RESPON REMAJA MENGENAI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DALAM DIALEK LOKAL PADA RADIO SWARA ALAM KOTA KENDARI (STUDI KHALAYAK DI KELURAHAN KADIA) *Hanyfah Adelvina ** Marsia Sumule ***Jumrana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo
[email protected] ABSTRAK Radio adalah media yang bersifat auditori (untuk didengar), sehingga menyampaikan informasi melalui radio relatif lebih sulit dibandingkan dengan televisi. Apabila dilihat dari prospek fungsinya, radio dinilai dapat bermanfaat dalam menyajikan produk siaran yang informatif, edukatif, dan menghibur, bahkan dalam memberdayakan kultur masyarakat melalui media elektronik radio. Dengan kenyataan yang ada, maka masyarakat menggunakan media radio dalam menyebarluaskan informasi dengan menggunakan iklan sebagai sarana atau media pemasaran dalam radio, salah satunya adalah adalah iklan layanan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk ; 1) mengetahui persepsi remaja terhadap iklan layanan masyarakat dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam Kendari, dan 2) mengetahui sikap remaja Kota Kendari dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat uji kuesioner. Populasi dalam penelitian adalah semua remaja yang berdomisili di wilayah Kelurahan Kadia Kota kendari yang menjadi pendengar Radio Swara Alam Kendari. Remaja yang dimaksud adalah anak remaja sekolah dengan rentang usia antara 12 sampai dengan 22 tahun sebanyak 237 orang. Sedangkan responden penelitian yang terpilih adalah sebanyak 70 orang (accidental sampling). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pengukuran Stimulus dan Organism menunjukkan secara keseluruhan remaja yang menjadi responden memiliki penilaian persepsi yang baik terhadap Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal bertema Perlindungan Hutan Mangrove yang didengarkan pada Radio Swara Alam Kendari dengan nilai persentase Stimulus sebesar 81% dan persentase Organism sebesar 78,4%. Sedangkan hasil penilaian sikap dan tindakan melalui pengukuran Respon menunjukkan secara keseluruhan remaja yang menjadi responden memiliki sikap dan tindakan yang baik dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki dengan persentase penilaian respon adalah sebesar 72,74%. Kata Kunci : Respon, remaja, iklan, radio, dialek bahasa tolaki. ABSTRACT Radio is media that gets auditory's character (to been heard), so passes on information via radio relative more difficult as compared to television. If seen from prospect function, radio is assessed gets utilitarian in present informative broadcast product, educative, and comforting, even deep empower society culture via radio electronic media. With aught fact, therefore society utilize radio media in overspread information by use of advertising as medium or marketing media in radio, one of it is advertising service societies. This research intent for; 1) know stripling 1
perception to advertising service societies in dialectal local on Swara Alam's Radio Kendari's, and 2) knowing Cities adolescent attitude Kendari in accept society service advertising utilize tolakinese vernacular dialect. Research methods who is utilized in this research is quantitative research methods that quantitative by use of quesioner's quiz tool. Population in observational is all adolescent one get domicile at territorial Kadia's Sub-District Kendari's that becomes audience on Swara Alam's Radio Kendari's. Intended stripling is schooled adolescent with age range among 12 until with 22 years as much 237 person. Meanwhile elected research respondent is as much 70 person (accidental sampling). This observational result points out that pass through Stimulus measurement and Organism points out wholly stripling which become respondent to have good perception estimation to Advertising Services Society in dialectal local gets Forest protection theme Mangrove who is listened on Swara Alam's Radio Kendari's by assesses Stimulus percentage as big as 81% and Organism's percentages as big as 78,4%. Meanwhile attitude estimation result and action via measurement Responds to point out as a whole stripling which becomes respondent to have attitude and good action deep accept society service advertising utilize tolakinese vernacular dialect with estimation percentage responds is as big as 72,74%. Key Words : Response, stripling, advertising, radio, tolakinese lingual dialect.
PENDAHULUAN Saat ini dunia pers dan jurnalistik sangat berkembang pesat, mulai dari zaman kerajaan romawi kuno, dimana kerajaan yang ketika itu dipimpin oleh Julius Caesar, berkembang surat kabar yang mencatat informasi mengenai kerajaan pasar dan lain-lain. Kemudian tiba di suatu masa dimana berita menjadi erat hubungannya dengan iklan. Jurnalistik yang merupakan bagian dari suatu aktifitas dalam menghasilkan berita maupun iklan, mulai dari perencanaan, penulisan, peliputan, dan pembuatan yang hasilnya disiarkan pada publik atau khalayak pendengar melalui media elektronik, dalam hal ini radio. Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, maka hasil karya pembuatan iklan yang dikemas dalam media massa juga berkembang dari segi bentuk, cara menyajikan iklan dengan dialek yang lucu, dan iklan yang dikemas lebih menarik. Radio adalah media yang bersifat auditori (untuk didengar). Karena itu, menyampaikan informasi melalui radio relatif lebih sulit dibandingkan dengan televisi. Ketika pembaca berita 2
menyajikan informasi, pembaca harus bisa menggambarkan peristiwa tersebut secara jelas, sehingga bisa ditangkap oleh imajinasi pendengar. Walaupun radio identik dengan hiburan, namun bukan berarti semua radio melulu menyuguhkan hal itu. Seiring berkembangnya dunia jurnalistik, banyak radio khusus berita yang tumbuh dan berkembang, bahkan dengan sangat pesat. Sebagai contoh, kita mengenal radio lokal di Kota Kendari, yaitu Swara Alam. Radio ini menyuguhkan beragam berita, informasi unik, segmen hiburan, dan tentunya juga tak lepas dari penyiaran berbagai iklan. Radio Swara Alam tidak menjadikan musik atau hiburan sebagai produk utama. Iklan yang disajikan juga beragam, mulai dari iklan barang dan jasa, iklan produk, dan iklan layanan masyarakat (ILM). Radio Swara Alam Kendari mempunyai misi untuk menyajikan produk siaran yang informatif, edukatif, dan menghibur, serta mempunyai misi untuk ikut berperan dalam memberdayakan masyarakat melalui media elektronik radio. Semua bentuk aktifitas untuk memperkenalkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non pers fanonal mengenai suatu produk, merek, perusahaan, atau tokoh. Peran iklan sangat besar dampaknya bagi dunia usaha, salah satunya jenis iklan yang ditawarkan oleh radio Swara Alam Kendari yang berbasis kearifan lokal. Dengan kenyataan yang ada, maka masyarakat menggunakan media radio dalam menyebarluaskan informasi mengenai barang/jasa dengan menggunakan iklan sebagai sarana atau media pemasaran dalam radio. Iklan yang disajikan berbeda atau bahkan unik akan menarik minat pendengar, utamanya remaja, khususnya di Kelurahan Kadia Kota Kendari. Remaja adalah sebagai salah satu proses pendewasaan yang merupakan awal dalam mengenal dan mengerti serta menyelami proses kedewasaan. Remaja masa kini lebih sering dan senang menggunakan bahasa gaul daripada bahasa resmi. Menurut mereka bahasa gaul lebih nyaman, dan cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari, remaja masa kini menganggap 3
penggunaan bahasa resmi terlalu kaku dan monoton, serta tidak menampakkan kebaruan yang mencolok. Masyarakat Indonesia secara luas dan remaja pada umumnya menyerap dengan mudah segala bentuk-bentuk modernisasi dalam iklan misalnya iklan radio. Khususnya remaja yang ada di Kota Kendari pun tidak luput dari pengaruh iklan tersebut. Iklan yang disiarkan secara luas oleh radio, dikemas dengan begitu menarik, sehingga remaja yang memiliki pola pikir yang berubah-ubah, serta bersifat meniru, menjadi objek yang tepat dalam hal ini. Pada saat media penyiaran mulai popular dengan munculnya radio maka perusahaan radio, dalam hal ini Radio Swara Alam Kendari yang mampu mempengaruhi pengetahuan, perilaku, dan kepercayaan pendengar, khususnya remaja Kota Kendari. Namun ada berbagai poin yang bisa kita perhatikan dalam iklan radio. Salah satunya dalam pemilihan kata, bahasa, dan logat daerah yang kerap diselipkan dalam iklan sebagai bentuk penyampaian pesan. Untuk menarik minat remaja serta masyarakat di pedesaan yang tergolong lebih memilih mempertahankan penggunaan bahasa daerahnya dalam berkomunikasi sehari-hari. Radio Swara Alam Kendari sengaja mengikuti jalur yang paling mudah dimengerti pendengar hingga ke pelosok, yaitu dengan membuat iklan yang menggunakan dialek lokal Kota Kendari agar pendengar lebih memahami, serta pesan yang disampaikan akanlebih efektif.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi remaja mengenai iklan layanan masyarakat dalam dialek lokal pada Radio SwaraAlam Kota Kendari?
4
2. Bagaimana sikap remaja Kota Kendari dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki?
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa sekolah yang ada di Kelurahan Kadia. Alasan peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Kadia adalah pendengar Radio Swara Alam Kendari didominasi oleh warga Kelurahan Kadia. Subjek dari penelitian ini adalah respon remaja mengenai iklan layanan masyarakat dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam di wilayah Kelurahan Kadia Kota Kendari. Dalam penelitian ini, analisis yang di gunakan yaitu analisis kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah semua remaja yang berdomisili di wilayah Kelurahan Kadia Kota kendari yang menjadi pendengar Radio Swara Alam Kendari. Remaja yang dimaksud adalah anak remaja sekolah dengan rentang usia antara 12 sampai dengan 22 tahun, sehingga total jumlah populasi dalam penilitian ini adalah sebanyak 237 orang. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban-jawaban tersebut dapat diberi skor dan selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan gambaran mengenai perilaku. Adapun skor yang diberikan terhadap jawaban atas pertanyaan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012) : Skor 1 : untuk jawaban sangat baik Skor 2 : untuk jawaban baik Skor 3 : untuk jawaban cukup baik Skor 4 : untuk jawaban tidak baik Skor 5 : untuk jawaban sangat tidak baik
5
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Umur Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa remaja sekolah yang berdomisili di Kelurahan Kadia Kota kendari yang menjadi pendengar Radio Swara Alam Kendari paling banyak menjadi responden adalah remaja berusia 15 tahun yakni sebanyak 22 orang (31,4%) dan paling sedikit adalah remaja berusia 13 tahun yakni hanya sebanyak 3 orang (4,3%). Tabel 4.1 Frekuensi Umur Responden Radio Swara Alam Kendari No.
Umur (Thn)
Frekuensi (n)
Persentase (%)
1
13
3
4,3
2
14
8
11,4
3
15
22
31,4
4
16
17
24,3
5
17
16
22,9
6
18
4
5,7
Jumlah
70
100
Sumber : Data Primer Diolah 2016
Jenis Kelamin Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui frekuensi jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 40 orang (57,1%), sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (42,9%).
6
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Radio Swara Alam Kendari No. Jenis Kelamin
Jumlah (n)
Persentase (%)
1
Laki-laki
30
42,9
2
Perempuan
40
57,1
Total
70
100
Sumber : Data Primer Diolah 2016 Deskripsi Hasil Penelitian Stimulus (Penilaian Pesan) Berdasarkan pada Tabel 4.7 diatas, dari 70 responden remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang menjadi objek penelitian untuk item pernyataan nomor 5 pada penilaian Stimulus mencakup penilaian durasi Iklan Layanan Masyakarat dengan dialek lokal tepat dan mencakup seluruh bahasan utama iklan tersebut, terlihat bahwa sebanyak 13 orang responden menjawab sangat setuju, 27 orang responden menjawab setuju, 26 orang responden menjawab ragu-ragu, 3 orang menjawab tidak setuju, dan 1 orang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa responden paling banyak memberikan jawaban setuju atas penilaian Durasi Iklan Layanan Masyakarat dengan dialek lokal tersebut tepat dan mencakup seluruh bahasan utama iklan tersebut. Selain jawaban setuju, jawaban ragu-ragu juga banyak dijawab oleh responden. Adapun secara keseluruhan rata-rata skor jawaban responden atas penilaian Stimulus (Penilaian Pesan) atas Iklan Layanan Masyarakat dengan dialek lokal adalah 4,05 (pembulatan 4) yang berarti responden memberikan penilaian setuju atas keseluruhan pernyataan penilaian Stimulus atas Iklan Layanan Masyarakat dengan dialek lokal yang didengarnya pada Radio Swara Alam Kendari.
7
Tabel 4.7 Tanggapan Stimulus (Penilaian Pesan) Item Pernyataan 5 Angka
Persentase
No. Tanggapan Penilaian Frekuensi
(%)
Sangat 1
Setuju
5
13
18,6
2
Setuju
4
27
38,6
3
Ragu-Ragu
3
26
37,1
2
3
4,3
1
1
1,4
70
100
Tidak 4
Setuju Sangat
5
Tidak Setuju Total
Rata-Rata Tanggapan Responden
3,70
Sumber : Data Diolah Tahun 2016
Organism (Penerima Pesan) Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 23,4% responden remaja sekolah memberikan tanggapan sangat setuju, 56,1% responden remaja sekolah yang memberikan tanggapan setuju, 16,5% responden remaja sekolah memberikan tanggapan ragu-ragu, 3,8% responden remaja sekolah memberikan tanggapan tidak setuju, dan 0,3% responden remaja sekolah memberikan tanggapan sangat tidak setuju. Adapun persentase kecenderungan skor jawaban untuk pernyataan penilaian Organism dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa 8
remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam Kota Kendari memiliki penilaianyang baik dalam mengingat, mencermati dan memahami makna dari ILM menggunakan bahasa daerah Suku Tolaki yang telah didengarnya secara menyeluruh baik tema iklannya maupun arti dialek lokal yang digunakan. Hal tersebut membuat remaja menjadi tertarik untuk mengetahui isi Iklan Layanan Masyarakat, mencari tahu, memahami, sehingga kemudian membentuk pendapat dan persepsi yang mendukung makna yang terkandung dari Iklan Layanan Masyarakat menggunakan bahasa daerah Suku Tolaki tersebut. Tabel 4.9 Tanggapan Organism (Penerima Pesan) Item Pernyataan 1 Angka No. Tanggapan
Persentase Frekuensi
Penilaian
(%)
Sangat 1
5
5
7,1
Setuju 2
Setuju
4
37
52,9
3
Ragu-Ragu
3
24
34,3
2
4
5,7
1
0
0
70
100
Tidak 4 Setuju Sangat 5
Tidak Setuju Total
Rata-Rata Tanggapan Responden
3,61
Sumber : Data Diolah Tahun 2016 9
Respon (Tindakan) Berdasarkan pada Tabel 4.19 diatas, dari 70 responden remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang menjadi objek penelitian untuk item pernyataan nomor 5 pada penilaian Respon mencakup responden lebih menyukai ILM dengan dialek lokal daripada ILM dengan Bahasa Indonesia yang baku, terlihat bahwa sebanyak 10 orang responden menjawab sangat setuju, 23 orang responden menjawab setuju, 30 orang responden menjawab ragu-ragu, dan 7 orang menjawab tidak setuju, dapat dilihat bahwa responden paling banyak memberikan jawaban ragu-ragu atas penilaian responden lebih menyukai ILM dengan dialek lokal daripada ILM dengan Bahasa Indonesia yang baku. Sehingga berdasarkan jawaban ragu-ragu tersebut, dapat diketahui bahwa responden merasa ragu-ragu untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam ILM dengan dialek lokal tersebut, serta responden responden merasa ragu-ragu untuk lebih menyukai ILM dengan dialek lokal daripada ILM dengan Bahasa Indonesia yang baku. Jawaban ragu-ragu tersebut disebabkan karena tidak semua responden merupakan orang suku Tolaki, sehingga mereka kurang memahami makna dari ILM tersebut. Responden yang diluar suku Tolaki memang menyukai dan menyukai penyajian dan makna atau tema dari iklan tersebut, akan tetapi responden kebanyak lebih menyukai apabila iklan tersebut disuguhkan dengan bahasa Indonesia namun dengan menggunakan dialek yang santai seperti gaya bahasa yang kebanyakan digunakan setiap hari dalam bersosialisasi.
10
Tabel 4.19 Tanggapan Respon (Tindakan) Item Pernyataan 5
Angka No.
Tanggapan
Persentase
Penilaian
Frekuensi
(%)
5
10
14,3
Sangat 1 Setuju 2
Setuju
4
23
32,9
3
Ragu-Ragu
3
30
42,9
4
Tidak Setuju
2
7
10,0
1
0
0
70
100
Sangat Tidak 5
Setuju Total
Rata-Rata Tanggapan Responden
3,51
Sumber : Data Diolah Tahun 2016
Pembahasan Penilaian Persepsi Remaja Terhadap Iklan Layanan Masyarakat Dalam Dialek Lokal Pada hasil penelitian yang diperoleh, respon yang didapatkan berbeda-beda, dikarenakan adanya perbedaan presepsi individual, sebab setiap orang mempunyai potensi pengalaman belajar dan lingkungan yang berbeda-beda, hal ini dapat menyebabkan pengaruh pemikiran yang berbeda pula. Setiap individu akan memberikan perhatian secara selektif terhadap pesan komunikasi massa dalam hal ini Iklan Layanan Masyarakat di media radio yang cocok dengan
11
kepentingannya dan mengintepretasikannya terhadap isi pesan yang diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah dimiliki. Adapun persepsi remaja terhadap Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal berdasarkan hasil jawaban kuesioner menunjukkan bahwa setiap remaja memiliki persepsi yang berbeda-beda atas Iklan Layanan Masyarakat yang didengarnya melalui media radio. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari sebanyak 70 orang responden remaja dengan menggunakan 5 buah pernyataan penilaian stimulus menunjukkan bahwa sebanyak 49,4% responden yang menyatakan setuju dan 36,7% responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan-pernyaatan penilaian stimulus dalam kuesioner. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebanyak total 86,1% remaja yang setuju bahwa Iklan Layanan Masyakarat tersebut disajikan dengan menggunakan bahasa daerah yang tepat, disajikan dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan temanya, menarik minat pendengar karena disuguhkan dengan menggunakan bahasa daerah dengan dialek yang unik dan khas, penataan bahasa daerah dalam iklan layanan masyakarat tersebut disusun dengan lucu namun tetap sesuai dengan norma yang berlaku, serta durasi Iklan Layanan Masyakarat tersebut tepat dan mencakup seluruh bahasan utama iklan tersebut. Adapun sisanya sebanyak 12,3% yang menjawab ragu-ragu dan sebanyak 1,6% menjawab tidak setuju atas penilaian stimulus dari Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal tersebut. Secara kesuluruhan, pernyataan penilaian stimulus dikategorikan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan dalam dialek lokal dalam hal ini menggunakan bahasa daerah Suku Tolaki pada Radio Swara Alam Kota Kendari memiliki penilaian Stimulus yang sangat baik atas Iklan Layanan Masyarakat tersebut baik dari segi penggunaan bahasa iklan,
12
durasi iklan, penyuguhan cerita yang menarik, hingga penyusunan iklan yang sesuai dengan tema iklannya. Penilaian stimulus yang dikategorikan sangat baik tersebut menjelaskan bahwa iklan layanan masyarakat tersebut dinilai telah menggunakan dialek bahasa daerah tolaki serta idiom yang digunakan dinilai tepat. Iklan layanan masyarakat bertema “Perlindungan Hutan Mangrove” menggunakan gaya atau nada berbicara dengan bahasa daerah tolaki yang benar, bermakna jelas, diucapkan secara luwes dan lancar, dan lucu, sehingga menarik minat pendengar atas iklan layanan masyarakat tersebut. Selain itu, idiom yang digunakan atau ungkapan-ungkapan daerah tolaki yang digunakan juga dinilai tepat sesuai dengan tema “Perlindungan Hutan Mangrove”, sehingga terdengar unik dan mampu menarik minat pendengar untuk mengetahui dan memahami makna dari iklan layanan tersebut. Penilaian stimulus merupakan penilaian yang dapat menjelaskan kemampuan remaja dalam menilai bentuk penyajian Iklan Layanan Masyarakat yang menggunakan dialek lokal dari segi penggunaan bahasa iklan, penyuguhan cerita yang menarik, hingga penyusunan iklan yang sesuai dengan tema iklannya. Penilaian stimulus secara garis besar menggambarkan kemampuan memperhatikan dan menyimak suatu subjek yang dalam hal ini adalah Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal sehingga dapat dengan mudah dipahami, dimengerti, dan diterima dengan baik. Berdasarkan teori S-O-R, apabila penerimaan stimulus dapat dilakukan dengan baik, maka penilaian organism sebagai penerima juga akan baik. Hal tersebut terlihat pada hasil penilaian organism, dimana diketahui dari sebanyak 70 orang responden remaja dan dengan menggunakan 5 buah pernyataan penilaian organism menunjukkan bahwa sebanyak 56,1% responden yang menyatakan setuju dan 23,4% responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan-pernyaatan penilaian organism dalam kuesioner. Hal tersebut menunjukkan bahwa 13
sebanyak total 79,5% responden remaja yang setuju bahwa responden mengingat setiap kalimat yang menggunakan bahasa daerah dalam Iklan Layanan Masyakarat tersebut, responden mudah memahami makna dari Iklan Layanan Masyakarat dengan dialek lokal tersebut, responden menjadi tertarik untuk mengetahui isi Iklan Layanan Masyarakat setelah mendengar Iklan Layanan Masyarakat tersebut, serta responden menjadi tertarik untuk mencari tahu sisi positif dari Iklan Layanan Masyarakat tersebut. Adapun sisanya sebanyak 16,5% yang menjawab raguragu dan sebanyak total 4,1% yang menjawab tidak setuju atas penilaian organism dari Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal tersebut. Penilaian ragu-ragu dan tidak setuju tersebut paling banyak terdapat pada pernyataan kuesioner poin 10 mengenai responden memiliki pendapat yang berbeda dengan apa yang diuraikan dalam Iklan Layanan Masyakarat tersebut. Hal ini berarti bahwa responden setuju dan
memiliki pendapat yang selaras dengan apa yang
diuraikan dalam Iklan Layanan Masyakarat tersebut. Adapun persentase kecenderungan skor jawaban untuk pernyataan penilaian Organism dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan bahwa remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam Kota Kendari memiliki penilaian organism yang baik dalam mengingat, mencermati dan memahami makna dari Iklan Layanan Masyarakat yang telah didengarnya secara menyeluruh baik tema iklannya maupun arti dialek lokal yang digunakan. Hal tersebut membuat remaja menjadi tertarik untuk mengetahui tentang isi dan makna bahasa yang digunakan dalam iklan, yang kemudian membentuk pendapat dan persepsi yang mendukung makna yang terkandung dari Iklan Layanan Masyarakat menggunakan dialek lokal tersebut. Berdasarkan uraian dari penilaian faktor stimulus dan organism di atas, maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang menjadi responden memiliki persepsi yang baik terhadap Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam Kendari dengan rata-rata 14
penilaian stimulus dan organism adalah sebesar 78,4%. Dengan persepsi yang baik tersebut, maka remaja dengan sendirinya akan memiliki penilaian sikap yang baik atas responnya setelah mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek pada Radio Swara Alam Kendari tersebut. Kesadaran yang didukung dengan persepsi dan pemahanan yang baik atas suatu hal secara langsung juga akan berimplikasi positif pada sikap yang juga akan mengarah kepada hal yang dinilainya baik tersebut.
Penilaian Sikap Remaja Dalam Menerima Iklan Layanan Masyarakat Menggunakan Dialek Bahasa Daerah Tolaki Kenyataan saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa daerah mulai banyak dilupakan atau bahkan tidak dipergunakan oleh masyarakat Suku Tolaki. Padahal bahasa daerah merupakan salah satu bentuk bukti kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Setiap suku di Indonesia memiliki bahasa daerah masing-masing yang beraneka ragam. Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus diwariskan turun- temurun seterusnya meskipun dari segi budaya dan perubahan zaman sudah berubah menjadi serba modern. Sebagai penerus bangsa, para remaja utamanya remaja Suku Tolaki seharusnya harus selalu dapat mengingat, memahami, mencermati, bahkan tetap dapat menggunakan bahasa daerah tolaki sebagai bahasa percakapan sehari-hari bersama dengan orang yang juga mengetahui bahasa tolaki. Dalam bahasa daerah terkandung nilai budaya yang tidak pernah disadari oleh generasi masa kini bahkan dianggap sebagai warisan budaya yang hanya perlu diketahui oleh orang-orang tua. Dalam kondisi bangsa Indonesia yang sangat terpuruk dalam etika dan sopan santun seperti saat ini, perlu disosialisasikan dan ditanamkan nilai-nilai budaya lokal, baik lewat jalur formal maupun nonformal. Sudah saatnya kembali ditanamkan pendidikan budi pekerti dengan menggali 15
aspek-aspek budaya setempat agar generasi selanjutnya tidak tercerabut akarnya karena lebih mengagungkan budaya lain khususnya budaya Barat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memahami budaya-budaya etnis kedaerahan. Iklan Layanan Masyarakat yang menggunakan dialek lokal dalam hal ini adalah bahasa daerah tolaki yang disiarkan melalui Radio Swara Alam Kendari merupakan salah satu cara unik dan kreatif dalam upaya mengenalkan dan mengingatkan masyarakat khususnya remaja generasi masa kini tentang bahasa daerah tolaki yang merupakan salah satu suku asli dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam model S-O-R (Stimulus-Organism-Response) menganalogikan bahwa stimulus tertentu yang menerpa organisme akan melahirkan respons tertentu pula. Perubahan sikap yang terjadi adalah hasil dari respons, termasuk bagaimana dalam hal ini responden (remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia) memberikan tanggapan positif atau negatif terhadap Iklan Layanan Masyarakat yang menggunakan dialek lokal bahasa daerah Suku Tolaki di Radio Swara Alam Kendari. Berdasarkan hasil penilaian respon remaja, diketahui dari sebanyak 70 orang responden remaja dan dengan menggunakan 5 buah pernyataan penilaian respon menunjukkan bahwa sebanyak 45,6% responden yang menyatakan setuju dan 24,7% responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan-pernyaatan penilaian respon dalam kuesioner. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebanyak total 70,3% responden remaja yang setuju bahwa responden menyukai seluruh makna pesan yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyakarat tersebut, responden menjadi paham akan makna yang terkandung dalam Iklan Layanan Masyakarat tersebut, responden berinisiatif mengumpulkan informasi-informasi baik melalui media cetak maupun media online untuk memperoleh pengetahuan mengenai isi Iklan Layanan Masyarakat yang sudah saya dengarkan, responden menjadi sadar untuk melestarikan dialek lokal setelah mendengar Iklan Layanan 16
Masyarakat tersebut, serta responden lebih menyukai Iklan Layanan Masyarakat dengan dialek lokal daripada Iklan Layanan Masyarakat dengan Bahasa Indonesia yang baku. Adapun sisanya sebanyak 24% yang menjawab ragu-ragu dan sebanyak total 5,6% yang menjawab tidak setuju atas penilaian respon dari Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal tersebut. Penilaian jawaban ragu-ragu responden hingga menyebakan persentase jawaban sebesar 24% tersebut paling banyak terdapat pada pernyataan kuesioner poin 13 mengenai responden mengumpulkan informasi-informasi baik melalui media cetak maupun media online untuk memperoleh pengetahuan mengenai isi Iklan Layanan Masyarakat yang sudah didengarkannya. Poin dari pernyataan tersebut berkaitan erat dengan penunjukkan tindakan yang dilakukan oleh resposden sebagai efek setelah mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat tersebut. Persentase sebesar 24% tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa responden yang ternyata tidak memiliki inisiatif yang baik atau terkesan “malas” untuk terlalu ingin mengetahui tentang makna dari Iklan Layanan Masyarakat yang menggunakan dialek bahasa daerah tolaki tersebut. Maka 24% responden tersebut kemudian dapat dikatakan sebagai responden yang tidak memiliki sikap serta inisiatif yang baik dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki. Adapun persentase kecenderungan skor jawaban untuk pernyataan penilaian respon dikategorikan baik (72,74%). Hal ini menunjukkan bahwa kebayakan remaja sekolah di wilayah Kelurahan Kadia yang mendengarkan Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan dalam dialek lokal pada Radio Swara Alam Kota Kendari memiliki penilaian respon yang baik dalam membentuk sikap dan tindakan sebagai bentuk respon atas pemahaman remaja terhadap Iklan Layanan Masyarakat menggunakan dialek lokal mengenai tema atau pembahasan dari iklan yang telah didengarkannya.
17
Berdasarkan uraian dari penilaian faktor respon diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan remaja yang menjadi responden memiliki sikap dan tindakan yang baik dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki dengan persentase penilaian adalah sebesar 72,74%. Sikap yang baik tersebut ditunjukkan dengan keinginan untuk mengumpulkan informasi-informasi baik melalui media cetak maupun media online untuk memperoleh pengetahuan mengenai isi Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan dalam dialek lokal bahasa daerah Suku Tolaki pada Radio Swara Alam Kota Kendari yang sudah didengarkannya, serta responden menjadi sadar untuk melestarikan dialek lokal setelah mendengar Iklan Layanan Masyarakat tersebut. Seperti yang diketahui, umur remaja merupakan umur dimana seseorang masih berada dalam fase belajar, selalu ingin tahu, menyukai perubahan mudah terpengaruh, selalu mengamati, serta cenderung mengikuti sesuatu apa yang disukainya. Hal tersebutlah yang menyebabkan seorang remaja cenderung memiliki persepsi dan pemikiran yang gampang berubah-ubah. Dengan mengetahui karakteristik sikap remaja tersebut, maka untuk membangun minat remaja, diperlukan suatu inovasi yang kreatif dan unik dalam menyuguhkan suatu produk maupun informasi kepada remaja (Maulana, 2008). Stasiun Radio Swara Alam dalam menyajikan Iklan Layanan Masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki yang unik lucu, secara langsung telah membangkitkan minat dan rasa keingintahuan remaja yang mendengarnya. Minat tersebut merupakan hasil penilaian (stimulus) dari penerima pesan (organism) yang selanjutnya akan menghasilkan tindakan (respon) yang terbentuk dari hasil pemahaman yang dimiliki organism tersebut.
18
Kesimpulan 1.
Hasil penilaian persepsi melalui pengukuran Stimulus dan Organism menunjukkan secara keseluruhan remaja memberikan respon positi, memiliki hasil presepsi Iklan Layanan Masyarakat dalam dialek lokal bertema Perlindungan Bakau dan Karang yang didengarkan pada Radio Swara Alam Kendari.
2.
Hasil melalui pengukuran Respon menunjukkan secara keseluruhan remaja yang menjadi responden memiliki sikap dan tindakan yang baik dalam menerima iklan layanan masyarakat menggunakan dialek bahasa daerah tolaki.
3.
Hasil penilaian menunjukkan remaja yang menjadi responden memiliki sikap dan tindakan yang baik dan didominasi jawaban yang baik dan antusias terhadap pengudaraan iklan layanan masyarakat secara umum, dan iklan layanan masyarakat yang bertema Perlindungan terhadap Bakau dan Karang.
Saran 1. Kepada PT. Radio Swara Alam Kendari untuk terus memberikan inovasi dan keatifitas dalam upaya mengenalkan dan melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa daerah tolaki yang merupakan salah satu suku asli dari Provinsi Sulawesi Tenggara. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada seluruh masyarakat unutk semakin mendukung dalam menanamkan pendidikan budi pekerti dengan menggali aspek-aspek budaya setempat agar generasi selanjutnya khususnya remaja generasi masa kini tentang pelestarian bahasa daerah sehingga selanjutnya tidak tercerabut akar pemahaman bahasa daerahnya karena lebih mengagungkan budaya lain khususnya budaya Barat.
19
3. Mengingat masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi persepsi dan sikap remaja terhadap iklan layanan masyarakat utamanya yang menggunakan dialek lokal yang didengarnya, maka untuk peneliti selanjutnya dapat menindaklanjuti dengan meneliti faktorfaktor lain tersebut sehingga dapat makin menguatkan penilaian respon remaja terhadap suatu subjek.
DAFTAR PUSTAKA Durianto. 2003. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Karya. Fitriyani. 2011. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta : Gunung Mulia. Griffin, Jill. 2006. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga. Gunarsa, S. D. 2003. Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK. Hamid. 2010. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3E Hall, Clayden. 1997. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Hurlock, E. 1992. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. fifth edition. Jakarta : Erlangga. Kotler, Phillip. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat. Lee, Monle dan Johnson Carla. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Prenada Media. Jakarta. Mar’at. 1982. Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Maulana. 2008. Remaja dan Masalahnya. Jakarta: Gunung Mulia. Muchlas, Makmuri. 2008. Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Mudrajat Kuncoro, 2010. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Rumini dan Siti Sundari. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Bandung: CV Alfabeta. Tripambudi. 2011. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka. Walgito, Bimo. 2002. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Widayati, Dwi. 2001. Refleksi Fonem Vokal Bahasa Melayu Purba dalam Bahasa Melayu Asahan. Dalam Linguistika. Tahun VIII, edisi 15: 51-62. Widiastuti. 2009. Pengantar Sosiologi. Edisi Kedua, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Widiyatno. 2011. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Wiryanto. 2006. Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
20