U NDANGAN
Sabtu 11 February 2012
11.00 am - 2.00 pm
3
Hal.
Maxi’s Resto
ROMANSA
Main Event :
Undangan
-4
The
& Peta Lokasi
- Special Limited Edition -
5
Hal.
Artikel : Mengapa Kita
Jatuh Cinta?
7
Hal.
Jl. Gunung Agung No.8 Ciumbuleuit, Bandung*
Artikel :
Not just “living survive”, but “living happy” in our marriage.
022-2032 666
4
*Peta hal.
The ROMANSA | February 11, 2012
1
E D I T O R I A L Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami mengucapkan selamat (dan sekali lagi bersyukur) atas terbitnya surat kabar ini. Rasa-rasanya tak cukup banyak kabar baik yang bisa didapat dari membaca surat kabar belakangan ini, sehingga tidak ada salahnya bagi kami yang belum pernah masuk koran ini, untuk menerbitkan koran sendiri sembari menyajikan kabar baik untuk pembaca semua. Pernikahan!, adalah tema yang kami angkat pada edisi ini, yang direkayasa secara kebetulan bertepatan dengan rencana pernikahan kami. Tanpa bermaksud mengurangi nilai luhur dari sebuah makna pernikahan, kami berusaha menyampaikan sajian dengan lebih santai, penuh canda, namun informatif dalam dua warna. Surat kabar ini lahir ditengah-tengah huru-hara dan tekanan dari berbagai pihak untuk mempersiapkan kenduri yang menurut sudut pandang kami, cukup akbar ^^. Kalaupun ada kekurangan dalam edisi perdana dan satu-satunya dari surat kabar ini, kami menghaturkan permintaan maaf sebebesar-besarnya. Akhir kata semoga tujuan kami untuk menyampaikan kabar baik dapat tersampaikan, selamat menikmati sajian kami, dan selamat menikmati kendurinya. Terima kasih. (Lai & Lam)
Editor in Chief : Alam Sadikin Finance : Laila Qodariah Layout : M Roniyadi Photography : The Tripod & Timer Photography Contributors : Fredrick Dermawan Purba, M.Psi., Langgersari Elsari, M.Psi., Fitri Ariyanti, M.Psi.
2
The ROMANSA | February 11, 2012
The ROMANSA | February 11, 2012
3
“A perfect garden for your special moments”
Jl. Gunung Agung No.8, Ciumbuleuit, Bandung
M
axi’s Resto merupakan sebuah restoran yang dibuka pada tahun 2007. Bertempat di sebuat bangunan era kolonial yang telah direnovasi membuat kesan resto western style yang modern sangat kental saat kita memasuki area Maxi’s Resto. Masakan khas barat berbahan dasar yang segar,
seperti pasta, pizza, salad, dan steak merupakan menu andalan Maximus Chef yang sangat menggoda selera. Tak kalah menarik beragam racikan minuman segar dan manisnya pastry juga membuat lidah tak ingin berhenti mencicipi rasa beragam masakannya. Selain peruntukkan dine-in dan candle light dinner yang romantis, Maxi’s Resto sangat sesuai untuk wedding party, birthday party, meeting, atau gathering.
Peta lok asi M
4
The ROMANSA | February 11, 2012
esto i’s R ax
Bandung=
=
Sekilas gambaran yang kami kutip dari laman Maxi’s Resto sepertinya takkan pernah cukup untuk betulbetul menghadirkan suasana yang aktual. Tak ada salahnya jika kita berkumpul bersama pada sebuah kesempatan khusus, sembari menikmati ruang dan sajian ala Maxi’s Resto. Jikalau cuaca cerah, kita dapat menikmati paduan antara ruang dalam dan ruang luar tanpa jeda, namun berhati-hati bagi kaum wanita yang gemar menggunakan sepatu berhak tinggi, mungkin rerumputan bukanlah sahabat anda.
Jatuh Cin a t i Mengapa K ta?
Fredrick Dermawan Purba, M.Psi.
S
aat mendengar kata jatuh cinta, setiap orang punya pikiran dan ingatan masing-masing. Ada yang akan tersenyum sendiri. Ada yang tertawa. Bahkan ada yang menangis sedih. Efek jatuh cinta yang begitu kuat hingga mempengaruhi pikiran, perasaan, bahkan fisik kita. Setiap ada kamu, mengapa darahkumengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala. Setiap ada kamu, otakku berpikir bagaimana caranya untuk berdua bersama kamu.
(Dewa 19: Sedang Ingin Bercinta) Inilah yang disebut dengan jatuh cinta. Jatuh cinta memang masih beragam penjelasannya, akan tetapi bukti eksistensinya nyata. Kekaguman kita yang demikian besarnya pada karakter-karakter dalam film drama percintaan adalah salah satu bukti kepercayaan kita akan eksistensi dari jatuh cinta. Jatuh cinta menjadi topik menarik dalam berbagai penelitian dan menghasilkan beberapa faktor utama ‘mengapa kita jatuh cinta pada seseorang tertentu, bukan pada orang lainnya’, yaitu :
semakin akrab, faktor berikutnya yang penting untuk jatuh cinta adalah kemenarikan fisik. Mengapa kita lebih mudah jatuh cinta karenanya? Berdasarkan hasil penelitian ternyata kita lebih menikmati saat bersama ia yang cantik/tampan sebagaimana kita menikmati melihat karya seni/keindahan; Kita mengasumsikan bahwa apa yang indah di luar juga indah di dalam. Tips bagi yang masih single: Pilihlah ia yang kemenarikan fisiknya setara denganmu. Tidak perlu berjuang mendapatkan ia yang paling cantik/tampan. Tampil sebaik mungkin saat bertemu seseorang yang padanya kamu tertarik.
Mengapa kesamaan penting untuk jatuh cinta?
Jatuh cinta pada ia yang dekat
Tips bagi yang masih single: Bukalah mata, telinga, dan hati dalam keseharianmu, terutama di tempat-tempat yang secara rutin kamu menghabiskan waktu. Ia yang akan kamu cintai mungkin saja berada di sana selama ini, hanya saja kamu belum membuka mata dan hatimu untuknya.
• Kemenarikan fisik (Physical attractiveness):
Jatuh cinta pada ia yang menarik Setelah kedekatan membawa dua orang
Tips bagi yang masih single: Janganlah menunda cinta terlalu lama, jika ada seseorang yang memang menarik, dan ada tanda-tanda ketertarikan yang sama darinya, jangan menunda, apalagi berfokus pada kekurangannya.
• Kesamaan (Similarity):
Jatuh cinta pada ia yang mirip dengan kita Kesamaan (similarity) adalah prinsip dimana kita menyukai orang-orang yang mirip dengan kita. Ada beberapa macam kesamaan yang signifikan mempengaruhi ketertarikan, yaitu dalam hal tampilan fisik, demografis, kesamaan sikap dan nilai, kepribadian, dan kesamaan kematangan emosional dan kesehatan mental. Mengapa kesamaan penting untuk jatuh cinta? Beberapa alasanya adalah karena sifat yang mirip dari pasangan akan menjadi pembenaran akan sifat kita, dan itu menyenangkan; kita mencintai diri kita sendiri, dan mencintai ia yang mirip dengan kita rasanya menyenangkan. Tips bagi yang masih single: Janganlah menunggu pangeran tampan berkuda datang dari negeri nun jauh disana. Ia yang punya banyak kesamaan denganmu adalah orang yang dengannya kamu akan berbahagia.
• Kedekatan (Proximity):
Kedekatan adalah faktor penting pertama yang menentukan ketertarikan romantis. Hubungan dirasakan lebih menyenangkan saat melibatkan dua orang yang dekat (secara fisik dan psikologis).
paling mungkin membalas balik ketertarikan. Sulit untuk tidak menyukai seseorang yang menyukai kita.
• Saling berbalas (Reciprocity):
Jatuh cinta pada ia yang menyukai kita Saling berbalas (reciprocity) artinya menyukai orang yang memang menyukai diri kita. Ada formula untuk faktor saling berbalas ini:
Ketertarikan = Kemenarikan fisik X Kemungkinan diterima Jika kita tertarik pada seseorang dan dirasakan sangat sulit untuk mendapatkannya, maka tingkat kemenarikannya menjadi berkurang. Kejarlah calon pasangan yang memang
Singkatnya, keempat faktor yang telah dijelaskan di atas – kedekatan, kemenarikan fisik, saling berbalas, kesamaan – adalah penting bagi kita untuk dapat jatuh cinta pada seseorang yang kita anggap tepat. Proses jatuh cinta tentunya tidak sekali, melainkan berkali-kali. Demikian juga kesempurnaan saat jatuh cinta belum tentu akan menjamin kelanggengan relasi kita dengannya, karena masih banyak faktor lainnya. Tetapi memahami faktor-faktor di atas diharapkan membantu langkah awalmu menemukan sang belahan jiwa. Selamat mencari, selamat bercinta.
The ROMANSA | February 11, 2012
5
25
Mengapa kecerdasan emosi ini diperlukan dalam interaksi perkawinan? Pertama, kehidupan perkawinan khususnya 2 tahun pertama menuntut adanya penyesuaian pribadi masing-masing, terhadap tugas sebagai istri/suami, serta penyesuaian diri sebagai keluarga yang baru. Penyesuaian diri ini akan lebih berhasil jika individu yang menikah memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Kecerdasan emosi menentukan keberhasilan relasi dua kali lipat dibandingkan kecerdasan intelektual (Goleman, 1998). Kedua, interaksi antara individu dengan pasangannya dalam pernikahan akan disertai dengan emosi-emosi yang dapat ditampilkan secara verbal (ungkapan sayang, bahagia, kecewa, sedih) maupun nonverbal (gesture/ bahasa tubuh, ekspresi wajah). Ketiga, meski 2 tahun perkawinan adalah masa manisnya pernikahan, namun tak jarang pasangan akan mengalami perselisihanperselisihan. Perselisihan-perselisihan ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri individu dan pasangannya sehingga mendorong pasangan untuk menyelesaikan perselisihan dengan segera. Keempat, dalam menyelesaikan masalah yang menjadi sumber perselisihan, masing-masing perlu berupaya untuk mengendalikan emosi, mau mendengarkan pasangan, dan mampu mempersuasi pasangan untuk mengkomunikasikan hal yang menjadi sumber perselisihan. Kelima, dua tahun pertama perkawinan tidak selalu berjalan mulus. Akan ada masa-masa sulit yang membuat pasangan merasa terpuruk. Masa-masa sulit ini menuntut pasangan yang menikah untuk senantiasa mawas diri dengan emosi negatif yang dirasakan, dapat saling memberikan dukungan moral satu sama lain, dan saling memberikan bantuan. Perkawinan yang cerdas emosi dilakoni oleh pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Apa saja perilaku penting untuk mewujudkan kehidupan perkawinan yang cerdas emosi? 1. Pasangan yang menikah perlu memahami perasaan yang sedang dirasakannya (misal marah, sedih, senang) dan dapat mengenali apa yang menyebabkan perasaan tersebut. 2. Mengenali keterbatasan dirinya dan mau belajar untuk mengatasi keterbatasanketerbatasan tersebut, khususnya yang terkait dengan peran dalam perkawinan. 3. Percaya diri dan mampu mengambil keputusan dalam berbagai situasi.
6
The ROMANSA | February 11, 2012
Perilaku untuk Mewujudkan Perkawinan yang Cerdas Emosi
Research by Langgersari, 2011
P
ernikahan adalah sebuah tempat di mana kecerdasan emosi diharapkan dapat diterapkan (Fitness, 2006). Hal ini dikarenakan dalam kehidupan perkawinan, pasangan yang menikah akan merasakan berbagai macam emosi terkait dengan relasinya sebagai pasangan, relasi dengan bapak dan ibu mertua, relasi dengan saudara ipar serta seluruh keluarga besar barunya.
4. Mampu mengendalikan diri, terutama dalam situasi-situasi yang tidak menyenangkan atau menekan. 5. Memiliki nilai-nilai dasar yang disepakati bersama dan adanya tujuan perkawinan yang menjadi panduan perilaku dalam interaksi sehari-hari. 6. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang dikatakan, jujur, menjadi pribadi yang dipercaya, dan berani mengakui kesalahan sendiri dalam situasi apapun. 7. Terbuka pada gagasan, pendekatan, dan informasi baru. 8. Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. 9. Bersedia mengorbankan kepentingan yang lebih kecil untuk mewujudkan kepentingan yang lebih besar. 10. Pantang menyerah dalam mencapai tujuan perkawinan meski menghadapi kesulitan. 11. Berusaha keras untuk memperbaiki diri dalam interaksi perkawinan. 12. Inisiatif, mampu memanfaatkan berbagai kesempatan untuk mewujudkan tujuan perkawinan. 13. Peka menangkap ekspresi emosi dari pasangan dan menjadi pendengar yang baik. 14. Memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasangan. 15. Memahami perbedaan latar belakang diantara masing-masing pribadi dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan
dalam perkawinan, bukan sebagai pemecah kehidupan perkawinan. 16. Memahami kebutuhan pasangan untuk mengembangkan diri dan mendukung kemampuan pasangan. 17. Secara akurat dapat membaca kekuatankekuatan penting (utama) dalam relasi. 18. Mengkomunikasikan perasaan dan pikiran secara nyaman kepada pasangan, tanpa malu, sungkan, atau takut. 19. Bekerjasama dengan pasangan dalam mencapai tujuan perkawinan. 20. Menciptakan sinergi dengan pasangan. 21. Membujuk atau meyakinkan pasangan untuk senantiasa melakukan yang terbaik dalam kehidupan perkawinan. 22. Maju sebagai pemimpin dan memimpin dengan memberi contoh. 23. Memprakarsai dan mengelola perubahan dalam relasi perkawinan 24. Bernegosiasi dan memecahkan ketidaksetujuan yang terjadi dalam interaksi perkawinan. 25. Tetap memelihara relasi dengan sahabat pasangan dan keluarga. Pasangannya yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dapat mengarahkan dan mempengaruhi perilaku individu sehingga pada akhirnya komunikasi tetap dapat berjalan lancar, diskusi penyelesaian masalah tetap dapat dilakukan, peran dalam kehidupan perkawinan dapat dilaksanakan dengan baik, dan tujuan perkawinan tetap dapat tercapai.
Not just “living survive”, but “living happy” in our marriage Bagi muslim, pernikahan disebut oleh Tuhannya dalam Q.S. AnNisa:21 sebagai “mitsaqon gholidzhon”; yang artinya “perjanjian yang berat dan agung”. Para ahli Al Qur’an menyebutkan bahwa Allah hanya mengungkapkan istilah ini dua kali dalam AlQu’ran; dua-duanya dalam situasi yang sangat penting. Ya, dalam pandangan agama, pernikahan memang sesuatu yang sakral, sebuah perjanjian yang harus dijaga oleh yang menjalaninya, sampai-sampai kalaupun harus berpisah, meskipun itu halal, namun merupakan hal yang dibenciNya. Tentunya hal ini sesuai dengan keinginan manusiawi kita. Saat bergenggaman tangan pertama kali sebagai suami-istri, pasti setiap pasangan berharap bahwa genggaman tangan itu akan terus bertahan sampai tangan yang saling menggenggam itu keriput karena usia, dan hanya ajal yang akan memisahkan genggaman tangan itu. Sebuah bayangan yang indah dan romantis, namun tentunya tak mudah untuk mewujudkannya. Ada beragam peran yang akan dijalani sepasang suami istri sejak hari mereka mengikrarkan diri sebagai suami istri. Dua orang yang sama, akan menjalani perjalanan panjang dengan beragam pengalaman baru dan tantangan yang berbeda. Kalau diibaratkan dengan lari, maka pernikahan adalah lari marathon yang panjang dan butuh persiapan matang serta stamina yang kuat. Lalu pertanyaan besarnya adalah, pasangan seperti apa yang –bukan saja bisa “bertahan”, namun “berbahagia” dalam menjalanin pernikahannya? Ada beragam sudut pandang dan beribu kajian yang telah dilakukan orang-orang untuk menjawab pertanyaan ini. Karena seperti kata Marthin Luther, there is no more lovely, friendly, and charming relationship,communion, or company than a good marriage. Empat poin di bawah ini bisa menjadi jawaban atau sebagian jawaban dari pertanyaan di atas.
1. Bekal cinta saja, tidak cukup. Sebesar apapun cinta yang dimiliki oleh sepasang kekasih, tidak akan cukup menjadi “bensin” dari
perjalanan pernikahan yang panjang. Love cannot protect a marriage from harm, and love, by itself, is not enough to sustain even the most loving couples.
2. Saat menghadapi persoalan, yakinlah bahwa tidak pernah ada orang yang memiliki pasangan atau menghadapi situasi yang sempurna. We have a picture of the perfect partner, but we marry an imperfect person. Then we have two options. Tear up the picture and accept the person, or tear up the person and accept the picture (J. Grant Howard Jr).
3. Yang akan menentukan apakah pasangan akan bertahan atau tidak, bukanlah seberapa berat masalah yang dihadapi, namun bagaimana cara pasangan melihat dan menanggapi persoalan itu. I am convinced that life is 10 percent what happens to me and 90 percent how I react to it. And so it is with you—we are in charge of our attitudes (Chuck Swindoll). 4. Lima “jurus ampuh” menghadapi beragam persoalan dalam pernikahan: • Ownership; memiliki rasa saling memiliki, baik dalam keadaan suka maupun duka. • Hope; memiliki optimism, bahwa hal-hal baik akan “menang” dibanding hal-hal yang buruk. • Empathy; selalu mencoba memandang dari sudut pandang pasangan. • Forgiveness; memaafkan kesalahan yang dilakukan pasangan. • Commitment; menjaga apa yang telah dijanjikan pada pasangan. Perlu kerja keras dalam membina hubungan apapun, apalagi hubungan suami-istri. No gain without pain. Namun kalau kita mau berjuang, maka pernikahan yang kita jalani akan membuat kita semakin sehat secara fisik, bahagia secara psikologis dan sejahtera secara materi. “A marriage made in heaven is one where a man and a woman become more richly themselves together than the chances are either of them could ever have managed to become alone”(Frederick Buechner). Atau, dalam bahasa spiritual, itulah yang dimaksud bahwa pernikahan menyempurnakan separuh agama seseorang. Seorang Sahabat, Fitri Ariyanti
Sumber utama:
I Love You More : How Everyday Problems Can Strengthen Your Marriage, 2005, Parrott, Les. Zondervan, Grand Rapids, Michigan.
The ROMANSA | February 11, 2012
7
Hmmm... Alam & Lai, dua2nya adalah maniak bebek sejati. Selalu ke rumah untuk menyantap bebek dan memakai nama saya agar terbebas dari bon bayaran hehehe engga deng. Mereka berdua adalah org yg jujur dalam perilaku & tutur kata, serta jujur dalam perasaan cinta mereka (Edannnn jero pisan hehehe). Dua2nya baik dan sering membantu saya serta mahir dalam bermusik walau masih perlu banyak latian...hehe piss ah. Sukses selalu buat kalian berdua, semoga langgeng sampe kakek nenek. Tabik. — Lahami Roesli
They sang together, they cook together. They work (it out) together. Now the time has come for them to live together. There’s nothing impossible to do anymore, because they have lived it all together. Happy marriage, she & him.
S U R AT PEMBACA
Waaah, ttg lai dan alam ya..
Yg jelas sama2 punya banyak “cerita lama” hehehe cukup surprise tau kalian akhirnya “bareng” tp ikutan seneng...klo diliat kalian mirip jg yaaa hehehe...dan skrg udh mau nikah ajaaa... Uwww senangnyaaaaa! (づ ̄ ³ ̄)づ. Lai+Lam... Congratz ya... Wish u both live happily ever after... Amennn :) — Olivia
L ai
Alam
sky
M
enurut qta, lai n alam itu cocok. Walau punya perbedaan tapi itu biasa. Pasangan yg pernah jd jauuuuhhh eh akhirnya kembali ... Selamat ya buat kalian, terima kasih dah desain undangan kawinan qta. — Wuri n Salman
Lai n Alam...
Rece
Kynya ga bisa diceritain disini deh saking panjangnya hehe..Yg jelas, aku ngikutin bgt dr jaman msh pada bocah2 sma sampe skrg akhirnya menikah jg. Jaman sma seneng bgt ngeliat mereka deket, maen sepeda brg, jalan kaki dr sekolah sampe rmh, ngerjain majalah eh ternyata menjauh lg, sedih deh ngeliatnya. Pdhl sempet kepikiran mereka bakalan terus barengan sampe nantinya. Sekian lama tak ada cerita, suatu hari si neng lai tiba2 cerita sesuatu yg tak disangka tak diduga, tapi seneeeeeeeeeeng bgt dgrnya kl lai alam deket lg, eh akhirnya skrg mau menikah. Congrats ya Lai Alam..Semoga waktu kebersamaan kalian selama ini bs jd bekal di kehidupan kalian setelah menikah nanti. — Tanti
Temen baik itu susah dicarinya. Tapi dua org ini tiba2 muncul. Bruk... dari bintang, ujug2... Alam & Lai itu spt temen kecil ketemu gede, spt udh kenal lamaa sekali. Seperti perjodohan Alam sama Lai, bertemen sama mereka juga pst udh ada yg ngatur. Dan pernikahan Alam & Lai menjadi kabar terbaik selama 2011. Makasih Tuhan, udah dikasih temen2 sebaik mereka tanpa harus susah2 mencari. Sejuta x sejuta doa buat Alam & Lai. Congrats luv birds! Stay free.. —Roni
8
The ROMANSA | February 11, 2012
Best Regards, — Alwin Pesik.
Teman baik berkata bahwa hidup ini penuh dengan cerita...Baik cerita gembira maupun duka akan datang silih berganti...Dalam perjalanannya, semua cerita akan memberimu pelajaran pahit bahwa pertemanan tidak akan selalu abadi...Pada saatnya teman terbaik pun akan pergi menempuh perjalanan hidupnya sendiri... Walaupun demikian teman, ada satu rahasia yang harus kau pahami... Ada satu teman dalam hidupmu yang sangat berbeda dengan temanmu yang lain...Satu teman yang akan terus menemanimu bahkan disaat yang lain pergi meninggalkanmu...Satu teman yang akan terus menempuh cerita yang sama denganmu...Dialah teman hidupmu... Teman sejati tempat kau berbagi dan menumpahkan seluruh isi hatimu...Teman sejati yang akan terus memberimu kekuatan dalam menjalani hidupmu...Teman sejati yang bersedia untuk terus tersenyum kepadamu sepanjang hidupmu... Lai dan Alam temanku, semoga kalian berdua dapat menjadi teman hidup yang tidak akan pernah terpisahkan...Teman hidup yang akan selalu membuat cerita hidup kalian jauh lebih indah dan bermakna...Doa kami menyertaimu selalu... Dari teman yang selalu berusaha menjadi teman terbaikmu, — Irvan dan Uni.