e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)
PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PROJEK TERHADAP HASIL BELAJAR TIK DENGAN KOVARIABEL KEMAMPUAN NUMERIK DAN EKSPEKTASI KARIR BIDANG INFORMATIKA (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMA DHARMA PRAJA BADUNG) TAHUN 2013/2014 Rusmayani, Prof. Dr. I Made Candiasa, MI.Kom, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.TI. Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar TIK siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen projek dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen konvensional dengan kovariabel kemampuan numerik dan ekspektasi karir. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMA Dharma Praja Badung tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan cara random sampling. Rancangan dalam penelitian ini adalah Post test only control group design dengan analisis statistik anakova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan (1) Hasil belajar TIK siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen projek menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen konvensional (2) Hasil belajar TIK siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen projek menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen konvensional setelah dikendalikan oleh kovariabel kemampuan numerik dan kovariabel ekspektasi karir (3) Hasil belajar TIK siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen projek menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen konvensional setelah dikendalikan secara simultan oleh kovariabel kemampuan numerik dan ekspektasi karir (4) Kemampuan numerik dan ekspektasi karir berkontribusi terhadap hasil belajar TIK dan (5) Terdapat kontribusi secara simultan antara kemampuan numerik dan ekspektasi karir terhadap hasil belajar TIK. Kata kunci: Asesmen Projek, Ekspektasi Karir, Hasil Belajar TIK, dan Kemampuan Numerik Abstract This research aims to investigate the difference in Information Communication Technology (ICT) learning outcome between students who followed project assessment learning and students who followed learning using conventional assessment with numerical ability and career expectation in information field covariables. Population of this reserach was the entire tenth grade senior high school students SMA Dharma Praja Badung in even semester academic years 2013/2014. Sample was selected using random sampling technique. The design of this research was Post test only control group design with one-way ancova statistical analysis. Research results showed: (1) ICT learning outcome of students who followed project assessment learning showed significant difference compared to student’s learning outcome of those who followed conventional assessment learning (2) ICT learning outcome of students who followed project assessment showed significant difference with learning outcome of students who followed conventional assessment after given control by numerical ability covariable and career expectation covariable (3) ICT learning outcome of students who followed project assessment learning showed significant difference compared to learning outcome of students who followed conventional assessment learning after controlling by numerical ability and career expectation covariables (4) Numerical ability and Career expectation has contibution towards ICT learning outcome and (5) there is a simultaneous contribution between numerical ability and career expectation toward ICT learning outcome Keywords: career expectation, information communication technology (ICT) learning outcome and numerical ability, project assessment
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) PENDAHULUAN
Rendahnya
Pendidikan pada hakikatnya adalah
sekolah
kualitas
menengah
para
atas
lulusan
dan
kejuruan
mencetak generasi yang mandiri dan mumpuni
mengindikasikan ketidaksiapan lulusan dalam
serta mampu berkompetisi dan aktif dalam
memasuki dunia kerja, ketidaksiapan tersebut
pembangunan nasional, pernyataan tersebut
tentunya
didukung
pendidikan
muncul dalam proses pembelajaran. Sekolah
nasional yang berbunyi bahwa pendidikan
sebagai lembaga pendidikan formal (khususnya
bertujuan mengembangkan potensi siswa agar
SMA/SMK),
menjadi manusia yang beriman, bertakwa
mengarahkan dan mengembangkan sumber
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
daya manusia dengan lebih terarah sesuai
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dengan
dan menjadi warga negara yang demokratis
pembelajaran. Sekolah tidak hanya dituntut
dan bertanggung jawab.
untuk menghasilkan lulusan yang berijasah
oleh
undang-undang
Namun
kenyataan
yang
terjadi
dipicu
spesifikasinya
harapan
mempersiapkan
sekolah
memiliki
keterampilan
lulusan
yang
tidak
yang
berfungsi
melalui
proses
akan tetapi diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan,
Banyaknya
permasalahan
seharusnya
dilapangan, kualitas pendidikan masih jauh dari masyarakat.
oleh
dan
kualitas
diri
diri
dalam
untuk
persaingan
di
masyarakat. Sekolah menengah atas dan
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sehingga
kejuruan
generasi muda tersebut tidak dapat diharapkan
menghasilkan tenaga kerja menengah yang
untuk menjadi anggota
dibekali
dengan
produktif,
kemampuan-kemampuan
masyarakat.
yang produktif di
Lemahnya
proses
tersebut
membuktikan adanya kelemahan dalam proses
dan
pembelajaran “mengoleksi”
selama sekitar
juga
adaptif,
ini.
Bali
masih
keutuhan
48,3
ribu
orang
menengah
harus
memiliki
misi
yakni
kemampuan-kemampuan
sehingga
karakteristik sebagai
normatif
menggambarkan
tamatan bagian
pendidikan yang
tidak
pengangguran terbuka yang mayoritas dari
terpisahkan dari sistem pendidikan nasional,
mereka berstatus lulusan SMA/SMK (Berita
disamping itu juga mengembangkan sikap
Dewata, 7 Mei 2012). Meskipun mengalami
profesional, mampu memilih karir, berkompeten
penurunan dibandingkan jumlah pengangguran
dan mampu mengembangkan diri.
di tahun 2011 namun kondisi tersebut juga tidak bisa
dibiarkan
karena
tiap
tahun
bertambah sekolah menengah menamatkan
siswanya.
akan
Permasalah atas,
pendidikan
pembelajaran
sudah
tersebut
di
seharusnya
yang akan
dikembalikan pada konsep learning to do
tersebut
sebagai salah satu pilar pendidikan yang
Data
menggambarkan banyaknya lulusan SMA/SMK
dirumuskan
yang tidak terserap dalam dunia kerja atau
mengandung pengertian bahwa belajar itu
produktivitas yang rendah, masalah ini terjadi
bukan hanya sekedar mendengar dan melihat
juga karena ketidaksesuaian antara keinginan
dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tetapi
yang
belajar untuk berbuat dengan tujuan akhir
berlebihan
mendapatkan terutama
dan
pekerjaan
dikalangan
(job
pengharapan expectation)
orang-orang
berpendidikan tinggi (Todaro, 1995).
yang
penguasaan diperlukan
oleh
UNESCO.
kompetensi dalam
era
Konsep
yang
persaingan
ini
sangat global.
sehingga sudah seharusnya wahana belajar
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) hendaknya memiliki seperangkat kemampuan
sebaliknya
yang harus dipelajari dan dikuasai siswa sesuai
menyebabkan hasil belajar TIK juga rendah
dengan tuntutan dunia kerja. Terkait dengan hal
sehingga diduga memiliki harapan karir yang
tersebut
dan
rendah juga dalam dunia kerja. Oleh karena itu,
asesmen pembelajaran timbul dalam kurun
dalam penelitian ini dilibatkan kemampuan
waktu terakhir ini, sebagai salah satu kiat atau
numerik dan ekspektasi karir bidang informatika
upaya
sebagai pengontrol/pengendali yang diduga
diatas
berbagai
untuk
memperbaiki
pendekatan
membelajarkan permasalah
siswa
dan
pendidikan
agar
kemampuan
berpengaruh
terhadap
numerik
hasil
rendah
belajar
TIK.
proses tersebut bisa berlangsung optimal dan
Berbicara mengenai hasil belajar, maka tidak
maksimal.
dalam
dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar
pembelajaran ataupun asesmen dikembangkan
yang terjadi dalam diri peserta didik. Proses
dikaitkan dengan teori belajar
belajar yang kurang sesuai dengan karakteristik
Berbagai
disesuaikan
inovasi
dengan
tertentu dan
karakteristik
mata
pelajaran tertentu pula.
siswa dan karakteristik materi pelajaran akan berakibat pada hasil belajar yang kurang
Teknologi informasi dan komunikasi
maksimal
bahkan
dapat
menghasilkan
(TIK) berkembang pesat, dipicu oleh temuan
pemahaman
dalam
material
Dengan kata lain bahwa hasil belajar sangat
ini
dipengaruhi oleh kemampuan berpikir, minat,
berpengaruh besar terhadap berbagai aspek
kecerdasan, sikap dan motivasi serta proses
kehidupan,
pembelajaran
bidang
rekayasa
mikroelektronika.
Perkembangan
bahkan
perilaku
dan
aktivitas
manusia banyak bergantung pada teknologi
konsep-konsep
yang
(penerapan
salah.
asesmen
pembelajaran yang tepat).
informasi dan komunikasi. Mata pelajaran TIK
Upaya optimalisasi proses dan hasil
dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta
belajar memerlukan informasi hasil assessment
didik agar mampu mengantisipasi pesatnya
terhadap kualitas proses dan hasil belajar
perkembangan tersebut. Mata pelajaran TIK
sebelumnya,
perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai
assessment) merupakan kegiatan penilaian
peserta
siswa
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
kehidupan global. Teknologi Informasi (TIK)
berupa
merupakan
pengumpulan,
didik
sedini mungkin agar
mata
pembelajarannya
pelajaran lebih
yang
banyak
jumlah
praktikum
Penilaian
suatu
pengevaluasian,
projek
investigasi
(project
sejak
dari
pengorganisasian, hingga
penyajian
data.
sehingga diperlukan keterampilan siswa dalam
penilaian projek ini merupakan suatu sarana
mengoperasikan komputer disamping itu TIK
yang penting untuk menilai kemampuan umum,
sebagai salah satu mata pelajaran ilmu pasti,
baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik
yakni mata pelajaran yang memuat banyak
dalam
sintak-sintak
Teknologi
matematis,
maka
kontribusi
semua
bidang,
Informasi
(TIK) untuk
di
bidang SMA,
kemampuan numerik diduga memiliki peranan
Pertimbangan
yang tinggi dalam pencapaian kompetensi
penggunaan asesmen projek juga dinyatakan
tersebut. Artinya kemampuan numerik yang
oleh Mc. Lughin dan Voght (1996) bahwasanya
tinggi
perlu dilakukan perubahan orientasi asesmen
menyebabkan hasil belajar TIK tinggi,
lain
khususnya
mendukung
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) kearah
yang
dimana
lebih
asesmen
terbuka ini
(open-ended),
siswa
membangun
responnya sendiri.
mata
pelajaran
tertentu,
dan
penerapan asesmen ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan
Berdasarkan wawancara dengan guru pengajar
karakteristik
pelajaran
TIK,
terungkap
hasil belajar siswa.
bahwa
sebagian besar pengajar masih menggunakan
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian true
kebiasaan lama dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa terutama dalam
eksperimental
design
praktikum yakni menilai siswa berdasarkan
posttest
control
pengamatan
rubrik
dilakukan di SMA Dharma Praja Badung
sehingga
dengan melibatkan 90 siswa yang diperoleh
penilaian
mereka
atau
tanpa
acuan
adanya
penilaian
penilaian yang dilakukan cenderung bersifat
only
dengan group
rancangan
design
yang
dengan teknik randon sampling.
subyektif karena tidak memiliki batasan yang
Pengumpulan data dilakukan dengan
jelas. Disamping itu penilaian yang dilakukan
tes dalam bentuk tes kemampuan numerik,
kurang mengukur kemampuan siswa yang
kuesioner ekspektasi karir, dan projek. Tes
berbeda-beda.
kemampuan numerik dan kuesioner ekspektasi
Jika hal ini berlangsung terus-menerus
karir
diberikan
sebelum
dilakukan
guru sebagai pendidik dan pengayom akan
numerik masing-masing siswa dan ekspektasi
kurang
dan
karir mereka terhadap bidang informatika.
yang
Sedangkan projek diberikan dua kali yakni satu
berbeda-beda dengan ekspektasi karir mereka
kali dalam tiap-tiap lima kali pertemuan atau
setelah menamatkan diri di sekolah menengah
lima kali dalam pemberian materi. Data hasil
atas.
belajar dianalisis secara deskriptif dan statistik
melihat,
mengarahkan
merasakan,
kemampuan
Sehingga
peran
siswa
guru
kurang
bisa
dirasakan oleh siswa. Bertitik
kemampuan
dengan analisis anakova 1 jalur. belakang
Penelitian ini mengkaji tujuh hipotesis.
masalah diatas diduga dengan memberikan
(1) Terdapat pengaruh hasil belajar TIK antara
asesmen yang berbeda pada setiap kelas akan
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
dengan asesmen projek dengan kelompok
hasil belajar siswa dengan mempertimbangkan
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
kemampuan numerik dan ekspektasi karir
asesmen konvensional pada siswa kelas XI
bidang informatika siswa. Oleh sebab itu, maka
SMA Dharma Praja Badung; (2) Terdapat
penelitian ini dilakukan.
pengaruh hasil belajar TIK antara kelompok
Hasil
tolak
mengetahui
penelitian
dalam jangka waktu yang relatif lama maka
bisa
untuk
diawal
dari
penelitian
bermanfaat
ini
diharapkan
asesmen projek dengan kelompok siswa yang
pengetahuan terutama dalam pengembangan
belajar dengan asesmen konvensional setelah
asesmen pembelajaran inovatif. Selain itu hasil
diadakan pengendalian pengaruh kemampuan
penelitian
untuk
numerik pada siswa kelas XI SMA Dharma
melakukan
Praja Badung; (3) Terdapat pengaruh hasil
ini
pengembangan
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
ilmu
membenahi
untuk
latar
diharapkan
pola
guru
mampu
dalam
kegiatan penilaian yang disesuaikan dengan
belajar TIK
antara kelompok siswa yang
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) mengikuti
pembelajaran
dengan
asesmen
sedang. Sehingga secara umum hasil belajar
projek dengan kelompok siswa yang belajar
TIK
dengan
setelah
dengan asesmen projek lebih baik dari hasil
diadakan pengendalian pengaruh ekspektasi
belajar TIK siswa yang mengunakan asesmen
karir bidang informatika pada siswa kelas XI
konvensional. Agar tampak lebih jelas maka
SMA Dharma Praja Badung; (4) Terdapat
data hasil belajar pada masing-masing kelas
pengaruh hasil belajar TIK antara kelompok
eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
tabel 1 dan 2 seperti berikut:
asesmen projek dengan kelompok siswa yang
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Data Hasil belajar TIK Siswa Pada Kelas Eksperimen Kelas Nilai F F F F Kum Interval Tengah Absolut Relatif Kum Rel 67-71 66.5 3 6.667 3 6.667 72-76 71.5 7 15.556 10 22.222 77-81 76.5 13 28.889 23 51.111 82-86 81.5 9 20.000 32 71.111 87-91 86.5 8 17.778 40 88.889 92-96 91.5 4 8.889 44 97.778 97-101 96.5 1 2.222 45 100.000
asesmen
konvensional
belajar dengan asesmen konvensional setelah diadakan pengendalian secara simultan antara kemampuan numerik dan ekspektasi karir bidang informatika pada siswa kelas XI SMA Dharma
Praja
Badung;
(5)
Kemampuan
numerik memiliki kontribusi terhadap hasil belajar TIK pada siswa kelas XI SMA Dharma
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran
Praja Badung; (6) Ekspektasi karir memiliki kontribusi terhadap hasil belajar TIK
pada
siswa kelas XI SMA Dharma Praja Badung; dan (7) Kemampuan numerik dan ekspektasi karir berkontribusi secara simultan terhadap hasil belajar TIK pada siswa kelas XI SMA Dharma Praja Badung.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Hasil belajar TIK Siswa Pada Kelas Kontrol Kelas Nilai F F F F Kum Interval Tengah Absolut Relatif Kum Rel 52-58 51.5 6 6.667 6 6.667 59-65 58.5 5 15.556 11 22.222 66-72 65.5 8 28.889 19 51.111 73-79 72.5 5 20.000 24 71.111 80-86 79.5 7 17.778 31 88.889 87-93 86.5 6 8.889 37 97.778 94-100 93.5 8 2.222 45 100.000
Pertama, hasil analisis data telah membuktikan Kedua, berdasarkan analisis data telah
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA Dharma Praja
terbukti
antara siswa yang mengikuti pembelajaran
signifikan hasil belajar TIK siswa SMA kelas XI
berbasis asesmen projek dan siswa yang
Dharma Praja Badung antara siswa yang
mengikuti
mengikuti
pembelajaran
konvensional FA signifikan.
hitung
dengan
asesmen
= 32,856 yang ternyata
Selanjutnya
terbukti
bahwa
bahwa
terdapat
pembelajaran
perbedaan
berbasis
yang
asesmen
projek dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
asesmen
dikendalikan
dengan asesmen projek dengan skor rata-rata
numerik dengan F*A = 36,631 yang ternyata
hasil belajar TIK sebesar 94,53 dengan katagori
signifikan. Ketiga,
kovariabel
setelah
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
tinggi, lebih tinggi dari hasil belajar TIK pada
oleh
konvensional
terdapat
kemampuan
perbedaan
yang
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran
signifikan hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA
dengan asesmen konvensional dengan skor
Dharma Praja Badung antara siswa yang
rata-rata
mengikuti
sebesar
70.09
dengan
katagori
pembelajaran
berbasis
asesmen
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) projek dan siswa yang mengikuti pembelajaran
pembelajaran
dengan
setelah
siswa. Hal ini berarti hasil belajar siswa
dikendalikan oleh kovariabel ekspektasi karir,
dipengaruhi juga oleh asesmen pembelajaran.
dari perhitungan didapat F*A = 36,570 yang
Penilaian
signifikan pada taraf signifikansi 5%.
merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
asesmen
konvensional
Keempat, dari hasil analisis terdapat
tugas
dan
perbedaan
projek
yang
kemampuan
(project
harus
assessment)
diselesaikan
dalam
perbedaan yang signifikan hasil belajar TIK
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
siswa kelas XI SMA Dharma Praja Badung
suatu investigasi sejak dari pengumpulan,
antara siswa yang mengikuti pembelajaran
pengorganisasian,
berbasis asesmen projek dan siswa yang
penyajian
data.
Asesmen
mengikuti
digunakan
untuk
mengetahui
pembelajaran
konvensional simultan
setelah
oleh
dengan
dikendalikan
kemampuan
asesmen secara
numerik
kemampuan
pengevaluasian,
penyelidikan
hingga
projek
dapat
pemahaman,
dan
kemampuan
dan
menginformasikan peserta didik pada mata
ekspektasi karir dengan Freg = 29,458 yang
pelajaran tertentu secara jelas khususnya
signifikan pada taraf signifikansi 5%.
dalam pelajaran TIK.
Kelima, kemampuan numerik memiliki
Implementasi asesmen projek tidak selalu
kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar
tepat digunaan dalam semua mata pelajaran
TIK
dengan koefisien determinasinya Rxy²=
namun untuk mata pelajaran TIK implementasi
0.231. Hal ini berarti sekitar 23.104% variasi
asesmen projek cukup memiliki dampak yang
dalam variabel terikat Y (hasil belajar TIK)
positif bagi peningkatan hasil belajar dan ini
dijelaskan
dibuktikan salah satunya dalam penelitian ini.
oleh
variabel
X
(Kemampuan
numerik). Keenam,
Hasil
pada
penelitian
ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
kontribusi terhadap hasil belajar TIK dengan
signifikan hasil belajar TIK antara kelompok
koefisien determinasinya Rxy²= 0.202. Hal ini
siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis
berarti sekitar 20.250% variasi dalam variabel
asesmen projek dengan kelompok siswa yang
terikat Y (hasil belajar TIK) dijelaskan oleh
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
variable X (Ekspektasi karir), dan
Ketujuh,
asesmen konvensional. Ketujuh hipotesis yang
kemampuan numerik dan ekspektasi karir
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima,
berkontribusi secara simultan terhadap hasil
setelah dilakukan analisis data dengan uji
belajar TIK dari perhitungan koefisien korelasi
stastistik. Pengujian ketujuh hipotesis yang
didapat R² = 0.233 dan R = 0.482. Hal ini
diajukan pada penelitian ini telah menghasilkan
berarti kontribusi kemampuan numerik (X₁) dan
rincian hasil uji hipotesis dengan pembahasan
ekspektasi karir (X₂) terhadap hasil belajar TIK
bahwa hasil belajar TIK siswa yang mengikuti
(Y)
pembelajaran berbasis asesmen projek lebih
48.2%
karir
data
memiliki
besarnya
ekspektasi
analisis
sedangkan
sisanya
ditentukan oleh variabel yang lain yang tidak
tinggi dari hasil belajar TIK siswa
diteliti.
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik faktor eksternal maupun faktor
internal
salah
satunya
kualitas
yang
asesmen konvensional. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya
adalah
asesmen
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) pembelajaran yang digunakan guru. Asesmen
bahwa hasil-hasil penelitian yang menerapkan
pembelajaran yang diterapkan guru dalam
asesmen inovatif (asesmen projek) dalam
menilai proses belajar siswa berpengaruh besar
proses
terhadap pencapaian hasil belajar yang dicapai
menunjukkan keunggulan yaitu salah satu
siswa.
hendaknya
penelitian yang dilakukan Umbara (2011) dalam
mampu memilih dan memilah asesmen yang
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan
digunakan
dan
Asesmen Projek Terhadap Prestasi Belajar IPS
disesuaikan dengan karateristik siswa dan
Ditinjau Dari Sikap Sosial”. Hasil penelitiannya
keberagaman kemampuan yang dimiliki siswa,
membuktikan bahwa asesmen projek dalam
sehingga tujuan pembelajaran atau kompetensi
pencapaian prestasi belajar IPS lebih baik
yang sudah ditetapkan tercapai. Pembelajaran
daripada
berbasis asesmen projek terbukti lebih baik
diperkuat juga dengan hasil penelitian yang
dalam peningkatkan hasil belajar TIK daripada
dilakukan oleh Japa (2010) dalam penelitian
asesmen
yang
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
biasa digunakan guru di SMA Dharma Praja
Group Investigation Berbasis Asesmen Projek
Badung.
Terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau Dari
Dengan
demikian
dalam
guru
pembelajaran
pembelajaran
konvensional
Berdasarkan hasil penelitian ini guru
pembelajaran
asesmen
secara
konsisten
konvensional.
Hal
ini
Kebiasaan Belajar Siswa”. Hasil penelitiannya
perlu menyadari bahwa tidak semua pokok
menunjukkan
bahasan cocok dinilai dengan dengan penilaian
pembelajaran berbasis asesmen projek dan
yang
untuk
kebiasaan
Perlu
prestasi belajar IPA. Namun dalam hal ini
sama
meningkatkan disadari
dalam hasil
belajar
bahwa
pembelajaran
kaitannya siswa.
beberapa
asesmen
projek
terhadap
saja
yang
dalam
proses
hasil dan prestasi belajar tapi asesmen inovatif
tujuan
lainnya seperti penelitian yang dilakukan oleh
ditetapkan
Eksperimen Budiastiti (2011) dalam penelitian
sebelumnya. Asesmen projek lebih banyak
tentang Asesmen Kinerja dalam pembelajaran
memberi
untuk
ekonomi ditinjau dari kemampuan numerik
menemukan dan memahami sendiri konsep-
pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kuta
konsep yang ada dalam proses pembelajaran
Badung, menyimpulkan bahwa telah terbukti
serta dalam penilainnya bersifat menyeluruh
bahwa asesmen inovatif (asesmen kinerja)
yakni dari proses hingga hasil atau produk.
dengan
guru
ada
hanya
berpengaruh
model
memiliki pengaruh positif dalam peningkatan
oleh
yang
bukan
belajar
penerapan
dapat
digunakan
inovatif
asesmen
bahwa
pembelajaran
untuk
mencapai
pembelajaran
yang
telah
kesempatan
pada
siswa
Sistem asesmen projek bermuara pada
dikendalikan
berpengaruh
oleh
terhadap
bakat
numerik
prestasi
belajar
pemahaman konsep secara utuh pada diri
ekonomi, semakin tinggi kemampuan numerik
siswa.
siswa
Pemahaman
konsep
secara
utuh
maka
prestasi
belajar
ekonomi
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
cenderung tinggi, begitu juga sebaliknya bakat
ini sesuai dengan kenyataan bahwa tingkat
numerik siswa yang rendah maka prestasi
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor
belajar ekonomi juga cenderung rendah. Dari
internal dan eksternal.
hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas
Banyak
penelitian
mengungkapkan
sangatlah logis bahwa asesmen projek yang
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) digunakan dalam pembelajaran memberikan
29,458, (5) Kemampuan numerik memiliki
hasil yang lebih baik daripada asesmen yang
kontribusi terhadap hasil belajar TIK dengan
biasa digunakan (konvensional), sehingga telah
Rxy²= 0.231. Hal ini berarti sekitar 23.1%
terbukti secara empiris dalam penelitian ini,
variasi dalam variabel terikat Y dijelaskan oleh
bahwa hasil belajar TIK siswa yang mengikuti
variabel
pembelajaran berbasis asesmen projek lebih
Ekspektasi karir memiliki kontribusi terhadap
baik
mengikuti
hasil belajar TIK didapat Rxy²= 0.202. Hal ini
pembelajaran dengan menggunakan asesmen
berarti sekitar 20.25% variasi dalam variabel
konvensional.
terikat Y dijelaskan oleh variabel X (Ekspektasi
daripada
siswa
yang
X
(Kemampuan
numerik),
(6)
karir) dan (7) Terdapat kontribusi secara PENUTUP
simultan antara kemampuan
numerik
dan
Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis,
ekspektasi karir terhadap hasil belajar TIK
dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan R = 0.482. Hal ini berarti kontribusi
berbasis
berpengaruh
kemampuan numerik (X₁) dan ekspektasi karir
terhadap terhadap hasil belajar TIK ditinjau dari
(X₂) terhadap hasil belajar TIK (Y) besarnya
kemampuan numerik dan ekspektasi karir.
48.2% sedangkan sisanya ditentukan oleh
Secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:
variabel yang lain yang tidak diteliti
asesmen
proyek
(1) Hasil belajar TIK siswa yang mengikuti
Hasil
penelitian
ini
berimplikasi
pembelajaran asesmen projek menunjukkan
terhadap
perbedaan yang signifikan dengan hasil belajar
pembelajaran, (2) pemanfaatan dan penerapan
siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen
asesmen
konvensional FA= 32.856, (2) Hasil belajar TIK
khususnya pembelajaran TIK, dan (3) Lembaga
siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen
pendidikan
projek menunjukkan perbedaan yang signifikan
kependidikan.
dengan hasil belajar siswa yang mengikuti
(1)
Peran
yang
tepat
yang
Berdasarkan
guru
dalam
TIK
dalam
pembelajaran
mencetak
hasil
tenaga
penelitian
dapat
pembelajaran asesmen konvensional setelah
disarankan bahwa untuk proses pembelajaran
dikendalikan
selanjutnya
oleh
kovariabel
kemampuan
guru
diharapkan
mampu
numerik dengan F*A = 36.631, (3) Hasil belajar
menerapkan asesmen projek yang tentunya
TIK
pembelajaran
disesuaikan dengan karakteritik mata pelajaran,
asesmen projek menunjukkan perbedaan yang
sehingga penilaian yang dilakukan bisa lebih
signifikan dengan hasil belajar siswa yang
obyektif, terarah dan menyeluruh.
siswa
yang
mengikuti
mengikuti pembelajaran asesmen konvensional setelah dikendalikan oleh kovariabel ekspektasi
DAFTAR RUJUKAN
karir dengan F*A = 36.570, (4) Hasil belajar TIK
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen projek menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran asesmen konvensional setelah dikendalikan
oleh
kovariabel
kemampuan
numerik dan ekspektasi karir dengan
Freg =
Ayu Tridwiguni, Luh Komang. 2012. Efek Kausal Kualitas Pengelolaan Pembelajaran Dan Ekspektasi Karir Terhadap Motivasi Belajar Dan Kaitannya Dengan Hasil Belajar Bahasa Jepang (Studi Persepsi Para Siswa Kelas XI Program IPB SMAN Di Kota Semarapura). Tesis. UNDIKSHA.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014) Budiastiti, Desak Nyoman. 2011. Pengaruh Implementasi Asesmen Kinerja Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Bakat Numerik Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kuta Badung. Tesis. UNDIKSHA: Singaraja. Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbit Undiksha.
Candiasa, I Made. 2011a. Pengujian Instrumen Penelitian Disertai Aplikasi ITEMAN dan BIGSTEPS. Singaraja: Unit Penerbit Undiksha. Candiasa, I Made. 2011b. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbit Undiksha. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Program Pascasarjana, 2012. Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Undiksha. Singaraja: Unit Penerbit Undiksha. Japa Gunawan, I Wayan. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbasis Asesmen Proyek Terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau Dari Kebiasaan Belajar Siswa. Tesis. UNDIKSHA: Singaraja. Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Unit Penerbit Undiksha. Umbara, Sang Putu. 2011. Pengaruh Penerapan Asesmen Proyek Terhadap Prestasi Belajar IPS Ditinjau Dari Sikap Sosial. Tesis. UNDIKSHA: Singaraja.