DAFTARISI
KATA PENGANTAR
'
DAFTAR ISI
"
EFISIENSIFAKTOR PRODUKSl USAHATANl PAD! SAWAH Dl KABUPATEN NGANJUK
Nattal Romaulidan Abdul Wahib Muhalmin
I
KEBERSAMAAN PARA PIHAK DALAM MENJAMIN KESEHATAN DAS BRANTAS
Didlk Suprayogo dan
KREDIT USAHATANl (KUT) UNTUK MEMPERBAIKI USAHATANl PAD!
Karyanto
METODE VEGETASI UNTUK MENJAGA KEKUATAN GESER TANAH
Syahrul Kurniawan,, 2Laenal Knsuma, Didik Suprayogo
%
METODE PUPUK KANDANG SAPI UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS TANAH ENTISOL
Syahrul Kurniawan,, Zaenal Knsnma, DIdik Suprayogo
109
MODEL ALIRAN POLUTAN
DI SUNGAI BRANTAS TENGAH
Aniek Masrevanlah
^26
MODELCROPWAT UNTUKMENILAl KEBUTUHAN AIR TANAMAN Dl WILAYAH KABUPATEN MALANG
Sugeng Prijono
^^8
MODEL DEBIT BERBASIS NERACA AIR GUNA PENATAAN KAWASAN DAS BRANTAS BAGIAN HULU
EkoNoerhayati, Snhaijono, Soemamo, Lily Montarcih
174
MODEL KOEFISIEN ALIRAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK FISIK DAS PADA DAS BANCO M.Ru8lln Anwar
189
MODEL NERACA LENGAS LAHAN KERING : PENETAPAN KALENDER TANAM LAHAN KERING
Sugeng PrIJoBO
S4Z
203
Seminar Nasional '^Peran UB datam Penyelamatan DAS Btantas Jawa Timur"
in
MODEL PENDUGAAN STATUS KARA PADA POHON APEL
(Malus sylvestris Mill.) KULTIVAR MANALAGI Gallh Danny Wicaksono, Ellis Nihayati dan Moch. Dawam Maghfoer
215
MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRl PUPUK ORGANIK Abdul Wahib Muhaimin
238
MODEL SIMODAS UNTUK PENENTUAN TAPUNGAN DETENSI DALAM UPAYA PELESTARIAN KUALITAS DAERAH ALIRAN SUNGAI
Bambang Rahadl, Aniek Masrevaniah, Sugeng Prfyono, Tnnggul Sntanhajl, Soemarno
260
POLA KEMITRAAN PETANI WORTEL {Daucus carrota L) DENGAN SPA (Sentra Pengembangan Agribisnis) D1 KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU Prof. Dr. Ir, Sahri Mohaniniad, MS
302
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA DAS BRANTAS HULU
Asih Widaningmm, Imam Syafi'i dan BodI Setiawan
322
STRATEGI KEBIJAKAN PENYELAMATAN DAS BRANTAS
Luchman Haldm, S.Si.4M[AgrSc.4*b.D.
340
VEGETASl POHON HUTAN MEMPERBAIKI KUALITAS TANAH ANDISOL D1WILAYAH PUJON
Ir. Bambang Siswanto, Ir Snwasono Heddy MS
353
MODEL EKONOMIRUMAH TANGGA PETANI SAYURAN
DIDESA TAWANGSARI, PUJON, KABUPATEN MALANG Budi Prasetya, Sttgeng Prijono dan Yuyun WIdjIawatI
367
MODEL ALOKASI DAN NILAI AIR PADA SISTEM SUNGAI MULTIWADUK
Nnriab Ynllad, Candra F. Anand, Nnhfll Hananl
396
METODE PENDUGAAN LONGSOR DI KAWASAN PERBUKITAN MALANG SELATAN
Sogeng Prijono
432
MODEL VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA PESISIR DAN HUTAN MANGROVE DI KAWASAN MUARA DAS BRANTAS Dr.Ir. Nnddin Harahab
455
4Z
il
Semina* Naskmat "Persn UB dalamPenyelant^an DAS BraotasJawa Timur"'
IV
RENCANA PENGELOLAAN MATA AIR SECARA TERPADU DAN PARTISIPATIF
Sri Sndaryanti
470
MITIGATJON AND ADAPTATION STRATEGIES OF RURAL HOUSEHOLD
IN FACE OF El NiflO-SOUTHERN OSCILLATION (ENSO) INBRANTAS WATERSHED
Mangku Pornomo and Nuhfil Hanani
481
METODE VALUASI EKONOMl: EKOSISTEM SAWAH SEBAGAI OBYEK WISATA PEDESAAN Nuiiiani dan Soemamo
493
MODEL KAWASAN AGROFORESTRY MELINJO DI WILAYAH KABUPATEN MALANG
Hasyim, Sri Salastri dan Soemarno
503
STRATEGI PBLESTARIAN EKOSISTEM KEBUN APEL DI KOTA BATU: KAJIAN PERBAIKAN KOMPOSISI ARTHROPODA DI KEBUN APEL
Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si^ Ph.D
528
METODE BUDIDAYA ORGANIK TANAMAN KENTANG DI BUMIAJI, KOTA BATU
YudhI Ahmad Nazari, Soemarno dan Lily Agustina
556
METODE BUDIDAYA ORGANIK
TANAMAN SAWl{BrassicajunceaL) DI KOTA MALANG Abdnl Haris, Soemamo dan Lily Agustina
569
METODE BUDIDAYA ORGANIK
TANAMAN UBIJALAR DI JATIKERTO, KABUPATEN MALANG
Margo Yuwono, NurBasokl dan Lily Agustina
588
MODEL OPTIMAL USAHATANIJAGUNG LAHAN KERING BAGI KELOMPOK TANI HUTAN (KTH)
Sunarto, Muslich Mustadjab, Kllwon Hidayat
610
METODE TRAVEL COST:
VALUASI EKONOMl JASA WANA WISATA
Hani S HandayawatI dan Soemarno
628
METODE BUDIDAYA ORGANIK
WORTEL (paucus carota L,) DI DESA JUNGGO, BATU Try ZulchI PH, MudjI Santoso dan Tatik Wardlyati
Seminsr Nasionai ^eran UB dalam PenyetamalanDAS Brantas Jaxva Timur"
Jl
647
MODEL KAWASAN AGROFORESTRY SENGON TIGA STRATA
(SENGON - JAGUNG - DOMBA) DI KABUPATEN MOJOKERTO Agtts Snkarno dan Siti Farida
^
MODEL POLA TANAM OPTIMAL PERTANIAN PANGAN LAHAN KERING Dl DAERAH BLITAR SELATAN
Lucila Isnioyo Rnkmi S.A, Soemarno, M. Iksan Semaocn
689
MODEL POLIKULTUR UDANG WINDU {Pemeus monodon Fab),
IKAN BANDENG {Chanos-chanos Forskal) DAN RUMPUT LAUT
{Gracillaria sp) SECARA TRADISIONAL
Murachman, Nuhfil Hanani, Soemarno dan Sahri Muhammad
712
PEMBERDAYAAN PONDOK PESANTREN SEBAGAJ AGEN PERUBAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PEDESAAN
Ach. Fatchan dan Hamid Hidayat
-
729
MODEL PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA
Dwi SnsUowati, Djumilah Zain dan Armann Thoyib
748
METODE VALUASl EKONOMI AIR IRIGASl: METODE PERUBAHAN PENDAPATAN BERSIH DENGAN PROGRAM LINEAR
DidikSuprayitnodan Soemarno
772
MODEL OPTIMASIUNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN SECARA OPTIMAL
M. Ruslin Anwar
792
MODEL INTEGRASI TATA RUANG DENGAN PERENCANAAN DAERAH ALIRAN SUNGAIBERBASIS KONSERVASI AIR Mohammad BIsri
^ ^^
MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI RUMAH TANGGA MASYARAKAT PEDESAAN DI DAS BRANTAS HULU
Prof. Dr. Ir. Sahri Mohammad, MS.
836
METODE INOKULASI VAM
TANAMAN JAGUNG (Zenmays) LAHAN KERING ANDISOL Mochamat Bintoro, Saubari M. Mimbar dan Ika Rochdjatnn S
846
METODE MULSAJERAMI UNTUK PRODUKSI KEDELAl SAWAH MUSIM GADU
Elly Indra Swaii, YogiSugito dan Jody Moenandir
Semin»-Nastonal **Peran UB dalam PenyelamatanDAS Brentas Jawa TfaiRir"
862
VI
METODE PHT PADA PERTANAMAN PADI SAWAH {Oryza sativa) DI DESA KEMLOKO KABUPATEN BLITAR
EoyWahymiiiig Purwanti, Norindah dan dn GatotMudjiono.
881
METODE SINKRONISASIN-P DALAM BUDIDAYA JAGUNG DI LAHAN KRITIS
Riyanto Djoko, Zaenal Kusumadan Eko Handayanto
896
METODE TANPAOLAHTANAH DALAM SISTEM PERTANIAN PADI SAWAH
Marwan Yani Kamsnrya
Husni Thamrin Sebayang dan Bambang Gnritno
914
METODE TANPAOLAHTANAH DALAM BUDIDAYA KACANG HfJAU
Serlina Maria Dagang, Husnl Thamrin Sebayang dan Jody Moenandir
944
BIODIVERSITASIKAN DAN SPECIES INDIKATOR DI SUNGAI BRANTAS
Yenny Risjani
959
MODEL ANALISIS PENCEMARAN PESTISIDA DAN DAMPAKNYA BAGl KESEHATAN MASYARAKAT DI DAS BRANTAS HULU Zaenal Kusnma
965
»'ADIPURA" SEBAGA! UPAYA MERAIH KOTA
SEHAT, BERSIH DAN TEDUH SriUtami
998
STRATEGIPEMBERDAYAAN PENAMBANG GALIAN C DALAM RANGKA PENGELOLAAN DAS BRANTAS BERKELANJUTAN
Kliwon Hidayat dan M.Solichin
1007
MODEL LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BERBASIS KELUARGA DI DAS BRANTAS Sri Andarini, Jack Roebijoso
1026
PERBAIKAN EKOSISTEM DAS DENGAN TUMBUHAN MULTIFUNGSI
Bagyo Yanuwiadt
1037
Semioar Naskmal
UB dalan Pei^tamatan DAS Brantas Jawa Timur"
173
LEMBARDISKUSI
203
MODEL NERACA LENGAS LAHAN KERING: PENETAPAN KALENDER TANAM LAHAN KERING
(DRYLAND MOISTUREBALANCE MODELS: DETERMINATION OF DRYLAND CROPPING CALLENDER)
SUGENGPRUONO
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang E-mail: spj-Q)@brawijaya.ac.id
ABSTRAK
Pada dekade akhir-akhirini, bcberapadaerah di Jawa Timw meaghadapi dan mengalami
kekeringan, dimana teijadi defisit lengas tanah selama musim pertanaman dan hai itu sering berdampak padapertumbuhan tanaman, peikembangan danpembentukan faasU. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi dinamika lengas tanah dan defisit lengas tanah padakeHalaman pwalcaran padabebeispa tanaman dengan menggunakan model Cropwat for
Windows, dengan m^csud unti^ menyajil^ informasi yang diperlukan dalam pengambilan
kftpiitiiRfln padapenetapan kalender tanam. Model akanmenghitung evapotranspirasi, k^utuhan air tanaman dan neiaca lengas tanah, yang memungkinkan untuk pengembangan rekomendasi perencanaan pola tanam, Vale"Hw tanam dan evaluasi produksi tanaman dibawah Imndisi lahan keiing. Untuk maksud studi ini model di opeiasikan pada kondisi cuaca wilayah Karangkates tahun 1998 sampai 2007.
Hasil analisis simulasi menegaskan bahwa bila kebutuhan air tanaman melebihi teisedianya airHaiam tanah dantiHak ada aplikasi irigasi maka Inhilangan hasil akan sangat nyata. Juga penunman produksi akan besar jikatidak tepat dalam menentukan saat tanam dan tanaman yang diusahakaa
Kata kuncl: kebutuhan air tanaman, neracalengas, Cropwat f«r Windows, kalender tanam
47 SeminarNasional ^eran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantas Jawa Timur
B4Z Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantas Jawa Timui^
205
204
METODE PENELITIAN
PENDAHULUAN
Pemanfaatan lahan kering untuk kepentingaii pembangunan daerahbanyak
Lokasi studi sebagai bahan simulasi dipilih wilayah Waduk Sutami,
menghadapi masalah dan kendala. Masalah utama adalah masalah fisik lahan
evaluasi kebutuhan air tanaman dan neraca lengas tanah dioiientasikan untuk
kering yang telah nisak , kahat hara dan terbatasnya ketersediaan air bagi
pertanian lahan kering dengan menggunakan Model Cropwat for Windows. Data meteorologi diambil dari stasiun pencatat
tanaman.
Waduk Karangkates yang
Pengelolaan tanaman di lahan kering umumnya terkendala oleh
posisinya terdapat pada 8*'09* LS dan 112^9* BT, serta pada mempunyai altitude
ketersediaan air, sebab ketersediaan air di lahan tersebut hanya berasal dari hujan. Ketersediaan air di lahan kering umumnya dipengaruhi oleh curah hujan dan kemampuan tanah menahan air. Peluang untuk meningkatkan produksi tanaman pada pertanian tadah hujan ditekankan bagaimana memaksimalk^n produksi per
285 m d.p.l. Datatanah dan tanaman diambil dari database Cropwat forWindows
unitair. Terdapat hubungan antara kebutuhan air tanaman dan hasil (Al-Jamal et al., 1999 dan Rockstron, 2001). Hubungan antara jumlah air yang diberikan dan
Table 1. Soil data used in simulation
hasil suatu tanaman adalah sangat kompleks, menurut Upton (1996) dapat
Parameter
bervariasi dalam frekwensi dan intensitasnya.
Tekstur
Medium (Lempung)
Perhitungan kebutuhan air tanaman untuk lahan kering di wilayah DAS Brantas diharapkan dapat membantu dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan
Total Lengas Tersedia (TAM)
140mm/m
Laju Infiltrasi Maksimum
40 mm/hari
di wilayah DAS Brantas tentang cara yang efektif dalam penggunaan sumberdaya air yang terbatas guna menunjang ketahanan pangan dan pelestaiian lingkungan.
Maksimu kedalaman akar
1m
Ketersediaan lengas awal
I40mm/m
Petani sangat membutuhkan informasi yang dapat membantu dalam hal penggunaan air hujan lebih efektif. Contohnya dengan menepatkan phase pertumbuhan tanaman dengan masa hujan atau ketersediaan lengas tanah. Cropwat adalah program computer yang menggunakan model FAO
(Tabel 1 dan 3).
Tabel 1. Data tanah yang digunakan simulasi
Nilai
Tanaman yang dievaluasi terdiridari: padi,jagung, kedelai dan kacang tanah. Pola tanam yang disimulasikan, yaitu: padi - padi,jagung - jagung,
kedelai - kedelai, kacangtanah- kacang tanah, padi- jagung, jagung- kacang
Penman-Monteith dalam perhitungan ETo, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm) serta neraca lengas tanah (Smith,1992). Program ini dapat dikembangkan untuk penjadwalan irigasi dalam berbagai kondisi manajemen
tanah, kedelai - jagung, dan kacang tanah - jagung.
kondisi ketersediaan air, mengevaluasi produksi tanaman di lahan kering, dampak
CROPWAT for WINDOWS yang dapat dioperasikan melalui interface window,
kekeringan, serta efisiensi praktek irigasi. Simulasi model neraca lengas ini bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan
mempakan hasil keijasama antara Land and Water Development Division of
air tanaman semusim utama di wilayah DAS Brantas dan dampak penurunan
National WaterResearch Center (NWRC) -Egypt. Input datanya meliputi: data
ketersediaan lengas tanah terhadap produksi tanamati
meteorologi, tanah dan tanaman. Perhitungan ET potensial menggunakan metode
Model CROPWATawalnyadikembangkan oleh FAO di tahun 1999untuk
perencanaan dan pengelolaan proyek irigasi.
Versi teibaru dinamakan
FAO, Institute of Irrigation and Development Studies of Southampton UK dan
i4Z
47 Seminar Nasional "Peran UBdalam Penyelamatan DAS Brantas Jawa Timur
Seminar Nasional "Peran UBdaiara Penyelamatan DAS Brantas Jawa Timur
207
206
Penman-Monteith dan peiiiitimgan hujan efektif dengan metode *'USDA soil conservation service method* (Tabel 1).
Untuk Ptot < 250 mm : PE - Ptot x
I,
125-0.2ftor 125
Untuk Ptot >125 mm : PE = 125+0.1xftor
rmj
\
ETm)
y Ym)
UmJ, iHnJj
UmJ,
dimana:
i = phase pertumbuhan tanaman
Ky = faktor reduksi produksi Ya dan ETa = produksi dan ET aktual
dimana : Ptot = hujan total dan PE = hujan efektif
Ym dan ETm = produksi dan ET maksimum
Setelahdata input yang diperlukan dimasukkan, model Cropwatfor
Windows dapat menghitung dalam setiap dekade : (I) koefisien tanaman, (2) evapotranspirasi tanaman, (3) hujan efektif, (4) kebutuhan airtanaman dan (5)
Tabel 2. Rerata hujanefektif(mm) danET potensial (mm/hari) tahun 1998 - 2007
perkoiasi. Neraca lengas tanahpada lahan dapat dihitung dengan persamaan:
(mm/d) on 1998-2007
SMD, ^SMD,^+ETc'-PE''IR'\-RO+DP
Bulan
Table 2. Average effective precipitation (mm) and potential evapotranspiration
dimana: SMDtdan SMDt.i = deplesi lengas tanah(mm)padaperiode t dant-1
Rata-rata
ETo
Hujan effektif
(mm/hari)
(mm)
Etc = evapotranspirasi aktual (mm)
Januari
3.61
306
PE = hujan efektif (mm)
Pebruari
3.63
312
IR=ketebalan irigasi (mm)
Maret
3.88
359
April
3.64
211
Mei
3.44
81
Juni
3.20
71
Juli
3.29
30
dengan lima skenario : (1) setiapirigasididefinisikan oleh pelaksana, (2) irigasi di
Agustus
3.85
6
bawah atau di atas titik dq)lesi air tanah (%RAW), (3) irigasi pada interval tetap
September
4.25
25
pada setiap fase, (4) defiisit irigasi dan (5) tanpa irigasi. Kemudian cropwat for
Oktober
4.16
137
windows mulai mensimulasi neraca air pada lahan, meliputi : (1) lama irigasi,
Nopember
3,84
261
tanggal dan ketebalan irigasi, (2) deplesi lengas tanah, (3) jumlah perkoiasi, (4) evapotranspirasi aktual dan (5) hasil tanaman. Reduksi hasil tanaman pada
Desember
3.79
409
RO = runoff (mm)
DP = perkoiasi dalam (mm)
Model juga dapat mengestimasi jadwal irigasi masing-masing
masing-masing fase dan kumulati&yadapat dihitung dengan rumus :
Seminar Nasional "Peran DB dalam Penyelamatan DAS Brantas Jawa Timur
Seminar Nasional Teran UB dalamPenyelamatan DASBrantasJawaTimur
209
208
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman yang dievaluasi terdiri dari : padi, jagung, kedelai dan kacang, tanah (Tabel 3). Pola tanam yang disimulasikan, yaitu : padi - padi, jagung -
Daribasilpeihitungan kebutuhan air tanaman dengan metode Cropwat for Windows
jagung, kedelai —kedelai, kacang tanah —kacang tanah, padi —jagung, jagung — kacang tanah, kedelai - jagung, dan kacang tanah - jagung. Tanggal tanam
Tampak sangat bervariasi baik antar pola maupun antarjenis tanaman. Neraca
tanaman pertama (Musim Hujan) pada bulan Nopember, mulai tanggal I sampai
lengas dan teijadinya reduksi produksi juga tampak tidak semua pola dan saat tanam kondisinya sama.
21.
Tabel 3. Pertumbuhan tanaman yang diperlukan dan indikatomya Tabel 4. Neraca Lengas Tanah dan Reduksi Hasil pada Musim Hujan (MH)
Table 3. Crop development requirements and indicators
Table 4. Soil Moisture Balance and Yield Reduction on WetSeason (MH) Tanaman
Indikator
Total
Phase Pertumbuhan II
I
Lama phase (hari)
10
40
50
20
Kg
1.20
»>
1.33
0.90
Ky
1.30
3.00
3.00
0.40
Perakaran(m)
0.10
»>
0.50
0.50
Deplesi (p)
0.50
»>
0.90
0.20
Lama phase (hari)
17
40
33
15
Kg
0.30
»>
1.20
0.50
Ky
0.40
0.40
1.30
0.50
Perakaran (m)
0.30
»>
0.60
0.60
Deplesi (p)
0.50
>>>
0.50
0.80
Lama phase (hari)
20
30
60
25
Kg
0.40
»>
1.15
0.50
Ky
0.40
0.80
1.00
0.40
Perakaran (m)
0.30
»>
0.60
0.60
Deplesi (p)
0.50
»>
0.60
0.90
Kacang
Lama phase (hari)
25
35
45
35
Tanah
Kg
0.40
»>
1.15
0.60
Ky
0.40
0.60
0.80
0.40
Perakaran (m)
0.10
»>
0.30
0.30
D^l^i (p)
0.45
»>
0.45
0.50
Padi
Jagung
Kedelai
Pola
IV
III
Tanaman
Tanam
Hujan
ETc
ETc/ETm
efektif
120
PD
-
Padi
SMD
Reduksi
aldiir
Hasil
(mm)
(mm)
(%)
(mm)
(%)
1/11
653.4
669.9
97.3
4.3
1.1
11/11
1339.6
663.5
97.5
4.3
1.0
21/11
642.0
658.6
97.7
4.3
0.9
l/U
381.8
391.5
IQQ
2.8
0
u/n
377.5
387,5
100
2.8
0
21/11
374.9
385.0
100
2.8
0
1/11
531.1
540.7
100
9.5
0
11/11
526.9
536.4
100
9.6
0
21/11
524.0
533.6
100
9.6
0
1/11
520.4
531.4
99.6
11.1
11/11
516.8
527.8
99.6
11.1
0.3
21/11
514.5
525.6
99.5
11.1
0.3
PD 105
1.25
JO
-
Jagung
JG 135
0.85
KD
-
Kedelai
KD
140
0.70
KT
.
KTanah
.
0.3
KT
Sumher data : Database Cropwatfor Windows; Allen et al.(1998); Doorenbos
4Z Seminar Nasional Teran UB dalam Penyelamatan DAS Brantas Jawa Timur
Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyelamatan DAS Brantas Jawa Timur
H&sil analisis tampak bahwa. saat tanam tidak berpengaruh besar pada perbedaan Neraca Lengas Tanah dan Produksi Tanaman. Jadi tidak ada perbedaan saat tanam baik pada Dasarian-1, Dasarian-2 maupun Dasarian-3 pada bulan Nopember terhadap Neraca Lengas Tanah maupun Reduksi Hasil. Tetapi perbedaan saat tanam maupun pola tanam berpengaruh pada tanaman Musim Kemarau 1 (MK-1).
dampak dari tingkat defisit lengas tanah dalam mintakat perakaran tanaman yang semakin meningkat
Contoh lain imtuk tanaman jagung bila ditanam pada
Dasarian-3 Pebruari hanya mengalami reduksi hasil <10%, tetapi bila ditanam
pada Dasarian-l Maret mengalami reduksi hasil 10-20% dan bila ditanam mulai Dasarian-2 Maret akan mengalami reduksi hasil >20%.
Pola tanam yang
resikonya rendah adalahJagung-Jagung atau Jagung-Kacang Tanah. Tabel 5. Neraca Lengas Tanah dan Reduksi Hasil pada Musim Kemarau 1 (MK-1)
Table 5. Soil Moisture Balance and Yield Reduction on Dry Season 1 (MK-l)
Tabel 6. Kalender Tanam Paling Awal (Dasarian-1 Nopember) Table 6. TheFirst Cropping Callender (Decade-I ofNovember)
Tanaman
I Tanam
Hujan
ETc/ETm
efektif
PD - PD
JG - JG
Pad
Jagung
Reduksi Hasil
Pola Tanam
(mm)
(mm)
405.9
467.6
363.2
424.5
319.4
382.1
304.2
376.1
Jagung-Jagung Kedelai-
266.4
341.7
231.7
308.4
247.5
330.9
(%)
Nopember Desember Januari 1
2
3
1
2
3
Pebruari Maret
April
123123123
Padi-Padi
Kedelai 1y'l,
..li", -
,• J;,LV
KTanah-^
KT-KT
KTanah
209.3
293.2
178.4
261.5
216.0
257.8
189.2
229,6
KT - JG
KD - JG
JG-KT
Jagung
Jagung
Jagung
K.Tanah
248.0
Padi-Jagung KTanah-
206.8
170.7
PD - JG
KTanah
.
324.2
216.7
293,5.
191.9
268.4
191.9
268.4
175.4
251.0
154.9
233.3
203.4
280.1
181.3
257.8
162.4
239.9
343.7
379.2
308.2
343.9
Jagung Kedelai-
Jagung JagungKTanah
Kalender tanam paling awal (Tabel 6) menurut hasil evaluasi neraca lengas tanah
dan kemungkinan reduksi hasil yang paling aman, bila teijadi pengunduran
310.8
kemungkinan resiko defisit lengas tanah akan semakin mengancam. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada MK-1 misatnya tanaman padi bila
ditanam pada Dasarian-2 Maret mengalami reduksi hasil antara 10-15%, dan pada Dasariaa-3 Maret mengalami reduuksi hasil 15-20% sedang biia tanam diatas
Dasarian-3 Maret akan mengalami reduksi hasil >20%.
Hal tersebut karena
4Z
Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantes Jawa Timur Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantas Jawa Timur
212
213
KESIMPULAN
Analisis neraca lengas tanah dengan CROPWAT untuk wilayah Waduk Karangkates menghasilkan hasil yang sangat menarik mengenai pola defisit lengas tanah dan dampaknya antar pola tanam Evaluasi menunjukkan kecendeningan adanya variabilitas neraca lengas tanan sesuai saat tanam Han tipe
pola tanamnya. ETc sangatdientukan kapasitas simpanan air tanah dan besamya hujan yang dapat diterima tanah.
Kebutuhan air tanaman dan neraca lengas tanah sangat penting sebagai
pertimbangan pemilihan model pola tanam, agar tidak mengalami reduksi produksi potensial yang besar. Kendala utama pertanian lahan kering adalah teibatasnya ketersediaan air bagi tanamnn
DAFTARPUSTAKA
Allen,R-G., L.S. Pereira, D. Raes andM. Smith. 1998. Crop ev^otranspiration ; Guidelines for computing crop water requirements. Irrigation and Drainage Paper 56, FAO,Rome, Italy.
Al-Jamal M.S., T.W. Sammis, S. Ball and D. Smeal.
1999. Yield-Based,
Irrigated onion crop coefiBcients, Applied Engineering in Agriculture, 15(6):659.668.
Doorenbos J. and A.M. Kassam. 1986. Yield response to water. Irrigation and Drainage Paper 33, FAO, Rome, Italy. Emest L.M. and M.L. Comelius. Assessing the impact of climate on crop water use and crop water productivity: The cropwat analysis ofthree districts in Cameroon, Retrived from : www.ceeDa.co.za/docs/CDP no 37.Ddf. Accessed 3-4-2008.
Fredrick K Karanja. Cropwat model analysis of crop water use in six district in Kenya, Retrived from : www.ceeDa.co.za/docs/CDP no 35.Ddf. Accessed .3-4-2008.
Michael, A.M. 1998. Irrigation: Theoryand Practice, Vicas PublishingPvt.Ltd., New Delhi.
Oldeman. 1975 dalam Bayong Tjasyono. (2004). Klimatologi, Peneibit ITB, Bandung
Rockstron, J. 2001. On food and nature in water scarce Tropical countries. Journal ofLand and Water Intemational Series 99, pp 4-6.
Smidt and Ferguson. 1951 dalam Bayong Tjasyono. (2004). Klimatologi, Penerbit 1TB, Bandung
Smith M. 1992. CROPWAT, a computer program for irrigation planning and management. Irrigation and Drainage Paper 46, FAO, Rome, Italy.
Upton,M. 1996. The economics of Ouming system,Cambridge UniversityPress, UK.
\47 Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantas Jawa Timur
Seminar Nasional "Peran UB dalam Penyeiamatan DAS Brantas Jawa Timur