CAGAR BUDAYA KOTA PASURUAN
Sambutan KEPALA DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN KEBUDAYAAN KOTA PASURUAN
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat dan rahmat Nya Buku Profil Cagar Budaya Kota Pasuruan ini dapat tercipta. Cagar budaya merupakan aset budaya bangsa yang harus kita lestarikan dan kita lindungi keberadaannya, melalui buku profil ini diharapkan cagar budaya dapat terinformasikan kepada masyarakat. Semoga dengan Buku Profil ini semakin memperkaya informasi cagar budaya Kota Pasuruan dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya kesejarahan serta menjadikan Kota Pasuruan sebagai salah satu daerah tujuan wisata nusantara.
Pasuruan, Oktober 2015 Wassalam
2
PROFIL CAGAR BUDAYA Undang – undang Republik Indonesia Nomor. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menjelaskan bahwa Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria: a. berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih; b. mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun; c. memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan d. memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa. Pasuruan salah satu kota kawasan pesisir utara Jawa Timur yang merupakan kota peninggalan kejayaan kolonial Belanda dengan masih terdapatnya cagar budaya di dalamnya. Namun keberadaan cagar budaya masih belum diketahui atau dikenal oleh banyak orang dikarenakan keterbatasan penyampaian informasi keberadaan cagar budaya di Kota Pasuruan. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya Pasal 39 yang berbunyi Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan upaya aktif mencatat dan menyebarluaskan informasi tentang Cagar Budaya dengan tetap memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan Pasal 95 ayat 2 butir (d) yang berbunyi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan tingkatannya mempunyai tugas: menyediakan informasi Cagar Budaya untuk masyarakat. Dan telah dijabarkan pulah oleh Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Pelestarian Cagar Budaya pasal 12 ayat 1 butir (d) yang berbunyi Dalam rangka pelestarian dan pengelolaan cagar budaya Pemerintah Kota mempunyai tugas :
menyediakan informasi Cagar
Budaya untuk masyarakat. Informasi kita sampaikan melalui website Pemerintah Kota Pasuruan dengan alamat www.pasuruankota.go.id dengan menu/kontain cagar budaya, dan umpan balik dari masyarakat kaitan cagar budaya dapat disampaaikan lewat e-mail dengan alamat e-mail
[email protected] serta aplikasi Whatsapp dengan nomor 082234396136 Adapun cagar budaya yang ada di Kota Pasuruan sebagai berikut :
3
1. MASJID JAMI’ AL ANWAR a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Masjid Jami’ Al Anwar 2) No. Reg Lama : 3) Alamat : Jl. KH. Abdul Hamid RT/RW : -/Desa : Kebonsari Kecamatan : Panggungrejo Kab/Kota : KOTA PASURUAN Propinsi : JAWA TIMUR Kode Administrasi : 4) Koordinat UTM : 5) Luas : 200 m2 6) Koordinat geografis : 7) Batas – batas : Utara : Perkampungan dan Pertokoan Barat : Perkampungan Selatan : Perkampungan dan Pertokoan Timur : Jl. KH. Wachid Hasyim dan Alun-Alun 8) Nama Pengelola : Yayasan Al Anwar 9) Nama Kepemilikan : Yayasan Al Anwar 10) Nama Penguasaan : Yayasan Al Anwar 11) Status : Yayasan 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi tempat ibadah b. SEJARAH MASJID JAMI’ AL ANWAR : Masjid yang terletak di pusat kota ini merupakan masjid terbesar dan termegah di Kota Pasuruan. Masjid ini didirikan oleh Nitiadiningrat I bersama Kyai Hasan Sanusi pada tahun 1821 M, pada awal berdirinya fungsi masjid ini adalah sebagai tempat mensyiarkan agama Islam namun saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan tetapi juga untuk kegiatan keagamaan yang lain semisal seni Hadrah yang rutin dilaksanakan pada hari Jum’at dan pengajian – pengajian di hari tertentu (Selasa malam Rabu dan Minggu pagi). Masjid Jami’ Al Anwar mempunyai kekhasan dalam segi bangunannya, yaitu dengan luas bangunan keseluruhan adalah 4.388 m2. Hal yang tampak menonjol dari bangunan ini adalah memiliki arsitektur timur tengah dan hanya satu-satunya yang terdapat di Pasuruan serta memiliki ornamen berwarna hijau yang tampak pada fasade bangunan masjid, kubah, dan menara.
4
2. RUMAH SINGA a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Rumah Singa Kode: RS 2) No. Reg Lama : 391/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Hasanudin No.11,13,14 RT/RW: 001/IV Desa: Karang anyar Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710191 - MT 9155244 MU 5) Luas : 10000 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 17 " LS - ° '112 ° 54 ' 19 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Toko Setia Kawan Barat : Jl. Hasanudin Selatan : Perkampungan Timur : Perkampungan 8) Nama Pengelola : Alan Douglas Rudianto Wardana Zecha 9) Nama Kepemilikan : Alan Douglas Rudianto Wardana Zecha 10) Nama Penguasaan : Alan Douglas Rudianto Wardana Zecha 11) Status : Rumah Pribadi 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi rumah tinggal b. SEJARAH RUMAH SINGA Rumah Singa ini didirikan tahun 1825. Semula dimiliki oleh orang Belanda namun kemudian dibeli oleh Tan Kong Seng seorang Kapitein der Chinezen pada tahun 1840an. Setelah 20 tahun dimiiki oleh Tan Kong Seng, pada tahun 1860 dilakukan renovasi dengan mendatangkan lantai marmer dan pagar besi dari Italia. Selain itu, daun jendela, tegel lantai dan dinding, dan plat seng plafon bermotif juga didatangkan dari Italia. Pada awal abad 20, rumah ini dikenal sebagai rumah Ir. Kwee, cucu Tan Kong Seng. Ir Kwee adalah lulusan sekolah teknik Technische Hoogesschool atau sekarang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung dan dilanjutkan studi ke Belanda. Setelah pulang Ir. Kwee bekerja di perusahaan Konstruksi dan Fabrikasi “de Bromo” pasuruan. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi PT Boma Bisma Indra. Keluarga Kwee bersama keluarga Han dan Tan merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Mereka menguasai perdagangan hasil bumi dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Mereka hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Bersama keluarga Tionghoa yang lain, keluarga Han dan Kwee mengembangkan industri gula di Pasuruan– Probolinggo. Tercatat ada dua orang anggota keluarga Kwee yang pernah menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan, yaitu Kwee Sioe Liem pada tahun 18681880 dan Kwee Sik Po pada tahun 1886-1926.
5
6
7
3. KELENTENG TJOE TIK KIONG a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Kelenteng Tjoe Tik Kiong Kode : KTTK 2) No. Reg Lama : 371/PSA/2002 3) Alamat : Jl. Lombok No. 7 RT/RW: Desa: Trajeng Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710692 - MT 9155262 MU 5) Luas : 5000 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 16 " LS - ° '112 ° 54 ' 36 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Perkampungan Trajeng Barat : Rumah Penduduk Selatan : Jl. Lombok Timur : Rumah Penduduk 8
8) 9) 10) 11) 12)
Nama Pengelola Nama Kepemilikan Nama Penguasaan Status Karakteristik Situs
: : : : :
Yayasan Dharma Pertiwi Tjoe Tik Kiong Yayasan Dharma Pertiwi Tjoe Tik Kiong Yayasan Dharma Pertiwi Tjoe Tik Kiong Yayasan Bangunan dengan fungsi tempat ibadah
b. SEJARAH KELENTENG TJOE TIK KIONG : Klenteng ini didirikan pada tahun awal-awal kedatangan orang-orang China perantauan ke Pasuruan sekitar tahun 1700. Pada saat itu klenteng merupakan tempat bagi mereka berkumpul dan melestarikan kebudayaannya. Pemberian nama Tjoe Tik Kiong supaya Klenteng Tjoe Tik Kiong merupakan tempat membina diri agar berakhlak mulia. Perananan klenteng sebagai pusat keagamaan sempat mengalami kemunduran pasca meletusnya G30S/PKI dengan keluarnya Inpres No. 14 Tahun 1967 tentang pelarangan segala macam aktivitas keagamaan, kepercayaan, dan adat-istiadat China. Pencabutan Inpres No. 14 Tahun 1967 pada era Presiden Abdurrahman Wahid peranan klenteng dapat difungsikan kembali, namun ternyata peranan tersebut telah bergeser seiring perkembangan zaman, klenteng tak lagi berfungsi sebagai pusat keagamaan namun sebagai pusat pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Awalnya bangunan ini hanya berbentuk memanjang ke belakang, namun seiring bertambahnya jumlah jemaat maka dilakukan penyesuaian bentuk dan ukuran dengan menambahkan bagian sayap kanan sebagai tempat baru bagi Dewa Kwan Kong.
9
10
4. GEDUNG PANCASILA a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Gedung Pancasila Kode : G-PNL 2) No. Reg Lama : 387/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Hasanuddin No. 12 RT/RW: 01/05 Desa: Karang anyar Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710794 - MT 91554684 MU 5) Luas : 5000 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 35 " LS - ° '112 ° 54 ' 39 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Rumah Barat : Perkampungan Selatan : Koramil Timur : Jl. Hasanudin 8) Nama Pengelola : Yayasan Pancasila 9) Nama Kepemilikan : Yayasan Pancasila 10) Nama Penguasaan : Yayasan Pancasila 11) Status : Yayasan 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi sekolah b. SEJARAH GEDUNG PANCASILA Awalnya gedung ini merupakan milik Han Hoo Tong, keturunan keluarga Han generasi ke 27. Bangunan ini diperkirakan dibangun antara tahun 1870-1890. Gedung ini digunakan sebagai rumah tinggal Han Hoo Tong keturunan dari Han Bwee Kong. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang pemerintahan, perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa sebelumnya, Han Chan Piet dan Han Kik Ko, anak dari Kapitein der Chineezen Surabaya Han Bwe Kong (1727-1778), membeli tanah ribuan hektar dari Gubernur Jenderal Deandels dan Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles (Krisnina, 2010: 317) pada tahun 1818 dan 1813. Tanah ini meliputi beberapa karesidenan yaitu Besuki-Panarukan dan Probolinggon atau di sebagian Oosthoek. Oosthoek adalah bahasa Belanda yang berarti daerah ujung timur Pulau Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur. Oosthoek yang juga disebut sebagai eastern salient/bang wetan/ ujung timur adalah wilayah yang meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (meliputi Bondoswoso, Jember), Lumajang, serta Banyuwangi (Blambangan).Oosthoek sering juga disebut sebagai green gold (“emas hijau”) karena merupakan surga perkebunan. Banyak tanaman industri cocok ditanam disini seperti kopi, tembakau, kapas, dan jati. Namun kemudian sebagian besar tanah mereka dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka kemudian diberi hak istimewa dalam pemerintahan, menguasai perdagangan hasil bumi (seperti beras, dan tebu) dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Saudara Han Hoo Tong yang bernama Han Hoo Tjoan menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan pada tahun 1881-1886 dan Han Hoo Hai yang menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Probolinggo pada tahun 1870-1885. Bersama keluarga keturunan Tionghoa yang lain mereka mengembangkan industry gula di Pasuruan–Probolinggo. Pada tahun 1958 bangunan ini digunakan sebagai lembaga pendidikan bagi komunitas Tiong Hoa Hwe Koan kemudian beralih fungsi sebagai markas tentara, gedung kesenian, dan akhirnya kembali digunakan sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat kota Pasuruan hingga saat ini. Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan.
11
12
13
5. P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Kode : P3GI 2) No. Reg Lama : 383/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Pahlawan No. 25 RT/RW: Desa: Karang anyar Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710609 - MT 9154188 MU 5) Luas : 66998 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 52 " LS - ° '112 ° 54 ' 33 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Rumah Kosong Barat : Jl. Pahlawan Selatan : SDN Pekuncen I Timur : Persawahan 8) Nama Pengelola : PT. Research Perkebunan Nusantara 9) Nama Kepemilikan : PT. Research Perkebunan Nusantara 10) Nama Penguasaan : PT. Research Perkebunan Nusantara 11) Status : BUMN 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi perkantoran b. SEJARAH MUSEUM P3GI Pasca Undang-Undang Gula dan Agraria Tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas perusahaan swasta Eropa menanamkan investasinya di Hindia Belanda, banyak didirikan pabrik-pabrik dan perkebunan komoditi ekspor. Salah satu pabrik yang banyak didirikan adalah pabrik gula. Pabrik ini dalam perkembangannya sangat tergantung dengan tanaman tebu sebagai bahan baku utama. Oleh karena tanaman tebu bukan tanaman asli di daerah Hindia Belanda dan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pabrik gula, maka para pengusaha Pabrik Gula membentuk suatu institusi untuk melakukan kajian atau penelitian dari hilir sampai hulu industri gula. Pemilihan Pasuruan sebagai lokasi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia bermula dari ide pengurus Soerabajache Vereeniging van Suikerfabrikanten untuk merancang pendirian lembaga riset gula di Jawa Timur. Pada masa Pemerintah Hindia Belanda, Oosthoek memang merupakan pusat produksi gula tebu. Hal ini dikarenakan lokasinya sangat cocok dengan adanya sawah beririgasi luas dan tenaga kerja lokal yang melimpah. Namun kala itu industri gula di Jawa hampir mengalami kehancuran akibat serangan penyakit sereh dan juga karena kualitas gula tebu lebih rendah dari gula bit (Abdul Rasyid, dkk., 2008: 162-163). Ide pendirian Proefstasion di Pasuruan kemudian direalisasikan oleh sebuah komisi yang bertugas menjembatani perundingan dengan pejabat-pejabat terkemuka di Belanda. Berdasarkan perundingan tersebut disepakati untuk menempatkan Proefstasion Oost Java di Pasuruan sementara para pengurusnya berkedudukan di Surabaya. Proefstasion ini ditempatkan di bangunan bekas pabrik gas yang dikelilingi perkebunan yang luas (Abdul Rasyid, dkk., 2008:163). Pada 20 mei 1887 status Het Proefstation Oost-Java ditetapkan oleh para donator dan para pengusaha yang kemudian pada tanggal 9 Juli 1887 mendapat persetujuan dari Pemerintah Hindia Belanda. Hingga saat ini Het Proefstation Oost-Java telah berganti nama beberapa kali. Tanggal 1 januari 1907 Het Proefstation voor Suikeriet in West Java dan Het Proefstation Oost-Java dilebur menjadi Het Proefstation voor de JavaSuikerindustrie yang berkedudukan di Pasuruan. Proefstasion yang ada di Pasuruan kemudian menjadi Cultuur Afdelling (bagian tanaman), sampai akhirnya terjadi 14
reorganisasi sehingga semua bagian tanaman, kimia, dan teknik dipusatkan di Pasuruan (Abdul Rasyid, dkk., 2008: 167). Pada 1 Juni 1942, era penjajahan Jepang, proefstasion ini ditempatkan dibawah yurisdiksi Gunsei Kanbu (Administrasi Militer Jepang) dengan nama Togyo Shinkesho (Pusat Penelitian Gula). Pada awal 1945 terdapat 3 orang pegawai Indonesia yang bertugas di proefstasion ini sebagai penasihat bagi pemerintah Jepang (H. Handojo dkk, 1987: 28). Selama periode 1942-1948 bangunan ini mengalami kerusakan. Banyak buku dan barang-barang inventaris hilang. Pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia saat Agresi Militer Belanda II, gedung utama serta sebagian besar perpustakaan dan arsip mengalami kebakaran (H. Handojo dkk, 1987: 28). Setelah perkebunan Belanda diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada Desember 1957, pusat penelitian ini dinamakan Balai Penyelidikan PerusahaanPerusahaan Gula (Experiment Station for Sugar Estates). Selanjutnya pada tahun 1965 berganti nama kembali menjadi Balai Penyelidikan Perusahaan Perkebunan Gula (Indonesian Sugar Experiment Station), dan akhirnya dinamakan sebagai Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula (Indonesian Sugar Research Institute) sejak 1 Januari 1982. Walaupun nama dari Proefstation di Pasuruan ini telah berganti beberapa kali namun tetap disingkat sebagai BP3G sejak akhir tahun 1957. Berdasarkan keputusan dewan pengurus pada tanggal 11 Mei 1987, BP3G menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) atau Indonesian Sugar Research Institute (H. Handojo dkk., 1987: 21] Pendirian dan pengelolaan lembaga-lembaga riset kala itu hampir seluruhnya dilakukan oleh perusahaan swasta pemilik industri gula. Pembiayaan operasional lembaga riset menjadi beban industri gula. Sampai dengan perang dunia kedua Het Proefstation voor de Java-Suikerindustrie tidak pernah mendapatkan subsidi dari pemerintah Hindia Belanda. Sumber pendanaan P3GI saat ini adalah pendapatan sendiri, iuran BUMN gula, dan pemerintah melalui APBN (Abdul Rasyid, dkk., 2008: 168). Pendirian proefstasion ini terbukti memberi manfaat besar. Tonggak prestasi besar ditandai dengan penemuan Dr. F. Soltwedel yang menjelaskan bahwa tanaman tebu dapat diperbanyak secara generatif. Temuan ini yang menghasilkan temuan fenomenal berikutnya seperti varietas unggul POJ 2878. Berkat temuan ini pabrik-pabrik gula di Jawa lolos dari kebangkrutan di akhir abad XX. Temuan ini juga membuat nama POJ Pasuruan terkenal di seluruh dunia (Abdul Rasyid, dkk., 2008: 168) dan Hindia Belanda menjadi pengekspor gula pasir terbesar sebelum Perang Dunia II
15
16
17
6. SDN Pekuncen I a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama : SDN Pekuncen I Kode : SDNP 2) No. Reg Lama : 386/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Pahlawan No. 47 RT/RW: Desa: Pekuncen Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710663 - MT 9154214 MU 5) Luas : 4.805 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 51 " LS - ° '112 ° 54 ' 35 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Kantor P3GI Barat : Jl. Pahlawan Selatan : Rumah dinas P3GI Timur : Kantor P3GI 8) Nama Pengelola : Dinas Pendidikan 9) Nama Kepemilikan : Pemerintah Kota Pasuruan 10) Nama Penguasaan : SDN Pekuncen I 11) Status : Pemda/KOTA 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi sekolah b. SEJARAH SDN PEKUNCEN I Pasca berlakunya Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria Tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas pada perusahaan swasta Eropa untuk menanamkan investasinya di Hindia Belanda, banyak perusahaan, industry dan perkebunan didirikan. Salah satunya adalah industry gula di Oosthoek (yang kemudian berkembang menjadi Karesidenan Besuki dan Probolinggo hingga akhirnya menjadi Gemeente Pasuruan). Pendirian industry ini membawa beberapa perubahan, salah satunya adalah semakin banyak orang-orang Belanda dan Eropa tinggal di Hindia Belanda termasuk Kota Pasuruan. Orang-orang ini membutuhkan beberapa sarana seperti pemukiman, sekolah, dan hiburan. Bangunan SDN Pekuncen merupakan bangunan peninggalan pada masa colonial Belanda. Bangunan tersebut sudah dijadikan sekolah oleh Belanda yang oleh masyarakat dikenal dengan SD Loji. Diperkirakan bangunan ini didirikan sekitar akhir abad XIX sebagai fasilitas pendidikan bagi anak-anak karyawan proefstasion yang berada di utara gedung sekolah ini. Seiring dengan berjalannya waktu Belanda kalah dari Jepang sekolah tersebut ditinggalkan begitu saja dan dipergunakan sebagai sekolah oleh pemerintah yang ada saat itu yaitu sekolah rakyat (SR) dengan nama SR Erlangga. SR Erlangga yang berkembang pesat pada tanggal 15 april 1976 diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Soenandar Priyo Sudarmo, menjadi SDN Pekuncen hingga saat ini. Saat itu SDN Pekuncen terdiri dari tiga lembaga yaitu SDN Pekuncen I, II, dan III.Selanjutnya mengacu pada Perda nomor 821.2/22/423.031/SK/2004 tahun 2004 akhirnya SDN Pekuncen I, II, dan III digabung kembali menjadi satu lembaga yaitu SDN Pekuncen Kota Pasuruan yang dipimpin oleh satu orang kepala sekolah.
18
19
20
7. Rumah Dinas Wakil Walikota Pasuruan a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama : Rumdin Wakil Walikota Kode : RD-WW 2) No. Reg Lama : 382/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Balaikota No. 12 RT/RW: Desa: Kandangsapi Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710299 - MT 9154833 MU 5) Luas : 2180 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 31 " LS - ° '112 ° 54 ' 23 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Kantor BPBD Barat : Perkampungan Selatan : Rumah Mebel Quick Timur : Jalan Balaikota 8) Nama Pengelola : Pemerintah Kota Pasuruan 9) Nama Kepemilikan : Pemerintah Kota Pasuruan 10) Nama Penguasaan : Pemerintah Kota Pasuruan 11) Status : Pemda/KOTA 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi gedung pertemuan b. SEJARAH RUMDIN WAKIL WALIKOTA Bangunan ini merupakan rumah tinggal yang pembangunannya diperkirakan sekitar abad IX-XX. Rumah ini awalnya di duga dimiliki oleh keluarga Han atau Kwee yang memiliki rumah di sebelahnya. Keluarga Han dan Kwee merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Mereka menguasai perdagangan hasil bumi dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Kedua keluarga ini hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Bersama keluarga China yang lain mereka mengembangkan industri gula di Pasuruan– Probolinggo. Pasuruan saat itu dikenal sebagai kota gula yang berada di Oosthoek. Oosthoek adalah bahasa Belanda yang berarti daerah ujung timur Pulau Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur. Oosthoek yang juga disebut sebagai eastern salient/bang wetan/ ujung timur adalah wilayah yang meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (meliputi Bondoswoso, Jember), Lumajang, serta Banyuwangi (Blambangan).Oosthoek sering juga disebut sebagai green gold (“emas hijau”) karena merupakan surga perkebunan. Banyak tanaman industri cocok ditanam disini seperti kopi, tembakau, kapas, hutan jati, dan lain-lain. Rumah Indies yang merupakan perpaduan arsitektur eropa dan arsitektur lokal yang memiliki tingkat adaptasi tinggi dengan iklim lokal ini pada akhirnya berfungsi sebagai rumah dinas wakil walikota Pasuruan
21
22
8. Toko Meubel QUICK a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama : Meubel QUICK Kode : MQ 2) No. Reg Lama : 384/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Balaikota No. 14 RT/RW: 01/02 Desa: Kandangsapi Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 709785 - MT 9155101 MU 5) Luas : 2.56 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 22 " LS - ° '112 ° 54 ' 6 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Rumah Dinas Wakil Walikota Barat : Rumah dinas PPP Selatan : Jl. Balaikota Timur : Rumah Warga 8) Nama Pengelola : Hendro Danu Saputro 9) Nama Kepemilikan : Hendro Danu Saputro 10) Nama Penguasaan : Hendro Danu Saputro 11) Status : Pribadi 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi rumah tinggal b. SEJARAH TOKO MEUBEL QUICK Bangunan ini berdiri pada tahun 1907. Bangunan ini dimiliki oleh keluarga Kwee hingga saat ini. Keluarga Kwee bersama keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka di Pasuruan saat itu. Mereka hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Seperti keluarga Han,keluarga Kwee merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Mereka menguasai perdagangan hasil bumi dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Tercatat ada dua orang anggota keluarga Kwee yang pernah menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan, yaitu Kwee Sioe Liem pada tahun 1868-1880 dan Kwee Sik Po pada tahun 1886-1926. Pada tahun 1954 pemiliknya yang bernama Kwee Tik Swan (Swananda Kartawinata) menggunakan bangunan ini sebagai perusahaan meubel dengan nama “Meubel Quick” hingga saat ini.Perusahaan Meubel Quick terdaftar di Kotapraja Pasuruan tanggal 15-5-1954 jo. 17.260/14/25/52.
23
24
25
9. Markas Kompi Bantuan Yon Zipur 10 a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama 2) 3)
4) 5) 6) 7)
8) 9) 10) 11) 12)
: Markas Kompi Bantuan Yon Zipur 10 Kode : YON-PI No. Reg Lama : 397/PSA/2012 Alamat : Jl. Balaikota No. 14 RT/RW: Desa: Kandangsapi Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 Koordinat UTM : 711007 - MT 9154974 MU Luas : 9814 m2 Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 26 " LS - ° '112 ° 54 ' 46 " BT - ° ' Batas – batas : Utara : Rumah Barat : Sungai Selatan : Rumah Timur : Jalan Balaikota Nama Pengelola : Divisi II Kostrad Nama Kepemilikan : Divisi II Kostrad Nama Penguasaan : Divisi II Kostrad Status : Negara Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi ruang pertemuan dan asrama
b. SEJARAH MARKAS KOMPI BANTUAN YON ZIPUR 10 Awalnya gedung ini merupakan milik Han Hoo Lam, keturunan keluarga Han generasi ke 27.Bangunan ini diperkirakan dibangun antara tahun 1870-1890. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa sebelumnya, Han Chan Piet dan Han Kik Ko, anak dari Kapitein der Chineezen Surabaya Han Bwe Kong (1727-1778), membeli tanah ribuan hektar dari Gubernur Jenderal Deandels dan Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles (Krisnina, 2010: 317) pada tahun 1818 dan 1813. Tanah ini meliputi beberapa karesidenan yaitu BesukiPanarukan dan Probolinggon atau di sebagian Oosthoek. Oosthoek adalah bahasa Belanda yang berarti daerah ujung timur Pulau Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur. Oosthoek yang juga disebut sebagai eastern salient/bang wetan/ ujung timur adalah wilayah yang meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (meliputi Bondowoso, Jember), Lumajang, serta Banyuwangi (Blambangan).Oosthoek sering juga disebut sebagai green gold (“emas hijau”) karena merupakan surga perkebunan. Banyak tanaman industri cocok ditanam disini seperti kopi, tembakau, kapas, dan jati. Namun kemudian sebagian besar tanah mereka dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka kemudian menguasai perdagangan hasil bumi (seperti beras, dan tebu) dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Bersama keluarga China yang lain mereka mengembangkan industri gula di Pasuruan– Probolinggo. Han Hoo Lam memiliki saudara bernama Han Hoo Tjoan yang menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan pada tahun 1881-1886 dan Han HooHai yang menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Probolinggo pada tahun 1870-1885. Saat ini bekas rumah Han Hoo Lam digunakan sebagai Markas Batalyon Zeni Tempur 10 Divisi 2 Kostrad.
26
27
10. Markas Yon Zipur 10 a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Markas Yon Zipur 10 Kode : YON-ZP 2) No. Reg Lama : 395/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 22 RT/RW: Desa: Gadingrejo Kecamatan: Gadingrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 709917 - MT 9155300 MU 5) Luas : 42804 m2 6) Koordinat geografis: 7 ° 38 ' 15 " LS - ° '112 ° 54 ' 10 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Lombok Barat : Jalan Irian Jaya Selatan : Jalan Soekarno Hatta Timur : Sungai 8) Nama Pengelola : Divisi II Kostrad TNI AD 9) Nama Kepemilikan : Divisi II Kostrad TNI AD 10) Nama Penguasaan : Divisi II Kostrad TNI AD 11) Status : Negara 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi markas tentara b. SEJARAH MARKAS YON ZIPUR 10 Awalnya gedung ini merupakan milik Han Hoo Lam, keturunan keluarga Han generasi ke 27.Bangunan ini diperkirakan dibangun antara tahun 1870-1890. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa sebelumnya, Han Chan Piet dan Han Kik Ko, anak dari Kapitein der Chineezen Surabaya Han Bwe Kong (1727-1778), membeli tanah ribuan hektar dari Gubernur Jenderal Deandels dan Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles (Krisnina, 2010: 317) pada tahun 1818 dan 1813. Tanah ini meliputi beberapa karesidenan yaitu Besuki-Panarukan dan Probolinggon atau di sebagian Oosthoek. Oosthoek adalah bahasa Belanda yang berarti daerah ujung timur Pulau Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur. Oosthoek yang juga disebut sebagai eastern salient/bang wetan/ ujung timur adalah wilayah yang meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (meliputi Bondowoso, Jember), Lumajang, serta Banyuwangi (Blambangan).Oosthoek sering juga disebut sebagai green gold (“emas hijau”) karena merupakan surga perkebunan. Banyak tanaman industri cocok ditanam disini seperti kopi, tembakau, kapas, dan jati. Namun kemudian sebagian besar tanah mereka dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka kemudian menguasai perdagangan hasil bumi (seperti beras, dan tebu) dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Bersama keluarga China yang lain mereka mengembangkan industri gula di Pasuruan–Probolinggo. Han Hoo Lam memiliki saudara bernama Han Hoo Tjoan yang menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan pada tahun 1881-1886 dan Han Hoo Hai yang menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Probolinggo pada tahun 1870-1885. Saat ini bekas rumah Han Hoo Lam digunakan sebagai Markas Batalyon Zeni Tempur 10 Divisi 2 Kostrad.
28
29
30
31
11. Gereja Katolik Antonius Padova a.
DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama 2) 3)
4) 5) 6) 7)
8) 9) 10) 11) 12)
: Gereja Katolik Antonius Padova Kode : ST-PDV No. Reg Lama : 394/PSA/2012 Alamat : Jl. Balaikota No. 1 RT/RW: Desa: Kandangsapi Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 Koordinat UTM : 710859 - MT 9154827 MU Luas : 2726 m2 Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 31 " LS - ° '112 ° 54 ' 41 " BT - ° ' Batas – batas : Utara : Jalan DI Panjaitan Barat : Jalan Balaikota Selatan : Kantor Satpas Polresta Pasuruan Timur : Perkampungan dan Jalan Anjasmoro Nama Pengelola : Paroki Santo Antonius Padova Nama Kepemilikan : Keuskupan Malang Nama Penguasaan : Paroki Santo Antonius Padova Status : Perkumpulan Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi tempat ibadah
b. SEJARAH GEREJA KATOLIK ANTONIUS PADOVA Pasca berlakunya Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria Tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas pada perusahaan swasta Eropa untuk menanamkan investasinya di Hindia Belanda, banyak perusahaan, industry dan perkebunan didirikan. Salah satunya adalah industry gula di Oosthoek (yang kemudian berkembang menjadi Karesidenan Besuki dan Probolinggo hingga akhirnya menjadi Gemeente Pasuruan). Pendirian industry ini membawa beberapa perubahan, salah satunya adalah semakin banyak orang-orang Belanda dan Eropa tinggal di Hindia Belanda termasuk Kota Pasuruan. Orang-orang ini membutuhkan beberapa sarana seperti pemukiman, sekolah, tempat ibadah, dan hiburan. Gedung gereja dibangun atas sumbangan seorang donatur Belanda bernama Alexander Manuel Anthonijs. Anthonijs adalah seorang pengusaha sukses yang juga merupakan pegawai Proefstasion Oost Java (POJ) yang sekarang bernama Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Oleh karena Santo Antonius dari Padova merupakan pelindung keluarga Anthonijs, maka gereja katolik ini juga diletakkan di bawah perlindungan Santo Antonius dari Padova. Pada 28 Juli 1895 gereja ini diberkati oleh Mgr. Walterus Jacobus Staal, Uskup Kehormatan dari Batavia seperti tercantum pada prasasti berbahasa Belanda yang terdapat di dekat pintu masuk gereja. Seiring dengan bertambahnya jumlah jemaat maka gedung gereja pun mengalami pengembangan. Pada tahun 1975 gedung gereja baru dibangun di sebelah gereja lama. Seiring dengan perkembangan waktu, tahun 1993 kursi gereja yang terbuat besi dan spons kemudian diganti dengan kursi kayu. Genteng gereja lama pun diganti genteng baru, gedung pastoran direnovasi, di bagian belakang gedung pastoran dibangun gedung berlantai dua sebagai ruang perkantoran. Pada tahun 1995 dibangun gapura ke arah jalan balai kota. Namun, pada tahun 1998 terjadi kerusuhan di kota Pasuruan yang mengakibatkan beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan seperti jendela, dan dinding.
32
33
34
12. GPIB PNIEL a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : GPIB PNIEL Kode : GPIB 2) No. Reg Lama : 393/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Anjasmoro No. 6 RT/RW: Desa: Kandangsapi Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710667 - MT 9154458 MU 5) Luas : 1916 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 43 " LS - ° '112 ° 54 ' 35 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Anjasmoro Barat : Jalan DI Panjaitan Selatan : Terminal Wisata Pasuruan Timur : Pertokoan dan Jalan Anjasmoro 8) Nama Pengelola : Majelis Sinode GPIB 9) Nama Kepemilikan : Majelis Sinode GPIB 10) Nama Penguasaan : Majelis Sinode GPIB 11) Status : Perkumpulan 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi tempat ibadah/gereja b. SEJARAH GPIB PNIEL Gereja ini dibangun untuk mengakomodasi umat Kristiani aliran Protestan di Pasuruan. Kota ini semakin berkembang pasca Undang-Undang Gula dan UndangUndang Agraria Tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas perusahaan swasta Eropa menanamkan investasinya di Hindia Belanda. Kedua aturan membawa berbagai perubahan, Salah satunya adalah semakin banyak orang-orang Belanda dan Eropa tinggal di Hindia Belanda termasuk Kota Pasuruan. Bangunan gereja diresmikan pada 15 November 1829. Pada tahun 1854 bangunan gereja ini rusak dan selanjutnya diperbaiki kembali dengan tanggal peresmian 15 Agustus 1855.Bangunan ini kembali dipugar pada tahun 1910-1917 dan tahun 1989. Pada saat terjadi kerusuhan di Kota Pasuruan sekitar tahun 2001 gereja ini terbakar habis. Bagian yang tersisa dari bangunan ini hanyalah bagian dinding. Akhirnya dilakukan rehabilitas atas kondisi bangunan ini yang dimulai tanggal 22 Juli 2001 hingga 22 November 2004.
35
36
37
13. SMPN 2 PASURUAN a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : SMP Negeri 2 Kode : SMPN 2 2) No. Reg Lama : 389/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Soekarno Hatta RT/RW: Desa: Kebonsari Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 709800 - MT 9155419 MU 5) Luas : 5600 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 24 " LS - ° '112 ° 54 ' 7 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Soekarno Hatta Barat : Toko Selatan : Jalan Belitung Timur : Rumah Tinggal keluarga Han atau Rumah HT 8) Nama Pengelola : Dinas Pendidikan Kota Pasuruan 9) Nama Kepemilikan : Pemerintah Kota Pasuruan 10) Nama Penguasaan : SMPN 2 Pasuruan 11) Status : Pemda/KOTA 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi sekolah b. SEJARAH SMPN 2 PASURUAN Bangunan SMPN 2 Pasuruan berdiri sekitar tahun 1800. Awalnya bangunan ini berfungsi sebagai rumah tinggal milik keluarga Han. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa sebelumnya, Han Chan Piet dan Han Kik Ko, anak dari Kapitein der Chineezen Surabaya Han Bwe Kong (1727-1778), membeli tanah ribuan hektar dari Gubernur Jenderal Deandels dan Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles (Krisnina, 2010: 317) pada tahun 1818 dan 1813. Tanah ini meliputi beberapa karesidenan yaitu Besuki-Panarukan dan Probolinggon atau di sebagian Oosthoek. Oosthoek adalah bahasa Belanda yang berarti daerah ujung timur Pulau Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur. Oosthoek yang juga disebut sebagai eastern salient/bang wetan/ ujung timur adalah wilayah yang meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (meliputi Bondoswoso, Jember), Lumajang, serta Banyuwangi (Blambangan).Oosthoek sering juga disebut sebagai green gold (“emas hijau”) karena merupakan surga perkebunan. Banyak tanaman industri cocok ditanam disini seperti kopi, tembakau, kapas, dan jati. Namun kemudian sebagian besar tanah mereka dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka kemudian diberi hak istimewa dengan menguasai perdagangan hasil bumi (seperti beras, dan tebu) dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Bersama keluarga keturunan Tionghoa yang lain mereka mengembangkan industri gula di Pasuruan– Probolinggo. Pada perkembangan selanjutnya bangunan ini dipinjamkan sebagai sarana pendidikan masyarakat kota Pasuruan hingga pada akhirnya dibeli dari pihak keluarga Han. Tercatat terjadi lima kali pergantian lembaga pendidikan yang mengelola bangunan ini yaitu SGB, Sekolah Pendidikan Guru, SMA 4 Pasuruan, dan SMPN 2 Pasuruan hingga saat ini.
38
39
40
14. SMK UNTUNG SURAPATI (ex GEDUNG HARMONY atau SOCIETET) a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : SMK Untung Surapati Kode : SUS 2) No. Reg Lama : 388/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Pahlawan No. 21 RT/RW: Desa: Pekuncen Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710082 - MT 9155321 MU 5) Luas : 6000 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 15 " LS - ° '112 ° 54 ' 16 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Tengger Barat : Jalan Pahlawan Selatan : Pabrik permen Sindo Arta Timur : Perumahan P3GI dan sawah 8) Nama Pengelola : Yayasan Untung Surapati 9) Nama Kepemilikan : Yayasan Untung Surapati 10) Nama Penguasaan : Yayasan Untung Surapati 11) Status : Yayasan 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi sekolah b. SEJARAH SMK Untung Surapati Pasca berlakunya Undang-Undang Gula dan Undang-Undang Agraria Tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas pada perusahaan swasta Eropa untuk menanamkan investasinya di Hindia Belanda, banyak perusahaan, industry dan perkebunan didirikan. Salah satunya adalah industry gula di Oosthoek (yang kemudian berkembang menjadi Karesidenan Besuki dan Probolinggo hingga akhirnya menjadi Gemeente Pasuruan). Pendirian industry ini membawa beberapa perubahan, salah satunya adalah semakin banyak orang-orang Belanda dan Eropa tinggal di Hindia Belanda termasuk Kota Pasuruan. Orang-orang ini membutuhkan beberapa sarana seperti pemukiman, sekolah, dan hiburan. Gedung ini awalnya didirikan sebagai Ballroom pada tahun 1858 untuk memfasilitasi warga Eropa khususnya Belanda dalam hal tempat hiburan. Kemudian pada tahun 1921 diresmikan dan diberi nama Societeit Harmonie sebagai ruang dansa, billiard, bermain kartu, dapur, gudang minuman, teater, ruang pertemuan, dan penginapan dengan dibangunnya kamar-kamar inap. Pada tahun 1947 societeit ini beralih fungsi menjadi markas TRIP, karena letak dan arsitektur bangunan ini sesuai dengan konsep pertahanan. Selanjutnya pada tahun 1962 kembali beralih fungsi sebagai tempattempat pertemuan dan pertunjukan kesenian rakyat dengan nama Gedung Rakyat. Pada tahun 1964 nama Gedung Rakyat diganti YPK Untung Surapati yang difungsikan sebagai sarana pendidikan sekolah kejuruan dengan penambahan ruangruang kelas pada bangunan lama maupun pendirian bangunan baru.
41
42
43
15. STASIUN KERETA API PASURUAN a. DATA ADMINISTRASI : 1) Nama : Stasiun Kereta Api Pasuruan Kode : STA-PSA 2) No. Reg Lama : 392/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Stasiun No. 1 RT/RW: Desa: Trajeng Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710198 - MT 9155419 MU 5) Luas : 24009 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 12 " LS - ° '112 ° 54 ' 20 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Perkampungan Sukodono Barat : Perkampungan Trajeng Selatan : Jalan Stasiun Timur : Perkampungan Blandongan 8) Nama Pengelola : PT KAI 9) Nama Kepemilikan : PT KAI 10) Nama Penguasaan : PT KAI 11) Status : BUMN 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi stasiun kereta api b. SEJARAH STASIUN KERETA API PASURUAN Jaringan rel kereta dari Surabaya ke Pasuruan sepanjang 63 km selesai dibangun oleh Stadspoorwegen (SS), pada tahun 1878. Pada awalnya, jalur ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air Kota Surabaya. Seiring dengan berkembangnya industry dan kota dengan banyaknya mobilitas barang dan manusia pasca Undang-Undang Gula dan Agraria 1830, maka jalur ini dilengkapi dengan bangunan stasiun di Kota Pasuruan dan Surabaya. Jalur ini kemudian diperpanjang sampai Probolinggo sejauh 40 km pada tahun 1884. Setelah itu pada tahun 1895 rel kereta api disambung lagi dari Probolinggo-Klakah. Pada tahun 1898 menyusul cabang-cabang ke Lumajang dan Pasiran. Selanjutnya jalur rel diteruskan ke pelabuhan Panarukan dengan jarak 151 km. Semua pembuatan jalur kereta api ini selesai tahun 1897. Dengan demikian hubungan rel kereta api dari Pasuruan ke kota-kota lain terutama dengan kota-kota perkebunan di Jawa Timur antara tahun 1900 sudah terealisir dengan baik.
44
45
46
16. GEDUNG WOLU a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Gedung Wolu Kode : G-WOL 2) No. Reg Lama : 396/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 58 RT/RW: Desa: Karanganyar Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 709493 - MT 9155566 MU 5) Luas : 10161 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 15 " LS - ° '112 ° 54 ' 10 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Soekarno Hatta Barat : Rumah Penduduk Selatan : Perkampungan Timur : Rumah Penduduk 8) Nama Pengelola : Wiyogo 9) Nama Kepemilikan : Wiyogo 10) Nama Penguasaan : Wiyogo 11) Status : Pribadi 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi ruang pertemuan b. SEJARAH GEDUNG WOLU Kota-kota lama di Indonesia hampir seluruhnya memiliki kawasan Pecinan. Kawasan ini berfumgsi sebagai tempat pemukiman dan perdagangan orang Cina. Biasanya kawasan ini berada tidak jauh dari pusat pemerintahan dan pelabuhan. Hal ini disebabkan lokasi yang strategis dan adanya politik pemerintah Hindia Belanda yang membatasi ruang gerak orang-orang Cina. Pada akhirnya, peraturan ini pada awal abad ke 20 dicabut, dan kawasan maupun orang-orang Cina dapat berkembang. Kawasan Pecinan ditandai dengan ciri bangunan yang khas yaitu adanya courtyard (ruang terbuka), bentuk atap yang khas yaitu bentuk atap lengkung (atap pelana sejajar gavel), elemen-elemen struktural yang terbuka, dan penggunaan warna yang khas. Ciri-ciri ini dapat ditemui di bangunan ibadah, bangunan hunian (rumah besar maupun rumah kampong Cina), dan bangunan usaha. Kawasan Pecinan di Kota Pasuruan pada awalnya berada di sekitar Klenteng Tjoe Tik Kiong yang semakin lama semakin berkembang ke selatan dan barat. Gaya arsitektur bangunannya juga semakin berkembang dengan mengadaptasi gaya lokal maupun Eropa, seperti memadukan atap lengkung dengan deretan kolom bergaya Eropa. Gaya ini diadaptasi rumah besar. Perkembangan lainnya yaitu dalam satu atap lengkung yang panjang, terbagi menjadi hunian beberapa keluarga. Salah satu yang dikenal di Kota Pasuruan adalah Gedung Wolu. Namun seiring perkembangan zaman, bangunan ini mengalami perubahan. Oleh karena itu, seorang pengusaha yang bernama ........ berusaha melestarikan sebutan Gedung Wolu dengan mendirikan gedung pertemuan dan restoran yang diberi nama Gedung Wolu. Akan tetapi gedung baru ini menggunakan lebih banyak menggunakan elemen arsitektur Eropa daripada Cina maupun lokal.
47
48
49
17. RUMAH DARUSSALAM a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama :Rumah Darussalam Kode : RMH-RD 2) No. Reg Lama : 385/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 14 RT/RW: Desa: Trajeng Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710727 - MT 9154423 MU 5) Luas : 5,55 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 44 " LS - ° '112 ° 54 ' 37 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Rumah Barat : Jalan Selatan : Jalan Soekarno Hatta Timur : Rumah 8) Nama Pengelola : Fachir Talib 9) Nama Kepemilikan : Fachir Talib 10) Nama Penguasaan : Fachir Talib 11) Status : Pribadi 12) Karakteristik Situs : Bangunan dengan fungsi tempat tinggal b. SEJARAH RUMAH DARUSSALAM Rumah ini awalnya dimiliki oleh keturunan dari Han Kik Ko yang pernah menjabat sebagai Kapitein der Chineezen Pasuruan pada tahun 1771-1794. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga terkemuka (konglomerat) di Pasuruan yang diberi keistimewaan di bidang perdagangan dan pajak oleh Pemerintah Hindia Belanda. Mereka menguasai perdagangan hasil bumi (seperti beras, dan tebu) dan ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatur tata niaga opium. Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa sehingga memberi warna pada ketiga kebudayaan tersebut dan melahirkan gaya suatu gaya arsitektur yang tidak ditemukan di daerah lain. Beberapa ahli menyebutnya dengan arsitektur Chinese of Pasuruan. Pada tahun 1938 Rumah ini dibeli oleh seorang Arab asal Yaman bernama Muhammad Thalib. Sampai saat ini rumah ini masih dimiliki dan dikelola oleh keluarga bin Thalib. Ketika rumah ini berpindah kepemilikan pada keluarga bin Thalib, dilakukan perubahan pada altar sembahyang pemilik terdahulu dengan penambahan kaligrafi “Allah” dan menghilangkan ukiran kepala naga pada tiang altar tersebut. Selain itu di bagian atap depan bangunan ditambahkan kaligrafi Arab dan aksara latin berbunyi “DAROESSALAM” yang berarti rumah yang terbuka untuk semua orang. Muhammad Thalib memiliki kebiasaan menjamu masyarakat sekitar untuk makan siang setiap hari. Bangunan penunjang yang berada di samping kanan dan kiri bangunan utama awalnya digunakan sebagai guest house bagi para pedagang luar daerah yang tidak memiliki tempat menginap selama di Pasuruan. Pemilik rumah akan menjamu para tamu tersebut tanpa menarik biaya sedikitpun. Bangunan penunjang tersebut saat ini digunakan sebagai rumah wallet. Perbaikan atas beberapa bagian rumah setidaknya telah dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, sekitar tahun 1987 seluruh bagian dinding rumah ditambahi cor beton untuk mengurangi efek kapiler dari air tanah. Selanjutnya pada tahun 2008 dilakukan pengecatan ulang seluruh bagian rumah.
50
51
52
53
54
18. TAMAN HARMONY a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Taman Harmony Kode : TMN-HRM 2) No. Reg Lama : 390/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Pahlawan RT/RW: Desa: Pekuncen Kecamatan: Bugul Kidul Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 711184 - MT 9154925 MU 5) Luas : 9066 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 28 " LS - ° '112 ° 54 ' 52 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Rumah, Warung Makan Barat : Perkampungan Selatan : Bank BRI Timur : Jalan Pahlawan 8) Nama Pengelola : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 9) Nama Kepemilikan : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 10) Nama Penguasaan : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 11) Status : Pemda/Kota 12) Karakteristik Situs : Daratan dengan fungsi taman b. SEJARAH TAMAN HARMONY Keberadaan taman harmony tidak dapat dipisahkan dengan Gedung Harmony atau Societet yang bergaya ”empire style” di masa lalu, namun saat ini terpisahkan oleh Jalan Pahlawan. Taman ini merupakan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai taman kota atau ruang terbuka hijau.
55
56
19. ALUN-ALUN KOTA PASURUAN a. DATA ADMINISTRASI
:
1) Nama : Alun-Alun Kota Pasuruan Kode : ALN-PSA 2) No. Reg Lama : 398/PSA/2012 3) Alamat : Jl. Alun-Alun RT/RW: Desa: - Kecamatan: Panggungrejo Kab/Kota: KOTA PASURUAN Propinsi: JAWA TIMUR Kode Administrasi: 3575 4) Koordinat UTM : 710810 - MT 9154718 MU 5) Luas : 14329 m2 6) Koordinat geografis : 7 ° 38 ' 34 " LS - ° '112 ° 54 ' 40 " BT - ° ' 7) Batas – batas : Utara : Jalan Alun-Alun Utara Barat : Jalan Jenderal Sudirman dan Masjid Jami Pasuruan Selatan : Jalan Alun-Alun Selatan Timur : Jalan Alun-Alun Timur 8) Nama Pengelola : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 9) Nama Kepemilikan : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 10) Nama Penguasaan : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pasuruan 11) Status : Pemda/Kota 12) Karakteristik Situs : Daratan dengan fungsi alun-alun kota c. SEJARAH ALUN-ALUN KOTA PASURUAN Alun –alun ini berbentuk persegi dengan orientasi timur laut–barat daya. Masjid agung terdapat di sebelah barat alun-alun. Pusat pemerintahan terdapat di sebelah timur alun-alun sedangkan pasar lama terdapat di sebelah barat. Alun-alun Pasuruan apabila dibandingkan dengan konsep kota tradisonal Jawa sebelum periode kolonial yaitu alun-alun sebagai titik pusat dengan sumbu utama arah utara-selatan, masjid agung di sebelah barat, pusat pemerintahan di sebelah selatan, dan pasar di sebelah utara dengan konsep kota tradisional di Jawa zaman Mataram Islam, maka ada perbedaan penerapan konsep. Oleh karena itu diperkirakan bahwa alun-alun ini meskipun telah ada sebelum periode kolonial namun dalam perkembangannya alunalun ini mengalami penyesuaian dengan konsep yang dibawa oleh Eropa yang mengutamakan aspek fungsional dari keletakan objek dalam tata ruang kota.
57
58