[PRANIKAH] Kala Cinta Datang Menggoda Author: Abu Aufa "Jatuh cinta berjuta rasanya ...", begitu syair lagu ciptaan Titik Puspa. Konser Dewa, Atas Nama Cinta, dihadiri ribuan penggemar mereka. Album terakhir mereka pun, Cintailah Cinta pun terjual diatas 1 juta copy. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan, syair, puisi yang berbau cinta begitu mengharu biru dunia ini. Hmm..perasaan jatuh cinta memang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dengan gejolak. Semua saran dan nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh perasaan mabuk kepayang yang membikin rasa melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan yang satu ini. Gedubrak !! Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan dicintai? Uups...tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberian Allah SWT. Mencintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta [QS Al Imran:14] Bahkan, cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar untuk kelestarian ummat manusia. Islam juga gak phobi sama yang namanya cinta kok, bahkan Islam mengakui fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Namun, bukan dalam komoditas rendah dan murah lho. Artinya, tingkatan mencintai sesuatu itu ada batasnya. Jika cinta itu malah membawanya kepada perbuatan yang melanggar syariat, nah...kore wa dame da!* Hmm...cinta itu katanya jelmaan perasaan jiwa dan gejolak hati seseorang, wuis...puitis banget! Nah, dalam Islam kalau kita merujuk QS: At Taubah 24, maka cinta dapat dibagi dalam 3 tingkatan, yaitu: 1. Cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya 2. Cinta kepada orangtua, istri, kerabat dan seterusnya 3. Cinta yang mengedepankan cinta harta, keluarga dan anak istri melebihi cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan Allah. Lalu gimana dong, kalau cinta itu datang, menghampiri dan menggoda di luar pernikahan? Nah lho, puyeng deh kalo gini! Padahal cinta itu kan timbul memang dari sononya, muncul dari segi zat atau bentuknya secara manusiawi wajar untuk dicintai. Normal aja kan, jika memandang sesuatu yang indah, kita akan mengatakan bahwa itu memang indah, masa' sih dibilang jelek! Menurut Imam Ibnu al-Jauzi, "Kecintaan, kasih sayang, dan ketertarikan terhadap sesuatu yang indah dan memiliki kecocokan tidaklah merupakan hal yang tercela serta tak perlu dibuang. Namun, cinta yang melewati batas ketertarikan dan kecintaan, maka ia akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada hal yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela." Waduh...gimana dong, lagi jatuh cinta nih! Problem...problem... mana masih kuliah, kerjaan belon ada, masih numpang ama orangtua, wah...nih cinta kok gak pengertian ya! Kalem dong, jangan blingsatan begitu. Emangnya jatuh cinta masalah kamu aja, ya...gak lagi! Nabi Yusuf a.s. aja pernah jatuh cinta lho, bahkan kepada seseorang wanita yang telah menjadi istri seseorang. Eits...protes deh! Iya deh, kalau bukan cinta, paling gak, tertarik dan terpesona, boleh kan? Buka deh surat Yusuf, romantika kisah beliau diceritakan dengan tuntas, awal, proses, konflik hingga klimaks dan ending-nya. Nah lho...Nabi aja bias punya 'konflik' seperti itu, apalagi kamu, iya kan? Romantika cinta beliau bukan kacangan, atau pepesan kosong, namun apa yang dialami beliau bisa menjadi pelajaran buat kita bagaimana kalau cinta itu demen banget menggoda kita. Beliau
sadar, dan mengerti betul bahwa itu terlarang, meski ada gejolak di hatinya [QS Yusuf: 24] Namun... Kondisi di atas itu gak terjadi begitu aja lho, karena sebelumnya Nabi Yusuf a.s. pun telah berusaha untuk menolaknya saat wanita itu terus merayunya. Eh...nabi Yusuf pun dikejarnya, dan yang dikejar malah lari terbirit-birit, wuus... Lantas apa dong pelajaran yang bisa kita ambil, saat cinta itu menggoda kita? Pelajarannya adalah: 1. Setiap orang memiliki rasa tertarik dengan lawan jenisnya, perasaan ini manusiawi, fitrah sekaligus anugerah. 2. Namun, gejolak itu harus diatur lho, kalau gak maka kita akan terperosok ke jurang kenistaan, karena diperbudak gejolak jiwanya. Lantas jadi merana deh, angan-angan melulu. Innan nafsa la ammaaratun bis-suu, sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada kejahatan kecuali nafsu-nafsu yang diberi rahmat oleh Allah [QS Yusuf:53]. 3. Kalau kita jatuh cinta pada lawan jenis, dan mengharapkan terbalaskan cintanya, maka saat itu ada sebagian dari akal dan logika yang hilang. Sekian banyak pertimbangan akal sehat yang dipunyai jadi ngadat, gak jalan! Gak percaya? Coba deh, ntar kalau kamu tambah dewasa, udah nikah, mungkin mikir, "Kok, dulu begitu ya?", "Kok, dulu gak mikir ya?", dan "kok-kok" yang lain. 4. Dulu waktu ngejar-ngejar, wah...dimana-mana hanya terpampang wajah dia seorang, kekasih hati. Tidur gak nyenyak, makan pun terasa gak enak, bukan karena banyak nyamuk atau lauknya gak enak, dunia ini pun hanya untuk berdua, yang lain ngontrak, ck...ck...ck... Kalau gak ketemu, rasanya gimana gichuu. Dikejar setengah mati deh, pokoke mesti dapet! Tapi begitu udah dapat, lalu masuk dunia rumah tangga, gejolak itu bisa berganti dengan rutinitas dan bias bosan. Itulah sifat manusia, karena itu bila mencintai seseorang, cintailah sewajarnya, siapa tahu ntar kamu benci padanya. Begitu juga sebaliknya, kalau benci, bencinya yang wajar aja deh, siapa tahu ntar malah aishite iru* 5. Ingat lho, gak semua yang kita inginkan itu harus terpenuhi, kalau gak mau dibilang egois. Tidak semua cita-cita itu harus terkabul, dan tidak pula semua gejolak harus dituruti. Di dunia ini ada banyak pilihan, kalau gak dapat yang satu, pilihan lain masih banyak kan? Siapa tahu malah lebih baik. Makanya buka mata lebar-lebar, masa' sih cuma ada dia aja di dunia ini, emang yang lain kemana bo! 6. Tidak semua yang kita anggap baik itu baik, dan tidak semua yang dianggap indah itu indah. Segala sesuatu itu pasti ada cacat dan cela-nya. Saat jatuh cinta sih, wuah...indah buanget, tiada cacat dan cela. Padahal bisa aja kan, cacat dan cela itu jauh lebih banyak dari baik dan indahnya. 7. Akhirnya, kalau kamu udah sampai pada puncak cinta, yaitu pernikahan, ingat deh kalo puncak masalah pernikahan itu bukanlah pada siapa yang akan jadi pasangan kita, tapi gimana agar kita bisa survive di dalamnya, siapapun pasangan kita. Semoga membantu akhi wa ukhti, jangan lupakan Allah SWT kalau antum jatuh cinta ya. Jatuh cinta-lah karena Allah SWT, karena kasih sayangnya akan meluruh ke jiwa. Wallahu a`lam bis-shawab.
*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA* Al-Hubb Fillah wa Lillah, Abu Aufa Notes: * in Japanese: kore wa dame da = this is not good aishite iru = love
OriginalMessage-----From:RiTaSeTyaNingRuM To:Undisclosed-Recipient:; Subject: Fw: Love Your Job...
Sent:
Thursday,
June
12,
2003
9:45
AM
POTENSI DIRI - Semangat Wanda baru satu bulan bekerja di bidang pemasaran sebuah perusahaan kosmetik. Bulan pertama ini ia bekerja dengan penuh semangat. Ia banyak memberikan masukan baru, ide-ide baru yang, menurut dia, akan membantu penjualan. Ia datang paling pagi karena rumahnya jauh dari tempat kerja. Ia sangat bangga dengan pekerjaannya. Bila orang lain menanyakan di mana ia bekerja, ia menjawabnya dengan penuh semangat dan kebanggaan. Anehnya, rekan-rekan kerjanya, Andi dan Tuti, yang sudah bekerja lebih lama menganggap remeh semangat Wanda ini. Mereka berkata: "Maklum, dia masih baru, sih." Mereka sudah bekerja dua belas tahun lebih dan ternyata semangat mereka sudah hampir hilang. Mereka tidak lagi bekerja dengan menggebu-gebu. Tuti merasa ia tidak perlu terlalu bersemangat karena toh gajinya tidak akan menjadi dua kali lipat kalau ia rajin. Untuk apa bekerja mati-matian? Begitu pikirnya. Lain lagi dengan Linda, ia sering mengajak Wanda berdiskusi. Wanda belajar banyak dari Linda, demikian juga sebaliknya. Mereka sering berlomba sendiri untuk menjual lebih banyak, padahal Linda sudah sebelas tahun bekerja. Bisa dibilang semangat mereka seimbang. Pada saat yang satu agak lemah, maka yang lain membantunya. Memang ada orang-orang seperti Andi dan Tuti yang berpikir untuk apa bekerja keras kalau gajinya sama saja. Mau malas, mau rajin, tidak ada bedanya. Untuk apa bekerja rajin-rajin, begitu kata mereka. Mereka tidak lagi memiliki tujuan dalam bekerja. Mereka melihat pekerjaan sebagai beban, bukan lagi suatu tantangan atau kegiatan yang menyenangkan. Bagi orang yang menganggap pekerjaan sebagai beban, biasanya ia akan merasa cepat lelah. Pada waktu ia bangun tidur, ia sudah merasa lelah untuk berangkat bekerja. Begitu sampai di kantor ia otomatis ingin beristirahat karena merasa lelah. Maka, ia lalu baca koran, sarapan, atau melanjutkan tidur. Kemudian apa lagi? Mungkin ia akan menghabiskan waktu untuk menunggu jam pulang kantor yang terasa tak kunjung tiba.
Mereka menganggap bahwa perusahaan diuntungkan dan mereka dirugikan kalau mereka bekerja lebih rajin. Mereka lupa bahwa mereka sendirilah yang rugi kalau mereka tidak bersemangat. Gerakan fisik pasti berkurang, belum lagi kemampuan otak yang dihambat karena dipaksa untuk pasif. Lagi pula, kinerja yang kurang baik bisa menyebabkan tertutupnya kemungkinan promosi ke jabatan yang lebih tinggi. Ingat kisah Udin yang tadinya bekerja sebagai pembersih lift di sebuah gedung perkantoran, kemudian ada orang yang menawarkan pekerjaan sebagai office boy dengan gaji lebih tinggi. Mengapa ia yang ditawari pekerjaan? Mengapa bukan temannya yang lain? Karena Udin tidak menganggap pekerjaannya sebagai beban. Pembersih lift yang lain tidak mempedulikan para pengguna lift, tapi Udin lain. Ia selalu membantu menekan tombol untuk membuka pintu lift, atau mengulurkan tangannya untuk menahan pintu lift tertutup pada saat ada orang yang ke luar atau masuk lift. Seandainya ia dulu bekerja malas-malasan, atau kurang bersemangat karena gaji kecil, pasti dia akan kelihatan loyo dan tidak akan terpilih untuk ditawari pekerjaan lain. Lagi pula benarkah anggapan bahwa semangat akan menurun bila sudah lama bekerja? Justru sebaliknya, Linda membuktikan bahwa ia tetap bersemangat tinggi meskipun ia sudah lama bekerja. Ia menyenangi pekerjaannya. Ia menikmati hari-hari kerjanya. Kesenangannya bekerja terpancar di wajahnya yang selalu bersemangat. Tingkah lakunya sigap, selalu bersedia membantu orang lain dan tidak pernah melakukan korupsi waktu selama di tempat kerja. Sama dengan Wanda, ia tidak pernah terlambat datang ke kantor. Andi dan Tuti lupa bahwa keadaan hati yang loyo, sikap malas, rasa tidak puas dan hal-hal lain yang mereka rasakan, akan terpancar di wajah dan tingkah laku mereka sehari-hari. Kalau sudah begitu, tentu atasan dapat melihat dan merasakannya. Akhirnya siapa yang rugi? Tentu diri sendiri bukan? Nah, kalau semangat memang sudah berkurang, apa yang harus kita lakukan? Mudah sekali. Pertama, cari kesenangan baru dalam pekerjaan. Misalnya Tuti malas mengetik proposal, nah ia bisa mulai dengan menetapkan target untuk membuat proposal lebih cepat. Atau ia bisa mengubah proposalnya menjadi lebih menarik, lebih jelas, atau sekadar mencari-cari jenis huruf yang lebih sesuai. Ia akan menemukan keasyikan baru sehingga mendongkrak semangatnya. Kedua, anggaplah hambatan sebagai tantangan yang harus dikalahkan. Hambatan dan tantangan adalah hal yang sama, yang berbeda hanya sudut pandangnya. Bila dianggap sebagai hambatan, maka langkah kita menjadi lebih berat. Seperti orang berlomba lari, bila ia melihat batu-batuan sebagai hambatan, maka ia akan merasa berat. Tapi bila ia melihatnya sebagai tantangan, maka langkahnya malah lebih panjang, lompatannya akan lebih tinggi karena ia berfokus pada cara terbaik untuk mengatasinya. Di samping itu ia akan menemukan kesenangan baru. Love your job! Enjoy! Oleh: Lisa Nuryanti International Director John Robert Powers
From: Dewi Kancana Sunarya Sent: Friday, June 13, 2003 10:40 AM To: '
[email protected]' Subject: FW: Autumn in Sidney Dear Susy, Bagus sekali........! -----Original Message----From: Rini Diana Sent: Thursday, June 12, 2003 3:11 PM Subject: Autumn in Sidney Allahu Akbar Di atas Langit Australia, 8 Oktober 2002 Aku terperangah menyaksikan akhir film Autumn in New York. Tragis dan menyedihkan. Richard Gere yang melakonkan Will Keane, juragan restoran setengah baya di New York itu, harus menangis karena kekasihnya Winona Ryder yang melakonkan Charlotte Fielding yang masih belia meninggal karena penyakit kronis yang dideritanya. Aku teringat Cindy, istri Australia-ku yang kunikahi empat tahun silam. Empat tahun menikah, tak sekalipun ia mau ke Indonesia. Pun sekarang, saat aku harus ke Bandung untuk menikahkan Sarah, adik bungsuku. Cindy adalah tipikal perempuan Aussie. Mandiri, humanis, fair, assertif, namun begitu cuek dengan keluarga. Jangankan urusan pernikahan, ketika ayah meninggal empat bulan silam-pun Cindy enggan ke Jakarta. "Take it easy, Tommy, semua orang pasti mati," katanya santai. Cindy tumbuh dalam keluarga broken home. Ayah ibunya bercerai ketika Ia berusia tiga tahun. Cindy tumbuh matang dan mandiri. Ia bekerja dan belajar 16 jam sehari. Tanpa keluhan. Pagi hari bersekolah, sore dan malam hari menjadi pelayan restoran. Ia menamatkan high school-nya dan melanjutkan ke School of Law, di Sydney hingga mencapai gelar master bidang hokum internasional dengan predikat summa cum laude. Sesudahnya, dunia begitu ramah bagi Cindy. Hampir semua law firm besar di kota ini melamarnya. Cindy memilih salah satu yang terbesar. Semuanya berjalan begitu lugas, sampai ia bertemu aku yang dikirim untuk studi S-3 dan magang di kantor mitra asing kami di Sydney, Krueger and Associates. Studi di University of New South Wales sambil magang bukanlah pekerjaan mudah. Aku hampir tak memiliki waktu untuk kehidupan sosialku. Aku nyaris tak punya waktu untuk manusia. Kecuali tiga jam saja setiap pekan, ketika shalat Jum'at di Masjid Indonesia Wabash Street, dan pengajian Ahad. Pada saat-saat sibuk itu, ternyata ada sepasang mata yang selalu memperhatikanku. Aku tak sadar sampai pemilik mata biru ini menegurku dengan bahasa Inggris aksen Australia yang khas. "Mengapa anda selalu menggelar kain merah dan sujud ke arah barat laut setiap pukul dua siang, lima sore, delapan sore, dan sembilan malam? Apakah anda pengikut suatu aliran kepercayaan di Asia Selatan?" Tanya pemilik mata biru tersebut setengah menyelidik. "Oh No. Saya seorang muslim. Seorang muslim wajib melaksanakan ibadah shalat lima kali setiap hari," jawabku sedikit heran. Tak biasa wanita Aussie membuka percakapan dengan pria asing. Kemudian dialog pun mengalir lancar. Si mata biru itu ternyata Cindy Stuart Masterson, junior lawyer di Krueger sekaligus kandidat Doktor di UNSW.
Perjumpaan yang semakin sering membuat kami saling tertarik, sampai Suatu hari Cindy menanyaiku serius, "Tommy, will you marry me?" Aku kontan gelagapan. Akhirnya, aku hanya berkata, " Ah, ya. Insya Allah!" Kami menikah pada 21 Februari 1997. Sepekan setelah Iedul Fitri 1417 H. Dua hari sebelumnya Cindy mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Wabash Street. Imam masjid memberinya nama Aisyah Muthmainah. Setahun pertama pernikahan, kami adalah pasangan yang amat harmonis. Petaka mulai timbul setelah anak pertama kami lahir. Aku ngotot memberinya nama Islam, Faiz atau Raihan. Cindy protes. "Aku akan memberinya nama Ian." Aku malas berdebat. Setelah kejadian itu Cindy menjadi sangat berkuasa. Cindylah yang menentukan Ian sekolah dimana. Makan apa. Boleh ke masjid atau tidak. Ketika anak kedua kami lahir, aku ingin memberinya nama Nadia atau Yasmin, yang kurasa agak akrab dengan telinga Australia. "No, Tommy. Namanya Nicole. Ia akan seperti Nicole Kidman. Mudah-mudahan ia akan mulus menapak Hollywood seperti Nicole Kidman," lanjut Cindy santai. Cindy semakin sulit diatur. Janjinya untuk belajar Islam, membaca Al Qur'an, dan shalat tak pernah terwujud. Ia pun membatasi Ian dan Nicole untuk berinteraksi dengan komunitas muslim Indonesia. Rencanaku untuk membawanya pindah ke kawasan muslim Lakemba juga ditolaknya mentah-mentah. Kesabaranku habis saat Cindy enggan ta'ziah ke Bandung saat ayah meninggal empat bulan yang lalu. Pekerjaannya terlalu berharga baginya. Mertuanya tak lebih berharga dari appointment dan contract yang harus dibuatnya. Tragisnya, Cindy melarang aku membawa Ian dan Nicole dengan alasan takut terkena virus tropis Indonesia. Dua minggu kemudian aku meninggalkan rumah tanpa pamit. Sudah hampir tiga bulan aku 'menggelandang' dari rumah ke rumah teman-teman Indonesiaku. Malam hari aku tidur di masjid, siang belajar di UNSW. Aku tak pernah lagi ke Krueger and Associates. Aku belum sanggup bertemu Cindy. Permintaan Sarah via e-mail sepekan silam menghentikan petualanganku. Aku senang pulang ke Indonesia. Satu saja yang membuatku resah. Permintaan Sarah bawa Teh Cindy, Ian, dan Nicole, ya Mas'! Bandung, 11 Oktober 2002 Pernikahan Sarah dan Syamsul tergolong unik. Perkenalan, lamaran, dan akad nikah semuanya berlangsung kilat. Tukar menukar biodata berlangsung via internet, telepon dan teleconference. Baru empat hari mereka berjumpa. Allah menyatukan hati mereka kendati mereka tak sempat mengenal lama satu sama lain. Aku 'cemburu' melihat kemesraan Sarah dan Syamsul. Sedangkan aku? Pergi dari Sydney seorang diri setelah 'terusir' dari rumah. Meninggalkan istri dan dua anak yang masih balita tanpa pamit. Sabtu, 12 Oktober 2002 Aku berkemas-kemas. Sore nanti flight Ansett Aussie 247 tujuan Sydney telah menungguku di Bandara Soekarno Hatta. Aku tengah memasukkan oleh-oleh Ibu ke dalam tas, ketika berita tentang meledaknya bom di Bali kudengar di televisi. Innalillahi, Bali diserang? Dan kebanyakan korbannya adalah warga Australia. Negeri keduaku...tanah tumpah darah istriku. Belum habis rasa terkejutku, setengah jam kemudian aku mendengar penerbangan ke Australia ditunda sampai waktu yang tak ditentukan.
semua
Senin, 14 Oktober 2001 Headlines Sydney News yang aku baca via internet sungguh mengejutkanku. Gelombang anti muslim dan anti Indonesia yang merebak di seluruh Australia pasca ledakan bom di Bali memakan korban warga muslim mancanegara yang tinggal disana. Islamic Center dan Masjid di Brisbane-Queensland diserang. Juga di Perth,
Western Australia. Kata-kata kotor dituliskan di tembok masjid, bahkan kotoran manusia dilemparkan ke masjid. Beberapa muslim Indonesia di Sydney, Melbourne, dan Perth diinterograsi oleh dinas intelijen Australia. Beberapa diinterogasi dan digeledah rumahnya dengan sangat tidak manusiawi. Aku murka, sekaligus sedih. Aku teringat shohibku di Masjid, Buranda-Holland Park. Terbayang wajah Imam Masjid Brother Abdul Quddus. Juga Brother Dwi dan Seno di University of Queensland. Rabu, 16 Oktober 2002 Subuh aku tiba kembali di Australia. Petugas imigrasi menginterogasiku habishabisan. Dia bertahan bahwa aku tak bisa masuk ke Australia karena status visaku tidak jelas. Aku ngotot. Aku adalah permanent resident dan bisa menjadi citizen karena menikah dengan wanita Australia. Juga, bahwa aku adalah lawyer dan kandidat doktor di bidang hukum yang bisa menggugatnya ke pengadilan. Ternyata yang terakhir itu mujarab. Sabtu, 19 Oktober 2002 Hari ini aku giliran jaga malam di masjid Wabash Street. Masjid ini berulangkali menerima ancaman. Jum'at kemarin satu grup pemuda rasis bolak-balik di depan masjid sambil menunjuk-nunjuk masjid. Jarum jam menunjukkan pukul dua dinihari. Aku membangunkan Brother Bahri untuk bergantian ronda. Lalu bersiap shalat malam. Dari samping tempat wudhu kudengar suara-suara slank Australia dan bunyi cat disemprotkan. Aku menyeret Brother Bahri keluar masjid. Sederet katakata kotor di tembok mesjid yang dibuat dengan cat pylox yang masih basah. Katakata kasar keluar dari empat mulut berbau minuman keras. Mereka juga mengeluarkan double stick dan pisau. Kami bersiap menghadapi mereka. Tidak lama kemudian kami telah terlibat perkelahian. Syukurlah, lawan kami tak begitu lihai. Dalam dua menit si tinggi besar roboh. Tragisnya, pisau yang dipegangnya menikam dirinya sendiri. Aku terhenyak. Kenapa sampai sejauh ini? Raungan sirene polisi semakin dekat. Kami digelandang ke kantor polisi terdekat. Selasa, 22 Oktober 2002 Tiga hari kami menginap di kantor polisi. Tuduhannya : penganiayaan dan percobaan pembunuhan ! Selama itu kami tetap bungkam. Aku hanya mau bicara kalau aku didamping oleh pengacara. Polisi memberi waktu hingga Kamis jam dua belas siang. Jika kami tidak mendapat pengacara, polisi akan menyediakan pengacara negara. Akankah mereka berpihak pada kami? Aku tidak yakin. Teman-teman kami telah menghubungi hampir semua pengacara, tapi Sebenarnya ini perkara biasa. Tapi setting sosial politik-nya tidak Beribu orang mencaci kami. Gelombang aksi massa menyerbu kantor polisi.
nihil. biasa.
Kamis, 24 Oktober 2002 Hampir jam 12.00. Aku masih belum punya pengacara. Semenit sebelum pukul dua belas. Langkah-langkah panjang polisi penjara memasuki lorong. "Yeah, lady ini mengajukan diri untuk menjadi pengacara anda," 'Namanya Lady Cindy Stuart Masterson!" Aku tertegun. Kamis, 5 Desember 2002 Hari ini sidang terakhir. Setelah sebulan lebih menghadiri sidang, kini aku dan Brother Bahri menanti putusan hakim. Aku dituntut tujuh tahun penjara atas tuduhan penganiayaan dan percobaan pembunuhan. Brother Bahri dituntut empat tahun penjara atas tuduhan penyertaan dalam penganiayaan dan percobaan pembunuhan. Alhamdulillah, sejak pemeriksaan polisi, pemeriksaan district attorney (kejaksaan) hingga pengadilan di district court aku selalu didampingi Cindy.
Pengacara muda lulusan terbaik School of Law UNSW dan sebentar lagi menggaet Ph.D di bidang hukum. Dan, yang terpenting, ia istriku! Cindy memang luar biasa. Kemampuan beracara-nya sangat piawai. "Yang mulia, terdakwa harus dibebaskan dari semua tuduhan karena telah terbukti ia tak sedikitpun memiliki niat untuk menganiaya ataupun membunuh. Ia hanya self defense, membela diri karena empat orang berandal menyerang masjid-nya." "Yang mulia, terdakwa harus dibebaskan dari semua tuduhan, pisau itu tidak digenggamnya, bukan miliknya dan tidak diarahkan untuk menusuk korban. Lihat, tak ada satupun sidik jarinya di pisau tersebut. Pisau itu menancap ke tubuh korban oleh peran korban sendiri. "Yang mulia, ini tak adil. Terdakwa hanya membela diri dan rumah ibadahnya. Sementara keempat penyerangnya merusak rumah ibadahnya dan menyerangnya denga pisau dan double stick. Kedua terdakwa hanya melawan dengan tangan kosong. Ini tidak seimbang. Ini bela paksa. Sekarang mereka berdua jadi pesakitan, sementara sang penyerang masih bebas berkeliaran. "Yang mulia, korban sekarang sudah sembuh dari lukanya. Ia berfikir semua muslim militan, dan kejam. "Yang Mulia, itu adalah prasangka. Kalaupun memang benar, bolehkah kita menggeneralisir? menghukum seluruh muslim di seluruh dunia atas kejahatan sekelompok radikal muslim? Ini absurd, irrasional, Yang Mulia. Saya keberatan sekali! "Yang Mulia, masjid bagi umat Islam adalah tempat yang sakral. Menyerang tempat ibadah adalah kejahatan HAM Yang Mulia. Crime against humanity and Gross Violation of Human Right. ......... Setengah jam tuduhan. Aku dan kami. Gelombang hakim. Aku sujud
kemudian hakim District Court Sydney membebaskan kami dari Brother Bahri menangis terharu. Cindy memelukku. Pers memotret massa rasis dan ultranasionalis berteriak memprotes putusan syukur.
Jum'at, 6 Desember 2002 Sydney di akhir musim semi. Sydney Bridge berdiri kejauhan, nampak Darling Harbour bermandi cahaya senja.
dengan
gagahnya.
Di
"Cindy, Honey, kenapa kamu mau membela aku di pengadilan ? " tanyaku dalam Bahasa Inggris yang paling santun. "Kamu lupa, my dear Tommy. Aku masih istrimu. Aku masih sayang kamu, " Cindy menyahut mesra. Hatiku berdebar. "Hanya itu?" tanyaku gelisah. "Tidak. Aku salut. Kamu begitu mencintai Islam, begitu mencintai masjid. Kendati kerap diintimidasi dan dihina. Dalam lima tahun perkawinan kita, kamu tak sekalipun meninggalkan shalat. Aku-lah yang jarang shalat. ' "Honestly, kami di sini sudah lama tak peduli dengan agama. Buat kami agama adalah ilusi. Agama tak lebih dari urusan pribadi. Di negara ini ada dua pertanyaan yang tabu, kamu juga tahu, agama dan status pernikahan. Karena itu, jika ada orang yang patuh dengan ajaran agamanya kami sangat penasaran. Apa yang membuat dia komit dengan Tuhan-nya?" Kata-kata itu diucapkannya perlahan. "Honey, engkau telah membuat mataku terbuka. Mungkin, memang sudah saatnya aku mengikuti langkahmu." Aku terharu. Matahari senja 1 Syawal 1423 H bersinar semakin temaram. Chicago, 13 November 2002
Terima kasih ya bu Dewi... indah.. saya share dengan teman2 yg lain -----Original Message----From: Dewi Kancana Sunarya Sent: Friday, June 06, 2003 3:47 PM To: Ari Pujiastuti; Apriyani; Iriani; Widyawati; Yohanna R. Tamberongan; Magma R. Sontodipuro; Musanti; Abdul Gafur; Sunarya; Euis Cc: '
[email protected]' Subject: FW: Jikalah Pada Akhirnya -----Original Message----From:
[email protected] Sent: Friday, June 06, 2003 2:54 PM To:
[email protected];
[email protected]; Andhalia Tyas Utami; Rostina Devayanti; Dewi Suminar; Estu Trinanda; Hani Buntari; Rosa Patrasari; Stanley Prasetyo;
[email protected]; Myra lucu;
[email protected] Subject: Jikalah Pada Akhirnya Jikalah Pada Akhirnya Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti. Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja, Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa. Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama. Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa, Sedang menahan diri adalah lebih berpahala. Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya, Sedang taubat itu lebih utama. Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri, Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya. Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera. Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti. Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka, Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.
Suatu hari nanti, Saat semua telah menjadi masa lalu Aku ingin ada di antara mereka Yang bertelekan di atas permadani Sambil bercengkerama dengan tetangganya Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu Hingga mereka mendapat anugerah itu. [(Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima di sini)-(Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia)] Suatu hari nanti Ketika semua telah menjadi masa lalu Aku tak ingin ada di antara mereka Yang berpeluh darah dan berkeluh kesah: Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja. [(Duhai! harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang kukejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini?)-(Duhai! nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua?)] fyi.. for your children or relative.. -----Original Message----From: Santosa International [mailto:
[email protected]] Sent: Thursday, June 05, 2003 5:37 AM To: Daarut Tauhid Subject: [daarut-tauhiid] BEASISWA DI BRUNEI DARUSSALAM ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~--> Get A Free Psychic Reading! Your Online Answer To Life's Important Questions. http://us.click.yahoo.com/Lj3uPC/Me7FAA/ySSFAA/vbOolB/TM ---------------------------------------------------------------------~-> Untuk informasi, semoga bemanfaat tahun mahasiswa dari indonesia.
Negara Brunei Darussalam menerima setiap
Keterangan beasiswa; Penerima beasiswa akan diberikan : 1. 2. 3. 4. 6. 7. 8.
Tunjangan sara Hidup B$ 500,00(1Brunei Dollar= Rp.5,100.-) setiap bulan Uang Buku B$ 300 ( persemester) Uang Kaca Mata $150 (satu kali) Gratis biaya kesehatan, semua ditanggung oleh kerajaan Brunei Darussalam. Disediakan asrama dan tempat tinggal secara cuma-cuma. Disediakan Makan 3x sehari (gratis) Tiket penerbangan setiap 2 tahun sekali
Jurusan yang yg ditawarkan: - Msc Petroleum Geoscience, Phd Petroleum - MBA - MPP (master Public policy) - Med ( By reasech or dessertation)
- BA. Education(s1) - BA. Pendidikan(s1) - Sarjana muda Syariah (s1) - MA. Syariah (by reaseach) - Sarjana muda Ushuluddin (s1) - sarjana Muda Bhs Arab - BA. Economics - BA. Public Policy dan lain lain untuk informasi bisa hubungi : Kedutaan Brunei Darussalam di Indonesia; Wisma GKBI jl. Rasuna Said. lt 19 Jakarta Pusat atau kunjungi website Universiti Brunei Darussalam www.ubd.edu.bn
-----Original Message----From: zoel [mailto:
[email protected]] Sent: Wednesday, June 04, 2003 4:45 PM To: endah; susilowati Surachman; mimin;
[email protected] Subject: [daarut-tauhiid] [KELUARGA] Duhai Suamiku...
[KELUARGA] Duhai Suamiku... Author: Abu Aufa Duhai suamiku... Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan. Suamiku..... Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain. Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, "Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, "Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka." Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, "Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai." (HR. Muslim) Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Allah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu. Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak audaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, "Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?" Ali r.a. pun menjawab, "Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya." Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku. Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, "Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian." Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istriistrinya. Duhai Suamiku... Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, "Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil
terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya." [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu. Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putraputrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah. Wahai Allah, Engkau-lah saksi ikatan hati ini... Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku, jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu. Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu, hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu, jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku, jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu. Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu, ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu. Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin ya rabbal alamin. *IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA* Al-Hubb Fillah wa Lillah,
Ass.wr.wb Ada cerita bagus teman, Siang tadi temanku tiba-tiba nelpon. Makan siang yuk, ajaknya. Oke, jawabku. So he picked me up at the lobby of Menara Mulia. Selepas Menara Mulia, kami masih belum ada ide mau makan dimana. Ide ke soto Pak Sadi segera terpatahkan begitu melihat bahwa yang parkir sudah sampai sebrang-sebrang. Akhirnya kami memutuskan makan gado-gado di Kertanegara. Bisa makan di mobil soalnya. Sampai di sana masih sepi. Baru ada beberapa mobil. Kami masih bisa milih parkir yang enak. Begitu parkir, seperti biasa, joki gado-gado sudah menanyakan mau makan apa, minum apa. Kami pesan dua porsi gado-gado + teh botol. Sambil menunggu pesanan, kami pun ngobrol. So, ketika tiba2 ada seorang pemuda lusuh nongol di jendela mobil kami, kami agak kaget. "Semir om?" tanyanya. Aku lirik sepatuku. Ugh, kapan ya terakhir aku nyemir sepatuku sendiri? Aku sendiri lupa. Saking lamanya. Maklum, aku kan karyawan sok sibuk... Tanpa sadar tangan ku membuka sepatu dan memberikannya pada dia. Dia menerimanya lalu membawanya ke emperan sebuah rumah. Tempat yang terlihat dari tempat kami parkir. Tempat yang cukup teduh. Mungkin supaya nyemirnya nyaman. Pesanan kami pun datang. Kami makan sambil ngobrol. Sambil memperhatikan pemuda tadi nyemir sepatuku. Pembicaraan pun bergeser kepemuda itu. Umur sekitar 20-an. Terlalu tua untuk jadi penyemir sepatu. Biasanya pemuda umur segitu kalo tidak jadi tukang parkir or jadi kernet, ya jadi pak ogah. Pandangan matanya kosong. Absent minded. Seperti orang sedih. Seperti ada yang dipikirkan. Tangannya seperti menyemir secara otomatis. Kadang2 matanya melayang ke arah mobil-mobil yang hendak parkir (sudah mulai ramai). Lalu pandangannya kembali kosong. Perbincangan kami mulai ngelantur kemana-mana. Tentang kira2 umur dia berapa, pagi tadi dia mandi apa enggak, kenapa dia jadi penyemir dll. Kami masih makan saat dia selesai menyemir. Dia menyerahkan sepatunya padaku. Belum lagi dia kubayar, dia bergerak menjauh, menuju mobil-mobil yang parkir sesudah kami. Mata kami lekat padanya. Kami melihatnya mendekati sebuah mobil. Menawarkan jasa. Ditolak. Nyengir. Kelihatannya dia memendam kesedihan. Pergi ke mobil satunya. Ditolak lagi. Melangkah lagi dengan gontai ke mobil lainnya. Menawarkan lagi. Ditolak lagi. Dan setiap kali dia ditolak, sepertinya kami juga merasakan penolakan itu. Sepertinya sekarang kami jadi ikut menyelami apa yang dia rasakan. Tiba-tiba kami tersadar. Konyol ah. Who said life would be fair anyway. Kenapa jadi kita yang mengharapkan bahwa semua orang harus menyemir? Hihihi... Perbincangan pun bergeser ke topik lain. Di kejauhan aku masih bisa melihat pemuda tadi, masih menenteng kotak semirnya di satu tangan, mendapatkan penolakan dari satu mobil ke mobil lainnya. Bahkan, selain penolakan, di beberapa mobil, dia juga mendapat pandangan curiga. Akhirnya dia kembali ke bawah pohon. Duduk di atas kotak semirnya. Tertunduk lesu... Kami pun selesai makan. Ah, iya. Penyemir tadi belum aku bayar. Kulambai dia. Kutarik 2 buah lembaran ribuan dari kantong kemejaku. Uang sisa parkir. Lalu kuberikan kepadanya. Soalnya setahu ku jasa nyemir biasanya 2 ribu Rp. Dia berkata kalem "Kebanyakan om. Seribu aja". BOOM. Jawaban itu tiba-tiba serasa petir di hatiku. It-just-does-notcompute-with-my-logic! Bayangkan, orang seperti dia masih berani menolak uang yang bukan hak-nya. Aku masih terbengong-bengong waktu nerima uang seribu Rp yang dia kembalikan. Se-ri-bu Ru-pi-ah. Bisa buat apa sih sekarang? But, dia merasa cukup dibayar segitu. Pikiranku tiba-tiba melayang. Tiba-tiba aku merasa ngeri. Betapa aku masih sedemikian kerdil. Betapa aku masih suka merasa kurang dengan gaji ku. Padahal keadaanku sudah -sangat jauh- lebih baik dari dia. Tuhan sudah sedemikian baik bagiku, tapi perilaku-ku belum seberapa dibandingkan dengan pemuda itu, yang dalam kekurangannya, masih mau memberi, ke aku, yang sudah berkelebihan. Siang ini aku merasa mendapat pelajaran berharga. Siang ini aku seperti diingatkan. Bahwa kejujuran itu langka. Bahwa kepuasan itu ada di rasa syukur Sahabat muslim, What do you think?
Kita2 yang sarjana ini, yang kerja di perusahaan minyak sptnya harus belajar banyak dari pemuda tadi mengenai "the value of honesty" dan "mensyukuri atas ni'mat yang telah Allah SWT berikan kepada kita".... Semoga di gajian hari ini kita sediakan budget khusus buat orang2 jujur spt pemuda tsb.... "Dan jika kamu menghitung2 ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An Nahl:18) Wass.wr.wb Ds ---------------------------------------------------------------------~-> KARAKTERISTIK AYAH Oleh: Rudy Himawan Seorang Muslim sudah semestinya memikirkan masa depan dengan melakukan invesment bukan dengan stock portofolio, 401K, rumah ataupun saving account, tetapi dengan shodaqoh jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan membina anak yang sholeh/-ah. Ketiga aktivitas ini ternyata tercakup dalam proses pendidikan anak dan apalagi Alhamdulillah banyak diantara kita yang telah dikaruniai anak, sehingga saya tergerak untuk merangkum 6 karakteristik kepribadian seorang ayah idaman. 1. Keteladanan Suatu pagi, saya terperanjat ketika melihat cara putriku memakai sepatunya. Ia langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu tanpa melepas talinya. Rupanya selama ini ia memperhatikan bagaimana cara saya memakai sepatu. Karena malas membuka simpul tali sepatu, sering kali saya langsung memakainya tanpa membuka dan mengikat simpul tali sepatu. Saya berusaha melarangnya dengan memberikan penjelasan bhw cara memakai sepatu seperti itu bisa mengakibatkan sepatu cepat rusak. Namun hasilnya nihil. Ini merupakan satu contoh nyata bhw anak, terutama pada usia dini, mudah sekali mencontoh orangtuanya. Tidak perduli apakah itu benar atau salah. Nasehat kita tidak ada manfaatnya, jika kita tetap melakukan apa yang kita larang. Apakah kita sudah memberikan teladan yang terbaik kepada anak-anak kita? Apakah kita lebih sering nonton TV dibandingkan membaca Al-Quran atau buku lain yang bermanfaat? Apakah kita lebih sering makan sambil jalan dan berdiri dibandingkan sambil duduk dengan membaca Basmallah? Apakah kita sholat terlambat dengan tergesa-gesa dibandingkan sholat tepat waktu? Apakah bacaan surat kita itu-itu saja? Allah SWT berfirman dalam surat ash-shaff 61:2-3: "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. " Allah SWT juga mengingatkan untuk tidak bertingkah laku seperti Bani Israil dalam firmanNya dalam surat Al-Baqoroh 2:44 "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?" 2. Kasih Sayang dan Cinta Kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus merupakan dasar penting bagi pendidikan anak. Anak-anak usia dini tidak tahu apa namanya, tapi dengan fitrahnya mereka bisa merasakannya. Lihatnya bagaimana riangnya sorot mata dan gerakan tangan serta kaki seorang bayi ketika ibunya akan mendekap dan menyusuinya dengan penuh kasih sayang. Bayi kecilpun sudah mampu menangkap raut wajah yang selalu memberikan kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang dengan tulus, apalagi mereka yang sudah lebih besar.
Rasulullah SAW pada banyak hadisth digambarkan sebagai sosok ayah, paman, atau kakek yang menyayangi dan mengungkapkan kasih sayangnya yang tulus ikhlas kepada anak-anak. Sebuah kisah yang menarik yang diceritakan oleh al-Haitsami dalam Majma'uz Zawa'id dari Abu Laila. Dia berkata: "Aku sedang berada di dekat Rasulullah SAW. Pada saat itu aku melihat al-Hasan dan al-Husein sedang digendong beliau. Salah seorang diantara keduanya kencing di dada dan perut beliau. Air kencingnya mengucur, lalu aku mendekati beliau. Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan kedua anakku, jangan kau ganggu mereka sampai ia selesai melepaskan hajatnya.' Kemudian Rasulullah SAW membawakan air." Dalam riwayat hajatnya.'
lain
dikatakan,
'Jangan
membuatnya
tergesa-gesa
melepaskan
Bagaimana dengan kita? Sudahkan kita ungkapkan kecintaan kita yang tulus kepada anak-anak kita hari ini? 3. Adil Siapa yang belum pernah dengar kata sibling rivalry dan favoritism? Jika belum dengar, maka ketahuilah! Siapa tahu kita termasuk orang yang telah melakukannya. Seringkali kita terjebak oleh perasaan kita sehingga kita tidak berlaku adil, misalnya karena anak kita yang satu lebih penurut dibandingkan anak yang lain atau karena kita lebih suka anak perempuan daripada anak laki-laki dll. Rasulullah SAW bersabda: pemberian." (HR Bukhari)
"Berlaku
adillah
kamu
di
antara
anak-anakmu
dalam
Masalah keadilan ini dikedepankan untuk mencegah timbulnya kedengkian diantara saudara. Para ahli peneliti pendidikan anak berkesimpulan bahwa faktor paling dominan yang menimbulkan rasa hasad/ dengki dalam diri anak adalah adanya pengutamaan saudara yang satu di antara saudara yang lainnya. Anak sangat peka terhadap perubahan perilaku terhadap dirinya. Jika kita lepas kontrol, sesegera mungkin untuk memperbaiki, karena anak yang diperlakukan tidak adil bisa menempuh jalan permusuhan dengan saudaranya atau mengasingkan diri (menutup diri dan rendah diri). 4. Pergaulan dan Komunikasi Seringkali kita berada dalam satu ruangan dengan anak-anak, tapi kita tidak bergaul dan berkomunikasi dengan mereka. Kita asyiik membaca koran, mereka asyiik main video game, atau nonton TV. Banyak ahadith yang menggambarkan bagaimana kedekatan pergaulan Rasulullah SAW dengan anak-anak dan remaja. Beliau bercanda dan bermain dengan mereka. Bagaimana dengan kita yang sudah sibuk kuliah sambil bekerja plus 'ngurusin' IMSA (**smile**)? Mana ada waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak? Sebenarnya ada waktu, jika kita mengetahui strateginya. Misalnya, sewaktu menemani anak bermain CD pendidikan di komputer, kita bisa menjelaskan cara mengerjakan/bermainnya, lalu memberi contoh sebentar, lantas bisa kita tinggalkan. Begitu pula dengan buku bacaan dan permainan lainnya. Repotnya ada sebagian ayah yang tidak mau berkumpul dengan anak-anak, terutama yang menjelang dewasa karena takut kehilangan wibawa atau kharismanya. Ini pandangan yang keliru. Yang lebih tepat adalah kita jaga keseimbangan, artinya kita tidak boleh terlalu kaku dalam memegang kekuasaan dan kharisma, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar.
5. Bijaksana Dalam Membimbing Rasulullah SAW bersabda: "... Binasalah orang-orang yang berlebihan..." (HR Muslim). Jadi metoda yang paling bijaksana dalam mendidik dan mengarahkan anak adalah yang konsisten dan pertengahan - seimbang, yakni tidak membebaskan anak sebebas-bebasnya dan tidak mengekangnya; jangan terlalu sering menyanjung, namun juga jangan terlalu sering mencelanya. Bila ayah memerintahkan sesuatu kepada anaknya, hendaknya ayah melakukannya dengan hikmah, penuh kasih sayang, dan tidak lupa membumbuinya dengan canda seperlunya. Jelaskan hikmah dan manfaatnya, sehingga anak termotivasi untuk melakukannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi anak dalam melaksanakan perintah atau aturan tersebut. Imam Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa melatih pribadi perlu kelembutan, tahapan dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain, tidak menerapkan kekerasan, dan berpegang pada prinsip pencampuran antara rayuan dan ancaman. 6. Berdoa Para nabi selalu keturunannya.
berdoa
dan
memohon
pertolongan
Allah
untuk
kebaikan
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." (Ibrahim:35) "Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kepadaku di hari tua(ku)Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Ibrahim:39-40) --------------------------------------------------------"Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa Rabbahu" "Barangsiapa mengenal nafsnya sungguh akan mengenal Rabbnya"
----Original Message----From:Djoko r. Soenadji [mailto:
[email protected]] Sent: Tuesday, June 03, 2003 2:46 PM To: Susilowati Surachman Subject: Fw: SMS MUSLIM SELASA 3/6/03
Ass.Wr.Wb Sahabat muslim, Apa yang membedakan antara batu koral dan batu mulia ? Batu koral banyak ditemukan dimana2, sedang batu mulia tidak….dibutuhkan kerja keras untuk mendapatkannnya, usaha yang gigih karena terletak jauh di dasar bumi…. Itulah yang membuat batu mulia menjadi mahal harganya….dicari orang dimana2…berani bayar dengan harga yang tinggi karena mereka tahu "diamonds are forever"…. Sama2 batu tapi berbeda value-nya… Sahabat muslim, Jikalau batu mulia aja mahal harganya….apalagi….manusia yang berakhlak mulia ya?? Kira2 berapa harganya? …hanya Allah SWT yang tahu…tp biasanya dalam kehidupan sehari2 kita dapat merasakannya….karena hati tak dapat dibohongi kan? Berasa-lah hati kalo ada orang yang berakhlak mulia dan tidak. Banyak hadits Rasulullah SAW yang menerangkan mengenai orang yang berakhlak mulia spt 1. Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah mereka yang budi pekertinya/akhlaknya paling baik 2. Orang Islam yang terbaik ialah orang Islam yang orang2 Islam sesamanya merasa aman dari gangguan lidah dan tangannya. Dan masih banyak lagi…ciri2 orang berakhlak mulia yang Rasulullah SAW jelaskan kepada kita melalui hadits2nya. Sahabat muslim, Karena kita semua…belum sebenar2nya berakhlak mulia...iya kan? Yuk pelan2 kita benahi diri kita dari hal2 yang kecil dulu aja Spt bayar zakat, memberi makan ke fakir miskin dsb deh…yah minimal Orang2 di lingkungan kita merasa aman dari gangguan lidah dan tangan kitalah Spt yang Rasulullah SAW sampaikan kpd kita Berikut ada artikel bagus mengenai Resep Kecantikan Hati dari seorang sahabat muslim, yuk rame2 mencoba Resep kecantikannya…
RESEP KECANTIKAN Untuk mendapatkan bibir menawan, ucapkan kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada diri setiap orang. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan tubuh yang indah, berjalanlah dengan ilmu pengetahuan. Kecantikan sejati terpancar dari jiwa. Kecantikan perempuan tidak tergantung pada kehalusan wajahnya, tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuhnya. Tetapi...pada matanya; cara dia memandang dunia, karena dimatanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cintakasih dapat berkembang. Kirimkanlah 'resep kecantikan' ini kepada semua perempuan yang anda sayangi. Semoga resep ini dapat mendorong mereka memberi penghargaan pada dirinya sendiri.
Wass.wr.Wb ds
Original Message----From: evi bawazier [mailto:
[email protected]] Sent: Wednesday, June 04, 2003 9:22 AM To: Mira Indrasari; Babay Permana; Dessy; Elfi Joelijarti; Kusye Nawawi; Koniah Suyapura; Murniati Sono; Nina Handayani; Susi Surachman; Sri Angkati; Lestari Parikesit; Setiawan Mahajaya; Winiati Pasaribu Subject: Penjual Tempe
Penjual Tempe Ada seorang hamba Tuhan (yang berasal dari Surabaya), yang menceritakan kejadian seorang ibu penjual tempe. Peristiwanya terjadi di sebuah desa di Ja Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele itu masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu iapun mengangkat kedua tangannya berdoa diantara beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. Tuhan, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe, Amin. Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarinya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati yang deg-deg-an ia Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia mengangkat kedua tangannya berdoa diantara beberapa batangan kedele tersebut. "Tuhan, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku Aku mohon Tuhan jadilah ini menjadi tempeDengan berharap iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut?????.. masih tetap begitu! Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar. Lalu iapun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan Mujijat buatku, Amin". Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa membaca doa dalam hati. Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusan tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata saudara - saudara ??? tempenya benar-benar??????? belum jadi!
Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang Tempenya sudah hampir habis. Ratarata tinggal sedikit lagi tersisa. Si ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu...?..! Maaf ya..., saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi??". Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya. Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan?.saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula,Amin". Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia dudukduduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih ?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya, Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali. Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu??apa yang dilihatnya Saudara-Saudara....???..? Ternyata.... memang benar tempenya belum jadi Ia bersorak senang dalam hatinya. "Alhamdulillah", katanya. Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya disana, tempenya sudah jadi. Kalau Apa yang bisa kita simpulkan dari kejadian ini ? Pertama : Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan. Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya. Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan Keempat: Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.
Thanks Ndro.. beautiful.. saya share ya.. -----Original Message----From: Endro Ibnu S [mailto:
[email protected]] Sent: Tuesday, June 03, 2003 8:10 PM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: Fw: [Ukhuwah-MTG] Fw: Allah menjawab, Tidak. ----- Original Message ----From: Subject: [Ukhuwah-MTG] Fw: Allah menjawab, Tidak. Doa Yang Indah Aku meminta kepada Allah untuk menyingkirkan penderitaanku. Allah menjawab, Tidak. Itu bukan untuk Kusingkirkan, tetapi agar kau mengalahkannya. Aku meminta kepada Allah untuk menyempurnakan kecacatanku. Allah menjawab, Tidak. Jiwa adalah sempurna, badan hanyalah sementara. Aku meminta kepada Allah untuk menghadiahkanku kesabaran. Allah menjawab, Tidak. Kesabaran adalah hasil dari kesulitan; itu tidak dihadiahkan, itu harus dipelajari. Aku meminta kepada Allah untuk memberiku kebahagiaan. Allah menjawab, Tidak. Aku memberimu berkat. Kebahagiaan adalah tergantung padamu. Aku meminta kepada Allah untuk menjauhkan penderitaan. Allah menjawab, Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu mendekat padaKu. Aku meminta kepada Allah untuk menumbuhkan rohku. Allah menjawab, Tidak. Kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuatmu berbuah. Aku meminta kepada Allah segala hal sehingga aku dapat menikmati hidup. Allah menjawab, Tidak. Aku akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal. Aku meminta kepada Allah membantuku mengasihi orang lain, seperti Ia mengasihiku. Allah menjawab.., akhirnya kau mengerti. HARI INI ADALAH MILIKMU JANGAN SIA-SIAKAN. Bagi dunia kamu mungkin hanyalah seseorang, Tetapi bagi seseorang kamu adalah dunianya. Wassalam,
Thanks ya mbak novi..saya share lagi dengan temen2 sorry for double posting -----Original Message----From: Saida Rasnovi Sent: Friday, May 16, 2003 11:23 AM To: Andree Ekadinata; Atiek Widayati; Danan Hadi Prasetyo; Degi Harja; Desi A. Suyamto; Elok Mulyoutami; Erwin Sanjaya; Ery Nugraha; Fahmuddin Agus; Farida; Imas Kurniati; Kusuma Wijaya; Muslihudin Sharbinie; Ni’matul Khasanah; Nugraha, Riza (CIFOR); Retno Setyowati; Rina Amalia; Rizki Pandu Permana; Silvie Hamzah; Subekti Rahayu; Susilowati Surachman; Tikah Atikah; Tiza Iskandar; Wiyono; Wiwid Sih Pratiwi;
Yuni Agus; ICRAF Muara Bungo; ICRAF Sanggau Subject: FW: [muslimah] Hidupkan dan Pelihara Roh Anda ! Agak sedikit panjang, tetapi bagus juga untuk nambah-nambah wawasan kita tentang roh. -----Original Message----From: Lies [mailto:
[email protected]] Sent: Thursday, May 15, 2003 6:39 AM To: Muslimah Indonesia Subject: [muslimah] Hidupkan dan Pelihara Roh Anda ! Hidupkan dan Pelihara Roh Anda ! KH. Jalaluddin Rakhmat Pada suatu hari Abu Bashir berada di Masjid A-Haram. la terpesona rnenyaksikan ribuan orang yang bergerak mengelilingi Kabah, mendengarkan gemuruh tahlil, tasbih, dan takbir mereka. Ia membayangkan betapa beruntungnya orang-orang itu. Mereka tentu akan mendapat pahala dan ampunan Tuhan. Imam Jafar Al-Shadiq, tokoh spiritual yang terkenal dan salah seorang ulama besar dari keluarga Rasulullah saw, menyuruh Abu Bashir menutup matanya. Imam Ja'far mengusap wajahnya. Ketika ia membuka lagi matanya, ia terkejut. Di sekitar Ka'bah ia melihat banyak sekali binatang dalam berbagai jenisnya- mendengus, melolong, mengaum. Imam Jafar berkata, "Betapa banyaknya lolongan atau teriakan; betapa sedikitnya yang haji." Apa yang disaksikan Abu Bashir pada kali yang pertama adalah tubuh-tubuh manusia. Apa yang dilihat kedua kalinya adalah bentuk-bentuk roh mereka. Kita adalah makhluk yang hidup di dua alam sekaligus. Tubuh kita hidup di alam fisik, terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam fisik ini sebagai alam nasut, alam yang bisa kita lihat dan kita raba, Kita dapat menggunakan pancaindera kita untuk mencerapnya. Sementara itu, roh kita hidup di alam metafisik, tidak terikat dalam ruang dan waktu. Para ulama menyebut alam ini alam malakut. Menurut Al-Quran, bukan hanya manusia, tetapi segala sesuatu mempunyai malakut-nya. "Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya malakut segala sesuatu. Dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.' (QS. Yasin 83); 'Dan demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim, malakut langit dan bumi." (QS. Al-An'arn 75) Roh kita, karena berada di alam malakut, tidak dapat dilihat oleh mata lahir kita. Roh adalah bagian batiniah dari diri kita. Ia hanya dapat dilihat oleh mata batin. Ada sebagian di antara manusia yang dapat melihat roh dirinya atau orang lain. Mereka dapat menengok ke alam malakut. Kemampuan itu diperoleh karena mereka sudah melatih mata batinya dengan riyadhah kerohanian atau karena anugrah Allah (al-mawahib alrabbaniyyah). Para Nabi, para walli, dan orang-orang saleh seringkali mendapat kesempatan melihat ke alam rnalakut itu. Makanan Roh Roh -seperti tubuh-juga dapat berada dalam berbagai keadaan. Imam Ali kw berkata, 'Sesungguhnya tubuh mengalami enam keadaan; sehat, sakit, mati, hidup, tidur, dan bangun. Demikian pula roh. Hidupnya adalah ilmunya, matinya adalah kebodohannya., sakitnya adalah keraguannya, dan sehatnya adalah keyakinannya, tidurnya adalah kelalaiannya, dan bangunnya ialah penjagaannya.' (BiharAl-Anwar 61:40) Seperti tubuh, roh pun memerlukan makanan. Mulla Shadra tidak menyebutnya makanan. Ia menyebutnya rezeki. Ia berkata, 'Setiap yang hidup perlu rezeki, dan rezeki arwah adalah cahaya-cahaya ilahiah dan ilmuilmu rabbaniah.' (Mafatih AI-Ghaib 545) Untuk meningkatkan kualitas roh, supaya ia sehat dan kuat, kita perlu memberikan kepadanya cahayacahaya ilahiah dalam bentuk zikir, doa, dan ibadat-ibadat lainnya seperti salat, puasa, dan haji. Pada Bulan Ramadhan, kita berusaha menerangi roh kita dengan berbagai makanan rohani. Kita mandikan roh kita dengan proses pensucian batin, seperti istighfar, mengendalikan hawa nafsu, dan menjauhi kemaksiatan. Karena itu Nabi saw bersabda, 'Bulan Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan atas kamu puasanya dan disunnahkan bagimu bangun malamnya. Barangsiapa yang berpuasa dan melakukan salat malamnya dengan iman dan ikhlas, Tuhan akan mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (Dalam riwayat lain) la akan keluar dari dosa-dosanya seperti ketika ia keluar dari perut ibunya.' Kita menghidupkan roh dengan ilmu-ilmu rabbaniah. Inilah yang kita maksud dengan dimensi intelektual dari keberagamaan kita. Ada ilmu-ilmu yang membantu kita untuk memelihara kesehatan tubuh kita seperti ilmu
gizi, kedokteran, ekologi, dan sebagainya. Di samping itu, ada ilmu-ilmu yang menolong kita untuk menyehatkan roh kita: ilmu-ilmu tentang Al-Quran dan Sunnah (syariat), ilmu-ilmu tentang cara mendekatkan diri kita kepada Allah (thariqat), dan ilmu-ilmu berkenaan dengan pengalaman rohaniah (haqiqat). Seperti tubuh, roh yang tidak diperhatikan dan dipelihara, roh yang kekurangan makanan akan menjadi roh yang lemah, sakit-sakitan, dan akan dikuasai setan. Roh yang sakit tampak dalam gejala-gejala seperti kegelisahan, keresahan, kebingungan, hidup yang tidak bermakna, hidup tanpa tujuan, kosongan eksistensial (existential vacuum). Pendeknya, roh yang sakit tampak dalam hidup yang tidak tentram. AlQuran melukiskannya, `Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha 124); "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan diberikan kepadanya pet-unjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.' (QS. Al-An'am 120). Keindahan Roh Seperti tubuh, arwah mempunyai rupa yang bermacam-macam: buruk atau indah; juga mempunyai bau yang berbeda: busuk atau harum. Rupa roh jauh lebih beragam dari rupa tubuh. Berkenaan dengan wajah lahiriah, kita dapat saja menyebut wajahnya mirip binatang, tapi pasti ia bukan binatang. Roh dapat betulbetul berupa binatang -babi atau kera. Tuhan berkata, 'Katakanlah: apakah akan Aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk kedudukannya di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan penyembah Thagut? Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al-Maidah 60) Al-Ghazali menulis: 'Al-Khuluq dan Al-Khalq kedua-duanya digunakan. Misalnya si Fulan mempunyai khuluq dan khalq yang indah -yakni indah lahir dan batin. Yang dimaksud dengan khalq adalah bentuk lahir, yang dimaksud dengan khuluq adalah bentuk batin. Karena manusia terdiri dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir dan roh yang mencerap dengan mata batin. Keduanya mempunyai rupa dan bentuk baik jelek maupun indah. Roh yang mencerap dengan mata batin memiliki kemampuan yang lebih besar dari tubuh yang mencerap dengan mata lahir. Karena itulah Allah memuliakan roh dengan menisbahkan kepada diriNya. Ia bersabda, 'Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Aku menjadikan manusia dan' tanah. Maka apabila telah kusempurna kan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya rohku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.'(QS. Shad 71-72). Allah menunjukkan bahwa jasad berasal dari tanah dan roh dari Tuhan semesta alam. (Ihya Ulum Al-Din, 3:58). Khuluq -dalam bahasa Arab- berarti akhlak. Roh kita menjadi indah dengan akhlak yang baik dan menjadi buruk dengan akhlak yang buruk. Dalam teori akhlak dari Al-Ghazali, orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, akan memiliki roh yang berbentuk babi; orang yang pendengki dan pendendam akan memiliki roh yang berbentuk binatang buas; orang yang selalu mencari dalih buat membenarkan kemaksiatannya akan mempunyai roh yang berbentuk setan (monster) dan seterusnya. Ketika turun ke bumi, karena berasal dari Mahasuci, roh kita dalam keadaan suci. Ketika kita kembali kepadanya, roh kita datang dalam bentuk bermacam-macam. Ketika pohon pisang lahir ke dunia, ia lahir sebagai pohon pisang. Ketika mati, ia kembali sebagai pohon pisang lagi. Ketika manusia lahir, ia lahir sebagai manusia. Ketika mati, ia kembali kepada Tuhan dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam bentuk manusia saja. Ia dapat kembali dalam bentuk binatang, setan, atau cahaya. Walhasil, untuk memperindah bentuk roh kita, kita harus melatihkan akhlak yang baik. Meningkatkan kualitas spiritual, berarti mernperindah akhlak kita. Kita menyimpulkan prinsip ini dalam doa ketika bercermin. "Allahumma kama ahsanta khalqi fa hassin khuluqi.' (Ya Allah, sebagaimana Engkau indahkan tubuhku, indahkan juga akhlakku). Roh dalam Maut Kita kutipkan di sini hadits yang panjang; "Kami sedang mengantarkan jenazah di Baqi. Kemudian datanglah Nabi dan duduk bersama kami di dekat jenazah. Kami tundukkan kepala kami seakan-akan burung hinggap di atasnya. Ia berkata: Aku berlindung dari siksa kubur, 3X. Sesungguhnya manusia mukmin ketika hendak memasuki akhirat dan meninggalkan dunia, turunlah malaikat kepadanya dengan wajah yang bersinar seperti cahaya matahari. Mereka duduk di
dekat rnayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya. Maka keluarlah roh itu mengalir seperti rnengalirnya tetesan air dari mulut cerek. Malaikat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengambilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kafan. Dari roh itu keluarlah bau harum semerbak memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik membawa roh itu. Setiap kali mereka rnelewati kelompok malaikat yang lain, mereka ditanya, `Siapa roh yang baik ini?' Mereka menyebut Fulan bin Fulan dengan nama-nama yang indah yang diperolehnya di dunia. Ketika sampai di langit dunia, dibukakanlah pintu baginya. Pada setiap langit, malaikat mengantarkannya sampai ke langit berikutnya dan seterusnya sampai ke Allah Ta'ala. Allah berfirman: 'Tuliskan kitab hamba-Ku di tempat yang tinggi. Kembalikan dia ke bumi karena aku menciptakannya dari bumi, mengembalikannya ke bumi, dan mengeluarkannya dari bumi sekali lagi. Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Tuhanku Allah. Apa agamamu? Agamaku Islam. Siapa laki-laki yang diutus kepadamu? Rasulullah. Darimana kamu mengetahui hal ini? Aku membaca Kitabullah, beriman kepadanya, dan membenarkannya. Seorang penyeru berseru dari langit: Benar hambaku. Hamparkan baginya tikar dari surga. Bukakan baginya pintu dari surga. Lalu angin dan semerbak surga datang kepadanya. Kuburan dilegakan seluas pandangan mata. Seseorang yang berwajah cantik datang kepadanya dengan baju yang indah dan bau yang harum. Ia berkata: Bergembiralah dengan apa-apa yang akan membahagiakan kamu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya: siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa kebaikan. Ia berkata: Saya. amal shalehmu. Ia berkata: Tuhanku, tegakkanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan kekayaanku. Bila seorang kafir meninggalkan dunia dan memasuki akhirat, dari langit turunlah mialaikat berwajah buruk dan membawa kain yang buruk. Mereka duduk di dekat mayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malakal maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: Hai roh yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.. Malaikat maut mencabut nyawanya seperti sisir besi mencabuti bulu yang basah. Mailakat maut mengambilnya. Apabila ia sudah mengarnbilnya, ia tidak membiarkannya berada di tangannya sekejap mata pun sampai ia menyimpannya di dalam kain buruk itu. Dari roh itu keluar bau yang lebih busuk dari bau bangkai dan memenuhi permukaan bumi. Para malaikat naik mernbawa roh itu. Setiap kali mereka melewati kelompok malaikat yang lain mereka ditanya. "Siapa roh yang buruk ini"? Mereka menjawab; Fulan bin Fulan dan menyebutnya dengan nama-nama yang buruk yang diperolehnya dari dunia. Ketika ia sampai ke langit dunia, ia minta dibukakan pintu langit, tetapi tidak dibukakan kepadanya. Kemudian. Rasulullah saw membaca ayat Al-Quran, "Sesingguhnya orang-orang yang mendustakan ayatayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan kepada mereka pintupintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, seperti tidak mungkinnya unta masuk ke lubang jarum. (QS. Al-A'raf 40) Allah berfirman, 'Tuliskan kitabnya di bumi yang paling rendah.' Maka dilemparkanlah rohnya. Kemudian Nabi membaca ayat Al-Quran, 'Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. AI-Haj 31) Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya, seraya berkata: Siapa Tuhanmu? Ia berkata: Ah, aku tidak tahu. Seorang penyeru berteriak dari langit: Bohong hambaku. Hamparkan kepadanya tikar dari api neraka. Bukakan baginya pintu neraka. Panas dan keringnya neraka mendatanginya. Kuburannya disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya. Seseorang yang berwajah buruk, berpakaian buruk, berbau busuk datang kepadanya dan berkata: Terimalah berita yang enyusahkan kamu. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Mayit bertanya, 'Siapakah kamu? Wajahmu wajah yang membawa keburukan.' Ia menjawab, 'Aku amalmu yang buruk.' Mayit itu berkata: Tuhanku jangan tegakkan hari kiamat. (Ibn Qayyim Al-Jawziyyah, Al-Roh hal 44-45).
-----Original Message----From: ari arman Sent: Thursday, May 29, 2003 8:46 AM To: Yuni Agus; 'Aniek'; 'Atie Tri Juniati'; 'Yulianti, Rita'; Susilowati Surachman Subject: kenapa aku diuji?
Assalammu'alaikum w.w. KENAPA AKU DIUJI? "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta." Surah Al-Ankabut ayat 2-3 KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN? "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah AlBaqarah ayat 216 KENAPA UJIAN SEBERAT INI? "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." -Surah Al-Baqarah ayat 286 RASA FRUSTASI? "Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman." - Surah Al-Imran ayat 139 BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA? "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)." -Surah Al-Imran ayat 200 "Dan mintalah pertolongan(kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" -Surah AlBaqarah ayat 45 APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI? "Sesungguhnya Allah telah membeli dr org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... ..-Surah At-Taubah ayat 111 KEPADA SIAPA AKU BERHARAP? "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." -Surah AtTaubah ayat 129 AKU DAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!
"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir." -Surah Yusuf ayat 12 Dan apabila kamu diberikan penghormatan dengan sesuatu ucapan hormat seperti memberi salam), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah dia (dengan cara yang sama).Sesungguhnya Allah sentiasa menghitung tiap-tiap sesuatu. -Surah An-Nisaa' ayat 86 wallahua'lam bishshowwab Afwan katsir wassalammu'alaikum w.w. Allahu Akbar
Original Message----From: L.Meilany Sent: Thursday, May 22, 2003 5:31 PM To: Undisclosed-Recipient:; Subject: Fw: Terima Kasih Tetap Menjadi Sahabatku ...
Terima
Kasih
Tetap
Menjadi
Sahabatku
...
eramuslim - “Tetaplah menjadi dirimu sobat”. Baru saja kuletakkan gagang telepon setelah menghubungi seorang sahabat untuk sesuatu hal. Entah, rasanya Allah menuntun tangan ini untuk menekan tomboltombol nomornya. Dan puji syukur, hari ini aku mendapatkan satu nasihat yang sangat berharga dalam hidupku. Sebagai manusia, terkadang kita tidak sekuat yang kita banggakan, tak pernah sehebat prasangka sendiri, tak pernah setangguh bayang-bayang idealisme. Karena justru pada saat kebanggaan, prasangka diri dan bayangan kehebatan itu menjadi tameng dalam menjalani kehidupan, sesungguhnya, semua itu adalah tameng yang semu, yang tak pernah sanggup menahan sebutir debu pun untuk mengelabui mata ini, yang tak pernah bisa mencegah sehelai duri halus menembus kulit kaki kita yang terus melangkah. Adalah manusia yang sombong, yang tak pernah mengharapkan seorang sahabat sejati mengiringi setiap langkahnya, meski hanya dalam do’a. Kita bukan malaikat yang tak pernah bisa tersentuh kemaksiatan, yang tak mungkin berbuat dosa karena ia memang terbuat dari dzat yang jauh dari kegelapan. Sedangkan kemaksiatan dan dosa, lebih banyak dari sudut yang gelap yang seringkali tak tertangkap mata kehadirannya, setidaknya oleh mata hati yang lengah. Kita bukan Rasul yang Allah beserta para malaikat setia mendampingi dan menjaga dari jalan yang salah. Dan yang pasti, kita bukanlah syaitan yang dengan izin Allah, ia senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang mengabadikannya di neraka. Namun demikian, meski sebagai manusia, kita juga bisa bercahaya dan saling menerangi sesama, jika kita saling menasihati, saling menegur jika mendapati yang salah. Meski hanya seorang manusia biasa, kita juga punya Allah dan para malaikat yang senantiasa memperhatikan dan melindungi kita, jika kita menginginkannya. Tangan-tangan Allah, sentuhan para malaikat, bisa jadi tak secara langsung kita rasakan seperti saat Dia membantu para Rasul-Nya mengemban missi dakwah. Dalam perjalanan mengarungi hidup, bukan tak mungkin salah, khilaf menyebabkan diri ini tergelincir bahkan terjerumus pada lubang yang dalam. Yang bahkan teramat sulit untuk kembali. Berjalan sendiri, bukan tak boleh, namun saat semakin derasnya hujan dan angin yang bertiup, bukankah kehadiran seorang sahabat dapat lebih membantu memegangi payung yang nyaris terbawa angin? Bertahan dalam badai topan maupun banjir bersama seorang teman, pasti lebih memberikan kekuatan dan kesabaran dari kesendirian. Bahkan sekedar untuk mencabut uban di kepala, kita membutuhkan bantuan orang lain.
Lalu, masih sombongkah kita untuk bersikeras berjalan sendiri tanpa menghiraukan seruan-seruan dari orang lain? Masih egoiskah diri ini untuk yakin tetap selamat tanpa mempedulikan nasihat-nasihat dari siapapun? Percayalah, dari manapun datangnya, jika ia membawa nasihat, teguran yang terkadang teramat pahit terasa, bahkan tamparan yang memilukan, namun jika untuk keselamatan kita, merekalah sahabat sebenarnya. Bersyukurlah Allah masih berkenan menghadirkan mereka dalam hidup ini. Sesungguhnya, tidak lain mereka adalah tangan-tangan Allah yang menyentuh dan melindungi kita. (Pengirim :
[email protected] )
INTERMEZO LAAAH.. -----Original Message----From: diah vita Sent: Wednesday, June 11, 2003 8:45 PM To: Susilowati Surachman; iddan; Sakty Mulia; FLORENTINA RINI; ary Subject: Fwd: Horoscopes in Love
Aries in Love March 21-April 19 ?2001 Linda Rankin Aries is the cardinal-fire sign which translates into life loving and highly energized and this describes their needs concerning love as well. As a partner they make life exciting, albeit occasionally tiring, and you cannot help but feel rather joyful and light hearted when you're in their company. It's that blend of innocence (the lamb) with pure power (the ram) that is so captivating about an Aries mate. They don't understand the meaning of the word routine, however, and boredom is the number one killer of Aries romances. Aries loves as boldly and as strongly as it experiences life. From sports to personal challenges Aries are usually not happy unless they are moving after something. With Mars as their ruling planet oftentimes their entire lives are about channeling and putting that immense power to work for them. It's not uncommon to find an Aries firmly committed to a long term volatile arrangement that leaves those around them wondering why they would stay. The truth is they often thrive on that kind of intensity and it can do far less damage than existing within a relationship that has grown routine and stagnant. When an Aries loves they LOVE. The partner is hoisted up onto a pedestal whether they want to be there or not and they become a treasure to be protected and guarded passionately. The love of an Aries life often becomes the driving motivation for their challenging goals and the phrase, "I did this for YOU" is one heard in many of the best Aries relationships. Aries Sexuality: An Aries sexuality is driven, powerful and almost a feat of showmanship when they are truly captivated. Since Aries tend to be action/goal oriented sex can become a series of higher plateaus involving anything their fertile imaginations can conjure up. Aries are the zodiac show-off and the bedroom isn't excluded from their dramatic and captivating ability to get partners undivided attention. The more appreciated they feel the more they invest in their lovemaking and private boundaries exist only to give an Aries something to leap over. Marathons of passion, spontaneous liaisons in the most unexpected places and inexhaustible stamina are all part of the Aries basic sexual make-up. The long term story: Lots of pampering and a lot of attention is needed with an Aries lover as they thrive on feeling they are number one in your life. They love to do the initial chasing and are usually not attracted to being chased but once their heart is given you can't ever over-do your displays of affection. While they can be jealous and possessive you cannot show the same qualities and any kind of clinging is a sure fire way to drive them into new pastures. Under all the Aries bravado and show is actually a rather innocent child who simply
wants to explore the wonderful world around them and to be appreciated. The more encouraged they are in either area the more exuberant they become. Positive Traits in Love: Exuberance, expressiveness, passion, generosity, adoration, protectiveness, adventuress, fun loving, creative and energized lovemaking, and devotion. Negative traits: Temperamental, inconsiderate, reckless, fickle
jealous,
possessive,
ego
oriented,
What an Aries likes: Being number one, A positive attitude, A life loving comrade, A partner who has style or a 'look', Being Seen Getting gifts, Loyalty, Being active together. Romance and dazzle. What an Aries Dislikes: Being bored, Being chased, Sloppiness in a mate, Criticism, Anything mundane, Feeling unappreciated, Feeling inferior, Losing, Having to repeat things. Displays of insecurity. Aries Love Keywords: Dramatic, romantic, original, passionate, energized, creative, spontaneous.
Taurus in Love April 20-May 20 ?2001 Linda Rankin Taurus is a stable and earthy sign and their partnerships require an equally strong and centered base. There is a definite serious approach to life which is held by every Taurus in one degree or another and a partner who can at least understand this facet of them is important. They make generous, loyal and extremely supportive mates when they feel the relationship is true and secure but getting them to that point generally takes a great deal of time and effort. Taurus cherishes waiting, watching and being assured of something's value before they invest their heart and feelings. They will retreat at any sign of flakiness or instability and once a Taurus retreats getting them back to the point they started at is difficult, if not impossible. Although they are slow to trust and give once they do their trust is almost a magical thing and very little can shake it. Even when the generosity is not earned a Taurus deeply committed will very often hold on to the smallest shred of hope that everything is all right. As partners they are homebodies and enjoy their surroundings and all things which they can possess and embrace. They intuitively collect and protect and their 'people' often fall into this category. A Taurus expects loyalty and support from their mate and also to be the boss in the relationship. Taurus Sexuality: Earthy, sensual and caring are hallmarks of Taurus sexuality. For Taurus sex is a natural, healthy and all important part of their relationship and they immerse themselves in it. Love and sex are one and the same to a Taurus and it is only when firmly committed that most can truly let go and enjoy. Bedroom Olympics and exciting kinky escapades are not their cup of tea and they tend to hold onto their personal favorites. But they believe in sharing their pleasure and work diligently to make sure their partner enjoys the passion as much as they do. The Long-term story: Keeping it together over the long term requires a thorough understanding of the Taurean ways. As a fixed earth sign they are almost immovable, especially if they feel they are being forced into something. Knowing their ways and encouraging any change ever so slowly assures the relationship of moving forward and remaining vibrant. It takes a great deal to truly anger a Taurus once it is in love but disloyalty will usually be the ultimate factor. Yet as slow as they are to attach they are equally slow to detach and break-ups
tend to hang on eternally. Once a Taurus truly closes its heart, however, there is very little chance they will open back up. The Problem Zone: In a relationship with a Taurus most of the troubles will emerge over jealousy, possessiveness and inability to change. They can be immovable forces when they so desire and if they have decided they are perfectly happy with something exactly as it is no one can force them to change. There is a tendency for them to see people they love as personal objects and this can turn into a very strong jealousy factor. Letting go can also be a problem for the same reasons. Positive traits in love: Loyal, dedicated, generous, protective, caring, doting, understanding, stability. Negative Traits in love: Jealousy, possessiveness, control, immobility, overseriousness. A Taurus Likes: Feeling secure, Being pampered, Kept promises, Sensibility, Being on time, Together time at home, Sharing good meals, Unhurried affection, Commitments, Stability in a mate, Getting special gifts. A Taurus Dislikes: Being hurried, Being told what to do, Flightiness in a partner, Unexpected changes in plans, Loud, noisy party scenes, Careless or unappealing environments, Forgetfulness in a mate. Taurus Love Keywords: Loyal, stable, sentimental, sexual, loving, possessive, jealous,controlling.
Gemini in Love May 21-June 21 ?2001 Linda Rankin Gemini is the mutable air sign ruled by the planet Mercury and that describes much of their lively and thought oriented approach to love. They treasure being mentally captivated, excited and dynamically active and the mates they choose tend to be friends, first and foremost, and lovers second. Being able to share and discuss new thoughts, new ideals and everything they conceive and learn is an important quality they need to have in place within a relationship. This is the talkative, communicative sign and their minds are constantly sifting through information. As such they often speak before they think and their words, usually not intended to hurt, can fall flat when they fail to carry through on an intention or promise. A lover often feels left behind and unimportant as the Gemini discovers a fascinating new subject or person to explore and words from the past become empty and hurtful. At their best, however, a Gemini lover is the most fascinating, joyful and enjoyable partner of the zodiac. When that is backed up by their own feelings of wholeness and completeness (often the very thing they are seeking from a partnership) they are dynamic and loyal mates. Gemini Sexuality: Sex is a mind voyage for most Gemini's and they experience the height of their passion through their thoughts and what the feelings mean to them. They are open minded and experimental ,yet not necessarily driven by passion to try out the new techniques and adventures, but more out of the hungry curiosity that propels them to simply...discover something. They bring their wit and laughter directly into the bedroom and can be disheartened (and even shocked) that their partners may not always go along with their ever present sense of humor. Their lust and their needs tend to come and go with speed and suddenness and they can turn off as quickly as they turn on. Gemini's seldom
wait for anyone and that includes a lover who takes a little more time to feel stimulated. The long term story: Gemini's need friendship and companionship and a partner who can share their mind explorations and journeys as deeply as they need a lover and heart mate. They generally need someone who is secure or open enough to not feel threatened by their quickly changing interests or whole hearted experiments but one who can also help them ground out to penetrate one of their intrigues in depth. Because Gemini is a dual sign they often project part of them when they are attracted to a mate and the relationship becomes an external way for them to work towards their merging of their two very different sides. This polarity creates an intriguing and exciting spark in the beginning of the relationship but can burn out once the Gemini has 'owned' up to its other half or has grown bored and retreated back within self. Positive Traits in Love: Joyful, good natured, broad minded, radiant, friendly, enthusiastic, flexibility, gentleness.
experimental,
Negative traits: Unreliability, fickleness, duality, insincerity, self focus, restlessness, critical and temperamental. What a Gemini likes: Intellectual stimulation. Ideas and thoughts. New trends to investigate. Friends and socializing. Talking. Sharing ideals. Learning. Upbeat, lively mates. What a Gemini Dislikes: Routines and ruts. Feeling ignored. Being confined. Apathy. Being the one to make all the decisions. Slowness. Being directed. Gemini Love Keywords: Friendly, mind oriented, spontaneous, verbal, joyful, experimental, open minded, enthusiastic.
Cancer in Love June 22-July 22 ?2001 Linda Rankin Cancer is the cardinal water sign indicating that strong and rushing feelings and emotions guide their actions. When they love they love forever...period. Their extremely tough outer shell makes it hard to truly get into their heart but once in the loved one becomes pampered, adored and prone to being the intense focus of their feelings and moods. A Cancer lover instinctively nourishes and dotes on the object of their heart and can be all encompassing in all ways. Being traditional and home oriented means male Cancers like to follow the proper rules and ways to court, to fall in love and to make it permanent. Likewise for females who tend to wait until the man makes his move regardless of how strongly they may want to make a move. No one can do love and give love like a Cancer can, but it is heart and maternally oriented as opposed to sexually oriented and its worse tendency is to be smothering. A Cancer who feels insecure in a relationship is apt to become demanding: either sulking silently hurt or verbally making it clear what is wrong and why. The outer shell protects them
from giving too soon and too often but those outer claws (another Crab attribute) serve to hold onto a loved one with a tenacious grasp that is almost impossible to break. Yet their actions are always driven by the true depth of their feelings and the loved one almost always holds a cherished spot in their heart even long after the union is over. When it comes to protection...not even Leo can outdo the fierce and loyal strength that a Cancer wields in the name of protecting a loved one. Cancers Sexuality: Sex is not definable without emotions for most Cancers and they must feel something with relative strength for their truest feelings to come out in a romantic and sexual interlude. They are tender and partner oriented lovers and more concerned with pleasing their mates and feeling the returning emotions as nurturing proof of the partners love. Sex for cancer is attached to all things which mean security and loyalty and truth of the heart. Their needs tend to fluctuate according to their moods and emotional state as does their intensity and their desire levels. In many ways sexuality is an empowered field for Cancer as they are the zodiacs maternal nurturers it is the literal act of sex which has molded their 'job'. A cancer who is in love and feels secure will intuitively understand that and will treat it as the joyful gift it is. The long term story: In a solid, secure relationship a Cancer can easily support the nuances of a long term relationship as they naturally nourish and supplement the changing nature of the union. On a lovers part it is important to understand their emotional vulnerability and how they cope with that through their built in defense mechanisms. Cancers are, undeniably, prone to a certain moodiness and such is the way they can learn to bend and flow and give what is needed to nurture those around them. The more a partner learns to enhance a cancers ability to detach from what is going around them and to learn the truth of their own power of emotional freedom the less this natural moodiness will manifest in overt ways. Positive Traits in Love: Loyal, supportive, nurturing, compassionate, caring, dedication, faithfulness of emotions, tenderness, pampering, adoration. Negative traits: Possessiveness, jealousy, issues, dependency issues, depression
moodiness,
volatility,
What Cancer likes: Feeling appreciated, Sincerity, Tradition, Stability, Routine, Commitment, Laughing, Feeling supported. What Cancer Dislikes: Erratic ness, Sudden, unexpected changes, Insincerity, Being Dishonesty, Not knowing how you feel, Being uncomfortable Cancer Love Keywords: Emotional, fluid, nurturing, supportive, moody, tradition oriented, modest, generous, sincere.
insecure,
loving,
control
Loyalty, ignored,
loyal,
Leo in Love July 23-August 22 ?2001 Linda Rankin Leo is the fixed fire sign. Think contained flames. Like a campfire that needs constant attention to keep alive and warm. There is a deep love for life and all of its possibilities...including its luxuries and that love transfers over beautifully into how a Leo expresses their feelings. Love with a Leo is like a magnificent encounter with the sun. They are warm and supportive when their heart is given and their affections grow stronger the more they feel that their
partners care about them and adore them in return. Leo's are dramatically romantic and not afraid to show it. They enjoy pulling their loved ones out into their world and radiate when they feel their partners compliment some quality about themselves. Love becomes a thing of luxury and the partner receives the abundance of their personal Leo's attention,. lust and emotions. Because Leo's judge themselves on what they have around them (hence their love of luxury) they can be too appearance conscious at times and too critical of a mates qualities, appearance or talents. Because they truly need constant input to maintain their vitality they can sometimes become self-serving...occasionally to a point that it becomes egotistical. You'll find that love with a Leo is like no other love...and when they decide to give you their heart....they also give you every inch of their soul. In this lies the Leo vulnerability....when their trust is broken they crumble. They, again, base their own self judgements on those they adore. Take away the loved one...and you've taken away their own identity in many ways. When Leos feel let down (and it usually takes a great deal) they either fall into an abyss of pain and depression..or they get utterly cold and without feeling. The lion....in protective mode. Leo Sexuality: Leo's sexuality is as light filled and life filled as their ruling planet, The Sun. They are usually full of showmanship and expressive displays of attention. They enjoy the height of all feelings in life and sexual pleasure is just another glorious field to explore the luxuries of the body through. Leo's can be aggressive, passionate and encompassing lovers with exotic tastes...remember it is the love of life that inspires Leo and they can be wonderfully creative and experimental, especially when they feel secure. They are as proud in passion as they are in any other area of life and perhaps more so. The more appreciated and cherished they feel the more expressive and passionate they become. The long-term story: Leos being fire signs are rather high maintenance partners. They require attention, nurturing and pampering. A mate has to be personally strong in them to enhance the partnership but also willing to step occasionally into their Leo's shadow. Leos are protective to the death for those they love and they are generous and expressive in a long term union that is constantly stoked and fed. Keep the campfire metaphor in mind. Unattended it dies out...mistreated it flares into unpredictable life and burns...but kept constant and tended it turns into a life giving warmth that is undying. Positive Traits in Love: Protective, adoring, playful, inventive, generous, supportive, sensual, warm, joyful. Negative traits: Possessive, jealous, selfishness, egotistical, self serving.
control
issues,
coldness,
cruelty,
What Leo likes: Feeling Pampered, Being noticed, Being appreciated, Being the boss, Dramatic unions, Mate with a love of life, Receiving gifts Socializing/parties. What Leo Dislikes: Apathy, Being ignored, Being criticized, Nagging, One up-manship, Competition, Lying/deceit, Laziness Leo Love Keywords: Expressive, demonstrative, engulfing, proud, sensual, egotistical, self-serving, jealousy, coldness, and cruelty.
adoring,
control,
Virgo in Love August 23-September 22 ?2001 Linda Rankin Virgo is the mutable earth-sign. There is movement but it is controlled, thought oriented and grounded. Virgo is a mind ruled person and they give their love slowly and with great seriousness. They dislike overt and grand standing displays of attention or emotion and will retreat inside themselves to escape it. They are a controlled person and their emotions fall into that category. When their heart is captured their loved on becomes a receptor to all the feelings and passions that Virgo has been keeping inside. At times even more expectations and conditions can be piled onto the lover simply because they are now holding the Virgos cherished feelings and dreams. In love they are devoted, loyal and nurturing. They have high self expectations and equally high expectations of their loved ones. They adore strength especially the dignified and quiet kind. They will tend to and take care of their loved one with diligence and focus.....it has become their 'job'. Love has to make sense for the Virgo...it has to fit into their idea and ideal of what their life is about. Once a lover has managed to slip into one of their dreams or plans the Virgo will hold onto that picture forever. They will go out of their way to make the union work and will spare no sacrifice in keeping it alive. Virgo Sexuality: Virgos needs a certain setting, a definite layer of built up trust and privacy to allow their sexual sides to come out and play. Cleanliness is always important as is the 'right' setting. Virgo is inherently shy especially about their sensual needs but don't let that shyness fool you into thinking there is no fire lurking below the surface. They can become as devoted and focused on exploring their sexuality with a trusted lover as they are about making their life work. They have a completely uninhibited (yes this word applies to Virgo) potential that is lust filled and yet still retains a sense of purity. Virgos are notorious for their high standards in selecting a sexual partner but once those standards have been met pure sensual pleasure is the reward. The long term story: Life is orderly with a Virgo. Some may live in a messy house with overflowing laundry and unorganized shelves but within your mate there is some sense of strict control that is directed into some facet Of life. They are caretakers and need to feel comfortable enough to slip into that role. They can nag and criticize but they usually have their lovers' best interests at heart. They don't mind taking on more than their share of work and once committed they stay committed. They are time oriented, schedule craving souls who cannot tolerate a late mate or a scattered life energy. Positive Traits in Love: Nurturing, devoted, sacrificial, quiet, considerate, protective.
uninhibited,
caring,
loving,
Negative traits: Coldness, inability to be demonstrative, calculating, hard edged, overly critical, judgmental, compulsive. What Virgo likes: Feeling secure. Personal cleanliness. Routines. Loyalty, Being pampered when down. Equality, Subtle displays of romance. Dedication, Being active What Virgo Dislikes: Tardiness, Vulgarity, Loud displays of affection. Personal untidiness. Hypocrisy, Weakness, complaining, Idleness Virgo Love Keywords: Loyal, loving, caring, nurturing, dedicated, devoted, cold, critical, unfeeling, and self-serving.
Libra in Love September 23-October 22 ?2001 Linda Rankin Libra is the cardinal-air sign ruled by Venus. This means heart processes through the mind. Libra is an active and sociable lover who enjoys having people around them as much as their intimacy. They are generally sensual and passionate lovers whose love of luxury and beauty penetrates the bedroom and the relationship. They are the peacekeepers of the zodiac and weigh all sides and situations equally as such they often have difficulties in making hard and fast decisions. This can be frustrating for their loved ones as they vacillate between this and that...one way and another. Libra needs attention and the company of other people and when deprived of that they can sink into a very real depression and lose their inspiration. They are people oriented and enjoy the stimulation of having their loved ones and friends an active part of their life. This often creates a problem when the lover feels no more important then their best friend. Libras are all around charming and good natured even when they don't want to be and they can actively stifle any personal complaints until they reach the boiling point. When a Libra has allowed the scales to become unfairly tipped they often lash out explosively. Surprising their mates who have come to see only their gentle and peaceable exterior. Libras love romance and all of its finest attributes from flowers, to poetry to love songs. They like the accessories that come along with being in love and the state of being in love itself...is often their primary focus in life. Whether it is being in love with their life, their job or their person.....they want to feel the connection of their heart..to their world and their mind. Libra Sexuality: Libras generally prefer the romantic, tender and extravagant extensions of sexuality and lust. They like the goodies, the romantic gestures, the love thoughts left in their morning mail. Love is an idealized vision to a Libra and it comes complete with setting, tone and atmosphere. They often are hesitant to speak their likes and dislikes and it is important to coax them into speaking their minds. Rough and coarse interludes are usually a no-no and the more artistically pleasing and overtly romantic the better. The long term story: Libras need variety in the people around them. They feel most comfortable and secure in peaceful and harmonious settings and wilt when there is negativity or turmoil. The enjoy a partners receptivity to doing 'stuff' for them, running errands or taking the imitative on a'couple' project. They have an amazing reservoir of strength behind them that can be startling and they usually have remarkable minds behind their beauty. They enjoy having a pleasing and pretty home and a lot of attention goes into the process of making life beautiful. Including ignoring some of the harsher realities and avoiding any kind of actions that can disturb the peace or status quo. They also have tempers and when they feel the scales have become to unequal can explode suddenly. Positive Traits in Love: Demonstrative, affectionate, playful, sensual, easy going, gentle, fair, giving, receptive. Negative traits: Indecisive, self centered, detached, temperamental at times, envious, dishonest. What Libra likes: Romance in all of its glory, Harmony, Beautiful things, Attention & admiration, Having people around, Intelligence, Creativity & imagination, Gentleness, Feeling supported What Libra Dislikes: Criticism, Loud arguments, Being forced into decisions, Coarseness/crudeness, Confusion situations, Disloyalty, Lack of enthusiasm, Apathy Libra Love Keywords:
Romantic, creative, artistic, loving, generous, pleasant, sensual, indecisive, argumentative, envy and jealousy.
Scorpio in Love October 23-November 21 ?2001 Linda Rankin Scorpio is the fixed-water sign indicating still waters that run very, very deep. There is an intense and smoldering sexuality and sensuality within every Scorpio as there's is the sign that rules lust and sex. There are three very different types of Scorpio from the scorpion, to the eagle to either the phoenix or the dove (depending on which symbolism one prefers). Yet each will have a profound depth and attraction to love and what accompanies love in their life. They are passionate when they invest their feelings and life is never boring with a Scorpio lover. They thrive when they feel secure and stable within a relationship and enjoy the physical gifts of being in love as much as the emotional ones. They are mysterious...always....and you'll never know what is on your Scorpio Lovers mind....except when it is being expressed through their passion. They are watchful, quiet and dedicated mates who can be as protective of the ones they love as they are of their own vulnerable emotions and feelings. They tend to be the dominate one in any relationship even if it is done very on inherently below the surface levels as feeling in control of a relationship is one of the ways they can invest their hearts. They have a notorious jealousy and possessiveness that has been well earned in Scorpio-Scorpios but which turns into an unequaled level of trust and faith in the eagle and the phoenix/dove. Scorpio Sexuality: Scorpio is the sign that rules sexuality and the powers of lust. But their passion is only as deep and profound as it is because it is connected with the ultimate gift of sex.....life. And these are the beings unafraid to face either life or death and that fearlessness translates into their sexual expressions. They can reach the highest highs or the lowest lows in whatever passion they pursue and they are the most intense, uninhibited and dynamic lovers in the zodiac. It comes with deep attachment and needs and a driving urge to come to terms with the enormity of life. The long term story: Scorpios require a solid security within a relationship without feeling that they have a doormat as a mate. This is precarious balance and is learned over time. The longer a relationship lasts with a Scorpio...the more secure it tends to become. They are naturally suspicious (remember they feel and see things the rest of us work to ignore) and with that depth comes the need for some equally powerful self protective mechanisms. Their insecurity and jealousy are by products of self preservation. Scorpios like to be in control and are very seldom found in subservient roles unless they've opted to move into that spot. They need passionate mates who can keep up with their desires and they need someone capable of both maintaining a loyalty and their own sense of Individuality in order to keep the relationship balanced. They are basically homebodies feeling most comfortable when they are within their own domains. They despise being surprised, embarrassed or humiliated and retaliate with swiftness...and strength. Scorpios are capable of some amazing turn around and growth. Even a Scorpio who seems entrenched in the scorpion phase can suddenly and dramatically grow wings and sail up into the heavens. Never under estimate their powers of rejuvenation on either physical, spiritual or emotional planes. Positive Traits in Love: Loyal, supportive, protective, generous with their strength and knowledge, humble, quiet, unshakable, passionate, encompassing. Negative traits: Jealousy, possessiveness, mistrusting, secretive and unreliable.
obsessive,
angry,
suspicious,
What Scorpio likes: Mystery, Secrets, Privacy, Trust/loyalty, Sensuality/passion, Strength, Knowing where they stand, Being acknowledged Honesty/integrity What Scorpio Dislikes: Surprises, Lying and deceit, Apathy, Being analyzed/questioned, Being 'understood', Excessive compliments, Insincerity Being embarrassed, Passivity Scorpio Love Keywords: Intense, compelling, magnetic, sexual, sensual, intriguing, profound, loyal, tenacious, possessive, jealous, obsessive, bad tempered, secretive.
Sagittarius in Love November 22-December 21 ?2001 Linda Rankin Sagittarius treats love like any other adventure in their lives and embraces the opportunities to discover new plateaus in the experience of love, lust and passion. They are funny, charming, gregarious and usually highly intelligent begins who make genuinely enjoyable company and are captivating in their sparkling personalities. They have big dreams and far reaching goals and they easily share what their minds are experiencing often forgetting that for some words are meant to become reality. Sagittarius is not always capable of bringing reality to their words and such is the way it is meant to be. They infuse us with inspiration and allow us to see all the possibilities in the world around us. In close personal relationships that can often cause troubles as they promise more than they can deliver....or....have changes of emotions that put them into completely different mind sets from one day to another. They are active and vibrant and expect their loved ones to enjoy the same kind of physical adventures. They are appearance conscious and Their wit is one of their greatest assets and they enjoy the attention of others..this makes them the natural flirts of the zodiac and most of it is harmless and meaningless. Sagittarius Sexuality: Like the other fire signs Sagittarius has a definite sense of passion and a love of physical connections but for them it becomes almost a spiritual experience...or another occasion to have 'fun'. The more exotic the local or the setting the more inspired a Sagittarian is and an inspired Sagittarian is the consummate lover. There's is the sense of a dare devil in them and they love walking on the risqu?side...playing with rules and regulations usually just nudging the line rather than crossing it. They are attracted to far away places and intriguing sexual imagery and fantasy is an important component as Sagittarius needs to be inspired to inspire. The long term story: Feeling trusted and free to pursue their adventures is a pre-requisite to a long term encounter with a Sagittarian. They use words as both weapons and tools and can be either supportive and uplifting or remarkably sarcastic and cutting and sometimes both in the same breath. They are naturally flirtatious but usually bottom line loyal and the more they feel 'understood' the more they focus on the benefits of the relationship. Even a stay at home Sagittarius will enjoy adventures through the mind and if they are not physically taking on life challenges for adrenalin rushes they are arm chair quarterbacks or avid game players. Their sense of competition is acute and it is also one of the things that keeps them moving forward in life. Positive Traits in Love: Joyful, playful, spontaneous, generous, captivating, enchanting, supportive, good-natured. Negative traits: Unreliable, fickle, sarcastic, temperamental, unable to commit, freedom loving to the extreme, self centered, vain.
What Sagittarius likes: A sense of adventure, Honesty, Freedom, Intellectual compatibility, Taking risks, Flirting, Socializing, Feeling trusted, Active partner, Daydreaming What Sagittarius Dislikes: Jealousy, Possessiveness, Routine, Being doubted, Having Control, Being forced to make promises Apathy/laziness
to
explain
self,
Sagittarius Love Keywords: Exuberant, charming, funny, far sighted, adventuress, adoring, non-possessive, flighty, sarcastic, unreliable, self centered, dogmatic, judgmental.
Capricorn in Love December 22-January 19 ?2001 Linda Rankin There is a rumor that Capricorns are the best lovers of the zodiac when they feel stable and secure and can see the long term purpose of the union they are in. The focused determination of Saturn as a guiding light brings the same unequaled force into the bedroom and into the relationship as they apply to building their life and their security. Capricorn is slow to trust and even slower to love but once their heart is given there is very little they won't do to back up and support and love their mate. The symbolism of Capricorn is the Seagoat...a useful metaphor is the ability to penetrate both environments on earth....water and land. Spiritually...they can conquer both the spirit and the body. Love is nothing less than a goal and they are capable of approaching it with the same dedication as they approach any other important endeavor in their life. They are loyal, nurturing caregivers and supporters at their best. Cold, calculating and emotionally repressed at their worst. The realm of feelings is the hardest plane for Capricorns to come to terms with as it is based on an energy that they cannot control . Once they accept and embrace their emotional beings they are human dynamos who add strength, conviction and longevity to love. Capricorn Sexuality: When they are secure within themselves and within a partnership they can take their lover to the peaks of sexual mountaintops. They know how to apply patience and dedication to discovering how to please and their leisurely approach to getting to know a mates intimate secrets promises that they possess an almost push button control of their partners sexual desires. It is not the pure and raw driving sexuality of Scorpio...nor the romantic and enchanting passion of Libra...it is a combination of the human physical need for sex and the spirits need to experience the height of a pleasure and to merge it into one. A soul moving encounter that brings the primal...into the spiritual. The long term story: Capricorns require patience and dedication. They are often shy and awkward in their emotions early on growing in strength and acceptance the longer they stay within a union. They need to have a purpose behind their actions and a purpose behind the relationship. They take the initial investment of heart to the building of a long term commitment with the same serious intent that they conquer all their mountains in life. They can be domineering and cold if they are not in touch with their feeling centers. Materialistic and self serving as well. Once committed most Capricorns stay committed as they are bound to a sense of responsibility. It takes a lot to sever a serious Capricorn tie but once it is severed...they can be vengeful and hateful. They are not always the best judge of character and so let downs and relationship break ups become personal mistakes that they often repress and refuse to accept. They provide one of the most secure and empowering bonds when they are completely in love.
Positive Traits in Love: Loyal, dedicated, patient, kind, generous, supportive, serious, dependable, tolerant, attentive. Negative traits: Possessiveness, control, coldness and aloofness, lack of emotional tolerance or depth, materialistic, narrow minded, vindictive, bitter, melancholy. What Capricorn likes: Loyalty, Feeling secure, Financial/material stability, Ambitious mates, Feeling committed, Making long term relationship plans Dependability, Reliability, Perseverance What Capricorn Dislikes: Flightiness, Being bossed around, Crudeness/coarseness, Dominance, Game playing, Ego displays, Extravagance Being challenged by a lover, Indecisiveness Capricorn Love Keywords: Loyal, ambitious, dedicated, focused, honesty, disciplined, severe, possessive, controlling, cold, calculating
Aquarius in Love January 20-February 18 ?2001 Linda Rankin Aquarius is the fixed-air sign. They are progressive, liberal 'thinkers' who also tend to hold onto their thoughts and ideals with tenacity. (The fixed influence) They are generally more comfortable with a friendly love partnership where they feel secure enough to continue pursuing their many varied interests. They are hard to pin down and even harder to get into a solid commitment but once there that fixed influence makes them loyal and trustworthy companions. Albeit with an eclectic influence. Aquarians adore friendships of the impersonal type and usually have a revolving door of buddies. They can be completely enchanted by any one of their new acquaintances and the group they attract runs the gamut from the off-beat and 'odd' to the powerful and the wealthy. Your Aquarian doesn't judge people by 'what' they have rather by their principals and actions. Aquarians require someone pretty secure within themselves as they are inherently Self motivated and need the freedom to pursue their latest ideal or whim. Yet they can be focused and dedicated to a relationship, especially if they feel accepted and understood. They delight...in delighting and they regale in having a companion who is eager to explore the world of thought and possibilities with them. Freedom fighters with a shared cause build a bond that the Aquarian will guard with strength and conviction. They are also tolerant, lacking in jealousy or possessiveness and will over-look and understand all kinds of human follies and mistakes from their partner. Once they are hurt however....their emotions go off with a flip of the switch that does not ever....go back on. Coldness is the opposite of Aquarians enchanting friendship/commitment. Aquarius Sexuality: Aquarius is the sign most likely to forget about sex entirely. It isn't that they don't enjoy it....they do when they feel comfortable and secure....but there are so many other things to explore with their minds and so little time. When caught in the 'mood' they are explorative, frisky and playful. They take obvious delight in the attention their partner gives them. They can be extremely self conscious about their bodies or their sexuality or completely uninhibited and sometimes both. The bedroom becomes a playground to further solidify the bond of friendship that the Aquarian needs in their life and they are delightful companions when they feel good about the union..and about themselves. The long term story: Lots of open mindedness, freedom to pursue their interests and constant input to the friendship are the building blocks for maintaining a
long term relationship with an Aquarian. Remember that they are the rebels of the zodiac and if they feel they are being controlled or ignored their defense can be to automatically rebel against any incoming input from their partner. Their natural instinct tells them to do the opposite of what is expected. They jump wholeheartedly into their latest cause but can do about faces so suddenly it takes ones breath away. It's important to have a 'go with the flow' system in place and gradually the Aquarian learns to be more vocal and explanatory about their thoughts, their movements and their actions. They make dedicated and genuinely sincere and warm mates once they commit and they possess the spark that can keep the friendship a dynamic and ever growing platform to journey into eternity on. Positive Traits in Love: Playful, friendly, spontaneous, open minded, caring, devoted, liberal, understanding, tolerant, benevolent. Negative traits: Erratic, undependable, self oriented, cold, aloof, mean, self centered, unable to commit, judgmental, fickle. What an Aquarius likes: Friendship, Freedom, Intellectual stimulation, Camaraderie, Companionship, Feeling understood and Emotional safety
Surprises,
What an Aquarius Dislikes: Jealousy, Possessiveness, Control, Ego plays, Narrow mindedness, Being ridiculed, Routines, Fighting/violence Inequality, Being taken for granted Being understood (note: this makes the Likes list as well...they're unique but you already know that) Aquarius Love Keywords: Friendly, charming, open minded, liberal, accepting, non-judgmental, playful, spontaneous, erratic, eccentric, undependable, non-committal, aloof.
Pisces in Love February 19-March 20 ?2001 Linda Rankin Pisces is the mutable water sign and very much exist in their own universe, tuned into the emotional, receptive qualities of life that most of us cannot see, touch nor feel. In love they are dream filled and romantic, full of enchanted visions and hopeful fantasies. They're eager to share their thoughts and reveries when they feel secure, understood and appreciated. Of all the signs Pisces needs the most encouragement to feel true within themselves and to learn the validity of their own thoughts and needs. They make the most delightful companions and are generally soft, gentle and easy going, especially if they have a role model to look up to within the relationship. This is a delicate balance that Pisces learns to control as they go through life as their projections onto their mate can be helpful if it encourages them to motivate their own lives and resources but can turn into tenacious co-dependency if the Pisces refuses to embrace their own lives, needs and thoughts. They can be confusing creatures never able to define their roles within the relationship and constantly turning to sources outside of the union for definition and explanation. This can slowly erode the bond between the lovers/partners as the partner. A Pisces encouraged to find and embrace their answers within themselves and one who has learned to trust their own thoughts, feelings and perceptions make one of the most loving, sensual and devoted mates their is. Pisces Sexuality: Pisces sexuality is always wrapped around those inner worlds they exist in and becomes an emotional experience that can take them on voyages into ecstasy and passion. But because they do exist within this world where things are nebulous, mystical and emotion oriented if they are projecting outwards to find validity of what they are seeing and feeling inside rather than combining the experience of the physical intimacy with the thoughts and dreams
they can feel disappointed...or saddened. If they've learned to simply using what is inside to inspire their participation in the literal reality based world they can take their lover on their enchanted voyages with them..and create an exciting and enchanting sexual companionship. The long term story: There is a certain amount of inner strength combined with outer strength that is needed when involved long term with a Pisces, as they must learn to become their own sources of joy, inspiration and answers. A weak mate who goes along with every Piscean whim or fantasy is as destructive as a mate who cannot see the validity of those things they are experiencing internally. One can create a union with no solidity or reality underneath of it and the other can cause the Pisces to further doubt their own truth and inner strength. At the best the Pisces brings to the relationship a touch of all that is universal and mysterious. They are dreamy, poetic and romance filled beings who make life a true sojourn through the world of feelings and passions. At worst they release any Feeling vulnerable, Feeling alone/unloved, Having no goals to project towards, Feeling invalidated, Being ignored Crude/harsh behavior, Noisy scenes/displays, Having no dreams, Having no sense of structure Pisces Love Keywords: Mystical, enchanting, emotional, loving, devoted, reverent, creative, confused, depressed, irresponsible, goal-less, lack of motivation or push, co-dependency issues. 21
April
2003
Kemuliaan Wanita Jihad adalah kewajiban bagi seluruh kaum Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Begitu pula pada masa Rasulullah, aktivitas jihad dalam meluaskan dakwah dan perluasan wilayah daulah khilafah ketika sudah berdiri adalah kewajiban bagi kaum Muslimin. Sehingga, syahid adalah kata indah yang mendorong kaum Muslimin untuk berlomba dalam menyongsong syahid dan keridaan Allah. Wanita pun waktu itu tak kalah bersemangat dengan pria. Seorang dari mereka bahkan menghadap Rasulullah, seperti tertuang dalam riwayat Ibn 'Abbas: Ada seorang wanita yang pernah meminta izin kepada Nabi saw untuk ikut serta berjihad. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku diutus oleh kaum wanita untuk menghadap kepadamu, sebagai wakil mereka dalam berjihad, yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kaum laki-laki. Apabila mereka menang (dalam jihad), mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Sementara itu, kami adalah kaum wanita. Apabila kami membantu laki-laki (dalam berjihad) apakah kami akan beroleh pahala?"Nabi saw menjawab, "Sampaikanlah salamku kepada kaum wanita yang mengutusmu. Menaati suami dan menjalankan semua perintahnya adalah sama pahalanya dengan orang yang berjihad. Sayangnya mereka banyak yang tidak menjalankan hal ini." (HR al Bazzar). Jawaban Rasulullah itu merupakan indikasi prioritas tugas wanita. Di masa sekarang wanita banyak yang telah terseret ide kapitalis dengan berusaha mencari-cari upaya pelegalan ide kebebasan wanita, feminisme, gender, dan lain-lain. Padahal, Allah telah memuliakan dan melebihkan wanita atas laki-laki dengan tugasnya sebagai ummun wa rabbah al bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Telah nyata kerusakan generasi muda dan masyarakat karena wanita lebih cenderung bersaing dengan lakilaki di luar rumah daripada mengasuh, mendidik, dan bertanggung jawab atas moral anak-anaknya. Bukankah menjadi ibu dan mengurus rumah tangga adalah amanah dan kewajiban dari Allah yang tidak bisa digantikan oleh pembantu atau suami sekalipun? Bagi wanita Muslim di Indonesia, bulan April ini adalah sarana perenungan untuk kembali pada tugas utamanya. Selamatkan negeri ini dengan kembali pada tugas muliamu. Taati suami-suamimu dan didik
anak-anakmu agar menjadi generasi penerus ummah yang tangguh. Insya Allah pahala yang akan diperoleh wanita sangatlah besar. Negeri inipun akan tegak dengan generasi Muslim yang tangguh. Ada surga di bawah telapak kaki, betapa indah perumpamaan Allah bagi wanita Muslim sesuai dengan fitrahnya.
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai... Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun beberapa detik saja untuk menghancurkannya...
kepercayaan
dan
hanya
Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yang begitu perhatian pada saya.... Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik.... Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati... Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya.... Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya dan untuk itu saya harus memaafkannya...... Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain...., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus.... Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...
hati
itu,
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah orang tergantung dari diri mereka sendiri....
saya
sayangi,
yg
dunia
tidak
tapi
pernah
semua
itu
Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan.... Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda.... Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya.... Saya belajar,
Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati.... Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya... Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis.... Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai... Saya belajar, bahwa orang-orang kehidupan saya....
yang
saya
kasihi
justru
sering
diambil
segera
dari
Selamat belajar , semoga kamu sadar.. !! Love doesn't make the world go round. Love is what makes the ride worth while.
Original Message----From: shariffr Sent: Tuesday, April 15, 2003 11:21 AM To: 'L.Meilany'; (E-mail) Lakshmi Inhwa Triyanti; (E-mail) Lakshmi Dwiati; Yelsi; 'Sussy Surachman'; Rita Setyaningrum; Lusi Arina; '(E-mail) Yenny Tasha Agoestian'; '(E-mail) Sophie Nurbani'; '(E-mail) Ria'; 'Istalitha Kumiwara'; (E-mail) Dina Bronkhorst - Nasution Subject: Renungan bersama Assalamualaikum wr wb, Rasulullah s.a.w. ada bersabda, katanya, "Setiap anak Adam akan dijaga oleh dua malaikat. Malaikat yang di sebelah kanan lebih berkuasa dari yang sebelah kiri. Sekiranya seseorang anak Adam melakukan dosa maka malaikat yang di sebelah kiri akan bertanya pada malaikat di sebelah kanan katanya, "Apakah yang harus aku catit?" Kata malaikat di sebelah kanan, "Jangan kamu catit dahulu dosanya sehingga ia melakukan 5 kesalahan. Malaikat yang di kiri bertanya lagi, "Kalau ia telah melakukan 5 kesalahan, apa yang harus aku catitkan?" Jawab malaikat kanan, "Biarkannya, sehingga ia membuat kebaikan kerana kami telah diberitahu oleh Allah s.w.t bahawa satu kebaikan akan mendapat 10 pahala. Oleh itu hapuskanlah 5 kesalahannya yang lalu sebagai tebusan dan kami masih simpankan untuknya 5 pahala lagi." Tercenganglah syaitan mendengarkannya lalu berkata, "Kalau macam ini sampai bilakah aku dapat merosakkan anak Adam. " Demikianlah rahmat Allah pada hambanya, kasih sayangNya melimpah ruah tiada terbatas hanya hambanya saja yang lalai dan leka dengan keseronokkan serta kemewahan dunia" Wassalam
Pesan Roh
Kepada Manusia
Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata pd seluruh isi alam yg ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia.
semua
Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut". Selepas itu, mayat pula bersuara : "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh". Apabila dimandikan, roh sekali lagi berseru: "Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh". Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggilmanggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kerana tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat. Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meniggalkan isteriku menjadi Balu. Maka janganlah kamu menyakitinya.Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian Menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya". Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir.
lagi diserunya kepada jemaah selagi belum mendengar suara
Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: "Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku.Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mahu menanggung kesalahanku. Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mahu mendoakan aku". Ada satu riwayat drp Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing. Bagaimanapun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperolehi nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat jirannya juga dalam keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat jirannya mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu menjawab: "Sesungguhnya bagi mereka yang memperolehi nur adalah kerana petunjuk drpd anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak pernah mendoakan aku". Setelah mendengar jawapan mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu juga dia memanggil anak jirannya dan menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi mengenai bapa mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak jiran itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk bapanya. Seterusnya tidak lama selepas itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat jirannya. Bagaimanapun kali ini jirannya sudah ada nur dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari. Baginda Rasullullah S.A.W berkata: Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka : akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu
datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai keperut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu." Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S. "Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelahkiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut rohorang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T.dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dariarah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah,tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan." Oleh kerana malaikat maut tangan maka malaikat maut juga gagal melakukan sebab Kerana kaki ini sentiasa berjemaah dan kaki ini juga
gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjalan enghadiri majlis-majlis ilmu."
Apabila gagal malaikat maut,mencabut roh orang mukmin dari arah kaki,maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah." Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian AllahS.W.T. berfirman yang bermaksud:"Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Sebaik saja mendapat perintah AllahS.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan AsmaAllah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada AllahS.W.T maka keluarl! ah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.
Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh tempat: 1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin 2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus 3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina 4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka 5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tdk di langit sampai hari Kiamat 6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik 7. Roh orang-orang kafir akan berada dlm neraka Sijjin,mereka disiksa beserta jasadnya hingga hari Kiamat Telah bersabda Rasullullah Saw : Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya: 1. Orang-orang yang mati syahid 2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan suci ramadhan 3. Orang berpuasa di hari Arafah Sekian untuk ingatan kita bersama. Kalau rajin. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. Sila panjangkan kisah ini kepada semua saudara islam kita. Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda, Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat ...
Hidup Adalah Surga Oleh : M Arifin Ilham Hidup adalah kumpulan hari, bulan, dan tahun yang berputar tanpa pernah kembali lagi. Setiap hari umur bertambah, usia berkurang. Hal itu berarti kematian kian dekat. Semestinya kita kian arif dan bijak menjalaninya, tetap dalam kesalehan, bertambah kuat akidah, semakin khusyuk dalam beribadah, dan mulia akhlak. Pada puncak kebaikan itu lalu kita wafat, itulah husnul khatimah. Kehidupan jasad hanyalah sementara di dunia. Sedangkan kehidupan roh mengalami lima fase, yaitu: arwah, rahim, dunia, barzah, dan akhirat. Berarti hidup di dunia hanya terminal pemberhentian menuju akhirat. Allah SWT mengingatkan, ''Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.''(QS: Al-A'laa [87]: 17). Rasulullah saw menggambarkan bahwa hidup ini tak ubahnya seorang musafir yang berteduh sesaat di bawah pohon yang rindang untuk menempuh perjalanan tanpa batas. Karena itu, bekal perjalanan mesti disiapkan semaksimal mungkin. Sebaikbaik bekal adalah takwa (QS Albaqarah [2]: 197). Orang bertakwa adalah orang yang sangat cerdas. Ia tidak mau terjebak pada ''keenakan'' sesaat, tetapi menderita berkepanjangan. Karenanya, ia mengolah hidup yang sesaat ini menjadi berarti untuk kehidupan panjang tanpa akhir nanti. ''Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.'' (QS Al-Ankabuut [29]: 64). Hidup ini di bawah tatapan dan aturan Allah. Segalanya digulirkan dan digilirkan: hidup, lalu mati; kecil, akhirnya membesar; muda, lama-lama tua; dan muncul kesenangan, terkadang berganti kesedihan. Semua fana. Tetapi, di tengah kefanaan itu, umat Rasulullah yang paling sukses --sebagaimana dijelaskan dalam
hadis --adalah setelah mati.
yang
paling
banyak
mengingat
mati,
lalu
mempersiapkan
hidup
Akhirnya, orang-orang cerdas akan tahu, sadar, dan yakin bahwa hidup bukan untuk mati, tetapi mati itulah untuk hidup. Hidup bukan untuk hidup, tetapi untuk Yang Mahahidup. Karenanya, jangan takut mati, jangan cari mati, jangan lupa mati, dan rindukanlah mati. Mengapa? Karena, kematian adalah pintu berjumpa dengan-Nya-perjumpaan terindah antara kekasih dengan Kekasihnya. Subhanallaah, ternyata hidup ini surga, saudaraku.
Sorry for double posting.. -----Original Message----From: Achangel34 [mailto:
[email protected]] Sent: Wednesday, April 16, 2003 3:12 PM To: KAJIANet Subject: [KAJIANet] *** 5 tingkat Iman ***
LIMA
TINGKATAN
IMAN
Dimanakah iman kita berada ?’ Suatu ketika Rasulullah saw duduk-2 bersama para sahabat didekat sebuah pohon. Seperti biasanya, beliau senantiasa mengajari mereka dengan hal-hal baru, baik yang berupa hukum-2 maupun yang berupa nilai-2 yang mengandung hikmah. Waktu itu, beliau bersabda bahwa bila seorang muslim masuk kedalam masjid, maka hendaklah ia menunaiikan hak masjid. Yakni, melakukan sholat tahiyyatul masjid dua rakaat. Dalam riwayat, segera setelah mendengar sabda Nabi saw ini, semua mereka berlarian ke masjid. Mereka ingin segera melakukan sholat itu, tanpa bertanya-tanya lagi. Nabi ditinggal sendirian. Setelah mereka selesai, merekapun datang kembali ke dekat Nabi saw satu persatu. Itulah salah satu cerminan iman para sahabat, kader dan santrinya Rasulullah saw ; melakukan ketaatan dengan segera di kesempatan pertama. Dalam kehidupan seorang muslim, persoalan iman adalah persoalan yang amat penting dan merupakan bagian yang paling sentral. Karena itu berbicara masalah iman selalu relevan, dari jaman ke jaman. Dalam kajian-kajian tentang iman, telah disebutkan setidaknya ada 5 tingkatan iman. Tidaklah seorang muslim hidup kecuali ia berada dalam salah satu dari tingkatan ini. ** Pertama, iman taqlid. Iman tingkatan paling rendah ini adalah imannya orang muslim yang tidak mengetahui tentang hal-hal fundamental iman kecuali sangat sedikit, atau bila mengetahuinya maka ia tidak meyakininya. Ia sayup-sayup saja mendengar tentang bahkan hal yang paling dasar sekalipun, semisal sifat dan nama-2 Allah swt. ‘Apakah bukti dan dalil bahwa Allah itu ada ? Apakah bukti dan dalil bahwa malaikat itu ada ? Apakah bukti dan dalil bahwa Muhammad itu utusan Allah ?’ Terhadap pertanyaan-2 ini dan pertanyaan yang serupa, muslim yang berada dalam tingkat iman ini hanya dapat menjawab ‘saya pernah mendengar orang lain berkata bahwa Allah itu ada, maka sayapun mengatakan demikian’. De mikian pula ketika menjawab untuk yang lain. Biasanya, walaupun tidak selalu, muslim dengan iman taqlid ini juga tidak fasih membaca al Qur’an dan tidak terlihat ikhtiarnya untuk belajar. ** Iman tingkat kedua adalah iman ilmu. Yakni iman yang tumbuh atas dasar ilmu-ilmu agama. Muslim yang berada dalam tingkat ini mengerti dan memahami benar struktur keimanan beserta semua dalil, bukti dan sistem logika yang mendukungnya. Mereka dapat dengan fasih menguraikan seluruh sifat-sifat Allah swt, seperti bahwa Allah itu exist (wujud) sejak awal dulu hingga di akhir nanti (al-Awwalu wa al-Akhiru) sekaligus pada saat yang sama – sesuatu yang sulit diterima dengan baik kecuali dengan penjelasan yang ‘mengeluarkan’ dzat Allah swt dari dimensi waktu dengan menggunakan teori-teori fisika modern. Mereka juga dapat menjelaskan bahwa Allah swt itu bersifat kekal (baqa) dengan cara membandingkan ‘inner characteristics’ milikNya dengan milik benda lain yang terlihat di alam ini. Orang islam yang berada pada tingkat keimanan ini dapat dengan mudah menjelaskan tentang dalil adanya hari akhirat, tidak saja yang bersifat naql (dari Qur’an dan hadist) maupun yang bersifat aql (logika), dan lalu menghubungkannya dengan salah satu nama Allah swt, yakni al-‘Adl (yang adil). Dalam hal surga dan nerakapun – satu tema dimana sesuatu yang virtual dan reality bertemu dalam sejumlah besar ayat-ayat al Qur’an – mereka dapat menerangkannya pula. Pendeknya, basis keilmuan
mereka ini cukup kuat melandasi iman yang dipunyai. Dalam kehidupan bermsyarakat, mereka ini giat membela kebenaran islam karena mereka sendiri percaya sepenuhnya bahwa islam adalah yang terbaik dan terbenar diantara semua aliran dan agama yang lain. Hanya saja, iman yang dipunyai muslim tingkat ini belum sepenuhnya masuk kedalam hati sehingga belum terekspresikan dalam amal. Amalnya tidak lengkap. Sholatnya kadang-2 masih lubang-2, atau sering melambatkannya. Berinfaq-nya tidak rutin. Membaca al Qur’annya hanya kalau sempat dan luang waktu. Mereka melakukan dakwah dengan syarat tidak mengganggu kehidupannya. Dan lalin-lain. ** Yang ketiga adalah iman ‘ayan. ‘Ayan artinya teguh, pasti, eksak. Muslim dengan iman ‘ayan adalah muslim yang beriman atas dasar ilmu dan lalu mengekspresikannya dalam bentuk amal. Imannya telah masuk kedalam hati. Iman ini adalah iman yang lengkap. Mereka yang berada ditingkat ini keyakinannya pada Allah swt, malaikat dan semua yang menjadi rukun iman telah memenuhi ruang pikiran dan hatinya. Mereka bukan sekedar menyadari dengan akal adanya Allah tetapi merasakan dengan hati wujudnya Allah. Beberapa sifat mereka adalah sebagai berikut. ‘Mereka yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring, dan selalu memikirkan semua peristiwa di bumi dan langit, lalu setelah itu mereka menyadari dan berkeyakinan bahwa tidaklah semua makhluk ini dijadikan sia-sia, dan mereka berlindung dari azab neraka karena kuatir tak dapat melaksanakan keinginan-2 Allah pada diri mereka’ (seperti disebutkan dalam Ali Imran 19). Mereka ini juga disebut dalam Hujurat 15 : ‘Sesungguhnya orang-2 yang benar-2 beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan rasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu sedikitpun, dan berjihad dengan harta dan diri mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang2 yang benar’. Di peringkat iman ayan ini, 24 jam sepenuhnya terpakai untuk ibadah dan dzikir kepada Allah swt. Sekalisekali mereka lalai dan berbuat dosa kecil, tetapi setiap kali terjadi demikian, mereka sangat menyesal. Timbullah dalam hati mereka ini rasa malu dan takut dihisab oleh Allah swt. Karenanya mereka segera bertaubat, mohon ampun dan berjanji sekuat tenaga tidak akan mengulangi lagi. Rasulullah saw menggambarkan sikap itu dengan sabdanya : ‘Orang mukmin itu menganggap dosa yang dilakukannya bagaikan gunung besar yang hendak menimpanya’. Didalam al Qur’an, banyak sekali disebutkan sifat orang dengan iman ayan ini, sebagai tambahan dari yang telah disebutkan diatas. Untuk memudahkan dalam mendalaminya, berikut ini adalah ringkasannya 1. Khusyuk ketika sholat. 2. Melaksanakan puasa ramdlan. 3. Menunaikan zakat. 4. Pergi hajii bila telah sanggup. 5. Ridla menerima ketentuan Allah. 6. Sabar menanggung ujian Allah. 7. Bersyukur atas nikmatNya. 8. Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat seperti zina, minum arak, berjudi, membunuh, bicara kotor, mengumpat, memfitnah orang islam, menghibah orang islam, mengadu domba. 9. Bermujahadah melawan nafsu dan membuang sifat-2 buruk seperti ujub, riya’, sombong, hasad, dengki, dendam. 10. Tidak bermewah-mewah, cukup dengan apa yang ada, sederhana dalam hidup, tidak susah dengan kemiskinan. 11. Berkasih sayang sesama muslim, tegas dan keras dengan orang kafir. 12. Suka berbuat kebajikan dan menolong manusia terutama sanak saudara, kaum kerabat dan sahabatsahabat dekat. 13. Tidak pernah berputus asa dalam menghadapi semua persoalan hidup. 14. Menjadikan perjuangan dan jihad sebagai kerja tetap sepanjang hidup. ** Iman tingkat ke empat adalah iman haq. Mereka yang mencapai tingkat ini adalah mereka yang dapat melihat Allah dengan mata hatinya ketika mata mereka melihat apa saja. Ingatan itu bukan dibuatbuat tetapi datang secara spontan sekaligus bersama rasa takut, hebat, pujian, sanjungan dan kasih kepada Allah swt. Nafsu mereka yang dalam tingkatan ini sudah benar-benar ditundukkan dan syetan tidak berani lagi mendekat. Mereka ini adalah ‘muqarrabin’, kaum yang didekatkan dengan Allah. Sifat istimewa mereka adalah (dari Yunus 62-63) ‘Sesungguhnya para wali Allah itu tidak pernah merasa takut dan berduka cita. Yaitu mereka yang selalu bertaqwa’. Mereka ini, sebagai hasilnya, senantiasa zuhud (hatinya tidak terkait material), ikhlas, wara’ (waspada terus), tidak senang bila dipuji dan tidak merasa hina bila dicaci. Hati dan imannya terkontrol.
Iman tingkat ke lima adalah imannya para rasul, para nabi, para syuhada’ (orang yang benar-2 menyaksikan), para shiddiqiin (mereka yang membenarkan). Sifat mereka diantaranya adalah bila mereka berperang, mereka berperang di garis depan. Bila berinfaq, infaqnya paling besar dan paling ikhlas. Bila mereka beribadah, ibadahnya paling bagus dan lama, - seperti baginda rasul – sampai kakinya bengkak. Bila bergaul, paling baik akhlaknya. Bila berdzikir, paling banyak air matanya. Mereka inilah sebaik-baik ciptaan dari semua yang pernah diciptakanNya. ‘Dimanakah letak iman kita, wahai saudaraku?’. Diterbitkan oleh: Nahdlatul Ulama Editor: Lukman Musa, Muhammad Agus.
United
Kingdom
Untuk
Ukhuwah
Ummah.
Wassalaam, Gibril Muhammad
Berikut email dari teman... tentang lowongan kerja..... semoga bermanfaat... ----- Original Message ----From:
Sent: Thursday, April 10, 2003 12:51 PM Subject: FYI - lowongan untuk jadi presenter di TV > Assalaamu'alaikum wr, wb, > Ini ada lowongan untuk jadi presenter di TV, > > wassalaam, > --------------------------------------> Dicari > Presenter Acara Keluarga di Televisi > BismillaahirRahmaanirRahiim > Sebuah program televisi semi-talkshow membutuhkan dua orang presenter perempuan dengan kualifikasi sebagai berikut: > 1. Muslimah berjilbab > 2. Usia presenter pertama antara 27-37 tahun > 3. Usia presenter kedua antara 40-50 tahun > 4. Fasih membaca ayat-ayat Qur'an dan Hadits > 5. Memiliki wawasan Islam dan keluarga > 6. Berkemampuan melakukan monolog > 7. Berkemampuan seni peran dasar > 8. Berkemampuan memandu dialog > 9. Kreatif dan berkepribadian menarik (juga humoris) > 10. Diutamakan yang sudah (pernah) berkeluarga > 11. Diutamakan aktivis da'wah > 12. Diutamakan yang menguasai bahasa asing > Tahap pertama produksi program teve ini akan dilakukan sebanyak 26 episode, disiarkan live setiap pagi hari. > Bagi yang berminat, silakan mengikuti langkah berikut ini: > 1. Mengirimkan curriculum vitae (CV) ke nomor > faksimili 021-489 6497 dengan tulisan "Casting Presenter" di pojok kanan atas > 2. atau kirimkan CV ke alamat e-mail: [email protected] dengan subject: Casting Presenter > 3. Bersedia hadir untuk di-test dan wawancara pada Senin pagi, 14 April 2003. Tempat dan waktu akan diberitahukan setelah CV Anda kami terima. Karenanya jangan lupa menuliskan nomor telepon rumah, kantor, atau ponsel Anda. > > Jakarta, 7 April 2003
> > > > > > > > > > > > > > > > >
Produksi Bersama Majalah Jendela Keluarga dan Jari-Jari Communications ================================================= Curriculum Vitae Calon Presenter Nama : Tempat Tanggal Lahir, Usia : Pekerjaan : Status Perkawinan : Nama Suami : Jumlah Anak : Alamat : Nomor telepon rmh/ktr/HP : Pengalaman kerja : Pendidikan/kursus/seminar : Organisasi & kegiatan lain : Motivasi mengikuti casting ini:
Original Message----From: RiTa SeTyaNingRuM Sent: Tuesday, April 29, 2003 3:09 PM To: Talita; Ning Setiasih; Ningsih; Meilany; Susilowati Surachman Subject: Dalam 7 Hari Yang Telah Lalu Dan Mungkin Akan Terulang
Dalam 7 Hari Yang Telah Lalu Dan Mungkin Akan Terula Hari per-1, tahajudku tetinggal Dan aku begitu sibuk akan duniaku Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku Sorenya aku datang ke selatan Jakarta dengan niat mengaji Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disampig kiri & kananku Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat,serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar Aku lupa .. waktu diperempatan lampu merah tadi Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau ¼ abad lebih aku lalai.... Dari hari ke hari, bulan dan tahun Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunnah Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah Walaupun imanku belum seujung kuku hitam Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas Saat aku melipat sajadahku.....
Amin.... Bila di dunia ada syurga, maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Bila di dunia ada neraka, maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari agama. Bahagialah mereka yang diamnya berfikir, Memandangnya mengambil pelajaran, mendengarnya mengambil hikmah, dan dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.