Report on Indonesian Industry Engagement Questionnaire (Laporan Kuesioner Keterlibatan Industri di Indonesia)
September 2013
About the Project (Tentang proyek)
What is the extent of industry engagement in Polytechnics? (Seberapa luas kerterlibatan industri dalam Politeknik?)
What are the methods used? (Apa saja metode-metode yang digunakan?)
What are the factors that influence industry engagement? (Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi kerterlibatan industri?)
Sharing of knowledge and methods of industry engagement (Berbagi pengetahuan dan metode-metode kerterlibatan industri)
Building closer links between Polytechnics and Australian TAFE Institutes (Membangun hubungan yang lebih erat antara Politeknik dan Lembaga TAFE Australia)
Analysis (Analisa)
Polytechnic Directors report a high degree of industry engagement and a commitment to increase this further to meet industry’s needs (Direktur Politeknik melaporkan tingkat tinggi keterlibatan industri dan komitmen untuk meningkatkan ini lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan industri)
Student internships in industry are the primary engagement method across all Polytechnics (Mahasiswa magang di industri merupakan metode keterlibatan utama di semua Politeknik)
Local successes that have broader application may not being captured and built into practice or culture at all levels across the training sector (Keberhasilan lokal yang memiliki aplikasi yang lebih luas tidak memungkinkan penangkapan dan dibangun ke dalam praktek atau budaya di semua tingkat di seluruh sektor pelatihan)
There is a commitment to continuing to build teacher capability (Ada kemampuan untuk terus membangun kemampuan pengajar)
The factors that influence engagement requires further examination (Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut)
Key findings
21 out of 38 Polytechnics responded
60% offer customised training for industry
65% have partnerships with international education institutions
90% have student internship arrangements with local industries
Course Offerings (Penawaran Kursus)
Industry area (Area Industri) Agriculture/Food/Plantation (Pertanian/Pangan/Perkebunan) Mining (Pertambangan) Energy – eg. Oil, Gas, Hydro, Coal, Thermal, Solar (Energi – misalnya Minyak, Gas, Hidro, Batubara, Panas Bumi dan Surya) Industrial and Manufacturing (Industri dan Manufaktur) Marine and Fisheries (Kelautan dan Perikanan) Telecommunications (Telekomunikasi) Tourism/Hospitality (Pariwisata dan Perhotelan)
Count 37 7 3
69 11 14 10
Strategic Planning (Perencanaan Strategi) What new programs will the Polytechnic offer to support Indonesia's current economic development plan - the MP3EI? (Program-program baru apa yang akan ditawarkan Politeknik untuk mendukung rencana pembangunan ekonomi Indonesia saat ini - MP3EI? • Agriculture/Food/Plantation 23.5% (Pertanian/Pangan/Perkebunan) • Mining (Pertambangan) 11.8% • Energy: Oil, Gas, Hydro (Energi: Minyak, 11.8% Gas, Hidro) • Industrial/Manufacturing (Industri/Manufaktur) 41.2% • Marine and Fisheries (Kelautan dan 17.6% Perikanan) • Telecommunications (Telekomunikasi) 5.9% • Tourism/Hospitality (Pariwisata / Perhotelan) 41.2% • Other (Lainnya) 11.8%
Industry Relationship (Hubungan Industri) • Industrial and Manufacturing (Industri dan Manufaktur) • Telecommunications (Telekomunikasi) • Energy - Oil, Gas, Hydro (Energi – Minyak, Gas, Hidro) • Tourism/Hospitality (Pariwisata/Perhotelan) • Agriculture/Food/Plantation (Pertanian/Pangan/Perkebunan) • Mining (Pertambangan) • Marine and Fisheries (Kelautan dan Perikanan) • Other (Lainnya)
71.4%
15
42.9%
9
28.6%
6
23.8%
5
23.8%
5
23.8%
5
14.3%
3
4.8%
1
Industry input to Polytechnics 100 80 60 40 20 0
improve current
current value improve
International Engagement (Keterlibatan internasional) Deliver non-accredited training in collaboration with overseas partner (Mengadakan pelatihan non-akreditasi melalui kolaborasi dengan mitra luar negeri) Dual programs where the qualification is valid in Indonesia and another country (Program ganda yang kualifikasinya diterima di Indonesia dan negara lain) Programs that offer an introduction to a higher qualification overseas (Program yang menawarkan pengenalan kepada kualifikasi yang lebih tinggi di luar negeri)
23.1%
38.5%
23.1%
International Engagement (Keterlibatan internasional) Delivering overseas qualifications on your campus (Menyediakan kualifikasi luar negeri di kampus anda) Exchange of students to receive training (Pertukaran siswa untuk menerima pelatihan) Exchange of students for industry internships (Pertukaran siswa untuk magang industry) Exchange of teachers to receive training (Pertukaran dosen/instruktur untuk menerima pelatihan) Exchange of teachers for industry internships (Pertukaran dosen/instruktur untuk magang industry) Hosting study tours (Menjadi tuan rumah studi tur) Sending study tours (Mengirimkan studi tur)
0.0%
38.5% 15.4% 61.5%
23.1% 7.7% 23.1%
Recommendations (Rekomendasi) Recommendation
1 The Indonesian mining and energy sector could be invited to discuss how Polytechnic courses and training can meet their current and future needs. (Pertambangan Indonesia dan sektor energi dapat diundang untuk membahas bagaimana program Politeknik dan pelatihan dapat memenuhi kebutuhan mereka sekarang dan masa depan.) Recommendation 2 The success of embedding industry internships as a fundamental feature of the Indonesian training system could now be built on by expanding into other complementary forms of industry engagement. (Keberhasilan penerapan magang industri sebagai segi dasar dari sistem pelatihan Indonesia yang saat ini bisa dibangun dengan memperluas bentuk pelengkap lainnya dalam keterlibatan industri)
Recommendation 3 Questions directed to industry in the next phase should explore their potential demand for: (Pertanyaan-pertanyaan diarahkan untuk industri dalam fase berikutnya harus menggali potensi permintaan mereka untuk:) different modes and styles of training delivery (perbedaan model dan gaya penyampaian pelatihan) partnerships with Polytechnics, whether by state owned or private companies (kemitraan dengan Politeknik, baik oleh perusahaan milik negara atau swasta) feedback loops which allow ongoing involvement by industry in measuring Polytechnics’ services and student outcomes. (perputaran saran yang memungkinkan keterlibatan berkelanjutan oleh industri dalam mengukur layanan Politeknik dan hasil siswa.)
Recommendation 4 At the planned symposium, representatives from industry and Polytechnics could be brought together to consider piloting ways for industry to have input into curriculum, with a view to developing a system to be adopted by all. (Pada simposium yang direncanakan, perwakilan dari industri dan Politeknik dapat dibawa bersama-sama untuk mempertimbangkan uji coba cara bagi industri untuk memberikan masukan ke dalam kurikulum, dengan tujuan untuk mengembangkan sistem yang akan diadopsi oleh semua.) Recommendation 5 At the planned symposium, Polytechnic Directors could workshop ways to embed actual industry engagement activities into all Polytechnic’s yearly planning processes. (Pada simposium yang direncanakan, Direktur Politeknik bisa lokakarya cara untuk menerapkan kegiatan keterlibatan industri yang sebenarnya ke dalam proses perencanaan tahunan Politeknik.)
Recommendation 6 To help match supply and demand, an exercise could be done to map Polytechnics’ intentions to introduce new courses against the MP3EI, the regional plans for each economic corridor and the needs of key industries within them. (Untuk membantu menyamakan pasokan dan permintaan, pelatihan bisa dilakukan untuk tujuan merangkai Politeknik ' untuk memperkenalkan program studi baru terhadap MP3EI, rencana daerah untuk koridor ekonomi masing-masing dan kebutuhan industri diantaranya.) Recommendation 7 TDA could utilise information collected about international engagement to identify potential opportunities to assist Directors and to develop business opportunities with Polytechnics. (TDA bisa memanfaatkan informasi yang dikumpulkan tentang keterlibatan internasional untuk mengidentifikasi peluang potensial untuk membantu Direktur-direktur dan untuk mengembangkan peluang bisnis dengan Politeknik.)