KODE JUDUL: X.43
RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA
”FORMULASI PRODUK PESTISIDA NABATI BERBAHAN AKTIF SAPONIN, AZADIRACHTIN, EUGENOL, DAN SITRONELLAL UNTUK MENGENDALIKAN HAMA UTAMA KAKAO (Conopomorpha cramerella dan Helopeltis sp.)” BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Peneliti/Perekayasa: 1. Prof. Dr. Ir. I Wayan Laba, MSc. 2. Prof. Dr. Ir. Agus Kardinan, MSc. 3. Ir. Mahrita Willis, MSc. 4. Ir. Nurjanani, MSi. 5. J.T. Yuhono, SP. 6. Rohimatun, SP., MP.
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012
1
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (PKPP) RISTEK TAHUN 2012 BADAN LITBANG KEMENTERIAN/LEMBAGA Nama Badan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Pimpinan
Dr. Ir. Agus Wahyudi, MS.
Alamat
Jl. Tentara Pelajar No. 03 Cimanggu Bogor 16111 Tlp. (0251) 8321879, Fax. (0251) 8327010
IDENTITAS KEGIATAN PENELITIAN Judul
Abstraksi
Formulasi Produk Pestisida Nabati Berbahan Aktif Saponin, Azadirachtin, Eugenol, dan Sitronellal untuk Mengendalikan Hama Utama Kakao (Conopomorpha cramerella, dan Helopeltis sp.) Minyak atsiri dari tanaman obat dan aromatik diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan baku insektisida. Hal ini berkaitan dengan sifatnya yang mampu membunuh, mengusir, menghambat makan hama, dan mengendalikan penyakit tanaman. Berkaitan dengan potensi beberapa tanaman obat dan aromatik dalam mengendalikan hama, perlu dilakukan penelitian skala lapang untuk digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati khususnya untuk mengendalikan hama utama pada tanaman kakao. Maksud dan Tujuan penelitian: Maksud dan tujuan penelitian adalah mengetahui dan mendapatkan informasi efektivitas dan analisa ekonomi formulasi pestisida nabati berbahan aktif saponin, azadirachtin, eugenol, dan sitronellal untuk mengendalikan hama utama kakao (C. cramerella dan Helopeltis sp.). Hasil yang diharapkan: Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah informasi satu sampai dua formulasi dan analisa ekonomi formulasi pestisida nabati berbahan aktif saponin, azadirachtin, eugenol, dan sitronelal untuk mengendalikan hama utama 2
kakao (C. cramerella dan Helopeltis sp.). Tahap pelaksanaan: Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca di Balittro Bogor serta lapang di Jawa Barat dan Sulawesi Barat. Penelitian terdiri atas 4 fokus kegiatan yaitu: (1). Pengujian formula pestisida nabati berbahan aktif saponin, azadirachtin, eugenol, dan sitronellal untuk mengendalikan Helopeltis sp. pada tanaman kakao di laboratorium; (2). Efikasi formulasi pestisida nabati terhadap pengisap buah Helopeltis sp. skala lapang di Kebun Kakao Jawa Barat; (3). Pengendalian penggerek buah kakao C. cramerella dan Helopeltis sp. pada tanaman kakao dengan formula pestisida nabati berbahan aktif saponin, azadirachtin, eugenol, dan sitronellal di Sulawesi Barat; (4). Analisis ekonomi pengendalian C. Cramerella dan Helopeltis sp. dengan menggunakan pestisida nabati berbahan dasar saponin, azadirachtin, eugenol, dan sitronelal pada tanaman kakao. Parameter pengamatan: 1. Tingkat toksisitas, daya kerja pestisida, dan efektivitas terhadap hama utama kakao; 2. Tingkat serangan hama utama kakao Helopeltis sp dan PBK 3. Persentase kehilangan hasil; 4. Produksi buah (kg/plot), dan 5. Biaya pengeluaran dan pemasukan penggunaan insektisida botani dalam pengendalian hama utama kakao. Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/ Prof. Dr. Ir. I Wayan Laba, MSc. (Entomologi) Peneliti Utama (PU) 2. Alamat Koordinator/PU
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
3. Nama Anggota Peneliti
Prof. Dr. Ir. Agus Kardinan, MSc. Ir. Mahrita Willis, MSc. Ir. Nurjanani, MS. JT. Yuhono, SP. Rohimatun, SP., MP. 15 Februari - Oktober 2012
Waktu Pelaksanaan
Obat,
Pusat
3
RINGKASAN HASIL PENELITIAN a. Perlakuan Neem Plus konsentrasi 16 ml/l mampu menyebabkan mortalitas Helopeltis sp. tertinggi dibanding pestisida nabati lain, yaitu sebesar 90% pada 72 JSA. b. Minyak mimba yang diberi rerak (saponin) menunjukkan indeks repelensi (penolakan) yang tinggi (> 50%) Helopeltis sp. untuk hinggap pada media perlakuan. c.
Perlakuan Neem Plus dan Azadirachtin dapat menurunkan intensitas serangan PBK yang lebih tinggi daripada perlakuan pestisida sintetik skala lapang.
d. Perlakuan Neem Plus dan Bioprotektor dapat mengurangi intensitas serangan Helopeltis sp. skala lapang e. Berat basah kakao dengan perlakuan pestisida nabati Neem Plus dan Sitronellal menunjukkan nilai tertinggi dibanding perlakuan yang lain. Berat kering kakao dengan perlakuan pestisida nabati Azadirachtin menunjukkan nilai tertinggi dibanding perlakuan yang lain. f.
Perlakuan pestisida nabati tidak berpengaruh nyata terhadap musuh alami.
g. Produktivitas kakao di kecamatan Luyo pada panen besar mencapai 1420 kg/ha sekitar bulan Mei dan sekitar 400 kg/ha pada panen kecil sekitar bulan Agustus/September. Serangan hama PBK dan busuk buah merupakan salah satu faktor pembatas produksi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan tingkat serangan pada panen besar 20% dan panen kecil sekitar 30-35 %. h. Adanya kegiatan kelompok tani kakao dilokasi kegiatan telah memberikan sedikit motivasi pada anggota melalui melaksanakan penjualan langsung kepada pedagang besar secara berkala. Dari penjualan tersebut, kepada kelompok sudah diberikan harga premium sebesar Rp. 500,- /kg. Pengelolaan 1. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN
: Rp. 250.000.000,-
b. APBD
: Rp. -
c. Mitra Kerja
: Rp. -
Dalam Negeri
: Rp.-
4
Mitra
: Rp. -
Luar Negeri
: Rp. -
Mitra
: Rp. -
2. Sarana dan Prasarana a. Sarana
:
1. Laboratorium Hama, Balittro 2. Lahan kakao di PTPN VIII, Panglejar, Rajamandala, Bandung Barat. 3. Lahan kakao milik petani, di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. b. Prasarana
:
1. Stoples plastik 2. Knapsack spayer 3. Hand sprayer 4. ATK, dll 3. Pendokumentasian Pendokumentasian hasil litbangyasa dengan menggunakan photo dan video.
Mengetahui Kepala Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Dr. Ir. Agus Wahyudi, MS. NIP. 196001211985031003
Bogor, 21 September 2012 Penanggung Jawab Kegiatan Penelitian
Prof. Dr. Ir. I Wayan Laba, MSc. NIP. 19530224 1982 03 1 002
5