DISERTASI
RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN, BALI TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI
I WAYAN SUJANA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i
DISERTASI
RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN, BALI TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI
I WAYAN SUJANA NIM 1290371002
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii
RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN, BALI TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI
Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor pada Program Doktor, Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana
I WAYAN SUJANA NIM 1290371002
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
iii
iv
Lembar Pengesahan
v
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 02 NOPEMBER 2015
Promotor,
Prof. Dr. Drs. A.A Bagus Wirawan, S.U. NIP 19480720 197803 1 001 Kopromotor I,
Kopromotor II,
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S. NIP 194409291973021001
Dr. I Nyoman Dhana, M.A. NIP 19570916198403 1 002
Mengetahui, Ketua Program Doktor (S3) Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. A.A Bagus Wirawan, S.U. NIP 19480720 197803 1 001
Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP 19590215198510 2 001
vi
Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup Tanggal 02 Nopember 2015 Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor: 3576/UNI4/HK/2015, Tanggal 23 Oktober 2015
Ketua : Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum.
Anggota : 1. Prof. Dr. A.A Bagus Wirawan, S.U. 2. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, S.H., M.S. 3. Dr. I Nyoman Dhana, M.A. 4. Prof. Dr. I Nyoman Kuta Ratna, S.U. 5. Dr. Putu Sukardja, M.Si. 6. Dr. I Made Sukamerta, M.Pd. 7. Dr. Ni Made Ruastiti, M.Si
vii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah saya dengan identitas sebagai berikut. Nama
: I Wayan Sujana
NIM
: 1290371002
Judul Disertasi
: Resistensi Masyarakat Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali terhadap Pihak manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah disertasi ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI Nomor 17 Tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Nopember 2015
I Wayan Sujana
viii
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya naskah disertasi yang berjudul ”Resistensi Masyarakat Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali terhadap Pihak Manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali” ini dapat diwujudkan. Penulis menyadari bahwa terwujudnya naskah disertasi ini tidak lepas dari motivasi dan arahan yang diberikan oleh berbagai pihak. Atas dasar kesadaran itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika Sp.PD-.KEMD, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti kuliah pada Program Doktor Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Selain itu, terimakasih juga diucapkan kepada Ketua Program Doktor Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. Drs. A.A Bagus Wirawan, S.U. beserta sekretarisnya Dr. Putu Sukardja, M.S atas tuntunannya kepada penulis selama menempuh studi ini. Sekali lagi kepada Prof. Dr. Drs.A.A Bagus Wirawan, S.U. diucapkan terima kasih atas kesediaannya menjadi promotor dan membimbing penulis dengan penuh semangat. Begitu juga kepada Prof. Dr. I Nyoman Sirtha,S.H. M.S selaku ko-promotor I dan Dr. I Nyoman Dhana, M.A selaku ko-promotor II yang telah memberikan banyak petunjuk penting kepada penulis dalam rangka mewujudkan naskah disertasi ini. Kepada Pembimbing
ix
Akademis, Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U. penulis merngucapkan terima kasih atas arahan yang diberikan sehingga penulis dapat mewujudkan proposal penelitian ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim penguji disertasi ini yang terdiri dari Prof. Dr. I Nyoman Suarka, Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U., Dr. Putu Sukardja, M.Si., Dr. I Made Sukamerta, M.Pd., Dr. Ni Made Ruastiti, M.Si yang telah banyak memberikan masukan penting dalam rangka memantapkan disertasi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para staf pengajar pada Program Doktor (S-3) Kajian Budaya Universitas Udayana. Mereka adalah Prof. Dr. I Gde Parimartha, M.A., Prof. Dr. I Gde Semadi Astra, Prof. Dr. A.A Gede Putra Agung, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., Prof. Dr. I Made Suastika, S.U., Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U., Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Prof. Dr. I Gede Widja, Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Prof. Dr. Sri Hedy Ahimsa Putra, M.A., yang telah memeberikan materi ajar melalui perkuliahan yang penulis ikuti. Meteri yang diberikan oleh masing-masing staf pengajar ini penulis rasakan begitu penting, baik dalam menyusun proposal maupun dalam melakukan penelitian dan menyusun naskah disertasi ini. Untuk unsur akademika Universitas Mahasaraswati Denpasar utamanya Bapak Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., teman-teman para dekan dilingkungan Universitas Mahasaraswati Denpasar, Direktur Pasca Sarjana, serta para Wakil Dekan, Kaprodi beserta Sekretaris baik
x
Prodi Manajemen maupun Akuntansi yang telah banyak memberikan motivasi dalam penyusunan desertasi ini. Khusus untuk keluarga besar mulai dari orang tua bapak dan ibu yang melahirkan saya, Bapak dan Ibu mertua (almarhum) hingga saya bisa seperti sekarang ini tidak henti-hentinya mereka mendoakan semua anak-anaknya, cucu-cucunya tercinta doa ini adalah kekuatan yang tidak berwujud dan sangat berarti dalam penyelesaian desertasi ini. Demikian juga untuk istri, adik, menantu, anak-anak dan cucu tercinta doa dan perhatian terutama dari istri dan menantu paling sering menanyakan kapan selesai studi dan kesehatan harap dijaga peringatan yang sangat tulus dan sudah tentu merupakan motivasi tersendiri dalam penyelesaian disertasi ini. Kepada para informan di Desa Candikuning penulis mengucapkan terima banyak kasih
atas data dan informasi lengkap yang diberikan dalam rangka
penelitian untuk disertasi ini. Akhirnya kepada berbagai pihak lain, namun tidak dapat disebutkan namanya di sini yang sesungguhnya telah memberikan dorongan, semangat, dan masukan penting bagi penulis dalam mengerjakan naskah disertasi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga kebaikan hatinya itu mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Denpasar, Nopember 2015 Penulis,
I Wayan Sujana
xi
ABSTRAK Masyarakat Desa Candikuning tidak ikut mengelola objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, namun mereka melakukan resistensi, yaitu menuntut pembagian retribusi terhadap pihak manajemen objek wisata tersebut. Bertitik tolak dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui, memahami, dan menjelaskan latar belakang, strategi, dan implikasi resistensi masyarakat Desa Candikuning terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Teori resistensi, teori semiotika, teori konflik, dan teori multikulturalisme diacu dalam landasan teori untuk penelitian ini. Secara metodologis penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif, emik, etik, dan holistik, sedangkan pemilihan informan dilakukan secara purposif dan snowball. Teknik wawancara dan pengamatan digunakan untuk memperoleh data kualitatif yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif, interpretatif, dan dekonstruktif; sedangkan hasil analisis data disajikan secara ilustratif dan naratif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa resistensi masyarakat Desa Candikuning dilatari oleh ideologi geopolitik, sehingga mereka memandang objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali sebagai bagian dari wilayah desa mereka. Dalam keadaan demikian, pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali dipandang pantas memberikan pembagian retribusi kepada masyarakat Desa Candikuning. Namun karena pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali tidak memberikan pembagian retribusi bahkan bersikap kurang bersahabat, dalam arti kurang bijaksana, kurang peduli/abai, menindas, imperialistik terhadap masyarakat Desa Candikuning, maka masyarakat Desa Candikuning memandang resistensi mereka terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali merupakan suatu kewajaran. Ada berbagai macam langkah yang dilakukan dalam resistensi tersebut, karena dianggap strategis untuk mencapai tujuannya. Dalam pandangan dan langkahnya itu tampak terimplikasi pemikiran oposisi biner, perang wacana antartokoh Desa Candikuning, dan permainan politik identitas. Sementara itu, resistensi mereka itu juga telah berimplikasi dalam manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, yakni berupa wacana pihak manajemen objek wisata itu tentang pengelolaan parkir, pemeliharaan ketertiban dan kebersihan lingkungan serta wacana tentang manfaat objek wisata itu bagi masyarakat setempat. Kata kunci : Ideologi geopolitik, pemikiran oposisi biner, resistensi
xii
ABSTRACT The communities of Candikuning village do not participate in managing the Eka Karya Bali Botanical Garden attraction, but they do resistance namely by demanding for the portion of levies to the management of the tourist attraction. In this connection, this research aims to know, understand and explain the background, strategies and implications of the resistance. The theory of resistance, semiotics, multiculturalism and conflict are referred to in the theoretical basis of this study. Methodologically, this study is designed by using a qualitative, emic, etic and holistic approach, while the selection of informants is made purposively and in snowball method. Interview and observation techniques are used to obtain qualitative data that are then analyzed descriptively, interpretatively and deconstructively, while the results of the data analysis are presented illustratively and narratively. Results of this study can be concluded that resistance of the Candikuning villagers was made based on ideology-geopolitics, so that they consider the Eka Karya Botanical Garden as part of their area. In such circumstances, management of the Eka Karya Bali Botanical Garden is deemed appropriate to give the portion of the levies to the community of Candikuning village. However, since the management of the Eka Karya Bali Botanical Garden does not give the levies and responds it unfriendlily in a sense of less wise, less attentive/neglectful, oppressive and imperialistic against villagers of Candikuning, the community of Candikuning village considers their resistance to the management of the Eka Karya Bali Botanical Garden is one of reasonableness. Various measures involved in the resistance because is considered strategic to attain the goal. Their view and measure have implication on binary opposition, war of discourse among the figures of Candikuning village, and the strategy of identity politics. Meanwhile, their resistance has also an implication on the management of the Eka Karya Bali Botanical Garden, namely the discourse of tourist object management on parking management, the order and maintenance of the environmental sanitation as well as the discourse on the benefits of the tourist object for local community.
Keywords: geopolitical ideology, thought of binary opposition, resistance
xiii
RINGKASAN Banyak desa di Bali bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam pengelolaan objek wisata setempat. Misalnya Desa Pakraman Sangeh dalam pengelolaan objek wisata Hutan Sangeh di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Begitu juga Desa Pakraman Kukuh, Kecamatan Kediri, Tabanan, terlibat dalam pengelolaan objek wisata Hutan Kedaton yang berlokasi di wilayah desa tersebut. Selain itu,
Desa Pakraman Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten
Gianyar terlibat dalam pengelolaan objek wisata Gajah Taro yang berada di desa tersebut. Berbeda dengan itu, ada fenomena yang menarik yakni pengelolaan objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Objek wisata ini berada di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, namun sepenuhnya merupakan milik pemerintah dan sejak awal dikelola oleh pemerintah sehingga pihak Desa Candikuning tidak terlibat dalam pengelolaan objek wisata tersebut. Terkait dengan fenomena ini, ada fakta yang menarik untuk dicermati, yaitu fakta tentang perilaku warga masyarakat Desa Candikuning dalam hubungannya dengan pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Meskipun warga masyarakat Candikuning tidak terlibat dalam pengelolaan objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali justru sejak dahulu hingga kini mereka berkeinginan atau berharap, bahkan menuntut agar pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali memberikan pembagian retribusi kepada Desa Candikuning. Jika disoroti dengan menggunakan gagasan Scott
xiv
tampaklah sikap dan perilaku warga masyarakat Desa Candikuning tersebut sebagai resistensi atau perlawanan mereka terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Oleh karena itu, latar belakang atau alasan di balik resistensi itu menarik untuk dikaji. Resistensi itu sudah sejak lama berlangsung, namun hingga kini belum mencapai tujuannya yaitu belum memperoleh pembagian retribusi dari pihak manajemen objek wisata kebun Raya Eka Karya Bali. Dengan demikian, strategi resistensi tersebut menarik pula untuk dikaji. Secara logika, besar kemungkinannya resistensi masyarakat Desa Candikuning tersebut ditandai oleh wacana yang mencakup berbagai hal tetapi tidak dinyatakansecara tegas dalam wacana tersebut. Sehubungan dengan hal ini, implikasi yaitu cakupan yang tidak dinyatakan dalam resistensi tersebut menarik pula untuk dikaji secara seksama. Berdasarkan paparan mengenai latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan : (1) Mengapa masyarakat Desa Candikuning melakukan resistensi terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali? (2) Bagaimana strategi yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Candikuning dalam resistensinya terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali? (3) Bagaimana implikasi resistensi tersebut, baik dalam kehidupan masyarakat DesaCandikuning maupun dalam manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali?
xv
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui dan memahami secara mendalam tentang hal-hal yang mendasari atau melatarbelakangi terjadinya resistensi masyarakat Desa Candikuning terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, dengan melakukan gangguan dan ancaman secara terang-terangan; (2) mengetahui dan memahami strategi resistensi, yaitu rencana khusus yang dibangun dan dilaksanakan oleh masyarakat Desa Candikuning dalam rangka mencapai sasarannya; (3) mengetahui dan memahami implikasi resistensi masyarakat Desa Candikuning, baik dalam kehidupan mereka maupun dalam pengelolaan objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan tentang (1) berbagai hal yang mendasari atau melatari resistensi masyarakat DesaCandikuning terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, dengan melakukan gangguan dan ancaman secara terang-terangan; (2) konstruksi serta pelaksanaan strategi resistensi masyarakat Desa Candikuning terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali; (3) implikasi resistensi mereka itu, baik dalam kehidupan mereka maupun dalam pengelolaan objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Sementara itu, manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah (1) sebagai sumber acuan untuk penelitian serupa di tempat lain; (2) sebagai bahan pertimbangan dalam menangani masalah resistensi tersebut dan yang terjadi di tempat lain; (3) sebagai bahan renungan bagi pihak masyarakat Desa Candikuning dan pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali.
xvi
Landasan teoretis penelitian ini disusun dengan mengacu teori resistensi, teori semiotika, teori multikulturalisme, dan teori konflik; sedangkan landasan metodologisnya mengacu kepada paradigma penelitian kualitatif yang bersifat kritis. Oleh karena itu analisis data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara serta penggunaan dokumentasi, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah metodologi dekonstruksi; sedangkan hasil analisis data disajikan secara ilustratif dan naratif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka diperoleh tiga macam simpulan.
Pertama, resistensi masyarakat Desa Candikuning terhadap pihak
manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali terlihat dilatarbelakangi oleh pandangan para pelakunya yang bernunasa ideologi geopolitik, wisata itu dipandang
sehingga objek
sebagai bagian dari wilayah desa mereka yang mestinya
memberikan pembagian retribusi kepada pihak mereka. Selain itu, mereka juga terlihat memandang pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali telah bersikap kurang bersahabat, dalam arti kurang bijaksana, kurang peduli/abai, menindas, imperialistik terhadap warga masyarakat Desa Candikuning. Kedua, strategi para pelaku resistensi tersebut terlihat dalam berbagai langkah mereka : menebar wacana di media massa, perpakaian adat di areal objek wisata itu, berdebat dengan pihak mengelola objek wisata tersebut, berkelahi dengan pengunjung, bermain sepak bola, dan mempersoalkan sampah di areal objek wisata tersebut. Ketiga, implikasi resistensi mereka itu terlihat sebagai pemikiran oposisi
xvii
biner yang
memandu praktik pemaknaan yang mereka lakukan melalui proses
konstruksi realitas mengenai berbagai aspek manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Selain itu, resistensi tersebut juga terlihat
mengimplikasikan
perang wacana antartokoh Desa Candikuning yang justru menunjukkan kelemahan perjuangan mereka. Permainan politik identitas berlabel pakaian adat Bali pun terimplikasi dalam resistensi terhadap pihak manajemen objek wisata tersebut. Khusus mengenai implikasi resistensi itu dalam manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, terlihat sebagai wacana pihak manajemen objek wisata itu tentang pengelolaan parkir, pemeliharaan ketertiban dan kebersihan lingkungan serta wacana tentang manfaat objek wisata itu bagi masyarakat setempat. Wacana ini terlihat sebagai upaya pihak manajemen objek wisata tersebut untuk mengimbangi (counter) wacana yang dikembangkan oleh para pelaku resistensi
yang dipandang
bersifat menekan, sehingga wacana yang dikembangkan oleh pihak manajemen objek wisata tersebut juga terlihat sebagai upaya untuk membebaskan diri dari penindasan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya sebagaimana dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasi temuan baru yang diperoleh dalam penelitian ini. Pertama, dalam melakukan resistensi, masyarakat Desa Candikuning terlihat merujuk konsepsi-konsepsi yang mengandung nlai-nilai budaya Bali, seperti konsepsi tentang desa-kala-patra dan Tri Hita Karana, namun tidak merujuk aturan formal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban terkait dengan pengelolaan objek wisata. Hal ini berbeda bahkan bertolakbelakang dengan temuan atau teori mengenai resistensi
xviii
yang sudah ada sebelumnya, khususnya temuan atau teori yang menyatakan adanya “kesadaran melakukan perlawanan dalam berbagai bentuk yang merupakan pembelotan kultural. Kedua, adanya fakta yang menunjukkan terjadinya perang wacana
antartokoh
Desa
Candikuning.
Hal
ini
terlihat
berbeda
bahkan
bertolakbelakang juga dengan pernyataan yang ada dalam teori konflik bahwa konflik merupakan dasar atas integrasi sosial bahkan bisa menguntungkan. Dengan demikian temuan ini menegaskan bahwa tidak selamanya konflik itu berujung pada integrasi dan menguntungkan. Selain itu, ideologi geopolitik yang mendasari resistensi masyarakat Desa Candikuning, kiranya dapat juga dilihat sebagai temuan penting dalam penelitian ini. Jika kembali direnungkan secara lebih mendalam,
tampaknya
ada
logika
tersendiri di balik penggunaan ideologi geopolitik oleh warga masyarakat Desa Candikuning dalam melakukan resistensi terhadap pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali. Bahwa logikanya itu didasarkan pada pengetahuan mereka tentang posisi geografis objek wisata tersebut, yakni di dalam wilayah desa mereka. Oleh karena itu, pihak manajemen objek wisata tersebut dipandang berada pada posisi di bawah kekuasaan masyarakat Desa Candikuning. Dalam keadaan demikian, pihak manajemen obnjek wisata itu perlu ditekan, baik melalui hegemoni maupun dominasi bahkan kekerasan psikologis agar tidak tetap bersikukuh tidak mau memberikan pembagian retribusi kepada masyarakat Desa Candikuning.
xix
Hal seperti ini memang logis karena memang pada umumnya pihak yang terkuasai tunduk kepada pihak yang menguasainya. Namun yang logis tidaklah selalu berkontekstual atau bersesuaian dengan kenyataan.Orang yang berada pada posisi subordinat pun bisa melakukan upaya hegemoni terhadap pihak superordinat. Masyarakat Desa Candikuning bisa dilihat sebagai contoh mengenai hal ini. Bahwa secara geopolitik mereka berada pada posisi superordinat di atas pihak manajemen objek wiasata Kebun Raya Eka Karya Bali, namun dilihat dari struktur pemerintahan Negara Republik Indonesia, pihak manajemen objek wisata itu merupakan ikon atau representasi pemerintah pusat yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sedangkan Desa Candikuning adalah bagian terbawah dari struktur tersebut. Peraturan
yang digunakan dalam manajemen objek wisata itu pun merupakan
produk hukum dari pemerintah pusat yang tidak dapat ditolak. Strategi resistensi yang mereka lakukan pada dasarnya menjurus kepada upaya mendiskriditkan pihak manajemen objek wisata melalui berbagai wacana yang ditebar melalui media massa. Namun karena strategi ini tidak berhasil maka berbagai langkah lain dilakukan agar memperoleh hasil. Langkah lain seperti berdebat, berkelahi, bersepak bola, dan mempersoalkan sampah juga terlihat sebagai upaya untuk mendiskriditkan pihak manajemen objek wisata tersebut, namun bersifat sporadis dan parsial dan dengan demikian kurang bombastis. Oleh karena itu tidak mengherankan pula jika langkah ini tidak membuahkan hasil yang signifikan.
xx
Terjadinya perang wacana antartokoh masyarakat desa Candikuning terlihat sebagai tanda adanya kompetisi, terutama dalam perebutan modal sosial di kalangan internal mereka. Sekurang-kurangnya modal sosial yang terlihat sebagai ajang kompetisi dalam hal ini berupa relasi antara masing-masing tokoh tersebut warga masyarakat setempat. Tentu saja modal sosial ini diperlukan untuk melegitimasi kepemimpinan
di
bawah
koordinasi
masing-masing
tokoh
tersebut
agar
kepemimpinannya itu dapat berjalan lancar. Hal ini terlihat antara lain dari adanya wacana untuk memekarkan Desa Candikuning menjadi dua desa, yaitu Desa Candikuning Utara dan Desa Candikuning Selatan. Khusus implikasi resistensi itu dalam manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali, yakni berupa wacana tentang pengelolaan parkir serta pemeliharaan ketertiban dan kebersihan terlihat sebagai upaya pihak menajemen objek wisata itu untuk memperkuat benteng pertahanan mereka dalam menghadapi tekanan dari masyarakat setempat. Bahwa pengelolaan parkir serta pemeliharaan ketertiban dan kebersihan itu dilakukan melalui
kerjasama dengan pihak swasta dan pihak
Pemerintah Kabupaten Tabanan berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang merupakan produk hukum yang berlaku secara sah. Hal ini dijadikan alat untuk memperkuat benteng pertahanan, karena para pihak yang diajak bekerja sama mempunyai kompetensi atau hak untuk itu, sekaligus hak yang tidak dimiliki oleh masyarakat Desa Candikuning, yakni lembaga yang berbadan hukum seperti Perseroan Terbatas (PT) atau Lembaga Pemerintahan setingkat Pemerintahan Kabupaten. Jadi benteng
xxi
itu terlihat cukup kuat sehingga meyakinkan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya tekanan masyarakat setempat yang hendak melakukan resistensi untuk memperoleh pembagian retribusi. Dengan demikian dapat dikatakan, ideologi, yaitu keyakinan yang dianggap wajar dan logis yang digunakan dalam hal ini adalah ideologi kekuasaan, yakni kemampuan pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali menggunakan aneka modalnya (modal sosial dan modal ekonomi) untuk menghegemoni bahkan memaksa orang agar tidak melakukan tekanan kepadanya. Berdasarkan simpulan, temuan baru, dan refleksi yang telah dipaparkan di atas, maka saran yang dapat diajukan adalah bahwa pihak masyarakat Desa Candikuning dan pihak manajemen objek wisata Kebun Raya Eka Karya Bali perlu melakukan negosiasi dan/atau mediasi berdasarkan pemahaman yang berbasis ideologi multikulturalisme. Artinya, mereka saling menghargai dan secara bersamasama membangun hubungan yang harmonis demi terciptanya kedamaian tanpa dinodai oleh hal-hal yang
dapat menghambat upaya menjaga keharmonisan
hubungan antara kedua belah pihak tersebut. Sebaiknya upaya membangun keharmonisan hubungan itu dilakukan, selain dengan mengacu peraturan hukum yang berlaku, juga mengacu nilai-nilai budaya yang ada dalam kebudayaan Bali, khususnya nilai-nilai budaya yang bernuansa multikulturalisme, antara lain nilai budaya yang terkandung dalam ideologi Tri Hita Karana yang memang sarat dengan nuilai-nilai yang menekankan pentingnya
xxii
keharmonisan sosial. Namun mengacu dalam hal ini perlu dipahami sebagai memahami dan menghayati, atau menginternalisasikan dan mengeksternalisasikannya dalam interaksi antara kedua belah pihak tersebut. Selain itu, tampaknya nilai-nilai budaya yang terkandung dalam konsepsi mengenai desa-kala-patra dan tatwamasi perlu juga dipahami dan dihayati karena konsepsi tentang desa-kala-patra menekankan pentingnya penyesuaian diri dalam konteks waktu dan ruang, sedangkan konsepsi tentang tatwamasi menekankan pada pentingnya empati dan simpati.
xxiii
GLOSARIUM artha
harta kekayaan yang bisa berupa uang dan benda berharga lainnya
banjar
organisasi sosial tradisional orang Bali
yang
mempunyai fungsi khusus. banjar dinas
bagian dari desa dinas (dusun) yang mengurus administrasi kedinasan khusus dalam lingkup banjar dinas yang bersangkutan di bawah pimpinan kepala dusun atau kelian dinas
banjar adat
bagian dari desa adat yaitu organisasi sosial orang Bali yang mengurus kegiatan di bidang adat dan agama
bendesa adat
kepala Desa Adat, yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan adat dan agama di desa adat yang bersangkutan
desa dinas
desa
yang
berfungsi
mengurus
administrasi
kedinasan masyarakat desa yang bersangkutan desa pakraman
desa yang berfungsi mengurus kegiatan adat dan agama di desa adat tersebut
palemahan
unsur tri hita karana terkait dengan hubungan manusia dengan lingkungan alam yang biasanya merupakan wilayah suatu organisiasi sosial orang Bali, seperti wilayah desa, wilayah subak, dan xxiv
sebagainya parhyangan
unsur tri hita karana, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan yang biasanya dilambangkan dengan pura sebagai istana (sthana) Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai manifestasiNya
pawongan
warga masyarakat atau warga organisasi sosial masyarakat Bali
pangempon pura
kelompok sosial yang menjadi pengelola suatu pura, misalnya pengelola pura desa.
segilik seguluk sarpanaya
konsep dalam kebudayaan Bali yang menekankan pentingnya kebersamaan dalam kehidupan, baik dalam keadaan suka maupun duka
xxv
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...................................................................................................
i
PRASYARAT GELAR ............................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................................
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI .........................................................................
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .........................................................
v
UCAPAN TERI MA KASIH....................................................................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................................
ix
ABSTRACT..............................................................................................................
x
RINGKASAN ..........................................................................................................
xi
GLOSARIUM...........................................................................................................
xxi
DAFTAR ISI............................................................................................................. xxiii DAFTAR TABEL..................................................................................................... xxviii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xxix BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................
8
1.3.1 Tujuan umum............................................................................................
8
1.3.2 Tujuan khusus ..........................................................................................
9
xxvi
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................
9
1.4.1 Manfaat Teoretis.......................................................................................
9
1.4.2 Manfaat Praktis.........................................................................................
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN...........................................................................
11
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................................
11
2.2 Konsep ................................................................................................................
16
2.2.1 Resistensi Masyarakat Desa Candikuning................................................
16
2.2.2 Pihak Manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali................
17
2.2.3 Strategi Resistensi ...................................................................................
20
2.2.4 Implikasi Resistensi .................................................................................
20
2.3 Landasan Teori....................................................................................................
22
2.3.1 Teori Resistensi .......................................................................................
24
2.3.2 Teori Konflik ............................................................................................
27
2.3.3 Teori Semiotika ........................................................................................
34
2.3.4 Teori Multikulturalisme ............................................................................
40
2.4 Model Penelitian .................................................................................................
44
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................
46
3.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................................
46
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................................
46
3.3 Penentuan Informan ...........................................................................................
47
3.4 Jenis dan Sumber Data........................................................................................
49
xxvii
3.5 Instrumen Penelitian ..........................................................................................
49
3.6 Teknik Pengumpulan Data..................................................................................
50
3.6.1 Teknik Pengamatan .............................................................................
51
3.6.2 Teknik Wawancara Mendalam ............................................................
51
3.6.3 Teknik Penggunaan Dokumen .............................................................
52
3.7 Teknik Analisis Data...........................................................................................
52
3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................................................................
55
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................................
56
4.1 Desa Candikuning ..............................................................................................
56
4.1.1 Sejarah Singkat ..................................................................................
56
4.1.2 Lokasi dan Lingkungan Alam .............................................................
59
4.1.3 Data Demografi ...................................................................................
80
4.1.4 Mata Pencaharian ................................................................................
84
4.1.5 Agama .................................................................................................
87
4.2 Kebun Raya Eka Karya Bali .............................................................................
90
4.2.1 Sejarah Singkat, Lokasi, dan Lingkungan Alam .................................
90
4.2.2 Visi, Misi, Tugas Pokok, dan Fungsi ........................................... ........
92
BAB V LATAR BELAKANG RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI ................................................... 94 5.1 Letak Areal Kebun Raya Eka Karya Bali : Pandangan Bernuansa Ideologi Geopolitik ..........................................................................................................
xxviii
96
5.2 Penutupan Pintu Masuk Kebun Raya pada Hari Libur : Sikap Kurang Bijak .... 108 5.3 Perekrutan Karyawan : Pengabaian Warga Desa Candikuning .......................... 117 5.4 Pengembangan Koperasi dan Restoran di Kebun Raya Eka Karya Bali : Permainan Ekonomi Politik Penindasan ............................................................ 123 5.5 Penggunaan Jalan Desa dan Peruntukan Retribusi : Tindakan Bersifat Imperialistik ........................................................................................................ 131 BAB VI STRATEGI RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI ................................................................... 139 6.1 Menebar Wacana di Media Massa ..................................................................... 140 6.2 Berpakaian Adat : Kedok Menghindari Pembayran Tiket Masuk .................... 157 6.3 Berdebat dengan Pengelola Kebun Raya Eka Karya Bali ................................. 165 6.4 Berekelahi dengan Wisatawan : Membuat Skandal di Areal Objek Wisata ......
183
6.5 Bermain Sepak Bola di Kebun Raya : Praktik Penolakan Dominasi.................. 191 6.6 Mempersoalkan Sampah : Upaya Memperkuat Perjuangan .............................
196
BAB VII IMPLIKASI RESISTENSI MASYARAKAT DESA CANDIKUNING TERHADAP PIHAK MANAJEMEN OBJEK WISATA KEBUN RAYA EKA KARYA BALI ................................................................... 202 7.1 Implikasi dalam Masyarakat Desa Candikuning ...............................................
203
7.1.1 Praktik Pemaknaan terhadap Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali : Konstruksi Realitas Berbasis Pemikiran Oposisi Biner ........................... 204 7.1.2 Perang Wacana Antartokoh Desa : Pernyataan Kontroversial tentang Perolehan Retribusi .................................................................................. 213
xxix
7.1.3 Permainan Politik Identitas : Berpakaian Adat ke Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali ................................................................................ 218 7.2 Implikasi dalam Manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali : Wacana tentang Beberapa Aspek Kegiatan ..........................................................226 7.2.1 Pengelolaan Parkir..................................................................................... 226 7.2.2 Perjanjian Kerja Sama : Strategi Menjaga Ketertiban dan Kebersihan... 237 7.2.3 Manfaat Kebun Raya Eka Karya Bali Bagi Masyarakat Sekitar................ 245 BAB VIII PENUTUP : SIMPULAN, TEMUAN BARU, REFLEKSI, DAN SARAN .................................................................................................. 251 8.1 Simpulan ............................................................................................................. 251 8.2 Temuan Baru ...................................................................................................... 252 8.3 Refleksi .............................................................................................................. 253 8.4 Saran .................................................................................................................. 257 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 259 LAMPIRAN.............................................................................................................. 267 Lampiran 1 : Pedoman Wawancara ......................................................................... 267 Lampiran 2 : Daftar Informan .................................................................................. 268 Lampiran 3 : Perjanjian Kerja Sama Pihak Manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali dengan Pihak Pemerintah Kabupaten Tabanan.......... 270 Lampiran 4 : Perjanjian Kerja Sama Pihak Manajemen Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bali dengan PT Penata Sarana Raya ................................. 271
xxx
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Luas Lahan di Desa Candikuning ......................................................................
65
4.2 Jenis dan Luas Lahan Tanaman Pangan di Desa Candikuning ..........................
66
4.3 Pemilik dan Populasi Ternak di Desa Candikuning ..........................................
74
4.4 Sumber Air Bersih di Desa Candikuning ..........................................................
79
4.5 Penduduk Desa Candikuning Dikelompokkan Menurut Usianya .....................
81
4.6 Penduduk Desa Candikuning Dikelompokkan Menurut Tingkat Pendidikannya
83
4.7 Penduduk Desa Candikuning Dikelompokkan Menurut Mata Pencahariannya .
85
4.8 Penduduk Desa Candikuning Dikelompokkan Menurut Agama ........................
88
xxxi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
4.1 Peta Pulau Bali ...................................................................................................
60
4.2 Peta Kabupaten Tabanan.....................................................................................
61
4.3 Peta Kecamatan Baturiti ....................................................................................
62
4.4 Peta Desa Candikuning .....................................................................................
64
4.5 Gerbang Usaha Agrowisata di Desa Candikuning .............................................
67
4.6 Lokasi Perkemahan ............................................................................................
68
4.7 Tanaman Jeruk dan Jambu Biji...........................................................................
69
4.8 Tanaman Blueberry ............................................................................................
70
4.9 Tanaman Paprika ................................................................................................
71
4.10 Tower Cairan Nutrisi untuk Tanaman Paprika ................................................
72
4.11 Penginapan di Lokasi Agrowisata Puncak Bukit Catu di Deaa Candikuning .
73
4.12 Ular Piaraan Warga Desa Candikuning ...........................................................
75
4.13 Wisatawan Menyaksikan Burung Hantu ..........................................................
76
4.14 Kalong dan Burung Elang ..............................................................................
77
4.15 Keramba ............................................................................................................
78
4.16 Bak Penampung Air Hujan .............................................................................
80
4.17 Gedung Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning .................................................
84
4.18 Warung Makan di Desa Candikiuning .............................................................
86
4.19 Toko Grosir di Desa Candikuning ...................................................................
86
xxxii
4.20 Masjid di Desa Candikuning.............................................................................
89
4.21 Fasilitas di Kebun Raya Eka Karya Bali .........................................................
91
xxxiii