Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
REVITALISASI BIROKRASI MENUJU INDONESIA BARU PENDEKATAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Oleh: Sunarno, S.H., M.Sc.* Abstrak Good governance tidak sekedar hanya menjadi sesuatu yang berkembang pada tataran konsep dan pemikiran dari ruang-ruang seminar dan retorika pejabat publik, tetapi juga terimplementasi pada tataran praktis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara riil. Implementasi kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam menentukan kondisi suatu bangsa pada era baru. Indonesia dalam konteksnya sebagai negara yang dalam keadaan terpuruk tidak terlepas dari peran serta birokrasi yang selama ini menduduki posisi urgen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengambilan kebijakan oleh para birokrat adalah suatu penentuan kearah mana bangsa Indonesia akan berjalan, revitalisasi birokrasi adalah suatu metode atau cara yang akan membawa birokrasi dan birokrat kepada kedudukan yang proporsional.
Pendahuluan acana pem baharuan tata kepem erintahan yang baik, yang lebih popu ler d engan istilah good governance pada d ekad e terakhir telah m enjad i sesuatu yang u m um , yang d ibicarakan orang d im ana-mana. Semestinya good governance tid ak seked ar hanya m enjad i sesu atu yang berkem bang pad a tataran konsep d an pem ikiran, d ari ruang-ruang sem inar d an retorika pejabat pu blik, tetapi juga terim plem entasi pad a tataran praktis d alam kehid u pan berbangsa dan bernegara secara riil. 1. Dalam m eru m u skan u paya revitalisasi birokrasi term asu k
d alam penataan kelem bagaan, good governance telah d ijad ikan referensi u tam a, teru tam a d alam rangka m em bangu n kolaborasi yang efektif antara 3 (tiga) pilar u tam a, yaitu government, private sector, d an civil society d engan m engu su ng nilai-nilai seperti competence, transparency, accountability, participation, rule of law, dan social justice. 2. Penataan kelembagaan pem erintah sangat penting mengingat output dari kelem bagaan pem erintah (organisasi pu blik) m enentukan apakah tatanan sebu ah negara d apat berkem bang m aju atau tid ak. Tinggi rend ahnya kinerja
* Deputi Men.PAN Bidang Kelembagaan
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
49
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
kelem bagaan pemerintah yang terw ujud d alam bentuk keluaran organisasi pu blik secara langsu ng berpengaru h pad a tinggi rend ahnya kinerja organisasi bisnis (private sector) d an organisasi kem asyarakatan (civil society). Organisasi pu blik akan m enentu kan m erah hijau nya kehidupan negara bangsa. 3. Kasu s penanggu langan bencana gem pa d an tsu nam i d i Aceh d an Su m atera Utara yang telah m erenggut berpu luh-pu lu h ribu korban, yang terjad i belu m lama ini perlu d ijad ikan refleksi bagaim ana seharu snya pem erintah m em ainkan peranannya secara tepat d alam kerangka good governance. Partisipasi d u nia u saha d an m asyarakat d alam m em bantu penanggulangan bencana tersebu t begitu tinggi, nam u n di sisi lain pem erintah m asih terlihat belu m m am pu mengim banginya. Pem erintah m asih d inilai lam ban, belum m am pu m em fasilitasi d an m engkoord inasikannya secara efektif sehingga penanganan korban d an penyalu ran bantu an sangat tersend at d an tid ak terkoord inasi d engan baik, terutam a pad a m inggu pertam a pasca bencana.
50
Kebijakan reformasi kelembagaan pusat dan daerah 1. Dalam kaitan d engan aspek kelem bagaan, kritik yang sering d i lontarkan terhad ap birokrasi yaitu terlalu besarnya organisasi pem erintah yang m engakibatkan banyaknya penyerapan su m bersu m ber d aya baik m anusia m au pu n keuangan pad ahal hasil kerja birokrasi tid ak m aksim al. Selain itu, beberapa fu ngsi pem erintahan ju ga d ianggap perlu untu k lebih banyak d iserahkan kepad a m asyarakat d an pem erintah send iri seharu snya berkonsentrasi pad a fungsi-fu ngsi utam a pengaturan (core regulatory functions). 2. Pad a d asarnya tid ak ad a form u la yang sed erhana u ntu k menentukan seberapa besar suatu organisasi pem erintah itu seharu snya (Turner d an H u lm e,1997). Di negara sangat miskin, birokrasi m ungkin m enjad i satu -satu nya cara penyed iaan pelayanan kepad a m asyarakat, khu su snya pend id ikan d an kesehatan. Namun demikian, sebenarnya yang haru s d iperhatikan ad alah apa yang m asyarakat harapkan d ari pem erintah d an apa yang pem erintah rencanakan u ntu k m em berikan pelayanan kepad a masyarakat.
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
3. Dengan d em ikian d irasakan perlu untu k m engu payakan penyelarasan peran d an pengepasan posisi birokrasi term asu k d id alam nya pem benahan sum ber d aya birokrasi d alam hu bu ngannya d engan penanganan (proses) kebijakan pu blik. Dalam upaya ini perlu d iperhatikan fenom ena inti (strategic ingredient) sumber d aya birokrasi yang m elipu ti dimensi-d im ensi struktur organisasi birokrasi pemerintahan, proses kerja birokrasi pu blik, m atriks sum ber d aya m anu sia aparatu r, teknologi m anajem en pem erintahan, d an kapabilitas pengam bilan keputusan. 4. Kebijakan penataan kelem bagaan pem erintah baik pu sat m aupu n daerah, d ari aspek besaran lebih d iarahkan pad a u paya rightsizing yaitu upaya penataan birokrasi pem erintah d engan m engem bangkan organisasi yang lebih proporsional, d atar (flat), transparan, hierarki yang pend ek , terd esentralisasi kew enangannya, d an aku ntabel. Oleh karena itu, organisasi pem erintah pu sat d an daerah d iarahkan agar d isusu n berd asarkan visi d an m isi yang jelas. Selanju tnya d esain struktur organisasinya d isu su n
berd asarkan kebutu han nyata d an m engikuti strategi d alam pencapaian visi d an m isi organisasi yang telah d itetapkan (stru ctu re follow s strategy). Kelem bagaan yang seperti itu selanju tnya d iisi oleh sumber d aya m anu sia yang hand al d engan m ekanism e, sistem d an prosedur yang efesien. 5. Dalam rangka pelaksanaan good governance, penataan kelembagaan pem erintah ju ga d iharapkan lebih m em beri ruang gerak yang lebih lu as kepad a d u nia u saha d an m asyarakat d alam penyelenggaraan pem erintahan. Dalam kaitan itu , kelem bagaan pem erintah d itu ntu t untu k d apat m em ainkan perannya d engan pas d an m enjam in aktor lain ju ga d apat m em ainkan perannya secara benar d an optim al sehingga secara keselu ru han d apat m engarah kepad a pencapaian tu juan nasional. Apabila sem ua pelaku d apat m em ainkan perannya d engan benar, m aka negara Ind onesia d apat d ikelola secara baik. 6. Pemerintah perlu m ered efinisi peran d an ked ud ukannya, karena selam a ini m asih terlalu banyak jum lah u nit kelem bagaan pem erintah yang m enangani
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
51
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
urusan yang seharusnya sud ah d apat d iserahkan kepad a d unia usaha atau masyarakat. Bahkan beberapa unit kelembagaan pemerintah yang keberad aannya sebenarnya su d ah ku rang relevan lagi d engan kebu tu han m asyarakat m asih tetap d ipertahankan. Dalam governance sangat m u stahil pem erintah m elakukan segala sesu atu send irian sehingga harus m em buka ru ang partisipasi yang lebih lu as lagi kepad a d u nia u saha d an m asyarakat. H al tersebu t sangat relevan d engan pengembangan good governance, karena governance m em persyaratkan keterlibatan secara aktif baik pem erintah (government), d u nia u saha (private sector), d an m asyarakat(civil society). Sinergi antara ketiga aktor d alam good governance d apat d igam barkan sebagai berikut: CIVIL SOCIETY
GOVERN MENT PUBLIC ISSUE CONCE RN PRIVATE SECTOR
7. Dalam sinergi antara government, private sector, dan civil society, m aka kelem bagaan pem erintah 52
perlu d ikem balikan pada hakekatnya, yaitu to serve the public d engan reorientasi pad a penanganan tugas-tu gas u ntu k m engintegrasikan d an m em elihara harm onisasi entitas sosial d an ekonom i, m elind ungi lingkungan, m elind u ngi kerentanan d alam m asyarakat (the vulnerable in the population), m em perku at finansial d an kapasitas ad m inistratif pem erintahan d aerah. Di sam ping itu , kelem bagaan pem erintah ju ga harus lebih berkonsentrasi pad a u paya u ntu k m em elihara ketertiban d an keam anan, stabilisasi kond isi makro-ekonomi, menyediakan pelayanan pu blik d an infrastruktu r yang esensial m em elihara stand ar keselam atan d an kesehatan m asyarakat d engan biaya yang terjangkau , m engatu r aktivitas ekonom i yang bersifat natural monopolies atau yang d apat m em pengaru hi kesejahteraan um um bagi w arga negara. Peran kelem bagaan pem erintah yang ju ga sangat penting ad alah peran untu k memberdayakan masyarakat (empowering the people), d an m em berikan layanan d an kesem patan yang sam a, serta m enjam in inklu sifitas sosial, ekonomi, dan politik.
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
8. Sejalan d engan reposisi peran pem erintah, m aka private sector d iarahkan u ntuk m enjalankan perannya d alam m enyed iakan barang d an jasa secara efisien berd asarkan pend ekatan pasar (market approach). Di pihak lain civil society lebih berperan u ntu k m em fasilitasi interaksi sosial d an politik dan memobilisasi berbagai kelom pok d i d alam m asyarakat u ntu k terlibat d alam aktivitas sosial, ekonom i, d an politik. Civil society ju ga sangat berperan d alam m elakukan m ekanism e check and balances terhad ap d om ain keku asaan pem erintah dan dunia usaha. 9. Dari ketiga u nsu r tersebu t, pem erintah m em pu nyai posisi yang sangat penting karena pem erintahlah yang m em pu nyai kew enangan m em bu at kebijakan sehingga pem erintah pu la yang m enentu kan kond isi d apat tid aknya d u nia u saha d an m asyarakat m enjalankan perannya d engan baik. Dalam kaitan tersebu t Michael Porter (1980) pernah m engatakan bahw a su m ber utam a yang m em batasi (d an m em buka) sebu ah pelu ang ad alah kebijakan pem erintah. Begitu strategisnya peran pem erintah sehingga apa yang d ilakukan oleh d u nia u saha d an m asyarakat sangat bergantu ng
pad a perilaku pemerintah.
kelem bagaan
10. Upaya yang d apat d ilakukan kelem bagaan pem erintah untu k m enentu kan peran d an ked u d u kannya secara pas ad alah d engan cara m elaku kan reinventing. Reinventing d apat d ilakukan m elalu i tiga tahap (N u groho,2001) yaitu : reorientasi, restru kturisasi, d an aliansi. Pertama, reorientasi dilakukan d engan m ered efinisi visi, m isi, peran, strategi, im plem entasi, d an evaluasi kelem bagaan pem erintah u ntu k d iarahkan pad a parad igm a baru bahw a the best government is the least government . Di sam ping itu , perlu m em ilih tu gas ad m inistrasi pu blik d engan perm ainan politik, m em bangu n organisasi kontrabirokrasi yang tu gasnya m enjad i kekuatan eksternal penilai birokrasi (countervailing factors), serta m em perlu as jangkauan pu bliknya tid ak sem ata pu blik d om estik tetapi ju ga publik global. Ked ua, restrukturisasi, dilakukan d engan m enata u lang kelem bagaan pem erintah d engan m eram pingkan fu ngsi-fungsi yang tid ak seharusnya d ilaksanakan pem erintah, m em bangu n organisasi sesu ai d engan tuntu nan pu blik d engan
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
53
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
kepemimpinan yang profesional, responsif, d an inovatif, m engefektifkan d esentralisasi sesuai kebijakan otonom i d aerah, serta m em bangu n kelem bagaan pem erintah agar sebangu n d engan tu ntu nan pu blik global yang m em pu nyai kom petensi kelas global atau m enjad i a world class public organization d engan stand ar m anajem en dan kepem im pinan yang kelas d u nia pula. Ketiga, aliansi yaitu dengan m enyatu kan langkah d an gerak seluruh domains yaitu pem erintah, m asyarakat, d an d u nia u saha secara kom pak d an d alam koord inasi yang tu nggal serta satu visi d an m isi yang sam a. Kelem bagaan pem erintah hend aknya d apat m enjad i stim u lan bagi pengem bangan organisasi bisnis d an m asyarakat yang unggu l d an menggandengnya d alam sebu ah tim kerja yang solid. 11. Dalam rangka pengem bangan good governance, teru tam a u ntuk m enjam in ad anya transparansi, aku ntabilitas, d an prinsip kead ilan, ad a beberapa m od el kelem bagaan yang d ikem bangkan. Salah satu d iantaranya ad alah m od el kelembagaan independent regulatory body. Mod el ini pad a d asarnya m eru pakan bentuk
54
kelem bagaan yang d iarahkan untuk mengakomodasi keterlibatan aktor lain selain pem erintah. Meskipu n d alam im plem entasinya belu m d apat d ikatakan m encapai titik id eal , nam u n kelem bagaan sem acam itu juga telah m u lai d ikem bangkan d i Indonesia, antara lain d engan d ibentuknya Badan Pengatur Minyak d an Gas, Bad an Regu lasi Telekom u nikasi Ind onesia, Kom isi Penyiaran Indonesia, dan sebagainya.
Kondisi kelembagaan pemerintah 1. Secara u m um , tid ak d apat d ipu ngkiri bahw a kond isi birokrasi saat ini term asu k d ari aspek kelem bagaannya, m asih jau h d ari kond isi id eal yang diharapkan. Kelemahan ini secara aku m u latif telah m engakibatkan krisis kepercayaan terhad ap birokrasi publik. 2. Kelem ahan yang secara u m u m m enand ai kelem ahan kelem bagaan pem erintah saat ini adalah : 1) kecend eru ngan lebih m engu tam akan pend ekatan struktural d aripad a pend ekatan fu ngsional d alam penyu su nan organisasi; 2) terjad inya benturan d an tarik-m enarik kew enangan; 3) besaran organisasi belum proporsional; 4) Ad anya
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
d isharm oni daerah.
antara
pusat
d an
besar apabila tid ak ad a perbaikan sistem secara keseluruhan.
3. Selain d ari aspek teknis kelem bagaan sebagim ana tersebu t, kond isi su m ber d aya m anu sia aparatu r d an ketatalaksanaan yang m asih belu m id eal juga m enjad i ham batan d alam m ew u jud kan kelem bagaan yang id eal pu la. Kond isi ju m lah pegaw ai yang terlalu besar d engan kom posisi yang tid ak m em ad ai sesu ai kebutu han serta kebijakan d an sistem kepegaw aian yang belu m id eal sering kali m enjad ikan postu r kelem bagaan pem erintah yang toleran d engan kond isi pegaw ai tetapi tid ak id eal d ari aspek kebutuhan riil.
5. Dalam pem bangu nan kelem bagaan nasional, ju ga belu m ad a grand design yang disepakati bersam a. RUU kem enterian N egara yang d iharapkan m enjad i land asan pijak d alam penataan kelem bagaan pad a tataran kem enterian, hingga kini ju ga belu m terw u ju d . Di sisi lain, kelem bagaan pem erintah d aerah yang belu m begitu m apan, d ihad apkan pad a keharu san m elakukan peru bahan lagi. Im plem entasi PP N om or 8 Tahu n 2003 yang belum tam pak nyata d am paknya, saat ini harus d iu bah seiring d engan d iterbitkannya UU N om or 32 Tahu n 2004 sebagai pengganti UU Nomor 22 Tahun 1999.
4. Dari u raian d i atas, d apat dikatakan bahw a kelem ahan kelem bagaan juga tid ak terlepas d ari kelem ahan sistem nasional secara luas. Sistem penggajian pegaw ai, sistem pengem bangan karir, d an sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjaw aban anggaran selam a ini ju ga belu m m am pu m enopang atau belu m m em berikan sem acam insentif bagi penataan kelem bagaan yang rasional. Oleh karena itu , penataan kelem bagaan tetap akan m enem u i kesu litan yang
6. N am u n d em ikian, d engan d iterbitkannya Inpres N om or 5 Tahu n 2004, d iharapkan m enjad i momentum u ntuk m elakukan penataan kelem bagaan pem erintah d an revitalisasi birokrasi pad a um u m nya secara konsisten. Penutup Keseriu san pem erintahan di baw ah pim pinan Presid en SBY d alam m em bangu n d an
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
55
Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Baru Pendekatan Implementasi Kebijakan Sunarno, SH., M.Sc
mewujudkan good governance, sudah selayaknya harus d id ukung oleh sem ua pihak term asu k d ari tataran birokrasi pu blik d engan m enjabarkan program tersebu t dalam action plan yang jelas. Diterbitkannya Inpres N om or 5 Tahun 2004 yang d id alam nya m enginstru ksikan perlu nya percepatan pem bangu nan tata kepem erintahan yang baik d engan m enyiapkan kebijakan payu ng u ntu k m elaku kan reform asi atau revitalisasi birokrasi, perlu d itind aklanju ti d engan konsistensi d an kom itm en yang tinggi d ari semua pihak.
56
Jurnal Administrasi Publik/Volume 1/No.1/2005
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.