PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG BERASAL DARI SMA DENGAN SMK PADA MATA KULIAH SURVEY DAN PEMETAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP Riko Mario Alberto, Zulfa Eff Uli Ras2, An Arizal3 Education Building Techniques FT Universitas Negeri Padang Email: Riko Mario
[email protected].
ABSTRACT
This research is a comparative study that aims to investigate differences in learning outcomes at the course Engineering Survey and Mapping by the student's home school Education Program S1 Building Engineering Department of Civil Engineering , State University of Padang . The research hypothesis that there are differences in learning outcomes at the course Engineering Survey and Mapping by the student's home school Education Program S1 Building Engineering Department of Civil Engineering , State University of Padang . The population in this study were all students of UNP PTB FT class of 2014 were studied Engineering Survey and Mapping courses totaling 80 students . Sampling technique that is Sampling population Based on the research results of two independent samples test shows the results of tests of significance value 0.699 > 0.05 , then Ho is rijected , there is no difference in learning outcomes between the engineering Surveying courses from high school students and students from SMK . Unproven hypothesis described . The average value ( mean ) dati students from high schools and students from vocational schools are not much different from 64.0025 and 71.0375 . It could be argued , results- based school learning techniques Image same origin or not there is a difference . Based on the research conducted it can be concluded that the students who come from high school does not lose competitiveness in terms of Survey and Mapping primarily course . Students coming from high school to prove that they can follow courses in Survey and Mapping 've learned that students from vocational schools during the school first . Keywords : learning outcomes , Survey and Mapping , and the school of origin
1
Alumni Prodi Pendidikan Teknik Bangunan wisuda periode 105 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 2
yang
Pendahuluan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Indonesia
terdiri
dari
Sekolah
harus
diterima
mahasiswa,
maupun sarana dan prasarana. Faktorfaktor
tersebut
akan
menentukan
Menengah Atas (SMA), Madrasah
tinggi rendahnya hasil belajar yang
Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah
diperoleh.
Kejuruan (SMK). SMA dan MA
Universitas
Negeri Padang
bertujuan untuk menyiapkan siswa/i
(UNP) adalah salah satu universitas
yang hendak melanjutkan studi ke
negeri yang terdiri dari tujuh Fakultas
jenjang yang lebih tinggi seperti
yang salah satu jurusannya adalah
akademi
tinggi.
Teknik Sipil. Jurusan Teknik Sipil
Sedangkan SMK bertujuan untuk
terbagi atas dua Program Studi
mempersiapkan tenaga kerja sesuai
(Prodi) antara lain Prodi Teknik Sipil
dengan bidang keahlianya undang-
(D3) dan Prodi Pendidikan Teknik
undang (UU) nomor 20 tahun 2003
Bangunan
pasal 15. Siswa lulusan SMK juga
Pendidikan Teknik Bangunan (PTB),
bisa melanjutkan jenjang pendidikan
mahasiswa
ke perguruan tinggi dan akan menjadi
pengalaman
belajar
yang
seorang mahasiswa. Hal tersebut akan
dikelompokan
menjadi
empat
terwujud apabila mereka berhasil
kelompok mata kuliah antara lain
dalam proses belajarnya.
Mata
atau
perguruan
(S1).
Pada
Prodi
dibekali
Kuliah
Keahlian
dengan
Berkarya
Suatu proses belajar ditandai
(MKB), Mata Kuliah Pengembangan
dengan adanya perubahan tingkah
Kepribadian (MPK), Mata Kuliah
laku. Berhasil atau tidaknya proses
Perilaku Berkarya (MPB) dan Mata
belajar
Kuliah Keilmuan dan Keterampilan
mengajar
Faktor-faktor mempengaruhi
dan
tergantung
dari
kondisi
yang
proses
belajar
mahasiswa. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses belajar banyak sekali macamnya, baik yang ada pada diri mahasiswa sebagai pelajar, pada dosen
sebagai
pengajar,
metode
mengajar, bahan materi pelajaran
(MKK). Berdasarkan kurikulum pada jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, mata kuliah Survey dan Pemetaan merupakan salah satu mata kuliah Keahlian
Berkarya
(MKB)
yang
berbentuk teori dan praktek yang
harus ditempuh oleh setiap mahasiswa
penentuan
dalam
lingkaran di lapangan.
melaksanakan
studi
pada
jurusan teknik sipil. Mata kuliah
luas
dan
Dalam
pembuatan
pelaksanaan
Survey dan Pemetaan terdiri dari 4
perkuliahan mata kuliah Survey dan
SKS. Berdasarkan buku pedoman
Pemetaan mahasiswa yang berasal
akademik
terdapat
dari SMA dengan SMK melakukan
perbedaan antara mahasiswa (D3)
praktek secara bersama, walaupun
dengan
mereka
(2014:722)
mahasiswa
mahasiswa (D3)
(S1),
pada
mempelajari ilmu
memiliki
latar
belakang
pengalaman belajar yang berbeda.
geodesi survey satuan ukuran dan
Berdasarkan
letak koordinat titik pada kuadran,
terhadap mahasiswa angkatan 2014
macam-macam
Pendidikan
alat
ukur
tanah
pegamatan
Teknik
penulis
Bangunan,
sederhana dan fungsinya, pembuatan
mahasiswa yang berasal dari SMA
garis
pada
lurus
pada
daerah
bebas
awal
perkuliahan
halangan, pembuatan garis lurus dan
Survey
melakukan garis lurus ada halangan,
praktek. Kesulitan tersebut antara lain
pengukuran
theodolit,
terlihat dalam penggunaan alat-alat
pengukuran sudut datar, menentukan
praktek, ataupun dalam melaksanakan
koordinat satu titik cara kemuka dan
praktek itu sendiri.
tanah
dan
kesulitan
praktek
melaksanakan
kebelakang, menentukan koordianat
Berdasarkan latar belakang
titik banyak (polygon) untuk kerangka
pengalaman belajar, mahasiswa yang
peta, pengukuran pembuatan peta
berasal dari SMK, dapat diduga akan
kontur, pengukuran pembuatan peta
memiliki nilai yang lebih baik dari
situasi. Sedangkan mahasiswa (S1)
pada mahasiswa yang berasal dari
mempelajari materi tentang dasar-
SMA. Namun dari segi keseriusan
dasar
tanah,
praktek, mahasiswa yang berasal dari
mahasiswa mampu membuat garis
SMA diduga akan memiliki hasil
lurus dan mengukur jarak lapangan,
belajar yang lebih baik. Berdasarkan
membuat sudut siku-siku, mahasiswa
hasil belajar Survey dan Pemetaan
mampu mempraktekkan pengukuran
yang diberikan kepada mahasiswa
tinggi
setiap minggunya terdapat sebagian
praktek
dengan
ilmu
ukur
menyimpat
datar,
pengukuran guna pembuatan peta,
besar hasil belajar
Survey yang
kurang memuaskan. Masih ada hasil
dan
belajar mahasiswa tidak sesuai dengan
pembelajaran.
apa
juga
memperoleh nilai A sebanyak 4 orang
tidak
(6,3%), nilai A- 3 orang ( 4.8%), nilai
mengumpulkan tugas Survey dan
B+ sebanyak 8 orang (13%), nilai B
Pemetaan tepat pada waktu yang telah
sebanyak 5 orang (7,9%), nilai B-
diberikan oleh dosen. Kurangnya
sebanyak 2 orang dan nilai C+
perhatian
SMA
sebanyak 7 orang (11%), nilai C
dengan SMK terhadap materi survey
sebanyak 7 orang (11%), nilai C-
dan
disampaikan
sebanyak 3 orang (4,8%), nilai D
dosen. Untuk lebih jelasnya dapat
sebanyak 4 orang (6,3%) dan E
dilihat pada tabel di bawah ini:
sebanyak 20 orang (32%) baik yang
Tabel 1. Nilai hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Survey dan Pemetaan Program (S1) Teknik Sipil Angkatan 2013 Dan 2014
berasal dari SMA dan SMK.
yang
sebagian
diharapkan, dari
mahasiswa
mahasiswa
pemetaan
dan
yang
asal
tidak
2013
2014 Total
di
dalam
Mahasiswa
Dilihat
dari
yang
persentase
mahasiswa yang memperoleh nilai >
NILAI
ASAL ANGKATAN SEKOLAH
tuntas
A
A- B+
B
B- C+ C C-
D
E
JML
SMA
3
1
4
3
1
1
1
0
3
4
21
SMK
1
1
2
2
0
1
1
1
0
1
10
SMA
0
1
1
0
0
3
4
0
1
8
18
SMK
0
0
1
0
1
2
1
2
0
7
14
4
3
8
5
2
7
7
3
4
20
63
% Dokumentasi : Teknik Sipil
34,92 B-
65,07 sebesar
34,92%
sedangkan
mahasiswa yang memperoleh nilai < Tabel 1 di atas terdiri dari dua kelompok data mahasiswa yang tuntas
B- sebesar 65,07% secara keseluruhan tergambar
bahwa
hasil
belajar
mahasiswa pada mata kuliah Survey
Belajar merupakan proses dasar
dan Pemetaan banyak yang dibawah
dari
B-
Dengan
Tabel 2. Nilai hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Survey dan Pemetaan Program (S1) Teknik Sipil Angkatan 2013 Dan 2014
perkembangan
hidup
belajar,
manusia.
manusia
dapat
melakukan perubahan kualitas dirinya sehingga tingkah lakunya berkembang ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut dapat dilakukan melalui suatu NILAI
ASAL ANGKATAN
T
SEKOLAH
BAIK
KURANG
GAGAL
SMA
12
5
4
21
SMK
6
3
1
10
SMA
2
8
8
1 18
SMK
2
5
7
14
2013
2014
JUMLAH
TOTAL
63
kegiatan
belajar.
Kegiatan
belajar
tabel 2 diatas terdiri dari nilai
merupakan kegiatan yang paling pokok
baik, nilai kurang dan nilai gagal, nilai
dalam proses pendidikan. Djamarah
SMA yang baik sebanyak 14 orang,
(2008: 15) mengatakan “belajar adalah
nilai SMA yang kurang sebanyak 13
suatu kegiatan yang kita lakukan untuk
orang, nilai SMA yang gagal 12 orang
memperoleh
dan nilai SMK yang baik sebanyak 8
Selanjutnya menurut Sagala (2005: 112)
orang,
“belajar adalah suatu aktivitas yang
nilai
SMK
yang
kurang
ilmu
pengetahuan”.
sebanyak 8 orang dan nilai SMK yang
dilakukan
gagal sebanyak 8 orang. Dari hasil
mendapatkan sejumlah kesan dari yang
nilai yang diperoleh Hasil belajar
telah dipelajari
mahasiswa yang berasal dari SMK
secara
sadar
untuk
Hasil belajar merupakan tolak ukur
rata-rata rendah dibandingkan hasil
yang
belajar mahasiswa yang berasal dari
tingkat
SMA
mengetahui dan memahami suatu mata
digunakan
untuk
keberhasilan
menentukan
siswa
dalam
pelajaran. Menurut Purwanto (2011: 44)
sikap,
“Hasil belajar dapat dijelaskan dengan
keterampilan dan nilai-nilai.
mamahami
dua
kata
yang
minat,
Menurut
ketekunan,
Slameto
serta
(2010:
54)
membentuknya, yaitu hasil dan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
Pengertian hasil menunjukkan pada suatu
belajar
perolehan akibat dilakukannya suatu
digolongkan menjadi 2 golongan saja yaitu:
aktivitas
atau
proses
banyak
jenisnya,
tetapi
dapat
1) Faktor internal
yang
mengakibatkan berubahnya input secara
Faktor internal adalah faktor yang
fungsional. Sedangkan belajar adalah
ada dalam diri individu yang
aktivitas mental/psikis yang berlangsung
sedang belajar. Faktor internal
dalam
dengan
meliputi : a) faktor jasmaniah,
lingkungan”. Sedangkan Menurut Oemar
yaitu terdiri dari kesehatan dan
Hamalik (2012: 21) “Hasil belajar adalah
cacat tubuh. b) faktor psikologis
tingkah laku yang timbul dari yang tidak
adalah
intelegensi,
tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian
minat,
bakat,
baru,
sikap,
kematangan. c) Faktor kelelahan.
keterampilan, menghargai perkembangan
Kelelahan pada seseorang dapat
sifat-sifat
dibedakan menjadi dua macam,
interaksi
aktif
perubahan
dalam
sosial,
emosional
dan
motif
pertumbuhan jasmani”. Nana sudjana
yaitu
(2010:
kelelahan rohani.
22) menjelaskan “hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan
yang
2)
perhatian,
kelelahan
dan
jasmani
dan
Faktor eksternal
dimiliki siswa setelah ia menerima
Faktor eksternal adalah faktor
pegalaman belajarnya”.
yang
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar itu adalah kemampuan-kemampuan
yang
dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran maka perubahan tingkah laku mencapai tujuan pembelajaran. Perubahan
itu
berbentuk
akibat
perubahan ilmu pengetahuan, kebiasaan,
ada
diluar
individu,
meliputi: a) faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan
ekonomi
keluarga, pegertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. b) faktor sekolah, faktor sekolah yang
mempengaruhi
mencakup
metode
belajar megajar,
kurikulum, relasi guru atau dosen
Sekolah
dengan peserta didik, disiplin
(SMK). SMA dan MA bertujuan
sekolah, alat pelajaran dan waktu
untuk
sekolah,
pelajaran,
melanjutkan studi ke jenjang
keadaan gedung, metode belajar
yang lebih tinggi seperti akademi
dan
faktor
atau perguruan tinggi, sedangkan
kegiatan
SMK bertujuan untuk mendidik
standar
tugas
rumah.
masyarakat
yakni
c)
Menengah
mendidik
siswa/siswi
peserta didik dalam masyarakat,
siswa/i
menjadi
media, teman bergaul, bentuk
tingkat
menengah,
kehidupan masyarakat.
mereka
Maka bahwa
dapat
disimpulkan
faktor-faktor
mempengaruhi
yang
hasil
belajar
terdiri dari: a) faktor internal yang merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar seperti faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelehan. b)
faktor
eksternal
yang
merupakan faktor yang ada diluar individu seperti faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat.
Sekolah asal sebagai asal yang di maksud adalah asal sekolah siswa sebelum masuk Peguruan Tinggi. Secara umum, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Indonesia terdiri dari tiga
lembaga
Menengah
yakni
Sekolah
Atas
Madrasah Aliyah (MA)
(SMA), dan
juga
Kejuruan
tenaga
kerja
meskipun
bisa
untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah Salman (2012) dengan judul “Tinjauan hasil Belajar Mahasiswa yang berasal dari SMA dan SMK Pada Mata Kuliah matematika terapan 1 DAN matematika terapan 2. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif
yaitu
untuk
meyelidiki
perbedaan hasil belajar pada mata kuliah Survey
dan
Pemetaan
sekolah
asal
pada
berdasarkan
Program
Studi
Pendidikan Teknik Bangunan S1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Padang. Populasi
adalah
seluruh
mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1 Jurusan Teknik Sipil Semester Januari-Juni 2014 yang mengambil mata kuliah Survey dan Pemetaan berjumlah sebanyak 80 mahasiswa. Menurut
Sugiyono (2013: 18) Sampel
sekaligus sekolah asal dan hasil
adalah bagian dari jumlah dan
belajar Survey dan Pemetaan.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut,
Selanjutnya
Pada teknik analisis data dengan
menggunakan
uji
menurut Arikunto dalam Lufri
kesamaan dua rata-rata harus
(2010:
populasi
dipenuhi syarat sampel berasal
penelitian berjumlah kurang dari
dari populasi yang terdistribusi
100 maka, sampel yang diambil
normal
adalah
mempunyai
87)
apabila
semuanya,
penelitianya
sehingga merupakan
penelitian populasi.
adalah data skunder yaitu data jumlah
program
studi
kedua
kelas
varians
yang
homogen, Dengan adanya kedua syarat di atas, maka terlebih
Jenis data dalam penelitian ini
tentang
dan
mahasiswa
dan homogenitas. Uji
Kolmogorov
Smirnov
Jurusan
adalah uji beda antara data yang
Teknik Sipil FT UNP angkatan
diuji normalitasnya dengan data
2014 sekaligus sekolah asal dan
normal. Seperti pada uji beda
hasil
biasa, jika signifikansi di bawah
belajar
PTB
dahulu dilakukan uji normalitas
Survey
dan
Pemetaan. Sumber data dalam
0,05
penelitian ini adalah Dokumentasi
perbedaan yang signifikan, dan
Teknik Sipil dan Pusat Komputer
jika signifikansi di atas 0,05
(PUSKOM) UNP.
maka terdapat perbedaan yang
Teknik
pengumpulan
adalah Dokumentasi
data
berarti
tidak
terdapat
signifikan
Dokumentasi.
Uji
merupakan
untuk
homogenitas melihat
bertujuan
apakah
kedua
pengumpulan data yang diperoleh
sampel mempunyai varians yang
dari literatur atau arsip-arsip yang
homogen
ada. Data yang diperoleh adalah
mengujinya dilakukan dengan uji
data tentang jumlah mahasiswa
levene statistik. Pada program
Program
SPPS 17
Studi
PTB
Jurusan
Teknik Sipil FT UNP 2014
atau
tidak,
untuk
Pegujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan
uji
kesamaan
dua
rata-rata
rata-rata hasil belajar mata kuliah
(independen sample t test) yang
Survey dan Pemetaan sebesar
telah diprogram dalam SPSS
64,00 dari 80 orang mahasiswa
Versi
yang terpilih menjadi sampel
17, dan
dirumuskan Hasil
yang telah
dalam
penelitian
diperoleh
proposal.
yang
dianalisis
telah dengan
penelitian,
nilai
tengah
belajar
71,03
hasil
ditentukan
berdasarkan kelas interval dengan
menggunakan rumus t- test
frekuensi
Hasil Penelitian
angka yang sering muncul 71
Deskripsi
data
tentang
yang
paling
penyimpangan
besar,
baku
22,15
hasil belajar mahasiswa yang
penyimpangan kuadrat 490 yang
mengambil mata kuliah Survey
menunjukkan tingkat keragaman
dan Pemetaan dapat dilihat pada
data, nilai terendah 0 dan nilai
tabel di bawah ini:
tertinggi
83
sehingga
range
(86,30 - 0) = 86,30 artinya Tabel 5. Deskripsi Data Hasil
semakin besar range semakin bervariasi
Belajar Mahasiswa
suatu
data.
Hasil
belajar mahasiswa S1 angkatan Statistics Valid
2014 semester Januari - Juni pada 80
N Missing Mean
64.0025
Median
71.0375
Mode
71.00
Std. Deviation Variance Reng
Maximum Sum
22.15563 490.872 86.30
Minimum
mata kuliah Survey dan Pemetaan
3
termasuk kategori cukup. a. Uji normalitas Pengujian dalam
normalitas penelitian
dilakukan mengetahui
ini untuk
normal
00
tidaknya data sampel yang 86.30 5120.20
di
teliti.
Pengujian
normalitas menggunakan uji Tabel 5. menggambarkan bahwa hasil belajar mahasiswa angkatan 2014 diperoleh nilai
One
Sampel
Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS Versi
17.0.
Dasar
pengambilan adalah
dalam
dilihat nilai signifikansi
keputusan
SMA dan SMK 0,00 <
jika
nilai
0,05
maka
signifikansi > 0,05 maka
disimpulkan
data terdistribusi normal,
terdistribusi
sebaliknya
normal.
jika
nilai
signifikansi < 0,05 maka data
tidak
dapat
data
tidak secara
b. Uji Homogenitas
terdistribusi
Uji
homogenitas
secara normal, dapat di
bertujuan untuk melihat
lihat pada tabel 6.
apakah
Tabei 6. Uji Normalitas
mempunyai varians yang
sampel
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Asal Sekolah Hasil
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
SMA
.293
43
.000
.683
43
.000
SMK
.318
37
.000
.681
37
.000
Belajar
homogen atau tidak. Uji
Berdasarkan tabel 6 dapat
Tabel 7. Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic Hasil
Based on Mean
df1
df2
Sig.
2.154
1
78
.146
Based on Median
.523
1
78
.472
Based on Median and with
.523
1 73.570
.472
1
.169
belajar
adjusted df Based on trimmed mean
1.926
78
homogenitas dilakukan
Berdasarkan tabel
di
data
atas,
dari
terdistribusi
secara
terlihat
normal, sedangkan data
bahwa uji homogenitas
tidak terdistribusi secara
didapatkan
normal. Maka di pakai
nilai
signifikan
nilai
survey
persyaratan
non
0,146 > 0,05. Maka dapat
parametric yaitu uji two
disimpulkan Ho ditolak
independent samples tests.
Ha diterima data homogen
Dasar
pada hasil belajar mata
keputusan yaitu jika nilai
kuliah
dan
signifikansi < 0,05 maka
Terhadap
Ho diterima, sebaliknya
sekolah asal (SMA/SMK)
jika nilai signifikansi >
mahasiswa program S1
0,05 maka Ho ditolak.
Teknik
Hasil
Survey
Pemetaan
Sipil
UNP
memiliki varian berbeda
pengambilan
penelitian
dapat
dilihat pada tabel 7.
c. Uji Hipotesis Untuk
melihat
adakah
Tabel 8. Uji Hipotesis
perbandigan hasil belajar mata
Survey
Pemetaan
Hasil Belajar
terhadap
sekolah asal mahasiswa Program S1 Teknik Sipil UNP,
Test Statistics
dan
maka
dilakukan
Chi-Square Df Asymp. Sig.
pengujian
hipotesis,
Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
Dari Tabel 8 dapat dilihat
menggunakan Uji-t yaitu
bahwa signifikansi ( Asymp
Independent Samples T
Sig ) adalah 0,699 > 0,05
Test yang telah diprogram
maka Ho ditolak, sebaliknya
dalam SPSS Versi 17.
jika nilai signifikan < 0,05
Persyaratan
uji-t
maka Ha diterima. Jadi dapat
data
disimpulkan bahwa terdapat
dilakukan
apabila
.149 1 .699
perbedaan
hasil
belajar
Universitas Negeri Padang
Survey dan Pemetaan antara
berdasarkan
SMA
terbukti.
dan
SMK.dengan
menggunakan SPSS Versi 17.
Dasar
pengambilan
sekolah
Berdasarkan
asal
hasil
dalam
penelitian dapat dilihat nilai
keputusan
rata-rata (mean) mahasiswa
adalah jika nilai signifikansi
yang
> 0,05 maka Ho ditolak,
64.0025 dan mahasiswa yang
sebaliknya
nilai
berasal dari SMK 71.0375
signifikansi < 0,05 maka Ho
tidak jauh berbeda. Hal ini
diterima.
dapat
jika
Hasil
homogenitas
dari
dapat
uji
dilihat
pada tabel 7.
dari
SMA
saja terjadi karena
apabila dilihat dari sisi teori belajar
stimulus
yang
diterima mahasiswa
yang
berasal dari SMK berbeda
Pembahasan Berdasarkan penelitian
berasal
uji
hasil
dengan
mahasiswa
yang
independent
berasal dari SMA, sehingga
samples tests menunjukkan
mereka memberikan respon
hasil nilai signifikan 0.699 >
yang
0.05,
yang berasal dari SMK lebih
maka
sebaliknya
Ho
ditolak,
jika
nilai
berbeda.
Mahasiswa
terfokus
kepada
signifikan < 0.05 maka Ha
praktek/pisikomotor,
diterima. Jadi, hipotesis yang
sedangkan mahasiswa yang
dijelaskan
berasal
bahwa
terdapat
dari
SMA
lebih
perbedaan hasil belajar pada
terfokus kepada koknitif /
mata
berfikir.
kuliah
Survey
dan
Jadi
mahasiswa
Pemetaan antara mahasiswa
yang berasal dari SMK hanya
yang berasal dari SMA dan
terfokus kepada apa yang
mahasiswa yang berasal dari
mereka kerjakan dan tidak
SMK
berkembang
Program
Studi
sedangkan
Pendidikan Teknik Bangunan
mahasiswa yang berasal dari
S1
SMA
Jurusan
Teknik
Sipil
mereka
berfikir
sebelum melakukan sesuatu pekerjaan
dan
berkembang
dapat
pada
mereka sudah pernah mempelajari Praktek Survey sewaktu di sekolah
saat dulu,
belajar.
namun
kenyataannya
Mahasiswa yang berasal dari SMA Kesimpulan Berdasarkan
dapat mempelajarinya dengan cepat. penelitian
yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang berasal dari SMA terdapat perbedaan dengan SMK dalam hal praktek survey terutama mata kuliah Survey dan Pemetaan. Mahasiswa yang berasal dari SMA membuktikan bahwa mereka bisa mengikuti mata kuliah Survey dan Pemetaan
yang
sudah
dipelajari
mahasiswa yang berasal dari SMK sewaktu di sekolah dulu. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata (mean)
Survey
dan
Pemetaan
mahasiswa yang berasal dari SMA 64.0025 dan mahasiswa yang berasal
Saran: 1. Bagi mahasiswa yang berasal dari SMA dengan SMK hendaknya dapat mengembangkan pelajaran yang pernah dipelajari sewaktu di sekolah dulu. Jangan terpengaruh dengan lingkungan yang baru harus bisa beradaptasi terhadap perkembangan zaman 2. Bagi mahasiswa yang berasal dari SMA dengan SMK jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai karena ilmu yang telah didapatkan akan berguna di dunia kerja nantinya.
dari SMK 71.0375. Jika dilihat dari asal sekolah yang memperoleh nilai Catatan rata-rata terbaik adalah mahasiswa yang berasal dari SMK, karena
berdasarkan
:
Artikel skripsi
ini penulis
disusun dengan
Pembimbing 1 Drs. Zulfa Eff Uli Ras,
M.Pd dan Pembimbing 2 Drs. An
dari SMA dan SMK pada Mata
Arizal, M.Pd
Kuliah Matematika Terapan II dan
Mekanika
Terapan
II
Angkatan 2012 Jurusan Teknik DAFTAR PUSTAKA
Sipil
Nana sujana. 2010, penelitian hasil proses belajar megajar, bandung: PT Rosdakarya
Slameto (2010). Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhi nya. Jakarta: Rineka Cipta.
Ngalim Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil
Sugiyono.
2013.
Belajar. Yogyakarta: Pustaka
Kualitatif
Pelajar
Alfabeta
Oemar Hamalik. 2012. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta:
Bumi
Metode
Penelitian
R & D.. Bandung:
Syaiful sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta
Aksara Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Rahasia Salman. 2012. Tinjauan Hasil Belajar Mahasiswa dari yang berasal
Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.