Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
13 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 118- 130
REVITALISASI KAWASAN PUSAT KOTA LAMA PEUNAYONG UNTUK MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERKLANJUTAN Muftiadi1, Mirza Irwansyah2, Azmeri3 1)
Jurusan Manajemen Prasarana Perkotaan, Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Kopelma Darussalam, Banda Aceh 23111
Email :
[email protected] Abstract : Because of the history and uniqueness of its ancient buildings, Ahmad Yani road corridors and RA.Kartini road corridors are the conservation area located in the old downtown area Peunayon Banda Aceh. Over time, the condition of the region has decreased due to the degradation of the vitality of the region, especially in the physical and non-physical conditions of the region. Necessary steps to restore the vitality of regional revitalization. Method of the research is quantitative and qualitative descriptive. To achieve the purpose of the study, performed the analysis of the identification of the characteristics, causes a decrease in vitality and degree of damage to the building area of the old downtown Peunayong. The end of result provides direction to the revitalization to the old building shop preservation and enhancement of the identity of the old downtown area of Peunayong. The results of this study generate referrals preservation by means of conservation 75%, 12% of restoration and 2% of rehabilitation. The results of this study provide direction to the improvement and preservation of the Government in order to accelerate the revitalization of the old downtown area Peunayong before experiencing increasingly severe degradation.
Keywords : Peunayong, heritage, degradation, revitalization.
Abstrak : Kerena sejarah dan keunikan bangunan kunonya, koridor jalan A. Yani dan koridor jalan RA.Kartini merupakan kawasan konservasi yang berada dalam kawasan pusat kota lama Peunayong Banda Aceh. Seiring dengan berjalannya waktu kondisi kawasan ini mengalami penurunan vitalitas kawasan akibat degradasi terutama pada kondisi fisik dan non-fisik kawasan. Diperlukan langkah revitalisasi untuk mengembalikan vitalitas kawasan. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Untuk mencapai tujuan penelitian, dilakukan analisa identifikasi karakteristik, faktor penyebab penurunan vitalitas dan tingkat kerusakan bangunan dikawasan pusat kota lama Peunayong. Proses analisa terakhir memberikan arahan revitalisasi terhadap pelestarian bangunan pertokoan lama dan peningkatan identitas kawasan pusat kota lama Peunayong. Hasil penelitian ini menghasilkan arahan pelestarian dengan cara konsrvasi 75%, restorasi 12% dan rehabilitasi 2%. Diharapkan Pemerintah melakukan percepatan revitalisasi kawasan pusat kota lama Peunayong sebelum mengalami degradasi yang semakin parah. Kata Kunci : Peunayong, heritage, degradasi, revitalisasi
PENDAHULUAN Keberadaan bangsa Cina di Aceh su-dah ada sejak abad ke 13 yang diawali de-ngan hubungan
saling
percaya
dibidang
per-
dagangan sampai abad ke 17. Kemu-dian tepatnya tahu 1874 pasukan Belanda berhasil
merebut Kuta Raja, kemudian Pemerintah Kolonial Belanda mengambil langkah-langkah untuk mem-fungsikan kota Banda Aceh yang telah hancur akibat peperangan (Ismuha,1998). Langkah perta-ma adalah pembangun struktur fisik berupa tata ruang kota seperti pasar, dll. Di Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 118
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kota Banda Aceh ketika itu terdapat dua pasar
penyebab
utama, yaitu satu ter-letak di pusat kota dekat
bangunan,
masjid raya dan satu lainnya terletak di ujung
bangunan pertokoan lama ya-ng ada dikawasan
utara kota (Peunayong). Peuna-yong saat itu
pusat kota lama Peuna-yong. Untuk aspek non-
dihuni oleh warga Cina dari Su-ku Khe, Tio
fisik akan dibatasi pada pembahasan tentang
Chiu, Kong Hu, Hokkian-, dan sub etnis
kondisi
lainnya.
memperkuat identi-tas kawasan pusat kota lama
Pada
masa
pen-jajahan
Belanda
kerusakan, status
sosial,
dan
ting-kat
kerusakan
kepe-mili-kan,
budaya
Peunayong didisain se-bagai Chinezen Kamp
Peunayong.
atau Pecinan. (Sutrisna, 2008).
Tujuan penelitian adalah :
fungsi
yang
dapat
Seiring dengan berjalannya waktu ka-
Mengidentifikasi lingkungan di kawa-san
wasan pusat kota lama Peunayong Banda Aceh
pusat kota lama Peunayong sebagai kawasan
mengalami penurunan kondisi fisik akibat
heritage.
bertambahnya usia bangunan-ba-ngunan tua.
Mengidentifikasi komponen fisik dan
Kerusakan ini semakin me-ningkat ketika
non-fisik yang mengalami penurunan vitalitas
tsunami melanda kota Banda Aceh pada tanggal
pada kawasan pusat kota lama Peunayong.
26 Desember 2004. Kawasan pusat kota lama Peunayong ditetapka dalam RTRW Kota Banda Aceh tahun
Menyusun strategi revitalisasi kawa-san pusat kota lama Peunayong untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan
1998 – 2029 sebagai kawasan wisata heritage. Saat ini kawasan tersebut sedang mengalami
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
degradasi akibat gempa bumi, faktor usia
Definisi Revitalisasi
bangunan yang sudah menga-lami penuaan,
(Danisworo, 2002). Revitalisasi ada-lah
juga yang diaki-batkan oleh pembangunan dan
upaya
renovasi yang tidak mengikuti bentuk asli
kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah
bangunan tua yang telah ada. apabila tidak
vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami
segera menjadi perhatian Pemerintah kota
kemunduran atau degradasi. Skala revitalisasi
Banda Aceh, maka bukanlah tidak mungkin
ada tingkatan makro dan mikro. Proses
kawasan pusat kota lama Peunayong yang
revitalisasi
menjadi kawasan heritage akan hilang sebelum
perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek
tahun 2029.
sosial. Pendekatan revitalisasi harus mam-pu
Penelitian ini dibatasi oleh lingkup
untuk
memvitalkan
sebuah
kembali
kawasan
suatu
mencakup
mengenali dan memanfaatkan.
tinjauan dan kajian meliputi: Aspek fisik dan non-fisik kawasan pusat kota lama Peunayong, sedangkang aspek fisik hanya mengarah kepada iden-tifikasi karakter, 119 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Faktor-faktor penyebab penurunan vi-talitas suatu kawasan perkotaan. Menurut Zuziak (1993), menurunnya vi-
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala talitas pada kawasan kota lama disebabkan oleh
implementasi kebijakan dan pengawasan dan
menurunnya populasi pada kawasan, beru-
minimnya
bahnya struktur demo-grafi masyarakat dan
pelestarian.
orientasi
pemerintah
pada
menurunnya kondisi fisik banguanan. Menurut Susianti ( 2003), penyebab
METODOLOGI PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan da-lam
penurunan vitalitas kawasan disebabkan oleh
penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu
ketidak mampuan kawasan tersebut bersaing
bentuk diagram alir
dengan kawasan lain secara eko-nomi, tidak adanya
atau
hilangnya
kekha-san
yang
memberikan daya tarik, kondisi sosial budaya yang tidak menunjang ka-wasan dan tidak sesuainya kegiatan yang ada di kawasan dan fungsinya. Menurut Departemen Pekerjaan Umum. diantaranya : a.
Ekonomi kawasan tidak stabil
b.
Pertumbuhan ekonomi yang menurun
c.
Produktivitas ekonomi menurun
d.
Menurunnya nilai property
e.
Menurunnya pelayanan sarana dan prasarana
f.
Kerusakan ekologi kawasan
g.
Kerusakan amenitas kawasan
h.
Hilangnya tradisi lokal
i.
Berpindahnya penduduk ke luar kawasan ( residential flight)
j.
Berpindahnya kegiatan usaha ke luar kawasan (business flight)
k.
Hilangnya peran terpusat kawasan
Faktor-Faktor Penyebab Penurunan Vitalitas Suatu Kawasan Aspek institusional: Ross (1995). Minimnya dana yang
Gambar 3.1 Bagan Alir Metodologi
disedia-kan untuk pelestarian, lemahnya proses Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 120
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian
Alam, [4]Lokas studi.
Lokasi Penelitian Lokasi studi ini dilakukan di pusat kota lama Peunayong Kota Banda Aceh dengan batasan lokasi pada koridor jalan -A. Yani dan koridor jalan RA.Kartini kelu-rahan Peunayong kecamatan Kuta Alam -Banda.
Skala pengukuran yang digunakan dalam menganalisis persepsi masyarakat, sosia-lisai Pemerintah terhadap pelestarian, dan sumber dana pelestarian adalah menggu-nakan skala Liker. Skala yang digunakan untuk masing-
1
masing skor diperlihatkan -pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Skala Penilaian terhadap pertanyaan negatif
2
3
4
Gambar 3.3 Peta Lokasi Studi Keterangan Peta : [1]. Peta Prov-Aceh, [2]. Peta Kota Banda Aceh, [3]. Peta ecamatan Kuta 121 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
No 1 2 3
Alternative jawaban Tahu Netral Tudak Tahu
Skor 1 2 3
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 3.2 Skala Penilaian terhadap pertanyaan posistif. no 1 2 3 4 5
Alternative jawaban Sangat Setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju
Tabel 4.2 Jumlah Bangunan Pertokoan Lama berdasarkan Tipe.
Skor 5 4 3 2 1
Guna memudahkan penilaian rata-rata jawaban responden, maka dibuat inter-val dan banyak kelas interval.
Hasil identifikasi bentuk fasad bangunan pertokoan lama terdapat 4 (empat) karakter
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi pertokoan
facade dari bangunan Tipe-A dan 1 (satu)
karakter
fisik
bangunan
dikawasan
pusat
kota lama
Peunayong. Total jumlah bangunan di koridor -Jalan
karakter fasad dari bangunan Tipe-B.
Tabel 4.3 Jumlah karakter fasad bangunan pertokoan lama
A.Yani dan koridor Jalan RA. Kartini 154 unit bangunan pertokoan, terbagi atas 57 unit bangunan pertokan lama dan 97 -unit bangunan baru.
Tabel 4.1 Jumlah Bangunan pertokoan lama
Hasil dari identifikasi dapat dilihat pada gambar 4.4 dan gambar 4.5. Seda-ngkan kedudukan bangunan bedasarkan -karakter fasad dapat dilhat pada gambar -4.6.
Ke 57 unit bangunan pertokoan lama dibagi kedalam dua tipe bedasarkan bentuk styale arsitekturnya. Tipe-A dengan ciri bangunan
arsitektur
Tionghoa-Eropa, Tipe-B
dengan ciri bangunan arsitektur Kolonial.
Gambar 4.4 Foto Karakter Fasade Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 122
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bangunan ditemukan tidak ha-nya pemilik bangunan, akan tetapi juga pe-nyewa bangunan sebanyak 60%, dari 60% total penyewa bangunan tersebut tersebar 37% dikoridor jalan A.Yani sedangkan 23% pengguna penyewa berada dikoridor jalan RA.Kartini.
Tabel 4.4 Total Komposisi Status Kepemilikan Bangunan Pertokoan Lama.
Gambar 4.5 Tampak Karakter Fasade
51% bangunan pertokoan lama difungsikan sebagai tempat tinggal dan usaha, 45% sebagai tempat usaha dan 4% sebagai tempat tinggal.
Tabel 4.5 Total Komposisi Fungsi Bangunan Pertokoaan Lama
Karakter non-fisik bangunan pertokoan lama
dikawasan
pusat
kota
lama
-
Peunayong. Parameter karakter non-fisik bangu-nan pada kawasan pusat kota lama Peuna-yong adalah, status kepemilikan bangunan, status
Identifikasi komponen kawasan pusat kota
perolehan
lama Peunayong yang penurunan vitalitas.
kepemilikan
bangunan,
-dan
komposisi fungsi bangunan. Status penggunaan 123 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Dari hasil observasi diperoleh beberapa
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala data penyebab menurunya vitalitas kawasan
terlihatnya kekhasan kawasan pusat kota lama
pusat kota lama Peunayong, di-antaranya
Peunayong sebagai kawasan Pecinan.
adalah :
Ketiga, lemahnya implementasi kebi-
Pertama, terjadinya penurunan kon-disi
jakan dan pengawasan dari Pemerintah.
fisik bangunan. Secara visual jelas ter-lihat
Ke empat, minimnya dana pelestarian.
dikoridor jalan A. Yani dan koridor jalan
Bedasarkan hasil wawancara dengan peng-guna
RA.Kartini banyak bangunan perto-koan lama
bangunan pertokoan lama, selama ini mereka
yang sudah mengalami kerusa-kan akibat
melakukan
penuwaan karena faktor usia ba-ngunan, ini
menggunakan dana pribadi.
perawatan
bangunan
dengan
terbukti dengan sedikitnya -jumlah bangunan pertokoan lama yang ter-sisa dan didominasi oleh
bangunan-bangu-nan
pertokoan
baru,
adapun data dari 154 total unit bangunan pertokoan yang ada di kedua koridor jalan
Indentifikasi penyebab penurunan kua-litas bangunan pertokoan lama dikawa-san pusat kota lama Peunayong.
milikan bangunan didominasi oleh penggu-
tersebut hanya 57 unit (37%) bangunan
na penyewa 60% dari total jumlah 57 unit
pertokan lama yang ter-sisa dalam kondisi rusak
bangunan. Kondisi ini mengakibatkan para
dan 97 unit -(63%) bangunan pertokoan baru
pe-nyewa tidak melakukan perbaikan atau
hasil re-novasi dan pembangunan baru.
usaha
Kedua, hilangnya kekhasan yang –
dapat
diidentifikasi
dengan
meli-hat
pelestarian
terhadap
bangunan
pertokoan lama.
memberikan daya tarik kawasan. Permasa-lahah ini
Penyebab pertama adalah status kepe-
Penyebab ke dua adalah faktor usia bangunan. Rata-rata usia bangunan sudah
komponen fisik dan komponen non-fisik.
diatas 50 tahun. Dengan kondisi ini banyak
Hilangnya kekhasan kawasan dilihat dari
bangunan mengalami kerusakan.
komponen fisik dari data 154 total unit bangunan pertokoan yang ada di kedua koridor
Penyebab ketiga adalah faktor penda-
jalan, hanya tersisa 57 unit (37%) bangunan
naan.Tidak adanya dana pelestarian berupa
pertokan lama dalam kondisi rusak. Kekhasan
intensif dari Pemerintah.
kawasan hilang karena vi-sual kawasan tidak
Penyebab ke empat adalah faktor so-
lagi didominasi oleh bangunan-bangunan lama
sialisasi. Hasil kuesioner dari 57 responden
yang
dan
dari pengguna pertokoan lama dan 60 res-
mengurangi
ponden dari Pengguna bangunan pertokoan
kekhasan visual kawasan yang merupakan
sekitar kawasan studi. secara keseluruhan
kawasan wisata heritage.
berpendapat tidak tahu tentang adanya so-
memiliki
kesejarahannya,
nilai Kondisi
arsitektur ini
Hilangnya kekhasan kawasan dilihat dari
sialisasi dari Pemerintah ter-hadap pelesta-
komponen non-fisik kawasan yaitu ti-dak Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 124
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala rian bangunan dikawasan pusat kota lama
memperjelas perbedaan tingkatan keru-sakan
Peunayong.
pada masing-masing bangunan. Bedasarkan data yang diperoleh to-tal
Identifikasi tingkat kerusakan pada bangunan pertokoan lama.
lama Peunayong terbagi menjadi 63% pada
Pengamatan terhadap tingkat degra-dasi yang terjadi pada bangunan pertokoan lama, diperlukan
parameter
kerusakan bangunan pada kawasan pu-sat kota
peni-laian
koridor jalan A.Yani dan 37% pada koridor jalan Kartini, lihat Tabel 4.7.
un-tuk
Tabel 4.6 Parameter Penilaian Ting-kat Kerusakan Bangunan Pertokoan Lama dan indikator penyebab kerusakan.
Tabel 4.7 Tingkat Kerusakan Bangunan
Persepsi masyarakat terhadap rencana revitalisasi pusat kota lama Peunayong. Hasil pengisian kuesioner didapat respon masyarakat yang mewakili secara keseluruhan (168 responden) berpendapat sangat setuju kawa-san pusat kota lama Peunayong dilakukan revitalisasi.
125 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Arahan perbaikan dan pelestarian ba-
Tingkat
kerusakan
bangunan
façade
ngunan pertokoan lama bedasarkan tingkat
bangunan diperlihatkan pada Gambar -4.5a,
kerusakan.
4.5b dan 4.5c.
Bangunan yang mengalami degradasi bedasarkan tingkat keusakan akan diarah-kan dengan beberapa konsep arahan pelestarian.
Tabel 4.8 Jenis arahan perbaikan dan pelestarian bangunan pertokoan lama dikawasan pusat kota lama Peunayong .
Gambar 4.5a Kriteria tingkat bangunan.
kerusakan
Gambar 4.5b Kriteria tingkat bangunan.
kerusakan
Gambar 4.5c Kriteria tingkat bangunan.
kerusakan
Hasil analisa memperlihatkan jumlah bangunan yang akan dikonservasi beda-sarkan tingkat kerusakan I dan 2 adalah 76% (43unit), sedangkan bangunan yang direstorasi sebanyak 21% (12 unit) dan bangunan yang disarankan direha-bilitasi adalah sebanyak 3% (2 unit). Tabel 4.9 Arahan perbaikan dan peles-tarian berdasarkan tingkat kerusakan
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 126
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hasil pengisian kuesioner didapat respon
Status kepemilikan bangunan per-tokoan
masyarakat yang mewakili secara keseluruhan
lama
(168 responden) berpendapat sangat setuju
Peunayong antara lain adalah milik pri-
apabila Pemerintah memberikan intensif untuk
badi, dan status sewa. Dari kedua status
usaha
pemilik bangunan
tersebut kepemiplikan bangunan dido-
pertokoan lama Peu-nayong dari sumber pajak
minasi oleh status sewa lebih dari lima
tahunan bangu-nan yang mengalami kerusakan.
puluh persen. Sedangkan untuk fungsi
pelestarian
bagi
dikawasan
pusat
kota
lama
bangunan pertokoan lama lima puluh KESIMPULAN DAN SARAN
persennya digunakan untuk tempat usa-
Kesimpulan
ha an tempat tingal.
Hasil penelitian berdasarkan pengo-lahan
2.
Dilihat dari kondisi kawasan pusat kota
data dan pembahasan yang dilakukan pada
lama Peunayong saat ini yang su-dah
lokasi studi dapat disimpulkan bebe-rapa hal
mengalami degradasi pada bangu-nan
yang merupakan hasil studi.
pertokoan lama dan kaburnya iden-titas
1.
Hasil identifkasi di koridor jalan -A.Yani
kawasan sehingga berdampak ke-pada
dan koridor jalan RA. Kartini masih
terjadinya
tersisa beberapa mangunan per-tokoan
kualitas fisik bangunan, hilangnya ke-
lama yang memiiki nilai sejarah dan
khasan yang memberikan daya tarik ka-
keunikan maupun keindahan arsi-tektur
wasan, juga lemahnya implementasi ke-
bangunan
ni-lai
bijakan dan pengawasan dari Pemerin-
sejarah dapat dilihat dari usia bangu-nan
tah, hal ini dapat dilihat dengan ma-sih
yang sudah ratusan tahun, begitu pulan
adanya pembangunan bangunan baru dan
dengan keunikan arsitektur ba-ngunannya
renovasi tidak mengikti bentuk aslinya.
dapat dilihat dari kebera-gaman bentuk
Penurunan vitalitas atau kualitas fi-sik
olahan fasad bangunan kuno itu sendiri
bangunan pertokoan lama disebab-kan
yang memperkaya nilai kawasan pusat
beberapa faktor diantaranya [1]. Faktor
kota lama Peunayong sebagai kawasan
usia bangunan, [2]. Faktor kepe-milikan
heritage yang ada di-kota Banda Aceh.
bangunan,
Khusus untuk bangu-nan kuno saat ini
pertokoan lama sebanyak 60% pe-nyewa,
perlu per-hatian dan usaha pelestarian
[3]. Kurangnya Sosialisasi kebi-jakan
dari
kunonya.
Pemerintah
Keunikan
penurunan
vitalitas
kepemilikan
atau
bangu-nan
Dae-rah
karena
terhadap rencana memba-ngunan dan
semakin
sedikit
renovasi dikawasan heri-tage Peunayong
dikhawatirkan semakin lama jumlahnya
dan [4]. Faktor pendanaan. Tidak adanya
akan semakin berkurang.
dana
jumlahnya
yang
pelestarian
akan
mengancam
keutuhaan fisik bangunan yang sudah 127 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimakan usia. Kepemilikan bangunan
revitalisasi kawasan pusat kota lama
didominasi
bangunan
Peunayong akan terhindar dari hilang-
enggan
nya kawasan heritage yang ada dikota
oleh
penyewa
mengakibatkan
3.
mereka
mengeluarkan dana perbaikan bangunan.
Banda Aceh. Sehingga sejarah dan keu-
Dari total 154 unit bangunan perto-koan
nikan bangunan yang ada dikawasan
lama
pusat kota lama Peunayong dapat diwa-
dikawasan
pusat
kota
lama
Peunayong kerusakan terjadi 37% atau
riskan untuk kenerasi yang akan datang.
sebayak 57 unit yang terdiri dari bebe-
Arahan bentuk pelestarian dalam -rangka
rapa tingkat kerusakan. Kondisi ini me-
revitalisasi kawasan pusat kota lama
merlukan
untuk
Peunayong terhadap bangunan pertokoan
menghambat kerusakan yang berkelan-
lama adalah dengan cara [a]. Konservasi,
jutan.
[b]. Restorasi dan [c]. Rehabilitasi.
Penurunan vitalitas non-fisik bangu-nan
Konservasi dilakukan pa-da bangunan
dapat dilihat dari menurunnya nilai
pertokoan
identitas kawasan. Penurunan terlihat
kerusakan ringan dan sedang, dimana
dengan tidak adanya gapura atau pintu
elemen fasad bangunan belum ada yang
masuk ke kawasan, tidak ditemukan pe-
rusak dan perubahan bentuk, sedangkan
nggunaan aksara Cina pada papan nama
bangunan
toko dan jalan membuat identitas kaw-
bangunan hasil renovasi, dimana banyak
asan menjadi kabur. Budaya dan kese-
elemen fasad bangunan yang sudah
nian Cina juga jarang dipelihatkan sehi-
diganti,
ngga identitas kawasan pusat kota lama
terhadap bangunan yang menga-lami
Peunayong sebagai kawasan Pecinan
rusak berat, dimana sebahagian bangunan
seakin tidak terlihat.
sudah runtuh atau rusak berat sehingg
Tidak adanya peraturan daerah atau
tidak dapat difungsikan lagi.
Perda, kondisi politik dan pemberlakuan
Aspek sosial budaya tidak bisa dipi-
syariat
indikasi
sahkan dalam membentuk karakter se-
mengapa tidak terlihatnya aksara–ak-sara
buah kawasan. Untuk meningkatkan
Cina pada kawasan pusat kota lama
identitas dan karakter kawasan pusat kota
Peunayong selama ini.
lama Peunayong sebagai kawasan wisata
Masyarakat kota Banda Aceh pada
heritage
umumnya dan masyarakat Peunayong
budaya Cina yang sedang ber-kem-bang
khu-susnya menyatakan sangat setuju
baik itu perayaan hari besar dan kesenian.
dengan rencana revitalisasi kawasan
Pemakaian simbol-simbol -Cina pada
pusat kota Lama Peunayong. Dengan
papan toko dan jalan juga merupakan
langkah
Islam
pelestarian
merupakan
lama
yang
dan
yang
me-ngalami
direstorasi
rehabilitasi
adalah
dilaku-kan
perlu dimunculkan
arte-fak
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 128
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala upaya
untuk
memperkuat
karakter
pelestarian dengan pengotrolan yang
kawasan. Pembangunan pintu gerbang sangat diperlukan sebagai pintu masuk ke
tepat. 4.
Untuk keberhasilan rencana revitalisasi
kawasan.
kawasan pusat kota lama Peunayong,
Untuk implementasi rencana tersebut
supaya menjadi lebih indah dan bersih
perlu dukungan dari Pemerintah lewat
perlu kajian revitalisasi pasar sayur dan
Perda sehingga aturan yang jelas ter-
buah Peunayong.
hadap batasan-batasan dalam mengaplikasi kegiatan kesenian dan pengunan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
aksara atau simbol-simbol Cina pada
Danisworo (2000). Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota, Jakarta: Urban and Regional Deve-lopment Institute.
kawasan pusat kota lama Peunayong sehingga tidak menyalahi norma-nor-ma dalam masyarakat Aceh.
Saran Adapun saran setelah adanya pene-litian ini adalah sebagai berikut : 1.
Tindakan konservasi, restorasi dan rehabilitasi terhadap bangunan pertokoan lama dikawasan pusat kota lama Peunayong perlu implementasi kebijakan dan pengawasan yang ketat dari Peme-rintah sehingga upaya pelestarian terha-dap bangunan petokoan lama sesuai arahan.
2.
Harapan kepada Pemerintah supaya dapat melakukan percepatan pembenahan kawasan pusat kota lama Peunayong sebelum mengalami degradasi yang semakin parah sehingga dapat mengakibatkan kerusakan visual kawasan atau hilangnya aset heritage yang dimiliki
Dian, K. W, (2010). Peunayong Chin-atown Banda Aceh Post-Earthquake and Tsunami as Cultural Heritage District, © 2010, extRoad Publication ISSN 2090-424X Journal of Basic and Applied Scientific Research. Fenny. M, N. (2013). Analisa Karakter Kam-pung Pecinan Di Kawasan Perdagangan Dan Jasa Peunayong Pusat Kota Banda Aceh. Jurnal Ruang Volume 1 Tahun 2013 Sutrisna, D. (2008). Peunayong, Kampung Lama Etnis Cina Di Kota Banda Aceh Balai Arkeologi Medan. Ismuha, H (1998). Perkembangan Kota Banda Aceh Abad ke-16 Hingga Per-tengahan Abad ke-20 dalam Jurnal Ilmiah Teknorona No. 03, Vol I. Tp, -hal.31–38 Khilda, W. (2007). Revitalisasi Kawasan Pe-cinan Sebagai Pusaka Kota (URBAN HERITAGE) Makassar. Program magis-ter Bidang Keahlian Perancangan Kota FT- Sipil Dan Perencanaan ITS. Novita, D. (2010). Kajian pengelolaan ba-ngunan pertokoan lama di kawasan Peunayoung kota Banda Aceh, Tesis Program Magister Teknik Sipil Jurusan Manajemen Prasarana Perkotaan -Unsyiah.
kota Banda Aceh. 3.
Pemeberian
intentif
kepada
pemilik
bangunan pertokoan lama untuk dana
129 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Banda Tahun 2029, RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Susiyanti, F. A. (2003). “ Strategi Perancangan dam Meningkatkan Vitalitas Kawasan Perdagangan Johar Semarang”. Ban-dung: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Usman. A, R. (2009). Etnis Cina Perantauan Di Aceh. Penerbit OBOR- 2009. Zuziak. K. Z, (1993) Revitalizing City Center: Policy Options During the Period of Transition. Krakow: International Cul-tural Centre Cracow.
Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 130