Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN Annisa Mulyani1 Sri Nofianti2 RINGKASAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam memasarkan sebuah produk termasuk jamur tiram adalah pemilihan saluran pemasaran yang tepat. Saluran pemasaran merupakan sekelompok organisasi yang saling bergantung dan memiliki beragam fungsi serta terlibat dalam proses menghasilkan suatu produk sehingga siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. Sebagai produsen yang menghasilkan jamur tiram tentunya P4S Cijulang Asri juga melakukan pemilihan saluran pemasaran yang akan mereka gunakan untuk memasarkan jamur tiram. Untuk itu akan dilihat saluran pemasaran jamur tiram yang digunakan P4S Cijulang Asri dan bagaimana keuntungan yang diperoleh P4S Cijulang Asri dengan memilih saluran pemasaran tersebut melalui kegitan PKPM. Kegiatan PKPM ini dilakukan 2,5 bulan atau 10 minggu mulai pada tanggal 14 April 2016 – 21 Mei 2016 di P4S Cijulang Asri yang bergerak di bidang budidaya tanaman hortikultura khususnya jamur tiram. P4S Cijulang Asri beralamat di Jalan Raya Puncak, Gang Habib Umar , Kp. Cijulang, Desa Kopo RT 03/05 Kec. Cisarua, Kab. Bogor. Berdasarkan hasil kegiatan PKPM tersebut diketahui bahwa P4S Cijulang Asri memasarkan produknya berupa jamur tiram segar melalui dua saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran langusng sebanyak 40% dan saluran pemasaran melalui pedagang pengumpul sebanyak 60%. Dengan melakukan pemasaran secara tidak langsung melalui pedagang pengumpul diperoleh beberapa keunggulan sehingga dapat menguntungkan usaha budidaya jamur tiram di P4S Cijulang Asri diantaranya sediktnya kontak dengan konsumen yang harus dilakukan produsen, tidak perlunya produsen menyediakan fasilitas penyimpanan, resiko produk yang tidak terjual yang akan ditanggung oleh pedagang pengumpul, penjualan yang stabil karena seluruh produk akan dibeli oleh pedagang pengumpul dan biaya pemasaran yang lebih rendah.
Kata Kunci : Jamur tiram, Saluran distribusi, P4S Cijulang Asri, Keuntungan.
1
2
Mahasiswa Program studi Agribisnis BP 1301361017. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Staf Pengajar Program studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
1
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
PENDAHULUAN produsen akan lebih mudah Latar belakang Jamur merupakan salah satu disalurkan kepada konsumen. tanaman hortikultura yang saat ini Keputusan dalam menentukan banyak diminati dan dibudidayakan saluran distribusi yang dipilih di Indonesia. Pada umumnya jamur merupakan salah satu keputusan hidup liar di hutan, kebun, ataupun penting yang harus diambil oleh pekarangan rumah. Dari 70.000 produsen. Hal ini dikarenakan jamur yang saat ini sudah dikenal pemilihan saluran distribusi akan terdapat jamur yang bermanfaat bagi mempengaruhi keputusan pemasaran manusia dan jamur yang merugikan. yang lainnya seperti biaya produksi, Pada awal perkembangannya biaya pemasaran, harga jual dan masyarakat hanya memanfaatkan tentunya juga akan mempengaruhi jamur yang tumbuh liar untuk penjualan dan keuntungan yang akan dikonsumsi. Namun, seiring diperoleh. Disamping itu pemilihan meningkatnya permintaan terhadap saluran distribusi juga bertujuan jamur maka masyarakat sudah mulai untuk menjaga kelancaran distribusi membudidayakan jamur tersebut. sebuah produk sehingga produk Diantara beberapa jenis jamur yang tersebut selalu tersedia saat dapat dikonsumsi, jamur tiram paling dibutuhkan dan dapat peroleh dengan banyak dibudidayakan. Di Indonesia, mudah serta dekat dengan konsumen. khususnya di Provinsi Jawa Barat Maka pemilihan saluran pemsaran jamur tiram sangat potensial untuk yang tepat sangatlah penting untuk dikembangkan dengan skala menjaga kelancaran distribusi komersial karena permintaan pasar barang. yang masih tinggi. Berdasarkan Salah satu penghasil jamur tiram keterangan dari perusahaan katering di Kabupaten Bogor khususnya di terkenal di Bandung, dibutuhkan Kecamatan Cisarua adalah P4S sedikitnya 200 kg jamur tiram setiap Cijulang Asri. Kegiatan budidaya minggu. Dan dibeberapa rumah jamur tiram di P4S Cijulang Asri makan sunda sedikitnya 50 bungkus dimulai dari persiapan media tanam pepes jamur tiram laku setiap hari jamur tiram (baglog) sampai dengan (Suriawiria, 2010) kegiatan panen dan pemasaran. Salah satu faktor yang Sebagai produsen yang menentukan keberhasilan dalam menghasilkan jamur tiram tentunya memasarkan sebuah produk P4S Cijulang Asri juga melakukan termasuk jamur tiram adalah pemilihan saluran distribusi yang pemilihan saluran distribusi yang akan mereka gunakan untuk tepat. Fungsi utama saluran distribusi memasarkan jamur tiram. adalah untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen sesuai Berdasarkan hal diatas maka dengan sasaran pemasaran atau target akan dilihat bagaimana saluran pemasaran dan target penjualan yang distribusi jamur tiram yang dilakukan telah ditetapkan oleh produsen. di P4S Cijulang asri dan alasan atau Dengan adanya saluran distribusi keunggulan dari saluran distribusi produk yang dihasilkan oleh yang dipilih oleh P4S Cijulang Asri tersebut. a.
2
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
b. Tujuan 1. Mengetahui saluran distribusi yang digunakan untuk memasarkan jamur tiram di P4S Cijulang Asri 2. Mengetahui keunggulan pemasaran jamur tiram melalui pedagang perantara dalam meningkatkan keuntungan
Ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada laporan ini adalah mengetahui jenis saluran distribusi jamur tiram yang digunakan di P4S Cijulang Asri dan mengetahui keunggulan atau kelebihan yang diperoleh oleh P4S Cijulang Asri dengan memilih saluran distribusi melalui pedagang pengumpul dalam memasarkan jamur tiram.
METODE PELAKSANAAN
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil
a.
Waktu dan tempat pelaksanaan Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan kegiatan PKPM ini
Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan dan Swadaya (P4S) Cijulang Asri yang beralamat di Kampung Cijulang, Desa Kopo Rt 03/05, Kec. Cisarua Kab. Bogor merupakan lembaga pendidikan pertanian di pedasaan yang mewadahi petani yang memiliki keahlian dibidang pertanian untuk dapat dilatih dan memberikan pelatihan kepada masyarakat terutama dalam budidaya jamur tiram. P4S ini mulai dibentuk pada tanggal 6 Juni 2007 oleh 20 orang petani yang pada saat itu bersepakat untuk membentuk sebuah lembaga yang dapat mewadahi potensi dan keahlian yang beragam yang dimiliki oleh masyarakat terutama dalam bidang pertanian di Desa Kopo khususnya Kampung Cijulang. P4S ini kemudian di SK-kan pada tahun 2010 dari Mentri Pertanian (ESDM) no. 137/sm 440.p137/j/10/2010. Saat ini P4S Cijulang Asri mewadahi 5 kelompok tani yang berada di Desa Kopo yaitu kelompok tani Cijulang Asri, Kelompok tani Cijulang Asri II, Kelompok tani Krisantum, Kelompok tani Lamelang Bada dan Kelompok tani Berkah Alam dengan total luas lahan kelompok tani sebesar 67 ha. Adapun untuk budidaya jamur tiram putih dilakukan oleh kelompok tani Cijulang Asri. Rata-rata penerimaan P4S Cijulang Asri dari kegiatan usaha budidaya jamur tiram putih adalah Rp 250.000,- atau Rp 7.500.000,- per bulan atau Rp. 90.000.000,- per tahun.
dilakukan 2,5 bulan atau 10 minggu mulai pada tanggal 14 April 2016 – 21 Mei 2016 di P4S Cijulang Asri yang bergerak di bidang budidaya tanaman hortikultura khususnya jamur tiram. P4S Cijulang Asri beralamat di Jalan Raya Puncak, Gang Habib Umar , Kp. Cijulang, Desa Kopo RT 03/05 Kec. Cisarua, Kab. Bogor.
b. Ruang lingkup P4S Cijulang Asri yang bergerak dalam bidang budidaya tanaman hortikultura khusunya jamur tiram menggunakan saluran distribusi langsung dan tidak langsung dalam memasarkan produknya yaitu berupa jamur tiram segar. Pemasaran jamur tiram segar lebih banyak dilakukan melalui pemasaran secara tidak langsung kepada pedagang pengumpul yang setiap hari menerima pasokan jamur tiram segar dari petani yang ada di Kecamatan Cisarua khususnya Desa Kopo. Pemilihan saluran distribusi ini dikarenakan jamur tiram yang memiliki daya tahan yang tidak terlalu lama sehingga tingginya resiko kegagalan yang dihadapi jika dipasarkan seluruhnya secara langsung. Dan dengan dipasarkan kepada pedagang pengumpul resiko tersebut dapat dihindari.
3
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
Kegiatan produksi di P4S Cijulang Asri dimulai dari persiapan sarana produksi, kegiatan budidaya, sampai pada kegiatan panen dan pasca panen serta kegiatan pemasaran. Dalam
selama 1 periode (4 bulan) dengan ratarata penjualan 80-100 kg dari total produksi 250 kg untuk 500 baglog. Konsumen yang memesan jamur tiram kebanyakan adalah masyarakat yang membeli jamur tiram untuk kebutuhan konsumsi.
pemasarannya, produk dikemas sesuai saluran distribusinya. Untuk produk yang dipasarkan secara tidak langsung dikemas dalam bentuk curah menggunakan kantong plastik sementara untuk pemasaran langsung dikemas dalam plastik hampa udara mengggunakan vacum sealer.
Adanya pemasaran jamur tiram secara langsung dilakukan untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dan memenuhi permintaan konsumen. Untuk pemasaran jamur tiram secara langsung, jamur tiram dikemas menggunakan plastik vacum dan vacum sealer. Jamur tiram dikemas dengan berat 0,5 kg per kemasan dan dijual dengan harga Rp. 15.000/ kg.
b. Pembahasan 1. Analisis saluran distribusi 1. Saluran distribusi langsung Saluran distribusi langsung juga dikenal dengan saluran distribusi tingkat nol, dimana produk berupa jamur tiram dipasarkan oleh produsen kepada konsumen tanpa adanya perantara. P4S Cijulang Asri pada awal perkembangnnya ditahun 2008 memasarkan produknya berupa jamur tiram secara langsung kepada konsumen. Dilakukannya pemasaran secara langsung adalah karena pada saat itu jamur tiram adalah komoditi baru yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga untuk memasarkan jamur tiram perlu dilakukan promosi secara langsung kepada konsumen. Pemasaran jamur tiram secara langsung dilakukan dengan menjual jamur tiram di pasar tradisonal. Kegiatan pemasaran ini dilakukan oleh salah satu anggota kelompok tani yang dibina oleh P4S Cijulang Asri.
Keuntungan adanya pemasaran secara langsung adalah konsumen dapat memeperoleh harga yang lebih rendah karena pendeknya rantai pemasaran. disamping itu, konsumen dapat memperoleh jamur tiram segar dengan kualitas yang bagus karena langsung diterima setelah pemanenan. Serta konsumen dapat menikmati produk yang dipesan dengan cepat. Namun, terdapat beberapa kelemahan bagi produsen diantaranya biaya produksi yang lebih tinggi karena jamur tiram yang dipasarkan secara langsung dikemas dengan kemasan khusus dan sealer khusus yang harganya lebih tinggi. Dan juga terdapat biaya tambahan seperti biaya transportasi dalam pengiriman jamur tiram yang dipesan serta dibutuhkannya tenaga pemasaran untuk melakukan pemasaran tersebut. Adapun bagan saluran distribusi secara langsung dapat dilihat sebagai berikut:
Saat ini pemasaran secara langsung masih dilakukan namun penjualan secara langsung bersifat pesanan. Jamur tiram tidak lagi dijual kepasar tradisonal melainkan diambil sendiri oleh pemesan atau diantar langsung kealamat pemesan. Jumlah jamur tiram yang dipasarkan secara langsung tidak tetap dan tidak dilakukan setiap hari. Persentase penjualan jamur tiram secara langsung adalah sekitar 40% dari total penjualan jamur tiram
Produsen
(P4S)
Konsumen
Gambar 1. Bagan saluran distribusi jamur tiram secara langsung
Sementara itu, produk jamur tiram yang dipasarkan secara langsung dapat dilihat pada gambar 4.
4
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
Pemilihan saluran distribusi melalui pedagang perantara untuk memasarkan jamur tiram disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya petani jamur tiram dapat kehilangan sebagian sumber keuangannya apabila melakukan pemasaran langsung ataupun melalui pedagang pengecer disebabkan daya tahan jamur tiram yang tidak terlalu lama. Pedagang perantara juga membantu dalam pencarian konsumen, kegiatan promosi, penyediaan informasi, pengepakan dan pembungkusan serta dalam penyortiran. Disamping itu, pedagang perantara membantu dalam kegiatan distribusi, menyediakan peralatan, transportasi, dan dalam kegiatan penyimpanan produk sehingga produk yang diterima konsumen terjaga kualitasnya. Oleh karena itu, dalam pemasaran jamur tiram di P4S Cijulang Asri lebih banyak dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui perantara seperti pedagang pengumpul. Hasil produksi jamur tiram di P4S Cijulang Asri dipasarkan melalui pedagang pengumpul yang berada disekitar lokasi produksi. Kegiatan pemasaran dilakukan setiap hari karena panen jamur tiram yang juga dilakukan setiap hari. Dalam pemasaran melalui pedagang pengumpul tersebut tidak menggunakan tenaga khusus pemasaran dan tidak adanya biaya transportasi atau biaya pengangkutan pemasaran. Hal ini dikarenakan pedagang pengumpul yang memasok jamur tiram akan menjemput langsung hasil panen ketempat produksi (kubung jamur tiram) di P4S Cijulang Asri. Jamur tiram tersebut dijual secara curah dan dikemas menggunakan kantong plastic dengan berat 5 kg per kemasannya. Harga jual jamur tiram
Gambar 2. Jamur tiram yang dipasarkan secara langsung
2.
Saluran distribusi tidak langsung Saluran distribusi secara tidak langsung yang digunakan oleh P4S Cijulang Asri adalah saluran distribusi tingkat 2. Dimana, dalam memasarkan jamur tiram terdapat dua perantara sebelum jamur tiram tersebut diterima oleh konsumen akhir. P4S Cijulang Asri saat ini menggunakan perantara yaitu pedagang pengumpul untuk memasarkan sebagian besar produksi jamur tiram (60%). Saat ini jamur tiram telah banyak dikenal oleh masyarakat dan diminati. Meningkatnya minat masyarakat tersebut tentunya juga meningkatkan permintaan terhadap jamur tiram tersebut. Peningkatan permintaan jamur tiram juga diikuti dengan peningkatan jumlah petani yang membudidayakan jamur tiram sehingga penawarnnya juga bertambah. Namun, jamur tiram tidak memiliki daya tahan yang lama yaitu hanya satu hari setelah panen. Kondisi ini tentunya akan meningkatkan resiko kegagalan dan kerugian bagi petani jamur tiram jika jamur tiram tidak laku terjual dalam satu hari. Sehingga petani jamur tiram perlu memikirkan cara untuk mengurangi resiko tersebut. Salah satunya adalah melalui pemilihan saluran distribusi yaitu melalui pedagang perantara seperti pedagang pengumpul.
5
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
yang dipasarkan kepada pedagang pengumpul adalah Rp. 10.000/ kg.
Sebelum sampai ketangan konsumen jamur tiram yang telah dibeli oleh pedagang pengumpul akan dijual kepada pedagang pengecer yang berada di beberapa wilayah seperti Bogor, Bandung dan Jakarta. Kemudian pedagang pengecer akan menjual jamur tiram tersebut kepada konsumen akhir Harga jamur tiram ditingkat konsumen akhir bisa mencapai Rp 20.000/ kg
Jamur tiram yang dipasarkan secara tidak langsung adalah seluruh hasil panen jamur tiram pada hari tersebut dikurangi jumlah jamur tiram yang dipasarkan secara langsung. Pemasaran jamur tiram secara langsung tidak dilakukan setiap hari atau hanya pada saat ada pesanan dari konsumen. Sehingga jumlah jamur tiram yang dipasarkan secara tidak langsung melalui pedagang pengumpul adalah sebesar 60% dari total penjualan atau sebanyak 150-170 kg jamur tiram dari total produksi 250 kg jamur tiram dari 500 baglog dalam 1 periode (4 bulan).
Adapun dalam menentukan perantara yang digunakan, P4S Cijulang Asri menggunakan strategi distribusi selektif, dimana P4S Cijulang Asri selaku produsen jamur tiram putih memilih dan menggunakan pedagang pengumpul sebagai perantara dalam pemasaran jamur tiram putih tersebut. Dengan menggunakan strategi ini P4S tidak perlu menggunakan tenaga pemasaran, biaya lebih rendah, meraih ruang lingkup pasar yang lebih besar dan terciptanya hubungan baik dengan perantara tersebut.
Bagan alir pemasaran jamur tiram secara tidak langsung adalah sebagai berikut: Produsen (P4S)
Pedagang pengumpu l
Pengecer
Konsumen
2. Faktor pemilihan saluran distribusi jamur tiram di P4S Cijulang Asri
Gambar 3. Saluran distribusi jamur tiram secara tidak langsung Disamping itu, produk jamur tiram yang dipasarkan secara tidak langsung melalui pedagang pengumpul dapat dilihat pada Gambar 6:
Menurut Dwiyanto (2005) pemilihan saluran distribusi sebuah produk dapat dilihat dari beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik produk, karakteristik perusahaan dan karakteristik perantara. Berdasarkan karakteristik produknya jamur tiram merupakan produk pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk produk dengan karakteristik tersebut jenis saluran distribusi yang sebaiknya digunakan adalah saluran distribusi secara langsung. Karena jika dipasarkan secara tidak langsung maka resiko produk diterima dalam kondisi rusak oleh konsumen lebih besar. Hal ini sehubungan dengan kemungkinan
Gambar 4. Jamur tiram yang dipasarkan secara tidak langsung
6
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
keterlambatan dalam penanganannya yang berpindah-pindah.
Skala produksi dalam budidaya jamur tiram di P4S cijulang Asri masih tergolong skala kecil dimana dalam satu hari rata-rata hasil panen adalah 5 – 7 kg jamur tiram. Dengan skala ini akan sulit melakukan pemasaran secara langsung karena biaya produksinya akan bertambah sementara produk jamur tiram yang akan dipasarkan jumlahnya sedikit. Sehingga pertambahan biaya tersebut akan mengurangi kuentungan yanga akan diperoleh. Disamping itu, permintaan jamur tiram segar untuk kebutuhan konsumsi oleh masyarakat relatif lebih sdikit diabndingkan kebutuhan jamur tiram untuk industri makanan. Skala produksi yang kecil ini juga tidak memungkinkan P4S untuk menjalin kerjasama dengan restoran maupun industri yang membutuhkan jamur tiram. Karena rata-rata kebutuhan jamur tiram sebagai bahan baku makanan di satu restoran adalah sebanyak 200 kg jamur tiram/ minggu Biaya produksi Jika dipasarkan secara langusng maka akan menimbukan biaya tambahan berupa plastik kemasan dan alat pengemas berupa vacum sealer. Penggunaan vacum selaer bertujuan untuk mempertahankan mutu dan kesegaran jamur tiram sehingga memiliki daya tahan yang lebih lama yaitu 5 – 7 hari. Namun, harga jual jamur tiram secara langsung dan melalui pedagang pengumpul hanya memiliki sedikti perbedaan yaitu Rp. 10.000/ kg melalui pedagang pengumpul dan Rp. 12.000 – 15.000/ kg secara langsung. Sehingga produsen akan lebih diuntungkan jika pemasaran jamur tiram dilakukan secara tidak langsung. Pelayanan yang diberi perantara
Berdasarkan uraian diatas produk P4S Cijulang Asri berupa jamur tiram putih segar selayaknya dipasarkan secara langsung. Namun, dalam prakteknya lebih dari 50% hasil panen dipasarkan secara tidak langsung melalui pedagang pengumpul. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik perusahaan sendiri yang masih termasuk dalam kategori perusahaan skala kecil dengan hasil produksi 5-7 kg jamur tiram/ hari. Akan lebih aman bagi perusahaan untuk memasarkan produknya melalui perantara berupa pedagang pengumpul karena pedagang perantara memiliki karakteristik yaitu menyediakan fasilitas-fasilitas atau kekuatan-kekuatan yang menjamin semua hasil panen jamur tiram putih terjual. Adapun alasan P4S Cijulang Asri melakukan pemasaran jamur tiram melalui pedagang pengumpul adalah sebagai berikut: Sifat produk Sifat produk yaitu jamur tiram yang tidak tahan lama dan mudah rusak justru menjadi alasan dilakukannya pemasaran melalui pedagang pengumpul. Karena jika dilakukan pemasaran secara lngausng dan produk tidak terjual maka akan menimbulkan kerugian disebabkan tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai. Sementara dalam pemasaran melalui pedagang pengumpul berapapun hasil panen akan diterima oleh pedagang pengumpul dan terdapat beberapa pengumpul yang akan menerima hasil panen jika satu pengumpul sudah tidak dapat menerima hasil panen. Skala produksi
7
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
dilakukan pada siang hari maka jamur tiram dipasarkan pada Bapak Saragih dan kepada H. Ahmad jika panen dilakukan pada sore hari. Pada P4S Cijulang Asri sendiri, panen dilakukan pada pagi hari. Sehingga jamur tiram lebih sering dipasarkan melalui Bapak Ujang.
Pedagang pengumpul memberikan beberapa pelayanan bagi petani jamur tiram diantaranya: o menerima berapapun hasil panen, o menetapkan harga jual yang tetap dan tidak dipengaruhi harga pasar, sehingga jika harga pasar jamur tiram mengalami penurunan pedagang pengumpaul akan tetap membeli hasil panen dengan harga yang telah disepakati, o kerugian jika produk tidak laku terjual ditanggung oleh pedagang pengumpul
Jumlah jamur tiram yang dapat dipasok Dalam memasok jamur tiram di P4S Cijulang Asri pedagang pengumpul tidak membatasi jumlah pasokannya. Berapapun hasil panen jamur tiram akan diterima karena jmaur tiram tersebut akan dipasarkan ke berbagai daerah seperti Jakarta. Namun, pedagang pengumpul hanya akan membayar jamur tiram per 1 kg. Jika hasil panen memiliki kelebihan beberapa gram maka jumlah tersebut tidak akan dibayar. 3. Kemasan jamur tiram Jamur tiram yang dijual ke pedagang pengumpul dikemas dalam kemasan plastik berukuran 40 x 60 cm atau kemasan plastik ukuran 45 x 65 cm tergantung jumlah panen pada hari tersebut. Cara pengemasan jamur tiram adalah dengan menyusun jamur tiram dalam posisi terbalik dimana tudung jamur menghadap kebawah dan tangkainya diatas. Kemudian pada bagian luarnya jamur tiram disusun dalam posisi tudung menghadap keluar sehingga memiliki tampilan yang rapi dan menarik. Plastik kemasan tersebut diikat dengan menyisakan ruang udara didalamnya 4. Mutu dan kualitas jamur tiram Jamur tiram yang dijual kepada pedagang pengumpul harus memiliki mutu dan kualitas yang baik. Adapun syarat jamur tiram yang dapat dikemas dan dijual kepedagang pengumpul adalah : 2.
3. Perantara dalam pemasaran jamur tiram Dalam memasarkan jamur tiram di P4S Cijulang Asri terdapat 3 pedagang pengumpul selaku perantara. Berikut adalah pedagang pengumpul yang memasok jamur tiram dari P4S Cijlang Asri. Tabel 1. Daftar pedagang pengumpul yang memasok jamur tiram dari P4S Cijulang Asri No
1 2 3
Nama pedagang pengumpul Ujang Saragih H. Ahmad
Alamat
Waktu
Cijulang Cijulang Gadog
Pagi Siang Sore
Adapun dalam memasarkan jamur tiram kepada pedagang pengumpul terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang telah dibuat dan disepakati oleh pihak P4S Cijulang Asri dan pedagang pengumpul. Syarat dan ketentuan tersebut adalah:
1.
Waktu dan pemilihan pemasok
Penentuan pedagang pengumpul yang digunakan dalam memasarkan jamur tiram di P4S Cijulang Asri adalah berdasarkan waktu panen. Jika panen dilakukan pada pagi hari maka jamur tiram tersebut akan dipasarkan kepada Bapak Ujang, sementara jika panen
8
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
a. Jamur tiram harus sudah d. Jamur tiram harus dalam kondisi dibersihkan dari sisa baglog dan baik, tidak cacat, warna putih dipotong bagian akarnya bersih dan tidak kekuningan, b. Saat dibersihkan, jamur tiram tudung tidak keriting dan bebas tidak dipisahkan dari rumpunnya dari hama dan penyakit c. Jamur tiram yang dikemas e. Saat dijual jamur tiram sudah haruslah jamur tiram yang dalam kondisi dikemas dengan tudungnya tidak mengandung rapi banyak air atau lembab karena dapat mempercepat pembusukan. 4.Keunggulan distribusi melalui pedagang perantara Untuk dapat melihat keunggulan pemasaran jamur tiram melalui pedagang pengumpul maka dapat dilihat tabel perbandingan berikut : Tabel 2. Perbedaan keunggulan pemasaran jamur tiram secara langsung dan tidak langsung No
Pembeda
Pemasaran langsung
Pemasaran tidak langsung
1
Kontak produsen dengan konsumen
Banyak
Sedikit
2
Fasilitas penyimpanan
Harus tersedia
Tidak harus tersedia (disediakan pedangan pengumpul)
Cepat
Lambat
3 4
Waktu produk sampai ketangan konsumen akhir Resiko produk tidak terjual
Ditanggung petani
5
Harga jual
Rp. 15.000 – 20.000/ kg (tergantung harga pasar)
6
Penjualan
Tidak terjamin: produk belum tentu terjual habis
Biaya
Adanya tambahan biaya kemasan (biaya lebih tinggi) Tambahan biaya alat pengemasan seperti vacum sealer
7
9
Ditanggung pedagang pengumpul Rp. 10.000 /kg (harga stabil) Terjamin: berapapun hasil panen diterima pedagang pengumpul Biaya lebih rendah Tidak menggunakan alat dalam pengemasan
Jurnal Agrimart, Vol. 3 No. 1, September 2016
akan menerima berapapun hasil panen janur tiram, dan Biaya produksi yang lebih rendah
KESIMPULAN 1. P4S Cijulang Asri dalam memasarkan produknya berupa jamur tiram segar dilakukan melalui dua saluran distribusi yaitu: saluran distribusi langsung sebanyak 40 %. Dimana jamur tiram tersebut dikemas dalam kemasan vacum dengan berat 0,5 kg per kemasan dan dijual dengan harga Rp. 12.000 Rp.15.000/ kg saluran distribusi tidak langsung melalui pedagang pengumpul sebanyak 60%. Jamur tiram yang dipasarkan secara tidakJamur tiram yang dipasarkan kepada pedagang pengumpul dikemas dengan kantong plastik PP ukuran 40 x 60 cm dengan berat 5 kg atau kemasan plastik ukuran 45 x 65 cm tergantung julah panen pada hari tersebut 2. Dengan melakukan pemasaran secara tidak langsung melalui pedagang pengumpul diperoleh beberapa keunggulan sehingga dapat menguntungkan usaha budidaya jamur tiram di P4S Cijulang Asri. Keunggulan tersebut seperti: Sedikitnya kontak yang dilakukan produsen dengan konsumen Produsen tidak harus menyediakan fasilitas penyimpanan jamur tiram Resiko produk yang tidak terjual ditanggung oleh pedagang pengumpul Seluruh produk jamur tiram dijamin akan terjual habis karena adanya kesepakatan dimana pedagang pengumpul
DAFTAR PUSTAKA Dwiyanto, W. 2005. Evaluasi saluran distribusi pada perusaahaan roti sari royal di Banyudono Boyolali. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Suriawiria, U. 2010. Sukses beragrobisnis jamur kayu. Penebar Swadaya, Jakarta
10