POPPl OLHA (F 29.1659). Penentuan Jadwal lrigasi Curah Untuk PenghematanAir dan Energi di Matoa National Golf and Country Club Ciganjur - Jakarta Selatan Dibawah bimbingan Dr. Ir. Armansyah H Tambunan dan lr.Prastowo, MEng. RINGKASAN Air merupakan sumber daya yang menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Pemakaian air di bidang pertanian merupakan yang terbanyak (88% dari keseluruhan jumlah kebutuhan) sehingga timbul upaya untuk meningkatkan efisiensi pemakaiannya, yaitu dengan mengembangkan teknologi irigasi. Salah satu irigasi yang dikembangkan adalah irigasi curah. Dewasa ini, sistem irigasi curah juga digunakan untuk perawatan rumput di lapangan golf. Pemberian air irigasi di lapangan golf dilakukan untuk menciptakan kelengasan tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Penjadwalan irigasi secara tepat yang diikuti dengan pengoperasian jaringan irigasi secara benar, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan energi. Penelitian masalah khusus ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan air irigasi dan penggunaan energi untuk pengoperasian irigasi curah pada beberapa alternatif jadwal irigasi. Sehingga diperoleh jadwal irigasi terbaik dengan kriteria efisiensi penggunaan air dan energi. Konsep efisiensi irigasi curah meliputi efisiensi penyaluran, efisiensi distribusi dan efisiensi pemakaian air konsumtif.
Efisiensi distribusi irigasi curah diukur
berdasarkan keseragaman penyebaran air dari pencurah. Apabila penyebaran air tidak seragam (keseragaman rendah) maka dikatakan efisiensi irigasi curah rendah (Keller and Bleisner, 1990). Parameter yang umum dipakai untuk mengevaluasi irigasi curah adalah koefisien keseragaman (CU).
Nilai efisiensi pernakaian air konsurntif sangat tergantung kepada ketepatan jadwal irigasi yang diterapkan.
Tiga pertimbangan utarna yang rnernpengaruhi
penentuan waktu dan jumlah pemberian air irigasi adalah air yang dibutuhkan oleh tanaman, ketersediaan air untuk irigasi, dan kapasitas daerah akar untuk rnenarnpung air. Analisis energi bertujuan untuk menghitung nilai energi yang digunakan dalarn setiap tahap didalam suatu sistern secara keseluruhan (Karnaruddin et al., 1989). Analisis energi ini dapat digunakan untuk mernahami dan mernperbaiki bagairnana, dimana, dan bila energi digunakan secara efektif dan efisien. Analisis data pada penelitian masalah khusus ini dilakukan terhadap keseragarnanbenyebaran air, laju infiltrasi, laju penyiraman, lama penyirarnan,jurnlah kebutuhan air, dan jurnlah kebutuhan energi.
.
Perh'itungan lama penyiraman, jumlah kebutuhan air, dan jurnlah kebutuhan energi dilakukan pada ernpat alternatif jadwal irigasi, yaitu : A. Jadwal irigasi alternatif a (selang dan jumlah pemberian air tetap) program IRSlS
B. Jadwal irigasi alternatif d (selang dan jurnlah pernberian air berubah) program IRSlS
C. Jadwal irigasi berdasarkan nilai ETc dan curah hujan efektif D. Jadwal pengoperasian yang sedang dilakukan Efisiensi irigasi (total) pada jadwal irigasi alternatif a (selang dan jumlah pernberian air tetap) program IRSlS adalah sebesar 57.9%, pada jadwal irigasi alternatif d (selang dan jumlah pemberian air berubah) program IRSlS sebesar72.3%, pada jadwal irigasi berdasarkan nilai ETc dan curah hujan efektif sebesar 72.3%, dan pada jadwal pengoperasian yang sedang dilakukan sebesar 47.9%.
Hasil perhitungan lama penyiraman selama setahun untuk masing-masing alternatif jadwal irigasi A, B, C, dan D berturut-turut adalah 2206 jam, 982 jam, 936.5 jam, dan 2258 jam. Lama penyinaran per operasi untuk areal Green pada jadwal irigasi alternatif a program IRSlS adalah 0.7 jamloperasilGreen, untuk areal Tee
adalah
0.2
jamloperasilTee,
dan
untuk
areal
Fairway adalah
0.9 jamloperasilFairway. Pada jadwal irigasi alternatif d program IRSIS, lama penyiraman per operasi untuk areal Green adalah 1.4jamloperasilGreen, untuk areal Tee
adalah
0.9
jamloperasilTee,
dan
untuk
areal
Fairway
adalah
4.1 jamloperasilFairway. Sedangkan jadwal irigasi berdasarkan pengoperasian yang sedang dilakukan, lama penyiraman per operasi untuk areal Green adalah 0.3 jamloperasil~reen,untuk areal Tee adalah 0.4 jamloperasilTee, dan untuk areal Fairway adalah 0.3 jamloperasilFainuay. ~um1a.hkebutuhan air irigasi selama setahun untuk masing-masing alternatif jadwal irigasi A, B, C, dan D berturut-turut adalah 363573.6 m3, 136720.0 m3, 132178.5 m3, dan 317158.4 m3. Kebutuhan air irigasi berdasarkan jadwal irigasi alternatif a program IRSlS untuk areal Green sebesar 1960.0 m~IGreenltahun,untuk areal Tee sebesar 1582.3 m3/Teeltahun, dan
untuk areal Fairway sebesar
13410.3 m3/Fairwayltahun. Pada jadwal irigasi alternatif d program IRSlS kebutuhan air irigasi untuk areal Green sebesar 994.9 rn3/Greenltahun, untuk areal Tee sebesar
674.8
m3/Greenltahun,
dan
untuk
areal
Fairway
sebesar
4538.5 m3/Fairwayltahun. Sedangkan berdasarkan jadwal pengoperasian yang sedang dilakukan saat ini, kebutuhan air irigasi untuk areal Green sebesar 1543.5 m3/Greenltahun, untuk areal Tee
sebesar
1453.7 rn3/Teeltahun, dan
untuk areal Fairway sebesar 11634.6 m3/Fainuayltahun.
Jumlah kebutuhan energi energi selama setahun untuk masing-masing alternatifjadwal irigasi A, B, C, dan D berturut-turut adalah 178667.1 MJ, 79492.1 MJ, 75859.2 MJ, dan 182904.8 MJ.
Pada jadwal irigasi alternatif a program IRSlS
kebutuhan energi untukareal Green sebesar 1269.5 MJIGreenltahun, untuk areal Tee sebesar
969.4
MJITeeltahun,
dan
untuk
areal
Fairway
sebesar
7387.1 MJIFairwayltahun. Pada jadwal irigasi alternatif d program IRSlS kebutuhan energi untuk areal Green sebesar 639.5 MJIGreenltahun, untuk areal sebesar
410.4
MJITeeltahun,
dan
untuk
areal
Fairway
Tee
sebesar
2522.9 MJIFairwayltahun. Sedangkan berdasarkan jadwal pengoperasian yang sedang dilakukan
kebutuhan
energi
untuk
areal
Green
sebesar
992.3 ~ ~ ~ G r e e n l t a h untuk u n , areal Tee sebesar 884.0 MJITeeltahun, dan untuk areal Fairway sebesar 6468.0 MJIFainvayltahun. ~ehasarkan hasil perhitungan, jumlah kebutuhan air dan energi berdasarkan nilai ETc dan curah hujan efektif lebih efisien dibanding tiga alternatif jadwal irigasi lainnya. Hal ini disebabkan pemberian air irigasi hanya didasarkan pada kebutuhan evapotranspirasi tanaman tanpa memperhitungkan kemungkinan terjadinya curah hujan dan kondisi iklim tidak seperti yang diduga. Apabila ha1 ini terjadi maka pernberian air irigasi dengan cara ini tidak menjamin pertumbuhan rumput yang baik. Dengan jaringan irigasi yang telah siap untuk otomatisasi dan berdasarkan efisiensi irigasi yang diperoleh, maka penjadwalan berdasarkan IRSIS untuk alternatif d layakdipertimbangkan, yaitu air diberikan dalam jumlah dan selang pemberian yang berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan adanya peralatan tambahan berupa sensor kadar air tanah untuk setiap blok irigasi.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENENTUAN JADWAL PENGOPERASIAN IRlGASl CURAH UNTUK PENGHEMATAN AIR DAN ENERGI Dl MATOA NATiONAL GOLF AND COUNTRY CLUB CIGANJUR JAKARTA SELATAN
-
SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANlAN pads JURUSAN MEKANlSASl PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR .
Oleh POPPI OLHA
F 29.1659
1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENENTUAN JADWAL PENGOPERASIAN IRlGASl CURAH UNTUK PENGHEMATAN AIR DAN ENERGl Dl MATOA NATIONAL GOLF AND COUNTRY CLUB CIGANJUR -JAKARTA SELATAN
SKRlPSl sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada JURUSAN MEKANlSASl PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Oleh POPPI OLHA
F 29.1659
pud+
-
Ir. Prastowo, M.Eng Dosen Pembimbing II