LAMPIRAN A1
RINCIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019 PER TAHUN SASARAN NO. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
SATUAN
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
0.65
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
KEGIATAN STRATEGIS
I. Keselamatan dan Keamanan 1 Menurunnya angka kecelakaan transportasi
1
Ratio kejadian kecelakaan transportasi nasional a. Transportasi Perkeretaapian
Ratio kecelakaan/ 1 juta km
Peningkatan/rehabilitasi jalur KA sepanjang 1225 Km'sp Peningkatan/rehabilitasi jembatan KA sepanjang 269 Unit Peningkatan/rehabilitasi persinyalan, dan telekomunikasi KA sebanyak 41 Paket Pelaksanaan Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara Pembinaan bidang keselamatan perkeretaapian sebanyak 22 Paket Pengamanan perlintasan sebidang
b. Transportasi laut
Ratio kejadian kecelakaan/ 10.000 Freight
1,080
0,972
0,875
0,788
0,709
0,638
0,638
0,638
Rasio kejadian/ 1 juta fligth
6,56
4,41
3,92
3,43
2,94
2,45
2,45
2,45
Jumlah pedoman standar keselamatan
Dokumen
7
27
26
26
27
28
134
141
a. Transportasi darat
Dokumen
1
2
4
4
4
4
18
19
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait keselamatan bidang Perhubungan Darat
b. Transportasi perkeretaapian
Dokumen
1
1
-
-
-
-
1
2
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait keselamatan bidang Perkeretaapian
c. Transportasi laut
Dokumen
3
11
11
11
11
11
55
58
Penyusunan Pedoman dan Standar; Penerbitan Surat Edaran dan SK Dirjen
d. Transportasi udara
Dokumen
2
13
11
11
12
13
60
62
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait keselamatan bidang Perhubungan Udara
Meter2
400.000
435.000
3.266.250
3.266.250
3.266.250
3.266.250
13.500.000
13.900.000
m1 unit/Paket
20.000 6.576
20.500 6.277
30.000 13.322
50.000 15.446
100.000 15.641
150.000 15.608
350.500 65.705
370.500 72.281
c. Transportasi udara 2
3
Pengadaan fasilitas dan peralatan bidang keselamatan perkeretaapian sebanyak 95 paket Pengawasan, Pemenuhan dan Pemeliharaan Pada SBNP, GMDSS, VTS, Kapal Patroli, Kapal Kenavigasian serta Alur Pelayaran
Jumlah sarana dan prasarana keselamatan
Pengadaan fasilitas dan peralatan bidang keselamatan penerbangan
a. Transportasi darat
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
1 dari 7
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
SASARAN NO. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
I. Keselamatan dan Keamanan
SATUAN
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
KEGIATAN STRATEGIS
Meter2
400.000
435.000
3.266.250
3.266.250
3.266.250
3.266.250
13.500.000
13.900.000
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : Marka Jalan Tepi dan Tengah
2) Jumlah Rambu Lalu Lintas
Unit
800
900
2.025
2.025
2.025
2.025
9.000
9.800
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : Rambu Jalan
3) Jumlah APILL
Unit
50
145
200
300
450
500
1.595
1.645
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/ Traffic Light
4) Jumlah Alat Penerangan Jalan Umum
Unit
2.500
3.000
10.500
10.500
10.500
10.500
45.000
47.500
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : Penerangan Jalan
5) Jumlah Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB)
Unit
0
2
1
15
20
30
68
68
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : fasilitas UPPKB
6) Jumlah Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (guard rail )
m1
20.000
20.500
30.000
50.000
100.000
150.000
350.500
370.500
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan : Guard Rail
7) Jumlah SBNP dan Rambu Sungai
Unit
130
1.646
29
2.039
2.078
2.036
7.828
7.958
Unit Unit Unit
106 1.722 29
25 1.143 23
29 0 71
39 2.000 90
78 2.000 109
36 2.000 126
207 7.143 112
313 8.865 141
1) Jumlah Marka Jalan
- SBNP - Rambu Sungai b. Transportasi perkeretaapian 1)
Tingkat Ketersediaan fasilitas dan peralatan peningkatan keselamatan & SDM perkeretaapian
Unit
29
18
67
87
106
124
95
124
Pengadaan fasilitas dan peralatan bidang keamanan perkeretaapian
2)
Tingkat Ketersediaan ATP
Unit
0
5
4
3
3
2
17
17
Pengadaan perangkat Automatic Train Protection (ATP)
Unit Unit Unit Unit Unit
2.755 2.269 73 34 315 64
322 206 23 6 77 38 39 10
288 137 23 3 105 30 30 45 20
345 137 55 4 124 35 30 59 25
324 137 26 20 115 17 31 67 26
260 137 16 2 83 9 74 22
1.257 754 143 35 284 120 100 284 41
4.012 3.023 216 69 599
-
10
10
10
11
11
-
-
-
5
5
-
-
-
312
239
5 208
10 132
15 135
11 131
41 845
1.157
c. Transportasi laut 1) Jumlah Pembangunan SBNP 2) Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS 3) Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS 4) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal - Pembangunan Baru Kapal Patroli - Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli - Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal 5) Kenavigasian - Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit
- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian d. Transportasi udara
2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi
4
Paket
105
-Jumlah peningkatan fasilitas pelayanan darurat
Paket
88
53
44
42
37
36
212
300
-Jumlah peningkatan fasilitas keamanan penerbangan
Paket
224
186
164
90
98
95
633
857
Jumlah gangguan keamanan pada pelayanan jasa transportasi
Jumlah Kejadian / Tahun
16
332
299
270
244
221
221
221
a. Transportasi perkeretaapian (pelemparan batu)
Jumlah Kejadian / Tahun
n/a
320
288
260
234
211
211
211
b. Transportasi laut
Jumlah Kejadian / Tahun
8
7
6
5
5
5
5
5
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
Pembangunan SBNP dan Rambu Sungai
2 dari 7
Pembangunan SBNP Pembangunan GMDSS Pembangunan VTS Pembangunan kapal patroli
Pembangunan kapal kenavigasian
Pengadaan fasilitas dan peralatan bidang keamanan penerbangan (Fas. Keamanan dan PK-PPK)
Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian Pelaksanaan Patroli dan Pengawasan Pada Jalur Lalu Lintas Pelayaran
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan dalam Penyelenggaraan SASARAN NO. Transportasi KEMENTERIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
Jumlah Kejadian / Tahun
8
5
5
5
5
5
5
5
Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Dokumen
19
23
15
15
15
15
83
102
a. Transportasi darat
Dokumen
3
5
4
4
4
4
21
24
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang Perhubungan Darat
b. Transportasi perkeretaapian (penyempurnaan/revisi)
Dokumen
2
2
-
-
-
-
2
4
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang lalu lintas dan angkutan kereta api (terkait SPM, penyelenggaraan PSO dan KA Perintis)
c. Transportasi laut
Dokumen
4
6
6
6
6
6
30
34
Penyusunan Pedoman dan Standar; Penerbitan Surat Edaran dan SK Dirjen
d. Transportasi udara
Dokumen
10
10
5
5
5
5
30
40
Penyusunan dokumen Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/ Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang Perhubungan Udara
% % % %
50,07 36,8 43,7 69,7
54,70 43,4 48,9 71,8
59,37 50,10 54,2 73,8
64,03 56,7 59,5 75,9
68,70 63,4 64,8 77,9
73,33 70 70 80
73,33 70 70 80
73,33 70 70 80
Peningkatan Jumlah Lulusan SDM Transportasi Bersertifikat:
Orang
926.443
266.844
284.304
284.623
289.688
294.750
1.420.209
2.346.652
a. SDM Aparatur Kemenhub (termasuk berasal Dishub)
Orang
35.925
13.588
14.765
14.725
14.745
14.745
72.568
108.493
Terbangunnya Kampus Terpadu SDM Transportasi (ATKP Makassar)
b. SDM yang berasal dari Masyarakat
Orang
890.518
253.256
269.539
269.898
274.943
280.005
1.347.641
2.238.159
Terbangunnya Kampus Terpadu SDM Transportasi (PIP Makassar)
PERHUBUNGAN
I. Keselamatan dan Keamananc. Transportasi udara
SATUAN
KEGIATAN STRATEGIS Pembangunan fasilitas keamanan penerbangan
II. Pelayanan 3 Meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana transportasi
5
6
4 Terpenuhinya SDM transportasi dalam jumlah
7
& kompetensi sesuai dengan kebutuhan
5 Meningkatnya kualitas penelitian sesuai dengan kebutuhan
8
Kinerja Prasarana Transportasi Transportasi Laut 1) Pencapaian Waiting Time (WT) 2) Pencapaian Approach Time (AT) 3) Pencapaian Effective Time (ET)
Persentase pemanfaatan penelitian yang dijadikan bahan rekomendasi kebijakan
%
n/a
70
75
75
80
80
80
80
Pengawasan Operasional Bongkar Muat di Pelabuhan Berdasarkan Ketentuan Yang Ditetapkan
Terbangunnya Kampus BP2TD di Bali Terbangunnya Kampus Baru Akademi Perkeretaapian di Madiun & Kampus Lainnya Perencanaan transportasi dengan menyusun dokumen perencanaan yang menjadi kebutuhan Ditjen, seperti penyusunan Rencana Induk (Terminal/ Bandara/ Pelabuhan/ Stasiun) & Tatrawil/ Tatralok Pengembangan klinik transportasi dengan memberikan pelayanan penelitian dan pengembangan kepada daerah yang memerlukan kajian dalam menyelesaikan permasalahan transportasi di daerah, sehingga dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan oleh Pemerintah Daerah
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
3 dari 7
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
SASARAN NO. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
SATUAN
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
Penyusunan NSPK dilakukan dalam memenuhi amanat/ turunan peraturan-perundangan
I. Keselamatan dan Keamanan
6 Meningkatnya kinerja Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan good governance
9
Penuntasan pelaksanaan reformasi birokrasi
KEGIATAN STRATEGIS
Nilai RB
42 ( C )
71,8 (BB)
74 (BB)
77 (BB)
80 (A)
100 (A)
100 (A)
100 (A)
Pelaksanaan penilaian mandiri reformasi birokrasi, penyusunan roadmap reformasi birokrasi, dan sosialisasi pelaksanaan reformasi birokrasi
10 Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi sesuai kaidah pengelolaan BMN
Rp. Triliun
162,6
208,2
266,5
341,1
436,6
558,9
558,9
721,5
Penyusunan Laporan SIMAK BMN Tahunan
11 Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Perhubungan berbasis akrual yang tepat waktu, relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami Sosialisasi kegiatan akuntansi dan sistem prosedur keuangan berbasis akrual tindak lanjut hasil pemeriksaan dari aparat internal maupun eksternal yang cepat dan tepat Pembekalan pengelola anggaran di lingkungan Kementerian Perhubungan
12 Nilai AKIP Kementerian Perhubungan
Nilai AKIP
B
A (75)
A (77,5)
A (80)
A (82,5)
AA (85,25)
AA
AA
Prosentase (%)
n/a
27,5
27,5
15
15
15
100
100
a. Transportasi darat
Prosentase (%)
n/a
50
50
0
0
0
100
100
Pengawasan Penerbitan Perizinan Sesuai Ketentuan Yang Ditetapkan
b. Transportasi perkeretaapian
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
Pembinaan penyelenggaraan prasarana, sarana dan LLAKA
c. Transportasi laut
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
Pengawasan Penerbitan Perizinan Sesuai Ketentuan Yang Ditetapkan
d. Transportasi udara
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
Pengawasan Penerbitan Perizinan Sesuai Ketentuan Yang Ditetapkan
Nilai KIP
95,2
96
97
98
99
100
100
100
Pengembangan sistem basis data yang dapat diakses oleh publik
Peraturan
100
100
50
50
50
50
300
300
Perencanaan, persiapan, dan pembahasan rancangan peraturan; Pengesahan oleh Menhub; Pengundangan oleh Menkumham; Penyebarluasan peraturan yang telah diundangkan melalui Portal Kemenhub dan kegiatan sosialisasi; Evaluasi peraturan melalui uji petik dan rapat koordinasi teknis.
13 Jumlah penyederhanaan perijinan di lingkungan Kementerian Perhubungan
14 Keterbukaan Informasi Publik
7 Meningkatnya penetapan dan kualitas regulasi dalam implementasi kebijakan bidang perhubungan
Pengelolaan dan penatausahaan BMN di lingkungan Kementerian Perhubungan Pelaksanaan e-performance di lingkungan Kementerian Perhubungan
15 Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi yang ditetapkan (selain keputusan menteri)
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
4 dari 7
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
SASARAN NO. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
SATUAN
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
KEGIATAN STRATEGIS
Juta ton CO2e
4,746
2,708
5,303
8,349
11,777
18,962
18,962
18,962
Dengan penerapan teknologi ramah lingkungan maka akan semain besar jumlah emisi GRK sektor transportasi yang dapat diturunkan
Juta ton CO2e
0,172
0,39
0,68
0,94
1,18
1,33
1,33
1,33
Kegiatan Smart Driving, Pengadaan Bus BRT, Pembangunan Trotoar / fasilitas integrasi moda dan jalur sepeda, Sistem APILL terkoordinasi, Andalalin
Juta ton CO2e
0,042
0,259
0,476
0,693
0,91
1,127
1,127
1,127
Pembangunan listrik aliran atas KA sepanjang 300 Km'sp
c. Transportasi Laut
Juta ton CO2e
0,28
0,336
0,392
0,448
0,504
0,56
0,56
0,56
Pengadaan SBNP Bertenaga Genset menjadi Solar Cell, Efisiensi Operasional Bongkar Muat di Pelabuhan
d. Transportasi Udara
Juta ton CO2e
4,252
1,723
3,755
6,268
9,183
15,945
15,945
15,945
Lokasi/Unit
2.401
236
1.171
2.183
5.221
5.179
13.990
16.391
unit unit
106 0
25 0
1.029 1.000
2.039 2.000
5.078 5.000
5.036 5.000
13.207 13.000
13.313 13.000
Unit Lokasi
106 1
25 0
29 0
39 2
78 1
36 1
207 4
313 5
c. Transportasi Laut SBNP Solar Cell
Unit Unit
2.269 2.269
206 206
137 137
137 137
137 137
137 137
754 754
3.023 3.023
d. Transportasi Udara
Lokasi
25
5
5
5
5
5
25
50
Penerapan bandara dengan konsep eco-airport
%
25.70
25
30
40
55
75
75
75
Pelaksanaan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Orang
116
125
145
160
175
190
190
190
Pelaksanaan Diklat JFA bekerja sama dengan Instansi terkait
Terminal/Derma ga/ Bandara
227
436
209
273
247
255
414
541
Km'sp
5.434
186,99
409,65
724,43
900,33
1036,6
3.258
8.692
Menurunnya 16 Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi I. 8Keselamatan dan Keamanan emisi gas rumah nasional yang dapat diturunkan kaca (RAN-GRK) dan meningkatnya a. Transportasi Darat penerapan teknologi ramah lingkungan pada sektor tansportasi. b. Transportasi Perkeretaapian
17 Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan a. Transportasi Darat 1) Penerangan Jalan Umum listrik yang dilengkapi dengan sensor 2) SBNP b. Transportasi Perkeretaapian
9
Meningkatnya 18 Persentase Rekomendasi Hasil Audit yang ditindaklanjuti kualitas kinerja pengawasan dalam rangka 19 Jumlah Pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki sertifikat mewujudkan JFA * clean governance III. Kapasitas Transportasi
20 Peningkatan kapasitas prasarana: 10 Meningkatnya layanan transportasi di daerah rawan bencana, perbatasan, terluar, terpencil dan Lampiran A -khususnya Indikator Kinerja Utama wilayah timur Indonesia
5 dari 7
Inisiatif modernisasi sarana pesawat udara, inisiatif penggunaan bahan bakar aviation biofuel dan biodiesel, inisiatif efisiensi operasional pesawat udara, inisiatif air traffic management dan PBN, Inisiatif penggunaan energi terbarukan dan eco-airport.
Pengadaan dan pemasangan Penerangan Jalan Umum listrik yang dilengkapi dengan sensor Pembangunan SBNP Pembangunan listrik aliran atas KA (Jabodetabek, Yogyakarta - Solo, Bandung, Surabaya, Medan) sepanjang 300 Km'sp - merupakan elektrifikasi Pengadaan SBNP yang menggunakan teknologi solar cell
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
10 Meningkatnya SASARAN layanan NO. transportasi KEMENTERIAN di PERHUBUNGAN daerah rawan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (OUTCOME)
SATUAN
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
Rute Terminal
n/a 17
5 1
7 7
9 7
11 12
13 14
13 41
13 58
Jumlah pembangunan/ pengembangan dermaga sungai dan danau
Dermaga
46
14
0
37
19
23
93
139
Pembangunan dan Dermaga Sungai dan Danau
Jumlah pembangunan/ pengembangan Dermaga Penyeberangan untuk menghubungkan seluruh lintas penyeberangan sabuk Utara, Tengah, dan Selatan serta poros – poros penghubungnya d. Terbangunnya jalur kereta api e. Jumlah pembangunan/ lanjutan/ penyelesaian dan pengembangan Pelabuhan laut non komersial
Dermaga
62
13
0
26
12
14
65
127
Pembangunan dan Dermaga Penyeberangan
Km'sp Pelabuhan
5.434 n/a
186,99 306
409,65 100
724,43 100
900,33 100
1036,6 100
3.258 100
8.692 100
Rute
n/a
5
7
9
11
13
13
13
Bandara
100
100
100
100
100
100
100
100
bencana, I. Keselamatan dan Keamanan perbatasan, a. terluar, terpencil dan khususnya b. wilayah timur Indonesia c.
Jumlah pembangunan/peningkatan Terminal Penumpang Tipe A
f. Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Terartur dalam mendukung Tol Laut g. Jumlah pembangunan/ pengembangan Bandar udara 1) Pengembangan Bandara 2) Pembangunan Bandara Baru 21 Peningkatan kapasitas sarana:
2
2
2
3
4
4
15
17
1.170 1.050 9
654 530 24
639 530 25
575 530 31
617 530 73
3.485 3.170 162
3.955 3.473 204
100
70
-
-
103
157
Pembangunan dan Peningkatan / Rehab Terminal Penumpang
Pembangunan jalur kereta api sepanjang 3.258 Km'sp Pelaksanaan Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Pelabuhan Baru dan Pengembangan Pelabuhan Existing tahun 2015 s/d 2019 sebanyak 500 kegiatan pada ± 100 lokasi pelabuhan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan untuk mendukung Tol Laut Pembangunan/ pengembangan bandara eksisting, bandara baru dan bandara kargo
a. Jumlah BRT b. Jumlah sarana kereta api
Bus Unit
440 303 42
c. Jumlah Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis
Kapal
54
103
-
100
-
-
-
-
-
-
-
70
-
-
-
-
-
3
30
70
-
-
103
Kapal
41
8
-
14
14
14
50
91
Proyek
2
3
4
6
5
5
17
19
a. Transportasi Perkeretaapian
Proyek
n.a
0
1
2
2
1
6
6
Pembinaan penyelenggaraan prasarana, sarana dan LLAKA yaitu (6 lokasi proyek terdiri atas: LRT cibubur, KA Batubara Kalteng, KA Batubara Muara enim-P.Baai, KA Bandara Soetta ExpressLine, Monorel Palembang, Monorel Bandung)
b. Transportasi Laut
Proyek
2
2
2
2
1
1
8
10
Meningkatkan Performance UPT Dan Menawarkan Kepada Investor
c. Transportasi Udara
Proyek
n.a
1
1
2
2
3
3
3
Penyiapan dokumen terhadap infrastruktur yang siap ditawarkan kepada swasta
Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute
632
736
798
863
923
984
984
984
205
217
227
237
247
257
257
257
- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis d. Jumlah kapal penyeberangan 22 Terselenggaranya Proses Kerjasama Pemerintah Swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi
11 Meningkatnya layanan transportasi di daerah rawan bencana, perbatasan, terluar, terpencil dan khususnya wilayah timur Indonesia
Bandara Bus/Unit/Kapal
KEGIATAN STRATEGIS
23 Jumlah lintasan/ rute angkutan perintis a. Angkutan Jalan
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
6 dari 7
Pengadaan Bus BRT Pengadaan sarana KA angkutan penumpang (APBN) Pengawasan dan Berkoordinasi Dengan Perusahaan Pelayaran
Pengadaan Kapal Penyeberangan
Subsidi Operasional Angkutan Perintis Jalan, Monitoring Keperintisan Jalan
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
11 Meningkatnya layanan SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA di NO. transportasi KEMENTERIAN (OUTCOME) daerah rawan PERHUBUNGAN bencana, b. Angkutan Penyeberangan perbatasan, I. Keselamatan dan Keamanan terluar, terpencil dan khususnya wilayah timur c. Angkutan Kereta Api Indonesia d. Angkutan Laut e. Angkutan Udara 24 Jumlah lintasan/ rute angkutan perintis menjadi komersial a. Angkutan Penyeberangan b. Angkutan Kereta Api c. Angkutan Udara 12 Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan
25 Jumlah wilayah perkotaan yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan dan kereta api a. Transportasi Darat b. Transportasi Perkeretaapian
26 Modal share ( pangsa pasar) angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/ Besar khusus BRT 27 Jumlah kota yang menerapkan pengaturan persimpangan 13 Meningkatnya aplikasi teknologi dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh informasi dan ibukota provinsi/ kota besar/ kota metropolitan skema sistem manajemen transportasi perkotaan
Lampiran A - Indikator Kinerja Utama
TAHUN 2014 (BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
CAPAIAN S/D 2019
KEGIATAN STRATEGIS
Trayek/ Lintas/ Rute
178
210
225
240
250
261
261
261
Subsidi Operasional Angkutan Perintis Penyeberangan, Monitoring Keperintisan Penyeberangan
Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute
1
3
5
6
7
8
8
8
Penyelenggaraan subsidi angkutan kereta api Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis Subsidi Operasional Angkutan Perintis Udara
SATUAN
84
89
113
140
167
193
193
193
164
217
228
240
252
265
265
265
49
48
48
50
51
53
55
56
48
48
48
49
49
50
50
50
Monitoring Kinerja
n/a
0
0
0
1
2
2
2
Monitoring Kinerja
1
0
0
1
1
1
3
4
Monitoring Kinerja
23
26
30
33
37
42
42
42
Lokasi Lokasi
18 5
21 5
23 7
25 8
27 10
29 13
29 13
29 13
%
2
4
6
8
10
12
12
12
Lokasi
20
25
27
34
42
50
50
50
Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute Trayek/ Lintas/ Rute Lokasi
7 dari 7
Pengadaan Bus BRT Pembangunan listrik aliran atas KA (Jabodetabek, Yogyakarta - Solo, Bandung, Surabaya, Medan) sepanjang 300 Km'sp Pengadaan Bus BRT
Pengadaan dan Pemasangan ATCS di Ibukota Provinsi/ Kota-Kota Besar/ Kota – Kota Metropolitan
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019