ROMANTIC LOVE AS PATH PSIKOLOGI HUMANISTIK
Copyright © by : Dodik Solehuddin
Penulis : Dodik Solehuddin Design : Dodik Solehuddin Email :
[email protected] Website : dodik-fpsi12.web.unair.ac.id CP : +6285731989741
Faculty of Psychology – Airlangga University 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang dianugerahkan pada penulis sehingga penulis mau dan mampu menyelesaikan sebuah buku dengan judul “Romantic Love as Path”. Tidak lupa sholawat serta salam yang selalu tercurahkan pada Tauladan saya Nabi Muhammad SAW, yang spirit dan cintanya
selalu
menjadi
penyemangat.
Penulis
juga
menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar- besarnya atas bantuan
dan dukungan berbagai macam pihak dalam
penyelesaian buku ini. Buku ini menceritakan sedikit perjalanan hidup saya tentang cinta yang pernah saya alami. Buku ini merupakan penjelasan secara teoritis mengenai pengalaman yang saya jalani. Adapun bagian- bagian tertentu dalam buku ini saya peroleh dari hasil karya tulis orang lain, telah saya tuliskan sumbernya dengan jelas, sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah. Semoga buku ini dapat menjadi sumber tambahan pengetahuan keterkaitannya dengan ilmu psikologi humanistik dalam menjelaskan fenomena cinta.
Saya
menyadari bahwa buku ini
masih banyak ii
kekurangannya. Masukan, koreksi, dan komentar dari pembaca akan sangat saya hargai.
Surabaya, 13 Januari 2017 Dodik Solehuddin
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................iv ROMANTIC LOVE AS PATH PENDAHULUAN.........................................................................1 ARTI CINTA.................................................................................3 FENOMENOLOGI CINTA..........................................................5 PENDEKATAN FENOMENOLOGIS.........................................9 CINTA DALAM BRADFORD...................................................13 EMPAT TANDA CINTA YANG ROMANTIS.........................15 PERBEDAAN BAHAGIA DAN SENANG...............................19 HARGA CINTA..........................................................................29 GENTLENESS DAN PENGUASAAN DIRI.............................34 DAFTAR PUSTAKA..................................................................37 ENGLISH VERSION..................................................................38
iv
PENDAHULUAN Saya adalah mahasiswa psikologi semester 9, sudah semester akhir namun belum mengambil skripsi. Perjalanan saya di psikologi ini cukup panjang dan melelahkan, namun banyak hal juga yang saya pelajari. Ilmu di psikologi menurut saya nyata dan bisa langsung diterapkan pada kehidupan saya sehari- hari namun kemampuannya abstrak tidak seperti ilmu praktis layaknya kuliah di jurusan teknik. Seperti salah satu contohnya saya mengikuti mata kuliah hubungan antar person dimana pada minggu itu membahas tentang bab komunikasi verbal dan non verbal. Disitu juga di jelaskan bahwa komunikasi verbal itu jenis komunikasi yang lebih halus dan sopan karena bisa di atur dan di buat, sedangkan non verbal itu alami, tidak mudah diatur atau dikendalikan. Karena komunikasi non verbal itu contohnya adalah gesture, intonasi suara, bahasa tubuh, dan kontak mata. Dari situ juga kita dapat mendeteksi orang itu berbohong atau tidak, asal kita teliti dan peka dari situ semua bisa terlihat. Orang bisa mengatur tata bahasa dan bicaranya, namun tidak bisa mengatur bahasa tubuh, gesture, dan kontak matanya. Itu salah
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
1
satu contoh ilmu kuliah saya yang bisa langsung saya terapkan di kehidupan sehari- hari saya. Tidak seperti teman-teman saya yang misalnya kuliah di jurusan manajemen, mereka terus mempelajari angka dan teori-teori yang bersangkutan namun ilmu itu tidak berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, terlebih mereka jika ketika mereka lulus dan memilih profesi yang berbeda dengan jurusan kuliah mereka tersebut. Ada juga teman saya dari Ekonomi Islam, mereka mempelajari ilmu ekonomi dari sisi Islam. Di dalam kuliahnya mempelajari bahwa menabung di bank dan mendapatkan bunga itu haram. Bunga bank menurut Islam haram, karena di dalam Islam sebuah tambahan itu riba dan riba hukumnya haram. Padahal kenyataannya di Indonesia masih sedikit bank syariah, dan Indonesia bukan negara Islam walaupun kenyataannya mayoritas Islam, tetapi masih banyak juga non muslim yang tinggal dan hidup di Indonesia. Ilmu tersebut masih belum bisa di generalisasikan untuk saat ini di Indonesia, bahkan teman saya sendiri tersebut
masih
menabung di bank
konvesional.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
2
ARTI CINTA Dalam kuliah saya juga pernah mempelajari tentang cinta. Kata-kata itu tentu bukan suatu hal asing terlebih untuk mahasiswa seperti saya. Semua orang mengenal cinta, bahkan sejak kecil kita sudah mengenal cinta. Dari kecil kita di rawat oleh orang tua kita penuh dengan cinta, karena itu kita bisa tumbuh sampai sekarang. Saya paling ingat tentang teori segitiga cinta stenberg yang pernah di jelaskan oleh dosen saya. Menurut teori tersebut cinta itu terdiri dari intimacy, commitment, dan passion. Saya setuju dengan teori itu karena saya pernah mengalaminya langsung, suatu hubungan akan terjalin ketika memiliki tiga komponen tersebut secara seimbang dan rata. Saya pernah mempunyai pacar yang sekarang sudah menjadi mantan saya tentunya. Dia tidak terlalu cantik namun menarik. Saya suka berkomunikasi dengan dia, dan semenjak mengenal dia saya menjadi lebih perhatian terhadap penampilan dan self- image diri sendiri dan saya rasa disitu passion saya muncul. Setelah berkomunikasi semakin intens akhirnya saling mengena l satu sama lain dan saling terbuka, distu mulai timbul kenyamanan.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
3
Saya rasa intimacy saya mulai muncul. Akhirnya setelah semua proses itu dia menawarkan sebuah status untuk kami berdua yaitu pacaran, saya rasa disitulah yang namanya komitmen muncul. Akan tetapi ternyata dia tidak bisa menjaga komitmen tersebut, dia selingkuh dengan lelaki lain. Akhirnya hubungan kami kandas dalam waktu yang singkat. Karena pengalaman tersebut saya setuju dengan teori itu. Jaman dahulu orang masih memandang cinta menrut freudian, dimana yang paling menonjol adalah seksualitasnya. Menurut freud perwujudan cinta adalah libido seksual. Saya tentu tidak setuju dengan kalimat itu, karena saya bisa menjalani cinta tanpa menonjolkan libido seksual. Saya selalu bisa menjaga hal tersebut walaupun saya sangat mencintai orang tersebut. Karena saya selalu menjaga nama baik orang tua saya serta mengingat nasihatnya tentang pentingnya tanggung jawab. Bahkan ketika saya di ejek oleh teman-teman saya karena saya tidak pernah berciuman saya juga tidak peduli. Namun seiring waktu berjalan, jaman pun berubah. Muncullah pemikiran-pemikiran baru tentang cinta yang lebih humanistik yaitu dari Abraham Maslow.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
4
Menurut Abraham Maslow di dalam diri manusia terdapat motivasi yang mendorong cinta berupa adanya kebutuhankebutuhan dasar yang dimilikinya. Kebutuhan tersebutlah yang menurutnya
turut
mempengaruhi
harapan
cinta
yang
ditimbulkannya. Diantara motivasi tersebut tertuang kebutuhan dalam kebutuhan seperti: kebutuhan dasar yang berupa kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan kasih sayang, dan kebutuhan pengakuan atau aktualisasi diri.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
5
FENOMENOLOGI CINTA Menurut humanistik juga cinta adalah fenomenologi, sebuah fenomena yang disadari oleh manusia. Saat ini cinta merupakan fenomena yang selalu terjadi di kalangan anak muda khususnya. Semua orang pernah mengalami jatuh cinta, dan ketertarikan lawan jenis. Saya juga tentu saja pernah mengalami itu semua. Saya akan menceritakan sekilas tentang fenomena percintaan yang pernah saya alami. Pada suatu hari saya pernah berkenalan dengan seseorang, secara fisik dia tidak terlalu cantik, namun dia memiliki daya tarik tersendiri, memiliki sikap yang sopan santun dan lembut serta terlihat dapat menjaga diri dengan baik. Pada awalnya saya hanya berkenalan biasa, karena daya tarik yang dimilikinya mendorong saya untuk mengenalnya. Semakin lama saya merasa semakin mengenalinya, ternyata kepribadiannya pun juga cukup baik. Menurut saya dia merupakan sosok yang dewasa, memiliki pemikiran yang luas dan terbuka, serta dia sayang keluarga terutama mamanya. Tanpa saya sadari semakin lama saya merasa kagum. Saya semakin menikmati komunikasi dengan dia, bahkan saya mulai menunggu
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
6
dan menantikan pesan dari dia. Ketika dia sibuk saya mulai merasakan kehilangan, ketika dia membalas pesan tanpa disadari membuat saya senyum-senyum sendiri. Ketika saya menelpon pun mulai muncul rasa deg-degan entah kenapa. Bahkan ketika mau bertemu tiba-tiba saya lebih lama menghabiskan waktu di kamar mandi, membuat berantakan lemari saya karena bingung memilih baju padahal saya memiliki baju yang banyak dan layak, dan yang terakhir saya jadi peduli dengan penampilan yang rapi. Saya mulai menjadi pribadi yang rapi agar terlihat menarik. Saya menikmati perhatian kecil yang dia berikan, dan saya merasa tak nyaman ketika dia terlihat dekat juga dengan lelaki lain. Saya sedih melihat dia asyik komunikasi dengan teman cowok dikampusnya padahal mereka hanya membahas tugas dan hal- hal seputar kampus. Entah mengapa saat itu saya bingung mengapa seperti itu, lalu saya memutuskan untuk cerita dengan sahabat saya. Menurut sahabat saya saat itu saya mulai jatuh cinta, dan sudah muncul rasa cemburu. Saya masih bingung dan bertanyatanya. Tetapi jika di ingat sungguh lucu dan menarik pengalaman
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
7
saya ini. Ketika menglaminya saya bisa merasakan berbagai emosi (sedih,senang,takut,marah). Dari pengalaman tersebut saya mengalami empat tahap yaitu : 1. Objektifikasi Ketika saya memilih memulain berkenalan dengan dia dan melakukan komunikasi intens 2. Identifikasi Saya tertarik berkomunikasi dengannya karena memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari tutur kata dan perilaku yang sopan ketika berkenalan tersebut. Serta memiliki cara berkomunikasi yang nyaman dan tidak mudah tersinggung ketika bercanda. 3. Korelasi Setelah kesan awal yang dia tampilkan cukup positif saya
melanjutkan komunikasi dengan
intens. Disitu seiring berjalannya waktu saya semakin mengenali sosoknya. Ternyata dia cukup PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
8
dewasa dalam bertindak dan menyikapi suatu masalah. Dia juga tipe wanita yang sayang keluarga terutama ibunya. Disini saya menjadi kagum dan menyukai sosoknya secara luar maupun dalam. Dia juga memperlakukan saya dengan baik, serta memberi perhatian yang cukup dan tidak berlebihan. Saya juga
merasakan
kenyamanan dengannya. 4. Konstitusi Awalnya hanya berkenalan biasa, namun karena dia memiliki daya tarik, saya mulai mengenal lebih lanjut dengan cara melakukan komunikasi intens. Setelah mengenal lebih intens saya menemukan sifat baik lainnya. Dia merupakan sosok yang dewasa dan sayang keluarga. Dia juga memperlakukan saya dengan baik, dan mulai memberi perhatian yang cukup. Disitu juga mulai muncul kenyamanan.
Lama
kelamaan saya
bingung dengan munculnya kesedihan ketika dia
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
9
menghilang karena kesibukannya, saya senyumsenyum sendiri ketika dia menulis pesan atau ketika menerima panggilan telfon dari saya, degdeg-an ketika berbincang melalui telfon, ingin menjadi lelaki yang menarik baginya, dan yang terakhir merasa sedikit kesal atau cemburu ketika dia berkomunikasi dengan teman lawan jenis padahal hanya sekedar membahas kuliah dan tentang kampus. Akibatnya dari semua itu saya merasa dilema dan akhirnya membuat saya berkonsultasi dengan sahabat saya, dan dari dia saya baru menyadari bahwa saya mulai jatuh cinta dan sudah muncul rasa ingin memiliki serta api cemburu mulai ada.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
10
PENDEKATAN FENOMENOLOGIS Fenomenologi adalah uraian tentang fenomena atau sesuatu yang menampakkan diri. Fenomenologi berfokus pada fenomena- fenomena yang disadari oleh manusia. Apa yang dikaji bukan hanya sebatas keberadaan fenomena tersebut, tapi juga apa yang ada di balik fenomena itu, seperti sebab dan akibat dari fenomena tersebut. Dalam memandang suatu fenomena terdapat 3 pendekatan yang biasa digunakan, relativisme.
Skeptisisme
yaitu skeptisisme, merupakan
idealism, dan
pendekatan
yang
memandang bahwa di dunia ini tidak ada satu hal pun yang benar. Akan selalu ada celah untuk menyangkal kebenaran akan sesuatu. Idealisme berpandangan bahwa kebenaran itu hanya ada dalam pikiran manusia saja berupa ide-ide. Kebenaran di luar pikiran manusia dianggap tidak valid di sini. Relativisme berpendapat bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak. Kebenaran itu tergantung pada pengertian seserang terhadap sesuatu yang “benar” itu sendiri. Benar menurut seseorang, belum tentu benar menurut orang lain. PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
11
Dalam fenomenologi, terdapat dua istilah penting yang harus dipahami, yaitu: 1. Bracketing Bracketing atau juga disebut reduksi fenomenologi merupakan suatu pengungkapan esensi atau hakikat objek. Dalam hal ini semua asumsi umum yang ada disisihkan dari prasangka, teori, filsafat, agama, atau dari pikiran akal sehat sehingga gejala yang dihadapi dapat diterima sebagai mana adanya. 2. Intensionalitas Menurut
Husserl
intensionalitas
(dalam
merupakan
Zainal suatu
Abidin,
esensi
2006)
kesadaran.
Maksudnya adalah memahami sesuatu, di mana setiap pengalaman individu memiliki sisi obyektif dan subyektif. Sisi obyektif suatu fenomena merupakan sesuatu yang bisa dilihat, didengar, dirasakan, dipikirkan, atau sesuatu yang masih akan dipikirkan. Sedangkan sisi subyektif merupakan
suatu
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
kegiatan
seperti
mendengar,
12
memikirkan, dan menilai ide. Jadi, jika akan memahami sesuatu maka kedua sisi itu harus dikemukakan. Suatu
kesadaran
selalu
dihubungkan
dengan
kutub
objektifnya, yaitu objek yang disadarinya. Berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan oleh Husserl terdapat empat aktifitas yang melekat dalam kesadaran, antara lain objektifikasi, identifikasi, korelasi, dan konstitusi. 1. Intensionalitas adalah Objektifikasi Dalam aktifitas ini intensionalitas mengarahkan data pada objek-objek intensional yang tampak pada data tersebut (data
hyletic).
Fungsi
intensionalitas
ini
adalah
menghubungkan data dengan objek (yang bukan bagian dari kesadaran). Di dalam ini terdapat struktur kompleks dimana data digunakan sebagai bahan mentah dan di integrasikan di dalam objek sehingga membentuk kutub objektifnya. Misalnya, dalam persepsi dan aktifitas lain seperti berpikir. 2. Intensionalitas adalah Identifikasi
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
13
Mengarahkan berbagai data dalam berbagai peristiwa pada objek hasil objektifikasi diatas. Aktifitas ini dipengaruhi aspek motivasi, minat, keterlibatan baik emosi maupun intelektual. Hal ini diperlukan karena jika tidak, maka tidak akan ada objek yang identik. 3. Intensionalitas adalah Korelasi Dari objek yang identik menunjukkan aspek lain yang menjadi horisonnya. Kemudian, horison tersebut memberi harapan di kemudian hari. Aspek-aspek tersebut dibayangi objek identik sebelumnya. 4. Intensionalitas adalah Konstitusi Aktifitas ini menciptakan objek-objek intensional yang berasal dari endapan aktifitas-aktifitas intensional. Dalam memandang manusia, terdapat juga 2 pendekatan yang saling bertolak belakang, namun selalu ada di mana-mana. Kedua pendekatan itu adalah reduksionisme dan holisme. Reduksionisme dalam hal ini adalah bagaimana memandang manusia berdasarkan elemen terkecil dalam kehidupannya. Holisme dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana memandang
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
14
manusia sebagai suatu keseluruhan yang utuh, tidak dikurangi apapun darinya. Ada 2 macam reduksionisme yang muncul (Tageson, 1982), yaitu: 1. Biological reductionism Menganggap
semua
ilmu
pengetahuan,
termasuk
pengetahuan mengenai manusia, berbasis pada bahasa matematis fisika dan kimia. Semua hal yang terjadi direduksi menjadi komponen fisikokimia. Memandang bahwa kehidupan adalah kebetulan belaka akibat susunan molekul- molekul tertentu. 2. Mathematical reductionism Mereduksi aspek kualitatif dari pengalaman manusia ke aspek kuantitatif. Umumnya punya tujuan yang bagus, selama sadar bahwa reduksi 14 ini tidak akan bisa mencakup seluruh aspek realita dan pengalaman manusia.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
15
CINTA DALAM BRADFORD Cinta merupakan suatu hal yang pasti dirasakan oleh semua orang, termasuk yang saya rasakan. Luasnya pembicaraan cinta dimulai dari hubungan pertemanan, pacaran, hingga pernikahan. Perasaan itu muncul pada setiap orang pada masa dewasa awal, karena salah satu tugas utama perkembangan dewasa awal adalah mencari pasangan. Bradford (590-594) menyebut bahwa cinta yang romantis adalah cinta yang dimiliki oleh
individu
yang
mampu
menyadari
keistimewaan
pasangannya, terbebas dari gagasan egoisentris, merayakan keunikan dan kebebasan pasangannya. Semua orang pasti mendambakan cinta yang romantis, yang membuat mereka mendapat kebahagiaan, kenyamanan, dan mempunyai seseorang yang dapat diandalkan. Menurut saya, saya sedang mengalami cinta romantis tersebut. Lebih tepatnya itu perilaku pasangan saya ke saya. Pasangan saya masih memandang saya istimewa walaupun saya secara fisik saya kurang menarik menurut diri sendiri. Secara akademik, kuliah saya termasuk molor dan IPK saya juga tidak terlalu tinggi. Dia menjalin hubungan dengan
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
16
baik, mengikuti perbincangan yang saya mulai. Dia mampu membuat saya tertarik dengan cara tersendiri.
Dia bersedia
meluangkan waktu dan tenaga mendengar setiap cerita yang sedang saya alami begitupun dalam kesulitan yang saya rasakan. Saya juga orang yang cukup protektif, seakan tidak menyadari banyak sekali kekurangan yang saya miliki. Dari semua sifat buruk yang saya sebutkan dia selalu menganggap bahwa sebenarnya itu keunikan saya. Seperti sifat saya yang menuntut itu dia anggap sebagai pacuan dia untuk berkembang, sifat protektif
yang
saya
miliki
seperti
mampu
memberikan
kenyamanan baginya. Saya merasa sangat beruntung mengenal dan memiliki dia. Saya benar-benar merasakan kenyamanan dan kebahagiaan bersamanya. Tidak berarti hubungan saya dengan dia selalu lancar dan mulus. Masalah tetap akan selalu muncul, namun dengan sikap sopan santun yang dia miliki mampu membantu kami dalam menyelesaikan semua masalah yang terjadi dan keadaan menjadi tenang kembali. Semua masalah pun selalu di selesaikan bersama.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
17
EMPAT TANDA CINTA YANG ROMANTIS Ada empat tanda cinta romantis, yang pertama adalah jatuh cinta dengan pasangan ideal yang diharapkan. Menurut saya, menemukan pasangan ideal sesuai dengan yang kita harapkan dapat membuat diri saya bahagia. Tanda yang kedua adalah tidak hanya mencintai pasangan yang ideal, akan tetapi kesadaran untuk saling mencintai satu sama lain merupakan hal yang lebih ideal. Saya sependapat dengan teori tersebut, karena cinta romantis tidak bisa hanya berjalan searah, untuk mendapatkan cinta romantis harus ada timbal balik dari satu sama lain. Tanda yang ketiga, adanya kebebasan untuk saling memiliki satu sama lain. Menurut saya, adanya kebebasan untuk saling memiliki merupakan salah satu hal terpenting, hal ini dapat didukung dengan adanya rasa percaya kepada pasangan. Tanda keempat yang membedakan cinta romantis adalah sifatnya sebagai disiplin transendental untuk terlibat sebagai hubungan yang tidak konvensional dan tidak terikat oleh norma-norma yang biasa dan adat istiadat masyarakat. Saya kurang setuju dengan
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
18
teori tersebut, karena di Indonesia mempunyai hukum yang kuat dengan adanya undang-undang perkawinan dan sebagainya. Teori tersebut tidak cocok digunakan dengan budaya dan hukum yang ada di Indonesia. Menurut saya untuk mendapatkan cinta romantis, harus ada perkawinan terlebih dahulu yang sesuai dengan agama, budaya dan hukum yang ada di negara tersebut. Namun untuk saat ini saya benar-benar merasakan cinta romantis yang sesuai dengan empat tanda tersebut. Pasangan saya merupakan sosok ideal yang saya harapkan, secara fisik dan sifat dia benar-benar tipe saya. Perasaan saya ke dia juga terbalaskan. Tentu saja hubungan kami bukan hubungan satu arah, kami saling memberi, dan berjuang bersama, serta kami saling menyayangi juga. Kami juga saling mempercayai satu sama lain. Ada kepercayaan dan kebebasan di dalam hubungan kami. Kami tidak membatasi pergaulan lawan jenis di antara kami. Kami juga selalu memberi waktu untuk pasangan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Tidak selalu harus menghabiskan waktu berdua, karena kami sadar kami merupakan makhluk sosial yang akan membutuhkan bantuan orang lain juga. Kami benar-
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
19
benar menghindari protektif berlebihan, pengekangan, dan cemburu yang berlebihan. Hubungan kami masih sekedar pacaran dan itu berarti belum sah secara agama dan hukum. Karena untuk menjadi sah tersebut kami harus melakukan proses pernikahan. Kami belum siap untuk melakukan itu karena masih banyak persiapan yang harus kami persiapkan, tetapi untuk pemikiran ke arah sana jelas sudah ada. Menurut saya, cinta adalah anugerah yang tak terhingga. Cinta mampu membuat yang terasing menjadi amat dikenali, mampu mengubah yang tadinya sederhana menjadi tak ternilai harganya. Perasaan cinta harus didasari dengan rasa ikhlas dan rela berkorban. Untuk mendapatkan cinta yang sempurna, perlu adanya timbal balik dari satu sama lain. Saya juga ingin memenuhi keinginan erotis dan kebutuhan keamanan dari pasangan. Dibutuhkan kelembutan dan disiplin diri untuk menciptakan cinta romantis. Contoh kelembutan disini dapat dilihat nyata dengan adanya komunikasi yang baik dengan pasangan, tidak mementingkan kepentinngan pribadi, dan kontrol
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
20
emosi yg baik. Contoh disiplin diri dapat dilihat dan dirasakan dengan saling menjaga kepercayaan satu sama lain. Dari pengalaman saya memang benar cinta mampu membuat yang terasing menjadi amat dikenali, membuat yang sederhana menjadi tak ternilai. Awalnya kami hanya dua orang asing yang saling berkenalan dan membicrakan hal tidak penting, tidak membahas sesuatu secara pribadi. Kami tidak mengenal secara pribadi satu sama lain, bahasan yang kami bahas juga sesuatu yang ringan. Seiring berjalannya waktu kami saling mengenal satu sama lain. Dia bisa menjadi sosok yang paling mengerti dan mengenali saya. Kami saling memahami sifat dan karakter masing- masing. Kami saling berusaha memenuhi keinginan satu sama lain. Dia menjadi tempat pertama yang saya kunjungi untuk berkeluh kesah, dan berbagi sesuatu yang menyenangkan juga. Ketika saya mendapatkan masalah dia orang pertama yang akan saya hubungi, ketika saya mendaptkan sesuatu yang menyenangkan dia juga yang saya hubungi pertama dan jika itu bisa di bagi dia juga yang akan saya bagi dan beri. Begitu pula sebaliknya dia terhadap saya. Tanpa sadar dari sosok asing
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
21
menjadi amat mengenali. Dari sosok asing yang tidak memiliki pengaruh apapun di hidup saya, menjadi sosok yang sangat berarti dan berharga. Dalam berpacaran saya tentu tidak bisa mendapatkan kebutuhan erotis yang terpenuhi layaknya suami istri yang melakukan hubungan seksual, tetapi saya bisa mendapatkan sebuah pelukan yang cukup bisa menyalurkan kebutuhan itu serta rasa aman dan nyaman. Pelukan juga bisa menjadi obat untuk sedikit meringkan beban masalah kita. Tetapi kita bisa memeluk sembarang orang, hanya orang yang saling mencintai dan meyayangi saja yang bisa melakukannya.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
22
PERBEDAAN BAHAGIA DAN SENANG Cinta juga dapat menimbulkan rasa bahagia dan senang. Sekilas kata bahagia dan senang itu mempunyai makna yang sama, namun menurut saya keduanya berbeda. Menurut saya rasa bahagia adalah keadaan yang berlangsung lama, tidak sementara, yang berhubungan dengan penilaian pada kehidupan secara keseluruhan. Sedangkan rasa senang bersifat sementara yaitu dengan merangsang saraf pusat kesenangan. Contoh di kehidupan nyata yang pernah saya alami, saya merasa senang apabila pasangan saya memperhatikan hal-hal sederhana yang saya lakukan. Dan saya merasa bahagia apabila saya melihat pasangan saya tersenyum dan tertawa setiap hari, apalagi jika itu semua karena saya. Senyum dan tawa pasangan saya yang tersimpan dalam ingata saya tersebut juga yang dapat meredamkan emosi saya ketika sedang bertengkar dengan dia. Dapat disimpulkan rasa bahagia memiliki makna yang lebih dalam daripada rasa senang. Semua orang pasti mendambakan kelak mereka mendapat kebahagiaan bersama pasangannya. Akan tetapi untuk mendapat
kebahagiaan
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
tersebut
tidaklah
mudah,
karena
23
dibutuhkan pengorbanan dan keikhlasan dari masing- masing individu. Saya dapat melihat dan merasakan perbedaan antara kebahagiaan dan kesenangan. Bahagia itu jauh lebih dalam ketimbang kesenangan. Bahagia itu lebih bermakna bagi diri kita dari pada sekedar mendapat kesenangan. Kebahagiaan itu jauh lebih berharga dan sangat mahal dari pada harga sebuah kesenangan. Bahagia itu lebih menyentuh ke dalam diri seseorang dan dia akan merasakan sesuatu yang jauh lebih nyaman. Saat seseorang telah dapat menemukan potensi dirinya dan jati dirinya yang terdalam lalu kemudian dia mengaktualisasikannya dalam kehidupannya, maka dia akan bisa merasakan kebahagiaan itu. Kebahagiaan
adalah
menyangkut
sesuatu
yang
dapat
membuatnya semakin bermakna. Tidak hanya bermakna bagi dirinya tapi juga bagi orang lain. Kebahagiaan identik dengan manfaat yang berjangka panjang. Tidak semu dan dapat benarbenar kita rasakan. Kebahagiaan adalah milik semua orang. Dan saya yakin setiap orang pernah merasakan kebahagiaan itu dan perasaan ini beda dari hanya sekedar kesenangan.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
24
Kesenangan adalah hal yang lebih mudah dicapai daripada kebahagiaan, karena kesenangan hanyalah sesaat, kesenangan adalah rasa nafsu yang telah terpenuhi, dan terkadang, kita menyesal karena hanya memenuhi nafsu, tanpa menggunakan akal. Dan hal itu, sangat sangat berbeda dengan kebahagian, karena kebahagian adalah rasa tenang, bangga, puas, dan rasa itu bertahan lama, bahkan bisa selamanya, dan tentunya tidak diakhiri dengan sebuah penyesalan, dan biasanya membuat orang lain bahagia juga dan tersenyum. Contohnya bila kita bertengkar dengan seseorang dan mungkin bisa memukulnya habis-habisan, akan timbul perasaan senang karena telah berhasil mengalahkannya, namun hati pasti akan dilingkupi dengan rasa sesal karena telah menyakitinya. Contohnya lagi bila kita makan sepuasnya, pertama kita memang akan merasa senang namun akhirnya karena hanya memenuhi nafsu, ketika kita telah kekenyangan, maka akan timbul penyesalan dihati kita. Dan mungkin meluapkan emosi, seperti membanting barang, menghantamkan kepala sendiri, memukul tembok, mungkin segala emosi bisa terpuaskan, dan mungkin kita
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
25
akan merasa senang, lega, namun itu semua hanya untuk memuaskan nafsu saja, dan takkan menyelesaikan masalah. Contoh kebahagiaan lain yang pernah ada di dalam hidup saya adalah ketika saya berhasil masuk universitas favorit. Keluarga saya yang merasa kebahagiaan itu begitu juga saya. Keluarga saya senang, bangga, dan puas. Ketika lebaran semua kejadian itu akan terus di bahas dan berlanjut. Saya bahagia bisa membuat orang tua saya bahagia juga. May (1981) menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kebahagiaan dan kesenangan yang harus dihargai sebelum upaya untuk menggabungkan mereka merupakan hal yang mungkin. Kebahagiaan cenderung ke arah keadaan satis-akar latin kepuasan, satitation, dan saturasi-dan kedamaian tenang yang datang dengan kebutuhan seseorang terpenuhi. Seperti yang memasukkannya, "happines adalah pemenuhan pola masa lalu, berharap, dan tujuan," dan itu "dimediasi oleh sistem saraf parasimpatis, yang ada hubungannya dengan makan, kepuasan, beristirahat, dan ketenangan (p.241). ini adalah keadaan bebas dari ketegangan dan perselisihan, keadaan istirahat yang aman PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
26
dan statis daripada yang dinamis. mengejar kebahagiaan tidak berbeda dari mengejar keamanan, dan pemenuhan kebahagiaan terjadi apabila merasa puas dan nyaman saat istirahat. Kesenangan, di sisi lain dimediasi oleh sistem saraf simpatik, yang cenderung tidak ke arah istirahat melainkan stimulasi dan terkait dengan keinginan erotis. "Kesenangan adalah melepaskan, membuka, dan mengarah ke kekaguman dan ketakjuban (itu) seperti hidup di tepi pisau cukur" (may,1981 p.241). Kesenangan mirip dengan ilham dan dilengkapi dengan melanggar kebiasaan lama, pengakuan baru, dan meningkatkan kesadaran. Hal ini kurang memuaskan tentang mimpi di masa lalu dihasilkan kebahagiaan abadi dan tidur nyenyak dari membuka kemungkinan-kemungkinan memanggil di masa sekarang dan masa depan. Bahkan, untuk bebas dari desain masa lalu, kesenangan
menyambut
"perselisihan
sebagai
dasar
keharmonisan yang lebih tinggi" (p.242). Dimana kebahagiaan adalah ekspresi dari keamanan dan relaksasi yang timbul sebagai salah satu yang menjamin rasa aman pada diri seseorang, kesenangan berasal dari gejolak jiwa yang menggugah sebagai
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
27
salah satu risiko diri dalam bertualang di luar dunia yang dikenal dan dapat diprediksi. Dalam mengejar kebahagiaan suami- istri, sukacita statis adalah korban umum. Untuk memastikan kebutuhan kita dalam keamanan dan kepuasan dapat terpenuhi, kita biasanya ingin orang lain membuat komitmen yang kuat untuk kita. Menemukan cinta, kita ingin bergantung pada hal tersebut. Judul dari dua buku populer self- help, getting the love you want (hendrix,1988) and keeping the love you find (hendrix,1992), menangkap agresi (mendapatkan) dan posesif (menjaga) yang merupakan bagian dari keputus asaan dalam urgensi kita sering merasa untuk mengamankan kebahagiaan pribadi
dan kepuasan dalam
hubungan cinta. Pada saat yang sama kita memberi harapan bahwa suatu hubungan akan memenuhi kebutuhan kita untuk keamanan, kita juga sadar akan menimbulkan kecemasan korosif dan ketakutan kehilangan hal itu. Kebebasan cinta diberikan dan diterima
sehingga
menyempit
menjadi kecemasan
untuk
menghindari kemungkinan kehilangan. Sebuah hubungan yang terasa seperti surga bisa berubah menjadi neraka.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
28
Ini bukan kerinduan untuk kebahagiaan dalam dirinya sendiri yang menjadi masalah. Memang, kebutuhan untuk kenyamanan dan keamanan merupakan bagian yang tak terhindarkan dari sifat mamalia dan sistem saraf parasimpatis. Hal
ini
bukan
kerinduan
yang
merusak
dan
sering
menghancurkan hubungan, melainkan merupakan desakan pada cara kita sendiri dan takut bahwa kita akan kehilangan yang memberi jalan kepada volatilitas kebosanan dan berpotensi menghancurkan. Yang mendorong untuk memuaskan kerinduan dan mencapai kebahagiaan untuk diri kita sendiri dapat mendominasi keinginan tetap terbuka untuk orang lain dan kemungkinan
kesenangan
diperbarui
atau
ketajaman
memperdalam dalam hubungan kita. Ini adalah berjuang kompulsif
untuk hasil yang memuaskan diri, seperti ajaran
buddha, penyebab penting dari kekecewaan dalam hubungan cinta dan penderitaan neurotik dari semua jenis. Saya pernah mendengarkan pengalaman teman saya tentang hal tersebut. Saat masa pengenalan awal dan pacaran berubah. Ketika sudah berstatus pacar rasa memilikinya semakin
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
29
tinggi. Dia membatasi pacarnya bergaul dengan temannya. Dia akan marah jika pacarnya
menghabiskan waktu dengan
temannya, dia akan cemburu ketika pacarnya bersama teman wanita, walau itu hanya teman kampus biasa. Dia seperti itu karena takut kehilangan, dia menjadi sosok posesif dan menyebalkan. Dia mengharuskan pacarnya menghabiskan waktu hanya dengannya dan keluarga. Menurut di itu resiko berpacaran. Dia sering bilang kangen dan sering mengajak ketemu. Tanpa dia sadari semua hal tersebut yang menimbulkan kebosanan dan menjadi potensi kehancuran hubungan, dan itu terbukti hubungan mereka hanya bertahan 3 bulan itu juga sudah penuh dengan drama. Semua yang manis di awal pada akhirnya akan berubah juga. Jalan cinta romantis mensyaratkan bahwa ketegangan antara keinginan untuk kegembiraan yang luar biasa, melepaskan, dan transendensi harus diakui dan hidup dalam hubungannya dengan kebutuhan sama kuat untuk keamanan, kepuasan, dan diandalkan. Bahkan hati kita berdebar keras, untuk membebask an diri dari kerangka sempit, ada kerinduan mendalam bagi
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
30
kelangsungan dan kenyamanan rumah tangga dan keamanan psikologis. Ternyata tidak cukup untuk hanya mencintai dan dicintai oleh orang lain. Kita juga cenderung melihat ke orang tersebut untuk memenuhi beberapa kebutuhan pokok dan emosional, apakah atau tidak kita mengakui untuk kekasih kita atau bahkan untuk diri kita sendiri. Kebutuhan yang memadat menjadi harapan, mengapur ke dalam agenda, dan menjadi bersenjata sebagai tuntutan dapat melumpuhkan kegembiraan cinta bebas yang dipertukarkan. Misalnya kasih sayang yang mudah tumbuh dari jatuh cinta dapat memicu perasaan posesif, cemburu, kebencian, dan dendam yang secara rutin menyebabkan tindak kekerasan terhadap orang lain. Dari literatur klasik untuk tarif televisi minggu ini, kita menyaksikan bagaimana kehilangan cinta atau cinta yang tak terbalas dapat mendorong kekasih frustasi untuk tindakan agresif dari tindakan kecil dari pertengkaran atau penarikan amarah, untuk tindakan menghina dari pelecehan verbal atau pelecehan seksual; untuk tindakan lebih serius dari
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
31
kekerasan fisik, atau bahkan kekejaman diperburuk penyerangan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Seperti kisah teman saya yang saya ceritakan karena rasa cinta bisa berubah menjadi rasa takut kehilangan, dia menjadi sosok posesif dan menyebalkan. Dia membenci semua lelaki yang berada di sekitar pacarnya. Hal tersebut membuat pasangan itu sering bertengkar bahkan pernah sekali ketika yang wanita memutuskan untuk mengakhiri hubungan lalu yang laki- laki mengancamnya, akhirnya mereka tidak jadi putus awalnya. Lalu berusaha bertahan dan akhirnya muncul tindak kekerasan dalam pacaran. Tetapi semua drama tersebut untung hanya bertahan selama tiga bulan. Akhirnya mereka memutuskan hubungan yang mulai tidak sehat tersebut. Selain itu, itu semua terlalu jelas bahwa kekecewaan cinta mengubah kita terhadap diri kita sendiri; mengguncang harga diri kita, dan membangkitkan perasaan putus asa, berartinya, dan mengasihani diri sendiri termasuk kecemasan dan keputusasaan yang mendalam. Ketika cinta tidak berhasil, kita mungkin percaya bahwa ada sesuatu hal substansial hilang atau salah PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
32
dengan diri kita sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kita untuk menarik diri dari kehidupan dan untuk terlibat dalam otokritik keras, tindakan ceroboh, atau bahkan bunuh diri (menyaksikan contoh putus asa romeo dan juliet). Saya memiliki pengalaman putus cinta. Saat itu pacar saya pergi meninggalkan saya. Rasanya sangat menyakitkan dan saya juga malu. Kejadian tersebut benar-benar mengusik harga diri saya. Saya merasa kalah. Akhirnya saya menutup hati saya dan saya sempat merasa trauma. Saya merasa semua wanita tidak bisa
dipercaya.
Lalu
saya
memutuskan
untuk
berubah
memperbaiki diri untuk menemukan jodoh terbaik, saya juga memperluas pertemanan saya.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
33
HARGA CINTA Cinta sejati yang romantis berfungsi untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pribadi yang muncul namun fungsinya juga untuk mengurangi kepuasan gairah daripada memberi inspirasi olehnya dan dimurnikan melalui itu. Dalam bentuk idealnya, hubungan cinta yang santun adalah untuk tetap suci sebagai energi erotis antara kekasih yang disublimasikan ke dalam pengejaran budaya atau spiritual tinggi. Jatuh cinta mengilhami ksatria khususnya perbuatan kebesaran termasuk pembunuhan naga jahat dan mendapatkan quest yang mendalam. Kurang tahu bagaimana wanita disublimasikan keinginannya, partisipasi bersemangat untuk
meskipun
menemukan ekspresi dalam
menyusun puisi erotis (mis, Bly, 1995, p.142). Titik penting adalah bahwa ksatria dan wanita tidak terikat satu sama lain oleh lembaga perkawinan dan keluarga dan pengaturan keamanan yang menyediakan bentuk ini; melainkan ikatan mereka didasarkan pada komitmen untuk eros itu sendiri dan perintah yang eros mungkin membuat mereka.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
34
Disini seperti yang saya alami. Karena hubungan saya dan pacar saya masih pacaran belum menikah. Jadi belum sah secara agama, hukum, dan norma yang berlaku. Maka dari itu kami harus menjaga nafsu erotis. Jangan sampai melakukan hubungan pra nikah karena tidak bisa menjaga hal tersebut. Cinta sejati akan bisa menjaga untuk mengatur gairah tersebut. Seperti saya dan pacar saya lakukan. Kami menjalan hubungan berdasarkan komitmen untuk saling menjaga, kami selalu menjaga dan mengatur gairah kami. Kami memiliki batasan-batasan yang jelas. Semua itu dilakukan atas dasar kasih sayang. Menurut kami cinta itu saling menjaga bukan saling memenuhi. Semua pasti akan lebih di waktu yang tepat yaitu ketika sudah sah secara agama dan hukum. Untuk mengikuti jalan cinta, perlu untuk rela membuka diri untuk mencintai ekstasi ini. Seperti yang saya alami ketika jatuh cinta saya merasakan estasi yang membingungkan tersebut. Senyum-senyum sendiri membaca pesan darinya, jantung berdetak lebih cepat ketika hp berdering dan muncul balasan pesan darinya, ingin tampil menarik jadi sangat memperhatikan
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
35
penampilan, merubah beberapa kebiasaan saya. Ketika bertemu terkadang salah tingkah dan melakukan hal konyol. Ekstasi tersebut memang mengganggu ketenangan hidup saya dan mungkin juga membuat saya menggunakan topeng awalnya namun jujur saja itu membuat hidup saya lebih menantang dan berwarna. Keretakan ego adalah tidak peduli cahaya dan itu adalah hal yang biasa bagi kita untuk yang lebih memilih untuk "hidup tenang jika putus asa" daripada risiko ancaman pergolakan emosional. Untuk hubungan jangka panjang tanpa gairah menjadi tumpul dan kontak seksual telah menjadi rutinitas bukanlah kejadian biasa di mana satu atau kedua pasangan berhasil membangun rasa keamanan pribadi dengan mengorbankan gairah gembira. Tentu saja menghindari gejolak cinta baik dengan menghindari hubungan intim sama sekali atau dengan terlibat dalam hubungan seksual yang dangkal serial cara lain untuk mempertahankan eksistensi ego-terikat yang terisolasi. Dari pengalaman teman saya ada juga yang hubungan mereka kandas karena si wanita tidak mau di ajak melakukan PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
36
hubungan
intim,
apalagi
si
cowok
termasuk
cowok
berpengalaman yang lumayan sering melakukan hubungan tersebut dengan wanita terdahulunya. Walaupun di awal komitmen si cowok berjanji akan berubah, namun hal tersebut tetap saja terjadi. Karena si cowok sudah terbiasa melakukan kontak seksual untuk mendapatkan kegembiraan dan bagi si cowok disitu membangun rasa aman karena nantinya si wanita akan sulit lepas darinya. Sedangkan harga menghindari cinta adalah hidup dalam kehidupan yang dihantui yang akan tetap tidak hidup, harga menyerah pada cinta adalah untuk beberapa derajat, hilangnya ilusi seseorang tentang diri sendiri dan dunia seseorang. Cinta adalah pisau menembus ilusi bahwa kita adalah pusat dunia, mengantarkan kami ke sebuah eksistensi semakin tak terduga, tidak aman, dan tanpa pamrih, salah satu yang akan hidup dalam kepenuhan aktualitas fana. Fantasi keabadian dan berpusat diri cara keamanan memberi hidup sebuah hidup dengan kesadaran yang lebih besar dari sifat saling sementara hal dan seluk-beluk bahagia dan pedih menjadi manusia. Eros berfungsi untuk
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
37
meningkatkan kapasitas pecinta menjadi lebih sensitif dan responsif baik satu sama lain dan dengan dunia. Menurut saint augustine menaruh adalah, "eros ... Apakah kekuatan yang mendorong manusia kepada Tuhan" (mengutip Mei, 1969, hal. 72). Melalui mengirimkan ke ekstasi dan menjalani cobaan asmara, ego menjadi center, dan ini adalah baik harga dan mempercept karunia cinta. Jatuh ke dalam cinta berarti kita kehilangan pijakan. Kebiasaan, kesadaran diri dan atitude tergelincir karena kita tergelincir ke dalam, cara
yang lebih numinus kurang
didefinisikan berada di dunia. Kami jatuh ke dalam kebahagiaan cinta dan ke dalam kehidupan yang belum menghidupkan kami, yang mengandung impuls "seram" yang tidak terintegrasi dan konflik. Keintiman bergairah menembus pendangkalan dan bersatu melalui lapisan isolasi dari citra diri, meletakkan menanggung inti subjektivitas kami. Cinta dan terbuka ke yang lain, dan dengan demikian untuk diri kita sendiri, semua jenis ketakutan, posesif, kegembiraan, dan kerinduan yang tidak masuk akal yang ditimbulkan. Hal yang tersembunyi terkena, dan apa
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
38
yang telah terbengkalai akan terangsang. Uji coba ksatria simbolis menggambarkan situasi ini. Sebuah keadaan kesadaran, jatuh cinta dapat melemahkan sikap egosentris, sehingga membangkitkan pulas naga dan memanggil pencarian batin. Suasana hati yang tidak masuk akal, aspirasi, tuntutan, kecemburuan, kebencian, kebingungan, dan apa pun knot emosional lainnya dari masa lalu berbaring terselesaikan dalam hati kita membangkitkan, dan kita dipaksa untuk mengatasi hidup yang tercemar ini Meskipun courtly lore menggambarkan ksatria sebagai anggota dari pasangan santun yang menghadapi naga dan melakukan pencarian, kita tidak harus membiarkan jenis kelamin ksatria mengalihkan perhatian kita. Kebangkitan psikologis dan cobaan dalam cinta yang intens terjadi pada wanita dan pria sama, dan disiplin diri dan kelembutan yang diperlukan oleh kode ksatria menantang pecinta baik gender. Uji coba di jalan cinta memungkinkan
kedua
ksatria
dan
wanita
untuk
lebih
mewujudkan cita-cita kesatria dari "gentleman or gentlewoman”
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
39
GENTLENESS DAN KEDISIPLINAN PENGUASAAN DIRI Karena tindakan sederhana jatuh cinta melibatkan sedikit atau tidak ada usaha dan bahkan mungkin merasa seperti tindakan kasih karunia, kita naif menganggap bahwa cinta abadi harus juga mudah. Namun, penyair dan orang bijak dari berbagai usia tahu yang berbeda. Rilke (1975) lantang menyatakan, "Untuk satu manusia untuk mencintai orang lain: bahwa mungkin yang paling sulit dari semua tugas kami, tes terakhir dan bukti, pekerjaan yang semua adalah jata pekerjaan lain" ( p. 31). Fromm (1956 lebih lanjut menyarankan bahwa tugas utama ini adalah sebuah seni yang harus dipelajari dan dipraktekkan sehingga dapat mengembangkan "master dalam hal ini kerja seni seperti memakan waktu lebih dari." Hanya perasaan yang kuat "(P.47);. Dibutuhkan komitmen yang menentukan dan memutuskan untuk menghadapi diri sendiri, terutama ketidakmampuan seseorang untuk mencintai lebih lengkap. Secara khusus, "syarat utama untuk pencapaian cinta adalah penanggulangan seseorang narsisme" (P. 99)
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
40
Sosok
yang
gentle
adalah seseorang
yang telah
ditundukkan, atau di jalan menundukkan, mereka posesif, agresif, dan destruktif impuls yang berakar pada kepentingan sendiri. Menjadi "lembut" tidak harus dipahami sebagai menjadi pasif atau "bagus" atau sebagai menghindari konfrontasi. Hal ini juga tidak mengacu pada atribut khusus perempuan, seperti dalam "seks lembut." Untuk menjadi seorang ksatria atau wanita dalam arti sopan adalah menjadi semakin sensitif (lembut) dengan kondisi yang sebenarnya dari diri sendiri, yang lain, dan situasi hidup saat ini. Melalui menetap dalam situasi seperti itu daripada mencari beberapa bentuk pelarian, kami selalu datang melawan aspek-aspek diri kita yang telah diasingkan atau tidak dikenal. Membiarkan diri kita sendiri akan dibuka oleh situasi kehidupan sulit atau menarik menantang sikap berpikiran kecil dan keyakinan yang membatasi diri kita tentang siapa kita, bagamina kita berpikir, dan apa yang kita butuhkan di dalam kehidupan umum dan kehidupan percintaan. Penjinakan impulsivities dan mendapatkan kembali diri ketenangan merupakan disiplin yang penting, berharga dalam
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
41
dirinya
sendiri dan
pendalaman cinta.
sebagai dasar
Tentu saja,
untuk
hubungan
meningkatkan menjadi
lebih
memuaskan ketika isu konflik diselesaikan; hubungan puas adalah, setelah semua, ideal yang layak untuk hubungan berkomitmen secara umum dan untuk pasangan yang sudah menikah khususnya Tapi bagi pecinta di jalan mistis asmara, menenangkan nafsu saja bukanlah tujuan akhir. Hal ini hanya satu kaki dari praktek romantis sejati. Kaki lainnya adalah Kerinduan penangkal petir, dan ketegangan itu membawa, harus tetap bersemangat dan hidup untuk sebuah hubungan menjadi romantis Jalan asmara menunjukkan bahwa cinta sejati berkembang ketika dua impuls yang tampaknya bertentangan keinginan erotis dan perlu kepuasan tetap terjalin tetapi tidak harus diselesaikan. Kerinduan untuk persekutuan dengan yang dicintai harus dibebaskan untuk api penuh sementara desakan memuaskan hasrat yang dilepaskan. Menjelang akhir ini, pecinta asmara otentik sengaja menyerahkan kepada praktik mempertahankan kerinduan
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
42
Untuk datang ke pemahaman yang lebih baik dari ketegangan antara erotis keinginan dan kebutuhan keamanan, kita harus mempertimbangkan asumsi bersejarah dari usia ksatria yang membentuk dan menginformasikan ide- ide asmara dan komitmen kita. Dari ebook The Handbook of Humanistic Psychology topik tentang Romantic Love as Path oleh G. Kenneth Bradford
ini, dapat disimpulkan bahwa
untuk
mendpatkan cinta romantis bukan sekedar mitos belaka, akan tetapi bisa sebagai jalan bagi setiap orang untuk mendapatkan cinta romantis. Semua bergantung pada individu masing- masing bagaimana cara menyikapi hubungan dengan pasangannya. Agar dapat memenuhi keinginan erotis dan kebutuhan keamanan dari pasangannya.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
43
Daftar Pustaka : Schneider, K. J., Pierson, J. F., & Bugental, J. F. (Eds.). (2014). The handbook of humanistic psychology: Theory, research, and practice. Sage Publications.
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
44
ENGLISH VERSION
PSIKOLOGI HUMANISTIK 2017
45
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
INTRODUCTION I was a psychology student semester of 9, had the final semester but not yet taking thesis. My trip in psychology is quite long and tiring, but there are many things I learned. Studies in psychology in my opinion a real and can be directly applied to my everyday life, but its ability to abstract as a practical science like studying engineering.As one example, I took a course in which the relationship between the person that week to discuss chapter of verbal and non verbal communication. There was also explained that verbal communication was kind of communication more smooth and polite as can be set and made, while the non verbal is natural, not easily managed or controlled.Because it's non-verbal communication for example is a gesture, tone of voice, body language, and eye contact. From whence also we can detect a person is lying or not, as long as we are careful and sensitive from it all can be seen. People can set up the grammar and speech, but can not regulate body language, gestures, and eye contact. That's one example of science lectures I could direct me to apply in my everyday life. Unlike my friends who, for example studying management, they continue to study the numbers and theories are concerned, but science is not directly related to daily life, especially
1|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
those if when they graduate and choose different professions to subject them the. There was also a friend of the Islamic Economy, they studied the economics of the Islamic side. In the lecture to learn that saving money in the bank and earn interest is forbidden.Bank interest haram according to Islam, since in Islam an additional usury and riba is haraam. Yet the reality in Indonesia is still small Islamic banks, and Indonesia is not an Islamic state despite the fact that the majority of Muslims, but there are still many non-Muslims who live and work in Indonesia. The science still can generalize to date in Indonesia, even my own friends are still saving money in conventional banks.
2|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
MEANING OF LOVE In college I also had to learn about love. The words were certainly not a foreign thing especially for students like me. Everyone knows love, even from childhood we already know love. From childhood we are treated by our parents with love, so we can grow up to now. I remember most about the love triangle theory Stenberg who once described by my lecturers. According to the theory that love consists of intimacy, commitment, and passion. I agree with that theory because I've experienced it directly, a connection will be initiated when having three components in a balanced and even. I once had a boyfriend who is now a former mine of course. He was not too pretty but interesting. I like to communicate with him, and knew him since I became even more attention to appearance and self- image of myself and I think I showed passion there.After communicating more intense finally get to know each other and an open, distu nascent comfort. I think my intimacy began to emerge. Finally, after all the processes that he offers a status for the two of us are going, I think that's where the name appears commitment. But apparently he could not keep that commitment, he was having an affair with another man. Our
3|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
relationship eventually foundered in a short time. Because of that experience I agree with that theory. Antiquity people still menrut Freudian view love, which is the most prominent sexuality. According to Freud the embodiment of love is sexual libido. I certainly do not agree with that sentence, because I can live without love includes sexual libido. I have always been able to keep it even though I really love that person. Because I always keep the good name of my parents and remember his advice about the importance of responsibility. Even when I was in was taunted by my friends because I never kissed I also do not care. But as time went on, the era has changed. Came the new thoughts about love more humanistic that of Abraham Maslow. According to Abraham Maslow in man there is a motivation to promote love in the form of their basic needs they have. The need is exactly what he says has influenced the expectations of love caused. Among these motivations embodied in the requirement needs: basic needs such as physiological needs, safety needs, needs love and affection, and recognition or self-actualization needs.
4|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
PHENOMENOLOGY LOVE According to humanistic also love is the phenomenology, a phenomenon that is realized by humans. Nowadays love is a phenomenon
that
always
occurs
among
young
people
in
particular. Everyone has experienced love, and interest in the opposite sex. I also of course have experienced it all. I'll tell you a glimpse of the phenomenon of love I've ever experienced. One day I ever meet with someone, physically he was not too pretty, but she has a special appeal, the attitude was polite and soft and looks can keep yourself well. At first I only met the usual, because of the appeal it has prompted me to know him. The longer I feel increasingly recognize, it was also pretty good personality.I think he is an adult figure, had 'broad and open, and her dear family, especially her mother. Without realizing the longer I was amazed. I even enjoyed the communication with him, even I began to wait and look forward to a message from him. When he was busy I began to feel lost, when he replied to a message without realizing it made me smile himself. When I phoned began to emerge a sense of excited somehow. Even when suddenly want to meet me longer spend time in the bathroom, making a mess of my closet because confused to choose clothes when I have a lot of clothes and decent, and the last one
5|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
I so concerned with the well- groomed appearance. I started to become personally neat to look attractive. I enjoyed the little attention he gave, and I felt uncomfortable when he was seen near the well with another man. I am sad to see him engrossed in communication with dikampusnya guy friends but they only discuss the tasks and things around the campus. Somehow when I was puzzled why like that, and then I decided to stories with my best friend. According to my friend when I started falling in love, and it appears jealousy. I was confused and wondering. But if the recall is really funny and interesting experience I have. When menglaminya I can feel a variety of emotions (sad, happy, scared, angry). From this experience I experienced four stages:
1.
objectified
When I chose memulain acquainted with her and doing intense communication
2.
Identification
I am interested in communicating with it because it has its own charm, ranging from words and courteous
6|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
behavior
when the
meet. And
has
a
way of
communicating that is comfortable and not easily offended when joking.
3.
Correlation
After the initial impression is quite positive that he show my continued with intense communication. There, as time passes the more I recognize the figures.Turns out he's mature enough to act and to address a problem. He was also the kind of woman that is dear family, especially his mother. Here I was amazed and loved figure in outside and inside. He also treated me well, and give enough attention and not excessive. I also feel comfortable with it.
4.
Constitution
Initially only acquainted ordinary, but because he has appeal, I started to know more by way of intense communication. After identifying a more intense I found other good qualities. He is a figure of adult and family affection. He also treated me well, and began to give 7|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
enough
attention. There
convenience. Eventually
also I
was
began
to
confused
appear by the
appearance of sadness when she disappeared because of his work, I smile himself when he wrote a message or receiving telephone calls from me, deg-deg late while talking via telephone, wants to be a man who appealed to him, and the last feel a little upset or jealous when he communicates with friends of the opposite sex when merely discussing college and on campus. As a result of all that I felt a dilemma and finally made me consult with my friends, and from him I realized that I began to fall in love and have already appeared curiosity and jealousy have started there.
8|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
PHENOMENOLOGICAL APPROACH Phenomenology is the description of a phenomenon or something that appeared. Phenomenology focuses on phenomena realized by humans. What is studied is not only the existence of the phenomenon, but also what lies behind the phenomenon, such as the causes and consequences of the phenomenon. In view of the phenomenon, there are 3 approaches used, namely skepticism, idealism and relativism. Skepticism is an approach that considers that in this world there is no single thing right. There will always be gaps to deny the truth of something. Idealism holds that truth exists only in the form of common sense ideas. Truth beyond the mind of man is considered invalid here. Relativism argues that there is no absolute truth. The truth depends on understanding seserang against something "right" itself. True according to a person, not necessarily true according to others. In phenomenology, there are two important terms that must be understood, namely:
1.
bracketing
9|H u m a n i s t i c P s y c h ol o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
Bracketing or also called phenomenological reduction is an expression of the essence or nature of the object. In this case all the common assumption that there aside from prejudice, theory, philosophy, religion, or of the mind common sense so that symptoms encountered can be accepted as they are.
2.
intentionality
According to Husserl (in Zainal Abidin, 2006) intentionality is an essence of consciousness. The point is to understand something, in which each individual has the experience of objective and subjective. The objective side of a phenomenon is something that can be seen, heard, felt, thought, or something that is still to be considered. While the subjective side is an activity such as listening, thinking, and judging ideas. So, if going to understand anything then both sides must be presented. An awareness is always associated with the objective pole, ie objects realized. Based on the investigation conducted by Husserl there are four activities inherent in consciousness, among others objectified, identification, correlation, and the constitution.
1.
Intentionality is Objectification
10 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
In this activity intentionality directs data on intentional objects that looked at the data (data hyletic). This intentionality function is to link the data with the object (which is not part of consciousness). Within this there is a complex structure in which data is used as a raw material and integrated within the object so as to form a polar objective. For example, in the perception and other activities such as thinking.
2.
Intentionality is the identification
Directing data in a variety of events on objects above results objectification. This activity is influenced aspects of motivation, interest, involvement of both emotional and intellectual. This is necessary because otherwise, there would be no object is identical.
3.
Intentionality is the correlation
Objects of identical shows another aspect which is becoming horizon. Then, the horizon giving hope in the future. These aspects are overshadowed earlier identical objects.
4.
Intentionality is Constitutional
11 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
This activity creates intentional objects derived from the sediment intentional activities. In view of the human being, there are also two approaches are mutually contradictory, but always there everywhere. Both approaches are reductionism and holism.Reductionism in this case is how the ma n looked at by the smallest element in his life. Holism in this case the point is how to view the human being as an integrated whole, not deducting anything from him. There are 2 kinds of reductionism that appears (Tageson, 1982), namely:
1.
Biological reductionism
Considers all knowledge, including knowledge of man, based on the language of mathematical physics and chemistry. All that happens is reduced to physicochemical components. Considers that life is mere coincidence due to the arrangement of certain molecules.
2.
Mathematical reductionism
12 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
Reducing the qualitative aspects of the human experience to the quantitative aspect. Generally has a good purpose, as long realized that the reduction of 14 will not be able to cover all aspects of reality and human experience.
13 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
LOVE IN BRADFORD THEORY Love is something that is definitely felt by everyone, including what I feel. The extent of the conversation of love starts from the friendship, courtship, until marriage.That feeling appears to everyone in early adulthood, because one of the main tasks of early adult development is looking for a partner. Bradford (590-594) mentions that romantic love is a love that is owned by individuals who are able to realize the privilege partner, freed from the notion egoisentris, celebrating the uniqueness and freedom partner. Everyone must have longed romantic love, which makes them happiness, comfort, and have someone who can be relied upon. I think I was having such a romantic love. More precisely it was my partner's behavior to me. My partner was still looking at me I was special although I am physically less attractive by themselves. Academically, my college including delayed and my GPA is not too high. She was in a relationship with both, following the conversation I started. He was able to make me interested in their own way. He is willing to take the time and effort to hear every story I am experiencing as well as the difficulties that I have tasted. I am also the person who is quite protective, as if he did not realize a lot of shortcomings that I have. Of all the vices I mentioned he always
14 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
thought that it was actually my uniqueness. As my demanding nature that he considers his race to evolve, I have protective properties such as being able to provide comfort to him. I feel very fortunate to know and to have him. I really feel the comfort and happiness with him. Does not mean my relationship with him is always smooth and seamless. Fixed problem will always arise, but with politeness he has able to assist us in resolving all the problems that occurred and the circumstances became calm again. All the issues were always resolved together.
15 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
SIGNS FOUR ROMANTIC LOVE There are four signs of romantic love, the first is to fall in love with the expected ideal partner. In my opinion, found the ideal partner in accordance with which we hope to make myself happy. The second sign is not only loved the ideal partner, but the awareness to love each other is more ideal. I agree with the theory, because romantic love can not just walk in the same direction, to get romantic love there must be reciprocal of one another. The third sign, their freedom to belong to one another. In my opinion, their freedom to belong to each other is one of the most important things, it can be supported by their trust in the partner. The fourth distinguishing mark of romantic love is nature as transcendental discipline to engage as relations unconventional and is not bound by the usual norms and social customs. I disagree with this theory, because in Indonesia has a strong law with the law of marriage and so on. The theory is not suitable for use with the culture and laws that exist in Indonesia. I think to get romantic love, there must be a marriage in advance in accordance with the religion, culture and law in the country. But for now I really feel romantic love in accordance with the four pins. My partner is an ideal figure I expected, physically and
16 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
nature he really my type. My feelings for him too avenged. Of course our relationship is not one-way relationship, we give each other, and fight together, and we loved each other too. We also trust each other.There is a belief and freedom in our relationship. We do not limit the opposite sex intercourse between us. We also always give time for couples to spend time with her friends.Do not always have to spend time together, because we know we are social beings who will need help from others as well. We really avoid excessively protective, restraint, and excessive jealousy. Our relationship is just going out and it is not yet valid religion and law. Due to being the legitimate we should make the process of marriage. We're not ready to do that because there are many preparations to prepare for, but for clear thinking in that direction already. In my opinion, love is a gift which infinitely. Love being able to make that alienated become very recognizable, able to change the formerly simple becomes priceless.Feelings of love should be based on a sense of sincerity and sacrifice. To get the perfect love, the need for reciprocity from one another. I also want to meet the wishes of erotic and security needs of the couple. It takes gentleness and self-discipline to create romantic love. Examples can be seen here real softness with
17 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
good communication with your partner, do not attach importance kepentinngan personal and emotional control that either. Examples of self-discipline can be seen and felt to maintain mutual trust in each other. From my experience it's true love being able to make that alienated become very recognizable, making the simple becomes invaluable. Initially we were just two strangers who become acquainted and membicrakan things are not important, do not discuss anything in private. We do not know each other personally, topics that we discussed also something light. Over time we've know each other. He could be the figure who best understand and recognize me. Our mutual understanding of the nature and character of each. We are each trying to meet the desires of each other. He became the first place I go to complain, and share something fun as well. When I get into trouble he would be the first I call when I mendaptkan something fun he is also what I call first, and if it could be in for him as well that I will share and give. Likewise he is against me.Without conscious of the stranger be so recognized. From the stranger who does not have any influence on my life, a person who's very meaningful and valuable. In a relationship I certainly can not get the erotic needs are met like husband
18 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
and wife who had sexual intercourse, but can I get a hug that can fairly distribute it needs as well as safety and comfort. Hugs can also be a cure for a little take load our problems. But we can embrace just anyone, only people who love each other and meyayangi who can do it.
19 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
DIFFERENCES HAPPY AND GLAD Love also can lead to a sense of happiness and pleasure. A Few Words happy and it has the same meaning, but I think they are different. I think happiness is a state of long- lasting, not temporary, related to the judgments in life as a whole. While pleasure is temporary, namely
by
stimulating
the
central
nervous
pleasure. Examples in real life that I have ever experienced, I was pleased when my partner noticed the simple things that I do. And I feel happy when I see my partner smile and laugh every day, especially if it's all because of me. Smiles and laughter my partner tucked away in my ingata also can deaden my emotions when arguing with him. Can be summed up the feeling of happiness has a deeper meaning than pleasure. Everyone will crave their future happiness with a partner. But to get happiness is not easy, because it requires sacrifice and sincerity of each individual. I can see and feel the difference between happiness and pleasure. Happiness is much deeper than pleasure. Happiness is more meaningful to us than just have fun.Happiness is much more valuable and very expensive than the price of a pleasure. Happiness is more touching in a person and he will feel something that is much more 20 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
comfortable. When someone has been able to find his potential and his deepest identity and then he actualize in his life, then he will be able to feel the happiness. Happiness is about something that can make it more meaningful. Not
only
meaningful
for
himself
but
also
for
others. Happiness is synonymous with long-term benefits. No apparent and can really we feel. Happiness is owned by everyone. And I'm sure everyone has felt the happiness and the feeling is different than just pleasure. Pleasure is easier to achieve than happiness, because it is only momentary pleasure, pleasure is a sense of passion that had been met, and sometimes, we regret that only meet the desires, without the use of reason. And it did, so very different from happiness, because happiness is a sense of calm, pride, satisfaction, and a sense that last a long time, even forever, and certainly does not end with a regret, and usually make others happy too and smiled. For example, if we fight with someone and may be able to hit it out, there will be feeling happy because it has been defeated, but the heart must be covered with a sense of regret for having hurt him. Examples again if we eat as we first did feel good but ended up as only satisfy lust, when we have a glut, then there will be regrets to our 21 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
hearts. And maybe vent emotions, such as slamming stuff, smashing his own, hitting the wall, probably every emotion can be satisfied, and maybe we will feel happy, relieved, yet it was all just to satisfy the lust only, and will not solve the problem. Examples of other happiness that never in my life was when I managed to get a favorite university. My family who feel the happiness it so was mine. My family was happy, proud, and satisfied. When the widths of all the events will continue to be discussed and continues. I was happy to make my parents happy too. May (1981) shows that there is a difference between happiness and pleasure to be cherished prior attempts to combine them are possible. Happiness tends towards a state of satis- latin roots satisfaction, satitation, and saturation-quiet and peace that comes with one's needs are met. As put it, "happines is the fulfillment of past patterns, hope, and purpose," and it was "mediated by the parasympathetic nervous system, which has to do with eating, satisfaction, rest, and peace (p.241). This is the state of being free from tension and strife, the resting state that is safe and static rather than dynamic, the pursuit of happiness is no different from the pursuit of
22 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
security, happiness and fulfillment occurs when satisfied and comfortable at rest. Pleasure, on the other hand is mediated by the sympathetic nervous system, which tend to be towards the break but associated with the stimulation and erotic desire."Pleasure is let go, open, and leads to admiration and awe (it) is like living on the edge of a razor" (may, 1981 p.241). Pleasure akin to inspiration and equipped by breaking old habits, new recognition, and raise awareness. It is unsatisfactory about a dream in the past produced lasting happiness and a deep sleep from calling opened up possibilities in the present and the future. In fact, to be free from past designs, the pleasure of welcoming "the dispute as a basis a higher harmony" (p.242). Where happiness is an expression of security and relaxation that arise as one that ensures a sense of security in a person, the pleasure derived from the turmoil that stirs the soul as one of the risks in venturing outside world known and predictable. In pursuit of conjugal happiness, joy static are common victims. To ensure the security of our needs and satisfaction are met, we usually want someone else to make a strong commitment to us. Find love, we want to rely on it. The title of two popular books selfhelp, getting the love you want (hendrix, 1988) and keeping the love 23 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
you find (hendrix, 1992), captures the aggression (gain) and possessive (maintain) that is part of the desperation in urgency we often felt to secure personal happiness and satisfaction in relationships. At the same time we give hope that relationship will meet our needs for security, we are also aware of the corrosive cause anxiety and fear losing it. Freedom of love given and received so narrowed to anxiety to avoid the possibility of losing. A relationship that feels like paradise can turn into hell. It is not a longing for happiness in itself is the problem. Indeed, the need for comfort and security are an inevitable part of nature and the parasympathetic nervous system of mammals. It is not a longing that damages and often destroys relationships, but rather an insistence on our own way and are afraid that we will lose that give way to boredom volatility and potentially devastating. That drives to satisfy the longing and achieve happiness for ourselves can remain open for the desire to dominate others and the possibility of renewed or acuity pleasure deepen our relationship. It is a compulsive striving for satisfactory results themselves, such as the teachings of Budd ha, an important cause of disappointment in love relationships and neurotic suffering of all kinds.
24 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
I never listen to the experiences of my friends about it. During its initial recognition and courtship changed. When the status of a girlfriend already have the higher sense. He limits his girlfriend hanging out with friends. He would be angry if his girlfriend to spend time with her friends, she gets jealous when his girlfriend along with a female friend, even if it's just a regular college friends. He was like that for fear of losing, he became possessive and annoying figure. He requires his girlfriend to spend time only with her and the family. According to the risks in dating. He often told me nostalgic and often invites met. Without him knowing all those things that lead to boredom and become potential destruction of the relationship, and it proved their relationship only lasted 3 months was also full of drama. All that is sweet in the beginning will eventually change as well. Jalan romantic love requires that the tension between the desire for ecstasy, release, and transcendence must be recognized and lived in conjunction with the equally strong need for security, satisfaction, and reliable. In fact, our hearts pounding, to free themselves from the narrow framework, there is a deep longing for continuity and household comfort and psychological security. It was not enough to just love and
25 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
be loved by others. We also tend to look for the person to fulfill some basic needs and emotional, whether or not we admit to our loved ones or even to ourselves. Solidified needs to be hope, calcifying into the agenda, and be armed as the demands can cripple the joy of love freely exchanged. For example affection are easy to grow from falling in love can trigger feelings of possessiveness, jealousy, hatred, and revenge that routinely lead to acts of violence against others. From classic literature to television rates this week, we witnessed how the loss of love or unrequited love can push lover frustrating to the aggressive actions of the small action of fighting or withdrawal of anger, to the action of insulting verbal abuse or sexual harassment; for more serious acts of physical violence, or even cruelty aggravated assault, rape, and murder. Like the story I was telling my friend because of love can turn into fear of losing, he became possessive and annoying figure. He hates all men to be around his girlfriend. This makes the couple often quarreled even once when the woman decided to end the relationship and the men threatened him, they finally broke up not so originally. Then trying to survive and eventually appeared in dating
26 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
violence. But all that drama fortunately only lasted for three months. Finally they decided to start an unhealthy relationship such. Other than that, it was all too obvious that disappointment in love changed us against ourselves; shake our self-esteem and feelings of despair, meaninglessness, and self-pity, including anxiety and despair. When love is not successful, we may believe that there is something missing or wrong substantial things by ourselves. It can cause us to withdraw from life and to engage in self-criticism harsh, careless, or even suicide (witness the example of desperate romeo and juliet). I have experience of a breakup. At that time, my girlfriend left me. It really hurts and I also embarrassed. The incident really disturbing my self esteem. I feel defeated. Finally, I close my heart and I could feel the trauma. I felt that all women can not be trusted. Then I decided to change to improve themselves to find the best mate, I also extend my friendship.
27 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
PRICE LOVE True love romantic serves to not only meet the personal needs that arise but its function is also to reduce the satisfaction of passion rather than inspired by it and purified through it. In its ideal form, a love affair that was to remain chaste manners as erotic energy between lovers who sublimated into spiritual pursuits or high culture. Fall in love inspires greatness knight particular acts including murder evil dragon and get a deep quest. Less know how women sublimated desire, although participation is eager to find expression in developing erotic poetry (eg, Bly, 1995, p.142). The essential point is that the knights and ladies are not bound to each other by marriage and the family and security settings that provide this form; but their bond is based on a commitment to eros itself and orders which eros might make them. Here, as I experienced. Because of my relationship and my boyfriend are still going unmarried. So it is not legitimate religion, laws, and norms. Therefore we must keep an erotic lust. Do not let premarital intercourse because he could not keep it. True love will be able to keep to organize such passion. As me and my boyfriend did. We are running the relationship based on mutual commitment to keep up, we always keep and organize our passion. We have clear boundaries. All 28 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
that is done out of compassion. We think that love each other to keep each other not meet. All it will definitely be at the right time ie when it is legitimate religion and law. To follow the path of love, need to be willing to open themselves to love this ecstasy. As I experienced when I feel in love with the estasi confusing. Smiling himself to read a message from him, the heart beats faster when the phone rang and her message reply appears, want to look attractive so very concerned about the appearance, change some of my habits. When he met sometimes awkwardly and do something stupid. Ecstasy is indeed disturbing the peace of my life and it may well make me use the mask initially but honestly it makes my life more challenging and colorful. Cracks ego is no light matter, and it is not unusual for us to who prefers to "live in peace if desperate" rather than risk the threat of emotional upheaval. For long-term relationship without passion becomes dull and sexual contact has become a routine is not a regular occurrence in which one or both partners successfully build a sense of personal safety at the expense of excited arousal. Certainly avoid turmoil in love either by avoiding intercourse altogether or to engage in
29 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
sexual intercourse serial shallow another way to maintain the existence of the ego-bound isolated. From the experience of my friends there also their relationship foundered because the woman does not want to be invited to have sex, let alone the guy included experienced guy who quite often do the relationship with the previous women. Although at the beginning of the commitment the boy promised to change, but it still happens. Because the guys are used to perform sexual contact to have fun and for the guy there to build a sense of security because later the woman would be difficult to be separated from him. While the price of avoiding love is living in a haunted life that will remain alive, the price of giving up on love is to some degree, the loss of one's illusions about oneself and one's world. Love is the knife through the illusion that we are the center of the world, drove us to an existence more unpredictable, insecure, and selfless, one that will live in the fullness of actuality mortal. Fantasy immortality and selfcentered way of security gives life a life with greater awareness of the interconnected nature of transient things and the intricacies of happy and painful to be human. Eros serves to increase the capacity of lovers become more sensitive and responsive both to one another and with the 30 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
world. According saint augustine put is, "eros ... Is the force that drives man to God" (quoting in May, 1969, p. 72). Through submitting to undergo the ordeal of ecstasy and romance, ego into a center , and this is a good price and mempercept gift of love. Falling into love means we are losing ground. Habits, selfawareness and atitude slipped as we slip into, way more numinous less defined are in the world. We fall into the love and happiness into our lives that has not been turned, containing impulse "sinister" is not integrated and conflict. Intimacy passionate and united silting penetrate through the insulating layer of self- image, laying bear the core of our subjectivity. Love and open to the others, and thus to ourselves, all kinds of fears, possessive, excitement, and desire unreasonably incurred. Hidden things exposed, and what has been abandoned will be stimulated. The trial knight symbolically describe this situation. A state of consciousness, falling in love can weaken egocentric attitude, thus awakening slumbering dragons and summon inner search. Mood does not make sense, the aspirations, demands, jealousy, resentment, confusion, and any other emotional knots of the past lie unresolved in our hearts awaken, and we were forced to cope with life's tainted
31 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
Although courtly knight lore describe as a member of a couple who face the dragon polite and do a search, we should not let gender knight distract us. Awakening psychological and trials in intense love occurs in women and men alike, and self-discipline and softness required by the code of chivalry challenged lovers of either gender. The trial in the ways of love allow both knights and ladies to help realize the ideals of the knights of the " gentleman or gentlewoman "
32 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
GENTLENESS AND MASTERY OF SELF DISCIPLINE Due to the simple act of falling in love involves little or no effort and may even feel like an act of grace, we naively assume that the eternal love must also easy. However, poets and sages of all ages know different. Rilke (1975) declares, "For one human being to love another: that is perhaps the most difficult of all our tasks, the last test and proof, the work is all guns other work " (p. 31). Fromm (1956 further suggests that the main task this is an art that must be learned and practiced so as to develop a "master in this case the work of art as take over." Only the strong feelings "(P.47) ;. It takes commitment determines and decides to confront themselves, especially the inability of someone to love more fully. In particular, "the main condition for the achievement of one's love is overcoming narcissism" (P. 99) The figure of the gentle is someone who had been subdued, or on the road bowed, their possessive, aggressive and destructive impulses rooted in their own interests. Being a "soft" should not be understood as being passive or "good" or as avoiding confrontation. It also does not refer to specific attributes of women, like the "gentle sex." To become a knight or lady in the sense of manners is more 33 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
sensitive (soft) with the actual conditions of self, others, and life situation today. Through settled in such situations rather than seek some form of escape, we always come up against aspects of ourselves that have been exiled or unknown. Allowing ourselves to be opened by difficult life situations or interesting challenge small- minded attitudes and beliefs that restrict ourselves about who we are, bagamina we think, and what we need in public life and love life. Taming impulsivities and regain self- tranquility is important discipline, valuable in its own right and as a basis for improving the deepening love. Of course, the relationship becomes more satisfying when the issue of the conflict is resolved; relationship is satisfied, after all, a worthy ideal for a committed relationship in general and for married couples, especially on the road, but for lovers of mystical romance, calming passion alone is not the ultimate goal. This is only one leg of the practice of a true romantic. The other leg is longing lightning rod, and the tension it brings, must remain vibrant and alive for a relationship become romantic Road romance shows that true love develops when two seemingly contradictory impulses of erotic desire and need to stay in touch but satisfaction does not have to be resolved. Longing for union 34 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
with the beloved must be released for full fire while urging satisfy a craving is released. Towards this end, lovers of authentic romance deliberately handed to the practice of maintaining longing To come to a better understanding of the tension between erotic desire and need for security, we must consider the historical assumption of the age of chivalry that shape and inform the ideas of ro mance and commitment. Of ebook The Handbook of Humanistic Psychology topic of Romantic Love as Path by Kenneth G. Bradford, it can be concluded that for mendpatkan romantic love is not just a myth, but it can be a way for everyone to get romantic love. It all depends on each individual how to address the relationship with her partner. In order to meet the wishes of erotic and security needs of the partner.
35 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y
F a c u l t y of P sy c h ol o g y – A i rl a n g g a Uni ve r s i ty
Bibliography : Schneider, KJ, Pierson, JF, & Bugental, JF (Eds.). (2014). The handbook of humanistic psychology: Theory, research, and practice . Sage Publications.
36 | H u m a n i s t i c P s y c h o l o g y