UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR MEMUKUL DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI LATIHAN MEMANTULKAN BOLA PADA SISWA KELAS VI SD SWASTA SANTO ANTONIUS MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Diajukan Untuk Memenuhi Peserta Lomba Karya Ilmih
Penulis WARTI MANALU
SD SWASTA SANTO ANTONIUS MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik yang berjudul “Upaya Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Penulis mengucapkan terim kasih kepada semuanya yang terlibat dalam penelitian ini. Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh kerena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.
Medan, Nopember 2015 Penulis
Warti Manalu
i
DAFTAR ISI Hal.
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 2 C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 2 D. Rumusan Masalah ................................................................................... 3 E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3 F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3 BAB II LANDASAN TEORITIK A. Kajian Teoritik ....................................................................................... 4 B. Variasi Pembelajaran Memukul ........................................................... 7 C. Hipotesis .............................................................................................. 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 11 B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 11 C. Metode Penelitian ................................................................................ 12 D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 16 E. Teknik Analisa Data ............................................................................. 16 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 18 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 21 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ii
A. Kesimpulan ........................................................................................... 24 B. Saran ..................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25 LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu bagian yang termasuk dari mata pelajaran yang ada di sekolah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani dapat didefenisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Menurut buku materi pendukung pedagogi olahraga menyatakan bahwa “Pendidikan jasmani adalah salah satu pendekatan yang terpadu dalam pendidikan pada umumnya. Yang diharapkan adalah terwujudnya kurikulum pendidikan jasmani yang mantap, sehingga pengalaman yang diperoleh siswa menggambarkan perkembangan intelek, sosial, jasmani dan emosi. Dimana terwujud siswa akan menguasai keterampilan bermain, merubah sikap dan meningkatkan kesegaran jasmaninya, dengan tanpa batuan yang efektif terhadap proses belajar mengajar”. Seorang guru pendidikan jasmani di sekolah dituntut dalam mengajar harus sesuai dengan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam isi kurikulum KTSP tidak saja dalam program tertulis, tetapi dalam pembelajaran nyata. Khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani yang sebagian besar pelaksanaan pembelajarannya berupa praktek di lapangan. Guru pendidikan jasmani untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif dalam memberikan setiap pelajaran yang diajarkan dan setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaat dalam lingkungan sosial masyarakat. Dari pengamatan yang telah dilakukan di SD Swasta Santo Antonius Medan yang telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Dalam pelaksanaan praktek tenis meja tentunya, pada saat penerapannya dilapangan ternyata mengalami kesulitan yaitu pada saat praktek berlangsung anak melakukan gerak 1
2 dasar pukulan forehand maupun backhand gerakan masi kaku, posisi badan kurang tepat, pada saat servis anak kurang mengerti untuk memulai dimana anak lebih dahulu memantulkan bola ke meja dan langsung dipukul ke arah lawan dengan lambungnya bola terlalu tinggi dan gerak untuk menerima bola kurang baik dimana gerak bola tidak dapat di kontrol dengan baik Dengan uraian-uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai bagaimana meningkatkan gerak dasar memukul melalui latihan memantulkan bola pada siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan dan mengangkat suatu judul dalam penelitian ini yang berjudul “Upaya Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang timbul anatara lain: Apakah penyebab siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar memukul dalam permainan Tenis Meja? Faktor penyebab anak kurang berperan 2 aktif pada saat praktek berlangsung? Apakah bentuk latihan memantulkan bola dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan gerak dasar memukul dalam permainan Tenis Meja pada siswa kelas
VI SD Swasta Santo Antonius Medan
Tahun Ajaran 2014/2015? Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan jasmani khususnya untuk Tenis Meja di SD Swasta Santo Antonius Medan? Apakah guru Pendidikan Jasmani pernah memberikan materi tentang permainan Tenis Meja menggunakan latihan memantulkan bola? Bagaimana peningkatan gerak dasar memukul dalam permainan Tenis Meja menggunakan latihan memantulkan bola terhadap siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan? C. Pembatasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Upaya Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
3 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015. E. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan kepada kepala sekolah khususnya siswa
bahwasanya dalam
peningkatan gerak dasar memukul tenis meja dapat menggunakan latihan memantulkan bola. 2. Memberi informasi bagi guru pendidikan jasmani mengenai bentuk latihan memantulkan bola. 3. Sebagai masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk lebih memahami gerak dasar memukul pada materi pokok tenis meja sehingga dapat memilih latihan yang tepat.
BAB II LANDASAN TEORITIK A. Kajian Teoritik 1. Hakikat Tenis Meja a) Pengertian tenis meja Permainan tenis meja merupakan suatu olahraga yang tak mengenal batas usia yang biasanya dimainkan di dalam gedung (in door) oleh dua atau empat orang pemain. Jika dua orang bermain dinamakan permainan tunggal/single dimana yang bermain masing-masing putra atau putri dan jika empat orang bermain dinamakan ganda atau double dimana masing-masing regu terdiri atas dua orang pemain putra melawan putra atau putri melawaan putri dan ada juga yang disebut dengan permainan ganda campuran dimana berpasangan terdiri atas satu pemain putra dan putri melawan pasangan putra dan putri lain. Menurut Agus Salim (2007:14) mengatakan bahwa tujuan permainan tenis meja dilakukan dengan konsisten memukul, mengarahkan dan menempatkan bola ke meja lawan sehingga pada satu saat bola itu tidak dapat dikembalikan lagi oleh lawan. Tidak ada rahasia lain untuk bisa menjadi sukses kecuali dengan membangun semangat untuk maju dan selalu berlatih. Alat dan perlengkapan permainan tenis meja untuk lebih terampil bermain tenis meja :
Gambar 1. Bentuk dan Ukuran Meja
Gambar 2. Bentuk Bola dan Bet 4
5
b) Gerak dasar memukul forehand dan backhand Menurut Larry Hodges (2007:33) mengatakan bahwa pukulan forehand merupakan pukulan yang paling kuat karena tubuh tidak menghalangi melakukan pukulan dengan kecepatan penuh akan menjadi kecepatan yang paling kuat. 1. Posisi siap Posisi siap yang sempurna adalah dengan kaki kanan sedikit diletakkan dibelakang, tubuh tetap menghadap meja (arah datangnya bola). Berat badan harus bertumpuh bagian jantung kaki, yang dibagi menjadi rata. 2. Cara melakukan pukulan forehand Berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit ditarik ke arah belakang. Putar tubuh ke arah kanan dengan bertumpuh pada pinggang. Pindahkan berat badan ke kaki kanan. Saat mengayunkan tangan ke belakang (backswing) jaga agar bet tetap tegak lurus sedikit mengarah ke bawah, dengan siku kira-kira 1200.
Gambar 3. Bentuk Pukulan Forehand 2. Pukulan backhand Cara melakukan pukulan backhand : Putar tangan bagian depan ke arah pinggang. Bet dan tangan harus diarahkan ke samping, dengan siku sekitar 900. Saat melakukan backswing, bet harus tegak lurus untuk menghadapi topspin, Sedikit dibuka untuk menghadapi backspin. Jaga agar siku tidak berubah. Mulai dengan forward swing dengan memutar tangan bagian depan ke arah depan. Gerakan siku ke arah depan cukup hanya untuk menjaga bet agar bergerak dalam garis lurus. Jalurkan tangan ke depan dan sedikit ke atas. Dengan siku yang lurus ke arah depan agar bet bergerak dalam garis lurus mengikuti gerakan. Pada bagian akhir gerakan, bet harus mengarah sedikit ke kanan dari arah bola yang anda pukul. Tangan harus terulur sepenuhnya.
6
Gambar 4. Bentuk Pukulan Backhand b. Konsep latihan dan latihan memantulkan bola Latihan adalah suatu pola kegiatan yang tersusun secara sistematis dan dilakukan secara berulang-ulang. Menurut Harsono (1997:54) mengatakan tujuan dari latihan yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu agar gerakan-gerakan yang semula
sukar
dilakukan
menjadi
lebih
mudah,
otomatis
dan
reflektif
pelaksanaannya, sehingga lebih menghemat energi memperoleh tingkat kesegaran jasmani yang tinggi sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal dan menghindarkan terjadinya cedera. Indrarti (2009:25) mengatakan bahwa: ”Dalam memberikan latihan perlu prioritas-prioritas komponen apa yang mendapat porsi lebih besar dibandingkan dengan komponen kondisi fisik yang lainnya serta sesuai dengan prioritas latihan. Prinsip pemberian latihan fisik sebenarnya adalah merangsang perubahan sistem tubuh membentuk performa atau kemampuan fisik dalam olahraga yang lebih tinggi. Proses peningkatan performa ini tak lepas dari kemampuan beradaptasi dari masingmasing anak”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sehingga akan bertambah kemampuan organ tubuh dan skill dan peningkatan kemampuan Indrarti (2009:29) menambahkan bahwa latihan fisik bertujuan untuk menyiapkan tubuh untuk beradaptasi terhadap beban latihan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Latihan fisik akan meningkatkan kemampuan sistem tubuh, sehingga saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi tidak cepat timbul kelelahan. Untuk peningkatan tahap pemahaman terhadap gerak dasar memantulkan bola diperlukan latihan yang serius dan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang harapkan. Dengan latihan serius dan rutin anak akan dapat belajar
7
secara bertahap dari pengalaman terhadap kesulitan yang dialami pada saat latihan dan gerak dasar yang di dapat semakin baik dan sangat berpengaruh terhadap keterampilan dalam bermain sebenarnya dimana tahap gerak dasar yang dilakukan disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak tersebut. Kelincahan dan juga penguasaan gerak dasar tenis meja merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap pemain tenis meja terutama bagi pemain pemula agar lebih cepat menguasai gerakan selanjutnya dengan terlebih dahulu menguasai gerak dasar yang ada. Demikian juga halnya penguasaan dan peningkatan gerak dasar memukul dalam permainan tenis meja hanya dapat diperoleh melalui proses latihan. Untuk dapat meningkatkan teknik dasar memukul dalam permainan tenis meja latihan memantulkan bola yang sangat cocok diberikan untuk melatih penguasaan gerak dasar memukul. B. Variasi latihan gerak dasar memantulkan bola yang ada dalam perbelajaran sekolah dasar Menurut Tim Abdi Guru (2007:3) bentuk latihan dasar pada anak sekolah dasar dan menurut Pura Darmawan (2004:27) mengenai menuju permainan tenis meja: Bermain tenis meja di awali dengan penguasaan-penguasaan pegangan alat pemukul, mengendalikan bola termasuk memperkenalkan arah dan jalannya bola, akan memudahkan anak bermain tenis meja secara bertahap. Memantulkan bola ke atas dengan menggunakan bet
Gambar 5. Memantulkan Bola Ke Atas Dengan Menggunakan Bet 1. Memantulkan bola ke lantai dengan menggunakan bet
8 Gambar 6. Memantulkan Bola Ke Lantai Dengan Menggunakan Bet 2. Saling memantulkan bola dengan kawan (berpasangan) Menurut aturan yang sebenarnya, tenis meja harus dimainkan minimal 2 orang maksimal 4 orang. Hal ini untuk membiasakan anak agar dapat memahami cara-cara bermain tenis meja. Bentuk latihannya : Bola dipukul ke arah teman yang berada dihadapannya, dengan terlebih dahulu memantulkan di lantai. Kemudian bola yang dipantulkan di pukul untuk dikembalikan. Begitu seterusnya, sehingga saling pukul memukul secara bergantian.
Gambar 7. Saling Memantulkan Bola Dengan Kawan (Berpasangan) 3. Memukul bola pada lapangan tenis meja Cara melakukan Dua anak bermain tenis meja menggunakan meja yang sebenarnya, dengan cara memukul bola digelindingkan di atas meja. Mendapatkan angka apabila lawan tidak mengembalikan bola.
Gambar 8. Memukul Bola Pada Lapangan Tenis Meja 4. Memantulkan bola ke dinding
9 Untuk penguasaan pegangan alat pemukul dan cara memukul bola dalam permainan tenis meja, dinding dapat dijadikan sebagai sarana berlatih. Cara melakukannya : Satu tangan memegang alat pemukul, tangan yang lain memegang bola. Kemudian bola dipantulkan ke lantai, lalu dipukul ke arah sasaran pada dinding. Bola pantulan dari dinding dipantulkan lagi dan ditangkap lagi ke dinding dan di tangkap dengan tangan apabila tidak terjangkau dengan menggunakan pukulan bet ini adalah usaha agar bola jangan sampai jatuh ke lantai.
Gambar 9. Memantulkan bola ke dinding C. Kerangka Berfikir Berdasarkan uraian pada kajian teoritis yang telah dijabarkan di atas dapat kita pahami bahwa gerak dasar memukul anak sekolah kurang baik untuk melakukan praktek yang baik anak harus dapat menerapkan apa yang telah dipelajari pada saat pembelajaran di kelas yaitu mengenai teori permainan tenis meja dan dapat dipraktekkan dalam bentuk gerak melakukan usaha untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan : dengan latihan yang cukup dan teratur atau dengan rutin dilakukan dan evalusi gerak secara berulang pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan/pemahaman terhadap gerak dasar memukul dari gerak yang dilakukan sebelumnya. Seperti sekolah SD Kelas VI Swasta Santo Antonius Medan terlihat jelas pada tingkat gerak dasar yang kurang baik/tepat. Dengan adanya latihan ini diharapkan siswa dapat mencapai sesuai dengan tuntutan kurikulum. Begitu juga pada tingkat kemauan anak dalam melakukan praktek yang sesuai guru diharapkan juga dapat memotivasi anak tujuan gerakan tersebut dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dalam melakukan gerakan mengulang yang mempengaruhi terhadap tingkat pencapaian hasil belajar.
10 Latihan memantulkan bola merupakan dapat meningkatkan gerak dasar dalam permainan tenis meja anak, di duga siswa dapat dengan mudah melakukan gerak dasar memantulkan bola dalam permainan tenis meja dengan benar. Sehubungan belum pernah dilakukan penelitian latihan memantulkan bola pada siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan maka penulis memandang perlu mengadakan penelitian di Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan dengan melakukan latihan gerak dasar setara dengan anak sekolah dasar. D. Hipotesis Berdasarkan teoris yang telah diuraikan di atas maka diduga bahwa untuk Meningkatkan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan
Tenis Meja dapat
dilakukan Melalui Latihan Memantulkan Bola Pada Siswa Kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Swasta Santo Antonius yang beralamat di Jln. Sriwijaya No.7 Medan. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah sebagai berikut : a) SD Swasta Santo Antonius belum pernah dilakukan penelitian dengan masalah yang sama. b) Sekolah tersebut memiliki situasi belajar mengajar yang baik sehingga memungkinkan untuk dilakukan penelitian. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal, 26 Juli s/d 2 Agustus 2014. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2010:173) mengemukakan bahwa, ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 50 siswa. 2. Sampel Dikarenakan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan sesuai dengan kelas yang di observasi yaitu kelas VI, maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 50 siswa dengan rincian 24 putra dan 26 putri. Teknik pengambilan sampel dengan clauster sampel. C. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilakukan untuk menemukan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran melalui latihan memantulkan bola yang dilaksanakan dengan perlakuan tindakan kelas, yaitu dengan adanya perubahan atau peningkatan terhadap
11
12 hasil belajar yang dicapai siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015. D. Desain Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas maka rancangan penelitian ini adalah adanya pre-test dan post-test. Desain penelitian sebagai berikut : PRE-TEST Latihan cara melakukan pukulan forehand dan backhand yang benar
PERLAKUAN 1. Latihan memantulkan bola ke atas 2. Latihan memantulkan bola ke lantai 3. Latihan memantulkan bola secara berpasangan 4. Latihan memukul pada lapangan tenis meja
POST-TEST Latihan cara melakukan pukulan forehand dan backhand yang benar
Tabel 1. Desain Penelitian A. Kondisi Awal/Pre-Test Untuk memulai penelitian terlebih dahulu peneliti melaksanakan tes awal kemampuan siswa dalam latihan cara melakukan pukulan forehand dan backhand yang benar bertujuan untuk mengetahui hasil belajar kemampuan awal siswa pada materi tenis meja. a) Tahap perencanaan tes awal Langkah-langkah yang ditempuh pada rencana tes awal
Menyusun skenario palaksanaan pembelajaraan latihan cara memukul forehand dan backhand yang benar
Menyediakan alat pendukung yang diperlukan pada saat pengamatan dilaksanakan.
Menyusun pengelompokan siswa dan penyesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran.
b) Tahap pelaksanaan
Pengarahan di kelas oleh guru pendidikan jasmani dan menyuruh siswa untuk memakai seragam
Melakukan pemanasan
13
Pembagian kelompok siswa berdasarkaan yang sudah direncanakan berdasarkan jumlah alat pada lapangan tenis meja dan penyesuaian pengamat dengan siswa yang diamati.
Melakukan pengamatan siswa secara bergantian berdasarkan giliran kelompok.
Melakukan pendinginan dengan tanya jawab mengenai tes yang dilaksanakan dan memberikan praktek latihan memantulkan bola ke atas, lantai/bawah, berpasangan dan diakhiri latihan memukul pada lapangan tenis meja untuk memudahkan anak mengenai latihan yang akan dilaksanakan pada saat pertemuan jam pelajaran penjas.
c) Observasi dan evaluasi Observasi dan evaluasi dilaksanakan untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi dan pada saat pengamatan berlangsung guru pendidikan jasmani ikut membantu sebagai pengamat. d) Refleksi Hasil yang di dapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisa, sehingga dapat disimpulkan dari tahap yang dilakukan hasil belajar tes awal kemampuan siswa. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan pada siklus I. B. Siklus I 1) Permasalahan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru pendidikan jasmani SD Swasta Santo Antonius Medan, permasalahan yang dialami siswa dalam mempelajari materi gerak dasar memukul dalam permainan tenis meja adalah gerak memulai tidak tepat, gerak yang kaku cara melakukan gerak dasar forehand dan backhand, posisi badan tidak tepat, cara menerima bola tidak tepat dan keterbatasan alat, kurangnya waktu dan kesempatan berlatih dalam permainan tenis meja karena keterbatasan pengawasan guru dan fasilitas yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah siswa dalam satu kelas yang seharusnya atau jumlah siswa tidak standart yang seharusnya dalam satu kelas sehingga menyebabkan hasil belajar gerak dasar memukul dalam permainan tenis meja kurang memuaskan.
14 2) Tahap Perencanaan Tindakan I Berdasarkan hasil refleksi peneliti, maka rencana tindakan I akan disusun untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada tes awal dan mengatasi permasalah yang dialami siswa selama pembelajaran gerak dasar memukul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada rencana tindakan I adalah : a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama sampai pada pertemuan ke empat sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi tes awal . b) Mengupayakan agar siswa aktif dalam melakukan latihan mandiri dan diskusi dengan cara memberikan waktu lebih lama kepada siswa untuk berlatih mandiri. c) Memotivasi siswa agar lebih percaya diri dalam melakukan gerak dan lebih bebas atau tidak kaku dengan menerapkan cara-cara yang tepat secara bertahap d) Mempersiapkan tes hasil belajar I. 3) Tahap Pelaksanaan Tindakan I Setelah perencanaan kegiatan disusun maka dilakukan tindakan terhadap kesulitan siswa cara melakukan gerak dasar forehand dan backhand yang benar dalam permainan tenis meja. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan mengajar
yang
berkolaborasi dengan guru pendidikan jasmani yang ada di sekolah dalam melakukan pengembangan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah disusun yaitu: Pemberian bentuk latihan :
Pertemuan 1 Kegiatan
yang
dilakukan
yaitu
menjelaskan
cara
melakukan
latihan
memantulkan bola ke atas dan melakukan gerak peraga serta menyuruh siswa melakukan latihan memantulkan bola dan diamati oleh guru
Pertemuan 2 Kegiatan yang dilakukan yaitu latihan memantulkan bola ke bawah/lantai dengan terlebih dahulu memberikan contoh cara melakukan gerakan dan siswa yang latihan diamati oleh guru.
Pertemuan 3 Latihan memantulkan bola secara berpasangan dan dibarengi gerak peraga oleh guru agar siswa dapat memahami dalam melakukan gerak yang dilakukan secara bergantian dan berulang-ulang
15
Pertemuan 4 Penjelasan dan memberikan contoh cara melakukan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja berdasarkan kelompok dan Siswa melakukan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja dan diawasi oleh guru pendidikan jasmani. Pada pertemuan berikutnya yang dilaksanakan di luar jam pelajaran pendidikan
jasmani diberikan test hasil belajar I kepada siswa untuk melihat hasil belajar yang telah dicapai setelah pemberian tindakan dalam bentuk latihan. 4) Observasi dan Evaluasi I Pada tahap ini dilakukan observasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan, guru bidang studi Pendidikan jasmani ikut membantu sebagai pengamat untuk melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi dan apakah kondisi belajar mengajar di kelas sudah terlaksana sesuai dengan program pengajaran ketika tindakan dilakukan. 5) Tahap Refleksi I Hasil yang di dapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini, sehingga dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan dari test hasil pengamatan I. Siklus yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan tersebut, agar lebih jelas dapat dilihat pada skema berikut ini: Perencanaa n Refleksi
Siklus I
Pelaksanaa n
Perencanaan Refleksi
Pengamatan Siklus II
Pelaksanaa n
Pengamatan ? Gambar 10. Desain Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto dkk, 2010:16)
16 C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjaring data penelitian. Data merupakan informasi yang harus diperoleh dari setiap penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar fortopolio. Dalam tes ini siswa diminta untuk melakukan gerak dasar memukul, dan peneliti menilai setiap proses pelaksanaan gerak dasar memukul tenis meja yang dilakukan oleh siswa. D. Teknik Analisis Data 1. Reduksi data Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan
dan
mentransformasikan data yang telah disajikan dalam transkip catatan lapangan. Kegiatan reduksi data ini bertujuan untuk melihat kesalahan atau kekuranagan siswa dalam pelaksanaan tes dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk perbaikan kesalahan tersebut. 2. Paparan Data Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dipaparkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Dari uraian di atas dapat diketahui siswa yang belum tuntas belajar dan siswa yang sudah tuntas belajar dengan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya diperoleh nilai rata-rata. Untuk mengetahui persentase kemampuan siswa digunakan rumus : PPH
B X 100% N
Keterangan : PPH : persentase penilaian hasil B : skor yang diperoleh N :skor total maksimal
Dengan Kriteria : 0%≤PPH< 70%= siswa belum tuntas dalam belajar 70%≤ = siswa sudah tuntas dalam belajar
Untuk mencari nilai rata-rata kelas ini di dapat dengan menggunakan rumus : x
X N
Keterangan : x : nilai rata-rata ∑X : jumlah semua nilai siswa ∑N : jumlah siswa
17
Dan untuk mengetahui siswa yang belum tuntas dan siswa yang sudah tuntas belajar secara klasikal dapat tercapai, dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas dalam belajar dapat dirumuskan sebagai berikut: KKM
siswa yang tuntasbelajarPPH 80
siswa
x 100%
Keterangan : KKM = Persentase Ketuntasan Klasikal (Berdasarkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) di Sekolah) Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % Tingkat keberhasilan (%) Arti > 80% 60-79% 40-59% 20-39% < 20% (Zainal Aqib, 2008:41)
Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Setelah tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan penelitian, maka didapat hasil belajar siswa. Hasil pengolahan data pada hasil belajar tes berlangsung I siklus 4 kali pertemuan selama 2 minggu. 1. Pre-Test/Tes Awal a) Analisis data awal Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dapat diperoleh hasil belajar pada kemampuan awal siswa
dalam melakukan gerak dasar masih rendah belum
seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 50 siswa terdapat 8 siswa (16%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 42 siswa (84%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas 57.1996 100% 80% 60%
TUNTAS
40% BELUM TUNTAS
20% 0% PRE-TEST
Gambar 11. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal/Pre-Test b) Evaluasi Adapun permasalahan yang dialami siswa dalam mempelajari latihan memukul forehand dan backhand yang benar yaitu : bola gerak memulai tidak tepat, gerak yang kaku cara melakukan gerak dasar forehand dan backhand, posisi badan tidak tepat, cara menerima bola tidak tepat dan keterbatasan alat, kurangnya waktu dan kesempatan berlatih sehingga hasil belajar gerak dasar memukul siswa kurang memuaskan. 18
19
c) Refleksi Dari hasil analisis data tes awal dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Karena pada pelaksanaan tes awal kemampuan siswa, guru menemukan beberapa kesulitan yang dialami siswa seperti yang seperti yang disebutkan di atas. Untuk itu maka perlu dilakukan perbaikan dengan pemberian bentuk latihan memantulkan bola pada siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonis Medan. 2. Siklus I Setelah dilaksanakan latihan memantulkan bola ke atas, ke lantai, secara berpasangan, dan latihan memukul pada lapangan tenis meja selama 4 kali pertemuan maka di dapat hasil akhir pada siklus I sebagai berikut : a) Analisis data Dari hasil belajar siklus I yang di dapat kemudian direduksi dan di paparkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus : PPH
B `X 100% N
Keterangan :
Dengan Kriteria :
PPH
= persentase penilaian hasil 0%≤ KKM <70
B
= skor yang diperoleh
N
= skor total maksimal
70%≤
= siswa belum tuntas dalam belajar = siswa sudah tuntas dalam belajar
Dari hasil belajar siklus I yang di dapat terlihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 50 siswa 38 orang (76%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 orang (24%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 72.1776 berarti meningkat dari hasil sebelumnya dimana yang sebelumnya dari 50 siswa terdapat 8 siswa (16%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 42 siswa (84%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai ratarata kelas 57.1996
20
Dari data tersebut dapat ditampilkan histogram berikut ini:
Ketuntasan Belajar 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tuntas
Tidak Tuntas
Post-Test
Gambar 12. Hasil Belajar Post-Test 100% 80% 60%
PRE-TEST
40%
POST-TEST
20% 0% Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 13. Peningkatan Ketuntasa Hasil Belajar Pre-Tes dan Post-Test b) Evaluasi Dari hasil yang di dapat masih ada siswa yang belum tuntas karena terdapat kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Anak terlalu aktif dalam melakukan pukulan tanpa memperhatikan cara yang tepat dalam melakukan pukulan yang benar yang sangat berpengaruh terhadap hasil pukulan.
21
2. Kurang konsentrasi dan kurang memperhatikan dengan benar hasil pukulan yang terjadi pada saat latihan dalam pembelajaran serta kurang mengerti bagaimana cara untuk melakukan pukulan balasan yang tepat. 3. Anak tidak mau bertanya bagaimana cara melakukan pukulan yang benar anak hanya langsung memukul. c) Refleksi Dari hasil tes hasil analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan kemampuan siswa. Peningkatan ini terjadi setelah memberikan pembelajaran dengan penerapan melalui latihan memantulkan bola yang dirancang pada siklus I dapat dilihat terjadi peningkatan hasil belajar secara klasikal, walaupun ada siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 12 siswa (24%) namun peningkatan ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal telah tercapai pada tes hasil belajar awal terdapat 16% siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar, kemudian pada tes hasil belajar I terdapat 76% siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dan terjadi peningkatan sebesar 60% sehingga dapat disimpulkan latihan memantulkan bola yang tertuang dari hasil belajar I mengalami peningkatan hasil belajar baik secara individu maupun secara klasikal. B. Hasil Penelitian Setelah pemberian tindakan pada siklus I sebanyak 4 kali pertemuan, siswa diberikan tes hasil belajar I yang kemudian diperoleh sebanyak 38 (76%) orang siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 (24%) orang siswa belum mencapai ketuntasan tingkat ketuntasan belajar yang diharapkan. Dengan kesulitan (1) siswa terlalu aktif tanpa memperhatikan dasar gerak yang tepat, (2) masih terlihat melakukan gerak dan kurang konsentrasi pada saat melakukan pukulan, (3) siswa tidak mau bertanya tentang bagaimana cara melakukan gerak yang benar dan tepat. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai hasil belajar secara klasikal pada saat tes awal 16% dan setelah dilakukan siklus I maka hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai hasil belajar klasikal 76%
peningkatan
ketuntasan klasikal siklus I adalah 60%. Ini berarti terlihat ada peningkatan nilai hasil belajar setelah dilakukan latihan memantulkan bola.
22 C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengamatan lapangan di evaluasi kesulitan yang dialami anak antara lain, 1) Gerak yang kaku, 2) Posisi badan, 3) Kurang memahami cara memulai dan menerima tidak tepat, dan 4) Fasilitas yang terbatas. Setelah di lihat dari hasil pengamatan lapangan ternyata dari 50 siswa terdapat 8 siswa (16%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 42 siswa (84%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata kelas 57.1996. Dimana kriteria ketuntasan minimal
(KKM) sekolah ditetapkan sebesar 70 maka
diperoleh hasil secara individu masih rendah dan setelah diperiksa kembali dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal dimana harus tuntas 80% hasil tersebut masih sangat rendah serta dinyatakan belum tuntas. Berdasarkan kesulitaan yang dialamai siswa alternatif pemecahan masalah yaitu dengan memberikan bentuk latihan memantulkan bola antara lain memantulkan bola ke atas, lantai/bawah, secara berpasangan, dan latihan memukul pada lapangan tenis meja. Setelah dilakukan post-test untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah adanya latihan dapat di lihat dari 50 siswa 38 siswa (76%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa (24%) belum mencapai ketuntasan belajar siswa dikatakan belum tuntas karena siswa masih ada mengalami kesulitan dalam memukul bola terlalu kuat sehingga gerak bola tidak bisa dikendalikan. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 72.1776 dan ternyata nilai hasil belajar tersebut sudah di atas KKM, maka dapat dikatakan secara individu sudah mengalami ketuntasan tetapi secara klasikal nilai siswa belum mencapai ketuntasan dimana peningkatan yang terjadi 60% padahal standar yang ingin dicapai 80% baru dikatakan secara klasikal tuntas dan peningkatan nilai rata-rata 14.978 Ini berarti ada peningkatan nilai hasil belajar setelah dilakukan latihan memantulkan bola dan seharusnya dilanjutkan pada siklus II karena tidak tuntas secara klasikal tetapi dibatasi oleh jumlah pertemuan yang ada di silabus 4 kali pertemuan khusus materi tenis meja.
23 Di lihat dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan latihan memantulkan bola dapat meningkatkan hasil belajar tenis meja pada siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil belajar siswa pada tes awal setelah tes hasil belajar awal dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dapat dilakukan gerak dasar dasar memukul masih rendah. Dari 50 siswa terdapat 8 orang (16%) yang yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 42 siswa (84%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 57.1996. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dapat melakukan latihan memantulkan bola sudah meningkat. Dari 50 orang siswa terdapat 38 orang (76%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa (24%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 72.1776. Berdasarkan hasil itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui latihan memantulkan bola dapat meningkatkan gerak dasar memukul dalam permainan tenis meja pada siswa kelas VI SD Swasta Santo Antonius Medan Tahun Ajaran 2014/2015. B. Saran 1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SD Swasta Santo Antonius Medan untuk mempertimbangkan pembelajaran dengan latihan memantulkan bola memukul bola pada lapangan tenis meja dengan materi yang sesuai karena hal itu dapat membangkitkan semangat belajar siswa. 2. Bagi para peminpin sekolah hendaknya menyediakan alat, guna menunjuk keberhasilan proses belajar mengajar seperti latihan memantulkan bola dengan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja. 3. Dari hasil penelitian ditemukan siswa tidak mau bertanya tentang bagaimana cara melakukan gerak yang benar dan tepat kepada guru ketika proses pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang melaksanakan strategi ini diharapkan dapat mempelajari bagaiman cara memotivasi siswa untuk mau bertanya. 24
DAFTAR PUSTAKA
Agus Salim. (2007). Buku Pintar Tenis Meja. Bandung, Penerbit Jember. B. Hurlock, Elisabeth. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta, Erlangga Chairul Azmi dan Apriani Ritonga (2006). Pertumbuhan dan Pekembangan Gerak. Medan, Fik Unimed. Harsono. (1997). Panduan Kepelatihan. Jakarta, Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat. Indrarti, dkk. (2009). Kesehatan Olahraga Panduan Untuk Pelatih Olahraga Usia Dini. Jakarta, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Sekretariat Jenderal. Kementrian Pendidikan Nasional. Larry Hodges. (2007). Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Nono Harnoto. (2008). Olahraga Usia Dini. Medan, Fik Unimed Pura Darmawan, dkk. (2004). Keterampiilan Gerak Anak 8-9 Tahun. Jakarta, Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Departemen Pendidikan Nasional. Sinaga, S. (2005). Pendidikan Jasmani Teori Dan Praktek. CV Prima Siregar, S. (2010). Diktat Permainan Tenis Meja. Medan, Fik Unimed Sugiono. (1992). Statistika Untuk Penelitian. Revisi Terbaru Cetakan ke-12. Bandung, CV Alfabeta. Suharsimi Arikunto (2002). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V. Jakarta, Penerbit Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara.
PT
Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sunarto, H. dan Hartono, B.Agung. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. PT Rineka Cipta. Tim abdi guru. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas Orkes Untuk SD Kelas VI. Jakarta, Penerbit Erlangga. Tim dosen. (2006). Proses dan Efektivitas Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Medan, Fik Unimed. Zainal Aqib. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung, Penerbit Yrama Widya. 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN lampiran 1.
SUSUNAN PANITIA PELAKSANAAN PENELITIAN Penanggungjawab
: Warti Manalu
Anggota Pre-Test : 1. Rasden Sardo Purba 2. Dippos Marusaha Simamora 3. Rita Aruan 4. Ryanto G.M Sinaga 5. M. Harmein Nasution Anggota Post-Test : 1. Rasden Sardo Purba 2. Dippos Marusaha Simamora 3. Rita Aruan 4. Ryanto G.M Sinaga 5. M. Harmein Nasution
Lampiran 2. Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 14.Desain Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto dkk, 2010:16)
Lampiran 3. SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SD Swasta Santo Antonius Medan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Kelas/Semester
: VI/I
Pertemuan
:I
Alokasi Waktu
: 4 X 35 menit
Standart Kompetensi
Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran.
Indikator
Latihan dasar memantulkan bola ke atas berdasarkan tinggi badan anak dengan ketentuan bola harus melewati kepala.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memantulkan bola ke atas dengan dengan ketentuan bola harus melewati kepala
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran. Praktek/latihan.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan Guru
. 1.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan,
memberikan
pemanasan.
Berbaris,
dan
melakukan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti :
Menjelaskan
cara
melakukan
latihan
Mendengarkan penjelasan guru
memantulkan bola ke atas
Melakukan gerak peraga serta
menyuruh
melakukan memantulkan
siswa latihan
bola
melakukan gerak peraga
dan
40 menit
melakukan
dan
latihan
Menyuruh siswa melakukan
Melakukan
pendinginan
pendinginan
diamati oleh guru
3.
Penutup :
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
15 menit
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SD Swasta Santo Antonius Medan : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : VI/I : II : 4 X 35 menit
Standart Kompetensi
Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran.
Indikator
Latihan dasar memantulkan bola ke lantai dengan ketinggian sejajar pinggang anak dengan ketingian ± 60 cm.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memantulkan ke lantai dengan tepat.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran. Praktek/latihan. D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran No . 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : membariskan,
Berbaris,
memberikan pemanasan.
melakukan peregangan
dan
15 menit
2.
Kegiatan inti : Menjelaskan
cara Mendengarkan
melakukan
latihan penjelasan guru dan
memantulkan
bola
ke melakukan latihan
40 menit
bawah/lantai dan melakukan latihan secara berlahan 3.
Penutup : Menyuruh
siswa
melakukan
pendinginan
dan
menutup
Melakukan pendinginan bubar
pembelajaran/dibubarkan E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
dan
15 menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SD Swasta Santo Antonius Medan : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : VI/I : III : 4 X 35 menit
Standart Kompetensi
Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran.
Indikator
Latihan dasar memantulkan bola
berpasangan dengan lebih dahulu
memantulkan bola ke lantai dengan jarak 1 meter. A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat saling memantulkan bola secara berpasangan dengan baik dan benar.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran. Praktek/latihan D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No . 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan, pemanasan.
memberikan
Berbaris, melakukan peregangan
dan
15 menit
2.
Kegiatan inti : Menjelaskan
cara
melakukan
latihan memantulkan bola secara Mendengarkan, berpasangan dan dibarengi gerak melakukan latihan
40
peraga oleh guru agar siswa dapat memantulkan bola
menit
memahami dalam melakukan gerak secara yang dilakukan secara bergantian berpasangan dan berulang-ulang. 3.
Penutup : Menyuruh
siswa
melakukan
Melakukan
pendinginan, diskusi dan menutup
pendinginan,
pembelajaran/dibubarkan
mendengarkan dan bubar
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
15 menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SD Swasta Santo Antonius Medan : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : VI/I : IV : 4 X 35 menit
Standart Kompetensi
Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran.
Indikator
Berlatih memukul bola pada lapangan tenis meja dengan menggunakan alat yang sebenarnya.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja dengan menggunakaan alat yang sebenarnya.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memukul bola
C. Metode Pembelajaran. Praktek/latihan dan tanya jawab. D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No . 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan
siswa
memberikan pemanasan.
dan Berbaris melakukan
dan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti :
40
Penjelasan dan memberikan
Mendengarkan
contoh
dan melakukan
cara
melakukan
latihan memukul bola pada
latihan
lapangan
memantulkan
tenis
meja
berdasarkan kelompok
bola
mengawasi siswa melakukan
berpasangan
menit
secara
dalam pelaksanaan latihan
tersebut
melakukan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja
3.
Penutup : Menyuruh pendinginan
siswa dan
melakukan Melakukan menutup pendinginan
pembelajaran/dibubarkan
bubar
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
15 dan
menit
Nama : Pre-Test
Lampiran 4.
Tabel 3. Rubrik Penilaian Cara Melakukan Gerak Dasar Pukulan Forehand dan Backhand Yang Benar Jenis Gerakan
Indikator Yang Dinilai 1. Berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit di tarik ke
1. Sikap awal (Tahap Persiapan)
belakang dan berat badan bertumpuh pada kaki kiri. 2. Lutut ditekuk, badan sedikit dicondongkan dan bet diarahkan ke depan. 3. Pergelangan tangan tetap di atas siku, , siap siaga dan tidak terlalu membungkuk.
D. 2. Gerak memukul E. (Tahap Pelaksanaan) F. a. Pukulan Forehand
1. Putar tubuh ke kanan, pindahkan berat badan ke kanan dan mengayun dengan bet tegak lurus mengarah ke bawah siku 1200 2. Ayunan ke arah depan dengan memutar berat badan ke kaki kiri, putar pinggang ke depan siku tidak berubah 3. Sudut kaki dikurangi menjadi 900. 1. Putar tangan bagian depan ke arah pinggang, bet dan tangan diarahkan ke samping siku 900 dan siku tidak
G. 2. Gerak Memukul H. (Tahap Pelaksanaan) b. Pukulan Backhand
berubah. 2. Memutar tangan depan ke arah bagian depan, gerak siku ke arah depan agar bet bergerak dalam garis lurus dan pada saat pukulan disentakkan pegangan tangan ke arah depan dan bet tertutup. 3. Pukulan lurus mengarah ke bola, backhand topspin bet tertutup dan sebalikknya, dan pukulan balasan bola di pukul sedikit mengarah ke atas.
Nilai 1
2
3
1. Ikuti gerakan bet, bagian dahi ke arah kiri seperti 3. Sikap Akhir a. Forehand
memberi rasa hormat. 2. Berat badan harus dipindahkan ke kiri dan dan bahu diputar ke arah kiri 3. Kembali pada posisi siap 1. Julurkan tangan ke depan dan sedikit ke atas.
3. Sikap Akhir b. Backhand
2. Siku lurus ke
arah depan agar bet bergerak lurus
mengukuti gerakan 3. Bet mengarah ke kanan dari arah bola tangan terulur sepenuhnya. Jumlah Jumlah Skor Maksimal:
Keterangan : Skor 1 : apabila satu indikator dilakukan Skor 2 : apabila dua indikator dilakukan Skor 3 : apabila tiga indikator dilakukan (Larry Hodges, 2007:33) Keterangan aspek penilaian : 1. Tahap Persiapan 1. Berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit di tarik ke belakang dan berat badan bertumpuh pada kaki kiri. Skor 1 : hanya berdiri menghadap meja Skor 2 : berdiri menghadap meja dan kaki kanan sedikit ditarik ke belakang Skor 3 : berdiri menghadap meja, kaki kanan sedikit di tarik ke belakang dan berat badan bertumpuh pada kaki kiri. 2. Lutut ditekuk, badan sedikit dicondongkan dan bet diarahkan ke depan. Skor 1 : hanya menekuk lutut saja Skor 2 : lutut ditekuk dan badan sedikit dicondongkan Skor 3 : lutu ditekuk, badan sedikit dicondongka dan bet diarahkan ke depan
45
3. Pergelangan tangan tetap di atas siku, siap siaga dan tidak terlalu membungkuk. Skor 1 : pegelangan tangan tetap di atas siku Skor 2 : pergelangan tangan tetap di atas siku tegak dan posisi siap siaga Skor 3 : pergelangan tangan tetap di atas siku, siap siaga dan tidak terlalu membungkuk 2. Tahap Pelaksanaan a. Forehand 1. Putar tubuh ke kanan, pindahkan berat badan ke kanan dan mengayun dengan bet tegak lurus mengarah ke bawah siku 1200 Skor 1 : hanya memutar badan ke kanan Skor 2 : putar tubuh ke kanan dan pindahkan berat badan ke kanan Skor 3 : putar tubuh ke kanan, pindahkan berat badan ke kanan dan mengayun dengan bet tegak lurus mengarah ke bawah siku 1200 2. Ayunan ke arah depan dengan memutar berat badan ke kaki kiri, putar pinggang ke depan siku tidak berubah Skor 1 : hanya mengayun ke depan Skor 2 : memutar berat badan ke kaki kiri dan pinggang ke depan siku Skor 3 : ayunan ke arah depan dengan memutar berat badan ke kaki kiri, putar pinggang ke depan siku tidak berubah 3. Sudut kaki dikurangi menjadi 900. Skor 1 : kaki tegak Skor 2 : sudut kaki terlalu lebar Skor 3 : sudut kaki dikurangi menjadi 900 b. Backhand 1. Putar tangan bagian depan ke arah pinggang, bet dan tangan diarahkan ke samping siku 900 dan siku tidak berubah. Skor 1 : hanya memutar tangan ke depan pinggang dan bet tidak terarah. Skor 2 : tangan di putar ke depan pinggang dan tangan kanan diarahkan ke
samping siku 900 Skor 3 : putar tangan bagian depan ke arah pinggang, bet dan tangan diarahkan ke samping siku 900 dan siku tidak berubah. 2. Memutar tangan depan ke arah bagian depan, gerak siku ke arah depan agar bet bergerak dalam garis lurus dan pada saat pukulan disentakkan pegangan tangan ke arah depan dan bet tertutup. Skor 1 : hanya mengusahakan bet bergerak pada garis lurus. Skor 2 : memutar tangan depan ke bagian depan dan bet tertutup Skor 3 : memutar tangan depan ke arah bagian depan, gerak siku ke arah depan agar bet bergerak dalam garis lurus dan pada saat pukulan disentakkan pegangan tangan ke arah depan dan bet tertutup. 3. Pukulan lurus mengarah ke bola, backhand topspin bet tertutup dan sebaliknya, dan pukulan balasan bola di pukul sedikit mengarah ke atas. Skor 1 : hanya pukulan yang benar dan pukulan balasan tidak terarah Skor 2 : pukulan mengarah ke bola dan dibalas dengan sedikit mengarah ke atas Skor 3 : pukulan lurus mengarah ke bola, backhand topspin bet tertutup dan sebalikknya, dan pukulan balasan bola di pukul sedikit mengarah ke atas. 3.
Sikap Akhir
a. Forehand 1. Ikuti gerakan bet, bagian dahi ke arah kiri seperti memberi rasa hormat. Skor 1 : gerakan putus bet di depan badan Skor 2 : badan mengikuti gerakan bet dan ke arah dahi Skor 3 : ikuti gerakan bet, bagian dahi ke arah kiri seperti memberi rasa hormat. 2. Berat badan harus dipindahkan ke kiri dan bahu di putar ke kiri Skor 1 : hanya memindahkan berat badan ke kiri Skor 2 : berat badan dipindahkan ke kiri dan bahu tidak diputar
Skor 3 : berat badan harus dipindahkan ke kiri dan bahu di putar ke kiri 3. Kembali pada posisi siap Skor 1 : bet diletakkan di atas meja Skor 2 : posisi jadi menyamping Skor 3 : kembali pada posisi siap b. Backhand 1. Julurkan tangan ke depan dan sedikit ke atas. Skor 1 : bet diluruskan mengarah lantai Skor 2 : tangan lurus ke depan Skor 3 : julurkan tangan ke depan dan sedikit ke atas. 2. Siku lurus ke arah depan agar bet bergerak lurus mengikuti gerakan. Skor 1 : siku menyamping Skor 2 : siku tidak sepenuhnya lurus ke depan Skor 3 : siku lurus ke arah depan agar bet bergerak lurus mengukuti gerakan. 3. Bet mengarah ke kanan dari arah bola tangan terulur sepenuhnya. Skor 1 : bet mengarah ke depan sepenuhnya Skor 2 : bet mengarah ke kanan tangan bengkok Skor 3 : bet mengarah ke kanan dari arah bola tangan terulur sepenuhnya
Lampiran 5. SKENARIO PEMBELAJARAN LATIHAN MEMANTULKAN BOLA
TES AWAL (PENGAMBILAN DATA PRE-TEST) Latihan Cara Melakukan Pukulan Forehand dan Backhand Yang Benar (dilaksanakan diluar jam pelajaran dengan meja menempel ke dinding dan dibuat batas garis net) No 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Memberikan
pengarahan
di Mendengarkan
dan
kelas, menyuruh siswa memakai berganti seragam
olahraga
membariskan
pakaian
dan kemudian berbaris dan 10 menit
siswa
serta melakukan pemanasan
memberikan pemanasan 2.
Inti :
Guru
menyiapkan
desain
pelaksaan
kepada
tim
lembar
Siswa
latihan
depan meja masing-
pengamat
bersiap
di
masing
berdasarkan urutan siswa
Guru membagi ke dalam 10
Berbaris
kelompok
kelompok
berdasarkan
menurut dan
jumlah meja yang ada dan
melakukan
kesempatan
kali
sesuai dengan urutan
dan
kelompok
memukul
tiga forehand
latihan
backhad
Menyuruh siswa melakukan
Melakukan pukulan
pukulan
forehand
pada tes awal
backhand
pada
tes
dan awal
50 menit
kemampuan
anak
berdasarkan giliran.
Guru mengamati kegiatan
Siswa
siswa dan mengatur jalannya
praktek
melakukan
praktek
3.
Evaluasi : Guru
menjelaskan
cara Siswa
pelaksanaan pukulan forehand dan
mendengarkan memperhatikan
dan backhand dibarengi gerak penjelasan
guru
yang
peraga, menyuruh salah satu melakukan gerak peraga siswa
mencontohkan
dan
memberi contoh bentuk latihan yang akan dipraktekkan pada pertemuan selanjutnya.
10 menit
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Alokasi Waktu
: SD Swasta Santo Antonius Medan : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan : VI-B/I :I : 4 X 35 menit
Standart Kompetensi
Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran PERTEMUAN PERTAMA
Indikator
Latihan dasar memantulkan bola ke atas berdasarkan tinggi badan anak dengan ketentuan bola harus melewati kepala.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memantulkan bola ke atas dengan dengan ketentuan bola harus melewati kepala
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran.
Praktek/latihan.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Kegiatan Guru
1.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan,
memberikan
pemanasan.
Berbaris,
dan
melakukan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti :
Menjelaskan melakukan
cara
latihan
Mendengarkan penjelasan guru
memantulkan bola ke atas
Melakukan gerak peraga serta
menyuruh
melakukan
siswa latihan
memantulkan bola dan
melakukan gerak peraga
dan
40 menit
melakukan latihan
diamati oleh guru 3.
Penutup : Menyuruh siswa melakukan
Melakukan
pendinginan
pendinginan
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
15 menit
PERTEMUAN KE DUA Indikator
Latihan dasar memantulkan bola ke lantai dengan ketinggian sejajar pinggang anak dengan ketingian ± 60 cm.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memantulkan ke lantai dengan tepat.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran.
Praktek/latihan.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan Guru
. 1.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : membariskan,
Berbaris,
memberikan pemanasan.
melakukan
dan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti : Menjelaskan melakukan memantulkan
cara Mendengarkan latihan penjelasan guru dan bola
ke melakukan latihan
40 menit
bawah/lantai dan melakukan latihan secara berlahan 3.
Penutup : Menyuruh
siswa
melakukan
pendinginan
dan
menutup
pembelajaran/dibubarkan
E. Sumber Belajar
Melakukan pendinginan bubar
dan
15 menit
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
PERTEMUAN KE TIGA
Indikator
Latihan dasar memantulkan bola
berpasangan dengan lebih dahulu
memantulkan bola ke lantai dengan jarak 1 meter. A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat saling memantulkan bola secara berpasangan dengan baik dan benar.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memantulkan bola
C. Metode Pembelajaran.
Praktek/latihan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan,
memberikan
pemanasan.
Berbaris,
dan
melakukan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti : Menjelaskan cara melakukan latihan Mendengarkan, memantulkan bola secara berpasangan melakukan latihan dan dibarengi gerak peraga oleh guru memantulkan bola agar siswa dapat memahami dalam secara melakukan
gerak
yang
dilakukan berpasangan
secara bergantian dan berulang-ulang.
40 menit
3.
Penutup : Menyuruh
siswa
melakukan
Melakukan
pendinginan, diskusi dan menutup
pendinginan,
pembelajaran/dibubarkan
mendengarkan dan bubar
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F. Penilaian
Penilaian proses
15 menit
PERTEMUAN KE EMPAT Indikator
Berlatih memukul bola pada lapangan tenis meja dengan menggunakan alat yang sebenarnya.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan latihan memukul bola pada lapangan tenis meja dengan menggunakaan alat yang sebenarnya.
B. Materi Pembelajaran
Latihan memukul bola
C. Metode Pembelajaran.
Praktek/latihan dan tanya jawab.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan Guru
. 1.
Kegiatan Siswa
Alokasi
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Membariskan
siswa
dan Berbaris
memberikan pemanasan.
dan
melakukan
15 menit
peregangan 2.
Kegiatan inti :
Penjelasan dan memberikan
Mendengarkan
contoh
dan melakukan
cara
melakukan
latihan memukul bola pada
latihan
lapangan
memantulkan
tenis
meja
berdasarkan kelompok
bola
secara
mengawasi siswa melakukan
berpasangan
dalam pelaksanaan latihan
melakukan
tersebut
latihan memukul bola pada lapangan tenis meja
40 menit
3.
Penutup : Menyuruh pendinginan
siswa dan
melakukan Melakukan menutup pendinginan
pembelajaran/dibubarkan
bubar
E. Sumber Belajar
Buku Penjas Orkes Erlangga kls Vl, hal 2-3
Buku referensi tenis meja
F.Penilaian
Penilaian proses
15 dan
menit
POST-TEST Latihan Cara Melakukan Pukulan Forehand dan Backhand Yang Benar (dilaksanakan diluar jam pelajaran dengan meja menempel ke dinding dan dibuat batas garis net) Dilaksanakan di luar jam pembelajaran No 1.
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Keterangan
Waktu
Gambar
Pembukaan : Menyuruh siswa memakai seragam Berganti
pakaian
olahraga dan membariskan siswa kemudian berbaris dan serta memberikan pemanasan 2.
Alokasi
10 menit
melakukan pemanasan
Inti :
Guru
menyiapkan
lembar
Siswa bersiap di
desain pelaksaan latihan kepada
depan
tim
masing-masing
pengamat
berdasarkan
meja
urutan siswa
Menyuruh siswa berbaris sesuai
Berbaris menurut
dengan kelompok sebelumnya
kelompok
dan dengan kesempatan tiga
melakukan latihan
kali memukul forehand dan
sesuai
backhad.
urutan kelompok
Menyuruh
siswa
melakukan
dan
dengan
Melakukan
pukulan forehand dan backhand
pukulan
untuk
mengetahui
yang kedua kali
besar
peningkatan
seberapa
untuk
dengan
adanya latihan.
Guru mengamati kegiatan siswa
Siswa melakukan
dan mengatur jalannya praktek
praktek
50 menit
3.
Evaluasi : Guru menjelaskan cara pelaksanaan Siswa mendengarkan pukulan forehand dan backhand dan dibarengi
gerak
menyuruh
salah
mencontohkan
peraga satu
memperhatikan
dan penjelasan guru yang siswa melakukan peraga
gerak
10 menit
Lampiran 6. Table 5.Data Mentah No
Nama
Jenis
Tes
Kelamin
Awal/Pre-
Post-Test
Test Aman Wibawa
2
Ginting
1
1 2 a
2 L
b
3 a
3 b
2
2 6
1
2
2
2
2
2
5
2a
Anastasya Zebua
3
1
2
1
4
2b
P
2 a
2
2
2
2
2
2
7
3a
2
3
3
3
3
2
8
3b
1
2
2 5
1
5
2a
2
2
8
4
2
2
b
7
0
1
2
6
3
2
2
7
3
2
2
6
3
2 1
2
1
3
2
2
2
6
6
2 5
2b
2 2
6
3 a
3 b
1
2
2
2
2
6
3a
2
2
2
3
2
6
3b
2
3
Andika Bonardo 1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
4
Angelika Tiara
1
3
7
2 2
5
1
P
1
3
2
2 6
2a
2
2
2
2
2
2
6
2b
2
2
2
2
2
2
6
3a
2
2
2
2
2
2
7
3b
3
2
2
2
7
6
6
6
7
3 3
3
0
2 2
6
1
2 2
2
2
2
8
2
2
Nainggolan
2
6
2
2
Sipahutar
2
2
7
3 6
2a
2
6
a
2 b
3 a
3 b
2
2
2
2
2
2
2
6
2b
2
2
1
2
2
5
3a
Arini Grace Heila
2
2
3
2
6
3b
1
2 a
2 P
b
1
9
2 2
4
1
2
2 5
2a
2
2
2 5
2b
2
3a 6
2
6
6
2 2
6
2
2 b
2
7
2
2 3
2
1
2 a
2 3
1
7
3
2
2
6
2
2 3
2
6
2
1
Marpaung
2
2
2
5
2
3b 6
2
3 2
8
3 2
3
6
3
6
Bella Permata Sari
1
Simbolon
1
2 a
2 P
b
3 a
3 b
1
2 4
1
2
3
1
2
1
3
2a
Brian Kevin Pardosi
2
1
2
1
3
2b
2 a L
2 b
3 a 3
2
1
1
1
2
2
5
3a
2 2
5
1
2
2
3b
2
6
2
0
9 2
6
1
2
2 5
2a
2
2
3
2
2 6
2b
1
2
7
7
7
3
2 6
3a
2 2
6
2
2
2
5
2
3
2
6
2
2
2
6
2
2 1
2
1
2
7
1
2 2
6
2 7
3b
3
9
b
8
Cristianto Agita
2
3
3
3 3
3
0
6
2
Sinuhaji
1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
2
2 6
1
2
2
1
2
2
4
2a
Christine Clarisa
3
2
2
2
5
2b
1
P
2 a
2 b
2
1
2
2
2
1
4
3a
2
1
2
2
3
2
6
3b
1
2
6
8
5
3 2
5
1
1
2
2 4
2a
2
1
2
1
2
1
6
3
3
1
7
2
2
1
6
3
2
Sibarani
2
1
2
9
2
3
2b
2 1
6
6
5
1 3 a
1
2 3
3a
1
b
10
Christine Maria
2
2 6
3b
2
1
2 a
2 P
b
3 a
3 b
2
2
1
9 2
6
1
Chris Stefani
3
2
2 6
2a
1 P
2
1
2
2
2
2
5
2b
1 2 2
5
3a
2
2
7
3b
2
a
2
6
2 2
6
3 3
8
2 2
3
9
4 2
7
1
3 2
7
2
3 2
2
7
2
2
Siburian
2
2
2
7
2
2
11
2 3
2
Fransiska
5
1
2 3
2
2
7
3 6
2a
2 3
7
2 b
3 a
2
2
2
2
2
6
2b
2
1
2
2
2
6
3a
2
b
12
Daniel Docosta 1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
David Marpaung
3b
3
L
1
1
2
3
3
2
3 2
6
1
2 3
1
2 4
2a
2
1
3
1
1
2
5
2b
2
2
2
2
2
2
6
3a
2
2
2
3
3
2
7
3b
2
2
8
3
3
2
6
3 7
2
Bangun
13
2
2
5
2
2 3
2
2
7
7
5
6
8
3 2
3
8
3
8
1
2
8
2 a
2 b
3
3
3
3
2
2
2
6
2a
2
3
2
2
2
6
2b
2
a
2
6
1
David Nicolas
7
1
2 a
L
2 b
3 a
1
2
3
3
3
6 2
5
1
2
2
3
2
2
2
5
2a
2
1
2
2
2
2
6
2b
2
2
2
2
2
2
6
3a
2 3
2
b
2
8
3
2
Agusto Siburian
7
3 3b
3
14
2 2
3 b
6
3 3a
2 3
2
7
2
2 3
2
2
7
6
6
7
3 6
3b
3 2
7
2
15
Egla Margaretta
2 2
3
8
3
1
Meliala
1
2 a
2 P
b
3 a
1
2 4
1
2
3
2
2
1
4
2a
b
16
Estha Nathanael
2
2
2
1
5
2b
2 2 2
5
3a
5
3b
2
2 L
a
2 b 3
1
2
2
7
3 2
3
3
2 2
4
1
2
2
2 4
2a
2
1
2
2
2 5
2b
2 2
6
2
3
1
6
2
2
1
6
2
1 2
2
7
2
1 1
2
1
1 3
2
2
7
6
6
2 5
3a
2
6
a
2
2
1
2
1 3 b
2
3 4
3b
2
17
Fanny Marito Sri 1
2 a
2 P
b
2
2
3
2
3 2
6
1
3
2
2 6
2a
3
3
2
2
6
2b
2
5
2
Gabriel Reinhard
6
1 L 2 a
2
2
3
9
3 2
7
1
2 2
2
2
2
7
2
3
2
6
3
2
Bungaran
2
3 3b
2
18
6
2
2 b
7
2 3a
2 3
2
7
2
1 a
2
2
1 3
2
2
2
8
3
2
Rezeki
2
6
2a
2 3
6
7
2 2 b
2
2 5
2b
1
a
3 b
19
Gabriel Roito
2
2 5
3a
1
7
3b
3
1
2 a
2 L
b
3 a
1
b
20
Georgina Viviana Sirumapea
P
1
2
3
0
3 2
4
1
2 3
2
2 5
2a
2
1
3
1
2
1
4
2b
2
5
3a
5
3b
1
1 1
7
7
2 2
6
2
2 2
2
7
3
2 2
8
3
1 3
3
1
2
6
3
2
Panggabean
2 2
2 2
6
2
2 3
2
3 3
8
2 2
3
3
5
4
1
2 2
7
2 a
2 b
2
3
1
2
1
4
2a
2
2
1
2
1
3
2b
1
a
3 b
21
Gregorius Samuel
2
5
1
2 5
3b
2
2 a
L
2 b
3 a
3 b
2
2
2 2
2
3
1
2 3
6
1
2 2
2
2 7
2a
2
3
3
2
2
2
7
2b
2
3
2
2
2
2
7
3a
2
3
3
3
3
2 3
6
2
2
2
6
2
2
Simbolon
7
2 3a
2
1
2
6
3
1 3
2
8
3b
3 3
8
7
6
7
9
22
Honey Beatrix
3
5
7
1
Evelyn Pasaribu
1
2 a
2 P
b
3 a
3 b
23
3
Ignatia Banne
1
2 3
1
1
1
1
2
1
3
2a
1
2 P
a
2 b
2
1
2
1
2
1
3
2b
1
1
2
2
2
2
6
3a
3
2
3
1
1
1
3
3b
1
1
2
2 5
1
1
4
2a
2
1
2
1
2 3
2b
1
a
1
5
0
2
1
8
8
2
3
6
3
3
1
6
1
2
1
5
2
2
Anggi Sitorus
2
2
6
6
5
1 3
3a
2 2
5
1 3 b
24
Indiva Maria
2 1
5
3b
2
1
2 a
2 P
b
3 a
3 b
Inggid Matavia
1
P 2 a 2
2
2
0
9 2
6
1
2
3
2
1
2
1
3
2a
2
1
1
1
2
1
3
2b
2
1
1
1
2
2
5
3a
2 2 1
2
5
3b
2
5
6
8
3 2
3
2
0 2
4
1
1 3
2
2 5
2a
1 1
5
3
2
2
6
2
2
1
7
2
1 1
2
3
2
Tampubolon
25
1
2
6
7
3 4
2b
2
7
b
3 a
3 b
2
3
1
2
1
2
2
5
3a
2
2
2
3
2
6
3b
2
26
Jonathan Adrianta 1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
1
3
4
3 2
4
1
Josephine Andriana Sibarani
3
1
2 7
2a
1
2
3
1
1
3
1
4
2b
3
2
2
1
2
1
3
3a
2
1
2
3
3
2
7
3b
1 1
3
6
5
8
6
9
3 2
3
5
4
1 P
1
2
1
8
2
2
27
2
5
2
1
Sitepu
1
2 3
1
1 2
5
2 2 a
2 b
3 a
2
2 5
2a
1
3
2
2
1
4
2b
1 2 2
b
6
3a
2
28
Josua Triputra
2
1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
2 2
6
2
2
3
4
2 2
8
1
3 3
2
3 6
2a
2
2
2
2
2
2
6
2b
2
2
2
2
2
2
6
3a
2
2
2
3
3
1
7
2
3
2
6
3 3b
2
3
7
2
2
Situmorang
2
7
3
2 3
2
7
3
3b
2
8
7
6
6
8
3 3
3
3 29
Junsean Christian
2
Karo-Karo
1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
30
5
Lovisa Mikhaprilla
1
2 5
1
2
3
2
2
2
5
2a
1
2 a P 2 b
3 a
2
1
2
2
2
1
4
2b
1 2 2
6
3a
2
6
3b
2
1
2
2
2
3
6
3 2
4
1
2
2 5
2a
2
1
3
2
2 4
2b
1
2
7
7
5
1
1
1
7
3
2
2
6
2
3
1
7
2
2
2
6
2
2 2
2
7
3
1
Naibaho
2
4
3a
1 2 1
4
1 3 b
31
Maria Angella
6
3
1
2 a
2 P
b
3 a
3 b
Maria Septree
1
3
3
0 2
5
1
1
P
2 a
2
2
2
1
3
2
4
2a
2
1
2
2
3
2
5
2b
3
1
2
2
2
1
4
3a
2
1
2
2
3
1
5
3b
2
1
2
7
4 2
4
1
5
2a
1
1
6
3
1
2
b
8
3
2
2
7
2
2
2
6
2
2
2
7
2
1
Winna S
2 3
2
Sitepu
32
2
2 3b
2
5
7
3 4
2b
2 2
7
1 3 a
3
1 2
4
3a
1
b
2
Martin Firman
6
1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
34
Mikhael Primsa
1
3
3
2 2
6
1
L
1
2
2
3 5
2a
2
1
2
2
2
1
4
2b
1 2 2
6
3a
2
6
3b
2
2
1
7
7
3 2
7
2
2 2
2
6
3
3 2
7
2 2
3
7
4 2
7
1
3 2
2
3
2
7
2
2
Ginting
2 3
2
Thomas Lubis
6
2 3b
3
33
2 3
1 3
1
2
7
3 6
2a
2
7
a
2 b
2
2
3
3
2
2
2
6
2b
2
a
2
2 5
3a
2
b
2
Monika Sinabariba
8
2 a
2 P
b
1
3
2
4 2
5
1
3
1
2 4
2a
3
2
2
1
4
2b
2
2
7
6
1 4
3a
2
5
2
1 b
2
6
2
1 3
2
1
1 a
1
2
2
8
3
1 3
2 3
2 1
6
3 3b
3
35
2 2
3 3
6
2
1 3
2
3 6
3
3b
2
8
3 2
3
3
2
36
Natassya Kinski
1 1
2 a
2 P
b
1
3 4
1
2
2
1
2
1
3
2a
a
3 b
3
2
2
2
5
2b
1
1
Patrick Jeremi
4
1
1
2 a L
2 b
3 a 3
1
2
5
3b
2
2
3
1
1 2
6
1
2
2
2 7
2a
2
3
3
2
2 6
2b
1
5
3a
2 2
3
7
7
7
2
1 2
7
3
3
3
5
2
3
2
6
2
2
Pasaribu
7
1 3a
2
1
3
6
1
3
37
2
1
1 3
1
2 2
6
2 7
3b
3
8
b
38
Raja Elyan
2
2
3
3 3
3
1
5
1
Halomoan R
1
2 a
2 L
b
1
2 4
1
2
3
2
2
2
5
2a
2
2
2
1
4
2b
2
6
2
Ricco Juniady
6
1
L
2 a
2 b
1
2
3
5
2 2
5
1
1 3
1
2 3
2a
2
1
3
2
2
2 1
7
2
3
1
6
2
1
Damara
2
3 3b
2
39
7
2
2 b
6
2 3a
2 3
2
6
3
2 a
2
1
1 3
1
5
2b
3 1
6
7
6
1 3 a
1
1 4
3a
2
b
40
Ricky Berlando
1
3 5
3b
3
1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
1
3
2
2 2
6
1
S. Aishpriya
3
2
2 7
2a
P
2
3
3
2
2
3
7
2b
2 1 2
5
3a
2
1
7
3b
2
a
2
7
2 2
6
3 2
8
3 3
3
2
5 2
5
1
2 2
7
2
3 2
3
7
2
2 1
2
3
2
8
2
2
41
2 3
2
Raha Guk Guk
5
2
1 3
2
1
6
3 5
2a
2 2
7
2 b
1
3
2
2
1
4
2b
1
a
2
2 4
3a
1
b
42
Samuel Arnold 1
2 a
2 L
b
3 a
3 b
Sharon emanuella
6
3
P
1
2
2
2
3
4
0 2
7
1
2 3
2
2 6
2a
2
2
3
2
2
2
6
2b
2
6
3a
2
7
3b
3
2
7
6
3 2
7
2
2 2
2
7
2
2 2
7
3
3
2
4
2 3b
2
Siahaan
43
2
2 1
1 3
5
1
1 3
2
3 2
8
3 3
3
2
5
6
1
2
7
Rotua
2 a
2 b
2
2
2
3
1
2
1
3
2a
1
3
2
2
2
5
2b
1
a
1
4
1
Supadmia Melinda
5
1
2 a
P
2 b
1
3
3
2 2
3
1
3
1
1 5
2a
2
2
3
2
2
1
4
2b
1
1
b
2
6
5
1 3
3a
1 3
2
6
1
1 a
1
1
2
7
2
1 3
2 3
1
Napitupulu
5
2 3b
3
44
2 2
1 b
6
1 3a
2 3
3
7
1
1 3
2
2
4
1 6
3b
2 2
7
3
45
Victoria Angelina
3 2
2
1
8
1
Sianturi
1
2 a
2 P
b
3 a
1
2 3
1
1
3
1
2
1
3
2a
b
46
Victris Gracia
3
2
2
2
5
2b
1 1 1
4
1
3a
5
3b
3
2 P
a
2 b 3
1
2
2
7
3 2
3
0
1 1
3
1
1
1
1 5
2a
2
2
3
2
2 4
2b
1 1
5
2
3
1
6
1
1
2
7
2
1 1
3
6
1
1
Salsalina
2
1
2 3
1
2
5
6
5
1 3
3a
1
4
a
1
2
1
1
1 3 b
2
2 6
3b
3
47
Wenni Widya Oka 1
2 a
2 P
b
1
2
2
1
7 2
3
1
2
1
2 3
2a
3
2
2
2
5
2b
1
4
1
Gina Geovani M.T
5
P 2 a
1
2
3
0
1 2
6
1
1 3
2
2
3
7
2
3
2
5
3
2 1
2
2 3b
3
48
6
2
1 b
7
1 3a
2 3
3
6
1
1 a
2
1
1 3
2
1
1
7
3
1
Sinaturi
2
7
2a
2 3
6
7
2 2 b
2
2 5
2b
1
a
3 b
49
Rheina T. Tarigan
2
3 4
3a
1
7
3b
3
2 a
2 P
b
3 a
1
b
50
Gloryusy H. Sipahutar
L
1
2
3
9
3 2
3
1
2 2
1
2 3
2a
2
1
3
2
2
2
5
2b
1
4
3a
5
3b
3
2 2
7
6
1 2
5
2
1 1
3
6
2
1 1
7
2
2 3
2
1
1
7
3
1 1
2 2
2 2
6
2
1 3
2
2 2
7
3 2
3
0
2
7
1
2 2
7
2 a
2 b
3
3
2
2
2
7
2a
3
3
2
2
3
6
2b
1
a
3 b
2
7
1 5
3a
2
2
5
2
2 2
3
7
2
1 3
2
7
3
3b
3 2
8
3 3
3
2
4
Tabel 6. Data Peningkatan Gerak Dasar Memukul Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Latihan Memantulkan Bola Lampiran 7
Jenis
N
Nama
o.
Reduksi Nilai
Paparan Nilai
Tes Awal
Tes Awal/Pre-Test
Kela min
Reduksi Nilai
Paparan Nilai Tes
Perkembangan Hasil
Hasil Belajar
Hasil Belajar Post-
Belajar Untuk Pre-Test
Post-Test
Test
dan Pos-Test
Persent Juml ah
Nilai
Persent
ase
Keteranga
Juml
Hasil
n
ah
Nilai
Belajar 1
2
3
4
5 6
Aman Wibawa Ginting Anastasya Zebua Andika Bonardo Sipahutar Angelika Tiara Nainggolan Arini Grace Heila Marpaung Bella Permata Sari
L
30
66.67
66.67%
P
27
60.00
60.00%
L
30
66.67
66.67%
P
29
64.44
64.44%
P
26
57.78
57.78%
P
20
44.44
44.44%
ase
Keterang
Pre-
hasil
an
Test
belajar Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
34
75.56
75.56%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
29
64.44
64.44%
Belum
Post -
Keterang an
Test
66.6
75.5
7
6
60.0
71.1
0
1
66.6
71.1
7
1
64.4
71.1
4
1
57.7
73.3
8
3
44.4
64.4
Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk
Simbolon 7
8
9
10
11
12
Brian Kevin Pardosi Cristianto Agita Sinuhaji Christine Clarisa Sibarani Christine Maria Fransiska Chris Stefani Siburian Daniel Docosta Bangun
13 David Marpaung
14 15
David Nicolas Agusto Siburian Egla Margaretta
Tuntas L
30
66.67
66.67%
L
25
55.56
55.56%
P
21
46.67
46.67%
P
29
64.44
64.44%
P
32
71.11
71.11%
L
28
62.22
62.22%
L
33
73.33
73.33%
L
28
62.22
62.22%
P
23
51.11
51.11%
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum
Tuntas
4
4
66.6
80.0
7
0
55.5
73.3
6
3
Belum
46.6
64.4
Tuntas
7
4
64.4
75.5
4
6
71.1
73.3
1
3
62.2
73.3
2
3
73.3
80.0
3
0
62.2
73.3
2
3
51.1
71.1
36
80.00
80.00%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
29
64.44
64.44%
34
75.56
75.56%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
36
80.00
80.00%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk
Meliala 16 Estha Nathanael
17
18
19
20
21
22
23
Fanny Marito Sri Rezeki Gabriel Reinhard Bungaran Gabriel Roito Panggabean Georgina Viviana Sirumapea Gregorius Samuel Simbolon Honey Beatrix Evelyn Pasaribu Ignatia Banne Anggi Sitorus
24 Indiva Maria
Tuntas L
22
48.89
48.89%
P
29
64.44
64.44%
L
30
66.67
66.67%
L
23
51.11
51.11%
P
21
46.67
46.67%
L
35
77.78
77.78%
P
18
40.00
40.00%
P
20
44.44
44.44%
P
22
48.89
48.89%
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
1
1
48.8
73.3
9
3
64.4
73.3
4
3
66.6
73.3
7
3
51.1
77.7
1
8
46.6
71.1
7
1
77.7
82.2
8
2
Belum
40.0
66.6
Tuntas
0
7
Belum
44.4
64.4
Tuntas
4
4
Belum
66.6
66.6
33
73.33
73.33%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
35
77.78
77.78%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
37
82.22
82.22%
Tuntas
30
66.67
66.67%
29
64.44
64.44%
30
66.67
66.67%
at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk
Tampubolon 25 Inggid Matavia
26
27
28
29
30
Jonathan Adrianta Sitepu Josephine Andriana Sibarani Josua Triputra Situmorang Junsean Christian Karo-Karo Lovisa Mikhaprilla Naibaho
31 Maria Angella Sitepu
32
Maria Septree Winna S
33 Martin Firman
Tuntas P
24
53.33
53.33%
L
25
55.56
55.56%
P
24
53.33
53.33%
L
33
73.33
73.33%
L
26
57.78
57.78%
P
23
51.11
51.11%
P
23
51.11
51.11%
P
23
51.11
51.11%
L
27
60.00
60.00%
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum
Tuntas
7
7
53.3
73.3
3
3
55.5
75.5
6
6
53.3
71.1
3
1
73.3
77.7
3
8
57.7
73.3
8
3
Belum
51.1
66.6
Tuntas
1
7
51.1
75.5
1
6
51.1
71.1
1
1
60.0
75.5
33
73.33
73.33%
Tuntas
34
75.56
75.56%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
35
77.78
77.78%
Tuntas
33
73.33
73.33%
Tuntas
30
66.67
66.67%
34
75.56
75.56%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
34
75.56
75.56%
Tuntas
at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk
Thomas Lubis 34
Mikhael Primsa
Tuntas L
32
71.11
71.11%
35 Monika Sinabariba
P
23
51.11
51.11%
36 Natassya Kinski
P
21
46.67
46.67%
L
31
68.89
68.89%
L
25
55.56
55.56%
L
22
48.89
48.89%
L
32
71.11
71.11%
41 S. Aishpriya
P
24
53.33
53.33%
42 Samuel Arnold
L
32
71.11
71.11%
37
38
39
40
Ginting
Patrick Jeremi Pasaribu Raja Elyan Halomoan R Ricco Juniady Damara Ricky Berlando Raha Guk Guk
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
0
6
71.1
75.5
1
6
51.1
71.1
1
1
Belum
46.6
68.8
Tuntas
7
9
68.8
77.7
9
8
55.5
71.1
6
1
48.8
71.1
9
1
71.1
77.7
1
8
Belum
53.3
66.6
Tuntas
3
7
Tuntas
71.1
77.7
34
75.56
75.56%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
31
68.89
68.89%
35
77.78
77.78%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
35
77.78
77.78%
Tuntas
30
66.67
66.67%
35
77.78
77.78%
at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk
Siahaan 43
Sharon emanuella
P
23
51.11
51.11%
P
21
46.67
46.67%
P
20
44.44
44.44%
P
21
46.67
46.67%
P
20
44.44
44.44%
48 Gina Geovani M.T
P
29
64.44
64.44%
49 Rheina T. Tarigan
P
20
44.44
44.44%
L
32
71.11
71.11%
1287
2859.9
44
45
46
47
50
Rotua Supadmia Melinda Napitupulu Victoria Angelina Sianturi Victris Gracia Salsalina Wenni Widya Oka Sinaturi
Gloryusy H. Sipahutar JUMLAH
L=
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas
1
8
51.1
71.1
1
1
Belum
46.6
62.2
Tuntas
7
2
Belum
44.4
68.8
Tuntas
4
9
Belum
46.6
60.0
Tuntas
7
0
Belum
44.4
68.8
Tuntas
4
9
64.4
73.3
4
3
44.4
71.1
4
1
71.1
75.5
1
6
32
71.11
71.11%
Tuntas
28
62.22
62.22%
31
68.89
68.89%
27
60.00
60.00%
31
68.89
68.89%
33
73.33
73.33%
Tuntas
32
71.11
71.11%
Tuntas
34
75.56
75.56%
Tuntas
1624
3608.8
at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at Meningk at
24
8
8
P= 26 RATA-RATA
25.74
57.199 6
32.48
72.177 6
Lampiran 8.
SILABUS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Sekolah Kelas Semester Mata kuliah
: : : :
SD VI I Pend. Jasmani olahraga dan kesehatan
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Materi Pokok Kompetensi Dasar
Penilaian Kegiatan Pembelajaan
Indikator
Teknik
Pemblj.
Bentuk Instrumen
Contoh Insrumen
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
4 x 35 1.1
Mempraktikka Tenis
n gerak dasar salah Meja satu permainan bola kecil koordinasi
dengan dan
1.1.1 Pengenalan tenis meja 1.1.2 Lapangan dan
Pembagian pemain - test berdasarkan kelompok
Lapangan
Sejarah Tenis Meja
Tenis Meja
Meja,bed dan bola
- Test
Lakukan/peragakan
Ketrampilan gerakan : (perorangan)
1. Memantulmemantulkan bola 2. Memegang bad
menit
Buku
Erlangga hal. 2 - 4
kontrol yang baik dengan
peraturan
yang
dimodifikasi
serta
nilai
sama,
1.1.3 Latihan dasar Tenis Meja
Cara memegang bad
3. Posisi badan/siap sedia
Memantul-
4. Memukul bola
mantulkan bola
5. Menyemash/smash
kerja
6. Service bola
sportivitas
(Dengan
dan kejujuran.
1.2
gerak dasar salah satu permainan bola dengan
koordinasi baik
yang dengan
peraturan
yang
dimodifikasi
serta
nilai
kerja
sportivitas kejujuran.
dan
koodinasi yang baik)
Mempraktikkan Basket 1.2.1 Pengenalan
besar
kontrol
sama, dan
bola basket 1.2.2 Latihan
Sejarah basket
dasar Ukuran
bola basket 1.2.3 Peraturan permainan
bola - test
lapangan
(perorangan) Ketrampilan
gerakan :
Buku
Erlangga
1. Melempar bola dari atas
Hal 5 –
bola
2. Mendrible bola
11
Menggiring bola(Dribble) Melempar bola(Shooting)
kaki(Pivot)
- Demonstrasikan
dan
basket
Bertumpu
- Test
satu
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Penilaian Kegiatan Pembelajaan
Indikator
Teknik
Pmblj.
1.3Mempraktikkan koordinasi
Atletik 1.3.1 Pengenalan
gerak (Tolak
dasar dalam tehnik peluru) lari,
lempar
lompat
dan
dengan
peraturan
yang
dimodifikasi
serta
nilai
semangat,
sportivitas, percaya diri dan kejujuran.
tolak peluru 1.3.2 Cara memegang
Gerak dasar tolak - Test peluru:
- Test
(perorangan) Ketrampilan
Contoh Insrumen
- Lakukan macam-macam lari
awal
Erlangga
15
- cara
- Lakukan cara mask garis finish
peluru
Peragakan :
- cara meletakkan
- Cara memegang peluru
peluru
- Cara meletakkan peluru
Koordinasi
awalan
Buku
- Lakukan lari bom
ang
1.3.4 Tolakan tanpa
Belajar
peluru
meletakan
bahu
Waktu
Hal 12 -
memeg
pada
Sumber
- Lakukan posisi start
1.3.3 Cara
1.3.5 Sikap
Instrumen
Alokasi
- Pengenalan
tolak peluru
peluru
Bentuk
dasar :
gerak
di bahu - Cara menolak peluru
menolak
- tolakan
tanpa awalan maupun
peluru
- sikap akhir
dengan awalan
1.3.6 Sikap menolak peluru
akhir
- Sikap akhir setelah menolak
Lampiran 9.
Poto Penelitian
Gambar 15.Pengarahan di Kelas
Gambar 16.Melakukan Pemanasan
Gambar 17.Melakukan Pre-Test
Gambar 18.Melakukan Latihan Memantulkan Bola Ke Atas
Gambar 19.Melakukan Latihan Memantulkan Bola Ke Bawah/Lantai
Gambar 20.Melakukan Latihan Memantulkan Bola Ke Lantai Dengan Cara Berpasangan
Gambar 21.Melakukan Post-Test
Gambar 22.Melakukan Latihan Di Lapangan Tennis Meja.
Gambar 23.Melakukan Post-Test
Gambar 24.Melakukan Pendinginan
Gambar 25. Photo Bersama Peneliti, Guru Penjas, Sampel dan Penilai