Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA (PPs) TERHADAP LAYANAN AKADEMIK DOSEN DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 1*
Nurhizrah Gistituati, 2Z. Mawardi Effendi, dan 1Lusi Susanti
1
Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Uiversitas Negeri Padang
2
*Coressponding Author:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini didasari oleh adanya fenomena yang terjadi di lingkungan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Padang (UNP), di mana sering terdengar keluhan mahasiswa tentang kurang perhatiannya dosen terhadap permasalahan mahasiswa, adanya dosen yang kurang simpatik dalam melaksanakan tugasnya, dan cukup sulitnya mahasiswa menemui dosen untuk mendapatkan layanan bimbingan tesis atau disertasi. Fenomena ini mengindikasikan bahwa belum puasnya mahasiswa PPs di lingkungan UNP terhadap layanan akademik yang dilakukan dosen. Jadi penelitian ini ditujukan untuk mengungkap kepuasan mahasiswa PPs UNP terhadap layanan akademik dosen, yang meliputi layanan pembelajaran dan layanan pembimbingan tesis/disertasi. Lima indikator digunakan untuk mengukur kepuasan mahasiswa tersebut, yaitu keandalan, daya tanggap, kepastian layanan, empati, dan ujud fisik layanan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S2 dan S3 UNP semester 3 ke atas, yang aktif pada tahun 2016. Populasi berjumlah 2141 orang, dengan sampel sebanyak 215 orang (10% dari populasi). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Data yang terkumpul dianalisis dengan mencari skor rata-rata dan tingkat capaiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa PPs UNP belum betul-betul puas dengan layanan akademik dosen. Namun analisis lebih lanjut menunjukan bahwa mahasiswa PPs UNP sudah puas dengan layanan pembelajaran yang diberikan dosen; tetapi belum betul-betul puas terhadap layanan bimbingan tesis/disertasi. Keywords: kepuasan, layanan akademik, layanan pembelajaran, layanan penulisan tugas akhir, mahasiswa Pendahuluan Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang teramati pada program pascasarjana di lingkungan Universitas Negeri Padang, yang mengindikasi belum puasnya mahasiswa terhadap layanan akademik dosen, di mana sering terdengar keluhan beberapa orang mahasiswa tentang sulitnya menemui dosen untuk mendapatkan bimbingan pembelajaran; keluhan mahasiswa tentang adanya dosen yang kurang simpati dalam menunaikan tugas; serta keluhan mahasiswa tentang sulitnya mencari dosen pembimbing untuk bimbingan tesis atau disertasi. Dari kajian teori (lihat antara lain Gistituati, 2009; Hoy & Miskel, 2008; Noel-Levitz, 2012; Lukum & Paramata, 2015; Sedarmayanti, 2009; Suharno, 2012; Ratminto, 2007; Sutopo & Suryanto, 2003; dan Yamit 2001), kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan senang, atau tidak senang, puas atau tidak puas, lega atau tidak lega terhadap sesuatu atau seseorang. Perasaan ini muncul setelah individu membandingkan antara yang dialami atau diterimanya dengan yang diharapkannya. Jika yang diterima atau dialaminya melebihi harapan, maka
B1
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
individu tersebut akan merasa puas. Demikian sebaliknya, jika kenyataan lebih rendah dari harapan, maka individu tersebut akan merasa tidak puas. Berdasarkan pengertian kepuasan tersebut, maka kepuasan mahasiswa dapat diartikan sebagai keadaan terpenuhi atau tidak terpenuhinya keinginan, harapan, dan kebutuhan mahasiswa. Jika keinginan, harapan atau kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik; maka mahasiswa tersebut akan merasa puas. Begitu sebaliknya, jika keinginan, harapan atau kebutuhannya tidak terpenuhi; maka mahasiswa tersebut akan merasa tidak puas. Dengan demikian, kepuasan mahasiswa adalah sikap positif atau negatif mahasiswa terhadap pelayanan lembaga pendidikan tinggi sebagai akibat dari membandingkan antara harapan pelayanan dengan kenyataan yang diterimanya. Sementara pelayanan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan atau ditawarkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada para pelanggan yang dilayani (Lihat antara lain, Tjiptono, 2003; Sutopo dan Suryanto, 2003). Pelayanan ini bersifat tidak berwujud atau tidak bisa diraba, tetapi merupakan tindakan nyata yang bisa dirasakan oleh orang yang mendapatkan pelayanan tersebut. Dari perngertian ini, maka pelayanan akademik dosen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan atau ditawarkan atau diberikan oleh dosen kepada mahasiswa yang dilayaninya. Pelayanan ini bersifat tidak berwujud atau tidak bisa diraba, tetapi merupakan tindakan nyata yang bisa dirasakan oleh mahasiswa yang mendapatkan pelayanan tersebut. Di antara tindakan nyata atau kegiatan pelayanan akademik yang diberikan oleh dosen tersebut bisa berupa layanan pembelajaran dan layanan pembimbingan penulisan tugas akhir. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen adalah perasaan senang tidak senang, puas atau tidak puas mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dan penulisan tugas akhir yang diberikan dosen. Kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen ini sangat penting karena hal ini bisa menjadi kunci bagi keberhasilan mahasiswa (Noel-Levitz, 2012; dan Propp & Rhodes, 2006). Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik, termasuk di dalamnya adalah layanan pembelajaran dan layanan administratif yang diterimanya tidak hanya berpengaruh terhadap kemajuan belajar mahasiswa, tetapi juga berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas lembaga pendidikan tinggi (lihat Abbasi, Chaudhary, & Imdadullah, 2011; Chedzoy & Burden, 2007; Choi, Ibrahim, & Tan, 2013; Concannon & Campbell, 2005; Gray, 2010; Johnson, Hornik, & Salas, 2008; dan Lukum & Paramata, 2015). Perguruan tinggi yang mampu memberikan layanan akademik yang baik kepada para mahasiswanya akan membuat para mahasiswa merasa puas, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Penyelesaian pendidikan mahasiswa yang tepat waktu ini akan membuat perguruan tinggi menjadi efektif dan efisien, dan juga bisa kepada membuat perguruan tinggi tersebut semakin populer, dan semakin diminati oleh para calon mahasiswa. Lebih lanjut, dari hasil survey yang dilakukan oleh Noel-Levitz (2012) ditemukan bahwa alasan pertama mengapa calon mahasiswa memilih suatu perguruan tinggi adalah karena mereka mendengar bahwa perguruan tinggi tersebut dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada para mahasiswanya. Dari hasil survey tersebut, Noel-Levitz (2012) juga menemukan bahwa mahasiswa mau mendaftar ulang pada suatu perguruan tinggi karena mereka merasa sangat puas dengan layanan yang sudah mereka terima. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pascarella & Terenzini (2005) juga menemukan bahwa interaksi yang baik antara mahasiswa dengan pembimbing akademiknya mempunyai peranan yang signifikan terhadap keseluruhan pengalaman belajarnya. Interaksi yang baik antara mahasiswa dengan dosen membuat mahasiswa merasa puas dengan layanan akademik yang diberikan oleh dosennya, sehingga akhirnya memudahkan mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan studinya. Selain itu, hasil penelitian Bloom, Hutson, & He (2008) menemukan bahwa dosen yang memperlihatkan tingkah laku yang kompeten, peduli, dan penyayang kepada para mahasiswanya memunculkan rasa percaya mahasiswa terhadap diri sang dosen. Hal ini menjadi modal utama mahasiswa untuk merasa puas terhadap layanan yang diberikan dosen, yang pada ahkirnya membawa keberhasilan mahasiswa di dalam belajarnya.
B2
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen ini dapat diukur dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai indikator. Salah satu cara di dalam mengukur kepuasan adalah dengan menanyakan secara langsung kepada mahasiswa tentang seberapa puasnya mereka dengan layanan akademik yang sudah diterimanya (Fuller dan Miskel dalam Hoy & Miskel, 2008). Sedangkan aspek kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik yang diberikan dosen dapat dilihat dari 5 (lima) aspek sebagaimana yang dikemukakan oleh Tjiptono (2003) dan Sopiatin (2010), yang meliputi keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan kepastian (assurance), empati (empathy), dan ujud fisik (tangible) layanan. Berdasarkan urainan di atas, kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen dalam penelitian ini diukur dengan cara menanyakan secara langsung kepada mahasiswa tentang seberapa puasnya mereka pada pelayanan pembelajaran dan layanan pembimbingan tesis/disertasi yang diberikan dosen. Jadi ada dua pertanyaan yang dijawab melalui penelitian ini, yaitu: (1) seberapa puasnya mahasiswa terhadap layanan pembelajaran yang diberikan dosen; dan (2) seberapa puasnya mahasiswa terhadap layanan pembimbingan tesis yang diberikan dosen. Layanan pembelajaran dan pembimbingan tesis/disertasi yang diberikan dosen ini diukur melalui 5 (lima) indikator atau aspek, yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan kepastian (assurance), empati (empathy), dan ujud fisik (tangible) layanan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Hal yang dicoba untuk dideskripsikan adalah tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik, yang meliputi layanan pembelajaran dan layanan bimbingan tesis/disertasi yang diberikan dosen, yang mencakup keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan kepastian (assurance), empati (empathy), dan ujud fisik (tangible) layanan. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UNP program S2 dan S3 semester 3 ke atas yang terdaftar dalam portal tahun 2016, yang berjumlah 2141 orang, dengan sampel sebanyak 215 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive insidentil sample (sampel bertujuan secara insidentil). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen adalah tingkat kepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik pelayanan yang diberikan dosen dalam pembelajaran dan pembimbingan tesis/disertasi. Dengan kata lain, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dosen ini diukur dengan menggunakan indikator keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, empati, dan ujud fisik layanan. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket tentang kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen. Angket ini dikembangkan sendiri oleh tim peneliti dan menggunakan model skala Likert dengan lima alternatif jawaban yang berupa deretan angka dari 1-5, di mana angka 1 menunjukan kondisi rasa puas yang rendah atau lemah; angka 2 menunjukan rasa puas yang kurang; angka 3 = cukup puas; 4 = puas; dan 5 = sangat puas. Angket kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dosen ini semula terdiri dari 27 butir. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data; angket ini diuji coba terlebih dahulu kepada 5 orang responden di luar sampel untuk melihat keterbacaan angket. Dari hasil uji coba tersebut, ada dua butir pernyataan yang meragukan sabjek uji coba untuk menjawabnya. Dua butir pernyataan tersebut dibahas oleh Tim Peneliti, yang kemudian digugurkan karena ternyata sudah ada butir lain yang mewakilinya. Berdasarkan hal itu, angket yang digunakan untuk mengumpulkan data berjumlah 25 butir. Data dikumpulkan oleh Tim Peneliti pada tanggal 2 – 29 Oktober 2016 dengan cara menemui para responden secara langsung. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan bantuan SPSS versi 20. Untuk memaknai hasil penelitian digunakan kriteria sebagai berikut:
B3
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
90% 80% 65% 45% ≤44%
100% 89% 79% 64%
= = = = =
Sangat Puas (SP) Puas (P) Cukup Puas (CP) Kurang Puas (KP) Tidak Puas (TP)
Hasil Penelitian Secara umum penelitian ini mengungkap kepuasan mahasiswa PPs di lingkungan UNP terhadap layanan akademik dosen, yang meliputi layanan pembelajaran dan layanan pembimbingan tesis/disertasi. Lima indikator digunakan untuk mengukur kepuasan tersebut, yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan kepastian (assurance), empati (empathy), dan ujud fisik (tangible) layanan. Hasil penelitiannya disajikan berikut ini. Kepuasan Mahasiswa PPs UNP Terhadap Layanan Pembelajaran Dosen Hasil pengolahan data tentang kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dosen disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Kepuasan Mahasiswa UNP Terhadap Layanan Pembelajaran Dosen Indikator dan Butir No 1 Keandalan Layanan a. Ketepatan waktu dosen hadir b. Perlakuan adil dosen c. Sikap simpatik d. Ketepatan menjawab pertanyaan e. Kejelasan menerangkan materi f. Kesabaran menghadapi mahasiswa Rerata 2 Daya Tanggap a. Kesesuaian pelaksaan dengan jadwal yang sudah ditentukan b. Ketepatan waktu ujian c. Kecepatan memberikan bimbingan mhs yang membutuhkan d. Kesediaan mendengar keluhan mhs Rerata 3 Jaminan Kepastian Layanan a. Penguasaan materi b. Kemampuan menyampaikan materi c. Kemampuan menumbuhkan rasa percaya diri mhs d. Kemampuan memotivasi mhs e. Kesantunan dalam pembelajaran f. Umpan balik yang diberikan Rerata 4 Rasa Empati a. Kepedulian pada kesulitan mhs. b. Kepedulian pada ketenangan dan kebersihan ruang kelas c. Kemampuan merasakan kesulitan mhs d. Kemampuan memahami setiap mhs e. Pengertian yang diberikan pada mhs. yang bermasalah Rerata 5 Ujud Fisik Layanan a. Kemudahan menghubungi dosen b. Waktu tunggu mendapatkan bimbingan belajar c. Kenyamanan waktu yang disediakan untuk layanan belajar d. Kenyamanan tempat bimbingan Rerata Rerata Total
B4
Mahasiswa PPs UNP Rerata TCR % Ket 4,01 3,82 3,87 4,22 4,22 4,02 4,03
80,26 76,40 77,42 84,42 84,42 80,44 80,56
P CP CP P P P P
4,46 4,23 3,87 4,01 4.14
89,20 84,60 80,44 80,26 82,85
P P CP P P
4,50 4,05 4,07 4,02 4,15 3,84 4,10
90,00 81,02 81,42 80,44 83,02 76,82 82,12
P P P P P CP P
3,89 3,79 3,87 3,82 3,69 3,88
77,82 75,82 77,42 76,40 73,82 77,62
CP CP CP CP CP CP
4,15 3,84 4,07 4,06 4,03 4,04
83,02 76,82 81,42 81,22 80,60 80,80
P CP P P P P
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Tabel 1 memperlihatkan bahwa skor rata-rata kepuasan mahasiswa PPs di lingkungan UNP terhadap layanan dosen adalah 4,04 dengan tingkat capaian rata-rata (TCR) 80,80%. Tingkat capaian ini berada pada kategori puas. Ini berarti bahwa secara umum mahasiswa PPs di lingkungan UNP sudah merasa puas terhadap layanan pembelajaran yang diberikan dosen. Dengan kata lain, mahasiswa PPs UNP sudah merasa puas dengan keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik layanan yang diberikan dosen. Namun demikian, jika diamati per indikator layanan, maka dapat dilihat ada indikator yang baru pada taraf cukup puas (TCR 77,62%), yaitu indikator rasa empati dosen dalam memberikan layanan (lihat Tabel 1). Hal ini dapat dimaknai bahwa meskipun secara umum mahasiswa sudah puas dengan layanan pembelajaran dosen; tetapi mahasiswa belum betul-betul puas dengan rasa empati yang diperlihatkan dosen dalam memberikan layanan pembelajaran. Lebih lanjut, meskipun indikator keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, dan ujud fisik layanan secara umum sudah dirasakan memuaskan oleh mahasiswa; tetapi masih ada butir pada keandalan, jaminan kepastian, dan ujud fisik layanan yang TCRnya masih pada kriteria cukup puas. Butir-butir tersebut adalah perlakuan adil dosen, sikap simpatik, kecepatan memberikan layanan, umpan balik yang diberikan, serta waktu tunggu mendapatkan bimbingan (lihat Tabel 1). Kepuasan Mahasiswa PPs UNP Terhadap Layanan Bimbingan Tesis/Disertasi Dosen Hasil pengolahan data tentang kepuasan tesis/disertasi dapat dilihat pada Tabel 2.
mahasiswa
terhadap
layanan
bimbingan
Tabel 2. Kepuasan Mahasiswa UNP Terhadap Layanan Bimbingan Skrips, Tesis, dan Disertasi oleh Dosen No 1
2
3
4
Indikator dan Butir Keandalan Layanan Dosen a. Kejelasan waktu untuk memberikan layanan b. Sikap simpatik saat layanan c. Sikap adil dalam memberikan bimbingan d. Kejelasan arahan e. Ketepatan menjawab pertanyaan mhs f. Kesabaran dosen dalam membimbing Rerata Daya Tanggap Dosen a. Kesesuaian pelaksaan dengan jadwal yang sudah ditentukan b. Ketepatan menanggapi permasalahan yang dihadapi mhs dalam menulis c. Ketersediaan waktu untuk bimbingan d. Kecepatan menanggapi kebutuhan mhs untuk mendapatkan bimbingan Rerata Jaminan Kepastian Layanan a. Penguasan permasalahan yang akan diteliti mhs b. Penguasaan tentang metodologi yang digunakan mhs c. Kemampuan memberikan arahan d. Kemampuan menumbuhkan semangat mhs e. Kesantunan dalam membimbing f. Umpan balik yang diberikan Rerata Rasa Empati Dosen a. Kepedulian pada kemajuan tesis/disertasi mhs b. Kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi mhs c. Kemampuan merasakan kesulitan yang dihadapi mhs d. Kemampuan memahami kondisi setiap mhs e. Pengertian terhadap permasalahan mhs dalam menyelesaikan karyanya
B5
Mahasiswa PPs UNP Rerata TCR% Ket 3,54 70,82 CP 3,68 73,60 CP 3,71 74,22 CP 3,81 76,22 CP 3,75 75,00 CP 3,52 70,42 CP 3,67 73,37 CP 3,80 3,75
76,00 75,00
CP CP
3,62 3,73
72,42 74,62
CP CP
3,72
74,42
CP
4,54 4,46 4,20 3,98 4,00 4,02
90,80 89,20 84,00 79,62 80,00 80,44
P P P P P P
4,20
84,00
P
3,86 3,61 3,76 3,74 3,87
77,21 72,22 75,20 74,83 77,44
CP CP CP CP CP
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Rerata 5
Ujud Fisik Layanan a. Kemudahan menghubungi dosen b. Waktu tunggu mendapatkan bimbingan c. Kenyamanan waktu yang disediakan dosen d. Kenyamanan tempat layanan Rerata Rerata Total
3,77
75,43
CP
3,76 3,59 3,95 3,94 3,81 3,83
75,16 75,12 79,11 78,72 76,22 76,68
CP CP CP CP CP CP
Tabel 2 memperlihatkan bahwa skor rata-rata kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembimbingan tesis/disertasi adalah 3,83 dengan TCR 76,68%. Dengan kriteria yang digunakan, temuan ini mengindikasi bahwa mahasiswa PPs di lingkungan UNP belum betulbetul puas dengan keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik layanan pembimbingan tesis/disertasi yang diberikan dosen. Kepuasan mereka baru pada taraf cukup. Namun jika dianalisis per indikator layanan, maka terlihat bahwa untuk indikator jaminan kepastian (assurance) layanan sudah tinggi dengan skor rata-rata 4,20 dan TCR 84,00%. Ini berarti bahwa mahasiswa PPs UNP sudah merasa puas dengan jaminan kepastian layanan, dalam artian puas dengan penguasan, kemampuan, kesantunan pembimbing/promotor dalam memberikan layanan pembimbingan tesis/disertasi. Jika dianalisis per item layanan, maka item yang TCRnya paling rendah adalah kejelasan waktu dalam memberikan bimbingan (70.82%). Sedangkan item yang TCRnya paling tinggi adalah penguasaan dosen terhadap permasalahan yang akan diteliti mahasiswa (90,80%). Kepuasan Mahasiswa PPs UNP Terhadap Layanan Akademik Dosen Kepuasan mahasiswa PPs UNP terhadap layanan akademik dosen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kepuasan Mahasiswa PPs UNP Terhadap Layanan Akademik Dosen No 1
Sub-Variabel Kepuasan mahasiswa PPs terhadap layanan pembelajaran a. Keandalan layanan b. Daya tanggap c. Jaminan kepastian layanan d. Rasa empati e. Ujud fisik layanan Rerata
2
Kepuasan mahasiswa PPs terhadap layanan pembimbingan tesis/disertasi a. Keandalan layanan b. Daya tanggap c. Jaminan kepastian layanan d. Rasa empati e. Ujud fisik layanan Rerata Rerata
Rerata
TCR%
Ket
4,03 4,14 4,10 3,88 4,03 4,04
80,56 82,85 82,12 77,62 80,60 80,80
P P P CP P P
3,67 3,72 4,20 3,77 3,81 3,83
73,73 74,42 84,00 75,43 76,22 76,68
CP CP P CP CP CP
3,93
78,74
P
Skor rata-rata kepuasan mahasiswa PPs UNP terhadap layanan akademik dosen adalah 3,93 dengan tingkat capaian rata-rata 78,74%. Tingkat capaian ini berada pada kategori cukup. Ini berarti bahwa secara umum mahasiswa PPs UNP belum betul-betul puas dengan keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian,rasa empati, dan ujud fisik layanan akademik dosen, meskipun untuk layanan pembelajaran sudah mereka rasakan memuaskan. Meskipun secara umum layanan pembelajaran sudah memuaskan, tetapi ada satu indikator
B6
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
yang belum begitu memuaskan, yaitu rasa empati yang diperlihatkan dosen. Demikian juga sebaliknya pada layanan pembimbingan tesis/disertasi. Layanan ini dirasakan belum begitu memuaskan, tetapi ada satu indikator yang sudah memuaskan, yaitu jaminan kepastian layanan.
Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum mahasiswa PPs UNP belum merasa betulbetul puas dengan layanan akademik dosen, yang mencakup layanan pembelajaran dan layanan bimbingan tesis/disertasi. Namun dari analisis per bentuk layanan akademik, ternyata mahasiswa PPs UNP sudah merasa puas dengan layanan pembelajaran yang diberikan dosen. Layanan yang belum mereka rasakan betul-betul memuaskan adalah layanan pembimbingan tesis/disertasi. Belum puasnya mahasiswa terhadap layanan akademik, khususnya layanan pembimbingan tesis/disertasi oleh dosen, bisa diduga sebagai penyebab masih belum banyaknya mahasiswa PPs UNP yang bisa menamatkan perkuliahan tepat waktu (Borang Akreditasi Institusi UNP, 2016). Sebagaimana dikemukakan oleh Lukum & Paramata (2015); Abbasi, Chaudhary, & Imdadullah (2011); Gray (2010); Johnson, Hornik, & Salas (2008); Chedzoy & Burden (2007); dan Concannon & Campbell (2005) bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik bisa meningkatkan hasil belajar dan ketepatan waktu mahasiswa menyelesaikan studinya. Oleh karena itu, layanan akademik dosen ini perlu ditingkatkan agar mahasiswa bisa merasa betul-betul puas dengan layanan akademik yang diberikan dosen. Agar upaya dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa UNP terhadap layanan akademik ini bisa berhasil dengan baik, maka perlu dibahas secara lebih mendalam hasil penelitian kepuasan mahasiswa terhadap masing-masing bentuk layanan akademik dosen. Layanan Pembelajaran Meskipun layanan pembelajaran yang dilakukan dosen secara umum sudah dirasakan memuaskan oleh para mahasiswa, namun dari analisis per indikator masih ada satu indikator yang dirasakan belum betul-betul memuaskan, yaitu rasa empati dosen dalam memberikan pelayanan pembelajaran. Rasa empati dosen terhadap mahasiswa dalam memberikan layanan pembelajaran adalah sangat penting. Rasa empati dosen adalah suatu keadaan di mana dosen bisa merasakan kesedihan atau permasalahan yang dirasakan oleh mahasiswanya. Rasa empati ini akan ditunjukan melalui kepedulian, perhatian, pengertian, atau pemahaman dosen terhadap kondisi yang tidak menyenangkan yang menimpa mahasiswanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama mengikuti proses pembelajaran tidak sedikit mahasiswa yang mengalami berbagai permasalahan dengan pembelajarannya. Bahkan mungkin tidak sedikit kemungkinan mahasiswa akan mengalami masalah pribadi atau masalah keluarga yang bisa mengganggu proses pembelajaran. Dalam situasi seperti ini, mahasiswa sangat membutuhkan perhatian, kepedulian, pengertian, dan atau pemahaman dosen akan kondisinya. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa ia sangat memerlukan perhatian, pengertian, dan kepedulian orang lain; terlebih lagi pada saat ia mengalami permasalahan. Dengan rasa empati yang tinggi yang diperlihatkan dosen akan membuat mahasiswa yang bermasalah menjadi lebih tenang, nyaman, dan tidak takut salah dalam pembelajaran. Mahasiswa akan merasa bahwa dosennya adalah orang yang penuh pengertian, penuh perhatian, kasih sayang, dan akan senantiasa bersedia membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalahnya. Ketenangan, kenyamanan, dan keyakinan mahasiswa bahwa dosennya akan selalu ada untuk membantunya jika mereka mengalami masalah, akan membuat mereka menjadi lebih percaya diri dalam menjalami proses pembelajarannya. Sebagaimana hasil penelitian Bloom, Hutson, & He (2008) menemukan bahwa dosen yang memperlihatkan tingkah laku yang kompeten, peduli, dan penyayang kepada para mahasiswanya memunculkan rasa percaya mahasiswa terhadap diri sendiri dan terhadap diri sang dosen. Oleh karena itu rasa empati yang tinggi dari dosen ini sangat penting dirasakan oleh mahasiswa.
B7
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Selain rasa empati yang belum betul-betul dirasakan memuaskan oleh mahasiswa, ada beberapa butir pernyataan yang belum begitu memuaskan meskipun secara umum indikatornya sudah dirasakan memuaskan. Beberapa butir pernyataan yang dirasakan belum begitu memuaskan tersebut adalah perlakuan adil dosen, sikap simpatik, kecepatan untuk memberikan bimbingan, umpan balik yang diberikan, serta waktu tunggu mendapatkan bimbingan. Setiap manusia, termasuk mahasiswa ingin diperlakukan dengan adil oleh siapa saja, termasuk oleh dosen. Perlakuan kurang adil dari dosen akan menurunkan semangat kerja atau semangat mahasiswa dalam belajar. Demikian juga dengan sikap kurang simpatik dari dosen, umpan balik yang kurang tepat yang diberikan dosen, serta waktu tunggu yang cukup lama untuk mendapatkan layanan pembelajaran akan membuat mahasiswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar. Dari pembahasan di atas, meskipun kepuasan mahasiswa terhadap layanan pembelajaran dosen sudah dirasakan memuaskan; tetapi layanan pembelajaran dosen ini perlu ditingkatkan, baik dari segi keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa simpati, dan ujud fisik layanan; agar proses pendidikan atau pembelajaran mahasiswa PPs dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Semua aspek yang berhubungan dengan layanan pembelajaran ini perlu ditingkatkan agar kepuasan mahasiswa menjadi semakin meningkat. Namun demikian, hal yang perlu segera ditingkatkankan dalam layanan pembelajaran ini adalah dalam hal: (1) perlakuan adil dan sikap simpatik dosen dalam melayani mahasiswa; (2) umpan balik yang tepat terhadap hasil pembelajaran mahasiswa; (3) kepedulian pada kesulitan mahasiswa, ketenangan dan kebersihan ruang kelas, kemampuan merasakan kesulitan mahasiswa, kemampuan memahami setiap mahasiswa, serta pengertian yang diberikan pada mahasiswa; dan (4) kepastian waktu tunggu bagi mahasiswa untuk mendapatkan layanan bimbingan belajar. Layanan Pembimbingan Tesis/Disertasi Hasil penelitian menunjukan bahwa layanan bimbingan tesis/disertasi secara umum belum betul-betul dirasakan memuaskan oleh mahasiswa, terutama dalam hal keandalan, daya tanggap, rasa empati, dan ujud fisik layanan. Hanya satu indikator, yaitu jaminan kepastian layanan yang sudah dirasakan memuaskan oleh mahasiswa PPs UNP. Ini berarti bahwa untuk layanan bimbingan tesis/disertasi baru pada hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan dosen memberikan bimbingan tesis/disertasi yang sudah dirasakan memuaskan oleh mahasiswa; tetapi belum pada hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan peri laku dosen dalam memberikan layanan bimbingan, serta waktu yang tersedia untuk memberikan layanan. Sikap dan peri laku dosen dalam memberikan layanan bimbingan tesis/disertasi, seperti adil, simpatik, sabar, peduli, dan pengertian, serta ketersediaan waktu yang pasti untuk bimbingan sangat diperlukan oleh mahasiswa. Sebagaimana diketahui bahwa penyelesaian tesis/disertasi bukanlah hal yang mudah bagi mahasiswa. Mahasiswa membutuhkan dukungan, perhatian, pengertian, pemahaman, dan kesabaran dari dosen selama proses pembimbingan. Sikap-sikap ini akan sangat membantu dan membuat mahasiswa merasa tenang, nyaman, dan senang dalam proses bimbingan. Di samping itu mahasiswa juga memerlukan kejelasan atau kepastian waktu yang disediakan dosen untuk bimbingan. Selama ini sering terdengar keluhan mahasiswa atau pemandangan di kampus, di mana mahasiswa harus menunggu berjam-jam di kampus, bahkan bisa dari pagi sampai sore, untuk mendapatkan layanan bimbingan tesis/disertasi dari dosen. Tidak sedikit mahasiswa yang terpaksa pulang tanpa bisa bertemu dosen. Sikap dan peri laku serta kejelasan dan ketersediaan waktu dosen dalam memberikan bimbingan ini bisa menjadi masalah yang cukup krusial bagi mahasiswa. Akibat dari ketidak-sabaran, kurang simpatik, serta kurang perhatian dosen dalam memberikan pelayanan pembimbingan, serta ketidak-jelasan waktu untuk bimbingan bisa mengakibatkan mahasiswa menjadi stress dan tidak bisa menyelesaikan tesis/disertasinya, sehingga akhirnya mereka putus kuliah. Akibat dari hal tersebut juga tidak sedikit mahasiswa yang terpaksa minta ganti pembimbing atau promotor tesis/disertasinya karena mereka merasa takut dan tidak nyaman dengan pembimbing atau promotor dalam proses
B8
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
bimbingan. Namun di sisi lain, tidak sedikit juga terdengar keluhan dosen tentang padatnya jadwal mereka untuk mengajar, membimbing, dan mengerjakan pekerjaan lainnya; serta keluhan dosen yang merasa dikejar-kejar mahasiswa untuk mendapatkan bimbingan. Dari pembahasan tersebut jelas bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan bimbingan tesis/disertasi perlu ditingkatkan. Untuk dapat meningkatkan layanan pembimbingan tersebut perlu dicarikan akar permasalahannya. Kondisi seperti tersebut di atas bisa disebabkan karena kurangnya dosen, sementara jumlah mahasiswa lumayan banyak sehingga para dosen harus membimbing tesis atau disertasi mahasiswa, bahkan juga membimbing skripsi dalam jumlah yang juga banyak; terutama dosen yang mengajar di setiap jenjang program D4, S1, S2, dan S3. Dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak yang harus dibimbing, beban mengajar yang tinggi, dan pekerjaan lain yang harus dikerjakan dosen; sudah pasti akan berdampak pada ketersediaan dan kepastian waktu dosen bisa memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Akibatnya mahasiswa bisa menunggu berminggu-minggu atau bisa jadi berbulan-bulan baru bisa mendapatkan bimbingan. Selain itu, akibat beban kerja yang sudah di luar kemampuan bisa membuat dosen itu sendiri mengalami stress sehingga ia tidak bisa dengan sabar, simpatik, dan penuh perhatian kepada mahasiswa yang dibimbingnya. Kondisi ini sudah pasti membuat mahasiswa merasa kurang begitu puas dengan layanan bimbingan tesis/disertasi oleh dosen pembimbing. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum mahasiswa PPs UNP belum betul-betul merasa puas terhadap keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik layanan akademik yang diberikan dosen, yaitu layanan pembelajaran dan layanan pembimbingan tesis/disertasi. Secara umum mahasiswa PPs UNP sudah merasa puas dengan keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik layanan pembelajaran yang diberikan dosen. Namun demikian masih ada 1 (satu) indikator layanan yang belum dirasakan memuaskan oleh mahasiswa, yaitu rasa empati yang ditambilkan dosen dalam pembelajaran. Selain rasa empati, mahasiswa juga belum betul-betul merasa puas terhadap beberapa butir pernyataan meskipun secara umum indikatornya sudah dirasakan memuaskan. Beberapa butir pernyataan yang dirasakan belum memuaskan tersebut adalah perlakuan adil dosen, sikap simpatik, umpan balik yang diberikan, serta waktu tunggu mendapatkan bimbingan dalam pemberian layanan pembelajaran. Secara umum kepuasan mahasiswa PPs di lingkungan UNP terhadap layanan bimbingan tesis/disertasi belum sebagaimana yang diharapkan. Mahasiswa belum betul-betul puas terhadap keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, rasa empati, dan ujud fisik layanan tesis/disertasi yang diberikan dosen. Namun demikian, dari 5 indikator tersebut, ada satu indikator yang sudah dirasakan memuaskan oleh mahasiswa, yaitu jaminan kepastian layanan. Jaminan kepastian layanan ini mencakup kemampuan dosen dalam memberikan bimbingan tesis/disertasi kepada mahasiswa. Hal-hal yang dirasakan mahasiswa belum begitu memuaskan dalam layanan bimbingan tesis/disertasi adalah yang berkaitan dengan sikap, peri laku, serta ketersediaan dan kejelasan waktu dosen dalam memberikan layanan. Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab belum begitu puasnya mahasiswa terhadap layanan akademik dosen. Faktor tersebut antara lain adalah tingginya beban kerja dosen dalam pembelajaran, banyaknya jumlah mahasiswa, serta belum adanya atau belum tersosialisasinya standar layanan pembelajaran dan bimbingan tesis/disertasi yang harus dijadikan panduan oleh dosen.
B9
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diberikan dalam rangka meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik dosen. Saran tersebut antara lain ditujukan kepada: Pimpinan PPs UNP. Ada beberapa saran yang ditujukan kepada Pimpinan PPs, yaitu: - Menyusun Standar Mutu pelayanan dan Standar Prosedur Pelaksanaan (SOP) pelayanan pembelajaran dan pembimbingan tesis/disertasi yang dijadikan pedoman bagi penyelenggaraan program studi S2 dan S3 di lingkungan UNP. - Melakukan monitoring dan evaluasi pengimplementasian standar-standar tersebut secara berkala melalui Unit Penjaminan Mutu Internal PPs, yang bekerja sama dengan BPMI dan melibatkan Tim Auditor. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut diinformasikan ke pimpinan fakultas dan jurusan atau program studi untuk ditindaklanjuti. - Menyediakan fasiltas, sarana dan prasarana untuk pembelajaran dan pembimbingan yang memadai bagi para dosen, serta memelihara kebersihan, keamanan, dan kenyamanan ruang bimbingan, belajar atau ruang kelas. - Menegakan aturan-aturan yang sudah ditetapkan secara konsisten, terutama aturan yang berhubungan dengan pelaksanaan layanan akademik dosen. - Membuat kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran melalui blanded learning. Pelaksanaan pembelajaran blanded learning ini bisa mengatasi beban mengajar dosen yang berlebih dan mengatasi kekurangan dosen. Dosen PPs di lingkungan UNP. Para dosen di lingkungan UNP hendaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana mestinya, dalam artian melaksanakan layanan pembelajaran dan layanan bimbingan tesis/disertasi secara baik. Para dosen hendaknya menyadari bahwa menjadi dosen itu adalah pilihan yang harus dipertanggungjawabkan. Diharapkan kepada para dosen untuk tidak berhenti mengembangkan kemampuan diri melalui keikutsertaan dalam seminar, pelatihan, diskusi profesi, atau workshop. Daftar Pustaka Abbasi, M. N., Malik, A., Chaudhry, I. S., & Imdadullah, M. (2011). A Study on Student Satisfaction in Pakistani Universities: The Case of Bahauddin Zakariya University, Pakistan. Asian Social Science, 7(7), hal. 209-219 Bloom, J. L., Hutson, B. L., & He, Y. (2008). The Appreciative Advising Revolution. Champaign, IL: Stipes. Chedzoy, S. M., & Burden, R. L. (2007). Marking Time or Moving On: Students Perceptions of School Life in Year 8 and Their Attribution of Their Success And Failure in Learning. Research in Education, 77, hal. 31-45. http://dx.doi.org/10.7227/RIE.77.3 Choi, Sang Long; Ibrahim, Z.; dan Tan, Owee Kowang. (2013). An Analysis on the Relationship Between Lecturers’ Competensies and Students’ Satisfaction. International Education Studies; Vol. 7, No. 1; 2014. Concannon, F., Flynn, A., & Campbell, M. (2005). What Campus Based Students Think About The Quality And Benefits of e-Learning. British Journal of Educational Technology, 36, hal. 501-512. Gistituati, Nurhizrah. (2009). Administrasi Pendidikan: Landasan Teori dan Perkembangannya. Padang: Uiversitas Negeri Padang Press. Gray, D. (2010). The Influence of Student Engagement Levels on Satisfaction and Behavioural Intentions. Macquarie University. Hoy, W.K. & Miskel, C.G. (2008). Educational Administration: Theory, Research, and Practice (8th.ed.). New York: McGraw Hill. Johnson, R. D., Hornik, S. & Salas, E. (2008). An Empirical Examination of Factors Contributing to the Creation Of Successful e-Learning Environments. International Journal of Human-Computer Studies, 66, hal. 356-369. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijhcs.2007.11.003. Diakses 28 Mei 2016.
B10
Prosiding Semimar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia
Lukum, A. and Paramata, Y. (2015). Student Satisfaction Toward the Service of the Chemical Laboratory. International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol. 4, No.1, March 2015, hal. 22-29. Noel-Levitz. (2012). National Student Satisfaction and Priorities Report. Diambil dari http://www.noellevitz.com/documents/shere/Papers_andResearch/2010/SSI_piblic%20A_0910%20indd.pdf. Diakses pada tanggal 28 Mei 2016. Pascarella, E. T., & Terenzini, P. T. (2005). How College Affects Students: A Third Generation of Research (Vol. 2). San Francisco, CA: Jossey-Bass. Propp, K. M., & Rhodes, S. C. (2006). Informing, Apprising, Guiding, and Mentoring: Constructs Underlying Upperclassmen Expectations for Advising. NACADA Journal, 26(1), hal. 46–55. Ratminto & Atik Septi Winarsih. (2007). Manajemen Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar. Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju. Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia. Suharno dan Ana Retnoningsih. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Sutopo dan Suryanto, Adi. (2003). Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tjiptono, Fandy. (2003). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset. Yamit, Zulyan. (2001). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisa.
B11