Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM LANTAI GULING DEPAN MELALUI MEDIA VIDEO COMPACT DISK PADA SISWA KELAS VI SDN 1 PLATAR TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh : ALI MARIYONO NPM : 13.1.01.09.0482P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM LANTAI GULING DEPAN MELALUI MEDIA VIDEO COMPACT DISK PADA SISWA KELAS VI SDN 1 PLATAR TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ALI MARIYONO NPM : 13.1.01.09.0482P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Pembimbing II : Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Ali Mariyono : Meningkatkan Kemampuan Senam Lantai Guling Depan Melalui Media Video Compact Disc pada Siswa Kelas VI SDN 1 Platar Tahunan Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2015 / 2016, Skripsi , PENJASKESREK , FKIP UNP Kediri, 2016. Kata kunci: media video compact disc, guling depan, senam lantai Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti,bahwa proses pembelajaran senam lantai di kelas dengan metode ceramah masih belum mampu meningkatkan kemampuan siswa . Akibatnya prestasi belajar siswa juga menjadi rendah.Untuk itu peneliti yang juga sebagai guru menggunakan pemanfaatan media pembelajaran pada proses pembelajaran senam lantai guling depan . Permasalahan yang dihadapi oleh guru di kelas adalah (1) Apakah penggunaan media VCD dapat meningkatkan kemampuan senam lantai guling depan siswa kelas VI SDN 1 Platar. (2) Apakah penggunaan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi senam lantai guling depan siswa kelas VI SDN 1 Platar Kabupaten Jepara . Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tahap siklus I dan tahap siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tiap siklus meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan subjek penelitian siswa kelas VI SDN 1 Platar tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 29 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi tes praktik guling depan, lembar observasi siswa selama mengikuti pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase untuk mengungkap hasil ketuntasan belajar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan senam lantai guling depan siswa mengalami peningkatan. Dengan menggunakan media pembelajaran secara bertahap, hasil siklus I menunjukkan bahwa 72,4 % siswa mencapai ketuntasan belajar . Hasil siklus II menunjukkan bahwa 93,1 % siswa mencapai ketuntasan belajar. Karena persentase ketuntasan hasil belajar siswa melampaui 80%, penelitian tindakan kelas ini telah mencapai indikator keberhasilan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui pembelajaran dengan media video compact disc secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan guling depan pada pembelajaran senam lantai siswa kelas VI SD Negeri 1 Platar tahun ajaran 2015/2016.(2) Melalui Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran dengan media video compact disc dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Saran peneliti meliputi beberapa hal, yaitu: (1) penggunaan media video compact disc dapat menjadi alternatif bagi guru penjasorkes untuk diterapkan pada materi guling depan, (2) guru hendaknya mengkondisikan siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif, dan melakukan pendampingan selama proses pembelajaran.
macam cabang olahraga. Namun demikian
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan
bagian
integral dari sistem
materi yang diajarkan dalam pendidikan jasmani didasarkan pada jenjang pendidikan
pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena
masing-masing.
itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus
pendidikan
diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut.
pendidikan paling bawah (Sekolah Dasar)
Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya
berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama
mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga
maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)
mengembangkan
atau
aspek
kesehatan,
Ini
jasmani
Kejuruan
(SMK).
artinya,
materi
antara
jenjang
Sekolah
dasar
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
merupakan salah satu fase yang dilalui anak
kritis, stabilitas emosional, keterampilan
untuk memulai belajar berbagai hal. Dalam
sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di
kegiatan aktivitas jasmani dan olah raga.
sekolah dasar, guru diharapkan mengajarkan
Pendidikan proses
Jasmani
pembelajaran
adalah
melalui
suatu
aktivitas
berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan
strategi
permainan/olahraga,
jasmani yang didesain untuk meningkatkan
internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur,
kebugaran
kerjasama, dan lain-lain) dan pembiasaan
jasmani,
mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku
pola
hidup sehat, aktif,
sikap sportif, dan
pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
kecerdasan emosi. Pengalaman belajar yang
yang konvensional di dalam kelas yang
disajikan akan membantu untuk memahami
bersifat kajian teoritis, namun melibatkan
mengapa manusia bergerak dan bagaimana
unsur fisik, mental intelektual, emosi dan
cara melakukan gerakan yang aman, efisien,
sosial. Menurut Depdiknas (2007: 3-4)
dan efektif.
dalam Hamdani (2013 : 1), "Ruang lingkup
Pendidikan
jasmani
merupakan
hidup
sehat,
yang
dalam
mata pelajaran penjas sekolah dasar meliputi
pendidikan tunggal yang cakupannya cukup
aspek-aspek:
luas. Upaya mencapai tujuan pendidikan
aktivitas pengembangan, aktivitas senam,
jasmani,
aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan
pendidikan
maka
di
jasmani
dalam diajarkan
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
kurikulum berbagai
permainan
dan
olahraga,
luar kelas dan kesehatan". simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Permainan dan olahraga merupakan aktivitas
yang
berisi
tentang
kegiatan
depan,melenting tengkuk, lenting kepala, lenting tangan dan lain- lain. Karena senam
berbagai jenis olahraga dan permainan baik
lantai
terstruktur
Aktivitas
tubuh,maka bentuk pemanasan yang tepat
Pengembangan berfungsi untuk membentuk
dan lamanya waktu perlu menjadi perhatian
postur tubuh yang ideal dan pengembangan
sebelum melakukan gerakan senam. Siswa
komponen kebugaran jasmani .Sedangkan
yang tidak melakukan pemanasan dengan
aktivitas ritmik proses pembelajarannya
gerakan yang benar, sering merasakan sakit
memfokuskan
setelah melaksanakan senam lantai.
maupun
pada
tidak.
kesesuaian
atau
keterpaduan antara gerak dan irama . Aktivitas
Air
(akuatik)
berisi
tentang
berkaitan
Dalam
dengan
mengajar
kelentukan
senam
lantai,
walaupun gerakan atau latihan
yang
kegiatan di air seperti; permainan air, gaya-
diberikan sangat
gaya renang, dan keselamatan di air.
langkah pengamanan oleh seorang guru. Hal
Pendidikan Luar Kelas (outdoor Education)
ini untuk menghindari adanya kesalahan
berisi tentang kegiatan di luar kelas/sekolah
gerak ataupun kecelakaan saat latihan.
dan dialam bebas. Untuk Uji diri/senam
Sering guru menjumpai anak-anak
yang
berisi tentang kegiatan yang berhubungan
takut
salah
dengan ketangkasan seperti: senam lantai
melakukan
dan senam alat aktivitas fisik lainnya yang
Kemudian tidak berani melakukan latihan
bertujuan untuk melatih keberanian dan
lagi. Akhirnya siswa merasa jenuh ,karena
kapasitas diri.
senam lantai olahraga yang sulit dilakukan
Dari berbagai mata pelajaran yang
serta
melakukan
mudah,
namun perlu
latihan
gerakan
mengakibatkan
atau
kemudian
sakit
takut.
setelahnya.
ada di sekolah , senam merupakan salah satu
Akibatnya motivasi dan perhatian siswa
cabang olahraga yang diajarkan pada siswa
pada materi senam lantai menjadi berkurang
Sekolah Dasar. Senam merupakan latihan
, gerakan senam lantai yang dilakukanpun
fisik
sistematis
belum sepenuhnya benar. Hal ini juga
,melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih
mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi
dan
tujuan
rendah. Hasil belajar yang dicapai siswa
dan Giri , 2010 : 89)
dalam proses pembelajaran tidak dapat
yang
disusun
terencana,untuk
tertentu (Dadan
secara
mencapai
.Gerakan – gerakan senam lantai dilakukan
terlepas
di lantai dengan beralas matras yang terbuat
mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006:
dari busa yang kenyal. Bentuk latihan dasar
144) “ mengemukakan faktor-faktor yang
misalnya
guling
mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri
belakang,rangkaian berjalan dan guling
dari dua faktor yaitu faktor yang datangnya
guling
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
depan,
dari
faktor-faktor
yang
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dari individu siswa (internal factor), dan
itu
peneliti
faktor yang datang dari luar diri individu
media
siswa (eksternal factor)”. Keduanya dapat
kemampuan siswa khususnya pada sekolah
dijelaskan sebagai berikut :
dasar.
1). Faktor internal anak, meliputi:
b)
yang
menandai
pemanfaatan
pembelajaran untuk meningkatkan
Media
a) Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani
menggunakan
pembelajaran
merupakan
bagian penting dalam proses pembelajaran.
dapat
Menurut Zainal Aqib (2010 : 58), media
mempengaruhi semangat dan intensitas
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu
anak dalam mengikuti pelajaran.
yang dapat digunakan untuk menyalurkan
Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor
pesan
(message),
merangsang
pikiran,
yang termasuk aspek psikologis yang
perasaan,
dapat mempengaruhi kualitas perolehan
sehingga dapat mendorong proses belajar.
hasil
Media
belajar
siswa
antara
lain
:
perhatian,dan kemauan siswa pembelajaran
selain
dapat
(1)Intelegensi, (2) Sikap (3) bakat, (4)
meningkatkan motivasi belajar olah raga
minat, dan (5) motivasi.
juga mampu meningkatkan hasil belajar
2). Faktor eksternal anak, meliputi:
yang diharapkan. Hasil belajar olah raga
a) Faktor lingkungan sosial, seperti para
yang diharapkan adalah siswa mampu
guru, sifat para guru, staf adminitrasi
menguasai ketrampilan gerak. Selain itu
dan teman-teman sekelas.
dalam pembelajaran pendidikan jasmanilah
b) Faktor lingkungan non-sosial, seperti
murid harus belajar menyadari hubungan
sarana dan prasarana sekolah/belajar,
antara
letaknya rumah tempat tinggal keluarga,
timbulnya perasaan nyaman dan sehat.
keadaan cuaca dan waktu belajar yang
Dengan kegiatan tersebut murid harus
digunakan anak.
menyadari
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu cara
terhadap serangan penyakit dan pengaruh
guru mengajar , maupun metode, model
stress.
dan
diharapkan
murid
menghargai
kegiatan
media
pembelajaran
yang
digunakan. Faktor eksternal anak yaitu Media Pembelajaran
adalah
mempengaruhi
hasil
yang
bahwa Dengan
teratur
dirinya
lebih
kesadaran selanjutnya olahraga
dengan
tahan tersebut akan sebagai
sesuatu yang bermanfaat dan akan memilih
yang
mengisi waktu-waktu luangnya di luar
belajar
siswa.
sekolah dengan kegiatan yang aktif. Karena
pembelajaran
yang
itu proses yang ditawarkan guru penjas
kurang tepat akan berpengaruh pada daya
lewat programnya harus menyebabkan anak
serap siswa terhadap materi . Oleh karena
mencintai kegiatan pendidikan jasmani dan
Penggunaan
media
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
faktor
kegiatan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
olahraga, serta memberikan dasar yang baik
bergerak,seperti film(bergerak)bisu (tak
bagi
bersuara)
kegiatan
pendidikan
yang
sama
berikutnya
di
dan
jenjang
di
masa
5. Media still-visual, yakni media yang
dewasanya. Hal ini memang tidak mudah,
ada objek, namun tidak ada gerakan .
tapi harus diupayakan secara sengaja oleh
Seperti
guru penjas.
strip,gambar,microform,atau
Ada banyak Media Pembelajaran
filmhalaman
cetakan
yang dapat di gunakan seorang guru
6. Media semi-motion (semi gerak),yakni
pendidikan jasmani. Menurut Brets dalam
media yang menggunakan garis dan
Zainal Aqib (2010: 61), mengklasifikasikan
tulisan , seperti tele-autograf.
media berdasarkan tiga ciri yaitu suara
7. Media audio,yakni media yang hanya
(audio), bentuk (visual),dan gerak (motion).
menggunakan suara. Seperti radio ,
Atas dasar ini Brets membuat delapan
telephone, audio tape.
kelompok media , yaitu : 1. Media
8. Media cetakan, yakni media yang hanya
audio-motion-visual,
yakni
media yang mempunyai suara ada
menampilkan symbol-simbol tertentu, yaitu huruf (symbol bunyi).
gerakan , dan bentuk objeknya dapat
Dalam kaitan tersebut media yang
dilihat .Media semacam ini paling
peneliti
lengkap.
meningkatkan
Jenis
media
termasuk
gunakan hasil
dalam belajar
rangka olah
raga
kelompok ini adalah televisi , video ,
khususnya kemampuan sanam lantai guling
dan film bergerak.
depan adalah Media audio-motion-visual
2. Media audio- still - visual, yakni media
yaitu media video compact disk . Sesuai
yang mempunyai suara , objeknya dapat
dengan namanya, media ini merupakan
dilihat,
gerakan
kombinasi audio dan visual atau biasa
,seperti film –strip suara, slide bersuara
disebut media pandang-dengar. Menurut
atau rekaman televisi dengan gambar
Gordon dan Jeannette (2000:128) dalam
tak bergerak.
Suroso (2010:30), ada 6 jalur utama menuju
namun
tidak
ada
3. Media audio-semi-motion, yakni media
otak ketika kita belajar agar lebih efektif
yang mempunyai suara dan gerakan
yaitu dengan menggunakan apa yang kita
,namun tidak dapat menampilkan suatu
lihat, dengar, rasakan, sentuh, bau, dan
gerakan secara utuh ,seperti tele-writing
lakukan. Sudah pasti apabila menggunakan
atau teleboard
media ini akan semakin lengkap dan optimal
4. Media motion-visual, yakni media yang mempunyai
gambar
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
objek
panyajian bahan ajar kepada para siswa, selain itu media ini dalam batas-batas simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tertentu dapat juga menggantikan peran dan
dalam penelitian ini adalah model
tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu
Kemmis-Mc.Taggart
berperan sebagai penyaji materi (teacher)
dikembangkan oleh Kemmis-Mc.Taggart ini
tetapi karena penyajian materi bisa diganti
dilakukan melalui empat tahapan mulai dari
oleh media, maka peran guru bisa beralih
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan
refleksi. Langkah awal yang dilakukan guru
kemudahan bagi para siswa untuk belajar.
adalah melakukan identifikasi permasalahan
Rendahnya nilai hasil belajar
kelas melalui observasi awal pada hasil
menggambarkan
rendahnya
siswa tingkat
belajar/kemampuan
Model
siswa
dari yang
pada
materi
kemampuan siswa pada mata pelajaran
guling depan. Observasi awal dilakukan
tersebut diatas. Mata pelajaran Penjas dari
untuk mengetahui tindakan yang tepat yang
29 siswa kelas VI SDN 1 Platar Tahunan
harus dilakukan guru dalam menyelesaikan
Jepara
senam lantai
masalah rendahnya kemampuan siswa pada
guling depan juga masih rendah . Jelas
materi guling depan. Setelah memperoleh
sekali terlihat bahwa adanya perbedaan
rumusan masalah dari hasil observasi dan
tentang kenyatan di lapangan dengan tujuan
refleksi awal pembelajaran guru, selanjutnya
yang diharapkan
pada kurikulum, juga
dilakukan siklus tindakan yang meliputi: (1)
dengan harapan yang di inginkan guru dan
perencanaan (planning), (2) pelaksanaan
peneliti pada umumnya yaitu siswa dapat
tindakan
mengikuti
dengan
(observation), dan (4) refleksi (reflection).
antuasias atau semangat sehingga dapat
Pada fase refleksi siklus pertama, guru
mencapai nilai akhir yang
memuaskan.
menganalisis proses tindakan pada siklus
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti
pertama dan memperbaiki hal-hal yang
tertarik untuk meneliti “ Meningkatkan
kurang tepat untuk diatur ulang pada fase
Kemampuan Senam Lantai Guling Depan
perencanaan di siklus kedua.
hasil
tes formatif
setiap
pembelajaran
melalui Media VCD Pada Siswa kelas VI SDN 1 Platar Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016..
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan
Kelas
(Classroom
Action
Research). Model PTK yang digunakan Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
(3)
observasi
C. Kesimpulan Dari paparan dan pembahasan hasil penelitian dimuka maka penulis mengambil
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian Metode
(action),
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Bahwa
penggunaan
media
Pembelajaran dengan video compact disk dapat meningkatkan Kemampuan dan Ketrampilan Gerakan Senam Lantai
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Guling depan siswa Kelas VI SDN 1 Platar Tahunan Jepara. 2.
Dengan
penggunaan
Compact Disk dapat hasil belajar
media
Video
meningkatkan
Senam Lantai
Guling
depan siswa Kelas VI SDN 1 Platar Tahunan Jepara. D. Daftar Pustaka Abdulah, Arma . 1981. Olahraga untuk Perguruan Tinggi ,Yogyakarta : Sastra Hudaya Arikunto,Suharsimi. 2013 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta Asrori,Mohammad . 2012 . Penelitian Tindakan Kelas , Bandung: Wacana Prima Aqib,Zainal.2010.Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran , Surabaya : Insan Cendekia BNSP. 2007. Standar Isi Untuk Stuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Erminawati . 2009 . Kebugaran dan Kesehatan , Jakarta: Ricardo Hamdani. 2013. Pengaruh taktis terhadap waktu aktif belajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani .Skripsi. Bandung: UPI
Mutaqin,Arfan .2012 . Mengenal Teknologi . Bandung: Graha Bandung Kencana Rasyid,Harun dan Mansur . 2012 . Penilaian Hasil Belajar ,Bandung: Wacana Prima Riyanto,Yatim.2010.Metodologi Penelitian Pendidikan ,Surabaya : SIC Setyawati,Asih.2012.Peningkatatan Hasil Belajar perkalian dua bilangan melalui teknik sepuluh jari pada siswa kelas II sekolah dasar. Jurnal Riset Pendidikan,IV (4) : 367 Sukidin , Basrowi dan Suranto . 2010 . Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: Insan Cendekia Sumiati dan Asra. 2012 . Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima Sukarma,T.1986. Jakarta: karunika
Senam
dan
Metodik,
Suroso. 2010 . Smart Brain Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori,Surabaya :SIC Susilana,Rudi dan Cepi Riyana .2012 . Media Pembelajaran ,Bandung: Wacana Prima Syah,Muhibbin. 2006 .Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada Depdiknas.2002. pembelajaran senam lantai artistic,(CD). Dokumentasi Depdiknas
Heryana,Dadan dan Giri Verianti.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Kasbolah,Kasihani E.S dan I Wayan Sukarnyana .2006 . Penelitian Tindakan Kelas , Malang: UM Press
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Asroí| 13.1.01.09.0618P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11||