SARANA AKADEMIK Untuk meningkatkan integritas dan kualitas lulusannya, proses belajar-mengajar di UM didukung secara penuh oleh seperangkat fasilitas dan sarana akademik. Dengan adanya berbagai sarana akademik ini, lulusan UM memperoleh bekal yang proporsional antara pengetahuan dari ruang kuliah dengan keterampilan penting; antara aspek teoritis dengan pengalaman praktis; antara konsepkonsep abstrak dengan kegiatan nyata; antara tugas yang telah ditentukan oleh dosen saja (terstruktur) dengan kegiatan mandiri. Beberapa sarana akademik penting yang diperlukan dan terdapat di UM antara lain laboratorium, bengkel, studio, hotspot, kebun percobaan, kebun bibit, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), terdiri atas Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Pendidikan (P3P); Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Sains, Teknologi Industri, dan Hak Kekayaan Intelektual (P3STIHKI); Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidamg Sosial, Humaniora, Olahraga dan Kesehatan (P3SHOK); Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan (P3EK); Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Jender dan Kependudukan (P3JK); Pusat Penelitian dan Pengabdian Bidang Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana Alam (P3LHMBA); dan Pusat Pengembangan Sumberdaya Wilayah dan Kuliah Kerja Nyata (P2SWKKN). Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3), terdiri atas Pusat Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran dan Penilaian (P2KP); Pusat Pengembangan Sumber Belajar (P2SB); Pusat Pengembangan Matakuliah Universiter (P2MU); Pusat Pengembangan Program Pengalaman Lapangan (P4L); Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB); Pusat Pengembangan Bimbingan dan Konseling Mahasiswa (P2BKM); dan Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru (P4G), UPT Perpustakaan, UPT Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, UPT Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan, UPT Pusat Pengkajian Pancasila, UPT Satuan Penjaminan Mutu, Unit Hubugan Internasional, Balai Bahasa dan Budaya, Pusat Bahasa Mandarin, Poliklinik, dan Penerbitan-percetakan. Laboratorium, Bengkel, dan Studio Untuk memadukan aspek konsep dengan empirik (realita), aspek teoritis dengan praktis, dan aspek pengetahuan dengan keterampilan, maka kegiatan proses belajar-mengajar di UM ditunjang oleh beberapa laboratorium, bengkel, studio, atau pun kebun percobaan. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mempunyai laboratorium yaitu Bimbingan Konseling dan Psikologi, Teknologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, Psikologi, dan Pendidikan Luar Biasa. Fakultas Sastra (FS) mempunyai laboratorium yaitu: Laboratorium Drama, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, English Self Accesss Center, Pusat Bahasa Mandarin, Mediothek, Microteaching, Studio Keramik, Studio Grafis, Studio Gambar, Studio Fotografi, Studio Videografi, Studio Rendering, Studio Tari, Studio Musik, Studio Gamelan, Studio Patung. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mempunyai laboratorium yaitu mempunyai laboratorium yang terdiri atas 44
Sarana Akademik 45
Laboratorium Matematika, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium IPA, dan Laboratorium Bersama (Sentral). Laboratorium Matematika terdiri atas sub laboratorium komputasi dan sub laboratorium PBM Matematika. Laboratorium Fisika terdiri atas sub-sub laboratorium, yakni sub lab fisika dasar, sub lab fisika komputasi, sub lab elektronika dan instrumentasi, sub lab PBM fisika, sub lab elektro magnetis, dan sub lab fisika modern, dan memiliki peralatan Xray Fluoresence (untuk analisis kandungan unsur - mulai dari Natrium – Uranium- di dalam bahan cair, padat dan serbuk), Programable Controller Furnace (untuk penumbuhan kristal padat), dan Vacum Evaporator (untuk penumbuhan lapisan tipis). Laboratorium Kimia terdiri atas sub-sub laboratorium yakni sub lab Kimia Dasar, sub Lab Kimia Organik, sub Lab Kimia Fisik, sub Lab Kimia Analitik, sub Lab Biokimia, sub Lab PBM Kimia, dan sub Lab Kimia Anorganik, dan memiliki set alat Kromatografi Gas (untuk analisis kandungan bahan organik, khususnya atsiri), Spekrofotometer UV-Vis (untuk analisis struktur senyawa organik dan senyawa kompleks), dan Spektrofotometer Serapan Atom (untuk analisis kandungan unsur logam). Laboratorium Biologi terdiri atas sub-sub laboratorium yakni sub Lab PBM Biologi, sub Lab Ekologi, sub Lab Fisiologi Tumbuhan, sub Lab Botani, sub Lab Fisiologi Hewan, sub Lab Zoologi, sub Lab Mikrobiologi, sub Lab Kultur Jaringan Tumbuhan, sub Lab Genetika, sub Lab Mikroteknik, dan sub Lab Kultur Jaringan Hewan, dan memiliki 1 set alat PCR (untuk amplifikasi DNA), Flourescen Microscope (untuk analisis struktur seluler), Elektroforesis DNA dan Protein (untuk identifikasi DNA dan protein), Laminar Air Flow dan Inkubator CO2 (untuk kultur sel hewan). Laboratorium Bersama (Sentral) terdiri atas sub lab Nanopartikel, sub lab mikroanalis, sub lab geofisik, dan memiliki peralatan penting antara lain Scanning Electron Microscopy (SEM), EDAX, X-Ray Diffraction (XRD), Forrie Transform Infra Red (FTIR), Total Organic Carbon Analyser, Gas Cromatography and Mass Spectroscopy (GCMS), X-Ray Fluorosence (XRF), PCR dan RFPCR, Nanovoltmeter, AC/DC Current Source and LCZ Meter, Ground Penetrating Radar (GPS). Semua peralatan Lab Sentral tersebut sangat mendukung kegiatan riset terutama riset di dalam bidang teknologi Nano. Di samping itu juga FMIPA memiliki Workshop, dan Kebun Percobaan. Fakultas Ekonomi (FE) memiliki laboratorium yaitu Laboratorium Komputer Jurusan Manajemen, Laboratorium Komputer Jurusan Akuntansi, dan Laboratorium Komputer Jurusan Ekonomi Pembangunan, Laboratorium Micro Teaching, Laboratorium Tax Center, Laboratorium Creative Center, Laboratorium Bursa Efek Indonesiaa (BEI), Laboratorium Pusat Data Bisnis (PDB), Laboratorium Perbankan Syariah, Laboratorium Pasar Modal, Laboratorium Pengembangan Ekonomi Wilayah, Laboratorium Pengembangan Media Pembelajaran, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Mini Office, Laboratorium Mini Market, Laboratorium Akuntansi Manual, Laboratorium Teknologi Perkantoran dan Perpustakaan. Fakultas Teknik (FT) mempunyai laboratorium: Laboratorium Teknik Mesin, Laboratorium Teknik Sipil, Laboratorium Teknik Elektro, dan Laboratorium Teknologi Industri. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) memiliki 2 jenis Laboratorium, yaitu Laboratorium tertutup dan Laboratorium terbuka. Laboratorium tertutup terdiri atas: Laboratorium Erobik, Laboratorium Fitness, dan Laboratorium Masase, Senam, Bulutangkis, Pencaksilat, Yudo, Tenis Meja, dan Latihan Beban. Laboratorium terbuka terdiri dari Lapangan dan Stadion. Lapangan untuk: Tenis Lapangan, Bolavoli Pantai, Bolabasket, Bolavoli, sedangkan Stadion untuk: Atletik, Sepakbola, Bolatangan, Sofball, Permainan Tradisional, dan Kolam Renang. Fakultas Ilmu Sosial (FIS) mempunyai Laboratorium Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) yang
46 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
terdiri dari laboratorium: hukum, politik, sosial, budaya, Laboratorium Sejarah yang terdiri dari laboratorium: historiografi, museologi, multimedia, dan Laboratorium Geografi yang terdiri dari laboratorium: kartografi, penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, geografi fisik, geografi manusia, pendidikan. Fakultas Pendidikan Psikologi memiliki Laboratorium Psycho Center untuk layanan konsultasi psikologi, psikotes, terapi, dan pelatihan atau training. Mengingat banyaknya peralatan, sarana, dan kegiatan yang terdapat di masing-masing laboratorium, workshop, bengkel, studio, dan kebun percobaan, maka uraian mengenai hal ini tidak disajikan di katalog universitas, tetapi bisa dilihat secara rinci di katalog fakultas masing-masing dan Pascasarjana. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 30 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang, Pasal 70 ayat 1, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) merupakan unsur pelaksana akademik di bawah Rektor yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun tugas LP2M sesuai Pasal 71 adalah melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan fungsi LP2M sesuai Pasal 72 dinyatakan sebagai berikut; (1) penyusunan rencana, program, dan anggaran lembaga; (2) pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan; (3) pelaksana pengabdian kepada masyarakat; (3) pelaksanaan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; (4) peningkatan relevansi program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat; dan (5) pelaksanaan urusan administrasi lembaga. Tugas kelembagaan yang menyangkut koordinasi meliputi koordinasi pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2M), baik yang dilaksanakan di fakultas, jurusan, laboratorium, atau pun oleh pusat-pusat penelitian dan pengabdian yang ada di LP2M. Fungsi administrasi bertujuan memberikan layanan administrasi yang terkait dengan pelaksanaan serta menjamin tertibnya pengelolaan P2M, sehingga kegiatan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara formal kelembagaan. Fungsi pelaksanaan publikasi hasil P2M bertujuan untuk menghimpun informasi serta penyebarluasan hasil-hasil penelitian sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan mengurangi kemungkinan terjadinya duplikasi yang tidak perlu. Agar hasil penelitian dan pengabdian memiliki sinergi yang baik LP2M juga menjalankan fungsi untuk melakukan analisis dan kajian terhadap hasil-hasil P2M sehingga keduanya memiliki nilai relevansi yang tinggi. Kegiatan P2M di UM dapat diselenggarakan oleh perorangan dan/atau kelompok di lingkungan Fakultas, Jurusan, Laboratorium, UPT, dan tim-tim peneliti yang dibentuk khusus serta oleh pusat-pusat penelitian. Fakultas, jurusan, laboratorium, dan UPT menyelenggarakan P2M monodisplin yang berorientasi pada pengembangan dan penerapan ilmu/teknologi tertentu atau yang secara khusus berkaitan dengan UPT terkait. Pusat-pusat penelitian dan tim khusus menyelenggarakan kegiatan P2M multidisiplin (Lintas Bidang) yang berorientasi pada pemecahan masalah dan pengembangan yang berkaitan dengan kebutuhan pembangunan. Saat ini LP2M UM berdasarkan surat keputusan Rektor Nomor 06 Tahun 2012, memiliki tujuh pusat yaitu (1) Pusat penelitian dan pengabdian bidang pendidikan, (2) Pusat penelitian dan
Sarana Akademik 47
pengabdian bidang sains, teknologi, industri, dan HKI, (3) Pusat penelitian dan pengabdian bidang sosial humaniora, olahraga, dan kesehatan, (4) Pusat penelitian dan pengabdian bidang ekonomi dan kewirausahaan, (5) Pusat penelitian dan pengabdian bidang jender dan kependudukan, (6) Pusat penelitian dan pengabdian bidang lingkungan hidup dan manajemen bencana alam, dan (7) Pusat pengembangan sumberdaya wilayah dan kuliah kerja nyata. Setiap pusat penelitian dipimpin oleh seorang kepala dan memiliki visi, misi, program, dan perangkat sumberdaya yang sesuai dengan visi, misi, dan fungsi LP2M UM.Sebagai wujud nyata dalam upaya menjamin kegiatan operasional LP2M, maka diterbitkan Prosedur Operasi Baku (POB) yang wajib dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan operasional LP2M dan semua pihak yang terkait di lingkungan Universitas Negeri Malang. Ada beberapa bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang telah dikembangkan LP2M, yaitu: (1) program pendidikan masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan berbagai aspek kehidupan masyarakat; (2) pelayanan kepada masyarakat, berupa kegiatan-kegiatan asistensi keahlian, fasilitasi, dan konsultasi, antara lain: Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya), Pemberdayaan Buta Aksara (PBA), Pengembangan PKBM Tambo, Pelatihan Guru Bahasa Inggris SMK Model tahun 2010; (3) bantuan aplikasi Ipteks bagi masyarakat (dikenal dengan program IbM); (4) Ipteks bagi Kewirausahaan (dikenal dengan program IbK); (5) Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sejak tahun 2009 dikembangkan KKN Tematik, adapun tema-tema yang ditawarkan kepada mahasiswa adalah: (a) Pengembangan Kewirausahaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PKUMKM), (b) Pengembangan Potensi Pesantren (PPP), (c) Pengembangan Potensi Masyarakat Desa Terpadu (PPMDT), (d) Pengembangan Wana Wisata Husada (PWWH), dan (e) Pengembangan Potensi Sekolah/PAUD (PPS/PAUD). Selain itu, L2PM juga telah melaksanakan KKN Mandiri dan KKN Kerjasama. KKN Mandiri dilaksanakan oleh mahasiswa atas dasar pemilihan lokasi KKN melalui proses observasi dan perijinan terlebih dahulu oleh mahasiswa. Adapun KKN Kerjasama, antara lain: KKN PBA (Pemberantasan Buta Aksara) dilakukan atas jalinan kerjasama dengan Kabupaten Lumajang, KKN ESD (Education for Sustainable Development) dengan PT Pertamina dan telah dilaksanakan dengan program pembangunan laboratorium micro hidro dan pengelolaan “bak sampah”, KKN CSR (Corporate Social Responsibility) bekerjasama dengan PT Aqua Pasuruan, dan KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) dilaksanakan atas kerjasama dengan Ditjen Litabmas Dirjen Dikti. L2PM UM juga mendapat kepercayaan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Nasional untuk melaksanakan Program Pendampingan. Dalam program ini mahasiswa/fresh graduate ditempatkan di SMK yang kekurangan guru adaptif/produktif selama lima bulan untuk sejumlah SMK di Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditempuh mahasiswa secara terpusat dikelola oleh L2PM pada Pusat pengembangan sumberdaya wilayah dan kuliah kerja nyata, dan dilaksanakan pada setiap semester. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui keterlibatan dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner. Dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak, mempersiapkan kader-kader pembangunan, serta memperoleh dan menularkan seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan dari dan kepada warga masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan
48 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
interdisipliner dan lintas sektoral, dengan bobot 4 sks. KKN hanya boleh diikuti oleh mahasiswa yang telah mencapai jumlah sks tertentu: 100 sks bagi mahasiswa masukan SLTA, 90 sks bagi mahasiswa masukan D1, 65 sks bagi mahasiswa masukan D2, dan 10 sks bagi mahasiswa masukan D3. Dalam rangka sosialisasi hasil penelitian, sejumlah produk diterbitkan oleh LP2M, meliputi buku metodologi, buku statistik perkembangan penelitian, buku kumpulan judul penelitian, buku kumpulan abstrak penelitian, Jurnal Studi Sosial, Jurnal Penelitian Kependidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan dan berbagai leaflet hasil penelitian. Untuk publikasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan hasil-hasilnya, L2PM menerbitkan Jurnal Abdi Masyarakat, Profil L2PM, Katalog, Abstrak Laporan Pengabdian kepada Masyarakat, Katalog Teknologi Tepat Guna (TTG), dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Kerjasama yang telah dijalin oleh LP2M dengan berbagai pihak. Seperti Ditlitabmas, Ristek, Balitbang Jakarta, Dikdasmen, Kemdiknas Jakarta, Ditjen HKI-Depkeh HAM RI, Balitbang Propinsi Jatim, Kemdiknas Jatim, Dinas Pendidikan Kota/ Kabupaten di Wilayah Jatim, Bappeda Jatim, Pemkot Pasuruan, Florida State University (Action Research in Education), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) Pada tahun 1999, IKIP Malang mendapatkan perluasan mandat melalui keputusan Presiden Nomor 93 Tahun 1999 tanggal 4 Agustus 1999 dan berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM). Sejalan dengan perluasan mandate ini, sistem tatakelola dan organisasi UM mengalami penataulangan di semua unitnya, dari unit terkecil sampai unit besar, dari unit administrasi sampai unit pelaksana akademik. Salah satu wujud dari perubahan dan komitmen terhadap pendidikan, UM mendirikan sebuah lembaga yang mengurusi bidang pendidikan dan pembelajaran. Lembaga yang di maksud adalah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) yang sejak tahun 1973 bernama Learning Resources Centre (LRC), Lembaga ini melengkapi dua lembaga yang sudah ada sebelumnya, yaitu Lembaga Penelitian (Lemlit) dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Keberadaan LP3 UM di kukuhkan melalui: (a) SK Rektor IKIP MALANG No. 0103/KEP/ PT.28.H/O/99, tanggal 22 Maret 1999 tentang Pembentukan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran, (b) SK Rektor IKIP MALANG No. 0102/KEP/PT.28.H/O/99, tanggal 19 Maret 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran. Kemudian kedudukan itu makin diperkuat dengan di cantumkannya LP3 di dalam statuta dan OTK Universitas Negeri Malang (kepmendiknas Nomor: 270/O/1999, 14 Oktober 1999). Menurut Pasal 38 Statuta dan OTK UM, LP3 merupakan unsur pelaksana akademik dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berfungsi mengembangkan kemampuan profesi dosen dalam proses belajar mengajar, mengembangkan kurikulum program studi, mengevaluasi hasil pengembangan profesi dosen dan kurikulum, dan mengembangkan media pembelajaran. Ketetapan fungsi institusional LP3 ini berlangsung hingga tahun 2012. Pada tahun 2012, organisasi dan tata kerja (OTK) UM mengalami perubahan untuk disesuaikan dengan status UM sebagai Badan Layanan Umum. Perubahan OTK ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 30 tahun 2012. Sejalan dengan perubahan OTK ini UM juga melakukan penataan ulang terhadap fungsi semua unit kerja, termasuk LP3. Dalam OTK baru ini, fungsi LP3 memiliki kelengkapan Lembaga sebanyak 7 (tujuh) Pusat, 1 Kepala
Sarana Akademik 49
Bagian dan 3 Sub Bagian. Tujuh Pusat sebagai kelengkapan Lembaga LP3 sesuai dengan Peraturan Rektor UM Nomo 6 Tahun 2012, meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pusat Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran, dan Penilaian (P2KPP) Pusat Pengembangan Sumber Belajar (P2SB) Pusat Pengembangan Matakuliah Universiter (P2MU) Pusat Pengembangan Program Pengalaman Lapangan (P4L) Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) Pusat Pengembangan Bimbingan dan Konseling Mahasiswa (P2KBM) Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Profesi Guru (P4G)
Visi LP3 Menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan unggul dan menjadi rujukan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran Visi Sukses 2016 “LP3 UM Sebagai Inspirator Pendidikan dan Pembelajaran Berbasis Penelitian” Misi a. Meningkatkan kepeloporan LP3 dalam mewujudkan pendidikan dan pembelajaran pendidikan tinggi berbasis penelitian. b. Mewujudkan LP3 sebagai center of knowledge and resources sharing pembelajaran inovatif dan berkualitas. c. Mengembangan dan memproduksi media dan sumber belajar yang inovatif dan berkualitas. d. Mengembangkan dan menstandardisasikan kurikulum, aktivitas pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. e. Menyelenggarakan dan mengembangkan pembelajaran matakuliah universiter. f. Menyelenggarakan dan mengembangkan kuliah kerja melalui praktik pengalaman lapangan kependidikan dan non kependidikan. g. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan kehidupan beragama berprinsip pada rohmatan lil alamien. h. Menyelenggarakan dan mengembangkan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka optimalisasi belajar dan pengembangan karir mahasiswa dan alumni. i. Mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan profesi guru sesuai dengan kebutuhan nasional. Tujuan a. Terwujudnya kurikulum dan aktivitas pembelajaran terstandar berbasis penelitian b. Dihasilkannya sumber dan media pembelajaran yang dikembangkan berbasis hasil penelitian. c. Terwujudnya kehidupan beragama yang berbasis pada prinsip rohmatan lil alamien. d. Dihasilkannya mahasiswa yang berkarakter dan memiliki landasan pengetahuan yang kuat yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada bidang ilmu dan keterampilan yang ditekuni. e. Terselenggarakannya praktik pengalaman lapangan kependidikan dan non kependidikan yang mampu memberikan pengalaman praktis dan pengalaman memecahkan masalah di masyarakat bagi mahasiswa.
50 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
f.
g.
Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang mampu membantu mahasiswa dan alumni mencapai hasil belajar secara optimal dan memilih serta mengembangkan karir secara tepat. Dihasilkannya lulusan PPG yang cerdas, kompetitif, mandiri dan mampu berkembang secara profesional,
Tujuh Pusat sebagai kelengkapan yang Lembaga LP3 melaksanakan fungsi sebagai berikut. 1. Pusat Pengembangan Sumber Belajar (P2SB) PSB adalah (1) merancang, memproduksi, dan mendeseminasikan hasil produksi media pembelajaran; (2) Mengembangkan media dan sarana pembelajaran untuk meningkatkan keefektifan, efisiensi, kemenarikan proses pembelajaran; (3) Pelatihan penggunaan media pembelajaran; (4) Pelatihan produksi media pembelajaran; dan (5) Pelatihan pendidikan bidang industri kreatif. 2. Pusat Pengembangan Kurikulum, Pembelalajaran dan Penelitian (P2KPP) PKPE mempunyai tujuan mengkaji, membina, dan mengembangkan mutu keefektifan dan efisensi sistem pendidikan dan pembelajaran. Fungsi PKPE adalah (1) Melakukan Pengkajian dan pengembangan kurikulum, baik pendidikan tinggi, menengah maupun pendidikan dasar; (2) Melakukan pengkajian dan pengembangan teori pendidikan, pembelajaran, desain pembelajaran, bahan ajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran; (3) Meningkatkan layanan konsultasi dan pelatihan penerapan teknologi pembelajaran, peningkatan kemampuan dalam bidang pengembangan kurikulum, dan evaluasi pembelajaran, serta pelatihan kemampuan mengajar; (4) Melakukan pelatihan dan layanan konsultasi persiapan teknologi serta inovasi pendidikan, pelatihan dan pembelajaran; dan (5) Melakukan pelatihan peningkatan mutu mengajar di perguruan tinggi. 3. Pusat Pengembangan Matakuliah Universiter (P2MU) P2MU dibentuk tahun 2001 dengan nama Unit Pengelola Matakuliah Umum (UPMU), dengan tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pengembangan Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), yaitu (1) Pendidikan Agama (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha); (2) Pendidikan Pancasila; (3) Pendidikan Kewarganegaraan; (4) Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK); (5) Bahasa Inggris Profesi (BIP), (6) Ilmu Kealaman Dasar (IAD), (7) Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Sejak tahun 2008 UPMU berubah nama menjadi Unit Pengelola Matakuliah Universiter (UPMU) dan mendapat tugas tambahan untuk mengelola Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), yang mencakup: Pengantar Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, dan Belajar dan Pembelajaran. Dengan demikian UPMU mengelola 10 matakuliah. dan pada OTK UM 2012, UPMU berubah menjadi Pusat Pengembangan Matakuliah Universiter (P2MU) yang berada di bawah LP3. Tugas P2MU tidak berbeda dengan UPMU. 4. Pusat Pengembangan Program Pengalaman Lapangan (P4L) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan satu matakuliah wajib yang dimaksudkan untuk memberi wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa kependidikan dan non kependidikan tentang kegiatan riil di lapangan sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya. PPL dilaksanakan secara terprogram, terpadu, dan terbimbing melalui kegiatan magang di sekolah, lembaga, perusahaan, atau industri yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa. Peserta PPL adalah mahasiswa yang telah
Sarana Akademik 51
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Pedoman Pendidikan Universitas Negeri Malang. PPL terdiri atas PPL Kependidikan dan PPL Non Kependidikan. PPL Kependidikan adalah matakuliah yang memberikan wawasan dan pengalaman riil kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktik keguruan dan atau non keguruan yang sesuai dengan bidang keahliannya; sedangkan PPL Non Kependidikan adalah matakuliah yang memberikan wawasan dan pengalaman riil kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktik bidang profesi di industri/ perusahaan/ lembaga yang sesuai dengan bidang keahliannya. PPL Kependidikan terdiri atas PPL Keguruan dan PPL Non Keguruan. PPL Keguruan wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan calon guru pada program Pendidikan Sarjana (S1); sedangkan PPL Non Keguruan wajib diikuti oleh mahasiswa kependidikan calon tenaga kependidikan nonguru, yakni mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling, Teknologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, dan Pendidikan Luar Sekolah. Pengelolaan PPL Keguruan dilakukan oleh Pusat Pengembangan Program Pengalaman Lapangan (P4L) berkoordinasi dengan Program Studi. PPL Keguruan meliputi PPL I dan PPL II. PPL I dilaksanakan selama 2 minggu di Kampus UM, dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa sehingga mampu melaksanakan PPL II dengan baik. PPL II dilaksanakan selama 6 minggu di sekolah, dimaksudkan untuk memberi pengalaman praktis kepada mahasiswa untuk mengajar secara riil di kelas. Pola serupa dilaksanakan oleh PPL Non Keguruan yang pengelolaannya dilakukan oleh Program Studi berkoordinasi dengan P4L. 5. Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) merupakan perubahan dari Lembaga Pengembangan Pendidikan Agama (LEPPA) UM. Dalam melaksanakan fungsinya P2KB mengedepankan prinsip kehidupan beragama yang membawa rahmat bagi alam semesta (rohmatan lil alamin). Program pokok P2KB adalah Peningkatan pendidikan kehidupan beragama melalui kegiatan bagi sifitas akademika UM sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. 6. Pusat Pengembangan Bimbingan dan Konseling Mahasiswa (P2BKM) P2BKM memiliki sejumlah model pelayanan, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sivitas akademika, terutama terkait dengan pelayanan BK yang meliputi (bimbingan individual, bimbingan kelompok, konseling individual, konseling kelompok, dan tes psikologis). P2BKM juga memberikan pelayanan kepada masyarakat di luar sivitas akademika, sesuai dengan kebutuhan, melalui kerjasama dengan lembaga lain baik secara internal maupun secara eksternal dalam perancangan dan implementasi program pengembangan kepribadian, program BK di sekolah, dan beberapa program lainnya. Selain hal di atas, P2BKM juga menyediakan layanan Bursa Kerja Khusus (BKK), yang diharapkan dapat membantu lulusan UM agar bisa berkompetisi dengan lulusan dari PT lain dalam dunia kerja. Saat ini P2BKM memiliki delapan (8) orang tenaga konselor profesional dan dibantu 1 orang yang bertugas untuk membantu masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa dan sivitas akademika lainnya. Juga memiliki tenaga teknisi BK yang dapat membantu memperlancar proses pelayanan BK di UM. Sesuai dengan sifat pelayanan kerja yang dimiliki oleh P2BKM, sesungguhnya perlu didukung oleh tenaga administrasi yang paham mengenai karakteristik kinerja P2BKM.
52 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
7. Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru (P4G) Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan, pusat keunggulan dan menjadi rujukan dalam bidang pendidikan profesi guru. Menjadi pengkajian dan pengembangan unggul dan menjadi rujukan dalam bidang pendidikan profesi guru. Mengembangkan panduan, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pendidikan profesi guru sesuai dengan kebutuhan nasional. Fasilitas LP3 berlokasi di Jalan Semarang No. 5 Malang, Gedung H-7, telp/Fax (0341) 587944 (sambungan langsung), atau (0341) 551312, Psw. 403 menempati gedung dua lantai dengan luas bangunan 2109,55 m2 yang terdiri atas ruang: (1) Kantor Tata Usaha; (2) Lab. PSB; (3) PKPPE; (4) Microteaching; (5) Produksi Media; (6) Aula (Seminar); (7) Proyeksi (Playback); (8) Studio Shooting-recording dan audio visual; (9) Perpustakaan; (10) Ruang TEQIP, dan H-8 teridiri atas ruang (1) Ruang Ketua; (2) Ruang Sekretaris; (3) Ruang 7 Kepala Pusat; (4) Ruang Loby/Resepsionis; (5) Ruang Konselor; (6) Ruang Konseling; (7) Ruang Taman Baca UPT Perpustakaan Perpustakaan sebagai lembaga penunjang universitas selalu mendukung untuk peningkatan mutu lulusan mahasiswanya. Sejak tahun 2009, Perpustakaan Universitas Negeri Malang menyediakan layanan perpustakaan digital atau E-Library yaitu jurnal online. Jurnal online internasional Pro-Quest, Ebsco, dan Gale Engage yang dilanggankan melalui Dikti. Akses e-journal melalui komputer dapat dilakukan di ruang majalah dan akses intemet melalui hotspot. Alamat situs jurnal online dapat dilihat melalui website Perpustakaan di http://library.um.ac.id. Fasilitas layanan E-Library lainnya adalah OPAC (Online Public Access Catalog) yang terdiri atas koleksi muatan lokal (MULOK) Universitas Negeri Malang, dan koleksi buku. Koleksi buku dan Mulok berisi karya ilmiah skripsi, tugas akhir, tesis, disertasi, dan pidato guru besar dalam bentuk abstrak maupun full text. Akses database tersebut dapat dilakukan melalui internet dengan alamat http://mulok.library.um.ac.id. Pengembangan koleksi pustaka (teks Indonesia/Inggris) melalui dana pengadaan yang bersumber dana PNBP dan dana BOPTN. Pada tahun 2013 jumlah koleksi secara keseluruhan sebanyak 44.175 judul atau 104.822 eksemplar. Pemilihan koleksi buku tersebut melibatkan dosen dan mahasiswa. Usulan pengadaan buku baru oleh mahasiswa dapat dilakukan dengan mengisi form elektronik yang terdapat pada Menu OPAC. Dengan strategi tersebut diharapkan sumber informasi yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain koleksi pustaka (teks Indonesia/Inggris), pada tahun 2013 melakukan pengembangan koleksi e-book melalui dana pengadaan yang bersumber dana BOPTN sejumlah 173 judul (Oxford Scholarship dan Willey) yang dapat di akses melalui LAN maupun Wifi di lingkungan UM dengan alamat http://library.um.ac.id/index.php/E-Book-Online/e-book-online.html Kemudahan dalam pemberian layanan kepada civitas akademika menjadi prioritas, pengembangan software system informasi perpustakaan terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan dalam pemberian layanan. Saat ini sistem layanan sirkulasi mengunakan layanan Mandiri. Mahasiswa dapat langsung melakukan peminjaman dan perpanjangan buku maupun peminjaman koleksi reserve secara mandiri melalui komputer yang disediakan di bagian layanan tanpa melalui petugas perpustakaan. Layanan penjejakan bebas pinjam perpustakaan dalam satu loket Tata Usaha.
Sarana Akademik 53
Dalam rangka penyebaran informasi karya ilmiah melalui internet, semua mahasiswa diwajibkan untuk upload abstrak ke website Universitas Negeri Malang. Upload karya ilmiah mahasiswa S1 dan mahasiswa diploma dilakukan melalui terminal komputer di Perpustakaan. Materi upload abstrak karya ilmiah telah memberikan kontribusi dalam perangkingan versi webometric sehingga website UM periode Januari 2013 menempati urutan ke 12 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan menempati urutan pertama untuk kategori universitas eks-IKIP. Universitas Negeri Malang pada tahun 2009 telah mengadakan nota kerjasama dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta dalam bidang penyediaan koleksi berbahasa Arab. Kerjasama yang bemama "Arab Saudi Corner” menyediakan berbagai bahan pustaka tentang kajian ilmu keislaman dalam bentuk buku, e-book dan artkel fulltext yang ditempatkan di Ruang Reserve Gedung Lantai III Perpustakaan. Pada tahun 2012 Perpustakaan UM melakukan kerja sama dengan Konjen Amerika di Surabya untuk membangun layanan US Reference Center. Koleksi bantuan dari kedutaan besar Arab Saudi dan Konjen Amerika di Surabaya, dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan dipinjam maupun di download melalui sarana komputer yang telah disediakan. Tahun 2012 Perpustakaan UM menyediakan layanan baru yaitu Layanan Internet Gratis bagi mahasiswa yang tidak mempunyai notebook. Untuk layanan ini disediakan 10 PC yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk melakukan aktivitas yang terkoneksi dengan Internet dengan bandwidth 3Mbps. Selain itu di gedung perpustakaan dan sekitarnya sudah disediakan 2 titik layanan hotspot internet gratis yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan belajar mahasiswa. UPT Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pusat TIK) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang nomor 0117/KEP/H32/KL/2008 tanggal 18 Februari 2008 merupakan perluasan peningkatan status dan pengembangan fungsi UPT Pusat Komputer. Berdasar pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2012 tentang organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang, UPT Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT PTIK) merupakan unit pelaksana teknis di bidang pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Rektor IV. UPT PTIK mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan: (1) penyusunan rencana, program, dan anggaran UPT PTIK, (2) pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, (3) pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, (4) pemberian layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengelolaan universitas dan program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan pelaksanaan urusan tata usaha UPT PTIK. Subbagian Tata Usaha yang mempunyai yang tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan dan kerumahtanggaan dipimpin oleh Kepala Subbagian Tata Usaha. Sejalan dengan perkembangan system akademik dan pengembangan institusi UM, UPT PTIK akan terus mengembangkan, menyempurnakan dan mengevaluasi program-program yang telah dikembangkan oleh Pengembang TIK. Program pengembangan yang akan dilaksankan meliputi: pengembangan system informasi, sistem pembelajaran elektronik, system
54 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
perpustakaan digital, system tatakelola TIK dan system pendukung TIK yang terdiri dari pengembangan infrastruktur dan sarana prasarana TIK sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika UM. UPT Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP) P2LP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) perubahan dari Badan Pengembangan Laboratorium Pendidikan (BPLP) Universitas Negeri Malang yang mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan Sekolah Laboratorium UM, yang terdiri dari: 1. PAUD Laboratorium UM di Kota Blitar, berlokasi di Jalan Kartini 17 Blitar, terdiri dari 6 kelas, 8 guru dan pegawai, 83 siswa. 2. PG & TK Laboratorium UM, berlokasi di Jl. Magelang 2 Malang, terdiri dari 8 kelas, 25 guru dan pegawai, 135 siswa. 3. SD Laboratorium UM, berlokasi di Jalan Veteran 1 Malang, terdiri dari 22 kelas, 56 guru dan pegawai, 569 siswa. 4. SD Laboratorium UM di Kota Blitar, berlokasi di Jalan Ir. Sukarno 1 Kota Blitar, terdiri 5 kelas, 14 guru dan pegawai, 122 siswa. 5. SDLB Autis Laboratorium UM, berlokasi di Jalan Semarang 5 Malang, terdiri dari 8 kelas, 22 guru dan pegawai, 39 siswa. 6. SMP Laboratorium UM, berlokasi di Jalan Simpang BogorT 7 Malang, terdiri dari 22 kelas, 52 guru dan pegawai, 766 siswa. 7. SMP Internasional Laboratorium UM, berlokasi di Jalan Veteran 1 Malang (satu manajeman dengan SD Laboratorium Um sebagai Pendidikan Dasar). 8. SMA Laboratorium UM, berlokasi di Jalan Bromo 16 Malang, terdiri dari 27 Kelas, 65 guru dan pegawai., 847 siswa. Selain sebagai laboratorium pengembangan keilmuan pendidikan, Sekolah Laboratorium UM juga dikembangkan menjadi sekolah yang mempunyai keunggulan dalam prestasi, kemandirian, iman dan sosial sehingga menjadi rujukan dalam pengembangan pendidikan dan pembelajaran bagi sekolah-sekolah pada umumnya. Program pengembangan Sekolah Laboratorium UM dirumuskan dalam Program Mastery Progresif. Kata Mastery merupakan akronim dari Mandiri, Manusiawi, Tuntas Berkelanjutan dan Iman. Sementara kata Progresif menunjuk kepada sistem pendidikan yang bersemangat terus maju dengan mengakomudasi inovasi-inovasi di bidang manajeman, pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dikembangkan di antaranya Mastery learning (belajar tuntas), Humanis (manusiawi), Individualized-study (belajar mandiri), Cooperative-learning (belajar bekerjasama), dan Continuous Progerss (maju berkelanjutan). Kajian dalam pengembangan kurukulum & pembelajaran menghasilkan pengembangan kurikulum standar Cambridge Internasional Examination dipadukan dengan kurikulum nasional, untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, termasuk model pembelajaran dan bahan ajarnya. Model ini sudah sampai pada tingkat desiminasi pada beberapa sekolah yang bermitra dengan sekolah laboratorium. Hal ini dapat dilakukan karena Pendidikan dasar Laboratorium Universitas Negeri Malang telah mendapatkan lesensi baik sebagai Cambridge International Center dan sebagai member of the Cambridge International Primary Programme dan Lower Secondary Programme dari Univercity of Cambridge International Examination. Disamping dengan Univercity of Cambridge International Examination, program pengembangan juga dilakukan bersama Pittburg Univercity, USA. Jalinan kerjasama dalam rangka pengembangan sekolah laboratorium telah dilakukan oleh UM dengan Pittburg University.
Sarana Akademik 55
Kajian dalam pengembangan ketenagaan menghasilkan model peningkatan kemampuan guru melalui lesson study, guru cangkok (sandwich system), dalam upaya peningkatan guru baik guru sekolah laboratorium maupun guru binaan sekolah laboratorium. UPT Pusat Pengkajian Pancasila Pusat Pengkajian Pancasila adalah perubahan nama dari Laboratorium Pancasila yang dibentuk berdasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang. Secara historis, Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang, atas prakarsa pejabat Rektor Prof. Darji Darmodiharjo, S.H. dan dibentuk pada tanggal 5 Juli 1967 serta dikukuhkan dengan Surat Keputusan Rektor IKIP Malang Nomor: BUM 725/1967, tanggal 12 Oktober 1967. Motivasi dan dasar pikiran pembentukan Laboratorium Pancasila adalah: (1) Didorong untuk melaksanakan cita-cita Orde Baru dan oleh keinginan luhur serta kesadaran tanggungjawab untuk menegakkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen; (2) Timbulnya kesadaran yang didorong oleh suatu kenyataan bahwa pengamalan Pancasila, terutama dalam bidang politik, hukum (ketatanegaraan) sangat dipengaruhi oleh kekuatan politik yang terjadi pada masa Orde Lama sudah sedemikian jauhnya menyimpang dari jiwanya yang asli dan mencapai puncaknya pada pemberontakan G-30 S/PKI dan Peristiwa Lubang Buaya 1 Oktober 1965. Peristiwa itu menimbulkan strategi nasional yang menyadarkan seluruh kekuatan Orde Baru terhadap kekeliruan dan penyimpangan pengertian, fungsi, peranan, dan pengamalan Pancasila itu; (3) Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah landasan ideologi dan landasan Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atas dasar pikiran itu, pengertian dan penghayatan serta pengamalannya haruslah bersumber kepada Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan otentiknya. Motivasi dan dasar pikiran itulah yang menjiwai seluruh tujuan, cara pendekatan, fungsi dan tatacara kerja Laboratorium Pancasila IKIP Malang. Motivasi kelembagaan sebagai Pusat Pengkajian dan Pengembangan Dasar Filsafat Negara Pancasila terutama dengan visi-misi untuk menegakkan Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45. Artinya, Laboratorium Pancasila mengembangkan dan membudayakan Dasar Negara Pancasila sesuai dengan amanat UUD Proklamasi 45; karena Dasar (Filsafat) Negara Pancasila secara yuridis-konstitusional termaktub di dalam Pembukaan UUD 45. Inilah rumusan dasar negara, dalam makna sebagai ideologi negara (ideologi nasional) yang bersifat imperatif. Artinya, nilai dasar negara wajib ditegakkan, dikembangkan, diwariskan dan dilestarikan oleh semua kelembagaan negara, melalui kebijakan Pemerintah untuk pedoman (pengamalan, pendidikan dan pembudayaan) bagi semua warganegara. Imperatif bermakna juga bahwa nilai dasar negara mengikat dan memaksa semua yang ada di dalam wilayah kekuasaan hukum (kedaulatan) NKRI untuk menegakkan, mengamalkan, membudayakan dan melestarikannya dalam makna membela dari tantangan dan ancaman dari manapun: dalam dan luar negeri!. Kelembagaan ini melaksanakan fungsi pengkajian dan pengembangan terpadu dengan asas dan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi; istimewa dengan prioritas dalam Bidang-Bidang filsafat dan ideologi, kenegaraan, hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, kehidupan beragama dan hankamnas. Secara melembaga Laboratorium Pancasila melaksanakan visi-misinya istimewa dalam pendidikan, pengembangan dan pembudayaannya berdasarkan: (I) Pendekatan Yuridis Konstitusional dalam mak-
56 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
na: mengkaji, mendidikkan, mengembangkan, mengamalkan dan membudayakan Dasar Negara Pancasila sebagaimana terumus dalam Pembukaan UUD Proklamasi 45 dan jabarannya di dalam Batang Tubuh (Pasal-pasal), serta Penjelasan UUD 45 seutuhnya. Asas demikian, bersifat imperatif sebagai amanat konstitusi; dan dapat dilengkapi dengan berbagai Ketetapan MPRS/MPR yang berlaku. Inilah asas konstitusional (legalitas) primer, dan dapat dimantapkan dengan asas-asas legalitas yang berlaku sebagai jabaran dari konstitusi; (II) Pendekatan Komprehensif; (III) Pendekatan Kependidikan: sesuai dengan visi-misi dan fungsi IKIP Malang. Maknanya, berkewajiban mendidik tenaga pendidik mulai tingkat Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Pendidikan Tinggi. Pendekatan yuridis konstitusional dan komprehensif, dalam makna: (1) Pendekatan yuridiskonstitusional: memusatkan perhatian atas asas konstitusional yang imperative berdasarkan UUD Proklamasi seutuhnya, sebagai asas filosofis-ideologis-konstitusional sistem kenegaraan NKRI; (2) Pendekatan komprehensif, meliputi: (a) Pendekatan umum, sebagai pengertian dan pengetahuan mendasar dalam pemahaman, penghayatan dan pengamalan dari pribadi manusia sebagai warganegara dalam kehidupan rakyat pada umumnya; (b) Pendekatan ilmiah, sebagai tingkat ilmu pengetahuan yang multi-disipliner dalam dinamika IPTEKS dan semua bidang keilmuan yang berkembang dalam dunia pendidikan dan kebudayaan (multi-disipliner, inter-disiplin secara horizontal); (c) Pendekatan filosofis (dan ideologis), sesuai dengan nilai intrinsik dan integritas ajaran filsafat Pancasila. Artinya, tingkatan scientific yang multidisipliner ditingkatkan dalam integritas metafisis sebagai bagian dari ajaran sistem filsafat Timur (khususnya). Sebagaimana dimaklumi identitas dan integritas Sistem Filsafat Timur (umumnya) berwatak theisme-religious (monotheisme-religious); (d) Pendekatan religious; bahwa sistem filsafat Pancasila mengandung dan memancarkan identitas dan integritas luhur sebagai sistem filsafat theism-religious (sila I), sebagai integritas keunggulannya. Ajaran nilai Sila I (thesime-religious) nilai sila-sila lainnya dalam integritas hierarkhis. Sekaligus sebagai asas moral dan asas kerokhanian bangsa dan negara, nilai fundamental ini menjiwai, melandasi dan memandu tatanan kebangsaan dan kenegaraan RI (Pembukaan + Pasal 29 UUD 45) Berdasarkan asas –asas dalam pendekatan studi di atas diakui pula bahwa dasar Negara Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum, kaidah Negara yang fundamental, dan atau Norma Dasar (Grundnorm) bangsa dan negara. Berdasarkan pendekatan demikian diharapkan validitas penelitian lebih signifikan sekaligus fungsional dengan memperhatikan nilai realitas, fenomenal kontekstual dalam dinamika kehidupan nasional dan global. Melalui asas dan wawasan demikian, kelembagaan kita melaksanakan pengembangan dan pembudayaan Dasar (filsafat) Negara Pancasila dengan bidang kajian: Bidang Sejarah; Bidang Hukum Tatanegara; Bidang Filsafat dan Agama; Bidang Kependidikan dan Kebudayaan; Bidang Sosial-Ekonomi dan Lingkungan Hidup; Bidang Sosial-Politik dan Bidang Pengembangan SDM Perempuan. Kelembagaan ini juga melaksanakan pengkajian dan pengembangan dengan memprioritaskan pengembangan dan pembudayaan Dasar (filsafat) Negara Pancasila melalui kegiatan kelembagaan: (1) Penelitian dan pengembangan: program pendidikan, kurikulum, metodologi buku dan media belajar mengajar: pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi; (2) Penelitian dan pengembangan bagi masyarakat umum dan kelembagaan: masyarakat sebelum adanya penataran P-4; Pemerintah Daerah Tingkat I dan II (i.c: Bakesbangpol dengan visi-misinya); termasuk pula berbagai Kementerian dan atau nondepartemental (seperti: MPRS/MPR, DPR, Departemen: sekarang Kementerian;) Dewan Hankamnas, DPA, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas; (3)
Sarana Akademik 57
Kerjasama kelembagaan, misalnya: dengan Pemda Kabupaten dan Kota Malang; Penda Tingkat I Jawa Timur, dan beberapa Kementerian. Juga dengan Bappenas (1979); dengan DPA (1985; 1990; 2002; dan 2003); termasuk dengan Dewan Pertahanan Keamanan Nasional (sekarang Dewan Ketahanan Nasional) melalui riset strategis sebagai kerjasama berkelanjutan (1974-sekarang). Pengembangan dan pembudayaan Filsafat Negara Pancasila secara konstitusional menegakkan sistem kenegaraan (berdasarkan) Pancasila-UUD 45 (dapat dinamkana: Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45) yang unggul bermartabat. Asas demikian didasarkan pada makna bahwa penjabaran asas kerokhanian bangsa dan negara, asas budaya dan moral berdasarkan Filsafat Pancasila secara integral-fungsional dalam sistem kenegaraan Indonesia Raya. Artinya, ajaran Filsafat Pancasila senantiasa menjiwai dan melandasi semua sistem nasional: sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, sistem budaya, termasuk ajaran HAM berdasarkan Pancasila yang menegakkan asas keseimbangan HAM dan KAM dan sistem hankamnas-hankamrata. Asas normatif filosofis-ideologis dan konstitusional demikian menjamin tegaknya identitas dan integritas NKRI dan cita-cita nasional. Karenanya, secara intrinsik dan fundamental berfungsi berfungsi sebagai ketahanan nasional yang menjamin integritas NKRI terhadap dinamika dan tantangan globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme yang berwatak neoliberalisme dan ultra-neoimperialisme; sinergis dengan “kebangkitan ekstrem kanan (terorisme dan NII)” yang dalam era reformasi cukup memprihatinkan dengan adanya kebebasan, demokrasi liberal, anarchism dan ekonomi pasar (ekonomi neo-liberalism). Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.93, tertanggal 4 Agustus 1999, tentang Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang, Laboratorium Pancasila IKIP Malang menjadi Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang. Seiring dengan perluasan mandat tersebut, Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang merupakan unsur pelaksana pengkajian dan pengembangan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan Bangsa, Negara dan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang, Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang diubah menjadi UPT Pusat Pengkajian Pancasila. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi UPT Pusat Pengkajian Pancasila merupakan unit pelaksana teknis dibidang pengembangan dan pengelolaan Pusat Pengkajian Pancasila. Adapun tugas pokok dan fungsi Pusat Pengkajian Pancasila berdasarkan Permendikbud No. 30 Tahun 2012, pasal 108 adalah: Tugas Pokok Melaksanakan kegiatan pengembangan dan pengkajian Pancasila. Berdasarkan Pasal 107 (2) UPT Pusat Pengkajian Pancasila dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Rektor I. Fungsi Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pasal 108, berdasarkan pasal 109, UPT Pusat Pengkajian Pancasila menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan Rencana, Program, dan anggaran UPT Pusat Pengkajian Pancasila b. Pengembangan dan pengkajian Pancasila c. Melaksanakan Pengembangan Pendidikan karakter dan budaya bangsa d. Pelaksanaan Urusan tata usaha UPT Pusat Pengkajian Pancasila e. Melakukan pengkajian dan penelitian, meliputi meliputi studi deduktif, riset empirik, riset strategik (riset jangkauan ke depan). Melakukan berbagai kajian, penelitian, pengembangan ideologi Nasional yang sinergis dengan UUD Proklamasi 1945.
58 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
f.
Melakukan pengabdian masyarakat untuk pembangunan pendidikan dan pembelajaran dengan melakukan pemetaan, pengembangan model-model pendidikan dan pembelajaran, melakukan layanan konsultasi, pelatihan, dan pendampingan penelitian serta pengembangan pembelajaran formal, informal, dan nonformal. Struktur Organisasi Struktur organisasi Pusat Pengkajian Pancasila UM terdiri dari susunan organisasi yaitu I. Penanggung Jawab: Rektor. II. Dewan Pembina; Tim Teknis: (a) Kajian dan Pengembangan Bidang Sejarah, (b) Kajian dan Pengembangan Bidang Hukum Tatanegara, (c) Kajian dan Pengembangan Bidang Filsafat dan Agama, (d) Kajian dan Pengembangan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, (e) Kajian dan Pengembangan Bidang Sosial-Ekonomi dan Lingkungan Hidup, (f) Kajian dan Pengembangan Bidang Sosial-Politik, dan (g) Kajian dan Pengembangan Bidang Pengembangan SDM Perempuan. Visi, Misi dan Tujuan Visi Menjadi lembaga unggul dan terpercaya dalam pengembangan, pengkajian dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara murni dan konsekuen. Misi Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, UPT Pusat Pengkajian Pancasila mengemban misi sebagai berikut. a. Mengembangkan dan membudayakan Filsafat Pancasila sebagai sistem ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia b. Mengembangkan dan membudayakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara murni dan konsekuen c. Mengembangkan Kepribadian warga negara Indonesia yang setia dan bangga terhadap bangsa dan Negara Republik Indonesia e. Mengembangkan Pendidikan karakter dan budaya bangsa f. Membangun organisasi yang sehat dalam rangka penguatan tata kelola, transparansi, dan pencitraan publik menuju Pusat Kajian Pancasila yang otonom Tujuan a. Terbinanya pengertian dan penghayatan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang benar dan sah yang dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis-konstitusional dan ilmiah, filosofis religius b. Teramalkannya Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam kehidupan bernegara dan kehidupan bermasyarakat c. Terbinanya peningkatan pemasyarakatan ideologi Pancasila d. Terbinanya sistem Pendidikan Pancasila termasuk Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menghayati dan mengamalkan Pancasila yang dapat dipertanggungjawabkan secara ideologis, psikologis, metodis dan sebagainya e. Tercukupinya buku-buku tentang Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sehingga memperkaya khasanah kepustakaan Indonesia; f. Terjaminnya kelangsungan pembangunan Bangsa Indonesia demi terwujudnya tujuan nasionasl serta cita-cita bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
Sarana Akademik 59
g. Terjaminnya kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan tetap lestarinya Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai perwujudan eksistensi dan identitas Nasional Indonesia. UPT Satuan Penjaminan Mutu Satuan Penjaminan Mutu (SPM) ) semula bernama Badan Penjaminan Mutu (BPM) dibentuk dengan SK Rektor Nomor 003a/KEP/J36/HK/2006. SPM dibentuk seiring dengan paradigma baru pendidikan tinggi yang dituangkan dalam Kerangka pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka panjang (KPPTJP) Tahun 2006-2010. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola UM, secara kelembagaan, SPM dipertegas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mempunyai tugas melaksanakan urusan penjaminan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di UM. Menurut OTK tersebut, SPM terdiri atas Ketua, subbagian tata usaha, dan kelompok jabatan fungsional/tenaga teknis. Untuk memperkuat kinerja SPM, melalui Keputusan Rektor UM Nomor 78 Tahun 2013 tentang Tim Penjaminan Mutu Universitas Negeri Malang, tim SPM ditambah seorang sekretaris dan empat kepala bidang, yaitu bidang a) pengendalian mutu akademik, b) standarisasi dan pengembangan penjaminan mutu, c) pengelolaan data, sistem informasi dan kerjasama, dan d) akreditasi dan pengembangan manajemen mutu. Dengan OTK baru tersebut, pimpinan SPM dibantu oleh seorang kepala subbagian dan empat staf (PUMK, PPU, data, dan pembantu umum). Sejak tahun 2007, dibentuk unit penjaminan mutu (UPM) dan gugus penjaminan mutu (GPM) yang berkedudukan di fakultas dan jurusan. Sebagaimana SPM, UPM/GPM merupakan unit fungsional akademik di fakultas yang merupakan patner pimpinan fakultas/jurusan dalam pelaksanaan penjaminan mutu bidang akademik. Tugas pokok penjaminan mutu internal bidang akademik dilaksanakan dengan mekanisme (a) merumuskan standar mutu berdasarkan visi-misi, (b) melaksanakan standar yang ditetapkan, (c) melaksanakan monitoring untuk menemukan kendala dan hambatan pelaksanaan program, (d) melaksanakan evaluasi diri untuk menemu-kenali kondisi objektif (kekuatan dan kelemahan) diri, (e) melaksanakan audit internal untuk mengetahui pencapaian standar, dan (f) merumuskan langkah perbaikan dan atau merumuskan standar baru dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan. Adapun siklus penjaminan mutu yang dilaksanakan dapat digambarkan pada bagan berikut. Standar Standar Baru
Pelaksanaan
Monitoring
Continuous Quality Improvment
Peningkatan Mutu
Perumusan Rekomendasi
Evaluasi Diri
Audit Internal
Siklus Manajemen Penjaminan Mutu
Bagan : Siklus Penjaminan Mutu
60 KATALOG UNIVERSITAS NEGERI MALANG EDISI 2014
Program-program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh SPM adalah : 1) Peningkatan Akreditasi Institusi meliputi: a) penyusunan borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), b) pengawalan visitasi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), 2) peningkatan akreditasi prodi meliputi (a) lokakarya akreditasi prodi, (b) review internal usulan akreditasi prodi; (3) pencapaian dan peningkatan standar meliputi (a) pelatihan audit internal mutu akademik (AIMA) dan (b) pelaksanaan AIMA; (4) peningkatan mutu pembelajaran yang meliputi (a) monev pembelajaran, (b) monev kelulusan dan yudisium, dan (c) pelatihan monev pembelajaran; dan (5) peningakatan kepuasan layanan akademik yang meliputi (a) survei kepuasan layanan dan (b) survei kepuasan karyawan. Dengan melaksanakan program-program tersebut, pada tahun 2008 UM memperoleh piagam penghargaan dari Ditjen Dikti Nomor 3512/D/T/2008 tanggal 20 Okktober 2008 atas keberhasilan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di UM. Pada tahun 2012-2013, SPM telah melaksanakan berbagai program di antaranya peningkatan SDM bidang audit akademik dan administrasi dan peningkatan implementasi penjaminan mutu, dengan melaksanakan: 1) monitoring dan evaluasi pembelajaran dan analisis IPK pada yudisium; 2) melaksanakan audit akademik di fakultas, pps dan lembaga serta prodi; 3) melaksanakan survei kepuasan layanan publik di unit-unit layanan yaitu (a) UPT Perpustakaan, (b) Poliklinik, (c) Subag Registrasi dan Statistik, (d) Bagian Kemahasiswaan, (e) Subag Pendidikan dan Evaluasi; 4) melaksanakan audit administrasi di BAU (sekarang BUK) dan BAAKPSI (sekarang BAKPIK); 5) melaksanakan lokakarya penyusunan borang akreditasi program studi jenjang Diploma, Sarjana dan Pascasarjana; 6) melakukan pendampingan dan review internal terhadap 26 usulan akreditasi program studi; dan 7) melaksanakan evaluasi beban kerja dosen (BKD) semester gasal 2012/2013 secara online untuk yang pertama kali. Selain itu, SPM sedang mengkoordinasikan penyusunan borang akreditasi institusi (AIPT) dengan target memperoleh nilai A. Pusat Arsip Dalam rangka menjamin ketersediaan arsip yang akurat dan terpercaya, serta pembinaan dan pengembangan kearsipan di lingkungan Universitas Negeri Malang (UM), maka berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 17 Tahun 2014, tanggal 2 Januari 2014 dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Arsip Univesitas Negeri Malang (UM). Kelembagaan UPT Pusat Arsip ini sebelumnya bernama Unit Arsip Universitas, berdasarkan Keputusan Rektor Nomor 0398/KEP/J36/OT/2006 tanggal 6 Juni 2006, di bawah koordinasi Sub Bagian Tata Usaha pada Biro Umum dan Keuangan UM. UPT Pusat Arsip melaksanakan kegiatan mempersiapkan, melaksanakan, membimbing, dan monitoring pelaksanaan akuisisi arsip di lingkungan UM; melakukan pembinaan teknis dan administratif pengelolaan arsip, mulai dari penyusutan sampai dengan pemusnahan arsip; menyediakan pedoman teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kearsipan; serta melayani peminjaman arsip. Hubungan Internasional (HI) Hubungan Internasional memiliki fungsi untuk menginternasionalisasi universitas, melalui berbagai program, baik melalui program kerjasama yang dianjurkan pemerintah, seperti program gelar bersama dan program gelar ganda, maupun melalui berbagai terobosan yang dapat di upayakan, seperti: (a) penggalangan dana dari berbagai lembaga dalam dan luar negeri, (b) pendirian pusat-pusat yang dapat menjadi jembatan kerjasama antara UM dengan universitas dan
Sarana Akademik 61
lembaga di luar negeri. Dengan demikian Hubungan Internasional menjalankan fungsinya dengan merancang, menyusun strategi, mencari pendanaan dan sumber daya dari dalam dan luar negeri, untuk melaksanakan kerjasama luar negeri universitas pada tingkat, bilateral, multilateral, dan plurilateral. Kerjasama luar negeri melingkupi kerjasama akademik dan nonakademik (PP No. 17/2010), yaitu pengelolaan perguruan tinggi, pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Permendiknas 26/2007). Kegiatan sehari-hari Hubungan Internasional berurusan dengan sektor jasa pendidikan tinggi yang sangat mementingkan kualitas untuk kepentingan nasional berdasarkan kepentingan dan kepercayaan bersama dengan universitas atau lembaga mitra. Tujuannya adalah untuk mengangkat peringkat universitas menjadi World-Class University. Sekalipun demikian, pada saat ini HI lebih mementingkan untuk menyediakan pendidikan dan pengalaman internasional bagi mahasiswa Indonesia. Prioritas ini sangat penting bagi pengembangan SDM di Indonesia. Penerbit-Percetakan UM Penerbit UM ( UM Press ) didirikan pada tanggal 16 Desember 1988. Saat ini telah menerbitkan buku-buku Sekolah Dasar ,Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan Umum. Sebagai lembaga penerbitan,UM Press berusaha menyebarkan ilmu pengetahuan dalam bentuk penerbitan buku dengan penulis yang berkompeten baik dari UM maupun dari luar UM. Sejak tanggal 27 Juni 1989 UM Press menjadi anggota Ikatan Penerbit Indonesia ( IKAPI ) dengan nomor 00/JTI.Sampai saat ini terlibat aktif di kepengurusan IKAPI Jatim.Dan memperoleh penghargaan Pemerintah ( mendikbud ) di bidang perbukuan nasional sebagai penerbit yang berpartisipasi aktif dalam proyek PBMB (pengembangan Buku dan Minat Baca ). Judul – judul buku yang cukup populer dan luas penyebarannya antara lain buku Sentra untuk PAUD,buku Bahasa Inggris untuk SD, Bahasa Indonesia SD, Sains SD, IPS SD, Matematika SD, Sains SMP, Matematika SMP,Bahasa Indonesia untuk SLTP,Fisika Untuk SLTP, Bahasa Indonesia untuk SMA dan Buku Bahasa Inggris untuk SMA. Buku-buku IPS Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dinyatakan sebagai buku paket wajib yang telah mendapat pengesahan dari mendikbud.Buku IPS SD,Buku Bahasa Indonesia SMP dan Buku Bahasa Indonesia SMA telah dinyatakan lolos penilaian yang dilakukan oleh PUSBUK. Selain penerbitan , mulai tahun 1992 UM Press mengembangkan percetakan sebagai unit produksi yang pada saat ini telah berkembang pesat.Selain menangani percetakan bukubuku UM Press ,juga telah mampu melayani pesanan bahan – bahan cetak dari luar, seperti unit-unit kerja yang ada di UM, beberapa lembaga dan perguruan tinggi di Malang dan luar Malang. Bahan – bahan cetak yang dapat dilayani dengan baik saat ini antara lain : buku-buku pedoman dan Panduan Akademik, Jurnal-Jurnal ilmiah, brosur, bahan-bahan kuliah, kalender, undangan, leaflet dan lain-lain. Untuk mendukung seluruh kegiatan tersebut, unit percetakan UM saat ini telah memiliki beberapa unit, antara lain : unit setting, unit repro dan unit cetak dengan peralatan yang sangat memadai. Untuk unit repro didukung 2 mesin Plate Maker sedangkan untuk unit cetak didukung oleh , 1 Mesin cetak offset Roland Plano Perfecting, 1 mesin cetak Oliver sakurai 84 dan 12 mesin cetak kecil terdiri dari: 4 mesin Riso, 3 mesin foto copy, 3 mesin potong, 1 mesin lem, 1 mesin toko. Sampai saat ini UM Press memiliki tenaga kerja yang berjumlah 28 orang.