REVIU RENCANA STRATEGIS
Kab. Kep. Talaud
(RENSTRA)
PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2015 - 2019
Kab. Kep. Sangihe
Kab. Kep. SITARO
PENGADILAN AGAMA TAHUNA JL. BARU TONA NO. 11 TAHUNA TIMUR
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
KATA PENGANTAR
D
engan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat
dan
hidayahNya,
sehingga
kami
dapat
menyelesaikan penyusunan Reviu Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Tahuna 2015-2019.
Pengadilan Agama Tahuna adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung yang berada di propinsi Sulawesi Utara.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat UndangUndang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada Undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakaslh kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Tahuna.
Tahuna, 11 Januari 2015
Wakil Ketua Pengadilan Agama Tahuna
Ttd Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP. 19660101 199303 1 011
Hal. ii Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. Kondisi Umum
1
1.2. Potensi dan Permasalahan
5
VISI, MISI DAN TUJUAN
15
2.1. Visi
15
2.2. Misi
16
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis
16
2.4. Program dan Kegiatan
18
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
20
BAB II
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Tahuna
20
BAB IV PENUTUP
23
LAMPIRAN
24
1.
25
Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2015-2019
Hal. iii Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
BAB I PENDAHULUAN ' 1.1. KONDISI UMUM
P
engadilan Agama Tahuna berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Sangihe dan berkantor di Jl. Baru Tona Nomor 11 Kelurahan Tona I, Kecamatan Tahuna Timur. Gedung Kantor
Pengadilan Agama Tahuna dengan Luas 250 M2 dengan konstruksi 2 (Dua) Lantai, dibangun di atas tanah seluas 850 M2 yang kondisinya sekarang baik dilihat dari segi Luas Tanahnya maupun Luas Bangunannya jauh dari standard dan belum memenuhi prototype Mahkamah Agung RI.
Pengadilan Agama Tahuna adalah merupakan bagian dari Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Manado, yang terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, yang berjarak
±100 Mil laut dari Kota
Manado.
Wilayah
yurisdiksi
Pengadilan
Agama
Tahuna,
meliputi
3
(Tiga)
Kabupaten yaitu : 1. Kabupaten Kepulauan Sangihe (Tempat kedudukan Pengadilan Agama Tahuna), yang terdiri dari 15 Kecamatan berdasarkan sumber (www.sangihekab.bps.go.id) Yaitu : 1. Manganitu Selatan 2. Tatoareng 3. Tamako 4. Tabukan Selatan 5. Tabukan Selatan Tengah 6. Tabukan Selatan Tenggara 7. Tabukan Tengah 8. Manganitu 9. Tahuna 10. Tahuna Timur 11. Tahuna Barat 12. Tabukan Utara 13. Nusa Tabukan 14. Kepulauan Marore 15. Kendahe Hal. 1 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
2. Kabupaten Kepulauan Talaud, yang terdiri dari 19 Kecamatan berdasarkan sumber (www.talaudkab.bps.go.id) Yaitu : 1. Kabaruan 2. Damau 3. Lirung 4. Salibabu 5. Kalongan 6. Moronge 7. Melonguane 8. Melonguane Timur 9. Beo 10. Beo Utara 11. Beo Selatan 12. Rainis 13. Tampan'Amma 14. Pulutan 15. Essang 16. Essang selatan 17. Gemeh 18. Nanusa 19. Miangas 3. Kabupaten Siau, Tagulandang dan Biaro (SITARO), yang terdiri dari 10 kecamatan berdasarkan sumber (www.sitarokab.bps.go.id) yaitu : 1. Kecamatan Biaro 2. Kecamatan Siau Barat 3. Kecamatan Siau Barat Selatan 4. Kecamatan Siau Barat Utara 5. Kecamatan Siau Tengah 6. Kecamatan Siau Timur 7. Kecamatan Siau Timur Selatan 8. Kecamatan Tagulandang 9. Kecamatan Tagulandang Selatan 10. Kecamatan Tagulandang Utara
Untuk bisa sampai ke Pengadilan Agama Tahuna dapat ditempuh dengan 2 jalur, yakni jalur laut maupun jalur udara.
Apabila ditempuh
dengan menggunakan jalur laut, membutuhkan waktu ± 7 s/d 10 jam perjalanan. Sedangkan menggunakan jalur udara, hanya membutuhkan waktu ± 60 menit dari Ibu Kota Propindi Sulawesi Utara, Manado.
Dalam hal pelaksanaan tugas pelayanan public di Wilayah Kabupaten Talaud, penggunaan transportasi menuju Kabupaten Talaud baik via Laut maupun via Udara sangat paling efektif dari segi waktu meskipun tidak Hal. 2 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung efisien dari segi anggaran, dari Tahuna harus ke Manado, selanjutnya dari Manado langsung ke Kabupaten Talaud. Mengapa demikian ? Realita yang ada, tidak ada transportasi baik kapal maupun pesawat yang langsung berangkat dari Tahuna ke Kabupaten Talaud. Meskipun ada, itu hanyalah
transportasi
pemberangkatannya
kapal
tidak
perintis
terjadwal
yang
dan
jadwal
terkadang
dan
tujuan
berubah-ubah.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas pelayanan ke Kabupaten SITARO tidak terlalu bermasalah, karena transportasi menuju Kabupaten SITARO setiap hari ada dan jaraknya hanya berkisar ± 2,5 jam perjalanan. Adapun kendala utamanya, apabila alam tidak bersahabat yang berimplikasi kepada tingginya gelombang air laut hingga mencapai ± 6 s.d. 10 meter, yang
berakibat
kapal
tidak
bisa
berlayar
sampai
keadaan
alam
bersahabat kembali.
Pengadilan Agama Tahuna disamping melaksanakan tugas pokoknya juga
bertugas
menyelengarakan administrasi
pengadilan,
yang
meliputi administrasi perkara dan administrasi umum.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pelayanan hukum yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Badan Peradilan Indonesia yang termuat dalam Cetak Biru (Blue Print) Pembaharuan Peradilan Republik Indonesia 2010-2035, telah dirumuskan Rencana Strategis Pengadilan Agama Tahuna tahun 2015-2019 sebagai penjabaran atas visi dan misi Mahkamah Agung yang akan menjadi arah dan tujuan bagi setiap pengembangan
program
dan
kegiatan
dalam
konteks
kewenangan
Pengadilan Agama Tahuna.
Perumusan rencana strategis dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan arah proses pembaruan yang dilakukan Pengadilan Agama Tahuna agar terlaksana secara lebih terstruktur, lebih terukur dan tepat sasaran. Oleh sebab itu renstra ini harus dapat dipakai sebagai landasan dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi pengambilan keputusan operasional dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan visi yang telah ditetapkan. Renstra ini memadukan prinsip-prinsip perhatian pada jangka panjang, pengintegrasian tujuan dan sasaran dalam hierarki yang jelas, kesadaran akan pentingnya disiplin dan konsistensi komitmen bersama Hal. 3 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung dalam melaksanakannya, serta perspektif eksternal yang bersifat adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dengan cara ini, diharapkan akan mampu mendorong para pegawai untuk lebih berperan aktif, serta mengambil tindakan antisipatif ketika merespon berbagai perubahan yang bergerak cepat dan dinamis, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Secara garis besar renstra Pengadilan Agama Tahuna memuat dua pilar utama program Pengadilan Agama Tahuna di bidang tugas pokok dan fungsinya, yakni : pertama, memberikan pelayanan hukum dan keadilan, dan kedua, pengelolaan prasarana dan sarana penyelenggara pelayanan hukum. Program di bidang pemberian jasa pelayanan hukum dan keadilan disebut dengan program kerja bidang teknis yudisial, sedangkan program kerja
di
bidang
pengelolaan
prasarana
dan
sarana
penyelenggara
pelayanan hukum disebut dengan program kerja bidang non teknis yudisial.
Program kerja bidang teknis peradilan merupakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Agama
Tahuna
yang
berhubungan
langsung
dengan
kebutuhan masyarakat dalam penyelesaian perkara. Program di bidang ini tidak secara langsung berkaitan dengan pengelolaan anggaran, namun langsung
bersentuhan
dengan
kepentingan
masyarakat
dalam
memperoleh keadilan, sementara program kerja dibidang non teknis peradilan sebagian besar berkaitan langsung dengan anggaran, terutama dalam hal pengelolaan prasarana dan sarana penyelenggara pelayanan hukum dan sebagian lagi tidak langsung berkaitan dengan anggaran, seperti penatakelolaan sumber daya manusia, tata persuratan, publikasi transparansi informasi, dan lain-lain.
Perumusan rencana strategis yang memuat program utama di bidang teknis peradilan dan non teknis peradilan tersebut bertujuan untuk menepis sebagian anggapan perumusan renstra, rencana kinerja, penetapan kinerja yang mesti dipertanggungjawabkan dalam laporan akuntabilitas kinerja, hanyalah sebatas program yang berkaitan dengan anggaran yang tersedia dalam DIPA saja, dalam persepsi ini maka pencapaian kinerja suatu lembaga secara limitative hanya diukur dari kemampuan penyerapan anggaran di bidang pengelolaan prasarana dan sarana belaka. Padahal secara filosofis urgensi keberadaan lembaga peradilan dalam kehidupan masyarakat adalah untuk memberikan pelayanan hukum dan keadilan, meskipun dalam hal tertentu tidak bisa dipisahkan dengan pengelolaan Hal. 4 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung prasarana dan sarana pelayanan hukum itu sendiri. Oleh sebab itu, maka perumusan rencana strategis yang kemudian dijabarkan dalam bentuk rencana dan penetapan kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja harus memuat seluruh program utama lembaga peradilan baik di bidang teknis peradilan maupun non teknis peradilan.
Penyusunan renstra ini meliputi penetapan visi, misi, sasaran dan program dengan mempertimbangkan perspektif-perspektif Stakeholder, sehingga dapat mengarahkan Pengadilan Agama Tahuna dalam pengambilan keputusan tentang masa depan, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan/ kegagalan.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A.
Kekuatan yang dimiliki (Strength) Kekuatan Pengadilan Agama Tahuna mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup: 1. Merupakan voorpost (kawal depan) mahkamah agung di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Talaud dan SITARO; 2. Memiliki
kewenangan
khusus
dalam
menyelesaikan
sengketa/perkara di tingkat pertama bagi masyarakat pencari keadilan yang beragama Islam; 3. Memiliki hak meminta pejabat/pegawai untuk bertugas di Pengadilan
Agama
Tahuna
maupun
mengusulkan
pejabat/pegawai Pengadilan Agama Tahuna kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Manado untuk promosi dan mutasi kejenjang karir yang lebih baik; 4. Memiliki kewenangan mengatur dan penegakan disiplin untuk Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Tahuna. 5. Memiliki sifat independen, lepas dari pengaruh dan kekuasaan lembaga lain/orang/golongan tertentu; 6. Putusan Pengadilan Agama Tahuna dapat diunduh/diakses cepat oleh masyarakat; 7. Telah disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP); 8. Memiliki kewenangan mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri sesuai DIPA Pengadilan Agama Tahuna 2015.
B.
Kelemahan
Hal. 5 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung Kelemahan-kelemahan yang ada pada Pengadilan Agama Tahuna dirinci dalam beberapa aspek : 1. Sumber Daya a. Tanah dan Bangunan Gedung Kantor jauh dari standar Mahkamah Agung dan belum Prototype; b. Fasilitas pengadilan masih sangat kurang memadai; b. Sarana pendukung ruang kerja Hakim, Pejabat dan Pegawai sangat jauh dari memadai; c. Prasarana lingkungan gedung kantor belum memadai; d. Sarana kendaraan dinas yang masih kekurangan dan kendaraan dinas pimpinan yang harus diperbaharui; e. Belum terisi Jabatan Ketua selaku Pimpinan Pengadilan f.
Belum adanya Pejabat Panitera Muda Permohonan dan Panitera/Pengganti
. 2. Proses Peradilan/Pengadilan (Manajemen Perkara) a. Hakim belum ada yang memiliki sertifikat ekonomi syariah b. Belum
maksimalnya
pelaksanaan
system
manajemen
perkara berbasis teknologi informasi
3. Kepuasan Pengguna Pengadilan a. Pengadilan belum
memiliki mekanisme evaluasi yang
dapat mengukur kepuasan masyarakat. b. Belum adanya fasilitas lain, seperti tempat bermain anak, ruangan khusus menyusui anak dan fasilitas lain-lain yang seharusnya ada di Pengadilan.
4. Keterjangkauan Pengadilan a. Pengadilan Agama Tahuna berada di daerah kepulauan yang
wilayah-wilayah yurisdiksinya dibatasi
sehingga
untuk
melakukan
pelayanan
oleh laut kepada
masyarakat terpinggirkan sangat membutuhkan komitmen yang kuat dan dukungan anggaran yang cukup besar dalam rangka melaksanakan persidangan secara prodeo dan sidang keliling.
5. Kepercayaan Publik •
Fungsi pengawasan masih perlu ditingkatkan
Hal. 6 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung •
Penegakan disiplin/kode etik perlu dilaksanakan dengan baik.
•
Belum terlaksananya evaluasi penilaian kinerja secara efektif
•
Belum dimanfaatkan sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi secara maksimal
C.
Peluang yang dimiliki Tinjauan peluang yang dimiliki dikelompokkan sesuai dengan area-area yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Masukan-masukan ini diperoleh dari wawancara dan diskusi kelompok baik dari internal maupun eksternal.
Berikut untuk
adalah
peluang-peluang
yang
dimanfaatkan
melakukan perbaikan.
1. Area Manajemen dan Kepemimpinan a. Meningkatkan proses sosialisasi visi dan misi yang
sudah
terlaksana
agar
setiap
Hakim
dan
Pegawai memiliki pemahaman yang sama mengenai visi & misi tersebut, sehingga Pengadilan Agama Tahuna
dapat
lebih
efektif
dalam
mencapai
tujuannya. b. Pengadilan Agama Tahuna adalah salah satu satuan kerja
pelaksana
sehingga
kebijakan
menjadi
kawal
dibidang depan
Keuangan, Mahkamah
Agung dalam rangka mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pelaporan keuangan . 2. Area
Perencanaan
dan
Kebijakan
Pengadilan
(Internal) a. Meningkatkan Pengadilan
proses Agama
sosialisasi Tahuna
kebijakan
yang
sudah
terlaksana, agar tiap aparat Pengadilan Agama Tahuna memiliki pemahaman dan informasi yang sama. b. Dalam hal penyusunan perencanaan anggaran telah melibatkan semua Hakim dan Pegawai sehingga penyusunan anggaran tersebut diharapkan dapat memperoleh manfaat yang lebih baik. Hal. 7 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
3. Area Manajemen Sumberdaya (Manusia, Material, Keuangan )
a. Penghasilan Hakim dan Pegawai yang telah meningkat. b. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Tahuna dalam hal penempatan dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat
dalam
menduduki
suatu
jabatan,
agar
kinerja Pengadilan Agama Tahuna menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.
4. Area Proses Peradilan
a. Komitmen pimpinan Pengadilan Agama Tahuna dan seluruh
jajarannya
untuk
berubah
menuju
perkembangan dunia peradilan b. Berupaya
memperoleh
peningkatan
dukungan
anggaran lebih baik dan memadai. c. Meningkatnya keterbukaan informasi. d. Koordinasi yang sudah terlaksana dengan beberapa pihak
perlu
pelayanan
lebih
ditingkatkan,
kepada
masyarakat
agar lebih
kwalitas
efektif
dan
profesional.
5. Area Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan
a. Tersedianya
peraturan
yang
berkaitan
dengan
keadilan dan pelayanan publik perlu dipahami lebih baik oleh setiap apatur Pengadilan Agama Tahuna. b. Perlu Media dalam menampung kritik dan saran yang ada
perlu
lebih
dimaksimalkan,
agar
para
pihak/masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan informasi sehingga Pengadilan Agama Tahuna dapat
lebih
terarah
dalam
melakukan
pembenahan terhadap jajarannya. c. Sistem informasi yang dimiliki saat ini harus dapat memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang Hal. 8 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung jujur (transparan).
6. Area Pengadilan yang Terjangkau
a. Biaya
prodeo
dan
Sidang
Keliling
yang
sudah
ditanggung negara pada anggaran DIPA Pengadilan Agama Tahuna, harus dapat dilaksanakan secara efisien, efektif dan kena sasaran serta akuntabel dalam rangka peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan. b. Dalam
hal
keputusan
penempatan dalam
Agama
akses
Tahuna
pelaksanaan
pengambilan
menentukan
sidang/pengadilan kemudahan
atau
perlu bagi
letak
ruang
dipertimbangkan
masyarakat,
harus
selalu
pembangunan
gedung
Pengadilan mengawasi kantor
dan
pemilihan lokasi gedung kantor Pengadilan Agama pada wilayah Pengadilan Agama Tahuna. d. Sistem
informasi
mempertimbangkan
yang
dimiliki
kemudahan
saat
ini
akses
perlu bagi
masyarakat.
7. Area Kepercayaan Masyarakat
a. Suasana kehidupan sosial politik yang kondusif diwilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe b. Sosialisasi mengenai Tupoksi Pengadilan Agama secara khusus dan tentang hukum secara umum saat ini masih sangat diperlukan, agar Pemerintah Daerah itu sendiri dan masyarakat lebih mendalam memahami tugas pokok dan fungsi dari Pengadilan Agama serta pemahaman mengenai hukum menjadi lebih baik. c. Melalui sistem informasi yang sudah dibangun saat ini, dari sisi transparansi perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan, agar
masyarakat dapat dengan mudah
mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel.
D.
Tantangan yang dihadapi
Hal. 9 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
Tinjauan tantangan yang dihadapi dikelompokkan sesuai dengan area-area yang menjadi kriteria pengadilan ideal.
Berikut
adalah tantangan-tantangan yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. 1. Area Manajemen dan Kepemimpinan a. Visi dan misi yang merupakan faktor penggerak utama dari pengadilan dalam menjalankan fungsinya. Diharapkan mampu disesuaikan atau diadaptasi dengan keadaan yang ada saat ini dan tantangan yang dihadapi di depan, sehingga nantinya dapat lebih mudah untuk diterapkan sebagai
acuan
dalam
melakukan
kegiatan
sesuai
dengan keadaan yang ada atau dihadapi. b. Sosialisasi visi dan misi ke pengadilan agama dirasa perlu dilakukan untuk menginformasikan visi dan misi yang
telah
ditetapkan
ke
seluruh
bagian
agar
pemahaman yang dimiliki oleh semua elemen di dalamnya menjadi seragam dan standar.
2. Area Perencanaan dan Kebijakan Pengadilan Internal a. Perencanaan kebutuhan. anggaran,
yang
Ditandai
masih
belum
dengan
disebabkan
sesuai
seringkali
perencanaan
dengan
terjadi pada
revisi tahun
sebelumnya sering tidak mampu menjawab kebutuhan serta kondisi di lapangan. Perencanaan yang dilakukan adalah
modifikasi/adaptasi
dari
perencanaan
dan
kebijakan yang sudah ada, hal ini disebabkan karena kebijakan
yang
cenderung
kaku
dan
bersifat
normatif
sehingga tidak dapat diimplementasikankan langsung di lapangan.
3. Area
Manajemen
Sumberdaya
(
Manusia,
Material,
Keuangan ), yang menjadi fokus perhatian pada area ini adalah :
a. Kurangnya
sarana
kemampuan/kompetensi dalam
menghadapi
untuk para
aparat
perubahan.
meningkatkan pengadilan Peningkatan
Hal. 10 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung kemampuan
atau
kompetensi
dibutuhkan
oleh
aparat pengadilan dalam menghadapi keadaan yang ada
dan
tuntutan
perkembangan lembaga
masyarakat,
zaman.
peradilan
serta
Nantinya
memiliki
mengikuti
diharapkan
agar
sumberdaya
yang
mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi serta tantangan-tantangan yang dihadapi. b. Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Tahuna diperlukan suatu sistem yang
mampu
calon-calon
menyaring
hakim
dan
untuk
staf
mendapatkan
pengadilan
yang
berkualitas. Hal ini dibutuhkan agar peradilan memiliki
sumberdaya
manusia
yang
kompeten
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. c. Meningkatnya remunerasi pegawai di harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para aparat peradilan, dengan konsekwensi harus meningkat pula rasa tanggung jawab dan profesional kerja dari aparat peradilan itu sendiri. d. Kurangnya jumlah Staf, saat ini Pengadilan Agama Tahuna memiliki staf murni sebanyak 1 orang yang nota bene masih berstatus CPNS, hal ini dirasa sangat kurang dan
perlu
penambahan
karena dengan
jumlah yang memadai diharapkan dapat melaksanakan tugas secara optimal dan tidak terjadi penumpukan tugas. e. Adanya sistem reward & punishment. Sistem reward dan
punishment bertujuan
kinerja
dari
mereka
para
dapat
untuk dapat mengontrol
aparat lebih
peradilan,
bertanggung
sehingga jawab
dan
termotivasi dalam melakukan fungsi dan tugasnya seharihari, serta meningkatkan kinerjanya. f. Perlu adanya Tim Pembina dan pengawas yang dapat
mengawasi
pengawas
ini
kinerja
setiap
aparat.
Badan
dibutuhkan untuk dapat meningkatkan
kinerja dari para aparat peradilan. Selain itu dengan adanya
tim
penerapan
pembina remunerasi,
dan
pengawas
reward
dan
diharapkan punishment
pembinaan karir dapat dilaksanakan dengan lebih efektif Hal. 11 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung dan efisien.
4. Area Kepuasan Pengguna Jasa Pengadilan a. Kurang
maksimalnya
pemanfaatan
media
yang
dapat menampung kritik dan saran dari masyarakat. Dibutuhkan suatu media yang dapat menampung aspirasi dari masyarakat agar lembaga peradilan dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan menjadi fokus perhatian dari masyarakat pencari keadilan. Setelah mengetahui apa yang menjadi fokus perhatian dari masyarakat lembaga peradilan
diharapkan
mampu menindaklanjuti apa yang
menjadi saran dan kritik dari masyarakat tersebut untuk meningkatkan kinerjanya. b. Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan. Alat pengukuran ini bertujuan
untuk
lembaga
mengetahui
peradilan
kepuasan
kepada
sejauh
mampu
masyarakat.
mana
memberikan
Diharapkan
dengan
adanya alat pengukuran ini lembaga peradilan memiliki
data/masukan
yang
dapat
dijadikan
sebagai landasan atau acuan bagi lembaga peradilan dalam membenahi diri. c. Kurangnya
sarana
dan
prasarana.
Sarana
dan
prasarana yang dimiliki Pengadilan Agama Tahuna pada saat ini dirasa belum memadai, kurang layak untuk
digunakan,
dan
juga
perawatan
yang
dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang ada masih minim. Hal ini disebabkan karena anggaran yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Tahuna belum mampu memenuhi semua kebutuhan yang ada dan juga karena dalam penyusunan anggaran belum mengacu pada kebutuhan dari lembaga tersebut. Padahal
dengan
memadai
dipercaya
kinerja
aparat
kepuasan
kebutuhan.
Pada
ada
prasarana
mampu
mampu
pengguna
yang
oleh
dan
dapat
serta
para
Anggaran
diterima
sarana
jasa
tidak
saat
Pengadilan
ini
meningkatkan meningkatkan pengadilan.
sesuai
dengan
anggaran
Agama
yang
Tahuna
Hal. 12 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
yang dan
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung Pengadilan Agama se Sumatera Barat tidak dapat mendukung
setiap
kegiatan,
sarana
dan
prasarana dari lembaga peradilan. Maka diharapkan nantinya
adanya
dukungan
anggaran
mampu memenuhi kebutuhan dari Agama Tahuna.
untuk
Pengadilan
Beberapa Sarana pendukung yang
masih dibutuhkan adalah ruang kerja hakim belum memadai, Prasarana
Sarana
air
lingkungan
bersih
gedung
belum
kantor
ada,
belum
ada,
Sarana rumah dinas hakim belum tersedia, Sarana kendaraan
dinas
yang
masih
kekurangan
dan
kendaraan dinas pimpinan yang harus diperbaharui.
5. Area Pengadilan yang Terjangkau a. Kurang tersedianya akses informasi seluas-luasnya yang
dapat
dengan
masyarakat.
Pada
mudah
saat
ini
dijangkau
masyarakat
oleh masih
merasa bahwa informasi yang mereka dapatkan mengenai lembaga peradilan masih terbatas. Padahal sebagai
suatu
lembaga
peradilan
sudah
seharusnya dapat memberikan akses penyediaan informasi yang seluas-luasnya dan informasi yang dapat
dipercaya.
Dengan
diberikannya
akses
informasi seluas-luasnya diharapkan hak dari para pihak dari
dapat
terpenuhi
masyarakat
sehingga
kepercayaan
terhadap lembaga peradilan itu
sendiri dapat meningkat. b. Letak pengadilan yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Khusus dibeberapa tempat yang sangat terisolir, untuk mengikuti harus jauh,
proses
menempuh dan
banyak
persidangan
masyarakat
masih
perjalanan
dengan
jarak
yang
tantangan
apalagi
masyarakat
yang diluar daratan yang sangat kesulitan dikala alam tidak bersahabat. Oleh karena itu pelaksanaan sidang keliling akan sangat membantu masyarakat.
6. Area Kepercayaan Masyarakat a. Kurangnya
sosialisasi
mengenai
hukum
masyarakat. Hal. 13 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
kepada
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung Sosialisasi
hukum
memberikan kepada
yang
dimaksud
pengetahuan
masyarakat.
Hal
adalah
mengenai ini
perlu
hukum dilakukan
mengingat masih banyaknya masyarakat yang tidak mengenal yang
hukum.
mengerti
Andaipun
hukum,
ada
namun
masyarakat
persepsi
dan
pemahaman mereka terhadap penerapan hukum di Indonesia ini masih terlalu beragam. Tujuan dari sosialisasi
ini
agar
masyarakat
umum
memiliki
pengetahuan yang baik mengenai hukum, baik hukum yang berlaku, proses hukum, putusan dan lainnya. Dengan kata lain pelaksanaan penyuluhan hukum harus dilaksanakan
agar masyarakat mengetahui
fungsi dan peranan pengadilan agama, sehingga perlu kerjasama yang baik dengan instansi terkait tentang pelaksanaan penyuluhan hukum ini. b. Kurangnya transparansi dari lembaga peradilan. Transparansi ini bertujuan memberikan gambaran yang jujur kepada masyarakat mengenai proses peradilan, putusan peradilan, Iain-Iain.
Transparansi
mengingat
hal
ini
ini
biaya perkara, dan sangat
mampu
dibutuhkan
meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan. Diantaranya memiliki
banyak
informasi
masyarakat bahwa
yang
adanya
tidak
kegiatan
penyelesaian perkara prodeo di setiap pengadilan agama
untuk
masyarakat
dapat
miskin
untuk
memfasilitasi beracara
di
kebutuhan pengadilan
agama, maka informasi ini perlu dibuka seluas-luasnya kepada masyarakat, sehingga progam justice for the poor dan justice for all dapat terwujud.
Hal. 14 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
BAB II VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI
R
encana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 20152019
merupakan
menetapkan
terencana
dan
penertiban, kebijakan
dan
kinerja
terprogram
perbaikan
komitmen dengan
secara
pengkajian,
peraturan
bersama
dalam
tahapan-tahapan
slstematis
melalui
pengelolaan
perundangan-undangan
yang
penataan,
terhadap untuk
sistem
mencapai
efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Tahuna diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program
dan
kegiatan
Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Tahuna. Visi Pengadilan Agama Tahuna mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
" TERWUJUDNYA
PENGADILAN
AGAMA
TAHUNA YANG AGUNG "
Penjelasan a.
Pengadilan Agama Tahuna
menunjukkan Salah satu Badan
Peradilan di bawah Mahkamah Agung b.
Tahuna, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan ;
c.
Agung
menunjukkan
suatu
keadaan/sifat
kehormatan,
kebesaran, kemuliaan, keluhuran; Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Agama Tahuna Hal. 15 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung sebagai sebuah instansi yang dihormati, dimana di dalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara.
2.2. MISI
Empat pilar misi yang dimaksud, adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Tahuna; 2. Memberikan
pelayanan
hukum
yang
berkeadilan
kepada
pencari keadilan; 3. Meningkatkan
kualitas
kepemimplnan
di
Lingkungan
Pengadilan Agama Tahuna; 4. Meningkatkan
kredibilitas
dan
transparansi
di
Pengadilan
Agama Tahuna ;
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Tahuna. Adapun Tujuan
yang
hendak
dicapai Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagai berikut :
1.
Pencari
keadilan
merasa
kebutuhan
dan
kepuasannya
terpenuhi 2.
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3.
Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Tahuna memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
2.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4.
Peningkatan (acces
aksesibilitas
masyarakat
terhadap peradilan
to justice)
Hal. 16 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung 5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
7.
Peningkatan kualitas SDM
INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut : 1.
Indikator Sasaran Ad.1 : Meningkatnya penyelesaian perkara -
Persentase sisa perkara yang belum diselesaikan
-
Persentase perkara yang diselesaikan
-
Persentase
perkara
yang
diselesaikan
dalam
Jangka
waktu
maksimal 5 bulan -
2.
Persentase penurunan tunggakkan perkara
Indikator
Sasaran
Ad.2 : Peningkatan
akseptabilitas
putusan Hakim -
Persentase
penurunan
upaya
hukum
kasasi
dan
peninjauan
kembali 3.
Indikator
Sasaran
Ad.3:
Peningkatan
efektivitas
pengelolaan penyelesaian perkara -
Persentase berkas yang diajukan banding
yang disampaikan
secara lengkap -
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
4.
Indikator
Sasaran
Ad.4
:
Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). -
Persentase amar putusan perkara
yang dapat
diakses secara
online dalam waktu maksimal satu hari kerja sejak diputus. 5.
Indikator
Sasaran
Ad.5 : Peningkatan
kepatuhan
terhadap putusan pengadilan -
Persentase
putusan
pengadilan
perkara
yang
mempunyai
kekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti dan dieksekusi -
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu ratarata penyampaian
Hal. 17 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung 6.
7.
Indikator Sasaran Ad.6 : Peningkatan kualitas pengawasan -
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
-
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Indikator Sasaran Ad.7 : Peningkatan
kualitas Sumber
Daya Manusia -
Persentase hakim yang mengikuti bimbingan teknis ekonomi syariah
-
Persentase hakim dan pegawai yang ikut bimbingan
teknis
yudisial dan non yudisial
2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN Tujuh
sasaran
strategis
Pengadilan Agama
tersebut
Tahuna
untuk
merupakan
mewujudkan visi
arahan
bagi
dan
yang
misi
telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a.
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Program
Agama. Agama
merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian
perkara,
tertib
administrasi
perkara,
dan
aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan
Pengadilan
Agama
Tahuna
dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara 2. Penyelesaian Sisa Perkara 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara
b.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
Hal. 18 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung 1. Pelaksanaan bimbingan teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa
c.
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah Agung. Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini
adalah
Pengadilan
pengadaan Agama
sarana
Tahuna.
dan
Sarana
prasarana pendukung
di
lingkungan
yang
masih
dibutuhkan adalah luas tanah sesuai standard atau gedung kantor
yang
sesuai
dengan
prototype,
penambahan
sarana
kendaraan dinas operasional dan kendaraan dinas pimpinan yang baru.
Hal. 19 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA TAHUNA
D
alam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Tahuna menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai
berikut:
1.
Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga
masyarakat pencari
keadilan
dapat
memperoleh
kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Dengan
ditetapkannya
Pengadilan
Agama
sebagai
satu-
satunya Pengadilan yang mengadili masalah ekonomi syariah masih ditemui banyak masalah yaitu masih kurangnya hakim yang memiliki
sertifikat
pelatihan
ekonomi
syariah
maka
untuk
mengatasi hal tersebut perlu dilakukan berbagai langkah. a.
meningkatkan kualitas hakim dengan tradisi baca-tulis. Selama ini kita mengenai adagium ius curia novit (hakim dianggap tahu undang-undang). Memang jika asas itu diterapkan dalam peradilan. Hakim sebagai figur "Yang Mulia" memang dituntut menjadi "manusia setengah dewa" yang serba tahu. Jalan satu-satunya untuk mencapai tingkatan tersebut adalah dengan membaca. Selain membaca, menulis juga merupakan salah satu media terbaik untuk memperluas wawasan hukum. Untuk menulis, pasti dibutuhkan membaca. Itu kuncinya. Dalam konteks ini pantas kita rujuk sebuah kata bijak: "hakim yang baik adalah hakim yang tidak bisa berhenti membaca. Sedangkan hakim yang jauh lebih baik adalah hakim yang tidak bisa berhenti membaca dan menulis". Jika kedua kegiatan ini telah
Hal. 20 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung membudaya dalam kehidupan hakim, maka yakinlah tidak akan ada persoalan berarti dalam menangani sengketa perbankan
syari'ah.
Peningkatan
perpustakaan,
peningkatan sarana web jurnalis, sarana IT. Ada reward untuk tulisan teraktif di web tentang ekonomi syariah, pengkodifikasi tulisan dalam bentuk buku bulletin. b.
meningkatkan
kuantitas
dan
kualitas
pelatihan
ekonomi
syari'ah. Sejatinya, Peradilan Agama telah lama mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan pelimpahan kewenangan penuh ini. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja : •
Sistem
karir
merupakan
perbaikan
dalam
mekanisme
promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi •
Pengawasan disebutkan
eksternal untuk
dan
menjamin
internal.
Hal
berjalannya
ini
proses
penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat. •
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
•
Disamping
itu,
perlu
adanya
dukungan
sarana
prasarana dan teknologi informasi yang memadai
dan untuk
meningkatkan kinerja.
2.
Peningkatan kualitas pelayanan publik. Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik akan terus ditingkatkan secara nyata. Kebijakan yang akan ditempuh adalah menyusun kebijakan operasional agar kebijakan tentang pelayanan publik yang telah ditetapkan dalam UU No. 25 Tahun 2009
tentang
Pelayanan
Publik
dapat
segera
dilaksanakan
dengan efektif. Dalam Undang-undang itu telah diatur bahwa setiap unit penyelenggara pelayanan harus memiliki standar pelayanan dan maklumat yang mengatur dengan jelas hak dan kewajiban
penyelenggaraan
pelayanan
maupun
layanan. Di dalamnya juga diatur mekanisme
penerima penanganan
pengaduan oleh penerima layanan bila yang bersangkutan merasa tidak memperoleh pelayanan sesuai standar pelayanan yang ada. Apabila kebijakan operasional itu dapat segera dikeluarkan dan dilaksanakan,
maka
harapan
agar
pemerintah
Hal. 21 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
dapat
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung memberikan pelayanan yang berkualitas secara bertahap dapat segera
diwujudkan.
Sejalan
hal
tersebut,
untuk
meningkatkan
kompetensi SDM dan inovasi dalam manajemen pelayanan, akan ditempuh langkah kebijakan untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Di
samping
kebijakan
berbagai
lainnya
kebijakan
juga
akan
tersebut
di
diambil
atas,
beberapa
dalam
rangka
meningkatkan kualitas pelayanan publik. Di samping UU tentang Pelayanan Publik mengamanatkan adanya standar pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang selanjutnya dijabarkan dalam PP No. Pedoman
65
Penyusunan
mengamanatkan
setiap
Tahun
dan
2005
Penerapan
tentang
SPM,
kementerian/lembaga
juga
menyusun
standar pelayanan minimal untuk urusan masing-masing. Dalam kaitan ini, hingga saat ini sebagian besar K/L belum menyusun SPM untuk urusannya masing-masing. Untuk itu diperlukan upaya fasilitasi
untuk
mempercepat
proses
penyusunan
SPM
oleh
berbagai K/L. Dalam
upaya
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan
publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut : •
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan
jelas
hak
dan
kewajiban
penyelenggaraan
pelayanan maupun penerima layanan. •
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
•
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
Hal. 22 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
BAB IV PENUTUP
R
encana strategis Pengadilan Agama Tahuna tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. Rencana
stretegis
Pengadilan
Agama
Tahuna
harus
terus
disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan
Renstra
ini
pula,
diharapkan
pejabat
dan
pegawai
dilingkungan Pengadilan Agama Tahuna memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Tahuna dapat terwujud dengan baik.
Hal. 23 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2015 - 2019
Hal. 24 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
MATRIK RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA TAHUNA 2015 – 2019
TUJUAN
:
1.
Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2.
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3.
Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Tahuna memenuhi butir 1 dan 2 di atas
TARGET KINERJA NO
1.
SASARAN
Meningkatnya perkara
INDIKATOR KINERJA
(%) 2015
2016
2017
2018
2019
10
12
14
16
18
b. Persentase mediasi yang berhasil didamaikan
10
12
14
16
18
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100
100
100
100
100
d. Persentase perkara yang diselesaikan
100
100
100
100
100
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
penyelesaiana. Persentase mediasi yang diselesaikan
waktu maksimal 5 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 2.
Peningkatan putusan Hakim
akseptabilitas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
Hal. 25 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
3.
Peningkatan pengelolaan
- Verzet
100
100
100
100
100
- Banding
100
100
100
100
100
- Kasasi
100
100
100
100
100
- Peninjauan Kembali
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
siap
100
100
100
100
100
isi
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1 : 25
1 : 30
1 : 35
1 : 40
1 : 45
100
100
100
100
100
7
9
12
15
17
16
18
20
22
24
100
100
100
100
100
efektifitasa. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi yang penyelesaian disampaikan secara lengkap
perkara
b. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap c. Persentase
berkas
yang
diregister
dan
didistribusikan ke Majelis d. Persentase
penyampaian
relaas
pemberitahuan
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat f. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara g. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan 4.
Peningkatan
aksesibilitasa. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
masyarakat terhadap peradilanb. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara (acces to justice) 5.
Meningkatnya
sidang keliling kepatuhan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara
terhadap putusan pengadilan.
tertentu
yang
berkekuatan
hukum
Hal. 26 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
tetap
yang
Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung ditindaklanjuti 6.
Meningkatnya pengawasan
kualitasa. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti.
Hal. 27 Rencana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Tahuna 2015 - 2019
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100