RUU STABILITAS SISTEM KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO
ENNY SRI HARTATI Selasa, 9 Juni 2015
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
URGENSI RUU JPSK 1. Resiko instabilitas sistem keuangan meningkat, baik dampak dari dinamika eksternal maupun domestik. 2. Mengantisipasi dan meminimalisir ketidakpastian global. 3. Ekonomi Indonesia terintegrasi dengan ekonomi Global (Ketergantungan Impor & Modal Asing) 3. panduan melakukan deteksi dini (early warning) terhadap potensi krisis keuangan melalui penanganan cepat 5. Mitigasi ketidakseimbangan resiko keuangan 6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan 7. Interval krisis global kecenderungannya semakin pendek 6. Sebagai landasan hukum (kepastian hukum) pengambil keputusan INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
22
MANFAAT RUU JPSK 1.
2.
3.
4.
5.
Adanya kejelasan tugas wewenang masing-masing lembaga (kementerian Keuangan, BI, OJK, LPS, kejelasan : – siapa melakukan apa – Siapa yang memiliki kewenangan mengambil keputusan saat krisis terjadi. – Siapa yang dapat menentukan kondisi krisis (kewenangan Pemerintah atau perlu persetujuan DPR) – bentuk koordinasi peran dan fungsi masing-masing lembaga. Adanya indikator dan parameter kondisi krisis secara jelas. Parameter harus jelas, tidak bermakna ambigu/multi tafsir. mencegah terjadinya moral hazard mencegah upaya-upaya kriminalisasi. Adanya kejelasan parameter bank yang berdampak sistemik. – kejelasan kriteria bank yang berdampak sistemik /harus diselamatkan (domestic systemically important bank/DSIB). – kriteria bank skala besar , transaksi banyak, dan nasabah besar. RUU JPSK dapat mengamanatkan pembentukan kelembagaan stabilitas sistem keuangan secara permanen o tidak hanya sekedar Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK o Memiliki infrastruktur untuk mengantisipasi dan menangani krisis. kejelasan hak imunitas – Tidak berpotensi dikriminalisasi tapi dapat mencegah moral hazard
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
33
RESIKO GLOBAL 1. Ketidakpastian pemulihan ekonomi global 2. Ketidakseimbangan sektor keuangan global dan sektor riil 3. Normalisasi kebijakan the Fed 4. Potensi pembalikan arus modal 5. Fluktuasi Harga Komoditas/Harga Minyak 6. Gejolak Pasar Saham 7. dsb
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
44
TANTANGAN DOMESTIK 1. Perlambatan Ekonomi Domestik – Perlambatan Pertumbuhan Kredit 2. Resiko Nilai Tukar 3. Resiko Likuiditas 4. Resiko beban utang berlebihan : meningkatnya Utang Luar Negeri 5. Meningkatnya Resiko Kredit 6. Peningkatan pangsar dana Mahal dalam DPK 7. Terbatasnya ekspansi kredit 8. Dangkalnya pasar keuangan domestik
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
55
Proyeksi Ekonomi Global IMF April 2015 2015 Dunia Amerika Serikat Kawasan Euro Jerman Perancis Ialia Spanyol Jepang Tiongkok India
3,5 3,3 1,4 1,6 1,1 0,5 2,5 1 6,8 7,5
2016 3,7 3,1 1,6 1,6 1,4 1,1 2 1,2 6,3 7,5
OECD 2015 3,7 3,1 1,1 0,8 7,1 -
Concensus Forecast April 2015
2016 3,9
3 1,7 1 6,9 -
2015 2,9 1,5 1,9 1,1 0,6 2,5 1 6,9 7,7
2016 2,8 1,8 2 1,6 1,2 2,4 1,7 6,8 8
Sumber : WEO Apil 2015, OECD General Assesment of the Macro Economics and Situation, 2014; Concensus Forecast 2015
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
6
Perkembangan Bursa Saham Global
Peningkatan kineja pasar keuangan ditengah perlambatan ekonomi menunjukkan ketidakseimbangan kinerja sektor keuangan dan sektor riil, tentu berpotensi menimbulkan resiko likuiditas/sistem keuangan.
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
7
Apresiasi/Depresiasi Terhadap US$
Penguatan dolar secara persisten meningkatkan resiko pemulihan ekonomi, meningkatkan resiko currency mismatch (tingginya kewajiban dalam dollar) di negara Emerging market
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
8
Kepemilikan SBN
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
9
Gejolak Harga Minyak Dunia
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
10
Perkembangan Harga Minyak Dunia (US$/bbl)
Sumber: World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet), 2015 (diolah)
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
11
Perkembangan Harga Batubara dan CPO
Sumber: World Bank Commodity Price Data (The Pink Sheet), 2015 (diolah)
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
12
Pertumbuhan Terendah sejak Triw IV 2009
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
13
Rupiah Terus Merosot Sejak Pemerintah Baru
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
14
Neraca Pembayaran
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
15
Transaksi Finansial
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
16
Korelasi Neraca Pembayaran dan Nilai Tukar
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
17
Perkembangan Nilai tukar dan Inflasi (%, yoy) 17.11
14,000
18 16
12,000
10,000
14
12.55
11.06
12
10.03
8,000
8.38 6,000
6.60
6.40
6.96
6.59
10
8.36 6.79
5.06
6
4,000
3.79
4.30 4
10,400
8,950
8,420
9,270
9,830
8,995
9,393
11,120
9,404
8,996
9,069
9,793
12,173
12,388
12,963
2.78 2,000
8
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Apr-15
0
2 0
Rp/US$ (Desember)
Inflasi (%,yoy)
Sumber: SEKI-BI dan BPS, 2015
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
18
Perkembangan Utang Luar Negeri
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
19
Pertumbuhan ULN Vs GDP
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
20
Pertumbuhan ULN Pemerintah dan Swasta
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
21
Tren Perlambatan Kredit September 2014 – Maret 2015
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
22
Indeks Stabilitas Sistem Keuangan
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
23
TERIMA KASIH Konfirmasi lebih lanjut bisa melalui Email :
[email protected]
INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE (INDEF)
2424