Ke DAFTAR ISI Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
RISET NANOMATERIAL UNTUK PEMECAHAN MASALAH ENERGI DI INDONESIA Khairurrijal dan Mikrajuddin Abdullah K.K. Fisika Material Elektronik, FMIPA ITB, Jl. Ganesa No. 10, Bandung, 40132
ABSTRAK RISET NANOMATERIAL UNTUK PEMECAHAN MASALAH ENERGI DI INDONESIA . Negara-negara industri maju dengan Indeks Pengembangan Manusia (IPM) di atas 0,9 menggunakan listrik di atas 4000 kWh per kapita per tahun sedangkan Indonesia memiliki IPM sekitar 0,67 dan konsumsi listrik hanya sekitar 300 kWh per kapita per tahun. Ada indikasi bahwa harus ada usaha peningkatan yang sangat besar dalam penggunaan listrik sebagai upaya peningkatan IPM menuju tingkat negara-negara maju akibat ketersediaan rumah sakit dan sekolah yang cukup beserta fasilitasnya yang lengkap serta kebutuhan yang timbul sejalan dengan kenaikan tingkat ekonomi. Indonesia, seperti juga negara-negara lainnya, mengalami tiga masalah berikut: ketersediaan energi, energi dan pengamanannya, serta energi dan lingkungan. Enam tema riset: katalisis dengan nanomaterial, penggunaan antarmuka-antarmuka untuk memanipulasi pembawa energi, pengkaitan fungsi dan struktur pada skala nano, perakitan dan arsitektur nanostruktur, teori, pemodelan, dan simulasi untuk nanosains energi, dan metoda-metoda sintesis yang dapat diskalakan, sebagian besar telah dan sedang dilakukan oleh para peneliti di bidang nanomaterial di Indonesia. Diusulkan bahwa ada tiga target riset yang utama untuk pemecahan masalah energi di Indonesia, yaitu lampu solid state yang berdaya lebih rendah, baterai yang cepat diisi dan berkapasitas besar, dan sistem pemanenan energi matahari dengan efisiensi cukup tinggi dan harga murah. Enam target riset lainnya adalah a) metoda yang dapat diskalakan untuk produksi hidrogen dari air dengan bantuan matahari, b) katalis selektivitas tinggi untuk manufaktur efisien energi dan bersih, c) material sangat ringan dan kuat untuk memperbaiki efisiensi energi mobil, pesawat, dan sejenisnya, d) material penyimpan hidrogen reversibel yang beroperasi pada temperatur lingkungan, e) kabel transmisi berdaya sangat tinggi, f) sintesis material dan pemanenan energi yang didasarkan pada mekanisme selektif dan efisien biologi. Kata Kunci : baterai, energi, lampu solid state, nanomaterial, nanoteknologi
ABSTRACT NANOMATERIALS RESEARCH FOR SOLVING ENERGY PROBLEMS IN INDONESIA. Industrialized countries with Human Development Index (HDI) bigger than 0.9 use electricity higher than 4000 kWh per capita per year while Indonesia has the HDI about 0.67 and the electric consumption only 300 kWh. There is an indication that huge efforts in increasing the use of electricity must be done in order to improve our HDI level to that of the industrialized countries due to sufficient numbers of hospitals and schools along with their complete facilities as well as needs caused by economic well-being. Indonesia, like other countries, experiences the following three problems: energy supply, energy and its security, and energy and environment. Six research themes: catalysis using nanomaterials, the use of interfaces to manipulate energy carriers, the linkage of function and structure at the nanoscale, the assembly and architecture of nanostructure, theory, modeling and simulation for energy nanoscience, and scalable synthesis methods, almost of them have been and are being performed by nanomaterial researchers in Indonesia. It is proposed that there are three main research targets in solving energy problems in Indonesia including low power solid state lamps, fast charging and high capacity batteries, and high efficiency and low cost solar energy harvesting system. Other six research targets are a) scalable methods for production of hydrogen from water with the help of sun, b) highly selective catalysts for clean and energy efficient manufacturing, c) super strong and lightweight materials for improving efficiency of cars, airplanes, and the like, d) reversible hydrogen
74
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
storage materials operating at ambient temperatures, e) power transmission lines, f) materials synhesis and energy harvesting based on the efficient and selective mechanisms of biology. Key word : battery, energy, nanomaterial, nanotechnology, solid state lamp.
pada sistem energi dalam skala besar di masa mendatang. Sedangkan agenda jangka pendek adalah perbaikan sistem energi masa kini yang meliputi perbaikan infrastruktur energi yang mengarah kepada harga energi yang murah, pengamanan energi yang meningkat, dan dampak lingkungan yang rendah dalam dekade berikut. Di dalam makalah ini, kami akan menguraikan keadaan riset nanomaterial di Indonesia dan perannya dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang saling mengait tersebut.
PENDAHULUAN Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) atau IPM, yaitu suatu ukuran tingkat baiknya kesehatan, pendidikan, dan ekonomi suatu negara, memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkat pemakaian energi listrik. Telah ditunjukkan bahwa negaranegara industri maju seperti negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang yang memiliki IPM di atas 0,9 menggunakan listrik di atas 4000 kWh per kapita per tahun. Indonesia dengan IPM sekitar 0,67 hanya sekitar 300 kWh per kapita per tahun [1]. Hal ini mengindikasikan bahwa harus ada usaha peningkatan yang sangat besar dalam penggunaan listrik sebagai upaya peningkatan IPM menuju tingkat negara-negara maju. Ketersediaan rumah sakit dan sekolah yang cukup beserta fasilitasnya yang lengkap sudah tentu meningkatkan penggunaan energi listrik. Kebutuhan yang timbul sejalan dengan kenaikan tingkat ekonomi juga menaikkan pemakaian energi listrik. Secara umum, banyak negara termasuk Indonesia mengalami tiga masalah berikut [1]: ketersediaan energi, energi dan pengamanannya, serta energi dan lingkungan. Lebih dari 80% energi dunia disediakan dari bahan bakar fosil berupa batubara, minyak, dan gas alam. Ketersediaan berkelanjutan dari bahan bakar fosil dengan harga murah di beberapa dekade mendatang menjadi pertanyaan besar. Sektor transportasi saat ini yang sangat bergantung kepada bahan bakar minyak (BBM) menjadikan isu pengamanan energi di sini menjadi sangat penting. Diversifikasi energi BBM dengan batubara dan gas dan penggunaan teknologi transportasi yang irit BBM menjadi pilihan yang mungkin. Isu lingkungan sehubungan dengan emisi gas karbon dioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil sekarang menjadi perhatian dunia. Untuk menjawab ketiga masalah yang saling mengait tersebut, kita dapat melakukan agenda jangka panjang dan pendek. Agenda jangka panjang adalah tentang sains dan teknologi energi bersih masa depan yang meliputi riset dasar yang dapat berpengaruh
TARGET DAN TEMA : RISET NANOMATERIAL KEPERLUAN ENERGI
UNTUK
Amerika Serikat, sebagai salah satu pelopor bidang nanosains dan nanotenologi telah meluncurkan rencana strategis National Nanotechnology Initiative (NNI) yang diluncurkan National Science and Technology Council (NSTC) di bulan Desember 2004. Rencana strategis tersebut berisi sembilan Tantangan Besar (Grand Challenges) yang memusatkan pada area riset dan pengembangan dengan tujuan-tujuan yang langsung dikaitkan dengan aplikasi nanoteknologi dan yang telah diidentifikasi memiliki potensi yang signifikan pada ekonomi, pemerintahan, dan masyarakat [2]. Salah satu dari Sembilan Tantangan Besar tersebut adalah riset nanosains bagi keperluan energi. Dalam sebuah laporan hasil lokakarya para pakar, ada sembilan target riset di dalam sains dan teknologi terkait energi di mana nanosains diharapkan memiliki dampak besar [3]: 1. Metoda yang dapat diskalakan untuk produksi hidrogen dari air dengan bantuan matahari. 2. Katalis selektivitas tinggi untuk manufaktur efisien energi dan bersih. 3. Pemanenan energi matahari dengan efisiensi daya 20% dan biaya 100 kali lebih murah. 4. Lampu solid-state dengan konsumsi daya setengah dari sekarang.
75
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
5.
6.
7. 8.
9.
Material sangat ringan dan kuat untuk memperbaiki efisiensi energi mobil, pesawat, dan sejenisnya. Material penyimpan hidrogen reversibel yang beroperasi pada temperatur lingkungan. Kabel transmisi daya yang mampu hingga 1 gigawatt. Sel bahan bakar, baterai, termoelektrik, dan ultra-kapasitor murah yang dibangun dari nanomaterial. Sintesis material dan pemanenan energi yang didasarkan pada mekanisme selektif dan efisien biologi.
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
seluruhnya telah dan sedang dijalankan oleh para peneliti bidang nanomaterial di Indonesia. Namun demikian, kami mencoba membuat pemetaan riset yang dilakukan di Kelompok Keahlian (K.K.) Fisika Material Elektronik (Fismatel), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Teknologi Bandung terhadap keenam tema riset yang dikemukakan dalam Bagian 2 dari makalah ini. Didapatkan bahwa penelitian yang telah dan sedang dilakukan di K.K. Fismatel, FMIPA ITB dapat masuk ke sebagian besar tema tersebut. Tema riset katalis nanomaterial yang sedang dilakukan adalah katalis nanomaterial untuk sel bahan bakar (fuel cell) [4]. Topik ini cukup menarik karena prinsip kerjanya yang sederhana dan sangat ramah lingkungan. Tidak ada material polutan yang dihasilkan, seperti yang dijumpai pada pembakaran energi fosil, karena sel bahan bakar hanya melibatkan reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen untuk menghasilkan arus listrik. Gas oksigen diperoleh langsung dari udara sedangkan hidrogen harus disuplai. Ini menuntut keberadaan tabung gas hidrogen yang bertekanan cukup tinggi agar sel bahan bakar dapat bekerja. Tuntutan penyediaan hidrogen melahirkan sejumlah kendala seperti ukuran sistem bahan bakar menjadi besar dan menjadikan sistem ini cukup berbahaya karena adanya gas hidrogen bertekanan tinggi. Untuk meningkatkan keamanan serta mereduksi ukuran sel bahan bakar, perlu dikaji suatu sistem yang tidak menuntut penggunaan gas hidrogen dalam tabung bertekanan tinggi. Salah satu pendekatan yang banyak dikaji orang adalah bagaimana mendapatkan hidrogen dari zat lain yang berwujud cair atau padat. Salah satu usaha ke arah ini adalah pengembangan direct methanol fuel cell (DMFC) [5]. Sistem sel bahan bakar ini mencakup tahap konversi metanol menjadi hidrogen kemudian menggunakan hidrogen hasil konversi tersebut untuk menghasilkan proton di anoda. Agar proses konversi metanol menjadi hidrogen dapat berlangsung maka diperlukan katalis yang sesuai. Kami telah mengkaji katalis seng-aluminium-tembagaoksida, yang dapat mengubah metanol menjadi hidrogen pada suhu di atas 200 oC [6]. Efisiensi konversi makin tinggi jika suhu makin tinggi. Namun, pada suhu yang cukup tinggi, terbentuk pula gas karbon monoksida (CO) yang berperan sebagai “racun” bagi reaksi pengubahan hidrogen menjadi proton di anoda.
Laporan hasil lokakarya tersebut juga mengidentifikasi enam tema riset yang merupakan perpotongan silang yang sangat mendasar bagi pencapaian sembilan target riset tersebut. Keenam tema riset tersebut adalah i) katalisis dengan nanomaterial, ii) penggunaan antarmuka-antarmuka untuk memanipulasi pembawa energi, iii) pengkaitan fungsi dan struktur pada skala nano, iv) perakitan dan arsitektur nanostruktur, v) teori, pemodelan, dan simulasi untuk nanosain energi, dan vi) metoda-metoda sintesis yang dapat diskalakan.
KEADAAN RISET NANO MATERIAL DI INDONESIA DAN PERANNYA DALAM PEMECAHAN MASALAH ENERGI Riset nanosains dan nanoteknologi di dunia, termasuk juga di Indonesia, berkembang sangat pesat dalam dekade sekarang. Berbagai negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand telah membuat peta jalan perkembangan nanoteknologi mereka. Di Indonesia, upaya yang sama membuat peta jalan nanoteknologi yang cocok telah dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Para peneliti bidang nanoteknologi tersebar di berbagai departemen dan lembaga non-departemen serta universitas. Sejalan dengan adanya peta jalan tersebut, jejaring-jejaring yang kuat komunitas peneliti di bidang ini diharapkan terbentuk. Salah satunya adalah berdirinya Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI) di tahun 2005. Lebih lanjut, basis data yang berisi para peneliti, bidang riset, dan hasil riset di bidang ini nampaknya belum diketahui secara luas. Kami yakin bahwa keenam tema riset yang dikemukakan dalam Bagian 2 dari makalah ini
76
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
Pembentukan gas CO harus dihindari. Kajian masih terus berlangsung hingga katalis tersebut memberikan efisiensi konversi metanol ke hidrogen yang mendekati 100% pada suhu rendah. Ada tiga tema riset antarmuka untuk memanipulasi pembawa energi yang sudah selesai dan sedang berjalan, yaitu fungsionalitas antar muka untuk rekombinasi elektron-lubang yang penting dalam membangkitkan cahaya, transport ionik dalam elektrolit padat untuk sel bahan bakar oksida padat (solid oxide fuel cell / SOFC), dan transport elektron dalam nanopori karbon untuk sel penyimpan energi ultrakapasitor. Kami telah mengkaji material nanopartikel seng oksida (ZnO) yang memancarkan luminesensi di daerah hijau-kuning dan karena itu potensial untuk digunakan di dalam LED putih (white light emitting diode) [7]. Materialmaterial oksida lainnya adalah nanopartikel yttria yang didadah gadolinium (Y2O3:Gd) sebagai pemancar ultraviolet [8], nanopartikel yttria yang didadah europium (Y2O3:Eu) sebagai pemancar cahaya merah [9,10], dan nanopartikel gadolonium-yttrium oksida yang didadah dengan cerium ((Gd,Y)2O3:Ce) [11]. Kajian tentang transport ionik di material nanopartikel cerium oksida (CeO2) yang didadah neodymium sedang berlangsung dan beberapa hasil menarik telah diperoleh [12-14]. Transport elektron di dalam material nanopori karbon baru saja dimulai [15]. Riset yang sedang berjalan saat ini dan terkait tema pengaitan fungsi dan struktur pada skala nano adalah pengkajian nanokomposit polimer sebagai material super kuat, ringan dan transparan, yang nantinya dapat mengurangi berat kendaraan sehingga terjadi penghematan energi [16,17]. Kajian lainnya adalah material nanopartikel oksida yang dapat mengurai polutan organik dengan hemat energi [18]. Teori, pemodelan, dan simulasi untuk nanosains energi sudah mulai dilakukan dengan diawali dengan tema transport elektron melalui penghalang potensial dengan ketebalan nanometer dari sebuah devais isotropik maupun anisotropik [19-21]. Metoda sintesis maupun karakterisasi yang dapat diskalakan sehingga biaya produksi nanopartikel maupun devais fungsionalnya menjadi murah merupakan salah satu tema yang penting. Spray pyrolisis merupakan salah satu metoda sintesis yang murah dan telah berulang kami gunakan dalam produksi nanopartikel yang telah disebutkan. Alat
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
karakterisasi primer telah mulai dibuat sebagai upaya substitusi impor. Alat bernama I-V (Arus-Tegangan) Meter, yaitu sebuah alat untuk karakterisasi sifat listrik suatu material, telah dibuat dan digunakan di beberapa universitas di Indonesia [22]. Sebagai pelengkap dari I-V Meter, kami juga sedang melakukan penelitian tentang C-V (kapasitansitegangan) Meter. Bertolak dari kenyataan bahwa Indonesia terdiri dari banyak pulau yang penduduknya tersebar sangat tidak merata, masih banyaknya rumah yang belum menikmati listrik dari PLN walau hanya untuk penerangan beberapa puluh watt, maka penyediaan kebutuhan sistem penerangan yang portabel dan hemat energi menjadi mendesak. Karena itu, lampu solid state yang berdaya lebih rendah dari lampu sekarang dan baterai yang cepat diisi dan berkapasitas besar hendaknya menjadi dua target riset utama. Kenyataan lain bahwa Indonesia berada di daerah katulistiwa yang kaya dengan energi matahari menyiratkan sistem pemanenan energi matahari dengan efisiensi cukup tinggi dan harga murah juga hendaknya menjadi sebuah target riset utama lainnya. Keenam target riset lainnya, dari sembilan target yang diberikan dalam Bagian 2 dari makalah ini, dapat merupakan prioritas berikutnya. Sebagai acuan awal untuk mulai mengambil peran dalam memecahkan masalah energi di Indonesia, banyak sekali makalah di berbagai jurnal ilmiah internasional yang dapat dijadikan rujukan. Malahan di beberapa jurnal makalah-makalah tersebut menjadi hot papers. Namun demikian, strategi yang tepat harus diambil agar tidak menjadi pengikut saja tetapi sebagai pemimpin yaitu dengan mencari topiktopik yang sedang menjadi frontier atau leading edge sehingga pacuan dapat dilakukan dengan seimbang. Sebelum menjadi peserta pacuan, belajar sebagai pengikut untuk sementara waktu merupakan sebuah jalan yang bijak sambil mendapatkan hasil yang dapat dimanfaatkan bagi pemecahan masalah tersebut.
KESIMPULAN Indonesia mengalami tiga masalah terkait energi, yaitu ketersediaan energi, energi dan pengamanannya, serta energi dan lingkungan. Enam tema riset, yang terdiri dari: i) katalisis dengan nanomaterial, ii) penggunaan
77
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
antarmuka-antarmuka untuk memanipulasi pembawa energi, iii) pengkaitan fungsi dan struktur pada skala nano, iv) perakitan dan arsitektur nanostruktur, v) teori, pemodelan, dan simulasi untuk nanosains energi, dan vi) metoda-metoda sintesis yang dapat diskalakan, sebagian besar telah dan sedang dilakukan oleh para peneliti di bidang nanomaterial di Indonesia. Diusulkan bahwa ada tiga target riset yang utama untuk pemecahan masalah energi di Indonesia, yaitu 1) lampu solid state yang berdaya lebih rendah, 2) baterai yang cepat diisi dan berkapasitas besar, dan 3) sistem pemanenan energi matahari dengan efisiensi cukup tinggi dan harga murah. Enam target riset lainnya, yang diusulkan dengan prioritas yang lebih rendah, adalah a) metoda yang dapat diskalakan untuk produksi hidrogen dari air dengan bantuan matahari, b) katalis selektivitas tinggi untuk manufaktur efisien energi dan bersih, c) material sangat ringan dan kuat untuk memperbaiki efisiensi energi mobil, pesawat, dan sejenisnya, d) material penyimpan hidrogen reversibel yang beroperasi pada temperatur lingkungan, e) kabel transmisi berdaya sangat tinggi, f) sintesis material dan pemanenan energi yang didasarkan pada mekanisme selektif dan efisien biologi.
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
5.
6.
7.
8.
UCAPAN TERIMAKASIH 9. Para penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional atas pemberian Hibah Penelitian Tim Pascasarjana IV/1 dan IV/2 (2006-2007) dan Hibah Penelitian Bersaing XIV/1 dan XIV/2 (20062007) serta Kementerian Riset dan Teknologi atas pemberian Hibah Insentif tahun 2007. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
3.
4.
10.
ARMSTRONG, R.C., MONIZ, E.J., Report of The Energy Research Council, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, 2006. NATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY COUNCIL, The National Nanotechnology InitiativeSstrategic Plan, 2004. NATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY COUNCIL, Nanoscience Research for Energy Needs: Report of the March 2004 National Nanotechnology Initiative workshop, 2005. CARRETTE, U.S.L., FRIEDRICH,
11.
12.
13. 14.
78
K.A., Fuel cells: Principles,Ttypes,Fuels, and Applications, Chem. Phys. Chem., 1 (2002) 162-193. ARICO, A.S., SRINIVASAN, S., ANTONUCCI, V., DMFCs: From Fundamental Aspects to Technology Development, Fuel Cells, 1(2) (2001). MARULLY, A.R., ABDULLAH, M., KHAIRURRIJAL, Synthesis and Characterization of Nanostructuredcatalyst of Cu/Zn/Al2O3 by Polymer Solution Method, (Proc. of The 1st International Conference on Advanced Material and Practical Nanotechnology 4th September 2006), LIPI, Serpong (2006). ABDULLAH, M., OKUYAMA, K., Zinc Oxide Nanoparticles Prepared by A Simple Heating: Effect of Polymer Addition and Polymer Absence on Morphology, Proceedings ITB on Engineering Science, 36B (2004) 140-152. ABDULLAH, M., KHAIRURRIJAL, WARIS, A., SUTRISNO, W., NURHASANAH, I., VIOKTALAMO, A.S., An ultraviolet phosphor from submicrometer-sized particles of gadolonium-doped yttrium oxide prepared by a polymer heating process, Powder Technology (2007) accepted for publication. ABDULLAH, M., LENGGORO, I.W., XIA, B., OKUYAMA, K., Novel processing for softly agglomerated luminescent Y2O3:Eu+ nanoparticles using polymeric precursor, Journal of the Ceramic Society of Japan, 113 (2005) 97100. ABDULLAH, M., KHAIRURRIJAL, Single route synthesis of nanoparticlebased luminescent lamps (Proc. of 3rd Kentingan Physics Forum, 24th September 2005), UNS, Solo (2005) 69-70. ABDULLAH, M., LENGGORO, I.W., XIA, B., OKUYAMA, K., Nonagglomerated luminescent (Gd,Y)2O3:Ce nanoparticles synthesized in a polymer liquid, J. Non-Crystalline Solids, 351 (2005) 697-704. ABDULLAH, M., Hibah Penelitian Tim Pascasarjana Angkatan IV/1, 2006 dan IV/2, 2007. KHAIRURRIJAL, Hibah Penelitian Bersaing XIV/1, 2006 dan XIV/2, 2007. NURHASANAH, I., KHAIRURRIJAL, ABDULLAH, M., BUDIMAN, M.,
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 17 – 18 Juli 2007
15.
16.
17.
18.
19.
Tema : Peran Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri dalam Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Nasional
calculate electron direct transmittance in anisotropic heterostructure with bias voltage, Indonesian Journal of Physics, 17(3) (2006) 77-81. 20. HAMIDA, M., KHAIRURRIJAL, MIKRAJUDDIN, Dinamika paket gelombang elektron yang menerobos penghalang trapesium dengan ketebalan nanometer, Jurnal Matematika & Sains, 11(2) (2006) 65-69. 21. KHAIRURRIJAL, NOOR, F.A., SUKIRNO, Electron direct tunneling time in heterostructures with nanometer-thick trapezoidal barriers, Solid State Electronics, 49(6) (2005) 923-927. 22. KHAIRURRIJAL, ABDULLAH, M., SUHENDI, A.; MUNIR, M.M.; SURACHMAN, A., A simple microcontroller-based current electrometer made from LOG112 and C8051F006 for measuring current in metal-oxidesemiconductor devices, Measurement Science and Technology (2007) accepted for publication.
SUKIRNO, Microstructure and conductivity of Nd2O3-doped CeO2 thin film electrolyte deposited by using DCmagnetron sputtering (Proc. of The 2007 Conference on Solid State Ionic August 2007), BATAN, Serpong (2007). KHAIRURRIJAL, Hibah Penelitian Insentif Kementrian Negara Riset dan Teknologi, 2007. RIJAL, A., Fabrikasi polimer nanokomposit untuk pembuatan material superkuat, ringan dan transparan, Astra Student Innovation Competition (ASIC), 2007. ABDULLAH, M., KHAIRURRIJAL, ISKANDAR, F., OKUYAMA, K., Semiconductor Nanoparticle-Polymer Nanocomposites, In Nanocrystalline Materials: Their Synthesis-StructureProperty Relationships, S.C. TJONG, S.C., Ed., Elsevier Science, 2006, Chapter 9. MARDIANSAH, D., Pembuatan perangkat pengurai polutan organik memanfaatkan nanopartikel pemancar ultraviolet dan fotokatalis titanium oksida, Program Kreativitas Mahasiswa Peneliti (PKMP) Dikti, 2007. HASANAH, L., KHAIRURRIJAL, ABDULLAH, M., WINATA, T, SUKIRNO, An improved analytic method based on Airy functions approach to
DISKUSI Mutiah – PTNBR BATAN: Institusi mana di Indonesia yang sudah memiliki alat karakterisasi nano ? Khairurrijal : Institusi di Indonesia yang memiliki alat karakterisasi nano secara lengkap belum ada. Namun demikian, secara parsial sudah ada seperti Pusat Penelitian Material Serpong dan Lembaga Eyckman Jakarta. Sebagai tambahan, mesin SEM di PPGL Bandung mampu mencitrakan Karbon nanopon P. Ilham Y. – PTNBR BATAN: Ada kesan bahwa nano material / nano teknologi tiba-tiba muncul dan memberi harapan besar. Padahal bahan-bahan yang digunakan nampaknya tidak ada yang baru. 1. Mengapa teknologi ini baru muncul saat ini ? 2. Apakah sebelumnya para ilmuwab / peneliti lengah sehingga tidak memperhatikan hal tersebut ? Khairurrijal : Nanomaterial/nanoteknologi tidak tiba-tiba muncul. Mekanika kuantum di awal abad 20 telah menjelaskan secara teoritis apa yang terjadi dengan elektron pada material dengan skala nanometer. Yang menjadi masalah saat itu adalah fabrikasi dalam skala nano. Saat ini fabrikasi dalam skala nano sudah dimungkinkan. Karena itu, riset nanomaterial dan nano teknologi berkembang sangat pesat. Ke DAFTAR ISI
79