RESPON MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELAS MALAM DI RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM JAKARTA (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh : ARIPIN NIM : 203051001421
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M
RESPON MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELAS MALAM DI RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM JAKARTA (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh : ARIPIN NIM : 203051001421
Pembimbing
Drs. Suhaimi,M.Si NIP : 150 270 810
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul ”RESPON MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM ACARA KELAS MALAM DI RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM JAKARTA (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desemberr 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 10 Desember 2008
Ketua Merangkap Anggota
Drs. H. Mahmud Djalal, M.A NIP :150 202 342
Sekretaris Merangkap Anggota
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A NIP : 150 299 324
Anggota
Penguji I
Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP : 150 244 766
Penguji II
Drs. Wahidin Saputra, M.A NIP : 150 276 299
Pembimbing
Drs, Suhaimi M.Si NIP : 150 270 810
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 23 September 2008
ARIPIN
ABSTRAK ARIPIN Respon Masyarakat Terhadap Program Kelas Malam Di Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang). Radio sebagai media massa memiliki peranan yang sangat dibutuhkan karena radio memiliki pendengar yang tidak kalah banyaknya dari media elektronik lainnya, seperti televisi. Penulis melihat ada suatu acara yang tidak dimiliki oleh radio lain yaitu acara Kelas Malam yang menyuguhkan acara interaktif dengan pendengar, sehingga para pendengar dapat berdialog secara langsung oleh penyiar dan pendengar lainnya pada acara tersebut yang pada gilirannya masyarakat pendengar dapat lebih memahami acara Kelas Malam. Dibandingkan dengan media lain, radio memiliki banyak kelemahan, diantaranya: mudah dilupakan karena hanya berbentuk suara dan pastinya tidak tertulis. Disinilah sebenarnya dipertaruhkan kredebilitas seorang penyiar agar apa yang disampaikan dapat diingat. Nara sumber menjembatani kelemahan tersebut dengan memberikan masukan yang bermanfaat bagi para pendengarnya. Metodologi penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dan dengan metode deskriftif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumbersumber tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi,dokumentasi, serta kuisioner. Dari penelitian ini penulis menemukan bahwa kekuatan metode yang diterapkan oleh narasumber program Kelas Malam, dan ternyata halnya cukup fantastis dimana kini banyak pendengar yang mulai menerapkan apa yang mereka dapatkan dari program Kelas Malam. Hal ini dirasakan secara langsung oleh Radio ARH Global sebagai penyiar acara Kelas Malam adalah tingginya respon pendengar dengan acara Kelas Malam. Melalui program Kelas Malam banyak pendengar yang tahu bahwa dengan radio kita dapat memperoleh informasi tanpa harus membedakan jenis kelamin, usia, golongan, terbukti dengan sudah ditayangkan 500 episode program acara Kelas Malam.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat beserta salam tidak lupa senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya dari jalan kegelapan kejalan terang benerang.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan segala pihak, baik berupa materiil maupun moril, berupa saran-saran, bimbingan, nasehat dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah semestinya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah berjasa, diantaranya kepada :
1. Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Murodi, MA dan para pembantu Dekan, yang telah member ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini. 2. Ketua Jurusan Program Non Reguler Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dra. H. Asriati Jamil, M.Hum beserta jajarannya yang telah memberikan kemudahan selama perkuliahan berlangsung.
ii
3. Drs. Suhaimi,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan memotivasi penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis dapat meyelesaikan studinya. 5. Teristimewa Kedua Orang Tua Penulis Ayahanda Tercinta Sumardi Dan Ibunda Tumirah yang tanpa kenal lelah dan pamrih senantiasa mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan studinya. Do’a dan pengharapan yang tak henti-hentinya membuat penulis tegar dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan cobaan ini. Budi baikmu tidak pernah penulis lupakan sepanjang massa. Serta adik-adikku yang telah sabar dalam memberikan nasehat agar cepat terselesaikan skripsi ini. 6. Pimpinan ARH Global Radio 88,4 FM Jakarta, serta tak lupa buat Joe Danu yang selalu menemani penulis dalam mencari data-data skripsi. 7. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya dan seluruh karyawan yang telah membantu penulis selama studi dan khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman angkatan 2003, khususnya Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Non Reguler Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bothel, Rasyidhi, Erikc, Londoy, Ibun, Borland, serta kelompok KKS Ciawi dan teman-teman wanita yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Untuk
iii
Hadi (Wae Hong) special thank you atas komputernya selama penulisan skripsi (kapan nikah bro??) 9. Untuk widieyanthi trima kasih atas do’a dan dorongan selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Pada semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi rasa hormat penulis menyadari bahwa skripsi ini tak luput dari segala kekurangan, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari anda yang budiman, sehingga menjadi catatan kebaikan untuk penulis dalam mengembangkan ilmu.
Akhirnya hanya kepada ALLAH SWT semua amal baik tersebut penulis kembalikan, semoga Allah membalas jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bermafaat bagi para pembaca umunya dan bagi penulis khususnya.
Alhamdulillahi rabbil’alamin.
Jakarta, September 2008
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I
v
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 5 D. Metodelogi Penelitian ........................................................ 6 E. Sistematika Penelitian ....................................................... 8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Respon ............................................................ 10 B. Pengertian Program .......................................................... 13 C. Media Massa Radio ........................................................... 16 1. Pengertian Media Massa .............................................. 14 2. Pengertian Radio ......................................................... 20 D. Sejarah dan Perkembangan Radio ...................................... 22 E. Fungsi Radio Siaran ........................................................... 23 F. Sifat Radio Siaran ............................................................. 25 G. Faktor Penunjang Efektivitas Siaran ................................. 26 H. Sifat Pendengar Radio ...................................................... 29 I. Kekuatan dan Kelemahan Radio .......................................... 30
v
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM JAKARTA A. Sejarah Berdirinya Radio ARH Global 88,4 FM ............... 31 B. Visi dan Misi Radio ARH Global 88,4 FM ........................ 33 C. Struktur Organisasi. .......................................................... 34 D. Program yang Disiarkan .................................................... 35 E. Program Kelas Malam........................................................ 37
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Temuan Data ..................................................................... 39 B. Analisa Data ……………………………………………….. 48 1. Waktu Siaran ............................................................... 49 2. Format Acara ............................................................... 50 3. Pesan Komunikasi ....................................................... 52 4. Respon Pendengar ....................................................... 54 5. Kekuatan dan kelemahan ............................................. 55
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 60 B. Saran.................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwaperistiwa
yang
terjadi
disekitarnya
untuk
memperluas
cakrawala
pengetahuannya dan sekaligus memahami kedudukan serta peranannya dalam masyarakat. Kemajauan teknologi yang dicapai manusia, khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi telah melahirkan media massa yang mampu menjembatani manusia yang ada di pelosok muka bumi. Menurut Abdul Muis, dalam tulisannya di Majalah CSIS (Th 1991) yang dikutip oleh Wawan Kusnadi menyebutkan “kemajauan teknologi komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran (media) yang semakin lama semakin canggih dan memungkinkan segala macam kejadian”1 Ada anggapan bahwa media massa modern dengan informasi yang disampaikannya telah mampu mengubah keterbelakangan manusia menjadi maju dan mampu menginteraksi manusia secara intensif, sehingga mampu membentuk masyarakat global. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya dengan efeknya terhadap mereka. Komunikasi massa merupakan disiplin ilmu kajian ilmu sosial yang relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik dan ilmu ekonomi. Sekarang ini komunikasi massa sudah dimasukkan dalam disiplin ilmiah.2
1 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Media Tv, (Jakarta : Rineka Putra, 1996), Cet Ke-1, h.2 2
Nurudin, Komunikasi Massa, (Malang : Cespur, 2003), h.1
1
2
Berdasarkan fungsinya,
media
massa dapat berperan sebagai
penyampaian informasi, sistem sosial, transformasi budaya, pengawasan, pendidikan, hingga penyebaran nilai-nilai yang berorientasi pada suatu ajaran kebenaran. Peran media massa dapat berupa sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa juga berperan sebagai pendidik masyarakat dan membantu masyarakat untuk memperoleh spiritual dan intelektual.3 Namun apabila berbicara mengenai media elektronik yang ekonomis dan efisien kita tentunya berbicara tentang sejauh mana kemungkinan kita dapat dengan mudah mengakses informasi/ hiburan di tinjau dari segi ruang dan waktu. Mc Luhan mengatakan dalam teorinya: “The Medium is the message” yaitu bentuk media yang dipakai itulah yang sebenarnya yang akan membawa pengaruh kepada tingkah laku serta sikap audiennya.4 Salah satu media yang mampu merealisasikan tujuan komunikasi serta efisien dan murah adalah media radio. Radio merupakan media auditif (hanya bisa dengar) yang relatif harganya murah, dapat dibawa kemana-mana dan dapat didengar dimana-mana. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai imajinasi dalam menstimulasikan faktual melalui telingga pendengarnya.5 Radio juga merupakan alat komunikasi massa dalam arti saluran pernyataan manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambanglambang yang berbunyi berupa program-program yang teratur, yang isinya aktual dan meliputi segala segi perwujudan kehidupan masyarakat.6 Sebagai media massa elektronik, radio memiliki banyak kelebihan. Radio juga memiliki kesederhaan bentuk dan kemampuan setiap pendengarnya
3
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada), h.5-8
4
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), Cet ke-2
5
Masduki, Jurnalistik Radio, (Yogyakarta : Lkis,2000), h.9
6
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, (Bandung : Amrico,1994), h.27
3
yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan lain sekalipun, atau bahkan sedang menikmati media massa lainnya.7 Hal ini disebabkan karena radio tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar atau orator, pada saat itu juga di dengarkan khalayak, walaupun khalayak yang dituju sangat jauh.8 Itu sebabnya radio mendapatkan julukan sebagai kekuasaan yang kelima atau “the fifth estate” setelah kekuasaan pertama sebagai lembaga legislatif, kekuasaan kedua lembaga eksekutif, kekuasaan ketiga lembaga yudikatif, dan pers atau surat kabar yang dianggap sebagai kekuasaan keempat.9 Melihat fenomena diatas, Radio ARH Global adalah salah satu dari sekian banyak radio siaran yang memiliki beberapa program unggulan, yaitu diantaranya “KELAS MALAM”. Program ini sangat berbeda dengan program radio siaran yang lainnya. Program ini dikemas sangat menarik dengan format dialog, bahasan yang sistematis dengan mengacu pada sebuah ketentuan dan program ini juga disajikan dengan bahasa yang ringan namun menggena. Dengan kondisi yang demikian maka pembahasan radio sebagai media komunikasi yang lebih praktis dinikmati merupakan hal yang sangat perlu untuk dilakukan. Dengan pengkajian yang lebih mendalam perspektif radio sebagai media komunikasi dapat memperdalam ilmu komunikasi. Demikianlah beberapa alasan yang mendorong penulis untuk menelaah acara “ KELAS MALAM” di Radio ARH Global Frekuensi Modulation (FM) dengan menggunakan basis keilmuan komunikasi.
7 Muhtadi Asep Saepul, Jurnalistik : Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta : Logos Wacana, 1999), h.96 8 Effendi Onong Uchana, Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000), Cet Ke-4, h.108 9
-----------------------------,Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya,1986), h.137-138
4
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan sesuai dengan studi yang di kaji, maka untuk mempermudah penyusunan skripsi ini penulis membatasi khusus hanya pada pendengar aktif (F2C) Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta Di Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang Permasalahan pokok skripsi ini adalah : Bagaimana Respon masyarakat Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang terhadap Program Kelas Malam di ARH Global 88,4 FM Jakarta? C. Tujuan dan Maksud Penelitian 1. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti mempunyai tujuan tertentu yang hendak di capai dalam penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang: Ingin mengetahui Bagaimana Respon masyarakat terhadap Program Kelas Malam di ARH Global 88,4 FM Jakarta (kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang ) 2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis Penelitian ini di harapkan berguna bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang. Judul skripsi yang penulis angkat diharapkan akan menambah jumlah studi mengenai penggunaan media elektronik khususnya radio untuk kepentingan saat ini dan selanjutnya. b. Secara Praktis Bahwa dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat lebih menambah wawasan bagi pembaca dan memberikan motivasi bagi para praktisi yang konkret terhadap perkembangan ilmu komunikasi dalam
5
mengembangkan ilmu komunikasi itu sendiri. Di sisi lain bagi pihak Radio ARH Global, khususnya Program Kelas Malam penelitian ini diharapkan dapat memberikan input yang berguna dalam pengembangan program selanjutnya. D. Metodelogi Penelitian Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data explanatory research, melalui pendekatan penelitian tersebut diharapakan peneliti dapat menjelaskan hubungan kasual antara varibel-variabel melalui pengujian hipotesa. Adapun untuk menggambarkan realitas objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan informasi-informasi yang tampak dan sebagaimana adanya dilakukan
dengan
cara
field
research
(penelitian
lapangan),
yakni
menggumpulkan data dengan observasi, wawancara mendalam (interview), dokumentasi dan kuisioner yang dibagikan kepada responden berdasarkan domisili responden. 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari 01 Agustus 2007 sampai 31 Oktober 2007, di mulai dari bersilaturahmi ke Radio ARH Global 88,4 FM sampai tahap pengumpulan data yang langsung didapat melalui pengurus dengan Radio ARH Global 88,4 FM, yang semuanya dilakukan secara incidental (sesuai dengan keperluan untuk keperluan data yang dibutuhkan). 2. Teknik Pengambilan Sampel Sampel dari penelitian ini diambil dari jumlah populasi 250 kepala keluarga dari kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang dengan menggunakan pecahan sampling 10% atau 20% sering dianggap banyak peneliti sebagai ukran sampel yang memadai. Sebetulnya ukuran sampel bergantung pada derajat keseragaman, presisi yang dikehendaki, rencana analisis data dan fasilitas yang tersedia.
6
3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi ini dilakukan untuk menjelaskan tentang keadaan peneliti ketika berada dilapangan dalam menganalisis dan mencatat peristiwa yang terjadi dan melaporkannya kepada sebuah catatan lapangan yang lengkap. Yang dimaksud dengan observasi adalah untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan dengan observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial.10 Obervasi dalam penelitian ini di lakukan dengan mengadakan kunjungan ke Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta berdasarkan keikutsertaan selama siaran dalam program Class Malam. b. Interview Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi langsuang tentang beberapa jenis data. Dalam penelitian ini penulis langsung mewawancarai penyiar Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta, nara sumber Program Kelas Malam serta pengurus Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta yang berada di Jakarta dan di luar Jakarta. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa brosur-brosur, buletin, rekaman-rekaman siaran dan bahan informasi lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. d. Kuisioner Pengumpulan
data
dalam
bentuk
pertanyaan-pertanyaan.
Diharapkan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada setiap responden, Peneliti dapat menghimpun data relevan dengan tujuan penelitian dan memiliki tingkat reabilitas dan validitas yang tinggi.
10Nasution,
Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h.106
7
E. Sistematika Penulisan Agar penulisan skripsi ini terarah dan sistematika, maka penulis membagi pokok-pokok permasalahan kedalam lima bab, yaitu sebagai berikut Bab I
: PENDAHULUAN yang membahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi serta Sistematika Penulisan.
Bab II
: TINJAUAN TEORITIS yang membahas mengenai Pengertian Respon, Pengertian Program, Media Massa Radio, Sejarah dan Perkembangan Radio, Fungsi Radio Siaran di Indonesia, Sifat Radio Siaran, Faktor penunjang Efektivitas Siaran serta Sifat Pendengar Radio.
Bab III : GAMBARAN UMUM RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM yang membahas tentang Radio ARH Global 88,4 FM Jakarta yang meliputi Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Program yang di siarkan serta Program Kelas Malam Bab IV : TEMUAN DAN ANALISA DATA tentang Temuan Data, Analisa Data, meliputi waktu siaran, format acara, Pesan komunikasi, Respon pendengar, dan kelebihan serta kelemahan Program Siaran Class Malam. Bab V : PENUTUP, berisikan Kesimpulan, Saran dan juga Kritik.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Respon Dalam Kamus Besar Ilmu pengetahuan disebutkan bahwa ”Respon adalah reaksi psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan ada yang bersifat terkendali. 1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban, terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.2 Menurut Astrid S. Susanto Respon adalah reaksi penolakan atau pengiyaan ataupun sikap acuh tak acuh yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima pesan.3 Sedangkan Poerwandinata mengartikan Respon sebagai tanggapan reaksi dan jawaban. 4 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Dari beberapa pengertian mengenai respon tersebut, respon dapat diartikan sebagai reaksi terhadap rangsangan atau pengamatan setelah adanya pemahaman atau perubahan perasan, terhadap objek rangsangan atau pengamatan. Respon dapat berupa prilaku nyata atau ungkapan mengenai pemahaman perasaan yang muncul. Dalam istilah komunikasi menurut Jallaludin Rahmat umpan balik juga dapat diartikan respon. ”Respon adalah pesan yang dikirim kembali dari penerima sumber, memberitahu untuk menentukan prilaku selanjutnya.”5
1
Save D. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: lembaga Pengkajian dan kebudayaan, 1997)., Cet. Ke 1., h.964 2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai Pustaka, 1996). Edisi ke-3,
3
Astrid S. Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Jakarta : Bian Cipta, 1980)
4
Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), cet ke-3.,
5
Jallaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996), h.
h.838
h.43
216
8
9
Apabila dikaitkan dengan masalah penelitian skripsi ini, respon pendengar aktif dapat dilihat dari tingkah laku dengan tindakan komunikatif terhadap Program Acara Kelas Malam, terlihat dari banyaknya respon pendengar yang masuk ke Radio ARH Global. Selain itu pada Program Acara Kelas Malam berlangsung juga terlihat respon yang diberikan pendengar aktif cukup baik terbukti dengan banyaknya SMS yang diterima. Berdasarkan teori yang dikutip dari psikologi komunikasi karangan Jalaludin Rahmat maka respon dapat diklarifikasikan dalam tiga kategori : 1. Respon Kognitif Respon ini timbul dengan adanya perubahan terhadap apa yang dipahami oleh khalayak. Respon ini juga berkaitan dengan pengetahuan, kecerdasan, dan informasi seseorang mengenai suatu hal. 2. Respon Afektif Respon ini berkaitan dengan emosi, sikap, dan nilai seseorang terhadap sesuatu.Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. 3. Respon konatif Respon ini berkaitan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasan berprilaku. Dalam hal ini yang merupakn tindakan, kegiatan atau kebiasaan pendengar Program Kelas Malam terhadap prilaku dan tindakan sehari-hari. Dengan demikian antara respon, tanggapan ataupun jawaban yang muncul disebabkan karena adanya suatu gejala atau peristiwa yang terjadi terhadap seseorang sehingga akan menimbulkan respon atau tanggapan terhadap kejadian tersebut. Secara umum tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah diamati dan dikenali, sedangkan respon merupakan segala bentuk
10
aktivitas individu yang dibangkitkan oleh suatu stimulus. Sedangkan jawaban adalah sesuatu yang muncul karena adanya suatu pertanyaan.6 Dari beberapa pengertian mengenai respon tersebut, respon dapat diartikan sebagai sesuatu yang timbul sebagai reaksi terhadap rangsangan atau pengamatan setelah adanya pemahaman atau perubahan perasaan terhadap objek rangsangan atau pengamatan. Respon juga dapat berupa prilaku nyata atau ungkapan mengenai pemahaman perubahan perasaan yang muncul.
B. Pengertian Program Program radio pada dasarnya merupakan rangkaian acara sepanjang hari yang di siarkan melalui radio berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik dan sebagainya yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian.7 Karena program ini tidaklah baku penyelenggaraan siaran dapat mengalokasikan waktu sesuai dengan kebutuhan. Adapun menurut acara siaran, program radio dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu siaran kata dan siaran seni suara. Suara kata adalah segala bahasa siaran yang pokok isinya melalui kata-kata, sedangkan siaran seni adalah segala bentuk kesenian yang pokok isinya dilukiskan dalam musik.8 Dalam kegiatan penyiaran, siaran radio harus dapat menarik khalayak sehingga ia tidak akan ditinggal oleh khalayaknya. Agar siaran yang disajikan menarik bagi khalayak pendengar, siaran yang disajikan tidak cukup hanya menggunakan kata-kata atau dialog, tetapi juga harus ditambah dengan unsur kesenian. Ini berarti kedua program siaran, yaitu siaran kata dan program siaran seni suara harus digabungkan dan saling mengisi.
6
Jalalludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1992), h.
51 7
Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1996),
h.54 8
Suyono. W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978). h.3
11
Dengan penggabungan ini maka khalayak pendengar akan tertarik dan mempunyai tanggapan serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang dikomunikasikan serta mampu membangkitkan emosi dan partisipasi pendengar. Untuk menilai suatu program radio baik atau tidak, maka terdapat beberapa aspek dan karakteristik tertentu yang harus dimilikinya. Menurut Smith “sebuah program yang baik memiliki kualitas yang membuatnya berbeda dari program lain. Perbedaan itu terdapat dalam keaslian tema perlakuan atau akibat dari penyelenggaraan penyiaran di sekitar suatu personalitas suatu gambaran yang sifatnya baru”9 Mengingat salah satu sifat radio adalah transitory yaitu hanya meneruskan isi pesan yang berarti isi pesan hanya dapat didengar oleh radio, maka penyusun naskah harus tepat, ringkas, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu perlu dibuat standar yang spesifik dan berhubungan dengan struktur. Dimana “Lichty mendefinisikan struktur sebagai cara dimana unsur-unsur dasar dan bagian-bagian yang lebih kecil digunakan untuk membentuk program.”10 Onong Uchana Efendy, berdasarkan pedoman dari UNESCO, membagi program radio siaran kedalam : a. Siaran pemerintahan dan penerangan swasta (News and Information Programmers) 1. Warta berita (Straigh news) 2. Reportase (Current affairs) 3. Penerangan umum (General information) 4. Pengumumam (Public service) b. Siaran Pendidikan (Education Programmers) 1. Siaran kanak-kanak (Childer hours)
9
Moeryanto Ginting Munthe (ed), Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.97 10
ibid, h.97
12
2. Siaran remaja (Youth programmers) 3. Siaran sekolah (School broadcasting) 4. Siaran pedesaan (Rural broadcasting) 5. Siaran keluarga berencana (Family planning programmers) 6. Siaran keagamaan (Religius programmers) 7. Ruangan wanita (Womers hour) 8. Pengetahuan umum (Adult education) c. Siaran Kebudayaan (Culture Programmers) 1. Kesusastraan (Literature) 2. Kesenian tradisional atau daerah (Flklore) 3. Apresiasi seni (Art apreciating) d. Siaran Hiburan (Entertaiment) 1. Music daerah popular (Local music) 2. Music Indonesia popular (National music) 3. Music Asing (Foreign music) 4. Hiburan Ringan (Light Entertaiment) e. Siaran lain-lain 1. Ruang iklan (Comerial spot announcement) 2. Pembukaan atau penutupan siaran (Opening/ closing tune).11 Dari pembagian siaran program diatas, terlihat bahwa radio siaran dapat melaksanakan fungsinya sebagai alat pendidikan, yang salah satunya memberikan atau menyiarkan pendidikan tentang komunikasi, seperti Program Kelas Malam yang mengudara melalui ARH Global Radio sedangkan format siaran, dalam hal ini komunikasi, dapat berbentuk wawancara, dialog, maupun music. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka radio siaran yang merupakan salah satu dari media komunikasi massa elektronik dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif dalam proses komunikasi, yang
11
Suyono. W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Program Radio, (Yogyakarta : Yayasan Kanisius, 1978), h.117-118
13
diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah bagi kesuksesan aktivitas berkomunikasi.
C. Media Massa Radio 1. Pengertian Media Massa Salah satu sarana untuk tercapainya tujuan komunikasi ialah melalui media massa. Sedangkan pengertian media massa itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, “media massa merupakan sarana informasi untuk menyampaikan berita kepada masyarakat luas baik yang menggunakan alat cetak maupun elektronik.”12 Menurut Lukiarti Komala media massa ialah media yang digunakan dalam proses komunikasi massa yang memiliki beberapa ciri khas. Lebih lanjut Lukiarti Komala menjelaskan bahwa : Media massa adalah media yang digunakan dalam proses komunikasi massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk meminta perhatian khalayak secara serempak dan serentak. Para sarjana sepakat bahwa jenis-jenis media yang digunakan dalam media massa adalah pers, radio dan film. Hal ini dikarenakan media massa inilah yang paling sering menimbulkan masalah dalam berbagai kehidupan dan semakin lama semakin canggih. Sifat media yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi massa harus benar-benar mendapat perhatian, karena erat kaitannya dengan khalyak yang akan ditempa”.13 Jadi segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sarana atau saluran untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dalam berkomunikasi
12Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta : Modern English Press, 1991), Cet Ke-1, h.1954 13Lukiarti
Komala, Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka,2000), h. 5
14
disebut media massa. Adapun bentuknya dapat berupa media cetak dan elektronik. Media massa merupakan salah satu unsur dari komunikasi massa. Komunikasi massa ini sendiri ialah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anomin melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan bisa diterima secara serentak dan sesaat.14 Menurut Harold D. Lasswell (1972), seorang ahli politik di Amerika Serikat mengungkapkan suatu formula dalam upaya untuk menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who (siapa), Says What (berkata apa), In which Channel (melalui saluran apa), To Whom (kepada siapa), dan Wth What Effect (dengan efek apa) ?”15 Dengan mengikuti formula Lasswell maka dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur komunikasi sebagaimana dibawah ini : komunikator pesan Channel Media Komunikan Efek a. Komunikator Komunikator berfungsi sebagai encoder, yaitu sebagai orang yang memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan kepada orang lain, unsur ini merupakn unsur penentu dan yang akan memilih pesan, media dan efek yang diharapkan dalam proses komunikasi. Komunikator dalam proses komunikasi massa adalah pekerja professional yang mewakili suatu lembaga, yayasan atau organisasi. Dalam hal ini Program Kelas Malam ini yang menjadi komunikator adalah nara sumber. Syarat-syarat yang diperlukan oleh komunikator adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kredabilitas yang tinggi bagi komunikannya. 2. Kemampuan berkomunikasi.
14Jalaludin
Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Rosda Karya,2003), Cet Ke-20,
h.189 15
Winarni, Komunikasi Massa : (Malang : UMM Press,2003), Cet ke-1, h.51
15
3. Mempunyai kemampuan yang luas. 4. Memiliki daya tarik yang dalam arti ia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri komunikan.16
b.
Pesan Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan
komunikator. Karakteristik pesan dari komunikasi massa adalah bersifat umum, sehingga pesan dapat diketahui setiap orang. Secara umum pesanpesan dalam komunikasi massa dapat dikelompokkan menjadi pesan-pesan informatif, edukatif, dan persuasif. Pesan yang disampaikan komunikator dalam Program Kelas Malam ini yaitu berisikan tentang permasalahan yang menyangkut masalah psikologis, supranatural, ESQ dan lifestyle. c. Media Media yang digunakan dalam proses komunikasi massa ialah media massa yang merupakan sarana teknis untuk memungkinkan terlaksananya proses komunikasi massa. Saluran media massa ini, dilihat bentuknya dapat dikelompokkan atas: 1. Media cetak yang mencakup surat kabar, majalah, buku, pamplet, brosur, dan sebagainya. 2. Media elektronik seperti radio, televisi, film,video, dan lain-lain.17 d. Komunikan Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan berfungsi sebagai decoder yakni menterjemahkan lambang-lambang pesan ke dalam konteks pengertian sendiri.
16
Onong Uchana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: PT. Al-Amin Press,1996), Cet ke-1, h.59 17
Winarni, op.cit , h.7
16
Komunikan dalam komunikasi massa ialah khalayak banyak yang bersifat luas, anonim, dan heterogen. e. Efek Efek komunikasi yang timbul pada diri komunikan bergantung pada tujaun komunikasi yang di lakukan oleh komunikator. Biasanya efek yangdiharapkan pada komunikan ialah efek kognitif, efek efektif dan efek behavioral. Efek yang ditimbulkan dalam penelitian ini yaitu berupa efek kognitif yaitu efek yang menyebabkan komunikan menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan meningkatnya pengetahuan maka timbulah respon pendengar terhadap pesan komunikator.
2. Pengertian Radio Secara etimologi “Radio adalah pengiriman pengiriman suara/bunyi melalui udara.”18 Menurut Ton Kertapati, “Pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk cerita, namun didalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya dengan surat kabar yaitu efek, suara, musik dan dialog.”19 Radio merupakan alat yang mempunyai gelombang frekuensi yang biasa menyampaikan isi pesan, pernyataan, informasi yang bersifat umum kepada orang lain yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar dan heterogen. 20
18
Depatrtemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Cet Ke-9, h. 808 19 Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisistik Dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Bina Aksara, 1996), Cet Ke-3, h.205 20
J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik : Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televise, (Bandung : Alumni, 1990), Cet Ke-1, h.88-90
17
Disamping itu, radio merupakan alat atau sarana yang di dalamnya terkandung arti penerangan, ajakan, dan hiburan yang mampu menggugah manusia untuk berbuat baik dengan meningalkan kemungkaran.21 Dengan demikian pengertian radio secara terminologi, menurut peraturan pemerintah sebagai berikut, “Radio siaran adalah pemancaran radio yang
langsung ditujukan
kepada
umum
dalam
bentuk suara
dan
mempergunakan gelombang radio sebagia media.”22 Dari berbagai macam pengertian radio diatas dapat disimpulkan bahwa radio adalah alat pemancar suara atau alat penerima pemancar suara, sedangkan radio yang menjadi media massa adalah radio siaran. Dalam kaitannya radio sebagai media komunikasi massa dapat dilihat dari proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui radio harus melalui proses yang panjang, melibatkan banyak orang dan tenaga serta biaya yang dibutuhkan. Radio siaran bukanlah hasil dari satu orang saja, tetapi merupakan hasil perpaduan karya banyak orang. Siaran radio adalah hasil karya orangorang administrasi, orang-orang teknik dan orang-orang penyiaran.23 Dengan demikian media massa adalah suatu alat yang mempunyai gelombang frekuensi yang digunakan untuk menyampaikan pesan, pernyataan, informasi kepada orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, dan bersifat heterogen.
D. Sejarah Dan Perkembangan Radio Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti dewasa ini. Menurut David C
21
M. Israr, Retorika Dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: C.V. Firdaus, 1993), Cet
Ke-1 h.54 22
Onong Uchana Effendi, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju,1991), h.165 23
ibid. 126
18
Philips, John Morgan dan Earl H. Ryan dalam introduction to radio and television, dijelaskan bahwa penemuan bagi kemajuan radio berkat ketekunan tiga orang cendekiawan muda. Diantaranya seorang ahli teori ilmu alam berkebangsaan Inggris, James Maxwell, yang berhasil menemukan rumusrumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetik pada tahun 1865 di saat ia berumur 29 tahun.24 Gelombang tersebut kemudian di manfaatkan untuk mengirim tandatanda melintas jarak jauh tanpa harus melalui kawat. Pada tahun 1895 ia memperoleh tanda-tanda tanpa kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya, pada tahun 1896 jaraknya menjadi delapan mil. Kemudian pada tahun 1901 cara-caranya mengirim tanda-tanda tanpa kawat itu oleh Marconi dapat melintasi Samudera Atlantik. Kondisi inilah yang pada akhirnya melahirkan radio.25 Radio merupakan media komunikasi yang dimanfaatkan untuk mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang mendengarnya melalui pemancar radio yang diinginkan. Di Indonesia radio pertama kali diperkenalkan oleh Pemerintah Belanda pada tahun1920, yakni ketika pecah revolusi fisik. Pada saat itu radio memegang peranan penting dalam mengorbankan semangat juang rakyat untuk memperoleh kemerdekaan sampai proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 radio siaran di Indonesia belum terorganisasi. Pada tanggal 11 September 1945 tercapai kesepakatan untuk mendirikan sebuah organisasi radio, yaitu Radio Republik Indonesia (RRI).26 E. Fungsi Radio Siaran
24 Hafeild Cangera, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1993), h.137 25 Onong Uchana Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya,1986), h.137-138 26
Hafeild Cangera, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1993), h.137
19
Fungsi radio sebagai media komunikasi massa tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri, seperti yang diungkapkan ole Harold D Lasswell, bahwa ada tiga fungsi utama media massa, yaitu : a. The Surveillance of the Enviroment (mengungkapkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian disuatu lingkungan dan penggarapan berita). b. The Corelation of the Part of Society in Responding to the Enviroment (kegiatan yang mencakup intepretasi terhadap informasi mengenai lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk rencana atau propaganda). c. The Transmission of Social Heritage From One Generation to the Next (difokuskan kepada kegiatan mengkonsumsi informasi, nilai, dan norma sosial dari generasi ke generasi yang lain atau dari anggota kepada pendatang baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan).27 Pada awalnya, radio siaran hanya memiliki 3 fungsi saja, yaitu : 1. Sebagai sarana hiburan. 2. Sebagai sarana penerangan. 3. Sebagai sarana pendidikan. 28 Di Indonesia, fungsi radio siaran sebagai media komunikasi massa teratur dalam Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 1970 Pasal 2 Ayat 1 berbunyi “Radio siaran harus berfungsi sosial yaitu alat pendidikan, alat penerangan, dan alat hiburan.”29 Sesuai dengan fungsinya awal radio yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan, maka dengan Peraturan Pemerintah RI No.55 Tahun 1970 tersebut, Badan penyelenggara radio siaran berkewajiban untuk :
27 Onong Uchana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung : Mandar Maju,1986), h.13 28 Onong Uchana Effendi, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya,1986), h.137-138 29
------------------------------, Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978), h.65
20
1. Membela, mendukung dan menegakkan Pancasila dan UUD 1945 2. Memperjuangkan pendapat yang dihayati oleh moral dan etika Pancasila.30
F. Sifat Radio Siaran Radio sebagai satu media komunikasi massa memiliki beberapa sifat, yaitu audiktif, mengandung gangguan dan akrab.31 Audiktif yaitu sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, oleh karena itu isi siaran yang sampai pada telingga pendengar dapat di nikmati sambil bekerja, sambil makan atau tidur-tiduran sekalipun.32 Sedangkan yang disebut dengan radio mengandung gangguan, artinya pada hakekatnya radio siaran bukanlah media yang sempurna. Oleh karena itu, komunikasi melalui radio siaran tidak akan sempurna, seperti komunikasi yang dilakukan melalui tatap muka atau face to face, hal ini disebabkan karena sifat radio siaran yang mengandung gangguan. Setiap komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massa akan menghadapi dua faktor gangguan. Gangguan yang pertama ialah apa yang disebut “semantic noise factor” dan yang kedua adalah “channel noise factor” dapat juga dikatakan gangguan yang sering timbul pada radio adalah gangguan yang bersifat alamiah dapat terjadi apabila gelombang band radio yang ditimbulkan pemancar radio mendapat pengaruh dari sinar matahari yang mengakibatkan isi siaran tidak dapat dipancarkan oleh gelombang yang mendukungnya secara leluasa. Sedangkan teknis dapat berupa inferensi yakni dua atau lebih gelombang yang berdekatan sehingga isi siaran sulit dimengerti.33
30
Ibid,.
31
Ibid,. hal 82
32
Ibid,. hal 83
33
Ibid,. h.83
21
Dan dikatakan akrab radio yaitu radio siaran mempunyai sifat akrab, intim, seorang penyiar radio seolah-olah berada ditempat pendengar yang dengan hormat dan cekatan serta penuh sopan santun menghidangkan acaraacara yang mengembirakan dan dapat menghibur pendengar. Demikian pula seorang komunikan, seolah-olah ia datang ke kamar pendengar, berhadapan langsung dan memberikan uraian yang berguna kepada penghuni rumah sekeluarga. Setiap suara yang keluar dari pesawat radio seolah-olah diucapkan oleh seseorang yang ada didekat pendengar, yang tidak dipisahkan oleh jarak. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan oleh penyiar melalui radio atau pesan yang disampaikan seorang da’I terasa seperti pesan yang disampaikan oleh seseorang yang hadir dan menemani pendengar dalam satu ruangan.34
G. Faktor Penunjang Efektivitas Siaran Radio siaran memiliki daya kekuatan dalam mempengaruhi massa khalayak. Karena itu radio siaran mendapat julukan “the fifth estate”, hal ini dikarenakan oleh faktor-faktor yang dimiliki oleh radio siaran, yaitu :35 a. Daya langsung Makna langsung sebagai radio siaran ialah bahwa pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa melalui proses yang rumit. Hal ini dapat dibandingkan dengan penyiaran pesan melalui surat kabar, brosur, atau media cetak lainnya, selain dalam prosesnya juga tidak mudah menyebarkannya. Untuk menembus sasarannya, yaitu pendengar, pesan akan disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks. Maksudnya dalam penyampaian berita atau informasi ketelingga pendengar dapat dengan mudah ditulis
h.74
34
OP.Cit. h. 84
35
Onong Uchana Effendi, Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978),
22
diatas kertas, kemudian langsung dibacakan didepan corong radio sebanyak yang diinginkan dengan mudah dan cepat. Warta berita radio disiarkan setiap jam, bila ada berita penting dapat disiarkan secara Stop Press ditengah-tengah siaran apa saja berulang kali. Suatu peristiwa dapat dinikmati pendengar saat peristiwa sedang berlangsung, seperti pidato presiden, upacara hari kemerdekaan, siaran keagamaan, pertandingan sepak bola dan lainnya.36 b. Daya tembus Faktor kedua yang menyebabkan radio dijuluki sebagai “the fifth estate” adalah daya tembus radio siaran yang tidak mengenal jarak dan rintangan. Radio tidak mengenal jarak waktu, begitu pesan diucapkan seorang penyiar, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak. Berita yang disiarkan oleh Radio Australia dapat dinikmati oleh pendengar di Indonesia, hal ini dilakukan hanya dengan mencari atau memindahkan jarum gelombang pesawat radio. Selain tidak mengenal jarak waktu radio juga mengenal jarak rintangan. Bagaimana pun jauhnya sasaran yang dituju radio dapat mencapainya. Gunung, lembah, padang pasir, ataupun samudera tidak menjadi rintangan. Karena faktor daya tembus inilah pesan yang disampaikan melalui radio relatif akan lebih mudah dijangkau oleh pendengar.37 c. Daya tarik Faktor lain yang menyebabkan radio siaran dianggap kekuasaan kelima, adalah daya tariknya yang kuat. Daya tarik ini disebabkan oleh sifatnya yang serba hidup karena unsur-unsur yang melekat pada radio siaran, yaitu musik, kata-kata dan efek suara. Radio yang merupakan bagian dari budaya masyarakat, dengan harga yang relatif murah dapat memberikan hiburan, penerangan dan juga pendidikan. Dalam menikmatinya pun
h.76
36
Ibid,. h.75
37
Onong Uchana Effendi, Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978),
23
pemilik pesawat radio dapat mendengarkannya ditengah-tengah kesibukan aktivitas lainnya. Dalam melaksanakan fungsinya radio siaran menyiarkan berita dan ceramah-ceramah agama yang bermanfaat, pertandingan olah raga dan sebagainya, dengan santai, seperti halnya dengan menikmati musik sambil makan, minum, tidur-tiduran atau mengemudikan mobil. Tulang punggung radio siaran adalah musik. Musik merupakan hiburan yang diminati oleh khalayak, karena itu dalam prakteknya petugas radio siaran berusaha agar segala macam program menjadi bersifat hiburan. Berbagi macam program diolah dan diberi ilustrasi, selain berita, juga disajikan acara-acara yang diolah dan dihiasi musik beserta efek suara (suara pesawat terbang, hujan, ayam berkokok, kereta api, dan lain-lain) misalnya acara sandiwara radio, iklan, dan sebagainya diolah dan diberi hiasan agar menjadi lebih hidup.38 Ketiga faktor itulah, daya langsung, daya tembus, dan daya tarik yang menyebabkan radio siran mendapatkan julukan the fifth estate.39 H. Sifat Pendengar Radio Pendengar radio siaran memiliki beberapa sifat, yaitu :40 a. Heterogen Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak yang sifatnya heterogen, terpencar-pencar diberbagi tempat, di kota, di desa, di rumah, pos tentara, asrama, warung kopi, dan sebagainya. Mereka berbeda dalam jenis kelamin, umur, tingkatan pendidikan, pekerjaan, taraf kebudayaan, agama, ideologi, pengalaman keinginan, hobi, cita-
38
Ibid,. h.77
39
Ibid,. h. 79
40
Ibid,. h.84
24
cita dan sebagainya dan keberadaan mereka terpencar-pencar sehingga satu sama lain tidak saling kenal.41 b. Pribadi Pendengar yang berada dalam keadaan heterogen, terpencar-pencar di berbagai tempat, akan mudah menerima dan mengerti isi pesan yang disampaikan oleh pembicara radio, yang seolah-olah datang bertamu kerumah pendengar, layaknya seseorang yang berbicara dengan temannya, sehingga terkesan bersifat pribadi.42 c. Aktif Pendengar radio bersifat aktif, maksudnya mereka aktif dalam berfikir dan aktif dalam memberi penilaian mengenai pesan yang disampaikan melalui radio siaran tersebut, apakah benar atau salah, apakah sesuai dengan fakta atau tidak, menarik atau tidak. Selain itu pendengar juga aktif dalam berinteraksi, apabila pendengar dalam berfikir bahwa acara yang disiarkan radio memberikan hal-hal yang menguntungkan atau yang mengena pada kondisi dan situasi pendengar.43 d. Selektif Pendengar radio memiliki sifat selektif, artinya pendengar akan memilih program radio yang disukainya. Apabila ada program yang kurang menarik baginya, maka dengan mudah pendengar akan memindahkan
program
atau
gelombang
radio
tersebut
dan
menggantinya dengan program atau gelombang radio lainnya yang menurutnya menarik.44
I. Kekuatan dan Kelemahan Radio
41
Onong Uchana Effendi, Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978),
42
Ibid,. h. 86
43
Ibid,. h. 86
44
Ibid,. h. 87
h.85
25
a. Kekuatan Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya pekerja keras, sehingga informasi dan pengetahuan yang berkenaan dengan komunikasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Informasi merupakan yang dibutuhkan untuk mengetahui permasalah yang ada dikehidupan ini. Oleh karena itu dalam kondisi bagaimanapun informasi harus tetap dapat terlaksana dan sampai kepada yang membutuhkan. Kondisi sosial dimayarakat menunjukkan peningkatan kesibukan yang berarti bermuara pada tuntutan waktu, tenaga, dan fikiran yang semakin besar sehingga kesempata untuk memperoleh pengetahuan mengenai informasi melalui informasi secara langsung, face to face, emakin sempit. Hal ini menuntut sistem informasi yang sesuai dengan kondisi tersebut sehingga mampu tetap memberikan nilai tambah bagi yang membutuhkannya. Ada beberapa kekuatan dari radio yang tak dimiliki oleh media lain, diantaranya yaitu sebagai berikut : 1.
Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar bermutu.
2.
Terletak pada sifat pendengarnya, yaitu memiliki pendengar yang heterogen dan terpencar-pencar diberbagai tempat
3.
Pembicara radio sekan-akan langsung bertemu dengan pendengarnya, sehingga bersifat pribadi.
4.
Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan informasi secara tepat dan akurat.
5.
Pendengar radio lebih bersifat selektif, dalam arti pendengar radio dapat memilih program siaran yang disukainya. Radio sebagai media audiktif dapat dijadikan sebagai alternatif
solusi agar komunikasi tetap terlaksana dalam kondisi masyarakat yang kian sibuk di era globalisasi saat ini. Untuk memperoleh hasil yang optimal dibutuhkan beberapa perubahan dalam sistem berkomunikasi sehingga sesuai dengan kondisi media yang digunakan, yakni radio.
26
Berdasarakan respon pendengar yang mampu ditimbulkan oleh Program Kelas Malam dapat dikatakan bahwa komunikasi melalui radio sesungguhnya dapat memberikan solusi terhadap keterbatasan kesempatan yang dimiliki sebagian besar masyarakat. Peluang
komunikasi
melalui
radio
semakin
besar
dalam
pelaksanaannya maupun dampak positif yang diharapkan bila komunikasi disampaikan pada tepat waktu, dikemas dalam format yang santai dan menarik serta menyajikan pesan yang dibutuhkan oleh target pendengar dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna. Program Kelas Malam diudarakan tepat disaat target pendengarnya dalam kondisi yang menunjang untuk berpartisipasi. Dalam setiap siaran, program ini selalu menyampaikan pesan yang dibutuhkan dengan format yang berkenan dan berkesinambungan, sehingga pendengar merasa menjadi bagian dari program ini dimana pendengar akan merasa tertinggal dan rugi bila tidak dapat mengikuti satu waktu siaran saja. b. Kelemahan Pemberian materi dalam program ini disajikan secara sistematis sesuai dengan rangkaian bahasa pada kitab hukum komunikasi dengan membatasi respon pendengar hanya pada tema yang sedang dibahas. Hal ini dapat berdampak kurang baik dalam upaya mewujudkan komunikasi yang mampu menjawab semua permasalahan yang ditimbulkan target pendengar. Waktu tanya jawab dalam program ini kurang mencukupi mengingat tema yang dibahas merupakan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari memerlukan pemahaman yang mendalam, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Disamping memiliki kekuatan, radio juaga memiliki kelemahan, diantaranya : 1. Siaran radio hanya sekali didengar, tidak dapat diulang, kecuali diulang dari pusat pemancarnya.
27
2. Siaran radio sekali diudarakan berarti telah lepas kontrol, sehingga boleh dikatakan sangat sulit untuk diralat. 3. Terikat oleh pemancarnya pada waktu siaran, artinya siaran radio tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya.45 4. Terlalu peka terhadap gangguan sekitar, baik bersifat alami ataupun teknis. Sejauh ini Program Kelas Malam menerima tanggapan pendengar melalui telepon, hal ini menutup kemungkinan datangnya tanggapan dari pendengar yang tidak memiliki telpon, dan hal ini dapat berakibat mengurangi jumlah pendengar yang aktif dalam Program Kelas Malam. Dengan memanfaatkan semua kelebihan yang dimiliki radio sebagai media elektronik, radio dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam menunjang pelaksanaan komunikasi kearah yang lebih baik dan optimal. Daya jangkau yang luas membuat radio mampu mengantarkan pesanpesan yang terkandung dalam lingkup komunikasi kepada komunikan yang jumlahnya lebih banyak dalam radius jangkauan yang lebih luas, dibandingkan dengan cara face-to-face. Hal ini diperlihatkan oleh domisili penelpon yang memberikan respon dalam Program Kelas Malam dimana domisili penelpon tersebut tersebar diwilayah Jabodetabek bahkan ada yang berasal dari daerah Bandung. Daya tembus
yang tinggi memungkinkan
komunikasi dapat terlaksana di tengah kondisi komunikan yang memiliki keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan informasi secara langsung.
45
h.10
Sunarjo dan Djoenasih, Himpunan Istilah komunikasi, (Yogyakarta: Liberty,1983),
BAB III GAMBARAN UMUM ARH GLOBAL RADIO
A. Sejarah Berdiri ARH Global Radio yang berlokasi Menara Kebon Sirih 15TH Jl. kebon sirih raya No.17 Jakarta, mulai mengudara pada tanggal 01 Maret 2005. Radio ini terdaftar dengan menggunakan Badan Hukum PT. MNC Networks yang di kendalikan oleh MNC Global Mediacom Tbk. Untuk memperoleh kondisi managerial yang optimal, maka pengelolaan aspek manajemen radio ini dipercayakan kepada PT. Trijaya Networks. Radio ini mengudara dengan identitas stasiun (Station ID) 88,4 FM Jakarta Radio Sahabat Muda. Dengan power input sebesar 5000 watt radio siaran ini dapat menjangkau para pendengar yang berada diwilayah dalam radius 85 km. Sesuai dengan identitas stasiun yang digunakan, maka musik pop-barat/indo
merupakan
muatan yang mendominasi dan kental terasa dalam setiap waktu siarannya sehingga dapat dikatakan ARH Global Radio adalah radio yang memiliki format siaran 100 % musik anak muda.1 ARH Global Radio sangat memperhatikan dan selalu berusaha semakin dekat dengan para pendengarnya, sehingga dalam setiap program acara yang akan disiarkan senantiasa mengacu pada kebutuhan para pendengarnya. Disamping melalui udara ARH Global Radio juga melaksanakan program-program off-air yang dirancang dengan apik dan aspiratif, sehingga kemaslahatan pendengar tetap terjaga dan menjaga respon yang positif dari para pendengarnya.2 Dalam perjalannya yang telah memasuki usia 3 tahun, ARH Global Radio telah berhasil mengelar beberapa acara off-air dibeberapa kota. Dalam setiap kegiatannya selalu sukses menyajikan rangkaian acara yang mampu
1
Profile ARH Global Radio
2
Op. cit
28
29
memberi makna khusus dan menyentuh sisi pemenuhan kebutuhan para pendengar. Dengan kondisi yang demikian, ARH Global Radio semakin mantap di hati para pendengarnya dan setiap peserta merasa diposisikan sebagai partner (rekanan) bukan hanya objek semata. Kegiatan off-air yang berhasil digelar dalam upaya selalu mendekatkan ARH Global Radio dengan masyarakat seantero Jabodetabek, antara lain : 1. Kelas Malam 2. Road show COKELAT and acara KRESIKARS 3. Indo Listen, dan 4. Meet n Great Respon yang memadai terhadap acara yang dilaksanakan tergambar dari pengunjung yang berhasil dirangkul yakni mencapai 5000-65000 orang. Seperti dalam acara Road show lux dihadiri oleh 17000 pengunjung, acara Indo Listen di hadiri 20000 pengunjung dan acara Road show COKELAT and acara KRESIKARS yang diselenggarakan di hadiri oleh 35000 orang.
B. Visi dan Misi Setiap organisasi atau perkumpulan yang di dirikan pasti di dasari oleh suatu visi dan misi tertentu yang akan memberi warna dalam perjalanan organisasi tersebut selanjutnya. Organisasi ini akan selalu berupaya untuk merealisasikan visi dan misi tersebut. Pada tahap tertentu yang merupakan akhir dari suatu periode yang ditentukan dilakukan evaluasi untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersangkutan dalam hal pencapaian kondisi organisasi dan hasilnya dengan acuan visi dan misi yang mendasarinya. ARH Global Radio sejak awal berdiri telah memiliki visi dan misi, yaitu menjadikan satu untuk memimpin integritas media dan telekomunikasi dan menggolongkannya melalui inovasi dan mengirimkan isi mutu terbaik dari jasa telekomunikasi media yang pantas untuk menyampaikan satu pesan entertaiment, informasi dan solusi komunikasi bagi seluruh masyarakat luas, menciptakan teknologi telekomukasi dan media dari cabang-cabang
30
telekomunikasi agar berintegrasi dengan yang lainnya, serta untuk mencapai pemusatan total dan pengintegrasian yang penuh dengan cabang-cabang dari telekomunikasi dan media massa. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh General Manager ARH Global Radio Frekuensi Modulation (FM), Sentot Prabutomo, bahwa ”visi dan misi ARH Global Radio Frekuensi Modulation (FM) adalah menyiarakan acara yang akan selalu bertitik tolak pada ajaran telekomunikasi, agar ilmu komunikasi itu sendiri dapat dipahami dan dimengerti oleh seluruh masyarakat, khususnya pendengar ARH Global Radio”3 C. Struktur Organisasi Struktur
organisasi
merupakan
elemen
yang
penting
untuk
mempertahankan kelanggengan dan perkembangan sebuah stasiun radio, karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas dan tanggung jawab para personil yang terlibat, dan selanjutnya akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas program yang dihasilkan, baik program on-air ataupun off-air. ARH Global Radio memiliki struktur organisasi yang terdiri dari lapisan pertama dan kedua, yang diisi masing-masing satu jabatan (BOD dan General Manager), pada lini ketiga terdapat jabatan yang berhubungan secara horizontal (Program Direktor, Sales Manager, dan Head of Finance), dengan susunan personalia sebagai berikut ; Dewan Direksi
3
CEO
: Sentot Prabutomo
Station Manager
: Rudi E Heriyanto
Director of Marketing
: Pingkau Warauw
Director of Finance
: Purwadi S
HRD Manager
: Binetita Merianti
Profile ARH Global Radio
31
Struktur organisasi ARH Global Radio secara keseluruhan disajikan dalam bentuk lampiran pada lampiran I. D. Program-program yang disiarkan ARH Global Radio Frekuensi Modulation (FM), yang mengudara mulai pukul 05.00-05.00 WIB, menghadirkan siaran-siaran yang beraneka ragam mulai dari acara hiburan, informasi, dan pendidikan. Program-program tersebut adalah : 2.
Acara School to School JOGGING With Indomie, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at, pukul 05.00-07.00 WIB
3.
Acara Global Jukebox, yang disiarkan setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 05.00-06.00 WIB
4.
Acara 7Eleven with Fren Mobile 8, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at, pukul 07.00-10.00 WIB
5.
Acara Class of The 30s, yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 07.0009.00 WIB
6.
Acara Global Rook, yang disiarkan setiap hari Minggu, pukul 07.00-09.00 WIB
7.
Acara Jams, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at, pukul 10.00-11.00 WIB
8.
Acara Dips With Majalah Go Girl, yang disiarkan setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 10.00-12.00 WIB
9.
Acara Plug and Play with Burger King, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Minggu, pukul 12.00-15.00 WIB
10. Acara Sirklus Sore with Honda Vario, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Jum’at, pukul 15.00-17.00 WIB 11. Acara Sixpack, yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 15.00-16.00 WIB 12. Acara Sound of Movies with CINEMAGS, yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 15.00-16.00 WIB 13. Acara Global Top Indo, yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 16.0018.00 WIB
32
14. Acara 8Top Indo, yang disiarkan setiap hari Minggu, pukul 15.00-16.00 WIB 15. Acara Weexli Hotlist, yang disiarkan setiap hari Minggu, pukul 16.0018.00 WIB 16. Acara Indolisten with IndoMaret, yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Kamis, pukul 18.00-21.00 WIB 17. Acara Idologi, yang disiarkan setiap hari Jum’at, pukul 18.00-20.00 WIB 18. Acara Couples, yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 18.00-20.00 WIB 19. Acara Mycom, yang disiarkan setiap hari Minggu, pukul 18.00-20.00 WIB 20. Acara Kelas Malam, yang disiarkan setiap hari senin Sampai dengan Jum’at, pukul 21.00-24.00 WIB 21. Acara Saturday Hang Uot (shout), yang disiarkan setiap hari Sabtu, pukul 21.00-24.00 WIB 22. Acara Sunday Curhat, yang disiarkan setiap hari Minggu, pukul 21.0023.00 WIB 23. Acara Global Jukebox (Nonstop Music), yang disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Minggu, pukul 24.00-05.00 WIB E. Program Kelas Malam Program Kelas Malam adalah acara anak muda, yang mulai mengudara mulai pada tanggal 02 Februari 2007, acara ini merupakan ciri dari ARH Global Radio Frekuensi Modulation (FM). Acara ini merupakan acara langsung, yang disiarkan setiap hari senin sampai dengan jum’at dengan durasi 3 jam, disiarkan pukul 21.00-24.00 WIB. Namun pada 02 Februari 2008 acara ini berubah nama menjadi Romeo with XL tetapi dengan format siaran yang tetap sama dengan acara Kelas Malam sebelumnya. Pada acara ini terjadi dialog antara pembawa acara dengan nara sumber. Acara ini dibagi menjadi menjadi dua season dengan alokasi waktu masing-masing 90 menit. Season pertama diawali dengan pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan lagu pertama dilanjutkan dengan buka request
33
lalu lagu kedua dan dilanjutkan dengan iklan pertama. Setelah iklan dilanjutkan dengan lagu ketiga dan dilajutkan dengan baca request lalu diteruskan dengan lagu keempat dan dilanjutkan dengan adlibs satu. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan baca request di teruskan dengan lagu kelima dan diteruskan dengan iklan kedua. Setelah iklan kedua diteruskan dengan lagu keenam dilanjutkan info lalu lagu ketujuh dan diakhiri iklan ketiga. Setelah iklan ketiga dilanjutkan dengan lagu kedelapan diteruskan info lalu lagu kesembilan dan iklan keempat dan diteruskan dengan info lalu lagu kesepuluh yang diakhiri denggan closing acara season pertama. Menjelang season kedua merupakan lanjutan pembahasan materi dari season pertama yang terkait dengan dialog interaktif antara pendengar dengan nara sumber yang dijembatani oleh pembawa acara. Pendengar yang ingin berpartisipasi dalam acara ini dapat menghubungi ke line telepon (021) 3923555 atau 08121212884. Dalam acara ini telah dibuat kesepakatan pembatasan suatu pertanyaan, dimana pertanyaan yang diajukan tidak boleh keluar dari tema yang sedang dibahas. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh pendengar diterima oleh pembawa acara, selanjutnya akan langsung dijawab oleh nara sumber. Pembawa acara menyapa setiap pendengar yang berpartisipasi dengan sapaan Sahabat Muda ARH Global Radio. Setiap harinya acara ini menerima minimal 200-300 sms dengan 8-10 orang acara LIVE, itu pun karena terbatasnya waktu dan penelpon tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta saja, tetapi juga berasal dari luar Jakarta seperti Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi dan bahkan ada yang berasal dari daerah Bandung. Pembahasan dalam program komunikasi ini terangkai secara sistematis sesuai dengan urutan yang tertera pada ilmu komunikasi yang berisikan tentang aturan dan cara-cara yang seharusnya dilakukan oleh seseorang bila memiliki masalah biasa dipecahkan secara bersama-sama. Di penghujung acara ini nara sumber mengajak pendengar untuk bisa menghadapi segala cobaan hidup dengan optimisme yang tinggi, khususnya
34
agar acara ini dapat memberi manfaat yang optimal, kemudian ditutup dengan ucapan terima kasih atas partisipasi para pendengar oleh pembawa acara.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Temuan Data Peneliti membuat kuisioner yang kemudian diajukan kepada pendengar ARH Global Radio di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang dengan usia 18 -25 tahun dengan jumlah kepala keluarga 250 kepala. Namun dari semua itu peneliti hanya menetapkan responden sebanyak 50 responden aktif atau 20% dari jumlah kepala keluarga (responden) yang telah peneliti tetapkan sebagai responden sebanyak 50 orang di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang. Untuk mengetahui prosentase jawaban responden, maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut : P=
F ×100% N
Keterangan : P : Prosentase F : Frekusensi N : Jumlah Responden Selanjutnnya penulis mengadakan seleksi data, untuk lebih jelasnya akan diperlihatkan dalam tabel sebagai berikut : Sumber Data
Jumlah
Kembali
Angket Para Pendengar
50
Tidak Dapat
Dapar Diolah
Diolah 50
-
50
ARH Global Radio Frekuensi yang telah diperoleh seperti yang ditulis di atas dinyatakan kedalam prosentase sehingga diketahui kecenderungan setiap jawaban sesuai dengan jawaban responden. Langkah selanjutnya adalah menganalisa dan menginterpretasikan jawaban dari hasil angket yang telah penulis sebarkan. Untuk mengetahui jawaban hasil penelitian ini, maka dapat diliaht melalui tabel-tabel di bawah ini :
35
36
Tabel1 Pernyataan : Apakah Anda mengenal ARH Global Radio 88,4 FM? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Ya
50
100%
B .Tidak
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa para responden mengenal ARH Global Radio, seluruhnya menjawab “Ya” (100%) sebagai jawaban yang menandakan mereka mengenal ARH Global Radio. Sementara yang menyatakan “Tidak” (0%). Tabel 2 Pernytaaan : Apakah Anda mengetahui Program Kelas Malam yang disiarkan ARH Global Radio 88,4 FM? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Ya
50
100%
B .Tidak
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa para responden mengetahui Program Kelas Malam yang disiarkan ARH Global Radio, seluruhnya menjawab “Ya” (100%) sebagai jawaban yang menandakan mereka mengenal Program Kelas Malam yang disiarkan “Tidak” (0%).
ARH Global Radio. Sementara yang menyatakan
37
Tabel 3 Pernyataan : Apakah Anda pernah mendengarkan Program Kelas Malam yang disiarkan ARH Global Radio 88,4 FM Jakarta ? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Ya
50
100%
B .Tidak
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa para responden mendengarkan Program Class Malam
“Ya” (100%) sebagai jawaban yang menandakan
mereka pernah mendengarkan Program Kelas Malam. Sementara yang menyatakan “Tidak” (0%).
Tabel 4 Pernyataan : Apa yang memotivasi Anda mendengarkan Program Kelas Malam? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi Prosentase
A. Merasa butuh Informasi
30
60%
B. Sekedar Menambah Pengalaman
15
30%
C. Diri Sendiri /lain-lain
5
10%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas pendengar Program Kelas Malam termotivsi oleh rasa kebutuhan terhadap informasi-informasi umum yang menyatakan Merasa butuh informasi umum (60%), sedangkan untuk
38
Sekedar Menambah Pengetahuan (30%), serta yang menjawab untuk kepentingan Diri Sendiri / Pribadi (10%).
Tabel 5 Pernyataan : Menurut Anda sudah tepatkan waktu siar Program Kelas Malam? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A. Tepat
38
76%
B. Kurang Tepat
10
20%
C. Tidak Tepat
2
4%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa waktu siaran Program Kelas Malam sudah tepat bagi pendengar program tersebut. Hal ini dinyatakan dengan mayoritas jawaban responden, yaitu Tepat (76 %), Kurang tepat (20 %), dan yang menjawab Tidak tepat (4 %)
Tabel 6 Pernyataan : Jika tepat apa alasannya? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban A. Karena Pas Diwaktu Istirahat
Frekuensi
Prosentase
29
58%
13
26%
8
16%
50
100%
Malam B. Karena Pada Jam Tersebut Suasananya Tenang Dan Damai C. Lain-Lain Jumlah
39
Tabel diatas menunjukkan bahwa kebanyakan alasan dari ketepatan waktu siaran Program Kelas Malam adalah karena pada jam tersebut mereka baru selesai melaksanakan aktivitas rutin. Hal ini terbulti dengan jawaban responden, yaitu Karena pada jam tersebut Pas Diwaktu Istirahat Malam (58%), Karena pada jam tersebut suasananya tenang dan damai (26%), dan yang menjawab dengan menjawab pribadi (16%)
Tabel 7 Pernyataan : Bagaimana cara penyajian Program Kelas Malam menurut anda? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A. Menarik
27
54 %
B. Kurang Menarik
23
46 %
C.Tidak Menarik
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa acara penyajian program ini menarik, hal ini dinyatakan dengan responden, yaitu Menarik (54%), Kurang Menarik (46%), dan Tidak menarik (0%).
Tabel 8 Pernyataan : Menurut Anda apakah pesan-pesan yang disampaikan dalam Program Kelas Malam sesuai dengan kebutuhan anda. Khususnya dalam kehidupan sehari-hari? Jumlah responden (N) = 50
40
Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A . Sesuai
48
96%
B. Kurang Sesuai
2
4%
C. Tidak Sesuai
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pesan-pesan komunikasi yang telah disampaikan dalam Program Kelas Malam sesuai dengan kebutuhan hidup, khususnya masalah sehari-hari, yang dinyatakan pada jawaban Sesuai (96%), Kurang Sesuai (4%), dan Tidak sesuai (0%). Tabel 9 Pernyataan : Bagaimana pendapat anda dengan lama siaran Program Kelas Malam? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Terlalu Lama
5
10%
B .Cukup
30
60%
C. Perlu Ditambah
15
30%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa durasi Program Kelas Malam sudah cukup. Hal ini terlihat dari jawaban responden, yaitu Terlalu lama (10%), Cukup (30%), dan Perlu ditambah (30%).
Tabel 10 Pernyataan: Setujukah Anda dengan adanya pembatasan pertanyaan yang harus sesuai dengan acara yang disajikan dalam Program Kelas Malam ? Jumlah responden (N) = 50
41
Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A. Setuju
27
54%
B. Kurang Setuju
8
16%
C. Tidak Setuju
15
30%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa pembatasan pertanyaan harus sesuai dengan tema yang sedang dibahas. Hal ini ditujukan dari jawaban responden yang menyatakan bahwa, yaitu Setuju (54%), Kurang setuju (16%), dan Tidak setuju (30%). Tabel 11 Pernyataan : Apakah menurut anda nara sumber menguasai tema yang dibahas? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Menguasai
50
100%
B. Kurang Menguasai
0
0%
C.Tidak Menguasai
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa nara sumber sangat menguasai tema yang disampaikan kepada pendengarnya, hal ini dinyatakan oleh jawaban Menguasai (100%), Kurang Menguasai (0%), dan Tidak Menguasai (0%)
Tabel 12 Pernyataan : Bagaimana cara penyampaian pesan-pesan komunikasi oleh nara sumber? Jumlah responden (N) = 50
42
Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A.Mudah dimengerti
48
96%
B.Kurang dimengerti
2
4%
C.Tidak dimengerti
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa metode penyampaian pesan-pesan komunikasi yang digunakan oleh nara sumber dapat dipahami dengan mudah oleh para pendengar, hal ini dinyatakan oleh jawaban Mudah dimengerti (96%), Kurang dimengerti (4%), dan Tidak dimengerti (0%).
Tabel 13 Pernyataan : Menurut anda apakah Program Kelas Malam dapat dijadikan sebagai alternatif pelaksanaan komunikasi? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A .Ya
50
100%
B .Tidak
0
0%
50
100%
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa radio dapat dijadikan sebagai alat pendukung bagi proses pelaksanaan komunikasi. Dan dinyatakan dalam jawaban responden, yaitu “Ya” (100%) dan “Tidak” (0%)
Tabel 14 Pernyataan : Perubahan apa yang anda rasakan setelah mendengarkan Program Kelas Malam? Jumlah responden (N) = 50
43
Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A. Mengetahui tentang bagaimana cara
38
76%
B. Tidak mengalami perubahan apa-apa
2
4%
C. Lain-lain
10
20%
50
100%
menyelesaikan masalah sosial
Jumlah
Tabel diatas menunjukkan bahwa perubahan yang dirasakan oleh responden lebih pada tingkat komunikasi antar sesama dan ini sesuai dengan tema-tema yang dibahas pada Program Kelas Malam. Hal ini dinyatakan dalam jawaban responden, yaitu Mengetahui tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah sosial (76%), Tidak mengalami perubahan apa-apa (4%), dan Lain-lain (semua jawaban menadakan adanya perubahan kearah yang positif) (24%). Tabel 15 Pernyataan : Bagaimana pendapat anda jika Program Kelas Malam ini terus disiarkan? Jumlah responden (N) = 50 Jawaban
Frekuensi
Prosentase
A. Setuju
50
100%
B. Kurang Setuju
0
0%
C. Tidak setuju
0
0%
Jumlah
50
100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa menunjukkan rasa antusiasme pendengar terhadap program yang disiarkan Radio ARH Global FM, yaitu
44
Program Kelas Malam. Dan dinyatakan pada jawaban responden Setuju (100%), Kurang Setuju (0%), dan Tidak setuju (0%). B. Analisa Data Diatas telah dijelaskan tentang presentase jawaban dari kuisioner yang peneliti ajukan kepada responden (pendengar Radio ARH Global FM),sebagai satu pola pengumpulan data dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil kuisioner kemudian peneliti merangkum dan menuliskan hasil analisa kedalam beberapa sub judul dibawah ini, yaitu ; 1. Waktu siaran Diantara faktor-faktor yang menentukan keberhasilan suatu program radio, faktor dalam memilih waktu siaran yang tepat merupakan unsur yang sangat pantas untuk mendapatkan perhatian yang serius. Waktu siaran yang sesuai dengan kesempatan yang dimiliki oleh target pendengar atau mad’u merupakan kondisi yang menunjang kreativitas siaran, karena betapa pun hebatnya suatu program bila tidak sempat didengar oleh targetnya atau disiarkan ditengah kesibukan pendengarnya maka program tersebut akan bernasib buruk atau gagal. Program Kelas Malam adalah program komunikasi yang ditujukan kepada pendengar yang concern dengan pengetahuan komunikasi, khusunya pengenai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan. Oleh karena itu, agar program ini sampai kepada pendengar pada saat yag tepat maka waktu siarnya disesuaikan dengan kebiasaan atau schedule yang diterapkan oleh target yang menjadi sasaran. Setiap pendengar pasti akan terbangun dari tidur malamnya dan segera memulai aktivitas kehidupan sehari-hari. Setelah melaksanakan aktivitas kehidupann mereka masih memiliki waktu senggang bersama keluarga sebelum melakukan aktivitas rutin, seperti pergi ke kantor, berdagang dan lain sebagainya. Jeda waktu tersebut penuh dengan suasana kekeluargaan, santai, segar, tenang, dan relatif belum terganggu oleh tuntunan profesi, sehingga daya serap dan daya cara terhadap pengetahuan atau pesan yang disampaikan relatif tinggi. Dengan memperlihatkan faktor-faktor ilmiah
45
Program Kelas Malam, yang diudarakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, pada pukul 21.00-24.00 WIB dengan harapan sampai pada target pendengar pada waktu yang diinginkan dan mampu mengisi waktu luang pendengar dengan sajian pengetahuan yang sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai kesempurnaan dalam komunikasi. Pertimbangan serupa juga dikemukakan oleh nara sumber. 2. Format Acara Program radio merupakan suatu produk jasa yang keberhasilannya dapat diukur dari sisi penerimaan dan efektivitas pesan yang disampaikan. Suatu program yang disiarkan akan diminati pendengar bila program tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga mampu menyentuh sisi keinginan pendengar. Demikian juga terhadap pesan yang disampaikan, pendengar akan lebih cepat dan mudah terpengaruh oleh pesan yang disampaikan bila disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan menyentuh sisi kebutuhan pendengar. Program Kelas Malam adalah program komunikasi yang disajikan secara live dengan menggunakan sistem komunikasi dua arah (two way communication) dengan menyertakan pendengar untuk memberi respon secara langsung terhadap materi yang tengah dibahas oleh nara sumber, sehingga pendengar tidak hanya menerima tetapi dapat meminta konfirmasi akan pengertian atau interpretasi yang ditimbulkan dari pesan yang diterima serta pendengar dapat bertanya akan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan materi bahasan. Sistem komunikasi dua arah (two way communication) ini jelas terlihat ketika seorang penanya dapar memberi tanggapan langsung terhadap yang diberikan yang selanjutnya direspon langsung pula oleh nara sumber. Untuk menjaga kesinambungan dan memperoleh sistematika yang efektif dan efesien pembahasan materi dilakukan secara berurutan sesuai dengan rangkaian permasalahan yang terdapat dalam basic keilmuan komunikasi.
46
Dengan durasi sekitar tiga jam, program Kelas Malam dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian yang pertama, sekitar satu setengah jam, sedangkan satu setengah jam selanjutnya digunakan oleh pendengar untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan baik berupa pertanyaan maupun penjelasan yang lebih mendalam dengan dibantu oleh pembawa acara. Agar materi yang tengah dibahas tetap terfokus dan berkesinambungan maka respon peserta program ini dibatasi hanya seputar permasalahan yang disampaikan oleh nara sumber, kecuali untuk permasalahan yang memiliki tingkat kepentingan yang bisa ditunda, seperti pertanyaan yang diajukan oleh pendengar yang tengah sakit dalam kehidupan. Sedangkan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang lebih baik pada tema bahasan tertentu dilengkapi dengan contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal-hal diatas maka dapat dikatakan bahwa format acara yang digunakan pada Program Kelas Malam cukup memadai untuk menunjang keberhasilan program ini, yakni materi yang disampaikan oleh nara sumber yang mengacu pada basis keilmuan komunikasi sampai kepada pendengar yang menjadi target sasaran dalam program siaran. 3. Pesan Komunikasi Setiap
program
yang
disiarkan
oleh stasiun radio
tentunya
dimaksudkan untuk menyampaikan pesan yang dikandungnya. Jenis dan dampak yang diharapkan dari pesan yang disampaikan sangatlah beragam tergantung klarifikasi program yang bersangkutan, bila program acaranya bersifat hiburan maka dampaknya diharapkan dapat membuat pendengar terhibur, begitupun dengan jenis program siaran radio lainnya, diharapkan dapat memberikan dampak yang menjadi tujuan dari isi pesan program tersebut. Pesan dalam kamus besar Bahasa Indonesia
adalah ”perintah,
permintaan, amanat yang harus disampaikan kepada orang lain”1
1
9, h.74
Dep-dik, Bud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), cet. Ke-
47
Kelas Malam adalah program pendidikan yang berisikan materi tentang aturan kehidupan serta hukum-hukumnya, seperti masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pesan yang terkandung senantiasa harus bersinggunggan dengan kebiasaan seseorang dalam menjalankan kehidupan. Materi yang disampaikan nara sumber mengacu pada permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, hukum-hukum yang dipatuhi dalam memenuhi kewajiban sebagai mahluk sosial yang bersyukur kepada Khaliq-Nya dan berterima kasih kepada sesama. Karenanya pesan yang terkandung dalam program ini mempunyai dua kutub jangkauan. Satu pesan yang disampaikan mengarah pada kutub vertikal, yakni membahas permasalahan yang langsung berhubungan kepada Allah, seperti sholat dan puasa, dan pada waktu yang lain program ini menyajikan pesan-pesan yang terkait dengan probematika kehidupan sehari-hari. Penyampaian materi yang disampaikan dengan pemaparan dan penjelasan yang dibutuhkan oleh pendengar melalui tangapan yang disampaikan setelah pemaparan. Kondisi siaran yang membuat pesan yang di sampaikan dalam Program Kelas Malam berpotensi besar untuk menjangkau para pendengar yang awam terhadap aturan dan hukum yang pada umumnya mereka melakukan ibadah hanyalah rutinitas dan berdasarkan kebiasan belaka. Sedangkan penjelasan yang mendalam disertai dengan cara pemecahan masalah yang mendalam memungkinkan pesan yang terkandung dalam program ini juag dibutuhkan oleh pendengar yang selalu ingin menambah pengetahuan dan wawasan akan ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan. Bagi pendengar acara ini, pesan yang terkandung serta contoh-contoh yang menyertai penjelasan diharapkan mampu menimbulkan kesadaran bahwa perintah–perintah yang ada dikehidupan ini akan memberikan nilai bila dilakukan berdasarkan pengetahuan yang mengaturnya atau setiap segala aktivitas yang tidak didasari oleh ilmu akan terasa sia-sia saja. Kesadaran itu akan hal tersebut yang kian melekat selanjutnya akan membawa pada kebutuhan akan menuntut ilmu atau belajar.
48
Setingkat dengan sifat pesan yang diampaikan Program Kelas Malam mencanangkan respon pendengar yang berkelanjutan dan mengarah pada pelaksanaan. Mula-mula pendengar diharapkan berkenan untuk mengikuti setiap program yang disiarkan, kemudian mau berusaha untuk mengerti dan memahami isi pesan yang diterima melalui tanggapan yang diutarakan pada waktu tanya-jawab yang disediakan. Kondisi selanjutnya, pendengar bersedia mencoba menerapkan pesan-pesan yang dipahami pada aktivitas kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk menambah kemantapan maupun sebagai koreksi terhadap motivasi dan cara-cara menghadapi kehidupan ini. Berdasarkan hal-hal di atas maka Program Kelas Malam memiliki dan menyampaikan pesan-pesan komunikasi yang sangat dibutuhkan oleh pendengar sejalan dengan kewajiban untuk mengajak manusia agar selalu berada dijalan Sang Khalih. 4. Respon Pendengar Waktu siar yang sesuai dengan target pendengar, format acara yang sederhana namun memikat dan pesan yang menyentuh sisi kebutuhan melahirkan program yang enak didengar, layak disimak dan dibutuhkan. Perpaduan yang harmonis ketiga faktor diatas membuat Program Kelas Malam berhasil sampai kepada pendengar dalam kondisi yang mampu mengajak pendengar untuk aktif memberi respon. Respon pendengar yang masuk pada program ini tersalurkan pada saat season tanya-jawab. Waktu yang disediakan, sekitar satu jam, selalu dipenuhi oleh penelpon, baik yang ingin bertanya, memberi tanggapan maupun meminta penjelasan lebih lanjut. Setiap kali siaran yang sudah terlaksana, pendengar yang ingin memberi respon selalu bersambung, tidak pernah terdapat tenggang waktu antara satu penelpon dengan penelpon berikutnya, dan jumlahnya berkisar antara dua ratus sampai tiga ratus sms/orang atau dengan delapan sampai sepuluh penelpon. Dengan durasi sekitar satu jam, jumlah itu dirasakan cukup padat untuk sebuah program radio karena respon pendengar terhenti karena waktu yang sangat terbatas.
49
Kondisi respon pendengar yanga demikian menunjukkan Program Kelas malam dapat diterima oleh pendengar dan layak digunakan sebagai salah satu sumber untuk memperoleh pengetahuan umum, khususnya pengetahuan tentang tata cara komunikasi yang benar dan hukum-hukumnya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Program Kelas Malam adalah program komunikasi yang menyajikan pesan-pesan yang sangat dibutuhkan oleh pendengar, seperti bagaimana cara menghadapi segala permasalahan hidup didunia ini serta mencoba optimis dalam menjalankan kehidupan ini dan lain sebagainya. 2. Berdasarkan hasil penyebaran angket yang peneliti lakukan program Kelas Malam di ARH Global Radio Jakarta mendapat tanggapan yang baik dihati para pendengarnya, khususnya repon masyarakat Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang. Para responden di masyarakat Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang juga merasakan bahwa program Class Malam menjadi tempat yang tepat untuk mencari jawaban atas cara menyelesaikan masalah sosial. 3. Pemanfaatan semua kelebihan yang dimiliki radio sebagai media elektronik, menjadikan aktivitas komunikasi yang lebih mudah dan memungkinkan pesan-pesan komunikasi dapat diterima oleh pendengar atau komunikan yang lebih banyak dan tersebar sejauh radius jangkauan radio yang bersangkutan.
50
51
B. Saran dan Kritik 1. Agar dapat menampung lebih banyak respon pendengar terhadap Program Kelas Malam, hendaknya jangan terlalu banyak waktu yang terbuang untuk lagu-lagu pendukung acara. 2. Sekiranya Program Kelas Malam diadakan jangan terlalu malam atau dengan kata lain jam tayangnya dimajukan untuk mendapat respon yang lebih banyak lagi. 3. Untuk nara sumbernya Program Kelas Malam tolong dilibatkan banyak pihak lain (jangan satu nara sumber) agar lebih bervariasi jawaban dari para nara sumber.
52
DAFTAR PUSTAKA Arifin Anwar, Strategi Komunikasi, (Bandung : Amrico,1994), h.27 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada),h.5-8 Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :Balai Pustaka,1999), Cet Ke-9 h.808 Effendi Onong Uchana, Dimensi-Dimensi Komunikasi,(Bandung :Mandar Maju,1986), h.13 -----------------------------, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya,1986), h.137-138 -----------------------------, Radio Siaran : Teori dan Praktek, (Bandung : Alumni,1978), h.65 ----------------------------, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta: PT. AlAmin Press,1996), Cet ke-1, h.59 Hafeild Cangera, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1993), h.137 Israr M., Retorika Dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: C.V. Firdaus, 1993), Cet Ke-1, h. 54 Lukiarti Komala, Komunikasi Massa, (Jakarta:Universitas Terbuka,2000),h. 5 Masduki, Jurnalistik Radio, (Yogyakarta : Lkis,2000), h.9 Munthe Moeryanto Ginting (ed), Media Komunikasi Radio, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.97 Nasution, Metode Research, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h.106 Nurudin, Komunikasi Massa, (Malang : Cespur, 2003), h.1 Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.547 Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary, (Jakarta : Modern English Press, 1996), Cet. Ke-7, h. 1568 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta : Modern English Press, 1991), Cet Ke-1, h.1954
53
Prayogo Imam Surya, Metode Penelitian Social Agama, (Bandung : Remaja Rosda Karya), h.101-102 Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Dengan Contoh Analisis Statistic (Bandung : Rosda Karya,2000), Cet Ke-8, h.24 ---------------------, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Rosda Karya,2003), Cet Ke20, h.189 Saepul Asep Muhtadi, Jurnalistik : Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta : Logos Wacana, 1999), h.96Sunarjo dan Djoenasih, Himpunan Istilah komunikasi, (Yogyakarta: Liberty,1983), h.10 Sifak Masyudi, Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakarta : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2006), h.60-61 Suyono. W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Program Radio, (Yogyakarta : Yayasan Kanisius, 1978), h. 117-118 Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisistik Dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Bina Aksara, 1996), Cet Ke-3, h.205 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1997), Cet ke-2 YS.Gunadi Djony H, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta : Grasindo, 1997), h.7 Wahyudi J.B., Komunikasi Jurnalistik : Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televise, (Bandung : Alumni, 1990), Cet Ke-1, h.88-90 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa : Sebuah Analisis Media Tv, (Jakarta : Rineka Putra, 1996), Cet Ke-1, h.2 Winarni, Komunikasi Massa : (Malang : UMM Press,2003), Cet ke-1, h.51
54
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul ”RESPON MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM ACARA KELAS MALAM DI RADIO ARH GLOBAL 88,4 FM JAKARTA (Kasus di Desa Rempoa Rt 02/03 Ciputat Timur Tangerang)” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desemberr 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 10 Desember 2008
Ketua Merangkap Anggota
Drs. H. Mahmud Djalal, M.A NIP :150 202 342
Sekretaris Merangkap Anggota
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A NIP : 150 299 324
Anggota
Penguji I
Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP : 150 244 766
Penguji II
Drs. Wahidin Saputra, M.A NIP : 150 276 299
Pembimbing
Drs, Suhaimi M.Si NIP : 150 270 810
55