Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Produktivitas Kerja Karyawan di bagian Produksi dengan Metode AHP (analytical hierarchy proses) Erlina Purnamawati Jurusan Teknik Industri UPN”Veteran” Jatim PENDAHULUAN Latar Belakang Produktivitas kerja merupakan bagian dari prestasi kerja semakin baik produktivitas kerja dalam kurun waktu ke waktu semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapai. Untuk meningkatkan prestasi kerja dari perusahaan yang digambarkan oleh prestasi karyawannya dapat dilakukan upaya perusahaan dalam memperhatikan unsur-unsur dari produktivitas kerja antara lain gaji atau upah insentif atau bonus, pengalaman kerja, pendidikan dan lain-lain. Metode AHP (Analytical Hierarki Process) merupakan suatu pengertian dalam menyederhanakan permasalahan yang kompleks di dalam perusahaan. Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu Abstrak:apa saja yang menjadi prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian produksi. Tujuan penelitian untuk menentukan prioritas yang terpenting yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan bagian produksi. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah menyangkut desain dari implementasi system perencanaan, penyusunan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier evaluasi kerja, komposisi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik (Henry Siwamola, 2004) Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi (Vincent 2003) Sumber daya manusia dilihat dari dua sudut pandang yaitu dari sisi pekerjaan dan sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan kegiatan-kegiatan itu terdiri atas analisis pekerjaan dan evaluasi pekerjaan, sedang sisi pekerja kegiatan-kegiatan terdiri atas pengadaan tenaga kerja Harianja (2002) Pengertian Produktivitas (David J. Sumanth) v Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan dari keluaran / out put) dengan masukan (input) v Keluaran / output adalah hasil produksi berupa barang / jasa sedangkan masukan / input berupa sumber daya. Produktivitas total =
Keluaran Masukan
Pengukuran Produktivitas Kerja Menurut Muchdansyah Sinungan : • Pengukuran-pengukuran dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda, maka digunakan metode pengukuran waktu kerja (jam, hari atau tahun) • Produktivitas harus memiliki unit-unit yang diperlukan yakni kualitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja Pengertian Analytical Hierarchy Process (Thomas. S) • Pada dasarnya adalah suatu teori tentang pengukuran AHP digunakan untuk menentukan skala rasio baik perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu • Perbandingan ini diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preherensi relatif • Menurut Dr. Robert Kuppermen Dikenal dengan hierarki sebuah sistem yang membagi atas tingkatan-tingkatan, setiap tingkatan memiliki begitu banyak elemen atau faktor. • Masalah yang ada pada hierarki yaitu berapa besar faktor-faktor individual dari hierarki level yang terendah mempengaruhi faktor diatasnya, keseluruhan tujuan. Langkah-langkah Pemecahan Masalah dengan AHP 1. Mengidentifikasikan permasalahan dan memfokuskan solusi yang diinginkan
I-1
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
2. 3.
Membuat struktur hierarki Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi setiap elemen terhadap kriteria sistem hierarki yang seringkali di atasnya 4. Pertimbangan perilaku secara perbandingan berpasangan setiap matriks yang dihasilkan 5. Menentukan prioritas dan pengujian konstitusi 6. Pelanggan proses pada langkah : 3,4 dan 5 pada semua tingkat Menetapkan prioritas (Thomas & Saaty 1993) * Pada proses perbandingan berpasangan dimulai dari puncak hierarki memilih kriteria C, lalu dibawahnya yaitu elemen-elemen yang dibandingkan A1, A2, A3 dan sebagainya. Contoh matriks perbandingan bermasalah : C A1 A2 ........ A7
* *
A1
...........
...........
...........
...........
A2
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
...........
A7
...........
...........
...........
...........
Matriks dibandingkan elemen A dalam kolom B di sebelah kiri dengan elemen A1, A2, A3 dan sebagainya Skala ini mendEfinisikan dan menjelaskan nilai 1 s/d 9 bagi pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen di setiap tingkat hierarki pada suatu kriteria yang berada di tingkat atasnya. Tabel 1 Skala penilaian perbandingan berpasangan
Intensitas Kepentingan 1 3
Keterangan
Penjelasan
Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih positif daripada elemen yang lainnya Elemen yang satu sedikit lebih cukup daripada elemen yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
5 7 9
2, 4, 6, 8 Kebaikan
Nilai-nilai antara dua mulai pertimbangan yang berdekatan Aktivitas I mendapat satu angka dibandingkan aktivitas j, maka j mempunyai nila kebalikannya dengan 1 a ji =
Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan atas elemen lainnya Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan Nilai ini diberikan bila dua komponen diantara dua pilihan
1 a ji
Sumber (Pengambilan Keputusan, Thomas I Saaty 1993) *
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian dengan menggunakan consistency index (I) CR =
CI (Z max − n ) / (n − 1) = melatih konsisten jika (R < 10%). RI RI
I-2
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Tabel 2 Nilai Index Random (RI) 1,2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Data Dengan Metode AHP v Menguji keandalan data-data penilaian dengan menentukan nilai c R < 0,1 v Pemecahan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan tingkat kepentingan antar kriteria 2. Membandingkan tingkat kepentingan antar sub kriteria 3. Membandingkan antar alternatif 4. Alternatif faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Tabel Hasil Perbandingan Antar Kriteria Rata-rata (A1) KR KK K KP LSO Jumlah
KK K KP LSO
KK 1 3 1 3 8
K 1/3 1 1 ½ 2,83
KP 1 1 1 2 5
LSO 1/3 2 ½ 1 3,83
= Keamanan dan kenyamanan = Kompensasi = Kriteria Personal = Lingkungan Sosial Organisasi
Mencari Nilai Prioritas KR KK K KP LSO
KK 0,125 0,375 0,125 0,375
K 0,15 0,35 0,35 0,18
KP 0,2 0,2 0,2 0,4
LSO 0,09 0,52 0,13 0,26
K (0,361) 0,120 0,361 0,361 0,181
KP (0,201) 0,201 0,201 0,201 0,400
LSO (0,303) 0,101 0,606 0,152 0,303
Prioritas 0,134 0,361 0,201 0,303
Mencari nilai engen vektor KR KK K KP LSO
KK (0,134) 0,134 0,402 0,134 0,402
Engen value maximum :
0,556 0,134 4,15 1,57 0,361 4,35 : = 0,848 0,201 4,22 1,288 0,303 4,25 4,15 + 4,35 + 4,22 + 4,25 16,97 = Zmax = = 4,24 4 4 Z − n 4, 24 − 4 0, 24 CI = max = = = 0,08 n −1 3 3 CI dimana n = 4 → RCI = 0,90 CR = RCI 0,08 = = 0,09 (konsisten) 0,90 CR
= 0,09 (CR < 0,1) → Penilaian konsisten
I-3
Prioritas 0,556 1,57 0,848 1,288
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Hasil Perbandingan Antar Sub Kriteria Rata-rata Dengan Dasar KK (B1) (Keamanan dan Kenyamanan) KK SR SU C S
SR 1 1 2 1 5
SV 1 1 3 ½ 5,5
C ½ 1/3 1 1/3 2,16
S 1 2 3 1 7
Mencari Nilai Prioritas KK SR SU C S
SR 0,2 0,2 0,4 0,2
SU 0,182 0,182 0,545 0,090
C 0,231 0,153 0,463 0,153
S 0,143 0,286 0,429 0,143
Prioritas 0,189 0,205 0,459 0,146
Engen value Maximum : 0,769 0,189 4,07 0,837 0, 205 4,08 : = 1,89 0,459 4,12 0,589 0,146 4,03 4,07 + 4,08 + 4,12 + 4,03 Zmax = = 4,075 4 RI/RCI → 4, maka ECI = 0,96 =
0,025 = 0,03 (konsisten) 0,90
Hasil Perbandingan Antar Sub Kriteria Rata-rata Dasar Pemberian Kompensasi (K) (B2) K G T I Jumlah
G 1 1 ½ 2,5
T 1 1 1 3
I 2 1 1 4
G = Gaji T = Tunjangan I = Insentip Mencari Nilai Prioritas K G T I
G 0,4 0,4 0,2
T 0,33 0,33 0,33
I 0,5 0,25 0,25
G (0,41) 0,41 0,41 0,205
T (0,326) 0,326 0,326 0,326
I (0,06) 0,52 0,26 0,36
Prioritas 0,41 0,326 0,26
Nilai engen vektor K G T I
Engen value maximum : 1,256 0,41 5,06 0,996 : 0,326 = 3,06 0,791 0,26 3,04 I-4
Prioritas 1,256 0,996 0,791
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
9,16 = 3,05 4
Zmax
=
CI CR
= 0,027 = 0,58 =
0,027 = 0,05 0,58
Hasil Perbandingan Antar Sub Kriteria Dasar Kriteria Personal (KP) (B3) KP SM P Pd PL KB Jumlah
SM 1 2 ½ 3 1 7,5
P ½ 1 ¼ ½ 1 3,25
Pd 2 4 1 5 4 16
PI 1/3 2 1/5 1 ¼ 3,78
KB 1 1 ¼ 4 1 7,25
SM = Sikap mental P = Pengalaman Pd = Pendidikan PL = Pelatihan KB = Kesempatan berprestasi Nilai Prioritas KP SM SM 0,133 P 0,267 Pd 0,067 PL 0,4 KB 0,133 Nilai Engen Vektor : SM KP (0,127) SM 0,127 P 0,254 Pd 0,064 PL 0,381
P 0,154 0,308 0,077 0,154 0,308
Pd 0,125 0,25 0,063 0,313 0,15
PI 0,087 0,529 0,053 0,265 0,066
KB 0,138 0,138 0,034 0,552 0,138
P (0,298) 0,149 0,298 0,075 0,149
Pd (0,059) 0,118 0,236 0,059 0,295
PI (0,337) 0,111 0,674 0,067 0,337
KB (0,179 0,179 0,179 0,045 0,716
Perbandingan Antar Sub Kriteria Dasar Lingkungan Sosial Organisasi LSO EK Pr Ss EK 1 ½ 2 Pr 2 1 2 Ss ½ ½ 1 HA 2 3 4 Jumlah 5,5 5 9
EK Pr Ss HA
Prioritas 0,127 0,298 0,059 0,337 0,179 Prioritas 0,684 1,641 0,31 0,878
HA ½ 1/3 ¼ 1 2,08
= Etika kerja = Peraturan = Sangsi-sangsi = HU batasan dan bawahan
Nilai Prioritas LSO EK Pr Ss HA
EK 0,182 0,364 0,091 3,64
Pr 0,1 0,2 0,1 0,6
Ss 0,222 0,222 0,111 0,444
I-5
HA 0,241 0,159 0,120 0,481
Prioritas 0,186 0,236 0,105 0,472
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Nilai engen vektor LSO EK Pr Ss HA
KK SR SU C S
EK (0,186) 0,186 0,372 0,93 0,372
Pr (0,236) 0,118 0,236 0,118 0,708
Ss (0,105) 0,21 0,21 0,105 0,42
HA (0,472) 0,236 0,156 0,118 0,472
Tabel 3.1 Prioritas Sub Kriteria menyeluruh (A1) (B1, B2, B3, B4) 0,134 K 0,361 KP 0,201 LSO 0,03 G 0,15 SM 0,03 Ek T 0,12 P 0,06 Pr I 0,09 Pd 0,01 Ss PL 0,07 HA KB 0,04
Prioritas 0,75 0974 0,434 1,972
0,303 0,06 0,07 0,03 0,1
Hasil perhitungan sub kriteria pada tabel : SR = 0,189 x 0,134 = 0,03 SU = 0,205 x 0,134 = 0,03 C = 0,459 x 0,134 = 0,06 S = 0,146 x 0,134 = 0,02 G = 0,41 x 0,361 = 0,15 T = 0,326 x 0,361 = 0,12 I = 0,26 x 0,361 = 0,09 SM = 0,127 x 0,201 = 0,03 P = 0,298 x 0,201 = 0,06 Pd = 0,059 x 0,201 = 0,01 PI = 0,337 x 0,201 = 0,07 KB = 0,179 x 0,201 = 0,04 EK = 0,186 x 0,303 = 0,06 Pr = 0,236 x 0,303 = 0,07 Ss = 0,105 x 0,303 = 0,03 Ha = 0,472 x 0,303 = 0,1 Hasil Vektor
0,06 = 0,16 0,38 0,07 PI – KP = = 0,18 0,38 0,15 G–K = - 0,39 0,38 0,1 HA – LSO = = 0,26 0,38 C–K =
Hasil Perbandingan Antar Alternatif 1. Hasil Perbandingan Antar Alternatif dengan Dasar Kenyamanan dan Keamanan (KK) / KK PHK KLK PHK 1 4 KLK ¼ 1 HRK 1/3 3 Jumlah 1,58 8 PHK = Penghargaan Hasil Kerja KLK = Kondisi Lingkungan Kerja HRK = Hubungan Antar Rekan Kerja
HRK 3 1/3 1 4,3
I-6
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Nilai Prioritas KK PHK KLK HRK Nilai Engen Vektor
PHK 0,633 0,158 0,209
KLK 0,5 0,125 0,375
HRK 0,697 0,077 0,232
Prioritas 0,61 0,12 0,272
PHK KLK HRK Prioritas (0,61) (0,12) (0,272) PHK 0,61 0,48 0,816 1,906 KLK 0,152 0,12 0,089 0,361 HRK 0,201 0,36 0,272 0,833 3.1.2 Hasil Perbandingan Antara Alternatif Dasar Pembelian Komponen KK PHK KLK HRK PHK 1 1/3 1 KLK 3 1 2 HRK 1 ½ 1 Jumlah 5 1,83 4 Nilai Prioritas KK PHK KLK HRK Prioritas PHK 0,2 0,180 0,25 0,21 KLK 0,6 0,546 0,5 0,548 HRK 0,2 0,273 0,25 0,241 Nilai Engen Vektor PHK KLK HRK KK Prioritas (0,61) (0,12) (0,272) PHK 0,21 0,180 0,241 0,631 KLK 0,63 0,548 0,482 1,66 HRK 0,21 0,274 0,241 0,725 KK
Hasil Perbandingan Antar Alternatif Rata-rata Atas Dasar Kriteria Personal (KP) (C3) KK PHK KLK HRK PHK 1 4 2 KLK ¼ 1 ¼ HRK ½ 4 1 Jumlah 1,75 9 3,25 Nilai Prioritas KK PHK KLK HRK Prioritas PHK 0,571 0,444 0,615 0,543 KLK 1,43 0,111 0,077 0,110 HRK 0,286 0,444 0,308 0,346 Nilai Engen Vektor PHK KLK HRK KK Prioritas (0,543) (0,110) (0,346) PHK 0,543 0,44 0,692 1,675 KLK 0,136 0,110 0,086 0,332 HRK 0,271 0,44 0,546 1,057 Hasil Perbandingan Antar Alternatif Rata-rata Atas Dasar (LSO) (C4) KK PHK KLK HRK PHK 1 4 3 KLK ¼ 1 1/3 HRK 1/3 3 1 Jumlah 1,58 8 4,33
I-7
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
Nilai Prioritas KK PHK KLK HRK
PHK 0,633 0,158 0,209
KLK 0,5 0,125 0,375
HRK 0,693 0,08 0,23
PHK (0,609) 0,609 0,152 0,201
KLK (0,121) 0,484 0,12 0,36
HRK (0,271) 0,813 0,089 0,272
Prioritas 0,609 0,121 0,271
Nilai Engen Vektor KK PHK KLK HRK
Tabel 4.4 Prioritas Alternatif Menyeluruh (C1, C2, C3) C-KK G–K PI – KP Alternatif (0,16) (0,39) (0,18) PHK 0,09 0,08 0,09 KLK 0,02 0,21 0,02 HRK 0,04 0,09 0,06
Prioritas 1,906 0,362 0,834
HA-LSO (0,26) 0,16 0,03 0,07
Jumlah 0,42 0,28 0,26
Perhitungan tabel di atas : * C – KK – PAK = 0,16 x 0,61 = 0,09 C – KK – KLK = 0,16 x 0,12 = 0,02 C – KK – HRK = 0,16 x 0,272 = 0,04 * PI – KP – PHK = 0,18 x 0,543 = 0,09 PI – KP – KLK = 0,18 x 0,110 = 0,02 PI – KP – HRK = 0,18 x 0,346 = 0,06 * G – K – PHK = 0,39 x 0,21 = 0,08 G – K – KLK = 0,39 x 548 = 0,21 G – K – HRK = 0,39 x 0,241 = 0,09 * HA – LSO – PHK = 0,26 x 0,669 = 0,16 HA – LSO – KLK = 0,26 x 0,121 = 0,03 HA – LSO – HRK = 0,26 x 0,271 = 0,07 PEMBAHASAN v Diketahui perbantar kriteria untuk kompensasi prioritas terbesar 0,361, diikuti LSO = 0,201 dan prioritas 0,134 dan KK v Untuk sub kriteria dengan dasar KK dan suhu rungan 0,03, cahaya 0,06, safety 0,02 v Perbandingan sub kriteria dasar kompensasi gaji 0,15, tunjangan 0,12, insentip 0,09 v Perbandingan sub kriteria dasar kriteria personal, sikap mental 0,03, peraturan 0,06, pendidikan 0,01, pelatihan 0,07, prestasi 0,04 v Perbandingan kriteria dasar LSO, etika kerja 0,06, R peraturan 0,07, sangsi-sangsi 0,03, HSH = 0,1 v Pada keempat sub kriteria yang diinginkan adalah perbaikan dalam penghargaan hasil kerja dengan nilai prioritas 0,42, kondisi lingkungan kerja 0,28, hubungan antar atas dan bawah = 0,26. Hasil perhitungan di atas perusahaan memfokuskan pada penghargaan hasil kerja antara lain : 1. Peningkatan gaji karyawan secara bertahap dengan produktivitas dan prestasi 2. Tunjangan karyawan bersifat materi dan non materi 3. Insentip dan bonus berkala
I-8
Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI – UPN “Veteran” Jawa Timur
KESIMPULAN 1. Hasil perhitungan dalam menentukan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan di dapat engen / bobot yaitu : a. Perbandingan antar kriteria kompensasi 0,361, LS. O (0,303), personal 0,201 dan KK = 0,134 b. Perbandingan antar sub kriteria dasar KK yaitu suhu ruangan 0,03, sirkulasi udara 0,03, cahaya 0,06, safety 0,02 v Perbandingan sub kriteria dasar kompensasi gaji 0,15 tunjangan 0,12, insentip 0,09 v Perbandingan sub kriteria dasar personal yaitu sikap mental 0,03, peraturan 0,06, pendidikan 0,01 pelatihan 0,07, prestasi 0,04 v Perbandingan sub kriteria LSO yaitu etika kerja 0,06, peraturan 0,07, sangsisangsi 0,03, HuSh = 0,1 c. Perbandingan antar alternatif menyeluruh 0,42, LS = 0,028, HSK = 0,26 2. Faktor-faktor produktivitas kerja karyawan tertinggi, antara lain : a. Perbandingan antar kriteria pemberian kompensasi 0,361 b. Perbandingan sub kriteria pemberian kompensasi gaji = 0,15 c. Penghargaan hasil kerja 0,42 SARAN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dengan nilai tertinggi yang diadakan perbaikan 2. Penentuan prioritas pada pengambilan keputusan menggunakan metode AHP. DAFTAR PUSTAKA Bambang S. Permadi AHP. “Penerbit Pusat Antar Universitas Study Ekonomi Universitas Indonesia. 1991. David J. Summah. “Productivity Engineering and Manajemen” MC Draw Hill 1985. Drs. Agus Ahsyari, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Buku Dua BPFE Yogja. 1979 Drs. M. Sinungan, Produktivitas “Apa dan Bagaimana”. Buku Aksara. Cetakan Keempat. 1992. Harianja, Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Widya Sarana Jakarta. 2002. Hasibuan Malaya SP. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta. 2001 Henry Simamowa Manajemen. Sumber Daya Manusia “STIE YKPN Yogyakarta. 2004 Koesmanto. Penentu Teknik Pengembangan Produktivitas Tenaga kerja BPFE. Yogjakarta. 1996. Kuntoro Mangku Subroto, Analisis Keputusan, Ganeca Exact Bandung. 1983 Martiyim Eesulo. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogjakarta.
I-9