IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH (KAJIAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RRI SEMARANG 2006)
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
PRIHATIN 1102027
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008
NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 bendel Hal : Persetujuan Naskah Skripsi KepadaYth. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengoreksi dan mengadakan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa naskah Skripsi Saudara: Nama NIM Konsentrasi Judul
: : : :
PRIHATIN 1102027 KPI/Penyiaran Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang 2006)
Dengan ini telah disetujui dan mohon segera diujikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 31 Desember 2007 Pembimbing Bidang Subtansi Materi
Bidang Metodologi & Tata Tulis
Drs.Muchlis Yahya, M.si. NIP. 150 236 300
Dr.Ilyas Supena, M.Ag NIP. 150 318 454
ب
SKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH (KAJIAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RRI SEMARANG 2006) Disusun oleh PRIHATIN 1102027 Telah dipertahankan di Depan Penguji pada tanggal 29 Januari 2008 dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji/ Dekan / Pembantu Dekan
Anggota Penguji Penguji I
Drs. Ali Murtadho. M.Pd NIP. 150 274 618
Drs. Fachrurrozi, M.Ag NIP. 150 267 750
Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing
Penguji II
DR. Ilyas Supena, M.Ag NIP. 150 318 454
Dra. Amelia Rahmi, M.Pd NIP. 150 260 671
ج
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/ tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang,
PRIHATIN 1102027
د
MOTO
ﺲ ِ ﺍﻷﻧﻔﹸﺍ ِﻝ ﻭﻣﻮ ﻦ ﺍ َﻷ ﻣ ﺺ ٍ ﻧ ﹾﻘﻭ ﻉ ِ ﻮﺍﹾﻟﺠﻑ ﻭ ﻮﻦ ﺍﹾﻟﺨ ﻣ ﻲ ٍﺀ ﺸ ﻢ ِﺑ ﻧﻜﹸﻮ ﺒﻠﹸﻨﻭﹶﻟ ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﺸ ِﺮ ﺍﻟﺼ ﺑﻭ ﺕ ِ ﺍﻤﺮ ﺍﻟﱠﺜﻭ Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Q.S. al-Baqarah (2);155)
ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﻊ ﺍﻟﺼ ﻣ ﻪ ﻼ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﹼﻠ ﺼﹶ ﺍﻟﺒ ِﺮ ﻭﺼ ﻮﹾﺍ ﺑِﺎﻟﺘﻌِﻴﻨﺳ ﻮﹾﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S. al-Baqarah (2);153)
ﻩ
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Orang-orang penyabar, cinta sesama, melayani orang lain dengan hati, dan orang-orang yang hidup dengan LUPUS (odapus), “Yakinlah, Allah tidak akan menimpakan suatu musibah atau ujian melebihi batas kemampuan hambanya”.
و
ABSTRAK Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu mencari makna terhadap masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek dari penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. obyek penelitian ini menggunakan Teks iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang selama periode 2006. Pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang sebagai sebuah landasan kebutuhan pengetahuan masyarakat agar memiliki kesadaran sikap dan perubahan perilaku untuk kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Setelah dianalisis, secara garis besar materi iklan telah menjawab berbagai persoalan dimasyarakat yang kesemuanya masih berpegang pada sumbernya yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Selain iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, penulis juga menganalisis faktor penunjang dan penghambat terhadap siaran iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah, Faktor Penunjangnya meliputi melimpahnya materi yang bisa dijadikan pesan iklan layanan masyarakat di RRI Semarang baik dari buku-buku maupun keadaan sosial masyarakat, Sedangkan faktor Penghambat siaran iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang antara lain: Pertama: Kesulitan mendapatkan artis (pengisi suara) produksi iklan terbentur minimnya dana, selama ini pengisi suara iklan RRI Semarang diisi oleh para crew yang ada walaupun adakalanya cocok dengan materi iklannya, Kedua: Padatnya jadwal rekaman, sehingga produksi iklan layanan masyarakat terhambat sehingga harus menunggu, Ketiga: Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam menyampaikan pesan iklan. dalam bentuk mengamalkan serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, Keempat: Perbedaan gaya penulisan antar programa yang menyebabkan tidak kesesuaian iklan terhadap target pendengar, Kelima: Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada di tepi kurang menguntungkan gelombang frekwensi yang ideal ditengah-tengah, dan terakhir Keenam: hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif disebabkan faktor usia, crew RRI Semarang rata-rata sudah berusia 40 tahun keatas.
ز
KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum Wr.Wb. Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang senantiasa telah menganugerahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi dengan judul: IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH (Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang periode 2006). Skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) bidang komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Melalui kesempatan ini dengan rasa tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada terhormat : 1. Prof. DR. H. Abdul Djamil, MA, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. H. M. Zain Yusuf, M.M, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Drs. Muchlis Yahya, M.Si, dan Dr. Ilyas Supena, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah berkenan membimbing dengan keikhlasan dan kebijaksanaannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Drs. H. Ahmad Hakim, M.A. Ph.D, Dra. Hj. Siti Sholikhati, M.A, Drs. Fachrurozi, M.Ag dan Dra. Hj. Ummul Baroroh, M.Ag. selaku penguji sidang komprehensif, terima kasih atas ilmu dan nasehatnya yang diberikan kepada penulis. 5. Dra. Wafiyah, dosen wali studi semoga beliau tetap sehat dan panjang umur sehingga bisa terus membimbing mahasiswanya. 6. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), serta seluruh dosen beserta staff karyawan di tingkat civitas akademik Fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah membantu
ح
kelancaran penulisan skripsi ini dan telah membagi ilmunya kepada penulis. 7. Keluarga Besar RRI Semarang: Sub Bagian SDM (Drs. Karno), Bidang Layanan Publik (Dra. Arianti Retno Astuti, MM) khususnya Seksi Layanan Publik (Bamabang Kusharjono A.Md), Seksi Perencanaan dan Evaluasi Programa (Dra. Endang Widiastuti), tidak bisa penulis sebut satu persatu, yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi informasi kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini. 8. Pimpinan dan Karyawan, Perpustakaan Fakultas Dakwah, Perpustakaan IAIN Walisongo, Balai TKPS, Perpustakaan Fisip UNDIP, Perpustakaan Daerah, Perpustakaan RRI Semarang. Terima kasih atas kesediaannya memberikan pinjaman buku demi kelancaran penulisan skripsi ini. 9. Bapak Nyamin dan Ibu Suwartini (alm), Pahlawan ku tanpa tanda jasa sejati 10. Keluarga H. Muhammad Logika beserta staf dan karyawan CV Miskasari Group, terima kasih atas dukungannya. 11. Keluarga besar Radio MBS FM Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 12. Teman-teman KPI A angkatan 2002 13. Teman-teman seperjuangan, Miftah, Syukron, Juki, Aji, Camroni, Hamidah, Candra, Tri Listiani, Fitroh, Samsul, Novi dan semua pihak yang mendukung selesainya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya. Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT, serta menjadikan amal shalih dihadapan-Nya. Dalam penulisan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa apa yang penulis kerjakan dalam skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan.
ط
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis senantiasa memohon taufik serta hidayah-Nya, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Amiin Ya Robbal’Alamiin. Wassalmu’alaikum. Wr. Wb. Semarang,
PRIHATIN 1102027
ي
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi HALAMAN ABSTRAKSI ........................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 9 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9 1.4. Tinjauan Pustaka ................................................................. 10 1.5. Metode Penelitian ................................................................. 15 1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 22
BAB II
DAKWAH, IKLAN DAN RADIO 2.1.Dakwah .................................................................................. 24 2.1.1. Pengertian Dakwah ..................................................... 24 2.1.2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah ............................ 26 2.1.3. Unsur-Unsur Dakwah ................................................. 32 2.2.iklan 2.2.1. Pengertian Iklan .......................................................... 43
ك
2.2.2. Dinamika Iklan ........................................................... 43 2.2.3. Fungsi-Fungsi Komunikasi Iklan ............................... 46 2.2.4. Jenis Iklan ................................................................... 47 2.2.5. Daya Tarik Pesan Iklan .............................................. 47 2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat di Radio Sebagai Media Dakwah ....................................................................... 52 2.3.Radio ...................................................................................... 55 2.3.1. Pengertian Radio ........................................................ 55 2.3.2. Fungsi Radio ............................................................... 55 2.3.3. Radio sebagai Media Dakwah .................................... 58 BAB III
DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG 3.1.Gambaran Umum Radio RRI Semarang ........................... 63 3.1.1. Sejarah Singkat Radio Republik Indonesia ................ 63 3.1.2. Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang .................................................................... 68 3.1.3. struktur organisasi radio republik Indonesia (RRI) Semarang .................................................................... 69 3.1.4. Program-Program Dakwah Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang ......................................... 70 3.1.5. Deskripsi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang ......................... 73
BAB IV
ANALISIS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH DI RRI SEMARANG 4.1.Analisis Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah Di RRI Semarang .................................................. 112
ل
4.1.1. Tema Religius ............................................................. 113 4.1.2. Tema Non Religius ..................................................... 122 BAB V
PENUTUP 5.1.Kesimpulan ........................................................................... 150 5.2.Saran-Saran .......................................................................... 151
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
م
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Tempat/ Tanggal Lahir Alamat
: PRIHATIN : Grobogan/ 15, Juni 1981 : Jl. Diponegoro No 20 RT 03/ 02, Ds: Penawangan, Kec: Penawangan, Kab: Grobogan.
PENDIDIKAN 1. SD N Jatilor, Godong, Grobogan. Lulus Tahun 1995 2. MTS Yapim Ngeluk, Penawangan, Grobogan Lulus Tahun 1998 3. MA Yapim Ngeluk, Penawangan, Grobogan Lulus Tahun 2001 4. Fakultas Dakwah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Walisongo Semarang Masuk tahun 2002
ن
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Onong Uchjana Effendy, periklanan atau advertising adalah kegiatan menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khalayak untuk memberitahukan sesuatu atau menawarkan barang atau jasa dengan jalan menyewa media massa (Effendy, 1989: 87). Sebagai sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator, secara prinsip, sebenarnya iklan telah dilakukan manusia sejak jaman Neolitikum kira-kira 5000 tahun sebelum Masehi. Karena merupakan bentuk penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, maka aktifitas tersebut sama dengan kegiatan komunikasi. Jadi secara prinsip, aktivitas iklan adalah aktivitas komunikasi (Widyatama, 2005: 49). Menurut Jack Angel, sebagaimana dikutip oleh Rendra Widyatama dalam bukunya “Pengantar Periklanan” (2005:50), bentuk iklan yang paling awal adalah disampaikan melalui komunikasi lisan. Yaitu penyampaian pesan dari komunikator pada komunikannya dalam bentuk personal yang dilakukan secara tatap muka melalui mulut ke mulut (word of mounth), praktek semacam ini oleh ahli sejarah periklaan disebut sebagai bentuk mentransfer pesan (terjadi jaman Batu Muda 5000 tahun SM). Pada saat itu, manusia saling menukar barang yang mereka miliki dengan saling berkomunikasi melalui komunikasi lisan. Bahasa yang digunakan mereka
1
2
masih sangat sederhana dan cenderung sangat tidak terstruktur dengan baik dan efektif. Bahkan, karena belum banyak terjadi kesepakatan dalam melambangkan sebuah konsep dan ide dalam bentuk kata-kata, pesan akhirnya banyak disampaikan dengan bantuan bentuk komunikasi non verbal visual melalui gerak tubuh (gestural). Pesan yang disampaikan sangat sederhana. Visualisasi pesan menjadi ikut berperan dan sangat dibutuhkan. Artinya masyarakat lebih mudah menyampaikan pesan bilamana benda yang dipercakapkan ada didepan mata, bilamana obyek yang diperbincangkan tidak telihat secara bersama, maka kesulitan komunikasi akan terjadi. Pada masa Yunani Kuno, praktik periklanan lisan masih banyak dilakukan oleh para penjaja barang (salesman) yang berteriak keliling kota. Menurut Jack Angel (1980), praktek periklanan semacam ini mendapat tempat karena kebanyakan masyarakat (sekalipun kelas atas), banyak yang tidak mampu baca tulis. Mereka akan lebih mengerti simbol-simbol visual bukan tertulis dan komunikasi verbal. Di kota Athena misalnya, para penjaja tersebut menawarkan produk kosmetik merek aesclyptos yang saat itu sangat
terkenal.
Dalam
menawarkan
kosmetiknya,
para
penjual
mengkomunikasikannya melalui nyanyian semacam puisi. Bentuk nyanyian itu mereka gunakan untuk lebih memikat calon konsumen. Salah satu contoh dari syair puisi yang disampaikan tersebut sebagaimana dituliskan oleh Dunn (Dunn & Barban, 1978); "For eyes that are shining, for cheeks like the dawn,
3
for beauty that lasts after girl hood is gone for princes in reason, the woman who knows, will buy her cosmetics of Aesclyptos." Bila syair di atas terjemahan secara bebas berarti : “Demi mata bersinar, demi pipi bagaikan fajar, Demi kecantikan yang hanya akan sirna sesudah masa remaja itu purna, Demi harga sebagai alasannya, kaum wanita yang mengerti, Akan membeli kosmetik Aesclyptos.” Setelah ditemukannya kertas pada tahun 1275 di Cina dan mesin cetak oleh Guttenberg tahun 1455 di Jerman dunia periklanan berkembang dengan pesat. Perkembangan iklan ditandai banyak berdirinya biro-biro periklanan, baik lokal maupun multinasional. Di Amerika biro iklan tertua didirikan pada tahun 1869 di Philadelphia oleh Francis Ayer. Biro iklan yang diberi nama N.W. Ayer & Son itu merupakan biro iklan pertama yang bertugas untuk menentukan biaya pembelian ruang atau space di suratkabar dan melakukan survei pasar formal. Baru pada tahun 1892, Ayer menjadi biro iklan pertama yang beroperasi seperti biro iklan modern yaitu merencanakan, menciptakan dan menjalankan kampanye iklan, atas permintaan pengiklan (Noviani, 2002: 5). Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang tidak luput dari fenomena perkembangan iklan, iklan Indonesia mengalami perkembangan yang pesat setelah tumbangnya orde lama. Era baru yang cenderung memberikan perhatian pada masalah ekonomi merupakan angin
4
segar bagi industri periklanan. Periklanan mulai diakui secara jelas peran dan fungsinya sebagai kepanjangan tangan dari bagian pemasaran barang dan jasa. Hal ini ditambah dengan semakin banyaknya media-media baru yang bermunculan seperti Surat kabar, Majalah, Televisi bahkan Radio. Pada tahun 1970, pertumbuhan iklan mengalami perkembangan yang gemilang, meskipun dari segi teks masih sangat sederhana, mengingat terbatasnya sumber daya teknologi yang ada, iklan pada saat itu masih didominasi naskah atau copy. Perkembangan periklanan di negara-negara maju (Amerika-Eropa) sangat pesat. Hal ini berdampak juga terhadap perkembangan periklanan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Dari bangun tidur sampai mau tidur kembali , setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik rutinitas tiap hari kita selalu dikelilingi berbagai demonstrasi iklan dengan tujuan menjual barang dan jasa. Baik iklan elektronik (TV, Radio, Internet dll) maupun iklan luar ruang atau autdor
(Baliho,
Spanduk, Brosur, Pamplet dll). Pembagian secara khusus iklan berdasarkan tujuannya dapat dibagi dalam dua jenis: Pertama Iklan Komersial, iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis. Iklan bisnis
bertujuan
mendapatkan
keuntungan
ekonomi,
peningkatan penjualan. Kedua Iklan Non komersial
utamanya
atau Layanan
Masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,
melainkan keuntungan sosial.
5
Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat (Widyatama,2005:104). Di negara-negara maju, iklan layanan masyarakat telah dirasakan manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat manakala menghadapi suatu masalah sosial. dalam iklan tersebut disajikan pesanpesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus dihadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Yuwono, Jurnal Ilmu Komuinikasi, 2004: 184). Jadi tujuan iklan layanan masyarakat selaras dengan tujuan dakwah yaitu, untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi lebih atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri, tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun (Azis, 2004: 60). Objek penelitian ini adalah teks iklan layanan masyarakat yang bermaterikan pesan-pesan dakwah yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits secara implisit serta permasalahan yang terjadi di masyarakat, disiarkan oleh RRI Semarang selama periode 2006. Iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah merupakan iklan yang fokus isi pesan atau materi dakwah dengan tujuan amar ma’ruf nahi munkar. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya "Dasar-Dasar Strategi
6
Dakwah Islam" (1983: 60), membagi materi dakwah menjadi tiga, yaitu Masalah Akidah (keimanan), Masalah Syariah (keislaman) dan Masalah Akhlak (budi pekerti). Menurut Saifuddin Anshari sebagaimana dikutip oleh Wafiyah dan Awaludin Pimay dalam bukunya “Sejarah Dakwah” (2005: 4), dakwah adalah segala aktivitas yang mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik menurut ajaran Islam. Tetapi juga berupaya usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat. Konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan
perorangan,
perikehidupan
berumah
tangga
(usrah),
perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara. Dakwah untuk bisa berhasil diperlukan alat pendukung dalam kegiatan dakwah yaitu media dakwah. Media dakwah adalah alat obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan ide dengat umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totaliteit dakwah (Ya’qub, 1992: 47). Salah satu media massa yang bisa dipakai sebagai media dakwah adalah Radio (media elektronik). Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana-mana. Radio berfungsi sebagai media komunikasi, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, Radio menstimulasi begitu banyak suara
7
dan berupaya memvisualisasikan sistem suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengar (Masduki, 2005: 9). Bila dicermati betapa banyak manfaat dan banyak informasi yang datang dari Radio, sehingga hampir setiap orang memiliki Radio. Dakwah melalui Radio sangat efektif dan efisien, di samping radio dapat dipancarkan ke berbagai penjuru yang jauh jaraknya. Sangat praktis jika dakwah dilakukan melalui siaran Radio berarti dakwah mampu menjangkau jarak yang begitu luas. Efektivitas dan efisien lebih terdukung jika da’i mampu memodifikasi dakwah dalam metode yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, misalnya melalui metode tanya jawab, ceramah, dan sandiwara. Keunggulan dakwah melalui Radio adalah tidak tergantung pada ruang, waktu dan berkumpulnya mad’u, biaya relatif lebih murah efektif dan efisien, ditinjau dari banyaknya orang yang memiliki Radio serta banyak gelombang Radio yang setiap saat menyiarkan dakwah (Abda, 1994: 29-30). Da’i sebagai subyek dakwah harus mampu mengubah manusia lebih bernilai dan memberi kemampuan kepada manusia untuk menjadikan hidupnya bahagia di dunia dan akhirat. Manusia sebagai obyek dakwah, mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan, kaum dan umat seluruhnya. Manusia pada umumnya mempunyai cita-cita luhur yang kemudian dimanifestasikan dalam bentuk keinginan mengarah kepada tujuan hidup di dunia ini. Dakwah sudah menjadi tujuan manusia dan melaksanakan tugasnya amar ma’ruf-nahi munkar (Jamaludin, 1993: 32).
8
Maka manusia sebagai obyek dakwah memerlukan pengetahuan tentang Agama, siaran rohani, ceramah-ceramah tentang Agama agar manusia berjalan sesuai dengan perintah Allah dan selalu menjauhi larangannya. Maka Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, ikut andil dalam mewujudkan manusia yang Islami, membentuk dakwah bil-lisan, dibawakan oleh para mubalig professional, tentu mempunyai pengetahuan luas, kepribadian
yang baik dapat dicontoh dan lemah lembut dalam
menjalankan dakwah. Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang merupakan salah satu Radio siaran di Indonesia yang dimiliki dan dikuasai pemerintah yang ada di Kota Semarang. Terdapat berbagai siaran keagamaan, misalnya Penyejuk kalbu, Nuansa hati, Kapsul religi, Mimbar Islam, Kuliah subuh yang disiarkan melalui pro dan siaran keagamaannya, disiarkan setiap hari dan materi dakwahnya dapat mendorong kita dalam menambah iman serta ketaqwaan dalam beragama. Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk menggali lebih lanjut program yang disiarkan di RRI Semarang yang terkait dengan pesan dakwah yaitu “Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang periode 2006)”.
9
1.2. Perumusan Masalah Dari titik tolak latar belakang di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti dengan mengangkat permasalahan sebagai berikut: 1. Pesan-pesan apa saja yang terdapat dalam Iklan layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah di RRI Semarang selama periode 2006? 2. Apa faktor penunjang dan faktor penghambat siaran Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang?
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pesan-Pesan Dakwah pada Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang selama periode 2006. 2. Untuk mengetahui faktor penunjang dan faktor penghambat siaran Iklan layanan Masyarakat sebagai Pesan Dakwah. 1.3.2. Manfaat Hasil Penelitian. Selain tujuan penelitian, juga diharapkan manfaat hasil penelitian baik secara teoritis maupun praktis:
10
1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan menambah khasanah keilmuan dibidang
Agama
tentang
iklan
layanan
masyarakat
pada
komunikasi dan penyiaran Islam. 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan atau referensi bagi orang-orang yang terlibat dalam dunia periklanan (baik para pengiklan maupun praktisi periklanan) lebih khusus iklan layanan masyarakat di dunia Radio maupun media lainnya. Penelitian ini sebagai masukan kepada pengelola manajer RRI Semarang dalam membuat kebijakan baru agar pesan yang disampaikan dalam iklan layanan masyarakat lebih menarik dan berkualitas.
1.4. Tinjauan Pustaka Permasalahan tentang pemanfaatan iklan untuk siaran dakwah maupun sekedar pesan moral memang sudah ada yang membahasnya namun ada sisi yang belum dibahas oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Apabila sekarang melihat kebutuhan informasi oleh masyarakat harus terpenuhi, maka penulis uraikan beberapa hasil penelitian yang ada relevansi diantaranya: Pertama, penelitian yang berjudul: Rasisme Dalam Iklan Televisi (Analisis Wacana Rasisme Dalam Iklan Produk Pemutih Kulit), skripsi
11
ditulis oleh Siti Munasifah (2005). Subyek penelitian tersebut menggunakan iklan produk pemutih kulit di televisi dilakukan untuk menguraikan adanya ideologi rasisme yang bekerja dibalik sebuah iklan dalam melakukan pengukuhan putih sebagai sesuatu yang ideal. Penelitian ini menggunakan analisis wacana model Norman Fairclough yang mencoba menghubungkan iklan sebagai teks yang mikro dengan konteks masyarakat yang makro mengenai gagasan tentang kulit putih. Dalam iklan produk pemutih seperti Citra white, Pond’s dan Biore ditemukan praktik rasisme terselubung. Iklan tersebut dalam dirinya menyembunyikan ideologi pemasang iklan. Dengan memberikan stereotip yang positif pada fitur kulit putih, secara tidak langsung memberikan penilaian yang negative terhadap fitur kulit yang lain. Kulit putih yang ditampilkan dalam iklan produk pemutih kulit di televisi sebagai sosok yang menarik, cantik, diperhatikan, percaya diri dan modern merupakan manifestasi ideologi rasisme yang sebenarnya secara laten berada di balik iklan. Ideologi tersebut bekerja pada tataran psikologis khalayak untuk mengikuti ideology pemasang iklan yakni menjadikan putih sebagai idealized beauty. Indonesia sebagai Negara bekas jajahan begitu memuja kulit putih, kemudian dimanfaatkan oleh kapitalis untuk memperoleh keuntungan ekonomis dan politis dengan melempar produk kosmetik dengan label whitening, begitu akrab dengan kehidupan yang semakin tidak memberi pilihan selain turut terpesona dengan kulit putih. Kulit putih menempuh
12
segala cara untuk mempertahankan superioritasnya. Melalui budaya yang seolah-olah berjalan alamiah, mereka melakukan hegemoni yang tidak lain manifestasi baru dari penjajahan. Produk pemutih kulit merupakan agen rasisme yang mengusung kepentingan kapitalis untuk akumulasi modalnya. Melalui iklan yang di tayangkan, sadar tidak sadar bahwa bangsa ini sedang dijajah oleh nilai-nilai whiteness. Masyarakat menerimanya dengan wajar karena memang demikianlah, iklan membungkus nilai-nilai rasisme dengan begitu rapi dan tidak tampak nyata (Munasifah, 2005). Kedua, penelitian yang berjudul: Studi Persepsi Terhadap Iklan Lux Di Televisi. Skripsi ditulis oleh Tressa Saesari (2006). Dalam penelitian tersebut menggunakan metode deskripsi kualitatif, yaitu suatu bentuk observasi yang dekat dengan fenomena. Data yang telah terkumpul secara lengkap
dari
lapangan
kemudian
dianalisis
yaitu
dikerjakan
dan
dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga penelitian berhasil mengumpulkan kebenaran yang diajukan dalam penelitian. Hasil temuan penelitian menunjukkan ada tiga kategori tema yang muncul dari hasil wawancara dengan informan, yakni 1) makna cantik yang unisex, ada 2 informan yang memaknai Lux bukan hanya sebagai sabun kecantikan khusus untuk wanita, tetapi sabun kecantikan yang juga biasa digunakan untuk laki-laki. Menurut peneliti, informan ini berkeyakinan bahwa tidak ada batasan jenis kelamin untuk urusan tubuh, laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kebutuhan untuk tampil menarik. 2) cantik yang menjadi tuntutan, cantik dimaknai sebagai bentuk tuntutan untuk
13
masuk ke dalam katagori cantik, hal ini terjadi pada diri informan III dan IV. Dalam hal ini, informan yang memiliki harapan tentang kecantikan, yakni dengan berkulit halus, lembut akan menilai positif konsep cantik iklan Lux. 3) konsep cantik Lux yang hiperbolis, peneliti menemukan adanya tema unik, dimana ada dua informan yang memiliki pemaknaan bahwa konsep cantik dalam iklan Lux berlebihan dan tidak realistis. Penyimpulan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang ada dalam ingatan, informan di atas memiliki pengetahuan tentang kecantikan yang bertentangan dengan konsep kecantikan Lux. Iklan Lux menampilkan representasi kecantikan yang tidak sesuai dengan apa yang diyakini oleh beberapa subyek penelitian. Melalui kekuatan media, Lux mencoba untuk mempengaruhi pikiran penonton untuk meyakini bahwa cantik itu seperti apa yang ditampilkan oleh Lux dalam iklannya, yang dipresentasikan melalui penampilan bintang-bintang Lux. Namun upaya Lux untuk mempengaruhi pikiran penonton dibatasi oleh pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh subyek penelitian yang bersifat aktif dan kritis. Iklan-iklan kecantikan selama ini kecenderungan menonjolkan kecantikan fisik semata. Sepertinya terpaan iklan kecantikan perlu dibarengi dengan kesadaran (awareness) dari penonton, bahwa iklan kecantikan selama ini merupakan hasil rekayasa dari pengiklan ataupun produsen. Hal ini perlu agar penonton tidak mudah terperosok ke dalam nilai-nilai kecantikan yang terkonstruksi oleh iklan. Sehingga penonton mampu
14
menganalisis media dengan kritis dan memiliki peran aktif dalam pembentukan makna (Saesari, 2006). Ketiga, penelitian yang berjudul: Kekuasaan Televisi Dalam Konstruksi Sosial Kulit Putih Sebagai Kecantikan Ideal. Skripsi ditulis oleh Muftaminah (2005). Penelitian tersebut menggunakan analisis semiotik terhadap iklan pemutih (Pond’s, citra, purity) dan beberapa tayangan lainnya. Dasar penelitian ini adalah pemikiran Poucault tentang kekuasaan atau pengetahuan di mana kekuasaan mendisiplinkan tubuh melalui control yang lebih bersifat stimulatif daripada represif. Pemaknaan kulit putih, maka representasinya dihubungkan dengan kecantikan fisik perempuan. Putih dan hitam adalah bentuk oposisi biner. Oposisi biner mensyaratkan adanya hal yang mendominasi dan yang didominasi. Dalam hal ini kulit putih adalah yang mendominasi kulit hitam. Kenyataan tentu tidak terlepas dari stereotip-stereotip yang mengikutinya, seperti stereotip kelas (status sosial), fetisisasi kulit dan femininitas perempuan. Produk-produk pemutih memposisikan diri sebagai agen purifikasi yang biasa mentransformasi tubuh individu agar menjadi lebih diterima oleh orang lain dan diri sendiri. Selain itu, teknologi yang mendukung proses produksi tayangan televisipun ternyata memihak kulit putih. Hal ini secara otomatis semakin meminggirkan kulit hitam dan kenyataan ini juga semakin menegaskan, bahwa keseluruhan industri media mengkontruksi konsep yang
15
sama tentang kecantikan perempuan yang termanifestasikan dalam penampilan kulit putihnya (Muftaminah, 2005). Berdasarkan telaah pustaka di atas masalah tentang Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang periode 2006) belum ada yang menelitinya, maka penulis tertarik mengangkat permasalahan itu untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi persuasif, yaitu suatu tindakan yang berdasarkan segi-segi psychologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu (Abdurrahman, 1971: 69).
1.5. Metode Penelitian 1.5.1. Jenis, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Menurut Nursyam penelitian kualitatif bersifat teoritis dan sistematik terkait sebagai keseluruhan tidak bertumpu pada pengukuran (Syam, 1991: 11). Peneliti ini tidak menggunakan data-data numerik yang nantinya akan dijadikan data dan analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif, yaitu: suatu tindakan yang berdasarkan segisegi psychologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu (Abdurrahman, 1971: 69). Menurut M.O. Palapah, persuasif hendak menyakinkan seseorang dan atau sesuatu kelompok seolah-olah keyakinan itu timbul atas dasar kesadaran sendiri. Sebab dengan
16
kesadaran tersebut efek komunikasi menjadi sangat tinggi dan mantap (Sunarjo dan Sunarjo, 1983: 32). Pendekatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui sekaligus sebagai acuan penulis untuk dapat memahami lebih detail pada pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang selama periode 2006. 1.5.2. Definisi Operasional 1. Iklan layanan masyarakat Dalam UU Negara RI Nomor. 32 Th 2002 tentang penyiaran, Siaran iklan didefinisikan sebagai siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan. Menurut Rendra Widyatama (2005: 104), iklan non komersial atau layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.
17
Rhenald Kasali, mengartikan iklan layanan masyarakat adalah
iklan
dimaksudkan
yang untuk
menyajikan
pesan-pesan
membangkitkan
kepedulian
sosial
yang
masyarakat
terhadap sejumlah masalah yang harus dihadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian (Yuwono, Jurnal Ilmu Komunikasi, 2004: 184). Dari pengertian iklan dan iklan layanan masyarakat diatas bisa disimpulkan bahwa iklan layanan masyarakat adalah suatu bentuk penyampaian pesan-pesan komunikasi yang bertujuan membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sesuatu masalah. Dakwah secara etimologi adalah suatu proses penyampaian pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan tersebut (Tasmara, 1997: 31). Jadi tujuan iklan layanan masyarakat selaras dengan tujuan dakwah yaitu, mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi lebih atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun (Azis, 2004: 60). Untuk itu iklan yang penulis jadikan kajian obyek penelitian adalah teks Iklan Layanan Masyarakat yang bermaterikan pesanpesan dakwah yang bersumber dari Al-Qur’an dan AL-Hadits secara implisit serta permasalahan yang terjadi di masyarakat, disiarkan oleh RRI Semarang selama periode 2006.
18
2. Pesan dakwah Menurut
Onong
Uchjana
Effendy,
dalam
kamus
komunikasi (1989, 224) mendefinisikan pesan atau message, sebagai suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang yang dengan menggunakan lambang bahasa atau lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain. Pesan dakwah atau materi dakwah merupakan isi ajakan, anjuran dan ide gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah. Sebagai isi ajakan dan ide gerakan dimaksudkan agar manusia mau menerima dan memahami serta mengikuti ajaran tersebut sehingga ajaran Islam ini benar-benar diketahui, difahami, dihayati, dan selanjutnya diamalkan sebagai pedoman hidup dan kehidupannya. Adapun ajaran Islam sebagai pesan atau materi dakwah secara garis besar terdiri akidah, syariah dan akhlak (Sanwar, 1985: 75). Berdasarkan definisi operasional diatas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud “Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang periode 2006)” adalah siaran yang menginformasikan pesan dakwah dan layanan masyarakat dengan tujuan amar ma’ruf nahi munkar, untuk masyarakat kota Semarang pada khususnya dan propinsi Jawa Tengah pada umumnya disiarkan RRI Semarang selama periode 2006.
19
1.5.3. Sumber dan Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dimana data dapat diperoleh (Arikunto, 1996: 114). 1. Sumber Primer Sumber primer disini adalah mencakup naskah atau rekaman CD/kaset berupa iklan layanan masyarakat yang disiarkan dan didapat dari RRI Semarang. 2. Sumber Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian adalah berupa orang (person), yaitu sumber data berupa jawaban lisan melalui wawancara, sumber data ini untuk melengkapi data primer. Dengan demikian pihak manajemen RRI Semarang merupakan sumber sekunder sekaligus pelengkap dari sumber utama oleh sebab itu, karena penelitian ini adalah menitik beratkan pada siaran iklan layanan masyarakat melalui RRI Semarang, maka pihak manajemen Radio diharapkan akan memaparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan seluk beluk (latar belakang) Radio serta program-programnya terutama berkaitan dengan pesan iklan layanan masyarakat. Dengan adanya sumber primer yang didukung dengan sumber sekunder, peneliti akan memperoleh wawasan yang luas sebagai bahan analisis serta pengembangannya.
20
1.5.4. Teknik Pengumpulan Data Adapun untuk mengumpulkan data dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi, digunakan untuk menyelidiki dari benda-benda tertulis seperti buku-buku, surat kabar, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1997: 148). Artinya bahwa dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil rekaman siaran iklan layanan masyarakat, rancangan program dan kumpulan program kerja yang telah dilaksanakan, dan dari dokumendokumen lain yang erat kaitannya dengan program Radio terutama berkaitan dengan siaran iklan layanan masyarakat hasil rekaman tahun 2006 tersebut merupakan siaran berdurasi. 2. Metode Wawancara Metode Wawancara atau Interview, merupakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1996: 115). Dengan kata lain suatu metode pengumpulan data Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum, sejarah berdiri dan perkembangan RRI, faktor
21
penunjang dan penghambat pelaksanaan program siaran iklan layanan masyarakat. Dalam hal ini penulis memakai interview guide, yakni dalam melaksanakan wawancara, peneliti membawa pedoman atau catatan garis besar pertanyaan sebagai pokok permasalahan, sehingga
dalam
wawancara
tersebut
dapat
terhindar
dari
wawancara yang bertele-tele, bahkan tidak mengena sampai sasaran karena tidak ada pertanyaan yang dapat menfokuskan persoalan (Syam, 1991: 106). 1.5.5. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif, yaitu suatu metode sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek dari penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1996: 73). Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning) dan mengkategorikan untuk mempermudah penganalisisan data. Untuk mempertajam analisis, dengan kata lain riset ini bertujuan untuk menguraikan tentang sifatsifat (karakteristik) dan suatu keadaan (Supranto, 1997: 42). Dalam hal ini program pesan iklan layanan masyarakat, serta factor-faktor penunjang dan penghambatnya. Sehingga penulis dapat mengambil saripati dari muatan dakwah yang terkandung dari acara tersebut.
22
Dengan
demikian
penekanan
analisis
deskriptif
adalah
menguraikan data dengan menggambarkan senyata mungkin sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Karena tujuan analisis data ini adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Nawawi, 1997: 139).
1.6.Sistematika Penulisan Agar pembahasan skripsi ini lebih mudah dipahami maka penyusunan nya dapat dirumuskan menjadi 5 bab dengan membagi tiap-tiap bab menjadi beberapa sub dengan maksud untuk mempermudah dalam mengetahui hal-hal yang akan dibahas di dalam skripsi ini adapun sistematika pembahasannya sebagai berikut: BAB I:
PENDAHULUAN Pada Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II:
DAKWAH, IKLAN DAN RADIO Pada bab ini memuat landasan teori yang penulis bahas tentang dakwah, iklan dan radio pembahasannya meliputi: pengertian dakwah, dasar hukum dan tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, pengertian iklan, dinamika iklan, fungsi komunikasi iklan, jenis iklan., daya tarik pesan iklan dan iklan radio sebagai media dakwah
23
Pengertian radio, fungsi radio dan iklan layanan masyarakat di radio sebagai media dakwah. BAB III: DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG Pada Bab ini berisi tentang sejarah radio, sejarah radio Indonesia, visi dan misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, programprogram dakwah di RRI Semarang, deskripsi iklan layanan masyarakat di RRI Semarang, faktor penghambat dan penunjang iklan layanan masyarakat di RRI Semarang. BAB IV: ANALISIS Pada Bab ini berisi tentang analisis terhadap iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang dan faktor penghambat dan penunjang iklan
layanan masyarakat sebagai
pesan dakwah. BAB V: PENUTUP Pada Bab ini meliputi, Kesimpulan, saran-saran, dan pada bagian akhir penulis lengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB II DAKWAH, IKLAN DAN RADIO
2.1. Dakwah 2.1.1. Pengertian Dakwah Kata dakwah secara semantik berasal dari bahasa Arab yakni Da’a-Yad’u (ﻳﺪﻋﻮ
-)ﺩﻋﺎ
yang artinya mengajak, mengundang, atau
memanggil. Kemudian menjadi kata Da’watan ( )ﺩﻋﻮﺓyang artinya panggilan atau undangan atau ajakan (Bahri ,1997: 5). Secara harfiah (etimologi) kata dakwah mengandung arti antara lain: ajakan, seruan, permohonan (do’a), pembelaan, dan lain sebagainya. Selain kata ‘dakwah’ yang berarti seruan, Al-Qur’an juga menyebutkan kata yang memiliki pengertian yang hampir sama dengan ‘dakwah’ yakni kata ‘tabligh’ yang berarti penyampain, dan ‘bayan’ yang berarti penjelasan. Kata dakwah disebutkan dalam Al-Qur’an, dalam berbagai bentuk, seperti fi’il madhi ‘da’a’, fi’il mudhari’ ‘yad’u’, fi’il amar ‘ud’u’, mashdar ‘da’watan’ (Pimay, 2005: 13). Hal ini bisa dilihat dalam Ayat Al-Qur’an, diantaranya:
ﻼ ِﻡ ﺴﹶ ﺍ ِﺭ ﺍﻟﻮ ِﺇﻟﹶﻰ ﺩﺪﻋ ﻳ ﻪ ﺍﻟﻠﹼﻭ Artinya: ‘Allah meyeru/mengajak menuju ke Negara yang selamat’. (QS. Yunus/10:25).(Pimay, Wafiyah, 2005: 3)
24
25
Secara terminologi dakwah dapat diartikan sebagai sisi positif dari ajakan menuju keselamatan dunia akhirat. Menurut Toha Yahya Oemar, Sebagaimana dikutip Ali Aziz (2004: 4-5) mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat. Sedangkan menurut Hamzah Ya’qub, dalam bukunya Publistik Islam (1981:18) dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nahl Ayat 125
ﻲ ﻢ ﺑِـﺎﱠﻟﺘِﻲ ﻫِـﺎ ِﺩﹾﻟﻬﻭﺟ ﻨ ِﺔﺴ ﺤ ﻮ ِﻋ ﹶﻈ ِﺔ ﺍﹾﻟ ﻤ ﺍﹾﻟﻤ ِﺔ ﻭ ﺤ ﹾﻜ ِ ﻚ ﺑِﺎﹾﻟ ﺑﺭ ﺳﺒِﻴ ِﻞ ﻉ ِﺇﻟِﻰ ﺩ ﺍ ﻦ ﺘﺪِﻳﻬ ﻤ ﺑِﺎﹾﻟﻋﹶﻠﻢ ﻮ ﹶﺃ ﻭﻫ ﺳﺒِﻴِﻠ ِﻪ ﻦﺿﻞﱠ ﻋ ﻦ ِﺑﻤﻋﹶﻠﻢ ﻮ ﹶﺃ ﻚ ﻫ ﺑﺭ ِﺇﻥﱠﺴﻦ ﺣ ﹶﺃ Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang bijaksana dan dengan pelajaran (nasehat) yang baik serta berdebatlah dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”, (QS. An Nahl: 125) (Syukir, 1983: 19). Dakwah dapat diartikan dari dua segi atau dua sudut pandang pengertian yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan berarti suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan
26
sesuatu hal yang belum ada (Syukir, 1983: 20). Sedang orang yang melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan da’i (orang yang menyeru) dan mubaligh yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan (message) kepada pihak komunikan (Tasmara, 1997: 31). 2.1.2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah 2.1.2.1. Dasar Hukum Dakwah Dasar hukum kewajiban berdakwah disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu Surat Ali Imron/3: 104:
ﻮ ﹶﻥ ـﻨﻬﻳﻭ ﻑ ِ ﻭﻌﺮ ﻤ ﻭ ﹶﻥ ﺑِﺎﹾﻟﻣﺮ ﻳ ﹾﺄﻭ ﻴ ِﺮﺨ ﻮ ﹶﻥ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟﺪﻋ ﻳ ﻣ ﹲﺔ ﻢ ﹸﺃ ﻨ ﹸﻜﺘﻜﹸﻦ ﻣﻭﹾﻟ .ﻮ ﹶﻥﻤ ﹾﻔِﻠﺤ ﻢ ﺍﹾﻟ ﻫ ﻚ ﻭﻟﹶـِﺌ ﻭﹸﺃ ﻨ ﹶﻜ ِﺮﻋ ِﻦ ﺍﹾﻟﻤ Artinya: "Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Ali Imron: 104). Meskipun ulama sepakat bahwa dakwah merupakan kewajiban umat Islam, tetapi mereka berbeda pendapat tentang hukum menyampaikan dakwah, apakah hukumnya Wajib’ain atau wajib kifayah. Sebagian ulama berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya wajib ‘ain (Fardhu ‘ain), maksudnya setiap orang Islam yang sudah dewasa, kaya-miskin, pandaibodoh, wajib melaksanakan dakwah. Pendapat ini didasarkan pada penafsiran kata “wa al-takun” bahwa perintah Allah wajib
dilaksanakan,
sedangkan
“minkum”
adalah
kata
27
keterangan, penjelasan (bayaniah) dan bukan diartikan sebagian. Selain ayat tersebut, hukum berdakwah juga didasarkan pada kata “khaira ummatin ukhrijat linnas” dalam surat Ali Imron ayat 110 mencakup semua orang Islam, baik berbeda suku, warna, bahasa dan strata sosialnya. Semua muslim wajib berdakwah (Pimay, 2005: 30-31). Menurut Jum’ah Amin Abdul Aziz dalam bukunya Fiqih Dakwah bahwa mengenai hukum dakwah adalah Fardhu Kifayah jika dilakukan di negara-negara yang para da’i telah menegakkannya.
Karena
setiap
Negara
dan
wilayah
membutuhkan dakwah secara kontinu, maka dalam keadaan seperti ini, dakwah menjadi Fardhu Kifayah, yaitu apabila telah dilakukan oleh sekelompok orang, beban kewajiban itu gugur dari orang lain. Pada saat itu, dakwah bagi yang lain menjadi Sunnah Muakadah dan merupakan amal saleh. Tetapi, kalau tidak ada yang melaksanakannya secara sempurna maka dosanya ditanggung oleh seluruh umat. Sebab mereka terkena kewajiban ini. Setiap muslim wajib melaksanakan dakwah menurut kemampuannya. Kalau dilihat secara umum, maka Negara wajib mengarahkan team secara khusus yang melaksanakan
dakwah
diseluruh
penjuru
bumi,
untuk
menyampaikan risalah Allah dan menjelaskan perintah-Nya dengan cara-cara yang memungkinkan. Rasulullah SAW. Telah
28
mengutus para da’i dan mengirimkan Surat ke raja-raja dan para pemimpin untuk memeluk agama Islam (Abdul Azis, 2003: 36). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hukum dakwah menjadi Fardhu ‘Ain apabila disuatu tempat tidak ada orang yang melakukannya. Demikian juga dengan amar ma’ruf dan nahi munkar bisa menjadi Fardhu ‘Ain, bisa juga Fardhu Kifayah. Ketika jumlah para da’i masih sedikit, sementara kemungkaran menjadi banyak dan kebodohan merajalela seperti keadaan seperti ini. Maka dakwah menjadi Fardhu ‘Ain bagi setiap orang sesuai dengan kemampuannya. Ia juga bisa menjadi Fardhu ‘Ain bagi orang-orang tertentu, dan sunnah bagi orang-orang lainnya, karena ditempat mereka sudah ada orang yang melakukan tugas tersebut secara memadai (Abdul Azis, 2003: 36) 2.1.2.2. Tujuan Dakwah Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam bahwa tujuan dakwah secara khusus umum (major obyektive) adalah merupakan suatu yang hendak dicapai dalam seluruh aktifitas dakwah. Sedangkan tujuan khusus (minor obyektive) adalah merupakan perumusan tujuan sebagai perincian daripada tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas dakwah
29
dapat jelas diketahui kemana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara bagaimana dan sebagainya secara terperinci (Syukir, 1983: 51-54). Sedangkan menurut Awwaludin Pimay dalam bukunya Paradigma Dakwah Humanis (2005: 38) tujuan dakwah sebagaimana yang dikatakan Ahmad Ghallusy dan Ra’uf Syalaby dirumuskan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan praktis, tujuan realistis, dan tujuan idealistis. 1. Tujuan Praktis Merupakan tujuan tahap awal untuk menyelamatkan umat manusia dari lembah kegelapan dan membawanya ketempat yang terang benerang, dari jalan yang sesat kepada jalan yang lurus, dari lembah kemusyrikan dengan segala bentuk kesengsaraan menuju kepada tauhid yang menjanjikan kebahagiaan. 2. Tujuan Realistis Merupakan tujuan antara, yakni berupa terlaksananya ajaran Islam secara keseluruhan dengan cara yang benar dan berdasarkan keimanan, sehingga terwujud masyarakat yang menjunjung tinggi kehidupan beragama dengan merealisasikan ajaran Islam secara penuh dan menyeluruh.
30
3. Tujuan Idealistis Merupakan
tujuan
akhir
pelaksana
dakwah
yaitu
terwujudnya masyarakat muslim yang diidam-idamkan dalam suatu tatanan hidup berbangsa dan bernegara, adil, makmur, damai dan sejahtera di bawah limpahan rahmat, karunia dan ampunan Allah SWT (Pimay, 2005: 38). Sedangkan menurut Masyhur Amin dalam bukunya Dakwah Islam Dan Pesan Moral (Amin, 1997: 15-19), tujuan
tersebut
di
atas
dapat
diklasifikasikan
lagi
berdasarkan kriteria berupa aspek obyek dakwah dan aspek materi dakwah. a. Tujuan dakwah dari segi obyeknya 1) Tujuan perorangan yaitu terbentuknya pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat, perilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan Allah SWT dan berakhlak karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia itu menjadi muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai ujung kuku. 2) Tujuan untuk keluarga, yaitu terbentuknya keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga.
31
3) Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya masyarakat yang sejahtera yang penuh dengan suasana ke-islaman. Suatu masyarakat dimana anggota-anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyariatkan oleh Allah SWT, baik yang berkaitan
antara
hubungan
manusia
dengan
Tuhannya, manusia dengan sesamanya saling bantu membantu penuh persaudaraan, persamaan dan senasib sepenanggungan. 4) Tujuan untuk umat manusia seluruh dunia, yaitu terbentuknya masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian
dan ketenangan.
dengan
tegaknya
keadilan, persamaan hak dan kewajiban, tidak adanya diskriminasi dan eksploitasi, saling tolong menolong dan hormat menghormati. b. Tujuan dakwah dari segi materinya 1) Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang mantap disetiap hati seseorang, sehingga keyakinankeyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri
dengan
cara
keraguan
atau
syak
wasangka. Dalam hal ini agar orang yang belum beriman menjadi beriman, bagi orang yang imannya masih ikut-ikutan menjadi orang yang beriman
32
karena melalui bukti-bukti baik dalil aqli maupun naqli. 2) Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada hukum-hukum yang disyariatkan oleh Allah SWT. Realisasinya adalah orang yang belum melakukan ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah dengan penuh kesadaran. 3) Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang berbudi luhur dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji dan bersih dari sifat tercela. Realisasi dari tujuan ini dapat
dilihat
hubungan
dia
hubungan
dia
dengan
sesama
dari
Tuhannya,
manusia
dan
hubungan dia dengan alam sekelilingnya dapat berjalan dengan seimbang dan harmonis tanpa berat sebelah (Amin, 1997: 15-19). 2.1.3. Unsur-Unsur Dakwah 2.1.3.1. Da’i (Pelaku Dakwah) Subyek dakwah adalah pelaksana dari kegiatan dakwah, baik secara perorangan atau individu maupun secara bersama-sama secara terorganisasikan. Sedangkan pelaksana dakwah biasa kita sebut sebagai Da’i. Da’i adalah setiap muslim baik laki-laki maupun wanita yang baligh dan berakal, baik ulama maupun bukan ulama, karena kewajiban berdakwah
33
adalah kewajiban yang diberikan kepada mereka seluruhnya (Sanwar, 1985: 4), dimana yang dimaksud disini adalah kewajiban berdakwah bagi setiap umat muslim terhadap umat muslim lainnya terhadap non muslim itu sendiri. Menurut Ali Azis dalam bukunya Ilmu Dakwah (2004) seorang Da’i harus mengetahui apa yang disajikan dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberikan solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah dan tidak melenceng (Azis,2004:78). Berkaitan dengan hal-hal yang memerlukan ilmu dan keterampilan khusus, memang kewajiban berdakwah terpikul dipundak orang-orang tertentu. 2.1.3.2. Mad’u (Mitra Dakwah Atau Penerima Dakwah) Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan (Azis, 2004: 90).
34
2.1.3.3. Maddah (Materi Dakwah) Maddah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i pada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas yang menjadi maddah adalah ajaran Islam sendiri. Oleh karena, membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan maddah dalam dakwah (Azis, 2004: 94). Pesan dakwah disebut juga ideologi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri, ajaran Islam berpangkal pada dua pokok yaitu: al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. (Ya’qub, 1981: 29). Pesan dakwah adalah ajaran-ajaran agama Islam. Ajaran-ajaran Islam itu wajib disampaikan kepada umat manusia
dan
mengajaknya
agar
mau
menerima
dan
mengikutinya (Amin, 1997: 11). Akan tetapi dalam situasi dan kondisi yang semakin pesat kemajuan zaman ini seorang da’i harus cermat dan mampu
untuk
menunjukkan
kemampuannya
dalam
menyampaikan pesan dakwah materi dakwah pesan dakwah hendaklah dikemukakan dengan baik dan bijaksana, sehingga orang yang mendengarkan atau yang diajaknya benar-benar terpikat untuk mengikutinya.
35
Pesan dakwah atau materi dakwah tidak lepas dari tiga hal yang utama, yaitu masalah Akidah, Syari’ah, dan Akhlak (Aziz, 2004: 94). 1. Akidah,
adalah
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
keyakinan. Akidah merupakan fondamen yang menjadi dasar untuk memberi arah bagi hidup dan kehidupan seorang muslim. 2. Syari’ah,
merupakan
peraturan-peraturan
yang
disyari’atkan oleh Allah SWT untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokoknya saja, kemudian Rasulullah memberikan keterangan dan penjelasan (Amin, 1997: 12). 3. Akhlak, merupakan pendidikan jiwa agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat tercela dan dihiasi dengan sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan, tolong-menolong dan sifat yang lain. Ali Yafie sebagaimana dikutip oleh Ali Aziz juga menyebutkan ada lima pokok materi dakwah, yaitu: 1. Masalah Kehidupan Kehidupan yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar yang harus dipergunakan secermat mungkin. Ada dua jenis kehidupan yaitu kehidupan di bumi yang terbatas ruang dan waktu dan
36
kehidupan akhirat yang terbatas dan kekal abadi sifatnya (Aziz, 2004: 96). 2. Masalah Manusia Manusia
adalah
makhluk
‘muhtarom’
yang
hidupnya harus dilindungi (Aziz, 2004: 96). 3. Masalah Harta Benda Masalah benda (mal) yang merupakan perlambang kehidupan (zinaatul hayatid dunya) QS. Kahfi: 46 tidak dibenci dan hasrat untuk memilikinya tidak dimatikan dan dibekukan. Akan tetapi, ia hanya dijinakkan dengan ajaran qana’ah (apa adanya) dan dengan ajaran cinta sesama dan kemasyarakatan, yaitu ajaran ‘infaq’ (pengeluaran) harta benda bagi kemaslahatan diri (Aziz, 2004: 96). 4. Masalah Ilmu Pengetahuan Dakwah menerangkan tentang pentingnya ilmu pengetahuan, sebab ilmu adalah hak manusia. Islam menetapkan tiga jalur ilmu pengetahuan. a. Mengenal tulisan dan membaca b. Penalaran (an-ndar) dalam penelitian (at-taamul) atas rahasia alam. c. Penggambaran di bumi seperti study tour dan expedisi ilmiah (Aziz, 2004: 96-97).
37
5. Masalah Akidah Akidah menjadi materi utama dakwah, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan kepercayaan agama lain, yaitu: a. Keterbukaan melalui kesaksian (Syahadat) (Aziz, 2004: 97). b. Cakrawala
pandangan
yang
luas
dengan
memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu (Aziz, 2004: 97). c. Kejelasan dan kesederhanaan. Seluruh ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah dipahami (Aziz, 2004: 98). Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi
dari
pengembangan
diri
iman
dipadukan
dengan
dan
kepribadian
seseorang
segi-segi dengan
kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya. Akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan (Aziz, 2004: 98). Menurut Asmuni Syukir (1983) ajaran Islam sebagai materi dakwah pada pokoknya mengandung tiga prinsip, yaitu:
38
1) Akidah (tauhid) yaitu bersifat i’tiqad bathiniah yang menyangkut masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. 2) Syari’ah (fiqh) yaitu yang berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-Nya dan mengatur pergaulan hidup antara sesame manusia. Akhlak (tasawuf) merupakan sebagai pelengkap yakni untuk
melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang.
Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keIslaman, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna
keimanan
dan keIslaman. Sebab
Rasulullah SAW. Sendiri pernah bersabda yang artinya “Aku (Muhammad) diutus
oleh Allah di dunia ini untuk
menyempurnakan akhlak” (Syukir, 1983: 60-63). Menurut Moh Ali Aziz (2004) Akidah menjadi materi dakwah
utama, sebab memiliki ciri-ciri yang membedakan
dengan kepercayaan agama lain diantaranya: 1. Keterbukaan
melalui
kesaksian
(syahadat).
Dengan
demikian seorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain.
39
2. Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. 3. Kejelasan dan kesederhanaan . seluruh ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam ghaib sangat mudah dipahami. 4. Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan dengan segisegi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan kemaslahatan
masyarakat
yang
menuju
pada
kesejahteraannya. Akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan (Azis, 2004: 97-98). 2.1.3.4. Wasilah (Media Dakwah) Media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian media dakwah adalah alat obyektif yang menjadi saluran, yang menghubungkan urat nadi dalam totaliteit dakwah, yang dapat digolongkan menjadi lisan, lukisan, audiovisual, dan perbuatan atau akhlak (Abdullah, 1987: 59). Hamzah Ya’qub membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu:
40
a. Lisan,
adalah
media
yang
paling
sederhana
yang
menggunakan lidah dan suara, dakwah ini berupa pidato, ceramah, kuliah dan sebagainya. b. Tulisan, yaitu berupa majalah, surat kabar, spanduk. c. Lukisan, gambar, karikatur dan sebagainya. d. Audio visual, yaitu alat dakwah yang, merangsang indera pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, Radio, Televisi, Film, Internet dan sebagainya. e. Akhlak, perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad’u (Aziz, 2004: 120). Sedangkan menurut Asmuni Syukir yang termasuk media dakwah adalah sebagai berikut: 1. Lembaga pendidikan formal, artinya lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum, siswa sejajar kemampuannya, pertemuan rutin dan sebagainya. Seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan lain sebagainya. 2. Lingkungan Keluarga, keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau kesatuan sosial yang terdiri beberapa keluarga yang masih ada hubungan darah.
41
3. Organisasi-organisasi Islam. 4. Media massa, yang termasuk media massa, yaitu Radio, Televisi, Surat kabar, Majalah dan sebagainya. 2.1.3.5. Thoriqoh (Metode Dakwah) Metode
dakwah
adalah
cara-cara
tertentu
yang
dilakukan oleh seorang da’i (Komunikator) kepada Mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia (Munir, 2003: 7-8). Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Setrategi Dakwah (1983) membagi metode dakwah menjadi tujuh, yaitu sebagai berikut: 1. Metode Ceramah (retorika dakwah). Metode ini banyak diwarnai oleh ciri karakteristik berbicara seseorang da’i pada suatu aktifitas dakwah. Metode ini efektif bila obyek berjumlah banyak, da’i ahli ceramah. 2. Metode Tanya jawab adalah metode penyampaian materi dakwah dengan mendorong sasarannya (obyek dakwah) untuk menyatakan suatu masalah yang belum dimengerti dan da’i berfungsi sebagai penjawab.
42
3. Metode mujadalah (debat). Mujadalah yang dimaksud adalah mujadalah yang baik, ada argumen namun tidak ngotot sampai menimbulkan pertengkaran. 4. Metode percakapan antar pribadi. Metode ini bertujuan menggunakan kesempatan yang baik dalam percakapan antar da’i dan pribadi dari individu yang menjadi sasaran dalam berdakwah. 5. Metode demonstrasi. Metode ini adalah berdakwah dengan memperlihatkan contoh, baik berupa benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya. 6. Metode pendidikan dan pengajaran. Dalam devinisi dakwah terdapat makna yang bersifat pembinaan, juga terdapat makna pengembangan. 7. Metode silaturahmi. Metode ini digunakan oleh para juru penerangan agama. Metode home visit (silaturahmi) dapat dilakukan dua cara yaitu undangan tuan rumah dan atas inisiatif pribadi (Syukir, 1983: 105-106). 2.1.3.6. Atsar (Efek Dakwah) Menurut Moh Ali Azis (2004) Atsar berasal dari bahasa Arab yang berarti bekasan, sisa atau tanda. Istilah ini selanjutnya digunakan untuk menunjukan suatu ucapan atau perbuatan yang berasal dari sahabat atau tabi’in yang pada perkembangan selanjutnya dianggap sebagai hadist, karena
43
memiliki ciri-ciri sebagai hadist. Atsar sering di sebut sebagai feed back (umpan balik) dari proses ini dakwah sering dilupakan
atau
tidak
banyak
menjadi
perhatian
da’i.
kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penetuan langkah-langkah dakwah berikutnya (Azis, 2004: 138).
2.2. Iklan 2.2.1. Pengertian Iklan Dalam kamus komunikasi, Onong Uchjana Effendy (1989: 8) mendefinisikan menyebarluaskan
periklanan pesan
atau
advertising
komunikasi
kepada
adalah khalayak
kegiatan untuk
memberitahukan sesuatu atau menawarkan barang atau jasa dengan jalan menyewa media massa. Dalam UU Negara RI Nomor 32 Th 2002 tentang penyiaran, mendefinisikan siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan 2.2.2. Dinamika Iklan Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi non personal yang digunakan manusia sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan
44
penerangan. Selain itu iklan sering kali dijadikan sebagai media hiburan bagi orang yang menikmatinya. Bahkan kadang-kadang dengan melihat, mendengar iklan seseorang dapat memahami sekaligus menikmati segala sesuatu hal dari sebuah bangsa tertentu yang memiliki akar kebudayaan berbeda dengannya. Melalui iklan pula seseorang dapat dengan mudah mengungkapkan sebuah kebudayaan atau tradisi suatu bangsa atau suatu daerah kepada orang lain. Kini iklan tidak semata-mata sebagai alat untuk memperkenalkan sebuah produk, jasa, ide-ide, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain, tetapi dalam perkembangannya iklan telah menjadi sebuah media untuk menciptakan suatu gambaran dari kehidupan yang diimpikan oleh orang yang melihat atau mendengarnya. Iklan dapat menciptakan impian tentang suatu gaya hidup yang menyenangkan bagi penikmat iklan. Sampai sekarang perkembangan iklan merupakan suatu segi perkembangan peradaban manusia yang sangat menarik mampu menunjukkan kemajuan dibidang industri, teknologi media massa serta kebutuhan umat manusia pada jamannya. Demikian pula melalui analisis perkembangan iklan terlihat hubungan yang erat antara kehidupan perusahaan, agen periklanan, pendapatan media serta ketergantungan pembeli, bahkan mungkin ketergantungan pemerintah dari pajak periklanan yang nampaknya bukan merupakan sesuatu yang rahasia.
45
Iklan kini maupun dimasa mendatang tetap merupakan suatu fenomena menarik yang membantu proses pemasaran dan pembelian produk
kebutuhan
manusia.
Bagaimanapun
juga
iklan
tetap
menyandang fungsi-fungsinya antara lain, membawa informasi dan memberi penerangan serta mempengaruhi khalayaknya. Akibat komulatif terpaan iklan dapat terjadi sepanjang kehidupan seseorang dan berperan untuk peneguhan nilai-nilai baru dan memodifikasi atau membuang nilai-nilai lama. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perkembangan iklan dari masa ke masa telah merefleksikan dunia kehidupan manusia. Iklan Surat Kabar, Majalah, Radio, Televisi, dapat menunjukkan seberapa jauh relasi sosial, ekonomi, bisnis dari media dengan
pemasang
iklannya,
juga
hubungan
media
dengan
khalayaknya. Iklan dalam hal ini juga sekaligus memberikan gambaran tentang hasil kebudayaan serta peradaban umat manusia yaitu budaya, ekonomi, konsumsi, pemasaran, dan sebagainya. Apalagi pemasang iklan berusaha mengikuti perkembangan dan perubahan teknologi media penggunaan media yang dipilih pemasang iklan biasanya dipertimbangkan media massa yang memiliki kemampuan menyampaikan informasi kepada khalayak secepat mungkin dengan teknik dan daya penampilan yang berkualitas tinggi.
46
2.2.3. Fungsi-Fungsi Komunikasi Iklan Ada lima fungsi komunikasi dalam periklanan (Shimp, 2003: 357) yaitu: 1. Informing
(memberikan
informasi),
Periklanan
membuat
konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang fitur dan manfaat merek, serta menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 2. Persuading (mempersuasi), Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi atau membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. 3. Reminding (mengingat), Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan dalam konsumaen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak dipilihnya. 4. Adding Value (memberikan nilai tambah), Periklanan memberikan nilai
tambah
konsumen.
pada
merek
Periklanan
yang
dengan efektif
memengaruhi menyebabkan
persepsi merek
dipandang lebih elegan, menarik lebih bergengsi. 5. Assisting (mendampingi), Periklanan hanyalah salah satu anggota atau alat dari team atau bauran komunikasi pemasaran.
47
2.2.4. Jenis Iklan Menurut Rendra Widyatama dalam bukunya Pengantar Periklanan (2005: 104) pembagian iklan secara khusus berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Iklan komersial atau iklan bisnis. Iklan ini bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan penjualan. Produk yang ditawarkan dalam iklan ini sangat beragam, baik barang, jasa, ide, keanggotaan organisasi, dan lain-lain. 2) Iklan non komersial atau layanan masyarakat Iklan Layanan Masyarakat, adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial
yang
dimaksud
adalah
munculnya
penambahan
pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat (Widyatama, 2005:104). 2.2.5. Daya Tarik Pesan Iklan Daya tarik pesan dapat diciptakan melalui penyusunan pesan iklan yang kreatif. Iklan diadakan untuk memberikan informasi dan membujuk. Isi komunikasi iklan inti apa yang dapat dilakukan oleh iklan tersebut. Aspek ini sering disebut sebagai “kreatif”, seperti
48
departemen kreatif dalam perusahaan iklan, dan pesan atau isi iklan disebut “pekerjaan kreatif”. Yang jelas adalah bahwa iklan harus menarik khalayak, menyedot perhatian mereka, merangsang keinginan mereka dan memberi mereka perasaan yang lebih tajam mengenai produk atau jasa yang diiklankan. Untuk menghasilkan itu diperlukan wawasan, imajinasi, serta ketrampilan kreatif yang besar (Farbey, 1997: 83). Iklan layanan masyarakat di RRI Semarang merupakan penyampaian
pesan
dakwah
kepada
pendengarnya
(mad’u).
eksistensinya benar-benar sangat membantu pihak komunikator (da’i) dalam mempengaruhi afeksi pendengar, iklan menggiring emosi pendengar dengan komunikasi persuasive. Sekalipun terdapat banyak teknik pendekatan penyampaian pesan iklan, namun sebenarnya dapat dikategorikan dalam 3 kelompok besar yaitu: a. Rational Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar rasional atau pemikiran. Segala penyampaian pesan yang ‘memainkan’ logika maka dapat dikategorikan menggunakan teknik rational appeals. Misalnya, penggunaan konsep nilai ekonomis, kehandalan, awet / tahan lama, kekuatan dan semacamnya. b. Emotional Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan dimana komunikator bermain-main dalam ranah emosi atau perasaan khalayak.
49
c. Normative / Etics Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan yang
menggunakan
pendekatannya.
nilai-nilai
Standar
normatif
normatif
sebagai
teknik
berkait
dengan
budaya
masyarakat disetiap lingkup geografis Negara berbeda. Contohnya terkait dengan agama, dalam agama Islam, daging babi haram hukumnya, sehingga secara normatif, daging babi tidak boleh dimakan oleh umat muslim. Dalam Islam, salah satu daging yang diperbolehkan untuk dimakan umat muslim adalah daging sapi. Sebaliknya,
umat
hindu
mensucikan
hewan
sapi
dan
membolehkan umatnya makan daging babi. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pendekatan normatif, perlu dipelajari terlebih dahulu secara jelas, bagaimana standar normatif khalayak sasaran yang akan dibidik oleh iklan. Menurut AD Farbe (1997: 8), dalam bukunya How to Produce Successful Advertising (Kiat Sukses Membuat Iklan) kekuatan maksimal yang dapat dicapai oleh iklan sama besarnya kekuatan yang dimiliki produk atau jasa yang diiklankannya. Selain iklan dituntut untuk mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan komunikan, iklan juga dituntut mencerminkan tradisi beriklan yang sehat. Adapun tradisi beriklan yang sehat menurut Dr. A. Alatas Fahmi adalah mencerminkan tiga aspek yaitu;
50
1. Etis Iklan yang disajikan selalu memperhatikan etika dan normanorma sosial yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat sehingga
informasi
yang
disampaikan
tidak
mencerminkan
pelanggaran terhadap norma sosila, norma kehidupan, bermasyarakat berbangsa dan bernegara, diantara lain tidak bersinggungan dengan suku, agama dan ras (SARA) 2. Estetis Iklan yang digunakan sebagai sarana informasi sedapat mungkin menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai keindahan sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari serta senantiasa memberikan kemungkinan bagi lahirnya penghargaan terhadap kebutuhan asasi manusia terhadap keindahan tanpa terasa bahwa materi iklan yang digunakan menghadirkan pesan-pesan yang selanjutnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat khalayak sasaran. 3. Artistik Materi iklan sebaiknya menerjemahkan secara optimal pesan atau informasi yang disampaikan oleh suatu media (radio) dalam kemasan yang berkualitas secara audial atau visual sehingga mampu membentuk kesan yang positif pada kalayak sasaran yang dituju. Sentuhan penggarapannya setidaknya nampu selaras (dan membentuk) dengan rasa (taste) kalayak sasaran yang dituju dan tidak mengecoh
51
masyarakat atau mendorong terjadinya tindakan peniruan yang berbahaya bagi khalayak sasaran khususnya anak-anak (Fahmi, 1997; 152). Jadi iklan dapat dikatakan sebagai salah satu pesan komunikasi yang praktis khususnya pesan iklan layanan masyarakat pada bidang informasi
dan
misi
tertentu,
baik
pesan
yang
menyangkut
pembangunan masyarakat, Politik, Agama dan sebagainya, ringkasnya iklan dapat digunakan bagi penyampai misi Islam. media iklan sangat besar manfaatnya dalam penyebaran pesan-pesan dakwah Islam (Masruroh, 2000: 2) Inti kegiatan periklanan adalah menemukan ide yang relevan untuk mengkomunikasikan pesan sehubungan dengan isi dan kegunaan pesan sehingga ia tergerakkan untuk bertindak, iklan yang efektif baik berupa layanan masyarakat maupun komersial di radio haruslah iklan yang memenuhi nilai ketertarikan (interest) pendengar (Phil, 1977: 209) Dalam iklan radio terdapat dua daya tarik, diantaranya: pertama, Daya tarik fisik berupa suara, efek (backsound, intro, extrosmash), salah satu efek suara pada radio adalah menampilkan efek suara yang berasal dari berbagai macam suara selain suara manusia seperti suara petir atau halilintar, angin, siulan burung atau gonggongan binatang dan lain-lain, efek suara ini bertujuan untuk menguatkan kesan iklan yang natural atau untuk mendapat kan efek
52
suasana (Masduki; 2004, 73) kedua, Daya tarik pesan; iklan dikatakan menarik manakala mampu mempersuasi pendengarnya melalui pesanpesannya, Djoko purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Bisnis (2003), membuat empat kerangka pesan-pesan persuasif antara lain; Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Hasrat), Action (tindakan) (Purwanto, 2003; 24-25), sedangkan menurut Masduki dalam memproduksi iklan mengenal tiga pendekatan untuk membuat daya tarik pesan yang meliputi,
provokatif (Paksaan psikologis,
sloganistik) informatif (narasinya kaya dengan informasi, data, sebabakibat) Sugesti (menggugah keinginan melalui metafora atau kalimat puitis) (Masduki, 2004: 73). 2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat di Radio Sebagai Media Dakwah Radio tidak pernah ditinggalkan sebagai sarana periklanan, walaupun telah ditemukan media baru seperti Televisi. Menurut Engels, Mc Gann dan Russel, Sisors dan Sumarnek (Moeryanto, 1996: 116), radio sebagai sarana periklanan diantaranya memiliki pendengar yang sangat banyak, selektif, cepat dan fleksibel, murah dan memiliki efek psikologis. Sedangkan kelemahan Radio sebagai sarana periklanan antara lain: hanya menghandalkan suara sekejap dan bersifat lokal. Iklan Radio, disebut iklan elektronik, karena media yang digunakan sebagai tempat dipasangnya pesan iklan adalah karena menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik. Iklan Radio, memiliki karekteristik yang khas, yaitu hanya dapat didengarkan
53
melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio merupakan perpaduan: 1) Kata-kata (voice), adalah ucapan yang mengandung arti yang disampaikan oleh manusia. Voice adalah suara manusia yang teratur, semacam kata-kata bertutur monolog maupun percakapan atau dialog. 2) Musik adalah perpaduan bunyi-bunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis sehingga enak didengar, baik dengan maupun tanpa syair lagu yang didendangkan oleh penyanyi. 3) Sound effect adalah suara-suara tidak beraturan maupun efek suara alam (suara gemuruh halilintar, suara burung, suara hujan, suara angin, dan lain-lain). Iklan Radio terdiri beberapa jenis kategori, yaitu: •
Ad lib, iklan ini disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja (bukan hasil rekaman). Ad lib dilakukanoleh penyiar disela-sela ia melakukan siaran, baik mengantarkan acara musik, dialog dan sebagainya. Dalam iklan ad-lib terlebih dahulu disiapkan naskah, sehingga penyiar tinggal menyampaikan pesan disertai dengan gaya bahasa dan improvisasi. Hal ini bisa juga dilakukan penyiar yang hendak menyampaikan pesan dakwah, tentu dengan cara tersebut mad’u atau pendengar lebih mudah menerima pesan materi dakwah yang sesuai kemampuan pendengar.
54
•
Spot, iklan ini disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya, sehingga membutuhkan naskah terlebih dahulu. Dalam iklan spot Radio, dapat berisi perpaduan antara voice (siaran kata), musik dan sound effect . umumnya durasi yang digunakan untuk menyiarkan sebuah spot berkisar antara 15 sampai 60 detik. Namun umumnya lama penyiaran spot menggunakan waktu 30 detik. Ikan spot dapat disampaikan secara monolog maupun dialog.
•
Sponsor Program, adalah pemberian waktu khusus kepada sponsor untuk menyampaikan pesan dengan cara membiayai sebuah program acara Radio Iklan layanan masyarakat atau iklan sosial biasanya hasil kerja
sama dengan pihak media, maka kemunculannya pun tidak sesering iklan-iklan komersial. Walaupun demikian, iklan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia periklanan. Umumnya, materi pesan yang disampaikan dalam iklan jenis ini berupa informasi-informasi publik untuk menggugah khalayak untuk melakukan suatu kebaikan yang normatif sifatnya, misalnya anjuran tertib berlalu lintas, memiliki budaya membuang sampah pada tempatnya, menyukai kebersihan lingkungan, peduli terhadap pelestarian alam dan sebagainya. Selain mendatangkan kebaikan
dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat dan munculnya kesadaran sikap serta perilaku sebagaimana inti pesan yang disampaikan. Selain menguntungkan
55
pengiklan juga mendapatkan citra baik di tengah masyarakat. Selayaknya iklan sebagai media dakwah patas disandang oleh iklan layanan masyarakat atau iklan lainnya yang mempunyai misi yang sama. 2.3. Radio 2.3.1. Pengertian Radio Radio merupakan media komunikasi yang dipergunakan dalam mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang yang mendengarnya melalui pemancar radio yang diinginkan. Dalam kegiatan dakwah keberadaan radio sangat penting dalam penyampaian materi dakwah dalam bentuk-bentuk pidato, ceramah atau yang lainnya. Oleh karena itu pesawat radio merupakan media yang efektif dalam penyampaian dakwah ke seluruh penjuru atau semua kalangan (Ghazali, 1997: 37). 2.3.2. Fungsi Radio Onong Uchjana Effendy dalam bukunya dimensi-dimensi komunikasi menjelaskan fungsi utama daripada radio adalah sebagai berikut : a. Alat hiburan. Orang mendengarkan radio biasanya berprioritas untuk menghibur diri, yaitu dengan mendengarkan musik ataupun drama yang disiarkan oleh stasiun radio tertentu. b. Alat Propaganda
56
Radio mempunyai fungsi sebagai alat propaganda yaitu untuk mempengaruhi orang atau kelompok untuk mengikuti apa yang telah disampaikan. c. Alat pendidikan. Pendidikan dalam hal ini yang sifatnya teori radio dapat digunakan sebagai sarana penyebaran informasi yang dikemas dalam berbagai bentuk yang dikemas dengan baik (Effendy, 1981: 135). Sementara itu ada beberapa faktor efektivitas radio siaran yang disebababkan daya kekuatan yang dimiliki, yaitu daya langsung, daya tembus, dan daya tarik. 1. Daya Langsung Tabligh melalui siaran radio, untuk mencapai sasarannya, yakni para pendengar tidak mengalami proses yang kompleks. Setiap materi
tinggal
diucapkan
sebanyak
yang
diinginkan.
Pelaksanaannya pun berlangsung dengan mudah dan cepat. 2. Daya Tembus Daya tembus yang dimaksud adalah siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarak pun tidak menjadi masalah. Bagaimana pun jauhnya tempat yang akan dijangkau oleh tabligh lewat radio siaran, dapat ditembusnya selama dalam jangkaun pemancar. 3. Daya Tarik
57
Faktor yang selanjutnya menjadikan radio siaran tetap hidup karena daya tarik, yaitu sifat tabligh yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya. Diantaranya musik, kata-kata, dan suara efek. a. Musik Tulang punggung tabligh lewat radio siaran adalah musik. Orang menyetel radio terutama untuk mendengarkan musik, sebab musik merupakan hiburan. Karena itu petugas radio siaran berusaha agar segala macam program diupayakan bernuansa hiburan (Kusnawan, 2005: 7). b. Kata-kata Kata-kata yang ada dalam siaran radio, disamping berbentuk hiburan, juga sebagai penerangan dan pendidikan. Bahkan, tabligh dapat menyajikan warta berita atau ceramah-ceramah yang bermanfaat. Begitu juga tabligh yang dilakukan melalui radio yaitu dengan menggunakan kata-kata (Kusnawan, 2005: 8). c. Efek Suara Efek suara yang dimaksud adalah musik pengiring atau pengantar yang dikemas secara nyata. Dan seperti halnya dengan Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang dalam penyampainnya pun diiringi dengan efek suara, sehingga menjadi menarik untuk didengarkan oleh pendengarnya.
58
4. Biaya yang relatif murah Banyak Negara di dunia ketiga Asia, dan Afrika, dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang memiliki setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin. Bedanya, cuma kecanggihan dari radio itu sendiri. 5. Mampu menjangkau tempat terpencil Beberpa Negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungi tempat-tempat terpencil (Aziz, 2004:152). 2.3.3. Radio Sebagai Media Dakwah Radio siaran mendapat julukan “kekuasaan kelima” atau the fifth estate, setelah pers dianggap sebagai “kekuasaan keempat” (the fourh estate) dan tiga lembaga lainnya-eksekutif, legislatif, yudikatif masing-masing sebagai kekuasaan pertama, kedua, dan ketiga. Dibandingkan dengan televisi siaran, televisi sebenarnya lebih lengkap daripada Radio sebab, jika Radio bersifat auditif-hanya untuk didengarkan-Televisi bersifat audio-visual, selain untuk didengar, juga untuk dilihat. Meskipun demikian, sampai sekarang Televisi belum pernah diberi julukan “kekuasaan keenam” (the sixth estate) (Effendy, 1993: 107) Para ahli komunikasi memberi julukan kekuasaan kelima kepada Radio karena dibuktikan oleh sejarah yakni ketika menjelang, semasa, dan, sesudah perang dunia II, tatkala Jerman, Itali, dan Jepang
59
disatu pihak, terlibat dalam perang Radio dengan Inggris, Amerika, Rusia, dan Negara-negara lainnya di pihak lain. Sampai sekarangpun, jika terjadi perebutan kekuasaan disebuah Negara, diantara sekian banyak media massa, yang pertama-tama diincar adalah stasiun Radio. Mengapa Radio dijuluki kekuasaan kelima? Ada tiga faktor yang mendukungnya, (Effendy, 1993: 107) yaitu Radio siaran bersifat langsung, Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan, serta Radio siaran memiliki daya tarik yang ketiga-tiganya sudah penulis jelaskan sebelumnya, dari fungsi Radio. Dengan keunggulan radio yang dipunyai, Radio dipandang efektif untuk mempropaganda atau mempengaruhi pendengarnya secara persuasif. Dalam kegiatan dakwah keberadaan media sangat penting, salah satunya adalah radio. Radio sangat penting dalam penyampaian materi dakwah (Ghazali, 1997: 37). Siaran radio adalah siaran dalam bentuk audio atau dengan suara yang dapat didengar melalui telinga dengan sistem pemancar dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radio dalam fungsinya sebagai media informasi, hiburan, pendidikan hanya dalam bentuk suara. Dakwah tidak bisa dilakukan dengan sempurna tanpa suatu media. Media yang dimaksud adalah alat obyektif yang menjadikan saluran, yang menghubungkan idea dengan umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah, yang dapat
60
digolongkan menjadi lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan perbuatan atau akhlak (Abdullah, 1989: 157). Radio merupakan salah satu media yang cukup populer dikalangan masyarakat saat ini. Dimana radio banyak didengar oleh semua lapisan masyarakat. Radio juga tentunya memiliki berbagai program, dimana program tersebut disuguhkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pendengar. Dalam hal ini banyak da’i yang memanfaatkan sebuah media untuk berdakwah. Diantaranya yaitu dengan melalui stasiun radio. Karena radio dianggap efektif untuk menyampaikan pesan dakwah dengan alasan radio dapat menembus ke semua lapisan masyarakat dengan menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Asmuni Syukir dalam bukunya ‘Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam’ Radio sebagai media dakwah memiliki beberapa keutamaan antara lain: a. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar berbobot (bermutu) b. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat. c. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas memiliki alat itu. d. Mudah dijangkau oleh masyarakat. Artinya pendengar cukup di rumah (Syukir,1983: 176)
61
Tentunya radio sebagai media dakwah mempunyai kelemahan diantaranya: 1) Siaran hanya sekali didengar, kecuali memang dari pusat pemancarnya. 2) Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. 3) Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun teknis (Syukir, 1983: 177). Akan tetapi dakwah melalui media radio secara umum dapat dikatakan efektif dan efesian. Karena dengan menggunakan Radio sebagai media dakwah atau untuk menyampaikan dakwah dilihat dari segi biaya lebih murah dan dapat menjangkau ke semua lapisan masyarakat. Aktivitas dakwah yang dapat dilakukan Dai atau mubaligh salah satunya adalah siaran Radio, Dai penyiar adalah orang yang memanfaatkan media Radio untuk menyajikan materi dakwahnya kepada
para
pendengarnya.
Sementara
materi
siaran
sendiri
merupakan hasil yang telah diolah oleh bagian produksi siaran berdasarkan program yang telah disusun oleh staf khusus. Penyiaran
sendiri
adalah
suatu
usaha
untuk
mengkomunikasikan informasi, untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun siaran dapat diakses jutaan pendengar, namun siaran sejatinya ditujukan kepada perorangan, serta komunikasi yang dilakukan akan sempurna jika penyiar memposisikan diri sebagai
62
teman pendengar, sehingga pendengar mengerti, merasa tertarik yang selanjutnya ia akan melakukan apa yang ia dengar (Kusnawan, 2004: 60). Dari uraian tersebut Radio telah banyak membantu masyarakat untuk mendapatkan pencerahan dalam kehidupannya. Radio juga merupakan sarana komunikasi yang efektif untuk mengembangkan dakwah Islamiyah, yaitu dengan berbagai macam program-program yang di dalamnya berisikan dakwah.
BAB III DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG
3.1. Gambaran Umum Radio RRI Semarang 3.1.1. Sejarah Singkat Radio Republik Indonesia Berdirinya Radio republik Indonesia Semarang, tidak lepas dari sejarah Radio di Indonesia. Radio pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1920-an yang dalam masa perkembangannya, ternyata pada 16 Juni 1925 terbentuk perkumpulan Radio amatir di Jakarta
dengan
nama
Batavia
Radio
Vereneging.
Dengan
dikeluarkan-nya undang-undang pada tahun 1934 berdirilah perkumpulan radio belanda dengan nama NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Miij), yang selanjutnya di daerah-daerah strategis didirikan stasiun Radio siaran, antara lain Bandung, Tegal, Pekalongan, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Surabaya dengan sasaran pendengarnya orang-orang Belanda. Pada awal perang dunia II, Belanda mencoba mengubah politiknya melalui pendekatan dengan bangsa timur. Maka, pada tahun 1933 di Solo lahir SRV (Solo Radio Vereneging). Tahun 1934 di Jakarta lahir Verenile Osterche omron, di Bandung lahir Voor Venerile luisteranrc Vereneging Voor Radio Omroep).
63
64
Satu-satunya
perkumpulan
bangsa
Indonesia
yang
menggunakan istilah ketimuran ialah RRI Solo yang berdiri pada tahun 1936, orentasi siarannya semata-mata hanya kesenian. Radio Semarang lahir dari studio kecil yang berkekuatan 150 watt bertempat diarena pasar malam jalan seteran dengan dilengkapi alatalat yang dirakit sendiri oleh teknisi-teknisi pribumi. Radio Semarang yang didirikan oleh orang-orang yang mencintai seni, beranggotakan 1000 orang dan setiap orang dikenai iuran setengah rupiah. Setelah empat tahun berdiri, Radio Semarang semakin berkembang dengan anggota menjadi 2000 orang. Pada tahun 1943 Radio Semarang pindah kesebuah pavilium, sebuah gedung bioskop GRAND waktu itu, sekarang menjadi kawasan perdagangan, red). Di studio baru itu anggotanya bukan hanya para pemain dari perkumpulan-perkumpulan musik atau kerawitan, namun juga seluruh lapisan masyarakat yang ada di kota Semarang. Tahun 1942, tepat pada tanggal 8 maret 1942, Belanda menyerah kepada Jepang pada saat itu semua Radio siaran yang ada dihentikan termasuk Radio Semarang, kemudian Jepang mendirikan Badan penyiaran yang dinamakan HOSO KANRI KYOKU, dengan cabangnya sebagai berikut 1.
HOSO KYOKU Jakarta
2.
HOSO KYOKU Bandung
65
3.
HOSO KYOKU Purwokerto
4.
HOSO KYOKU Semarang
5.
HOSO KYOKU Yogyakarta
6.
HOSO KYOKU Surakarta
7.
HOSO KYOKU Malang
8.
HOSO KYOKU Surabaya HOSO KYOKU Semarang, saat itu bertempat di jalan
Pandanaran (Semarang jalan Ahmad Yani, red) yang di pimpin langsung oleh seorang jepang bernama Yamawaaki, dengan program siaran Asia Timur Raya. Program siaran ini merupakan suatu propaganda untuk tentara pemerintah Jepang dan disiarkan dalam dua bahasa, yaitu Melayu dan Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Hirosima dibom atom, menyusul pada tanggal 16 Agustus 1945, Nagasaki juga dibom atom. Dengan menyerahnya Jepang tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, semua siaran HOSO KANRI KYOKU dihentikan oleh Jepang. Pada tanggal 11 September 1945, pukul 17.00 WIB, delegasi Radio HOSO KANRI KYOKU berkumpul di Gedung Road Van Indie yang terdiri atas Abdulracman Saleh, Adang Kadarusman, Sukanti, Sutardi Harjo, Lukito, Sumarmadi, Sudomo Marto dan Maladi. Dalam pertemuan tersebut disimpulkan hal-hal berikut
66
1. Delegasi akan membentuk perarturan Radio Republik Indonesia yang meneruskan 8 stasiun Radio HOSO KYOKU di Jawa 2. Radio Republik Indonesia akan dipersembahkan kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia sebagai alat penghubung rakyat. Selanjutnya pada pukul 24.00 WIB tanggtal 11 September 1945 diadakan pertemuan lagi di rumah Adang Kadarusman dipimpin oleh Abdul Rachman Saleh, yang dihadiri oleh utusan 6 studio, yaitu Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Surakarta dan Yogyakarta (minus Malang dan Surabaya), dari pertemuan tersebut menghasilkan ketetapan antara lain sebagai berikut. 1. Tanggal 11 September 1945 dinyatakan sebagai tanggal berdirinya Radio Republik Indonesia 2. Tercetusnya Tri Prasetya RRI, yang menjadikan landasan kerja angkasawan RRI pada waktu itu. Mengingat Radio HOSO KYOKU Semarang termasuk di dalam dan studio Radio Republik Indonesia, kiranya tidak salah kalau RRI Semarang berdiri pada tanggal 11 September 1945. Pada masa pemerintahan orde baru, RRI orientasinya lebih banyak menjadi Radio pembangunan, karena isi siarannya lebih banyak bermuatan pesan pembangunan. Bahkan dalam hal menggali materi siarannya lebih banyak yang bersifat instruktif (top down), bukan hasil keinginan dan kebutuhan khalayak pendengar atau bottom up
67
planning. Seiring perkembangan komunikasi dan informasi, dampak informasi tahun 1998 dan likuidasinya Departemen Penerangan, status RRI yang semula unit kerja Departemen Penerangan berubah menjadi
perusahaan
jawatan.
Dasar
perusahaan
ini
ialah
dikeluarkannya peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2000 pada tanggal 7 Agustus 2000, dibawah pembinaan departemen keuangan. Peraturan tersebut mengisyratkan RRI sebagai Radio publik yang mengutamakan kebutuhan masyarakat, kini dengah lahirnya UU Negara RI Nomor 32 Th 2002 pasal 14 wajah RRI Kembali ketitahnya yaitu, sebagai lembaga penyiaran yang berbadan hukum yang didirikan Negara, bersifat independent, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Dalam penyiarannya RRI Semarang terbagi atas 4 progama, diantaranya sebagai berikut: -
PRO 1 AM 801 Khz, FM 89 Mhz (Ragam Musik dan Informasi dengan segmentasi umum)
-
PRO 2
FM 95,3 Mhz (Gaya Hidup dengan segmentasi
kaulamuda / remaja). -
PRO 3 FM 90,6 Mhz (Jaringan Berita Nasional relay dari RRI pusat Jakarta).
-
PRO 4 AM. 1170 Khz (Hiburan Tradisional dan Budaya dengan segmentasi umum) (Dokumen Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, tanggal 8 November 2007).
68
3.1.2. Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum didirikan oleh negara yang berada di kota Semarang, dengan visi dan misi yang telah ditentukan. Adapun visi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang adalah Radio Republik Indonesia Sebagai Lembaga Penyiaran Publik Yang Independen, Netral, Mandiri, Dan Profesional. Sedangkan misinya adalah: 1. Memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia 2. Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling pengertian dengan Negara-negara sahabat khususnya dan internasional pada umumnya. 3. Ikut
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dan
mendorong
terwujudnya masyarakat informasi. 4. Meningkatkan
kesadaran
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara yang demokratis dan berkeadilan, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia. 5. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. 6. Melaksanakan control sosial.
69
7. Mengembangkan jatidiri dan budaya bangsa (Dokumentasi visi dan misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, 8 November 2007) 3.1.3. Struktur
Organisasi
Radio
Republik
Indonesia
(RRI)
Semarang Adapun struktur organisasi Stasiun RRI Semarang sampai tahun 2007 sebagai berikut: DEWAN DIREKSI
:
KEPALA STASIUN
: Ir. Nining Pujiastuti R.
BAGIAN TATA USAHA
: Drs. H. Mahdan
Sub Bagian SDM
: Drs. Karno
Sub Bagian Keuangan
: Sri Astuty
Sub Bagian Umum
: Y. Andi Prijanto, S.Sos.
BIDANG PROGRAM SIARAN
: Dra. Trismulyanti
Seksi Perencanaan & Evaluasi Programa : Dra. Endang Widiastuti Seksi Programa I
: Indah Pudjiati, S. Sos.
Seksi Programa II
: Dra. Setyastuti
Seksi Programa IV
: Zaenal Abidin, S.Sos.
BIDANG PEMBERITAAN
: Supardal, S.H.
Seksi Liputan, Berita dan Dokumentasi: Yohanes Eko Priyanto, MM Seksi Olah Raga
: Yogo Sanjoyo, S.H.
Seksi Pengembangan berita
: Supariyo, S.Pd.
BIDANG SUMBERDAYA TEKNOLOGI: Heri Sulawan, S.T.
70
Seksi Teknik Studio dan Multimedia : Akhmad Safrudin, A. Md. Seksi Teknik Transmisi
: Soemardjiyanto, A. Md.
Seksi Sarana dan Prasarana Penyiaran : Wirasatya Dinar, S.T. BIDANG LAYANAN DAN USAHA : Arianti Retno Astuti, MM. Seksi Layanan Publik
: Bambang Kusharjono A,Md
Seksi Pengembangan Usaha
: Eddy S. Bramiyanto, MM.
Seksi Pencitraan
: Dibyo Sudjarwo, B.A.
Struktur ini dibentuk untuk memudahkan dalam setiap pelaksanaan program-program yang telah direncanakan, sehingga masing-masing personil dapat melaksanakan semua aktivitas dan tugasnya dengan baik dan tanggungjawab. 3.1.4. Program-program Dakwah Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang Program-program yang disiarkan oleh Radio republik Indonesia (RRI) Semarang mengupayakan untuk memenuhi layanan masyarakat dalam bentuk pendidikan, informasi, hiburan, seni budaya, musik serta IMTAQ dan IPTEK atau iman taqwa dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pelaksanaan program dakwah di RRI Semarang, selama ini masih dalam bentuk ceramah, baik monolog maupun dialog interaktif. Dalam ceramah interaktif pendengar dapat melakukan interaksi langsung untuk menanyakan sesuatu yang menjadi permasalahan dan dijawab langsung. Program dakwah yang
71
disiarkan RRI Semarang adalah mendatangkan Da’i ke studio sebagai pembicara baik, secara On Air maupun Off
Air atau
direkam terlebih dahulu baru kemudian disiarkan. Adapun jenisjenis program dakwah di Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang: “Nuansa Hati” Disiarkan setiap hari dari pukul 04.45 sampai 05.00 WIB, di Pro1 AM 801.Khz dan FM. 89 Mhz. Format yang digunakan berupa uraian, obrolan yang diselingi cerita-cerita agar pendengarnya cepat menangkap apa maksud pengisi dakwah. Tujuan acara ini adalah memberi motivasi hidup agar lebih dinamis dan berkualitas yang sesuai dengan ajaran Islam “Penyejuk Kalbu” Disiarkan setiap hari kecuali kamis dari pukul 17.00 sampai 17.30 di Pro1 AM.801. Khz dan FM 89 Mhz. Format yang digunakan dialog yang direkam dahulu atau dialog interaktif terbuka dengan telepon pendengar. Adapun targetnya adalah memberikan wahana kepada masyarakat untuk menanyakan permasalahan dibidang agama Islam, yang dikemas semenarik mungkin. “Mimbar Islam” Disiarkan setiap hari kamis pukul 20.00 sampai 20.15 di Pro1 baik AM maupun FM. Dengan format penyajian obrolan atau wawancara yang dikemas semenarik mungkin agar tidak bosan,
72
dengan pemaparan tentang perilaku manusia dan relevansinya dengan norma-norma Agama Islam. Adapun target acaranya adalah untuk memberikan bimbingan kerohanian lewat Radio dan meningkatkan kualitas hidup umat Islam dalam era globalisasi: ekonomi, informasi, ideologi. Sehingga tidak terjadi erosi moral, yang tetap pada norma-norma Agama Islam, yaitu Al-Quran dan AlHadits. Siaran Khusus “Siaran Ramadhan” Sebagai siaran khusus yang disiarkan di bulan Ramadhan di RRI Semarang acara ini menggunakan format diantaranya: uraian, dialog, serta telepon interaktif dengan pendengar, yang dikemas semenarik mungkin agar tidak monoton. Adapun tujuan acara ini adalah memberikan motivasi hidup agar lebih dinamis dan berkualitas, lebih khusus dalam menjalankan perintah agama di bulan yang penuh rahmat ini, yaitu bulan Ramadhan. Dengan acara yang disiarkan RRI Semarang untuk para pendengar, diharapkan dapat menambah keimanan ketakwaan kepada Allah SWT. Di antara program dakwah yang lainnya, seperti yang muda yang bertaqwa, kuliah subuh, hiburan musik qasidah, rebana, dan pelajaran seni baca Al-Qur’an, selain itu juga terdapat acara silang yaitu siaran langsung sholat jumat dan kutbah dari masjid-masjid secara bergantian, dengan tujuan memberikan informasi dan penyejuk hati bagi umat Islam yang tidak melakukan sholat jum’at
73
di masjid, disiarkan setiap hari jumat pukul 11.45 sampai 12.30 disemua Pro RRI Semarang (Deskripsi acara siaran Programa tahun 2007 LPP RRI Semarang, seksi perencanaan dan evaluasi programa). 3.1.5. Deskripsi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang Iklan layanan masyarakat (ILM) secara garis besar mempunyai misi yang sama dengan misi RRI itu sendiri, memberikan pelayanan informasi, pendidikan, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesadaran bermasyarakat. dalam penyampaian pesannya, RRI Semarang hanya menghimbau, memperingatkan, atau mengajak tidak memakasa, semuanya dikembalikan pada pendengarnya. Misalnya, saat musim hujan seperti ini, Iklan layanan masyarakat RRI Semarang menghimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor, dan juga memperingatkan bahaya narkoba untuk generasi muda dan lain-lain. Pada prinsipnya ILM yang disiarkan RRI Semarang, sampai sekarang masih diputar karena masih relevan dan aktual dengan kondisi
problematika
masyarakat
sekarang.
ILM
klasifikasi
siarannya mencapai 15 % rata-rata disiarkan dalam satu hari 3 kali disesuaikan dengan DAS (Daftar Acara Siar) harian (wawancara dengan Bambang Kusharjono, seksi layanan publik tanggal 12 November 2007).
74
Materi dakwah sebagai pesan dakwah merupakan isi ajakan, anjuran dan idea gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah. Sebagai isi ajakan dan idea gerakan dimaksudkan agar manusia mau menerima dan memahami serta mengikuti ajaran tersebut. sehingga ajaran Islam ini benar-benar diketahui, dipahami, dihayati dan selanjutnya diamalkan sebagai pedoman hidup dan kehidupannya (Sanwar, 1985: 74). Dibawah ini dicantumkan deskripsi pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang selama periode 2006. Iklan, penulis copy dari file Yanmas (iklan layanan masyarakat) ditranskip ke dalam CD kemudian direkam di kaset.. Semua materi iklan masih terkait seputar ajaran Agama Islam, bersumber AlQur’an dan AL-Hadits secara implisit, serta fenomena permasalahan yang terjadi di masyarakat. Disini penulis terlebih dahulu mengkategorikan iklan ke dalam tema-tema, kemudian dianalisis (bab IV), sehingga bisa diketahui kategori materi akidah, syariah atau akhlak. Adapun iklannya terdiri: Pertama Kategori Tema Religius (materi iklan secara implisit memuat ajaran agama Islam) yaitu iklan-iklan pesan ajaran agama Islam dan Kedua Kategori Tema Iklan Non Religus (materi iklan seputar permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat) meliputi iklan-iklan: Pesan Moral, Narkoba, KKN, Kenakalan Remaja dan Kriminalitas, Tertib Berlalu lintas, kebersihan dan Kesehatan, serta Pelestarian Alam.
75
Hasil rekaman tanggal 14 November 2007 1. Kategori Iklan Tema Religius a. Iklan Pesan Ajaran Islam “Surat Al-Anfal Ayat 2-3 “ ANNCR :SESUNGGUHNYA ORANG YANG BERIMAN ADALAH ORANG YANG APABILA DISEBUT NAMA ALLAH GEMETARLAH HATINYA DAN APABILA DIBACAKAN KEPADANYA AYAT-AYAT AL QUR’AN BERTAMBAHLAH IMANNYA KEMUDIAN MENDIRIKAN SHOLAT DAN MENAFKAHKAN SEBAGIAN REZEKINYA. IA PEMURAH TIDAK BAKIL DAN TIDAK PULA BOROS. Pesan iklan diatas tentang ciri-ciri orang yang beriman adalah, bila disebut nama Allah hatinya bergetar dan semakin beriman bila dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ciriciri lainnya orang beriman adalah mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezekinya, dermawan dan tidak pula boros. “Surat Ali-Imron Ayat 102” ANNCR 1:
ﻢﻭﺃﹶﻧﺘ ِﺇﻻﱠﺗﻦﻮﺗﻤَ ﻭ ﹶﻻ ﹶﻘﺎِﺗ ِﻪﻖ ﺗ ﺣ ﻪ ﺗﻘﹸﻮﹾﺍ ﺍﻟﹼﻠﻮﹾﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﻮﻥﺴِﻠﻤ ﻣ ANNCR 2 :HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAQWALAH KEPADA ALLAH SEBENAR-BENAR TAQWA KEPADANYA DAN JANGANLAH SEKALI-KALI KAMU
76
MATI MELAINKAN KEADAAN MUSLIM
KAMU
DALAM
Pesan iklan di atas menyampaikan kepada orang beriman untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Orang beriman senantiasa berpegang teguh dengan keyakinan Islam sebagai agamanya, sampai ajal menjemputnya. “Sholat 5 Waktu” AYAH
: GUFAR” KAMU SUDAH SHOLAT ATAU BELUM? GUFAR : YA” SEBENTAR AYAH, TANGGUNG…NI! AYAH : MELAKUKAN SHOLAT TEPAT WAKTU LEBIH MULIA LHO….FAR! BILA DIBANDINGKAN DENGAN MENANGGUHKAN. ANNCR : SHOLAT LIMA WAKTU SEHARI SEMALAM MERUPAKAN PERINTAH LANGSUNG DARI ALLAH SWT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW SAAT MELAKUKAN ISRO MI’ROJ. SHOLAT LIMA WAKTU, WAJIB DILAKUKAN OLEH UMAT ISLAM. Pesan iklan diatas mengajak
kaum muslimin
menyegerakan sholat dan meninggalkan sementara semua pekerjaan. sholat 5 waktu wajib hukumnya, karena merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada nabi Muhammad saat beliau isro mi’raj.
77
“Sholat Jumat”
☺
☺ ANNCR : HAI ORANG-ORANG BERIMAN, APABILA DISERU UNTUK SHOLAT PADA HARI JUMAT MAKA HENDAKLAH KAMU BERSEGERA UNTUK MENGINGAT ALLAH DAN TTNGGALKANLAH JUAL BELI. DEMIKIANLAH YANG LEBIH BAIK BAGI KAMU JIKA KAMU MENGETAHUI. Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum muslimin, bila mendengar panggilan (adzan) sholat jumat maka
segera
mendatanginya
dan
diperintahkan
meninggalkan sementara jual beli serta pekerjaan lainnya. “Halal-Haram” ANNCR 1 : BAHWASANYA SESUATU YANG HALAL ITU JELAS DAN YANG HARAM JUGA JELAS DAN DIANTARA KEDUANYA ADA YANG SAMAR-SAMAR, YANG KEBANYAKAN MANUSIA ITU TIDAK MENGETAHUI NYA. ANNCR 2: MAKA, BARANG SIAPA YANG MENJAGA DIRINYA DARI YANG SAMAR-SAMAR ITU MAKA TELAH MEMBERSIHKAN AGAMANYA DAN KEHORMATANNYA DAN BARANG SIAPA YANG JATUH KE DALAM YANG SAMAR-SAMAR MAKA BERARTI DIA
78
TELAH JATUH KEDALAM HAL YANG HARAM. Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum muslim bahwa sesuatu yang halal dan haram itu jelas dan kita hendaknya menjauhi hal yang samar-samar karena hal yang samar-samar lebih mendekatkan ke hal yang haram. Dan barang siapa yang mampu meninggalkan yang samarsamar
berarti
telah
mambersihkan
agama
dan
kehormatannya, yaitu Islam. “Beramal“ ANNCR 1: SESUNGGUHNYA SAH ATAU TIDAKNYA SESUATU AMAL TERLETAK PADA NIAT DAN TIAP-TIAP ORANG AKAN MEMPEROLEH BUAH AMALNYA DARI NIATNYA ANNCR 2: ALLAH TIDAK AKAN MENERIMA SESUATU AMAL SESEORANG KECUALI AMAL YANG DIKERJAKAN KARENA IKHLAS TERHADAP ALLAH SEMATAMATA DAN MENURUT KERIDHOANNYA ANNCR 1: ALLAH TELAH MENULIS KEBAJIKANKEBAJIKAN DAN KEJAHATANKEJAHATAN KEMUDIAN MENJELASKAN-NYA. BARANG SIAPA BERNIAT MENGERJAKAN KEBAJIKAN LALU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SATU KEBAJIKAN PENUH DAN BARANG SIAPA YANG BERNIAT MELAKSANAKAN KEBAJIKAN LALU MELAKSANAKANNYA, MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SEPULUH KEBAJIKAN SAMPAI TUJUH RATUS LIPAT GANDA KEBAJIKAN BAHKAN LEBIH BANYAK LAGI. BARANG SIAPA
79
BERNIAT MENGERJAKAN KEJAHATAN LALU TIDAK MELAKSANAKANNYA, MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SATU KEBAJIKAN YANG PENUH DAN BARANG SIAPA YANG BERNIAT MENGERJAKAN KEJAHATAN LALU MENGERJAKAN-NYA MAKA ALLAH MENULIS BAGINYA SATU KEJAHATAN. Pesan iklan diatas menjelaskan bahwa: Allah SWT tidak akan menerima amal seseorang kecuali diniati dengan ikhlas mencari Ridho dari Allah SWT. Allah SWT menulis satu kebajikan penuh, bagi siapa yang berniat berbuat kebajikan walaupun belum dikerjakannya. Allah menulis sepuluh kebajikan atas niat melakukan kebajikan kemudian dilakukannya, bahkan pahalanya dilipat gandakan sampai tujuh ratus lipat ganda. Barang siapa berniat melakukan kejahatan namun tidak dikerjakan, oleh- Allah ditulis satu kebajikan penuh. Allah menulis satu kejahatan bagi siapa yang berniat melakukan kejahatan dan melakukannya. “Hadits Abu Dawud “ ANNCR : PERINTAHLAH PUTRA-PUTRIMU UNTUK MENDIRIKAN SHOLAT. ANAK PUTRI BERUSIA TUJUH TAHUN DAN ANAK PUTRA BERUSIA SEPULUH TAHUN, JIKA MEREKA BELUM MAU SHOLAT PUKULLAH DAN PISAHKAN DARI KAMARNYA (Hadist Riwayat Abu Daud). Pesan iklan diatas menyampaikan kepada orang tua memerintah putra-putrinya untuk sholat. Batas maksimal
80
anak harus dididik untuk sholat yaitu: anak putri berusia tujuh tahun, dan anak putra berusia sembilan tahun. Bila mereka tidak mau, maka orang tua boleh memukulnya dengan pukulan yang tidak menyakitkan atau beri pelajaran dan pisahkan dari kamarnya. “Surat An Nur Ayat 56”
ﻮ ﹶﻥﺣﻤ ﺮ ﺗ ﻢ ﻌﻠﱠﻜﹸ ﻮ ﹶﻝ ﹶﻟﺮﺳ ﻮﺍ ﺍﻟﻭﹶﺃﻃِﻴﻌ ﺰﻛﹶﺎ ﹶﺓ ﻮﺍ ﺍﻟﺁﺗﺼﻠﹶﺎ ﹶﺓ ﻭ ﻮﺍ ﺍﻟﻭﹶﺃﻗِﻴﻤ ANNCR : DIRIKANLAH SHOLAT, BAYARLAH ZAKAT DAN TAATILAH RASULULLAH MUHAMMAD AGAR KAMU DIBERI RAHMAT Pesan iklan diatas menjelaskan perintah kepada kaum muslim untuk mendirikan sholat, membayar zakat dan mentaati nabi Muhammad SAW. Melalui tiga hal ini Allah SWT akan mencurahkan rahmatnya. “Surat Al Baqoroh Ayat 153 “
ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﻊ ﺍﻟﺼ ﻣ ﻪ ﻼ ِﺓ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﹼﻠ ﺼﹶ ﺍﻟﺒ ِﺮ ﻭﺼ ﻮﹾﺍ ﺑِﺎﻟﺘﻌِﻴﻨﺳ ﻮﹾﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ ﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ANNCR : HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN JADILAH SABAR DAN SHOLAT MENJADI PENOLONGMU, UNTUK MENCAPAI CITA-CITAMU SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTA ORANG-ORANG YANG SABAR. Pesan iklan diatas mengisyarakatkan orang beriman selalu sabar dan mendirikan shalat. Sebab, sabar dan shalat bisa menjadi penolong manusia untuk mewujudkan cita-
81
citanya, karena sholat sebagai do’a dan sabar sebagai ikhtiar. “Berinfak” ANNCR : ORANG YANG MENGINFAKKAN HARTA BENDANYA KARENA RIYA’ ATAU PAMER TIDAKLAH ADA ARTINYA, SEBALIKNYA JIKA BERINFAK MENGHARAPKAN RIDHO ALLAH AKAN TETAP SELALU MENERIMA PAHALANYA, INFAK ITU IBARAT KEBUN YANG SUBUR YANG MENDAPATKAN CURAHAN HUJAN DAN SELALU MENGHASILKAN BUAHBUAHAN. Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum muslim tentang berinfak karena riya’ tidak ada artinya. Sebaliknya berinfak dengan niat ikhlas karena mencari ridho Allah SWT maka akan menerima pahalanya. Berinfak yang diniati ikhlas ibarat sebuah kebun yang subur yang selalu mendapatkan curahan hujan dan selalu berbuah disepanjang musim, artinya pahalanya tiada henti-henti. “Ironi” ANNCR : DUNIA SEMAKIN PANAS, BAGAIMANA TIDAK! DALAM KEHIDUPAN, NORMA DAN ETIKA MULAI TERABAIKAN. MALU BERBUAT SALAHPUN, SEMAKIN DILUPAKAN ORANG. BAHKAN BANYAK DALIL-DALIL KEHIDUPAN HANYA DIPAKAI SEBAGAI KAMUPLASE ATAU TOPENG. TAK JARANG ORANG BERSYAHADAT, TETAPI MEMENDAM SYIRIK. MENGAKU KERASULAN MUHAMMAD TETAPI ENGGAN
82
MENELADANI AKHLAKNYA. TAK SEDIKIT ORANG SHOLAT, TETAPI GEMAR BERBUAT MAKSIAT. TAK SEDIKIT ORANG BERZAKAT TETAPI SENANG MERAMPAS HAK SESAMA. DALAM KEHIDUPAN NYATA TAK JARANG ORANG BERPUASA, TETAPI SUKA MENGGUNJING DAN MENCELA. BERHAJI HANYA UNTUK MELENGKAPI STATUS SOSIALNYA. HANYA SEBUAH IRONI ATAU PERTANDA KIAMAT SEMAKIN DEKAT. UNTAIAN KATA INI AKAN JADI BERMAKNA JIKA KITA MAU MERENUNGINYA. Pesan iklan diatas menyampaikan sebuah renungan dimana realitas keberagamaan orang Islam sekarang hanya mengedepankan simbol-simbol agama. Banyak perilaku yang tidak mencerminkan kepribadian orang muslim. Bisa dibilang renungan iklan diatas adalah tanda-tanda kiamat sudah dekat dengan hilangnya esensi keislamannya. Dalam kehidupan norma dan etika terabaikan, Tidak malu berbuat salah, bahkan banyak dalil-dalil kehidupan hanya dipakai sebagai kamuplase atau topeng, orang bersyahadat, tetapi berperilaku
syirik,
tidak
meneladani
akhlak
rasul
Muhammad SAW, Orang rajin sholat, tetapi masih berbuat maksiat. berzakat tetapi senang merampas hak sesama. Orang berpuasa, masih saja suka menggunjing dan mencela. Berhaji hanya jaga gengsi atau untuk melengkapi status sosialnya.
83
“Pungkasane Jaman“ ANNCR : MONGSO KOLO WES ANEKONI, TENGORO PUNGKASANE JAMAN YODINO KIAMAT KAHANAN JAGAT SOYO RUSAK, GUNUNG JUGRUG, SEGARO KOCAK. AKEH LAKNAT, AKEH PENGHIANAT MENUNGSO ORA GELEM TOBAT MALAH SING DIGEDEK-AKE TUMINDAK MAKSIAT. AKEH WONG ORA JUJUR, AKEH WONG TAKABUR, UGO AKEH WONG ORA SYUKUR. MANUNGSO PODO NGAWULO BONDO, ORA PEDULI PRANATAN AGAMO ORA BISO TRISNO MARING SASONO, ORA GELEM RUKUN MALAH SENENG AGAWE DUSO. GUSTI WIS PARING SASMITO ING DINO WEKASAN BAKAL ONO MONGSO REKOSO, WONG PODO MIKIR AWAK-E DEWE, MIKIR BUTUHE DEWE TEGEL MITNAH MARANG BANGSO-NE DEWE, BEBASAN DUDU SANAK DUDU KADANG YEN MATI ORA KILANGAN AKEH LELORO AKEH PRAHORO TEKO KANG TANTENGIRO MONGKO IKU TENGORO PENGUASAN GUSTI KANG MOHO KUOSO. IWOH SEMONO MANUNGSO MALAH SENENG CIDRO DIGAWE BECIK MALAH AMBIKSORO DITUTURI SING APIK MALAH DADI PERKORO. NANGING ILING DEN ILING TITIH WANCI WES ANEKANI, SETITI LAN NGATI-ATI BAKAL ANTUK PANGAYANING GUSTI LEKASANE GESANGE ISTIQOMAH SIDANE KHUSNUL QOTIMAH. Pesan iklan diatas bila diterjemahkan secara bebas bahwa: Suatu masa kiamat sudah dekat dengan tanda dunia semakin
rusak,
gunung
meletus,
lautan
pasang
84
bergelombang, banyak kutukan, banyak orang penghianat. Manusia tidak tobat malah semakin banyak berbuat maksiat. Banyak orang tidak jujur, sombong serta orang jauh dari syukur. Manusia diperbudak oleh harta tidak peduli pranata Agama, jauh dari kasih sayang antar sesama, tidak mau rukun malah sering berbuat dosa. Tuhan telah memberi peringatan hari kiamat bakal ada jaman susah orang pada memikirkan diri sendiri, tega menfitnah sesama bangsanya sendiri. Peribahasa: bukan saudara bukan keluarga kalau meninggal tidak ada rasa kehilangan, banyak penyakit, banyak musibah yang tak terhingga, maka itu tanda kekuasaan Tuhan yang maha kuasa. Sudah tahu begitu manusia masih berbuat maksiat, enggan perbuatan baik dan memusuhi bila diberi nasehat. Namun, ingat ! dan ingatlah waktunya sudah tiba, hanya orang yang berhati-hati yang bakal mendapat pertolongan Tuhan dengan hidup istiqomah dan meninggal khusnul qotimah. 2. Tema Non religius a. Iklan Pesan Moral “Tegar (Musibah)” ANNCR : GARISKAN DUKA CITA, SEKEJAP TAPI TOREHKAN KENANGAN LUKA YANG
85
SULIT TERLUPAKAN HARTA BENDA MUSNAH TANPA DUGA, NYAWA HILANG TAK TERBILANG, MANUSIA TIADA KUASA UNTUK MEMBENDUNGNYA. SAUDARAKU YANG TERJADI SEMUA TELAH NYATA ESUK ATAU LUSA KITA TIDAK MAMPU BERPREDIKSI PASTI, TAPI INGAT KEHIDUPAN ADALAH GAIRAH YANG TELAH LEKAT DENGAN SEMANGAT UNTUK KITA PACU MENGOBATI SEGALA RATAP DAN DUKA. SAUDARAKU, KITA HARUS TETAP TEGAR MENYONGSONG HARI DEPAN, KITA HARUS BERJUANG MEMBANGUN SEMANGAT DIRI, KITA SONGSONG KEPASTIAN SAMPAI KAPAN USIA HARI NANTI. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan moral bagi para korban bencana seperti gempa bumi dan sejenisnya. Mengingat para korban banyak kehilangan harta benda, trauma, kehilangan sanak saudara yang dicintai bahkan nyawanya sendiri terancam. Demi menyongsong hari esuk lebih baik iklan ini memberi semangat untuk terus berjuang menghadapi keadaan dengan tegar. Musibah, bencana adalah ujian dari Tuhan yang telah ditentukan, manusia tidak sanggup menghidarinya. “Budi Pekerti” KARTO : ADA APA PAK? IMAM : SAYA ITU MERASA HERAN MELIHAT TINGKAHLAKU ANAK-ANAK KITA SEKARANG INI LHO PAK KARTO? KARTO : HERAN BAGAIMANA THO, PAK IMAM? IMAM : LHA, ITU ADA ORANG TUA DUDUK DIA LEWAT…. YA HANYA DIAM SAJA TU.
86
INI CONTOH YANG SEPELE PAK KARTO! BELUM YANG LAIN KARTO : YA LANTAS KALAU BEGITU YANG SALAH SIAPA YA PAK? GURUNYA, ORANG TUA, ATAU MEMANG PENGARUH JAMAN. ANNCR : BUDI PEKERTI, TINGKAH LAKU, SOPAN SANTUN SUDAH MULAI LUNTUR DARI GENERASI SEKARANG KEWAJIBAN KITA MEWARNAI MEREKA. Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar masyarakat
khususnya
orang
tua
memperhatikan
pendidikan budi pekerti putra-putrinya, karena pengaruh globalisasi dewasa ini yang berdampak pada perilaku negative pada anak-anak, sehingga sirnanya sopan santun dari perilakunya. “Peran Ibu” FVO
: WUUH SEBEL DITA SAMA IBU!, APAAPA NDAK BOLEH, PAKAI BAJU MINI DILARANG, PULANG MALAM DIUMELIN….KUNO! JAMANNYA SUDAH BERUBAH KAK, INI JAMAN MODERN KOLOT IBU ITU ! FVO 2 : EH….DEK, MEMANG KITA HIDUP DI JAMAN MODERN, TAPI NDAK BENERKAN KITA MELUPAKAN PERAN DARI JASA IBU. ANNCR : DALAM KEHIDUPAN IBULAH PONDASI PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa perubahan jaman modern mempengaruhi perilaku anak remaja sekarang ini. Pengaruh itu seperti memakai baju mini, kebiasaan pulang malam, maka ibu mempunyai peran
87
sebagai
pendidik
untuk
mengarahkan
anak-anaknya
berperilaku sopan dan bagi keluarga khususnya anak-anak tidak boleh melupakan jasa ibu ditengah-tengah keluarga. “Narkoba (kekuatan Iman)” AYAH
: DENGAR! KAMU JANGAN SEKALI-KALI MENCOBA NARKOBA SEKALI MENCOBA KAMU SULIT MELEPASKAN DIRI ARDI : AYAH TIDAK PERLU KAWATIR SAMA ARDI, ARDI TAHU BETUL RESIKO PENGGUNA NARKOBA YAH ! AYAH : BAGAIMANA AYAH TIDAK KAWATIR, SEKARANG KAMU BANYAK BERUBAH YANG BIASANYA KAMU RAJIN, SEKARANG BERANTAKAN SUKA MENYENDIRI, WAJAH KAMU KELIHATAN PUCAT DAN KUYUB. ARDI : ARDI MEMANG BERUBAH YAH, TAPI BUKAN BERARTI PAKAI NARKOBA. ARDI SADAR YAH, GANJARAN SETIMPAL BAGI PECANDU NARKOBA ITU PENJARA. AYAH : BAGUS”, PESAN BAPAK YA! HATI-HATI DAN WASPADA. ANNCR : PENJARA GANJARAN SETIMPAL BAGI PENGGUNA NARKOBA DAN HUKUMAN SEBERAT-BERATNYA BAGI PENGEDAR NARKOBA. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, orang tua mempunyai kewajiban mengawasi anak-anaknya agar mereka tidak terjerat narkoba. Sekali mencoba seseorang akan sulit untuk bisa lepas dari jeretannya. Maka hati-hati dan waspada penjara hukuman bagi pecandu narkoba dan hukuman seberat-beratnya bagi pengedar narkoba.
88
b. Iklan Pesan Narkoba “Narkoba Pemuda” FVO 1 FVO 2
: BARANG NYA SUDAH ADA BELUM ? : BELUM ADA TIN, KEMARIN SAYA KETEMU MR. N BARANGNYA HABIS BELUM ADA KIRIMAN LAGI. FVO 1 : BUSETT…AKU DAPAT PELANGGAN BARU NIH. OKE, SEKARANG DIA PESAN SEPULUH GRAM. FVO 2 : ADUUH…. YA MAAF TIN, HABIS SERING ADA OPERASI SIH. ANNCR : NARKOBA PENGGUNA DAN PENGEDAR SAMA NISTANYA, JAUHI DAN HINDARI SEPAK TERJANGNYA. NARKOBA PENGHANJUR ASA ……………PEMUDA AKAN KAMU BAWA KEMANA NEGERI DAN BANGSA INI.DIPUNDAK MU KAMI BERHARAP. Pesan iklan diatas menyampaikan pesan bahwa pengedar dan pengguna narkoba sama-sama nistanya. Aparat keamanan dan masyarakat harus bekerja sama untuk memberatas biasanya
pengedaran
mendekati
narkoba.
anak-anak
Pengedar untuk
narkoba
memudahkan
jalannya. Maka hindari sepak terjangnya karena Pemuda adalah
harapan
negeri,
pemuda
pecanduan
akan
menghancurkan masa depan negeri ini. c. Iklan Pesan KKN “Ambrastho Korupsi “ MVO
FVO
: IKI LHO BU ! AKU WINGI-KI NGURUS SURAT-SURAT KOK DIJALUKI DUWET SING TANPA KUITANSI THO BU ? : LHA….NGONOKUWI THO PAK ! OPNUMOPNUM PELAYAN MASYARAKAT SING
89
GUNAKAKE KESEMPATAN KANGGO KEPENTINGAN DEWE, SING NGONO KUWI OJO DIURUSI MVO : YEN ORA TAK URUSI RAK TAK MENEHI DUWIT, AGEK URUSANKU DIULURULUR ORA NDANG DIRAMPUNGKE FVO : PAK SAKIKI ORA JAMANE MANEH URUSAN SLINTAT-SLINTUT BURI. YEN BAPAK ISIH GELEM MENEHI HARAK PODOWAE MENDUKUNG PERBUATAN KORUPSI, PETUGAS RAKYAT RAK-WES NOMPO GAJI. ANNCR : LERES…AMBRASTHO TUMINDAK KORUPSI DIWIWITI SAKING PERKAWIS ALET MENAWI KITO SAGET NGETRAPAKEN GEGAYUHAN WUJUDAKEN NEGARA ADIL MAKMUR ENGGAL SAGET KASEMBATAN. Pesan iklan diatas mengajak masyarakat untuk ikut memerangi korupsi di lembaga pemerintah dengan tidak memberi uang pelicin dalam urusan surat-menyurat. Pegawai pemerintah sudah digaji Negara dan hendaknya pegawai pemerintah memberi contah tidak korupsi yang dapat merugikan Negara. “Merusak Moral” MVO
: WAH, MAAF PERSYARATANNYA BELUM LENGKAP….HEM…JADI, BELUM BISA DIPROSES. FVO : SUDAHLAH PAK, SAYA MINTA TOLONG PAK! DAN INI BEAYA UNTUK OPERASIONALNYA. MVO : MAAF YA DIK, BUKAN INI MAKSUD SAYA SUPAYA BISA DIPROSES LENGKAPI DULU BERKASNYA ! ANNCR : KKN DISAMPING TINDAKAN MELAWAN HUKUM JUGA MERUPAKAN PERILAKU YANG HARUS DIKIKIS DARI BUMI INDONESIA “ KKN MERUSAK
90
SENDI-SENDI MANUSIA BERADAB DAN MENJERUMUSKANNYA KE DALAM JURANG KEMISKINAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa KKN merupakan perbuatan melanggar hukum serta merusak moral bangsa dan menjerumuskan ke dalam jurang kemiskinan. perbuatan suap menyuap dapat meruasak sendisendi manusia beradab. d. Iklan Tentang Kenakalan Remaja dan Kriminal “Masa Depan Remaja” FVO 1
: BU SRI, BU SRI……JONI PUTRANYA PAK TONO KEMARIN DICARI POLISI, LHO BU! ADA APA YA? FVO 2 : O…ITU BENAR KATA ORANG-ORANG, KATANYA DIA ITU TERLIBAT TAWURAN DISEKOLAH ANNCR : USIA REMAJA SAAT SESEORANG MENCARI JATI DIRI. DENGAN BIMBINGAN YANG TERARAH AKAN MEMBAWA PUTRA-PUTRI KITA KEARAH MASA DEPAN YANG PENUH HARAPAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa remaja yang terlibat tawuran di sekolah perlu mendapatkan perhatian untuk dibimbing. Usia remaja merupakan usia saat seseorang mencari jati diri. Orang yang disekelilingnya (orang tua) perlu mengarahkan kepada mereka tentang perilaku yang baik untuk masa depan yang cerah.
91
“Waspada Dalam Kendaraan” FVO 1
: EGH….EGH…EGH… SETELAH DI KASIH MINUMAN KEMASAN KOTAK PAK ! KEPALA SAYA JADI PUSING SAYA TERUS TIDAK TAHU APA-APA, SEKARANG BARANG SAYA HABIS TERMASUK SURAT-SURAT PENTING HILANG DIAMBIL ORANG. FVO 2 : KEJADIANNYA SAMA PAK ! SETELAH SADAR PERHIASAN, DOMPET BERISI UANG DAN SURAT-SURAT SUDAH HILANG. ANNCR : DEMI KEAMANAN DALAM BERKENDARAAN UMUM JANGAN MENERIMA TAWARAN AIR MINUMAN DALAM KEMASAN, DARI ORANG YANG BELUM DIKENAL DENGAN BAIK. JANGAN MENGGUNAKAN PERHIASAN BERLEBIHAN KARENA AKAN MERANGSANG ORANG LAIN MELAKUKAN KEJAHATAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada masyarakat untuk mewaspadai terhadap bentuk kejahatan dimana
pelaku
berpura-pura
menawarkan
minuman.
Minuman tersebut ternyata sudah dicampur dengan obat bius, setelah korban tak sadarkan diri maka pelaku beraksi merampas harta benda yang dikenakan atau yang dibawa korban,
maka
masyarakat
dihimbau
untuk
tidak
mengenakan perhiasan berlebihan karena dapat merangsang orang lain melakukan kejahatan.
92
“Cablek” FVO 1 FVO 2 FVO 1
: “SIAL, : KENAPA? : BARU DITEPUK BAHUKU SEMUA HILANG MELAYANG. FVO 2 : LHO…. MEMANGNYA KENAPA? FVO 1 : ADA ORANG GINI LHO, MENEPUK BAHUKU MENGAKU TEMAN SEKOLAH FVO 2 : TERUS,…HE?. FVO 1 : E….SECARA TIDAK SADAR! AKU MENYERAHKAN SEMUA YANG ADA DI DOMPET BAHKAN JAM TANGAN KU JUGA IKUT AKU SERAHKAN, GILA NDAK! FVO 2 : LHA, ITU YANG NAMANYA KENA GENDAM. ANNCR : WASPADAILAH TERHADAP SESEORANG YANG MENEPUK BAHU ATAU PUNGGUNG ANDA SEBAB SIAPA TAHU ORANG TERSEBUT BERNIAT JAHAT MENGGUNAKAN ILMU GENDAM. Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar masyarakat berhati-hati terhadap tindak kejahatan yang menggunakan ilmu gendam atau ilmu hitam. Ilmu gendam yaitu, ilmu yang mampu membuat korban tak sadarkan diri dan mau menuruti semua permintaan tersangka. e.
Iklan Pesan Tertib Berlalu Lintas “Tanpa Lampu” MVO 1
MVO 2
MVO 1
: WAH, SIAL GARA-GARA GAK PAKAI LAMPU HAMPIR NABRAK ORANG, KALAU NDAK KABUR AKU BISA BABAK BELUR NIH. : SALAH SENDIRI JALAN MALAM MOTOR NDAK PAKAI LAMPU!…NIH, MOTORKU LENGKAP. : EH…EH…EH ITU KUNO, NDAK GAUL!
93
MVO 2
: GAUL SIH GAUL JAGA KESELAMATAN DIRI DAN ORANG LAIN ITU PENTING APALAGI MALAM, PAKAI LAMPU!
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan terhadap pengguna sepeda motor agar mentaati peraturan lalulintas terutama dimalam hari dengan menyalakan lampu untuk menghindari kecelakaan diri dan orang lain dijalan raya. “Parkir Sembarangan” MVO 1
: MAAF DIK, DISINI DILARANG PARKIR SILAHKAN KENDARAAN ANDA DIPINDAHKAN MVO 2 : MASAK TAHU ATURAN PARKIR, PARKIR SE-ENAKNYA SENDIRI, TU GIMANA. MVO 3 : YA..YA SEBENTAR, SAYA HANYA SEBENTAR KOK, MVO 1 : HE,..HE..,MESKIPUN HANYA SEBENTAR INI DAERAH LARANGAN UNTUK PARKIR SILAHKAN KENDARAANNYA DIPINDAH SANA ATAU DITEMPATKAN YANG BENAR. MVO 3 : YA,..YA, PAK” ANNCR : PARKIRLAH KENDARAAN ANDA PADA TEMPAT YANG SEMESTINYA, TERTIB DALAM BERPARKIR MENDUKUNG KELANCARAN LALU LINTAS DAN MENCEGAH TERJADINYA KEMACETAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, untuk mendukung kelancaran berlalu lintas dan mencegah kemacetan, masyarakat diminta parkir pada tempatnya. “Kesabaran” FVO MVO FVO
: SABAR THO PAK ! : SABAR…SABAR! : JANGAN BLUSAK-BLUSUK SEPERTI INI, ANTRIKAN LEBIH BAIK
94
MVO
: ANTRI…ANTRI KALAU YANG LAIN NYEROBOT-KAN PERCUMBU. FVO : AH BAPAK ITU. ANNCR : SABAR, SOPAN, TENGGANGRASA, TIDAK MENYEROBOT ATAU MENYALIP SAAT LALULINTAS PADAT MERUPAKAN TINDAKAN TERPUJI DALAM BERLALULINTAS UNTUK MENDUKUNG KELANCARAN DAN KETERTIBAN DI JALAN RAYA Pesan iklan di atas menyampaikan bahwa budaya sabar berlalu lintas dengan tidak menyerobot saat lalu lintas padat adalah sifat orang berakhlak terpuji tercermin pada perilakunya. Selain menghindari kecelakaan untuk diri sendiri juga keselamatan orang lain dan demi menciptakan budaya tertib berkendaraan dijalan raya. f. Iklan Pesan Kebersihan dan Kesehatan “Perlu Kandang” MVO 1
: E..E…HUS…HUS….HUS, KAMU INI LHO KAMBING ATAU WEDUS KURANG AJAR! HUS…HUS….AYO….TANAMAN DI MAKAN HAYO…HUS…HUS.. MVO 2 : LHO…LHO…LHO…PAK? KAMBING SAYA JANGAN DIPUKULI PAK! KASIHAN, KAMBING DIPUKULI. MVO 1 : KASIHAN, KASIHAN-KASIHAN APA! COBA KALAU TANAMAN TEMPAT MU YANG DIRUSAK KAMBING ! MARAH TIDAK? MVO 2 : YA-YA MA-RAH PAK! “TAPI… MVO 1 : MARAH-MARAH, MAKANYA KAMBINGNYA SAYA USIR! ANNCR :KANDANGKANLAH DAN IKATLAH HEWAN PELIHARAAN ANDA. DENGAN DIKANDANGKANNYA HEWAN PELIHARAAN LINGKUNGAN MENJADI BERSIH DAN LESTARI, SEBAB
95
TANAMAN TIDAK RUSAK DAN KOTORAN HEWAN TIDAK BERCECERAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan agar dikandangkan atau diikat bila berada di luar kandang supaya
tidak
merusak
tanaman
dan
menciptakan
lingkungan bersih karena kotoran hewan berceceran. “PSN” FVO
: BEGINI BAPAK-BAPAK, IBU-IBU. SAYA USUL! SEKARANGKAN MUSIM D-B SUPAYA TIDAK MENYERANG DAERAH KITA. KITA PERLU KERJA BAKTI MEMPERLANCAR GOT YANG MAMPET. MVO : ITU ADA BAIKNYA, TAPI NYAMUK PENULAR D-B HIDUPNYA TIDAK DISALURAN ATAU AIR KOTOR JADI KALAU KERJA BAKTINYA UNTUK TUJUAN ITU KURANG PAS. ANNCR : CARA PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH, IALAH MENCEGAH BERKEMBANGBIAKNYA NYAMUK PENULAR DEMAMBERDARAH MELALUI PEMBERSIHAN SARANG NYAMUK. P-S-N CARA PALING MURAH, MUDAH, AMAN DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN … JANGAN LUPA PERLU LAKUKAN SECARA MASSAL, SERENTAK, DAN TERATUR. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, nyamuk penular demam berdarah hidupnya tidak disaluran atau air kotor. Cara pemberantasan penyakit demam berdarah, ialah mencegah berkembangbiaknya nyamuk
96
penular demam berdarah melalui pembersihan sarang nyamuk. P-S-N cara paling murah, mudah, aman dari pencemaran lingkungan dan perlu dilakukan secara massal, serentak, dan teratur. “Waspada DB” FVO
: ADA BINTIK-BINTIK MERAH-NYA JANGAN-JANGAN NINO KENA D-B ? ANNCR : "WASPADALAH PERUBAHAN MUSIM DARI MUSIM HUJAN KEMUSIM KEMARAU ATAU SEBALIKNYA, SERING BERJANGKIT DEMAM BERDARAH, UNTUK MENGHINDARINYA SINGKIRKAN TEMPAT ATAU MEDIA BERKEMBANGBIAKNYA NYAMUK MENULAR DEMAM BERDARAH AIDES AIJEPTI. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa, perubahan musim dari musim hujan kemusim
kemarau
atau
sebaliknya
menimbulkan
terjangkitnya penyakit demam berdarah. maka masyarakat perlu mewaspadainya dengan menyingkirkan tempat atau media berkembangbiaknya nyamuk aides aygepti untuk menghindari wabah demam berdarah. “TBC” MVO 1 MVO 2 MVO 1 MVO 2
: UHUK…UHUK….UHUK : O..ALAH,…DI,…DI,..WATUK KOK DIINGU, WES SUWE THO WATUK MU : ORA, LAGI SESASI KEPUNGKUR KOK” : SESASI KOK LAGI, WES PRESO DURUNG?
97
MVO 1
: DURUNG, JARE ANAK-KU WATUK-KU IKI KOYOK T-B-C WAH, NGISIN-NGISINAKE. LARANG YO OBATE? MVO 2 : WES PRESO-PRESO DISIK DURUNG GON PUSKESMAS? NAK WES NGERTI T-B-C LAGI DIOBATI, AWAS LHO T-B-C IKU NULAR, ORA USAH ISIN KABEH WONG KUWI ISO KENO T-B-C YEN LORO T-B-C KUDU NGOMBE OBAT PALENG ORA ENEM SASI. WONG AKU WES NGALAMI KOK, OBAT T-B-C KUWI YO GRATIS. MVO 1 : GRATIS? ..UHUK…UHUK…TENANE NING NGENDI? MVO 2 : NING PUSKESMAS UTOWO POLIKLINIK KESEHATAN DESA, MULANE ! AJEG BEROBAT LAN AJEG OLEHE NGOMBE OBAT !, INSYA ALLAH WARAS. MVO 1 : YO WES, TAK ENGGAL-ENGGAL TENG PUSKESMAS ANNCR : MENOWO PANJENENGAN NGRASAK-KE WATUK ONO RIYA’E TELUNG MINGGU UTOWO LUWIH, DRODOG LAN MRIYANG SESASI UTOWO LUWEH. KRINGETEN WAYAH WENGI SENAJAN ORA NYAMBUT GAWE, NYERI DODO LAN SESEK NAFAS, METU RIYA’E CAMPUR GETIH SOYO DINO SOYO KURU, ENGGAL PRESO NING PUSKESMAS UTOWO POLIKLINIK KESEHATAN DESO. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa penyakit TBC termasuk penyakit menular yang membutuhkan pengobatan secara teratur, minum obatnya selama enam bulan dan harus selalu periksa ke dokter. Sekarang pemerintah menyediakan obatnya secara gratis yang masyarakat dapat memperolehnya melalui poliklinik desa atau PUSKESMAS. Adapun ciriciri seseorang mengidap penyakit TBC antara lain: batuk
98
berdahak selama tiga minggu tidak sembuh-sembuh, badan demam tinggi, berkeringat pada malam hari tidak seperti biasa, dada nyeri dan sesak nafas, batuk berdahak campur darah serta bnerat badan terus menurun. “Demam Berdarah Tiga-M” MVO
: “WADUH, BU DOKTER! KENAPA ANAK SAYA BISA TERKENA DEMAM BERDARAH, BU? KAMPUNG KAMI-KAN SUDAH DISEMPROT. FVO : PAK WIRYO, PENGASAPAN TIDAK MENJAMIN PEMBRANTASAN NYAMUK PENYEBAB DEMAM BERDARAH, MAKANYA KITA HARUS CINTA TIGA-M. ANNCR : CEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN TIGA-M, MENGURAS TANDON AIR DAN BAK MANDI DENGAN TERATUR, MENUTUP TANDON DAN, MENGUBUR BARANG–BARANG BEKAS YANG BISA MENJADI SARANG NYAMUK AIDES AYJEPTI. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada masyarakat
bahwa,
pengasapan
tidak
menjamin
pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah, untuk pencegahan demam berdarah masyarakat perlu melakukan penanganan dengan TIGA M yaitu, menguras tandon air dan bak mandi dengan teratur, menutup tandon dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk Aides Aygepti. “Kebersihan Selokan” MVO
: WADUH BIYUNG-BIYUNG…….! SETIAP ADA HUJAN MESTI BANJIR TERUS.
99
FVO
: YA, WAJAR PAK! YA, KARENA SALURAN SAMPAH. COBA KALAU SALURAN TIDAK PENUH SAMPAH. TIDAK AKAN BANJIR. ANNCR : WAH, SALURAN KOK PENUH SAMPAH, MEMANGNYA INI TEMPAT APA? Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, untuk mencegah banjir salah satu tindakan adalah tidak membuang sampah di selokan. “Mencegah Banjir” KARTO : SAYA PIKIR SERBA SALAH DIBIKIN BEGINI SALAH TIDAK BEGINI LEBIH PARAH, AAH…REPOT RAHARJO: ADUH BAPAK KITA INI, RAJIN AMAT. HE…HEH. KARTO : PAK RAHARJO, INI LHO PAK! AKIBAT DARI PENGHIJAUAN. RAHARJO: LHO KOK BISA GITU, EMANGNYA GIMANA PAK KARTO? KARTO : LHA INI, DAUN-DAUN RONTOK MASUK SELOKAN, KAN BISA MENYUMBAT SELOKAN. UJUNG-UJUNGNYA WARGA YANG DISALAHKAN TIDAK PEDULI, TIDAK MAU BERSIH-BERSIH MAU GINI, GITU AH….REPOT” RAHARJO: LHA INI WARGA SEPERTI PAK KARTO INI YANG PERLU DIMELEKKAN HATINYA TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN. PAK KARTO! PENGHIJAUAN ITU PERLU, NAMUN MENJAGA KEBERSIHAN TIDAK KALAH PENTINGNYA PAK!, MAKANYA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN KALAU TIDAK INGIN KEBANJIRAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa, untuk mencegah kebanjiran yang perlu
100
diperhatikan masyarakat adalah kebersihan lingkungan. salah satunya adalah kebersihan selokan bebas dari sampah. “Menjaga Kebersihan” FVO
: E…E…MAS, KOK BUANG SAMPAH LEWAT JENDELA SIH? MVO : ALAH…..AKU INI–KAN CUMA SEBAGIAN KECIL…TU..TU..LIHAT TU, DARI DALAM MOBIL SEDAN ITU ADA YANG MEMBUANG KULIT JERUK SAMA KERTAS TISU DI JALAN JUGA! FVO : E…TAPI JANGAN DITIRU THO MAS, BIAR NAIK SEDAN MEWAH KALAU BUANG SAMPAH DISEPANJANG JALAN ITU TIDAK MENCERMINKAN ORANG BERBUDAYA, PEMAKAI JALAN SEHARUSNYA BELAJAR MENJAGA KEBERSIHAN ANNCR : BENAR! MULAILAH PEDULI TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN, JANGANLAH MEMBUANG SAMPAH DARI KENDARAAN KE JALAN RAYA. SEDIAKANLAH TEMPAT SAMPAH DI DALAM KENDARAAN ANDA, KARENA BERSIH ITU INDAH. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada masyarakat khususnya
pengguna jalan untuk menjaga
kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan diminta menyediakan tempat sampah di dalam mobil. “Merokok” MVO FVO
MVO
: SUUDD,…. EH..EH. : PENUH SESAK GINI KOK YA NGROKOK THO MAS ? KASIHANKAN PRNUMPANG YANG LAIN. : ALAAH CEREWET. ROKOK-ROKOK SAYA SENDIRI KOK, ITU KAN HAK SAYA THO MBAK
101
FVO
: HAK YA HAK TAPI LIHAT KONDISI THO MAS ANNCR : MEROKOK MERUPAKAN HAK SESEORANG, NAMUN PEROKOK JUGA HARUS MEMPERHATIKAN HAK ORANG LAIN, SERTA MENJADI PEROKOK YANG SOPAN YAITU TIDAK MEROKOK DALAM KENDARAAN UMUM, TEMPAT ANTRIAN, RUANG BER AC, SERTA TEMPAT-TEMPAT ADA LARANGAN MEROKOK. Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada masyarakat khusus nya perokok untuk tidak merokok di sembarang tempat seperti tidak merokok dalam kendaraan umum, tempat antrian, ruang ber ac, serta tempat-tempat ada larangan merokok. “Bersih-Bersih Lingkungan” EKO BUDI EKO
BUDI
EKO
BUDI EKO BUDI EKO BUDI EKO BUDI
: PAK BUDI ! : WAH…! : LINGKUNGAN KITA KOTOR SEKALI, SAMPAHNYA MENUMPUK BAUNYA TIDAK KARUAN LAGI. : YA…. BEGINILAH LINGKUNGAN KITA…KO, TAMBAH GAK KARUAN SALURAN MAMPET, AIR WARNANYA …. : GIMANA YA, KALAU KITA BERDUA YANG YANG MEMBERSIHKAN YA TENTUNYA KITA TIDAK SANGGUP DONG! : BEGINI SAJA, KO… : GIMANA ? : BERSIH-BERSIHNYA KITA MULAI DARI RUMAH SENDIRI. : NAH..ITU! : NANTI PADA PERTEMUAN RUTIN KITA BICARAKAN LAGI : BETUL PAK BUDI : KALAU BEGITU KITA MULAI….
102
EKO
: DARI SEKARANG. BERSIH ITU SEHAT LHO PAK BUDI, JANGAN LUPA PAK BUDI BERSIH ITU APA PAK BUDI?
BUDI & EKO : SEHAT ANNCR : LINGKUNGAN YANG BERSIH AKAN MENJAUHKAN KELUARGA KITA DARI BERBAGAI PENYAKIT Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang himbauan budaya bersih lingkungan yang dimulai dari rumah sendiri dan dimulai dari sekarang, karena budaya bersih menghindarkan diri dan keluarga dari penyakit. “Sungai Bukan Tempat Sampah” MVO
: LHO..LHO..LHO..! GIMANA THO INI BUANG SAMPAH KOK DI SUNGAI ? FVO : ALAH !.. MUMPUNG BANJIR KANG, BIAR SAMPAHNYA LANGSUNG HANYUT MVO : WAH…ORANG-ORANG SEPERTI KAMU INI YANG BIKIN SUNGAI MAMPET, BU!… DAN BIKIN BANJIR. MEMANGNYA SUNGAI INI TEMPAT SAMPAH !… SEMBRONO ! FVO : ALAH !… KANG-KANG, SOK TAHU KAMU INI. ANNCR : BENCANA BANJIR DATANG KARENA OLAH MANUSIA SALAH SATUNYA MEMBUANG SAMPAH DISUNGAI. BUANG SAMPAH PADA TEMPAT YANG TELAH TERSEDIAKAN KAMI BUKANLAH TEMPAT SAMPAH. Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada masyarakat
bahwa,
membuang
sampah
di
sungai
103
mengakibatkan banjir dan untuk menghindarinya masyarakat diharuskan membuang sampah pada tempatnya. g. Iklan Pesan Pelestarian Alam "Tebang Tanam" ANNCR1 : TANAMAN KERAS YANG TUMBUH DI PEGUNUNGAN ADALAH PENGIKAT AIR PADA MUSIM PENGHUJAN DAN MENGELUARKANNYA SEBAGAI MATA AIR PADA MUSIM KEMARAU. ANNCR 2: MARI KITA MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN KITA TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP, DEMI KENYAMANAN DAN KESEJAHTERAAN KITA BERSAMA. ANNCR 1: TEBANG TANAM DAN MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN MERUPAKAN UPAYA UNTUK MELESTARIAKAN HUTAN. ANNCR 2: HINDARI PENEBANGAN POHON SECARA TIDAK BERATURAN, PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI, KARENA HAL INI AKAN MENGAKIBATKAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DIMUSIM HUJAN SERTA BENCANA KEKERINGAN DIMUSIM KEMARAU. ANNCR 1: LESTARINYA HUTAN MENJAMIN TERSEDIA AIR DAN MENCEGAH KEKERINGAN DIMUSIM KEMARAU Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa, untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, serta demi kenyamanan dan kesejahteraan bersama. maka masyarakat dihimbau menanam tanaman keras, tanaman keras yang tumbuh di pegunungan adalah pengikat air pada musim
104
penghujan dan mengeluarkannya sebagai mata air pada musim kemarau. Maka tebang tanam dan mencegah kebakaran hutan merupakan upaya untuk melestariakan hutan. Hindari penebangan pohon secara tidak beraturan, pembuangan sampah di sungai, karena hal ini akan mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor dimusim hujan
serta
bencana
kekeringan
dimusim
kemarau.
lestarinya hutan menjamin tersedia air dan mencegah kekeringan dimusim kemarau. “Tanah Longsor” MVO 1
: “YA GINI INI AKIBATNYA”, COBA KALAU MAU MANUT ATURAN, GAK BAKALAN KELONGSORAN KAN PAK! MVO 2 : SUDAHLAH PAK! BISA UNTUK PENGALAMAN SUPAYA TIDAK KELONGSORAN, MESKINYA KALAU MEMBANGUN LIHAT-LIHAT KEADAAN JANGAN DITEMPAT LABIL UNTUK MEMBANGUN MVO 3 : TAPI PAK! KALAU HUTANNYA TIDAK DIGUNDULI YA TIDAK LONGSOR THO PAK? MESKIPUN BANGUNAN ADA DITEMPAT TERJAL. MVO 1 : YA MEMANG TAPI KALAU PAK RAHMAT MEMBANGUN RUMAHNYA… MVO 2 : YA SUDAHLAH PAK, JANGAN SALING MENYALAHKAN… TOH, SUDAH TERJADI. ANNCR : UNTUK MENGURANGI TERJADINYA TANAH LONGSOR BUATLAH TRUCUK ATAU EMBUN PADA KANTONG AIR YANG ADA DI SEKITAR HUTAN DAN JANGANLAH MENEBANG TANAMAN KERAS TANPA MENGGANTI TANAMAN BARU, SEBAB TANAMAN KERAS
105
MERUPAKAN PENGUAT PADA LAHAN LABIL ATAU MIRING. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa, untuk menghindari terjadinya tanah longsor, masyarakat dilarang membangun rumah di dataran terjal dan dilarang menebang pohon hutan secara liar serta masyarakat dihimbau untuk membuat trucuk atau embun pada kantong air yang ada di sekitar hutan. “Kerusakan Alam” ANNCR : ALAM SEMESTA, TERDIRI DARI BERBAGAI KOMPONEN MANUSIA MERUPAKAN SALAH SATU DIANTARANYA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG SEMPURNA MEMILIKI KECENDERUNGAN MERUSAK KOMPONEN ALAM YANG LAINNYA. RUSAKNYA SALAH SATU KOMPONEN ALAM MENGAKIBATKAN TIDAK SEIMBANGNYA EKOSISTEM SECARA KESELURUHAN. DAN PADA GILIRANNYA AKAN MENYEBABKAN BENCANA ALAM YANG MENIMBULKAN KESENGSARAAN. Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa alam semesta terdiri dari berbagai komponen yang selalu harus dinjaga ekosistemnya. Tidak seimbangnya ekosistem alam ini akan mengakibatkan bencana alam yang menimbulkan kesengsaraan.
106
“Pertiwiku” FVO
MVO FVO MVO
FVO
MVO
: AYAH-AYAH KENAPA YA? HAMPIR SEMUA DAERAH DI NEGERI KITA DILANDA BENCANA, BEBERAPA TAHUN INI. LIHAT YAH! KEMARIN TSUNAMI, FLU BURUNG, GEMPA BUMI, BANJIR JUGA YAH, DAN TANAH LONGSOR YANG LEBIH MENGERIKAN YAH, ADA KAPAL TENGGELAM, PESAWAT JATUH JUGA. POKOKNYA INDONESIA SEPERTI MAU RUNTUH YA, YAH. : MEMANG KITA SEDANG DIUJI” : KOK BISA BEGITU YA,YAH, : YANG JELAS BENCANA ITU DATANG KARENA KELALAIAN MANUSIANYA SENDIRI. : BENER, YAH. SAYA JADI SEDIH YAH, MELIHAT OLAH MEREKA YANG KURANG BERTANGGUNGJAWAB ITU. SEMUA-KAN KENA AKIBATNYA. : MAKANYA NAK, SEBAGAI GENERASI MUDA JANGAN IKUT-IKUTAN MERUSAK ALAM UNTUK KEPUASAN DIRI SENDIRI. BERBUATLAH HAL YANG BERGUNA UNTUK NEGARA. : JADI YAH?
FVO MVO & FVO : LESTARIKAN ALAMKU, LESTARIKAN INDONESIAKU.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa semua datangnya bencana di negeri ini karena kelalaian manusia sendiri, yaitu perbuatan orangorang yang tidak bertanggung jawab. Perbuatan merusak alam seperti menggunduli hutan semakin memperparah rusaknya alam Indonesia yang berakibat bencana melanda.
107
Maka generasi muda menjadi tulang punggung untuk pelestarian pertiwi indonesia. “Waspada Banjir BIKK” FVO
: WAAH……BANYAK TEMPAT DI NEGERI INI YANG KEBANJIRAN MVO : YAA, SEMOGA PARA KORBAN SABAR DIBERI KEKUATAN BU-NE. FVO : AMIN ! MVO : MEMANG SUDAH MENJADI KEHENDAK TUHAN FVO : HE….”BUKAN SEMATA KEHENDAK TUHAN PAK” TAPI JUGA KARENA OLAH MANUSIA SERING PADA GUNDULI HUTAN SAK-ENAKE DEWE, BUANG SAMPAH DI SUNGAI, TERUS ITU YANG NAMANYA SALURAN DITUTUP,…YA BEGINI INI ! AKIBATNYA, BANJIR! ANNCR : BANJIR MEMBUAT HIDUP KITA TIDAK NYAMAN, CEGAHLAH BANJIR MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN KELUARGA. BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DISEBABKAN OLAH MANUSIA YANG TIDAK MENJAGA KESEIMBANGAN EKOSISTEM LINGKUNGAN, MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN, PENEBANGAN LIAR, DAN PENJARAHAN HUTAN…………MARI KITA SADARKAN DIRI SENANTIASA MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN AGAR TERHINDAR DARI BENCANA. (PESAN INI DISAMPAIKAN BADAN INFORMASI KOMUNIKASI DAN KEHUMASAN B-I-K-K PROPINSI JAWA TENGAH). Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar masyarakat mewaspadai banjir dengan tidak menggunduli hutan, buang sampah sembarangan dan iklan di atas juga menghimbau
masyarakat
untuk
senantiasa
menjaga
108
kelestarian alam supaya bencana banjir dan tanah longsor tidak terus melanda. “Antisipasi Banjir” FVO MVO FVO MVO FVO
MVO FVO
MVO
FVO MVO
: WAAH…. BANYAK TEMPAT DINEGERI INI YANG KEBANJIRAN : YAA, SEMOGA PARA KORBAN SABAR DIBERI KEKUATAN BU-NE.. : AMIIN : MEMANG SUDAH MENJADI KEHENDAK TUHAN : HE… BUKAN SEMATA KEHENDAK TUHAN PAK !.. TAPI JUGA KARENA OLAH MANUSIA SERING PADA GUNDULI HUTAN SAK ENAK-E DEWE, BUANG SAMPAH DI SUNGAI, TERUS ITU YANG NAMANYA SALURAN DITUTUP YA BEGINI !NI…. AKIBATNYA…BANJIR ! : AH !.....YANG PENTING TIDAK TERJADI DI TEMPAT KITA : JANGAN ENAK-ENAK-AN DULU PAK ! KITA ITU BERTEMPAT TINGGAL DIKOTA BAWAH, SIAPA TAHU DI KOTA ATAS SANA HUJAN DERAS, KEMUDIAN AIRNYA MENGALIR DENGAN DERASNYA DISINI….NAH KITA KETIBAN BANJIR JUGA-KAN : WAH-WAH-WAH, YA BETUL BU… KALAU BEGITU DOKUMEN DAN BARANG PENTING PERLU DIAMANKAN, YANG LEBIH PENTING JIWA KITA HARUS SELAMAT : NAH ! PEMERINTAH JUGA HARUS TANGGAP : NAH ! INGAT BU-NE. PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH RRI SEMARANG. Pesan yang terdapat
iklan di atas menghimbau
masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, banjir dalam hal ini banyak ditimbulkan olah manusia seperti
109
penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan hingga saluran air mampet. Disini dibutuhkan partisipasi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan agar terhindar banjir. 3.1.6. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat Siaran Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang Hampir dari semua jenis kegiatan atau pekerjaan apapun pasti miliki hambatan dan dukungan, seakan hal tersebut sudah menjadi hukum dalam kehidupan yang harus dialami oleh sebuah pekerjaan, demikian juga dengan dakwah melalui pesan Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang, yang disiarkan secara billisan, terdapat faktor Penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan siarannya. 3.1.6.1.Faktor Penunjang 1. Melimpahnya materi yang bisa dijadikan pesan Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang baik dari bukubuku maupun keadaan sosial masyarakat. 2. Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah mayoritas adalah pemeluk agama Islam sehingga mendapatkan dukungan dalam mengembangkan dakwah Islamiyah salah satunya melalui Iklan Masyarakat.
Layanan
110
3. Mudah dijangkau oleh para pendengar karena Radio yang mudah dibawa kemana-mana dan karena melalui dakwah lisan orang hanya bermodalkan pendengaran tak perlu menghadiri majlis. 4. SDM (sumber daya manusia) yang cukup secara akademik
maupun
kemampuan
yang
memadahi
memungkinkan iklan layanan masyarakat di RRI Semarang banyak tergarap dengan baik. 5. Teknologi dan prasarana yang menunjang seperti studio siaran, studio rekaman serta tersedianya computer dan internet memudahkan crew RRI Semarang memperoleh informasi untuk diakses sebagai penunjang iklan layanan masyarakat lebih variatif dan kreatif. 3.1.6.2.Faktor Penghambat 1. Kesulitan mendapatkan artis pengisi suara produksi iklan karena terbentur minimnya dana, selama ini pengisi suara iklan RRI Semarang diisi oleh para krew yang ada. Walaupun adakalanya cocok dengan materi iklannya. 2. Padatnya jadwal rekaman, yang membuat produksi iklan layanan masyarakat sering terlambat sehingga harus menunggu.
111
3. Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam menyampaikan pesan iklan. Dalam bentuk mengamalkan serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Perbedaan
gaya
penulisan
antar
progama
yang
menyebabkan tidak kesesuaian iklan terhadap target pendengar. 5. Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada ditepi
kurang menguntungkan, gelombang frekwensi
yang ideal berada ditengah-tengah. Hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif, disebabkan faktor usia, krew RRI Semarang rata-rata berusia 40 tahun keatas (Wawancara dengan, Bambang Kusharjono seksi layanan publik sekaligus produser produksi iklan, tanggal 13-15 November 2007).
BAB IV ANALISIS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH DI RRI SEMARANG
4.1. Analisis Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah di RRI Semarang Dalam proses analisis pesan dakwah dalam Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif, yaitu menguraikan data dengan cara menggambarkan senyata mungkin sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Setelah penulis mengkategorikan pesan iklan layanan masyarakat kedalam tema-tema yang Pertama: Tema Religius, terdiri Iklan Pesan Ajaran Islam dan Kedua Tema Non Religus terdiri iklan-iklan bertema: Pesan Moral, Narkoba, KKN, Kenakalan Remaja dan Kriminalitas, Tertib Berlalu lintas, kebersihan dan Kesehatan,
dan Pelestarian Alam. kemudian dianalisis untuk menemukan
muatan dakwah sehingga dapat ditarik ke-kategori materi atau pesan dakwah, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Selain itu analisis ini juga meliputi faktor pendukung dan faktor penghambat sehingga bisa mengetahui sebagai bahan evaluasi siaran iklan layanan masyarakat di RRI Semarang.
112
113
4.1.1. Tema Religius 1. Iklan Pesan Ajaran Islam a. Surat Al Anfal Ayat 2-3
ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﻢ ﻬ ﺑﺖ ﹸﻗﻠﹸﻮ ﻭ ِﺟﹶﻠ ﻪ ﺮ ﺍﻟﻠﹼ ﻦ ِﺇﺫﹶﺍ ﺫﹸ ِﻛ ﻮ ﹶﻥ ﺍﱠﻟﺬِﻳﺆ ِﻣﻨ ﻤ ﺎ ﺍﹾﻟﻧﻤِﺇ .ﻮ ﱠﻛﻠﹸﻮ ﹶﻥ ﺘﻳ ﻢ ﺑ ِﻬﺭ ﻋﻠﹶﻰ ﻭ ﺎﺎﻧﻢ ِﺇﳝ ﻬ ﺗﺩ ﺍﻪ ﺯ ﺗﺎﻢ ﺁﻳ ﻴ ِﻬﻋﹶﻠ ﺖ ﻴِﻠﺗ ﻨ ِﻔﻘﹸﻮ ﹶﻥﻢ ﻳ ﻫ ﺎﺯ ﹾﻗﻨ ﺭ ﺎﻭ ِﻣﻤ ﻼ ﹶﺓ ﺼﹶ ﻮ ﹶﻥ ﺍﻟﻳﻘِﻴﻤ ﻦ ﺍﱠﻟﺬِﻳ Pesan iklan berjudul “surat Al Anfal ayat 2-3”, mengindikasikan
bahwa
ciri-ciri
orang
yang
beriman
mempunyai lima sifat: 1) Takut terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah, atau terhadap janji, ancaman dan perhitungan Nya 2) Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada nabi Nya, maka bertambah yakinlah mereka dalam beriman, bertambah mantap, tentram dan bertambah semangat dalam beramal. 3) Bahwa
orang-orang
yang
benar-benar
beriman
itu
bertawakal kepada Tuhan semata-mata, tanpa menyerahkan urusan mereka kepada selain Allah. 4) Orang-orang yang menunaikan sholat dengan sempurna, baik mengenai gerak-gerik dan rukun-rukun lahiriahnya, memikirkan dan meresapi makna yang terkandung dalam bacaan Al-Qur’an, yang dengan demikian maka akan
114
memperoleh buah sholat, yaitu terhindarnya diri dari melakukan kekejian dan kemungkaran. 5) Menafkahkan sebagian rejeki yang Allah berikan kepada mereka untuk hal-hal yang baik, berupa zakat wajib atau nafkah-nafkah wajib dan mahduh lainnya (Abu Bakar dkk, 1987: 319). b. Surat Ali-Imran 102 Pesan iklan berjudul “surat Ali-Imran ayat 102” menyampaikan bahwa orang beriman diperintah Allah SWT agar bertaqwa sebenar-benar taqwa. Orang beriman senantiasa berpegang teguh dengan keyakinan Islam sebagai agamanya, sampai ajal menjemputnya. Dikatakan Ibnu Mas’ud menurut riwayat Ibnu Halam tentang arti takwa sebenar-benar takwa ialah bahwa Allah ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak dilupakan dan disyukuri nikmatnya tidak diingkari (Bahreisy, dkk, 1990: 153). c. Sholat 5 Waktu Pesan iklan berjudul “sholat 5 waktu”, menyampaikan bahwa sholat tepat waktu lebih mulia dibandingkan dengan menangguhkan nya. Sholat lima waktu sehari semalam merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW saat melakukan isra mi’raj. Shalat lima waktu, wajib dilakukan oleh umat Islam, selain itu sebagai sesama
115
muslim harus saling ingat-mengingatkan apalagi hubungan orang tua dan anak. d. Sholat Jumat Pesan iklan berjudul “sholat jumat” merupakan petikan surat Al-Jumaah ayat 9. pesan yang disampaikan adalah seruan pada kaum muslimin untuk segera menuju masjid guna menunaikan sholat jumat dan meninggalkan jual beli serta urusan duniawi. Pentingnya sholat jumat salah satunya adalah mendengarkan khutbah berupa nasehat-nasehat untuk memupuk keberimanan umat muslim agar umat muslim tidak terus disibukkan berbagai urusan dunia sehingga melalaikan urusan akhirat, yaitu beribadah kepada Alah SWT. Sholat jumat wajib hukumnya untuk mukmin laki-laki. e. Halal Haram Pesan iklan “berjudul halal haram”, menyampaikan pesan pada umat muslim bahwa sesuatu yang halal dan haram itu jelas dan hendaknya menjauhi hal yang samar-samar karena hal yang samar-samar lebih mendekatkan ke hal yang haram. Dalam hal ini pengetahuan tentang hukum Allah SWT hanya melalui jalan ilmu maka umat islam wajib hukumnya belajar menuntut ilmu agar semua tindakan didasari dengan ilmu. Dengan ilmu umat islam bisa membersihkan Agamanya dari hal-hal yang
116
samar-samar yang lebih condong ke hal yang haram sehingga kehormatan Islam dan umatnya terpelihara. f. Beramal Pesan iklan berjudul “Beramal”, menjelaskan bahwa sah atau tidaknya sesuatu amal terletak pada niat dan tiap-tiap orang akan memperoleh buah amalnya. Allah tidak akan menerima sesuatu amal seseorang kecuali amal yang dikerjakan karena ikhlas terhadap allah semata-mata dan menurut keridhoan-nya. Dari pesan iklan yang diambil dari sebuah hadits oleh Ibnu Abbas ra berisi seputar 1) Sesungguhnya Allah
mencatat
kebaikan-kebaikan
dan
keburukan-keburukan 2) Barang siapa berniat melakukan kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat disisiya kebaikan sempurna untuknya. 3) Jika berniat baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat disisinya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat ganda. 4) Barang siapa bermaksud buruk namun tidak dilakukannya maka Allah mencatat disisi-Nya satu kebajikan. Ini mencerminkan begitu maha pemurah Allah SWT pada hambanya, niat berbuat jahat tidak jadi dikerjakan Allah menulisnya satu kebajikan sempurna.
117
g. Hadits Abu Dawud Pesan iklan berjudul “Hadits Abu Dawud”, menjelaskan bahwa kewajiban orang tua terhadap anaknya memberi bimbingan dan arahan kepada putra-putrinya. Salah satunya membimbing bagaimana tata cara sholat, syarat rukunnya dan menjelaskan hikmah-hikmah dalam gerakan sholat. Besarnya kewajiban
sholat
sampai-sampai
Nabi
mengkhususkan
perintahnya dalam hadits bernada tegas. Ini bisa dibaca batas umur anak harus sudah mengerjakan sholat dan hukumannya seperti anak putri berusia tujuh tahun, dan anak putra berusia sepuluh tahun. Sementara kalau mereka enggan mengerjakannya maka orang tua boleh memukulnya dan memisahkan mereka dari kamarnya untuk memberi pelajaran jera. Sholat merupakan amalan yang pertama kali di hisab oleh Allah SWT kelak di hari kiamat. h. Surat An Nur Ayat 56 Pesan
iklan
berjudul
“Surat
An-Nur
Ayat
56”,
mengisyaratkan pesan bahwa kaum mukminin untuk 1) Mendirikan sholat menurut aturan yang telah ditentukan oleh Allah baik syarat rukunnya. 2) Mengeluarkan zakat yang diwajibkan kepada orang yang berhak menerimanya. Karena disisi ini terkandung nilai-nilai
118
kebaikan kepada orang fakir, orang miskin, orang dalam kesusahan dan orang yang butuh. 3) Mentaati
Rasulullah
Muhammad
SAW
dari
sunnah-
sunnahnya baik yang diperintah maupun hal yang dilarang. Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan niscaya rahmat dari Allah SWT dan dapat menyelamatkan orang mukmin dari azab-Nya. i. Surat Al-Baqarah Ayat 153 Pesan iklan berjudul “Surat al-Baqarah Ayat 153” mengisyaratkan, kadang nikmat-nikmat Allah SWT disertai dengan malapetaka dan musibah, maka orang beriman agar memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan cara bersabar dan sholat. Sebab, dengan kesabaran berarti telah mendidik diri sendiri di dalam bertahan untuk menanggulangi berbagai derita sekaligus
membiasakan
diri
dalam
menghadapi
cobaan.
Sedangkan sholat bisa menjadi penolong manusia untuk mewujudkan cita-citanya, karena sholat sebagai do’a dan sabar sebagai ikhtiar. Orang yang sabar meyakini apa yang dialami olehnya merupakan sebuah cobaan atau ujian sebagaimana dalam surat al-Baqarah ayat 155, disebutkan:
ﺍ ِﻝﻣﻮ ﻦ ﺍ َﻷ ﻣ ﺺ ٍ ﻧ ﹾﻘﻭ ﻉ ِ ﻮﺍﹾﻟﺠﻑ ﻭ ﻮﻦ ﺍﹾﻟﺨ ﻣ ﻲ ٍﺀ ﺸ ﻢ ِﺑ ﻧﻜﹸﻮ ﺒﻠﹸﻨﻭﹶﻟ ﻦ ﺎِﺑﺮِﻳﺸ ِﺮ ﺍﻟﺼ ﺑﻭ ﺕ ِ ﺍﻤﺮ ﺍﻟﱠﺜﺴﻮ ِ ﺍﻷﻧ ﹸﻔﻭ
119
Artinya: Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Q.S. alBaqarah (2);155). j. Berinfak Pesan Iklan berjudul “berinfak”, menyampaikan pesan kepada masyarakat muslim apabila berinfak senantiasa berniat ikhlas karena mencari ridho Allah SWT. Beramal ikhlas diibaratkan kebun yang subur yang mendapatkan curahan hujan dan selalu menghasilkan buah-buahan. Berarti pahala orang beramal dengan disertai dengan ikhlas pahalanya tidak akan terputus. k. Ironi Pesan iklan berjudul “Ironi”, menyampaikan tanda-tanda kiamat sudah dekat diantaranya: 1) Dalam kehidupan, norma dan etika mulai terabaikan. 2) Malu berbuat salahpun, semakin dilupakan orang. 3) Banyak
dalil-dalil
kehidupan
hanya
dipakai
sebagai
kamuplase atau topeng. 4) Bersyahadat, tetapi memendam syirik. 5) Mengaku kerasulan Muhammad tetapi enggan meneladani akhlaknya. 6) Orang shalat, tetapi gemar berbuat maksiat. 7) Orang berzakat tetapi senang merampas hak sesama.
120
8) Orang berpuasa, tetapi suka menggunjing dan mencela. 9) Berhaji untuk melengkapi status sosialnya. l. Pungkasane Jaman Pesan iklan berjudul “Pungkasane Jaman”, termuat ciriciri jaman akhir diantara tandanya dunia semakin rusak, gunung meletus, lautan pasang bergelombang, banyak kutukan, banyak orang penghianat. Manusia enggan tobat malah semakin banyak berbuat maksiat, banyak orang tidak jujur, sombong dan tidak pernah syukur. Manusia diperbudak oleh harta tidak peduli pranata Agama, tidak ada kasih sayang diantara mereka, tidak mau rukun selalu bermusuhan. Maka Allah SWT memberi peringatan hari kiamat sudah dekat yaitu jaman susah, orang pada memikirkan diri sendiri tega menfitnah sesama bangsanya sendiri. Bahkan tidak memandang saudara dan keluarga. Banyak wabah penyakit, dan musibah terus melanda. Itu tanda kekuasaan Allah yang maha kuasa. Namun manusia enggan menyadari atas semua masih saja berbuat maksiat, enggan perbuatan baik dan memusuhi bila diberi nasehat. Namun, pada waktunya hanya orang-orang yang berhatihati dengan istiqomah menjalani hidup akan memperoleh pertolongan Allah SWT dengan meninggal dunia secara khusnul qotimah.
121
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Surat Al-
Memberi pengetahuan seputar Agama Islam
Anfal ayat
kepada pendengar muslim tentang ciri-ciri
2-3
orang beriman.
Suat Ali-
Memberi
pengetahuan
seputar
Imron Ayat
Islam Kepada pendengar muslim tentang
102
arti nilai takwa sebenar-benar taqwa.
Sholat 5
Mengingatkan kepada pendengar kaum
Waktu
muslim untuk menunaikan sholat 5 waktu
Kategori Materi Akidah
Agama Syariah/Akhlak
Syariah
tepat waktu. Sholat
Mengingatkan kepada pendengar kaum
Jumat
muslimin tentang kewajiban menunaikan
Syariah
ibadah sholat jumat Halal
Mengingatkan kepada pendengar kaum
Haram
muslimin tentang kejelasan ajaran Agama
Syariah
Islam, hukum halal haram dan samarsamar. Beramal
Menunjukkan
pada
pendengar
kaum
Akidah
muslimin seputar ajaran Agama Islam, tentang keutamaan niat untuk menentukan sah tidaknya suatu amal dan pahala-pahala yang didapat dari niat ikhlas dengan keridhoaan Allah SWT dan tingkatan derajat pahala yang diperoleh. Hadits Abu
Mengingatkan pendengar kaum muslimin
Dawud
seputar ajaran Agama Islam, tentang kewajiban
orang
mengenai bab sholat.
tua
mendidik
anak
Syariah
122
Judul Surat Nur
Kategori Materi Memberi pengetahuan kepada pendengar Syariah/Akhlak Tujuan Iklan
AnAyat
muslim seputar ajaran Agama Islam, tentang
56
perintah
sholat,
mengeluarkan
zakat dan taat pada rasul. Surat
Al-
Memberikan
pengetahuan
Baqoroh
pendengar
kaum
Ayat 153
menghadapi musibah
muslimin
kepada Akhlak/Syariah untuk
dengan sabar dan
sholat.. Berinfak
Memberikan
pengetahuan
kepada Akhlak/Syariah
pendengar kaum muslimin tentang beramal antara Ridho-ikhlas karena Allah SWT dan beramal dengan riya’. Mengajak kepada pendengar kaum muslim
Ironi
Akidah
untuk merenungkan adanya tanda-tanda hari kiamat. Pungkasane
Memperingatkan kepada pendengar tentang
Jaman
ciri-ciri jaman akhir.
Akidah
4.1.2. Tema Non religius 1. Iklan Pesan Moral a. Tegar (musibah) Pesan iklan berjudul “Tegar (musibah)” menyampaikan pesan bahwa penderitaan, kehilangan orang yang kita cintai, kehilangan harta benda dan bahkan kematian adalah takdir dari Allah SWT untuk menguji keimanan orang beriman. Ridho dan ikhlas menjalani semua ini adalah salah satu cara untuk menerima ketentuan Allah SWT semuanya pasti ada hikmahnya.
123
b. Budi Pekerti Pesan iklan berjudul “Budi Pekerti”, menyampaikan pesan agar masyarakat khususnya orang tua memperhatikan pendidikan budi pekerti putra-putrinya, karena pengaruh globalisasi dewasa ini berdampak pada perilaku negative pada anak-anak sehingga sirnanya sopan santun dari perilakunya. Sesungguhnya anak adalah amanah Allah SWT yang perlu kita syukuri, salah satu wujud syukur adalah berusaha mendidik dengan sebaik-sebaiknya serta tauladan budi pekerti yang luhur. c. Peran Ibu Pesan iklan berjudul “Peran Ibu”, menyampaikan pesan bahwa ibu sebagai peran pendidik sekaligus berperan istri mempunyai tanggung jawab besar atas amanah berupa anak. Besarnya tugas seorang ibu bisa terlihat dikala seorang ibu mengandung bayi berat rasanya, namun dijalaninya dengan senang hati. Maka sebagai seorang anak sudah seyogyanya memuliakan orang tua terutama ibu. Ridho Allah adalah Ridho orang tua dan sama halnya murka orang tua adalah murka Allah, anak tidak boleh menyakiti hati mereka apalagi sampai membentaknya. d. Narkoba (kekuatan iman) Pesan iklan berjudul “Narkoba (kekuatan iman)” menyampaikan pesan bahwa,
narkoba barang yang harus
dijauhkan, jangan sekali-kali mencoba sekali mencoba seseorang
124
akan sulit untuk bisa lepas dari jeretannya. Disini dibutuhkan komitmen orang tua sebagai kontrol untuk selalu memperhatikan anaknya agar tidak ikut-ikutan memakai narkoba atau terjerumus menjadi pecandu narkoba. Biasanya anak pengguna narkoba sekedar ingin coba-coba karena penasaran dan jauh dari kasih sayang orang tua, mereka para orang tua disibukkan dengan pekerjaan hingga melupakan tugasnya yaitu memperhatikan anak-anaknya. Kebahagiaan orang tua adalah melihat putraputrinya tumbuh dengan jiwa yang hanif (halus budi pekerti) terhindar dari godaan setan terhadap narkoba yang dapat merusak jiwa dan masa depan anak. KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Kategori Materi
Tegar (musibah)
Menyampaikan pesan moral kepada pendengar perihal agar masyarakat tabah atas segala cobaan dan musibah yang datangnya dari Tuhan.
Budi Pekerti
Memberi pesan moral kepada pendengar tentang budi pekerti anak, sebagai tanggung jawab orang tua sebagai pendidik.
Akhlak
Peran Ibu
Memberi pesan moral kepada pendengar tentang peran ibu dan bagaimana seorang anak harus menghormatinya.
Akhlak
Narkoba (kekuatan iman)
Memberi pesan moral kepada pendengar Narkoba khususnya orang tua agar lebih memperhatikan putra-putrinya dari pengaruh dunia narkoba.
Akidah
125
2. Iklan Pesan Narkoba a. Narkoba Pemuda Dalam
pesan
dakwah
iklan
Narkoba
(Pemuda),
menunjukkan bahwa selain haram hukumnya narkoba, dalam ajaran islam narkoba juga menghancurkan generasi muda dan mengancam kehancuran negeri ini. Di tangan pemudalah negeri ini dipertaruhkan. Disinilah diperlukan pengawasan dari semua pihak baik dari keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, LSM dan tentu peran agama sangat dibutuhkan untuk membentengi pemuda terhindar dari pengaruh narkoba, maka pendidikan agama sejak dini dibutuh oleh anak untuk memberi pemahaman arti pentingnya jiwa dan fisik, bersih dari narkoba. KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Kategori Materi Memberi peringatan kepada pendengar Narkoba tentang bahaya narkoba pada generasi muda dan mengancam kehancuran Negeri.
Narkoba (pemuda)
3. Tema KKN a. Ambrastho Korupsi Pesan menyampaikan
iklan kepada
berjudul pelayan
“Ambrastho
Korupsi”
masyarakat
(pegawai
pemerintahan) dan masyarakat umum, hendaklah tidak berbuat korup karena korupsi merupakan perbuatan amoral yang dapat
126
menghancurkan sendi-sendi tatanan Negara dan masyarakat. Pada diri jiwa seseorang jauh dari Allah SWT karena hatinya diliputi keserakahan nafsu duniawi. Di dunia hukumannya penjara, kelak di akhirat neraka tempatnya. b. Merusak Moral Pesan iklan berjudul “Merusak Moral” menyampaikan pesan bahwa KKN merupaka perbuatan melanggar hukum juga merusak moral bangsa dan menjerumuskan ke dalam jurang kemiskinan. KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Ambrastho Korupsi
Memberi anjuran kepada pendengar masyarakat dan pelayan masyarakat untuk turut membantu pemberantasan korupsi di lingkungan lembaga Negara dan tempat lainnya.
Merusak Moral
Memberi peringatan kepada masyarakat untuk menjauhi perbuatan korupsi karena dapat merusak moral anak bangsa.
Kategori Materi KKN
KKN
4. Iklan Tentang Kenakalan Remaja dan Kriminal a. Masa Depan Remaja Pesan
iklan
berjudul
“Masa
Depan
Remaja”,
menyampaikan pesan kepada agar orang tua dan para pendidik untuk senantiasa membimbing putra-purtrinya dan murid didiknya tentang pribadi sholeh. Pada usia remaja saat seseorang
127
mencari jati diri dan pada usia ini emosi anak tidak stabil atau bergejolak,
kewajiban
orang
tua
sebagai
pembimbing
mempersiapkan mentalnya memasuki gerbang pendewasaan pribadi anak agar terhindar dari kenakalan remaja. b. Waspada Dalam Kendaraan Pesan iklan berjudul “Waspada Dalam Kendaraan” menyampaikan pesan pada masyarakat untuk mewaspadai terhadap
bentuk
kejahatan
dimana
pelaku
menawarkan minuman. Minuman tersebut
berpura-pura
ternyata sudah
dicampur dengan obat bius, setelah korban tak sadarkan diri karena pengaruh minuman tadi, maka pelaku kejahatan beraksi merampas harta benda yang dikenakan atau yang dibawa korban, maka masyarakat dihimbau untuk tidak mengenakan perhiasan berlebihan karena dapat merangsang orang lain melakukan kejahatan. Kejahatan dewasa ini semakin merajarela tidak peduli suasana ramai apalagi situasi sepi, tindak kejahatan bukan hanya ada niat tetapi juga ada kesempatan maka masyarakat harus waspada. Partisipasi penegak hukum dan masyarakat diperlukan untuk menindak kejahatan. c. Cablek Pesan iklan berjudul “cablek”, menyampaikan pesan bahwa pelaku tindak kejahatan dewasa ini semakin menjadi-jadi
128
baik kasat mata maupun tidak kasat mata atau dengan ilmu gendam, yaitu ilmu hitam yang memanfaatkan setan, jin atau mahluk gaib lainnya untuk membantu pelaku kejahatan agar korban tidak sadar diri kalau ditipu. Salah satu caranya pelaku menepuk bahu korban. Dalam ajaran islam perbuatan ini termasuk perbuatan syirik yaitu memohon pertolongan selain Allah SWT dan Allah sulit untuk mengampuni dosanya, kecuali pelaku benar-benar bertaubat memohon ampun dan tidak akan mengulangi perbuatan itu. KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul Tujuan Iklan Kategori Materi Akhlak Masa Depan Memberi anjuran kepada pendengar tentang kewajiban orang tua dan kaum Remaja pendidik untuk membimbing putra-putri dan anak didik guna mempersiapkan mental anak untuk menjadi pribadi yang sholeh untuk menapak masa depan yang cerah. Waspada Kriminalitas Memberi peringatan kepada pendengar Dalam masyarakat umum agar waspada Kendaraan terhadap trik tindak kejahatan orang dengan pura-pura menawarkan minuman. Cablek Memberi informasi kepada pendengar untuk selalu waspada dan hati-hati terhadap tindak kejahatan bila dengan cara yang menepuk bahu yang berniat jahat karena biasanya mereka menggunakan ilmu gendam atau ilmu hitam.
Kriminalitas
129
5. Iklan Pesan Tertib Berlalu Lintas a. Tanpa Lampu Pesan iklan berjudul “Tanpa Lampu”
menyampaikan
pesan untuk pengguna sepeda motor agar mentaati peraturan lalu lintas
perihal menyalakan lampu pada malam hari supaya
terhindar dari kecelakaan dijalan raya. Taat hukum sama halnya dengan taat Agama, karena dalam islam umatnya diperintah untuk taat Allah, Rasul dan Ulil amri. b. Parkir Sembarangan Pesan
iklan
berjudul
“Parkir
Sembarangan”,
menyampaikan pesan bahwa, untuk mendukung kelancaran berlalu lintas dan mencegah kemacetan, masyarakat diharuskan parkir pada tempatnya. Sesungguhnya parkir pada tempatnya mencerminkan budaya disiplin, disiplin itu indah dan Allah SWT menyukai keindahan. c. Kesabaran Pesan iklan berjudul “Kesabaran”, memuat pesan untuk para pengguna jalan agar sabar, sopan, tenggang rasa, tidak menyerobot atau
menyalip saat lalulintas padat merupakan
tindakan terpuji dalam lalulintas untuk mendukung kelancaran dan ketertiban di jalan raya. Sesungguhnya sifat orang berakhlak terpuji tercermin pada perilakunya,
tertib lalulintas selain
menghindari kecelakaan untuk diri sendiri juga keselamatan orang lain.
130
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul Tujuan Iklan Kategori Materi Memberi himbauan kepada pendengar Peraturan Lalulintas Tanpa tentang mentaati peraturan lalu lintas Lampu salah satunya menyalakan lampu pada malam hari untuk menghindari kecelakaan. Memberi himbauan kepada pendengar Peraturan Lalulintas Parkir Sembarangan untuk mempakirkan kendaraan pada tempatnya. Kesabaran
Memberi himbauan kepada masyarakat Peraturan Lalulintas pendengar untuk bersikap sabar, tertib dalam berlalu lintas dijalan raya.
6. Tema Kebersihan dan Kesehatan a. Perlu Kandang Pesan iklan berjudul “Perlu Kandang”, merupakan pesan supaya masyarakat yang memelihara binatang piaraan untuk mengandangkan hewan piaraannya, agar tidak merusak tanaman demi menjaga lingkungan tetap bersih. Hal ini sesuai dengan prinsip agama Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman. b. PSN Pesan iklan berjudul “PSN”, menyampaikan pesan bahwa, pemberantasan sarang nyamuk atau disingkat PSN merupakan cara efektif untuk pemberantasan demam berdarah. Dalam islam usaha menyelamatkan jiwa dari bahaya yang mengancam merupakan keharusan sehingga anggota keluarga terhindar dari penyakit demam berdarah.
131
c. Waspada DB Pesan iklan berjudul “Waspada DB”, menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa, untuk menghindari terjangkitnya demam berdarah masyarakat perlu menyingkirkan tempat atau media berkembangbiaknya nyamuk aides aygepti. Hendaknya masyarakat mempelajari gejala-gejala timbulnya penyakit demam berdarah diantaranya demam tinggi suhu badan lebih dari 38 derajat celcius,
tidak berhenti selama satu minggu,
terdapat bintik-bintik merah. Bila tanda itu ada pada anak maka segera menghubungi dokter minta bantuan. Yang lebih terpenting
untuk
mengatasi
DB
masyarakat
hendaknya
berprinsip ”mencegah lebih baik dari mengobati”. d. TBC Pesan iklan berjudul “TBC”, menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai penyakit TBC, TBC merupakan penyakit menular tapi bisa diobati asal minum obat secara teratur dan mau memeriksakan diri secara rutin insya Allah sembuh, karena dimata Allah tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Ternyata berobat untuk penyakit TBC gratis, masyarakat bisa minta ke puskesmas atau poliklinik kesehatan desa. Adapun ciri-ciri orang menderita TBC antara lain: batuk lebih tiga hari, demam tinggi, berkeringat setiap malam
132
walaupun tidak melakukan aktivitas apapun, nyeri di dada dan sesak nafas, keluar lendir bercampur darah, berat badan terus turun hari demi hari. e. Demam Berdarah Tiga-M Pesan iklan berjudul “Demam Berdarah Tiga-M”, menyampaikan
pesan
pada
masyarakat
bahwa,
untuk
pencegahan demam berdarah masyarakat perlu melakukan dengan TIGA M yaitu, menguras tandon air, menguras bak mandi dengan teratur, menutup tandon dan mengubur barangbarang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk Aides Aygepti. Selama ini masyarakat dalam pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah dengan pengasapan, padahal pengasapan tidak menjamin tuntas. Sedangkan dengan Tiga-M pemberantasan nyamuk demam berdarah dibasmi dari jentik-jentiknya. f. Kebersihan Selokan Pesan iklan berjudul “Mencegah Banjir”, menyampaikan pesan bahwa, untuk mencegah banjir salah satu tindakan adalah masyarakat tidak membuang sampah di selokan. Bencana banjir yang akhir-akhir ini yang melanda Negeri ini sudah menjadi rutinitas tahunan, yang masyarakatnya tidak mau belajar dari kejadian bencana banjir sebelumnya. Kebiasaan buruk yang membudaya di masyarakat yaitu membuang sampah di selokan atau di sembarang tempat.
133
g. Mencegah Banjir Pesan iklan berjudul “Mencegah Banjir”, menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa, untuk mencegah banjir yang perlu diperhatikan masyarakat adalah kebersihan lingkungan. salah satunya adalah kebersihan selokan dari sampah. Hal ini dibutuhkan kepedulian agar lingkungan asri, indah dan jauh dari sampah. h. Menjaga Kebersihan Pesan
iklan
berjudul
“Menjaga
Kebersihan”,
menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna jalan untuk menjaga
kebersihan
dengan
tidak
membuang
sampah
sembarangan dan diminta menyediakan tempat sampah di dalam mobil. Kepedulian menjaga kebersihan dimulai pada diri sendiri agar generasi selanjutnya mempunyai budaya hidup bersih. i.
Merokok Pesan iklan berjudul “Merokok” menyampaikan pesan bahwa merokok merupakan hak seseorang, namun perokok juga harus memperhatikan hak orang lain, serta menjadi perokok yang sopan yaitu tidak merokok dalam kendaraan umum, tempat antrean, ruang ber AC, serta tempat-tempat ada larangan merokok.
134
Bahwa setiap hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain seperti halnya merokok. Selain merugikan orang lain merokok juga merugikan diri sendiri yaitu merokok dapat merusak kesehatan dan pemborosan. Merokok
menurut
penulis
merupakan
aktivitas
pemborosan yang tak selayaknya dilakukan umat muslim. Lebih baik uang yang semestinya untuk membeli rokok taruh saja dari perokok 50 juta orang di negeri ini bila rata-rata perorang menghabiskan dana 10 ribu perminggu maka total uang terkumpul mencapai 500 milyard atau 0,5 trilyun perminggu. Dana sebesar itu bila digunakan kemaslahatan umat, penulis yakin besar manfaatnya untuk kemakmuran negeri ini (Majalah Ummi, edisi No.01/tahun XVII Mei 2005: 79).Tujuan ibadah dalam Islam bukan hanya bagaimana umat terhindar dari api neraka dan bagaimana umat bisa masuk surga namun kesolehan sosial harus mendapat perhatian memelihara akhlak yang luhur menyangkut kepentingan masyarakat. j. Bersih-Bersih Lingkungan Pesan
iklan
berjudul
“Bersih-bersih
lingkungan”
menyampaikan pesan agar masyarakat berbudaya bersih yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungannya masing-masing. Dalam ajaran Islam Rasulullah SAW menegaskan bahwasanya “kebersihan itu adalah sebagian dari iman“ berarti
barang
135
siapa belum bisa bersikap bersih maka belum bisa dianggap orang beriman k. Sungai Bukan Tempat Sampah Pesan iklan berjudul “Sungai Bukan Tempat sampah” merupakan peringatan keras kepada masyarakat jangan sekalikali membuang sampah di sungai karena bisa mengakibatkan banjir dan mengakibatkan kesengsaraan bagi para korbannya, masyarakat diharuskan membuang sampah pada tempatnya. Jika sikap disiplin sudah membudaya di masyarakat kita terutama umat Islam, niscaya yang namanya bencana alam karena faktor olah manusia tidak akan terjadi atau bisa minimalkan. Hal kecil berdampak buruk seperti membuang sampah di sungai, bisa jadi malapetaka banjir akan melanda. Maka perlu kesadaran umat untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya, dengan kata lain buanglah sampah pada tempatnya
136
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MAYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Kategori Materi Kebersihan
Perlu Kandang
Menghimbau masyarakat untuk mengandangkan hewan piaraan agar tidak merusak tanaman dan menjaga lingkungan tetap bersih.
PSN
Menghimbau masyarakat untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di lingkungan masyarakat secara massal, serentak dan teratur.
Kesehatan
Waspada DB
Menghimbau masyarakat pendengar peduli terhadap DB karena faktor perubahan musim.
Kesehatan
TBC
Himbauan kepada masyarakat yang merasa memiliki penyakit TBC diminta untuk memeriksakan diri guna mendapatkan perawatan kesehatan dengan pengobatan secara gratis, baik di poliklinik desa maupun puskesmas.
Kesehatan
Demam Berdarah Tiga-M
Mengajak masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah dengan tigaM
Kesehatan
Kebersihan Selokan
Peringatan dan larangan bagi masyarakat membuang sampah di selokan untuk mewaspadai banjir dengan cara selokan bersih dari sampah
Kebersihan
Mencegah Banjir
Mengajak Pendengar untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dan sampah agar terhindar dari bencana banjir
Kebersihan
Menjaga Kebersihan
Himbauan kepada pendengar pengguna jalan agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, sediakan tempat sampah di dalam mobil.
Kebersihan
137
Larangan kepada pendengar untuk tidak merokok ditempat umum atau tempattempat larangan merokok. Perokok dianjurkan menjadi perokok yang sopan dengan memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Kebersihan dan Kesehatan
Bersih-bersih Ajakan kepada pendengar untuk bersihbersih lingkungan yang dimulai dari Lingkungan rumah masing-masing dan dari sekarang, karena bersih itu indah.
Kebersihan
Memberi Peringatan kepada pendengar agar tidak membuang sampah di sungai yang bisa menyumbat aliran sungai akibatnya, banjir bisa terjadi.
Kebersihan
Merokok
Sungai Bukan Tempat Sampah
7. Tema Iklan Pelestarian Alam a. Tebang Tanam Pesan iklan berjudul “Tebang tanam”, menyampaikan pesan bahwa tanaman keras yang tumbuh di pegunungan adalah pengikat air pada musim penghujan dan mengeluarkan sebagai mata air pada musim kemarau. Kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup harus masyarakat lakukan demi kenyamanan dan kesejahteraan bersama. Maka yang perlu dilakukan masyarakat adalah: tebang tanam dan mencegah kebakaran hutan, penebangan pohon secara membuang sampah di sungai.
beraturan, tidak
hal ini untuk menghindari
bencana banjir dan tanah longsor di musim hujan serta bencana kekeringan di musim kemarau. Sesungguhnya kelestarian hutan
138
menjamin tersedia air dan mencegah kekeringan di
musim
kemarau. b. Tanah Longsor Pesan iklan berjudul “Tanah Longsor”, menyampaikan pesan agar masyarakat terhindar tanah longsor maka yang perlu dilakukan adalah membuat trucuk atau embun pada kantong air yang ada di sekitar hutan dan jangan menebang tanaman keras tanpa mengganti tanaman baru, sebab tanaman keras merupakan penguat pada lahan labil atau miring. Tidak menggunduli hutan dan satu hal yang perlu diperhatikan jika membangun rumah jangan ditempat labil untuk menghindari tanah longsoran . c. Kerusakan Alam Pesan iklan berjudul “Kerusakan Alam”, mengingatkan kaum muslimin dan masyarakat umum untuk selalu menjaga alam ini sebagai karunia Allah SWT dan senantiasa menjaganya, agar komponen alam ini tetap terjaga ekosistemnya untuk masa yang akan datang. Rusak nya ekosistem alam ini karena olah tangan manusia sebagaimana firman Allah SWT dalam AlQuran surat Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi :
ﺾ ﻌ ﺑ ﻢﺬِﻳ ﹶﻘﻬﺱ ِﻟﻴ ِ ﺎﻳﺪِﻱ ﺍﻟﻨﺖ ﹶﺃ ﺒﺴ ﺎ ﹶﻛﺤ ِﺮ ِﺑﻤ ﺒﺍﹾﻟﺮ ﻭ ﺒﺩ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ ﺎﺮ ﺍﹾﻟ ﹶﻔﺴ ﻬ ﹶﻇ ﻮ ﹶﻥﺮ ِﺟﻌ ﻳ ﻢ ﻌﻠﱠﻬ ﻋ ِﻤﻠﹸﻮﺍ ﹶﻟ ﺍﱠﻟﺬِﻱ Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
139
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Ruum:41) (Al-Qur’an dan Terjemah, 1996: 326) d. Pertiwiku Pesan iklan berjudul “Pertiwiku”, mengandung pesan bahwa negeri ini sekarang banyak dilanda bencana dari tsunami, flu burung, gempa bumi, banjir tanah longsor yang lebih mengerikan lagi kapal tenggelam, pesawat jatuh. Disisi lain memang kita sedang diuji namun bencana itu datang karena kelalaian manusianya sendiri. Maka sebagai generasi muda indonesia, dianjurkan jangan ikut-ikutan merusak alam, karena lestarinya alam juga lestarinya Indonesia. e. Waspada Banjir BIKK Pesan iklan berjudul “Waspada Banjir BIKK”, berisi tentang banyaknya tempat di negeri ini yang dilanda banjir yang di akibatkan oleh olah tangan manusia seperti: menggunduli hutan, buang sampah sembarangan, saluran ditutup sehingga mengakibatkan banjir. Iklan waspada banjir oleh BIKK juga menghimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian alam. f. Antisipasi Banjir Pesan iklan berjudul “Antisipasi Banjir”, menyampaikan tentang banjir merupakan musibah sekaligus ujian untuk orangorang yang sabar, karena dengan sabar hati kita bisa ikhlas
140
menerima cobaan, jangan sampai seorang hamba durhaka pada Allah SWT tidak ridho atas musibah yang diturunkan-Nya. Bencana banjir, tanah longsor dan segala kerusakan dimuka bumi ini sebenarnya olah tangan manusia, seperti penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. Disini dibutuhkan partisipasi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan agar terhindar banjir dan bencana lainnya. Dan yang lebih penting lagi manusia dan alam merupakan karunia Allah SWT sepatutnya untuk dijaganya. KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Judul
Tujuan Iklan
Kategori Materi
Tebang Tanam
Himbauan kepada pendengar untuk peduli terhadap kelestarian hutan agar tidak terjadi bencana tanah longsor dan bencana banjir.
Kerusakan Alam
Mengajak pendengar untuk peduli terhadap kelestarian alam, agar ekosistem didalamnya tidak rusak untuk kelangsungan hidup anak cucu.
Pelestarian Alam
Pertiwiku
Pesan mengajak generasi muda untuk berbuat hal yang berguna untuk kelestarian alam indonesia.
Pelestarian Alam
Waspada Banjir BIKK
Menghimbau kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana banjir seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunduli hutan, dan tidak menutup saluran air agar air mengalir lancar.
Antisipasi Bencana Banjir
Antisipasi Banjir
Pesan menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, banjir dalam hal ini banyak ditimbulkan olah manusia seperti penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan hingga saluran air
Pelestarian Alam
Antisipasi Bencana Banjir
141
mampet. Disini dibutuhkan partisipasi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan agar terhindar banjir.
Mengenai materi atau pesan dakwah ialah ajaran agama Islam dan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Ajaran-ajaran Islam baik yang secara implisit maupun problematika bermasyarakat inilah yang wajib disampaikan kepada pendengar
dan mengajak masyarakat agar mau
menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar pesan ajaran-ajaran islam benar-benar dapat diketahui, dipahami, dihayati, dan diamalkan. Sehingga mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuanketentuan agama islam serta menjadi masyarakat yang taat pada hukum negara. Adapun materi atau pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang mencakup bidang Akidah, Syariah, Akhlak, Narkoba, KKN, Kriminalitas, Peraturan Lalulintas, kebersihan, kesehatan, Pelestarian Alam tata-tertib lalulintas, antisipasi banjir, pelestarian alam yang menurut penulis sudah sesuai dengan materi dan cukup representatif, ketiga ajaran islam itu berpusat untuk memperbaiki hati supaya berperilaku tawakal baik terhadap Tuhannya, sesama dan terhadap alamnya. Dalam materi atau pesan iklan layanan masyarakat yaitu akidah, syariah, akhlak sebagai sebuah landasan kebutuhan pengetahuan masyarakat agar memiliki kesadaran sikap dan perubahan perilaku untuk kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan data yang diperoleh di RRI Semarang, secara garis besar telah menjawab berbagai
142
persoalan dimasyarakat yang kesemuanya masih berpegang pada sumbernya yaitu al-Qur’an dan as-sunnah serta fenomena permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Al-Qur’an merupakan sumber utama materi atau pesan dakwah yang harus disampaikan dengan jalan dakwah, pesan dakwah iklan layanan masyarakat perlu mengalami perubahan-perubahan, karena disesuaikan apa yang menjadi permasalahan umat terutama
pada sisi
perpaduannya sebagai suatu kesatuan akidah, syariah, dan akhlak, sangat membangun pemahaman islam yang diperlukan agar keberagamaan seorang muslim tidak lagi secara parsial, sehingga perilaku islam yang kaffah dapat ditampilkan, tetapi berdasarkan hasil penelitian pesan dakwah iklan layanan masyarakat yang ditampilkan RRI Semarang Kurang dari sentuhan artistik terutama suara artis, selama ini lebih banyak suara orang tua yang terdengar dari pada suara anak muda atau anak-anak. Akidah merupakan ketaukidan sangat fondamen yang perlu dipupuk terus agar tidak terjadi erosi keimanan, maka dengan penambahan pesan dakwah dari segi akidah diharapkan memupuk keimanan seseorang sehingga mampu terpelihara dengan baik. 1. Akidah Pesan dakwah yang berkaitan dengan materi akidah, Akidah adalah sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam BAB II Akidah merupakan fondamen yang menjadi dasar untuk memberi arah bagi hidup dan kehidupan seoarang
143
muslim. Akidah merupakan satu pola dari kepercayaan melahirkan bentuk keimanan dan sebagai titik pusatnya adalah taukid, yang termasuk pesan dakwah dalam Iklan Layanan Masyarakat meliputi beberapa iklan dengan judul, Surat Al Anfal Ayat 2-3, Beramal, Ironi dan Pungkasane Jaman 2. Syariah Pesan dakwah yang berkaitan dengan materi syariah, syari’ah, sebagaimana telah dijelaskan dalam BAB II Syariah merupakan peraturan-peraturan yang disyari’atkan oleh Allah SWT untuk umat manusia, baik secara terperinci maupun pokoknya saja, kemudian Rasulullah memberikan keterangan dan penjelasan. Adapuan pesan atau materi yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyarakat, diantaranya: Sholat 5 Waktu, Sholat Jumat, Halal Haram, Hadits Abu Dawud. 3. Masalah Akhlak Materi dakwah yang berkaitan dengan akhlak sebagaimana telah dibahas dalam bab II, akhlak merupakan pendidikan jiwa agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat tercela dan dihiasi dengan sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan, tolong-menolong dan sifat yang lain. Adapuan pesan atau materi yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyarakat, diantaranya: Budi Pekerti, Peran Ibu, Masa Depan Remaja.
144
4. Masalah Campuran Syariah dan Akhlak Materi dakwah yang berkaitain dengan syariah dan akhlak, adapun pesan atau materi yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat diantaranya berjudul: Surat Ali-Imron ayat 102, Surat AnNur Ayat 56, Surat Al-baqarh Ayat 153, Berinfak. 5. Masalah Narkoba Materi iklan yang berkaitan dengan narkoba merupakan masalah-masalah yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang beredar dimasyarakat umum berkaitan dengan hukum Negara RI, seperti: ganja, sabu-sabu, psikotropika, dan sejenisnya. Iklannya meliputi: Narkoba (kekuatan iman), Narkoba Pemuda. 6. Masalah KKN Materi iklan yang berkaitan dengan korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan masalah-masalah yang berhubungan dengan kecurangan yang dapat merugikan Negara dan masyarakat umum. Iklannya meliputi: Ambrastho Korupsi, Merusak Moral. 7. Masalah Kriminalitas Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah tindak kriminal yang dilakukan oleh oknum tertentu yang merugikan korban dan masyarakat lainnya. Iklannya meliputi: Waspada Dalam Kendaraan, Cablek.
145
8. Masalah Peraturan Lalulintas Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah tata-tertib berlalu lintas. Iklannya meliputi: Tanpa Lampu, Parkir Sembarangan, Kesabaran. 9. Masalah Kebersihan Materi
iklan
yang
berkaitan
dengan
masalah-masalah
kebersihan lingkungan. Iklannya meliputi: Perlu Kandang, Kebersihan Selokan, Mencegah Banjir, Menjaga Kebersihan, Bersih-bersih Lingkungan, Sungai Buka Tempat Sampah. 10. Masalah Kesehatan Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan. Iklan nya meliputi: PSN, Waspada DB, TBC, Demam Berdarah Tiga-M 11. Masalah kebersihan dan Kesehatan Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah kebersihan dan kesehatan. Iklan nya meliputi: Merokok. 12. Masalah Pelestarian Alam Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah kelestarian alam. Iklan nya meliputi: Tebang Tanam, Kerusakan Alam, Pertiwiku.
146
13. Masalah Antisipasi Bencana banjir Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah antisipasi bencana alam. Iklan nya meliputi: Waspada Banjir BIKK, Antisipasi Banjir.
4.2. Analisis Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat Siaran Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang 4.2.1. Faktor Penunjang 1. Melimpah nya materi yang bisa di jadikan pesan Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang baik dari buku-buku maupun keadaan sosial masyarakat. 2. Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah mayoritas adalah pemeluk agama Islam sehingga mendapatkan dukungan dalam mengembangkan dakwah Islamiyah salah satunya melalui Iklan Layanan Masyarakat. 3. Mudah dijangkau oleh para pendengar karena Radio yang mudah dibawa kemana-mana dan karena melalui dakwah lisan orang hanya bermodalkan pendengaran tak perlu menghadiri majlis. 4. SDM (sumber daya manusia) yang cukup secara akademik maupun kemampuan yang memadahi memungkinkan iklan layanan masyarakat di RRI Semarang banyak tergarap dengan baik.
147
5. Teknologi dan prasarana yang menunjang seperti studio siaran, studio
rekaman
serta
tersedianya
computer
dan
internet
memudahkan krew RRI Semarang memperoleh informasi untuk diakses sebagai penunjang iklan layanan masyarakat lebih variatif dan kreatif. Setiap media mempunyai karakteristik masing-masing yang harus diakrabi atau dikenali. Kelebihan radio misalnya dengan kemampuannya mampu mempengaruhi afeksi pendengar melalui menvisual audio ke benak pendengar dengan kreativitas brilliant sehingga apa yang diinginkan pengiklan mengena sekaligus memberi pilihan pendengar untuk bersikap, selanjutnya pendengar akan tergerak bertindak. Dalam hal ini pengiklan RRI Semarang menghendaki pendengar untuk tergerak terhadap pesan iklan yang disampaikan yaitu iklan-iklan dengan tujuan amar ma’ruf nahi munkar. 4.2.2. Faktor Penghambat 1. Kesulitan mendapatkan artis pengisi suara produksi iklan terbentur minimnya dana, selama ini pengisi suara iklan RRI Semarang diisi oleh para crew yang ada. Walaupun adakalanya cocok dengan materi iklannya. 2. Padatnya jadwal rekaman, sehingga produksi iklan layanan masyarakat terhambat sehingga harus menunggu.
148
3. Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam menyampaikan pesan iklan. Dalam bentuk mengamalkan serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Perbedaan gaya penulisan antar progama yang menyebabkan tidak kesesuaian iklan terhadap target pendengar. 5. Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada ditepi kurang
menguntungkan,
gelombang
frekwensi
yang
ideal
ditengah-tengah. 6. Hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif disebabkan faktor usia, krew RRI Semarang rata-rata berusia 40 tahun keatas. Dari sekian faktor penghambat di atas yang paling penulis soroti adalah masalah jadwal produksi dan pengisi suara (artisnya). Dalam kerja harian RRI Semarang, ketika penulis melakukan penelitian tanggal 7-16 November 2007, terlihat belum ada jadual produksi yang tersusun rapi, “siapa yang cepat dia yang dapat” sehingga mengakibatkan ada kalanya program acara yang tertunda produksi atau rekaman nya karena harus menunggu termasuk produksi iklan
layanan
masyarakat.
Hendaknya
pihak
RRI
Semarang
memperhatikan hal itu karena berpengaruh juga terhadap iklan-iklan yang akan disiarkan. Mengingat masyarakat dalam dinamika kehidupannya penuh problematika yang komplek sehingga RRI Semarang sebagai penyiaran publik sekaligus sebagai institusi sosial
149
turut andil dalam pemecahan masalah, salah satunya melalui pesan iklan nya sekaligus sebagai media dakwah yang efektif. Faktor
penghambat
siaran
iklan
layanan
masyarakat
selanjutnya yang penulis soroti adalah pengisi suara atau artisnya. Suara gaya bahasa iklan radio lebih penting dibandingkan dengan tata bahasa, karena iklan menggunakan bahasa lisan atau percakapan. Untuk mendapatkan moment yang pas diindera telinga pembuat iklan harus menyesuaikan karakter dan tokoh (artis) yang diminta oleh naskah iklan itu, bila dibutuhkan suara remaja maka karakter dan tokohnya harus remaja, bisa diganti kecuali si tokoh itu bisa memanipulasi karakter dan suaranya. Apa yang terjadi di iklan layanan masyarakat produksi RRI
Semarang, kemampuan untuk
memanipulasi karakter tokoh dan suara terbukti tidak berhasil seperti diiklan Narkoba (pemuda) disitu dibutuhkan suara dan karakter pemuda namun yang terdengar suara dan karakter tante-tante atau bisa dibilang ibu-ibu. Maka solusinya RRI Semarang harus merekrut karyawan generasi muda atau kerja sama dengan biro periklanan sehingga tujuan untuk mempersuasi pendengar dapat tercapai sesuai dengan tujuan pemutaran iklan di Radio.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 1. Iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang yang disiarkan selama periode 2006 mempunyai tujuan mengajak, menghimbau dan
memberi
informasi
tentang
masalah
yang
diiklankan
atau
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Setelah dianalisis materi iklannya, layak dinilai sebagai pesan dakwah. Terlepas dari visi dan misi RRI itu sendiri, program iklan ini juga sesuai dengan tujuan iklan layanan masyarakat dan tujuan dakwah yaitu sama-sama bertujuan untuk kemaslahatan umat demi mendidik masyarakat beriman dan bertaqwa. Selain itu agar masyarakat mempunyai kualitas keimanan dan kesolehan sosial yang tinggi baik terhadap lingkungan maupun dalam kehidupan masyarakat yang tertib dalam rangka untuk taat kepada Allah, Rasul dan pemimpin. 2. Faktor penunjang Faktor penunjang terselenggaranya siaran iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, meliputi materi dakwah yang berlimpah memungkinkan pesan iklan nya sangat banyak dan beragam, dukungan masyarakat muslim semakin memberi semangat seseorang yang bekerja sambil berdakwah, karyawan-karyawan RRI Semarang misalnya. mad’u tidak perlu mengunjungi majlis merupakan keuggulan Radio
150
151
membuat dakwah mudah disyiarkan, dan kecanggihan teknologi yang mendukung dakwah sekarang lebih variatif dalam kemasan nya, salah satunya melalui iklan layanan masyarakat. 3. Faktor penghambat Faktor penghambat siaran iklan layanan masyarakat di RRI Semarang sebagai pesan dakwah. Keterbatasan beaya, artis, dan padatnya rekaman RRI mampu mengoptimalkan apa yang dimiliki sehingga masih memberikan sumbangsih terhadap perkembangan dakwah melalui iklan layanan masyarakatnya. 5.2.Saran-Saran Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, maka ada beberapa hal yang penulis ajukan sebagai saran-saran antara lain: 1. RRI Semarang perlu memikirkan bagaimana hasil akhir iklan layanan masyarakat menjadi iklan yang elegan, menarik dan berkualitas, dengan jalan perekrutan orang-orang yang punya jiwa seni tinggi dalam hal pembuatan iklan. 2. Menciptakan metode baru yang sekiranya bisa menarik pendengar terutama dalam iklan layanan masyarakat, misalnya mengadakan sayembara penulisan skrip iklan, atau demo iklan keluar agar masyarakat tidak menganggap iklan layanan masyarakat pengganggu siaran radio.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz, Juma’ah Amin, 1997. Fiqih Dakwah, Solo: PT. Intermedia Abda, Muhaimin. 1994. Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya, Al-Ikhlas Abdullah, Dzikron. 1989. Metodologi Dakwah, Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Abdurrahman. 1971. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: PT Alumni Amin, Mansur. 1997. Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: PT. Al-. Amin Press. Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta. Aziz,Ali Moh. 2004. Ilmu Dakwah . Jakarta: PT Prenada Media
Effendy, Onong Uchjana. 1981. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Alumni. _______1989. Kamus Komunikasi. Bandung: CV.Mandar Maju. Fahmi, A. Alatas, Dr. 1997. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta: PT Yayasan Pengkajian komunikasi Masa Depan (YPKMD), Farbe, AD. 1997. How to Produce Successful Advertising (Kiat Sukses membuat Iklan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah , Jakarta: PT. Pedoman Ilmu. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Undang-Undang Penyiaran Dan Pers. 2005. Bandung: Fokusmedia Anggota IKAPI. Jamaluddin Kafie. 1993. Psikologi Dakwah, Kantor Departemen Agama. Kusnawan, Aep. Komunikasi Penyiaran Islam, Mengembangkan Tabligh Melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, dan Media Digital. Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati. Majalah Ummi, edisi No. 01/tahun XVIII. Mei 2005, hlm 79.
152
153
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional Yogyakarta: Pustaka Populer LkiS Masruroh. 2000. Nilai Guna Poster Sebagai Media Dakwah (Studi tentang Tanggapan Masyarakat Di Kecamatan Semarang Timur Terhadap Poster Bermuatan Dakwah) (Tidak dipublikasikan. Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2000). Muftaminah. 2005. Kekuasaan Televisi Dalam Kontruksi Sosial Kulit Putih Sebagai Kecantikan Ideal. (Skripsi, tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang). Munasifah, Siti. 2005. Rasisme Dalam Iklan Televisi (Analisis Wacana Rasisme Dalam Iklan Produk Pemutih Kulit), (Skripsi tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang). Noviani, Ratna. 2002 Jalan Tengah Memahami Iklan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offest. Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University Press. Nawawi, Hadari. 1997. Metode Penelitian Sosial, Jakarta, Rineka Cipta. Saesari, Tressa. 2006. Studi Persepsi Terhadap Iklan Lux Di Televisi, (Skripsi, tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang. Sanwar,Aminuddin. 1985. Pengantar Studi Ilmu Dakwah. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Shihab, M Quraish, 2004. Membumikan Al-Qur’an dan Fungsi Dari Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: PT Mizan. Shimp, Terence A. 2000. Promosi Periklanan dan Penjualan (Komunikasi Pemasaran). Jakarta: PT. Erlangga Sumartono. 2002. Terperangkap Dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi), Bandung: Alfabeta. Sunarjo dan Sunarjo, Djoenaesih. 1983. Komunikasi, Persuasif dan Retoika, Yogyakarta, LIBERTY. Supranto. 1997. Metode Riset, Jakarta, Rineka Cipta. Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya, Al Ikhlas. Syam, Nur. 1991. Metodologi Penelitian Dakwah, Solo, Ramadhani.
154
Tasmara, Toto.1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratama.
Wafiyah dan Pimay, Awaluddin. 2005. Sejarah Dakwah. Semarang: RaSAIL. .Widyatama, Rendra. 2005, Pengantar periklanan. Jakarta, Buana pustaka Indonesia. Yuwono, Budi. 2004. Iklan Dalam Tinjauan Semiotika (Studi Semiotika Terhadap Iklan”Tebar Hewan Kurban 2004 Dompet Dhuafa Republika”Pada Media Surat Kabar) Jurnal Ilmu komuinikasi, Vol 2, Nomor 2, MeiAgustus hlm 184. Ya’qub, Hamzah. 1992.Publistik Islam, (Teknik Da’wah dan Leadership), Bandung, CV. Diponegoro. Referensi Non Buku Deskripsi Acara Siaran Programa LPP RRI Semarang Tahun 2007 Dokumen Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, Tanggal 8 November 2007 Wawancara dengan, Bambang Kusharjono: Seksi Layanan Publik RRI Semarang Tanggal 8, 9, 12,13 dan 15 November 2007.