KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
RUMUSAN RAKERNAS RISTEKDIKTI KOMISI V
Penguatan Inovasi Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Bangsa
Tim Perumus Serpong, 01 Februari 2016 KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
1
1
Isu-Isu Strategis • Globalisasi : merupakan produk perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan daya inovasi, yang semakin mengecilkan arti tapal batas politik dan geografi, serta ekonomi sebagai penggerak utama era saat ini. • Middle Income Trap : a situation whereby a middle income trap country is falling to transition to a high-income economy due to rising costs and declining competitiveness. • Bonus Demografi : Rasio ketergantungan dari usia non produktif terhadap usia produktif berada pada titik rendah. • Green Growth : growth balanced with environmental protection; quality oriented, low-carbon, energy efficient growth with a focus on creating value through clean technology and innovation in market for environmental goods and services.
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 05/02/2016
Kementerian Ristek dan Dikti
4
4
Perkembangan Lingkungan Strategis (Common Enemy 2025)
• Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) • Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) • Trans-Pacific-Partnership • Pergeseran Ekonomi Global; East Asian Economies and the Chinese Engine. Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 05/02/2016
Kementerian Ristek dan Dikti
5
5
INDONESIA AND SELECTED ASEAN COUNTRIES 9th Pilar: Technology Readi
Avail. of the Latest Techn.
Firm Level Techn. Adoption
FDI Technology Transfer
Rank Country
Rank
Rank Country
Rank Country
Value
Country
Value
Value
Value
47 Malaysia
4.6
30 Malaysia
5.7
23 Malaysia
5.6
5 Malaysia
5.6
58 Thailand
4.2
68 Indonesia
4.8
40 Philippines
5.1
28 Thailand
4.9
68 Philippines
3.9
70 Thailand
4.7
41 Indonesia
5.1
42 Philippines
4.8
85 Indonesia
3.5
78 Philippines
4.6
53 Thailand
4.9
54 Indonesia
4.6
11th Pilar: Business Sophist
Local Supplier Quality
Rank Country
Rank
Value
Country
Value Chain Breadth Value
Rank Country
State of Cluster Value
Rank Country
Value
13 Malaysia
5.3
19 Malaysia
5.3
11 Malaysia
6.2
6 Malaysia
5.3
35 Thailand
4.4
59 Thailand
4.4
31 Indonesia
4.3
28 Indonesia
4.4
36 Indonesia
4.3
64 Philippines
4.3
32 Thailand
4.3
39 Thailand
4.1
42 Philippines
4.3
74 Indonesia
4.2
33 Philippines
4.2
45 Philippines
12th Pilar: Innovation Rank Country
Quality of R&D Inst Value
Rank
Country
Value
4
University Industri Collaboration
Patent Application Per Million Pop
Rank Country
Rank Country
Value
Value
20 Malaysia
4.8
20 Malaysia
5.3
12 Malaysia
5.3
33 Malaysia
11.8
30 Indonesia
3.9
41 Indonesia
4.3
30 Indonesia
4.5
66 Thailand
1.3
48 Philippines
3.5
53 Thailand
85 Philippines
0.3
57 Thailand
3.4
69 Philippines
KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
4 3.7
45 Thailand 56 Philippines
4 3.8
102 Indonesia
0.1
6
6
Arah Pembangunan Nasional Jangka Panjang
Pembangunan
Penciptaan nilai tambah berbasis keunggulan kompetitif (SDA + SDM + IPTEK)
2025
RPJMN Tahun 2020-2024 RPJMN Tahun 2015-2019
RPJMN Tahun 2010-2014 RPJMN Tahun 2005-2009 Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yg aman dan damai, yg adil dan demokratis dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 05/02/2016
VISI
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Kementerian Ristek dan Dikti
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
77
7
AGENDA PENGUATAN INOVASI IPTEK 2025” (Iptek Membangun) “ Kondisi Saat Ini 2015” (Pembangunan Iptek)
1. 2. 3. 4. 5.
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 05/02/2016
Flagship Program dan Konsorsium Inovasi Harmonisasi Kebijakan dan Program Pengembangan Instrumen Kebijakan (Innovation Support) Diseminasi dan Intermediasi Kerjasama Internasional
5 (Lima) Agenda Utama Penguatan Inovasi
Peran /PendanaanPemerintah
Penguasaan IPTEK
Penciptaan Nilai Tambah
Tingkat Ketergantungan Impor
Kementerian Ristek dan Dikti
8
8
STRATEGI INOVASI:
Balanced Demand Driven dan Supply Push
Demand Driven Take to market
Market identified
Take to market
Market to be identified
Supply Push Basic Research
Tecnology
Research grants
Technology grants
Many years of R&D KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
Product Development
Innovation Support: sertifikasi, uji, standarisasi, pilot scale, trial productin, insentif, regulasi
2-3 Years 9
9
PROGRAM NASIONAL SEBAGAI PENGGERAK INOVASI (DEMAND PULL) Instansi
Program
Jumlah
Kementerian Perhubungan (Transportasi)
Pengadaan ATP Sarana Bantu navigasi pelayaran Vesel Trafic System Kapal patroli Kapal negara kenavigasian Peralatan dan fasilitas keamanan transportasi udara
17 Unit 3.023 Unit 69 Unit 599 Unit 105 Unit 1.157 Unit
Kementerian ESDM (Energi)
Penggunaan EBT Penggunaan Minyak Penggunaan Gas Penggunaan Batubara Penambahan kapasitas pembangkit Kapasitas terpasang pembangkit EBT (Panas bumi, Bioenergi, Air, Surya, Hibrid, Laut)
14% 26% 26% 40% 19.319 MW 16.996 MW
Kementerian Kesehatan (Obat dan Kesehatan)
Bahan baku obat dan obat tradisional serta alkes yang diproduksi di dalam negeri (Program kefarmasian dan alkes) Alkes yang diproduksi dalam negeri (Peningkatan produksi dan distribusi alkes) Bahan baku obat dan obat tradisional yang diproduksi dalam negeri
35
KEMENTERIAN RISTEKDIKTI
05/02/2016 Diolah RPJM 2015-2019 Sumber:
10 25
10
10
POTENSI PENGUATAN INOVASI (SUPPLY PUSH) 1. Produk, Sub-Produk, Teknologi yang Digunakan, Inisiatif Penguatan Inovasi, Keluaran "Nilai Tambah"
Catt: Matrik akan disampaikan ke seluruh PT, Lembaga litbang untuk diisi KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
11
11
Kerangka Kerja Konseptual Penguatan Inovasi A P P LY
PRODUCE REGULATING
Perumusan dan penetapan kebijakan
EXECUTING EMPOWERING
MANAGE
Fasilitasi, Penyelenggaraan pengembangan percontohan kapasasitas inovasi
Pengelolaan anggaran Pengelolaan sarana dan prasarana kerja
Ketersediaan anggaran
KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
PROVIDE
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
Pengelolaan data, informasi dan pengetahuan
Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
Kebijakan nasional dan kebijakan teknis dalam penguatan inovasi nasional Terbangunnya sistem inovasi nasional yang didukung dengan : keandalan jaringan dan hubungan interaktif antar unsur inovasi Koordinasi dan sinkroninsasi lintas pemangjku kepentingan dalam pelaksanaan kebijakan dan sistem inovasi nasional Terbangunnya iklim kondusif inovasi nasional dalam 7 bidang riset dengan peningkatan hasil penciptaan nilai tambah
Pengelolaan SDM ASN Tatakelola dan tatalaksana
Perencanaan
Keterpaduan pengelolaan data dan informasi penguatan inovasi nasional yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan utama
Pengukuran Kinerja
12
12
Rekomendasi
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi 05/02/2016
Kementerian Ristek dan Dikti
13
13
KEBIJAKAN (REGULATING) • Mobility Peneliti/Perekayasa/Dosen ke Industri • Reward bagi Peneliti/Perekayasa/Dosen dan Lembaga Penilaian angka kredit atas hasil R&D yang berhasil dikomersialisasikan • Pengaturan Royalti atas Komersialisasi Paten Dalam Negeri • Flexibility pendanaan riset, pengembangan dan inovasi melaui skema Block Grant • Insentif Fiskal dan Non Fiskal Double Tax Deduction • Pengadaan Pemerintah untuk pre komersial produk hasil RnD Nasional • Penjaminan Resiko/Asuransi Teknologi/ sistem jaminan inovasi • Kewajiban bagi setiap PTN untuk menghasilkan produk inovasi paling tidak 1 setiap tahun • Harmonisasi Kebijakan Sektoral KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
14
14
EXECUTING 1.
2.
3. 4. 5.
Roadmap Prioritas Produk Inovasi Thn. 2025 sebagai National Flagship pada 7 Bidang Fokus, utamanya (pangan, energi, Kesehatan) dengan memperkuat: a. Mata rantai Industri Inti; b. Substitusi Impor; c. Enabler Technology (ICT, Bioteknologi, Nanoteknologi, Material Maju) Fasilitasi Pendanaan Inovasi a. Penerapan Teknologi di Industri b. Inovasi Perguruan Tinggi di Industri c. Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi d. Inovasi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi di Perguruan Tinggi Pengembangan Teaching Industri Pengembangan Konsorsium Inovasi Pengembangan Wahana Interaksi Lembaga Litbang, Peguruan Tinggi dan Industri (STP, Klaster Inovasi)
KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
15
15
EMPOWERING
• Pengembangan/Penguatan unit-unit Intermediasi/ Technology Transfer Office – TTO seperti: Sentra HKI, Inkubator Teknologi, dll. • Pengembangan Help Desk untuk konsultasi inovasi bagi IKM • Pengembangan Pusat – Pusat Pelatihan • Penguatan Standarisasi berbasis hasil RnD Nasional • Penguatan Lembaga Uji dan Sertifikasi • Memperkuat kolaborasi dengan BUMN dan Industri sebagai penggerak inovasi • Regionalisasi Inovasi PT untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi di daerah secara merata • Pengembangan database dan sistem informasi inovasi untuk mempermudah akses informasi iptek bagi industri • Penguatan difusi dan diseminasi; pameran dan promosi; Business Gathering and Matching. • Penguatan Kerjasama Internasional (G to G; B to B) • Penguatan Neraca Inovasi dan Daya Saing KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
16
16
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
TERIMAKASIH
KEMENTERIAN RISTEKDIKTI 05/02/2016
17
17