KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman
2013
Perubahan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Terbentuknya Direktorat Jenderal Kebudayaan
(BERGABUNGNYA TIGA DIREKTORAT MENJADI SATU) 1. Direktorat Tinggalan Purbakala 2. Direktorat Cagar Budaya Bawah Air dan Masa Kolonial 3. Direktorat Permuseuman Menjadi
DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN
STRATEGI UMUM PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN • Membuat Aturan Perundangan CB dan Museum yang Lengkap • Membangun Data CB dan Museum yang akurat • SDM Pelestari CB dan Museum yang Kompeten • Sistem dan manajemen Pelestarian CB dan Pengelolaan Museum yang Efektif • Koordinasi, pelibatan stakeholder dan masyarakat, kerjasama dengan berbagai pihak • Peningkatan Anggaran
SUSUNAN ORGANISASI DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT PROGRAM DAN EVALUASI
SUBDIREKTORAT REGISTRASI NASIONAL
SUBDIREKTORAT PELINDUNGAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
SUBDIREKTORAT EKSPLORASI DAN DOKUMENTASI
Seksi Penyusunan Program
Seksi Pendaftaran dan Penetapan
Seksi Perijinan dan Pengamanan
Seksi Pengembangan
Seksi Eksplorasi
Seksi Evaluasi Program
Seksi Pengelolaan Data
Seksi Pemeliharaan dan Pemugaran
Seksi Pemanfaatan
Seksi Dokumentasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Cagar Budaya Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
PEMAHAMAN CB MENURUT UUCB 2010 BENDA ALAM (EKOFAK)
BENDA BENDA BUATAN (ARTEFAK)
TIDAK BERGERAK BERGERAK TIDAK BERGERAK BERGERAK
TERBUAT DARI BENDA ALAM
BANGUNAN TERBUAT DARI BENDA BUATAN
TERBUAT DARI BENDA ALAM
CAGAR BUDAYA
STRUKTUR TERBUAT DARI BENDA BUATAN
BENDA CB DI DARAT
SITUS
BANGUNAN CB STRUKTUR CB SITUS
KAWASAN SITUS
DI AIR
7
Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan
Cagar Budaya
manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Bangunan Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari
Cagar Budaya
benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan beratap.
Aula Rotterdam, Makassar
Lamin Adat Mancong, Kaltim
Gunung Kawi, Bali
Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari
Cagar Budaya
benda alam dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.
Bajang ratu
Stupa, Muarajambi
Leang Sumpang Bita, Sulsel
Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di
Cagar Budaya
air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.
Leang Bua, Flores
Gunung Padang, Jawa Barat
Kawasan Sangiran
Cagar Budaya
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Kawasan Muarajambi
PELESTARIAN CAGAR BUDAYA Upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya
Program Direktorat PCBM tahun 2013: 1. Penyusunan Cetak Biru Pelestarian Cagar Budaya 2. Penyusunan Renstra Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman
Pelindungan upaya mencegah dan menanggulangi dari kerusakan,
Pelestarian Cagar Budaya
kehancuran, atau kemusnahan dengan cara Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi, Pemeliharaan, dan Pemugaran Cagar Budaya.
REGISTER NASIONAL CAGAR BUDAYA
1. Amanat Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
2. Program Prioritas Nasional (UKP4) 3. Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya (Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota) 4. Sistem dan Jejaring Pendaftaran Cagar Budaya
http://registrasi.cagarbudaya.net/
Pengembangan adalah peningkatan potensi nilai,
Pelestarian Cagar Budaya
informasi, dan promosi Cagar Budaya serta pemanfaatannya melalui Penelitian, Revitalisasi, dan Adaptasi secara berkelanjutan serta tidak bertentangan dengan tujuan Pelestarian.
Program Direktorat PCBM tahun 2013: 1. Revitalisasi Kawasan Keraton Cirebon 2. Masterplan Kawasan Banda Neira 3. Kajian dan Masterplan Situs Indrapurwa, Aceh 4. Revitalisasi Situs dan Museum Trinil 5. Revitalisasi Situs Samudra Pasai 6. Revitalisasi Situs-Situs Wali 7. Revitalisasi Kawasan Bung Karno di Ende
Museum PDRI
Museum Maritim
Museum Budaya Merapi
Museum Perang Dunia II
Pelestarian Cagar Budaya
Pemanfaatan adalah pendayagunaan Cagar Budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya.
Program Direktorat PCBM tahun 2013: 1. Pembangunan Museum Perang Dunia II, Morotai 2. Pembangunan Museum Mansinam, Papua Barat 3. Pembangunan Museum/Monumen PDRI, Sumbar 4. Pembangunan Museum Maritim, Belitung 5. Pembangunan Museum Noken, Papua 6. Pembangunan Museum Islam Nusantara, Jombang 7. Pembangunan Museum Budaya Merapi, Yogyakarta
PELESTARIAN Pelindungan
Pengembangan
Registrasi Nasional
Pemanfaatan
Pelestarian Cagar Budaya
Cagar Budaya Bawah Air
Bukan hanya kapal tenggelam tetapi termasuk s aspek hubungan antara manusia dengan laut, da sungai, rawa, dll. sehingga tidak hanya menyang teknologi, melainkan juga aspek sosial, ekonomi, religi, dsb.
•
Pusat Pengembangan Cagar Budaya Bawah Air di Makassar
1. Rintisan pengembangan cagar budaya bawah air di kawa Tenggara 2. Pusat peningkatan SDM
3. Workshop Pelestarian Cagar Budaya Bawah Air Tingkat Internasional di Makassar
4. Persiapan fasilitasi di Benteng Rotterdam (BPCB Makass
SKEMA UMUM PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA DAN PENETAPANNYA [Kab/Kota]
Penemuan
Pencarian
Pendaftaran (langsung atau melalui laman) ke Tim Pendaftaran
Petugas Pengolah Data
Petugas Penerima Pendaftaran
Pemilik/ Penguasa
Data diragukan/tidak memenuhi syarat
Rekomendasi Penetapan dan Pemeringkatan Register Nasional Cagar Budaya
Kriteria Cagar Budaya
Penetapan CB & Pemeringkatan
Perbaikan Penggabungan, Pencabutan, penghapusan
Pengkajian Tim Ahli
Bukan Cagar Budaya
Pemberian Surat Keterangan Kepemilikan Cagar Budaya dan SK Penetapan Cagar Budaya Penghapusan
Petugas Penyusun Berkas
Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan
Rekomendasi Tim Ahli
PERMUSEUMAN DI INDONESIA Indonesia memiliki 275 museum yang hingga kini keberadaannya secara umum belum mampu memenuhi keinginan masyarakat secara optimal. Padahal museum memiliki peran strategis karena memiliki amanat untuk mencerdaskan bangsa, kepribadian bangsa, ketahanan nasional dan wawasan nusantara.
Revitalisasi museum adalah upaya untuk meningkatkan
Permuseuman
kualitas museum dalam melayani masyarakat sesuai dengan fungsinya, sehingga museum dapat menjadi tempat yang dirasakan sebagai kebutuhan untuk dikunjungi.
Museum Kalimantan Tengah
Museum DI Yogyakarta
Permuseuman
6 Aspek Revitalisasi:
Fisik
Manajemen
Program
Pencitraan
Kebijakan
Jaringan
TARGET REVITALISASI MUSEUM 35
Museum
30
19
30
12
25
7
20 15 10 5
6
0
Permuseuman
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Jumlah Museum yang telah direvitalisasi tahun 2010-2012 adalah 43 museum Target Museum yang direvitalisasi tahun 2010-2014 adalah 84 museum
Permuseuman
REVITALISASI MUSEUM 2013 Program Direktorat PCBM tahun 2013: 1. Museum Gayo, Aceh Tengah 2. Museum Provinsi Sumatera Utara 3. Museum Provinsi Lampung 4. Museum Radyapustaka, Surakarta 5. Museum Soesilo Soedarman, Cilacap 6. Museum Cakrabuana, Cirebon 7. Museum Provinsi Bali 8. Museum Provinsi Kalimantan Barat 9. Museum Presiden RI, Bogor
Museum Sumatera Utara
Museum Lampung
Museum Bali
Museum Radyapustaka
Terimakasih..