Judul Skripsi :
Respons Orang Tua Korban Pembunuhan terhadap Pembunuh Anak Tunggalnya Oleh :
Monica Lutfy Setyawan 14511602 Pembimbing: Dr. Hendro Prabowo, S.Psi
Latar Belakang Masalah Dalam berinteraksi dengan individu lain seseorang terkadang berbuat salah kepada individu lain. Selain itu, ia tentu pernah mengalami perlakuan dan situasi yang mengecewakan atau menyakitkan. Tidak semua orang mau dan mampu secara tulus memaafkan kesalahan orang lain. Proses memaafkan memerlukan kerja keras, kemauan kuat dan latihan mental karena terkait dengan emosi manusia yang fluktuatif terhadap stimulus dari luar. Seperti kejadian yang dialami oleh ED dan SRT, yang harus kehilangan anak tunggal mereka (AS) karena dibunuh. Banyak media massa mengabarkan bahwa ED dan SRT telah memaafkan pelaku pembunuhan anak tunggal mereka.
Lanjutan… Latar Belakang Masalah
Remaja putri berinisial AS tewas ditangan H (mantan pacarnya) dan A (pacar baru H). Dendam dan cemburu menjadi alasan sejoli tersebut membuat skenario untuk membunuh AS. Karena kejahatan tersebut, JPU menuntut hukuman penjara seumur hidup untuk pelaku, tapi hakim menjatuhkan hukuman 20 tahun. Kemudian JPU mengajukan kasasi kepada MA, dan akhirnya kedua pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan orang tua AS, mereka sangat kehilangan AS, hati hancur dan merasa bahwa harapan dan masa depan sudah berakhir pada saat itu. Namun, orang tua AS mengaku telah memaafkan kedua pelaku.
Pertanyaan Penelitian 1. Apa respons-respons yang muncul terkait dengan forgiveness pada orang tua korban pembunuhan terhadap pembunuh anak tunggalnya? 2. Mengapa terjadi respons tersebut terutama forgiveness? 3. Bagaimana proses menuju respons forgiveness tersebut?
Tinjauan Pustaka Definisi Kehilangan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada (Potter & Perry, 2006)
Faktor yang mempengaruhi cara Bentuk Kehilangan individu merespons kehilangan (Potter & Perry, 2005) 1. kehilangan orang yang (Potter & Perry, 2005) 1. karakterisktik personal bermakna 2. sifat hubungan 2. kehilangan kesehatan 3. sistem pendukung sosial (bio-psiko-seksual) 4. keyakinan spiritual dan budaya 3. Kehilangan milik pribadi
Lanjutan... Tinjauan Pustaka
Definisi Berduka respons emosi yang diekspresikan ketika seseorang mengalami suatu kehilangan, dimanifestasikan dalam bentuk perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dll. (Yosep, 2007). Rentang respons berduka Kubler-Ross (dalam Potter & Perry, 2005) 1. Tahap Denial (Penyangkalan) 2. Tahap Anger (Kemarahan) 3. Tahap Bargaining (Tawar menawar) 4. Tahap Depression (Depresi) 5. Tahap Acceptance (Penerimaan)
Lanjutan... Tinjauan Pustaka
Definisi Forgiveness cara untuk mengatasi kemarahan atau kebencian kepada orang yang telah menyakiti, bukan dengan mengingkari hak individu tersebut untuk marah, justru dengan menunjukkan kasih sayang dan perbuatan baik (North, dalam Enright 2001). Dimensi Forgiveness Toussaint, Williams, Musick, & Everson (2001) 1. Memaafkan diri sendiri 2. Memaafkan orang lain 3. Perasaan dimaafkan oleh Tuhan 4. Memaafkan secara proaktif
Lanjutan... Tinjauan Pustaka
Definisi Compassion tergerak terhadap penderitaan orang lain dan ingin membantu (Lazarus, 1991). sejatinya ada dalam diri manusia, selalu ada, dalam kondisi apapun, kepada siapapun, bahkan kepada musuh sekalipun. Compassion bisa tumbuh ketika manusia berhasil menekan egonya dan lebih mementingkan sesama (Armstrong, 2013).
Komponen Compassion (Gilbert, 2005) 1. Caring 2. Empati dan Simpati
Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Metode kualitatif Studi kasus
Subjek Penelitian Orang tua korban (ayah & ibu)
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara (langsung & tidak langsung) 2. Studi Dokumentasi (WhatsApp, artikel, video youtube)
Lanjutan... Metode Penelitian
Keakuratan Penelitian 4 Konsep Triangulasi (Moleong, 2010) & Konfirmabilitas (Sugiyono, 2010) 1. Triangulasi sumber 2. Triangulasi metode 3. Triangulasi penyidik 4. Triangulasi teori 5. Konfirmabilitas
Teknik Analisis Data (Yin, 2012): 1. Membuat tema-tema yang berhubungan dengan penelitian. 2. Pengelompokkan hasil wawancara dan dokumentasi ke dalam tematema dan kategori yang telah dibuat. 3. Menyusun tema-tema dan kategori berdasarkan rentang waktu atau kronologi.
Hasil Penelitian 1. Respons-respons yang muncul terkait dengan forgiveness pada orang tua korban pembunuhan terhadap pembunuh anak tunggalnya • kedua subjek kehilangan anak tunggal mereka sekaligus kehilangan teman dekat • muncul pikiran dan perasaan yaitu sedih, hati hancur, putus asa, dan merasa bahwa masa depan sudah berakhir • awalnya subjek 1 mengajukan banding dan akhirnya membatalkan keinginan banding • kedua subjek memaafkan pelaku
Lanjutan… Hasil Penelitian
2. Alasan terjadinya respons tersebut terutama forgiveness • subjek 2 mendapat penglihatan dari Tuhan • kedua subjek belajar dari ajaran-ajaran Kristiani • menemukan makna hidup/memaknai hidup • menyerahkan keputusan hukum kepada pihak yang berwajib • akhirnya kedua subjek memaafkan pelaku
Lanjutan… Hasil Penelitian
3. Proses menuju respons forgiveness tersebut • subjek 2 mendapat penglihatan • kedua subjek belajar dari ajaran Kristiani • menemukan makna hidup/memaknai hidup • akhirnya mengambil sikap untuk memaafkan pelaku • ditunjukkan dari perilaku kedua subjek yaitu membatalkan keinginan untuk banding, menolak tawaran orang yang ingin berbuat jahat kepada pelaku, berusaha menemui pelaku di rutan
Pembahasan 1. Respons-respons yang muncul terkait dengan forgiveness Kehilangan adalah respon awal yang dirasakan subjek ketika mengetahui bahwa AS sudah tidak ada. Subjek merasa tidak memiliki siapa-siapa lagi setelah kepergian AS. Hal tersebut masuk ke dalam salah satu bentuk kehilangan yang dijabarkan oleh Potter & Perry (2005), yaitu kehilangan orang yang bermakna. Karena kehilangan tersebut, kedua subjek mengalami kedukaan. Berduka merupakan reaksi terhadap kehilangan yang merupakan respons emosional yang normal. Sanders (dalam Bobak, 2005)
Lanjutan... Pembahasan
Kedua subjek dalam penelitian ini mengalami beberapa tahapan respons berduka terhadap kehilangan, yaitu shock, marah dan mengajukan banding atas keputusan hakim, namun akhirnya subjek dapat menerima dengan ikhlas kejadian tersebut. Kedua subjek tidak mengalami tahap depresi karena belajar dari ajaran Kristiani, dapat memaknai hidup, dan subjek 2 juga mendapat penglihatan dari Tuhan. Kubler-Ross (dalam Potter & Perry, 2005), menjelaskan lima tahapan respon berduka seseorang terhadap kehilangan, yaitu denial, anger, bargaining, depression dan acceptance.
Lanjutan... Pembahasan
2. Alasan terjadi respons tersebut terutama forgiveness Subjek 2 mendapat penglihatan dari Tuhan agar memaafkan dan mengasihi pelaku. Vitale & Hew Len (2009) menjelaskan ada dua cara untuk menjalani kehidupan, yaitu melalui ingatan dan petunjuk. Ingatan adalah program lama yang dijalankan lagi. Petunjuk adalah pesan dan arahan yang diberikan Sang Ilahi kepada individu, kemudian bertindak berdasarkannya. Setelah menerima petunjuk dari Tuhan, kedua subjek memilih untuk tidak membalas dendam dan akhirnya memaafkan pelaku.
Lanjutan... Pembahasan
3. Proses menuju respons forgiveness tersebut Penglihatan, ajaran Kristiani dan pemaknaan hidup yang baik membuat kedua subjek memaafkan pelaku. North (dalam Enright, 2001) menjelaskan bahwa memaafkan adalah cara untuk mengatasi kemarahan & kebencian pada orang yang telah menyakiti, dengan menunjukkan kasih sayang dan perbuatan baik. Perilaku memaafkan kedua subjek ditunjukkan dengan menolak tawaran orang yang ingin berbuat jahat pada pelaku, membatalkan keinginan banding, dan berusaha menjenguk pelaku di rutan walaupun akhirnya tidak dapat bertemu dengan pelaku karena subjek menjenguk pelaku di hari
Lanjutan... Pembahasan
Sabtu dan di hari tersebut tidak dibolehkan ada kunjungan untuk napi. Selain memaafkan pelaku, subjek pun menunjukkan sikap compassion. Compassion menurut Armstrong (2013) adalah sesuatu yang sejatinya ada dalam diri manusia. Sikap compassion adalah sesuatu yang selalu ada, dalam kondisi apapun, kepada siapapun, bahkan kepada musuh sekalipun. Sikap compassion yang ditunjukkan oleh kedua subjek adalah ikhlas dan berbesar hati menerima kepergian AS. Kedua subjek juga tetap memiliki keinginan untuk menjenguk pelaku di rutan, selain itu subjek 2 ingin mengatakan kepada pelaku bahwa ia menyayangi pelaku.