BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah
penelitian
deskriptif
kuantitatif
dengan
tipe
pendekatan model observasi non eksperimental yaitu penelitian yang tidak memberikan intervensi kepada objek dan hanya mengamati kejadian yang sudah ada (Hidayat, 2007). 3.2.
Desain Penelitian Desain ini menggunakan metode deskriptif yaitu merupakan
penelitian
yang
tidak
melakukan
analisis
hubungan antarvariabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban di mana, kapan, berapa banyak dan analisis statistik yang digunakan (Hidayat, 2007). Peneliti melakukan observasi dengan membandingkan instrumen yang telah disusun berupa check
list
dengan
keadaan
di
lapangan
mengenai
pelaksanaan perawatan luka post apendiktomi oleh semua perawat pelaksana perawatan di ruang rawat inap Bogenvile RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.
3.3.
Kerangka Konsep Penelitian Kerangka
konsep
membahas
saling
ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti (Hidayat, 2009). Kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat dalam skema 3.1 di bawah ini :
Subjek : Perawat
Perawatan luka post apendiktomi
Mendeskripsikan hasil pengamatan/ pengukuran : • Dilakukan • Tidak dilakukan
3.4.
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008).
Dalam
penelitian
ini
variabelnya
adalah
pelaksanaan perawatan luka post apendiktomi. 3.5.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek
yang
mempunyai
kualitas
dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana perawatan luka post apendiktomi dengan tingkat pendidikan minimal SPK di Ruang Bogenvile RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. 3.5.2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan teknik total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007). Dalam hal ini, sampelnya adalah semua perawat pelaksana perawatan luka post apendiktomi yang bertugas di ruang bedah Bogenvile RSUD Umbu Rara Meha Waingapu berjumlah 12 orang perawat yang memenuhi kriteria inklusi : 1) Perawat pelaksana di ruang bedah RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. 2) Tingkat pendidikan minimal SPK/C (Sekolah Penjenang Keperawatan).
3.6.
Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional tiap variabel penelitian ditulis dalam tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Definisi Skala Alat Ukur Hasil ukur Operasional ukur Ordinal Chek list Pelaksanaan Suatu Baik : 76-100%, perawatan tindakan lembar Cukup : 56-75% luka post mengganti observasi apendiktomi balutan steril yang sesuai Kurang : > 56%. yang SOP dilakukan perawatan oleh petugas luka post (perawat) di apendiktomi. rumah sakit dengan teknik yang septik dengan tujuan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka apendiktomi.
3.7.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.7.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Jarak ke rumah sakit tersebut dekat dengan tempat peneliti sehingga mudah untuk dijangkau. b. Cukup banyak kasus apendiktomi di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. c. Peneliti menemukan adanya kesenjangan dalam pelaksanaan perawatan luka pada pasien post apendiktomi. d. Jumlah perawat yang menangani kasus pasien post apendiktomi di ruang bedah Bogenvile RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sesuai kriteria peneliti. 3.7.2. Waktu Penelitian Penelitian
ini
mulai
berlangsung
dengan
penelusuran daftar pustaka, survei awal, persiapan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai penyusunan laporan akhir. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama satu bulan di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. 3.8.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi untuk perawatan luka yang diambil dari buku panduan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha Waingapu berupa check
list (√) yang telah dimodifikasi peneliti dengan SOP institusi Program Studi Keperawatan D3 Waingapu atas persetujuan kepala bidang keperawatan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.
Apabila
tindakan
perawatan
luka
post
apendiktomi dilakukan sesuai dengan SOP diberi nilai 1 dan sebaliknya apabila tindakan tidak dilakukan diberi nilai 0. Kemudian nilai untuk setiap tahap diperoleh dari jumlah tindakan yang dilakukan di bagi dengan jumlah tindakan sesuai
SOP
(pertahap)
interpretasi data,
di kali
dengan
100.
diprosentasikan denganmenggunakan
rumus: P = X 100% Y Keterangan : P = Prosentase X = Skor yang didapat Y = Skor yang diharapkan Setelah diprosentasikan, selanjutnya dikategorikan menjadi : Baik
= 76% - 100%
Cukup
= 56% - 75%
Kurang
= < 56%
(Arikunto, 2002)
Untuk
3.9.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan seorang asisten. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari Medical Record RSUD Umbu Rara Meha untuk tahap dokumentasi pada lembar observasi pelaksanaan perawatan luka post apendiktomi. Data sekunder diperoleh dari pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi perawatan luka terhadap semua perawat pelaksana perawatan luka post apendiktomi.
3.10.
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
3.10.1. Pengolahan Data 3.10.1.1.
Editing Editing yaitu untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah terisi lengkap atau kurang dengan tujuan memeriksa kembali apakah hasilnya sudah sesuai dengan rencana atau tujuan yang hendak dicapai. Hal ini untuk memastikan apakah data telah terisi semua dan dapat dibaca serta relevan.
3.10.1.2.
Decoding Mengklasifikasikan
hasil
observasi
menurut
macamnya dan memberi kode pada masing-masing hasil observasi menurut itemnya pada lembar observasi.
3.10.1.3.
Entry data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana
atau
bisa
juga
dengan
membuat tabel kontingensi. 3.10.1.4.
Tabulating Tabulating
adalah kegiatan untuk meringkas data
yang masuk (data mentah) ke dalam tabel-tabel yang telah dipisahkan. Proses ini meliputi: 1. Mempersiapkan
tabel
dengan
kolom
dan
barisnya yang cermat sesuai kebutuhan. 2. Menghitung kategori
banyak
tindakan
frekuensi perawatan
untuk luka
setiap post
apendiktomi yang dilakukan. (Arikunto, 2006) 3.10.2. Analisa Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk
yang
lebih
mudah
dibaca
dan
diinterpretasikan. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil
penelitian.
Dalam
penelitian
ini
hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2002). Analisa yang digunakan adalah analisa
uraian
yaitu
dimaksudkan
untuk
mengetahui
distribusi frekuensi dari variabel yang diamati, sehingga dapat mengetahui gambaran dari variabel yang diteliti. 3.11.
Pelaksanaan Penelitian
3.11.1. Tahap Persiapan Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan antara lain proses perijinan yaitu, peneliti meminta surat
pengantar
dari
Dekan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan yang berisi ijin untuk melakukan penelitian. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah
Umbu
Rara
Meha
Waingapu
untuk
memohon ijin melakukan penelitian dan pengambilan data. 3.11.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada pertengahan bulan Juni sampai dengan pertengahan bulan Juli 2013. Tahap pelaksanaan dimulai setelah mendapat persetujuan dari pembimbing dan RS tujuan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengambilan data dengan cara mengisi lembar observasi yang diisi oleh peneliti sendiri kemudian data tersebut dikumpulkan dan disiapkan untuk diolah.
3.11.3. Tahap Akhir Beberapa hal yang dilakukan pada tahap akhir antara lain, peneliti mengoreksi kembali data lembar observasi yang telah dikumpulkan kemudian memberikan pengkodean terhadap data dari alat ukur yang digunakan. Setelah data selesai diberi kode, kemudian data diolah proses manual/program excel. 3.12.
Etika Penelitian Selama melaksanakan diperhatikan etika penelitian sebagai berikut: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan
responden
penelitian
dengan
memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar
persetujuan
untuk
menjadi
responden. Tujuannya agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. Beberapa informasi yang harus ada antara lain: inisial responden, tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur potensial
masalah yang akan diteliti, manfaat, kerahasiaan informasi, dan lain-lain. 2. Anonymity (tanpa Nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan responden penelitian
dengan
cara
tidak
memberikan
atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya
menuliskan
kode/inisial
pada
lembar
pengumpulan data atau masalah penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah
ini
merupakan
masalah
etika
dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada hasil riset.