Indonesia – Maroko Bersahabat Terus bagai Kepompong (90/S) Oleh : Iin Hotprinauli Purba Kamis, 16 Juni 2011 22:38
KOPI, Indonesia adalah negara Archipelago. Ada banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Ada Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian jaya dengan eksotisme yang spesifik dimiliki masing masing pulau tersebut. Itu semua tanpa mengucilkan arti pulau pulau kecil yang melengkapi indah dan luasnya bumi nusantara.
Mewakili eksotisme yang ada di Nusantara negara ku tercinta, tulisan ini saya awali dengan pemandangan wisata online yang saya akses beberapa waktu yang lalu dan pilihan saya untuk memperkenalkan indonesia ku pada kesempatan ini adalah. Bunaken! Bunaken, begitu pemandangan di bumi Sulawesi, sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken yang indah berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Adapun Ciri negara archipelago dari Indonesia selain Bunaken, juga banyak teradapat di daerah lain di indonesia yang memiliki keindahan yang luar biasa. Seperti Bali, Lombok dan tidak tertinggal Riau, yang salah satunya adalah Pulau Jemur yang terletak di perbatasan Dumai dan Bagan Siapi-api, tidak hanya memiliki objek wisata berupa pantai yang cantik, tapi juga punya objek wisata lainnya yang menarik. Diantaranya Goa Jepang yang merupakan peninggalan bersejarah dari jaman penjajahan Jepang. Wisatawan bisa menyelusuri goa yang dulu menjadi tempat perlindungan tentara Jepang itu.
Namun, di sisi lain potret kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya dari bangsa ini perlu mendapat perhatian lebih juga sehingga keindahan Bunaken, Pulau Seribu, Pantai Kuta Bali, Pulau Komodo dan banyak lagi yang selaras dan sebanding dengan kehidupan sosial, politik, budaya dan ekonomi yang madani.
Memang terasa sulit untuk mewujudkan semua itu, belum lagi Jakarta, sebagai ibukota negara yang menjadi saksi bisu segala kegiatan yang dilakukan “kaum jelata”, “kaum pebisnis”, kaum si ‘‘kursi putar’’ bahkan ‘’kaum si penonton tenis’’ di tengah hingar-bingarnya geliat aktifitas ibukota Jakarta. Ini adalah sebuah fenomena dan tantangan. Di tengah menjulangnya gedung-gedung pencakar langit, di sela-sela lorong lorong sempit yang belum terjamah oleh sentuhan kebijakan pemerintahan. Dengan segudang program pengandaian (begitu saya ingin menulisnya –penulis). Misalnya saja BLT (bantuan langsung tunai), konversi minyak tanah ke LPG, pengurangan nominal nilai instrinsik rupiah, kenaikan gaji pegawai negri, PEMINDAHAN IBUKOTA INDONESIA dan kini tentang pembangunan gedung DPR yang fenomenal itu.
1/5
Indonesia – Maroko Bersahabat Terus bagai Kepompong (90/S) Oleh : Iin Hotprinauli Purba Kamis, 16 Juni 2011 22:38
Bayangkan...! Apakah semua itu dapat terealisasi?
Dari banyaknya andai-andai tersebut saya begitu tertarik jika membahas mengenai pemindahan ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan. Berbanding terbalik dengan negara Maroko, negara yang secara budaya, agama, historikal, dan latar belakang yang hampir sama dengan Indonesia yang memiliki dua ibukota sekaligus yaitu Rabat dan Casablanca. Casablanca (nama salah satu jalan di Ibukota Jakarta) pusat perekonomian negara Maroko. Rabat sebagai Ibukota dan kompleks para menteri dan presiden yang dikhususkan tinggal pada sebuah kompleks perumahan atau apartement, sehingga jika ada rapat tak perlu ada alasan terlambat karena macet yang menjadi ritual alasan para pemimpin di Indonesia.
“Indonesia tanah air beta pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala sudah di puja puja bangsa“
Sepenggal lirik lagu tersebut menjadi batu pegangan dan lonjatan kita untuk membangun negeri Indonesia. Ide baiknya, mengapa kita tidak mempererat hubungan baik dengan Maroko? Sejauh mata memandang, Indonesia hanya berharap bantuan dengan negara-negara yang notabene merongrong kita, seperti Malaysia yang hangat dan santer diperbincangkan sebagai perebut beberapa budaya di Indonesia, bersengketa lahan, TKW yang menjadi korban siksa majikan dan masih banyak yang lainnya.
Saya jadi begitu tertarik membuat tulisan ini, diawali dari keisengan saya yang sebenarnya adalah hobi juga mengakses beberapa website dan situs mengenai negara-negara di dunia. Hitung-hitung, saya menyebutnya sebagai wisata online ya. Untuk berada di tempat-tempat indah dari negara yang saya akses tentu perlu kontribusi, waktu, dan dana. It’s some imposible for me as a student. Puji Tuhan, dengan adanya akses internet dan penelusuran panjang, akhirnya saya menemukan Maroko! Jadilah wisata online saya berada di Maroko, serasa berada di Maroko! Begitulah.
Kekaguman saya di awali dengan serasa berada di pusat wisata yang terbesar di Maroko. Tanjier namanya secara geografis terletak di selat Giblraltar. Kota ini beriklim nyaman dan berpantai yang mempesona. Saya serasa mengenangkan Bali dengan pantai Sanur, Kuta dan banyak lagi keindahan alam yang eksotis dan saya merasakan maroko ada kedekatan estetika alam dengan indonesia.
2/5
Indonesia – Maroko Bersahabat Terus bagai Kepompong (90/S) Oleh : Iin Hotprinauli Purba Kamis, 16 Juni 2011 22:38
Di Bali, juga melalui “wisata online” saya mengamati Bali sebagai pusat kesenian dan kreatifitas budaya melalui kerajinan tradisional yang khas seperti pernak-pernik aksesoris, handycraft tradisional buatan masyarakat Bali dari barang-barang bekas yang dimanfaatkan, dan tidak terlupakan batik khas Bali. Begitu Maroko melalui sebuah wacana yang saya baca dari sebuah buku yang berjudul Negara dan Bangsa terbitan PT. Widyadara (1999) bahwa negara ini juga banyak terdapat seniman bahkan dari segala penjuru dunia mengaktualkan hasil karya mereka di sepanjang pusat keramaian wilayah Kasbah, Tanjier yang dikatakan terkenal sebagai tempat dimana kita bisa menemukan berbagai macam souvenir khas daerah ini melalu sumber buku yang saya baca.
Ciri khas negara Maroko yang masih saja menumbuhkan ketertarikan saya untuk membahasnya adalah negara ini memiliki dua ibukota negara. Unik ya! Yang pertama Rabat (ibukota Maroko) dan yang kedua Ccasablanca (pusat perekonomian dan kota terbesar serta pelabuhan utama di Maroko). Kota ini memiliki keanggunan dan keindahan masyarakat dunia lama serta gemerlap kemajuan abad 20. Pusat kota dipenuhi dengan gedung-gedung putih, yang menjulang dengan banyak tingkat dan yang dibangun dengan arsitektur modern. Namun, ternyata melalui buku yang saya baca terdapat juga pojok-pojok kumuh yang penuh sesak dan juga ada kaum miskin! Ohh... saya jadi ingat Jakarta, No matter! Ternyata begitu banyak kesamaan yang semakin membuat saya terobsesi meneruskan tulisan ini. Semoga saya beruntung!
No have some discuss, seharusnya memang jangan ada alasan lagi apalagi sekedar faktor jarak antar kedua negara menjadi hambatan dan mempersulit hubungan baik dan kerjasama. Rakyat Maroko yang awalnya lebih mengenal Eropa dibandingkan Indonesia adalah faktor yang menggugah imajinasi saya bahwa Indonesia adalah juga negara yang mampu sekaliber Eropa untuk mewujudkan hubungan serasi antara dua negara. Faktor lainnya yang menjadi alasan kedekatan sosial psikologis dan sosial culture antara Indonesia dengan Maroko seperti saya sebutkan diatas. Saya berani mengatakan ini, sekali lagi karena pengetahuan yang saya dapatkan melalui akses informasi ala wisata online.
Sebuah lagu yang menggelitik saya untuk membuat sebuah perumpamaan hubungan Indonesia – Maroko dan semoga tidak berlebihan. Sepenggal baitnya saya tuliskan di tulisan ini.
Persahabatan bagai kepompong, lyric by sindentosca
3/5
Indonesia – Maroko Bersahabat Terus bagai Kepompong (90/S) Oleh : Iin Hotprinauli Purba Kamis, 16 Juni 2011 22:38
“persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu kupu
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong .... ‘’
Begitulah pengibaratan negara Indonesia. Negara Indonesia yang masih dianggap sebuah ulat yang belum bermetaformosis sempurna hingga jadi seekor kupu-kupu yang indah, berwarna-warni, yang terbang tinggi jauh di langit dan menghiasi dunia dengan warna-warninya. Tidaklah seharusnya kita menutup mata bahwa Indonesia memiliki budaya yang beragam. Seperti batiknya yang selalu mempesona, ragam masakannya yang bercampur rempah-rempah, dan tak tertinggal ragam budaya Indonesia yang menyihir berjuta pasang mata yang menyaksikannya di setiap kesempatan.
Benar adanya jika INDONESIA TERUS BERSAHABAT DENGAN MAROKO. Persahabatan yang erat adanya bagai kepompong terus bagai kepompong dengan bangga saya akan bernyanyi lagu “Indonesia pusaka“ dengan senyum lebar dan seruan “Indonesia juga punya dua ibukota yang tak pernah ‘macet’”
Sumber kutipan :
http://pensil69.blogspot.com/search/label/Secuil%20Maroko
Identitas Penulis :
4/5
Indonesia – Maroko Bersahabat Terus bagai Kepompong (90/S) Oleh : Iin Hotprinauli Purba Kamis, 16 Juni 2011 22:38
Nama : Iin Hotprinauli Purba
Tempat/ tgl.lahir : Medan 22 september 1995
Asal sekolah : SMAN 6 Pekanbaru
Alamat sekolah : Jalan Bambu kuning kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Alamat rumah : Jalan sutomo kompleks asrama pancasila blok DI/4
Nomor HP : 085278056442
e-mail :
[email protected]
akun facebook : iind haprinaly purba
akun twitter : iingpirbingg
akun MSN : iinhaprinaly
5/5