SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE
Disusun Oleh : 1. Agustia Hastami
P17420108041
2. Arsyad Sauqi
P17420108044
3. Asih Murdiyanti
P17420108045
4. Diah Ariful Khikmah
P17420108048
5. Dyah Faria Utami
P17420108050
6. Rachmat Setiawan
P17420108070
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES DEPKES SEMARANG 2009
SATUAN ACARA PENGAJARAN Pokok Bahasan
: Sistem pencernakan
Sub Pokok Bahasan
: Diare
Hari / Tanggal
: Rabu, 26 Agustus 2009
Waktu
: 60 menit
Tempat
: SDN Ngesrep 01-02 Semarang
Sasaran
: Siswa Kelas 6 SDN Ngesrep
A.
Latar Belakang Pentingnya pengetahuan tentang cuci tangan sangat membantu untuk mengurangi angka penderita penyakit yang berhubungan dengan pencernakan khususnya diare yang banyak terjadi di Indonesia. Pada umumnya, informasi berupa poster dan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) mengenai pentingnya cuci tangan, masih belum cukup efektif untuk memberikan pengetahuan kepada anak usia sekolah. Menyadari hal itu, kelompok akan memberikan promosi kesehatan dengan harapan masyarakat lebih paham dan mengerti apa, bagaimana, dan apa saja yang berhubungan dengan diare tersebut.
B. Tujuan 1.
Tujuan Umum Peserta yang mengikuti kegiatan promosi kesehatan dapat memahami materi yang di sampaikan.
2.
Tujuan Khusus Seluruh peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang : a.
Apa itu diare.
b.
Mengetahui tanda dan gejala diare
c.
Menjelaskan cara – cara pencegahan diare salah satunya dengan mencuci tangan.
d.
Menjelaskan penanganan pertama penyakit diare.
C. Kegiatan Pengajaran NO. 1
TAHAP Pembukaan
KEGIATAN Perkenalan
( 5 menit )
Menjelaskan tujuan Apersepsi
dengan
cara
MEDIA
menggali
2
pengetahuan yang dimiliki. Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang diare.
3
( 20 menit ) Penutup
Tanya jawab ( diskusi ). Menyimpulkan materi.
( 25 menit )
Mengevaluasi audience tentang materi yang telah diberikan. Memutar film promkes. Mengakhiri pertemuan.
D. Metode pengajaran 1.
Ceramah
2.
Diskusi dan tanya jawab
3.
Pemutaran film
E. Pengorganisasian
1. Leaflet 2. LCD + Laptop.
Agar dalam penyuluhan nantinya berjalan lancar maka kami melakukan pembagian tugas sebagai berikut : Moderator
: Arsyad Sauqi
Penyampai materi : Asih Murdiyanti Fasilitator
: Agustia Hastami Rachmat Setiawan
Operator
: Dyah Faria Utami
Dokumenter
: Diah Ariful Khikmah
F. Strategi Pelaksanaan Pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan pada : Tanggal
: Rabu, 26 Agustus 2009
Waktu
: 07.00 – 08.00
Tempat
: SD N 01-02 Ngesrep Semarang
K. Kriteria Evaluasi 1.
Standart Persiapan
Menyiapkan materi penyuluhan.
Menyiapkan tempat
Menyiapkan LCD + Laptop
2.
3.
Strandart Proses
Membaca referensi tentang diare.
Memberi penyuluhan tentang diare.
Memberi informasi dan demonstrasi tentang cuci tangan.
Evaluasi Hasil a. Peserta penyuluhan dapat mengetahui apa itu diare dan pentingnya cuci tangan. b. Peserta penyuluhan dapat mengetahui tanda dan gejala diare. c. Peserta penyuluhan dapat mengetahui cara – cara pencegahan diare salah satunya dengan mencuci tangan.
d. Peserta penyuluhan dapat mengetahui penanganan pertama penyakit diare. e. Peserta penyuluhan mampu melaksanakan bagaimana cuci tangan efektif. L.
PUSTAKA http://cegah diare.com/category/apa-itu-diare/ http://cegah diare.com/category/gejala-dan-tanda-diare/ http://www.wikipedia.co.id
M.
LAMPIRAN 1. Materi mengenai diare. 2. Materi mengenai cuci tangan.
DIARE Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam 1 hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal itu membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua. Penyebab diare : 1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air 2. 3. 4.
minum Infeksi berbagai macam virus Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu) Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
Pencegahan diare Diare mudah dicegah antara lain dengan cara : Mencuci tangan pakai sabun dengan benar (sebelum makan, setelah buang air besar, setelah makan) Meminum air minum sehat atau air yang telah diolah Pengelolaan makan yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban Penanganan diare Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI Memberikan garam oralit Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri atau kolera,
dan dapat juga apendiksitis atau radang usus buntu. Diare dibawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis : 1. Diare pada balita 2. Diare menengah atau berat pada anak-anak 3. Diare yang bercampur dengan darah 4. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu 5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain
CUCI TANGAN Cuci tangan adalah kegiatan yang sangat mudah. Kebiasaan cuci tangan sampai saat ini belumlah menjadi tradisi di antara kita. Sehingga sering kita lupa untuk mencuci tangan setiap melakukan kegiatan atau setelah melakukan suatu kegiatan. Mencuci tangan dengan air dan sabun akan banyak mengurangi jumlah mikroorganisma dari kulit dan tangan. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum : memeriksa pasien, memakai sarung tangan, atau sesudah : terjadi kontaminasi pada tangan seperti memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh lain (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien dan setelah melepas sarung tangan. Pada daerah triase atau penapisan di fasilitas pelayanan, perlu disediakan : 1. Sabun (batang atau cair, yang antiseptik atau bukan) 2. Wadah sabun yang berlubang supaya air bisa terbuang keluar 3. Air mengalir (pipa, atau ember dengan keran) dan wastafel 4. Handuk/lap sekali pakai (kertas, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai) 5. Langkah-langkah cuci tangan rutin adalah: a. Basahi tangan dengan air mengalir b. Taruh sabun di tangan dan buat busa tanpa percikan
c. Menggosok telapak tangan, punggung tangan, sela jari, ibu jari & pergelangan tangan d. Proses selama 10-15 detik e. Bilas dengan air sampai bersih . f. Keringkan dgn kertas/ tisu/ handuk katun bersih sekali pakai. Panduan tambahan untuk cuci tangan: Bila kulit lecet atau perlu sering-sering cuci tangan karena banyak kasus, bisa dipakai sabun lunak (tanpa antiseptik) untuk mengangkat kotoran. Krim dan lotion pelembab bisa dipakai untuk menghindari iritasi kulit. Bila diperlukan antimikroba (antara lain kontak dengan pasien suspek SARS), dan bila tangan tampak tidak kotor, maka sebagai altrernatif bisa dipakai antiseptik gel setelah kontak. Tips-tips cuci tangan yang benar berikut ini: Biasakan mencuci tangan bukan hanya pada saat tangan kita kotor saja. Idealnya, cucilah tangan setelah batuk, bersin, membuang ingus pada sapu tangan atau tissue, setelah menggunakan WC atau mengganti diaper / popok bayi, setelah membersihkan benda-benda yang kotor, setelah memegang binatang dan yang paling penting adalah sebelum dan sesudah memasak / mempersiapkan makanan. 2. Air hangat lebih efektif menghilangkan kuman. Bila memungkinkan, cucilah tangan menggunakan air hangat. Riset menyarankan untuk menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 37.7°C sampai 42.2°C. 3. Lepaskan perhiasan yang melekat pada jari. Perlu diketahui nih, cincin indah yang melingkari jari manis kita ternyata sasaran tepat bagi berkumpulnya banyak bakteri. Menurut riset, mencuci tangan dengan benar mampu mengurangi hanya sekitar 29% bakteri yang ada. Nah, sebaiknya lepaskan cincin dari jari manis dan cucilah tangan seperti biasa. Kemudian, cucilah cincin tersebut dengan sabun. Bilas dan kenakan kembali. 4. Gunakan sabun cair. Sabun padat bisa menjadi sarang bakteri yang berasal dari tangan-tangan pengguna lain. Jangan lupa rutin mencuci tempat sabun cair (liquid soap dispenser) agar bebas kuman! Pilih sabun yang lembut dan memiliki kandungan pelembab (moisturizer) yang cukup serta mengandung antiseptic. 5. Cucilah tangan dengan teliti. Suatu penelitian menyimpulkan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun selama 30 detik mampu membasmi bakteri dari tangan kita.
Gosokkan kedua tangan dan sabuni seluruh telapak tangan dengan sabun. Jangan lupa sela di antara kedua jari dan daerah bawah kuku kita. 6. Bilas sampai bersih. Gunakan air yang mengalir untuk membilas dan membersihkan sabun dari tangan. 7. Keringkan tangan dengan baik. Bila memungkinkan, pilih paper towel karena handuk atau bahan kain yang lain dapat menjadi sarang kuman yang berasal dari pengguna sebelumnya. Gunakan paper towel atau kertas tissue untuk mengeringkan tangan yang basah selama kurang lebih 10 detik, kemudian biarkan udara membantu mengeringkan tangan dalam 20 detik berikutnya sampai benar-benar kering.