1
MINAT BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG TEKNIK KERJA KAYU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Hasiholan Silalahi1, Juniman Silalahi2, Totoh Andayono3 Education Building Techniques FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected] ABSTRACT This research is descriptive quantitative research aimed to see how much interest in entrepreneurship in field of wood working techniques students of technical education department building civil engineering faculty of the state university engineering of padang year in 2011/2012. Data retrieval technique using samples selected at stratified proposional random sampling, as many as 38,6% of the student population numbering 2011/2012 entered the year 158, the sample obtained 61 votes. The preparation of a research instrument based on the likert scale. Research instrument was a questionnaire. Questionnaire given to 61 students, the number of questions in the questionnaire 38 points. The questionnaire used to determine student interest in technical education courses majoring in civil engineering building for entrepreneurship in the field of wood working techniques, in terms of the six indicators that influence. Based on indicators that effect interest in entrepreneurship in field of wood working techniques students of technical education department building civil engineering faculty of the state university engineering of padang to achieve the degree of achievement of 70,40% included in the category is quite high. Keywords : interest in entrepreneurship, wood working techniques, civil engineering students. 1
Alumni Prodi Pendidikan Tekni Bangunan Wisuda Periode 105 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 3 Dosen Jurusan Teknik Sipil FT UNP 2
Pendahuluan Pendidikanmerupakan kebutuhan mutlak bagi seluruh umat manusia, dengan pendidikan manusia memiliki
pengetahuan, nilai dan sikap dalam berbuat
untuk
ikut
menunjang
pertumbuhan dan pembangunan yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya. Pendidikan
2
jugamerupakan
sarana
yang
perkembangan
zaman
saat
ini,
disediakan oleh pemerintah untuk
diharapkan juga lahir generasi bangsa
mencetak
peserta
yang cerdas dan terampil, serta
didik yang nantinya akan bersaing
berkepribadianmandiriuntukkemajuan
dalam dunia kerja. Oleh karena itulah,
bangsa.
produk-produk
di dalam sistem pendidikan terdapat muatan
. Persaingan mencari pekerjaan
kurikulum yang diciptakan
untukmenyesuaikandengan kebutuh-
bukanlah
sesuatu
yang
mudah.
Semakinmeningkatnya
an dunia kerja.
jumlah
pengangguran terdidik di Indonesia, Sesuai dengan Undang-Undang
salah
satunya
disebabkan
oleh
No.20 tahun 2003 tentang Sistem
enggannya lulusan perguruan tinggi
Pendidikan
untuk membuka lapangan pekerjaan
Nasional pada Bab II,
pasal 3 menyatakan bahwa:
sendiri/berwirausaha.Menjadi
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta mampu bertanggung jawab. Dari bunyi fungsi di atas, seluruh komponen mencerdaskan menjadi
bangsa wajib
kehidupan
manusia
yang
danproduktif.Seiringdengan
bangsa mandiri
wirausahawan seringkali dipandang sebagai pilihan karir yang tidak terlalu disukai, karena dihadapkan pada situasi keseharian yang tidak pasti. Angka
pengangguran
dapat
ditekan seminim mungkin apabila penduduk yang usia produktif angkatan
kerja
menggantungkan
kita diri
pada
dan tidak PNS
maupunperusahaanperusahaanswasta. Salah satu visi baru yang perlu dimiliki oleh para mahasiswa adalah menjadi pencipta lapangan kerja, sehingga mereka tidak saja dapatmenyelamatkan masa depannya, tetapi juga dapat membuka
3
lapangan kerja baru bagi rekan-
baru saja lulus, kebanyakan dari
rekannya.
mereka lebih menginginkan pekerjaan Negeri
Padang
yang mapan dengan mendapatkan
salah
satu
lembaga
status yang terhormat dan banyak
perguruan
tinggi
yang
ada
di
menghasilkan pendapatan. Bahkan
Sumatera
Barat.
Program
Studi
mahasiswa lulusan program studi
Pendidikan Teknik BangunanJurusan
pendidikan teknik bangunan ada yang
Teknik
bekerja
Universitas merupakan
Sipil
Fakultas
Teknik
tidak
sesuai
dengan
Universitas Negeri Padang disamping
pendidikan terakhirnya, sebagian juga
menghasilkan tenaga pendidik dan
ada menjadi pengangguran.
juga tenaga ahli dalam bidang Teknik
Pengetahuandanketerampilanma
Sipil.Lulusan Jurusan Teknik Sipil
hasiswaprogram
Universitas Negeri Padang berpotensi
teknik
besar
selama
untuk
membuka
berwirausaha
lapangan
bangunan di
pendidikan
yang
bangku
diperolah perkuliahan
karena
merupakan modal dasar yang dapat
banyak didukung mata kuliah Jurusan
digunakan untuk berusaha dalam
Teknik
bidang Teknik Sipil atau konstruksi
Sipil.
kerja
atau
studi
Mahasiswa lulusan
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
bangunan,
Teknik Sipil FT-UNP dapat diterima
gedung,
didunia kerja, pegawai negeri, baik
perairan/irigasi,
sebagai
kontruksi,
tenaga
pendidik
maupun
seperti
pembangunan jalan/jembatan,
jasa
perencanaan
pengawas,
ataupun
bekerja di perusahaan dan instansi
pekerjaan pembuatan bahan material
lainnya, bahkan membuka lapangan
bangunan, usaha teknik kerja kayu
pekerjaan sendiri sesuai dengan ilmu
pembuatan
yang didapat ketika mengikuti masa
pekerjaan teknik sipil lainnya.
studiserta mampu mengembangkannya.
Dalam
mebel/furnitur
bidang
teknik
dan
sipil
pembuatan mebel banyak mengalami Kecenderungan sebagian besar
mahasiswa,
termasuk
perkembangan, diantaran mendisain
mahasiswa
interior ruangan. Dengan adanya ilmu
tingkat akhir, serta para sarjana yang
dasar dalam bidang teknik sipil,
4
praktek kerja kayu maupun teori
dan Walstad dalam Nurul Indarti,
memampukan mahasiswa teknik sipil
2008).
untuk
lebih
dalam
Menurut Slameto (1995:180)
menciptakan konstruksi atau inovasi
“minat adalah suatu rasa lebih suka
terbaru sesuai kebutuhan ruangan
dan rasa ketertarikan pada suatu hal
yang
atau
terbuat
berkreasi
dari
kayu.
Serta
aktifitas,
tanpa
ada
yang
mahasiswa mampu membuka peluang
menyuruh.
usaha lain yang dapat dijalankan
adalah
sesuai
hubungan antara diri sendiri dengan
dengan
kemampuan
yang
dimilikinya.
Minat
pada
penerimaan
dasarnya
akan
sesuatu
sesuatu di luar diri. Semakin kuat
Mahasiswa
menggangap
ataudekat hubungan tersebutsemakin
memulai usaha yang baru sesuai
besar minat”. Sedangkan pengertian
dengan jurusan yang telah dipelajari
minat menurut bahasa Etimologi,
membutuhkan modal yang besar,
ialah usaha dan kemauan untuk
tantangan dan rintangan setiap saat,
mempelajari (Learning) dan mencari
pendapatan yang tidak pasti, waktu
sesuatu. Secara Terminologi minat
berkerja yang tidak terbatas, butuh
adalah
kerja
kemauan terhadap sesuatu hal. Jadi
keras
dan
pengalaman
sebelumnya dalam berwirausaha. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa keinginan/minat berwirausaha
Secara
kesukaan
umum
minat
dan
adalah
kecenderungan terhadap sesuatu. Menurut Noeng Muhadjir dalam
mahasiswa
Maman Suryaman (2006) minat juga
merupakan sumber bagi lahirnya
dipandang sebagai jenis motif, yang
wirausaha-wirausaha
dapat diterjemahkan dengan dorongan
Sikap,
para
keinginan,
perilaku
dan
masa
depan.
pengetahuan
(drive),
keinginan
(desire),
yaitu
mereka tentang kewirausahaan akan
suatu tenaga dari dalam diri yang
membentuk
menyebabkan
kecenderungan
dalam
membuka usaha-usaha baru di masa
bertindak.
mendatang (Gorman et al, Kourilsky
Hilgard memberi
kita
berbuat
Sedangkan dalam
dan
pendapat
Slameto
(2010)
rumusan,minat
adalah
5
kecenderungan
yang
tetap
memperhatikan
dan
untuk
mengenang
Istilahselain wiraswasta,
wirausaha
secara
yaitu
etimologis
beberapa kegiatan. Seperti kegiatan
wiraswasta merupakan suatu istilah
yang
di
yang berasal dari kata-kata “wira” dan
yang
“swasta”. Wira berarti berani, utama
diminati
perhatikan
seseorang,
terus-menerus
disertai dengan rasa senang.Minat
atau
perkasa.
Swasta
merupakan
merupakan sifat yang relatif menetap
paduan dari dua kata: “swa” dan
pada diri seseorang.
“sta”. Swa artinya sendiri, sedangkan dan
sta artinya berdiri. Swasta dapat
Suryana
diartikan sebagai berdiri menurut
(2009:62)“wirausaha adalah seorang
kekuatan sendiri. Menurut Wasty
yang memplaning, mengorganisasi
Soemanto
dan mengelola keuntungan sebuah
ialah keberanian, keutamaan, serta
perusahaan disamping menghadapi
kemampuan
Menurut
Richard
Raphdalam
dan
ketidakpastian Sedangkan
resiko”.
menurut
David
C.
McClelland dalam Suryana (2009:62)
“wiraswasta
(2002:42)
kebutuhan
dalam serta
memenuhi memecahkan
permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri”.
“wirausaha yang sukses adalah berani
Menurut David C.McClelland
mengambil resiko, tegas, energik,
dalam
bertanggung jawab, dapat membuat
“kewirausahaan ditentukan oleh motif
keputusan
berprestasi,
yang
memprediksi
rasional, depan
(2009:62)
sikap
nilai,
dan
dan
keberhasilan, prilaku kewirausahaan
mempunyai kemahiran organisasi”.
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu
MenurutSuryana(2009:2)
meliputi hak kepemilikan (property
“kewirausahaan(entrepreneurship)ada
right),
lah kemampuan kreatif dan inovatif
(ability/competency)
yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
(insentive).
daya
ekternal yaitu mencangkup sikap,
untuk
masa
dapat
Suryana
mencari
mencapai kesuksesan”.
peluang
nilai,
kemampuan/
kompetensi dan
Sedangakan
aspirasi,
emosi”.Diperkuat
perasaan oleh
isentif faktor
dan Ibnoe
Soedjono (2009), kemampuan efektif
6
mencangkup sikap, nilai, aspirasi,
mebel/furniture, dan konstruksi kayu
perasaan dan emosi yang semuanya
(kuda-kuda,
sangat tergantung pada lingkungan
jendela). Mebel berasal dari kata
yang ada, maka dimensi kemampuan
“movable” yang artinya bisa bergerak,
efektif dan kognitif merupakan bagian
mebel
dari
perlengkapanrumah yang mencakup
pendekatan
kemampuan
kewirausahaan.
kuzen,
atau
pintu,
furnitur
dan
adalah
semua barang seperti kursi, meja, dan
Pada penjelasannya Teknik sipil
lemari.
Sedangkan
kata
furnitur
merupakan bagian dari ilmu Teknik
berasal dari bahasa Prancis fourniture
Bangunan atau konstruksi Bangunan.
(1520-30
Konstruksi bangunan suatu pekerjaan
mempunyai asal kata fournir yang
yang
artinya
bergerak
di
bidang
Masehi).
furnish
Fourniture
atau
perabot
pembangunan infrasruktur, apakah itu
rumah/ruangan. Walaupun mebel dan
struktur konstruksi bangunan gedung,
furnitur punya arti yang beda, tetapi
perumahan, pengairan, jalan raya, dan
yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi,
jembatan ataupun pembuatan material
lemari, dan seterusnya.
bangunan serta pembuatan teknik
Mahasiswaprogram
studi
kerja kayu seperti mebel/furnitur.
pendidikan teknik bangunanjurusan
Sektor pembangunan di Indonesia
teknik sipil disamping sebagai tenaga
mulai dipandang luas menjadi suatu
kependidikan juga mampu bekerja
industri, sebab konstruksi bangunan
pada
bukan
perencana, pelaksana dan pengawas
hanya
pembangunan angggaran,
sekedar yang
tetapi
objek
menghabiskan
maupun
juga
begitu
memberikan
sumbangsih
pembangunan
dan
mampu bagi
perekonomian
bangsa. Pada
bidang
kontruksi
sebagai juga
sebagai
desainer/Arsitek
sebagai
pelaksana
konstruksi/kontraktor. Adapun berwirausaha sebagai perencana konstruksi untuk membuat
usaha
teknik
sipil
rumah yang sederhana, maupun yang
khususnya kerja kayu sering kali
modern bahkansampai rumah mewah,
dikaitkan
bahkan
dengan
usaha
gedung
tingkat,
maupun
7
usaha perkayuan. Bisa juga dengan
mahasiswa yang tahun masuk 2011
membuat
dan 2012. Waktu penelitian dilakukan
usaha
konveksi
seperti
membuat berbagai macam perabot
pada semesterJuli - Desember 2015.
mebel/furnitur yang membutuhkan
Populasi pada penelitian ini
ilmu konstruksi kerja kayu maupun
adalah Mahasiswa Program Studi
ilmu konstruksi lainnya. Misalnya
Pendidikan
pada
angkatan
konveksi
pembuatan
pintu/jendela,
kusen
maupun
pintu/jendela
yang
daun
terbuat
dari
konstruksi kayu maupun baja ringan.
Penelitian penelitian menggunakan kuantitatif.
2011
dan
Bangunan 2012
yang
terdaftar pada semester Juli-Desember 2015. Sesuai diperoleh
Metode Penelitian
Teknik
dengan
maka
data
yang
mahasiswa
yang
menjadi populasi adalah seperti yang ini
merupakan
deskriptif
dengan
metode
deskriptif
Metode
inidigunakan
untuk
mendiskripsikan
minatberwirausaha
dalam
bidang
teknik kerja kayu pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik BangunanJurusan
Teknik
Sipil
tertera dalam tabel berikut ini: Tabel ,Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Tahun No asi Mahasiswa Masuk 1 2011 81 orang 2 2012 77 orang Jumlah
158 orang
(Sumber: Registrasi UNP Semester Juli-Desember 2015)
Fakultas Teknik Universitas Negeri Agar pengambilan sampellebih
Padang. Tempat
penelitian
ini
bersifat representatif atau mewakili
dilaksanakan di Jurusan Teknik Sipil
populasi,
maka
Fakultas Teknik Universitas Negeri
diambil
dengan
Padang. Penelitian ini juga dilakukan
proposional random sampling atau
pada
sampel yang stratanya sama dan
Mahasiswa
Program
Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
proposional/porsi
Teknik
Penentuan
Sipil
Universitas
Fakultas
Negeri
Padang
Teknik yaitu
menggunakan
ukuran
sampel
metodestratified
yang
besarnya rumus
sama. sampel
dari
Taro
8
Yamane dalam Riduwan (2010:65) sebagai berikut:
Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu minat berwirausaha dalam bidang teknik kerja kayu
158
𝑛 = (158 .0,1²)+1 = 61 responden
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
Adapun
besarnya
taraf
kesalahan yang sering digunakan
Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
menurut Sugiyono (2009) adalah 1%, 5%, dan 10%. Maka dari itu peneliti menetapkan nilai presisi yang dipakai pada rumus ini adalah sebesar 10 %. Pada penelitian ini jumlah populasi
keseluruhan
adalah
158
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang terkumpul langsung
dari
responden
dengan
memberikan angketyang berhubungan dengan masalah.
berarti lebih dari 100, maka teknik
Bentuk angket yang digunakan
”random
adalah angket tertutup yakni angket
yang digunakan adalah sampling”. Dari
yang sudah disediakan jawabannya. perhitungan
tersebut,
didapat jumlah sampel yang diteliti sebanyak 61 responden mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT UNP.
Adapun
untuk
pembagian
setiap populasi pada jumlah sampel setiap stratanya sebagai berikut:
Responden tinggal memilih salah satu alternatif disediakan.
jawaban
yang
Dengan
telah
angket
ini
diharapkan dapat diketahui tentang data diri, pengalaman, pengetahuan dan
terutama
mengenai
minat
bidang
teknik
berwirausahadalam
kerja kayu yang dimiliki mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
61 x 100 % = 38,6 % 158
Bangunan
Jurusan
Teknik
Sipil
Fakultas TeknikUniversitas Negeri 38,6 % x 81 = 31 ( jumlah sampel
Padang. Pertanyaan
mahasiswa 2011 ) 38,6% x 78 = 30 ( jumlah sampel mahasiswa 2012 )
dalam
angket
berpedoman pada indikator-indikator dari
variabel
penelitian
yang
9
dijabarkan dalam beberapa butir soal.
terdiri dari : Sangat Setuju (SS),
Semua butir soal dalam angket berupa
Setuju (S), Kurang Setuju (KS),
pertanyaan
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
responden
obyektif hanya
sehingga
memberi
tanda
Setuju (STS) untuk item positif
silang (X) pada salah satu jawaban
skornya 5,4,3,2,1 dan untuk item
yang dianggap paling sesuai dengan
negatif skornya 1,2,3,4,5.
keadaannya. Dalam angket ini akan
Untuk responden uji coba yaitu
disediakan lima alternatif jawaban.
mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik
Setiap butir soal diberi skor yaitu:
Bangunan
item positif skornya 5,4,3,2,1 dan
Universitas Negeri Padang angkatan
untuk item negatif skornya 1,2,3,4,5.
2011 dan 2012 yang berjumlah 30
Instrumen pengumpulan
penelitian data
yang
dalam
Fakultas
Teknik
orang.
peneliti
Setelah
dilakukan terhadap
uji
gunakan berupa angket. Skala yang
instrumen
digunakan adalah skala likert, dalam
mahasiswa angkata 2011 dan 2012
A. Muri (2007) skala dikembangkan
Pendidikan
oleh Rensis Likert yang bertujuan
Fakultas Teknik UNP, maka hasil uji
untuk mengukur sikap individu dalam
angket validitas terhadap 50 butir
dimensi yang sama dan individu
pernyataan yang dilakukan dengan
menempati dirinya ke arah satu
meggunakan program SPSS versi
kontinuitas dari butir soal. Skala ini
17.00 diperoleh 38 butir pernyataan
menyediakan lima alternatif jawaban
yang valid. Karena berdasarkan nilai
yang terdiri dari pernyataan positif
Corrected Item-Total Correlation>
(favorable) dan pernyataan negatif
rtabel adalah sebanyak 38 butir, dimana
(unfavorable).
untuk n = 30, rtabel = 0,361. Butir soal
Teknik
30
coba orang
Bangunan
Menyusun butir-butir instrumen
yang tidak valid dan dinyatakan
sesuai dengan kisi-kisi yang dibuat,
gugur karena nilai Corrected Item-
penyusunan
diusahakan
Total
kemudahan
sebayak
angket
mempertimbangkan pengisian oleh subjek
penelitian.
Skala dalam bentuk tingkat jawaban
Correlation<
rtabel
adalah
12 butir soal yang gugur,
yaitu: B4, B14, B17, B18, B22, B27, B30, B34, B40, B42, B43, dan B47.
10
Pengambilan keputusan reliabel atau tidaknyaadalah : Jika rhitung (nilai koefisien reliabel) bernilai positif dan > (besar) rtabel, maka butir instrumen dinyatakan reliabel. Jika rhitung (nilai koefisien reliabel) bernilai negatif dan < (kecil) rtabel, maka butir instrumen dinyatakan tidak reliabel. Reliabilitas < 0,6 (nol koma enam) kurang baik, 0,7 (nol koma tujuh) cukup, dan > 0,8
yang digunakan klasifikasi sebagai berikut: Tabel, Interval Persentase dan Kategori Interval Persentase 90 – 99 80 – 89 70 - 79 60 - 69 0 – 59
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup tinggi Rendah Sangat Rendah
(nol koma delapan) adalah baik. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen
menggunakan
program
SPSS versi 17.00, maka hasil uji
Sumber : A. Muri (2007 : 303) Hasil Penelitian 1. Memiliki
Keinginan
Untuk
reliabilitas dapat diperoleh dari nilai
Berwirausaha
Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,932
Untuk derajat pencapaian di lihat dari hasil perhitungan berikut ini: ∑ Skor (n) = 1871
(nol
koma
sembilan
tiga
dua)
dinyatakan baik/signifikan.
∑ Responden (N)
= 61
pencapaian (DP) responden pada
∑ Item
= 9
variabel
Skala Tertinggi
= 5
Untuk
mendapatkanderajat
dapat
diketahui
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : Dp =
n x 100% N
Maka berdasarkan data di atas di peroleh derajat pencapaian sebesar 68,16 % dan termasuk dalam kategori rendah.
Keterangan : Dp = Derajat pencapaian n = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah responden x Jumlah soal x Skala tertinggi Sedangkan pengkategorian nilai derajat pencapaian (DP) responden
2. Mempunyai Kemampuan Untuk Mewujudkan Berwirausaha.
Keinginan
11
Untuk derajat pencapaian
Untuk derajat pencapaian
responden dapat dilihat dari hasil
responden dapat dilihat dari hasil
perhitungan berikut ini:
pengukuran berikut ini:
∑ Skor (n)
= 1579
∑ Responden (N)
= 61
∑ Item
= 7
Skala Tertinggi
= 5
∑ Skor (n)
= 640
∑ Responden (N)
= 61
∑ Item
= 3
Skala Tertinggi
= 5
Maka berdasarkan data di Maka berdasarkan data di atas diperoleh derajat pencapaian sebesar 73,95 % dan masuk dalam
atas diperoleh derajat pencapaian responden
sebesar
69,94
%
termasuk dalam kategori cukup tinggi.
kategori cukup tinggi.
5. Motivasi Dan Cita-cita Untuk 3. Keberanian Menghadapi Resiko atau Tantangan yang
Berwirausaha
Akan Untuk derajat pencapaian
Terjadi Untuk derajat pencapaian responden dapat dilihat dari hasil pengukuran berikut : ∑ Skor (n)
= 861
∑ Responden (N)
= 61
∑ Item
= 4
Skala Tertinggi
= 5
Maka berdasarkan data di atas diperoleh derajat pencapain sebesar 70,57% dan masuk dalam kategori cukup tinggi.
responden dapat di lihat dari hasil pengukuran berikut ini: ∑ Skor (n)
= 1659
∑ Responden (N)
= 61
∑ Item
= 8
Skala Tertinggi
= 5
Maka berdasarkan data di atas diperoleh derajat pencapaian responden
Dan Inisiatif
67,99
%
termasuk dalam kategori rendah. 6. Lingkungan Lingkungan
4. Memiliki Jiwa Kreatif, Inovatif
sebesar
Akademi/kampus, Keluarga,
Lingkungan Masyarakat
Dan
12
Untuk derajat pencapaian
menyadari
kemampuan
responden dapat dilihat dari hasil
dimiliki
dan
pengukuran berikut ini:
keinginan
minat
yang
menumbuhkan berwirausaha
∑ Skor (n)
= 1533
dalam bidang teknik sipil untuk
∑ Responden (N)
= 61
dapat
∑ Item
= 7
menamatkan pendidikannya serta
Skala Tertinggi
= 5
menekuni dan mendalami mata
digunakan
setelah
kuliah pendukung yang diberikan Maka diatas
berdasarkan
data
diperoleh
pencapaian
derajat
responden
sebesar
71,80 % dan masuk dalam cukup tinggi
untuk dapat diterapkan didunia kerja. Upaya ini agar mahasiswa lebih meningkatkan keinginannya untuk berwirausaha. b) Mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
Pembahasan
keinginan
berwirausaha teknik kerja kayu
Berdasarkan
masing-masing
dalam
usaha
indikator yang mempengaruhi minat
permebelan/furniture, mahasiswa
mahasiswa Program Studi Pendidikan
khususnya jurusan teknik sipil
Teknik Bangunan Jurusan Teknik
untuk
Sipil FT-UNP untuk berwirausaha
kemampuan
dalam bidang kerja teknik kerja kayu
supaya
derajat pencapaiannya adalah 70,40 %
perkembangan seluruh konstruksi,
termasuk dalam kategori
cukup
baik konstruksi kayu, kontruksi
indikator
baja maupun konstruksi beton.
memiliki pembahasan yang berbeda
Karena perkembangan konstruksi
sesuai
kerja
tinggi.
Dimana
setiap
derajat
pencapaian
yang
lebih
mengembangkan dalam
prakteknya
mampu
kayu
mengikuti
khususnya
seperti
berbeda tiap indikatornya. Seperti,
mebel/furnitur
a) Memiliki
untuk
banyak mengalami perkembangan
bagi
diluar dari teori yang dipelajari.
jurusan
Teori tersebut hanya sebagai dasar
keinginan
berwirausaha, mahasiswa
diharapkan
khususnya
teknik sipil agar lebih cepat
telah
sangat
13
untuk
mengembangkan
proses
hasil yang jauh lebih baik. c) Keberanian
kayu
khususnya
yang
harus
mengalami perkembangan sesuai
menghadapi
resikoatau tantangan yang akan
teori dasar yang dipelajari. e) Motivasi
dan
cita-cita
yang
masa
depan
terjadi, Perlu adanya peningkatan
berorientasi
kegiatan yang mensosialisasikan
khususnya teknik kerja kayu dalam
mahasiswa terhadap peluang kerja
usaha permebelan/furnitur, baiknya
yang
mahasiswa
tidak
diinstansi
hanya
diperoleh
tertentu
melainkan
pada
mengalami
perkembangan dalam motivasinya
membuka peluang kerja sendiri,
untuk
baik secara kelompok maupun
usaha teknik kerja kayu dalam
mandiri. Khususnya mahasiswa
usaha
teknik sipil untuk lebih melihat
selalu mengalami perkembangan
jauh pekembangan pembangunan
dan
yang terkadang tidak didapat teori
diperlukan setiap manusia baik
maupun
dalam
praktek
dikampus.
berwirausaha,
permebelan/furnitur
kegunaannya
proses
Seperti konstruksi teknik kerja
maupun
kayu
kebutuhannya.
yang
terus
menngalami
khususnya
yang
yang
selalu
pembangunan
merenovasi
sesuai
Mahasiswa
perkembangan, baik dari segi
diharapkan lebih giat mempelajari
efisien waktu, bentuk, dan tempat
perkembangnan
yang digunakan.
termotivasi dalam berusaha.
d) Memiliki jiwa kreatif, inovatif,
f) Lingkungan
tersebut
agar
akademi/kampus,
dan inisiatif, mahasiswa harus
lingkungan keluarga dan lingkung-
lebih banyak mengikuti kegiatan
an masyarakat mendukung usaha
yang ada dikampus sebagai sarana
yang
yang bertujuan mengembangkan
diharapkan lebih mengembangkan
kepribadian dalam meningkatkan
kemampuan sesuai bidang yang
pola pikir dan mental dalam
ditekuni, seperti usaha teknik kerja
menghadapi
kerja
kayu mahasiswa harus mampu
sebenarnya setelah menamatkan
menguasai praktek yang berkaitan
pendidikan. Seperti praktek kerja
dengan usaha teknik kerja kayu
dunia
dilaksanakan,
mahasiswa
14
baik praktek kerja kayu, praktek
kepada
kerja plambing, praktek kerja batu
pengembangan diri mahasiswa,
dan beton sebagai dasar untuk
seperti
mengembangkan
ilmu
universitas
dimiliki
dikembangkan
dan
yang
didunia kerja dan usaha.
pihak
pihak
terkait
fakultas lebih
dan banyak
mensosialisasikan
makna
berwirausaha sesuai jurusan yang ditekuni agar mahasiswa tumbuh minat berwirausaha serta mampu
Saran Melalui hasil yang diperoleh
dikembangkangkan
dan
pada penelitian ini, pada dasarnya
dimanfaatkan setelah menamatkan
belum banyak bisa disumbangkan,
pendidikan dikampus.
tetapi
hasil
penelitian
ini
telah
2. Kepada
mahasiswa
memberikan gambaran tetang minat
mahasiswa
mahasiswa Program Studi Pendidikan
mampu
Teknik
kemampuan sesuai dengan ilmu
Bangunan
Teknik
Sipil
teknik
khususnya sipil
agar
mengembangkan
Fakultas Teknik Universits Negeri
yang
Padang untuk berwirausaha dalam
sehingga
bidang teknik kerja kayu. Untuk itu
lapangan pekerjaan yang telah ada
penulis mengajukan saran sebagai
dengan skill yang dimiliki, serta
berikut;
membangun karakter diri untuk
1. Diharapkan kepada dosen yang
tidak tertumpu dalam satu bidang
mengajar mata kuliah kejuruan
tujuan akhir pendidikan untuk
agar lebih memberikan motivasi
kegiatan pekerjaan yang telah ada,
terhadap minat mahasiswa untuk
melainkan menciptakan lapangan
berwirausaha dalam bidang teknik
pekerjaan
kerja kayu khususnya pada mata
pekerjaan teknik sipil khususnya
kuliah
teknik
manajemen
Ekonomi
Teknik,
proyek, Rencana
Anggaran Biaya, Struktur Kayu dan
mata
pendukung
kuliah lainnya.
praktek Begitupun
dipelajari
dengan
mampu
menguasai
sendiri.
kerja
baik
kayu
Karena
selalu
mengalami perkembangan kearah lebih maju dan baik.
15
Catatan:
Artikel
ini
disusun
berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing:
1)Drs.
Juniman
Silalahi, M.Pd. 2) Totoh Andayono, S.T.,M.T DAFTAR PUSTAKA A.Muri Yusuf. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. A. Gray. Douglas. 1996. Anda Siap Sebagai Wiraswasta?. edisi III. Jakarta: Arcan Buchari Alma Kewirausahaan. Bandung.
. Alfa
Buchari Alma. Kewirausahaan.Edisi Alfa Beta. Bandung.
2013. Beta.
2009. Revisi.
Departemen Pendidikan Nasional UNP. 2009. Buku panduan penulisan Tugas Akhir / Skripsi Universitas Negeri Padang. Padang. UNP Humas.2011. Jumlah wirausaha rendah sebabkan pengangguran dan kemiskinan (www.umy.ac.id/jumlahwirausahawan-rendahsebabkan-pengangguran dankemiskinan.html) Kasmir. 2012. Kewirausahaan. Edisi Revisi. Jakarta. RajaGrafindo Persada.
Longenecker G Justin, Moor W Carlos,dkk. 2001 .kewirausahaan menajemen usaha kecil. Jakarta: Salemba Empat Maman Suryaman,. 2006. Minat Berwirausaha Pada mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Laporan Penelitian). Semarang : UNS Mebel - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani.2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober 2008. Riduwan. 2005. Belajar Mudah Peneliti Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula Bandung: Alfabeta Slameto. 1995. Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruinya. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudradjad. 2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran Dan Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta. Sinar Grafika. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
16
Suharsimi Arikunto. 2008. DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sunarya,PO Abas ,Sudaryono, dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta. Andi Offset. Suryana. 2009. Kewirausahaan (pedoman Praktis: kiat dan proses menjadi sukses) . Jakarta: Salemba Empat Undang-Undang Repoblik Indonesia. 2003. No 20. Pasal II ayat 3.” Sistem Pendidikan Nasional”. Bab II.Hlm.5. Wasty Soemanto. 2002. Pendidikan Wiraswata. Jakarta : Bumi Aksara