REVITALISASI CAGAR BUDAYA ds nugrahani jurusan arkeologi fib ugm 2013
Revitalisasi : • proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali (KBBI)
• kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting Cagar Budaya
Revitalisasi • dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat UURI No. 11 Tahun 2010 tentang CB, Psl 1 (31)
• Prinsip pelestarian: keaslian bentuk, bahan, tata letak, gaya, dan/atau teknologi pengerjaan • Keaslian suasana/aura
• • •
•
Cagar Budaya benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan CB di darat dan/atau di air memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan UURI No. 11 Tahun 2010 tentang CB, Psl 1 (1)
Revitalisasi : • Tuntutan kebutuhan untuk memanfaatkan CB • Karena nilai penting dan sifat CB, maka Revitalisasi mempertimbangkan jenis CB; bobot dan peringkat CB; • harus dengan izin pemerintah
• Didahului dengan kajian untuk mengetahui tata ruang, tata letak, fungsi sosial, dan/atau lanskap budaya asli • Memberi manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempertahankan ciri budaya lokal Kualitas Hidup Masyarakat: a. non-material b. material
Siapa yang dapat melakukan revitalisasi? • Dapat dilakukan oleh pemilik dan/atau yang menguasai CB • Izin menjadi syarat mutlak, diajukan kepada pemerintah sesuai dengan peringkat CB • memenuhi ketentuan administratif serta sesuai dengan prinsip dan prosedur revitalisasi
Prinsip Revitalisasi • Melestarikan CB dan Lingkungannya • menguatkan informasi CB melalui berbagai fasilitas dan cara • Memanfaatkan bangunan CB secara adaptif Penting • Memanfaatkan bangunan secara adaptif lebih menguntungkan ketimbang membangun bangunan baru, Riset yang dilakukan di Australia menengarai bahwa menggunakan bangunan secara adaptive dapat mengurangi:
40 % penggunaan energi dan bahan baku/thn. 25 % 16 % 44 % 45 % 50 %
penebangan kayu; suplai air bersih; akuisisi lahan; produksi carbon dioxide; dan efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh aktivitas industri (Sumber: Australian gov., 2004)
• memanfaatkan ruang untuk kepentingan sekarang, tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan sesuai dengan ketentuan zonasi yang ada • Multi stakeholders based
Prosedur 1. Administratif • Mengajukan izin kepada pemerintah, sesuai dengan jenis dan/atau peringkat CB • Proposal • Melibatkan Tenaga Ahli Pelestarian 2. Penilian Proposal oleh pemerintah/pemerintah daerah di DIY DP2WB
• setujui prosedur Teknis • Revisi • Ditolak
Prosedur Teknis 1. Melakukan studi tentang: a. identifikasi potensi digali dari dokumen sejarah, arsip, peta/foto kuna, oral history b. kondisi eksisting c. nilai penting dan pembobotan (mana yang boleh adaptif reused d. deliniasi situs/kawasan
2. Membuat zonasi (bila belum ada) • Zona inti, penyangga, pengembangan, penunjang (UURI No. 11 / 2010 tentang CB, psl 72-74) • Integrasikan zonasi dengan ketentuan penataan ruang yang lain contoh : Zonasi terpadu KSN Prambanan dibuat dengan memperimbangkan Master Plan JICA (1979); UURI N0. 11 /2010; Permen PU No. 15/2012
3. Masterplan Revitalisasi a. Pemanfaatan zona b. pemugaran c. konservasi total-adaptive reused- demolisi d. reinstatemen, rekonstruksi hipotesis c. Penambahan dan/atau penguatan fasilitas d. Atraksi e. Pemberdayaan masyarakat
4. Skala prioritas projek dan skeduling 5. DED masing-masing projek dan estimasi biaya 4. Sosialisasi 5. Pelaksanaan 6. Monitoring dan evaluasi
CONTOH : Penguatan Informasi
Koleksi : identifikasikan koleksi yang dimiliki, misalnya mata panah batu
Thema
: Alat Batu Prasejarah
Storyline: Masyarakat Prasejarah menggunakan berbagai jenis peralatan batu : a. Jenis-jenis alat batu b. Bahan batuan c. Teknik pengerjaan alat batu d. Cara menggunakan alat batu
• Pameran : indoor (dalam ruangan) • Jenis displai : didaktik, tapi ingin menggabungkan pula aspek eksplorasinya • Teknik : tiga dimensi tapi bisa juga panil konvensional, tablo (diorama), video • Apakah ada program/aktivitas pendukung
Kebutuhan • Artefak : bila koleksi hanya satu, dapat ditambah dengan replika, bahan batuan • Properti : vitrin, poster, caption, signage, lighting, hands on collection, table magnifier, video
Kebutuhan • Artefak : bila koleksi hanya satu, dapat ditambah dengan replika, bahan batuan • Properti : vitrin, poster, caption, signage, lighting, hands on collection, table magnifier, video
Panil Konvensional: Poster
Penggunaan mata panah batu : poster
Kehidupan manusia prasejarah : poster, video, diorama
Kompleks PG Gondangbaru
Pemberdayaan Masyarakat
Re-instatement Kraton Yogya, suasana di plataran Kedhaton
Sovereign Hill, Ballarat, Victoria
The Treasury House, Melbourne Konservasi Total/Preservasi
Adaptive Reused
sekian terima kasih
• Norma : aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok dl masyarakat, dipakai sbg panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yg sesuai dan berterima:
• Standar : ukuran yang dipakai sebagai patokan • Prosedur : Tahapan kegiatan/langkah2 • Kriteria : ukuran yg menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu • •
KBBI Revitalisasi : proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali
Manfaat Lingkungan : • as these buildings offer so much to the landscape, identity and amenity of the communities they belong to. • Menggunakan bangunan yang ada berarti mengurangi akuisisi lahan dan konsumsi sumberdaya untuk membangun gedung baru
• The adaptive reuse of a historic building should have minimal impact on the heritage signifi cance of the building and its setting.