
pembelajaran dan materi yang diajarkan oleh guru Penjasorkes seolah-olah hanya mengulang-ulang materi yang sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan dengan hasil penelitian awal yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Januari 2009, menurut pendapat guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes itu sudah baik. Namun, ada juga yang menyatakan sedang. Bertitik tolak dari pokok pikiran, asumsi masyarakat dan persepsi dari guru yang telah dipaparkan di atas, maka timbullah suatu pertanyaan, bagaimana kinerja guru Penjasorkes sekarang ini di mata guru mata pelajaran yang lain. Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes. Penulis mengangkat skripsi ini dengan judul ”Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Tahun 2009”.
1.2.Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung ?
7
1.3.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : mengetahui persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung.
1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.4.1. Bagi pihak sekolah, informasi ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mengambil langkah-langkah melaksanakan kinerja pembelajaran bagi guru Penjasorkes. 1.4.2. Memberikan informasi kepada guru dalam meningkatkan pengetahuan dan profesional dalam menentukan mutu pendidikan. 1.4.3. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk prodi PJKR tentang kekurangan dan kelebihan kinerja pembelajaran guru. 1.4.4. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang mempunyai relevansinya. 1.4.5. Berguna bagi pembaca, yaitu dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan kinerja guru Penjasorkes.
1.5.Penegasan Istilah Penulisan ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau salah pengertian tentang judul yang penulis ambil, maka dalam penegasan istilah ini penulis akan menjelaskannya secara terperinci, yaitu :
8
1.5.1. Survei Survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup besar. Survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan status yang sudah dipilih atau ditentukan ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 110). 1.5.2. Persepsi Persepsi adalah proses pemahaman atau pemberian makna atau suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Persepsi mempunyai dua pengertian yaitu menunjuk kepada proses dan mengacu pada hasil proses itu sendiri. Persepsi bermula dari penginderaan, diolah kealam pikiran dan berakhir dengan penafsiran. Persepsi dibedakan atas persepsi benda dan persepsi sosial. Persepsi sosial banyak mengandung unsur-unsur subjektif. Persepsi diri berhubungan dengan konsepsi diri, harga diri, dan kepercayaan diri seseorang. 1.5.3. Guru Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru (Moh. Uzer Usman, 2007: 5). Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik dalam masyarakat yang dijadikan teladan oleh siswa dan masyarakat. Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat, dan Negara.
9
1.5.4. Kinerja Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kesan–kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda–tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1.5.5. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Menurut UU no.4 tahun 1950 Bab IV Pasal 9, “Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat kuat lahir batin, diberikan pada segala sekolah”. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani (Adang Suherman, 2000: 23).
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Persepsi
2.1.1. Pengertian Persepsi Persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan atau bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan seseorang mengenai bagaimana ia mengartikan dan menilai sesuatu (Akyas Azhari, 2004 : 107). Persepsi adalah pengamatan dan penilaian seseorang terhadap obyek, peristiwa dan realitas kehidupan, baik itu melalui proses kognisi maupun afeksi untuk membentuk konsep tentang obyek tersebut. Persepsi yang sehat mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengembangan kemampuan mengelola pengalaman dan belajar dalam kehidupan secara terus menerus meningkatkan keaktifan, kedinamisan dan kesadaran terhadap lingkungan (Soeparwoto, 2006 : 193). Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera yang merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya (Branca dalam Bimo Walgito, 2002 : 88).
10
11
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan, pemahaman atau pemberian makna dan penilaian sesuatu baik terhadap objek, peristiwa dan realitas kehidupan. Proses ini didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera, lalu diteruskan ke otak dan di dalam otak terjadilah proses persepsi. 2.1.2. Faktor-faktor yang berperan dalam Persepsi Persepsi individu mengorganisasikan dan menginterpresentasikan stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu : 1) Objek yang dipersepsi 2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, yang merupakan syarat fisiologis. 3) Perhatian, yang merupakan syarat psikologis. 2.1.3. Proses Terjadinya Persepsi Proses terjadinya persepsi yaitu objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh indera diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak, yang disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi di
12
dalam otak disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Interpretasi sendiri merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu. Dalam melakukan interpretasi itu terdapat pengalaman masa lalu serta sistem nilai yang dimilikinya. Sistem nilai di sini dapat diartikan sebagai penilaian individu dalam mempersepsi suatu objek yang dipersepsi, apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau adanya pengalaman maka akan dipersepsi positif, dan demikian sebaliknya, selain itu adanya pengalaman langsung antara individu dengan objek yang dipersepsi individu, baik yang bersifat positif maupun negatif. Keadaan menunjukkan bahwa stimulus tidak hanya dikenal satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar, tetapi tidak semua stimulus mendapatkan respon tersebut. Secara sistematis dapat dikemukakan sebagai berikut: St
St
Sp
St
Respon
Fi
Fi Fi
Gambar 2.1. Proses Terjadinya Persepsi Sumber: Bimo Walgito (2002:90)
13
Keterangan: St : Stimulus (faktor luar) Fi : Faktor internal Sp : Struktur pribadi (organisme) 2.1.4. Organisasi Persepsi Organisasi dalam persepsi, terdiri dari : 1. Konstansi, maksudnya adalah bahwa benda yang dipandang dari sudut yang berbeda, jarak yang berbeda dan penerangan yang berbeda, akan tetapi dipersepsikan sebagai mempunyai bentuk, warna dan ukuran yang sama. 2. Wujud latar, yakni objek-objek yang kita amati di sekitar kita selalu muncul dengan wujud (figure) sedangkan hal-hal lainnya hanya sebagai latar. 3. Pengelompokkan, hal-hal tertentu cenderung kita kelompokkan dalam persepsi kita. Bagaimana kita mengelompokkan akan dapat menentukan bagaimana kita mengamati hal-hal tersebut, terutama anatara lain berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut : a. Kesamaan (similarity), berkenaan dengan unsur penglihatan mengenai warna, bentuk, permukaan yang sama akan dilihat sebagai satu kelompok. b. Kedekatan (proximity), unsur penglihatan yang saling berdekatan satu sama lain cenderung dilihat secara kelompok. c. Simetri (simetry), berkenaan dengan unsur penglihatan yang membentuk hal yang teratur, sederhana dan seimbang, cenderung akan dilihat dalam pengelompokkan.
14
d. Kontinuitas, berkenaan unsur penglihatan yang berisi garis lengkung dan gerak yang bersambung cenderung akan dilihat dalam pengelompokkan. e. Closure object, berkenaan dengan objek yang terlihat belum lengkap, maka kita cenderung untuk mengisi kekurangannya sehingga menjadi lengkap. (Akyas Azhari, 2004: 107). 2.1.5. Objek Persepsi Objek yang dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi objek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai objek persepsi, ini yang disebut sebagai persepsi diri atau self-perception. Karena sangat banyaknya objek yang dapat dipersepsi, maka pada umumnya objek persepsi diklasifikasikan. Objek persepsi dapat dibedakan atas objek yang non manusia dan manusia. Objek persepsi yang berwujud manusia ini disebut person perception atau juga ada yang menyebutkan sebagai social perception, sedangkan persepsi yang berobjekkan non manusia, hal ini sering disebut sebagai non social perception atau juga disebut sebagai things perception (Bimo Walgito, 2002 : 96).
2.2.
Guru
2.2.1. Pengertian Guru Guru adalah pribadi kunci dalam kelas, guru yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar para siswanya. Guru yang paling banyak berhubungan dengan para siswa dibandingkan dengan personil sekolah lainnya. Pengaruh guru terhadap siswanya sangat besar. Faktor-faktor imitasi, sugesti,
15
identifikasi dan simpati, misalnya memegang peran penting dalam interaksi sosial (Oemar Hamalik, 2007: 27). Guru adalah suatu jabatan profesional yang memiliki peranan dan kompetensi profesional (Oemar Hamalik, 2002: 8). Guru sebagai profesi harus memiliki komitmen, bertanggung jawab, menguasai bidang keilmuan, berfikir sistematis, menjadi masyarakat gemar belajar, menjadi anggota organisasi profesi yang mempu menegakkan kode etik profesinya (Rusli Ibrahim, 1999: 11). Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru, berpengalaman dalam bidang profesinya yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik, dan memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar di sekolah. 2.2.2. Syarat-syarat Profesi Keguruan Menurut National Education Association (NEA) (1948) menyebutkan beberapa kriteria - kriteria khusus menjadi seorang guru, antara lain : 1.
Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
2.
Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3.
Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4.
Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5.
Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6.
Jabatan yang menentukan baku atau standarnya sendiri
7.
Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas kepentingan pribadi
16
8.
Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
2.2.3. Tugas Guru Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yaitu : 1. Tugas dalam bidang profesi Tugas guru sebagai profesi meliputi, mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan- keterampilan pada siswa. 2. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. 3. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh
ilmu
pengetahuan.
Ini
berarti
bahwa
guru
berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.
17
2.2.4. Peranan Guru Keberhasilan guru melaksanakan peranannya dalam bidang pendidikan sebagian besar terletak pada kemampuannya melaksanakan berbagai peran yang bersifat khusus dalam situasi belajar dan mengajar. Berdasarkan studi literatur terhadap pandangan Adams dan Dickey dalam bukunya Basic Principles of Student Teaching, dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat 13 peranan guru di dalam kelas, antara lain : 1) Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan perlu memiliki keterampilan memberikan informasi kepada kelas. 2) Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara memimpin kelompok-kelompok murid. 3) Guru sebagai pembimbing, perlu memiliki keterampilan cara mengarahkan dan mendorong kegiatan belajar siswa. 4) Guru
sebagai
pengatur
lingkungan,
perlu
memiliki
keterampilan
mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran. 5) Guru sebagai partisipan, perlu memiliki keterampilan cara memberikan saran, mengarahkan pemikiran kelas, dan memberikan penjelasan. 6) Guru sebagai ekspeditur, perlu memiliki keterampilan menyelidiki sumbersumber masyarakat yang akan digunakan. 7) Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih dan meramu bahan pelajaran secara profesional. 8) Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan anak dan ketertiban kelas.
18
9) Guru sebagai motivator, perlu memiliki keterampilan mendorong motivasi belajar kelas. 10) Guru sebagai penanya, perlu memiliki keterampilan cara bertanya yang merangsang berpikir dan cara memecahkan masalah. 11) Guru sebagai pengganjar, perlu memiliki cara memberikan penghargaan terhadap anak-anak yang berprestasi. 12) Guru sebagai evaluator, perlu memiliki keterampilan cara menilai anak-anak secara objektif, kontinyu, dan komprehensif. 13) Guru sebagai konselor, perlu memiliki keterampilan cara membantu anakanak yang mengalami kesulitan tertentu. (Oemar Hamalik, 2002: 48). 2.2.5. Kode Etik Guru Berdasarkan kutipan kode etik guru Indonesia yang disempurnakan pada Kongres XVI tahun 1989 di Jakarta yang diterbitkan oleh PGRI yaitu : 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memelihara dengan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
19
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru
memelihara
hubungan
seprofesi,
semangat
kekeluargaan,
dan
kesetiakawanan sosial. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru
melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam
bidang
pendidikan (Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2004: 34). 2.2.6. Guru Profesional Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (UU No.14 tahun 2005, 2005: 2). Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
20
Prinsip profesionalitas menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 7 yang menyatakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.
Memilki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
2.
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan ahlak mulia
3.
Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang kependidikan sesuai dengan bidang tugas
4.
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5.
Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6.
Memperoleh penghasilan yang dibutuhkan sesuai dengan prestasi kerja
7.
Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
8.
Memiliki
jaminan perlindungan
hukum
dalam
melaksanakan
tugas
keprofesionalan 9.
Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
2.2.7. Kompetensi Guru Kompetensi
guru
merupakan
kemampuan
seorang
guru
dalam
melaksanakan kewajiban secara bertanggungjawab dan layak (Uzer Usman, 2000:14). Sedangkan menurut Mohamad Surya (2004: 14) kompetensi guru ialah pengetahuan sikap dan keterampilan yang harus ada pada seseorang agar dapat menunjukkan perilakunya sebagai guru.
21
Dalam pasal 8 Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 disebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang ada di dalamnya adalah: 1) Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi : pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemmahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2) Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 3) Kompetensi sosial, adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali murid, dan masyarakat sekitar. 4) Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi : konsep, struktur, dan metode keilmuan/ teknologi/ seni yang menaungi dengan materi ajar, materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya Nasional. (penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, 2006 : 45).
22
2.3.
Kinerja
2.3.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja bisa pula berarti hasil kerja. Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) dikutip dari “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsifungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum ketrampilan”. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
23
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. 2.3.2. Faktor-Faktor Kinerja Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1. Kemampuan mereka 2. Motivasi 3. Dukungan yang diterima 4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi. Menurut
Mangkunegara
(2000)
menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi kinerja antara lain : 1.
Faktor kemampuan secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.
2.
Faktor motivasi-motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.
2.4.
Penjasorkes
2.4.1. Pengertian Penjasorkes Pengertian pendidikan jasmani pada umumnya dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu :
24
1. Pandangan Tradisional Pandangan tradisional menganggap bahwa pendidikan jasmani semata-mata hanya mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras pendidikan rokhani manusia. Dengan kata lain pendidikan jasmani hanya sebagai pelengkap saja. 2. Pandangan Modern Pandangan modern atau sering juga disebut pandangan holistik, menganggap bahwa manusia bukan sesuatu yang terdiri dari bagian-bagian yang terpilah-pilah. Manusia adalah kesatuan dari berbagai bagian yang terpadu. Oleh karena itu pendidikan jasmani tidak dapat hanya berorientasi pada jasmani saja atau hanya untuk kepentingan satu komponen saja. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani (Adang Suherman, 2000: 23). Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan olahraga menurut Soepartono (2000:1) merupakan pendidikan yang menggunakan aktifitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentukbentuk aktifitas yang digunakan oleh anak sekolah adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum pendidikan jasmani olahraga kesehatan di sekolah diajarkan menurut cabang-cabang olahraga. Menurut Rusli Luthan dan Soepartono (2000:20), pendidikan jasmani olahraga kesehatan olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan melalui aktifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual dan emosional.
25
Nadisah (1992:15) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan olahraga dan kesehatan adalah bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dan kesehatan sebagai bagian pendidikan secara keseluruhan yang prosesnya menggunakan aktifitas jasmani atau gerak sebagai alat-alat pendidikan maupun sebagai tujuan yang hendak dicapai adalah menanamkan sikap dan kebiasaan berhidup sehat dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan, baik yang diperoleh secara formal melalui program sekolah ataupun pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di luar sekolah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, mempunyai peran dalam pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam pemantapan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang selaras dan seimbang. 2.4.2. Tujuan Pendidikan Jasmani Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu: 1.
Perkembangan
fisik.
Tujuan
ini
berhubungan dengan kemampuan
melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
26
2.
Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efesien, halus, indah, sempurna (skillful).
3.
Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkunganya sehingga memungkinkanya tumbuh dan berkembangnya pengetahuan,sikap, dan tanggung jawab siswa.
4.
Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
2.4.3. Bahan Ajar Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani, maka Penjasorkes dapat dilakukan di sekolah dan juga di luar sekolah. Oleh sebab itu olahraga merupakan salah satu aktivitas jasmani yang dapat dijadikan media dalam proses pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat memanfaatkan media aktivitas jasmani lainnya seperti, aktivitas kesegaran jasmani, aktivitas permainan seperti permainan tradisional, aktivitas sosial, aktivitas petualangan, olahraga rekreasi, gerak dasar, dan aktivitas lainnya dalam bentuk aktivitas jasmani. 2.4.4. Landasan Ilmiah Penjasorkes Selain aktivitas jasmani, para penyelenggara pendidikan jasmani dituntut harus memahami secara mendalam beberapa disiplin lainnya yang berada di bawah payung pendidikan jasmani. Beberapa diantaranya adalah: sport medicine,
27
training theory, sport biomechanic, sport psikology, sport pedagogik, sport sosiology, sport history, dan sport philosophy.
Gambar 2.2. Skema Cabang Ilmu Penjasorkes Sumber : Adang Suherman (2000: 34).
Sport sociology
Sport biomechanic Sport psichology
Sport pedagogy
Pend. jasmani
Sport medicine
Training teory
Sport history Sport phylosopy
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian Metodologi adalah cara yang memecahkan masalah dalam penelitian.
Penggunaan metode harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji agar diperoleh hasil dan simpulan yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, metode survei adalah metode yang dipakai untuk memperoleh data-data secara aktual dari suatu kelompok atau suatu daerah.
3.2.
Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006: 130). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun 2009, yang berjumlah 6 sekolah dengan guru non Penjasorkes yang berjumlah 155 guru. Tabel 3.1. Jumlah Guru di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Guru Non Penjasorkes Penjasorkes 1 SMP N 1 Parakan 2 33 2 SMP Masehi Parakan 1 7 3 SMP Al-Iman Parakan 2 20 4 SMP Remaja Parakan 1 24 5 MTs N Parakan 3 54 6 MTs Muallimin Parakan 1 17 Jumlah 10 155
28
29
3.3.
Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:
131). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Apabila subyek kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika subjek lebih besar, maka dapat diambil 10 % - 15 % dari populasi. Total sampling merupakan pengambilan keseluruhan dari sampel. Namun, sampel yang di dapat hanya sebesar 128 guru, karena dalam proses penelitian terjadi hambatan penelitian, yaitu guru non Penjasorkes tidak hadir dalam pengisian angket karena tidak sesuai dengan jadual mengajar dan ada beberapa guru yang keberatan mengisi angket dengan alas an rasa tidak enak / adanya beban psikis dalam pengisian angket. Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 128 guru.
3.4.
Variabel Penelitian Variabel Penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118). Variabel dalam penelitian ini adalah : Persepsi guru non Penjasorkes SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes.
3.5.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya akan lebih
30
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. (Suharsimi Arikunto, 2006:151) Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: angket yang dibagikan kepada seluruh guru non bidang studi pendidikan jasmani olahraga kesehatan yang mengajar di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung (terlampir dalam lampiran 6).
3.6.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1. Metode Kuesioner atau Angket Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 225). Kuesioner atau angket digunakan untuk mencari data tentang persepsi guru non Penjasorkes terhadap kompetensi guru Penjasorkes di sekolah. 3.6.2. Metode Observasi Metode Observasi adalah metode pengamatan langsung (Suharsimi Arikunto, 2006 : 229).
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan melakukan observasi awal dengan menyebarkan kuesioner kepada guru non Penjasorkes dan mengawasi saat pengisiannya.
31
3.6.3. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2006 : 231) metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi pada penelitian ini diperoleh dari catatan mengenai kompetensi guru Penjasorkes. Selain itu, sebagai bukti peneliti mengambil gambar kegiatan pengisian kuesioner / angket oleh guru non Penjasorkes dalam bentuk foto.
3.7.
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi Product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: =
∑ ∑
− (∑
−(∑ )
∑
) − (∑
)
Keterangan: rxy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y X
= nilai faktor tertentu
Y
= nilai faktor total
32
N
= jumlah responden
Suatu butir angket dinyatakan valid apabila memiliki harga rxy ≥ rtabel pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis validitas hasil uji coba instrumen angket diketahui dari 33 soal dinyatakan valid semua. Kriteria valid yang digunakan rxy
≥
rtabel pada taraf signifikasi 5% dengan N = 30 yaitu 0,361
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 359). 3.7.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Dalam penelitian ini untuk mencari realibilitas, alat ukur digunakan teknik dengan menggunakan rumus alpha. 2 ⎡ k ⎤ ⎡ ∑σ b ⎤ r11 = ⎢ ⎢1 − ⎥ σ t 2 ⎦⎥ ⎣ k − 1⎥⎦ ⎣⎢
Keterangan : reliabilitas instrumen
r11
:
k
: banyaknya butur pertanyaan
∑σb2
: jumlah varian butir
σt2
: varians skor total
=
−1
1−
∑
33
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
∑σb²
= jumlah varian butir = varian skor total Kriteria : Apabila r11 > rtabel maka angket tersebut reliabel 1. Untuk mencari varians total:
t=
∑(Y) −
∑(Y) N
N
Keterangan : Σ
= varians tiap butir
Y
= jumlah skor butir
N
= jumlah responden
Perhitungan Varians total:
t=
185983 − 30
(2335) 30 = 141.406
= 141.406
2. varians butir
b =
∑(X) − N
∑(X) N
34
b1 =
b7 =
b13 =
(81) 30 = 0.210 30
225 −
(88) 30 = 0.062 30
260 −
225 − 30
(87) 30 = 0.090
:
b33 = ∑
= 0.210
238 − 30
(82) 30 = 0.462
+ 0.062 + 0.090
+
+ 0.462
= 15.528 3. Koefisien realibilitas =
33 33 −
1
1 −
15.528 141.406
Karena r11 = 0,918 > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa angka tersebut reliabel.
3.8.
Metode Analisis Data Langkah- langkah menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Dari data angket yang didapat berupa data kuantitatif, agar data tersebut dapat dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96). Menguantitatifkan jawaban item pertanyaan dengan memberikan tingkat – tingkat skor untuk masing – masing jawaban sebagai berikut :
35
Jawaban ”ya” diberi skor 3 Jawaban ”tidak” diberi skor 2 Jawaban ”tidak tahu” diberi skor 1 2. Menghitung frekuensi untuk tiap – tiap kategori jawaban yang ada pada masing – masing variabel / subvariabel 3. Dari hasil perhitungan dalam rumus akan dihasilkan angka dalam bentuk presentase Adapun rumus untuk analisis deskriptif prosentase ( DP ) adalah : DP =
n x100% N
Keterangan : DP :
deskriptif prosentase
N :
skor empirik (skor yang diperoleh)
n
skor ideal / jumlah nilai responden
:
(Mohamad Ali, 1987: 184) Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif prosentase yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif prosentase kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. 1. Cara menetukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut: 1.1 Menentukan angka persentase tertinggi 100% 3 3
100% = 100%
1.2 Menentukan angka persentase terendah
36
100% 1 3
100% = 33,33%
1.3 Rentang persentase: 100% - 33,33% = 66,66% 1.4 Interval kelas persentase: 66,66% : 3 = 22,22% Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif prosentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria. Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif prosentase yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif prosentase kemudian ditafsirkan dalam kalimat. Tabel 3.1. Tabel kriteria deskriptif prosentase No 1 2 3
Prosentase 77,78 % – 100,00 % 55,56 % – 77,77 % 33,33 % – 55,55 %
Kriteria Baik Sedang Kurang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Gambaran Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes berdasarkan data penelitian diperoleh jumlah skor sebesar 11315 dengan persentase skor 89,29% dan termasuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.1. Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes Di SMP/Sederajat Se-Kecamatan Parakan KabupatenTemanggung terhadap Kinerja Guru Penjasorkes No
Interval Persentase
Kategori
Distribusi
%
1
77,78 – 100,00
Baik
119
92,97
2
55,56 – 77,77
Sedang
9
7,03
3
33,33 – 55,55
Kurang
0
0
128
100
Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar guru 92,97% telah memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja guru Penjasorkes, sedangkan persepsi sebagian guru yaitu 7,03% guru memiliki persepsi yang sedang, dan tidak ada atau 0% guru yang mempunyai persepsi kurang terhadap kinerja guru Penjasorkes. Dengan demikian menunjukkan bahwa persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes secara umum adalah baik.
37
38
Lebih jelasnya distribusi persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan
Parakan
Kabupaten
Temanggung
terhadap
kinerja
guru
Penjasorkes tersebut dapat disajikan pada diagram berikut ini :
100
92,97%
Distribusi (%)
80 60 40 20
7,03%
0 Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
Gambar 4.1. Diagram deskriptif persepsi guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes Gambaran persepsi guru non Penjasorkes Di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung terhadap kinerja guru Penjasorkes dari masing-masing aspek dapat disajikan sebagai berikut : 4.1.1. Memiliki Kompetensi Kepribadian sebagai Pendidik Aspek ini terdiri dari: Memiliki kepribadian mantap dan stabil, Memiliki kepribadian dewasa, Memiliki kepribadian arif, Memiliki kepribadian yang berwibawa, dan Memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan. Aspek ini memperoleh jumlah skor 2934 dengan persentase 95,50% yang masuk dalam ketegori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek memiliki kepribadian sebagai pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut:
39
Tabel 4.2. Distribusi Persepsi Guru Non Penjasorkes pada Aspek Memiliki Kepribadian sebagai Pendidik No Interval Presentase Kategori Distribusi % 1 Baik 77,78 – 100,00 119 92,97 2
55,56 – 77,77
Sedang
9
7,03
3
33,33 – 55,55
Kurang
0
0,00
128
100,00
Jumlah
Lebih jelasnya distribusi persepsi guru non Penjasorkes pada aspek memiliki kepribadian sebagai pendidik dari kinerja guru Penjasorkes tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.2. Diagram Persepsi non Penjasorkes pada Aspek Memiliki Kepribadian sebagai Pendidik dari Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
92,97%
7,03% 0.00% Baik
Sedang
Kurang
Kriteria
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se- Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung
yaitu
92,97% telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kepribadian sebagai pendidik yang baik, selebihnya yaitu 7,03% guru memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kepribadian sebagai pendidik yang sedang, dan
40
0,00%
guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki
kepribadian sebagai pendidik yang kurang. 4.1.1.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Memiliki Kepribadian Sebagai Pendidik. Ditinjau dari persepsi guru tiap indikator aspek memiliki kepribadian sebagai pendidik yang terdiri dari memiliki kepribadian mantap dan stabil, memiliki kepribadian dewasa, memiliki kepribadian arif, memiliki kepribadian yang berwibawa, dan memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan diperoleh hasil seperti tersaji pada tabel berikut : Tabel 4.3. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kepribadian sebagai Pendidik No 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator
Skor
Memiliki kepribadian 724 mantap dan stabil Memiliki kepribadian 1113 dewasa Memiliki kepribadian arif 356 Memiliki kepribadian yang 365 berwibawa Memiliki ahlak mulia dan 376 dapat menjadi teladan Sumber : Data hasil penelitian 2009
Persentase (%) 94,27
Kriteria Baik
96,61
Baik
93,00 95,00
Baik Baik
98,00
Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut:
41
Gambar 4.3. Diagram Persepsi Guru Pada Aspek Memiliki kepribadian sebagai pendidik Tiap Indikator dari Kinerja Guru Penjasorkes 100 80 Distribusi (%)
94,27%
96,61%
93,00%
95,00%
98,00%
3
4
5
60 40 20 0 1
2
Kriteria
Keterangan : 1. Memiliki kepribadian mantap dan stabil 2. Memiliki kepribadian dewasa 3. Memiliki kepribadian arif 4. Memiliki kepribadian yang berwibawa 5. Memiliki ahlak mulia dan dapat menjadi teladan Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek memiliki kepribadian sebagai pendidik yang dilaksanakan guru Penjasorkes secara umum telah baik. 4.1.2. Memiliki Kompetensi Pedagogik Aspek ini terdiri dari: memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik. Aspek ini memperoleh jumlah skor 2541 dengan persentase 82,71% yang masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek
42
memiliki kompetensi pedagogik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.4. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik dari Kinerja Guru Penjasorkes No Interval Persentase Kategori Distribusi % 77,78− 100,00 Baik 87 67,97 1. 55,56 – 77,77 Sedang 37 28,91 2. 33,33 – 55,55 Kurang 4 3,13 3. Jumlah 128 100,00 Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.4. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik dari Kinerja Guru Penjasorkes
100
Distribusi (%)
80
67,97%
60
28,91%
40 3,13%
20 0 Baik
Sedang Kriteria
Kurang
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 67,97% telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi pedagogik yang sedang, selebihnya yaitu 28,91% guru memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes
43
memiliki kompetensi pedagogik dan masuk kategori sedang, dan hanya 3,13% guru yang memiliki persepsi kurang. 4.1.2.1. Analisis Deskriptif tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik Aspek ini terdiri dari: memahami peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik diperoleh hasil seperti tersaji pada tabel berikut: Tabel 4.5. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik Persentase No Indikator Skor Kriteria (%) 1.
Memahami peserta didik
977
84,81
Baik
2.
Merancang pembelajaran
273
71,00
Sedang
3.
Melaksanakan pembelajaran
271
70,60
Sedang
4.
Evaluasi hasil belajar
314
81,80
Baik
5.
Mengembangkan peserta didik
706
91,92
Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan pada diagram batang berikut: Gambar 4.5. Diagram Persepsi pada tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Pedagogik
100
91,92% 84,81%
Distribusi (%)
80
71,00%
70,60%
81,80%
60 40 20 0 1
2
3 Kriteria
4
5
44
Keterangan: 1. Memahami peserta didik
4. Evaluasi hasil belajar
2. Merancang pembelajaran
5. Mengembangkan peserta didik
3. Melaksanakan pembelajaran Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek memiliki kompetensi pedagogik yang dilaksanakan guru Penjasorkes secara umum telah baik dalam aspek memahami peserta didik, mengevaluasi hasil belajar, mengembangkan peserta didik dan persepsi yang sedang terhadap aspek merancang pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. 4.1.3. Memiliki Kompetensi Profesional sebagai Pendidik Ditinjau dari aspek apakah guru Penjasorkes memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang mengkaji tentang apakah guru Penjasorkes menguasai bidang studi secara luas dan mendalam diperoleh jumlah skor 3830 dengan persentase 90,67% yang masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.6. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Profesional sebagai Pendidik No 1. 2. 3.
Interval Persentase 77,78 – 100 55,56 – 77,77 33,33 – 55,55 Jumlah
Kategori Baik Sedang Kurang
Distribusi 113 13 2 128
% 88,28 10,16 1,56 100,00
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini :
45
Gambar 4.6. Diagram Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Guru Penjasorkes Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik
100
88,28%
Distribusi (%)
80 60 40 20
10,16%
0 Baik
Sedang
1,56% Kurang
Kriteria
Diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 88,28% telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes pada umumnya dan khususnya telah memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang baik, selebihnya yaitu 10,16% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik masuk kategori sedang, dan hanya 1,56% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik dan ini masuk kategori kurang. 4.1.3.1.
Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Profesional sebagai Pendidik Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator aspek memiliki profesional
sebagai pendidik yang berupa penguasaan dalam hal menguasai bidang studi secara luas dan mendalam diperoleh hasil seperti tabel berikut :
46
Tabel 4.7. Deskriptif Persepsi Guru pada Tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Profesional Sebagai Pendidik No
Indikator
Skor
Persentase (%)
Kriteria
1
Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam
3830
90,67
Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.7. Diagram Persepsi guru pada Aspek Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
90,67%
Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam Kriteria
Diagram di atas menujukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang dilaksanakan guru Penjasorkes dalam aspek mampu menguasai bidang studi secara luas dan mendalam telah baik. 4.1.4.
Memiliki Kompetensi Sosial sebagai Pendidik Aspek ini terdiri dari: Berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara
efektif. Pada aspek ini memperoleh skor 2010 dengan persentase 87,24% yang masuk kategori baik. Ditinjau dari pernyataan masing-masing guru pada aspek
47
memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.8. Distribusi Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik pada Kinerja Guru Penjasorkes No
Interval Persentase
Kategori
Distribusi
%
1
77,78 – 100,00
Baik
115
89,85
2
55,56 – 77,77
Sedang
11
8,59
3
33,33 – 55.55
Kurang
2
1,56
128
100,00
Jumlah
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.8. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik pada Kinerja Guru Penjasorkes
100
89,85%
Distribusi (%)
80 60 40 20
8,59%
1,56%
0 Baik
Sedang
Kurang
Kriteria
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru non Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 89,85% telah memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes pada umumnya dan khususnya di Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung telah memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik yang baik, Selebihnya yaitu 8,59% guru yang memiliki persepsi
48
bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik masuk kategori sedang, dan hanya 1,56% guru yang memiliki persepsi bahwa guru Penjasorkes memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik dan ini masuk kategori kurang. 4.1.4.1. Analisis Deskriptif Tiap Indikator Aspek Perhatian Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator aspek perhatian yang terdiri dari berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara efektif diperoleh hasil seperti tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 4.9. Deskriptif Persepsi Guru pada tiap Indikator Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik No 1. 2.
Indikator Berkomunikai secara efektif Bergaul secara efektif
Skor
Persentase %
Kriteria
1088 922
94,44 80,03
Baik Baik
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.9. Diagram Persepsi Guru pada Aspek Memiliki Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik Tiap Indikator dari Kinerja Guru Penjasorkes
100 80 60 40 20 0
94,44% 80,03%
1
2 Kriteria
49
Keterangan: 1. Berkomunikasi secara efektif 2. Bergaul secara efektif Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik yang dimiliki guru Penjasorkes yang terdiri dari berkomunikasi secara efektif dan bergaul secara efektif diperoleh hasil yaitu 94,44% dari aspek berkomunikasi secara efektif, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi guru non Penjasorkes pada aspek berkomunikasi secara efektif baik, sedangkan 80,03% guru memiliki persepsi yang masuk kategori baik juga terhadap aspek memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik dalam hal ini pada aspek bergaul secara efektif. 4.1.5. Analisis Deskriptif Tiap Indikator dari kinerja guru Penjasorkes Ditinjau dari persepsi guru pada tiap indikator dari kinerja guru Penjasorkes yang terdiri dari memiliki kepribadian sebagai pendidik, memiliki kompetensi pedagogik, memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik, dan memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil seperti tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 4.10. Deskriptif Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dari masing-masing indikator No Indikator Persentase Kriteria 1. Memiliki kepribadian sebagai 92,97 % Baik pendidik 2. Memiliki kompetensi pedagogik 67,97 % Sedang Memiliki kompetensi profesional 3. sebagai pendidik 88,28 % Baik Memiliki kompetensi sosial 4. sebagai pendidik 89,85 % Baik
50
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.10. Diagram Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dari masing-masing indikator
Distribusi (%)
100
92,97%
90 80
88,28%
89,85%
3
4
67,97%
70 60 50 1
2 Kriteria
Keterangan: 1.
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
2.
Memiliki kompetensi pedagogik
3.
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
4.
Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik Gambar di atas menunjukkan bahwa persepsi guru pada indikator aspek
memiliki kepribadian sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 92,97%, Memiliki kompetensi pedagogik diperoleh hasil yaitu 67,97%, Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 88,28%, dan Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik diperoleh hasil yaitu 89,85% sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi guru non Penjasorkes secara umum sudah baik, namun masih ada yang sedang terhadap kinerja guru Penjasorkes.
51
4.1.6. Analisis Deskriptif dari kinerja guru Penjasorkes guru tiap bidang studi Gambaran persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung tahun 2009 dari masing-masing bidang studi dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 4.11. Deskriptif persepsi dari masing-masing guru bidang studi Persentase (%) No Bidang Studi Baik Sedang Kurang 1. Bahasa Indonesia 87,50 12,50 2. Bahasa Inggris 100 3. IPS 94,20 5,80 4. IPA 93,75 6,25 5. TIK 100 6. BK 80,00 20,00 7. Matematika 93,33 6,67 8. Bahasa Jawa 100 9. KTK 100 10 PKn 100 11. Pendidikan Agama 86,98 13,04 12. Lain-lain 100 Lebih jelasnya hasil tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut : Gambar 4.11. Diagram deskriptif persepsi dari masing-masing guru bidang studi 100 90 80 70
Baik
60 50
Sedang
40 30
Kurang
20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
52
Keterangan: 1. Bahasa Indonesia: 16 guru
7. Matematika: 15 guru
2. Bahasa Inggris: 12 guru
8. Bahasa Jawa: 3 guru
3. IPS: 17 guru
9. KTK: 7 guru
4. IPA: 16 guru
10. PKn: 4 guru
5. TIK: 7 guru
11. PAI: 23 guru
6. BK : 5 guru
12. Lain-lain: 3 guru
4.1.6.1.Guru bidang studi Bahasa Indonesia Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Bahasa Indonesia terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 4.12. Distribusi Prosentase Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Kriteria Baik Sedang Kurang
Interval Prosentase
77,78 – 100 55,56 – 77,77 33,33 – 55,55 Jumlah (Sumber: Data hasil penelitian 2009)
Frekuensi/ Jumlah (orang) 14 2 0 16
Prosentase 87,50 % 12,50% 0% 100 %
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini :
53
Distribusi (%)
Gambar 4.12. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Indonesia Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87,50%
12,50 % 0% Baik
Sedang
Kurang
Kriteria
Diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung yaitu 87,50% menunjuk kriteria baik, selebihnya yaitu 12,50% masuk kriteria sedang, dan 0% yang masuk kriteria kurang. 4.1.6.2.Guru bidang studi Bahasa Inggris Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Bahasa Inggris terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 4.13. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Bahasa Inggris Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 12 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0% Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 12 100 %
54
Lebih jelasnya hasil tersebut dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini.
Distribusi (%)
Gambar 4.13. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Inggris Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 %
0% Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
Diagram di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Bahasa Inggris terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 12 guru dengan prosentase 100% menunjuk kriteria baik. 4.1.6.3.Guru bidang studi IPS Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi IPS terhadap kinerja guru Penjasorkes tingkat SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Hasil yang diperoleh tersaji pada tabel berikut ini :
55
Kriteria Baik Sedang Kurang
Tabel 4.14. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi IPS Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Interval Prosentase Prosentase (orang) 77,78 – 100 16 94,20 % 55,56 – 77,77 1 5,80% 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 17 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi IPS terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan sebanyak 16 guru dengan prosentase 94,20%, sebanyak 1 guru dengan prosentase 5,80% menunjuk kriteria sedang dan tidak ada atau 0% yang menunjuk kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram batang berikut ini:
Distribusi (%)
Gambar 4.14. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi IPS Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
94,20%
5,80 % 0% Baik
Sedang Kriteria
Kurang
56
4.1.6.4.Guru bidang studi IPA Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi IPA terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP/Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.15. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi IPA Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 15 93,75 % Sedang 55,56 – 77,77 1 6,25 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 16 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi IPA terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP/Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 16guru, sebanyak 15 guru (93,75%) memenuhi kriteria baik, selebihnya sebanyak 1 guru (6,25%) menunjuk kriteria sedang dan 0% yang menunjuk kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.
57
Distribusi (%)
Gambar 4.15. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi IPA Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
93,75 %
6,25 % Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
4.1.6.5.Guru bidang studi TIK Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi TIK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.16. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi TIK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 7 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0% Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 7 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi TIK terhadap kinerja guru penjasorkes tingkat SMP / sederajat Se-Kecamatan Parakan tahun 2009 sebagian besar menunjukkan kriteria baik,
58
terbukti dengan jumlah 7 guru, semua guru mempunyai persepsi yang menunjuk kriteria baik.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Distribusi (%)
Gambar 4.16. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi TIK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes 100 % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
0% Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
4.1.6.6.Guru bidang studi BK Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi BK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
Kriteria Baik Sedang Kurang
Tabel 4.17. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi BK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Interval Prosentase Prosentase (orang) 77,68 – 100 4 80,00% 55,35 – 77,67 1 20,00 % 33,01 – 55,34 0 0% Jumlah 5 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi BK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
59
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 5 guru, sebanyak 4 guru (80,00%) memenuhi kriteria baik. Dan 1 guru (20,00%) untuk kriteria sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Distribusi (%)
Gambar 4.17. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi BK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
80,00 %
20,00 % 0% Baik
Sedang
Kurang
Kriteria
4.1.6.7.Guru bidang studi Matematika Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Matematika terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 4.18. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Matematika Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 14 93,33 % Sedang 55,56 – 77,77 1 6,67 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 15 100 %
60
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Matematika terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 15 guru, sebanyak 14 guru (93,33%) memenuhi kriteria baik. Dan hanya 1 guru (6,67%) untuk kriteria sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.18. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Matematika Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
93,33 %
6,67 % Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
4.1.6.8.Guru bidang studi Bahasa Jawa Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Bahasa Jawa terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut:
61
Tabel 4.19. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Bahasa Jawa Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Kriteria
Interval Prosentase
Baik Sedang Kurang
77,78 – 100 55,56 – 77,77 33,33 – 55,55 Jumlah
Frekuensi/ Jumlah (orang) 3 0 0 3
Prosentase 100 % 0 % 0% 100 %
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Bahasa Jawa terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik sebanyak 3 guru dengan prosentase 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut :
Distribusi (%)
Gambar 4.19. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Bahasa Jawa Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 %
0% Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
4.1.6.9.Guru bidang studi KTK Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Kerajinan Tangan dan Keterampilan terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
62
mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.20. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi KTK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 7 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 7 100 % Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi KTK terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan sebagian besar menunjukkan kriteria baik sebanyak 7 guru dengan prosentase 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.20. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi KTK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 %
0% Baik
Sedang
0% Kurang
Kriteria
4.1.6.10. Guru bidang studi PKn Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi PKn terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
63
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.21. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Pkn Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 4 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 4 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi PKn terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, sebanyak 4 guru dengan prosentase 100% menunjuk kriteria baik Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Distribusi (%)
Gambar 4.21. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Pkn Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 %
Baik
0%
0%
Sedang
Kurang
Kriteria
4.1.6.11. Guru bidang studi PAI Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi PAI terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-
64
Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.22. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Pendidikan Agama Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 20 86,96 % Sedang 55,56 – 77,77 3 13,04 % Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 23 100 % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Pendidikan Agama terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 23 guru, sebanyak 20 guru dengan prosentase 86,96% yang memenuhi kriteria baik. Dan 3 guru dengan prosentase 13,04% yang memenuhi kriteria sedang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Distribusi (%)
Gambar 4.22. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Pendidikan Agama Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
86,96 %
13,04 % 0% Baik
Sedang Kriteria
Kurang
65
4.1.6.12. Guru Bidang Studi Lain-lain Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum persepsi guru bidang studi Lain-lain terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung mempunyai tingkat persepsi yang baik. Guru lain-lain adalah guru bidang studi yang menjawab angket tetapi tidak mengisi identitas responden. Sehingga identitas responden tidak dapat diketahui berasal dari salah satu guru bidang studi tertentu. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.23. Distribusi Prosentase Persepsi Guru bidang studi Lain-lain Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes Frekuensi/ Jumlah Kriteria Interval Prosentase Prosentase (orang) Baik 77,78 – 100 3 100 % Sedang 55,56 – 77,77 0 0% Kurang 33,33 – 55,55 0 0% Jumlah 3 100 % Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi lain-lain terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sebagian besar menunjukkan kriteria baik, terbukti dengan jumlah 3 guru, sebanyak 3 guru dengan prosentase 100 % memenuhi kriteria baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
66
Distribusi (%)
Gambar 4.23. Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Guru bidang studi Lain-lain Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 %
Baik
0%
0%
Sedang
Kurang
Kriteria
4.2. Pembahasan Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Persepsi guru non Penjasorkes merupakan persepsi yang dilihat dari kinerja guru Penjasorkes di sekolah, persepsi ini bersifat relatif terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh guru Penjasorkes itu sendiri, sehingga persepsinya berbeda-beda antara guru yang satu dengan yang lainnya. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Mata pelajaran Penjasorkes digunakan oleh siswa untuk melakukan aktifitas- aktifitas fisik melalui olahraga
67
yang dapat membuat badan sehat serta sarana untuk menghilangkan rasa bosan dan stress saat belajar di dalam kelas. Keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes salah satunya ditentukan oleh kinerja dari guru Penjasorkes itu sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP Sederajat SeKecamatan Parakan Kabupaten Temanggung menunjukkan bahwa persepsi guru telah masuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari 92,97% persepsi guru non Penjasorkes memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja guru Penjasorkes, sedangkan persepsi sebagian guru yaitu 7,03% guru memiliki persepsi sedang, dan 0%
guru yang mempunyai persepsi kurang terhadap kinerja guru
penjasorkes. Persepsi guru non Penjasorkes secara umum menyatakan baik yang mempunyai hasil yang tinggi yaitu 92,97 %. Hal ini disebabkan karena tingkat keprofesionalan dari guru Penjasorkes cukup tinggi. Guru Penjasorkes dalam melaksanakan tugas sebagai guru sangat menjunjung kedisiplinan terutama dalam hal pengalokasian waktu pembelajaran dan tingkat absensi kedatangan di sekolah. Seiring
dengan
itu
guru
Penjasorkes
menunjukkan
kinerjanya
dengan
mengantarkan prestasi kejuaraan dalam olahraga antar sekolah, seperti SMPN 1 Parakan yang berprestasi juara I dalam cabang olahraga bola basket pelajar SMP se-Kabupaten Temanggung tahun 2008 dan tahun 2009. Adanya persepsi yang menyatakan sedang terhadap kinerja guru Penjasorkes, hal ini disebabkan karena di beberapa sekolah mempunyai lebih dari
68
satu guru Penjasorkes sehingga dalam berpersepsi guru non Penjasorkes masih bingung harus melakukan persepsi terhadap guru Penjasorkes yang senior atau guru Penjasorkes yang muda . Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes, antara lain : dalam berpersepsi Guru non Penjasorkes mempunyai beban psikis atau rasa sungkan terhadap teman seprofesinya. Lalu faktor berikutnya adalah kinerja guru Penjasorkes yang merangkap yang ada di sekolah berbentuk yayasan yaitu di MTs Mualimin dan MA Muallimin Parakan, kinerja dari guru Penjasorkes tidak bisa fokus dalam satu jenjang sekolah tetapi juga mengajar di jenjang berikutnya yang masih dalam satu yayasan dan satu tempat, hal ini yang menyebabkan kinerja dari guru Penjasorkes tidak bisa maksimal. Hal ini ditunjukkan dari: 1) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kepribadian sebagai pendidik telah masuk dalam kategori ”baik”. 2) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kompetensi pedagogik telah masuk dalam kategori “sedang”. 3) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik telah masuk dalam kategori “baik” dan 4) persepsi guru non Penjasorkes pada kriteria memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik juga telah masuk kategori “baik”, dan dengan ini kinerja guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung termasuk ke dalam kategori “baik”. 4.2.1. Kepribadian sebagai pendidik Hasil penelitian tentang Persepsi Guru Non Penjasorkes terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten
69
Temanggung menunjukkan bahwa persepsi guru non Penjasorkes terhadap aspek memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik dapat dikategorikan baik. Hal ini disebabkan karena sebagian besar guru non Penjasorkes memandang bahwa guru Penjasorkes telah memiliki kepribadian yang mantab dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif, kepribadian yang berwibawa, dan akhlak yang mulia dan dapat menjadi teladan. Kepribadian yang baik dari guru Penjasorkes tidak terlepas dari budaya Kecamatan Parakan yang dikenal dengan kota santri dan banyak terdapat pondok pesantren. Pendidikan agama yang ditanamkan dari sejak kecil mengajarkan agar berperilaku dan mempunyai kepribadian yang baik dalam masyarakat.Ditinjau dari kepribadian sebagai pendidik guru Penjasorkes telah memiliki kepribadian yang baik, mereka telah mempunyai keterampilan mengendalikan kelas dalam hal ini mempunyai wibawa sehingga proses pembelajaran Penjasorkes dapat berjalan dengan lancar. Untuk meningkatkan kepribadian yang sudah baik dari guru Penjasorkes perlu adanya peningkatan dalam hal kepribadiannya yang berhubungan dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah dan masyarakat agar dapat menjadi teladan bagi siswa. 4.2.2. Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik juga memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan memiliki aspek kompetensi pedagogik guru Penjasorkes akan mampu mengelola pembelajaran peserta didik. Mengelola pembelajaran meliputi mampu merencanakan pembelajaran dengan baik,
70
melaksanakan pembelajaran dengan baik, mengevaluasi pembelajaran dengan baik, dan mengembangkan peserta didik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik masuk dalam kriteria sedang
terutama dalam aspek guru Penjasorkes dalam
merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengelolaan
guru Penjasorkes dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah, seperti : Guru Penjasorkes dalam merencanakan pembelajaran hanya menganut dengan silabus yang dibuat MGMP Temanggung tidak adanya pengembangan materi oleh guru Penjasorkes. Dalam melaksanakan pembelajaran guru Penjasorkes monoton atau sifatnya mengulang materi yang lalu dan kurangnya tingkat kekreatifan guru Penjasorkes pemakaian alat-alat sederhana dalam media pembelajaran. Untik meningkatkan aspek merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran . Maka, perlu adanya perhatian dan evaluasi secara baik bagaimana guru Penjasorkes merencanakan pembelajaran dan melaksanakan program yang telah dibuat dengan baik, seperti membuat silabus, prota (program tahunan), promes (program semester), dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), yaitu melalui aktif dalam mengikuti kegiatan penataran, pelatihan, dan seminar tentang perangkat pembelajaran dan ikut aktif dalam kegiatan MGMP. Dan dalam pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes perlu adanya pemanfaatan alat-alat sederhana sebagai media pembelajaran serta melakukan modifikasi permainan dan variasi dalam proses pembelajaran Penjasorkes. Agar kedepannya guru
71
Penjasorkes dapat merencanakan pembelajaran lebih baik lagi dan dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. 4.2.3. Kompetensi profesional sebagai pendidik Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional sebagai pendidik masuk dalam kriteria baik. Hal ini disebabkan karena guru Penjasorkes di SMP/Sederajat se-Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung dalam hal
penguasaan bidang studi secara luas dan mendalam sudah dimiliki oleh seorang guru Penjasorkes. Seorang guru yang profesional harus dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan tanggung jawab yang telah diberikan. Tingkat penguasaan bidang studi yang dimiliki oleh guru Penjasorkes haruslah tinggi karena sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran kepada siswa di kelas. Hal ini dipertegas dengan keaktifan guru Penjasorkes dalam memelihara kebugaran dan teknik gerakan olah raga yaitu dengan aktif mengadakan dan membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler olah raga di sekolah. Kemampuan penguasaan materi pelajaran merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh guru Penjasorkes, karena apabila seorang guru dapat menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik maka dalam proses pembelajaran akan semakin lancar dan pada hasil pembelajaran yang dicapai lebih maksimal. Meskipun secara umum tingkat profesionalisme guru Penjasorkes baik, namun akan lebih baik lagi jika seorang guru Penjasorkes dapat membekali dirinya tentang pengetahuan kemajuan teknologi dalam media elektronik seperti
72
penggunaan fasilitas komputer dan fasilitas internet dalam memperoleh informasi dan mengembangkan pembelajaran Penjasorkes. 4.2.4. Kompetensi sosial sebagai pendidik Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru Penjasorkes masuk dalam kriteria baik. Hal ini disebabkan karena guru Penjasorkes di SMP/sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung sudah mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/ wali murid dan masyarakat. Guru Penjasorkes dapat menempatkan diri sebagai bawahan yang baik dibawah Kepala sekolah, guru Penjasorkes dapat menjadi panutan dan pembimbing bagi siswa. Guru Penjasorkes harus menjalin kerjasama dengan orang tua atau wali murid dalam menentukan keberhasilan anaknya. Dan di dalam masyarakat guru Penjasorkes dapat menempatkan diri dan dapat bergaul dengan baik dengan warga masyarakat. Dalam kompetensi sosial guru Penjasorkes hendaknya harus ditingkatkan yaitu dengan
komunikasi dan bergaul dengan baik maka guru dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan dapat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Pada gambaran persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung dari masing-masing bidang studi, dapat dirangkum bahwa, secara umum dari kedua belas bidang studi tersebut baik, dan tidak ada persepsi yang menunjuk kurang. Persepsi guru bidang studi Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, KTK, PKn, TIK
73
dan bidang studi lain-lain, menunjukkan persepsi yang sama yaitu dengan prosentase 100% yang berpersepsi baik terhadap kinerja guru Penjasorkes. Sedangkan hasil yang berbeda-beda ditunjukkan pada persepsi guru bidang studi
bidang studi
Matematika, sebesar 93,33% yang menyatakan
persepsi baik dan 6,67% yang menyatakan persepsi sedang. Bidang studi Bahasa Indonesia, sebesar 87,85% menyatakan persepsi baik, dan 12,50% yang menyatakan persepsi sedang. Pada bidang studi IPA, sebesar 93,75% yang menyatakan persepsi baik, dan sebesar 6,25% yang menyatakan persepsi sedang. Pada bidang studi IPS, sebesar 94,20% yang menyatakan persepsi baik, dan sebesar 5,80% yang menyatakan persepsi sedang. Pada bidang studi PAI, sebesar 86,96% yang menyatakan persepsi baik dan sebesar 13,04% yang menyatakan persepsi sedang. Dan pada bidang studi BK, sebesar 80,00% yang menyatakan persepsi baik dan sebesar 20% yang menyatakan persepsi sedang. Dari hasil keseluruhan setiap kompetensi dapat dilihat bahwa persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes dalam kriteria baik. Ada juga guru non Penjasorkes yang memberikan persepsi dalam kriteria sedang. Kompetensi yang menunjukkan kriteria yang tertinggi adalah kompetensi kepribadian sebagai pendidik dengan presentase 92,97%, sedangkan kompetensi yang terendah adalah kompetensi pedagogik dengan presentase 67,97%. Kompetensi kepri badian yang sudah baik sebaiknya tetap dipertahankan dan perlu ditingkatkan agar kedepannya guru Penjasorkes dapat menjadi tenaga profesional yang mempunyai jiwa, kepribadian yang baik dan ahlak yang mulia sebagai pendidik yang tetap bertakwa kepada Tuhan.
74
Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik terutama pada aspek merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran adalah dengan menguasai karakteristik peserta didik, mengembangkan kurikulum Penjasorkes dan meningkatkan proses perencanaan pembelajaran yang lebih baik dan lebih terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran Penjasorkes. Dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru Penjasorkes melakukan terobosanterobosan baru dan melakukan modifikasi pembelajaran serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran agar siswa lebih berminat dan merasa senang mengikuti pembelajaran Penjasorkes. Kinerja merupakan pengembangan dan pengintegrasian dari keempat kompetensi yaitu kompetensi kepribadian sebagai pendidik, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional sebagai pendidik, dan kompetensi sosial sebagai pendidik. Kinerja yang dimiliki oleh seorang guru menunjukkan kualitas guru itu sendiri. Apabila seorang guru Penjasorkes mempunyai kinerja yang baik, maka penilaian dan persepsi dari sesama guru di sekolah akan menunjuk baik pula. Kinerja tersebut akan terwujud dalam bentuk kepribadian sebagai pendidik dan kompetensi sosial yang baik, serta penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai guru.
4.3. Hambatan Penelitian Penelitian ini berlangsung dari tanggal 6 Maret- 21 Maret 2009.Hambatan yang dialami penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah dari 155 angket
75
yang disebarkan ke seluruh sampel, yang diisi dan dikembalikan sebanyak 128 angket, hal ini disebabkan : 1. Angket belum diisi, karena kesibukan guru yang bersamaan dengan kegiatan try out ujian Nasional kelas IX di sekolah. 2. Ada beberapa guru yang tidak mau mengisi angket karena beban psikis. 3. Pada saat pengambilan angket tidak bertemu dengan guru yang bersangkutan, karena guru tidak berada di tempat (tidak sesuai dengan jadual hari mengajar).
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa : Persepsi guru non Penjasorkes terhadap kinerja guru Penjasorkes di SMP / Sederajat se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung telah masuk dalam kategori baik. Hasil tersebut dapat dilihat dari persepsi guru terhadap aspek memiliki kepribadian sebagai pendidik yang baik, memiliki kompetensi pedagogik guru Penjasorkes yang menunjukkan hasil yang sedang, memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik yang baik dan memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik yang baik.
5.2.
Saran
1. Guru
Penjasorkes
hendaknya
profesionalismenya dalam
lebih
meningkatkan
kinerjanya
dan
melaksanakan pembelajaran Penjasorkes di
sekolah. 2. Guru Penjasorkes disarankan untuk lebih aktif dalam kegiatan penataran dan seminar tentang merencanakan pembelajaran dan aktif dalam kegiatan MGMP, serta hendaknya meningkatkan kreatifitasnya dalam melaksanakan pembelajaran.
76
77
3. Guru Penjasorkes hendaknya dapat mengikuti perkembangan IPTEK dan mampu menerapkan dalam pembelajaran Penjasorkes di sekolah, agar mampu bersaing dengan guru mata pelajaran yang lain. 4. Guru Penjasorkes hendaknya lebih meningkatkan hubungan dan komunikasi yang lancar dengan siswa, sesama guru, orang tua / wali murid, dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, 2003. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Ambar Teguh Sulistiyani, 2003. http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Achmad Sugandi, dkk, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UMK UNNES. Adang Suherman, 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Akyas Azhari, 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Toraja. Bimo Walgito, 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Dimyati Mahmud, 1989. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jalaludin Rahmat, 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. Mohamad Surya, 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Moh. Uzer Usman, 2007. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rosdakarya. Monty Satiadarma, 2000. Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Primacon Jaya Dinamika. Muhammad Ali, 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa. Mungin Edi Wibowo, dkk, 2006. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UNNES PRESS. Nadisah, 1992. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Dirjen Dikti. Oemar Hamalik, 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. _______________, 2002. Pendidikan Kompetensi. Jakarta : Bumi.
78
Guru:
Berdasarkan
Pendekatan
79
_______________, 2007. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Robert Mathis dan John Jackson, 2001 . http./id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Rusli Ibrahim, 1999. Profesi Kependidikan. Jakarta: Depdikbud. Rusli Lutan, dkk, 2004. Supervisi Pendidikan Jasmani: Konsep dan Praktik. Jakarta: Bagian Proyek Pembinaan Kelas Olahraga Jakarta. Soepartono, 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta : Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Soeparwoto, dkk, 2006. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT MKK UNNES. Soetjipto dan Raflis Kasasi, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. UU RI Nomor 14. 2005. Guru dan Dosen. Bandung: Fokus Media.
80
81
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PJKR Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES
[email protected] Nomor Lamp Hal
: 464/PJKR/VII/2008 : : Usul Penetapan pembimbing
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES Kampus Sekaran Gunung Pati di SEMARANG Merujuk Keputusan Rektor UNNES Nomor 73/1995 tentang Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program S1 Pasal 7 mengenai Penentuan Pembimbing, dengan ini saya usulkan : 1. Nama : Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd NIP : 131404316 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Utama 2. Nama : Rumini, S.Pd, M.Pd NIP : 132137920 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Pendamping Dalam penyusunan Skripsi oleh mahasiswa : Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Jurusan : PJKR TEMA : ”SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009” Untuk itu mohon diterbitkan surat penetapannya. Ketua Jurusan PJKR Drs. Hermawan Pamot. R, M.Pd NIP. 131961216
82
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES
[email protected] KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 07/FIK/2008 TENTANG PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI SMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2008/2009 DEKAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Menimbang : bahwa untuk memperlancar mahasiswa FIK membuat skripsi, maka perlu menetapkan Dosen-dosen FIK UNNES untuk menjadi pembimbing. Mengingat : ................................................................... Memperhatikan : Usul Ketua Jurusan PJKR tanggal 1 September 2008 Menetapkan PERTAMA
MEMUTUSKAN : : menunjuk dengan menugaskan kepada : 1. Nama : Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd NIP : 131404316 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Utama 2. Nama : Rumini, S.Pd, M.Pd NIP : 132137920 Pangkat/Gol : Pembina/ IV a Jabatan : Lektor Kepala Mata Kuliah : Sebagai Pembimbing Pendamping Untuk membimbing mahasiswa penyusun skripsi : Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Jurusan : PJKR Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 6 September 2008 An. Dekan Pembantu Dekan Bidang Akademik
Drs. M. Nasution, M.Pd NIP. 131876219
83
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Kampus Sekaran Gunung pati Semarang 50229 Telp.8508007 Fax.8508007 Email: FIK-UNNES
[email protected]
Nomor Lamp Hal
: 42B/H37.1.6/PL/2008 : : Permohonan Ijin Penelitian
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan studi mahasiswa kami untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Strata 1, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES memohon ijin Saudara: Nama : RAZIF SHIDIQ NIM : 6101405071 Prodi/Smester : PJKR S1 / VII Untuk mengadakan penelitian dengan judul : ”SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMP / SEDERAJAT SE- KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009” Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
84
KISI-KISI KUESIONER PERSEPSI GURU NONO-PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES Kinerja
INDIKATOR
A. Memiliki 1. Memiliki kepribadian kepribadian mantap dan stabil sebagai pendidik 2. Memiliki kepribadian dewasa 3. Memiliki kepribadian arif 4. Memiliki kepribadian yang berwibawa
5. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
B. Memiliki 1. Memahami kompetensi didik pedagogik
PERTANYAAN 1. Apakah beliau guru yang disiplin? 2. Apakah beliau seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah disepakati? 3. Apakah selama berada di lingkungan sekolah beliau sopan dalam bertutur? 4. Apakah selama berada di lingkunga sekolah beliau berperilaku sopan? 5. Apakah selama menjalankan peranannya sebagai guru, guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi? 6. Apakah beliau disegani oleh peserta didik? 7. Apakah beliau memiliki wibawa sebagai seorang pendidik? 8. Apkah beliau menunjukkan komitmen sebagai umat beragama?
peserta 9. Apakah peserta didik di sekolah Ibu/Bapak tampak bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas? 2. Merancang 10. Apakah beliau pernah pembelajaran dan memberikan hukuman fisik pada Melaksanakan peserta didik? pembelajaran 11. Apakah pembelajaran penjas yang beliau selenggarakan diminati oleh peserta didik? 3. Evaluasi hasil belajar 12. Apakah beliau melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP?
85
4. Mengembangkan peserta didik
C. Memiliki kompetensi professiona l sebagai pendidik
1. Menguasai bidang studi secara luas dan mendalam
13. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau memiliki inisiatif untuk merancang dan mengembangkan media atau sarana belajar sederhana untuk kepentingan proses belajar mengajar? 14. Apakah beliau tepat waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan hasil evaluasi belajar? 15. Apakah beliau membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik? 16. Apakah beliau mampu bertindak bijaksana dan memdidik dalam mengatasi kenakalan pesereta didik? 17. Apakah beliau tampak terampil dalam memberi contoh gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani? 18. Apakah Ibu/Bapak pernah menyaksikan beliau memainkan salah satu cabang olahraga? 19. Sejauh yang pernah Ibu/Bapak saksikan, apakah beliau mengajarkan lebih dari 2 jenis cabang olahraga? 20. Apakah beliau membina salah satu cabang olahraga, melalui ekstrakulikuler atau klub atau kegiatan pengembangan diri? 21. Apakah sekolah Ibu/Bapak rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas? 22. Apakah beliau terlibat aktif dalam penyelengaraan pertandingan atau perlombaan olahraga di sekolah? 23. Apakah sekolah Ibu/Bapak pernah mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga
86
D. Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
1. Berkomunikasi secara efektif
antara sekolah? 24. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau mampu mengoperasikan komputer? 25. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau mengenal internet? 26. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau aktif dalam kegiatan MGMP penjas? 27. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah di luar jam kerja beliau masih aktif berolahraga? 28. Apakah beliau dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah? 29. Apakah beliau dapat bekerja dengan baik dengan teman sejawat? 30. Apakah beliau dapat mengkomunikasikan ide / buah pikirannya dengan kalimat yang jelas? 31. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan orang tua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru? 32. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau pernah memiliki permasalahan dengan masyarakat sekitar sekolah, terkait kedudukannya sebagai guru? 33. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah beliau terlibat aktif dalam kegiatan sosial di sekolah?
87
KUESIONER PERSEPSI GURU BIDANG STUDI – PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FIK UNNES,
2009 PENGANTAR Kepada Yang Terhormat Ibu/Bapak Guru Di tempat Dengan hormat peneliti memberitahukan bahwa kami calon guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes), melalui kegiatan penelitian yang dikelola jurusan PJKR-FIK Unnes ingin mengetahui bagaimana sebenarnya persepsi Ibu/Bapak guru pengampu bidang studi lain (nonpenjasorkes/guru kelas) terhadap kompetensi sejawat para guru Penjasorkes. Keingintahuan ini dipicu oleh stigma-rumor negative yang selama ini membebani profesi guru Penjasorkes. Sudah cukup lama menjadi ‘rahasia-umum’ bahwa sebagian besar masyarakat, termasuk di antaranya sejawat guru bidang studi lain, kurang respek terhadap performa dan kinerja guru Penjasorkes. Di satu sisi, peneliti menyadari bahwa mungkin memang benar terdapat beberapa oknum yang kurang bertanggung jawab, namun tentunya stigma-rumor tersebut tidak dapat di generalisasikan terhadap semua komunitas guru Penjasorkes. Di sisilain, sebenarnya stigma-rumor tersebut hanya beredar ‘dari mulut ke mulut”, dan tadak ada bukti valid yang dapar dirujuk sebagai pembenaran maupun penyangkalan. Dalam rangka pencarian ‘bukti’ itulah penelitian ini diselenggarakan. Peneliti ingin mengetahui, bagaimana sebenarnya pendapat dan atau penilaian Ibu/bapak guru terhadap kinerja guru penjasorkes. Untuk itu peneliti mohon bantuan dan kerelaan Ibu/Bapak untuk merespon beberapa pertanyaan dalam kuesion terlampir. Jawaban dan identitas ibu/Bapak akan peneliti rahasiakan. Atas perhatian Ibu/Bapak dan waktu yang telah diluangkan, peneliti menghaturkan terima kasih. Peneliti Razif Shidiq PJKR – FIK UNNES
88
KUESIONER IDENTITAS RESPONDEN NAMA RESPONDEN JENIS KELAMIN USIA PENDIDIKAN TERAKHIR program Studi BIDANG STUDI YANG DIAMPU PENGALAMAN MENGAJAR NAMA SEKOLAH
: ................................................................... : Perempuan/Laki-laki* : tahun : SMA/D1/D2/D3/S1/S2//S3* : ................................................................... : ................................................................... : ...........................................................tahun : ...................................................................
*Coret yang tidak sesuai PERTANYAAN: Mohon Ibu/Bapak guru memberikan respon sejujurnya terhadap petanyaanpertanyaan di bawah ini, dengan membari tanda silang (X) pada kolom jawaban yang telah disediakan. RESPONS PERTANYAN YA 1. 2.
Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak merupakan guru yang disiplin? Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak seorang yang senantiasa bertindak sesuai dengan norma, tata tertib dan komitmen yang telah desepakati?
3.
Apakah selama berada di lingkungan sekolah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak sopan dalam bertutur?
4.
Apakah selama berada di lingkungan sekolah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berperilaku sopan?
5.
Apakah selama menjalankan perannya sebagai guru, guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak berpenampilan tepat sesuai situasi dan kondisi? Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak disegani oleh peserta didik?
6.
7.
Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memiliki wibawa sebagai seorang pendidik?
8.
Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak menunjukkan komitmen sebagai umat beragama?
9.
Apakah peserta didik di sekolah Ibu/Bapak tampak bersemangat saat mengikuti proses pembelajaran penjas?
TIDAK
TIDAK TAHU
89
RESPONS PERTANYAN YA 10. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memberikan hukuman fisik pada peserta didik? 11. Apakah pembelajaran Penjasorkes yang beliau selenggarakan diminati oleh peserta didik? 12. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak melaksanakan kewajiban dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP? 13. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memiliki inisiatif untuk merancang dan mengembangkan media/sarana belajar sederhana untuk kepentingan proses belejar mengajar? 14. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak tepat waktu dalam menyelenggarakan dan menyerahkan hasil evaluasi belajar? 15. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak membuka diri untuk menjalin keakraban dengan peserta didik? 16. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mampu bertindak bijaksana dan mendidik dalam mengatasi kenakalan peserta didik? 17. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak tampak terampil dalam memberi contoh gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani? 18. Apakah Ibu/Bapak pernah menyaksikan guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak memainkan salah satu cabang olahraga? 19. Sejauh yang pernah Ibu/Bapak saksikan, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mengajarkan lebih dari 2 jenis cabang olahraga? 20. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak membina salah satu cabang olahraga, melalui ekstrakulikuler atau klub atau kegiatan pengembangan diri? 21. Apakah sekolah Ibu/Bapak rutin menyelenggarakan pertandingan atau perlombaan olahraga antar kelas? 22. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak terlibat aktif dalam penyelenggaraan pertandingan/perlombaan olahraga di sekolah? 23. Apakah sekolah Ibu/Bapak pernah mengikuti pertandingan atau perlombaan olahraga antara sekolah? 24. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mampu mengoperasikan komputer? 25. Sejauh yang Ibu/bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak mengenal internet?
TIDAK
TIDAK TAHU
90
RESPONS PERTANYAN YA 26. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak aktif dalam kegiatan MGMP penjas? 27. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah di luar jan kerja guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak masih aktif berolahraga? 28. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah? 29. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat bekerja dengan baik dengan teman sejawat? 30. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak dapat mengkomunikasikan ide/buah pikirannya dengan kalimat yang jelas? 31. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memiliki permasalahan dengan orang tua peserta didik, terkait dengan kedudukannya sebagai guru? 32. Sejauh yang Ibu/Bapak ketahui, apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak pernah memiliki permasalahan dengan nasyarakat sekitar sekolah, terkai dengan kedudukannya sebagai guru? 33. Apakah guru Penjasorkes di sekolah Ibu/Bapak terlibat aktif dalam kegiatan sosial di sekolah?
TERIMA KASIH
TIDAK
TIDAK TAHU
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bhs Indonesia Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-04 R-24 R-26 R-29 R-30 R-51 R-54 R-79 R-87 R-88 R-89 R-98 R-104 R-114 R-122 R-128 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 87 90.63 B
I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ 3 4 5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 2 1 3 1 1 3 16 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 20 3 3 2 1 1 3 17 3 3 1 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 24 138 44 44 48 361 95.83333 91.67 91.67 100 94.01 B B B B B
Memiliki kompetensi pedagogik
I-6 I-7 I-8 I-9 9 10 11 12 13 14 1 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 1 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 1 3 117 34 31 43 81.25 70.83 64.58 89.58 B B B B
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
I-10 ∑ 15 16 3 3 18 3 3 22 3 3 15 3 3 24 3 3 22 3 3 18 3 3 19 3 3 22 3 3 22 1 1 16 1 3 13 1 3 15 3 3 24 3 3 23 3 3 21 1 1 15 84 309 87.5 80.47 B B
91
17 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 3
18 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3
I-11 20 21 22 23 24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 480 90.90909091 B
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3
26 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 1 1 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3
Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-12 28 29 30 27 3 3 3 33 3 3 3 33 3 3 3 33 3 3 3 31 3 3 3 28 3 3 3 26 3 3 3 32 3 3 3 31 3 3 3 27 3 3 1 27 3 3 1 29 3 3 3 29 3 3 3 30 3 3 3 31 3 3 3 33 3 3 3 480 140 90.9091 97.222222 B B ∑
I-13 ∑ 31 32 33 2 2 3 16 2 2 3 16 2 2 3 16 2 2 3 16 2 3 3 17 2 2 2 15 3 3 3 18 2 3 3 17 1 1 3 14 1 1 3 12 1 2 3 13 1 2 3 15 2 2 3 16 3 3 3 18 3 2 3 17 3 2 3 17 113 253 78.47222 87.84722 B B
∑ 85 95 88 97 94 77 87 95 91 75 70 79 93 95 93 89 1403 88.57 B
92 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bhs Jawa Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Memiliki kepribadian sebagai pendidik No Pertanyaan
I-1
Kode Res
12 33 33 33 18 100 B
R-07 R-73 R-111 Jumlah % Kriteria
I-2
I-3
I-4 I-5
3 3 3 3
45 6 7 33 3 3 33 1 3 33 3 3 27 7 9 100 77.78 100 B B B
Memiliki kompetensi pedagogik
I-6
∑
8 3 24 3 22 3 24 9 70 100 97.22 B B
I-7 I-8 I-9 I-10
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-11
∑
9 3 3 3
I-12
∑
I-13
∑
∑
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 3 3 1 3 3 3 3 22 3 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 26 3 3 3 2 3 3 17 89 3 1 1 3 3 3 3 20 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 18 89 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 1 3 3 3 16 96 25 5 9 9 18 66 87 87 25 26 51 274 92.59259 55.56 100 100 100 91.67 87.87878788 87.8788 92.59259259 96.2962963 94.4444444 92.26 B S B B B B B B B B B B
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Bahasa Inggris Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 Kode Res
R-15 R-22 R-28 R-39 R-41 R-53 R-57 R-67 R-80 R-91 R-101 R-119 Jumlah % Kriteria
I-2
1 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 70 97.2 2 B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
I-3 I-4 I-5 6
3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 103 34 95.3703 94.4 7 4 B B
7
8
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 10 0 B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 10 0 B
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
Memiliki kompetensi pedagogik
I-6 ∑ 24 24 20 24 24 22 24 24 21 24 24 24 279 96.8 8 B
9 10 11 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 96 88.8888 9 B
I-7
I-8
I-9 I-10 1 1 12 13 14 5 6 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 20 20 22 66 55.5 55.5 61.1 91.6 6 6 1 7 B B B B
∑ 21 22 22 21 18 17 16 18 15 22 14 18 224 77.7 8 B
1 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 0 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3
2 1 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3
I-11 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 359
Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-12 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
90.65656566 B
2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 6 1 3 1 3 1 2 1 3 1 3 1 1
2 7 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3
∑ 31 33 29 33 27 27 23 33 31 33 29 30 359 90.656 6 B
I-13
28 29 30 31 32 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 103 95.3703703 7 B
2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
∑
∑
3 3 17 93 2 3 16 95 2 3 15 86 3 3 18 96 3 3 18 87 2 3 17 83 3 1 15 78 3 3 16 91 3 3 18 85 2 3 16 95 3 3 18 85 3 3 16 88 97 200 1062 89.8148148 89.3 92.5925926 1 9 B B B
93 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru IPS Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-17 R-21 R-31 R-32 R-33 R-34 R-61 R-66 R-70 R-72 R-90 R-97 R-102 R-103 R-107 R-117 R-123 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
Memiliki kompetensi pedagogik
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 1 3 1 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 1 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 2 3 3 3 22 1 3 1 3 3 3 3 2 1 3 19 3 1 1 1 2 1 3 1 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 1 1 3 3 3 19 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 22 3 1 1 1 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 20 3 1 3 2 1 3 3 1 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 2 3 1 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 2 1 3 1 2 3 3 1 16 3 3 1 1 2 3 1 1 15 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 22 3 2 3 3 1 1 3 3 19 2 2 95 147 49 47 47 385 123 32 36 43 94 328 93.14 96.07843 96.08 92.16 92.16 94.36 80.39216 62.75 70.59 84.31 92.16 80.39 B B B B B B B S S B B B
I-11 I-12 I-13 ∑ ∑ ∑ 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 92 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 2 2 3 16 91 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 2 3 16 87 3 3 1 1 3 3 3 3 3 29 3 3 3 2 2 3 16 89 3 3 2 3 2 3 3 2 3 28 3 3 3 2 2 3 16 90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 2 2 3 14 79 3 3 3 3 3 3 3 2 3 31 3 3 3 2 3 3 17 91 3 1 1 1 3 3 3 2 3 26 3 3 3 2 2 3 16 82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 17 98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 1 3 3 3 16 86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 95 3 3 3 3 1 3 3 1 1 27 3 3 3 2 2 1 14 85 3 3 3 3 3 3 3 2 1 30 3 3 3 2 2 3 16 86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 3 3 3 3 1 3 3 1 1 23 1 1 1 2 3 1 9 63 2 3 2 3 3 3 3 1 3 27 3 3 3 3 2 3 17 85 513 513 143 121 264 1490 91.44385027 91.4439 93.46405229 79.08496732 86.2745098 88.53 B B B B B B
94 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru IPA Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-08 R-19 R-20 R-27 R-42 R-47 R-52 R-55 R-82 R-95 R-100 R-108 R-110 R-112 R-113 R-120 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 12 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 96 10 0 B
I-2 I-3 345 6 333 3 333 3 333 3 333 3 333 3 333 3 333 3 333 1 333 1 333 1 333 3 333 3 333 3 333 3 333 3 333 3 144 42
I-4 7 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 44
I-5 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
∑ 24 24 24 24 24 24 24 20 20 22 24 24 24 24 24 24 374
Memiliki kompetensi pedagogik
9 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3
I-6 I-7 10 11 12 1 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 127 41
I-8 13 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 1 2 39
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-9 I-10 I-11 ∑ 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 3 3 3 20 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 1 15 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 20 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 19 3 3 1 1 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 44 90 341 482
100 87.5 91.67 100 97.4 88.19444 85.42 81.25 91.67 93.75 88.8 B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
91.28787879 B
∑ 19 33 33 33 29 33 31 23 32 31 33 31 33 25 33 30 482
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3
I-12 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 136
30 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3
91.2879 94.44444444 B
B
31 3 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 1 2 2 2 3
I-13 32 3 2 1 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 108 75 S
33 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3
∑ 18 16 14 17 17 16 15 14 15 14 16 11 16 12 16 17 244
∑ 81 96 93 98 91 96 93 72 87 88 96 86 96 80 94 94 1441
84.7222222 90.97 B
B
95 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru TIK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-01 R-38 R-59 R-92 R-105 R-124 R-126 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 40 95.24 B
I-2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 100 B
I-3 I-4 I-5 ∑ 6 7 8 3 3 3 24 3 3 3 24 3 3 3 24 3 3 3 22 3 3 3 24 3 3 3 24 3 3 3 24 21 21 21 166 100 100 100 98.81 B B B B
Memiliki kompetensi pedagogik
I-6 9 10 11 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 57 90.47619 B
I-7 12 1 3 2 1 1 1 3 12 57.14 S
I-8 13 1 3 1 3 3 1 3 15 71.43 S
I-9 14 3 3 3 1 3 2 3 18 85.71 B
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
I-10 15 16 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 40 95.24 B
∑ 18 24 21 18 20 18 23 142 84.52 B
17 3 3 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3
I-11 20 21 22 23 24 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 225 97.4025974 B
25 3 3 3 3 3 3 3
26 1 3 1 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3
∑ 29 33 31 33 33 33 33 225 97.4026 B
Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
28 3 3 3 3 3 3 3
I-12 29 3 3 3 3 3 3 3 63 100 B
30 3 3 3 3 3 3 3
I-13 31 32 33 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 51 80.95238095 B
∑ 15 18 16 17 16 16 16 114 90.4761905 B
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru BK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Memiliki kepribadian sebagai pendidik Kode Res
R-23 R-37 R-58 R-77 R-109 Jumlah % Kriteria
I-1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 B
I-2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 B
I-3 I-4 I-5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 15 15 100 100 100 B B B
∑ 24 24 24 24 24 120 100 B
Memiliki kompetensi pedagogik
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 2 3 1 1 1 1 1 13 1 3 1 3 1 1 1 3 3 16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 40 11 9 11 26 97 88.88889 73.33 60 73.33 86.67 80.83 B S S S B B
I-11 I-12 I-13 ∑ ∑ ∑ 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 3 1 1 3 3 3 1 1 1 2 22 3 3 3 1 1 1 12 79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 17 98 2 1 1 2 3 3 1 1 2 1 18 3 3 1 3 3 1 14 69 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31 3 3 1 2 2 3 14 85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 16 96 137 137 41 32 73 427 83.03030303 83.0303 91.11111111 71.11111111 81.1111111 86.26 B B B S B B
∑ 86 99 92 90 93 91 96 647 93.36 B
96 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Matematika Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-05 R-06 R-18 R-35 R-44 R-45 R-48 R-49 R-63 R-64 R-71 R-74 R-81 R-121 R-125 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 1 2 3 4 5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 80 126 41 43 45 88.89 93.33333 91.11 95.56 100 B B B B B
Memiliki kompetensi pedagogik
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ ∑ 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 24 3 2 3 1 3 3 3 3 21 1 3 1 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 20 2 1 2 3 2 2 3 1 16 2 3 3 24 1 3 3 3 1 1 1 3 16 3 3 1 24 3 2 3 2 3 3 3 3 22 3 3 3 24 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 22 3 1 2 2 3 2 1 2 16 3 2 1 20 3 2 2 3 2 1 3 2 18 2 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 22 3 1 2 1 3 3 3 3 19 3 3 3 18 3 1 3 3 1 1 3 3 18 2 3 2 22 3 2 3 3 1 3 1 1 17 3 1 2 24 3 1 3 1 1 3 3 3 18 3 3 3 21 3 1 3 3 2 1 3 1 17 1 3 3 22 3 3 3 3 1 3 3 3 22 3 3 3 335 110 37 30 35 76 288 93.06 81.48148 82.22 66.67 77.78 84.44 80 B B B S B B B
I-11 I-12 ∑ 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 2 2 3 3 3 1 1 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 29 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 29 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 24 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 29 3 3 3 439 439 122 88.68686869 88.6869 90.37037037 B B B
31 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3
I-13 32 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 2 108 80 B
33 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
∑
∑
16 83 16 96 12 77 16 85 16 93 18 94 9 71 16 78 18 97 16 88 16 83 13 82 14 89 17 86 17 90 230 1292 85.1851852 87 B B
97 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru KTK Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
No Pertanyaan Kode Res
R-10 R-40 R-56 R-76 R-78 R-118 R-127 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
Memiliki kompetensi pedagogik
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 1 1 3 3 3 20 3 1 3 3 3 1 1 3 3 18 3 1 3 1 3 1 3 3 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 1 3 1 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 3 3 3 1 22 3 2 3 3 1 1 3 3 19 3 39 61 18 21 19 158 58 15 15 15 42 145 92.86 96.8254 85.71 100 90.48 94.05 92.06349 71.43 71.43 71.43 100 86.31 B B B B B B B B S B B B
18 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 1 3 3
I-11 22 23 24 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 211 91.34199134 B
20 3 1 3 3 3 3 3
21 1 3 2 3 3 3 3
25 1 3 3 3 3 3 3
26 3 1 3 3 1 3 1
27 3 1 3 3 3 1 3
∑ 29 27 31 33 29 31 31 211 91.342 B
28 3 3 3 3 3 3 3
I-12 29 3 3 3 3 3 3 3 63 100 B
30 3 3 3 3 3 3 3
I-13 ∑ ∑ 32 33 3 3 17 90 3 3 18 81 2 3 15 93 2 2 14 91 3 3 18 90 1 3 16 95 3 3 18 90 53 116 630 84.12698413 92.0634921 90.91 B B B 31 2 3 1 1 3 3 3
Data Hasil Penelitian Persepsi Guru PKn Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-16 R-43 R-62 R-65 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 1 2 3 3 1 3 3 3 3 3 22 91.6 7 B
I-2 345 333 333 333 333 36
I-3 I-4 I-5 6 7 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 12
Memiliki kompetensi pedagogik
∑ 24 22 24 24 94
100 100 100 100 97.92 B
B
B
B
B
I-6 I-7 9 10 11 12 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 32 10 88.8888 83.33 9 B B
I-8 13 2 3 2 3 10
I-9 14 3 3 3 3 12
I-10 15 16 3 3 3 3 3 3 3 3 24
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik
∑ 21 23 22 22 88
83.33 100 100 91.67 B
B
B
B
17 3 3 3 3
18 3 1 3 3
19 3 1 3 3
31 23 31 30 115
I-12 28 29 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
86.46616541
86.4662
100
B
B
B
20 3 3 3 3
I-11 21 22 23 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 115
Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
24 3 1 3 3
25 3 3 3 3
26 1 1 3 1
27 3 3 3 2
∑
∑ I-13 ∑ 31 32 33 2 3 3 17 93 2 1 1 13 81 2 2 3 16 93 3 3 3 18 94 28 64 361 77.7777777 88.8888889 91.16 8 B B B
98 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Agama Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan ParakanKabupaten Temanggung No Pertanyaan
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I1
I2
I-3
I-4
I-5
1 2 3 4 5
6
7
8
R-02 R-03 R-09 R-12 R-13 R-14 R-25 R-36 R-46 R-50 R-60 R-68 R-69 R-75 R-83 R-84 R-85 R-86 R-93 R-99 R-106 R-115 R-116
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 24 24 24 24 24 22 24 24 20 24 17 24 24 24 24 24 20 24 24 24 24 14
Jumlah
130
64
63
69
525
%
94.2
Kode Res
Kriteria
B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 199
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
∑
Memiliki kompetensi profesional sebagai Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik pendidik
Memiliki kompetensi pedagogik
I6 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 0 2 2 1 3 2 3 1 3 2 2 3 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 3 174
1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1
I-7
I-8
I-9 I-10
12
13
14
3 2 1 3 1 1 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1
3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 1 1 3 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 1
1 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
52
50
60
126 462
1 6 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1
∑
I-11
23 22 20 24 20 22 18 24 21 12 22 14 20 22 22 22 23 16 18 20 21 22 14
1 7 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
96.135 92.7 95.1 84.057 75.3 72.4 86.9 91.3 100 91.3 83.7 27 5 1 97 6 6 6 B B B B B B B S B B B
1 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
∑ 1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1
2 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
686 90.38208169 B
2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 6 1 1 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 1 1
2 7 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1
I-12
I-13
∑
∑
28 29 30 31 32 33 31 31 31 33 31 31 33 33 31 18 31 28 24 31 32 32 31 31 33 31 25 30 24
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1
16 16 17 15 16 16 12 17 16 10 16 13 15 14 16 14 14 17 16 16 16 16 13
94 93 92 96 91 93 85 98 92 60 93 72 83 91 94 92 92 84 91 91 86 92 65 202 686 193 154 347 0 90.38 93.236714 74.396135 83.81642 88.7 21 98 27 51 1 B B S B B
99 Data Hasil Penelitian Persepsi Guru Lain-lain Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di SMP Sederajat Se-Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung No Pertanyaan Kode Res
R-11 R-94 R-96 Jumlah % Kriteria
Memiliki kepribadian sebagai pendidik
I-1 12 33 33 33 18 100 B
I-2 I-3 I-4 I-5 ∑ 345 6 7 8 333 3 3 3 24 333 3 3 3 24 333 1 3 3 22 27 7 9 9 70 100 77.78 100 100 97.22 B B B B B
Memiliki kompetensi pedagogik
Memiliki kompetensi profesional sebagai pendidik Memiliki kompetensi sosial sebagai pendidik
I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 ∑ 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 1 3 1 2 3 3 3 19 3 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 3 1 3 1 2 2 3 3 18 1 22 5 6 8 18 59 81.48148 55.56 66.67 88.89 100 81.94 B S S B B B
18 3 3 3
19 3 3 3
I-11 22 23 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 92.92929293 B
20 3 3 3
21 3 3 3
25 3 3 3
26 1 1 2
27 3 3 3
I-12 I-13 28 29 30 31 32 33 31 3 3 3 2 2 3 31 3 3 2 3 3 3 30 1 2 3 2 2 3 92 23 23 92.9293 85.18518519 85.18518519 B B B ∑
∑
∑
16 90 17 94 13 83 46 267 85.1851852 89.9 B B
MTsN Parakan Temanggung
SMP Masehi Parakan Temanggung
100
101
SMP N Parakan Temanggung
Pengisian Angket oleh Responden
102
SMP Remaja Parakan Temanggung
SMP Masehi Parakan Temanggung
103
MTs Muallimin Parakan Temanggung
SMP Al-Iman Parakan Temanggung