Salah sangka Aleesa memegang erat laptopnya. Chandni,sahabat karibnya di Jakarta mengSMSnya bahwa dia sedang online chatting. Aleesa senang sekali. Mereka pun chattingan. Aleesa_Girl :halloo Chandni! Chandni_Kdrama:haloo juga Aleesa! Aleesa_Girl :gimana kabarnya?? Chandni_Kdrama:alhamdulillah baik baik aja! Kamu di Palembang gimana? Aleesa_Girl :baik baik ajaaa.. Chandni_Kdrama:hm,sekolah kita renovnya bagus gak? Gedung barunya? Aleesa_Girl :bagus dooong ☺ gedung barunya ruangannya kecil Aleesa_Girl :Ciee..Chandni_Kdrama….ganti nama gitu..? Chandni_Kdrama:huh,kasian.. Chandni_Kdrama:hahaha,terinspirasi nama akun temen ☺ Aleesa_Girl :rambutmu jadi potong model shaggy? Chandni_Kdrama:iya nih ☺ Chandni_Kdrama:Lees,kamu tetep sahabatku,kan? Aleesa_Girl :Gak Chandni_Kdrama:apa? Betul? Aleesa_Girl :Yup Chandni_Kdrama:kamu jahat sekali! Kamu mengecewakan aku! >,< Aleesa_Girl :eh,eh,salah! Aku salah! Kamu tetep sahabatku! 0:) Chandni_Kdrama:bohong! Bohong! Kau sudah berbohong padaku!>:o Aleesa_Girl :CHANDNI!!!! Chandni_Kdrama is OFFLINE “waduh,gimana nih? Chandni pasti marah besar padaku. Aku kan tau dia. Orangnya,sensitif,”gumam Aleesa sambil menggigit jari. Ia takut sekali. Kalau Chandni marah,kayak Singa lagi bertarung sama mangsanya. Hiii... Aleesa tak bereaksi apapun. Dia hanya melihat sinopsis drama korea yang akan baru tayang SEGERA di salah satu channel TV,berjudul,Dream High. Aleesa bingung. Lalu dia ingat. Dia sering curhat kepada Evellyn Gingeria Waltdaugh,mantan pengasuh ”Ask E”. Eve adalah seorang psikolog tak resmi yang masih umur 13 tahun. Ya,bisa dibilang little problem solver. Aleesa lalu mengirim e-mail kepada Eve dan Chandni... To:
[email protected] From:
[email protected] Dear Kak Eve, Kak Eve,Aku punya sahabat namanya CH. Tadi aku chattingan sama dia. Trus dia ketik,kamu masih sahabat aku gak? Aku yang lagi ngobrol dengan adikku,ALZ,aku bilang ’gak’ dan spontan aku tulis gak. Trus,dia marah marah. Aku bilang salah,dia bilang aku bohong,trus,dia offline. Gimana nih kak? Thanks.
Salam manis ALS. To:
[email protected] From:
[email protected] Chandni,maafkan aku. Aku salah ketik. Aku Cuma bilang ini. Nanti aku lanjutin. Dan aku sudah curhat pada seseorang. Namamu Chandni. Artinya,Sinar Bulan. Sinarmu pasti dapat memaafkanku... Please forgive me,Chandni... Aleesa. Aleesa sedikit lega. Dia menguap. Hoooaamh..dia sudah siap menghadapi hari esok. Lalu,zzzz...zzzz...zzzzz.. Hari ini,setelah pulang sekolah,Aleesa ngomong sama adiknya,Aleeza.”Leez!”panggil Aleesa.”kenapa? Tumben Ayuk manggil siang bolong gini,”gumam Aleeza.”gini,kamu mau bantuin Ayuk? Mbak Aleena sama Kak Azzam pergi,kan?”tanya Aleesa memastikan.”iya,yuk. Mbak Aleena latihan balet,Kak Azzam test masuk SMP 8..”jawab Aleeza.”ada apa,siiihh?”tanya Aleeza penasaran. Aleesa membisikkan sesuatu sambil mengerlingkan mata.”oke deh!”komentar Aleeza. Aleeza keluat dari kamarnya. Setelah Aleeza pergi,Aleesa mengecek e-mailnya. Ternyata,sudah ada balasan dari Chandni dan Evellyn! To:
[email protected] From:
[email protected] Kamu harus menjelaskan pada sahabatmu itu bahwa kamu sedang mengobrol dengan adikmu,ALS. Kamu harus menjelaskan baik baik. Jujurlah. Seorang sahabat pasti tahu yang sebenarnya jika kamu menjelaskannya. Jadilah sahabat yang baik!
Evellyn Gingeria Waltdaugh. To:
[email protected] From:
[email protected] I can’t forgive you if you explain what’s going on. I come your home now! Surprise! Chandni.
Aleesa terkejut.”Aleeza!!”panggil Aleesa sambil berteriak. Aleeza datang tergopoh gopoh.”kenapa yuk? Ada apa lagi? mie goreng satenya sudah selesai..”tanya Aleeza.”masih ingat Ayuk Chandni?”tanya Aleesa.”iya! Sahabat ayuk,kan?”sahut Aleeza.”she become now!!!”teriak Aleesa. Aleeza terkejut sambil menutup mulutnya. Ting..tong.. Ada tamu!!! Aleeza dan Aleesa perlahan lahan membukanya. Dan..itu Chandni! “Chandni!”teriak Aleesa sambil berpelukan.”aku siap mendengarkan ceritamu,”kata Chandni sambil mengangguk. ”bisa kau ceritakan sekarang?”tanya Chandni setelah Aleesa menyuruhnya duduk di taman belakang.”waktu chatt aku si Aleeza lagi nanya sama aku,gini katanya,”yuk,aku boleh main gak?”aku jawab,”gak”. Terus,Kak Aleena nanya,”kau minjam cutter aku,ya?”. aku jawab,”yup”. Nah,gituuu..”jelas Aleesa.”you understand?”tanya Aleesa.”I always understanding your words…“komentar Chandni sambil tersenyum. Lalu mereka berpelukan. Inilah persahabatan!
Memasak Fatin melengos dari pandangan Kakaknya,Fatim. Dia disuruh memasak makan malam karena Bunda kerja,Ayah ada Rapat,dan Kak Fatin,konferensi pers,karena dia seorang Wartawan.”daaah..Assalamualaikum!!”pamit Kak Fatim.”jaga diri,kunci pintu jendela,dan jangan lupa,masaak!”goda Kak Fatim.”huh! Iya deh! Waalaikumsallam!”sahut Fatin kesal. Fatin tak suka memasak. Eits,bukan tak suka,tapi MALAS. Bundanya sudah berkata,”tak ada obat MALAS!”. Fatin berjalan dengan lunglai menuju dapur. Di pojok,ada lemari dengan resep resep yang ditaruh Bi Nah,pembantunya yang lagi pulkam. Bundanya memang jarang memasak,karena kerja di luar kota,pulang seminggu sekali. Tapi,kontrak Bunda berakhir bulan depan. Fatin mengambil satu kertas resep bertulis,”roti sosis mayonaise” dan ”nasi omlet”. Pertama,Fatin membuat roti sosis mayonaise untuk 4 orang,karena Bunda pulang malam ini. Fatin mengambil roti burger lalu ia lapisi mayonaise,lalu di taruh sosis dan dipanggang di oven. Kedua,Fatin membuat nasi omlet. dia memasak omlet sayur-cabai. Lalu,dia menaruh di masing masing piring. Ting! Tong! Ternyata,Ayah,Bunda,dan Kak Fatim! Fatin tersenyum lebar dan duduk di kursi makannya.”silahkan dicoba!”kata Fatin. Semua anggota keluarga mencoba. Semua tersenyum masam. Kak Fatim yang tak tahan,akhirnya muntah!”huueekss! Nasi basi,ya??”tanya Kak Fatim. Mukanya pucat. Oo,Fatin baru ingat! Dia lupa menyalakan ricecooker!!.”Kak,Bund,Yah,maaf,Fatin lupa menyalakan ricecookernya..”kata Fatin.”gak apa,rotinya enak lhooooooooooooooooo,”puji bunda.”gak apa,yang penting kamu gak malas lagi,”timpal Ayah.”dan jangan sekali lagi kau buat nasi basi.”ancam Kak Fatim sambil mengepal tangannya.”CABUUUUTT..!”seru Fatin sambil berlari. Fatin..Fatin..makanya,jangan MALAS!!!!
Kembar Tiga Mereka Kembar Tiga. Namanya,Hafsa,Husna,dan Hasna. Nama mereka masing masing berarti CANTIK. Kenyataannya,Hafsa,Husna,dan Hasna memang cantik. Mereka tim moslem fashion show dari sekolah mereka,SDIT Al-Hafiiza. Yang paling sering dipuji,adalah Hafsa. Husna dan Hasna,biasa saja. Suatu hari,Kembar Tiga sedang berdandan dan melihat-lihat koleksi baju mereka. Selera mereka berbeda. Selera Hafsa,long dress hijau lumut berdraperi dengan manik manik emas. Dia memadukannya dengan jilbab siap pakai yang banyak payetnya. Dia juga memakai sepatu hak hijau muda. Menurut Husna dan Hasna,”dia seperti tante-tante yang ingin ke tempat kawinan”. Sedangkan Husna dan Hasna seleranya sama,Hanbok Korea berwarna rose. Mereka memakai jilbab 2 lapis. Lalu,diberi bando pink. Juga mereka mengenakan flat shoes berwarna Ungu yang berpita.”kalian manis sekali,”puji Ummi.”Hafsa? Kenapa kamu berbeda sendiri,nak?”tanya Ummi.”seleraku beda,Mi. Aku tak berselera dengan Ungu,”imbuh Hafsa.”aku pasti dapat banyak pujian,Mi. Dengan bajuku yang mewah ini.”timpal Hafsa yakin. Ummi hanya diam.”kompak dong,Sa,kayak Husna dan Hasna,”saran Ummi.”Mi,aku kan sudah bilang,aku tak berselara dengan Ungu,”sahut Hafsa dingin.”eh,eh,Hasna,Hafsa gak sopan banget,ya. Bilang AKU sama Ummi. Kita kan sudah belajar tata krama...”bisik Husna.”iya nih,kita potong pebicaraan yuk!”bisik Hasna. Husna mengangguk.”Mi,aku sudah nebeng sama Gery,dia minta,”kata Hafsa. Ummi diam lagi.”Mi,Hasna dan Husna berangkat sama Ayah dulu ya Mi..Assalamualaikum!”pamit Hasna dan Husna.”iya nak. Waalaikum sallam,”jawab Ummi tersenyum. Beda dengan saat menanggapi Hafsa. Ummi diam saja. Bukannya Ummi pilih kasih,tapi kata kata Hafsa tidak sopan.”bye Ummi!”pamit Hafsa. Bahkan,dia lupa assalamualaikum! Astaghfirullah! Yang sampai disekolah duluan adalah Hafsa. Dia berjalan dengan angkuh. Sementara Husna dan Hasna yang baru datang hanya bilang,Astaghfirullah berkali-kali. Hafsa yang ge-er ingin mendapat pujian,malah kebalikannya.”huuuu,Hafsa,kamu seperti ibuibu!”.”huh,anak macam apa pakai baju tante tante,”.”mau ke kawinan ya buuuuu??”. semua perkataan itu hinggap di otak Hafsa. Mari kita lihat Husna dan Hasna. Mereka berpegangan tangan sambil tersenyum. Semua murid memujinya.”hanbok kalian modis!”.”ungu yang fresh!”.”hm,trend kayaknya?”.”kalian maniiiiiiiiiiis sekali!”. semua perkataan itu hinggap pula diotak mereka berdua. Sebelum pentas,Husna dan Hasna pergi ke toilet. Mereka mengobrol sambil mencuci tangan dan merapikan pakaian.”wah,Husna,kau dengar tadi,pakaian pilihan kita dipuji!”seru Hasna.”iya,Alhamdulillah...Senyum adalah sedekah! Kamu jangan sombong dulu,Hasna..berusahalah menjadi lebih baik...Jangan sombong..entar..Hihihi..”nasehat Husna. Tiba tiba,ia tertawa.”iya yah..ee..tapi kok ketawa??”tanya Hasna.”itu tuuuu”kata Husna. Hasna langsung mengerti.”ooo..ee..kata Kakak gak boleh bergossip,tapi ini..hihihi..apalagi kembaran sendiri!”komentar Hasna.”gak ada dek,lucu aja,ngeliat Kak Hafsa..hihihi..”tawa Husna.”eh,kita udah mau tampil nih!”potong Hasna sudah tak tahan karena Kakaknya terus mengomongi Hafsa.
Saat Hafsa tampil,semua penonton diam. Tak seperti biasanya. Biasanya tepuk tangan riuh menghampiri Hafsa. Tiba saatnya Hasna dan Husna. Mereka disambut riuh penonton. Saat juri memberi kometar.. ”bla bla bla bla bla bla... bla bla bla bla...dan Maira Hafsa Karima,mohon childykan lagi pakainmu...siapa yang memilihkannya?”tanya juri 1.”aku sendiri,tante,”jawab Hafsa gugup.”oo,saya harap kamu jangan terlalu berpakaian dewasa. Dan katamu sopankan. Okey,pasangan Malika Husna Khalisah dan Mona Hasna Khairunnisa,Hanbok kalian bersifat islami,dan warna Hanboknya fresh. Saya jadi ingat film korea. Great Husna,Hasna,”puji juri 2 disambut anggukan juri 1.”terimakasih,bu. Saya akan berusaha lebih baik lagi,”sahut Husna dan Hasna. Hafsa melihat dengan tatapan iri. Dia menyesal,kenapa tadi dia tak memakai kimono? Hhh.. Sampai dirumah,ternyata pasangan Hanbok alias Husna Hasna menang juara 1! Sementara Hafsa tidak juara.”selamat ya Nak! Ummi bangga padamu,”Ummi memeluk Husna Hasna.”terimakasih Ummi. Kami akan terus berusaha”angguk Husna dan Hasna. Sementara itu Hafsa mengintip dari pintu kamarnya. Hafsa memang tidur di kamar sendiri. Hafsa semakin naik darah. Dia tak tahan. Public mengacuhkan dirinya. Suatu hari,Husna pergi ke kamar Ummi yang bernuansa batik. Setiap kamar bernuansa berbeda. Kamar Hafsa Eropa,Ummi&Ayah Indonesia,dan Hasna Husna Korea.”Ummi,”panggil Husna.”Husna ingin bicara sama Ummi,”.”Ummi juga sebelumnya mau ke kamar Husna,tapi Husna datang duluan. Ada apa?”tanya Ummi.”Ummi saja yang duluan,”kata Husna mempersilahkan.”akhir-akhir ini tingkah Kak Hafsa dingin,”gumam Ummi.”iya Ummi,Husna juga merasakan. Bukannya Husna mengadu,Ummi. Tapi tadi Husna menasihati Kak Hafsa dan Kak Hafsa mengancam,Ummi.”komentar Husna.”Ummi mengerti,Kakakmu iri pada kalian berdua,”ucap Ummi.”apa Ummi? i..iri?”tanya Husna. Ummi mengangguk. Husna pun keluar kamar dan masuk ke kamarnya.”Hasna,”panggil Husna.”ada apa kak?”tanya Hasna.”Kak Hafsa iri pada kita,”gumam Husna.”apa kak?! Iriiiii?!”sentak Hasna.”sssssstt..iya..itu kata Ummi.”jawab Husna. Merekapun menatap langit langit kamar yang bergambar istana Korea sambil berkhayal. Sementara itu di kamar Hafsa... ”huh,aku tak mengerti apa maksud juri ituu..! dan katamu sopankan??!”gumam Hafsa penuh tanya. Dia lalu ke kamar Umminya.”Mi,Aku boleh tanya?”tanya Hafsa. Ummi pura pura melengos.”aku gak ngerti apa yang dimaksud juri waktu itu! Dia bilang dan katamu sopankan? Huuuh,aku kan gak ngerti Mi..”Hafsa mengadu. Ummi diam.”Mi?”tanya Hafsa.”Hafsa tidak sadar yaa?”tanya Ummi.”hah,enggak sadar?”tanya Hafsa.”Hafsa sudah berkata kasar sama Ummi,Ayah dan kedua adik kembarmu. Kau selalu bilang AKU pada Ummi. Dan kamu menggunakan kata kata kasar yang lainnya. Contohnya tadi. Hafsa bilang, Mi,Aku boleh tanya,seharusnya Mi,Hafsa boleh Tanya,trus,Hafsa bilang, aku gak ngerti apa yang dimaksud juri waktu itu! Dia bilang dan katamu sopankan? Huuuh,aku kan gak ngerti Mi..,seharusnya, Hafsa tidak ngerti apa yang dimaksud juri waktu itu,beliau bilang dan katamu sopankan? Hm,Hafsa kan tidak ngerti Mi..,terus terang,Ummi mau nanya,kamu iri dengan kedua adikmu,ya?”selidik Ummi.”iyaa..a..m..Mi”jawab Hafsa gugup.”nah,jadi kau berbaur lah sama adikmu.
Jangan kuper gitu. Dan jangan sombong. Husna tadi cerita,kamu mengancamnya yah waktu dia menasihatimu? Ummi dengar,kok. Saat Hafsa dipuji public,Husna dan Hasna tak pernah iri padamu. Kau sangat sering dipuji public,sehingga Hafsa jadi sombong. Husna dan Hasna slalu tersenyum. Mereka hanya menunggu. Hingga saat ini adalah kesempatan mereka berdua. Jujur,baju mereka childy dan modis. Mereka mengumpulkan tabungan untuk membeli mesin jahit karena mereka akan ikut kursus rancang bulan ini. Rencananya,lulus Georgies Fashion of Course,dari sana ada tenaga kerja. Dan mereka sudah merencanakan namanya,Husńa ň Hasņa Mődǐŝŧė.”jelas Ummi.”aku ngerti Mi,mereka lebih hebat dari Aku. Aku yang serakah dan pengiri. Mereka lebih pantas,”gumam Hafsa.”semua manusia derajatnya sama di pandangan Allah.”komentar Ummi. Hafsa sekarang menjadi anak yang baik. Dia menjadi dirinya sendiri. Dia ikut Maŧh’Z CoMMuNitY. Ternyata kemampuannya di Math. Dan semua berjalan mulus. Sekarang Hafsa gak kuper lagi dengan saudara kembarnya. Walau tiap hari rumah slalu ramai karena adu mulut ☺.