AWASAN TANPA ROKOK DAN PELARANGAN IKLAN ROKOK SEBAGAI UPAYA DENORMALISASI PRODUK TEMBAKAU
Made Kerta Duana
(AKMI) BALI-BTC
Masalah Merokok Di Indonesia
• Data Riskesdas: • Terjadi peningkatan perilaku merokok penduduk ≥ 15 th: 40.0 35.0
34.2 31.5
30.0 25.0
34.7
36.3
27.0
20.0 1995
2001
2007
2010
2013
Rokok Legal “Tapi Bukan Produk Normal
UU No.39 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 1995 tentang CUKAI Pasal 2 ayat (1): Barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik
Konsumsinya perlu dikendalikan; Peredarannya perlu diawasi; Pemakaiannya berdampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan serta sebagai upaya pengendalian dampak/bahaya yang ditimbulkan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK Rokok Dapat Dijual Batangan Akses Terhadap Rokok
Rokok Hal Yang Biasa Secara Sosial
Iklan, Prom osi dan Sponsor Rokok
Total Ban
Harga Rokok Murah
Orang- merokok dimana saja dan kapan saja
KTR
OMPOSISI SEBATANG ROKOK
ebih dari 4000 bahan kimia 50 diantaranya beracun an karsinogenik
Merokok merupakan perilaku adar memasukan racun edalam tubuh
Sangat Penting Mencegah Paparan Rokok Dan Perilaku Merokok Di Masyarakat • Mencegah risiko kejadian penyakit terkait rokok • Mencegah mereka berperilaku merokok dini • Penurunan prevalensi merokok pada remaja akan diikuti penurunan prevalensi merokok secara keseluruhan • Mencegah perilaku merokok pada remaja merupakan investasi tak ternilai • Menghasilkan SDM Berkualitas dengan: • Kemampuan kognitif (IQ) yang lebih tinggi, • Lebih sehat secara jasmani dan rohani • Produktifitas yang lebih tinggi
Strategi Pengendalian Dampak Rokok diadopsi dari 4 Pilar FCTC • Peningkatan cukai • Peringatan kesehatan berbentuk gambar • Implementasi Kawasan Tanpa Rokok • Larangan iklan dan sponsorship secara menyeluruh
KAWASAN KAWASAN TANPATANPA ROKOKROKOK (KTR)
KONSEP DAN DASAR PERTIMBANGAN
• Amanat UU kesehatan no 36 th 2009 ps 115 ayat 2 • Melindungi perokok pasif • Mendidik masyarakat tentang bahaya rokok • Melindungi hak asasi manusia untuk menghirup udara bersih dan sehat tanpa asap rokok • Mengatur tempat atau kawasan tanpa rokok bukan melarang orang merokok • Mengurangi dampak merokok di dalam ruangan tertutup yang sangat berbahaya • Membuat kawasan tanpa rokok bukan membuat tempat khusus merokok • TIDAK MELARANG orang merokok tetapi mengatur DIMANA orang boleh merokok
Kawasan tanpa rokok yang meliputi 7 kawasan • • • • • • •
Fasilitas kesehatan Tempat belajar mengajar Tempat bermain anak-anak Tempat ibadah Tempat-tempat umum (hotel, restauran, restauran pasar, terminal, bandara,dll) Sarana angkutan umum Tempat kerja
Mengatur tentang kegiatan merokok, merokok promosi, jual beli dan produksi rokok
NDIKATOR KEPATUHAN DALAM PENERAPAN KTR
Disebut patuh jika memenuhi semua kriteria berikut: Terpasang tanda KTR Tidak terdapat tempat khusus merokok di dalam gedung Tidak ada orang merokok di dalam gedung Tidak ditemukan puntung rokok di dalam gedung Tidak menyediakan asbak di dalam gedung Tidak tercium bau asap rokok di dalam gedung Tidak terdapat iklan rokok Tidak terdapat produksi dan jual beli rokok
Hasil Kajian • Deteksi SHS melalui cotinine urine • Hasil positif pada semua karyawan café dan bar yang tidak merokok • Hasil positif pada balita yang yang intens terpapar asap rokok • Risiko ISPA pada balita yang terpapar SHS 3 kali dibandingkan yang tidak terpapar • Air Quality Monitoring PM 2.5 Terbukti adanya pelanggaran implementasi KTR sangat berpengaruh terhadap buruknya kualitas udara dalam ruangan
Pemantauan kualitas udara pada satu Bar
Contoh gambaran penerapan KTR di Bali
NERAPAN KTR
ANGAN KTR
TOTAL BAN SEBAGAI DENORMALISASI ROKO
garuh Iklan rokok
Menimbulkan keinginan untuk mulai merokok
Mendorong perokok untuk terus merokok
Mendorong perokok yang telah berhenti merokok kembali merokok
Menanamkan persepsi yang salah/kontradiktif akan bahaya rokok yang sebenarnya
et Iklan Rokok Adalah Perokok Pemula k, Remaja dan Wanita) • Remaja adalah target pasar untuk menggantikan perokok senior (Substitusi) yang sudah meninggal atau berhenti merokok • Kontinuitas: Semakin dini remaja merokok, semakin besar keuntungan bagi industri rokok (basis konsumen jangka panjang) • Remaja sangat loyal (Loyalitas) terhadap merek rokok yang dihisapnya
109 TH 2012
Pasal 34: Ketentuan lebih lanjut mengenai Iklan Produk Tembakau di media luar ruang diatur oleh Pemerintah Daerah. Sejalan dengan program Otonomi Daerah (OTDA), peraturan ini juga mendorong peran Pemerintah Daerah untuk mengatur lebih lanjut klan dan promosi rokok di media luar ruang (Pasal 34) dan kegiatan sponsorship (Pasal 38). Tentunya ketentuan yang akan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah tersebut harus lebih ketat daripada Peraturan Pemerintah ini
ntoh Total Ban di Bali:
tahun 2016 ada 5 kabupaten n Kota di Bali telah menerapkan bijakan peniadaan iklan rokok ar ruang (Kota Denpasar, kab ungkung, Kab Jembrana, Kab anyar dan Kab Bangli)
Terima Kasih....