KONTRIBUSI SARANA PRASARANA, PELAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, DAN KINERJA DOSEN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM LAYANAN AKADEMIK ( STUDI TENTANG PERSEPSI MAHASISWA STKIP CITRA BAKTI ) ARTIKEL Oleh Ermelinda Yosefa Awe, S.Sos, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR STKP CITRA BAKTI NGADA AGUSTUS 2016
KONTRIBUSI SARANA PRASARANA, PELAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, DAN KINERJA DOSEN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM LAYANAN AKADEMIK ( STUDI TENTANG PERSEPSI MAHASISWA STKIP CITRA BAKTI ) Ermelinda Yosefa Awe Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
e – mail :
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi rana prasarana, pelayanan administrasi akademik, kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa/i dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) STKIP Citra Bakti yang telah mengikuti perkuliahan lebih dari dua semester, sebanyak 228 orang dimana mahasiswa tersebut diasumsikan telah merasakan dan memanfaatkan sarana prasarana kampus, pelayanan administrasi, dan proses pembelajaran oleh dosen secara menyeluruh, dan sampelnya adalah sebagian dari mahasiswa Prodi PGSD dan PJKR yang akan diambil melalui teknik simpe random sampling. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan serta formula Wenwich banyaknya anggota sampel yang diambil adalah 144 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto dengan teknik korelasioanal. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan mengikuti pola Likert. Data dianalisis dengan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) terdapat kontribusi yang signifikan sarana prasarana terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik melalui persamaan regresi Ŷ= 95.746+0,560 X1 dengan kontribusi sebesar 17,8%, dan sumbangan efektifnya sebesar 14%, (2) terdapat kontribusi yang signifikan pelayanan administrasi akademik terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik melalui persamaan regresi Ŷ= 142.171 + 0,441 X2 dengan kontribusi sebesar 3,8% dan sumbangan efektifnya sebesar 2,9%. , (3) terdapat kontribusi yang signifikan kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik melalui persamaan regresi Ŷ= 103.853+ 0,531X3 dengan kontribusi sebesar 7,7%, dan sumbangan efektifnya sebesar 6,0% , (4) terdapat kontribusi yang signifikan secara simultan sarana prasarana, pelayanan administrasi akademik, kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik melalui persamaan regresi Ŷ = 25,516 + 3,283 X1 + 0,248 X2 + 0,244 X3 dengan kontribusi sebesar 22,9 %. Kata Kunci : Sarana Prasarana, Pelayanan Administrasi, Kinerja Dosen, Kepuasan Mahasiswa
THE CONTRIBUTION OF INFRASTRUCTURES, ACADEMIC ADMINISTRATION SERVICES, AND LECTURER’S PERFORMANCE UPON STUDENT’S SATISFACTION IN ACADEMIC SERVICES (A STUDY ABOUT THE PERCEPTION OF STUDENTS IN STKIP CITRA BAKTI)
Ermelinda Yosefa Awe Teacher Education for Elementary School , e – mail:
[email protected] Abstract This research aimed at finding out the contribution of infrastructures, academic administration services, and lecturer’s performance upon student’s satisfaction in academic services in STKIP Citra Bakti. The population in this study was students of Teacher Education for Elementary School (PGSD) and Physical Education, Health and Recreation (PJKR) STKIP Citra Bakti who have followed lecture for more than two semester, with total 228 where those students were assumed to have been felt and used campus infrastructures, administration services and learning process by lecturers thoroughly, and the sample is a part of Teacher Education for Elementary School (PGSD) and Physical Education, Health and Recreation (PJKR) students which would be taken through technique simple random sampling. In accordance with the table of Krejcie and Morgan and also Wenwich formula, the total of member samples which taken were 144 people. The sample collection was done by a simple random sampling. This research used design ex-post facto with co-relational technique. The data collected in this research used a questionnaire by following a pattern of Likert. Data analyzed by double regression analysis. The result of the study shows that: (1) there are significant contribution of infrastructures upon student’s satisfaction in academic services through the regression equation is Ŷ = 95.746 + 0,560 x1 contributing of 17,8 % , and contributions of the effectiveness is 14 % , (2) there are significant contribution of administration services academic upon student’s satisfaction in academic services through the regression equation is Ŷ=142.171 + 0,441 x2 contributing of 3.8 % and contributions of the effectiveness is 2.9 % , (3 ) there are significant contribution of performance lecturers upon student’s satisfaction in academic services through the regression equation is Ŷ = 103.853 + 0,531x3 contributing of 7.7 % , and contributions of the effectiveness is 6 % , (4) there are significant contribution simultaneously of infrastructures, academic administration services, lecturer’s performance upon student’s satisfaction in academic services through the regression equation is Ŷ = 25,516 + 3,283 x1 + 0,248 x2 + 0,244 x3 contributing of 22,9 % . Keyword : infrastructures , administration services , lecturer’s performance, student’s satisfaction
PENDAHULUAN Semakin
meningkatnya
kebutuhan
masyarakat
terhadap
pendidikan
formal,
khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapkan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu. Persaingan saat ini yang cukup kompetitif hampir dalam semua bidang termasuk bidang pendidikan yang menuntut institusi pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut. Setiap bidang usaha termasuk bidang pendidikan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan karena pelanggan merupakan komponen penting yang dapat memajukan lembaga, terutama lembaga yang dikelola oleh pihak swasta. Dalam pendidikan tinggi, yang dimaksud pelanggan adalah mahasiswa. Banyak sedikitnya jumlah mahasiswa tentunya akan berpengaruh terhadap eksistensi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tersebut. Mahasiswa sebagai stakeholder utama perguruan tinggi sudah semestinya dapat memperoleh apa yang diinginkan. Agar mahasiswa memperoleh apa yang diharapkan, maka pihak perguruan tinggi harus dapat mensinergikan antara harapan mahasiswa dengan visi, misi, dan tujuan organisasi. Sinergisitas harapan mahasiswa dan kepentingan kampus akan tercapai apabila proses pembelajaran yang dilakukan dengan mengedepankan aspek kualitas, fasilitas memadai, dan pelayanan administrasi serta manajemen yang profesional. Perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya merupakan institusi penggarap dan penghasil SDM unggul sebagai jembatan di dalam menghasilkan produk berkualitas untuk mampu berkompetisi di pasar global. Mahasiswa merupakan elemen vital dan sentral dalam suatu perguruan tinggi, dan rasanya sangat berkepentingan untuk memahami faktor-faktor yang menentukan kepuasan mahasiswa terhadap perguruan tingginya mengingat mahasiswa lebih memiliki idealisme dan sebagai stakeholder inti. Tingkat kematangan merupakan salah satu faktor yang mendorong mahasiswa memberikan persepsi terhadap sesuatu yang dapat mereka rasakan selama menjadi mahasiswa. Ada mahasiswa yang cukup senang dengan keadaan yang dirasakan selama menjadi mahasiswa baik dari sisi proses pembelajaran, fasilitas kampus, lingkungan dan
kehidupan kampus saat ini. Namun ada pula mahasiswa yang merasa kurang atau tidak puas terhadap proses pembelajaran, fasilitas kampus, lingkungan dan kehidupan kampus sehingga muncul ketidakpuasan dalam dirinya sebagai stakeholder inti. Mahasiswa dalam hal ini dapat dikatakan sebagai pelanggan perguruan tinggi mempunyai karakteristik relatif kompleks dan beragam sehingga pelanggan tidak hanya tunggal (single) tetapi banyak pihak (multiple) dengan faktor atau kriteria kepuasan berbeda pula. Salah satu pelanggan di perguruan tinggi dalam hal ini mahasiswa lebih cocok diidentikkan dengan istilah stakeholder karena menunjukkan adanya banyak pihak pelanggan dengan faktor kepuasan yang berbeda pula antara satu dengan yang lain. Jenis stakeholder perguruan tinggi yang lain diantaranya adalah pemakai lulusan (end user), masyarakat (social), serta dosen dan karyawan (employee). Institusi pendidikan tinggi di Indonesia pada zaman dulu dan zaman sekarang jika dilihat dari jumlahnya sangat jauh meningkat. Dulu dalam satu provinsi mungkin hanya ada satu atau dua perguruan tinggi, tetapi sekarang jumlahnya sudah cukup banyak, apalagi dengan semakin menjamurnya
Perguruan Tinggi Swasta yang tidak kalah kualitasnya
dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada. Menurut Wikipedia jumlah Perguruan Tinggi Swasta di NTT telah mencapai lebih dari 37 Perguruan Tinggi yang terdiri dari 8 Universitas,
18
Sekolah
Tinggi,
3
Politeknik,
dan
9
Akademi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perguruan_tinggi_swasta_di_NTT). Kondisi masyarakat sekarang yang lebih cerdas dan cenderung mampu dari segi ekonomi akan berpikir lebih selektif dalam menentukan Perguruan Tinggi sebagai tempat menuntut ilmu. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan dan harapan jika kualitas yang dimiliki oleh suatu Perguruan Tinggi baik, tentunya output yang dihasilkan berkualitas, sehingga bagi mahasiswa yang telah lulus mempunyai kemampuan/skill yang lebih baik untuk dapat mencari penghidupan yang baik. Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan terutama bagi Perguruan Tinggi Swasta karena melalui pemasaran masyarakat umum dapat mengetahui keberadaan lembaga, program-program yang ditawarkan, keunggulan-keunggulan yang
dimiliki lembaga yang dapat menarik minat masyarakat untuk menempuh pendidikan di lembaga tersebut. Pemasaran biasanya dilakukan oleh pihak Perguruan Tinggi melalui media massa dan elektronik ataupun terjun langsung ke lapangan dengan menyasar siswa kelas
akhir
dari
Sekolah
Menengah
Atas
(SMA)/Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK)/sederajat. Indikator keberhasilan pemasaran suatu Perguruan Tinggi dapat dilihat dari jumlah mahasiswa baru yang memilih kuliah pada Perguruan Tinggi tersebut. Setiap Perguruan Tinggi harus memikirkan strategi pemasaran yang paling baik, paling tepat dan sesuai agar dapat bertahan dan terus berkembang dalam dunia pendidikan. Jika strategi yang digunakan kurang tepat hal ini dapat menyebabkan institusi seperti Perguruan Tinggi Swasta cepat lambat akan gulung tikar, mengingat tidak ada mahasiswa yang berminat menempuh pendidikan di lembaga tersebut. Disamping menggunakan strategi pemasaran yang baik dan tepat, pihak Perguruan Tinggi juga harus menerapkan perencanaan strategis. Dalam pengembangannya Perguruan Tinggi tidak hanya melihat kondisi eksternal tetapi juga harus memperhatikan kondisi internal untuk meningkatkan kualitasnya. Salah satu cara penerapan perencanaan strategis tersebut dapat dilakukan melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal. Salah satu bentuk penerapan analisis SWOT adalah dengan cara mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (mahasiswa) yang terlibat dalam proses yang berlangsung di Perguruan Tinggi. Melalui evaluasi inilah nantinya dapat diketahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik
sebagai bahan pertimbangan unsur pimpinan dalam mengambil keputusan untuk dapat melakukan perbaikan agar kepuasan mahasiswa meningkat. Bauran pemasaran merupakan sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam hal ini Perguruan Tinggi untuk mencapai tujuan pemasaranya. Bauran Pemasaran ini merupakan elemen-elemen organisasi pendidikan
yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi dengan peserta didik (mahasiswa) dan akan dipakai untuk memuaskan mahasiswa. (Zeithaml dan Bitner dalam Alma dan Hurriyati, 2008:154). Bauran pemasaran jasa terdiri dari unsur 7P yaitu: product (produk), price (harga), place (tempat/lokasi), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses). Sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi
atau
melampaui
Standar
Nasional
Pendidikan.
Salah
satu
wujud
terselenggaranya penjaminan mutu diperguruan tinggi dengan baik adalah adanya proses layanan akademik yang mudah, murah, cepat dan tepat. Dalam kerangka penjaminan mutu tersebut, dibutuhkan upaya dan komitmen secara kontinyu dari seluruh komponen Dosen dan pegawai Administrasi yang membidangi akademik secara bersama-sama untuk melaksanakan layanan akademik bagi mahasiswa secara optimal sebagai upaya untuk memaksimalkan layanan pendidikan secara tertib dan bertanggung jawab. Untuk dapat tetap eksis dan berkembang seperti Perguruan Tinggi yang telah maju STKIP Citra Bakti
harus meningkatkan kualitas salah satunya dengan memperhatikan
kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan kampus. Selama ini belum pernah dilakukan penelitian tentang hal tersebut. Peran aktif mahasiswa dalam menyampaikan kritik, saran, dan harapannya secara langsung juga belum dilakukan secara maksimal. Menurut pengamatan awal penulis sering terjadi keluhan yang disampaikan oleh pihak mahasiswa tetapi tidak secara langsung diungkapkan kepada lembaga, mahasiswa hanya berani mengungkapkan ketidakpuasannya kepada sesama mahasiswa saja ataupun orangorang yang tidak berkompeten untuk melakukan perbaikan dan mengambil keputusan. Kadang kala ada mahasiswa yang menyampaikan keluhannya lewat media sosial. Hal ini menandakan belum sepenuhnya keinginan dan harapan mahasiswa tersebut dapat dipenuhi oleh pihak kampus. Evaluasi-evaluasi yang dilakukan oleh STKIP Citra Bakti terhadap peningkatan dan pengembangan kampus juga jarang melibatkan mahasiswa, padahal
mahasiswa merupakan stakeholder inti dalam suatu Perguruan Tinggi. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis mengambil tiga unsur dari tujuh unsur bauran pemasaran jasa yaitu physical evidence (fasilitas fisik/sarana prasarana), people (orang/dosen), dan process (proses dalam hal pelayanan administrasi) untuk diteliti karena ketiga unsur ini merupakan karakteristik yang khas dalam pemasaran jasa (Zeithaml dan Bitner dalam Alma dan Hurriyati, 2008:154). STKIP Citra Bakti dipilih sebagai tempat penelitian mengingat ada program studi dalam hal ini Program Studi PGSD dan PG PAUD jumlah peminatnya cukup ideal dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru, yang otomatis akan berimbas pada pengelolaan program studi untuk dapat memenuhi harapan mahasiswa yang jumlahnya cukup banyak. Berdasarkan paparan tersebut di atas, penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Kontribusi Sarana Prasarana, Pelayanan Administrasi, dan Kinerja
Dosen
Terhadap
Kepuasan Mahasiswa Dalam Layanan Akademik (Studi Tentang Persepsi Mahasiswa STKIP Citra Bakti”). Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut . 1 ) Apakah terdapat kontribusi yang signifikan sarana prasarana terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan
akademik?. 2) Apakah terdapat kontribusi yang
signifikan pelayanan administrasi terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti?. 3)
Apakah terdapat
kontribusi
yang signifikan kinerja dosen
terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti?. 4 ) Secara simultan, apakah terdapat kontribusi yang signifikan
sarana prasarana , pelayanan
administrasi, kinerja dosen, terhadap layanan akademik di STKIP Citra Bakti? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) kontribusi sarana prasarana terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti, 2) kontribusi pelayanan administrasi terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti, 3) kontribusi kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti, 4) secara
simultan kontribusi dari sarana prasarana, pelayanan administrasi, dan kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti. Secara teoretis hasil penelitian ini dapat diigunakan sebagai bahan masukkan, antara lain untuk. 1) Bagian Administrasi STKIP Citra Bakti
dalam melaksanakan pelayanan
administrasi bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat terlayani dengan baik. 2) Wakil Ketua I
sebagai pimpinan Akademik
yang mempunyai wewenang untuk membuat
keputusan, melakukan pengawasan, dan pengelolaan terutama yang terkait dengan Pelakasanaan kegiatan Akademik, pelayanan administrasi Akademik, dan kinerja dosen dalam proses pembelajaran. 3) Ketua STKIP Citra Bakti sebagai pimpinan Sekolah yang mempunyai
wewenang
dalam
membuat
kebijakan
dan
strategi
penataan
serta
pengembangan manajemen yang terkait dengan sarana prasarana, pelayanan administrasi, dan kinerja dosen. 5) Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (YAPENTRI) untuk dapat tetap eksis dan meningkatkan kualitasnya sebagai pengelola lembaga pendidikan tinggi. 6) Praktisi dan akademisi sebagai referensi untuk pengembangan penelitian lanjut terutama yang menyangkut tentang kepuasan. METODE PENELITIAN
Penelitian ini tergolong penelitian”ex-post facto” karena dalam penelitian ini tidak dilakukan perlakukan dan manipulasi terhadap ubahan-variabel penelitian. Penelitian hanya mengungkapkan data berdasarkan hasil pengukuran pada gejala yang telah ada secara wajar pada diri responden. Penelitian ini menggunakan metode survey yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan dengan tujuan untuk melukiskan variabel atau kondisi apa yang ada dalam suatu situasi. Lokasi Penelitia ini akan dilaksanakan di STKIP Citra Bakti. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa/i dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) STKIP Citra Bakti yang telah mengikuti perkuliahan lebih dari dua semester, sebanyak 228 orang dimana mahasiswa
tersebut diasumsikan telah merasakan dan memanfaatkan sarana prasarana kampus, pelayanan administrasi, dan proses pembelajaran oleh dosen secara menyeluruh, dan sampelnya adalah sebagian dari mahasiswa Prodi PGSD dan PJKR yang akan diambil melalui teknik simpe random sampling. Dari jumlah 228 ini diambil sampel sebanyak 144 , hal ini berdasarkan table
Krecjie dan Morgan serta formula Wenwich . Berdasarkan
ketentuan ini maka sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 144 orang, yang anggota sampelnya di ambil melalui teknik undian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang semuanya berbentuk data kuantitatif serta berbentuk data interval yang dikumpulkan melalui alat ukur berupa kuesioner dengan mengikuti pola Likert. Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data. Ada beberapa macam alat
yang
dapat
digunakan
untuk
mengumpulkan
data
penelitian
yaitu
;
tes,
angket/kuesioner, wawancara atau interviu, observasi, dokumentasi dan skala sikap. Penelitian ini terdiri dari empat (4) variabel yaitu (1) Sarana Prasarana, (2) Pelayanan Administrasi Akademik, (3) Kinerja Dosen,
(4) Kepuasan Mahasiswa dalam
Layanan Akademik. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi ganda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : (1) Terdapat sarana prasarana
terhadap kepuasan mahasiswa, (2) Terdapat
kontribusi antara
kontribusi pelayanan
administrasi akademik terhadap kepuasan mahasiswa, (3) Terdapat kontribusi dosen terhadap kepuasan mahasiswa , (4) Terdapat kontribusi
kinerja
secara bersama-sama
antara sarana prasarana , pelayanan administrasi, kinerja dosen, terhadap kepuasan mahasiswadalam layanan akademik.
Setelah data dianalisis diperoleh ringkasan hasil analisis seperti tampak di bawah ini. Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Penelitian Persamaan Garis Regresi Ŷ= 95.746+0,560 X1 Ŷ = 142.171 + 0,441 X2 Ŷ = 103.853+ 0,531X3 Ŷ =52.819 + 0,4826X1 +0,430 X2 + 0,317X3
rxy
rtab
Ry
Ry2
0,422
0,159
-
0,194
0,159
0,277 -
-
SE (%) 14%
Signifikan
-
-
2,9%
Signifikan
0,159
-
-
6,0%
Signifikan
-
0,479
0,229
-
Ket
Signifikan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan Sarana prasarana terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik. Dari
tabel di atas
dapat diketahui persamaan Regresi Y atas X1 adalah Ŷ= 95.746+0,560 X1 dengan kontribusi sebesar 17,8%, dan sumbangan efektifnya sebesar 14%. Dengan demikian dugaaan yang menyatakan terdapat kontribusi yang signifikan sarana prasarana terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti telah terbukti secara empirik dalam penelitian ini. Hipotesis ke dua menyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan Pelayanan Administrasi
(X2) terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik
(Y).
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui persamaa regresi Y atas X2 adalah Ŷ = 142.171 + 0,441 X2 dengan kontribusi sebesar 3,8% dan sumbangan efektifnya sebesar 2,9%. Dengan demikian dugaaan yang menyatakan terdapat kontribusi yang signifikan pelayanan administrasi akademik terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti telah terbukti secara empirik dalam penelitian ini. Hal ini mengidentifikasikan betapa pentingnya pelayanan administrasi
dalam meningkatkan
kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara kinerja dosen (X3) dengan kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik (Y). Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui persamaa regresi Y atas X3 adalah Ŷ = 103.853+ 0,531X3 dengan
kontribusi sebesar 7,7%, dan sumbangan efektifnya sebesar 6,0% Korelasi/hubungan yang terjadi antara kinerja dosen dengan kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik adalah korelasi positif, yang berarti bahwa makin baik kinerja dosen maka makin meningkat pula kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik. Seseorang yang memiliki kinerja tinggi akan melaksanakan pekerjaannya dengan maksimal. Orang yang bekerja dengan maksimal, berarti orang tersebut memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Dengan demikian sangat tepat bahwa kinerja dosen berkontribusi terhadap kepuasan mahasiswa. Hipotesis keempat menyatakan bahwa “terdapat kontribusi yang signifikan secara simultan antara Sarana Prasarana (X1), Administrasi Akademik (X2), Kinerja dosen (X3) dengan Kepuasan Mahasiswa dalam Layanan Akademik (Y) Dengan menggunakan SPSS diperoleh : Ry (1,2,3) = 0,479, R2= 0,229. Ini berarti secara bersama-sama Sarana Prasarana, Administrasi Akademik, Kinerja Dosen berkontribusi terhadap Kepuasan Mahasiswa dalam Layanan Akademik 22,9 % dengan persamaan regresi Ŷ = 25,516 + 3,283 X1 + 0,248 X2 + 0,244 X3. Hal ini berarti hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan yaitu “terdapat kontribusi yang signifikan secara bersama-sama antara sarana prasarana, pelayanan administrasi dan kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik”diterima . Berdasarkan hasil tersebut, tampak dengan jelas bahwa dengan sarana prasarana yang baik dan lengkap, pelayanan administrasi yang prima, serta kinerja dosen yang baik maka kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik dapat dioptimalkan. Kekuatan kontribusi ketiga variabel bebas terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik secara berurutan adalah sarana prasarana, pelayanan administrasi, kinerja dosen.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
pembahasan
seperti
yang
diuraikan
sebelumnya
maka
dapat
disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan dari sarana prasarana, pelayanan administrasi, dan kinerja dosen terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti baik secara terpisah maupun secara simultan. Dengan demikian ketiga
faktor tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecenderungan kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini disarankan kepada beberapa pihak halhal sebagai berikut. 1)
Bagian Administrasi Akademik
STKIP Citra Bakti. Bagian
Administrasi STKIP Citra Bakti merupakan salah satu bagian yang memberikan pelayanan langsung kepada mahasiswa. Untuk dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa, beberapa hal yang dapat dijadikan masukkan atau pertimbangan bagi pegawai bagian administrasi, baik administrasi akademik dan non akademik, antara lain: (1) Menjalankan prinsip-prinsip yang umumnya diberlakukan dalam budaya perusahaan yaitu (a) Disiplin diri, disiplin kerja, dan disiplin tugas: mencerminkan budaya tingkat tinggi dan semangat kerja; (b) Togetherness/Kebersamaan: bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri. Membangun team building/team work yang kuat; (c) Emphaty (memahami perasaan orang lain): memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lain; (d) Kindness (keramah-tamahan): berprilaku santun, rendah hati serta selalu memberi kesejukan dalam setiap kesempatan; (e) Religius (bertakwa kepada Tuhan): mencerminkan pribadi yang seimbang, tangguh, taat dan menghindari sikap pelanggaran Hak Asasi Manusia, asusila, dan norma; (Rahmayanty, 2010:77) (2) Membangun budaya pelayanan prima yang berfokus pada STAR (Service = pelayanan yang didasarkan pada orientasi melayani dan selalu memberikan senyum dengan tulus dan ramah kepada setiap pelanggan eksternal dan internal, Target = selalu tepat waktu dan mencapai target produktivitas dan kualitas yang diharapkan, Assurance = kemampuan melayani secara profesional dengan penguasaan produk (pelayanan administrasi) yang sangat baik, melayani dengan tepat tanpa kesalahan dan secara profesional menjaga citra baik perusahaan, dan Responsive = selalu siap membantu pelanggan, memberikan pemecahan masalah dan menindaklanjutinya) (Rahmayanty, 2010:78); (3) Dalam bekerja harus berpedoman sesuai dengan kode etik dan peraturan kepegawaian yang diberlakukan (4) Mengikuti dengan baik apabila diikutsertakan dalam training/pelatihan administrasi untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang akan berimbas pada kualitas pelayanan. 2) Wakil Ketua STIKIP,
WK I STKIP Citra Bakti
I
Bidang Akademiki
sebagai pimpinan akademikdisarankan agar:
(1)
Membuat Standard Operating Prosedur (SOP) penggunaan sarana prasarana dan pelayanan administrasi serta mensosialisasikannya kepada seluruh civitas akademika; (2) Melakukan pengawasan terhadap pelayanan administrasi dan evaluasi dalam kurun waktu tertentu; (3) Mengiku tsertakan pegawai dalam pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah maupun swasta yang terkait dengan pengelolaan administrasi perguruan tinggi; (4) Melakukan penilaian terhadap kinerja dosen di setiap akhir semester, baik penilaian yang dilakukan oleh teman sejawat maupun mahasiswa. Hasil dari penilaian ini nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi bagi dosen untuk dapat memotivasi dan meningkatkan kinerjanya; (5) Menerima keluhan, saran, dan masukkan dari mahasiswa dengan cara menyediakan kotak saran di sekitar area kampus sehingga mahasiswa tidak takut atau sungkan untuk menyampaikan aspirasinya demi kemajuan kampus; (6) Mengadakan acara keakraban di intern Program Studi untuk menciptakan rasa kebersamaan sehingga permasalahan yang ada di tingkat fakultas dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
3) Ketua STKIP Citra Bakti. Ketua sekolah
sebagai pimpinan tertinggi di STKIP Citra Bakti disarankan
untuk.
(1) Membuat
pedoman penjaminan mutu sarana prasarana, pelayanan administrasi, dan kode etik dosen di Lingkungan STKIP Citra Bakti; (2) Penerapan International Organization for Standardization (ISO) 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu di setiap Prodi. ISO 9001:2000 ini bertujuan untuk menjamin bahwa lembaga akan memberikan layanan akademik yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Dengan penerapan ISO
tersebut diharapkan dapat membantu memacu motivasi pimpinan, dosen dan pegawai guna meningkatkan kinerja pelayanan; (3) Memperhatikan beban kerja dosen dan pegawai apakah sudah sesuai dengan jumlah dosen dan pegawai yang ada, karena jika hal ini tidak seimbang akan berimbas pada kualitas layanan akademik yang dirasakan oleh mahasiswa; (4) Perekrutan dosen dan pegawai harus dilakukan secara selektif sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki, terutama dalam perekrutan dosen harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; (5) Pengembangan sarana dan prasarana kampus dikoordinasikan lebih lanjut dengan Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri, STKIP Citra Bakti
sebagai perguruan tinggi swasta di Ngada dari waktu ke waktu
diharapkan dapat terus berkembang untuk mempertahankan dan melestarikan pendidikan yang berlandaskan agama dan budaya; (6) Tetap memperhatikan kesejahteraan para dosen dan pegawai agar tercipta semangat kerja yang baik dan berkualitas. 4) Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri ( YAPENTRI) YAPENTRI sebagai penyelenggara pendidikan tinggi (STKIP Citra Bakti) diharapkan tetap mendukung baik secara material dan spritual apa yang menjadi program STKIP Citra Bakti dengan tetap memberikan pertimbangan, masukkan, saran, petunjuk, dan pembinaan serta pengawasan, sehingga STKIP Citra Bakti
bisa
berkembang menjadi Sekolah tinggi yang unggul dan mandiri. 5) Praktisi dan Akademisi. Praktisi dan Akademisi dalam bidang pendidikan disarankan berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini bahwa secara empirik sarana prasarana, pelayanan administrasi, kinerja dosen berkontribusi secara signifikan terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti . Ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut belum sepenuhnya berkontribusi terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik. Dengan demikian perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang berbagai faktor yang diduga berkontribusi terhadap kepuasan mahasiswa dalam layanan akademik di STKIP Citra Bakti. Variabel-variabel yang perlu dilibatkan antara lain: biaya kuliah, reputasi kampus, dan sebagainya. Dengan dilibatkannya variabel-variabel tersebut akan menambah referensi dan dapat dimanfaatkan sebagai pijakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan guna meningkatkan kepuasan mahasiswa di STKIP Citra Bakti.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Idrus. 2009. Manajemen Pendidikan Global. Jakarta: Gaung Persada Press. Alma, Buchari dan Hurriyati, Ratih. 2008. Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan, Fokus pada Mutu dan Layanan Prima. Cetakan I. Bandung: Alfabeta. Bafadal, Ibrahim. 2003. Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi. Cetakan I. Jakarta: PT Bumi Aksara. Berk, Laura E. 2005. Infants Children, and Adolescents. Sixth edition. Illinois State University. Cokroaminoto. 2007. Menyusun standar kinerja karyawan. http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/09/28/menyusun-standar-kinerja-karyawanrespon-untuk-sausan/, 14 Juni 2015. Lewis J. Jr. 1987. Long-Range and Short-Range Planning For Educational Administrators. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2004. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Mitchel, Terry, R. 1978. People in Organizations Understanding Their Behavior. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha. Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Cetakan VII. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Riduwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung: Alfabeta. Shikeu.blogspot.com/2011/04/proposal-pengaruh-kinerja-dosen-di motivasi- minat-mahasiswa/di akses pada 14 Juni 2015
dalam
kelas-terhadap
Soedijarto, H. 1997. Memantapkan kinerja sistem pendidikan nasional dalam menyiapkan manusia Indonesia memasuki abad ke-21. Jakarta. Tim Fakultas Ilmu Pendidikan. 2009. Pedoman Penilaian Kinerja Dosen. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Wikipedia. 2015. Daftar Perguruan Tinggi Swasta NTT /wiki/Daftar_perguruan_tinggi_swasta_di_NTT. Ensiklopedia Indonesia. Diakses pada tanggal 15 Juni 2015.
http://id.wikipedia.org bebas berbahasa