PATH DAN PENGUNGKAPAN DIRI ( Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara ) Disa Nurdania
Abstrak Penelitian ini berjudul Path dan Pengungkapan Diri ( Studi Deskriptif Kualitatif Media Sosial Path sebagai Sarana Pengungkapan Diri Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara ). Path merupakan media sosial yang memiliki fitur-fitur yang membantu penggunanya untuk mengungkapkan diri.Subjek pada penelitian ini merupakan 6 orang mahasiswi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara yang ditemukan dengan cara menggunakan metode snowballing sampling yang dipadukan dengan purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui karakteristik pengguna Path, alasan penggunaan Path dan Mengetahui topik pengungkapan diri seperti apa yang diposting Path oleh mahasiswa/i program studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif untuk memahami situasi, menafsirkan, serta menggambarkan suatu peristiwa objek penelitian yang menjadi sarana pengungkapan diri mahasiswa/i. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme sebagai pendekatan. Melalui pendekatan kualitatif,data yang diperoleh dari lapangan diambil melalui penelusuran data online, penelitian kepustakaan dan wawancara mendalam terhadap informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Miles and Huberman, peneliti melakukan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh ialah mahasiswa sebagai pengguna Path memiliki karakteristik (latar belakang keluarga dan gaya hidup), setiap pengguna memiliki alasan untuk memenuhi gaya hidup /gengsi ataupun eksistensi diri dan juga Path memberikan kenyamanan privacy dikarenakan Path memiliki komunitas yang lebih kecil dari media sosial lainnya, dan pengungkapan diri melalui media sosial Path adalah tentang keseharian para informan bahkan kisah percintaannya. Topik-topik pengungkapan diri yang beragam ataupun luas yang diposting oleh informan, kedalaman pengungkapan diri yang masih bisa terjaga oleh penggunanya, dan dimensi orang yang dituju. Kata kunci: Media sosial, Path, Pengungkapan diri
PENDAHULUAN Manusia berkomunikasi pada saat ini dimudahkan oleh perkembangan media komunikasi itu sendiri yang beriringan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Dengan adanya perkembangan dari teknologi komunikasi, manusia berinteraksi dan berkomunikasi tanpa harus bertatap muka (face-to-face), melainkan bisa melalui telepon dan media komunikasi yang sering digunakan pada masa ini adalah berkomunikasi online dengan jaringan internet.“Internet merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus-menerus berbentuk pesan-pesan elektronik” (Severin & Tankard, 2008: 6). 1
Jejaring sosial atau media sosial (social media) merupakan salah satu inovasi dari internet yang merupakan media baru dan sangat diminati. Media sosial adalah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar belakang tertentu. Media sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Media sosial menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Untuk membuat sebuah akun di media sosial menurut Luik dalam (Junaedi, 2011: 113) tidak membutuhkan dana, hal ini yang menyebabkan media sosial banyak digunakan dari berbagai kalangan dan menjadi sangat lumrah untuk dimiliki dalam. Media sosial mempermudahkan seseorang untuk memperluas pertemanan dari daerah yang berbeda. Namun, kecendrungan pada masa ini yang penulis amati adalah kegunaan media sosial atau jejaring sosial itu sendiri digunakan oleh penggunanya sebagai alat untuk pengungkapkan diri. “Trenholm berpendapat bahwa seseorang memiliki beberapa pertimbangan utama ketika berkomunikasi melalui internet yang sama seperti komunikasi tatap muka (face-to-face), yaitu memiliki kesamaan sikap, saling menyukai satu sama lain, saling melontarkan humor dan permainan kata-kata yang cerdas dan self-disclosure” (http://repository.usu.ac.id). Pengungkapan diri atau self-disclosure di media sosial merupakan hal yang biasa dan lumrah pada saat ini, bahkan terkadang media sosial atau jejaring sosial pada saat ini dibuat seperti catatan harian atau lebih seperti buku harian. Path merupakan media sosial atau jejaring sosial yang akhir akhir ini sangat diminati oleh pengguna internet dan gadget. Path sangat personal, Path menarik penggunanya untuk berbagi moment personal dalam hidup anda dengan teman-teman dalam kelompok kecil dibanding jaringan luas hal ini merupakan salah perbedaan Path dengan media sosial lainnya. Sebab pada saat ini seperti keluasan pertemanan di dalam media sosial dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan pengguna itu sendiri. Seperti halnya seseorang memposting sesuatu lalu dikomentar oleh orang yang tidak dikenalnya secara personal. Berdasarkan konteks masalah maka penulis mefokuskan masalah penelitian ini, sebagai berikut: “Bagaimana Path digunakan sebagai media pengungkapan diri mahasiswa/i program studi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara KAJIAN PUSTAKA Komunikasi Antar Pribadi Menurut De Vito komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang (komunikator) dan diterima oleh orang lain (komunikan) dengan efek dan umpan balik (jawaban balasan dari komunikan) yang langsung yang didapatkan oleh komunikator. Salah satu karakteristik komunikasi antarpribadi menurut Richard L. Weaver II dalam (Budyatna & Ganiem, 2011:15) Komunikasi antar pribadi tidak harus tatap muka, kehadiran fisik tidak terlalu penting bagi komunikasi antar pribadi yang sudah berbentuk, adanya saling pengertian antara dua individu yang berkomunikasi yang membuat kehadiran fisik tidak menjadi terlalu penting. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi De Vito (1997: 233) juga menjelaskan tahapan hubungan komunikasi antar pribadi: Kontak,tahap dimana pertama sekali bertemu sama halnya seperti tahap perkenalan yang dikutip oleh liliweri.Keterlibatan,tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh.Keakraban,pada tahap keakraban, seseorang mengikat dirinya lebih jauh pada orang 2
ini.Perusakan, dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan, kerenggangan yang terjadi pada sebuah hubungan atau ketika ikatan di antara kedua pihak lemah.Pemutusan, tahap pemutusan adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Media Baru dalam Berkomunikasi Kehadiran teknologi komunikasi baru tersebut memiliki beberapa ciri sebagaimana diungkapkan Rogers (1986) yang menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi komunikasi baru yaitu: interactivity, de-massification, dan asynchronous (Junaedi, 2011: 8-9). Teori New Media Teori New media memberi perhatian kepada bentuk-bentuk bagaimana media tersebut digunakan oleh masyarakat baik berupa informasi individu, kepemilikan penggetahuan hingga interaksi. Pembahasan utama dalam teori new media ini adalah kekuatan dari media dan dalam media itu sendiri, termasuk minat baru dalam karakteristik penyebaran dan penyiaran media. Media baru memiliki sifat interaktif (saling melakukan aksi antar hubungan) dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi. media baru lebih memiliki interaksi didalamnya komunikator dengan komunikan bebas berkomunikasi dan berinteraksi. Hal ini yang membuat media baru menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi (Littlejohn & Foss, 2009: 413). Uses and Gratification Uses and Gratification ataupun pendekatan penggunaan, kepuasan dan ketergantungan merupakan teori populer yang dimiliki komunikasi massa. Uses and Gratification ini memiliki fokus pada konsumen- anggota audiens- ataupun pengguna ketimbang pada pesannya. Seseorang bertanggung jawab dalam memilih media yang digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya (Littlejohn & Foss, 2009: 426). Media sosial Media sosial atau juga disebut jejaring sosial menurut Melissa & Hamidati adalah salah satu platform interaksi baru yang dimungkinkan dengan lahirnya web 2.0 yang bersifat interaktif. Pengguna internet yang semulanya hanyalah sebagai khalayak yang hanya bisa menyimak, sekarang bisa turut berpartisipasi (Junaedi, 2011: 143). Path Adapun value yang di miliki oleh Path (www.path.com) adalah sebagai berikut: Simple menyediakan cara sederhana penggunanya untuk membuat jurnal kehidupan /catatan kehidupan penggunanya yang dimana saja bisa digunakan.Personal membantu penggunanya untuk secara otentik mengekspresikan diri sendiri dan berbagi kehidupan pribadinya dengan orang yang dicintainya.Quality menyediakan untuk pernggunanya dengan kualitas jaringan, pengalaman superior, dan performa tercepat.Joy menampilkan fitur yang menyenangkan untuk pengggunanya melalui desain, informasi, dan komunikasi. Smart semestinya bisa mempelajari tentang kehidupan penggunanya seiring berjalannya waktu.Private sesuatu yang di ciptakan dengan privasi. Penggunanya bisa mengkontrol privasi mengenai informasi dan pengalaman hidupnya.
3
Penetrasi Sosial Penetrasi sosial merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan dimana individuindividu bergerak dari komunikasi superficial ataupun komunikasi yang tidak akrab menjadi komunikasi yang lebih intim. Penetrasi sosial memiliki tahapan proses penetrasi sosial (West & Turner, 2008:205): Orientasi : Membuka sedikit demi sedikit, Menuju pertukaran penjajakan afektif: Munculnya diri, Pertukaran penjajakan afektif: Komitmen dan Kenyamanan dan Pertukaran Stabil. Pengungkapan Diri Pengungkapan diri menurut Jourard memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi keluasan (breadth), kedalaman (depth) dan target atau sasaran pengungkapan diri. Dimensi keluasan mengacu pada cakupan materi yang di ungkap dan semua materi tersebut dijabarkan dalam enam kategori informasi tentang diri sendiri, yaitu sikap dan pendapat; rasa dan minat; pekerjaan atau kuliah; uang; kepribadian; dan tubuh. Dimensi kedalaman pengungkapan diri mengacu pada empat tingkatan pengungkapan diri, yaitu: tidak pernah bercerita kepada orang lain tentang aspek diri, berbicara secara umum, bercerita secara penuh dan sangat mendetail, dan berbohong atau salah mengartikan aspek diri sendiri, sehingga yang diberikan kepada orang lain berupa gambaran diri yang salah. Pada dimensi orang yang dituju (target-person), sasaran pengungkapan diri terdiri atas lima orang yaitu ibu, ayah, teman pria, teman wanita, dan pasangan (http://ejournal.undip.ac.id). Jendela Johari Jendela Johari memiliki empat daerah pengungkapan diri yaitu (De Vito,1997:37): Daerah Terbuka (Open Self) memiliki penjelasan mengenai semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan dan sebagainya yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Daerah Buta (Blind Self) memiliki penjelasan mengenai informasi tentang diri sendiri yang diketahui orang lain tetapi diri sendiri tidak mengetahuinya.Daerah Gelap (Unknown Self) adalah bagian dari diri sendiri yang tidak diketahui, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Daerah Tertutup (Hidden Self) mengandung informasi tentang semua hal yang diri sendiri ketahui dan tentang orang lain tetapi hanya disimpan untuk diri sendiri. Hierarki Kebutuhan Maslow Kebutuhan tersebut (Feist, 2010: 332-335) ialah: Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs) merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari setiap manusia. Kebutuhan fisiologis biasanya mencangkup makanan, air, oksigen ataupun kebutuhan untuk bernafas, mempertahankan suhu tubuh, dan lain sebagainya. Kebutuhan Keamanan yaitu ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan fisiologis mereka, mereka akan termotivasi dengan kebutuhan keamanan (safety needs). Kebutuhan Cinta dan Keberadaan, setelah seseorang telah memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, ia akan menjadi termotivasi oleh kebutuhan akan cinta dan keberadaan (love belongingness needs). Kebutuhan Penghargaan, setelah seseorang telah memenuhi kebutuhan cinta dan keberadaan, mereka bebas untuk mengejar kebutuhan dan penghargaan (esteem needs). Kebutuhan Aktualisasi Diri meliputi pemenuhan diri, sadar akan semua kemampuan ataupun potensi yang ada pada dirinya dan keinginan untuk menjadi kreatif.
4
METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Dimana metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif ini, diharapkan mendapatkan data hasil yang nantinya akan diinterprestasikan oleh peneliti, data tersebut merupakan yang ditemukan oleh peneliti dilapangan dalam hal ini pengungkapan diri di kehidupan mahasiswa melalui media sosial khususnya media sosial yang menjadi objek dalam penelitian ini. Objek Penelitian Adapun objek dari penelitian ini adalah pengungkapan diri yang dilakukan di dalam media sosial Path. Dimana media sosial Path ini diaplikasikan di dalam perangkat lunak seperti Android dan iOs. Subjek Penelitian Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan 6 orang Mahasiswi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Kerangka Analisis Karakteristik
Mahasiswa Ilmu Komputer USU
Uses and gratification
Media Sosial Path
Alasan Penggunaan Jourard
-
Pengungkapan Diri
-
Topik pengungkapan diri Keluasan dan kedalaman pengungkapan diri Target pengungkapan diri/ orang yang dituju
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Mendalam 2. Penelitian Kepustakaan dan Metode Penelusuran Data Online Teknik Analisis Data Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan(Sugiyono, 2012: 247-253): 1. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. 2. Penyajian data data ialah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Kesimpulan atau verifikasi 5
HASIL DAN PEMBAHASAN No.
1 2
Keterang an Stambuk Tempat tanggal lahir
3
Suku
4
Pekerjaa n Orang tua
5
Anak ke….. dari... Alamat Agama Awal mengena l media sosial Gadget yang dimiliki
6 7 8
9
D.F
F.S
S.M
F.H
R.H
A.S
2011 Bukit Tinggi, 26 April 1994 Minang
2011 Medan, 17 Januari 1993
2011 Bagan Batu, 26 April 1993
2011 Medan, 31 Mei 1993
2012 Binjai, 23 Novembe r 1994
2012 Medan, 1 Februari 1994
Batak
Batak
Minang
Melayu
Ayah: Pegawai BUMN Ibu: Ibu Rumah Tangga 1 dari 3
Ayah: PNS Ibu: PNS
Ayah: Pegawai BUMN Ibu: Pegawai BUMN 3 dari 3
Ayah: PNS Ibu: PNS
2 dari 4
Ayah: Wiraswast a Ibu: Wiraswast a 1 dari 4
3 dari 3
Mandailin g Ayah: Pegawai BUMN Ibu: Ibu Rumah Tangga 2 dari 3
Medan Islam 2008
Medan Islam 2008
Siantar Kristen 2008
Medan Islam 2008
Binjai Islam 2008
Medan Islam 2008
Iphone dan Ipad (iOs)
Samsung (Android) dan Blackberr y
Samsung (Android)
Ipod (iOs), Samsung (Android) dan Blackberr y Rp. 500.000,s/d Rp. 800.000,Rp. 49.000,-
Samsung (Android)
Samsung (Android), Ipad (iOs)
Rp. 1.200.000 ,-
Rp. 1.000.000, -
Rp. 50.000,-
Rp. 110.000,-
Rp. 5.000.000, -
Rp. 3.000.000 ,-
Rp. 6.000.000, -
10
Uang saku /bulan
Rp. 700.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 1.000.000,-
11
Biaya online gadget /bulan Harga gadget yang paling mahal
Rp. 109.000,-
Rp. 25.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 7.000.000 ,-
Rp. 2.000.000, -
Rp. 2.000.000,-
12
Keterangan D.F Menggunakan 1 Tahun Path selama Alasan Penggunaan Path Tempat curhat √ Mengisi hari √
F.S 4 Bulan
S.M 3 Bulan
6
F.H 1 Tahun
R.H 5 Bulan
A.S 8 Bulan
√ √
√
√
Gaya hidup √ Fitur lengkap √ Pelengkap Twitter Privacy √ Topik Pengungkapan Diri Fitur yang digunakan Foto √ Video / Film √ Musik √ Lokasi √ Bangun/Tidur √ Status √ Status yang memiliki topik Kuliah √ Keluarga √ Percintaan √ Keuangan √ Keadaan/Perasaan √ yang di alami
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √
Manusia berkomunikasi dengan menggunakan media sosial merupakan hal yang biasa ditemukan pada saat ini. Komunikasi antar pribadi dengan menggunakan media jejaring sosial yang merupakan media baru merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tidak dibatasi oleh adanya perbedaan dimensi waktu maupun letak geografis seseorang. Komunikasi antar pribadi berdasarkan oleh interaksinya yang telah didefenisikan oleh Roger & Tan yang mengatakan sebuah komunikasi antar pribadi merupakan jenis komunikasi yang dilakukan dengan tatap muka. Hal ini juga telah dipahami oleh Richard L. Weaver yang telah merumuskan karakteristik komunikasi antar pribadi salah satunya yaitu tidak harus tatap muka jika dikaitkan dengan pendekatan teori new media yang dibahas oleh Littlejohn & Foss yang mengatakan bahwasannya media baru lebih memiliki interaksi dan didalamnya komunikator dengan komunikan bebas berkomunikasi dan berinteraksi yang menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi antar pribadi. Littlejohn & Foss juga mengatakan bahwasannya komunikasi antar pribadi pada era ini tidak harus dilakukan dengan tatap muka walaupun begitu berkomunikasi dengan tatap muka tetap tidak bisa tergantikan. Seperti halnya jika dikaitkan dengan uses and gratification, seseorang bertanggung jawab dalam memilih media yang digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya. Pengguna (sebagai individu) yang tahu kebutuhan apa yang ia perlukan, dan memenuhinya dengan cara menggunakan media tertentu yang dapat memenuhi kebutuhannya tersebut (Littlejohn & Foss, 2009: 426).Setiap informan memenuhi kebutuhannya masing-masing dengan cara menggunakan Path ataupun fitur-fitur yang dimiliki Path. Membuka diri menurut Jourard memiliki arti berbicara tentang diri sendiri kepada orang lain sehingga orang lain mengetahui apa yang difikirkan, dirasakan dan diinginkan oleh diri. Hal ini merupakan yang diungkapkan oleh keenam informan di dalam Path hal ini, semua informan masing-masing mempunyai cara untuk memberitahukan apa yang mereka fikirkan, apa yang mereka rasakan, dan di inginkan melalui media sosial yang mereka miliki. 7
Berdasarkan pendapat Jourard pengungkapan diri memiliki tiga dimensi yaitu keluasan (breadth), kedalaman (depth) dan target atau sasaran pengungkapan diri (target person).Seperti halnya yang tertera pada tabel diatas topik pengungkapan diri yaitu pada dimensi keluasan dan kedalaman dapat dilihat pada topik-topik apa yang diposting namun keenam informan sadar bahwasannya walaupun Path memiliki pertemanan dengan ataupun hanya orang dikenalnya seperti sahabat maupun keluarga akan tetapi keenam informan sadar bahwasannya Path merupakan ruang publik sehingga informan tidak menceritakan pengungkapan diri yang dalam ataupun terlalu privacy.Hasil wawancara ditemukan bahwa target sasaran pengungkapan diri memiliki banyak sasaran tergantung dari pesan apa yang diposting oleh informan itu sendiri.
Pengungkapan diri dapat juga dilihat dari gaya hidup, gaya hidup membantu memahami apa yang orang lakukan, mengapa mereka melakukannya, dan apakah yang mereka lakukan bermakna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Gaya hidup para informan dapat terlihat dari uang saku yang dimiliki, hobi, dan gadget yang dibeli oleh informan itu sendiri. Jika dikaitkan dengan hierarki kebutuhan manusia yang terpenuhi ketika informan mengungkapkan dirinya melalui media sosial Path. Kebutuhan yang terpenuhi oleh informan 1 yaitu kebutuhan akan penghargaan, pada informan 1 mengungkapkan dirinya bahwa ia sedang dimana, melakukan apa, memikirkan dan merasakan apa. Kebutuhan yang terpenuhi informan 2 dan 3 juga mengungkapkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan namun disini media sosial yang memenuhi kebutuhannya tersebut bukanlah Path melainkan Twitter yang merupakan media sosial yang disenangi oleh kedua informan tersebut. Berbeda dengan informan 4 dan 6 yakni kebutuhan yang terpenuhi yaitu kebutuhan akan cinta dan keberadaan, pada informan 4 dan 6 tersebut mereka sama-sama ingin diperhatikan oleh orang lain. Pada informan 5 memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam mengungkapkan dirinya di media sosial Path, ada rasa bangga yang dirasakannya ketika ia melakukan penggungkapan diri. Komunikasi yang didefenisikan oleh Laswell yakni siapa yang menyampaikan, dalam hal ini pengguna ataupun para informan sebagai orang yang menyampaikan pesan dalam media sosial Path. Apa yang disampaikan, yang disampaikan yaitu pesan dalam bentuk pengungkapan diri yang diposting oleh informan dalam Path. Melalui media apa, media yang digunakan disini yaitu media baru / media sosial Path yang merupakan jenis media yang 8
mengkaburkan dirinya media massa ataupun media komunikasi antar pribadi, hal ini tergantung dari sisi mana melihat media tersebut. Kepada siapa, sama dengan target person informan memiliki target person yang berbeda yang terkadang memiliki dua sisi. Pengaruhnya, ketika ditanyakan pengaruh terhadap komunikan hal ini merupakan hal yang tidak dijangkau oleh peneliti sebagaimana peneliti hanya melakukan penelian terhadap informan yaitu sebagai pengguna yang memposting moment di dalam Path. Informan sebagai pengguna yang mengungkapkan dirinya di dalam Path memiliki perasaan yang sama juga seperti ada-nya rasa ketagihan dalam diri yang dirasakan oleh masing-masing informan sehingga hal ini pula yang menjadikan alasan mereka melupakan efek berupa ejekan tersebut dan melakukannya kembali.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap enam informan pengguna Path yang merupakan mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik pengguna Path berbeda-beda baik dari segi budget yang dihabiskan untuk online perbulannya maupun dari segi informan menghabiskan biaya untuk membeli gadget. Peneliti disini menarik kesimpulan dari keenam informan yaitu semakin besar budget yang dihabiskan untuk online, maka semakin sering ia menggunakan media sosial. Biaya yang dikeluarkan informan untuk membeli gadget terlihat dalam penelitian, informan menghabiskan biaya yang tidak sedikit hanya untuk membeli gadget yang diinginkan. Seluruh informan memiliki kondisi ekonomi ataupun status ekonomi menengah ke atas. 2. Penggunaan Path pada informan memiliki alasan yang berbeda-beda dalam menggunakan Path. Baik dikarenakan Path yang privacy; tidak memiliki teman yang tidak dikenalnya, Path memiliki fitur yang banyak, melengkapi media sosial Twitter, eksistensi diri, berinteraksi dengan teman, serta sebagai sarana hiburan dan tempat berbagi pengalaman ataupun curahan hati. Path sebagaimana value yang dimilikinya termasuk dalam alasan penggunaan Path, hal ini menunjukkan bahwasannnya tujuan Path diciptakan oleh pendirinya tercapai pada beberapa informan yang diteliti. 3. Topik pengungkapan diri yang diposting oleh informan sangat beragam. Jika diukur dari keluasan ataupun kedalaman topik dan target sasaran pengungkapkan yang di ungkapkan informan dalam Path. Topik yang paling sering diposting di dalam Path oleh setiap informan yaitu topik tentang perkuliahan, keadaan yang sedang dialami dan percintaan. Saran 1. Saran penelitian, penelitian kualitatif merupakan penelitan yang membutuhkan wawasan yang luas untuk bisa mendapatkan kajian yang mendalam. Untuk itu, disarankan kepada peneliti-peneliti lain lain agar memperbanyak bahan bacaandan wacana yang berkaitan dengan objek analisisnya demi tercapainya kedalaman penelitian. 2. Saran dalam kaitan akademis, agar penelitian selanjutnya dengan kajian yang sama dapat menggunakan kerangka analisis yang berbeda, misalnya menggunakan analisis wacana kritis sehingga tercipta keragaman dalam penelitian. Serta tetap menggunakan
9
daya kritisnya dalam membangun kesadaran masyarakat bahwa ada upaya-upaya media untuk melanggengkan ideologinya di masyarakat. 3. Saran dalam kaitan praktis, agar individu-individu yang menggunakan media sosial lebih bijaksana dalam meggunakan media sosial didalam kehidupan dan tidak menganggu kehidupannya.
DAFTAR REFERENSI Budyatna, Muhammad & Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Kencana. Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Perss. De Vito, A. Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia, Edisi kelima. (Agus Maulana. Penerjemah). Jakarta: Professional Books. Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian: Theories of Personality. Jakarta: Salemba Humanika Junaedi, Fajar. 2011. Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Mata Padi Pressindo Littlejohn, Stephen W. & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi; Theories of Human Communication, edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Severin, Werner J., & James W. Tankard, Jr. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Dialihbahasakan oleh Sugeng Hariyanto. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta West, Richard & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Sumber lain: Sari, Retno P. Tri Rejeki A & Achmad Mujab M. (2006. Desember). Pengungkapan Diri Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Diponegoro ditinjau dari Jenis Kelamin dan Harga Diri, Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 2. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikolog/issue/view/147 www.path.com/about/ Huda, Nurul. 2012. komunikasi antarpribadi yang terjadi melalui media komunikasi sosial http://repository.usu.ac.id
10