SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENERIMAAN TIM PENILAI KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA (BKB) TINGKAT D.I YOGYAKARTA TANGGAL : 4 APRIL 2016 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang Kami Hormati: Tim Penilai Kelompok BKB Tingkat DIY, Tamu Undangan Serta hadirin yang berbahagia, Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang tiada hentinya memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dan bersilaturahmi pada acara ini dalam keadaan sehat wal afiat. Pada awal kesempatan ini saya atas nama seluruh jajaran aparat Pemerintah Kabupaten Sleman maupun atas nama pribadi mengucapkan Selamat Datang kepada Ketua beserta seluruh angota Tim Penilai Kelompok Bina Keluarga
Balita (BKB) Tingkat DIY di wilayah Kabupaten Sleman khususnya di BKB “KARTINI”, Duri, Tirtomartani, Kalasan. Kehadiran Tim penilai ke Sleman ini memberikan suatu motivasi bagi kami untuk melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan dan kesehatan balita dengan lebih baik. Hadirin yang berbahagia. Untuk mewujudkan anak yang sejahtera, Pemkab. Sleman telah membuat kebijakan bahwa setiap anak yang lahir di Kabupaten Sleman diharapkan menjadi anak yang sehat, cerdas dan berkualitas. Dengan kebijakan tersebut, Pemkab Sleman berupaya mensinergikan berbagai aspek, mulai dari upaya untuk mewujudkan kesehatan ibu hamil, pemberdayaan keluarga baik secara ekonomi maupun sosial, pendidikan anak, menciptakan ketahanan pangan dan sebagainya. Melalui program KB, diharapkan setiap keluarga mampu merencanakan keluarga dengan baik dan mengatur jumlah anak yang diinginkan. Selain itu juga ditujukan untuk mengatur jarak kelahiran dan memberi kesempatan ibu untuk terlibat
dalam
program
peningkatan
pemberdayaan
perempuan
dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
kesejahteraan keluarga. Sementara dengan mengikuti BKB, setiap keluarga diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya dalam membina anak balita sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Terlebih, dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah lima tahun (balita) disebut “golden periode”, yang merupakan periode paling kritis dalam menentukan kualitas anak karena pada saat itu proses tumbuh kembang berlangsung sangat cepat. Apabila tidak
mendapat
pengasuhan
dan
pembinaan
tumbuh
kembang dengan baik, anak akan mengalami gangguan dalam perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Berbagai kegiatan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Sleman menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berbagai program dan kegiatan mampu mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat, rata-rata usia harapan hidup 76,13 tahun di atas rata-rata provinsi 73,62 tahun. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup tahun 2015 sebesar 3,61, turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 4,65. Pada tahun 2015 angka kematian ibu melahirkan sebesar 28,30 orang per 100.000 kelahiran hidup,
turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 83,29. Kondisi persentase gizi buruk balita 0,40% turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 0,44 % dan persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan pada tahun 2015 sebesar 99,98% lebih baik dari angka nasional. Pengembangan BKB di Sleman merupakan salah satu bagian untuk mewujudkan Kabupaten Sleman menuju layak anak. Melalui BKB ini, masyarakat diajak untuk memberikan kesempatan
bagi
anak
untuk
dapat
hidup,
tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan
martabat
kemanusiaan
serta
mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sesuai yang diamanatkan UU RI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Guna meningkatkan peran keluarga dalam membina Balita, Pemkab Sleman tengah melaksanakan pembinaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita, yang jumlahnya saat ini mencapai 239 kelompok. Jumlah keluarga yang menjadi sasaran BKB yaitu 11.530 dan sebanyak 9005
mengikuti
program KB dengan jumlah keluarga PUS 8.418, yang mengikuti KB sebanyak 7422 (88,3%).
Hadirin yang berbahagia. Di dalam pengembangan balita yang berkualitas, pendidikan khususnya bagi anak-anak balita juga menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Sleman. Pendidikan yang dimaksud lebih diarahkan untuk mengasah ketrampilan motorik, sosialisasi kepada lingkungan dan penanaman budi pekerti. Pemberian pendidikan tersebut dilakukan melalui pengembangan PAUD dan TK, saat ini terdapat 290 PAUD dan 553 TK. Demikian,
selanjutnya
kepada
Tim
Penilai
saya
persilahkan untuk melakukan penilaian langsung ke lapangan guna mendapatkan gambaran yang obyektif. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi setiap upaya dan langkah kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Sleman, 4 April 2016 Bupati Sleman
SRI PURNOMO