ROH KUDUS MEMBERDAYAKAN PEMBERITAAN INJIL Budi Setiawan1
Abstrak Pekerjaan misi di dunia tidak bisa lepas dari peran Roh Kudus, karena para pelaku misi tersebut membutuhkan kemampuan ilahi untuk dapat melakukan visi dan misi ilahi tersebut. Roh Kudus melakukan pemberdayaan kepada seluruh orang percaya untuk dapat melakukan terobosan dalam pemberitaan Injil. Artikel ini mengajukan dua ide tentang pemberdayaan Roh Kudus dalam pemberitaan Injil, yakni bagaimana Roh Kudus bekerja melalui orang percaya dan menggerakkan orang (dunia) untuk percaya. Dengan menggunakan pendekatan perkembangan misi, secara khusus dalam lingkup Gereja Sidang Jemaat Allah dunia, penulis mengajukan fakta empiris bahwa pemberdayaan Roh Kudus terjadi melalui dua hal tersebut, demi memajukan pertumbuhan dan pertambahan orang percaya. Kata kunci: memberdayakan, pemberitaan Injil, Roh Kudus, Gereja Sidang Jemaat Allah, menjadikan percaya
Holy Spirit’s Empowering in Evangelism Abstract Worldwide evangelism can not be disengaged from the role of Holy Spirit, because every mission doer needs divine capability to implement God’s vision and mission. Holy Spirit empowers believers to do a breakthrough in evangelism. This article points out two notions about Holy Spirit’s empowering in evangelism, they are: how Spirit works through believers and makes people (the world) believe. By using mission growth approach, specifically in a scope of worldwide Assemblies of God Churches, this writing brings empirical facts about Holy Spirit’s empowering was happened in those two notions, purposed advancing multiplication of believers. Keywords: empowering, evangelism, Holy Spirit, Assemblies of God, make believe
1
GSJA Charismatic Worship Service, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
97
dalam Injil Yohanes pasal 16 tentang
PENDAHULUAN Ide original yang ingin saya
apa yang dilakukan Roh Kudus pada
kemukakan dalam tulisan ini adalah
dunia ini. Hampir semua doa orang –
bahwa “Roh Kudus mengerjakan dua
orang Pentakosta Karismatik dalam
hal
pekan-pekan
utama
yang
tidak
boleh
penginjilan
berpusat
dilupakan: meyakinkan dunia dan
pada turunnya kuasa yang secara
memenuhi orang percaya.” Yang
“instantaneously”
membuat
saya maksudkan adalah bahwa dalam
merasa
aji
perkembangan dunia yang begitu
dalam penginjilan. Yang kita tidak
cepat
sadari bahwa kita harus banyak
ini,
memberikan
anda
harus
tetap
tempat
pada
proses
memiliki
berdoa
agar
Roh
kita
pamungkas
Kudus
terus
‘mistikal’ Roh Kudus dalam hati dan
mengerjakan hati seseorang sampai
pikiran orang – orang yang hendak
saatnya
kita layani dan proses mistikal jenis
memberitakan Injil dengan Kuasa
lain kepada orang percaya. Anda
Allah sehingga orang datang kepada
memerlukan
Allah.
“inner-room”
“upper-room”
experience
dan untuk
Tuntutan
membuat orang datang kepada Allah. Sebagai Karismatik,
seorang saya
anda
semankin
diutus
Roh
nyata
untuk
Kudus dalam
harus
berbagai
Pentakosta
proses pembuatan keputusan kita para
menguatirkan
hamba Tuhan. Pekerjaan Roh Kudus
adanya proses pertama yang kita
bukan
lupakan yaitu bagaimana Roh Kudus
‘independen’
meyakinkan dunia karena penekanan
semangkin ‘dependen’ kepada-Nya.
berlebihan pada proses kedua yaitu
Kematangan spiritual bukan hanya
Roh
pelayanan
berarti bahwa kita sanggup membuat
karismatikanya. Injil Lukas – Kisah
keputusan-keputusan yang menjadi
Para Rasul sudah menjadi kitab
bagian kita, tetapi yang menemukan
teologi Pentakosta kita. Pada saat
‘label’
yang sama kita kurang melihat lagi
keputusan tersebut.
Kudus
dengan
apa yang dituliskan terutama oleh Yohanes
ketika
ia
membuat
Saya
menyebutkan
dari
Allah
tetap
kita
semankin
Allah,
dalam
tetapi
keputusan-
mengikuti
jalur
seorang penulis Pentakosta,dimana
98
penekanan pada Roh Kudus dan
dapatkan ketika saya di Amerika dan
pekerjaan-Nya
mengikuti
memberikan
kuasa
pertemuan
Misis
di
karismatis selalu diutamakan. Tetapi
Bangkok tahun 2014 menyebutkan
diakhir
bahwa GSJA telah berkembang sejak
tulisan
menyinggung
ini
apa
saya
yang
akan
tahun
menjadi
1914
dan
kini
memiliki
keprihatinan saya jika kita meluapkan
pelayanan di lebih dari 180 negara di
aspek lain dari pekerjaan Roh Kudus.
dunia dengan jumblah anggota sekitar 65 juta orang, 95 persen ada di luar
PEMBERDAYAAN ROH KUDUS TERHADAP PEMBERITAAN INJIL
Amerika. Dengan kata lain 1 persen penduduk
dunia
adalah
anggota
GSJA. Ada sejumlah 360.000 buah
Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di Dunia Akhir Ini
gereja dengan pendetanya sekitar Roh
385.000 orang dan pos-pos pelayanan
Kudus, hati kita akan dibuatnya
di 212 negara. Jika anda adalah
bertanya-tanya seperti yang terjadi
pelayan Injil GSJA Dunia.
Jika
kita disertai oleh
pada Donald McGavran ketika ia
GSJA saat ini adalah 1 dari 4
merasa putus asa melihat puluhan
kelompok pentakosta terbesar dunia,
gereja
tidak
bahkan yang terbesar. Anda mungkin
numerikal).
harus membayangkan bahwa 1 orang
yang
bertumbuh
dibukanya (secara
bahwa
percaya dan menjadi angota GSJA
kelihatannya mereka tidak ditetapkan
setiap 25 detik di dunia ini. 1 gereja
Allah untuk mengahasilkan banyak
berdiri setiap 39 menit, dan setiap 49
pertobatan baru, tapi McGavran tidak
menit 1 orang menjadi Pelayan Injil
sepakat.
sisi
GSJA di dunia.Kini ada lebih dari
hidupnya untuk menemukan jawaban:
2000 Sekolah Alkitab diseluruh dunia
“Why is that some churches grow
dengan 130.000 murid (mahasiswa).
while others do not?” Mengapa ada
Ada 4.700 orang missionaris yang
gereja yang bertumbuh dan ada juga
dikirim
yang tidak bertumbuh?
Persekutuan GSJA Dunia. GSJA di
Teman-temannya
Ia
berkata
membaktikan
seluruh
Ada baiknya anda mengenal
Allah.
Data
yang
dunia
85
negara
bekerja
Unreached People Group.
kondisi kita sendiri Gereja Sidang Jemaat
dari
saya
99
dalam
di
310
Pencapaian ini bukan sekadar
knowledge
of
God’s
will
and
purpose…”4
hasil dari kekuatan misi yang luar biasa sebab sampai tahun 1939, GSJA
Semangat adalah unsur pertama
di Amerika hanya memiliki 380
yang diperlukan dalanm penginjilan.
2
misionaris. Tetapi dalam perjalanan
Hampir bisa dipastikan bahwa setiap
waktu kegerakan GSJA di dunia
gembala siding menyukai semangat
berkembang secara fantastic. Russell
daripada pengetahuan yang lengkap
P.
pada calon staff
Spittler
kekuatan
menunjukkan
missionaries
bahwa
Sama halnya dengan Badan Pengurus
pentakosta
Daerah.Mereka
bukanlah pada area misiologinya melainkan
3
‘misiopraxisnya.’
kependetaannya.
semangat
Ini
ingin
melihat
memenangkan
jiwa
benar, GSJA mengerjakan lebih dulu
melebihi segala kelengkapan yang
pekerjaan misinya dalam kuasa Roh
diperlukan. Sebab semangatlah yang
Kudus dari pada mengembangkan
akan membuat orang bertahan dan
misiologinya dalam kelas-kelas misi,
punya kesempatan untuk maju.
praxis preceds theory. Inilah yang Dunia Post-modernisme
sesungguhnya terjadi.
Di pihak lain dalam dunia yang
Dalam pembuatan bukunya yang berjudul
Secret
Power,
post-modernis seperti sekarang ini,
Moody
cepat atau lambat masyarakat kita
membuat pernyataan yang juga sering
akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang
saya sampaikan kepada orang-orang ketika
membicarakan
penginjilan,“One
ditanamkan
tentang
man Have
relativitas
zeal
budayamodern, kebenaran.
yaitu
Kebenaran
menjadi benar hanya pada diri orang-
without knowledge. While another
orang
may have knowledge without zeal. If
yang
mempercayainya.
Mungkin kita juga bisa putus asa
could have only the one, I believe I
waktu menjumpai kesulitan-kesulitan
should choose the first; but with an
dalam pelayanan, yang menurut saya
open Bible, no one need be without
bagian tertulisnya adalah “finding God’s will for every unique without
2
Murray W. Dempster,Byron D. Klaus, Douglas Peterson, eas, Called & Empowered: Global Mission in Pentecostal Persepctive (Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2015 edition), 458. 3 Ibid., 460
loosing the eternal truth of His
4
100
Moody, Secret Power, 3.
Word.” Moody bahkan menyebutkan
pengalaman yang ditiliskan dalam
bahwa dalam penelitiannya tentang
Kisah Para Rasul, misalnya James
orang-orang yang sungguh-sungguh
Dunn.
dipakai Allah, ia tidak menjumpai
menggunakan
seorangpun yang dapat kehilangan
soteriologis
harapan.Karena Roh Kudus-lah yang
pekerjaan Roh Kudus dalam Kisah
mengimpartasi pengharapan dalam
Para Rasul.
Allah.5
Tetapi
diri
para
Roh
Kudus
pekerja
memampukan
bukan
hanya
seseorang
untuk
sebagai “the Spirit of grace: God accomplish
the
work.”6 Teologi Pentakosta Anda mungkin masih ingat apa yang dituliskan Roger Stonstad dalam bukunya yang dipakai sebagai salah satu buku pegangan untuk teologi Pentakosta,
yang
hanya
referensi
aspek
untuk
memahami
Stronstad
meyakinkan
As become evident from our investigation of the Pentacost narrative, Luke’s perpective on the gift of the spirit differs from Paul’s (Rom.8;9). For Luke, for the disciples and earlier of Jesus (Luke 24:49; Acts 1:8; Luke 4:16-21), the gift of the spirit has a vocational, commissioning, empowerment purpose. Thus it is devoid of any soteriological connotations, and, contra Dunn, it does not mean that “it is God’s giving of the Spirit which makes a man a Cristian.7
sendiri disebut Rodman Williams
would
Dunn
kita dengan mengatakan:
melayani Allah. Roh Kudus itu
Himself
James
Menurut Stonstad
bahwa kita
berjudulThe
tidak seharusnya membaca tulisan
Charismatic Theology of St. Luke.
dalam Kisah Para Rasul terlepas dari
Setelah
kesengajaan motif dari penulisnya,
menganalisa
ke-khas-an
banyak penafsir terhadap pengalaman
yaitu
Roh Kudus atas orang-orang Samaria
memakai pengertian Paulus tentang
(Kis.
8:15-20)
kebanyakan
Lukas.
Apabila
kita
yaitu
bahwa
Roh Kudus yang sangat eklesiologis
penafsir
akan
dan soteriologis, bukan karismatis.
mengunakan teologi Paulus tentang
Kesengajaan
penulis
Roh
Rasul
Injil
Kudus
jika
untuk
memahami
5
dan
Kisah Lukas
Para untuk
7 Roger Stronstad, The Charismatic Theology of St. Luke: Trajectories from the Old Testament to Luke Acts (Grand Rapids, Michigan: Baker Publishing, 2012),125.
Ibid.,20 J. Rodman Williams, Renewal Theology (Michigan: Zondervan, 1996), 1247 6
101
memaralelkan cara Yesus melayani di
terjadi
dalam
dan
mengandung
juga
Yohanes Pembaptis, dan terutama
menggunakan pola yang sama dapat
ketika Roh Kudus turun atas Yesus.
dianggap sebagai kesengajaan penulis
Seperti Yesus menerima kuasa untuk
untuk menciptakan suatu ‘norma’
melaksanakan pelayanan-Nya maka
cara seseorang melayani.8 Misalnya,
demikian juga akan terjadi kepada
jika kita perhatikan apa yang disebut
para Murid. Sama seperti pelayanan
oleh
Yesus
kuasa
bagaimana
Roh para
Chales
Kudus murid
Talbert
sebagai
functional equivalence yaitu bahwa:
pada
Maria
Anak
dibuka
ketika
yaitu
dengan
Yesus,
peristiwa
turunnya Roh Kudus atasnya pada
Baik Yesus maupun para murid sama-sama sedang berdoa;Roh Kudus turun setelah baik Yesus maupun para murid berdoa;Ada manifestasi fisik dari Roh Kudus;Pelayanan Yesus dan para murid dimulai dengan berkotbah tematik menurut apa yang baru saja terjadi, menyinggung tentang penggenapan nubuat, dan berbicara tentang penolokan terhadap Yesus.9
waktu baptisan, maka demikian juga para murid mengalami baptisan Roh Kudus di awal segala pelayanan mereka. Jadi, para murid selama tiga setengah tahun bersama-sama Yesus adalah
seperti
menghadapi
persiapan pelayanan
untuk yang
sebenarnya. Inilah juga yang harus menjadi
Pengalaman Repetitif dan Normatif
pola pelayanan kita dewasa ini yaitu bahwa segala sesuatu yang terkait
Yesus
tidak
menyerahkan
dengan
pelayanan para murid pada kekuatan
kita.
Roh Allah. Kaitan yang sangat erat
Bahkan
dimulai
kesengajaan
Lukas
bentuk
Aorist
menggunakan
antara menerima Roh Kudus dan
indicative untuk tujuh dari Sembilan
memiliki kuasa atau kekuatan dibuat
referensi tentang turunnya Roh Kudus
sedemikian nyata seperti yang terjadi
atas
di Perjanjian Lama, misalnya ketika
seseorang
kemungkinan
Roh Allah memenuhi Bileam, Otniel,
mengkonfirmasi sifat
terulangnya
pengalaman kepenuhan Roh Kudus.
Yefta, Samson. Sama seperti yang
9
harus
dengan Roh Kudus yang turun atas
mereka sendiri,m melainkan kepada
8
pelayanan
Bukan dalam tensis yang menunjuk pada
Ibid., 100. Ibid., 103.
102
sekali
pengalaman
yang
permanen. Di sini sifat dari tensis
Saya
akan
menyingungnya
aorist juga mengandung unsure fungsi
kembali dibagian akhir paper ini.
normative dari tindakan yang disasar
Bagaimana dunia pendidikan teologi
10
tersebut.
sendirir bergumul untuk memadukan antara ajaran yang benar, praktek
Ini menyatakan bahwa bagi kita orang-orang
ajaran yang benar
Pentakosta-Karismatik,
dan dorongan
pelayan yang benar harus dimulai
rohani atau selera rohani yang benar.
dengan Roh Kudus, digerakkan terus
Tetapi
oleh Roh Kudus dan dibaharui selalu
mengherankan
oleh Roh Kudus. Sedangkan bagi
manifestasi dari perjaan Roh Kudus.
penginjilan
Saya
kita
maka
antara
pengalaman dipenuhi Roh Kudus dan
ketika
berikan
itu
terjadi,
sekali
maka
bagaimana
beberapa
contoh
sederhana.
adanya kuasa yang menyertai kita Bagaimana Roh Kudus Bekerja
adalah normatif. Tidak ada metode lain
penginjilan
yang
Saya teringat yang dituliskan
lebih
Mark Batterson dalam bukunya The
direkomendasikan oleh Alkitab selain
Circle Maker, ia seorang pendeta
dimulai dengan Roh Kudus terlebih
GSJA yang dipakai Tuhan secara luar
dulu. Inilah yang disebut God’s
biasa saat ini di Washington DC. Ia
business done in God’s ways. Pengalaman
religius
menceritakan tentang orang yang
tidaklah
datang
sesederhana yang orang pikirkan, pengalaman
Pentakosta
pasti
pelayanannya, “We’re giving this gift because you have vision beyond your
pikiran berinteraksi. Stephen Land pengalaman
yang
digerakkan Roh Kudus membantu
adalah
kejadian kompleks di mana tubuh dan
menyebut
kepadanya
resources.”12 Bagaimana Roh Kudus
Pentakosta
menggerakkan
sebagai kejadian yang mengabungkan
orang
dewasa
ini
sangat mengesankan. Proses kreatif
‘trigonon’ seperti ortodoksi (ajaran
yang tidak disangka benar-benar telah
yang benar), ortopraksis (praktek ajaran yang benar) dan ortopati (perasaan kerohanian yang benar).11
Theologians: An Introduction to the Theological Methods of Pentacostal Systematic Theologians” (PhD. Diss. Marquette University, 2009) 250-45. 12 Mark Batterson, The Cirle Maker (Michigan: Zondervan Publishing, 2012), 66.
10
Ibid., 107. Cristopher Adam Stephaneson, “Pentecostal Theology According to the 11
103
melepaskan kuasa dari yang tidak
menyaksikan ‘expressive worship’
mungkin menjadi mungkin.
dan demonstrasi kuasa Allah. Mulai
Vison Synan bercerita dalam
dari “jerks, treeing the devil, slain in
tulisannya tentang bagaimana Roh
the Spirit, holy dance and even holy
Kudus melalui sebuah kegerakan
laughter.” Itulah yang menyebabkan
awal Roh Kudus dalam gereja-gereja
mereka
kadang-kadang
mainline yang disebut Karismatik.
Metodis
‘terbelah’
Roh Kudus melanda gereja-gereja
barsan,
Protestant
struktur
dan
Katolik
yang
yaitu dan
disebut
menjadi
yang
dua
menekankan
yang
mencari
sacramental dan traditional.13 Allah
pengalaman rohani yang lebih dalam.
telah menanamkan sesuatu dalam
Tommy Tyson adalah seorang
setiap sinode sekaku apapun dalam
pendeta Metodis di Durham, North
tampilan dirinya hari ini, misalnya
Carolina, yang mengalami babtisan
seperti Metodis. Bagaimanapun Anda
Roh
tidak boleh melupakan akar Metodis
mendatangi Bishop Paul Garber dan
dari Pentakosta Klasik yang muncul
mengatakan kepadanya, “we need
tahun 1901.
you. We want you. But you need us
Wesley
yang
merindukan
Kudus
too.’
Tommy
1952.
Ketika
Tyson
ia
kemudian
‘kesucian’ sebagai the secod blessing
membawa pengaruh luar biasa dan
of
telah
menjadi tokoh berpengaruh dalam
memberikan sedikit celah tentang
lingkungan Metodis, bahkan menjadi
adanya
yang
‘leading speaker’ untuk karismatik
berssifat ‘intantaneous’ yang mirip
Katolik dan Episkopal. Kegerakan
dengan apa yang sering dialami oleh
itulah yang kemudian melahirkan
tokoh-tokoh
dan
istilah ‘karismatik.’15 Satu kali ia
Anglikan.14 Itulah yang menyebabkan
ditanya oleh Francis Macnutt, Ketua
dalam
emeritus
entire
sanctifacation
pengalaman
mistik
lain
Katolik
kebangunan-kebangunan
dari
Christian
Healing
Rohani yang diadakan oleh para
Ministries tentang berapa banyak
Penginjil Metodis masa lalu, mereka
mujizat
yang
dilihatnya
dalam
pelayanannya. Ia menjawab bahwa 13
Vinson Synan, The Century of The Holy Spirit: 100 Years of Pentecostal and Charimatic Renewal, 1901-2001 (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 2001), 312. 14 Ibid., 315.
kebanyakan malam-malam di mana 15
104
Ibid,319.
KKR dilangsungkan ketika ribuan
pengikut
orang datang, paling tidak ada dua
mereka bisa makan bersama Francis,
atau tiga kesembuhan yang harus
tetapi
dikategorikan
persetujuannya.
sebagai
mujizat.
CClare
ia
belum
Akhirnya,
Sedangkan 5 persennya mengalami
memohon
agar
memberikan
para
pendukung
sejenis kesembuhan.16 Mujizat dan
Francis merasa iba dan mendesak
tanda-tanda
menyertai
Francis agar memberikan kesempatan
pemberitaan Injil. Anda di Sekolah
para ibu-ibu pelayan kaum miskin itu
Teologi mengenal juga kegerakan
untuk
Gelombang
Gelombang
Francis.Francis setuju. Pertemuan dan
Kedua dan Gelombang Ketiga. Itulah
Clare duduk bersama sementara para
pekerjaan “Upper-room” dari Roh
pengikut
Kudus.
menempati
ajaib
Pertama,
makan
berasama
kedua
dengan
tokoh
tersebut
yang
berbeda.
meja
Saya juga ingin menceritakan
Francis mulai menceritakan tentang
satu kejadian yang terkait dengan
Allah dengan cara yang begitu lembut
Francis dari Assisi (dikenal sebagai
dan mengaggumkan sehungga semua
Fransiskus dari Asisi). Richard Foster
yang hadir seperti sedang ditawan
mengungkap kisah ini,yakni tentang
dan
apa yang dialami oleh pemberita Injil
ruangan ini. Sementara itu di luar,
masa lalu sebagai mujizat yang
orang-orang di desa Assisi sangat
menghebohkan
di
terkejut karena melihat dari kejauhan
sebuah desa.17Roh Kudus mengurapi
gereja St. Marry of Angels dan
Francis dari Assisi dengan cara yang
seluruh
hutan
luar biasa. Clare adalah seorang
terbakar
api.
biarwari yang menyendirikan “second
mendatangi
Order” sebagai cabang dari gerakan
berusaha untuk menyelamatkan yang
Fransiskan. Para pelayan mengikuti
tersisa jika itu benar adalah sebuah
orang-orang
dikuasai
oleh
di
Allah
sekelilingnya
Mereka
gereja
dalam
kecil
buru-buru tersebut
kebakaran. Tapi karena mereka tiba
16
Francis McNutt, “God Has The Power To Heal,” Charismamag.com, April 15, 2009,http://www.charismamag.com/spirit/sup ernatural/4362-god-has-the-power-to-heal (accessed October 15,2015). 17 Richard J. Foster, Streams of Living Water: Celebrating the Great Traditions of Christ (Newyork: HarperCollins Publishers, 1998), 143.
mereka terheran-heran karena tidak ada apapun yang terbakar. Mereka menjumpai dalam gereja itu Francis dan Clara dan orang-orang lainnya
105
“setting around that very huble table,
Baru
terulang
rapt in God by contemplation and
Indonesia.”21
kembali
di
Soe,
invested with power from on high.”18
Saya suka penjelasan dari Burke
Apa yang dilakukan Roh Kudus
tentang apa yang disebut Paulus
mungkin
sebagai
dalam Roma 8:14 yaitu bahwa “for
“creative Miracles” di mana Allah
those who are led by the Spirit of God
menciptakan sesuatu dari yang tidak
are the children of God.” Ayat ini
ada menjadi ada atau menumbuhkan
memiliki lebih dari sekadar nuansa
sesuatu dari apa yang sebelumnya
eklesiologis. Ayat ini lebih bersifat
tidak ada.19
pneumatologis dan memiliki makna
bisa
Kita
disebut
pernah
mengalaminya
eksitensial. Ada yang lebih dari
dalam pengalaman yang serupa yang
sekadar hidup yang diperbaharui oleh
terjadi di Soe, Nusa Tenggara Timur.
Roh Kudus. Ada yang berbeda pada
Kejadian yang tidak boleh Anda
tingkatan tertentu dari pekerjaan Roh
lupakan karena unprecedented dalam
Kudus di dalam kita. Kita tidak
sejarah kekristenan. Bagaimana Roh
semata-mata hidup sebagai orang
Allah bekerja dengan luar biasa
Kristen tetapi juga diperbaharui dan
dalam
betul-betul hidup yang penuh kuasa
sebuah
gereja
Reformis
di
tahun
membaca
kisahnya
beraliran
1965. yang
untuk bercirikan Roh Kudus.22
Saya sangat
Aimee
Semple
McPherson
mengagumkan.20 Sampai-sampai Don
adalah
Crawford, jurnalis yang diutus oleh
diurapi Roh Kudus di masa lalu. Ia
Tyndale Publisher untuk memastikan
menyembuhkan banyak orang dalam
apa yang terjadi disana mengatakan
pelayanannya tetapi tidak pernah
bahwa “apa yang terjadi di Perjanjian
mencuri kemuliaan bagi dirinya. Roh
seorang
pembicara
yang
Kudus memberikannya belas kasihan yang
dalam
kepada
jiwa-jiwa
18
Ibid, 144 Che Ahn, Spirit-Led Evangelism: Raeching The Lost Through Love and Power (Grand Rapids, Michigan: Chosen, 2006), 148. 20 Gani Wiyono, “Timor Revival: A Historical Study of The Great Twentieth Century Revival in Indonesia,” Asian Journal of Pentecostal Studies 4/2 (2001), 269-293. 19
21
Frank L. Cooley, “The Revival in Timor, “ Internationalbuletin.org, Vol. XXIII no 10 (1971) http://www.internationalbulletin.org/issues/1 972-10-001-cooley-pdf(accessed Oct 16,2015). 22 Revon Burke and Kieth Warrington, eds, A Biblical Theology of Holy Spirit (London:SPCK,2014), 295-297.
106
terutama
Kaum
meninggalkan banyak
Wanita;
jejak
orang
yang
mengesankan
melalui
North
American Pentecostal Movement
dibawakan
oleh
seorang
dariAsia
Pacific
dosen
Theological
Association(APTS),Paul Lewis, yang
di
menyebutkan
bahwa
dalam
satu
permulaan abad ke-20. Ia dikenal
proses pendidikan teologi, kita tidak
dengan
kaum
boleh melupakan tiga aspek pelatihan
menyediakan
yang saya sebut sebelumnya sebagai
makanan, pakaian dan tempat tinggal
trigonon pendidikan teologi, yakni:
bagi 1,5 juta orang. Ia merumuskan
ortodoksi
pesan
disebutnya
ortopraksis (praktek yang sama) dan
Foursquere Gospel. Ia mendirikan
ortopati (selera rohani yang benar).
The International Church of the
Semua Sekolah Teologi berjuang
Foursquare
juga
mempertajam trigonon atau tiga sudut
dikenal sebagai Foursquare Church,
proses pendidikan teologi. Pendidikan
di Indonesia disebut GPdI. Ketika ia
Teologi
diundang di sebuah Gereja Sidang
merupakan integrasi dari trigonon
Jemaat Allah di Kanada bagian Barat,
tersebut.24 Janganlah melupakan hal
setiap kali ia memasuki rumah-rumah
ini. Sering kali sudut ketiga dengan
orang,
mudah
pelayanan
marginal
kepada
yang
Injilnya
Roh
yang
Gospel,
Kudus
yang
membuatnya
(ajaran
yang
Pentakosta
terabaikan.
benar),
haruslah
Di
sebuah
menangis dan berdoa untuk para
pendidikan
wanita yang dikunjunginya. Dan pada
kehilangan cita rasa rohani dari apa
hari di mana KKR dilangsungkan,
yang dipelajarinya.
1700
orang
memenuhi
Kudus
dalam
mahasiswa
bangkuSisi Lain Pekerjaan Roh Kudus
bangku. Jangan remehkan pekerjaan Roh
teologi,
Di pihak lain, saya ingatkan juga
memberikan
tentang sisi lain pekerjaan Roh
perasaan yang dalam kepada anda.23
Kudus, yaitu bagaimana Ia datang
Beberapa tahun yang lalu ketika
pada dunia untuk meyakinkan dunia
saya mendapat bahan yang pernah
tentang
dosa,
penghukuman,
23
Nataniel M. Van Cleave, The Vine and the Branches: A History of the International Church of the International Church of the Foursquare Gospel (Los Angeles, California: FoursquaR4E Media), 48-51.
penghakiman Yohanes
dan
16:7-11.
Saya menyebutnya sebagai pekerjaan 24
Stephenson, Pentecostal Theology According to Theologians, 250-45, 250-47.
107
Roh
Kudus
kesadaran
pada
inner-room
manusia.
Don
menyewa seorang advocate untuk
Detrik
munculkan tuduhan dan meakinkan
menulis begini dalam sebuah artikel
hakim bahwa telah terjadi kealahan.
di AG. Enrichment Journal:
Dalam
Roman courts didi not have public prosecutors. An offended party had to bring changes and convince the judge of guilt. These parties often hired legal assistants who helped them make a case. These legal assistans were called parakletos. This is the same Greek word Jesus used to describe the holy Spirit’s ministry: “But I tell you the truth: It is for your good that I am going away. Unless I go away, the Counselor (parakletos) will not come to you; but if I go, I will send him to you. When the comes, he will convict the world of guilt in regard to sin and righteousness and Judgment: in regard to sin, because men do not believe in me; in regard to righteousness, because I am going to the Father, where you can see me no longer; and in regard to judgment, because the prince of this world now stands condemned” (John 16:7-11).25
hal
Kuduslah
yang
ini adalah Roh Kudus. Saya sepakat dengan apa yang dikatakan
Pihak
yang
artikel
dengan apa yang di kerjakan Roh Kudus.
Perubahan rohani adalah
pekerjaan Roh Kudus. Ada jenis pekerjaan Roh Kudus yang bersifat “misterius” yang berkata-kata dalam rohani seseorang. Anda pasti ingat bagaimana anak bungsu itu kembali kepada bapanya dalam Injil Lukas 15. Itulah pekerjaan Roh Kudus pada dunia. Roh Kudus juga mengunakan
bekerja
Allah
unruk
meyakinkan
orang yang tidak percaya tentang ketiga hal tersebut. Hanya dengan firman Allah maka orang diyakinkan akan dosanya. Anda ingat perkataan
penuntut.
tersinggung
dalam
bisa menghasilkan efek yang sama
pada pengadilan Romawi di mana jaksa
Dedrik
tersebut bahwa tidak mungkin kita
mengenal kebenaran Allah. Seperti
ada
yang
kasus yang harus disadari oleh dunia
untuk menghakimi orang yang belum
tidak
paraklete
membantu kita untuk “menunjukkan”
firman Roh
ini,
Abraham kepada orang kaya dalam
harus
cerita Yesus tentang Lazarus yang miskin dalam Injil Lukas 16.26 Taurat
25
Don Detrick, “The Spirit an Evangelism”AG Enrichment Journal (Spring 2008), http://enrichmentjournal.ag.org/200802/2008 02_000_hs_evangelism.cfm (accessed Oct 16, 2015).
26
R.P. Nettlehorst, “More Than Just A Controversy: All About the Holy Spirit,” Quartz Hill School of Theology,
108
ada pada mereka, jika Taurat tidak
menghidupkan passion terus-menerus
bisa
bagi jiwa-jiwa yang terhilang.
meyakinkan
mereka,
maka
sekalipun ada orang dibangkitkan dari
Roh
Kudus
sebagai
pribadi
kubur tetap tidak bisa menobatkan
bukan hanya”menutupi” seseorang
mereka.
secara
dengan kuasa ketika turun kepada
diametrical dengan pemahaman kita
pada Murid dan orang percaya, bukan
kaum
kita
hanya sebagai kuasa karismatik yang
menganggap bahwa mujizat sanggup
memimpin Yesus dalam pelayanan-
meyakinkan orang untuk bertobat.
Nya, tetapi juga yang datang untuk
Ini
berbeda
Pentakosta,
Bukan
kita
dimana
yang
meyakinkan
bisa
dunia
tentang
dosa,
28
kebenaran dan penghakiman.
meyakinkan orang tentang ketiga hal yang disebutkan dalam Injil Yohanes
Condition Sine Qua Roh Kudus
tersebut, itu pekerjaan Roh Kudus.
Kadang-kadang sindiran orang
Bukan kita yang menghukum dunia
bahwa a seminary is just like a
dengan kata-kata, melainkan Roh
cemetery tidak terhindarkan. Tetapi
Kudus yang bekerja dengan cara-Nya sendiri yang unik. Roh
27
kita harus melawan arus perkataan
Kudus
tersebut dengan selalu menempatkan
adalah suara realitas dalam dunia
Roh Kudus sebagai pribadi yang
yang berupa kenyataan maya.
menghidupkan
Aspek pekerjaan Roh Kudus
berkat dan penuh kuasa.
perhatian di kalangan Pentakosta.
Saya ingin ingatkan juga bagi
Aspek ini adalah pekerjaan Roh
kita di sini bahwa salah satu penyakit
Kudus terhadap dunia ini. Saya ingin semua
yang
bahwa
membahayakan
kita
pekerjaan Roh Kudus begitu tidak
Kristen harus berdoa lebih lama, bersunguh-sungguh
paling
dalam pelayanan, yang bisa membuat
aspek inilah yang membuat orang
berpuasa
menjadikan
pelayanan kita penuh arti, penuh
inilah yang paling kurang mendapat
mengingatkan kita
dan
efektif adalah bitterness, resentment
dan
dan unforgiveness. Saya temukan 28
Mark Beaird, “The Work of The Holy Spirit,” markbeaird.org,4 (2001) http://markbeaird.org/wmlib/pdf/sermons/ma rk_beaird/work_of_the_holy_spirit.pdf (accessed Oct 16,2015).
http://www.theology.edu/journal/volume3/Sp irit.htm (accessed Oct 16,2015). 27 Detrick, “The Holy Spirit and Evangelism.”
109
ketiga hal ini seperti tiga lumbung
untuk
bertindak
yang selalu berusaha untuk diisi
Anda
harus
hingga
Kudus.
penuh
kejadian.
melalui
berbagai
Entah bagaimana,
Allah.
mengandalakan
Anda
menyelesaikan
Iblis
melawan
tidak
Roh
mungkin
pekerjaan
aAllah
berusaha untuk menggunakan setiap
dengan kemampuan biasa. Memulai
pengalaman
dengan
pelayanan
kita
dan
Roh
Kudus
dan
mengajari kita untuk “memerasnya
menjalaninnya dengan peryertaan-
agar
Nya, hanya itu yang harus dilakukan.
mengeluarkan
kepahitan,
sejenis
kemarahan,
dan
jus
Tips terbaik yang saya telah
tidak
jalani dan lakukan sampai hari ini
mengampuni.” Pelayanan Francis di bawah
adalah, seperti yang dikatakan oleh
urapan Roh Kudus berlangsung luar
Gol yaitu “to act in the opposite
biasa sehingga penuh dicatat bahwa ia
Spirit” dalam pengertian “turning the
dengan kuasa Allah menaklukkan
tables of your enemy by doing the
seekor serigala buas yang meneror
servant works of Christ.”29 Anda
kampong Gubbio. Sehingga selama
harus melakukan yang sebaliknya
dua tahun sebelum serigala itu mati,
dari apa yanmg muncul sebagai ide
seperti ada perjanjian ‘shalom’ yang
awal
membuat serigala tidak memangsa
kemarahan. Dan ini amat membantu
apapun kecuali apa yang disediakan
saya dalam pengalaman pelayanan
oleh
sampai hari ini.
pemilik
didatanginya
rumah dengan
yang
bahwa
mengonggong
anjing lagi
saja
pada
anda
dihinggapi
tidak PENUTUP
menunjukkan taringnya. Disebutkan juga
ketika
Jangan putus asa jika Anda
tidak
merasa hari ini semangat Anda begitu
serigala
melemah
tersebut.
dan
kehilangan
selera
rohani(lost of consuming passion) membicarakan tentang Kristus kepada
Pekerjaan Roh Kudus yang Luar Biasa. Kita
menghadapi
orang lain. Kita hanya perlu datang serigala
sungguh-sungguh
kepada
Allah
modern yang memiliki bukan dalam bentuk
manusia, tetapi spirit yang
29
James W. Goll, The Lifestyle of A Prophet (Bloomington, Minnesota: ChosenBooks, 2013), 257.
mengerakkan hati dan pikiran orang
110
sermons/mark_beaird/work_of_t he_holy_spirit.pdf (accessed Oct 16,2015). Burke, Trevon and Kieth Warrington, eds.A Biblical Theology of Holy Spirit,London:SPCK,2014 Cooley, Frank L. “The Revival in Timor, “ Internationalbuletin.org, Vol. XXIII no 10 (1971) http://www.internationalbulletin. org/issues/1972-10-001-cooleypdf (accessed Oct 16,2015). Dempster, Murray W., Byron D. Klaus, Douglas Peterson, eas, Called & Empowered: Global Mission in Pentecostal Persepctive, Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2015. Detrick, Don. “The Spirit an Evangelism,”AG Enrichment Journal (Spring 2008), http://enrichmentjournal.ag.org/2 00802/200802_000_hs_evangeli sm.cfm (accessed Oct 16, 2015). Foster, Richard J. Streams of Living Water: Celebrating the Great Traditions of Christ, New York: HarperCollins Publishers, 1998 Goll, James W. The Lifestyle of A Prophet , Bloomington, Minnesota: ChosenBooks, 2013 McNutt, Francis. “God Has The Power To Heal,” Charismamag.com, April 15, 2009, http://www.charismamag.com/sp irit/supernatural/4362-god-hasthe-power-to-heal (accessed October 15,2015).
dalam pertobatan untuk meminta impartasi detak jantung-Nya bagi yang terhilang. “We must have a passion the lost,”30 kata Ed Sivolso. Kita harus punya kerinduan yang dalam kepada jiwa-jiwa. Bukankah kita hatus mulai dengan Roh Kudus? Pekerjaan ini, bukan semata-mata pekerjaan
manusia.
pekerjaan Allah
Ini
adalah
yang dikerjakan
melalui instrument manusia tetapi dengan cara-cara Allah. Roh Kudus secara utama mengerjakan sesuatu kepada dunia ini dan melakukan yang lebih hebat lagi bagi orang-orang percaya.Kita
tetap
membutuhkan
“inner-room”
dan
“upper-room”
pekerjaan
Roh
Kudus.
Kedua
pekerjaan Roh Kudus yang tidak terpisahkan. DAFTAR PUSTAKA Ahn, Che. Spirit-Led Evangelism: Raeching The Lost Through Love and Power. Grand Rapids, Michigan: Chosen, 2006. Batterson, Mark. The Cirle Maker, Michigan: Zondervan Publishing, 2012. Beaird, Mark. “The Work of The Holy Spirit,” markbeaird.org, 4 (2001) http://markbeaird.org/wmlib/pdf/
Moody, Dwight L. Secret Power, Chicago: Moody Press, 1881
30 Ed. Sivolso, That None Should Perish: How to Reach Entire Cities for Christ through Prayer Evangelism (Mineopolis, Minnesota: Choses, 2014), 100.
Nettlehorst, R.P. “More Than Just A Controversy: All About the Holy
111
Spirit,” Quartz Hill School of Theology, http://www.theology.edu/journal/ volume3/Spirit.htm (accessed Oct 16,2015). Sivolso, Ed. That None Should Perish: How to Reach Entire Cities for Christ through Prayer Evangelism, Mineopolis, Minnesota: Choses, 2014. Stephaneson, Cristopher Adam. “Pentecostal Theology According to the Theologians: An Introduction to the Theological Methods of Pentacostal Systematic Theologians” (PhD. Diss. Marquette University, 2009) 250-45.
Trajectories from the Old Testament to Luke Acts,Grand Rapids, Michigan: Baker Publishing, 2012 Synan, Vinson. The Century of The Holy Spirit: 100 Years of Pentecostal and Charimatic Renewal, 1901-2001, Nashville: Thomas Nelson Publishers, 2001 Van Cleave, Nataniel M. The Vine and the Branches: A History of the International Church of the International Church of the Foursquare Gospel, Los Angeles, California: Foursquare Media. Williams, J. Rodman . Renewal Theology, Michigan: Zondervan, 1996. Wiyono, Gani. “Timor Revival: A Historical Study of The Great Twentieth Century Revival in Indonesia,” Asian Journal of Pentecostal Studies 4/2 (2001), 269-293.
Stronstad, Roger. The Charismatic Theology of St. Luke:
112