Mata Kuliah Kewirausahaan
Medan, Desember 2009
USAHA PEMBUATAN KERIPIK BIJI DURIAN BUMBU BALADO DENGAN TINGKAT PEDAS YANG BERBEDA
Do sen Pengasuh: DR. Budi Utomo, SP, M.P
Oleh: Ricky Situmorang
061203012
Fajar Ginting
061203020
Erick Marthin Gu ltom
061203028
PROGRA M STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN D EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SU MATERA U TARA 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karuniaNya sehingga makalah ini tepat diselesaikan pada waktunya. Judul dari makalah ini adalah Usa ha Pembuatan Keripik Biji Durian Dengan Tingka t Pedas Yang Berb eda. Makalah ini berisikan tentang gambaran usaha dalam pembuatan keripik biji durian pada tingkat pedas yang berbeda. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak DR. Budi Uto mo , SP, MP selaku dosen pengasuh Mata Kuliah Kewirau sahaan. Di samping itu penghargaan penulis juga sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis juga menerima saran dan kritik yang membangun dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalahini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Medan, Desember 2009
PENULIS
i
DAFTAR IS I Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI………………………………………………………………. ... ii PENDAHULUAN Latar Belakang ....................................................................................... Ru musan Masalah .................................................................................. Tuju an Pro gram ..................................................................................... Luaran Yang Diharapkan ....................................................................... Kegu naan Program.................................................................................
1 1 2 2 2
GAMBARAN UM UM RENCANA USAHA ................................................ 3 METODE PELAKSANAAN PROGRAM .................................................... 10 ANALISA USAHA ...................................................................................... 13 PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................ 18 Saran...................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA
ii
1
PENDAHULUAN
Lata r Belaka ng Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup. Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan. Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik dari biji durian seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini. Umumnya biji durian hanya dibuang setelah diambil (dimakan) daging buahnya dan belum dimanfaatkan secara lebih baik. Padahal biji durian kebanyakan mengandung tepung, protein dan lemak sehingga dimungkinkan untuk dapat diolah menjadi produk pangan. Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut maka perlu adanya inisiatif untuk melakukan usaha pembuatan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda, karena akan menambah nilai ekonomis dari biji durian tersebut jika diolah dan dipasarkan secara profesional. Rumusan Masa lah 1.
Bagaimana pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat?
2
2.
Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?
3.
Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?
Tujuan Program 1.
Untuk mengetahui pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat.
2.
Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.
3.
Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.
Luara n Ya ng Dihara pkan Terciptanya proses produksi keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat. Kegunaan Prog ra m Meningkatkan nilai ekonomis pada biji durian dan membuka lapangan kerja baru.
3
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Sejarah Singkat Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam (Anonim, 2009). Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur) (Anonim, 2009). Di Thailand, durian merupakan komoditas komersial yang sudah dikelola secara agribisnis. Tanaman durian di Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada buah skal kecil, baik di lahan-lahan kering, lahan pasang surut, maupun di perkarangan (Anonim, 2009). Deskripsi Bua h Bentuk buahnya bulat panjarig lonjong dan berjuring lima. Kulit buah kuning kehijauan, berduri kerucut yang tersusun jarang. Daging buah kuning gading,
kering,
berserat
halus,
clan
berlemak.
Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5-2,5 cm. Rasanya sangat khas, selain manis juga ada rasa gurih seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup tinggi. Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenis durian lain. Bijinya kecil, bahkan banyak di antaranya yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas 300-600 buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah (Anonim, 2009).
4
Klasifikasi Ilmiah Duria n Kerajaan : Plantae Ordo
: Bombales
Famili
: Bombaceae
Genus
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus Murr.
(Wikipedia, 2009). Jenis Ta na man Tanaman durian termasuk famili bombaceae sebangsa pohon kapukkapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) durio, nesia, lahia, boschia dan coelostegia (Anonim, 2009). Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan) (Anonim, 2009). Manfaat Tanaman Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, juga terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu: 1.
Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2.
Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3.
Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
4.
Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.
(Anonim, 2009).
5
Sentra Penana ma n Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand (Anonim, 2009). Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup
tinggi
sehingga
berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku pengisi farmasetik. Biji durian sebagai bahan makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Di Thailand, biji durian sudah cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi campuran daging buahnya. Bubur biji durian ini menghasilkan kalori yang cukup potensial bagi manusia (Aak, 1997). Menurut Febriani (2005) bahwa kandungan gizi pada tepung biji durian mengandung protein sebesar 6,70% dan lemak sebesar 0,82%. Tabel 1. Kandunga n Gizi Pada Pati Biji Durian Nilai Khasiat per 100 g Tenag a 150 kkal 620 kJ Karbohidrat 2 7 .0 9 g Serat pan gan 3 .8 g Lemak 5.33 g Protein 1.47 g Air 65 g Vitamin C 19.7 mg 33% Kalium 436 mg 9% Sumber: USDA Nutrient Database (2008) dalam Wikipedia (2009)
Pembukaan Usaha Pembuatan Keripik Biji Duria n Prospektif Masa Depan Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang dijalankan dan belum diketahui oleh masyarakat banyak. Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam
6
bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha pembuatan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda akan dapat bertahan menghadapi persaingan dengan produk keripik lainnya. Di samping itu, karena usaha keripik biji durian merupakan jenis makanan yang masih baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu pendekatan yang lebih maksimal lagi agar usaha keripik biji durian tidak akan diragukan lagi. Sanjay merupakan nama salah satu produk keripik bumbu balado yang berasal dari Padang dan itu merupakan makanan ringan khas Padang dengan rasa yang sangat pedas. Jika keripik sanjay biji durian dibandingkan dengan keripik sanjay singkong, dengan melihat harga singkong yang semakin mahal kemungkinan besar harga keripik singkong bumbu balado juga mahal. Untuk dapat meningkatkan nilai ekonomis kripik maka penulis ingin membuat sanjay dari biji durian karena disamping harganya yang relatif murah juga biji durian tersebut belum banyak dimanfaatkan serta masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Dengan dibuatnya keripik sanjay biji durian maka harga keripik sanjay akan lebih murah dibandingkan dengan harga keripik sanjay singkong. Upaya untuk penganekaragaman rasa dan meningkatkan nilai jual keripik maka penulis membuat sanjay biji durian yang semula mempunyai rasa asin dikembangkan menjadi rasa pedas, sehingga harga keripik biji durian akan lebih murah dan konsumen yang mengkonsumsi keripik biji durian tidak akan cepat bosan, sehingga masyarakat akan tetap mencarinya. Dalam soal rasa pada tingkat pedas yang berbeda, penggunaaan cabe merah yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah 10 %, 15 % dan 20 % dari berat bji durian. Sedangkan bahan lain seperti bawang putih, gula pasir, garam yang digunakan sama ukurannya. Analisis Persa ingan Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan usaha lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah
7
yang terencana denan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik biji durian, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik biji durian tersebut. Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih dalam hal pembuatan keripik biji durian. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang dilanjutkan dengan penggorengan. Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya. Dalam hal ini untuk meningkatkan cita rasa dari keripik biji durian tersebut maka keripik tersebut dicampur dengan bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda. Pada produk keripik biji durian ini akan dikemas secara elagan dan unik sehingga akan member nilai jual tersendiri. Dalam kenyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja. Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan pada hal ini akan sangat memanaskan persaingan. Segmentasi Pasar Ya ng Akan Dimasuki Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana keripik biji durian dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas. Produk yang dihasilkan berupa keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer (berupa warung atau toko makanan maupun toko biasa). Selain itu keripik biji durian yang dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir. Keripik biji durian dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor. Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk keripik biji durian ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan
8
skala ekspor ke luar negeri. Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik biji durian yang bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak. Estima si Kela ncara n Usaha Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat. Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan permesinan yang dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi. Selain ditentukan oleh penggunaan permesinan, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order penjualan. Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yang sangat mudah untuk diperoleh yaitu diperoleh dari industri rumah tangga pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah duriannya saja dan bijinya tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji durian juga bisa diperoleh secara gratis karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah (belum ada yang memanfaatkan secara komersial). Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku. Untuk menjaga agar produksi tidak berhenti, maka perlu dipikirkan untuk melakukan kerjasama dengan pengusaha industri rumah tangga pengolah makanan yang bersedia untuk menyediakan bahan baku biji durian yang sesuai dengan kesepakatan bersama antara penyedia bahan baku dengan pelaku usaha. Karena biji durian merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga dan diketahui batas kualitas biji durian yang baik untuk dijadikan bahan baku.
9
Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan dalam mengemas jenis produk seperti keripik biji durian. Untuk itu dilakukan cara pengadaan kemasan yang disesuaikan dengan produk keripik biji durian yang dihasilkan atau juga dengan cara pengadaan kemasan dibuat sendiri secara unik dan kreatif sehingga kemasan tersebut lain dari yang lain. Penetapa n Ha rga Jua l Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, upah pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan pula biaya promosi dan transportasi. Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh. Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen secara langsung dengan harga produk setelah melalui distributor atau agen. Dalam penetapan harga jual ini, juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. Agar hal tersebut tentu tidak ingin terjadi, maka perlu diperhitungkan harga jual produk dari produsen lain.
10
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Bahan Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah: 1. Bahan Dasar a. Biji Durian b. Minyak Goreng c. Minyak Tanah 2. Bahan Pembantu a. Garam b. Bawang putih c. Kemiri d. Cabe Merah e. Gula Pasir 3. Bahan Perend am Biji Durian a. Kunyit Fungsi kunyit dalam proses pembuatan keripik adalah untuk campuran perendaman biji durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis, proses perendamannya yaitu dengan cara kunyit diparut, diambil airnya lalu dicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian direndam selama 30 menit. b. Larutan Kapur Sirih {Ca (OH)2} Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji durian dalam pembuatan keripik, larutan 16 % kapur sirih membutuhkan bahan 160 g kapur sirih ditambah air sebanyak 1000 ml sebagai bahan pelarutnya. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah, menghambat proses pencoklatan pada biji durian selama pengolahan. Alasan penggunaan kapur sirih dengan konsentrasi 16 % karena dapat menurunkan senyawa aksolat dalam biji durian dan memberikan kerenyahan (tekstur) yang baik untuk keripik.
11
Alat Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah: 1. Alat Perajang 2.
Baskom
3.
Gelas Ukur
4.
Kompor Besar
5.
Plastik Pembungkus
6.
Sendok Kayu
7.
Sendok Makan
8.
Slicer
9.
Sotil dan Serok
10. Tampah 11. Timbangan 12. Wajan Proses Pembuata n Keripik Biji Durian 1.
Dipilih biji durian yang masih baik dan segar kemudian dicuci sampai bersih dan kesat.
2.
Biji durian diiris tipis-tipis dengan menggunakan alat perajang pada ketebalan 1-2 mm sambil ditampung dalam baskom yang berisi air dilakukan sampai habis lalu dicuci kembali sampai bersih.
3.
Dimasukan ke dalam baskom perendaman kapur sirih yang telah diberi air kunyit, didiamkan selama 30 menit.
4.
Setelah waktu perendaman selesai, kemudian dicuci kembali sampai bersih dan tiriskan.
5.
Disiapkan bumbu untuk merendam irisan biji durian. Bumbunya yaitu bawang putih, kemiri, dan garam dihaluskan lalu diberi sedikit air.
6.
Biji durian yang telah ditiriskan kemudian direndam dalam bumbu yang telah diberi air selama 5-10 menit supaya bumbu meresap.
7.
Dirtiriskan biji durian kemudian digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan.
12
8.
Keripik biji durian kemudian dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dan disimpan pada tempat yang kering, hasil jadi keripik biji durian 350 gram per resep. Berikut ini akan dicantumkan tabel tentang jenis dan ukuran bahan yang
digunakan dalam pembuatan biji durian bumbu balado dengan menggunakan tiga variasi rasa pedas yang berbeda dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Ta bel 3. J enis Dan Jumla h Ba ha n Ya ng Digunakan Dala m Pembuata n Keripik Biji Durian Bumbu Ba la do No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Baha n Air Air Kunyit Bawang Putih Biji Durian Cabe Merah Garam Gula Pasir Kapur Sirih Kemiri Minyak Goreng
Sampel A 1500 l 25 l 20 g 1000 g 200 g 15 g 200 g 160 g 5g 250 l
Sa mpel B 1500 l 25 l 20 g 1000 g 150 g 15 g 200 g 160 g 5g 250 l
Sampel C 1500 l 25 l 20 g 1000 g 100 g 15 g 200 g 160 g 5g 250 l
13
ANALISIS USAHA
Analisis Keuntungan I.
Pengelua ran Ø Bia ya Pro du ksi 1. Bahan Bahan Langsung (Untuk 1 Bulan) a. Biji Durian 10 kg b. Air Kunyit 1000 l c. Kapur Sirih 5000 gr d. Minyak Goreng 20 l e. Bawang Putih 2 kg f. Kemiri 1,5 kg g. Cabe Merah 2 kg h. Gula Pasir 2 kg i. Garam 500 gr j. Air 15000 ltr Total Untuk 1 Tahun
= = = = = = = = = = = =
Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 70.000 Rp. 200.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 100.000 Rp. 120.000 Rp. 10.500 Rp. 300.000 + Rp. 1.025.000 Rp. 12.300.000
Bahan Tak Langsu ng (Untu k 1 Bu lan) a. Plastik Pembungkus 10 kg @Rp. 13.000 b. Minyak Tanah 50 ltr @Rp. 5.000 Total Untu k 1 Tahun Tota l Bia ya Ba han
= = = = =
Rp. 130.000 Rp. 250.000 + Rp. 380.000 Rp. 4.560 .000 Rp. 16.860.000
2. Upah Tenaga Kerja 2 (Dua) Orang 1 Tahun
=
Rp. 14.400.000
14
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Biaya Peralatan Jenis Alat J umlah (Bua h) Alat Perajang 1 Sendok Makan 4 Gelas Ukur 2 Baskom 2 Kompor Besar 2 Sendok Kayu 2 Slicer 1 Sotil 2 Serok 2 Tampah 3 Timbangan 1 Wajan 2
4. Biaya Penyu su tan Alat No . J enis Alat 1 Alat Perajang 2 Sendok Makan 3 Gelas Ukur 4 Baskom 5 Kompor Besar 6 Sendok Kayu 7 Slicer 8 Sotil 9 Serok 10 Tampah 11 Timbangan 12 Wajan J umlah *Nilai Penyusutan = 5. Biaya Lain-Lain Sewa Tempat Transportasi
Umur Pakai Alat/Bulan 12 12 12 12 36 12 12 12 12 12 36 24 J umlah
Jumla h Nilai ( Rp ) 40.000 10.000 10.000 26.000 240.000 10.000 20.000 10.000 30.000 36.000 50.000 40.000 522.000
* Nila i Penyusuta n (Rp) 3333.333 833.3333 833.3333 2166.667 6666.667 833.3333 1666.667 833.3333 2500 3000 1388.889 1666.667 25.722 ,22
1 Tahun 1 Bulan To tal
Tota l Bia ya Produksi (Pengelua ran Per Ta hun)
= = =
Rp. 1.200.000 Rp. 1.000.000 + Rp. 2.100 .000 +
=
Rp. 33.907.700
II. Pendapata n Per Tahun (Penjua lan Per Tahun) Total Harga Penjualan Kerip ik Biji Du rian Produksi Per Tahun 500 Kanto ng/250 gr @Rp. 10 .000 x 12 bu lan = Rp. 60.000 .000 Keuntungan Per Tahun (Pendapata n – Peng eluara n)
=
Rp. 26.092.300
15
1.
Perhitungan B/C R
Tahu n 0 1 2 3 4 5
Bia ya Total (Ct) (ju taan rupiah) 34 20 15 10 25 20
Penerimaan Total (Bt) (jutaan rup iah) 0 26 30 32 40 32
PF 1 0.84 0.71 0.60 0.51 0.43
PF (Ct) 34 16.94 10.77 6.08 12.89 8.74 89.44 NPV (i=0.18)
PF (Bt) 0 22.03 21.54 19.47 20.63 13.98 97.67
NPV -34 5.08 10.77 13.38 7.73 5.24
8.22
B/C R (t) = = = 1.09 Manfaat ekonomi investasi ini adalah 1.09 kali lebih besar daripada nilai biaya total pada tingkat suku bunga artinya setiap Rp. 1 yang diinvestasikan akan member hasil sebesar Rp. 1.09. Karena BCR > 1 maka investasi dalam penjualan keripik biji durian ini layak secara ekonomis. 2. Perhitungan NPV
Tahu n 0 1 2 3 4 5
Bia ya Total (Ct) (ju taan rupiah) 34 20 15 10 25 20
Penerimaan Total (Bt) (jutaan rup iah) 0 26 30 32 40 32
PF 1 0.84 0.71 0.60 0.51 0.43
PF (Ct) 34 16.94 10.77 6.08 12.89 8.74 89.44 NPV (i=0.18)
PF (Bt) 0 22.03 21.54 19.47 20.63 13.98 97.67 8.22
NPV -34 5.08 10.77 13.38 7.73 5.24
16
Tahu n 0 1 2 3 4 5
Tahun 0 1 2 3 4 5
Tahun 0 1 2 3 4 5
Bia ya Total (Ct) (ju taan rupiah) 34 20 15 10 25 20
Biaya To tal (Ct) (jutaan rup iah) 34 20 15 10 25 20
Biaya Total (Ct) (jutaan rupiah) 34 20 15 10 25 20
Penerimaan Total (Bt) (jutaan rupiah) 0 26 30 32 40 32
PF 1 0.83 0.69 0.57 0.48 0.4
Penerimaan Total (Bt) (ju taan rupiah) PF 0 1 26 0.8 30 0.64 32 0.512 40 0.4 32 0.32
Penerimaan Total (Bt) (ju taan rupiah) 0 26 30 32 40 32
PF 1 0.76 0.59 0.45 0.35 0.26
NPV (i=0 .18) = 8.22 > 0 NPV (i=0 .2) = 6.2 > 0 NPV (i=0 .25) = 1.74 > 0 NPV (i=0 .3) = -2.01 < 0 NPV = 0 terletak antara interest 20 % dan 30 %.
PF (Ct) 34 16.66 10.41 5.78 12.05 8.03 86.96 NPV (i= 0.2 )
PF (Bt) 0 21.67 20.83 18.51 19.29 12.86 93.16
PF (Ct) 34 16 9.6 5.12 10.24 6.55 81.51 NP V
PF (Bt) 0 20.8 19.2 16.38 16.38 10.48 83.25
(i=0.25)
1.74
PF (Ct) 34 15.38 8.87 4.55 8.75 5.38 76.95 NPV (i=0.3)
PF (Bt) 0 20 17.75 14.56 14 8.61 74.94
NPV -34 5 10.41 12.73 7.23 4.82
6.2
-2.01
NPV -34 4.8 9.6 11.26 6.144 3.93
NP V -34 4.61 8.87 10 5.25 3.23
17
3. Perhitungan IRR +
IRR =
i1
Maka:
IRR =
0.25
= IRR =
0.2732 27.32 %
x (i2-i1) +
x
(0.3 -0.25)
Karena pada interest rate = 27.32% nilai NPV=0, berarti IRR > suku bungan berlaku 18%, berarti usaha pembutan keripik biji durian ini layak secara ekonomis.
18
PENUTUP
Kesimpula n 1.
Biji durian bisa dimanfaatkan menjadi keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda.
2.
Strategi pemasaran merupakan kunci utama dalam usaha oleh karena itu untuk memperkenalkan keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda memerlukan media promosi.
3.
Pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda mempunyai nilai ekonomis.
4.
Dalam merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapat dilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
5.
Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
6.
Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik biji durian ini, perlu diperhatikan ketersediaan bahan baku berupa biji durian beserta sifat dari biji durian itu sendiri yang dapat membusuk.
7.
Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yang dikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.
Sara n 1.
Penggunaan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
2.
Perluasan wilayah pemasaran.
3.
Investasi dan Pengembangan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Tentang Budidaya Pertanian Durian (Bombaceae). http://www.ristek.go.id.html. Medan. [28 November 2009]. Febriani, I. E. 2005. Pembuatan Kue Telur Blanak dari Campuran Tepung Beras Ketan dan Tepung Biji Durian dengan Rasa yang Berbeda. Tugas Akhir. Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Wikipedia. 2009. Durian. [28 November 2009].
http://id.wikipedia.org/wiki/durian.html.
Medan.