NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES
Hanya dengan melihat sekilas pada interior supermarket, gondala-gondola diisi dengan berbagai jenis kaleng, botol dan kotak berbagai ukuran dan bentuk, langsung terlihat bahwa departemen groceries adalah “jantung dari supermaket” atau “pusat toko”. Ukurannya sendiri menunjukan bahwa – kecuali Non-Food, Beer, Wine & Liquor, departemen groceries menempati sekitar 37.0% dari keseluruhan area penjualan sebuah supermarket konvensional, dengan sekitar 49.7% item dari total item yang ada. Dari pandangan pelanggan, “groceries” selalu (dan akan terus menjadi) pusat area belanja di supermarket, dan departemen lainnya sebagai penunjang. Oleh karenanya departemen groceries memiliki prosentase terbesar tari total penjualan toko – tergantung dari jenis operasionalnya, bervariasi antara 45 percent s/d 60 percent. Dan juga , departemen groceries memberikan kontribusi terbesar terhadap gross profit toko. Menurut laporan terkini dari Progressive Grocers1, dari $100 yang dibelanjakan di supermarket, $55.71 terpakai untuk belanja di departemen groceries. Sementara itu, laporan akhir tahun Badan Sensus reports, total sales dari toko gorceries tahun 2000, tercatat sebanyak $412 milyar. Hal ini menunjukan bahwa penjualan departemen groceries sekitar $230 milyar.
LOKASI DAN LAYOUT DEPARTEMEN GROCERY
Untuk setiap toko dan perusahaan, jenis produk dan layout per departemen berbeda. Dengan semakin banyaknya jumlah SKU, maka para peritel mengelompokkan produk-produk tersebut menjadi departemen-departemen yang lebih spesifik. Pada umumnya,Departemen Grocery dibagi menjadi Grocery Foods, Grocery Nonfoods, dan General Merchandise. Bagaimanapun juga, dalam materi ini agar mempermudah pembejaran, maka General Merchandise akan
1
Majalah Progressive Grocers
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
1 DARI 6
NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
dipejari secara terpisah meskipun kategori ini akan mengalami kenaikan dalam sales, selling space,dan jumlah SKU. Ada juga yang mengkategorikan Dairy, Frozen Food, dan Beer, Wine and Liquor sebagai bagian dari Grocery Namun produk ini juga aka dibicarakan secara terpisah. Dalam setiap format toko, departemen grocery adalah departemen terbesar dalam toko tersebut. Lokasi Departemen Grocery biasanya di tengah area toko dengan lorong-lorongnya yang memanjang hampir sepanjang toko dari depan hingga bagian belakang (conventional store layout). Namun di beberapa toko ada lorong yang memotong lorong utama tersebut (cross-aisles). (Lihat diagram A). Ada perbedaan pendapat mengenai tata letak toko. Conventional layout terbentuk dari lorong-lorong lurus dengan gondola yang tak terputus. Namun contemporary layout (layout modern) memotong lorong-lorong tadi dengan menggunakan islands, cross-over aisles (lorong yang memotong), dan banyak cara lain untuk memisahkan barang dan dispay tadi. Meskipun cross-aisles ini memperlihatkan display pada tiap akhir lorong, namun customer tetap dapat mengelilingi semua departemen Grocery. Conventional style tetap dijalankan untuk mengatasi hal ini dan untuk menambah area shelving. Beberapa toko meniadakan cross-aisles dengan memperpanjang shelving hingga ke ujung toko dan atau menggunakan lorong tersebut untuk area display khusus. Hal ini tidak hanya menambah kelegaan di dalam pusat toko namun juga mendorong customer untuk berbelanja ke seluruh bagian. (Lihat diagram B)
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
2 DARI 6
NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
DIAGRAM A
DIAGRAM B
Sebuah studi mengenai customer traffic patterns (pola belanja) menunjukkan bahwa sebuah susunan gondola straight-line (conventional) “menarik lebih banyak customer dan menghasilkan sales yang lebih tinggi dibandingkan konsep lain. Hal ini karena mendorong customer untuk berbelanja dari satu lorong ke lorong lainnya (pola “bounce”) sehingga menonjolkan semua jenis barang yang ada di display. GONDOLA DAN BEBERAPA JENIS SHELVING
Supermarket biasanya melakukan percobaan mengenai tata letak dan pola belanja customer untuk meningkatkan daya tarik dan sales departemen grocery. Penempatan shelving units (disebut gondola atau table) dengan posisi membentang secara diagonal atau melintang adalah hasil dari pencarian metode pemajangan yang baru dan dinamis. Pendekatan baru ini terwujud karena adanya kemajuan besar mengenai mode-model peralatan. Perubahan tersebut masih kurang untuk Departemen Grocery, namun variasi dan fungsi gondola-gondola slebih banyak, selain itu lebih banyak rakrak yang berdiri terpisah.
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
3 DARI 6
NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jenis gondola yang banyak digunakan adalah yang di bawah ini. Dengan tinggi sekitar 3 atau 4 kaki (1 kaki = 30 cm), gondola ini lebih fleksibel penggunaanya, kecuali untuk Island Gondola, yang telah tersedia dalam ukuran tertentu.
Adjustable Shelf Gondola. Shelving yang dapat diubahubah ini dapat dinaik-turunkan untuk disesuaikan dengan ukuran produk yang ada. Shelving-shelvingnya menempel pada lubang-lubang kecil yang ada di bagian belakang gondola.
Open End Gondola. End Gondola (EG) yang terbuka. Satu dari EG dihilangkan sehingga memperlihatkan bahwa ujung dan pangkal lorong sama bagusnya.
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
4 DARI 6
NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Island Gondola. Kedua EG dihilangkan untuk diletakkan di tengah-tengah lorong agar barang-barng yang diletakkan dapat diakses dari semua sisi. PERLENGKAPAN LAIN
Jenis perlengkapan yang digunakan untuk meletakkan barang-barang Grocery End Display – Gunanya untuk menata barang pada ujung lorong sehingga barang terlihat lebih rapi dan bersih. Selain itu juga mengesankan banyak barang namun sebenarnya sedikit.
Floor Merchandiser – Dapat dipindahkan dan berdiri sendirio serta digunakan untuk pajangan khusus. Wall Shelving – Shelving pada sepanjang dinding dan letaknya berlawanan dengan shelving-shelving yang ada. Biasanya digunakan untuk memajang barangbarang khusus (Walls-of –Value). Insets – Jenis display yang digunakan untuk memisahkan kemonotonan shelving yang melebar tanpa putus.
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
5 DARI 6
NOMOR DOKUMEN: 04-01-01 SECTION: RUANG LINGKUP DEPARTEMEN GROCERIES TAB: DEPARTEMEN GROCERIES
SUBJECT: LOKASI DAN LAYOUT DEPARTTEMEN GROCERIES
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Pockets – Pemisah yang terbuat dari metal atau plastik dividers yang letaknya pas diantara shelving YANG DIPIKIRKAN PELANGGAN
Dari hasil analisa terakhir, dengan adanya segala kemajuan bentuk perlengkapan untuk display, customerlah yang memutuskan apa yang harus dilakukan dan tidak, guna meningkatkan sales di departemen Grocery ataupun depaertemenyang lain. Terlihat jelas bahwa yang diperlukan untuk kesuksesan toko alah kerapian, penyusunan yang rapi dan bersih serta karyawan yang ramah dan senang membantu.
Sumber: Self-Study Program in Retail Food Operations, The Quaker Oats Company, 1995
TANGGAL: 21 SEPTEMBER, 2003 ©2003, IGA Institute
HAL:
6 DARI 6